Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (Studi Deskriptif di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo)
|
|
- Indra Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (Studi Deskriptif di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo) Agustina Dyah Saraswati Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT This research aims to provide an evaluation of the implementation of human resource management on the functions of planning, organizing, directing, controlling, procurement, development, compensation, integration, maintenance, discipline, and separation at environmental departmenf of Kulon Progo. This research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection using trianggulation techniques derived from interviews with research subjects, observations and documents on the object of research. The results of this research indicate that the environment department of Kulon Progo : 1). Implementation of human resources management on the functions of directing, procurement, compensation, integration, maintenance, and separation has been optimal; 2). Implementation of human resources management on the functions of planning, organizing, development, controlling, and discipline has not been optimal; 3). Implementation of human resources management that has not been optimal causes the organization's performance has not been optimal. Kata kunci : human resources management, management functions, performance ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberikan evaluasi terhadap Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia pada fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik trianggulasi yang berasal dari wawancara dengan subyek penelitian, observasi dan dokumen pada obyek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo : 1). Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia pada fungsi-fungsi pengarahan, pengadaan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian sudah optimal; 2). Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia pada fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan, pengendalian dan kedisiplinan belum optimal; dan 3). Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia yang belum optimal menyebabkan kinerja organisasi belum optimal. Kata kunci : manajemen sumber daya manusia, fungsi manajemen, kinerja Saraswati, A.D., Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia
2 PENDAHULUAN Sebuah organisasi memiliki berbagai sumber daya, namun sumber daya manusia (SDM) menempati posisi strategis di antara sumber daya lainnya. Tanpa sumber daya manusia, sumber daya yang lain tidak bisa dimanfaatkan apalagi dikelola untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang paling penting, karena SDM yang menggerakkan dan membuat sumber daya lainnya bekerja. Pada pemerintah daerah, yang terdiri atas beberapa organisasi perangkat daerah, wajib menyediakan sumber daya manusia yang nantinya akan menggerakkan seluruh kegiatan organisasi, baik dalam hal pelayanan kepada masyarakat maupun kegiatan lain. Kondisi yang terjadi pada saat ini, semua organisasi perangkat daerah di Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo kekurangan pegawai, sebagai sumber daya utama dalam organisasi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulon Progo sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mempunyai fungsi sebagai penyelenggara urusan pemerintah daerah di bidang lingkungan hidup, memegang amanah dalam menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup di Kabupaten Kulon Progo. Tuntutan pembangunan yang mengacu kepada kepentingan masyarakat serta meningkatnya persoalan lingkungan hidup di Kabupaten Kulon Progo yang semakin kompleks memerlukan penanganan yang bersifat antisipatif. Sedangkan sumber daya manusia pada lembaga pengelola lingkungan hidup masih kurang dari sisi kualitas maupun kuantitas, sehingga kinerjanya belum optimal. Rendahnya kinerja pegawai berdampak pada buruknya pelayanan terhadap masyarakat, tidak tercapainya target kinerja dinas serta rendahnya nilai kinerja secara umum. Berdasar uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dengan mengkaji berdasar fungsi-fungsi manajemen menurut Hasibuan (2012) yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. KAJIAN TEORI A. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) menurut Hasibuan (2012:23), dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam penggunaan kemampuan manusis agar dapat mencapai tujuan setiap perusahaan. Pada sebuah organisasi perangkat daerah atau instansi pemerintah, manajemen sumber daya manusia terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi kolusi dan nepotisme. 2. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh Hasibuan (2005 : 34) antara lain : a. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, dan job evaluation. b. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right job. c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian. d. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang. e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya. 143 Proceeding National Conference on Applied Business 2017 ISBN:
3 f. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis. g. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh. h. Melaksanakan pendidikan,latihan, dan penilaian prestasi karyawan. i. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal. j. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya. 3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2012) : a). Perencanaan (planning), b). Pengorganisasian (organizing), c). Pengarahan (directing), d). Pengendalian (controlling), e). Pengadaan (procurement), f). Pengembangan (development), g). Kompensasi (compensation), h). Pengintegrasian (integration), i). Pemeliharaan (maintenance), j). Kedisiplinan, k). Pemberhentian (separation). B. Pengertian Implementasi Kebijakan Menurut Setiawan (2004), implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana birokrasi yang efektif. Pengertian lain tentang implementasi dikemukakan oleh Harsono (2002) yang menyebutkan bahwa implementasi adalah suatu proses untuk melaksanakan kebijakan menjadi tindakan kebijakan dari politik ke dalam administrasi. Pengembangan kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu program. C. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja (prestasi kerja) menurut Mangkunegara (2010) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, yang dimaksud kinerja /prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kinerja yang tinggi diperlukan waktu yang lama. Kinerja yang tinggi dapat dicapai oleh kepercayaan di antara anggota anggota organisasi. Artinya para anggota organisasi mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. 2. Faktor-faktor yangmempengaruhi Kinerja Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi berbagai faktor, menurut Pasolong (2010), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai adalah sebagai berikut : Kemampuan, Kemauan, Energi, Teknologi, Kompensasi, Kejelasan tujuan, dan Keamanan. Ditambahkan bahwa kesesuaian budaya organisasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh pada kinerja yang lebih baik (Tjahjono, 2004). 3. Indikator Kinerja Pegawai Menurut Robbins (2006), indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu : Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu., Efektivitas, Kemandirian, dan Komitmen kerja. Saraswati, A.D., Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia
4 4. Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) diwajibkan untuk mendapatkan penilaian atas pekerjaan/ kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintah. Penilaian Prestasi Kerja PNS diatur dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, yang terdiri atas unsur : a. Sasaran Kerja Pegawai yang meliputi aspek : 1) Kuantitas, yaitu ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai; 2) Kualitas, yaitu ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai; 3) Waktu, yaitu ukuran lamanya proses hasil kerja yang dicapai; 4) Biaya, yaitu besaran jumlah anggaran yang dipakai setiap hasil kerja. b. Perilaku kerja yang meliputi aspek : 1). Orientasi pelayanan, 2). Integritas, 3). Komitmen, 4). Disiplin, 5). Kerja sama, 6). Kepemimpinan. METODE PENELITIAN Obyek adalah manajemen sumber daya manusia yang meliputi fungsi-fungsi manajemen pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo. Subyek penelitian adalah kepala dinas, sekretaris dinas serta kepala bidang yang menjadi obyek penelitian. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Jenis Data adalah data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder, Metode Pengumpulan Data menggunakan metode pengumpulan trianggulasi teknik melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Metode Analisa Data adalah Metode Analisis Deskriptif Kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan antara lain : 1. Sumber Daya Manusia Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai peran sebagai pengawal pembangunan berkelanjutan dengan menjaga fungsi lingkungan hidup, seharusnya didukung oleh sumber daya manusia yang cukup dari jumlah maupun kompetensi. Dari hasil analisa kebutuhan pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup, diketahui bahwa kebutuhan sumber daya manusia sejumlah 40 orang pegawai, sedangkan kondisi saat ini sumber daya manusia yang tersedia adalah 20 orang pegawai, dengan latar belakang pendidikan yang beragam mulai dari sekolah menengah atas sampai dengan sarjana strata 2. Untuk PNS dengan pendidikan sarjana S1 dan S2 mempunyai dasar pendidikan pada bidang ilmu terkait bidang pengelolaan lingkungan hidup. Adapun rinciannya sebagai berikut : Tabel 1. Jumlah Pegawai Dinas LH Kabupaten Kulon Progo Menurut Tingkat Pendidikan Tahun No. Tingkat Pendidikan Lakilaki Perempuan Jumlah Doktor (S3) Master (S2) Sarjana (S1) Diploma(D3/D4) SLTA Jumlah Sumber : DLH Kabupaten Kulon Progo. Proceeding National Conference on Applied Business 2017 ISBN:
5 Sumber daya manusia yang tersedia pada Dinas Lingkungan Hidup sangat terbatas, sehingga terjadi kesenjangan antara kebutuhan dengan kondisi saat ini. Sehingga beban pekerjaan pada beberapa pegawai melebihi batas. a. Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 55 menyebutkan bahwa manajemen pegawai negeri sipil (PNS) pada instansi daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Adapun manajemen PNS tersebut meliputi : penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, serta perlindungan. Manajemen sumber daya manusia pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2012), yang meliputi : a. Perencanaan (planning) Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan perencanaan dengan menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. Dalam analisa kebutuhan tersebut dapat diketahui bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo membutuhkan pegawai sejumlah 40 orang untuk dapat melaksanakan program dan kegiatan sesuai tujuan organisasi. Kebutuhan pegawai tersebut untuk menduduki beberapa jabatan struktural, Jabatan Fungsional Umum (JFU) maupun Jabatan Fungsional Tertentu (JFT). JFT yang dibutuhkan oleh Dinas Lingkungan Hidup ada dua macam yaitu Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) dan Pengendali Dampak Lingkungan. Kedua JFT tersebut sangat dibutuhkan oleh dinas, karena selain amanat dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, juga permasalahan lingkungan hidup di Kabupaten Kulon Progo yang semakin kompleks, yang membutuhkan penanganan oleh sumber daya manusia yang kompeten. Namun rencana penambahan pegawai tidak bisa terlaksana, karena adanya kebijakan dari pemerintah pusat tentang moratorium PNS, sedangkan permintaan kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kulon Progo untuk penambahan pegawai dengan pemindahan pegawai dari organisasi perangkat daerah yang lain maupun alih fungsi PNS dari JFU menjadi JFT juga tidak dapat dilakukan, karena semua organisasi kondisinya kekurangan pegawai. b. Pengorganisasian (organizing) Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dilakukan pengorganisasian sumber daya manusia oleh kepala dinas. Berdasarkan wawancara kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, yang menyatakan bahwa "dengan keterbatasan jumlah pegawai, beberapa tugas didelegasikan tidak selalu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing pegawai." Kepala dinas melaksanakan pembagian tugas kepada staf dilakukan tidak terlalu formal, artinya dengan keterbatasan jumlah pegawai, maka pembagian pekerjaan sebagian dilakukan sesuai dengan fungsi dan tugas, tetapi ada beberapa pekerjaan yang ditugaskan tidak sesuai fungsi dan tugas namun disesuaikan dengan ketersediaan waktu dan atau kemampuan pegawai. c. Pengarahan (directing) Pengarahan telah dilakukan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, supaya semua pegawai bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. Saraswati, A.D., Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia
6 Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, pengarahan dilakukan oleh kepala dinas secara langsung pada saat apel pagi atau dalam pelaksanaan rapat koordinasi internal maupun melalui lembar disposisi surat. Pengarahan tersebut dilakukan terhadap seluruh pegawai pada dinas, maupun secara berjenjang melalui sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian dan kepala seksi. d. Pengendalian (controlling) Pengendalian dilakukan untuk mengendalikan semua pegawai agar mentaati peraturan-peraturan perundangan, peraturan organisasi dan bekerja melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan dokumen perencanaan dinas. Bentuk pengendalian pegawai yang telah dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo antara lain : 1. Pengendalian terhadap disiplin pegawai dengan menyediakan daftar hadir dan pulan /absensi pegawai, pembinaan pegawai secara berjenjang; 1. Pengendalian terhadap program dan kegiatan yang harus dilaksanakan, antara lain ketepatan waktu penyampaian laporan pelaksanaan program dan kegiatan serta kualitas pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan dokumen perencanaan dinas. e. Pengadaan (procurement) Pengadaan pegawai (PNS) merupakan kegiatan untuk mengisi kebutuhan jabatan tertentu pada organisasi perangkat daerah. Sesuai dengan ketentuan pasal 58 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, pengadaan dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, masa percobaan dan pengangkatan menjadi PNS. Pengadaan PNS secara umum dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan dari hasil penelitian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo telah melakukan pengadaan tenaga harian lepas, sesuai dengan kebutuhan dinas. Untuk tahun 2017, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo melakukan seleksi tenaga harian lepas (non PNS) sejumlah 2 orang dengan kualifikasi pendidikan D3 untuk pelaksana laboratorium lingkungan. Dengan pengadaan ini menambah jumlah sumber daya manusia pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo. Dalam pengadaan tenaga harian lepas (non PNS) tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan sesuai dengan ketentuan proses pengadaan pegawai seperti halnya PNS yang meliputi tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, setelah itu diangkat penjadi tenaga harian lepas (non PNS) pada dinas dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh dinas. f. Pengembangan (development) Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi pemerintah. Pengembangan karier juga dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. Kompetensi teknis diukur dari tingkat spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis. Kompetensi manajerial diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan. Kompetensi sosio kultural diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, telah melakukan pengembangan sumber daya manusia sebatas untuk meningkatkan kompetensi teknis. Pengembangan ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan teknis maupun diklat fungsional dalam rangka peningkatan kemampuan atau ketrampilan teknis, teoritis, konseptual. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo mengirimkan data analisis kebutuhan diklat dan pengusulan diklat kepada BKPP Kabupaten Kulon Progo. Selain itu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo juga mengirimkan peserta diklat atas permintaan Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI maupun diklat yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga perguruan tinggi di Yogyakarta. 147 Proceeding National Conference on Applied Business 2017 ISBN:
7 Selain itu kepala dinas juga mendorong pegawai untuk menempuh pendidikan formal lanjutan untuk meningkatkan kapasitas dengan izin dari bupeti. Program pendidikan dan pelatihan teknis sangat dibutuhkan oleh dinas untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Karena permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang semakin kompleks sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten secara teknis. Namun kendala yang dihadapi dinas dalam peningkatan kompetensi pegawai adalah keterbatasan jumlah pegawai, sehingga disaat ada jadwal pendidikan dan pelatihan, pegawai harus meninggalkan tugas pada dinas, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan terganggu. g. Kompensasi (compensation) Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS. Gaji yang dibayarkan sebagai kompensasi kerja kepada PNS dan dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab dan resiko pekerjaan. Untuk gaji pada pegawai daerah tentu saja menjadi kewajiban pemerintah daerah dan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah. Implementasi fungsi manajemen dalam hal kompensasi di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, tentu saja mengacu kepada peraturan yang berlaku pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo. Gaji pegawai dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah yang berlaku, selain itu ada tunjangan perbaikan penghasilan atau tunjangan kinerja yang diberikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 58 Tahun 2013 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Daerah. Pemberian tunjangan ini berdasar capaian kinerja organisasi dan nilai disiplin pegawai. Penilaian kinerja organisasi meliputi beberapa kriteria, yaitu : perencanaan program dan kegiatan, pengendalian program dan kegiatan, pengawasan, pengelolaan anggaran /keuangan, pengelolaan barang, dan pengelolaan sumber daya manusia. Dalam setiap kriteria terdiri dari beberapa indikator penilaian. Dari hasil penelitian, pencapaian nilai kinerja sangat tergantung dari sumber daya manusia pada organisasi. Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, dengan jumlah sumber daya manusia yang terbatas, serta masih kurangnya kedisiplinan pegawai, nilai kinerja yang dicapai masih rendah. Hal ini menjadi permasalahan penting bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dan terus berusaha untuk meningkatkan nilai dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.. h. Pengintegrasian (integration) Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Penilaian terkait pengintegrasian pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, dapat dilihat dari kerjasama yang dilakukan pegawai untuk melaksanakan program dan kegiatan organisasi. Dari hasil wawancara dan hasil pengamatan peneliti, sebagian besar pegawai menilai bahwa melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan oleh organisasi, merupakan kewajiban sebagai PNS. Hal ini menurut peneliti karena memang organisasi perangkat daerah bukan merupakan perusahaan yang berorientasi laba, dan penghasilan pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo berdasar standar gaji yang telah ditetapkan dengan peraturan pemerintah dan tambahan penghasilan pegawai daerah masih dianggap oleh sebagian besar pegawai belum berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja. i. Pemeliharaan (maintenance) Pemeliharaan dilaksanakan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk bekerja tentu akan membuat pegawai bekerja dengan lebih baik. Lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat membantu menjaga kondisi fisik, mental dan loyalitas Saraswati, A.D., Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia
8 pegawai terhadap organisasi sampai pada masa pensiun. Menciptakan ingkungan kerja yang kondusif secara fisik melalui penyediaan ruang kerja yang nyaman dan pembangunan taman. Sedangkan secara non fisik dengan cara menjaga hubungan komunikasi yang baik antar pegawai sehingga tercipta kerukunan, kekompakan dalam organisasi. j. Kedisiplinan (discipline) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS. Instansi pemerintah wajib melaksanakan penegakkan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin. Dan PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil pengamatan peneliti dan wawancara dengan kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, bahwa tingkat kedisiplinan pegawai masih sangat rendah. Sesuai dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 239 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Lima Hari Kerja, dimana jam kerja efektif adalah 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per minggu mulai Hari Senin sampai dengan Hari Jum'at. Dengan peraturan tersebut, harusnya pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, memiliki jam kerja efektif sebagai berikut : 1) Hari Senin sampai dengan Hari Kamis, pukul WIB sampai dengan pukul WIB, dengan waktu istirahat pukul WIB sampai dengan pukul WIB; dan 2) Hari Jumat pukul WIB sampai dengan pukul WIB, dengan waktu istirahat pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Beberapa pegawai masih sering melanggar ketentuan jam kerja efektif tersebut. Hal ini menurut peneliti disebabkan beberapa hal, antara lain : 1) Rendahnya kesadaran pegawai untuk mentaati peraturan tentang jam kerja; 2) Tidak adanya alat untuk mencatat kehadiran pegawai secara aktual. Mesin pemindai sidik jari yang disediakan oleh pemerintah daerah kondisinya rusak, sehingga absensi pegawai hanya dilakukan secara manual. Hal ini tentu memungkinkan pegawai untuk menulis jam hadir dan pulang tidak sesuai dengan kenyataan; 3) Tidak diadakannya apel pagi yang rutin setiap hari, apel hanya dilaksanakan pada hari Senin. 4) Belum diberlakukannya reward and punishment terhadap pegawai yang melanggar ketentuan jam kerja. Sedangkan terkait pelanggaran disiplin pegawai, yaitu pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, tidak ada data laporan terjadinya pelanggaran disiplin oleh pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo. k. Pemberhentian (separation) Sesuai ketentuan pasal 87 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, bahwa PNS diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia, atas permintaan sendiri, mencapai batas usia pensiun, perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini, atau tidak cakap jasmani dan /atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. Sedangkan PNS dapat diberhentikan dengan tidak hormat karena melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945, dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum yang tetap, menjadi anggota dan /atau pengurus partai politik. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo sebatas pada pegawai yang berstatus tenaga harian lepas (non PNS). Sedangkan untuk PNS, kewenangan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja tidak pada dinas. Dari hasil penelitian, pada dinas tidak ditemukan adanya potensi untuk dilakukan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja terhadap pegawai. 149 Proceeding National Conference on Applied Business 2017 ISBN:
9 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisa secara diskriptif kualitatif untuk memberikan evaluasi terhadap implementasi manajemen sumber daya manusia di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, maka didapatkan simpulan sebagai berikut : Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia sudah optimal pada fungsi-fungsi manajemen yang meliputi : pengarahan, pengadaan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian; Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia belum optimal pada fungsi-fungsi manajemen yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengembangan, dan kedisiplinan; Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia yang belum optimal, menyebabkan kinerja pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo juga belum optimal SARAN Saran kepada Peneliti yang lain : Penelitian yang akan datang agar melibatkan informan dari masyarakat sebagai konsumen pelayanan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo. Hal ini untuk mengetahui kinerja sumber daya manusia dalam melayani masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Harsono, H., 2002, "Implementasi Kebijakan dan Politik", Bandung : PT. Mutiara Sumber Widya. Hasibuan, Malayu, S.P., 2003, "Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah", Jakarta : Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu, S.P., 2012, "Manajemen Sumber Daya Manusia", Jakarta : Bumi Aksara. Mangkunegara, A.P., 2010, "Evaluasi Kinerja SDM", Bandung : Refika Aditama. Pasolong, H., 2007, "Teori Administrasi Publik", Bandung : Alfabeta. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 58 tahun 2013 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Daerah. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 62 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja pada Dinas Lingkungan Hidup. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Robbins, Stephen, P., 2006, "Perilaku Organisasi". Edisi kesepuluh, Jakarta : PT Indeks Jakarta. Setiawan, G., 2004, "Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan", Bandung : Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono, 2006, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D", Bandung : Alfabeta Tjahjono, H.K Budaya Organisasional dan Balanced Scorecard: Dimensi Teori dan Praktik. UPFE UMY Saraswati, A.D., Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia
10 Tjahjono, H.K Manajemen Sumberdaya Manusia. VSM MM UMY Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 151 Proceeding National Conference on Applied Business 2017 ISBN:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur
Lebih terperinciPertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia
Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Persamaan MSDM dan Manajeen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya
Lebih terperinciPEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA tukangteori.com I. PENDAHULUAN Untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
FINAL HARMONISASI RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciRINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA A. Pendahuluan Alasan/pertimbangan penggantian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian
Lebih terperinciDISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017
DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2017 1 APARATUR SIPIL NEGARA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN): profesi bagi pegawai negeri
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar
Lebih terperinciRPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI @2015 LATAR BELAKANG PENGATURAN MANAJEMEN PPPK 19 Desember 2013 Ditandatangani DPR 15 Januari 2014 Diundangkan dalam
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.
No.1, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pegawai. Pola Karir. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA SISTEMATIKA (JUMLAH BAB: 13 JUMLAH PASAL: 89 ) BAB I KETENTUAN UMUM BAB II JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN Bagian
Lebih terperinciM A N A J E M E N A S N
ader PNS BAHAN AJAR PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III M A N A J E M E N A S N Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si Widyaiswara Ahli Utama NIP. 19561112 198503 1 006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Lebih terperinciRUU RI TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
RUU RI TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA Sumber : http://www.dpr.go.id/uu/delbills/ruu_ruu_tentang_aparatur_sipil_negara.pdf RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG APARATUR SIPIL
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG KINERJA DAN DISIPLIN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam Berita
Lebih terperinciDiatur mengenai Asas, Prinsip, Nilai Dasar, Serta Kode Etik Dan Dan Kode
MATRIKS PERBANDINGAN SUBSTANSI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999 TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014
Lebih terperinciISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur PEMERINTAH ADALAH PELAYAN MASYARAKAT SETUJUKAH ANDA?? Kantor Pemerintah Kantor Pemerintah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 72 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN TENAGA KONTRAK PADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciOleh: Roswaty,SE.MSi
Oleh: Roswaty,SE.MSi Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa
Lebih terperinciPERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)
PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN) NO. 1. Judul Undang-undang tentang Pokok- Pokok kepegawaian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi daerah di Indonesia telah membawa perubahan yang signifikan terhadap penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.6, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Kepegawaian. Aparatur Sipil Negara. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciMODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017
MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan
Lebih terperinciprofesional, bersih dan berwibawa.
PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG 1. Visi Visi Badan Kepegawaian Daerah adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai BKD melalui penyelenggaraan tugas dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN RB @2017 PENDAHULUAN BAGAIMANA TRANSFORMASI BIROKRASI INDONESIA? 2025 2018 2013 Dynamics bureaucracy Vision and Performance based
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor penggerak utama dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen
Lebih terperinciMANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL
MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG ASN DAN PP NOMOR 11 TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI @2017 POKOK BAHASAN 1 2 PENGANTAR MANAJEMEN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR INSPEKTORAT DAERAH Jalan JenderalSudirman No. 1 TELP S A M A R I N D A
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR INSPEKTORAT DAERAH Jalan JenderalSudirman No. 1 TELP. 733333 231 202 S A M A R I N D A KEPUTUSAN INSPEKTUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR : 700/ 913.d /Itprov/2017
Lebih terperinciURGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.
URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK http://pemerintah.net/ Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan- RB) dalam waktu dekat akan mengeluarkan Peraturan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa untuk mencapai tujuan
Lebih terperincitentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan 1 Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS)? DEFINISI UMUM Pengelolaan PNS untuk menghasilkan Pegawai yang Profesional, memiliki nilai dasar,
Lebih terperinciADMINISTRASI KEPEGAWAIAN. Disampaikan Oleh: Dr. H. Ngusmanto, M.Si Jl. Karangan No. 27 Komplek UNTAN HP
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN Disampaikan Oleh: Dr. H. Ngusmanto, M.Si Jl. Karangan No. 27 Komplek UNTAN HP. 08125711773 Email:ngusmantountan@gmail.com Literatur: 1. Pengembangan SDM Oleh Soekidjo Notoatmodjo,
Lebih terperinciWALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN 1 WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN TINGGI PRATAMA APARATUR SIPIL NEGARA SECARA TERBUKA DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014
ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai ) Oleh: Puspita Ardi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
Lebih terperinciNo pemberhentian dan pensiun, yang merupakan bagian yang terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN. Manajemen PNS dalam Peraturan Pemerintah in
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6037 ADMINISTRASI. Kepegawaian. PNS. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
KONSEP/DRAFT (II) RAPAT TGL 22 DES 2016 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KARIER LULUSAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK
INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.
Lebih terperinci2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
No.853, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Penunjukan Plt. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang
BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia tidak terlepas dari pengertian Manajemen,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk saling berinteraksi dan bekerja sama satu sama lain.
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi pemerintah yang digunakan untuk menggerakkan atau mengelola sumber daya lainnya
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5494 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI ADMINISTRASI. Kepegawaian. Aparatur Sipil Negara. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
KONSEP/DRAFT (I) RAPAT TGL 22 DES 2016 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KARIER LULUSAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan.
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia sebagai makhluk sosial memiliki barbagai macam kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk saling barinteraksi dan bekerja sama satu sama lain.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Manajemen
Lebih terperinciBAHAN PANITIA KERJA (PANJA) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA NO RUU APARATUR SIPIL NEGARA PENJELASAN PASAL
BAHAN PANITIA KERJA (PANJA) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA Hasil Penserasian Rumusan Tim Teknis Pemerintah Tanggal 27 Januari 2012 NO RUU APARATUR SIPIL NEGARA PENJELASAN PASAL RANCANGAN
Lebih terperinciOleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan
PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 9 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 43 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.63, 2017 ADMINISTRASI. Kepegawaian. PNS. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA I. UMUM Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang
Lebih terperinciPenerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM Pokok Bahasan Pendahuluan Gambaran Reformasi Birokrasi dan Permasalahannya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Untuk melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen terlebih dahulu,
Lebih terperinciKEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM Jl. WR. Supratman N0. 13 Telp. (0342) 806135 Fax. 808478 E-mail : bkd@blitarkab.go.id B L I T A R KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
Lebih terperinci2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta
No.43, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. PPNPN. Tata Cara. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil merupakan sumber daya manusia organisasi negara memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik. Meskipun
Lebih terperinciUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN; DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciNova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1
Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1 DESKRIPSI MATA KULIAH Dalam mata kuliah ini dibahas mengenai pemanfaatan SDM dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Pembahasan difokuskan
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ATAU UNIT KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to manage yang artinya adalah mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Kinerja Pegawai 1. Pengertian Kinerja Pegawai Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi. Kinerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas
Lebih terperinci