Mebel Multifungsi Portable untuk Makeup Artist

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mebel Multifungsi Portable untuk Makeup Artist"

Transkripsi

1 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) Mebel Multifungsi Portable untuk Makeup Artist Onny Julian Wibowo Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya Abstrak Dunia tata rias semakin diminati oleh berbagai kalangan mulai dari remaja hingga dewasa, wanita dan pria. Pekerjaan sebagai penata rias pun semakin berkembang secara pesat. Semakin banyaknya kalangan yang berprofesi sebagai penata rias diimbangi juga dengan meningkatnya jumlah pengguna jasa mereka. Pada umumnya, profesi sebagai penata rias memerlukan fleksibilitas dan mobilitas yang tinggi. Mereka dituntut untuk bekerja tepat waktu dan banyak berpindah tempat. Selain itu, peralatan rias yang mereka bawa pun merupakan peralatan rias yang mahal serta memerlukan perlakuan dan perawatan khusus. Kondisi ini menuntut penata rias untuk memiliki bidang kerja yang dapat memenuhi serta memudahkan pekerjaan mereka. Perancangan mebel multifungsi portable ini diharapkan dapat memenuhi segala kebutuhan dan mendukung aktivitas penata rias. Konsep desain Multi-flexibility in Simplicity berfokus pada pemenuhan nilai fungsi mebel akan fleksibilitas yang dikemas dalam bentuk yang sederhana. Mebel yang dirancang akan mudah dibawa serta memenuhi segala kebutuhan aktivitas kerja penata rias. Kata Kunci Penata Rias, Multifungsi, Portable Abstract The world of makeup is increasingly in demand by various circles ranging from teenagers to adults, women and men. Work as a makeup artist is also growing rapidly. More and more people who work as a makeup artist is also offset by the increasing number of users of their services. In general, the profession as a makeup artist requires high flexibility and mobility. They are required to work on time and move a lot for both domestically and abroad. In addition, the equipment that they bring is expensive and requires special treatment and care. This condition requires makeup artists to have a work field that can fulfill and facilitate their work. The design of this portable multifunctional furniture is expected to meet all the needs and support the makeup activities. The design concept of "Multiflexibility in Simplicity" focuses on the fulfillment of furniture function value for flexibility packaged in a simple form. Designed furniture will be easy to carry and meet all the needs of the work of makeup artists. Keyword Makeup Artist, Multifunction, Portable. A. Latar Belakang P I. PENDAHULUAN rofesi MUA singkatan dari Makeup Artist, adalah orang yang memiliki profesi merias orang. Butuh beberapa kriteria supaya dapat disebut MUA, di antaranya adalah memiliki pengalaman atau pendidikan khusus dalam bidang makeup. Di zaman dulu sebelum teknologi berkembang apabila seseorang ingin merias wajah untuk acara tertentu orang haruslah pergi ke salon untuk merias diri. Namun sekarang apabila seseorang ingin merias wajah bisa langsung memanggil MUA (makeup artist) untuk datang ke rumah. Dengan adanya kemudahan ini tentulah sangat membantu tiap orang sehingga dapat menghemat waktu, dan uang transportasi, serta lebih praktis. Profesi Makeup Artist tidaklah semudah yang dibayangkan. Memang bagi customer memanggil MUA ke rumah lebih praktis dibandingkan harus datang langsung ke salon. Namun bagi seorang Makeup Artist ada tuntutan untuk datang tepat waktu serta harus fokus dan detail pada hasil dari Makeup yang akan ia berikan pada customer. Selain itu kegiatan tata rias/ makeup juga memerlukan banyak peralatan makeup serta perabot-perabot pendukung. Sebagai Makeup Artist dalam kegiatanya mendandani customer tentulah membutuhkan meja rias serta kursi untuk customer juga storage untuk segala peralatan make up yang ia perlukan dalam pekerjaanya. Namun karena MUA merupakan jasa panggilan, maka ia dituntut untuk dapat berpindah tempat dan tepat waktu di setiap pekerjaannya. Di setiap tempat customer pun belum tentu memiliki meja rias yang sesuai dengan standar yang digunakan untuk tata rias. Dan tidaklah mungkin bagi seorang MUA untuk bekerja secara praktis dan tepat waktu apabila ia harus membawa meja rias sendiri dan harus berpindah-pindah tempat dengan tepat waktu. Berdasarkan hal tersebut, perancangan mebel multifungsi portable untuk Makeup Artist dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dari profesi Makeup Artist sehingga kegiatan dalam bekerja menjadi lebih efisien, efektif serta praktis. Dimana dibutuhkan adanya set bidang kerja pendukung untuk orang-orang yang berprofesi sebagai makeup artist sebagai bidang kerja yang sesuai memenuhi kebutuhan dalam melakukan pekerjaannya serta memiliki sistem yang praktis sehingga dapat memudahkan orang yang berprofesi sebagai makeup artist dalam merias wajah ataupun menata rambut dari customer. B. Rumusan Masalah Perancangan Berdasarkan latar belakang perancangan dapat dirumuskan permasalahan: 1. Bagaimana mendesain set mebel meja, storage portable

2 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) dengan yang sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan MUA (Makeup Artist)? 2. Bagaimana set desain mebel yang ada mudah untuk dioperasikan serta praktis untuk dibawa berpindah dari tempat ke tempat tanpa memakan banyak waktu? II. METODE PENELITIAN Metode perancangan yang digunakan oleh perancang adalah metode perancangan dari John Zeisel (1981). Dalam bukunya, Inquiry by Design. Zeisel menyatakan bahwa setidaknya ada tiga hari untuk praktek desain hari yang menawarkan kesempatan untuk kerjasama penelitian / desain.[6] 1. Desain Programing Penelitian untuk desain suatu proyek tertentu 2. Design Review Penilaian desain untuk kesesuaian dengan existing pengetahuan penelitian perilaku lingkungan. 3. Post Occupancy Evaluation Penilaian proyek yang dibangun digunakan dibandingkan dengan desain asli gol / hipotesis. Gambar 1. Diagram ini adalah dari teks Zeisel dan menggambarkan hubungan antara pengetahuan perilaku lingkungan dan proses desain. Sumber : Inquiry by Design, John Zeisel (1981). A. Makeup Artist III. TINJAUAN PUSTAKA Tata rias wajah ( makeup ) adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah makeup lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa di hias ( makeup ). [4] Tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang: 1. Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh) 2. Karakterisasi Warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal) 3. Gradasi Warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias) 4. Komposisi Warna Bagi seorang Makeup artist, alat-alat makeup sangat penting untuk menunjang pekerjaannya. Tanpa alat makeup tentu mereka tidak akan bisa bekerja. Berikut ini peralatan yang pada umumnya digunakan oleh seorang makeup artist dalam pekerjaannya beserta dimensi barang : 1. Brush makeup (10x20cm) 2. Foundation (9cm-15cm) 3. Bedak (diameter 8cm-10cm) 4. Eyeshadow (ukuran eyeshadow beraneka ragam tergantung pada merek produk) 5. Eyebrow Kit ( ukuran eyebrow kit beraneka ragam tergantung pada merek produk) 6. Eyeliner (ukuran eyeliner beraneka ragam tergantung pada merek produk) 7. Maskara (11cm-13cm) 8. Finishing Powder (diameter 8cm-10cm) 9. Lipstik ( tinggi 7cm) 10. Blush on (diameter 6cm-10cm) 11. Contour Powder atau Gel ( 18cmx11cm) 12. Bulu Mata Palsu (kotak bulu mata 11cmx4cm) B. Mebel Multifungsi Kilmer & Kilmer (491) memberikan pernyataan mengenai fakta mebel masa kini sebagai berikut: Pemilihan mebel dan penempatannya dapat melengkapi atau bahkan mengurangi kebutuhan seseorang. Contohnya, beberapa mebel dengan volume yang besar dapat memberi kesan skalatis yang mengalahkan pengunanya, dan untuk mengjangkau unit penyimpanan dibutuhkan banyak peregangan karena sulit dijangkau dapat menimbulkan rasa frustasi bagi pengguna. Konsep mebel multifungsi untuk menghemat ruang telah beredar dan menjadi populer belakangan ini, namun baru akhir-akhir ini saja permasalahan akan mebel multifungsi ditinjau dari segi kebutuhan dan kenyamanan disadari oleh masyarakat. Terutama karena meningkatnya gaya hidup urban yang diasosiasikan dengan tempat tingal terbatas.[2] C. Mebel Portable Pengertian Portable Portable merupakan kata dari bahasa inggris yang memiliki arti ringan, mudah dipindahkan, dan mudah dibawa. Pengertian mebel Portable adalah mebel/furniture yang bersifat ringan, mudah dipindahkan, dan mudah dibawa.[1] D. Meja Rias Seperti namanya fungsi meja rias memang ditujukan sebagai perlengkapan tempat menyimpan peralatan atau alat rias (make-up). Riasan (make-up) terdiri dari berbagai macam kosmetik yang biasanya dipakai oleh para wanita untuk mempercantik diri, merawat wajah, tubuh juga agar terlihat bersih dan wangi. Meja rias karena difungsikan untuk tempat menaruh kosmetik maka dilengkapi dengan cermin. Agar mempermudah penggunanya melihat wajah dan bagian tubuh mereka ketika merias wajah atau memakai kosmetik.[5] IV. PROGRAM PERANCANGAN A. Analisis Data Pengguna

3 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) Wawancara Tabel 1. Analisis Aktivitas Narasumber Aktivitas Kebutuhan Merias wajah Menggunakan beragam produk customer makeup Mengikuti tata prosedur urutan tata rias Pencahayaan dalam merias Menatata rambut Menggunakan beragam aksesori customer serta peralatan pendukung tata hias rambut Sarana untuk menggantung peralatan rambut saat digunakan Menggunakan peralatan tata hias Menata dan menyimpan peralatan makeup Berpindah lokasi dengan cepat Masalah Beragam dan banyak nya produk makeup yang digunakan Produk dan peralatan seringkali tertumpuk saat sedang digunakan bersamaan sehingga sedikit mengganggu dan sulit dijangkau Tata urutan dalam merias Pencahayaan ruang seringkali kurang mendukung dalam melakukan tata rias Beragam dan banyaknya peralatan tata hias rambut Meletakan peralatan rambut Menggunakan peralatan tata hias rambut elektronik rambut elektronik Organisir peletakan peralatan makeup Penyekat untuk memilah-milah antar produk/ peralatan makeup Space yang cukup untuk menyimpan semua produk dan peralatan makeup yang ada Produk mebel yang praktis dan mudah dioperasikan Produk mebel yang ringan Tabel 2. Identifikasi Masalah Solusi Menyediakan space lebih agar semua produk dan peralatan dapat tertampung Penyediaan alas kerja yang luas agar saat sedang bekerja peralatan tetap mudah dijangkau dan dioperasikan Organisir peletakan peralatan dan produk makeup agar mudah digunakan pada saat makeup artist sedang merias Menggunakan lampu LED sesuai standar yang ada Cadangan pencahayaan buatan Menyediakan space lebih agar semua peralatan dapat tertampung Menyediakan space/ gantungan untuk meletakan peralatan hias rambut saat sendang digunakan Menyediakan instalasi listrik pada mebel yang dapat mengambil sumber listrik walau dari jangkauan yang jauh Produk yang seringkali tercampur dan tak tertata Mebel yang mudah dioperasikan dan praktis Berpindah lokasi dengan cepat Fasilitas tambahan yang diharapkan Pengamatan Langsung Penyekat antar produk agar tetap terorganisir dengan baik dan mudah untuk dijangkau Menggunakan hardware yang fleksibel, simple, dan praktis Material mebel yang ringan Operasional mebel mudah Mudah dibawa (menggunakan alat bantu pendukung seperti roda/ tambahan penjinjing) Memperhatikan estetika desain melalui pemilihan warna misalnya Gambar 2. Workstation makeup artist narasumber Perabot kerja yang digunakan oleh Makeup Artist ini sangatlah minim, produk serta peralatan makeup yang ada sangat banyak memenuhi perabot sehingga perabot kerja yang ada menjadi penuh dan berantakan hingga tak ada space untuk makeup artist dalam menaruh produk yang sedang digunakan. Kesimpulan : - Diperlukan space yang lebih luas untuk menampung peralatan makeup Gambar 3. Foto kegiatan narasumber Dalam pengamatan saya di rumah klien MUA ini tidak tersedia fasilitas duduk sehingga klien harus di rias dengan posisi duduk di lantai dan MUA pun kurang bisa bekerja dengan maksimal karena kesulitan dalam bergerak. Kesimpulan : - Penyediaan fasilitas duduk dalam perancangan mebel multifungsi portable ini Gambar 4. Foto kegiatan narasumber Perabot yang digunakan sekarang mayoritas dalam bentuk beauty case yang berupa tas peralatan makeup dengan cermin dan lampu namun tidak dapat berdiri sendiri.

4 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) Kesimpulan : Penyediaan mebel yang dapat berdiri sendiri walaupun tanpa meja Gambar 5. Foto peralatan narasumber yang berantakan Belum adanya space khusus untuk brush menyebabkan kurang rapi nya penataan brush dalam bekerja. Kesimpulan : - Penyediaan tempat khusus untuk brush makeup. Gambar 6. Narasumber saat menggunakan peralatan tata rambut Dalam menata rambut MUA menggunakan peralatan elektronik seperti hair straightener maupun hair curler sehingga dibutuhkan instalasi yang memudahkan ke akses listrik. Selain itu saat menggunakan peralatan tersebut MUA masih sering kerepotan menaruh saat digunakan. Kesimpulan : - Dibutuhkan instalasi yang memudahkan ke akses listrik - Media seperti tempat untuk menaruh saat peralatan akan digunakan B. Perencanaan Desain Dari hasil wawancara, pengamatan, serta analisis aktivitas & kebutuhan pengguna maka diambil kesimpulan karakteristik furniture Tabel 3. Perancanaan Desain VARIATIF SISTEMATIS TEKNIS Produk Fungsi Permukaan yang luas Simple Space untuk semua produk dan peralatan makeup Bentuk geometris Warna netral, memberi kesan bersih dan ringkas Space yang luas Desain fleksibel Warna netral, memberi kesan bersih dan ringkas Terstruktur Rapi dan ringkas Desain fleksibel Penggunaan hardware yang praktis (efisien) Menggunakan roda untuk memudahkan dalam operasional (praktis) Pencahayaan buatan pendukung Sarana pendukung fungsi seperti penambahan gantungan Instalasi listrik Penambahan fasilitas duduk dan penopang (meja) Space khusus untuk kebutuhan yang belum terwadahi Solusi desain dari segala permasalahan yang ada, sehingga memberi penyelesaian desain dan dasar dari desain. V. KONSEP MultiFleksibility in Simplicity Kata MultiFleksibility in Simplicity diambil dari kata : Multi = multifungsi Fleksibility = fleksibel Simplicity = sederhana Karakteristik desain : Multifungsi : - Mengutamakan nilai fungsi pada perancangan - Pemenuhan segala kebutuhan berdasarka aktivitas pengguna Fleksibility : - Penataan terstruktur (organisasi fungsi) - Sistematis (hardware dan operasional) - Ke praktisan dan kemudahan dalam operasional mebel (operasional serta konstruksi yang kuat) Simplicity : - Bentukan geometris (space luas, lebih tertata) - Penggunaan warna netral - Tidak terlalu banyak aksen estetika Transformasi Desain Gambar 7. Skematik 1 Solusi desain dan penerapan konsep dalam skematik 1 dengan menfokuskan desain pada fungsi-fungsi mebel pada saat digunakan oleh makeup artist. Dengan desain yang simple dan menggunakan sistem laci pada bagian storage dan memberi area workstation di sebelah kiri mebel. Gambar 8. Skematik 2 Solusi desain dan penerapan konsep dalam skematik 2 dengan menfokuskan desain pada fungsi-fungsi mebel pada saat digunakan oleh makeup artist. Dengan desain yang simple dan menggunakan sistem laci pada bagian

5 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) storage dan memberi area workstation di sebelah kiri mebel. VI. DESAIN AKHIR Set mebel Multifungsi Portable 1 Gambar 9. Skematik 3 Solusi desain dan penerapan konsep dalam skematik 3 dengan menfokuskan desain pada fungsi-fungsi mebel pada saat digunakan oleh makeup artist. Dengan desain yang simple dan menggunakan sistem sekat-sekat pada bagian storage dan memberi area workstation di bagian tengah mebel. Gambar 12. Tampak Atas dan Depan Mebel 1 Gambar 10. Skematik 4 Solusi desain dan penerapan konsep dalam skematik 4 dengan menfokuskan desain pada fungsi-fungsi mebel pada saat digunakan oleh makeup artist. Dengan desain yang simple dan menggunakan sistem sekat-sekat pada bagian storage dan memberi area workstation di bagian tengah mebel. Set mebel 1 didesain berdasarkan pengembangan skematik sketsa 1. Pada desain akhir desain diminimalisir space-space yang tidak diperlukan. Pada gambar tampak atas, depan mebel set 1 terdapat pembagian bagian-bagian mebel berdasarkan fungsinya yang berbeda-beda seperti bagian workstation yang terdiri atas cermin, pencahayaan buatan menggunakan bola lampu halogen dengan warna warm white dan cool daylight. Serta pembagian area storage berdasar aktivitas bekerja makeup artist. Dilengkapi dengan dimensi mebel dalam posisi kerja (terbuka). Gambar 11. Skematik 5 Solusi desain dan penerapan konsep dalam skematik 5 dengan menfokuskan desain pada fungsi-fungsi mebel pada saat digunakan oleh makeup artist. Dengan desain yang simple dan menggunakan sistem laci dan sekatsekat pada bagian storage dan memberi area workstation di bagian tengah mebel. Gambar 13. Tampak Samping Mebel 1

6 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) Pada gambar samping mebel set 1 terdapat pembagian area storage berdasar aktivitas bekerja makeup artist. Dibandingkan desain sebelumnya di pengembangan skematik desain ini dibuat lebih matang dengan mengurangi laci, sehingga meningkatkan efektivitas kerja mebel. Gambar visualisasi 3D dari mebel multifungsi portable set 1. Bentuk mebel terlihat secara detail dan nyata dalam bentuk gambar perspektif sehingga memberikan gambaran jelas pada hasil desain. Menggunakan media 3Dmax sehingga bentuk mebel terlihat lebih detail dengan pengaplikasian material dan warna. Set mebel Multifungsi Portable 2 Gambar 14. Detail Mebel 1 Gambar detail set mebel 1 menunjukan detail area dari mebel. Serta menjelaskan tata peletakan produk serta peralatan makeup ke dalam mebel. Setiap penataan letak disesuaikan dengan aktivitas pekerjaan makeup artist sehingga penataan tetap terorganisir walaupun di setiap mebel memiliki bentuk yang berbeda. Namun memiliki storage yang sistematis. Gambar 16. Tampak Atas dan Depan Mebel 2 Set mebel 2 didesain berdasarkan pengembangan skematik sketsa 2. Pada desain akhir ruang-ruang yang ada lebih di maksimalkan seperti bagian peralatan hair do dibuat lebih sistematis dan praktis. Gambar 17. Tampak Samping Mebel 2 Gambar 15. Tampak Perspektif Mebel 1 Pada gambar samping mebel set 2 terdapat pembagian area storage berdasarkan aktivitas bekerja makeup artist. Dibandingkan desain sebelumnya di pengembangan skematik

7 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) desain ini dibuat lebih praktis dengan menggunakan space peralatan hair do yang bisa dipindah ke bagian atas saat akan digunakan. Gambar visualisasi 3D dari mebel multifungsi portable set 2. Bentuk mebel terlihat secara detail dan nyata dalam bentuk gambar perspektif sehingga memberikan gambaran jelas pada hasil desain. Menggunakan media 3Dmax sehingga bentuk mebel terlihat lebih detail dengan pengaplikasian material dan warna. Set mebel Multifungsi Portable 3 Gambar 18. Detail Mebel 2 Gambar detail set mebel 2 menunjukan detail area dari mebel. Serta menjelaskan tata peletakan produk serta peralatan makeup ke dalam mebel. Setiap penataan letak disesuaikan dengan aktivitas pekerjaan makeup artist sehingga penataan tetap terorganisir walaupun di setiap mebel memiliki bentuk yang berbeda. Namun memiliki storage yang sistematis. Gambar 20. Tampak Mebel set 3 Set mebel 3 didesain berdasarkan pengembangan skematik sketsa 3. Pada gambar tampak atas, depan mebel set 3 terdapat pembagian bagian-bagian mebel berdasarkan fungsinya yang berbeda-beda seperti bagian workstation yang terdiri atas cermin, pencahayaan buatan menggunakan lampu halogen TL. Serta pembagian area storage berdasar aktivitas bekerja makeup artist. Dilengkapi dengan dimensi mebel dalam posisi kerja (terbuka). Gambar 19. Tampak perspektif mebel set 2 Gambar 21. Detail Mebel set 3

8 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) Gambar detail set mebel 3 menunjukan detail area dari mebel. Serta menjelaskan tata peletakan produk serta peralatan makeup ke dalam mebel. Setiap penataan letak disesuaikan dengan aktivitas pekerjaan makeup artist sehingga penataan tetap terorganisir walaupun di setiap mebel memiliki bentuk yang berbeda. Namun memiliki storage yang sistematis. Set mebel 4 didesain berdasarkan pengembangan skematik sketsa 5. Namun dikembangkan lagi pada bagian storage mebel menjadi lebih fungsional dengan mengganti laci-laci menjadi sekat. Pada gambar tampak atas, depan mebel set 4 terdapat pembagian bagian-bagian mebel berdasarkan fungsinya yang berbeda-beda seperti bagian workstation yang terdiri atas cermin, pencahayaan buatan menggunakan bola lampu halogen cool daylight dan warm white. Serta pembagian area storage berdasarkan aktivitas bekerja makeup artist. Dilengkapi dengan dimensi mebel dalam posisi kerja (terbuka). Gambar 22. Tampak perspektif mebel set 3 Gambar visualisasi 3D dari mebel multifungsi portable set 3. Bentuk mebel terlihat secara detail dan nyata dalam bentuk gambar perspektif sehingga memberikan gambaran jelas pada hasil desain. Menggunakan media 3Dmax sehingga bentuk mebel terlihat lebih detail dengan pengaplikasian material dan warna. Set mebel Multifungsi Portable 4 Gambar 24. Detail Mebel set 4 Gambar detail set mebel 4 menunjukan detail area dari mebel. Serta menjelaskan tata peletakan produk serta peralatan makeup ke dalam mebel. Setiap penataan letak disesuaikan dengan aktivitas pekerjaan makeup artist sehingga penataan tetap terorganisir walaupun di setiap mebel memiliki bentuk yang berbeda. Namun memiliki storage yang sistematis. Gambar 23. Tampak Mebel set 4 Gambar 25. Tampak perspektif mebel set 4

9 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) Gambar visualisasi 3D dari mebel multifungsi portable set 4. Bentuk mebel terlihat secara detail dan pengaplikasian material dan warna. Set mebel Multifungsi Portable 5 Gambar detail set mebel 5 menunjukan detail area dari mebel. Serta menjelaskan tata peletakan produk serta peralatan makeup ke dalam mebel. Setiap penataan letak disesuaikan dengan aktivitas pekerjaan makeup artist sehingga penataan tetap terorganisir walaupun di setiap mebel memiliki bentuk yang berbeda. Namun memiliki storage yang sistematis. Gambar 28. Tampak Perspektif Mebel 5 Gambar 26. Tampak Mebel set 5 Set mebel 5 didesain berdasarkan pengembangan skematik sketsa 4. Pada gambar tampak atas, depan mebel set 5 terdapat pembagian bagian-bagian mebel berdasarkan fungsinya yang berbeda-beda seperti bagian workstation yang terdiri atas cermin, pencahayaan buatan menggunakan lampu halogen TL. Serta pembagian area storage berdasar aktivitas bekerja makeup artist. Gambar visualisasi 3D dari mebel multifungsi portable set 5. Bentuk mebel terlihat secara detail dan pengaplikasian material dan warna. VII. KESIMPULAN Berdasarkan serangakaian kegiatan perancangan yang sudah dilakukan dimulai dari pengumpulan data literatur, analisis, wawancara, ataupun observasi langsung ke lapangan maka terkumpulah segala data-data yang diibutuhkan untuk merancang mebel ini hingga mebel ini direalisasikan seluruh prosedur perancangan sudah disesuaikan dengan data yang ada sehingga dirasa mebel ini sudah menjawab permasalahan yang ada di lingkup pembahasan perancangan ini. Mebel Multifungsi Portable untuk Makeup Artist yang ada mencapai nilai-nilai fungsi yang ada seperti multifungsi antara bidang kerja storage makeup, fungsi koordinasi tatanan produk makeup dalam storage, fungsi portable yang mudah untuk di pindahkan dalam penggunaannya, serta fleksibel. Konsep portable workstation, menunjang kualitas dan produktivitas kerja dengan ergonomi atau kenyamanan, kerapian, keefisiensian, kemudahaan operasional kerja perias dan orang yang dirias, memanfaatkan peluang dan daya saing produk dalam dunia makeup. Gambar 27. Detail Mebel set 5 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Laksmi K. Wardani, dan bapak Jean F. Poillot selaku pembimbing tugas akhir yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan banyak dukungan baik moral maupun akademis yang berharga kepada penulis sehingga jurnal ini dapat terselesaikan dengan baik serta kepada semua pihak yang selalu menjadi pendukung

10 JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) bagi setiap jalan penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. DAFTAR PUSTAKA [1] Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Vers 1. KBBI : 3.April <kbbi.web.id> [2] Kilmer, Rosemary & Otie.(1992). Designing Interiors. New Jersey: John Wiley and sons, inc. [3] Macam-macam Jenis dan Peralatan Makeup: 17 November 2016 <makeupartistindonesia.com > [4] Makeup Artist : 16 Juni 2017 < rias > [5] Meja Rias: 20 Maret 2017 < [6] Zeisel, John. (1981). Inquiry by Design: Tools for Environment- Behaviour Research. United Kingdom: Cambridge University.

Perancangan Furniture Fungsional Home Office Untuk Desainer Interior

Perancangan Furniture Fungsional Home Office Untuk Desainer Interior JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 400-404 400 Perancangan Furniture Fungsional Home Office Untuk Desainer Interior Christianto Ciabrata A dan Adi Santosa, M Taufan Rizqy. Program Studi Desain Interior,

Lebih terperinci

BAB IV KOSEP PERANCANGAN

BAB IV KOSEP PERANCANGAN BAB IV KOSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS 1. Komunitas Pengguna Komunitas pengguna beauty case penata rias pengantin ini dirancang untuk penata rias pengantin profesional segmentasi umur

Lebih terperinci

Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia Edisi Sariayu Trend Warna 2012 Etnika Nusa Tenggara

Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia Edisi Sariayu Trend Warna 2012 Etnika Nusa Tenggara Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia Edisi Sariayu Trend Warna 2012 Etnika Nusa Tenggara annisa febby chaurina 3408100148 Latar Belakang Maraknya perias / make up artist di

Lebih terperinci

MEBEL sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia

MEBEL sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 334-338 334 Perancangan Tempat Tidur Multifungsi untuk Anak Fenny Meliana, Andereas Pandu Setiawan dan Dodi Wondo Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

Perancangan Small Private Space pada Ruang Interior Perpustakaan Universitas Kristen Petra

Perancangan Small Private Space pada Ruang Interior Perpustakaan Universitas Kristen Petra JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 642-647 642 Perancangan Small Private Space pada Ruang Interior Perpustakaan Universitas Kristen Petra Ferawati Chandra, Yusita Kusumarini, Filipus Priyo Suprobo Program

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

Perancangan Produk Portable untuk Make-up Artist

Perancangan Produk Portable untuk Make-up Artist JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 361-367 361 Perancangan Produk Portable untuk Make-up Artist Stella Magnolia, Adi Santosa dan Taufan Rizqi Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl.

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PHOTOGRAPHY SCHOOL AND CENTRE FOR CHILDREN ABSTRAK. anak yang dapat mendukung kegiatan eksplorasi dalam fotografi.

PERANCANGAN INTERIOR PHOTOGRAPHY SCHOOL AND CENTRE FOR CHILDREN ABSTRAK. anak yang dapat mendukung kegiatan eksplorasi dalam fotografi. PERANCANGAN INTERIOR PHOTOGRAPHY SCHOOL AND CENTRE FOR CHILDREN ABSTRAK Anak anak memiliki kemampuan untuk belajar sesuatu dengan kemampuan dan daya serap yang baik, begitu pula dalam kegiatan fotografi.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN 1. Furniture Fleksibel Fleksibilitas merupakan sifat kelenturan yang dapat menyesuaikan diri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

Perancangan Interior Pusat Informasi dan Rehabilitasi Kelumpuhan Pasca Stroke

Perancangan Interior Pusat Informasi dan Rehabilitasi Kelumpuhan Pasca Stroke JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 579-584 579 Perancangan Interior Pusat Informasi dan Rehabilitasi Kelumpuhan Pasca Stroke Hendra Setiawan, dan Grace Mulyono Program Studi Desain Interior, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja praktik Pengaruh perkembangan era globalisasi yang semakin pesat membuat mahasiswa dituntut untuk bisa memahami banyak hal dengan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Puspa (2013), tata rias wajah atau yang biasa dikenal dengan sebutan makeup sekarang ini telah menjadi bagian dari rutinitas kehidupan masyarakat modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebagian besar wanita penampilan fisiknya merupakan hal yang sangat penting. Seorang wanita kecantikan fisik adalah hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan

Lebih terperinci

Desain Workstation Peracikan Obat Untuk Ruang Kelas SMK Farmasi di Surabaya

Desain Workstation Peracikan Obat Untuk Ruang Kelas SMK Farmasi di Surabaya F59 Desain Workstation Peracikan Obat Untuk Ruang Kelas SMK Farmasi di Surabaya Sherly Pracelina dan Drs. Taufik Hidayat, MT. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel

Lebih terperinci

Perancangan Walk-In Closet pada Apartemen Tipe Studio untuk Wanita Karir Lajang

Perancangan Walk-In Closet pada Apartemen Tipe Studio untuk Wanita Karir Lajang JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 296-303 296 Perancangan Walk-In Closet pada Apartemen Tipe Studio untuk Wanita Karir Lajang Diana Puspasari, Hedy C.Indrani dan Hendy Mulyono Program Studi Desain Interior,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masyarakat perkotaan mengacu pada keadaan kehidupan suatu kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu dengan gaya hidup yang mengimbangi dinamika

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH DESAIN MEBEL I (DIR 104) Disusun oleh: Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds.

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH DESAIN MEBEL I (DIR 104) Disusun oleh: Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH DESAIN MEBEL I (DIR 104) Disusun oleh: Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kita haturkan pada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan masyarakat yang memelihara hewan peliharaan terutama anjing dan kucing semakin banyak pada saat ini. Kebanyakan masyarakat merasa tertarik untuk memelihara

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Meskipun perempuan tinggal di tempat tinggal yang kecil mereka membutuhkan furniture untuk segala perlengkapannya khususnya perlengkapan kecantikan seperti

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: one stop pet shop, dog, cat, modern classic.

ABSTRACT. Keywords: one stop pet shop, dog, cat, modern classic. ABSTRACT Nowadays, many people in Bandung keep a dog or a cat as pet so that at the same time appear many pet communities and pet shop. But there hasn t been any place in Bandung where provides full facilities

Lebih terperinci

Perancangan Mebel Fleksibel pada May May Salon Tunjungan Plaza Surabaya

Perancangan Mebel Fleksibel pada May May Salon Tunjungan Plaza Surabaya JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 899-908 899 Perancangan Mebel Fleksibel pada May May Salon Tunjungan Plaza Surabaya Michelle Cleodora Yusuf, Andereas Pandu Setiawan, M. Taufan Rizqi Program Studi Desain

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Ide Gagasan Konsep Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan...

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Ide Gagasan Konsep Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan... ABSTRAK Selain sebagai syarat kelulusan, Tugas Akhir juga wajib dijalankan setiap mahasiswa Jurusan Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. Dalam memilih objek yang akan di redesain yang memiliki

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : design, display, eclectic, furniture, retail, vintage.

ABSTRACT. Keywords : design, display, eclectic, furniture, retail, vintage. ABSTRACT In designing a retail, there are many aspects that need to be considered such as display systems, circulation, atmospheric space, lighting and so on. The facilities were added such as workshops,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi Saat ini, keterbatasan lahan dan biaya menyebabkan masyaratkat Indonesia semakin sulit untuk menemukan dan membuat rumah dengan luasan yang cukup besar,

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MODULAR OFFICE FURNITURE X-LAIRE BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MODULAR OFFICE FURNITURE X-LAIRE BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MODULAR OFFICE FURNITURE X-LAIRE BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh : Yulianto Setiawan 6103018 Angkatan 2010 Felicia Widyanto 6113019 Angkatan

Lebih terperinci

Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen SOHO di Surabaya

Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen SOHO di Surabaya JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 831-841 831 Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen SOHO di Surabaya Nasthasia Alyssa Buwana Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, pendidikan menjadi sebuah aspek penting bagi suatu masyarakat/bangsa. Mutu pendidikan dituntut untuk terus ditingkatkan karena pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1 LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI ii vi vii viii xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Ide/Gagasan Perancangan

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini Video Game atau permainan virtual sudah menjadi salah satu hiburan yang banyak dicari orang di seluruh dunia, Selain itu juga, hal ini sudah

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH JurnalTingkat Sarjana Senirupa dan Desain PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH Sigit Sembada Sutasman Dr. Martinus Pasaribu, M.Sn. ProgramStudiSarjanaDesain Produk, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia persalonan berkembang cukup baik di Indonesia, terbukti dari berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing membuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Sebagai pendahuluan dari penelitian Tugas Akhir Hotel Transit Bandara Soekarno-Hatta, akan dipaparkan hal-hal yang melandasi terjadinya penelitian ini, seperti latar belakang, permasalahan,

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL JURNAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S 1 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda OLEH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I. A Latar Belakang Masalah Pola kehidupan masyarakat kota besar /urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal- hal itu memaksa masyarakat modern harus

Lebih terperinci

Perancangan Mebel Multifungsi Untuk Dormitory Mahasiswa Desain

Perancangan Mebel Multifungsi Untuk Dormitory Mahasiswa Desain JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 38-44 38 Perancangan Mebel Multifungsi Untuk Dormitory Mahasiswa Desain Melisa Wiliaury, Adi Santosa, Grace Setiati Kattu Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota Yogyakarta perkembangan pembangunannya saat ini berkembang dengan sangat pesat. Salah satunya studio agensi desain dengan menggunakan bangunan rumah tinggal.

Lebih terperinci

JURNAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM BENTENG VANDER WIJCK, GOMBONG, KEBUMEN JURNAL. Oleh. Toni Herwanto

JURNAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM BENTENG VANDER WIJCK, GOMBONG, KEBUMEN JURNAL. Oleh. Toni Herwanto JURNAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM BENTENG VANDER WIJCK, GOMBONG, KEBUMEN JURNAL Oleh Toni Herwanto PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A.ORISINALITAS Sesuai dengan namanya, tas kosmetik merupakan wadah untuk menyimpan makeup. Tas kosmetik adalah salah satu barang yang tak akan terlupakan oleh wanita dan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi dalam negeri dan produksi

Lebih terperinci

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA Di Ajeng Nur Prameswari Jl Raya Kapin 123D, Bekasi, (021)86905542, dhy.prameswari@gmail.com Yunida Sofiana, S.Sn, MDes Agus Iswahyudi, S.Sn PENDAHULUAN Janji-janji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Produk-produk yang di hasilkan dan di perkenalkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALMARI PAKAIAN BAYI SERBAGUNA MELALUI BRAINSTORMING DENGAN IBU RUMAH TANGGA

PERANCANGAN ALMARI PAKAIAN BAYI SERBAGUNA MELALUI BRAINSTORMING DENGAN IBU RUMAH TANGGA PERANCANGAN ALMARI PAKAIAN BAYI SERBAGUNA MELALUI BRAINSTORMING DENGAN IBU RUMAH TANGGA Mochammad Rofieq Jurusan Teknik Industri Universitas Merdeka Malang E-mail: mfieq@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dirancangnya

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Setelah dilakukan analisis, kondisi fasilitas fisik salon seperti kursi

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk bukan lagi untuk memenuhikebutuhan (need), melainkan karena

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk bukan lagi untuk memenuhikebutuhan (need), melainkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan ada banyaknya jenis kosmetik yang beredar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia dan merupakan salah satu kota dengan penduduk terpadat di dunia.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Badut. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Badut. Mahasiswa dapat : Hal 1 dari 6 1.Kompentensi: Mahasiswa dapat : a. Mendesign wajah badut b. Melakukan aplikasi make up badut 2.Sub Kompetensi a. Membuat design wajah badut: riang, pemalu, sedih b. Mengaplikasikan make up

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Banyak cara dilakukan untuk menciptakan kesan interior yang indah pada ruangan. Terutama sudut ruangan yang sering menjadi titik fokus untuk memperindah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dunia yang maju seperti sekarang ini, semua orang sangat sibuk dan terus berusaha mengerjakan segala kegiatan mereka. Pekerjaan yang dhadapi bukanlah hal yang mudah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Berpenampilan menarik merupakan suatu kebutuhan hidup setiap individu karena penampilan merupakan sarana representatif bagi setiap individu yang dapat mencerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT PENCATATAN NOMOR KENDARAAN PADA PERPARKIRAN THE DESIGN OF VEHICLE LICENSE NUMBER RECORDING DEVICE IN PARKING AREA

PERANCANGAN PERANGKAT PENCATATAN NOMOR KENDARAAN PADA PERPARKIRAN THE DESIGN OF VEHICLE LICENSE NUMBER RECORDING DEVICE IN PARKING AREA PERANCANGAN PERANGKAT PENCATATAN NOMOR KENDARAAN PADA PERPARKIRAN THE DESIGN OF VEHICLE LICENSE NUMBER RECORDING DEVICE IN PARKING AREA Reinaldi 0727021 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Jalan

Lebih terperinci

Perancangan Interior Pusat Tata Rias dan Rambut Rever Academy di Surabaya

Perancangan Interior Pusat Tata Rias dan Rambut Rever Academy di Surabaya JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 492-497 492 Perancangan Interior Pusat Tata Rias dan Rambut Rever Academy di Surabaya Livia Faustyani Seloadji, Sriti Mayang Sari, M. Taufan Rizqi Program Studi Desain

Lebih terperinci

Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen Tipe Studio

Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen Tipe Studio JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 168-173 168 Perancangan Mebel Multifungsi untuk Apartemen Tipe Studio Ir Samuel Yamin Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

Perancangan Interior Modular pada Residential Space Tipe Studio

Perancangan Interior Modular pada Residential Space Tipe Studio JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 189-196 189 Perancangan Interior Modular pada Residential Space Tipe Studio Pricillia Eka Cristi, Yusita Kusumarini Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Hasil rancangan ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pengguna untuk meningkatkan kualitas tidur secara maksimal. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan disini mengacu pada penampilan secara keadaan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan disini mengacu pada penampilan secara keadaan fisik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penampilan adalah suatu hal yang menjadi sebuah prioritas bagi banyak orang, khususnya penampilan luar. Setiap manusia menginginkan penampilan terbaik dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR SYLVANI LAURENCIA 1501144856 SCHOOL OF DESIGN DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk peningkatan mutu pendidikan sebagai mana disebutkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tersurat bahwa setiap satuan pendidikan jalur sekolah baik yang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

Perancangan Interior Modular pada Residential Space Tipe Studio

Perancangan Interior Modular pada Residential Space Tipe Studio JURNAL INTRA Vol.2 No. 2, (2014) 854-861 854 Perancangan Interior Modular pada Residential Space Tipe Studio Pricillia Eka Cristi, Yusita Kusumarini, Filipus Priyo Suprobo Program Studi Desain Interior,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap kesempaatan. Pada umumnya riasan tebal tersebut hanya digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. setiap kesempaatan. Pada umumnya riasan tebal tersebut hanya digunakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini trend menggunakan alat make up menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia. Bahkan trend ini memiliki peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan gaya hidup masyarakat terutama perkotaan, memberikan pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan dimasa sekarang ini

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN Naskah Publikasi diajukan oleh Yulianto 11.22.1344 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM 2012 INFORMATION SYSTEMS FARAH FARMA

Lebih terperinci

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini akan disajikan hasil akhir dari penelitian yaitu simpulan dari data yang telah diperoleh dan hasil analisis penulis, serta memberikan saran-saran yang berkaitan

Lebih terperinci

Perancangan Fasilitas Duduk Publik untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Antar Mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya

Perancangan Fasilitas Duduk Publik untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Antar Mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya JURNAL INTRA Vol. 3, No. 2, (2015) 66-72 66 Perancangan Fasilitas Duduk Publik untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Antar Mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya Ayu Nadia Devina, Adi Santosa, S. Sn,

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN

DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP. 198502082009122004 NIDN. 008028501 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) DENPASAR 2013 1 DAFTAR ISI HALAMAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Hasilnya adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi.

ABSTRAKSI. Hasilnya adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi. ABSTRAKSI Yoga merupakan latihan yang aman dan efektif, karena yoga mengajarkan caracara berkonsentrasi dan memusatkan perhatian hanya pada satu hal, sehingga yoga itu bisa dikatakan penting akan membantu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.

Lebih terperinci

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL Berikut adalah gambar hasil rancangan produk yang telah dibuat, untuk keperluan publikasi maupun pameran. Hasil rancangan dikemas dengan teknik foto produk kemudian diedit

Lebih terperinci

ABSTRACT INTERIOR DESIGN OF DESTINATION SPA WITH THE COCEPT OF REJUVENATION THROUGH NATURE

ABSTRACT INTERIOR DESIGN OF DESTINATION SPA WITH THE COCEPT OF REJUVENATION THROUGH NATURE ABSTRACT INTERIOR DESIGN OF DESTINATION SPA WITH THE COCEPT OF REJUVENATION THROUGH NATURE Nowadays the lifestyle of big city people is keeps getting unhealthy so that it leads to stress and diseases.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada umumnya, biara adalah sesuatu yang langsung mengingatkan orang pada sebuah rumah atau asrama tua yang menampung orang-orang yang ingin menjadi seorang pastor atau orangorang yang mendedikasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecantikan adalah: anggapan untuk suatu objek yang molek dan lainnya tampak serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) Kecantikan juga mulai menjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perancangan rumah singgah untuk calon ibu ini bertujuan untuk memberdayakan para wanita yang sedang mengalami kesulitan, dalam hal ini para wanita yang hamil di luar nikah karena korban pemerkosaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki masyarakat yang aktif dalam hal bersosialisasi dan berkreasi. Aktif bersosialisasi dapat dilihat dari banyaknya jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya teknologi media massa pada zaman modern ini semakin memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi. Membuat masyarakat untuk dituntut serba cepat untuk

Lebih terperinci

-I.1 - PENERAPAN PRINSIP DESAIN UNIVERSAL DAN PENGGUNAAN UKURAN DASAR RUANG YANG MEMADAI

-I.1 - PENERAPAN PRINSIP DESAIN UNIVERSAL DAN PENGGUNAAN UKURAN DASAR RUANG YANG MEMADAI -I.1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14/PRT/M/2017 TENTANG PERSYARATAN KEMUDAHAN BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN PRINSIP DESAIN UNIVERSAL DAN PENGGUNAAN UKURAN DASAR

Lebih terperinci

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan

Lebih terperinci