UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE & PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE & PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE & PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh : ANDIK INDRIATMOKO B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2017 i

2 Saya yang bertandatangan dibawah ini: PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Nama NIM Fakultas Program Studi : Andik Indriatmoko : B : Ekonomi dan Bisnis : Manajemen (S1) Judul Skripsi :UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE & PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan apabila di kemudian hari ditemukan adanya bukti plagiat, manipulasi, dan / atau pemalsuan data maupun bentuk kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Semarang, 23 Maret 2017 Materai 6000 (Andik Indriatmoko) ii

3 PERNYATAAN PENGESAHAN SKRIPSI Nama NIM Fakultas Program Studi : Andik Indriatmoko : B : Ekonomi dan Bisnis : Manajemen Judul Skripsi :UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE & PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Dosen Pembimbing : Dr. Herry Subagyo, MM Semarang, 23 Maret 2017 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dosen Pembimbing (Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto MBA,Ph.D) NPP (DR. Herry Subagyo, MM) NPP iii

4 PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI Nama NIM Fakultas Program Studi : Andik Indriatmoko : B : Ekonomi dan Bisnis : Manajemen (S1) Judul Skripsi :UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE & PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 23 Maret 2017 Tim Penguji : 1. Dr. Herry Subagyo, MM ( ) 2. DR. Sih Darmi Astuti, M.Si ( ) 3. DR. Dian Prawitasari, MM ( ) iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Impossible we do, Miracle we try Tetap semangat, lakukan yang terbaik, bersyukur dan mencintai diri sendiri, karena sesungguhnya anugerah terbaik dari ALLAH SWT adalah diri kita sendiri PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk : 1. Allah SWT 2. Almamater Universitas Dian Nuswantoro 3. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro 4. Ibu, ayah, dan kakak yang saya hormati dan sayangi. 5. Keluarga, sahabat dan teman-teman yang tercinta. v

6 ABSTRAK Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan yaitu dengan cara meningkatkan harga saham. Harga saham yang tinggi akan membuat pasar percaya pada kinerja perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang. Manajer keuangan perusahaan diharapkan mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan serta memakmurkan pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang berjumlah populasi sebanyak 41 perusahaan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Tujuan menggunakan purposive sampling adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan peneliti. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS sebagai pengolahan data. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Leverage. vi

7 ABSTRACT Increase the value of the company is the company`s main objective, namely by increasing the stock price. High stock prices would make the market believe in the company`s performance and prospects for the future. The company`s financial manager should be able to understand the factors that affect the firm value in order to increase firm value and shareholders to prosper. This study aims to determine the significant of the effect of firm size, institutional ownership, profitability and leverage on firm value. The population of this study are property company & real estate listed on Indonesia Stock Exchange for the period , amounting to a population of 41 companies. Determination of the number of samples in this study using purposive sampling method, the purpose by using purposive sampling is to obtain a representative sample in accordance with the prescribed criteria researchers. Analysis technique in this study is multiple linear regression by using SPSS as data processing. Based on the analysis found that firm size has significantly effect on firm value, institutional ownership has no effect on firm value, profitability has significantly effect on firm value and leverage has a significant effect on firm value. Keywords: Firm Value, Virm Size, Institutional Ownership, Profitability and Leverage. vii

8 Kata Pengantar Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada penulis sehingga tugas akhir dengan judul Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Laverage & Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. DR. Ir. Edi Noersasongko, M.kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto MBA,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro. 3. DR. Herry Subagyo, MM selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan bimbingan kepada penulis. 4. DR. Amron, MM, selaku dosen wali yang telah membimbing penulis diwaktu kuliah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan kuliah dengan tepat waktu. 5. Dosen dan staff di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 6. Kepada PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan laporan baik ICMD maupun Annual Report. viii

9 7. Bapak, Ibu dan kakak beserta keluarga besar penulis, atas waktu dan kasih sayang mereka yang tidak pernah putus dan selalu mendukung penulis dalam pembuatan skripsi ini. 8. R. Dian Anggaeni, Hidayatullah P.U, Sabas Prasetyo, Agung Prayitno, Siti Sholikatun, Ahmad Akhsan Maulana, Della Mardhatillah S, dan Riski Budi Pratama atas supportnya dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Kalian sungguh menakjubkan. 9. Sahabat-sahabatku Agung Rahmadi, Rio Bachtiar, Eka Adhe Maulana, Aldila Akbar, yang telah mendukung penulis. 10. Keluarga Mokoccino Cincau & Cafe Wolles yang telah mendukung penulis. 11. Teman-teman angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis progdi Manajemen S1 yang terus memotivasi saya dalam penulisan tugas akhir ini. 12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya. Semarang, 23 Maret 2017 (Andik Indriatmoko) ix

10 DAFTAR ISI Halaman Judul... Pernyataan Keaslian Skripsi... Persetujuan Skripsi... Pengesahan Kelulusan Ujian Skripsi... Motto Dan Persembahan... Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi vii viii x xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Agency Theory Trade of Theory x

11 2.1.3 Packing Order Theory Nilai Perusahaan Ukuran Perusahaan Kepemilikan Institusional Profitabilitas Leverage Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definsi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional a. Nilai Perusahaan b. Ukuran Perusahaan c. Kepemilikan Institusional d. Profitabilitas xi

12 e. Leverage Penentuan Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikoloniaritas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis Pengujian Parsial (uji t statistic) Koofisien Determinasi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Analisis Data Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolonieritas xii

13 Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Uji Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Pengujian Hipotesis Uji Regresi Simultan ( Uji F ) Uji Signifikansi Parsial ( Uji t ) Uji Koefisien Determinasi Pembahasan Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PURTAKA LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Tabel 3.1 Ringkasan Definisi Operasional Tabel 3.2 Populasi Dan Sampel Tabel 3.3 Sampel Penelitian Perusahaan Properti dan Real Estate Tabel 4.1 Populasi dan Sampel Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Tabel 4.3 Uji Normalitas Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas Tabel 4.5 Pengambilan Keputusan Autokorelasi Tabel 4.6 Durbin Watson Model Summary Tabel 4.7 Durbin Watson Test Bond Tabel 4.8 Analisis Regresi Tabel 4.9 Uji F Tabel 4.8 Uji-T Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Grafik pertumbuhan dari semua sektor tahun Gambar 1.2 Harga Saham... 8 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Gambar 4.1 Grafik Normalitas Gambar 4.2 Grafik Scatterplot xv

16 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN POPULASI DAN SAMPEL LAMPIRAN DATA PERUSAHAAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN SAMPEL LAMPIRAN TABULASI DATA LAMPIRAN STATISTIK DESKRIPTIF LAMPIRAN UJI NORMALITAS LAMPIRAN UJI MULTIKOLINEARITAS LAMPIRAN UJI AUTOKORELASI LAMPIRAN ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA LAMPIRAN UJI-F LAMPIRAN UJI-T LAMPIRAN UJI KOEFISIEN DETERMINASI, LAMPIRAN GRAFIK NORMALITAS KAMPIRAN GRAFIK SCATTERPLOT xvi

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Tujuan memakmurkan pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value dari semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh di masa depan. Nilai perusahaan tercermin dari harga saham yang stabil, yang dalam jangka panjang mengalami kenaikan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan (Brigham, Gapenski, & Daves, 2006). Salah satu hal yang menentukan nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan. Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang akan berpengaruh pula terhadap kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki. Pasar modal diharapkan akan bereaksi positif ketika perusahaan dikelola oleh manajemen yang kompeten dan berkualitas atau perusahaan dimiliki oleh pemegang saham yang memiliki citra dan kredibilitas yang baik. Aspek kontrol yang dimiliki oleh pemilik perusahaan diharapkan akan dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat mengoptimalkan nilai perusahaan (Marina Suzuki dan Putu Vivi, 2015). Menurut penelitian Bhekti (2013), nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon investor 1

18 2 seandainya suatu perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan olehperusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Pengertian nilai perusahaan menurut penelitian Octavia Languju, et. al (2016) adalah seperti berikut: Nilai perusahaan adalah nilai wajar perusahaan yang menggambarkan presepsi investor terhadap emiten tertentu, sehingga nilai perusahaan merupakan persepsi investor yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan antara lain adalah ukuran perusahaan (Firm Size). Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan (I Gusti Ngurah Gede & Gede Merta Sudiarta, 2016). Penelitian mengenai hubungan ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan telah banyak dilakukan oleh peneliti. Namun para peneliti menemukan hasil yang berbeda. I Gusti Ngurah Gede & Gede Merta Sudiarta (2016) menemukan hubungan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula nilai perusahaan dan jika semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin kecil pula nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang besar bisa menjamin nilai perusahaannya

19 3 tinggi, karena perusahaaan besar berani melakukan investasi baru terkait dengan ekspansi, sebelum kewajiban - kewajibannya (hutang) sudah terlunasi. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Octavia Languju, at.al (2016) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan umumnya berpengaruh pada penilaian investor dalam membuat keputusan investasi. Ukuran perusahaan diukur dengan besarnya total asset yang dimiliki karena nilai total asset umumnya sangat besar dibandingkan variable keuangan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan dengan arah hubungan negatif terhadap nilai perusahaan (PBV). Ukuran perusahaan bukan merupakan pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi, Rahmawati (dalam Octavia Languju, dkk 2016). Menurut penelitian Ni Putu Wida P. D & I Wayan Suartana ( 2014), struktur kepemilikan institusional dianggap mampu mempengaruhi nilai persahaan. Investor institusional dianggap mampu menggunakan informasi laba periode sekarang untuk memprediksi laba di masa mendatang dibandingkan investor non institusional. Kepemilikan institusional dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan memanfaatkan informasi, serta dapat mengatasi konflik keagenan karena dengan meningkatnya kepemilikan institusional maka segala aktivitas perusahaan akan diawasi oleh pihak institusi atau lembaga. Pemegang saham memiliki pengaruh yang kuat pada setiap perilaku manajer, dimana jumlah pemegang saham yang besar mampu mengurangi dan mencegah tindakan oppurtunistik manajer. Tingginya jumlah kepemilikan institusional akan meningkatkan sistem kontrol perusahaan yang ditujukan guna meminimalisasi tingkat

20 4 kecurangan akibat tindakan oportunistik pihak manajer yang nantinya dapat mengurangi nilai perusahaan. Peningkatan jumlah kepemilikan institusional ini juga ditujukan agar setiap aktivitas yang dilakukan diarahkan pada pencapaian nilai perusahaan yang tinggi, Haruman (dalam Ni Putu Wida, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Wida (2014) menyimpulkan bahwa pengaruh positif signifikan ditunjukkan oleh variabel kepemilikan institusional pada nilai perusahaan, dimana keterlibatan pihak institusional mampu membatasi perilaku oportunistik manajer. Sedangkan menurut penelitian Marina Suzuki Hariyanto dan Putu Vivi Lestari (2015) menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia periode Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungannya yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan devidennya. Weston dan Coveland (1992), mendefinisikan profitabilitas yaitu sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan.

21 5 Dengan baiknya kinerja perusahaan akan meningkatkan pula nilai dari suatu perusahaan. Hasil pengujian yang dilakukan oleh Candra Pami Hemastuti (2014) menunjukkan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka nilai perusahaan tinggi dan semakin rendah profitabilitas maka nilai perusahaan rendah. Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik. Profitabilitas menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan kegiatan operasinya. Sehingga profitabilitas sangat mempengaruhi para investor untuk melakukan investasi ke perusahaan dengan melihat besarnya peningkatan laba yang diperoleh perusahaan setiap tahunnya. Sedangkan penelitian Indrajaya (dalam Bhekti Fitri Prasetyorini 2013), menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal karena apabila struktur modal turun maka nilai perusahaan juga akan turun. Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya leverage perusahaan. Leverage merupakan pemakaian utang oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Hutang (leverage) yang merupakan rasio utang atau sering juga dikenal dengan nama rasio solvabilitas adalah rasio yang dapat menunjukan kemampuan dari suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial dari perusahaan tersebut seandainya perusahaan tersebut dilikuidasi (I Gusti Ngurah Gede, 2016). Leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana asset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri (Weston dan Copeland, 2011). Leverage

22 6 juga bisa sebagai salah satu alat yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan modal mereka dalam rangka meningkatkan keuntungan. Peningkatan dan penurunan tingkat hutang memiliki pengaruh terhadap penilaian pasar. Kelebihan hutang yang besar dapat pula memberikan dampak yang negatif pada nilai perusahaan. Ogolmagai (dalam I Gusti Ngurah Gede, 2016). Variabel leverage dipilih karena terdapat perbedaan hasil penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Gede Rudangga (2016), menunjukkan bahwa Leverage secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverages yang tedaftar di BEI periode Semakin tinggi perusahaan menggunakan pendanaan yang berasal dari hutang maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang dimiliki perusahaan tersebut. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Bhekti Fitri Prasetyorini (2013), menyimpulkan bahwa Variabel leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang hasilnya tidak konsisten, maka peneliti ingin meneliti kembali apakah ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage tetap konsisten berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selain itu juga terdapat perbedaan dari penilitian sekarang dengan penelitian terdahulu mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian terdahulu hanya menggunakan tiga variabel yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, dan Leverage. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan empat variable yaitu ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Gede

23 7 Rudangga dan Gede Merta Sudiarta (2016) yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Sehingga akan dihasilkan kontribusi yang nyata untuk membuktikan apakah terjadi penguatan konsistensi terhadap teori yang terjadi selama ini atau sebaliknya. Hasil penelitian terdahulu yang berbeda- beda menunjukkan adanya reasearch gap mengenai pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengakibatkan pemahaman mengenai ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan memerlukan justifikasi lebih mendalam. Gambar 1.1 grafik pertumbuhan dari semua sektor tahun 2013.

24 8 Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Sektor ini dipilih menjadi objek penelitian karena pada tahun 2013 sektor property & real estate menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi. Berikut adalah grafik pertumbuhan dari semua sektor tahun Sektor property & real estate mengalami pertumbuhan yang tertinggi hingga mencapai 42.8%. Mengalahkan sektor infrastruktur yang mengalami pertumbuhan 29.2% dan Industri Dasar & Kimia yang mengalami pertumbuhan mencapai 20.0% serta sektor-sektor lainnya. Namun ditahun berikutnya sektor property & real estate justru mengalami fluktuasi harga saham. ( Berikut adalah harga saham beberapa perusahaan Property dan Real Estate yang Listing di BEI pada tahun Sumber: Harga Saham ( Gambar 1.2. Grafik Harga Saham Pada Beberapa Perusahaan Property dan Real Estate Periode Tahun

25 9 Fluktuasi yang terjadi pada harga saham adalah gambaran dari reaksi pemodal atas fenomena yang terjadi, yaitu ketika ditahun 2012 dan 2013 terjadi peningkatan pertumbuhan pada perusahaan Property dan Real Estate, dimana 26 perusahaan dari 45 perusahaan mendapatkan laba bersih lebih dari 50% maka reaksi pemodal tergambar dari naiknya grafik harga saham pada periode tersebut. Hal senada juga terjadi atas reaksi para pemodal atas pelambatan ekonomi pada tahun 2015 yang dipicu tingginya kurs Dollar Amerika yang menyebabkan menurunnya laba beberapa perusahaan Property dan Real Estate. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul yang berhubungan dengan perusahaan Property dan Real Estate. Adapun alasan yang memotivasi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan Property dan Real Estate karena harga sahamnya yang fluktuatif. Selain itu sektor Property dan Real Estate sekarang ini tetap menjadi salah satu sektor utama yang menggerakan roda perekonomian Indonesia, tercatat tahun 2013 perusahaan Property dan Real Estate menyumbang 28% dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia (Tribunnews, 25 Nopember 2013), serta adanya Research Gap dari penelitian terdahulu. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil judul : UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

26 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya, maka nilai yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan? 3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan? 4. Bagaimana pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. 1.4 Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti, dan menjadi referensi tambahan serta sebagai literature untuk peneliti selanjutnya. 2. Calon Investor

27 11 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan kepada para calon investor yang ingin menanamkan modal dalam bentuk saham keperusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel. 3. Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan kontribusi bagi para pemegang kepentingan untuk dijadikan masukan, pedoman pengambilan keputusan atas kebijakan akuntansi yang digunakan. 4. Pemegang Saham Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaaat kepada para pemegang saham perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam mengambil keputusan terkait saham yang telah dikontribusikan kepada perusahaan.

28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Agency Theory Teori keagenan (Agency Theory) mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham. Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal. Masalah keagenan potensial terjadi apabila bagian kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari seratus persen. Dengan proporsi kepemilikan yang hanya sebagian dari perusahaan membuat manajer cenderung bertindak untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk memaksimumkan perusahaan. Inilah yang nantinya akan menyebabkan biaya keagenan (agency cost). Jensen dan Meckling (dalam Indah Eva Ambarwati 2014) mendefinisikan agency cost sebagai jumlah dari biaya yang 13

29 14 dikeluarkan prinsipal untuk melakukan pengawasan terhadap agen. Hampir mustahil bagi perusahaan untuk memiliki zero agency cost dalam rangka menjamin manajer akanmengambil keputusan yang optimal dari pandangan shareholders karena adanya perbedaan kepentingan yang besar diantara mereka. Menurut teori keagenan, konflik antara prinsipal dan agen dapat dikurangi dengan mensejajarkan kepentingan antara prinsipal dan agen. Kehadiran kepemilikan saham oleh manajerial (insider ownership) dapat digunakan untuk mengurangi agency cost yang berpotensi timbul, karena dengan memiliki saham perusahaan diharapkan manajer merasakan langsung manfaat dari setiap keputusan yang diambilnya. Proses ini dinamakan dengan bonding mechanism, yaitu proses untuk menyamakan kepentingan manajemen melalui program mengikat manajemen dalam modal perusahaan. Dalam suatu perusahaan, konflik kepentingan antara prinsipal dengan agen salah satunya dapat timbul karena adanya kelebihan aliran kas (excess cash flow). Kelebihan arus kas cenderung diinvestasikan dalam hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan utama perusahaan. Ini menyebabkan perbedaan kepentingan karena pemegang saham lebih menyukai investasi yang berisiko tinggi yang juga menghasilkan return tinggi, sementara manajemen lebih memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah. Menurut Bathala et al 1994 (dalam Bhekti 2013) terdapat beberapa cara yang digunakan untuk mengurangi konflik kepentingan, yaitu : a) meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen (insider ownership), b) meningkatkan rasio dividen terhadap

30 15 laba bersih (earning after tax), c) meningkatkan sumber pendanaan melalui utang, d) kepemilikan saham oleh institusi (institutional holdings) Trade-off Theory Menurut trade-off teory yang diungkapkan oleh Myers (dalam Marina Suzuki 2015), perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress). Biaya kesulitan keuangan (financial distress) adalah biaya kebangkrutan dan biaya keagenan yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Trade-off theory ini memandang bahwa struktur modal optimal dapat ditentukan. Trade-off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan dan biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Trade-off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan hutang tersebut akan mengurangi pajak. Dalam kenyataannya jarang manajer keuangan yang berpikir demikian.

31 Pecking Order Theory Teori ini menunjukkan kecenderungan perusahaan memilih pembiayaan berdasarkan hirarki sumber dana yang paling disukai. Hal ini dikarenakan adanya informasi asimetrik (asymmetric information) yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak (tentang prospek, risiko dan nilai perusahaan) daripada pemodal publik. Manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak dari pemodal karena merekalah yang mengambil keputusan-keputusankeuangan, menyusun berbagai rencana perusahaan, dan sebagainya. Kondisi ini dapat dilihat dari reaksi harga saham pada waktu manajemen mengumumkan sesuatu (seperti peningkatan pembayaran dividen). Asimetrik informasi, biaya transaksi, dan biaya emisi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pendanaan sehingga cenderung mendorong perilaku pecking order theory. Para manajer akan menerbitkan sekuritas sesuai dengan urutan risiko yang paling kecil sesuai pecking order theory, dengan maksud untuk mengurangi berbagai biaya yang timbul dari pemilihan dana antara hutang atau ekuitas. Sesuai dengan teori ini maka investasi yang akan dibiayai dengan dana internal terlebih dulu (yaitu laba yang ditahan) kemudian baru diikuti oleh penerbitan hutang baru dan akhirnya dengan penerbitan ekuitas baru. Penggunaan dana internal tidak mengharuskan perusahaan mengungkapkan informasi baru kepada pemodal sehingga dapat menurunkan harga saham. Secara ringkas pecking order theory tersebut menyatakan sebagai berikut (Brealy dan Myers) :

32 17 1. Perusahaan menyukai Internal Financing (pendanaan dari hasil operasi). 2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian dividen yang ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran dividen secara drastis. 3. Kebijakan dividen yang relatif segan untuk diubah, disertai untuk fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi meskipun dalam kesempatan lain mungkin kurang. 4. Apabila pendanaan dari luar (External Financing) diperlukan, maka perusahaan akan me nerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan menerbitkan obligasi terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan sekuritas yang berkarakteritik opsi (seperti obligasi konversi), baru kemudian bila masih belum mencukupi saham baru diterbitkan. 5. Dalam teori pecking order, tidak ada satu target debt to equity ratio karena ada dua jenis modal sendiri yang preferensinya berbeda, yaitu internal (laba ditahan) dan eksternal (penerbitan saham). Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan (internal) lebih disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan (eksternal) Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar

33 18 percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Sujoko dan Soebiantoro (dalam Priscilia Gizela dkk 2015) Weston & Copeland (1997) menyatakan bahwa ukuran yang paling tepat digunakan dalam mengukur nilai perusahaan adalah rasio penilaian (valuation), karena rasio tersebut mencerminkan rasio (risiko) dengan rasio hasil pengembalian. Rasio penilaian sangat penting karena rasio tersebut berkaitan langsung dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan para pemegang saham. Rasio penilaian tersebut adalah market value ratio yang terdiri dari 3 macam rasio yaitu price earning ratio, price/cash flow ratio dan price to book value ratio. Price earning ratio adalah rasio harga per lembar saham terhadap laba per lembar saham. Rasio in i menunjukkan berapa banyak jumlah rupiah yang harus dibayarkan oleh para investor untuk membayar setiap rupiah laba yang dilaporkan. Price/cash flow ratio adalah harga per lembar saham dengan dibagi oleh arus kas per lembar saham. Sedangkan price to book value ratio adalah suatu rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham perusahaan dengan nilai buku perusahaan (Weston & Copeland, 1997). Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value. Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan ke depan, Sambora dkk (dalam Marina Suzuki Hariyanto 2015) Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan, ataupun hasil nilai total aktiva dari suatu perusahaan (Riyanto, 2001). Perusahaan sendiri dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu

34 19 perusahaan berskala kecil dan perusahaan berskala besar. Perusahaan yang berskala besar cenderung akan menarik minat investor karena akan berimbas dengan nilai perusahaan nantinya, sehingga dapat dikatakan bahwa besar kecilnya ukuran suatu perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap nilai dari perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki total assets yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan assets yang ada di perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan yang besar memudahkan perusahaan dalam masalah pendanaan. Perusahaan umumnya memiliki fleksibelitas dan aksebilitas yang tinggi dalam masalah pendanaan melalui pasar modal. Ukuran dan pertubuhan perusahaan yang besar bisa merefleksikan tingkat profit dimasa depan Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional diartikan sebagai kepemilikan saham perusahaan oleh institusi atau lembaga tertentu, Tarjo (dalam Ni Putu Wida 2014). Kepemilikan institusional dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan meningkatnya kepemilikan institusional maka segala aktivitas perusahaan akan diawasi oleh pihak institusi atau lembaga. Kepemilikan institusional dianggap sebagai pihak yang efektif dalam melakukan pengawasan setiap tindakan yang dilakukan oleh manajer. Investor institusional diharapkan mengambil bagian dalam setiap aktivitas internal perusahaan sehingga mampu mengawasi setiap tindakan oportunistik manajer, Rachman (dalam Ni Putu Wida 2014). Tingginya jumlah kepemilikan institusional akan meningkatkan sistem kontrol perusahaan yang ditujukan guna meminimalisasi tingkat kecurangan

35 20 akibat tindakan oportunistik pihak manajer yang nantinya dapat mengurangi nilai perusahaan. Peningkatan jumlah kepemilikan institusional ini juga ditujukan agar setiap aktivitas yang dilakukan diarahkan pada pencapaian nilai perusahaan yang tinggi, Haruman (dalam Ni Putu Wida 2014 ) Profitabilitas Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan investasi. Semakin tinggi nilai rasio profitabilitas menunjukkan bahwa suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Kasmir 2012:114). Beberapa jenis pengukuran rasio profitabilitas adalah : (Wiagustini, 2010:81). 1): a. Net Profit Margin (NPM) Yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap total penjualannya. NPM dapat dirumuskan sebagai berikut: NPM = Laba bersih setelah pajak Penjualan bersih x 100% Laba bersih setelah pajak dihitung dari laba sebelum pajak penghasilan dikurangi pajak penghasilan. Penjualan bersih menunjukkan besarnya hasil penjualan yang diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan barang-barang dagangan atau hasil produksi sendiri. b. Gross Profit Margin (GPM) Yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap penjualan bersih.

36 21 GPM = Laba kotor x 100% Penjualan bersih Laba kotor atau gross profit dapat dihitung dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. c. Return on Asset (ROA) Yaitu perbandingan antara laba setelah pajakdengan jumlah aktiva. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total yang dimilikinya. ROA = Earnings before tax Total asset x 100% d. Return on Equity (ROE) Yaitu rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa, yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa. Rumus ROE dapat dihitung sebagai berikut: RRRRRR = Net Income Equitas saham biasa x 100% Leverage Leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana asset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri (Weston dan Copeland, 1997). Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari resiko yang melekat pada suatu perusahaan. Artinya, leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi yang semakin besar pula. Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah memiliki risiko

37 22 leverage yang lebih kecil. Sedangkan menurut Riyanto (2001) leverage dapat didevinisikan sebagai penggunaan aktiva atau dana, dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. Di dalam manajemen keuangan umumnya dikenal dua macam leverage, yaitu leverage operasi (operating leverage) dan leverage keuangan (financial leverage). Penggunaan kedua leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber dananya. Dengan demikian penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Sebaliknya leverage juga dapat meningkatan resiko kerugian. Jika perusahaan mendapat keuntungan yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntugan pemegang saham. a. Leverage Operasi (Operatig Leverage) Leverage Operasi adalah sebagian penggunaan aktiva dengan biaya tetap dengan harapan bahwa revenue atau penerimaan yang dihasilkan oleh pengguna aktiva itu akan cukup untuk menutupi biaya tetap dan biaya variabel atau dengan kata lain yaitu suatu cara untuk mengatur resiko usaha dari suatu perusahaan. Biaya tetap tersebut misalnya, beban penyusutan, gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain yang muncul dari penggunaan fasilitas manajemen. Biaya operasi tetap dikeluarkan agar volume penjualan dapat menghasilan penerimaan yang lebih besar daripada seluruh biaya opersi yang tetap dan variabel. b. Laverage Keuangan (Financial Leerage) Yaitu penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan akan

38 23 memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar sehingga akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham atau memperbesar pendapatan per lembar saham, dengan menunjukkan perubahan per lembar saham (Earning Per Share = EPS). Sebagai akibat perubahan laba sebelum bunga dan pajak (Earing Before Interest and Tax = EBIT). Namun disisi lain perusahaan harus mempertimbangkan adanya beban tetap berupa beban bunga yang akan menyertai pokok pinjaman. Menurut Sartono (2001) Financial Leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Sedangkan menurut Riyanto (2001) Financial Leverage yaitu penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham. Apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun resiko leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut, karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut di dapat dari hutang yang akan meningkatkan risiko investasi apabila perusahaan tidak dapat melunasi kewajibanya tepat waktu. Keputusan manajemen untuk berusaha menjaga agar rasio leverage tidak bertambah tinggi mengacu pada pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing dan apabila pendanaan dari luar (eksternal financing) diperlukan. Maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu obligasi kemudian diikuti sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi) baru akhirnya apabila belum mencukupi perusahaan akan menerbitkan saham. Pada intinya apabila perusahaan masih bisa mengusahakan sumber

39 24 pendanaan internal maka sumber pendanaan eksternal tidak akan diusahakan. Maka dapat disimpulkan rasio leverage yang tinggi menyebabkan turunnya nilai perusahaan (Weston dan Copeland, 1997) Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang berkaitan dengan nilai perusahaan, adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Variabel Metode Hasil Penelitian I Gusti Ngurah Gede Rudangga Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Variabel dependen: nilai perusahaan Regresi linier 1. Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan Gede Profitabilitas variabel 2. Leverage secara parsial Merta Terhadap Nilai independen: berpengaruh positif Sudiarta (2016) Perusahaan adalah struktur modal, ukuran perusahaan, signifikan terhadap Nilai Perusahaan 3. Profitabilitas secara parsial pertumbuhan berpengaruh positif penjualan, signifikan terhadap Nilai profitabilitas Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverages Sri Keputusan Variabel Regresi Variabel yang paling Hasnawati Keuangan, dependen: Linier mempengaruhi nilai dan Agnes Ukuran Nilai perusahaan selama tiga situasi

40 25 Sawir Perusahaan, perusahaan ekonomi secara konsisten (2015) Struktur yaitu ukuran perusahaan. Kepemilikan variabel Kesimpulan ini dapat Dan Nilai independen: menjelaskan bahwa ukuran Perusahaan Keputusan perusahaan merupakan faktor Publik Di Keuangan, penting yang dipertim- Indonesia. Ukuran bangkan investor dalam Perusahaan, melakukan investasi di pasar Struktur modal. Semakin besar ukuran Kepemilikan suatu perusahaan dianggap makin tinggi nilai perusahaan. Marina Pengaruh Variabel Regresi 1) Kepemilikan manajerial Suzuki Struktur dependen: Linier berpengaruh negatif dan tidak Hariyanto Kepemilikan, Nilai signifikan terhadap nilai dan Putu Ios, Dan Roe perusahaan perusahaan pada perusahaan Vivi Lestari Terhadap Nilai Food and Beverage di Bursa (2015) Perusahaan variabel Efek Indonesia periode Pada independen: 2014, Perusahaan Struktur 2) Kepemilikan institusional Food And Kepemilikan, berpengaruh negatif dan Beverage IOS, dan ROE signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia periode ) Investment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

41 26 Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia periode ) Return on equity berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia periode Octavia Pengaruh Variabel Regresi 1. Hasil penelitian Languju, Return On dependen: Linier menunjukkan bahwa Return Marjam Equity, Ukuran Nilai On Equity (ROE), Ukuran Mangantar, Perusahaan, perusahaan Perusahaan, Price Hizkia Price Earning Earning Ratio, dan Struktur H.D.Tasik Ratio Dan variabel Modal memiliki pengaruh (2016) Struktur Modal independen: secara simultan terhadap nilai Terhadap Nilai return on perusahaan property and real Perusahaan equity, ukuran estate. Property And perusahaan, 2. Return On Equity secara Real Estate price earning parsial memiliki pengaruh Terdaftar Di ratio, Debt to signifikan terhadap nilai Bursa Efek Equity Ratio. perusahaan Indonesia property and real estate. 3. Ukuran perusahaan secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan property and real

42 27 estate. 4. Price earning ratio secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan property and real estate. 5. Struktur modal secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan property and real estate. Priscilia Analisis Variabel Regresi 1. ROA, DER dan PER secara Gizela Profitabilitas, dependen: Linier simultan berpengaruh Frederik, Kebijakan Nilai signifikan terhadap Nilai Sientje C. Hutang Dan perusahaan Perusahaan pada perusahaan Nangoy, Price Earning retail trade yang terdaftar di Victoria N. Ratio variabel Bursa Efek Indonesia. Untu Terhadap Nilai independen: 2. Hasil pengujian secara (2015) Perusahaan Kebijakan parsial (uji t) pada variabel Pada Hutang dan Return On Assets (ROA) Perusahaan Price Earning menunjukan variabel ROA Retail Trade Ratio berpengaruh signifikan Yang Terdaftar terhadap Nilai Perusahaan Di Bursa Eek pada perusahaan retail trade Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Hasil pengujian secara

43 28 parsial (uji t) pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) menunjukan variabel DER berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bhekti Fitri Pengaruh Variabel Regresi Variabel ukuran perusahaan, Prasetyorini Ukuran dependen: Linier price earning ratio, dan (2013) Perusahaan, Nilai profitabilitas berpengaruh Leverage, perusahaan terhadap nilai perusahaan. Price Earning Variabel leverage tidak Ratio Dan variabel berpengaruh terhadap nilai Profitabilitas independen: perusahaan. Terhadap Nilai Ukuran Perusahaan Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan Profitabilitas Fandi Pengaruh Variabel Regresi 1. Terdapat pengaruh positif Mardiastant Insider dependen: Linier dan signifikan profitabilitas o, Kharis Ownership, Nilai terhadap nilai perusahaan. Raharjo, Profitabilitas, perusahaan 2. Terdapat pengaruh positif dan Abrar Kebijakan dan signifikan kebijakan (2016) Hutang Dan variabel pendanaan terhadap nilai Kebijakan independen: perusahaan.

44 29 Dividen Insider 3. Tidak terdapat pengaruh Terhadap Nilai Ownership, dividen terhadap nilai Perusahaan Profitabilitas, perusahaan. (Studi Kasus Kebijakan 4. Tidak terdapat pengaruh Pada Hutang Dan kepemilikan manajerial Perusahaan Kebijakan terhadap nilai perusahaan. Manufaktur Dividen 5. Tidak terdapat pengaruh Yang Terdaftar ukuran perusahaan terhadap Di Bursa Efek nilai perusahaan. Indonesia Tahun Candra Pengaruh Variabel Regresi Variabel profitabilitas dan Pami Profitabilitas, dependen: Linier keputusan investasi Hemastuti Kebijakan Nilai mempunyai pengaruh positif (2014) Dividen, perusahaan signifikan terhadap nilai Kebijakan perusahaan. Sedangkan Hutang, variabel variabel kebijakan dividen, Keputusan independen: kebijakan hutang, dan Investasi Dan Profitabilitas, kepemilikan insider tidak Kepemilikan Kebijakan berpengaruh terhadap nilai Insider Dividen, perusahaan. Terhadap Nilai Kebijakan Perusahaan Hutang, Keputusan Investasi Dan Kepemilikan Insider

45 30 Indah Eva Struktur Variabel Regresi Variabel INST, INSD, DPR, Ambarwati Kepemilikan, dependen: Linier DPS, DR, DER, LTDR, dan Daniel Kebijakan Nilai LTDER, DAR dan TIER Sugama Dividen, Dan perusahaan berpengaruh signifikan secara Stephanus Leverage simultan atau bersama-sama (2014) Sebagai variabel terhadap nilai perusahaan Determinan independen: (PBV). Variabel DER, DAR Atas Nilai Struktur dan LTDR berpengaruh Perusahaan Kepemilikan, secara parsial terhadap nilai Kebijakan perusahaan (PBV). Hasil Dividen, Dan simpulan akhir adalah bahwa Leverage variabel INST, INSD, DPR, DPS, DR, LTDER, TIER tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan. Ni Putu Pengaruh Variabel Linier Kepemilikan manajerial tidak Wida P. D kepemilikan dependen: Regresi berpengaruh pada nilai dan Manajerial dan Nilai perusahaan, pengaruh positif I Wayan intitusional perusahaan ditunjukkan oleh variabel Suartana terhadap nilai kepemilikan institusional pada perusahaan. variabel nilai perusahaan independen: kepemilikan Manajerial dan intitusional Mareta Nurjin Sambora, Pengaruh Leverage Dan Variabel dependen: Linier Regresi Variabel leverage tidak berpengaruh terhadap nilai

46 31 Siti Ragil Handayani, Sri Mangesti Rahayu (2014) Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Nilai perusahaan variabel independen: Leverage dan perusahaan Variabel Prfitabilitas tidak berpengaru terhadap nilai perusahaan. profitabilitas Rina Pengaruh Variabel Linier Variabel kepemilikan Susanti (2014) Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dependen: Nilai perusahaan variabel independen: Kepemilikan manajemen dan kepemilikan institusional Regresi manajemen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Variabel kepemilikan institusional tidak berpengaru terhadap nilai perusahaan. Sumber: Jurnal akuntansi, jurnal ilmu & riset akuntansi, jurnal manajemen dan kewirausahaan; e-jurnal manajemen Unud, jurnal berkala ilmiah efisiensi, jurnal ilmu manajemen, journal of accounting, 2.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan. Dengan semakin besar ukuran perusahaan,

47 32 maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki pendapatan yang lebih stabil. Total aktiva yang besar memungkinkan perusahaan untuk diversifikasi ( punya banyak portofolio ) sehingga membuat pendapatannya stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Peningka tan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal. Peningkat oentingan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dianggap memiliki nilai yang lebih besar. Sesuai dengan penelitian I Gusti Ngurah Gede Rudangga & Gede Merta Sudiarta (2016), menemukan hubungan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula nilai perusahaan dan jika semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin kecil pula nilai perusahaan. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian Bhekti Fitri Prasetyorini (2013) yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan Kepemilikan institusional diartikan sebagai kepemilikan saham perusahaan oleh institusi atau lembaga tertentu, Tarjo (dalam Ni Putu Wida 2014). Segala aktivitas perusahaan akan diawasi oleh pihak institusi atau lembaga. Peningkatan jumlah

48 33 kepemilikan institusional ini ditujukan agar setiap aktivitas yang dilakukan diarahkan pada pencapaian kinerja manajemen yang tinggi. Kinerja manajemen yang tinggi akan membuat investor percaya dan tertarik untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal. Peningkatan harga saham akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Wida P. D dan I Wayan Suartana menyimpulkan bahwa pengaruh positif signifikan ditunjukkan oleh variabel kepemilikan institusional pada nilai perusahaan, dimana keterlibatan pihak institusional mampu membatasi perilaku oportunistik manajer. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H2: Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Perusahaan dengan profit yang tinggi memberikan indikasi kinerja perusahaan yang baik. Kinerja perusahaan yang baik menunjukkan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut. Permintaan saham yang tinggi akan menyebabkan nilai perusahaan tinggi. Hasil pengujian yang dilakukan oleh Candra Pami Hemastuti (2014) menunjukkan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka nilai perusahaan tinggi

49 34 dan semakin rendah profitabilitas maka nilai perusahaan rendah. Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik. Fandi Mardiastant (2016) menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan Leverage merupakan gambaran dari jumlah besar atau kecilnya pemakaian utang oleh suatu perusahaan yang digunakan untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Perusahaan besar dinilai dari total assetnya akan mampu melunasi hutang-hutang jangka panjangnya. Leverage banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan modal mereka dalam rangka meningkatkan keuntungan perusahaan. Peningkatan keuntungan akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Permintaan saham yang tinggi akan menyebabkan nilai perusahaan tinggi. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Gede Rudangga (2016), menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverages yang tedaftar di BEI periode Semakin tinggi perusahaan menggunakan pendanaan yang berasal dari hutang maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang dimiliki perusahaan tersebut. sejalan dengan penelitian tersebut, Indah Eva Ambarwati (2014) menyimpulan Leverage berpengaruh

50 35 positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H4: Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan pemaparan diatas, maka terdapat kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ukuran Perusahaan (X1) H1 Kepemilikan Institusional (X2) Profitabilitas (X3) H2 H1 H4 Nilai Perusahaan (Y1) Leverage (X4) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Variabel dependen identik dengan variabel terikat, yang dijelaskan, atau dependen variabel. Sedangkan variable independen identik dengan variabel bebas, penjelas atau independent/ explanatory variabel. Variabel independen dianggap sebagai variabel penyenan karena memprediksi atau menyebabkan variabel independen. Hubungan langsung antara variabel-variabel independen dengan variabelvariabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Penelitian ini memiliki variabel dependen berupa nilai perusahaan dan variabel independen antara lain : Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Leverage Devinisi Operasional Penelitian Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, berikut adalah variabel operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini. a. Nilai Perusahaan Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV (price book value) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar 36

52 37 saham terhadap nilai. Dalam bukunya Jogiyanto (2010), menyatakan bahwa dengan mengetahui nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan perusahaan dapat diketahui. Semakin tinggi rasio tersebut semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. (Ang 1997) merumuskan PBV sebagai berikut : PBV = HHHHHHHHHH SSSShaaaa pppppp LLLLLLLLLLLL SSSShaaaa NNNNNNNNNN BBBBBBBB pppppp LLLLLLLLLLLL SSSShaaaa Harga saham yang akan ditawarkan tidak harus sama dengan nilai nominal per saham tersebut, harga setiap saham yang ditawarkan disebut dengan harga penawaran masa penawarannya ini sekurangkurangnya tiga hari kerja. Nilai Buku (Book Value/BV) adalah rasio harga yang dihitung dengan membagi total aset bersih (Aset - Hutang) dengan total saham yang beredar. PB(Book Value) = TTTTTTTTTT EEEEEEEEEEEEEE JJJJJJJJJJ h SSSShaaaa Price book value atau PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham pada suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio PBV nya mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar lebih besar dari nilai bukunya (Ang,1997). b. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan dengan total aktiva, maka semakin besar semakin besar total aktiva perusahaan maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan,

53 38 Suharli (dalam I Gusti Ngurah Gede 2016). Dalam ini ukuran perusahaan dinilai dengan log of total assets. Log of total Assets ini digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil, maka nilai total asset dibentuk menjadi logaritma natural, konversi kebentuk logaritma natural ini bertujuan untuk membuat data total asset terdistribusi normal. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log natural dari total asset. Budiasih (dalam I Gusti Ngurah Gede 2016): Size = Log of Total Assets c. Kepemilikan institusional Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi tindakan manajemen melakukan manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen. Kepemilikan institusional diukur sesuai persentase kepemilikan saham oleh institutsi perusahaan. KI = JJJJJJJJJJ h sssshaaaa pppphaaaa iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii TTTTTTTTTT sssshaaaa bbbbbbbbbbbbbb xx 100 d. Profitabilitas Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan investasi. Semakin tinggi nilai

54 39 rasio profitabilitas menunjukkan bahwa suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Kasmir, 2012:114) dalam I Gusti (2016). Dalam penelitian ini pengukuran rasio profitabilitas adalah Return On Total Assets / Return on Investment / Earning Power, yaitu hasil pengambalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment atau Retun on total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan dalam perusahaan. ROA merupakan perbandingan laba bersih dengan jumlah aktiva perusahaan. ROA dapat dihitung dengan menggunakan: ROA = llllllll ssssssssssssss pppppppppp jjjjjjjjjj h aaaaaaaaaaaa pppppppppppp haaaaaa e. Leverage Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang biayai dengan hutanghutang yang digunakan untuk membiaya aktiva berasal dari kreditur, bukan dari pemegang saham ataupun dari investor. Leverage atau solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan tersebut likuidasi pada suatu waktu. Weston dan Copeland (1997) merumuskan rasio leverage sebagai berikut : DER = TTTTTTTTTT UUUUUUUUUU TTTTTTTTTT EEEEEEEEEEEEEE Dimana : Total hutang = hutang lancar + hutang tidak lancar Total aktiva = aktiva lancar + aktiva tetap

55 40 Untuk lebih jelasnya definisi operasional variabel di atas, disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Devinisi Skala Rumus Nilai Nilai perusahaan Rasio PBV = Perusahaan merupakan persepsi investor terhadap HHHHHHHHHH SSSShaaaa pppppp LLLLLLLLLLLL SSSShaaaa NNNNNNNNNN BBBBBBBB LLLLLLLLLLLL SSSShaaaa xx 100 tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Ukuran Besar kecilnya total Rasio Size = Ln of total aktiva Peerusahaan assets yang dimiliki perusahaan dalam kemampuannya Kepemilikan Presentase Rasio Kepemilikan Institusional Institusional kepemilikan saham KI = dari Institusional JJJJJJJJJJ h sssshaaaa pppphaaaa iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii TTTTTTTTTT sssshaaaa bbbbbbbbbbbbbb xx 100 Profitabilitas (ROI/ROA) Tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Rasio ROA = llllllll ssssssssssssss pppppppppp jjjjjjjjjj h aaaaaaaaaaaa pppppppppppp haaaaaa

56 41 Leverage Leverage merupakan gambaran dari jumlah besar atau kecilnya pemakaian utang oleh suatu perusahaan yang digunakan untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Rasio DER = TTTTTTTTTT UUUUUUUUUU TTTTTTTTTT EEEEEEEEEEEEEE 3.2 Penentuan Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Menurut Ferdinant (2008) populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai semesta penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan property dan real estate yang go-public di Bursa Efek Indonesia periode tahun Sampel adalah subjek dari populasi, terdiri atas beberapa anggota populasi. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel perusahaan selama periode penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Adapun tujuan dari metode ini untuk mendapatkan sampel atas pertimbangan tertentu dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan tujuan mendapatkan sampel yang representative.

57 42 Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah: 1. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun Tersedia data laporan keuangan tahunan selama kurun waktu penelitian (periode 2012 sampai 2015), yaitu pada variabel Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, dan Leverage. 3. Sampel perusahaan yang digunakan tidak termasuk sampel perusahaan yang memiliki data yang bersifat outlier. Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah Perusahaan 1 Populasi perusahaan periode Jumlah sampel perusahaan yang sesuai 41 dengan kriteria Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut, diperoleh 43 perusahaan property dan real estate yang go-public sebagai sampel penelitian ini, seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Sampel Penelitian Perusahaan Proerty dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun NO Nama Perusahaan No Nama Perusahaan 1 Lippo Karawaci Tbk 23 Cowell Development Tbk

58 43 2 Bumi Serpong Damai Tbk 24 Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 3 Ciputra Development Tbk 25 Metropolitan Land Tbk 4 Agung Podomoro Land Tbk 26 Suryamas Dutamakmur Tbk 5 Alam Sutera Realty Tbk 27 Pikko Land Development (d/h Royal Oak Development Asia ) Tbk 6 Summarecon Agung Tbk 28 Nirvana Development Tbk 7 Bakrieland Development Tbk 29 Greenwood Sejahtera Tbk 8 Modernland Realty Ltd Tbk 30 Eurika Prima Jakarta (d/h Laguna Cipta Griya) Tbk 9 Pakuwon Jati Tbk 31 Gowa Makassar Tourism Development Tbk 10 MNC Land (d/h Global Land 32 Perdana Gapuraprima Tbk Development) Tbk 11 Sentul City Tbk 33 Gading Development Tbk 12 Intiland Development (d/h 34 Megapolitan Developments Tbk Dharmala Intiland) Tbk 13 Ciputra Property Tbk 35 Bukit Darmo Property Tbk 14 Jababeka Tbk 36 Indonesia Prima Property Tbk 15 Duta Pertiwi Tbk 37 Lamicitra Nusantara Tbk 16 Jaya Real Property Tbk 38 Bhuwanatala Indah Permai Tbk 17 Jakarta Int'l Hotel & 39 Bumi Citra Permai Tbk

59 44 Development Tbk 18 Surya Semesta Internusa Tbk 40 Bintang Mitra Semestaraya Tbk 19 Danayasa Arthatama Tbk 41 Fortune Mate Indonesia Tbk 20 Duta Anggada Realty Tbk 42 Bekasi Asri Pemula Tbk. 21 Metropolitan Kentjana Tbk 43 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 22 Lippo Cikarang Tbk Sumber : Indonesia Capital Market Directory 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan suatu perusahaan dari Indonesia Capital Market Directory pada tahun Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabiltas, dan Leverage perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.4 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran data sekunder, yaitu dilakukan dengan kepustakaan dan manual. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini diperoleh dari IDX Statistic dan Indonesian Capital Market Directory tahun Metode Analisis Data Meode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan leverage terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan program SPSS for Windows. Untuk

60 45 mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen tersebut maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression method) Statistik Deskriptif Statistik Diskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut (Sugiyono, 2009). Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian Uji Asumsi Klasik Mengingat salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, maka untuk memenuhi syarat yang ditentukan sehingga penggunaan model regresi linear berganda perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu, pengujian normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : Uji Normalitas Uji normalitas residual digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Sebelum dilakukan uji normalitas residual maka dilakukan uji normalitas data untuk melihat apakah data ini dapat menggunakan uji analisis parametrik

61 46 atau nonparametrik. Pengujian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov dengan kriteria pengujian α = 0.05 sebagai berikut: a. Jika α sig α berarti data sempel berdistribusi normal. b. Jika α sig α berarti data sempel tidak berdistribusi normal Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi korelasi di variabel variabel independen yang masuk ke dalam model (Ghozali, 2011). Metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity dilakukan dengan uji Variance Inflation Factor (VIF) yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: VIF = 1 / Tolerance Jika VIF lebih besar dari 10, maka antar variabel bebas (independent variabel) terjadi persoalan multikolinearitas (Ghozali, 2011). Selain dengan uji VIF untuk mendeteksi adanya multikolinearitas juga dapat menggunakan korelasi (r) dimana korelasi diatas 0,9 menunjukkan adanya multikolinearitas (Ghozali, 2011); dan ketika koefisien determinasi tinggi, tetapi tak satupun atau sangat sedikit koefisien regresi parsial yang secara individu signifikan secara statistik atas dasar pengujian t Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Jika varian dari residual dari pengamatan ke pengamatan yang lain

62 47 tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas.\ Pada penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatterplot dan Uji Glejser. Scatterplot dilakukan dengan melihat grafik antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya). Sedangkan melaui Uji Glejser dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen, yang dihitung dengan rumus sebagai berikut (Gujarati dalam Imam Ghozali, 2011) : [ Ut ] = α + βxi +vi Xi: variabel independen yang diperkirakan mempunyai hubungan erat dengan variance (δi2) Vi : unsur k esalahan Uji Autokorelasi Menurut Imam Ghozali (2011), uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara kesalahan-kesalahan yang muncul pada data runtun waktu (time series). Uji autokorelasi dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat autokorelasi antara error yang terjadi antar periode yang diujikan dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian ini digunakan

63 48 metode Run Test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis). 3.6 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi adalah analisis yang mengukur kekuatan hubungan antar dua variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam penelitian ini hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 4 menggunakan teknik analisis kuantitatif, untuk memperhitungkan dan memperkirakan secara kuantitatif dan beberapa faktor secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan. Karena dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan secara parsial maka dipilihlah teknik analisis linear berganda. Jika suatu variabel dependen bergantung pada lebih dari suatu variabel independen, hubungan antara kedua variabel disebut analisis berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut Persamaan regresi PBV= aa + β 1 SIZE + β 2 INTITUSIONAL + β 3 ROA + β 4 DER + ee Dimana : aa SIZE = Konstanta = Ukuran Perusahaan

64 49 INSTITUSIONAL ROA DER PBV ββ ee = Struktur Kepemilikan = Return on Asset = Debt Equity Ratio = Nilai Perusahaan = Koefisien Regresi = Error Term 3.7 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan pengujian secara parsial (uji statistik t), dan secara analisis koefisien Determinasi (R²). Pengujian hipotesis tersebut sebagai berikut : Pengujian Parsial (uji t statistic) Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t. Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Uji ini dilakukan untuk menguji hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 4, adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut (Ghozali, 2011): H0 : β1 s/d β5 = 0 dan Hi : β1 s/d β5 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen Xi terhadap variabel dependen (Y). Nilai t dihitung dengan rumus T hitung = bbii σσbbbb Dimana bbii : koefisien regresi variabel independen σσbi : deviasi standar koefisien regresi variabel independen.

65 Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel yang independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², maka nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Dalam kenyataannya nilai adjusted R² dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. ( Ghozali, 2011) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai R² dianggap bernilai nol. Secara sistematis jika nilai R² = 1, maka adjusted R² = R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R²= (1 K)/(n- k). Jika k > 1, maka adjusted R² akan bernilai negatif.

66 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data, dan pembahasan dari hasil pengolah data tersebut. Urutan pembahasan dimulai dari deskripsi hasil pengumpulan data, penguian asumsi klasik, analisis yang berupa hasil analisis regresi dan pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam hal ini pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage terhdap nilai perusahaan. 4.1 Desripsi Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel perusahaan selama periode penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Adapun tujuan dari metode ini untuk mendapatkan sampel atas pertimbangan tertentu dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan tujuan mendapatkan sampel yang representative. Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah: 1. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun Tersedia data laporan keuangan tahunan selama kurun waktu penelitian (periode 2012 sampai 2015), yaitu pada variabel Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, dan Leverage.

67 54 3. Sampel perusahaan yang digunakan tidak termasuk sampel perusahaan yang memiliki data yang bersifat outlier atau memiliki nilai ekstrim. Tabel 4.1 Populasi dan Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah Perusahaan 1 Populasi perusahaan periode Jumlah sampel perusahaan yang sesuai 41 dengan kriteria 4.2 Analisis Data Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan digambarkan data masing-masing variabel pada tahun yang telah diolah dari nilai minimum, maksimum, dan nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Hasil perhitungan deskriptif pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan untuk semua perusahaan selama periode penelitian yaitu tahun disajikan dalam tabel berikut ini: Dari semua jumlah sampel data dalam penelitian yaitu sebanyak 164 data (41 x 4), terdapat data outlier sebanyak 40 data sehingga data akhir dalam penelitian ini sebanyak 124 data.

68 55 Tabel 4.2 Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusiona, Profitabilitas dan Leverage Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nilai Perusahaan Ukuran Perusahaan Kepemilikan Institusional Profitabilitas Leverage Valid N (listwise) 124 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Data statistik menunjukkan bahwa nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean dan standar deviasi semua variabel penelitian dari tahun Berdasarkan tabel 4.2 deskripsi akan dijelaskan sebagai berikut ini 1. Ukuran Perusahaan Nilai minimum Ukuran Perusahaan sebesar 0.13, sedangkan nilai maksimum Ukuran Perusahaan sebesar nilai rata-rata (mean) Ukuran Perusahaan sebesar dan deviasi standar dari Ukuran Perusahaan sebesar menunjukkan bahwa variasi nilai Ukuran Perusahaan dari perusahaan sempel tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan yang terjadi relatif kecil.

69 56 2. Kepemilikan Institusional Nilai minimum Kepemilikan Institusional sebesar 0.12, sedangkan nilai maksimum Kepemilikan Intitusional sebesar Nilai rata-rata (mean) Kepemilikan Institusional sebesar dan deviasi standar dari Kepemilikan Institusional sebesar menunjukkan bahwa variasi nilai Kepemilikan Institusional dari perusahaan sempel tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan yang terjadi relatif kecil. 3. Profitabilitas Nilai minimum Profitabilitas sebesar 0.00, sedangkan nilai maksimum Profitabilitas sebesar Nilai rata-rata (mean) Profitabilitas sebesar dan deviasi standar dari Profitabilitas sebesar menunjukkan bahwa variasi nilai Profitabilitas dari perusahaan sempel tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan yang terjadi relatif kecil. 4. Leverage Nilai minimum Leverage sebesar 0.07, sedangkan nilai maksimum Leverage sebesar Nilai rata-rata (mean) Leverage sebesar dan deviasi standar dari Leverage sebesar menunjukkan bahwa variasi nilai Leverage dari perusahaan sempel tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan yang terjadi relatif kecil. 5. Nilai Perusahaan Nilai minimum Nilai Perusahaan sebesar 0.12, sedangkan nilai maksimum Nilai Perusahaan sebesar Nilai rata-rata (mean) Nilai Perusahaan sebesar dan deviasi standar dari Nilai Perusahaan sebesar menunjukkan bahwa variasi nilai

70 57 Nilai Perusahaan dari perusahaan sempel tergolong cukup relatif stabil dan penyimpangan yang terjadi relatif kecil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dlam penelitian ini. Hal ini dilakukan agar model analisi yang tepat untuk dipergunakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini uji asumsi klasik terhadap model regresi diolah dengan menggunakan IBM SPSS Statistik Ver.20. Adapun uji asumsi klasik meliputi : Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas data menggunakan Grafik normal probability plot yang diperkuat dengan uji Kolmogorof Smirnov. Dari hasil pengujian diperoleh :

71 58 Gambar 4.1 Grafik Normalitas Dengan melihat kumpulan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. Jadi, grafik ini menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. Namun, untuk memperkuat hasil uji tersebut harus dilakukan uji normalitas yang lain, maka uji Kolmogorof Smirnof dengan hasilnya sebagai berikut :

72 59 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 124 Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.061 Positive.061 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.678 Asymp. Sig. (2-tailed).748 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Hasil Pengujian data Kolmogorof-Smirnov Z menunjukkan angka sebesar dengan signifikasinya yang berarti bahwa data residual terdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dan model regresi dapat digunakan sebagai pengujian berikutnya Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas. model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Nilai

73 60 dari VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang lebih dari 0.1 menandakan tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat dari tabel. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Ukuran Perusahaan Kepemilikan Institusional Profitabilitas Leverage a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Perhitungan pada Tabel 4.4 diperoleh nilai VIF ketiga variabel independen Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Leverage memiliki nilai kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0.1. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini di deteksi dengan menggunakan grafik Scatterplot dan Uji park yang diperoleh hasil berikut :

74 61 Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Dengan melihat tampilan grafik scatterplot dapat disimpulkan bahwa pada grafik scatterplot terlihat jelas bahwa titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu maka grafik ini menunjukkan bahwa model regresi bebas dari Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi linier terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya). Mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini maka dilakukan Uji Durbin Watson berikut ini:

75 62 Tabel 4.5 Pengambilan keputusan Autokorelasi Jika angka DW Keputusan 0 < DW<dl Terdapat Autokorelasi Positif Dl<dw<du Du<DW<4-du 4-du<DW<4-dl 4-dl<dw< Daerah Keragu-raguan Bebas Autokorelasi Daerah Keragu-raguan Terdapat Autokorelasi Negatif Untuk mengetahui hasil keputusan dari uji Durbin-Watson maka dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini : Tabel 4.6 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh angka DW sebesar sedangkan nilai batas bawah (dl) sebesar dan nilai batas atas (du) sebesar Tabel DW dapat dijelaskan dalam tabel berikut :

76 63 Tabel 4.7 Durbin-Watson Test Bond Autokorelasi Positif Ragu-ragu Bebas Autokorelasi Autokorelasi Negatif dl du 4-du 4-dl Dari tabel 4.7 diatas terlihat bahwa DW ada pada du<dw<4-du, maka dinyatakan keberadaannya bebas autokorelasi Uji Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan data-data yang diuraikan sebelumnya, selanjutnya akan dibagi dan dikaji mengenai ketergantungan variabel bebas (independen) yaitu ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus regresi linier berganda dengan menggunakan program IBM SPSS statistic Ver. 20, dapat diperoleh hasil berikut:

77 64 Tabel 4.8 Hasil Pengujian Analisis Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Standardiz T Sig. Collinearity Coefficients ed Statistics Coefficients B Std. Error Beta Toleran ce VIF (Constant) Ukuran Perusahaan Kepemilikan Institusional Profitabilitas Leverage a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan Tabel diatas maka diperoleh sebuah model persamaan regresi untuk mengetahui faktor-faktor dalam memprediksi kinerja perusahaan adalah sebagai berikut: Y =β0+ β1x1+ β2x2+ β3x3+ β4x4+e Y= X X X X4+e Dari persamaan regresi tersebut maka dapat diketahui hasilnya sebagai berikut: a b1 konstanta (nilai mutlak Y) apabilasemua variabel independen tidak mengalami perubahan, maka nilai perusahaan bernilai koefisien regresi Ukuran Perusahaan (X1) sebesar Artinya apabila ukuran perusahaan mengalami kenaikan sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar bila variabel independen yang lain konstan.

78 65 b2 koefisien regresi Kepemilikan Institusional (X2) sebesar Artinya apabila Kepemilikan Institusional mengalami kenaikan sebesar 1% akan menyebabkan penurunan nilai perusahaan sebesar bila variabel independen yang lain konstan. b3 koefisien regresi Profitabilitas (X3) sebesar Artinya apabila Profitabilitas mengalami kenaikan sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar bila variabel independen yang lain konstan. b4 koefisien regresi Leverage (X4) sebesar Artinya apabila Leverage mengalami kenaikan sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar bila variabel independen yang lain konstan Hasil Pengujian Hipotesis Uji Regresi Simultan (Uji F) Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Leverage yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan. Uji F digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen secara simultan. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

79 66 Tabel 4.9 Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan b. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi sebesar < 0.05 yang artinya bahwa persamaan semua variabel independen Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel nilai perusahaan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa model regresi dalam penelitian ini layak untuk dianalisis Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Uji t atau uji secara parsial antara individu antara variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4.8, dengan hasil sebagai berikut:

80 67 1. Pengaruh Variabel Ukuran Perusahaan Variabel ukuran perusahaan nilai signifikansinya 0.000<0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima, yang artinya bahwa variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh Variabel Kepemilikan Institusional Variabel kepemilikan institusional nilai signifikansinya >0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 ditolak, yang artinya bahwa variabel Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Pengaruh Variabel Profitabilitas Variabel profitabilitas nilai signifikansinya <0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima, yang artinya bahwa variabel Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Pengaruh Leverage Variabel leverage nilai signifikansinya >0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 ditolak, yang artinya bahwa variabel Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Uji Koefisien Determinasi Uji determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen dalam persen. Nilai koefisien adalah antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. Nilai-nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

81 68 untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square. Nilai adjusted R square dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel-variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Berikut hasil analisis uji determinasi: Tabel 4.11 Model R Uji Determinasi R Adjusted R Square Model Summary b Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Dari hasil analisis model summary besarnya adjusted R square adalah hal ini berarti 22.5% variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage. Sedangkan sisanya 77.5% (100%-22.5 %) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 1.3 Pembahasan Penelitian ini merupakan studi yang melakukan analisis untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan properti dan rel estate yang terdaftar di BEI tahun

82 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Terbukti dengan nilai signifikansi sebesar atau lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis diterima. Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan. Total asset yang besar juga memungkinkan perusahaan untuk diversifikasi ( punya banyak portofolio ) sehingga membuat pendapatannya stabil. Kestabilan pendapatan akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Gede & Gede Merta Sudiarta (2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Terbukti dengan nilai signifikansi sebesar atau lebih besar dari 0.05 maka hipotesis ditolak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kepemilikan institusional yang ditujukan agar setiap aktivitas yang dilakukan diarahkan pada pencapaian kinerja manajemen bukan menjadi mekanisme pertimbangan investor untuk tertarik memiliki saham perusahaan tersebut. Sering kali perusahaan memiliki konflik potensial yang ada di dalam perusahaan termasuk konflik antara pemilik perusahaan dengan manajemen maupun pihak kreditur dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perusahaan. Oleh karena itu kepemilikan institusional belum mampu menjadi mekanisme yang meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian terdahulu yang

83 70 dilakukan oleh Ni Putu Wida (2014) menyimpulkan bahwa pengaruh positif signifikan ditunjukkan oleh variabel kepemilikan institusional pada nilai perusahaan, dimana keterlibatan pihak institusional mampu membatasi perilaku oportunistik manajer Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar atau lebih kecil dari Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima, yang artinya bahwa variabel Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Arah positif tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi profitabilitas maka perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham, sehingga akan membuat para investor tertarik untuk menanamkan sahamnya. Artinya, perusahaan mempunyai prospek yang bagus sehingga mampu memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan juga ikut meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Gede & Gede Merta Sudiarta (2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar atau lebih besar dari Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 ditolak, yang artinya bahwa variabel Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

84 71 Pada hasil penelitian ini leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya, besar ataupun kecilnya perusahaan dalam menggunakan hutang bukan merupakan sebuah mekanisme pertimbangan investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Perusahaan dengan asset cenderung menggunakan dana internal untuk kegiatan operasional perusahaan, dan jika menggunakan hutang perusahaan dengan asset besar akan mampu melunasi hutang-hutangnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bhekti Prasetyorini (2013) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

85 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkam hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap hipotesis dari permasalahan yang diangkat mengenai ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun yang telah dijelaskan pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: Variable yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yaitu Ukuran perusahaan, Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan. Total asset yang besar juga memungkinkan perusahaan untuk diversifikasi (punya banyak portofolio) sehingga membuat pendapatannya stabil. Kestabilan pendapatan akan menarik minat investor untuk membeli saham perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu Profitabilitas juga berpengaruh berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas maka perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham, sehingga akan membuat para investor tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan. Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan juga ikut meningkat. 72

86 73 Sedangkan variable yang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yaitu Kepemilikan Institusional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kepemilikan institusional yang ditujukan agar setiap aktivitas yang dilakukan diarahkan pada pencapaian kinerja manajemen yang tinggi bukan menjadi mekanisme pertimbangan investor untuk tertarik memiliki saham perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan konflik potensial yang ada di dalam perusahaan termasuk konflik antara pemilik perusahaan dengan manajemen maupun pihak kreditur dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perusahaan. Oleh karena itu kepemilikan institusional belum mampu menjadi mekanisme yang meningkatkan nilai perusahaan. Leverage juga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya, besar ataupun kecilnya perusahaan dalam menggunakan hutang bukan merupakan sebuah mekanisme pertimbangan investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Perusahaan dengan asset cenderung menggunakan dana internal untuk kegiatan operasional perusahaan, dan jika menggunakan hutang perusahaan dengan asset besar akan mampu melunasi hutang-hutangnya. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas saran dari penulis adalah sebagai berikut : Manajemen perusahaan sebaiknya memperhatikan ukuran perusahaan karena ukuran perusahaan yang besar bisa merefleksikan tingkat profit dimasa depan sehingga akan menarik minat investor. Profitabilitas juga menjadi hal yang yang penting karena mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba).

87 74 Untuk peneliti selanjutnya bisa menambah variabel lainnya, sehingga bisa menjelaskan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan dan serta lebih cermat dalam melakukan penelitian mulai dari pemilihan variabel serta sampel yang akan digunakan. Bagi Investor nilai perusahaan dapat menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Oleh karena itu, bagi investor yang berinvestasi pada perusahaan properti dan real estate sebaiknya memperhatikan variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat dan menguntungkan nantinya. Hal ini dikarenakan variabel-variabel tersebut memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan properti dan real estate.

88 75 DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Indah & Stephanus. (2014). Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, & Leverage Sebagai Determinan Atas Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5(5). Augusty, Ferdinand. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Brigham, E.F & J.F, Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima.). Semarang: Universitas Diponegoro. Gizela, Priscilia dkk.(2015). Analisis Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Retail Trade Yang Terdaftar Di Bursa Eek Indonesia. jurnal EMBA.3(1). Hariyanto, M.S. (2015). Pengaruh Struktur Kepemilikan IOS, dan ROE terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage. E-Jurnal Manajemen Unud. 4(4). Hemastuti. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi dan Kepemilikan Insider terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Riset Akuntansi.3(4). Hermuningsih, S. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal Siasat Bisnis, 16 (2), Husnan, Suad. (2000). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (3 Ed). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Eny. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. (5 ed). Yogyakarta:UPP STIM YKPN. ICMD. (2015). Indonesian Capital Market Directory. Jakarta, Indonesia Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketujuh. BPFE. Yogyakarta.

89 76 Kasmir. (2012). Manajemen Perbankan. Edisi revisi. Cetakan ke 10 Jakarta: Raja Grafindo Persada. Keown, A. J., D. F. Scott, dan J. W. Petty. (2000). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (2 ed). Jakarta:Salemba Empat. Languju, Oktaavia at.al. (2016). Pengaruh Return On Equity, Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Property And Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. 16(2). Myers, S. C & Nicholas S. M. (1984). Corporate Financing and Investment Decisions When Firms Have Information That Investors Do Not Have,13 (2), Prasetyorini, B.F. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen. 1(1). Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE. Yogyakarta. Rudangga dan Sudiarta. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.E-Jurnal Manajemen Unud. 5(7). Sudana, I. M. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktek. Penerbit Erlangga. Jakarta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Taswan. (2003). Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang Dan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 10 (2), Wahyudi, dan Pawestri. (2006). Implikasi Struktur Kepemelikan terhadap Nilai Perusahaan : dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi,9, 1-25.

90 77 Weston, F.J dan T.E., Copeland. (2011). Manajemen Keuangan. Binarupa Aksara Publisher. Jakarta. Weston. J. Fred dan Thomas E. Copeland. (1997). Manajemen Keuangan. Jilid 2. Edisi Kesembilan. Jakarta: Binarupa Aksara. Wiagustini. (2010). Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press. Wida P.D dan Suartana. (2014). Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Nilai Perusahaan.E-Jurnal Akuntansi Unud. 5(2).

91 LAMPIRAN Populasi dan Sampel No Keterangan Jumlah Perusahaan 1 Populasi perusahaan periode Jumlah sampel perusahaan yang sesuai 41 dengan kriteria Data Perusahaan yang Memenihu Persyaratan Sampel : KODE lpkr bsde ctra apln asri smra mdln pwon kpig bksl dild ctrp kija duti jrpt jihd ssia scbd dart mkpi lpck NAMA PERUSAHAAN Lippo Karawaci Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Ciputra Development Tbk Agung Podomoro Land Tbk Alam Sutra Realty Tbk Summarecon Agung Tbk Modernland Realty Ltd Tbk Pakuwon Jati Tbk MNC Land (d/h Global Land Development ) Tbk Sentul City (d/h Bukit Sentul) Tbk IntilandDevelopment (d/h Dharmala Intiland) Tbk Ciputra Property Tbk Jababeka Tbk Duta Pertiwi Tbk Jaya Real Property Tbk Jakarta Int'l Hotel & Development Tbk Surya Semesta Internusa Tbk Danayasa Arthatama Tbk Duta Anggada Realty Tbk Metropolitan Kentjana Tbk Lippo Cikarang Tbk

92 cowl best mtla smdm roda niro gwsa gmtd gpra gama emde bkdp omre lami bipp bcip bmsr fmii bapa rbms Cowell Development Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Metropolitn Land Tbk Suryamas Dutamakmur Tbk Pikko Land Development (d/h Royal Oak Development Asia) Tbk Nirvana Development Tbk Greenwood Sejahtera Tbk Gowa Makassar Tourism Development Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Gading Development Tbk Megapolitan Developments Tbk Bukit Darmo Property Tbk Indonesia Prima Property Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Bumi Citra Permai Tbk Bintang Mitra Semestaraya Tbk Fortune Mate Indonesia Tbk Bekasi Asri Pemula Tbk Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk Tabulasi Nilai Perusahaan ( PBV ) KODE nama perusahaan PBV lpkr Lippo Karawaci Tbk bsde Bumi Serpong Damai Tbk ctra Ciputra Development Tbk apln Agung Podomoro Land Tbk asri Alam Sutra Realty Tbk smra Summarecon Agung Tbk mdln Modernland Realty Ltd Tbk pwon Pakuwon Jati Tbk kpig MNC Land (d/h Global Land Development ) Tbk bksl Sentul City (d/h Bukit Sentul)

93 Tbk dild IntilandDevelopment (d/h Dharmala Intiland) Tbk ctrp Ciputra Property Tbk kija Jababeka Tbk duti Duta Pertiwi Tbk jrpt Jaya Real Property Tbk jihd Jakarta Int'l Hotel & Development Tbk ssia Surya Semesta Internusa Tbk scbd Danayasa Arthatama Tbk dart Duta Anggada Realty Tbk mkpi Metropolitan Kentjana Tbk lpck Lippo Cikarang Tbk cowl Cowell Development Tbk best Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk mtla Metropolitn Land Tbk smdm Suryamas Dutamakmur Tbk roda Pikko Land Development (d/h Royal Oak Development Asia) Tbk niro Nirvana Development Tbk gwsa Greenwood Sejahtera Tbk gmtd Gowa Makassar Tourism Development Tbk gpra Perdana Gapuraprima Tbk gama Gading Development Tbk emde Megapolitan Developments Tbk bkdp Bukit Darmo Property Tbk omre Indonesia Prima Property Tbk lami Lamicitra Nusantara Tbk bipp Bhuwanatala Indah Permai Tbk bcip Bumi Citra Permai Tbk bmsr Bintang Mitra Semestaraya Tbk fmii Fortune Mate Indonesia Tbk bapa Bekasi Asri Pemula Tbk rbms Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk

94 Tabulasi Ukuran Perusahaan (Total Aset) total assets

95 Tabulasi Kepemilikan Institusional dan Profitabilitas saham institusional Profitabilitas (ROA)

96 Tabulasi Leverage leverage

97

98 LAMPIRAN Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: pbv b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran

99 Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF (Constant) ukuran kepemilika n profitabilita s leverage a. Dependent Variable: pbv Collinearity Diagnostics a Model Dimensio Eigenvalu Condition Variance Proportions n e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e a. Dependent Variable: pbv Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual

100 Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 164 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.151 Positive.151 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).001 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

101 Explore Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Unstandardized Residual % 0 0.0% % Descriptives Statistic Std. Error Mean 0E % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance Unstandardized Residual Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Extreme Values Case Number Value Highest Unstandardized Residual Lowest

102 Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: pbv b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran

103 Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF (Constant) ukuran kepemilika n profitabilita s leverage a. Dependent Variable: pbv Collinearity Diagnostics a Model Dimension Eigenvalu Condition Variance Proportions e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e a. Dependent Variable: pbv Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual

104 Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 159 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.131 Positive.131 Negative Kolmogorov-Smirnov Z 1.657

105 Asymp. Sig. (2-tailed).008 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Explore Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Unstandardized Residual % 0 0.0% % Descriptives Statistic Std. Error Mean 0E % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance.888 Unstandardized Residual Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Extreme Values Case Number Value Unstandardized Residual Highest

106 Lowest Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: pbv b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran

107 Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF (Constant) ukuran kepemilikan profitabilita s leverage a. Dependent Variable: pbv Collinearity Diagnostics a Model Dimension Eigenvalu Condition Variance Proportions e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e a. Dependent Variable: pbv Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual

108 Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 154 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.125 Positive.125 Negative -.083

109 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).016 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Explore Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Unstandardized Residual % 0 0.0% % Descriptives Statistic Std. Error Mean 0E % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance.651 Unstandardized Residual Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Extreme Values Case Number Value Unstandardized Residual Highest

110 Lowest Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: pbv b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran

111 Coefficients a Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity Coefficients d Statistics Coefficients B Std. Error Beta Toleranc e VIF (Constant) ukuran kepemilika n profitabilita s leverage a. Dependent Variable: pbv Collinearity Diagnostics a Mode Dimensio Eigenvalu Condition Variance Proportions l n e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e a. Dependent Variable: pbv Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual

112 Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv Charts NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 149 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation

113 Absolute.107 Most Extreme Differences Positive.107 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).064 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Explore Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Unstandardized Residual % 0 0.0% % Descriptives Statistic Std. Error Mean 0E % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Variance.506 Unstandardized Residual Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis

114 Extreme Values Case Number Value Highest Unstandardized Residual Lowest Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv

115 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: pbv b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran Coefficients a Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity Coefficients d Statistics Coefficients B Std. Error Beta Toleranc e VIF (Constant) ukuran kepemilika n profitabilita s leverage a. Dependent Variable: pbv Collinearity Diagnostics a Mode Dimensio Eigenvalu Condition Variance Proportions l n e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e a. Dependent Variable: pbv

116 Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv

117 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 144 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.105 Positive.105 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).084 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Explore Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Unstandardized Residual % 0 0.0% % Descriptives Statistic Std. Error Mean 0E % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Unstandardized Residual Variance.406 Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range.79353

118 Skewness Kurtosis Extreme Values Case Number Value Highest Unstandardized Residual Lowest Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv

119 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: pbv b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF (Constant) ukuran kepemilika n profitabilita s leverage a. Dependent Variable: pbv Collinearity Diagnostics a Mode Dimensio Eigenvalu Condition Variance Proportions l n e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e a. Dependent Variable: pbv

120 Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv Charts

121 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 139 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.083 Positive.083 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.980 Asymp. Sig. (2-tailed).292 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Explore Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Unstandardized Residual % 0 0.0% % Descriptives Statistic Std. Error Mean 0E % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Unstandardized Residual Variance.337 Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range.75329

122 Skewness Kurtosis Extreme Values Case Number Value Highest Unstandardized Residual Lowest Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv

123 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: pbv b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran Coefficients a Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity Coefficients d Statistics Coefficients B Std. Error Beta Toleranc e VIF (Constant) ukuran kepemilika n profitabilita s leverage a. Dependent Variable: pbv Collinearity Diagnostics a Mode Dimensio Eigenvalu Condition Variance Proportions l n e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e a. Dependent Variable: pbv

124 Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv Charts

125 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 134 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.073 Positive.073 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.847 Asymp. Sig. (2-tailed).469 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Explore Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Unstandardized Residual % 0 0.0% % Descriptives Statistic Std. Error Mean 0E % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Median Unstandardized Residual Variance.279 Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range.65540

126 Skewness Kurtosis Extreme Values Case Number Value Highest Unstandardized Residual Lowest Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv

127 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: pbv b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran Coefficients a Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity Coefficients d Statistics Coefficients B Std. Error Beta Toleranc e VIF (Constant) ukuran kepemilika n profitabilita s leverage a. Dependent Variable: pbv Collinearity Diagnostics a Mode Dimensio Eigenvalu Condition Variance Proportions l n e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e a. Dependent Variable: pbv

128 Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv Charts

129 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 129 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.074 Positive.074 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.838 Asymp. Sig. (2-tailed).483 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Explore Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Unstandardized Residual % 0 0.0% % Descriptives Statistic Std. Error Mean 0E % Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound % Trimmed Mean Unstandardized Residual Median Variance.233 Std. Deviation Minimum Maximum Range

130 Interquartile Range Skewness Kurtosis Extreme Values Case Number Value Highest Unstandardized Residual Lowest Regression Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed leverage, 1 profitabilitas, kepemilikan,. Enter ukuran b a. Dependent Variable: pbv b. All requested variables entered. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas, kepemilikan, ukuran b. Dependent Variable: pbv

131 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan b. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan Coefficients a Model Unstandardized Standardiz t Sig. Collinearity Coefficients ed Statistics Coefficients B Std. Error Beta Toleran ce VIF (Constant) Ukuran Perusahaan Kepemilikan Institusional Profitabilitas Leverage a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Collinearity Diagnostics a Model Dimensio Eigenvalu Condition Variance Proportions n e Index (Constant ukuran kepemilika profitabilita leverag ) n s e

132 a. Dependent Variable: pbv Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: pbv Charts

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Tujuan. pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Tujuan. pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Tujuan memakmurkan pemegang saham

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan sudah mulai berkembang berawal dari adanya penelitian oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Nilai Perusahaan Suharli (2006) menjelaskan bahwa salah satu hal yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: 1. Komang Adik dan I Made (2016) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Free Cash Flow (Aliran kas Bebas) Arti sederhana dari free cash flow atau arus kas bebas adalah sisa perhitungan arus kas yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring bertumbuhnya perekonomian di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, secara tidak langsung kegiatan investasi di pasar modal Indonesia pun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, semakin baik investor menilai sebuah perusahaan maka investor tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal pada dasarnya berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber dana internal berasal dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Property and Real Estate yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah gambaran hasil suatu kinerja perusahaan dalam periode akuntansi tertentu. Laporan keuangan berguna bagi Penggunanya sebagai

Lebih terperinci

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Earnings Per Share ( EPS ), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) and Price Earnings Ratio (PER) To Share Price: An Empirical Study of Food and Beverage Sector

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal. Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Nama : Ni Putu Deshinta Damayanti NIM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Trade-Off Theory Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa

BAB II LANDASAN TEORI. Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Capital Structure Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan yang bisa dipenuhi dari pemilik modal sendiri maupun dari pihak lain berupa hutang. Dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana. Berbagai macam pilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka teori 1. Teori Pensinyalan (Signalling Theory) Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta 12 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Menurut Jensen dan Meckling (1976), dalam kerangka hubungan keagenan (agency theory), timbulnya masalah keagenan

Lebih terperinci

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi 17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Signal (Signalling Theory) Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peneliti Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan hasil dari para penelitian terdahulu sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut panelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : 2.1.1 Rizka Putri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan usahanya berkeinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan usahanya berkeinginan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan usahanya berkeinginan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini karena nilai perusahaan mencerminkan kinerja perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) dengan judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) dengan judul BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. Dewi dan Wirajaya (2013) Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan antara total utang dan modal sendiri. Menurut Sartono (2001) yang dimaksud dengan struktur modal merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kinerja Keuangan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang mendirikan perusahaan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas, 26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas, membahas masalah yang sama, namun berbeda. Penelitian yang menjadi acuan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pecking Order Theory Pecking order theory adalah teori struktur modal yang di rumuskan oleh Myes dan Majluf 1984. Disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi saham property dan real estate adalah salah satu pilihan investasi yang menarik. Industri property memiliki supply lahan yang terbatas sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan, beberapa pakar sepakat bahwa untuk keluar dari krisis ekonomi ini sektor riil harus digerakkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur modal Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal secara teoritis didasarkan pada dua kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk dijual.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikaitkan dengan harga saham perusahaan (Modigliani dan Miller, 1958 dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikaitkan dengan harga saham perusahaan (Modigliani dan Miller, 1958 dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham perusahaan (Modigliani dan Miller,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Cash Ratio, Return on Equity, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen

ABSTRAK. Kata Kunci: Cash Ratio, Return on Equity, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen ABSTRAK Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dimiliki perusahaan untuk membagikan labanya kepada para pemegang saham. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kebijakan dividen dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGARUH ARUS KAS OPERASI, DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON ASET (ROA), DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP INVESTASI PADA PERUSAHAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2014 DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya sebagai informasi akuntansi kepada pihak internal maupun pihak eksternal untuk pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Modal dan Struktur Modal a. Pengertian Struktur Modal Keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan keputusan bidang keuangan yang sangat penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan teori

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Signalling Theory Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Spense di dalam artikelnya tahun 1973. Teori tersebut menyatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena modal merupakan salah satu dari faktor penggerak dalam perusahaan untuk menjalankan

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR HALAMAN SAMPUL SKRIPSI Oleh: OON SARWONO 12133100062 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu 8 II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari keputusan pendanaan, investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur Modal Salah satu isu penting yang di hadapi oleh manajer keuangan adalah Riyanto (2001) mengemukakan modal adalah perimbangan atau perbandingan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2012-2014 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Kinerja keuangan diukur dengan profitabilitas, menurut Warsono (2003) Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja financial perusahaan. Laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja financial perusahaan. Laba BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja financial perusahaan. Laba perusahaan pun dapat menjadi salah satu indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2013 Nama : Siti Wulandari NPM : 19210954 Fakultas / Jurusan : Ekonomi /Manajemen Latar Belakang

Lebih terperinci

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA Shella Febri Priatama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya sebagai berikut: 1. Novi Anggraini (2015)

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka ini berisikan mengenai landasan teori dan penelitian terdahulu yang akan digunakan sebagai acuan dasar teori dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini. Berikut adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini. Berikut adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Banyak berbagai penelitian yang diharapkan oleh peneliti tidak lepas dari penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi (Harnanto,1984).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihakpihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari dilakukannya penelitian ini antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang sudah banyak berdiri peusahaan go public dalam berbagai sektor, serta pertumbuhan ekonomi yang semakin baik berdampak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Kebijakan Dividen Menurut preferensi investor ada tiga teori yang mendasari kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : 1. Teori Dividen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang mendasari dan mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali: 2.1.1 Ratna Prihantini (2009) Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori mengenai struktur modal yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian. Serta argumen yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Struktur Modal a. Agency Theory Pearce dan Robinson (2009), mendefinisikan bahwa teori keagenan merupakan sekelompok gagasan mengenai pengendalian

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang 1 II. LANDASAN TEORI 1.1 Struktur Pendanaan Manajemen pendanaan pada hakekatnya menyangkut keseimbangan finansial di dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan beserta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Teori akuntansi positif adalah teori yang memprediksi tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Laporan Tahunan Perusahaan Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun. Termasuk di dalam laporan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Dedy Karmawan Program Studi Akuntansi-S1, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci