BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil PT. Phillips Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil PT. Phillips Indonesia"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil PT. Phillips Indonesia Koninklijke Philips Electronics N.V. (Royal Dutch Philips Electronics Ltd.), biasa dikenal sebagai Philips didirikan pada tahun 1891 ketika Anton dan Gerard Philips mendirikan Philips dan Co di Eindhoven, Belanda. Perusahaan Philips bergerak pada industri elektronik seperti alat alat keperluan rumah tangga hingga berbagai jenis lampu.awalnya perusahaan ini mulai memproduksi lampu karbon-filamen dan pada pergantian abad, telah menjadi salah satu produsen terbesar di Eropa. Dirangsang oleh revolusi industri di Eropa,pada tahun laboratorium penelitian Philips mulai memperkenalkan inovasi pertamanya di x-ray dan teknologi radio. Aliran produk baru yang menarik ide-ide terus berlanjut sepanjang tahun 1970-an. Penelitian pada sektor pencahayaan memberikan konstribusi terhadap Power Light baru dan lampu Soft Light hemat energi. Power Light merupakan lampu dengan cahaya kuat dan tajam dan terkesan panas, sedangakan Soft Light yaitulampu dengan cahaya lembut atau disebut juga sebagai cool light (cahaya sejuk). Philips Research melakukan terobosan penting dalam penyimpanan,pemrosesan, dan transmisi gambar,suara serta data. Philips memperkenalkan berbagai produk pencahayaan terbaru mereka. Produk tersebut merupakan sistem pencahayaan untuk perkantoran, rumah, sekaligus untuk sebuah kota. Sistem tersebut dikenal dengan nama, Philips Power over Ethernet (PoE), Philips Hue, dan City Touch. Philips Power over Ethernet (PoE) adalah sistem pencahayaan kantor yang terkoneksi Power over Ethernet, memberikan kebebasan kepada para karyawan untuk mengontrol pencahayaan ruang kantornya melalui ponsel pintar mereka. Sistem pencahayaan cerdas ini dapat memasukkan sensor pemantau khusus untuk menghasilkan data hunian yang terlindungi dan data cuaca yang mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan fasilitas serta penghematan energi. 1

2 Sementara Philips Hue, yaitu sistem pencahayaan rumah yang juga saling terkoneksi. Sistem pencahayaan ini juga dapat terhubung dengan ponsel pintar atau tablet sehingga memungkinkan pengguna untuk merancang dan mengontrol sistem pencahayaan yang diinginkan. Philips Hue memungkinkan penggunanaya untuk mengganti warna cahaya, terdiri dari 16 juta warna, berikut dengan intensitasnya. Karena dapat dikendalikan dengan ponsel, pencahayaan di rumah dapat diatur kapan pun dan di mana pun pemilik berada. Sedangkan City Tour merupakan sebuah sistem pencahayaan berbasis web yang memusatkan pemantauan dan pemeliharaan dari jarak jauh. Dengan begitu, tidak lagi diperlukan pemeriksaan fisik secara berkala. Perangkat lunak yang terkoneksi dengan titik lampu dapat memberikan status pencahayaan, notifikasi otomatis mengenai kerusakan, dan informasi akurat mengenai pemakaian energi pada setiap lampu. Di Indonesia sendiri, Philips telah bekerjasama dengan pemerintah kota untuk memasang sistem CityTouch di Jakarta, Tangerang, Semarang, Surabaya, dan lima lokasi lainnya di Indonesia. Philips mengamati perubahan dramatis yang terjadi terhadap cara masyarakat menggunakan dan merasakan pengalaman dari sebuah pencahayaan. Philips telah meletakkan pencahayaan LED ke tingkat yang baru yaitu pencahayaan yang terkoneksi dengan menggunakan teknologi digital yang dipasang ke dalam sistem, pengguna dapat mengatur pencahayaan, bahkan dari jarak jauh, sesuai model pengaturan yang diinginkan. Di Indonesia, Philips meluncurkan proyek sistem penerangan jalan cerdas di empat kota (majalahasri.com) Logo PT.Philips Indonesia Berikut ini adalah logo PT.Philips Indonesia : Gambar 1. 1 Logo PT.Philips Indonesia Sumber:

3 1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam industri dan teknologi yang ada saat ini telah mengalami banyak perubahan, yang memiliki dampak positif dan negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Dampak positif bagi manusia akan lebih dimudahkan dalam berbagai aktivitas, namun ada pula dampak negatif yang dihasilkan dari perubahan teknologi terhadap lingkungan, penyebab terjadinya pemanasan global, pemanasan global dapat terjadi dari berbagai kegiatan dan teknologi yang digunakan industri baik itu dari industri makanan otomotif, elektronik dan industri lain. Salah satu cara mengurangi dampak kerusakan lingkungan yaitu penghematan energi dengan menggunakan lampu hemat energi (Harian Ekonomi Neraca, 2014). Aturan efisiensi wajib untuk mengkonsumsi energi secara global pada tahun 2005 mencapai angka 10% yang terdiri dari sektor-sektor industri, bangunan, transportasi, namun seriring bertambahnya tahun, presentase tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan, seperti di tahun 2014 naik menjadi 25% dan untuk ditahun yang akan datang yaitu 2040 juga mengalami kenaikan yaitu 35%, di gambar 1.2 Gambar 1. 2 Aturan Efisiensi Wajb Konsumsi Energi Secara Global Sumber: nakedcapitalism.com (Diakses pada 05 Oktober 2016 pukul WIB) 3

4 Dari berbagai macam dampak terhadap lingkungan yang ada, masyarakat mulai menyadari untuk menggunakan produk produk yang tidak memiliki dampak besar bagi lingkungan sekitar, serta memilih nilai dan risiko yang rendah baik itu terhadap lingkungan ataupun terhadap pengguna dalam hal ini adalah konsumen. Kesadaran konsumen terhadap penggunaan produk yang dapat menjaga lingkungan ikut di aplikasikan dalam penggunaan lampu.lampu memiliki kegunaan utama sebagai alat penerangan. Seiring dengan kemajuan teknologi lampu juga mengalami banyak perubahan. Jika pada zaman dahulu orang-orang memakai lampu pijar atau lampu tabung untuk penerangannya kini banyak orang yang mengganti lampu pijarnya dengan lampu yang memiliki teknologi canggih yaitu LED. Lampu Ligthing Emiting Diode atau disingkat LED menurut kamus Tech Term adalah sebuah perangkat elektronik yang memancarkan cahaya ketika terhubung dengan aliran listrik. LED adalah salah satu semikonduktor yang mengubah energi listrik menjadi cahaya (Pringatun et.al (2011). Lampu LED tidak hanya sekedar memancarkan cahaya seperti lampu pada umumnya dikarenakan teknologinya lebih maju dari lampu terdahulu. Berkat adanya teknologi tersebut Lampu LED memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan lampu-lampu lainnya. Contohnya dari segi daya tahan, lampu LED jauh lebih tahan lama jika disandingkan dengan lampu lainnya seperti lampu pijar dan lampu neon, dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 1. 1 Perbandingan Karakteristik Lampu Berdasarkan Jenisnya Tahun 2015 No Lumen Lampu Pijar Lampu Neon Lampu LED watt 9 watt 8 watt watt 14 watt 13 watt watt 19 watt 17 watt watt 23 watt 20 watt Efisiensi - 75 % 80% Sumber: socialenemy.com (Diakses pada 17 September 2016 pukul WIB) 4

5 Tabel 1.1 menjelaskan bahwa karakteristik dari jenis lampu antara lampu pijar, lampu neon dan lampu LED pada tahun 2015 hasilnya lampu LED memiliki efisiensi lebih besar sebesar 80% bila dibandingkan dengan lampu neon yaitu 75%, selain itu lampu LED juga memiliki Lumen sebesar 1600, Lumen merupakan satuan gelap terangnya cahaya, semakin besar nilai lumens maka semakin terang cahaya yang dihasilkan (tokojiun.com,2012). Lampu LED memiliki efisiensi energi yang luar biasa, yaitu bisa mencapai maksimal 300 lm/watt. Bandingkan dengan lampu pendar (lampu neon) 70 lm/watt dan lampu pijar 16 lm/watt (lm=lumen, satuan terang). Lampu pendar yang sebelumnya dikenal dengan lampu hemat energi kini kehilangan mahkotanya. Yang lebih menarik, lampu LED ini memiliki usia yang lebih lama. Lampu pijar memiliki usia 1000 jam dimana setelah itu panas yang dihasilkan akan merusak filamen, lampu pendar memiliki usia jam dan lampu LED jam. (Selasar.com,2014). Biaya konsumsi lampu rumah tangga dalam satu bulan rata-rata untuk satu lampu bohlam 60 Watt dengan asumsi pemakaian 8 jam per hari dapat mengeluarkan biaya Rp.7200/bulan sedangkan untuk lampu hemat listtrik 12 Watt dengan asumsi pemakaian yang sama 8 jam perhari dikenakan biaya Rp.1.440/bulan (Bisnis Keuangan,2008, Diakses pada 20 September 2016). Salah satu perusahaan yang memproduksi lampu LED adalah perusahaan Philips. Pada mulanya perusahaan Philips mengikuti perkembangan dan kebutuhan akan lampu saat ini yang diterapkan dengan menggunakan teknologi baru dengan menampilkan inovasi inovasi terhadap produk dan menggunakan teknologi baru yang diharapkan dapat menimbulkan manfaat dan keuntungan bagi konsumen. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat perusahaan juga di tuntut untuk memperhatikan faktor-faktor lingkungan, hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kerusakan sumber daya dan kerusakan lingkungan hidup yang dikhawatirkan akan berdampak besar bagi makhluk hidup di bumi. Berkat produknya yang ramah lingkugan Philips berhasil mendapatkan Top Brand Award untuk kategori lampu hemat biaya seperti pada tabel dibawah ini : 5

6 Tabel 1. 2 Kategori Lampu Hemat Energi Menurut Top Brand Award Merek Kategori Philips 83,2% 83,2% 85,3% TOP Hannochs 4,3% 5,2% 3,8% Chiyoda 3,0% 4,1% 3,6% Osram 2,3% 1,9% 2,7% Shinyoku 2,2% 1,5% 1,8% Sumber topbrand-award.com (Diakses pada 20 September 2016 pukul WIB) Data pada tabel 1.2 menunjukan bahwa berkat produknya yang hemat energi philips mendapatkan penghargaan Top Brand Award kategori Lampu hemat energi selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun Pada tahun 2016 philips memperoleh kenaikan presentase menjadi 85,3%. Tabel 1. 3 Keunggulan Lampu LED dan Non LED JENIS KEUNGGULAN LED Lebih tahan lama Lebih ramah lingkungan Hemat energi Menghemat pengeluran terhadap konsumsi listrik. NON LED Harga lampu relatif lebih murah Cahaya dapat memacar lebih merata Sumber techno.okezone.com, 2013;neraca.co.id Pada tabel 1.3 menjelasan bahwa lampu LED memiliki beberapa keunggulan seperti lebih tahan lama dalam penggunaan, hemat energi dan juga hemat terhadap konsumsi listrik. Sedangkan lampu non LED memiliki kelebihan yaitu harga lampu yang relatif lebih murah dibandingkan dengan lampu LED. 6

7 JENIS LED NON LED Tabel 1. 4 Kelemahan lampu LED dan Non LED KELEMAHAN Harga lampu LED relatif lebih mahal Lampu LED belum banyak diperjualbelikan Sosialisasi kepada masyarakat masih kurang mengenai kelebihan lampu LED. Umur lampu relatif pendek Sensitif terhadap tegangan Menghasilkan cahaya yang menyilaukan Sumber:wikikomponen.com;neraca.co.id Pada tabel 1.4 menerangkan bahwa lampu LED juga memiliki kelemahan diantaranya harga yang di pasarkan relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan lampu biasa. Selain itu lampu non LED seperti lampu pijar memiliki kekurangan yaitu umur lampu yang relatif lebih pendek bila dibandingkan dengan lampu LED. Tabel 1. 5 Dampak penggunaan lampu LED dn non LED JENIS DAMPAK LED NON LED Akan menimbulan kerusakan pada mata dan kulit apabila tidak diikuti dengan penggunaan kaca penutup tambahan. Menyebabkan gangguan tidur Meyebabkan kantuk pada saat menyetir Merusak lingkungan Menimbulkan efek kurang tidur. Sumber: cantik.tempo.com;nationalgeographic.co.id Tabel 1.5 menjelaskan mengenai dampak dampak yang terjadi dalam penggunaan lampu LED maupun lampu non LED. Untuk penggunaan lampu LED 7

8 dalam jumlah watt yang besar akan menimbulkan gangguan tidur dan kantuk saat berkendara bagi pengguna. Sedangkan untuk lampu non LED mengakibatkan lampu sulit untuk didaur ulang dan dapat merusak lingkungan. (National Geographic,2013, Diakses pada 15 September 2016). Menurut Chen (2010) Green Trust merupakan keinginan untuk bergantung pada objek berdasarkan kepercayaan atau harapan dari kredibilitas dan kinerja terkait dengan aspek lingkungan. Menurut netralnews.com, menyatakan penggunaan ekolabel mempengaruhi pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, dari mulai bahan baku produksi dan distribusi hingga pasca konsumsi dimana terdapat pemerintah, pelaku bisnis dan konsumen yang terlibat. Tujuannya untuk menginformasikan kepada masyarakat, terkait perbedaan produk ramah lingkungan atau tidak ramah lingkungan. Hal ini dimulai dari segi bisnis, dimana sebagai produsen harus tahu apa produk yang dianggap ramah lingkungan, yakni melalui edukasi dan pemahaman pelaku bisnis dan kepada konsumen, tidak hanya sebagai tugas pemerintah saja.( netralnews.com, Diakses pada 14 November 2016). Green Perceived Risk adalah kemungkinan timbulnya konsekuesi negatif pada lingungan yang disebabkan oleh perilaku pembelian konsumen (Chen dan Chang,2012). Seperti dilansir dalam merdeka.com, dalam hal ekosistem biologis, polusi cahaya juga membawa hal negatif. Sebuah organisasi non-profit bernama The International Dark Sky Association, menyatakan bahwa polusi cahaya telah membunuh puluhan ribu penyu yang masih tukik setiap tahunnya. Penyu lahir di pantai, dan mereka hanya tahu arah untuk mencapai laut dengan menggunakan pendaran cahaya alami dari garis horison. Ketika banyak sekali polusi cahaya, bintang yang masih bayi tersebut kehilangan arah dan mati (merdeka.com, Diakses pada 14 November 2016). Selain itu, menurut sebuah penelitian dalam metrotvnews.com menyatakan bahwa polusi cahaya di wilayah perkotaan sudah sangat tinggi, sehingga membuat langit menjadi sangat terang dan menutupi cahaya bintang. Parahnya, fenomena tersebut terjadi di banyak belahan dunia, dan kondisinya semakin parah. Penelitian tersebut juga mengatakan, penyebab terhalangnya sinar bintang yang 8

9 ada di langit ketika malam hari disebabkan oleh "kabut cahaya" dari sumber cahaya buatan seperti lampu. Cahaya yang sangat terang dari permukaan Bumi ternyata bisa membuat langit menjadi lebih terang hingga menutup cahaya bintang (teknologi.metrotvnews.com, 2016, Diakses pada 14 November 2016). Menurut Mahmoudzadeh (2014) Purchase Intention merupakan kemungkinan bahwa pelanggan akan merencanakan atau bersedia untuk membeli produk atau jasa tertentu. Terciptanya produk-produk ramah lingkungan maupun produk hemat energi seperti lampu philips tak luput dari kesadaran masyarakat akan peggunaaan produk yang dapat mengurangi tingkat kerusakan lingkungan. Green Marketing digunakan sebagai strategi untuk perusahaan tidak hanya membangun image perusahaan tetapi juga memberi value bagi perusahaan. PT.Philips Indonesia optimis penjualan lampu Light Emitting Diode (LED) akan meningkat seiring pertumbuhan konstruksi di Indonesia yang mencapai 12% (industri.bisnis.com,2014, Diakses pada 19 September 2016). Hal ini memberikan tantangan bagi pihak perusahaan untuk terus meningkatkan jumlah penjualan lampu Philips LED di Indonesia. PT.Philips Indonesia perlu menyadari ketatnya persaingan pada pasar produk ramah lingkungan ini. Niat pembelian konsumen dilihat menggunakan Theory Planned Behaviour menurut Ajzen (2002) dapat terbentuk dari sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku akan berpengaruh pada niat beli konsumen. Keterkaitan antara green product dengan purchase intention ditunjukan kepada perusahaan yang memiliki produk ramah lingkungan dapat menimbulkan niat beli oleh konsumen sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suzanna, D.P (2013) menjelaskan bahwa variabel Green Product berpengaruh signifikan terhadap minat konsumen. Hal serupa juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Roby dan Andjarwati (2014) menyatakan bahwa variabel Green Product pada minyak goreng ECOplanet berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. 9

10 Kemudian diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati,D.W (2015) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa variabel Green Product berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Kepercayaan konsumen terhadap lampu Philips LED memerlukan waktu yang relatif lama karena masih terbilang baru di pasar Indonesia. Dalam penelitiannya konsumen perlu membuktikan lebih lanjut apakah produk lampu Philips benar-benar tidak merugikan penggunanya serta tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan. Meyakinkan konsumen agar memiliki kepercayaan pada suatu produk memang tidak mudah dilakukan oleh suatu perusahaan. Kepercayaan akan membuat para konsumen lebih loyal terhadap suatu produk ramah lingkungan untuk memunculkan suatu niat beli terhadap suatu produk. Konsumen yang telah memiliki kepercayaan terhadap suatu produk akan menimbulkan minat pembelian pembeian terhadap produk tersebut. (Sari,et al,2015). Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Green Perceived Risk terhadap Green Purchase Intention yang dimediasi oleh Green Trust Studi Pada Produk Lampu Philips LED di Kota Bandung 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana Green Perceived Risk terhadap produk Philips LED? 2. Bagaimana Green Trust terhadap produk Philips LED? 3. Bagaimana Green Purchase Intention terhadap produk Philips LED? 4. Seberapa besar pengaruh Green Preceived Risk terhadap Green Trust pada produk Philips LED? 5. Seberapa besar pengaruh Green Trust terhadap Green Purchase Intention pada produk Philips LED? 6. Seberapa besar pengaruh Green Perceived Risk yang dimediasi oleh Green Trust terhadap Green Purchase Intention pada produk Philips LED? 10

11 7. Seberapa besar pengaruh Green Perceived Risk terhadap Green Purchase Intention? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah pada laporan diatas, maka penulis melakukan penelitian tersebut yang bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui Green Perceived Risk terhadap produk Philips LED 2. Untuk mengetahui Green Trust terhadap produk Philips LED 3. Untuk mengetahui Green Purchase Intention terhadap produk Philips LED 4. Untuk mengetahui besar pengaruh Green Preceived Risk terhadap Green Trust pada produk Philips LED 5. Untuk mengetahui besar pengaruh Green Trust terhadap Green Purchase Intention pada produk Philips LED 6. Untuk mengetahui besar pengaruh Green Perceived Risk yang dimediasi oleh Green Trust terhadap Green Purchase Intention pada produk Philips LED 7. Untuk mengetahui besar pengaruh Green Perceived Risk terhadap Green Purchase Intention pada produk Philips LED 1.5 Kegunaan Penelitiaan Adapun kegunaan penelitian ini disusun oleh penulis, adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis a. Bagi peneliti dapat digunakan untuk menerapkan ilmu manajemen pemasaran yang diperoleh dibangku kuliah dan untuk mempertajam pengetahuan serta wawasan dalam ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh Green Preceived Risk terhadap Green Purchase Intention yang dimediasi oleh Green Trust. b. Bagi Universitas Telkom, hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai pentingnya pengaruh Green Preceived Risk terhadap Green Purchase Intention yang dimediasai oleh Green Trust. 11

12 2. Kegunaan Praktis a. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai adanya pengaruh Green Preceived Risk terhadap Green Purchase Intention yang dimediasi oleh Green Trust pada produk lampu Philips LED di Kota Bandung. b. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi guna melakukan penelitian sejenis. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan laporan ini, sistematika penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penelitian dari penelitian ini disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pengantar menuju penelitian yang berisi gambaran singkat mengenai isi skripsi yang menyangkut latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Merupakan tinjauan yang membuat konsep teori sebagai penguat dalam skripsi ini. Dalam bab ini juga akan dibahas mengenai penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis yang digunakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan metode penelitian yang digunakan, skala pengukuran, teknik pengumpulan dan pengolahan data, populasi dan sampel serta sistematika penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang uraian hasil penelitian dan pembahasan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan pemaknaan dan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian dan saran 12

13 yang merupakan implikasi dari kesimpulan yang berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah. 13

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT.Philips Indonesia Sejarah PT.Philips Indonesia From Light Revolution To Product Evolution

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT.Philips Indonesia Sejarah PT.Philips Indonesia From Light Revolution To Product Evolution Bab I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT.Philips Indonesia 1.1.1 Sejarah PT.Philips Indonesia Koninklijke Philips Electronics N.V. (Royal Dutch Philips Electronics Ltd.), biasa dikenal sebagai Philips didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan aktivitas sehari hari kita pasti membutuhkan penerangan, lampu merupakan satu komponen penting dalam sistem penerangan baik di dalam maupun di luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting oleh banyak kalangan. Banyak faktor yang dinilai menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. penting oleh banyak kalangan. Banyak faktor yang dinilai menjadi penyebab BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pemanasan global telah menjadi sorotan utama masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami industrialisasi dan pola konsumsi tinggi (gaya hidup konsumtif).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karena jika sebuah produk dipasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karena jika sebuah produk dipasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah faktor yang sangat penting bagi kesuksesan suatu produk dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karena jika sebuah produk dipasarkan dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak,

BAB I PENDAHULUAN. beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini terdapat banyak permasalahan yang sangat beragam dimulai dari isu-isu lingkungan di bumi yang semakin merebak, menyebabkan kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini banyak terjadi pencemaran lingkungan yang berdampak negatif bagi lingkungan maupun manusia yang disebabkan oleh aktivitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan, pemanasan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa yang menyebabkan pemanasan global atau global warming. Salah satu hal yang telah dipelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta memiliki daya tarik yang tinggi. Oleh sebab itu, Yogyakarta menjadi kota

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta memiliki daya tarik yang tinggi. Oleh sebab itu, Yogyakarta menjadi kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata favorit di Indonesia. Wisatawan lokal maupun wisatawan asing menganggap alam, sejarah, budaya, dan kuliner di Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini. Energi menjadi kebutuhan primer pada kebutuhan manusia. Menurut Buku Perencanaan Efisiensi dan Elastisitas Energi

Lebih terperinci

Penghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan Lampu LED Di Rumah Tangga

Penghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan Lampu LED Di Rumah Tangga Penghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan LED Di Rumah Tangga Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelola energi listrik di Indonesia telah melakukan salah satu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pengelola energi listrik di Indonesia telah melakukan salah satu kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai Keputusan Presiden RI. No. 43 Tahun 1991 Tentang Konversi Energi, maka Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) selaku penyedia dan pengelola energi listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data International Energy Agency World Resource Institute, pencahayaan dari lampu memberikan kontribusi 19% dari penggunaan energi dunia, sehingga semakin

Lebih terperinci

Kata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity

Kata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity Judul : Pengaruh Green Brand Image dan Green Perceived Value terhadap Green Trust dan Green Brand Equity pada Produk Jamu Sido Muncul Di Kota Denpasar Nama : AA Sg Mas Christiana Naftalia NIM : 1306205146

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu pemanasan global telah menjadi pembahasan komunitas internasional. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu demi waktu, perkembangan industri elektronik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu demi waktu, perkembangan industri elektronik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu demi waktu, perkembangan industri elektronik di dunia semakin banyak dan inovatif. Di era sebelum modernisasi, orang-orang mengenal barang-barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak ditemukan pada tahun 1800an oleh Michael Faraday atau yang sekarang mendapat gelar sebagai bapak listrik, listrik telah menjadi kebutuhan penting dan sangat fundamental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dalam sektor pencahayaan yang berfungsi untuk pencahayaan jalan perkotaan, industri, dan pencahayaan rumah. Banyak ilmuwan menciptakan

Lebih terperinci

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan faktor penting dalam sebuah kehidupan. Lingkungan merupakan hal yang memiliki pengaruh besar dalam sebuah kehidupan makhluk hidup. Keberadaan serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, perubahan lingkungan yang cepat, dan kemajuan teknologi yang pesat mendorong pelaku usaha selalu melakukan perubahan yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi menuntut suatu alat atau barang menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi menuntut suatu alat atau barang menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Semakin majunya teknologi masa kini dalam bidang elektronika mempunyai pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Dimana pertumbuhan perkembangan teknologi menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia sangat bergantung pada kondisi lingkungan hidup dan tempat manusia tinggal. Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Bahkan, manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak era 80-an, permasalahan lingkungan mendapat perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak era 80-an, permasalahan lingkungan mendapat perhatian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak era 80-an, permasalahan lingkungan mendapat perhatian yang sangat besar dari masyarakat dunia, khususnya mengenai isu-isu yang berhubungan dengan kerusakan-kerusakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin serba canggih mendorong

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin serba canggih mendorong I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin serba canggih mendorong setiap pelaku individu untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut terutama di sektor teknologi

Lebih terperinci

Teknologi Wifi Yang Menggunakan Cahaya Lampu LED (Lifi)

Teknologi Wifi Yang Menggunakan Cahaya Lampu LED (Lifi) Teknologi Wifi Yang Menggunakan Cahaya Lampu LED (Lifi) Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Saat ini, teknologi transfer data nirkabel yang paling banyak digunakan adalah Wi-Fi. Hampir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Di era modern seperti sekarang ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia berdampak tidak baik bagi lingkungan. Saat ini adalah dimana terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanasan global menjadi isu yang penting dikalangan masyarakat akhirakhir ini. Pemanasan global adalah suatu bentuk ketidak seimbangan ekosistem di bumi yang

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36 ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36 Moethia Faridha, M. Dahlan Yusuf Saputra Jurusan Teknik Elektro Uniska M A B Banjarmasin Jl. Adyaksa No2 Banjarmasin Kalimantan Selatan Email:bariethia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Mereka berusaha melakukan berbagai cara untuk tetap sehat serta

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Mereka berusaha melakukan berbagai cara untuk tetap sehat serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini, masyarakat Indonesia khususnya di kota-kota besar sudah mulai peduli terhadap keadaan lingkungan dan kesehatan diri mereka masing-masing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri real estate di Indonesia pada beberapa tahun terakhir telah menunjukkan sebuah hal yang menarik untuk dibahas. Asosiasi Real Estate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat melakukan perjalanan termasuk jasa penerbangan. Daya beli masyarakat semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi perbincangan di semua kalangan dan telah merubah cara pandang serta pola hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang sangat luar biasa, dalam era globalisasi ini bisnis di Indonesia memiliki kemajuan yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya dibahas mengenai konsep yang digunakan, variabel-variabel yang berkaitan, fenomena dan setting penelitian. Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat dunia sejak tahun 1970-an, namun isu tersebut kembali diangkat dan mulai menjadi perhatian

Lebih terperinci

SETAHUN PROGRAM DEMAND SIDE MANAGEMENT

SETAHUN PROGRAM DEMAND SIDE MANAGEMENT SETAHUN PROGRAM DEMAND SIDE MANAGEMENT 2001-2002 A. Program DSM 1. Latar Belakang : Kebijakan Pemerintah di bidang energi yang ditempuh sejak awal tahun 1980 an dan direvisi secara periodik dituangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang konsumen niat beli terhadap suatu produk muncul dari sebuah keinginan yang disebabkan oleh dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran, apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan kebutuhan akan tenaga listrik juga semakin meningkat. Berdasarkan data statistik Perusahaan Listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi utama yang digunakan hampir diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi listrik juga terus meningkat. Salah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis. Selain itu, bab ini juga dilengkapi dengan implikasi manajerial, keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk yang inovatif dan memilik daya saing yang tinggi. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk yang inovatif dan memilik daya saing yang tinggi. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepedulian dan kesadaran konsumen terhadap lingkungan bukan hal yang baru lagi tetapi sudah menjadi gaya hidup. Hal ini menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.itu terbukti dengan munculnya produk otomotif baru di setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus akademinis di dunia, permasalahan ini fokus pada pencemaran lingkungan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap produk-produk yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap produk-produk yang mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat di berbagai belahan dunia tentang pentingnya menjaga kelesterarian lingkungan semakin meningkat. Terjadinya pemanasan global membuat masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini, isu lingkungan merupakan masalah utama di dunia. Isu lingkungan ini muncul karena semakin banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran

Lebih terperinci

BAB V. 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand. konsumen dari produk yang bersangkutan.

BAB V. 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand. konsumen dari produk yang bersangkutan. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV dapat disimpulkan bahwa: 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand image tenun tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran

Lebih terperinci

24 Feb 17. Perilaku Berhemat Energi Listrik. Semakin tinggi peradaban seseorang semakin beragam kebutuhan energinya.

24 Feb 17. Perilaku Berhemat Energi Listrik. Semakin tinggi peradaban seseorang semakin beragam kebutuhan energinya. Perilaku Berhemat Energi Listrik TIM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA Semakin tinggi peradaban seseorang semakin beragam kebutuhan energinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Sejalan dengan berkembangnya teknologi elektronik digital dewasa ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAMPU PHILIPS. (Studi Kasus pada Masyarakat Sukoharjo)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAMPU PHILIPS. (Studi Kasus pada Masyarakat Sukoharjo) ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAMPU PHILIPS (Studi Kasus pada Masyarakat Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar dalam bisnis bidang teknologi yang semakin ketat seperti sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam pengembangan produknya agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerusakan lingkungan dan pemanasan global sudah menjadi isu yang begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena adanya isu-isu negatif tentang lingkungan yang marak dibicarakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena adanya isu-isu negatif tentang lingkungan yang marak dibicarakan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingkat kesadaran manusia terhadap lingkungan saat ini mulai tumbuh di masyarakat karena adanya isu-isu negatif tentang lingkungan yang marak dibicarakan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Salah satu contohnya adalah otomatisasi sistem disegala bidang. Sistem otomatisasi awalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulb secara otomatis, maupun secara manual dengan menggunakan remote control.

BAB I PENDAHULUAN. Bulb secara otomatis, maupun secara manual dengan menggunakan remote control. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang sebuah sistem pengatur intensitas lampu Philips MASTER LED Bulb secara otomatis, maupun secara manual dengan menggunakan remote control. Mode otomatis bekerja mematikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pelatihan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia saat ini dihadapkan pada isu penting yang tidak dapat diabaikan, yaitu global warming (pemanasan global). Pada dasarnya pemanasan global merupakan fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri toiletries pada saat ini mengalami persaingan yang ketat, mulai dari ragam produk seperti sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan sampo. Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer, laut dan daratan yang ada di bumi. Suhu rata-rata umum pada permukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumen merupakan sasaran utama yang perlu diperhatikan oleh produsen atau perusahaan karena setiap konsumen mempunyai persepsi dan sikap yang berbeda-beda atas suatu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kulit adalah salah satu faktor yang membuat seseorang bisa percaya diri dalam kehidupan sehari-hari pada saat melakukan interaksi kepada orang lain. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet ini diikuti dengan banyak bermunculan toko-toko on-line

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Menurut Fallah dan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Menurut Fallah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang kian pesat dalam beberapa dekade terakhir membawa beberapa dampak perubahan dalam kehidupan manusia sehari-hari, baik itu berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas geografi antar negara tidak lagi menjadi hambatan dalam proses komunikasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan khususnya aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh kualitas lampu yang tahan lama dengan kuat cahaya yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh kualitas lampu yang tahan lama dengan kuat cahaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak penelitian yang dilakukan untuk memperoleh kualitas lampu yang tahan lama dengan kuat cahaya yang tinggi dan tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan manusia yang cepat mendorong manusia memanfaatkan alam secara berlebihan. Pemanfaatan tersebut baik sebagai pemukiman maupun usaha untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Dampak positif yang

BAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Dampak positif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang kian pesatnya dalam beberapa dekade terakhir membawa beberapa dampak perubahan dalam kehidupan manusia seharihari, baik itu berdampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa dekade terakhir, kepedulian terhadap lingkungan telah meningkat secara drastis di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Perubahan yang positif pada perilaku

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, energi listrik memegang peranan penting dan kebutuhannya yang terus meningkat dalam menunjang pembangunan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, konsumsi energi listrik pada masyarakat sangat meningkat yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan bertambahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif yang semakin meningkat menyebabkan pesatnya pertumbuhan industri kendaraan roda empat (mobil) di Indonesia. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan meningkatnya persaingan menyebabkan perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen sehingga perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan globalisasi dan gencarnya persaingan bebas yang muncul di Indonesia, maka semakin banyak produk-produk sejenis yang ditawarkan, akibatnya konsumen

Lebih terperinci

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6149 KEUANGAN OJK. Efek. Utang. Berwawasan Lingkungan. Penerbitan dan Persyaratan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 281) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan kebutuhan energi listrik saat ini terus mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut eksploitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, sehingga sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia saat ini. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas lingkungan (Han et al., 2011) karena dampak negatif yang dihasilkan dari

BAB I PENDAHULUAN. kualitas lingkungan (Han et al., 2011) karena dampak negatif yang dihasilkan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel konvensional sering dihubungkan dengan isu terkait menurunnya kualitas lingkungan (Han et al., 2011) karena dampak negatif yang dihasilkan dari konstruksi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Lampu Hemat Energi Seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa jenis yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis LHE adalah lampu jenis Fluorescen atau lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Dalam periode enam tahun

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Dalam periode enam tahun 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan perekonomian, bisnis ritel mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Dalam periode enam tahun terakhir, dari tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak cara yang digunakan perusahan untuk memperoleh keuntungan atau membangun kesadaran masyarakat pada produk mereka. Salah satu caranya adalah dengan beriklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Hal ini menuntut pelaku bisnis untuk dapat menciptakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya perdagangan bebas membuat semakin banyaknya produk maupun jasa asing masuk ke Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan warisan nenek moyang yang mempunyai makna tersendiri bagi bangsa Indonesia. Terbukti dengan penetapan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009, bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan bersaing untuk memperebutkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanasan global yang terjadi di dunia ini membuat kesadaran masyarakat dalam merubah gaya hidup yang buruk seperti kebiasaan merokok, minuman berakohol dan makanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id/index.php/publikasi, 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id/index.php/publikasi, 2014) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang terus meningkat, hal tersebut juga meningkatkan jumlah orang yang menggunakan tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan sampai dengan saat ini masih menarik banyak perhatian Warga Negara, Perusahaan, Lembaga serta Pemerintah dari sekitar belahan dunia.

Lebih terperinci