Review Film : Judul Film : PARKER (2013) Genre : Action/Thriller/Crime. Sutradara : Taylor Hackford.

Transkripsi

1 , Aksi Sang Penyamun Profesional Balas Pengkhianatan Atas Dirinya Review Film : Judul Film : PARKER (2013) Genre : Action/Thriller/Crime. Sutradara : Taylor Hackford. Skenario : John J. McLaughlin (screenplay), Donald E. Westlake (novel, Flashfire) Produksi : Sidney Kimmel Entertainment & Anvil Films Pemain : Jason Statham, Jennifer Lopez, Michael Chiklis, Wendell Pierce, Clifton Collins Jr., Bobby Cannavale, Patti LuPone, Carlos Carrasco, Micah A. Hauptman, Emma Booth, Nick Nolte, Daniel Bernhardt. 1 / 5

2 , Aksi Sang Penyamun Profesional Balas Pengkhianatan Atas Dirinya Durasi : 118 menit. Sinopsis : KOPI, Aktor Jason Statham punya semua kriteria untuk menjadikannya ikon action-martial arts populer seperti sekarang ini: tampan, atletis, macho dan mematikan, ya tidak ada yang salah dengan hal-hal itu, yang salah adalah ia (Statham) tidak sebenarya, terlalu pintar memilih film. Terlebih ketika mengharuskan dirnya menjadi tokoh sentral. Selain franchise The Transporter (2002) yang melambungkan namanya atau Crank yang gila-gilaan itu, praktis film-film Statham lainnya tidak punya kekuatan untuk tinggal lama di ingatan penontonnya. Bahkan, kalau mau jujur kebanyakan punya kualitas yang tidak berbeda jauh antara satu dengan yang lain. Isinya kalau tidak perampokan, balas dendam, ya polisi korup, dan lagi-lagi P arker juga punya jeroan yang sama dengan koleganya, beberapa film yang terlebih dahulu mengadaptasi seri novel sebelumnya, seperti Point Blank (1967), The Outfit (1973) dan Payback (1999). Diangkat dari seri novel yang berjudul Flashfire (2000) karya Donald E. Westlake, merupakan kali pertama seri novel crime thriller karya Westlake yang telah dirilis semenjak tahun 1962 tersebut diadaptasi menjadi sebuah film 2 / 5

3 , Aksi Sang Penyamun Profesional Balas Pengkhianatan Atas Dirinya layar lebar dengan tetap menggunakan nama sebagai nama karakter utamanya. Namun, mengubah nama karakter utamanya atau bahkan jenis kelamin karakter tersebut (Mad e in U.S.A., 1966). Dengan naskah cerita yang ditulis oleh John J. McLaughlin ( Hitchcock, 2012), berkisah mengenai seorang pencuri profesional yang berusaha menuntut balas setelah dikhianati rekan-rekannya. Sebuah jalinan kisah yang tepat untuk seorang Jason Statham bukan? (Statham) adalah seorang sosok pencuri profesional yang memiliki prinsip bekerja yang tergolong mulia: ia tidak akan mencuri dari orang-orang dengan ekonomi terbatas dan tidak akan melukai siapapun selama melakukan pekerjaannya. Sikapnya itulah yang kemudian membuat ia diminta oleh ayah kekasihnya, Hurley ( Nick Nolte), untuk mengawal pekerjaan pencurian yang akan dilakukan oleh lima orang yang tidak pernah dikenal sebelumnya. Singkat cerita, pencurian tersebut berjalan cukup lancar. Namun, kemudian dikhianati, bahkan hampir terbunuh oleh pimpinan kelompok pencuri tersebut, Melander ( Mich ael Chiklis ). Jelas, sebagai seorang pencuri profesional, tidak akan tinggal diam. Mengetahui rencana Melander dan kawanannya berikutnya, yakni untuk mencuri perhiasan berlian dari sebuah kegiatan lelang di Palm Beach, Florida, Amerika Serikat, bersama dengan seorang agen perumahan yang dijadikan rekan kerjanya, Leslie Rogers (Jennifer Lopez), mulai menyusun strategi untuk menuntut balas. Melander sendiri bukannya tidak sadar bahwa gagal untuk terbunuh. Untuk mengatasi hal tersebut, dan mencegah untuk menuntut balas, Melander kemudian mengutus seorang pembunuh bayaran bernama Kroll ( 3 / 5

4 , Aksi Sang Penyamun Profesional Balas Pengkhianatan Atas Dirinya Daniel Bernhardt ) untuk membunuh dan orang-orang terdekatnya. Secara mengejutkan, yang paling menarik dari adalah justru kehadiran Jennifer Lopez di dalam jalan cerita film ini. Peran Lopez sebagai Leslie Rogers sendiri bukanlah sesosok karakter yang begitu esensial. Berbeda dari tema cerita yang bernuansakan crime thriller dengan kehadiran banyak sosok serius di sekitarnya, karakter Leslie Rogers justru digambarkan sebagai sosok yang biasa diperankan Lopez dalam film-film komedi romantisnya: sosok yang lantang berbicara, memiliki keberanian (baca: kenekatan) dalam menjalankan setiap tindakannya dan sangat mudah untuk disukai. Karakteristik itulah yang membuat penampilan Lopez sebagai Leslie Rogers menjadi begitu mencuri perhatian di dalam jalan cerita meskipun karakter tersebut dihadirkan dengan porsi penceritaan yang begitu terbatas. Sementara itu, mereka yang mengharapkan Jason Statham untuk berperan sebagai sosok Jason Statham yang biasa mereka dapatkan dalam film-film aksinya sosok pria tampan dengan pembawaan tenang yang selalu mampu lolos dalam setiap aksi mematikan dengan kehandalannya dalam melakukan berbagai tindak kekerasan, sepertinya akan kecewa dengan presentasi film ini. Jangan salah. Statham masih berperan sebagai karakter yang telah terbiasa ia tampilkan dalam setiap filmnya. Hanya saja, tidak memberikan ruang yang cukup bagi Statham untuk menghadirkan adegan aksi yang over the top nan menghibur seperti biasanya. Sebagai gantinya, justru berputar-putar dengan penceritaan sederhana yang dihadirkan secara berbelit-belit. Dan memang benar. Dengan durasi penceritaan sepanjang 118 menit, karakter-karakter yang gagal untuk tergali dengan baik dan kekurangan elemen aksi yang memukau, naskah cerita Par ker jelas adalah kelemahan utama dari film ini. Dengan tema penceritaan yang sebenarnya sangat sederhana, John J. McLaughlin terkesan berusaha untuk merumitkan setiap plot cerita yang ada. Hasilnya, banyak adegan dalam film ini terkesan hadir dengan durasi yang terlalu panjang dengan tanpa kehadiran esensi cerita yang kuat atau bahkan sama sekali tidak terasa esensial untuk dihadirkan. Hubungan antar plot dalam jalan cerita 4 / 5

5 , Aksi Sang Penyamun Profesional Balas Pengkhianatan Atas Dirinya juga terkesan begitu renggang yang kemudian menyebabkan penyajian cerita antar banyak adegan terasa melompat-lompat. Mungkin bila John J. Laughlin mampu untuk mengefisienkan beberapa bagian penceritaan dan kemudian meningkatkan kehadiran adegan-adegan bernuansa aksi di dalam jalan cerita film ini, akan mampu terlihat lebih menarik lagi. Dengan presentasi akhir seperti yang saat ini, sulit untuk tidak merasakan kebosanan pada lambannya ritme penceritaan yang disediakan oleh sutradara Taylor Hackford serta bertele-telenya penceritaan yang ditulis oleh Laughlin. Statham dan Lopez mungkin masih mampu memberikan penampilan yang tidak mengecewakan. Namun hal tersebut jelas tidak akan mampu menyelamatkan kualitas film yang benar-benar begitu terpuruk dengan kedangkalan penulisan naskah ceritanya.(*) 5 / 5