BAB V KESIMPULAN. memberikan pengetahuan yang sama kepada siswa-siswanya meskipun mereka
|
|
- Yuliani Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN Sekolah di kampung transmigran berusaha untuk bersikap adil dan memberikan pengetahuan yang sama kepada siswa-siswanya meskipun mereka datang dari komunitas yang berbeda. Pendidikan di kampung ini menuntun anak -anak untuk keluar dari kesehariaannya, tidak mengajarkan untuk tetap tinggal dan berkarya di tempat mereka berada. Kedisiplinan yang ditanamkan di sekolah bertujuan agar ketika memasuki dunia kerja anak-anak menjadi lebih siap dengan kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak berada di pendidikan dasar. Dunia kerja yang dimaksud adalah dunia kerja yang tidak ada hubungannya dengan kelapa sawit. Artinya pendidikan mengajarkan anak-anak untuk keluar dari permasalahan kemiskinan dengan memberikan ketrampilan. Pendidikan nasional menjadi referensi sekolah di kampung transmigran untuk mempermudah jalannya pendidikan yang tidak berdiri berdasarkan adat istiadat setempat. Keberagaman etnis di kampung transmigran dapat dijadikan sebagai alasan mengapa mengacu pada pendidikan nasional merupakan keputusan yang tepat. Bahasa Indonesia cukup mempunyai peranan penting dalam pendidikan yang ada di kampung transmigran. Penggunaan Bahasa Indonesia dimaksud untuk memudahkan dalam penyampaian infromasi dan komunikasi kepada siswa -siswanya yang merupakan keturunan dari etnis yang berbeda-beda. 79
2 Pendidikan dasar yang sama tidak dapat menjadi alasan untuk anak-anak transmigran mempunyai kegiatan dan cita-cita yang sama. Gambaran masa depan anak-anak di kampung transmigran khususnya tentang pendidikan berbeda -beda. Orientasi anak di masa depan cukup terlihat dari apa yang mereka kerjakan seharihari. Peran sekolah yang cukup besar dalam mendisiplinkan dan membuat anak mendapat peringkat dalam berbagai mata pelajaran tidak banyak berpengaruh kepada keputusan pendidikan anak di masa depan. Dalam hal ini, orang tua mempunyai pengaruh yang besar termasuk dalam pengambilan keputusan terkait dengan pendidikan anak. Pengambilan keputusan oleh orang tua tergantung pada pandangan mereka tentang pendidikan. Perbedaan pandangan setiap orang tua di kampung transmigran menentukan seberapa jauh anak terlibat dalam urusan pendidikannya. Perbedaan pandangan mengenai pendidikan ini berdampak pada keputusan berpendidikan pada anak-anak di kampung transm igran. Bagi orang Melayu transmigran, pendidikan dipandang sebagai formalitas, bukan sebagai kebutuhan hidup yang harus didapatkan. Keseharian orang-orang Melayu transm igran banyak terkait dengan kegiatan ekonomi yang dianggap sangat penting dalam keberlangsungan hidup. Kesuksesan m enurut mereka tidak terkait dengan pendidikan. Mereka memaknai sukses sebagai hasil dari jerih payah bekerja sehingga mereka dapat memperoleh hasil lebih dari yang mereka dapatkan sebelumnya, sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ha l ini menjadi alasan 80
3 mengapa banyak anak-anak Melayu transm igran hanya menempuh pendidikan dasar sebagai syarat wajib belajar yang ditetapkan oleh pemerintah. Bagi orang-orang Jawa transm igran, pendidikan dianggap sebagai bekal agar dapat mencapai cita-cita yang diinginkan. Dengan berpendidikan tinggi mereka yakin bisa mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Penghidupan yang lebih baik dalam bayangan mereka adalah dapat bekerja di sektor-sektor pemerintahan, seperti menjadi pegawai negeri, polisi ataupun tentara. Sukses menurut bayangan mereka bukanlah menjadi petani dan tentu dapat keluar dari lingkungan kelapa sawit. Dengan berpendidikan tinggi mereka dapat hidup di kota dan mendapat pekerjaan yang lebih mudah. Dengan kata lain, sekolah menjadi kendaraan untuk keluar dari desa dimana mereka dibesarkan, karena di desa mereka tidak dapat meraih cita -cita. Orang tua menanamkan pemikiran tersebut kepada anak, sehingga anak pun menurut dengan apa yang diinginkan oleh orang tua. Anak-anak transmigran Jawa kemudian banyak yang menempuh pendidikan tinggi dan keluar dari kampung transmigran. Pengalaman menjadi faktor penting yang dapat menentukan pola pikir seseorang. Pola pikir yang didapat dari pengalaman tersebut membentuk persepsi yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukan oleh seseorang tersebut. Setiap orang berusaha menjadikan pengalaman sebagai pelajaran hidup. Baik pengalaman yang menyenangkan atau menyusahkan (buruk) dijadikan sebagai acuan dalam menjalani kehidupan ke depannya. Ketika mempunyai pengalaman yang menyenangkan seseorang berharap akan mengalaminya lagi dengan berbuat sesuatu 81
4 yang sama, namun ketika dalam hidup mereka pernah mendapatkan pengalaman buruk mereka akan berusaha menghindari dengan cara melakukan perbaikan agar pengalaman tersebut tidak terjadi lagi dikemudian hari. Baik orang Jawa maupun Melayu, pengalaman mempunyai peranan penting dalam membentuk pola pikir seperti yang mereka miliki sekarang. Pola pikir semacam itu diterapkan kepada keluarga mereka masing-masing. Orang-orang Jawa transmigran menganggap pendidikan yang tinggi mampu mengatasi persoalan kesulitan hidup khususnya berkaitan dengan ekonomi. Pengalaman dan kesulitan hidup yang buruk di masa lalu dianggap sebagai kesalahan karena mereka tidak berpendidikan dan mereka tidak menginginkan hal tersebut terjadi kembali pada anak-anak mereka. Anak-anak kemudian menjadi obsesi orang tua untuk menjadi apa yang orang tua mereka inginkan di masa lalu. Orang-orang Melayu transmigran mengalami perubahan bersar terkait dengan mata pencaharian dari perkebunan karet menjadi perkebunan kelapa sawit. Peralihan dari keduanya menurut mereka tidak berkaitan dengan pendidikan karena mereka merasa mampu mengatasi perubahan tersebut dan menganggap bahwa perubahan tersebut memberikan dampak baik pada kehidupan ekonomi mereka. Pengalaman menjadi petani karet yang berat menjadi alasan mengapa mereka beranggapan bahwa menjadi petani sawit lebih muda, sehingga anak-anak mereka dianggap sudah merasakan kemudahan hidup di masa perkebunan kelapa sawit, tidak seperti kesusahan orang tuanya yang pernah menjadi petani karet. Pengalaman hidup 82
5 berbeda yang dialami oleh para transmigran menjadi faktor yang menentukan perbedaan pola pikir. 83
1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun
1.500 1.200 900 600 300 1.000 ha Karet Kelapa Sawit 0 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 tahun Kebun Masyarakat* TBS PKS Keterangan Inti TBS * Perkebunan Rakyat Pengangkutan TBS (yang diprogramkan) Pengangkutan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Secara geografis desa Pulau Rambai merupakan desa yang termasuk ke dalam pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Asahan dikenal dengan daerah yang memiliki potensi akan sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di sektor pertanian adalah, tanaman
Lebih terperinciBAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN
BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang pada dasarnya adalah pribumi. Suku bangsa yang berbeda ini menyebar dari Sabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meski belum ada SMP dan SMA tidak mematahkan semangat anak-anak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Nek Sawak terdapat satu sekolah dasar bernama SD N 11 Nek Sawak, meski belum ada SMP dan SMA tidak mematahkan semangat anak-anak yang ingin melanjutkan ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa perlu untuk diperbincangkan. Karena transmigrasi merupakan salah satu program pemerintah yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan
29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.
18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian
60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri
Lebih terperinciBAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Petani Hutan Rakyat 5.1.1. Karakteristik Petani Hutan Rakyat Karakteristik petani hutan rakyat merupakan suatu karakter atau ciri-ciri yang terdapat pada responden.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Secara geografis Desa Simpang Gaung merupakan desa yang termasuk ke dalam pemerintahan Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil. penduduk Desa Simpang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Lahirnya Kelembagaan Lahirnya kelembagaan diawali dari kesamaan karakteristik dan tujuan masing-masing orang dalam kelompok tersebut. Kesamaan kepentingan menyebabkan adanya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KEPENGHULUAN UJUNG TANJUNG KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR
BAB II GAMBARAN UMUM KEPENGHULUAN UJUNG TANJUNG KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR A. Kondisi Geografis dan Demografis Kepenghuluan Ujung Tanjung merupakan salah satu Kepenghuluan yang ada di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang memiliki budi pekerti luhur,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berdasarkan pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang memiliki budi pekerti luhur, berperikemanusian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (pendapatan) yang tinggi. Petani perlu memperhitungkan dengan analisis
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman karet merupakan salah satu komoditi yang menduduki posisi cukup penting sebagai devisa non-migas dan menunjang pembangunan ekonomi Indonesia, sehingga memiliki
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN. pendidikan anak transmigran asal Kebumen yang tinggal di Desa Bayas Jaya.
BAB V. KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah di analisis oleh peneliti maka dapat disimpulkan dalam bab ini mengani aspirasi orang tua pada tingkat pendidikan
Lebih terperinci2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Geografi menguraikan tentang litosfer, hidrosfer, antroposfer, dan biosfer. Di dalam lingkup kajian geografi pula kita mengungkapkan gejala gejala yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah
18 BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI A. Sejarah Desa Mayang Pongkai Desa Mayang Pongkai merupakan salah satu Desa Transimigrasi yang berada di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar Provinsi
Lebih terperinci[ Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi] 2012
[ R1] Harmonisasi Hubungan Lintas Kultural Masyarakat Transmigrasi Mendukung Pusat Pertumbuhan (Kasus Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Agen/Fasilitator Mendukung Koridor Ekonomi Kalimantan Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur. Didalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA NYELANDING, KECAMATAN AIRGEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN
LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA NYELANDING, KECAMATAN AIRGEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN Disusun oleh Santo, ST. KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan dan diharapkan untuk selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehiduan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan dan diharapkan untuk selalu berkembang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA BENCAH, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN
LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA BENCAH, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN Nama Disusun oleh : : MASTUNAH, S Pd KEMENTRIAN PEMUDA dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter, sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk ekspor maupun komoditi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit sangat penting artinya bagi Indonesia sebagai komoditi andalan untuk ekspor maupun komoditi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan harkat petani
Lebih terperincimemasuki lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat. PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian
PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa dan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau lain dalam satu negara. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk secara permanen dari pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik secara kuantitas dan kualitas. Kebutuhan sering timbul dalam waktu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memerlukan kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya, Kebutuhan manusia yang beraneka macam terus berubah dan berkembang baik secara kuantitas dan kualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan manusia dalam pelaku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan secara terpadu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman suku bangsa dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman suku bangsa dan keanekaragaman kebudayaan, setiap suku bangsa memiliki bermacam-macam tradisi dan keunikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber energi yang telah lama digunakan dan telah berkembang hingga saat ini adalah batubara. Semakin menurunnya tren produksi minyak dan gas saat ini membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan tergantung pada kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya dalam sebuah perusahaan. Sumber daya manusia adalah salah satu aset terpenting
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.
36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan dibidang pertanian menjadi prioritas utama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan komitmen
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013 NOMOR 1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TERPADU MANDIRI WAY TUBA KABUPATEN WAY KANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Masyarakat di Pulau Bangka pada dasarnya menggantungkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat di Pulau Bangka pada dasarnya menggantungkan perekonomiannya pada sektor pertanian, perkebunan dan nelayan. Semenjak ditemukan timah mulai terjadi kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN II. 1. Geografis Desa Khaiti Kecamatan Rambah Tengah Barat, Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman berkualitas. Salah satu contoh produk yang sangat diperhatian kualitasmya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, maka peneliti ini dapat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, maka peneliti ini dapat disimpulkan bahwa Persepsi Masyarakat terhadap Mata Pelajaran Arab Melayu adalah baik, Dengan demikian,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.
11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Kondisi Geografis Desa Suka Damai merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Gereudong Pase, Kabupaten Aceh Utara. Ibu kota kecamatan ini berada
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN
LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN Nama Disusun oleh : : Alek Pratama, S.Pd KEMENTRIAN PEMUDA
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keragaman masyarakat di Indonesia merupakan fenomena unik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keragaman masyarakat di Indonesia merupakan fenomena unik yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Indonesia merupakan masyarakat yang plural dan multikultural.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis
59 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Rawa Pitu yang menjadi lokasi penelitian merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis 04
Lebih terperinciREALITAS SOSIAL TINGKAT MESO
REALITAS SOSIAL TINGKAT MESO Lembaga tidak dapat direduksi menjadi struktur mesolevel karena domain institusional ini terdiri dari hubungan antara struktur meso serta penggunaan simbol budaya yang lebih
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk
BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN A. Geografis dan Demografis Desa bantan air merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan arti penting peningkatan gizi dalam kehidupan. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia pada hakikatnya akan hidup sebagai kelompok, hal tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada hakikatnya akan hidup sebagai kelompok, hal tersebut dikarenakan manusia adalah makhluk sosial. Kelompok-kelompok tersebut akan tergabung pada suatu lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanah Bekali adalah desa yang terletak di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi, Desa Tanah Bekali adalah salah satu
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kerja Nyata (KKN) yang telah diprogramkan bisa berjalan sesuai dengan apa. yang dapat kami simpulkan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Selama kurang lebih satu bulan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlangsung di Desa Koripan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah, kami dapat menyimpulkan
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok selalu terjadi, baik secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dalam masyarakat, interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok selalu terjadi, baik secara langsung maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alasan kemunculan hukum, namun dalam usaha-usaha memberikan jawaban akan hukum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para pemerhati dan pemikir hukum belum ada satu pandangan dalam melihat alasan kemunculan hukum, namun dalam usaha-usaha memberikan jawaban akan hukum itu diadakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dusun Klisat, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta, kami dapat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah satu bulan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlangsung di Dusun Klisat, Srihardono, Pundong, Bantul, Yogyakarta, kami dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara atau biasa disebut sebagai PTPN merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kewenangan untuk mengelola perkebunan yang ada
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pemanfaatan lahan antara masyarakat adat dan pemerintah merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Salah satu kasus yang terjadi yakni penolakan Rancangan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN
LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN oleh : Alek Pratama, S.Pd KEMENTRIAN PEMUDA dan OLAHRAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan dengan dibekali potensi yang luar biasa oleh Sang Pencipta, baik aspek-aspek yang berkaitan dengan jasmaniah maupun rohaniah. Kenyataannya
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN
BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN A. Kondisi Geografis Desa Merak Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang Provinisi Banten Tertulis atau terdengar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada
Lebih terperinciBAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1
BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pedesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Teori
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah suatu proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Strategi pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara maritim yang tidak bisa lepas dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara maritim yang tidak bisa lepas dari budaya perikanan. Sektor perikanan merupakan sektor yang dari jaman dahulu mampu memberikan kontribusi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan merupakan sumberdaya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Jumlah penduduk yang terus bertambah mendorong meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan Kuliah Kerja Nyata Alternatif Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Periode LI, yang bertempat di Masjid Baabul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara agraris. Sebagai negara agraris, salah satu peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian besar penduduk
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi perkebunan yang sebagian terbesar merupakan perkebunan rakyat, perjalanan sejarah pengembangannya antara usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar, berjalan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam diri manusia untuk manusia dapat mencapai atau memperoleh
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu: 1. Kehendak menurut Nietzsche adalah hal yang berperan sebagai pendorong
Lebih terperinciBAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK
BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK 4.1 Lama Tinggal Pada umumnya, penduduk bertempat tinggal di suatu daerah mulai dari lahir sampai dewasa. Akan tetapi ada juga penduduk yang tinggal dari lahir sampai setelah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. kadang-kadang tidak mencukupi (Ekstensia, 2003). Peran sektor pertanian di Indonesia terlebih di Sumatera Utara
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang penting bagi bangsa Indonesia. Pertanian merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat Indonesia, sampai saat ini merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan
Lebih terperinciBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Universitas Palangka Raya
1.1. Latar Belakang Strategi pembangunan ekonomi bangsa yang tidak tepat pada masa lalu ditambah dengan krisis ekonomi berkepanjangan, menimbulkan berbagai persoalan ekonomi bagi bangsa Indonesia. Mulai
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
63 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagai Klaster Industri Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Warga Kecamatan Bosar maligas,
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN
LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN oleh : Alek Pratama, S.Pd KEMENTRIAN PEMUDA dan OLAHRAGA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG HARI JADI DAERAH, LOGO DAERAH, MOTTO DAERAH DAN MARS DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SERTA PENGUNAANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciCommunity Development di Wilayah Lahan Gambut
Community Development di Wilayah Lahan Gambut Oleh Gumilar R. Sumantri Bagaimanakah menata kehidupan sosial di permukiman gambut? Pertanyaan ini tampaknya masih belum banyak dibahas dalam wacana pengembangan
Lebih terperincipada sistem mata pencaharian pokok yang mereka miliki. Berbagai hal mengenai tipologi komunitas desa dan kekhususan sosial-kulturalnya dapat
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Sosiologi Pedesaan ini merupakan mata kuliah yang khususnya diperuntukkan bagi mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Terbuka. Tetapi materi ini dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan framework penyusunan laporan secara keseluruhan. Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran. Selain itu dibahas pula ruang lingkupnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak kebudayaan yang bermacam-macam. Bermula dari Sabang melangkah menuju Merauke begitu banyak kebudayaan di setiap
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
183 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik konversi hutan lindung menjadi kegiatan budidaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Negara Indonesia merupakan negara agraris (pertanian) oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan negara agraris (pertanian) oleh karena prioritas pembangunan hingga saat ini tetap diletakkan pada sektor pertanian. Pembangunan ini ditunjukkan
Lebih terperinciBAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA
48 BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA Bab ini menjelaskan dan menganalisa hubungan antara faktor internal (meliputi ; jenis kelamin, pendidikan, umur dan status sosial) dan faktor
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1986 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN DENGAN POLA PERUSAHAAN INTI RAKYAT YANG DIKAITKAN DENGAN PROGRAM TRANSMIGRASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dalam artian bahwa sesungguhnya manusia hidup dalam interaksi
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang terletak di benua asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, yaitu samudra
Lebih terperincioleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keefektifan kinerja karyawan merupakan masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat berkembang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai jenis tanah yang subur. Berdasarkan karakteristik geografisnya Indonesia selain disebut sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830-an.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi jenis Arabika masuk ke Jawa dari Malabar pada tahun 1699 dibawa oleh kapitalisme Belanda perkembangannya sangat pesat dan hal ini tidak bisa dilepaskan dari sistem
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN
LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA DELAS, KECAMATAN AIR GEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN oleh : Alek Pratama, S.Pd KEMENTRIAN PEMUDA dan OLAHRAGA
Lebih terperinciDelapan puluh persen penduduk Indonesia, hidup di. ikut serta mengolah informasi guna berpartisipasi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Penelitian Delapan puluh persen penduduk Indonesia, hidup di pedesaan. Pada umumnya mereka lambat dalam memahami dan ikut serta mengolah informasi guna berpartisipasi
Lebih terperinci