BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hendri Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak cukup besar terhadap kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lingkungan asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit, pada perokok aktif maupun pasif. 15 Rokok adalah produk yang mengandung zat-zat yang bersifat adiktif (menimbulkan kecanduan) dan sangat berbahaya dalam tubuh. Karena dalam rokok terdapat kurang lebih 4000 macam zat kimia, antara lain nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker. 16 Meskipun kebiasaan merokok berdampak buruk pada kesehatan, tapi prevalensi perokok terus meningkat tiap tahunnya. 2.1 Rokok Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang di hasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. 17 Rokok berbentuk silinder yang terbuat dari kertas berukuran panjang antara 70 mm hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang didalamnya terdapat daun-daun tembakau yang telah dicacah. 18 Rokok juga merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia yang akan dibakar dan akan menghasilkan suatu pembakaran yang tidak sempurna yang dapat di endapkan didalam tubuh ketika di hisap. 15 Perokok dapat diklasifikasikan menurut Samet et al. Berdasarkan kemampuannya menghisap rokok, antara lain perokok ringan, perokok sedang dan perokok berat. Perokok ringan merupakan perokok yang merokok kurang dari 10 batang per hari, perokok sedang adalah perokok yang menghisap batang rokok per hari sedangkan perokok berat adalah perokok yang menghisap lebih dari 20 batang rokok per hari. 19
2 Jenis Rokok Ada beberapa jenis rokok berdasarkan bahan baku yaitu: 1. Rokok putih: rokok putih merupakan rokok yang bahan baku atau isinya hanya berasal dari daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berasal dari daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berasal dari daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok yang paling banyak digunakan di Indonesia merupakan rokok kretek. Rokok kretek merupakan salah satu jenis rokok khas Indonesia dimana bahan utamanya selain tembakau juga terdapat cengkeh dan bahan lain yang ditambahkan pada waktu proses pembuatan rokok kretek. 18 Gambar 1. Rokok Kretek Komponen rokok Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar, akan mengeluarkan 4000 bahan kimia, 50 senyawa diantaranya dikenal sebagai karsinogen dan sekitar 400 senyawa lainnya termasuk golongan racun. 1 Rokok menghasilkan suatu pembakaran yang tidak sempurna dan dapat diendapkan
3 8 dalam tubuh ketika di hisap. Secara umum komponen rokok dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu komponen gas (92%) dan komponen padat atau partikel (8%). 15 Asap rokok terdiri atas 2 fase yaitu fase gas dan fase tar atau padat. Dalam asap rokok banyak mengandung radikal bebas. Fase tar dalam asap rokok mengandung radikal bebas yang stabil adalah quinine-hidroquinone kompleks dan fase gas memiliki lebih dari 600 µg Nitric oxide. Dalam asap rokok selain mengandung radikal bebas dalam tubuh, dimana substansi itu antara lain naftilamin, pyrene, benzio (a) pyrene, urethane, dibenzacridine, cadmium dan dimethynitrosamine. 18 Komponen gas asap rokok terdiri atas karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Partikel rokok terdiri dari tar, nikotin, benzantraccne, benzopiren, fenol, cadmium, indol, karbazol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker Karbon monoksida (CO) Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang/karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang tembakau dapat mencapai 3% - 6%, dan gas ini mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin sel darah merah maka akan berkurang oksigen yang ada pada sel darah merah yang akan dapat menciutkan pembuluh darah Nikotin Nikotin yang terkandung dalam rokok adalah sebesar 0,5-3 nanogram, dan semuanya diserap sehingga didalam cairan darah ada sekitar nanogram nikotin setiap 1 mlnya. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamine yang bersifat karsinogenik Tar Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paruparu. Kadar tar dalam tembakau antara 0,5-35 mg/batang. Tar merupakan suatu zat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru. 20
4 9 4. Nitrous oxide (N 2 O) Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan rasa sakit N-Nitrosamina dibentuk oleh nitrosasi amina. Asap tembakau mengandung jenis utama N- nitrosamine, yaitu Volatile N-Nitrosamina (VNA) dan Tobacco N- Nitrosamina. Hampir semua Volatile N-Nitrosamina ditahan oleh sistem pernapasan pada inhalasi asap tembakau. Jenis asap tembakau VNA diklasifikasikan sebagai karsinogen yang potensial Kanker Rongga Mulut Kanker merupakan proliferasi sel abnormal yang berkembang secara terus menerus dengan cara tidak teratur. Sel- sel kanker akan terus tumbuh dan membelah secara tidak terkendali, akan menyerang jaringan normal dan organ juga akan bermetastasis ke seluruh tubuh. 21 Kanker rongga mulut merupakan bentuk dari pertumbuhan sel abnormal yang tumbuh dan berkembang disetiap bagian rongga mulut. Kanker rongga mulut dapat tampak sebagai lesi putih, lesi merah, atau keduanya, atau bahkan tampak sebagai masa eksofitik. Namun, persentasi klinis yang umumnya ditemukan berupa erosi atau ulkus. Permukaan lesi klasik ulkus karsinomatosa terdiri dari tonjolan papilari yang tidak beraturan, tepi lesi lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dasar lesi teraba keras pada saat di palpasi. Lesi ini hampir selalu bersifat kronis dan disertai indurasi. Tepi lateral, permukaan ventral lidah dan bibir merupakan daerah yang biasanya terkena, diikuti dasar mulut, gingiva, mukosa alveolar, mukosa pipi, dan palatum. 22 Sebanyak 70 80% dari kasus kanker rongga mulut merupakan orang perokok dan pengguna tembakau lainnya. 23 Nitrosamina dan nitrosamida banyak menimbulkan kerugian karena adanya bukti bahwa keduanya dapat dibentuk secara endogen dalam lingkungan asam di lambung. Berbagai amina yang berasal dari makanan mungkin mengalami nitrosasi dengan nitrit yang ditambahkan kedalam makanan sebagai pengawet atau berasal dari nitrat akibat aktivitas bakteri. Senyawa
5 10 nitroso terdapat di asap rokok dan setelah di serap dapat menimbulkan kanker pada banyak organ. 24 Kanker adalah mekanisme yang terjadi di tingkat gen yang pada awalnya merupakan proses karsinogenesis akan mengakibatkan kerusakan DNA. Beberapa faktor penyebab kanker adalah virus, bahan kimia, radiasi dan susunan genetik individu berperan dalam proses karsinogenesis. ROS (Reactive Oxygen Species) dan RNS (Reactive Nitrogen Species) adalah dua agen yang berperan penting dalam kerusakan DNA. Besarnya kerusakan ini disebut stres oksidatif. Terjadi peningkatan stres oksidatif dalam beberapa kondisi patologis manusia seperti rheumatoid arthritis, penyakit jantung iskemik, beberapa gangguan autoimun dan kanker. 12 ROS / RNS terlibat dalam tahapan kedua proses karsinogenesis yaitu pada tahap inisiasi dan promosi. 12 Tahap inisiasi, pada tahap ini terjadi perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan ini disebabkan oleh suatu karsinogen berupa bahan kimia, virus, radiasi atau sinar matahari yang berperan sebagai organ inisiator dan bereaksi dengan DNA yang menyebabkan DNA pecah dan mengalami hambatan perbaikan DNA. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promoter menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. 25 Tahap promosi, pada tahap ini suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Tahap promosi merupakan hasil interaksi antara faktor kedua dengan sel yang terinisiasi pada tahap sebelumnya. Faktor kedua sebagai agen penyebabnya disebut karsinogen komplit karena melengkapi tahap inisiasi dengan tahap promosi. Agen promosi bekerja dengan mengubah informasi genetik dalam sel, meningkatkan sintesis DNA, meningkatkan salinan pasangan gen dan merubah pola komunikasi antar sel. 25 ROS/RNS dapat menyebabkan kerusakan DNA, dengan cara mengaktifkan prokarsinogen, dan memulai peroksidasi lipid, menonaktifkan sistem enzim dan juga mengubah sistem pertahanan antioksidan seluler. 12
6 Saliva Fisiologis Saliva Saliva adalah salah satu cairan tubuh paling kompleks yang menyediakan berbagai macam kebutuhan fisiologis. Saliva mempunyai peran penting dalam menjaga integritas jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut, melindungi jaringan rongga mulut dari bakteri imunologi, jamur dan infeksi virus. 26 Saliva mengandung 99% air dan sisanya berupa ion dan komponen organik. Substansi organik dalam saliva mengandung molekul besar dan kecil. Molekul yang besar umumnya berupa protein dalam bentuk glikoprotein, serum albumin dan enzim sedangkan yang termasuk dalam molekul kecil yaitu glukosa, urea dan kreatinin. Hampir seluruh substansi organik diproduksi oleh sel kelenjar saliva, sisanya ditransportasi ke saliva melalui darah. Substansi anorganik terdiri atas kalsium, fosfor, sodium, potasium, magnesium dan karbondioksida, oksigen, nitrogen, natrium, kalium, klor, bikarbonat, fosfat, tiosianat, fluoride, timbal, cadmium, tembaga, nitrit dan nitrat yang terlarut. Enzim saliva yang utama adalah enzim amilase namun apabila menderita suatu penyakit, banyak enzim yang terbentuk akibat aktivitas bakteri dan leukosit. 27, Saliva Sebagai Cairan Diagnostik Saliva sebagai cairan diagnostik dapat digunakan sebagai sarana deteksi pilihan karena memiliki keunggulan secara diagnostik dan logistik dibandingkan serum. Hal ini karena teknik pengumpulan saliva cukup aman, tanpa penusukan jarum, mudah sederhana dan dapat diambil berulang ulang tanpa membuat pasien menderita. 13 Saliva merupakan cermin dari tubuh karena dari saliva dapat dianalisis beberapa kelainan yang terjadi pada tubuh. Saliva terdiri dari komponen-komponen anorganik dan bioorganik yang berdasarkan jumlah dan susunannya mempengaruhi fungsi saliva. Komponen bioorganik saliva yang utama adalah protein. Sebagian besar fungsi saliva bergantung pada sejumlah protein saliva. 28 Mendiagnosis dari
7 12 saliva telah berkembang saat ini khususnya mendiagnosis penyakit sistemik dan penyakit mulut. 28 Protein saliva sebagian besar disekresi oleh sel-sel asinar yang merupakan sel utama pada proses sekresi protein selain sel-sel lain pada kelenjar saliva. Saat ini saliva telah terbukti sebagai media diagnostik untuk mendeteksi berbagai molekul yang terdapat dalam plasma dan pada tingkat yang ekivalen dengan yang terdapat dalam darah. Karena itu, saliva sebagai media diagnostik dapat memberikan informasi yang serupa dengan status seseorang seperti yang didapat dari test darah, tanpa mengambil spesimennya secara invasif. 13 Penelitian yang dilakukan oleh Katakura dkk. untuk mencari informasi tentang biomarker saliva khusus untuk kanker rongga mulut menggunakan empat macam sitokin dalam saliva dan ELISA, menemukan bahwa konsentrasi keempat sitokin lebih tinggi pada grup pasien yang menderita kanker rongga mulut dibanding dengan grup kontrol. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa saliva berpotensi untuk mendeteksi lesi pra-kanker. 29 Estimasi dari nitrat dalam saliva dapat memprediksi perkembangan karsinoma Nitric oxide (NO) Sebagai Risiko Penyebab Kanker Rongga Mulut Tembakau yang merupakan bahan dasar daripada rokok akan meningkatkan produksi radikal bebas seperti NO, anion superoksida dan lain-lain, dengan adanya peningkatan produksi radikal ini, maka akan menghasilkan produk yang mampu merangsang berbagai jenis stres dan efek biologis dan akan terlibat dalam proses karsinogenesis. Nikotin dari asap rokok juga telah terbukti merangsang produksi NO neurologis dan juga merangsang angiogenesis dan meningkatkan pertumbuhan tumor yang berupa mediasi dari produksi NO. 31 NO adalah salah satu dari 10 molekul terkecil. Susunan satu atom nitrogen dan satu oksigen yang merupakan elektron yang tidak berpasangan dan radikal bebas yang sangat reaktif. Reaksi NO dengan oksigen atau radikal bebas lainnya menghasilkan RNS yang akan menyebabkan beberapa efek biologis terhadap NO menjadi bersifat sitostatik dan sitotoksi karena berinteraksi dengan sejumlah target
8 13 molekul dalam sel. 12 Proses ini sebagian besar merupakan efek tidak langsung dari NO melainkan melalui reaksi oksidasi, nitrosasi, dan nitrasi akan membentuk zat tertentu berupa zat karsinogen yang dapat menyebabkan kerusakan DNA. 31 NO adalah gas radikal bebas yang sangat reaktif yang ditemukan pada jaringan normal dan ganas. Kadar NO jauh lebih tinggi pada jaringan ganas yang merupakan hasil dari enzim yang disebut Nitric Oxide Synthase (NOS). NOS tersedia dalam tiga isoform NOS1 atau tipe 1 atau nnos (neuronal), NOS2 atau tipe 2 atau inos (inducible), NOS3 atau tipe 3 atau enos (endotel). 31 Sudah banyak terbukti bahwa inos akan menghasilkan NO secara terus menerus dalam tumor ganas. NO yang diproduksi oleh inos terbukti memiliki peran ganda dalam proses kanker. NO terlibat dalam kedua tahap promosi dan menghambat kerja tumor. Menghambat seperti menginduksi apoptosis dan mempromosikan tindakan menjadi induksi angiogenesis, merendahkan matriks ekstraseluler, inaktivasi p53, dan menginduksi metastasis Kadar Nitric oxide Sebagai faktor Risiko Penyebab Kanker Rongga Mulut Penelitian yang dilakukan oleh Preethi dkk. ada peningkatan kadar NO yang sangat signifikan pada perokok, pengunyah tembakau dan pasien dengan reaksi likenoid dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian Preethi dkk. menyatakan bahwa merokok tembakau, kebiasaan mengunyah tembakau dan reaksi likenoid dapat menginduksi perubahan inflamasi di mukosa mulut. Peradangan kronis akan menyebabkan kerusakan genetik dan mengiduksi proliferasi jaringan, dan ini disebabkan oleh kerusakan oksidatif dari produk DNA yang berasal dari peradangan yang menginduksi enzim, seperti (NOS) yang pada akhirnya akan menghasilkan NO. Ohashi dkk. telah melaporkan bahwa peningkatan kadar NO dalam saliva pada OLP dan SAR merupakan akibat dari kerusakan sel. 10 Sunitha M dan Shanmugam S menemukan adanya peningkatan kadar Nitric oxide dalam OLP dibandingkan dengan kontrol menyimpulkan bahwa radikal bebas
9 14 merupakan salah satu patogenesis dari penyakit dan peningkatan kadar Nitric oxide pada saliva ini berupa patofisiologi untuk OLP dan SAR. 10 Hal ini terlihat bahwa reaksi likenoid berupa inflamasi, akan meningkatkan kadar Nitric oxide ditandai dengan pelepasan berbagai mediator inflamasi, dan peningkatan ini dapat terjadi dalam tembakau dan produk-produknya, yang menjelaskan bahwa adanya peningkatan kadar Nitric oxide pada pasien dengan reaksi likenoid yang dihubungkan dengan kebiasaan mengunyah tembakau. Peningkatan kadar Nitric oxide ini akan menyebabkan kerusakan DNA dan akan berlanjut kearah keganasan Metode Pengukuran Kadar Nitric Oxide Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan pada metode analisis kuantitatif substansi kimia, fisik, biokimia melalui absorbsi cahaya dengan pengukuran intensitas cahaya yang dihasilkan oleh larutan sampel. Setiap bahan kimia akan diabsorbsi, diteruskan, atau direfleksikan cahayanya (radiasi elektromagnetik) dengan panjang gelombang tertentu. 8 Pada analisis menggunakan alat spektrofotometer sinar tampak dilakukan pemilihan panjang gelombang dan pembuatan kurva kalibrasi menunjukkan hubungan antara absorbansi dan konsentrasi baku pada konsentrasi tertentu. Kurva kalibrasi menunjukkan hubungan antara absorbansi dan konsentrasi baku sehingga diperoleh persamaan regresi linier. Persamaan linier ini dipakai untuk menghitung kadar dalam sampel. 32 Berdasarkan panjang gelombang dari sumber cahaya, spektrofotometer dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu: 8 1. UV (Ultra Violet) visible spectrophotometer: mengamati pada rentang ultra violet nm dan visibel nm dari spektrum radiasi elektromagnetik. 2. IR (Infra Red): digunakan pada panjang nm dari spektrum radiasi elektromagnetik. 8
10 15 Pada penelitian ini, spektrofotometer yang akan digunakan adalah spektrofotometer ( Thermo) dengan panjang gelombang yang dapat ditoleransi sampai 540 nm, dengan menggunakan prinsip pengukuran vertikal fotometrik yaitu dengan mengirimkan cahaya melalui keseluruhan sampel. Selanjutnya penghitungan kadar dilakukan menggunakan software Multiscan menggunakan dasar persamaan regresi linier. 32
11 Kerangka Teori Perokok Rokok Jenis rokok Rokok putih Komponen rokok CO Kanker rongga mulut Saliva Fisiologi saliva Rokok kretek Rokok klembak Nikotin Tar Nitrous oxide Nitrosamine Nitric oxide sebagai risiko penyebab terjadinya kanker rongga mulut Saliva sebagai cairan diagnostik Spektrofotometer
12 Kerangka Konsep Perokok berat Pengukuran kadar Nitric oxide dalam saliva Tidak merokok
BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan ancaman besar bagi kesehatan di dunia (Emmons, 1999). Merokok memberikan implikasi terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Periodontal Jaringan periodontal adalah suatu jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi. Struktur jaringan periodontal terdiri dari gingiva, ligamen periodontal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak cukup besar terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis penyakit, baik lokal seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun lalu. Sekitar satu milyar penduduk dunia merupakan perokok aktif dan hampir 80% dari total tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok berbahaya bagi kesehatan, menyebabkan banyak penyakit dan mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global World Health Organization
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Buruh adalah salah satu profesi pekerjaan yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prevalensi perokok dewasa per hari. Menurut data Global Adult Tobacco Survey
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah yang ditimbulkan rokok belum bisa tertangani secara optimal hingga saat ini. Jumlah perokok di seluruh dunia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia. Menurut laporan status global WHO (2016), perilaku merokok telah membunuh sekitar
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nitric oxide (NO) adalah molekul radikal yang sangat reaktif, memainkan
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nitric oxide (NO) adalah molekul radikal yang sangat reaktif, memainkan peranan penting dalam beberapa sistem biologis manusia. Diketahui bahwa endothelium-derived
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Saliva a. Pengertian Saliva Saliva adalah cairan oral yang kompleks, terdiri dari campuran sekresi yang berasal dari kelenjar ludah besar (mayor) dan kecil (minor)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan 2.1.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Definisi Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan species
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah infertilitas pria merupakan masalah yang menunjukkan peningkatan dalam dekade terakhir ini. Infertilitas yang disebabkan oleh pria sebesar 50 %, sehingga anggapan
Lebih terperinciPengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia
Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia Posted by Kukuh Ibnu Prakoso. Category: Informasi, Kesehatan Setelah sebelumnya kita mengetahui betapa banyaknyamanfaat merokok yang tidak kita
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2
1. Rhodamin-B termasuk bahan kimia yang bersifat... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2 Korosif Beracun Karsingenik Radioaktif Rhodamin B termasuk bahan kimia yang bersifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang penting dalam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. 10 Selama proses pencernaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak terkendali. Di perkirakan setiap tahun 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus
Lebih terperinciBAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN Disusun Oleh : MOHD ABI RAFDI 21040111130028 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejumlah 20% dari penduduk dunia memiliki kebiasaan merokok dengan perbandingan antara pria dan wanita yaitu 4:1 (Eriksen & Ross, 2012). Data tersebut menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica, dan spesies
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui mulut, dan pada kalangan usia lanjut. 2 Dry mouth berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dry mouth merupakan keadaan rongga mulut yang kering, berhubungan dengan adanya penurunan aliran saliva. 1 Umumnya terjadi saat cemas, bernafas melalui mulut, dan pada
Lebih terperinciPENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN
PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN Subagiono, Azdy Elfistoni, Armensyah, Nurlina, Suharsyah, Bahyu azri, Dendi,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan.
ABSTRAK Penelitian yang bertujuan mengetahui kualitas spermatozoa tikus putih jantan dewasa (Rattus sp.) setelah diberikan paparan asap rokok dan ekstrak buah juwet (Syzygium cumini L.) telah dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan menghembuskannya kembali keluar tubuh 11. Menurut Aritonang (1997)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rokok 2.1.1 Definisi dan Demografi Perokok Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar tubuh 11. Menurut Aritonang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari mulai dari usia balita, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua sampai lansia. Ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berskala menengah dan kecil (home industry) dan memproduksi rokok kretek.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat lebih dari 100 produsen rokok, dimana kebanyakan berskala menengah dan kecil (home industry) dan memproduksi rokok kretek. Produsen rokok yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang obstetri, karena merupakan penyulit 2% sampai 20% dari semua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketuban Pecah Dini (KPD) masih merupakan masalah penting dalam bidang obstetri, karena merupakan penyulit 2% sampai 20% dari semua kelahiran dan mengakibatkan peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rokok dan Perilaku Merokok 2.1.1 Pengertian Perilaku Merokok Perilaku merokok merupakan salah satu salah satu kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan. Seperti yang dikatakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang. agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujungnya yang lain.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyebab penuaan dini adalah merokok. Dimana asap rokok mengandung komponen yang menyebabkan radikal bebas. Radikal bebas dalam jumlah banyak akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 200 tahun. Kenyataannya, Biro Kependudukan Amerika Serikat meramalkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan adalah suatu proses yang dialami oleh setiap manusia di dunia, tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi proses penuaan dapat diperlambat. Usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini terjadi transisi epidemiologi yakni di satu sisi masih tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain mulai meningkatnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Darah merupakan komponen yang berfungsi dalam sistem transportasi pada tubuh hewan tingkat tinggi. Jaringan cair ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian cair yang disebut
Lebih terperinciBAB 2 DAMPAK MEROKOK TERHADAP PERIODONSIUM. penyakit periodontal. Zat dalam asap rokok seperti; nikotin, tar, karbon monoksida
BAB 2 DAMPAK MEROKOK TERHADAP PERIODONSIUM Kebiasaan merokok sejak lama telah diasosiasikan sebagai penyebab berbagai macam perubahan dalam rongga mulut, seperti kaitannya dengan kanker mulut dan penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang telah membudaya bagi masyarakat di sekitar kita. Di berbagai wilayah perkotaan sampai pedesaan, dari anak anak sampai orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. peran penting dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut (Harty and
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Saliva dan Anatomi Glandula Saliva Saliva adalah suatu cairan dalam rongga mulut yang mempunyai peran penting dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut (Harty
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
mulut. 7 Gingiva pada umumnya berwarna merah muda dan diproduksi oleh pembuluh BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penyakit periodontal adalah inflamasi yang dapat merusak jaringan melalui interaksi antara bakteri
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi penyebab kematian terbanyak diseluruh dunia. Penyakit Tidak Menular (PTM) umumnya dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kebiasaan yang dapat merusak kesehatan dan sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian mengenai hubungannya dengan berbagai macam penyakit seperti kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Waktu tidur yang dibutuhkan manusia di setiap tahapan umur berbedabeda. Pada mulanya, bayi yang baru lahir akan menghabiskan waktunya untuk tidur dan hanya akan terbangun
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia terletak di daerah tropis dan sangat kaya dengan berbagai spesies flora. Dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekitar satu milyar laki-laki di dunia adalah perokok, 35% diantaranya dari negara maju dan 50% lainnya dari negara berkembang. Rata-rata 435.000 penduduk di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di Indonesia. Jumlah perokok di seluruh dunia saat ini mencapai 1,2 milyar orang dan 800 juta diantaranya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian tomat (Solanum
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap perubahan histologi kelenjar mammae mencit betina yang diinduksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Volume maksimum oksigen (VO 2 maks) adalah kemampuan pengambilan oksigen dengan kapasitas maksimal untuk digunakan oleh tubuh, jika pengambilan oksigen terganggu
Lebih terperinciPENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU
PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh : DIMAS SONDANG IRAWAN J 110050028
Lebih terperinciJenis Rokok Kandungan Rokok
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rokok 2.1.1. Defenisi Rokok Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok adalah silinder dari kertas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas fisik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh karena adanya kontraksi otot
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kesehatan dan menjadi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kesehatan dan menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan penyakit ganas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anti nyamuk merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi gigitan nyamuk. Jenis formula
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tingkat gen akan kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat berbagai faktor penyebab tumor yang menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen akan kehilangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini jumlah perokok terus bertambah, khususnya di negaranegara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radikal bebas adalah sekelompok bahan kimia baik berupa atom maupun molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya dan merupakan suatu kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller. Kesulitan diagnosis dini pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insiden penyakit kanker di dunia mencapai 12 juta penduduk dengan PMR 13%. Diperkirakan angka kematian akibat kanker adalah sekitar 7,6 juta pada tahun 2008. Di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Paru merupakan suatu organ respiratorik yang memiliki area permukaan alveolus seluas 40 m 2 untuk pertukaran udara antara O 2 dengan CO 2. 1 Kelainan yang terjadi pada
Lebih terperinciPROPOSAL PENYULUHAN BAHAYA ROKOK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
PROPOSAL PENYULUHAN BAHAYA ROKOK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, remaja sekarang seringkali menganggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang paling mendasar manusia memerlukan oksigen, air serta sumber bahan makanan yang disediakan alam.
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,
lxxiii BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut, setelah dialokasikan secara acak 50 penderita masuk kedalam kelompok perlakuan dan 50 penderita lainnya
Lebih terperinciSUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016
SUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016 BSK sudah lama diketahui diderita manusia terbukti ditemukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MEROKOK 1. Pengertian Merokok adalah suatu bahaya untuk jantung kita. Asap rokok mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam sel darah merah. Merokok dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi rokok sudah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat di seluruh dunia. Menurut laporan WHO yang ditulis dalam Tobacco Atlas tahun 2012, konsumsi rokok terus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebiasaan merokok merupakan masalah penting dewasa ini. Rokok oleh sebagian orang sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup remaja yang telah digemari oleh masyarakat yaitu mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan mengakibatkan gangguan pada organ hati
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok Pengetahuan tentang merokok yang perlu diketahui antara lain meliputi definisi merokok, racun yang terkandung dalam rokok dan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan lainnya. Penyakit ini telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan unsur lingkungan hidup lainnya (SNI ).
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udara Ambient Udara dapat di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu udara ambient dan udara emisi. Udara ambient adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan pada 90% dari populasi dunia. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi kronik memiliki peranan penting dalam patogenesis terjadinya kanker. Salah satu penyakit inflamasi kronik adalah Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang dipicu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan membahas mengenai rokok, gambar peringatan kesehatan, teori kemasan dan keputusan pembelian ulang, dan dalam bab ini juga terdapat hipotesis dan kerangka berpikir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperkirakan rokok akan membunuh 1 miliar orang sepanjang abad ke-21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok akan membunuh sedikitnya enam juta orang, termasuk 600 ribu perokok pasif alias bukan perokok tapi terdampak asap rokok (WHO). Dampak negatif asap rokok yang paling
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Merokok 2.1.1. Kandungan rokok Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang rokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup bila tidak mampu bergerak, memelihara gerak dalam. mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerak adalah ciri kehidupan tiada hidup tanpa gerak apa guna hidup bila tidak mampu bergerak, memelihara gerak dalam mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting untuk pertumbuhan maupun untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mukosa rongga mulut. Beberapa merupakan penyakit infeksius seperti sifilis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejumlah penyakit penting dan serius dapat bermanifestasi sebagai ulser di mukosa rongga mulut. Beberapa merupakan penyakit infeksius seperti sifilis, tuberkulosis,
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN ( Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 81 Tahun 1999 tanggal 5 Oktober 1999 ) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penurunan kualitas lingkungan hidup dewasa ini salah satunya disebabkan oleh aktifitas kendaran bermotor yang menjadi sumber pencemaran udara. Gas-gas beracun penyebab
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah konsumen rokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India. Tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia, sebanyak 31,4% orang dewasa di Indonesia adalah perokok. Konsumsi rokok oleh seseorang individu
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
17 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ion Kalsium Dalam Saliva. Kalsium merupakan salah satu komponen elektrolit di dalam saliva yang terdapat dalam bentuk ion. 13 Saliva merupakan cairan kompleks yang dihasilkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinci[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN Pertimbangan disusunnya PP No.19 tahun 2003 : a. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4
1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TIJAUA PUSTAKA A. Kanker dan Kanker Payudara Kanker adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya abnormalitas regulasi pertumbuhan sel dan meyebabkan sel dapat berinvasi ke jaringan serta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan di dalam kehidupannya (Effendi, 2012). Berdasakan definisi dari WHO
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pada makanan terdapat senyawa-senyawa yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan dapat memulihkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok aktif mulai dari usia 15 tahun ke
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 81 TAHUN 1999 (81/1999) TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 81 TAHUN 1999 (81/1999) TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban ganda, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asap dan ditelan, terserap dalam darah, dan dibawa mencapai otak, penangkap pada otak akan mengeluarkan dopamine, yang menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Rokok bukan sekedar asap yang ditelan, nikotin yang terkandung pada asap dan ditelan, terserap dalam darah, dan dibawa mencapai otak, penangkap pada otak akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan yang layak dan kesejahteraan penduduk merupakan tujuan pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari adalah sumber utama radiasi sinar ultraviolet (UV) untuk semua sistem kehidupan manusia. Radiasi sinar UV dibagi menjadi tiga kategori, yaitu radiasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit multifaktorial yang timbul dari tidak seimbangnya protoonkogen, antionkogen, gen yang mengendalikan apoptosis, dan gen yang mengatur perbaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, yang mengakibatkan kelainan signifikan dan gangguan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Autisme adalah gangguan perkembangan yang biasanya didiagnosis awal pada masa kanak-kanak, yang mengakibatkan kelainan signifikan dan gangguan pada interaksi sosial,
Lebih terperinci