BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tentang Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tentang Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tentang Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh perilaku karyawan yang disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tingkat disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dapat dilihat dari dua parameter yaitu ketaatan waktu dan ketaatan pada proses kerja Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam hal Ketaatan Waktu Tabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan waktu pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 4,41 yang termasuk dalam kategori agak tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan waktu pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini sudah disiplin. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Datang di perusahaan sebelum jam 08.00" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,69. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Meninggalkan perusahaan tepat jam 16.00" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,13. 33

2 Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dalam hal Ketaatan pada Proses Kerja Tabel 4.2. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan dalam proses kerja pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,55 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan pada proses kerja pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini belum disiplin. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Tidak meninggalkan pekerjaan tanpa ijin" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,62. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Melaksanakan perintah atasan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 2,72. Berdasarkan hasil penelitian tentang disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa yang dilihat dari dua parameter yaitu ketaatan waktu dan ketaatan pada proses kerja tersebut, sehingga nampak disiplin kerja karyawan yang dapat ditunjukkan pada Tabel 4.3. ( lihat lampiran I ). Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,93 yang termasuk dalam kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini belum disiplin. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Datang di perusahaan sebelum jam 08.00" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,69. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Melaksanakan perintah atasan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 2,72. 34

3 4.2. Deskripsi Tentang Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh kinerja karyawan yang baik. Tingkat kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dapat dilihat dari tiga parameter yaitu Trast-Based criteria yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang memfokuskan pada prilaku karyawan, Customer-Based criteria yang memfokuskan pada hasil pekerjaan Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dalam hal Trait-Based Criteria Tabel 4.4. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja karyawan dalam hal Trait-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,90 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan dalam hal Trast- Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Kemandirian karyawan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,46. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Kecepatan dalam bekerja" dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,41. 35

4 Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dalam hal Behavior-Based Criteria Tabel 4.5. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja karyawan dalam hal Behavior-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,38 yang termasuk dalam kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan dalam hal Behavior-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa kedua indikator memiliki nilai rata-rata skor yang sama dengan nilai reta-rata skor sebesar 3, Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dalam hal Outcomes-Based Criteria Tabel 4.6. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja karyawan dalam hal Outcomes-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa. Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,89 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan dalam hal Outcomes-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memenuhi kiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai ratarata skor tertinggi adalah pada indikator "Dapat memenuhi target yang ditetapkan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,36. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Kualitas hasil pekerjaan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,33. 36

5 Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa yang dilihat dari tiga parameter yaitu Trait-Based criteria yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang memfokuskan pada prilaku karyawan, Outcomes-Based criteria yang memfokuskan pada hasil pekerjaan tersebut, Sehingga nampak kinerja karyawan yang dapat ditunjukkan pada Tabel 4.7. ( lihat lampiran I ). Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,84 yang termasuk dalam kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Ketepatan waktu mengerjakan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,56. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Kualitas hasil pekerjaan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 3, Analisis Data Analisis Deskriptif Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa A. Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Distribusi frekuensi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan melalui 5 buah kategori. Hasil Perhitungan terhadap variabel disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan pada 37

6 Tabel 4.8. ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori sedang dengan jumlah kategori sebesar 14 (35,9%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi dan rendah dengan jumlah kategori sebesar 3 (7,69%). B. Ukuran Tendensi Pusat Ukuran tendensi pusat adalah nilai yang mewakili seluruh anggota didalam kelompok sampel. Pada variabel ordinal ukuran itu diwakili oleh yang terbanyak yang disebut modus. Dapat dijelaskan lampiran III. Modusnya adalah 5,617 dengan kategori sedang (3,84 4,16) sebesar 14 (35,9 %). C. Ukuran Dispersi Ukuran dispersi yang menunjukkan jumlah variasi didalam kelompok sampel diukur menggunakan Indeks Variabel Komulatif (IVK) yang dapat dijelaskan pada lampiran IV. IVK 92,54 % berarti penyebaran disiplin kerja agak merata. D. Grafik Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori sedang dengan jumlah kategori sebesar 14 (35,9%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi dan rendah dengan jumlah kategori sebesar 3 (7,69%). 38

7 E. Estimasi Variabel Estimasi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel ( lihat lampiran VI ). Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai þ 0,3698 artinya proposisi sedang ( 3,86 4,19 ) pada populasi berada diantara 0,3502 ke 0,3698 pada tingkat konfidensi 35,9 % Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa A. Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Distribusi Frekuensi variabel kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan melalui 5 buah kategori. Hasil Perhitungan terhadap variabel disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan pada Tabel ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori agak rendah dengan jumlah kategori sebesar 15 (28,21%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi dengan jumlah kategori sebesar 2 (5,13%). B. Ukuran Tendensi Pusat Ukuran Tendensi Pusat adalah nilai yang mewakili seluruh anggota didalam kelompok sampel. Pada variabel ordinal ukuran itu diwakili oleh yang terbanyak yang disebut modus. Dapat dijelaskan pada lampiran III. Modusnya adalah 8,607 sedang (3,54 3,78) dengan kategori sedang (3,54 3,78) sebesar 15 (35,9 %). 39

8 C. Ukuran Dispersi Ukuran dispersi yang menunjukkan jumlah variasi didalam kelompok sampel diukur menggunakan Indeks Variabel Komulatif (IVK) yang dapat dapat dijelaskan pada lampiran IV. IVK 91,22 % berarti penyebaran disiplin kerja agak merata. D. Grafik Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori agak rendah dengan jumlah kategori sebesar 15 (28,21%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi dengan jumlah kategori sebesar 2 (5,13%). E. Estimasi Variabel Estimasi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini dapat dijelaskan pada Tabel ( lihat lampiran VI ). Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai 0,368 þ 0,392 artinya : proposisi agak rendah (3,54 3,78) pada populasi berada diantara 0,368 ke 0,392 pada tingkat konfidensi 95 % Pembahasan Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Disiplin kerja merupakan salah satu aspek dan bagian penting dari perusahaan. Disiplin kerja merupakan faktor penentu dalam kelangsungan dan perkembangan suatu perusahaan. Para karyawan dituntut untuk selalu menunjukkan disiplin dalam bekerja. Terkait dengan disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo 40

9 Ambarawa, menurut pendapat Hasibuan yang mengukur disiplin kerja berdasarkan tiga parameter yaitu: Ketaatan waktu, ketaatan pada proses kerja, serta ketaatan pada hasil kerja. 35 Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih dalam kategori agak rendah. Hal ini tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi standar disiplin kerja yang baik. 1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam Hal Ketaatan Waktu Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sudah disiplin dalam hal ketaatan waktu. Hal ini tampak dimana para karyawan selalu datang di perusahaan sebelum jam Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses saat bekerja terutama untuk memulai pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan mengisi daftar hadir Para karyawan sudah disiplin mengisi daftar hadir, meskipun ada beberapa yang tidak mengisi daftar hadir setibanya di perusahaan. Hal ini tampak dari buku daftar hadir yang kurang lengkap dimana para karyawan tidak selalu mengisi daftar hadir setibanya di perusahaan. hal Malayu S.P Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 41

10 Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan ketepatan waktu jam istirahat sudah disiplin, tetapi terlihat bahwa kadang-kadang ada beberapa karyawan yang tidak tepat waktu dalam menggunakan jam istirahat. Adapun jam istirahat di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah jam Pada kenyataannya, ada karyawan yang istirahat sebelum jam istirahat dimulai dan atau istirahat melewati jam istirahat yang ditentukan. Mengisi absensi wajib diisi oleh semua unsur dalam perusahaan termasuk para karyawan, para karyawan sudah disiplin dalam mengisi absensi, walaupun kadangkadang ada karyawan yang tidak mengisi absensi tetapi hanya titip absensi pada temannya saja. Berkaitan dengan meninggalkan perusahaan (pulang) tepat waktu. Adapun jam pulang di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah jam Tampak bahwa para karyawan selalu pulang tepat waktu. Walaupun pada kenyataannya ada beberapa karyawan yang pulang sebelum jam pulang yang ditentukan oleh perusahaan. Berkaitan dengan meninggalkan perusahaan dengan ijin atau tanpa ijin, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa selalu meninggalkan perusahaan dengan ijin, walaupun terkadang masih ada karyawan yang meninggalkan perusahaan tanpa ijin atau membolos. 42

11 2. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam Hal Ketaatan Pada Proses Kerja Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal ketaatan pada proses kerja, meskipun demikian ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa telah disiplin dalam hal ketaatan pada proses kerja. Hal ini tampak dalam hal tidak meninggalkan pekerjaan tanpa ijin. Terkait dengan cara berpakaian kerja sesuai dengan standar kerja, tampak bahwa para karyawan tidak selalu berpakaian kerja sesuai dengan standar kerja yang telah ditentukan. Namun demikian mereka masih memperhatikan keselamatan kerja. Dalam hal berpakain kerja, tampak bahwa para karyawan kadang-kadang berpakaian sesuai dengan setandar kerja yang ditetapkan. Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa, para karyawan memiliki tiga macam pakaian kerja (seragam kerja) yang dipergunakan yaitu: baju warna biru putih (digunakan pada bagian penjualan), werpak warna biru (digunakan bagian produksi, bengkel/montir). Kaos warna biru (digunakan pada bagian gudang). Mengikuti peraturan perusahaan, tampak bahwa para karyawan belum selalu mengikuti peraturan perusahaan. Hal ini tampak dalam indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih rendah dalam hal mengikuti peraturan perusahaan. Melaksanakan perintah atasan, dari hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal melaksanakan perintah atasan. Hal 43

12 itu tampak pada rendahnya para karyawan melaksanakan perintah atasan atau cenderung membantah perintah atasan. Mengikuti cara kerja yang telah ditentukan, tampak bahwa para karyawan tidak selalu mengikuti cara kerja yang telah ditentukan. Namun demikian mereka masih memperhatikan hasil pekerjaan, hal ini tampak dimana para karyawan sudah bisa mengerjakan pekerjaan tanpa harus mengikuti cara kerja yang telah ditentukaan oleh perusahaan Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Kemampuan organisasi dalam mengukur kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan jangka panjang organisasi. Hal tersebut disebabkan karena kinerja organisasi itu sendiri yang notabene adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Terkait dengan kinerja karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa, berkaitan dengan penilaian kinerja karyawan Ada tiga kriteria yang digunakan menurut Schuller dan Jackson yaitu: Trait-Based criteria yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior- Based criteria yang memfokuskan pada prilaku karyawan, Outcomes-Based criteria yang memfokuskan pada hasil pekerjaan. 36 Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih dalam kategori agak rendah. Hal ini 36, Manajemen Sumber Daya Manusia Straregis: Reposiotioning Peran, Perilaku Plus KompetensiSerta Peran SDM Strategis, Diakses pada tanggal 29 November

13 tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target kinerja yang baik oleh para karyawan. 1. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam hal Trait-Based Criteria Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memiliki kinerja yang baik dalam hal Trait-Based criteria. Hal ini tampak dimana para karyawan tidak selalu mandiri dalam bekerja. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses dalam bekerja. Dari hasil penelitian juga tampak bahwa ada beberapa karyawan yang selalu memiliki kemandirian dalam bekerja. Hal ini cukup baik karena sebagai pekerja para karyawan harus memiliki kemandirian dalam bekerja. Kreatifitas karyawan, terlihat bahwa kadang-kadang ada karyawan yang tidak kreatif pada saat bekerja. Hal ini tampak dalam hal rendahnya kreatifitas karyawan. Adapun kreatifitas karyawan juga diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan yang tentu saja dapat memudahkan dalam bekerja dan meningkatkan kualitas hasil pekerjaan. Kecepatan dalam bekerja, tampak bahwa para karyawan tidak selalu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Namun demikian, mereka selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diiginkan oleh perusahaan. Adapun kecepatan dalam bekerja yang dimaksud bisa memenuhi target dalam menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang ditetapkan. Para karyawan tidak selalu menyusun 45

14 langkah-langkah menyelesaikan pekerjaan sehingga nantinya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Ketepatan waktu mengerjakan, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa selalu tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan perusahaan. Namun kenyataan menunjukkan bahwa kadangkadang ada karyawan yang tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memiliki inisiatif dalam hal inisiatif karyawan, meskipun demikian ada beberapa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa memiliki inisiatif dalam hal menyelesaikan pekerjaan dan pada saat bekerja. Semangat karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, dari hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa selalu semangat dalam hal semangat karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini tampak dimana para karyawan selalu semangat dalam menyelesaikan pekerjaan. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses saat bekerja untuk memenuhi target pekerjaan dan akan meningkatkan kinerja karyawan. 2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam Hal Behavior-Based Criteria Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memiliki kinerja dalam Behavior-Based criteria. Hal ini tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memiliki kinerja yang baik oleh para 46

15 karyawan. Berkaitan dengan kesanggupan hati dalam mengerjakan pekerjaan, tampak bahwa para karyawan hanya kadang-kadang memiliki kesanggupan hati dalam mengerjakan pekerjaan. Hal ini tentu saja akan membuat produksi tidak optimal, namun ada beberapa karyawan yang memiliki kesanggupan hati dalam mengerjakan pekerjaan. Kesadaran hati untuk mentaati segala apa yang diketahui itu secara cermat dan tertib, tampak bahwa para karyawan tidak selalu memiliki kesadaran hati untuk mentaati segala apa yang diketahui itu secara cermat dan tertib. Namun demikian, mereka selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diiginkan oleh perusahaan. 3. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam Hal Outcomes-Based Criteria Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memiliki kinerja dalam Outcomes-Based criteria. Hal ini tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target kinerja oleh para karyawan. Berkaitan dengan jumlah pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan, tampak bahwa para karyawan hanya kadang-kadang atau belum memenuhi jumlah pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan. Hal ini tentu saja akan membuat produksi tidak optimal. Namun ada beberapa karyawan yang memenuhi target jumlah pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan. Seberapa baik hasil yang telah dicapai, dari hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo 47

16 Ambarawa belum sepenuhnya memperhatikan dalam hal seberapa baik hasil yang telah dicapai. Para karyawan terkadang belum memenuhi tuntutan atau memperhatikan seberapa baik hasil yang telah dicapai. Berkaitan dengan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Tampak bahwa para karyawan selalu memenui target pekerjaan yang telah ditetapkan. Hal ini tentu saja akan membuat perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Namun sayangnya, ada beberapa karyawan yang tidak memenuhi target pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai yang diinginkan perusahaan. Kualitas hasil pekerjaan, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa kadang-kadang memperhatikan dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kualitas hasil pekerjaan. Para karyawan juga kadang-kadang memperhatikan kualitas hasil pekerjaan mereka. Namun kenyataan menunjukkan bahwa kualitas hasil pekerjaan masih rendah. kadang-kadang ada karyawan yang tidak memperhatikan kualitas hasil pekerjaan Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Kinerja karyawan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh para karyawan yang disiplin. dengan mengetahui disiplin kerja karyawan maka nilai dari kinerja para karyawanpun akan dapat diketahui. Disiplin adalah merupakan cerminan besarnya tanggung jawab seseorang dalam melakukan tugas tugas yang diberikan kepadanya yang mendorong gairah dan semangat kerja seseorang. Pada umumnya disiplin yang baik apabila karyawan datang ke kantor ataupun perusahaan dengan teratur dan tepat waktu. Mereka berpakaian serba baik 48

17 pada tempat bekerjanya. Mereka menggunakan bahan bahan dan perlengkapan dengan hati hati. Mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan dan menyelesaikan dengan sangat baik. 37 Hal tersebut dikarenakan disiplin kerja dan kinerja karyawan memiliki keterhubungan. Tentu saja jika disiplin kerja yang dicapai karyawan baik, maka kinerja para karyawan juga baik dan sebaliknya jika disiplin kerja tidak baik maka kinerja karyawan juga tidak baik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah hubungan positif. Hal ini tampak dari penilaian para karyawan dari sejumlah indikator terkait dengan hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan, hal tersebut dikarenakan masih rendahnya disiplin kerja yang akan mempengaruhi kualitas kinerja karyawan. Karyawan belum selalu mengikuti disiplin kerja yang telah di tetapkan perusahaan. Hal ini tampak dalam indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih rendah atau sering melanggar peraturan perusahaan, Dalam hal melaksanakan perintah atasan, dari hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal ketaatan waktu dan ketaatan pada proses kerja. Hal itu tampak pada rendahnya para karyawan melaksanakan disiplin dalam bekerja atau cenderung tidak melaksanakan atau memperhatikan disiplin kerja hal Malayu S.P Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 49

18 yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih kurang atau dalam kategori agak rendah. Hal ini tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target pekerjaan sehingga kinerja karyawan masih rendah. Hal ini tampak dalam hal rendahnya kreatifitas karyawan. Adapun kreatifitas karyawan juga diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan yang tentu saja dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Rendahnya disiplin kerja dapat dilihat dari rendahnya kinerja karyawan. Oleh karena itu sudah seharusnya disiplin kerja ditingkatkan lagi. Perusahaan dapat meningkatkan disiplin kerja dengan memperberat sangsi kepada karyawan yang melanggar aturan, sehingga para karyawan akan mentaati peraturan yang terlah ditentukan perusahaan. Dengan meningkatkan disiplin kerja maka kinerja karyawan juga akan meningkat. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian diskriptif. Penelitian diskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian diskriptif. Penelitian diskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian diskriptif. Penelitian diskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana salah satu bagianya adalah bidang sumber daya manusia. Jadi secara singkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana salah satu bagianya adalah bidang sumber daya manusia. Jadi secara singkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sebagai ilmu pengetahuan mencakup bidang yang luas sekali dimana salah satu bagianya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P Hasibuan mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi dalam melakukan aktivitasnya selalu berorientasi pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi bisa terwujud apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW) adalah sebuah universitas swasta yang beralamat di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Pendahuluan Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Adapun tujuan utama yang ingin dicapai oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi di dunia mengalami peningkatan yang signifikan. Sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nurwinda Endah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nurwinda Endah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu lembaga pemerintah maupun swasta sumber daya manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan lembaga tersebut, karena betapapun lengkap dan canggihnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran pemimpin secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Disiplin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena unsur manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali

Lebih terperinci

DISIPLIN KERJA PADA USAHA MANDIRI DI TAMBAKBOYO AMBARAWA SKRIPSI

DISIPLIN KERJA PADA USAHA MANDIRI DI TAMBAKBOYO AMBARAWA SKRIPSI DISIPLIN KERJA PADA USAHA MANDIRI DI TAMBAKBOYO AMBARAWA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin 157 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang sangat sangat penting dan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan dan perusahaan merupakan 2 (dua) hal yang tidak dapat dipisahkan, karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting yang ada di organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan khususnya kelurahan, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatannya. Faktor manusia disini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak teknologi yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, tetapi secanggih apapun peralatan

Lebih terperinci

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG Rosi Haryani Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The research is based on the phenomenon that shows discipline employees who

Lebih terperinci

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK 1 PENGARUH KEDISIPLINAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KANTOR PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI GORONTALO Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: 931 409 070

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Tempat dan tanggal lahir : Pendidikan terakhir : Jenis kelamin : Agama : Alamat : No. KTP / SIM : Telepon :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi membawa dampak sekaligus tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.

Lebih terperinci

DINNY DWISARI SUNARJI

DINNY DWISARI SUNARJI No. Daftar FPIPS: 007/H40.2.3.6/PL/2009 PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Survei Terhadap Karyawan Bagian Finishing PT. Kukuh Tangguh Sandang

Lebih terperinci

ANGKET / QUESTIONER ANGKET VARIABEL BEBAS (MONITORING X1) 7. Apakah Anda berada ditempat kerja selama jam waktu bekerja?

ANGKET / QUESTIONER ANGKET VARIABEL BEBAS (MONITORING X1) 7. Apakah Anda berada ditempat kerja selama jam waktu bekerja? LAMPIRAN I ANGKET / QUESTIONER Data Responden: Nama : Status / Golongan : Umur : Tingkat Pendidikan : Petunjuk Pengisian: 1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan benar 2. Bacalah terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu instansi atau organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang kinerja organisasi tersebut salah satunya adalah semangat kerja yang tinggi.

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN tanda ( ) Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah tanda ( = )

PETUNJUK PENGISIAN tanda ( ) Sangat Sering Sering Jarang Tidak Pernah tanda ( = ) PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan secara teliti, kemudian kerjakanlah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan anda sebenarnya. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang ada dengan memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan tindak pidana dan oleh hakim dijatuhi hukuman masuk ke Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan tindak pidana dan oleh hakim dijatuhi hukuman masuk ke Lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasyarakatan merupakan usaha pemerintah untuk membina orang-orang yang melakukan tindak pidana dan oleh hakim dijatuhi hukuman masuk ke Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi BAB IV ANALISIS DATA Sehubungan dengan penelitian yang bersifat studi kasus khususnya yang meneliti tentang malas belajar seorang siswa, maka untuk mengetahui tingkat keefektifan dalam bimbingan dan konseling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai sumber daya penggerak perusahaan, yaitu sebagai aspek penggerak dari sumber daya lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan tidak hanya mengharapkan sumber daya manusia yang cakap dan terampil, tetapi lebih penting lagi, perusahaan mengharapkan karyawannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi subyek penelitian Subyek penelitian yang dilakukan di lakukan di tiga SMK Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, dan SMK Negeri 3 Salatiga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Perumnas didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan berupaya untuk menunjukan keunggulan-keunggulanya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu terkadang ingin hidup bebas, sehingga ia ingin melepaskan diri dari segala ikatan dan peraturan yang membatasi kegiatan dan perilakunya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan layanan pendidikan yang diberikan, untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan layanan pendidikan yang diberikan, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan disadari pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi adalah sangat dominan, karena merupakan motor penggerak paling utama di dalam suatu organisasi. Dengan demikian

Lebih terperinci

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA NETTY LAURA.S.SE.MM

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA NETTY LAURA.S.SE.MM AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA NETTY LAURA.S.SE.MM PENEKANAN AUDIT SDM Penekanan audit sdm Audit SDM tidak harus selalu ditekankan untuk mencari pelanggaran atau ketidaksesuaian. Secara konsep audit dapat dibedaka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Disiplin Menurut Yani (2012:86) disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi dimana terjadi kompetisi di bidang ekonomi yang semakin ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya berarti menghindari segala bentuk pemborosan. Mengingat. bahwa kemampuan suatu organisasi mengadakan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya berarti menghindari segala bentuk pemborosan. Mengingat. bahwa kemampuan suatu organisasi mengadakan dan memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era global ini, tingkat persaingan antara organisasi memang benarbenar memegang prinsip efisiensi, secara sederhana prinsip efisiensi pada dasarnya berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau pegawai senantiasa mempunyai kedudukan yang penting karena tanpa pegawai suatu lembaga atau instansi tak dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Pendapat ini diperkuat dengan ditempatkannya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan

BAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berpijak pada uraian di atas yang merupakan perpaduan antara hasil kajian teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan masalah skripsi ini, maka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian PT PLN (Persero) adalah merupakan BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan atau lembaga pemerintahan memiliki budaya kerja, yaitu suatu sistem nilai yang merupakan kesepakatan bersama dari semua yang terlibat dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui 152 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pada PT. Ultrajaya Milk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penyebaran kuesioner dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan di dalam dunia bisnis pada saat ini mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat Sulistiyani (2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat Sulistiyani (2003). BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Sebuah efek langsung pendidikan adalah mendapat pengetahuan. Pendidikan memberikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Negara, 2013, 1 (4): 1685-1699 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA 31 CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN Anggi Luthfia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see information about the performance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja, disiplin kerja, dan kepuasan kerja. 2 Upaya peningkatan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja, disiplin kerja, dan kepuasan kerja. 2 Upaya peningkatan kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Sumber daya manusia (SDM) memiliki kewajiban untuk membangun perilaku kondusif karyawan. Selain itu, manajemen SDM juga memiliki tugas untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat mempengaruhi sebuah organisasi ataupun lembaga. Suatu lembaga atau organisasi tidak akan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan dan dapat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan dan dapat V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Informan Sumber data primer penelitian ini adalah hasil wawancara mendalam yang dilakukan antara peneliti dan informan. Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu memberikan kinerja terbaik dari produk jasa mereka, agar mampu mewujudkan kereta api, sebagai

Lebih terperinci

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sering mengalami permasalahan pada kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam perusahaan atau organisasi.

Lebih terperinci

DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG Adek Febriyanti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Absract The goal of

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui 150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Diamond

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR CABANG MAKASSAR

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR CABANG MAKASSAR PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR CABANG MAKASSAR Oleh: Nining Email : niningst_xia3_11@yahoo.co.id Pembimbing I : Hasanuddin Remmang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan yang telah disepakati oleh semua karyawan. Karyawan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan yang telah disepakati oleh semua karyawan. Karyawan yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang yang bekerja dalam suatu perusahaan pastinya terikat kontrak perusahaan yang telah disepakati oleh semua karyawan. yang memiliki komitmen yang tinggi akan dengan mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang menunjukan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan menuntut setiap individu untuk dapat mempunyai kemampuan dan kecakapan dalam mengimbangi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. petani sayur di Dusun Jubelan Desa Jubelan Kecamatan Sumowono dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. petani sayur di Dusun Jubelan Desa Jubelan Kecamatan Sumowono dan BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian Kemampulabaan di kalangan petani sayur di Dusun Jubelan Kabupaten semarang bertujuan untuk mengetahui kemampulabaan petani sayur di Dusun Jubelan Desa Jubelan Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DALAM STATISTIK

ANALISIS DATA DALAM STATISTIK 1. Pengertian Analisis Data ANALISIS DATA DALAM STATISTIK Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangat berkembang pesat penuh dengan tantangan dan perubahan baik dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Hal

Lebih terperinci

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Feri Syaputra Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research is to gather information about the work discipline. The

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN 1 PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Produksi PT. Sai Apparel Industries) Faisalsya Rosa Halim, Ari Pradhanawati, Reni Shinta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini negara kita dihadapkan pada kemajuan zaman yang begitu pesat. Pembangunan disegala bidang mengakibatkan kehidupan masyarakat semakin modern, jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi adalah globalisasi dengan segala implikasinya, agar badan usaha tetap eksis maka harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERUMUSAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERUMUSAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERUMUSAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah penggerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu kesatuan kompleks yang berusaha mengalokasi sumber daya manusia secara penuh demi tercapainya suatu tujuan. Apabila suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten

BAB I PENDAHULUAN. dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan peradaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perusahaan mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis tidak lepas dari tercapainya tujuan perusahaan yang telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

I. PENDAHULUAN. serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dasar dari setiap perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji adalah mengenai belum optimalnya komitmen kerja karyawan atau yang biasa dikenal sebagai komitmen organisasi. Sebagai

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN

Lebih terperinci