PEMODELAN DISPERSI SO 2 DARI SUMBER GARIS MAJEMUK DENGAN MODIFIKASI MODEL GAUSS DI JALAN MASTRIP RAYA DAN JALAN PAGESANGAN SURABAYA SELATAN
|
|
- Johan Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMODELAN DISPERSI SO 2 DARI SUMBER GARIS MAJEMUK DENGAN MODIFIKASI MODEL GAUSS DI JALAN MASTRIP RAYA DAN JALAN PAGESANGAN SURABAYA SELATAN Wisnu Wisi Nugroho 1), Abdu Fadli Assomadi 2) 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya Dosen Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya Kampus Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Keputih-Sukolilo, Surabaya *Wisnu_08@enviro.its.ac.id Abstrak Kawasan Surabaya Selatan merupakan salah satu daerah dengan perkembangan yang pesat pada sektor transportasi. Jalan Mastrip dan Pagesangan yang terletak pada daerah Surabaya Selatan merupakan penyumbang emisi terbanyak pada daerah tersebut, sehingga pemodelan ini dilakukan pada kedua jalan tersebut. Penelitian ini memiliki 2 tujuan, tujuan pertamanya adalah Menghitung Estimasi konsentrasi SO 2 dengan menggunakan modifikasi model Gauss dari sumber garis majemuk dan menghitung besarnya kontribusi pencemar. Pembangunan model dispersi menggunakan hukum Gauss ini memiliki 3 tahapan yaitu pengumpulan data sekunder,pembuatan model dan verikasi dan tahap terakhir adalah validasi. Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk data perhitungan kepadatan lalu lintas, data meteorologi dan data indeks sumber pencemar udara (ISPU). Pembuatan model dilakukan dengan mengolah data kepadatan lalu lintas sehingga menghasilkan beban emisi, data meteorologi untuk mendapat musim dan pengaruh angin dan dimodelkan sehingga menghasilkan konsentrasi ambient pada titik penerima yaitu ISPU, kemudian dilakukan perbandingan untuk 4 tahun dan 1 tahun sebagai verifikasi. Kemudian dilakukan validasi yang dibandingkan dengan data primer dari sampling. Dari hasil pemodelan ini didapat besarnya kontribusi pencemar S0 2 yang bersumber dari kegiatan transportasi adalah sebesar 0,04% dimana besarnya konsentrasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,149 µg/m 3. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi penyumbang pencemar SO 2 dari sektor transportasi sangat kecil sekali hal ini dikarenakan pemodelan tidak melihat pengaruh dari pencemaran dari sektor lain. Kata kunci : Pemodelan dispersi Gauss, Pencemaran Udara, Sulfur Dioksida (SO 2, ) Abstract South Surabaya area is one area with great development in the transport sector. Jalan Mastrip and Pagesangan which is located on Surabaya area South is an contributor emissions of largest on those regions, so the modeling this is done on both road such. This study has two goals, his first goals is to calculate estimates of SO2 concentration using a modified Gaussian models of multiple line sources and calculate the contribution of pollutant. Development of dispersion models using the Gauss law has three stages, namely the secondary data collection, modeling and verification and validation is the last stage. Secondary data collection performed for the calculation of the density of data traffic, meteorological data and data sources of air pollutant index (ISPU). Modeling carried out by processing the data density of traffic load resulting emissions, meteorological data to get the season and the effects of wind and modeled ambient concentrations resulting in the ISPU at the receiving point, then do the comparison for 4 years and 1 year as verification. Then validated in comparison with primary data from the sampling. These modeling results obtained from the contribution of pollutant S02 sourced from transport activities amounted to 0.04% where the magnitude of the resulting concentration is equal to μg/m3. Can be
2 concluded that the concentration of SO2 pollutant contributor from the transport sector is very small this is because modeling does not see the impact of pollution from other sectors. Keywords: Gauss Dispersion Modelling, Air Pollution, Sulphur dioxide (SO 2 ) 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya sebagai ibukota Propinsi Jawa Timur merupakan pusat dari berbagai macam kegiatan, termasuk kegiatan ekonomi. Perkembangan perekonomian di Surabaya mengakibatkan meningkatnya jumlah kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan niaga yang menyebabkan kompleksnya jenis kendaraan. Kompleksnya jenis kendaraan menyebabkan pemakaian bahan bakar minyak yang semakin meningkat. Peningkatan bahan bakar minyak menyebabkan banyaknya pencemaran udara terjadi, salah satu gas pencemar hasil kegiatan transportasi adalah gas SO 2. Salah satu daerah dengan kandungan pencemar SO 2 tertinggi adalah Surabaya Selatan, dikarenakan Surabaya Selatan merupakan daerah penghubung antara Surabaya dengan daerah disekitarnya. Hal ini diperkuat dengan adanya data dari alat ISPU (Index Standard Pemncemaran Udara) yang menyatakan bahwa daerah Suarabaya Selatan merupakan daerah dengan konsentrasi pencemar SO 2 tertinggi dibandingkan daerah surabaya lainnya pada tahun-tahun terakhir. Dari data sekunder yang didapatkan dari Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya pada bulan Desember 2011, menyatakan bahwa tingkat pencemar SO2 pada Surabaya Selatan mencapai 382,78 µg/m 3. ISPU merupakan salah satu alat pemantauan kualitas udara milik pemerintah. Alat ini diperlukan dikarenakan dapat mengamati tingkat polusi yang terjadi di suatu daerah secara kontinyu dan dalam jangka waktu yang lama. Kekurangan dari alat ISPU adalah biaya pembuatan alat yang mahal dan perawatan yang juga memakan biaya yang relatif tinggi dan terjadinya salah penentuan titik pemantauan dikarenakan alat ISPU tidak bisa secara langsung menetukan letak pencemar udara yang paling tinggi pada suatu daerah. Maka dari itu untuk membantu mengurangi permasalahan pada alat ISPU dibutuhkan suatu metoda lain dalam melakukan pengamatan kualitas udara. Salah satu metoda yang digunakan adalah dengan memakai pemodelan. Dengan pemodelan kita dapat melakukan suatu simulasi untuk menentukan pola dispersi sehingga kita dapat memprediksi besarnya pencemar yang ada di daerah tersebut dan pola penyebarannya kemudian kita dapat mengetahui jarak efektif yang aman terhadap polutan tersebut. Jarak efektif ini dapat digunakan sebagai kebijakan pemerintah terhadap mengatur tata guna lahan di daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan pada Jalan Mastrip Raya dan Jalan Simowan. Jalan tersebut dipilih sebagai sumber dikarenakan terletak dalam radius 5km dari alat ISPU dan memiliki transportasi yang padat juga banyaknya cerobong pabrik. Pemilihan jalan juga berdasarkan arah angin dominan, berdasar data BMKG Juanda arah angin dominan bertiup ke arah Timur. Arah angin juga digunakan sebagai pendukung dalam penentuan kinetika transport gas pencemar yang juga dihubungkan dengan kecepatan angin dan stabilitas atmosfer. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk Mengaplikasikan model yang terbangun sehingga mendapat nilai konsentrasi ambient pada penerima dari sumber garis majemuk (multiple line sources) di Jalan Mastrip Raya dan Jalan Pagesangan dan menentukan besar kontribusi SO 2 terhadap ambient.
3 2. Metodologi Penelitian 2.1 Pengumpulan data sekunder Peta Wilayah Surabaya Selatan Data kualitas udara ambient dari ISPU Data ISPU yang diambil merupakan data 5 tahun terakhir yang terletak di Jl. Gayungan Surabaya Selatan. Data ISPU ini digunakan sebagai pembanding dengan perhitungan model yang telah dilakukan. Data meteorologi dari BMKG Juanda Data meteorologi berupa arah dan kecepatan angin dan curah hujan. Data meterologi digunakan untuk mengetahui pola dispersi dari sumber pencemar. Data Dinas Perhubungan - Klasifikasi jalan Klasifikasi jalan dipilih berdasar fungsinya. Pada pemodelan ini, tidak ada pengaruh antara jalan satu arah dan jalan dua arah karena hanya menghitung beban emisi. - Jumlah dan kepadatan lalu lintas Jumlah kendaraan digunakan untuk mengetahui beban emisi yang didapat dari jalan-jalan yang digunakan sebagai sumber dan mendapat faktor konfersi bahan bakar berdasar jenis kendaraannya. Jumlah kendaraan dan kepadatan lalu lintas didapatkan dari Dinas Perhubungan Surabaya selama 5 tahun terakhir. Faktor Emisi Faktor emisi digunakan untuk menghitung laju emisi dari tiap jenis kendaraan. Data didapatkan dari Penelitian Terdahulu 2.2 Pembangunan model Penelitian ini dilakukan dengan tahapan: 1. Perhitungan beban emisi dilakukan dengan pengolahan data Trafic counting 2. Menghitung pengaruh meteorologikal terhadap proses dispersi di atmosfer, ditentukan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan. Pengaruh arah angin yakni mempengaruhi arah dispersi pencemar dan konsentrasi di titik tertentu. 3. Memodelkan dispersi dengan data-data sekunder yang diperoleh dan akan dibandingkan dengan data ISPU untuk mengetahui nilai selisihnya. Data ISPU dibagi 2 kelompok pengolahan/analisis yaitu: Data 4 tahun diolah berdasarkan musim kemarau dan hujan. Pengolahan data tersebut antara lain: rata-rata, nilai maksimum dan minimum, dan dikoreksi apakah alat detektor dilakukan kalibrasi pada hari tertentu dan bagaimana pola datanya setelah dikalibrasi. Data 1 tahun, diolah sama seperti di atas. digunakan untuk verifikasi model yang dibangun berdasarkan data 4 tahun sebelumnya. 4. Validasi untuk menghitung nilai kontribusi dilakukan dengan membandingkan data primer/hasil sampling udara ambien dengan konsentrasi hasil pemodelan yang digunakan sebagai nilai kontribusi pencemar dari sektor transportasi. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Perhitungan konsentrasi SO 2 (C model ) Untuk menghitung konsentrasi SO2 menggunakan persamaan berikut : y 2 K 2 y C exp dy y y y
4 Q ( z H ) 2 ( z H ) 2 K exp exp u. z 2 2z 2 2z Untuk mempermudah perhitungan digunakan variable baru seperti : y B y Jadi persamaan perhitungan konsentrasi akan berubah menjadi : Atau : C K y2 exp 2 y1 C Dimana : C = konsentrasi pencemar (gr/m 3 ) Q = laju emisi (gr/dt m) x = jarak sumber ke penerima (m) y = panjang jalan (m) u = kecepatan angin rata-rata (m/dt) σy = koefisien dispersi horizontal (m) σz = koefisien dispersi vertikal (m) B 2 2 K ( G G ) Hasil perhitungan konsentrasi SO 2 pada musim kemarau dan musim hujan Tahun dapat dilihat di Tabel 1 dan Tabel 2 berikut : Tabel 1 Konsentrasi SO 2 pada musim kemarau Tahun dy Jalan Musim Kemarau Q (g/m.jam) x (km) y1 (m) y2 (m) σy (m) σz(m) C Pagesangan 4 tahun 0,273 1,223-26,7 26,7 109,37 136,99 0,023 Mastrip 4 tahun 1,862 1, ,08 175,38 0,747 Pagesangan 1 tahun 0,06 1,223-26,7 26,7 109,37 136,99 0,00498 Mastrip 1 tahun 0,487 1, ,08 175,38 0,144 (Sumber : Hasil analisa) Tabel 2 Konsentrasi SO 2 pada musim hujan Tahun Jalan Q (g/m.jam) x (km) y1 (m) Musim Hujan y2 (m) σy (m) σz(m) C Pagesangan 4 tahun 0,273 1,223-26,7 26,7 109,37 136,99 Mastrip 4 tahun 1,862 1, ,08 175,38 0,025 0,791 C model total 0,771 0,149 C model total 0,816
5 Jalan Q (g/m.jam) x (km) y1 (m) Musim Hujan y2 (m) σy (m) σz(m) C Pagesangan 1 tahun 0,060 1,223-26,7 26,7 109,37 136,99 0,00498 C model total 0,149 Mastrip 1 tahun 0,487 1, ,08 175,38 0,144 (Sumber : Hasil analisa) 3.2 Pembahasan C model 4 tahun Dari Tabel 1 dan Tabel 2 dapat diketahui bahwa ada perbedaan konsentrasi SO 2 pada musim hujan dan musim kemarau. Konsentrasi SO 2 pada musim hujan lebih tinggi daripada musim kemarau. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan musim memberikan pengaruh terhadap pembentukan konsentrasi SO 2. Kecepatan angin dalam hal ini juga mempengaruhi perhitungan C model. Semakin tinggi kecepatan angin maka semakin rendah konsentrasi SO 2 yang dihasilkan. 3.3 Pembahasan C model 1 tahun Pada Tabel 1 dan Tabel 1 menunjukkan bahwa C model memiliki konsentrasi rata-rata yang lebih kecil daripada C ISPU. Hal ini disebabkan karena pembangunan model secara matematis tidak melihat pengaruh alam yang terjadi, baik itu waktu tinggal pencemar maupun kinetika reaksi yang terjadi di udara. Hal lain yang mempengaruhi konsentrasi ISPU adalah adanya kemungkinan ISPU menerima gas pencemar dari sumber lain seperti sumber titik (point source) dan pencemar dari pemukiman. 3.4 Validasi model Validasi model dapat diketahui dengan cara membandingkan konsentrasi suatu pencemar yang dimodelkan, dengan hasil pengukuran langsung dilapangan. Setelah dilakukan validasi maka dapat diketahui besarnya kontribusi gas pencemar yang akan diteliti. Dari hasil pengukuran di lapangan didapatkan konsentrasi SO 2 ambient sebesar 369,32 µg/m 3. % Kontribusi =100% - % Kontribusi =100% - Cambien Cmodel Cambien 369,32 0, ,3262 % Kontribusi = 100% - 99,960% = 0,04% x 100% x 100% Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa kontribusi SO 2 dari sumber line source atau transportasi sebesar 0,04 %. Pencemaran gas SO2 di udara terbesar berasal dari gas buangan dari industri. Jadi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk perhitungan konsentrasi SO 2 dari sumber lain sehingga dapat diketahui kontribusi SO 2 di udara dari berbagai sumber pencemar. 4. Kesimpulan Penelitian ini menghasilkan kesimpulan : 1. Dari hasil perhitungan C model dengan menggunakan model Gauss, didapatkan hasil sebagai berikut : a. Konsentrasi nitrogen dioksida (SO 2 ) pada musim kemarau tahun adalah 0,771 µg/m 3 dan pada musim hujan tahun adalah 0,816 µg/m 3. Konsentrasi nitrogen dioksida (SO 2 ) pada musim kemarau tahun 2011 adalah 0,149 µg/m 3 dan pada musim hujan tahun 2011 adalah 0,149 µg/m 3
6 2. Besar kontribusi nitrogen dioksida (SO 2 ) dari sumber multiple line sources terhadap ambient yaitu 0,04 %. 5. Daftar Pustaka Allen, Andrew T Atmospheric Dispersion Models. Air Quality Control Handbook. New York: McGraw-Hill. Anonim. A Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Anonim Udara ambien bagian 9 : penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara Roadside. SNI Anonim Peraturan gubernur Jawa Timur no 10 tahun 2009 tentang baku mutu udara ambient dan sumber emisi tidak bergerak di Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur. Azman, K., dan Kocijan J Dynamical System Identification Using Gaussian Process Models with Incorporated Local. Engineering Applications of Artificial Intelligence, 24, Charest, Marc R. J., dkk Effects of gravity and pressure on laminar coflow methane air diffusion flames at pressures from 1 to 60 atmospheres. Combustion and Flame, 158, Colls, Jeremy Air Pollution. Spon Press. London Cooper, C. D., dan Alley, F. C Air Pollution Control 3 rd Edition. Waveland Press Inc. USA Cooper, C. D., dan Alley, F. C Air Pollution Control 2 nd Edition. Waveland Press Inc. USA Departemen Kesehatan Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya terhadap Kesehatan. Jakarta Direktorat Jendral Bina Marga Republik Indonesia Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan Grineski, Sara E., dkk Children s asthma hospitalizations and relative risk due to nitrogen dioxide (NO 2 ): Effect modification by race, ethnicity, and insurance status. Environmental Research, 110, Heinhson, R. J Sources and Control of Air Polution. Prenntice Hall Upper Saddle River. New Jersey IPCC Revised 2007 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories: Reverence Manual. Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge University Press. Cambridge Monks, P. S., dkk Atmospheric composition change global and regional air quality. Atmospheric Environment, 43, Nevers, N. D Air Pollution Control Engineering 2 nd Edition. McGraw-Hill Internasional. Singapore Palupi, Retno Dewi Penerapan Gaussian Line Source Model dalam Perumusan Strategi Pengelolaan Pencemar Gas CO dari Aktivitas Transportasi di sepanjang Jalan Ahmad Yani Kota Surabaya. Thesis. Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS. Surabaya
7 Petersen, William B Users Guide for PAL A Gaussian Plume Algorithm for Point, Area and Line Sources. Enviromental Sciences Research Laboratory. Research Triangle Park. North Carolina. EPA-600/ Purwohardjo, Umaryono U, Pengukuran Horizontal. Bandung: Jurusan Teknik Geodesi ITB Skene, Katherine J., dkk Modeling effects of traffic and landscape characteristics on ambient nitrogen dioxide levels in Connecticut. Atmospheric Environment, 44, Tjasjono, B Klimatologi Umum. ITB. Bandung Vallero, Daniel Fundamentals of Air Pollution 4 th Edition. Academic Press. USA Wredho,A.2011.<URL:
Wisnu Wisi N. Abdu Fadli Assomadi, S.Si., M.T.
PEMODELAN DISPERSI SULFUR DIOKSIDA (SO ) DARI SUMBER GARIS MAJEMUK (MULTIPLE LINE SOURCES) DENGAN MODIFIKASI MODEL GAUSS DI KAWASAN SURABAYA SELATAN Oleh: Wisnu Wisi N. 3308100050 Dosen Pembimbing: Abdu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR NOMENKLATUR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciPEMETAAN KONSENTRASI PARTIKULAT DI KAWASAN RSU Dr. SOETOMO SURABAYA
PEMETAAN KONSENTRASI PARTIKULAT DI KAWASAN RSU Dr. SOETOMO SURABAYA Rachmat Boedisantoso, IDAA Warmadewanthi and Rr. Windarizti Yuniastried Putri Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan komponen yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Tingkat pencemaran udara di Kota Padang cukup tinggi. Hal
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iii vi iv xi xiii xiv BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 2
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT i ii iii iv v vii ix x xi xii xiii
Lebih terperinciKAJIAN MODEL EMISI KARBONDIOKSIDA DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KOTA SURABAYA
KAJIAN MODEL EMISI KARBONDIOKSIDA DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KOTA SURABAYA Pembimbing: Prof. Ir. Joni Hermana, MScES, Ph.D Aryo Sasmita 3309 201 005 Program Magister Teknik Lingkungan FTSP - ITS PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi saat ini menjadi masalah yang sangat penting karena dapat mengindikasikan kemajuan suatu daerah. Transportasi sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Udara merupakan zat yang penting dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi. Selain memberikan oksigen, udara juga berfungsi sebagai alat penghantar suara dan bunyi-bunyian,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL FINITE LENGTH LINE SOURCE UNTUK MENDUGA KONSENTRASI POLUTAN DARI SUMBER GARIS (STUDI KASUS: JL. M.H. THAMRIN, DKI JAKARTA)
PENERAPAN MODEL FINITE LENGTH LINE SOURCE UNTUK MENDUGA KONSENTRASI POLUTAN DARI SUMBER GARIS (STUDI KASUS: JL. M.H. THAMRIN, DKI JAKARTA) EKO SUPRIYADI DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil Analisa Bulan November Lokasi/Tahun Penelitian SO2 (µg/m 3 ) Pintu KIM 1 (2014) 37,45. Pintu KIM 1 (2015) 105,85
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Udara merupakan salah satu faktor penting dalam keberlangsungan hidup semua mahluk hidup terutama manusia. Seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur mulai
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan yang telah dilakukan serta tujuan dari tugas akhir ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat konsentrasi partikulat Maksimum pada hari Senin untuk
Lebih terperinciMaria Katherina Gnadia Liandy, Endro Suswantoro, Hernani Yulinawati
ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED PARTICULATE (TSP), SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ), DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO 2 ) DI UDARA AMBIEN DARI EMISI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) BANTEN 3 LONTAR DENGAN MODEL GAUSSIAN
Lebih terperinciLAMPIRAN I PETA LOKASI DAN DATA MASUKAN
DAFTAR PUSTAKA 1. Camelli, F. E., S. R. Hanna, and R. Löhner, 2004, Simulation of the MUST field experiment using the FEFLO-Urban CFD model. Fifth Symp. on the Urban Environment, Vancouver, BC, Canada,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, bumi tempat tinggal manusia telah tercemar oleh polutan. Polutan adalah segala sesuatu yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup dan lingkungan. Udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk di Kota Padang setiap tahun terus meningkat, meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan peningkatan jumlah transportasi di Kota Padang. Jumlah kendaraan
Lebih terperinciESTIMASI PRODUKSI DAN DISPERSI GAS POLUTAN DARI KEGIATAN DAUR ULANG LIMBAH ALUMINIUM
SEMINAR NASIONAL 212 - WASTE MANAGEMENT I ESTIMASI PRODUKSI DAN DISPERSI GAS POLUTAN DARI KEGIATAN DAUR ULANG LIMBAH ALUMINIUM GENERATION ESTIMATION AND THE DISPERSION OF POLLUTANT GASES FROM ALUMINIUM
Lebih terperinciPRAKIRAAN KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DENGAN PEMODELAN DELHI FINITE LINE SOURCE (Studi Kasus: Jalan MT. Haryono, Medan)
PRAKIRAAN KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DENGAN PEMODELAN DELHI FINITE LINE SOURCE (Studi Kasus: Jalan MT. Haryono, Medan) TUGAS AKHIR Oleh EVA TIORILLYS MASHALY 120407002 Pembimbing I Prof. Dr. Ir. Muh.
Lebih terperinciEVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU
EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU Oleh: Imam Yanuar 3308 100 045 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciESTIMASI BESAR KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA BERDASARKAN KEGIATAN TRANSPORTASI DENGAN MODEL DFLS
1 ESTIMASI BESAR KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA BERDASARKAN KEGIATAN TRANSPORTASI DENGAN MODEL DFLS Agustina Rahayu* dan Arie Dipareza Syafei Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo, Jl. A.R
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Hal ini disebabkan oleh potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan Industri yang pesat di Indonesia tidak hanya memberikan dampak positif bagi pendapatan negara dan kesejahteraan rakyat, tetapi juga memberikan dampak negatif
Lebih terperinciPEMODELAN DISPERSI NO2 DARI SUMBER GARIS MENGGUNAKAN APLIKASI OPEN SOURCE R BERDASARKAN MODEL GAUSS
PEMODELAN DISPERSI NO2 DARI SUMBER GARIS MENGGUNAKAN APLIKASI OPEN SOURCE R BERDASARKAN MODEL GAUSS Rachmanu Eko Handriyono 1) dan Arie Dipareza Syafei 2) Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi
Lebih terperinciTINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)
TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe) Gustina Fitri *) ABSTRAK Simpang Empat Bersinyal Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk 2.191.140 jiwa pada tahun 2014 (BPS Provinsi Sumut,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR FISIS YANG MEMPENGARUHI AKUMULASI NITROGEN MONOKSIDA DAN NITROGEN DIOKSIDA DI UDARA PEKANBARU
FAKTOR-FAKTOR FISIS YANG MEMPENGARUHI AKUMULASI NITROGEN MONOKSIDA DAN NITROGEN DIOKSIDA DI UDARA PEKANBARU Riad Syech, Sugianto, Anthika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5
Lebih terperinciDISPERSI GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DARI SUMBER TRANSPORTASI DI KOTA PONTIANAK
DISPERSI GAS KARBON MONOKSIDA () DARI SUMBER TRANSPORTASI DI KOTA PONTIANAK DISPERSION OF CARBON MONOXIDE () FROM TRANSPORTATION SOURCE IN PONTIANAK CITY Winardi* Program Studi Teknik Lingkungan Universitas
Lebih terperinciPOLUSI UDARA DI KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG
POLUSI UDARA DI KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG Sumaryati Peneliti Bidang Komposisi Atmosfer, LAPAN e-mail: sumary.bdg@gmail.com,maryati@bdg.lapan.go.id RINGKASAN Pengelolaan polusi udara pada prinsipnya adalah
Lebih terperinciKeywords : Indoor Air Pollution, Nitrogen Dioxide (NO₂), Parking Area
ANALISIS KUALITAS NO 2 DALAM RUANG PADA PERPARKIRAN BASEMENT DAN UPPER GROUND ( Studi Kasus : Mall X, Semarang) Qiyam Maulana Binu Soesanto, Haryono Setiyo Huboyo, Endro Sutrisno Program Studi Teknik Lingkungan
Lebih terperinciSTUDI TINGKAT KUALITAS UDARA PADA KAWASAN RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO DI MAKASSAR
JURNAL TUGAS AKHIR STUDI TINGKAT KUALITAS UDARA PADA KAWASAN RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO DI MAKASSAR Oleh : AYUKO HIRANI SALEH D121 10 265 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia yang berkembang pesat dewasa ini terutama dalam bidang industri telah mengakibatkan kebutuhan tenaga listrik meningkat dari tahun ke tahun.
Lebih terperinciKusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T 2013:7 (1)
dan Tahun Pembuatan Kendaraan dengan ISSN Emisi 1978-5283 Co 2 Kusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T 2013:7 (1) HUBUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR, ODOMETER KENDARAAN DAN TAHUN PEMBUATAN KENDARAAN DENGAN
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan luas wilayah 32,50 km 2, sekitar 1,02% luas DIY, jumlah
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi
JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno
Lebih terperinciFakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Program Studi Meteorologi PENERBITAN ONLINE AWAL Paper ini adalah PDF yang diserahkan oleh penulis kepada Program Studi Meteologi sebagai salah satu syarat kelulusan
Lebih terperinciKAJIAN KONSENTRASI POLUTAN KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO 2 ) DI TERMINAL TERPADU AMPLAS MEDAN DENGAN MODEL SCREEN3
KAJIAN KONSENTRASI POLUTAN KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO 2 ) DI TERMINAL TERPADU AMPLAS MEDAN DENGAN MODEL SCREEN3 TUGAS AKHIR Oleh DYAH WULANDARI 120407030 Pembimbing I Prof. Dr. Ir.
Lebih terperinciPEMBENTUKAN FUNGSI PENGARUH METEOROLOGI PADA PERSAMAAN GAUSS MENGGUNAKAAN SOFTWARE R
PEMBENTUKAN FUNGSI PENGARUH METEOROLOGI PADA PERSAMAAN GAUSS MENGGUNAKAAN SOFTWARE R Rachmanu Eko Handriyono 1 1 Teknik Lingkungan-ITATS, Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya email: handriyono.rachmanu@itats.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Pada tugas akhir ini dilakukan analisis Nitrogen dioksida (NO2) pada proses pembakaran pembuatan genteng keramik di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Aktivitas industri dapat memberikan kontribusi kenaikan kadar polutan, seperti gas dan partikulat ke dalam lingkungan udara atmosfer sehingga dapat menurunkan mutu udara
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 6: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 6: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciOP-030 Uji Validasi Program Caline4 terhadap Dispersi Gas NO2 dari Sektor Transportasi di Kota Padang
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II e-issn -880 Padang, 9 Oktober 06 OP-00 Uji Validasi Program terhadap Dispersi Gas NO dari Sektor Transportasi di Kota Padang Vera Surtia Bachtiar, Siti
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciII. LINGKUP KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH PENELITIAN...22
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR/FOTO... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT... xii I. PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang......1
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
D216 Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Untuk Menyerap Emisi CO 2 Kendaraan Bermotor Di Surabaya (Studi Kasus: Koridor Jalan Tandes Hingga Benowo) Afrizal Ma arif dan Rulli Pratiwi Setiawan Perencanaan
Lebih terperinciKONSENTRASI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO
KONSENTRASI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO F. Jansen 1, S.Sengkey 2 1 Dosen Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi 2 Dosen Politeknik Negeri Manado ABSTRAK
Lebih terperinciPenilaian Kualitas Udara, dan Indeks Kualitas Udara Perkotaan
Penilaian Kualitas Udara, dan Indeks Kualitas Udara Perkotaan Kuliah Minggu V Laboratorium Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim (LPUPI) Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS Host of Urban Problems Problem
Lebih terperinciPEMETAAN DISTRIBUSI KONSENTRASI KARBON DIOKSIDA (CO 2 ) DARI KONTRIBUSI KENDARAAN BERMOTOR DI KAMPUS ITS SURABAYA
PEMETAAN DISTRIBUSI KONSENTRASI KARBON DIOKSIDA (CO 2 ) DARI KONTRIBUSI KENDARAAN BERMOTOR DI KAMPUS ITS SURABAYA MAPPING OF CONCENTRATION DISTRIBUTION OF CARBON DIOXIDE (CO 2 ) DUE TO CONTRIBUTION OF
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandara merupakan salah satu sumber tarikan perjalanan bagi suatu zona. Meningkatnya aktivitas di bandara dapat menyebabkan jumlah perjalanan yang tertarik ke tata
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FTSP - ITS
Teknik Lingkungan FTSP-ITS MATA KULIAH KODE BOBOT SEMESTER Tujuan Pembelajaran Kompetensi (KU1,KU3,KU7, KU8,KP2,KP3,KL3) Materi : Pencemaran Udara : RE091304 : 3 SKS : III RANCANGAN PEMBELAJARAN JURUSAN
Lebih terperinci(STUDI KASUS : JL. KARANGREJO RAYA, JL. SUKUN RAYA DAN JL. NGESREP TIMUR V) Ita Tetriana Agustini, Sudarno, Titik Istirokhatun
ANALISA HUBUNGAN JUMLAH KENDARAAN DAN FAKTOR METEOROLOGI (SUHU, KELEMBABAN UDARA DAN KECEPATAN ANGIN) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SO 2 PADA PERSIMPANGAN JALAN KOTA SEMARANG (STUDI KASUS : JL. KARANGREJO
Lebih terperinciANALISIS BEBAN PENCEMAR UDARA SO 2 DAN HC DENGAN PENDEKATAN LINE SOURCE MODELING (STUDI KASUS DI JALAN MAGELANG YOGYAKARTA)
ANALISIS BEBAN PENCEMAR UDARA SO 2 DAN HC DENGAN PENDEKATAN LINE SOURCE MODELING (STUDI KASUS DI JALAN MAGELANG YOGYAKARTA) ANALISYS OF AIR POLLUTER SO 2, AND HC BY USING LINE SOURCE MODELING APPROACH
Lebih terperinciESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR
ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : AMBAR YULIASTUTI L2D 004 294 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK DARI SEKTOR TRANSPORTASI UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DI KABUPATEN SUMENEP-JAWA TIMUR
PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK DARI SEKTOR TRANSPORTASI UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DI KABUPATEN SUMENEP-JAWA TIMUR Qorry Nugrahayu 1), Rachmat Boedisantoso 2) dan Joni Hermana 3) 1,2,3)
Lebih terperinciKAJIAN MODEL PENYEBARAN KARBONDIOKSIDA DARI KEGIATAN INDUSTRI KOTA SURABAYA DIAH WIJAYANTI JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
KAJIAN MODEL PENYEBARAN KARBONDIOKSIDA DARI KEGIATAN INDUSTRI KOTA SURABAYA DIAH WIJAYANTI 3309201002 JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Menurut Boubel dkk (1994): gas yang dianggap sebagai polutan adalah SO x,
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO
PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO Yonnet Hellian Kresna 1, *), Rachmat Boedisantoso 2)
Lebih terperinciSUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO
SUMMARY ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO Oleh : Yuliana Dauhi Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas
Lebih terperinciANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA)
ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN (STUDI KASUS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA) Lydia Novitriana 1), Dewi Handayani 2),,Muh Hasbi 3) 1) Pengajar Teknik Sipil,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Oleh REZA DARMA AL FARIZ PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
PREDIKSI KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA (CO) DAN SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) DARI SUMBER TRANSPORTASI DI JALAN S.PARMAN MEDAN MENGGUNAKAN BOX MODEL STREET CANYON TUGAS AKHIR Oleh REZA DARMA AL FARIZ 130407011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan fisik kota yang ditentukan oleh pembangunan sarana dan prasarana. Lahan yang seharusnya untuk penghijauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi udara merupakan masalah lingkungan global yang terjadi di seluruh dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), polusi udara menyebabkan kematian
Lebih terperinciPENGELOMPOKAN KUALITAS UDARA AMBIEN MENURUT KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN ANALISIS KLASTER
PENGELOMPOKAN KUALITAS UDARA AMBIEN MENURUT KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN ANALISIS KLASTER SKRIPSI Disusun oleh RIZKI TAHER DWI KURNIAWATI 24010210141017 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN
Lebih terperinciBEBAN EMISI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA YOGYAKARTA
BEBAN EMISI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA YOGYAKARTA Sa duddin Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM Kemuning M-3 Sekip Sleman Yogyakarta 55281 Telp: (0274) 556928, 563984, 6491075 saduddin@ugm.ac.id
Lebih terperinciPi Oi (9) T2 T1. Pn = Po - Ka (Tn-To) (10)
7 RMSE = N i=l Keterangan: Pi = Konsentrasi CO dari ISPU Oi = Konsentrasi CO dari hasil perhitungan Pi Oi N 2 (7) Root Mean Square Error (RMSE) digunakan untuk mengukur tingkat akurasi hasil prakiraan
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN CAR FREE DAY (CFD) DI KOTA PEKANBARU UNTUK PENGURANGAN EMISI KARBON DARI KEGIATAN TRANSPORTASI
PENGARUH KEGIATAN CAR FREE DAY (CFD) DI KOTA PEKANBARU UNTUK PENGURANGAN EMISI KARBON DARI KEGIATAN TRANSPORTASI Aryo Sasmita Teknik Lingkungan, Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan pengamatan kendaraan yaitu menghitung jenis dan jumlah kendaraan untuk mendapatkan
Lebih terperinciPemantauan kualitas udara. Kendala 25/10/2015. Hal yang penting diperhatikan terutama ialah aspek pengambilan sampel udara dan analisis pengukurannya
Pemantauan kualitas udara Hal yang penting diperhatikan terutama ialah aspek pengambilan sampel udara dan analisis pengukurannya Keabsahan dan keterpercayaannya ditentukan oleh metode dan analisis yang
Lebih terperinciEvaluasi Perubahan Emisi Gas NO x dan SO 2 dari Kegiatan Transportasi di Kamal-Bangkalan Akibat Pengoperasian Jembatan Suramadu
Evaluasi Perubahan Emisi Gas NO x dan SO 2 dari Kegiatan Transportasi di Kamal-Bangkalan Akibat Pengoperasian Jembatan Suramadu *Imam Yanuar a), Abdu Fadli Assomadi b) a) Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan
Lebih terperinciSIMULASI PENYEBARAN GAS SO 2 DENGAN MODEL FLUENT DAN MODEL DIFUSI GAUSS GANDA
SIMULASI PENYEBARAN GAS SO 2 DENGAN MODEL FLUENT DAN MODEL DIFUSI GAUSS GANDA (Studi Kasus di PLTU PT. INDORAMA SYNTHETICS tbk.) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kurikuler Program Sarjana di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan
Lebih terperinciPENCEMARAN UDARA AKIBAT KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN P. H. H. MUSTOFA, BANDUNG. Grace Wibisana NRP : NIRM :
PENCEMARAN UDARA AKIBAT KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN P. H. H. MUSTOFA, BANDUNG Grace Wibisana NRP : 9721053 NIRM : 41077011970288 Pembimbing : Ir. Budi Hartanto Susilo, M. Sc Ko-Pembimbing : Ir. Gugun Gunawan,
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH KENDARAAN DAN FAKTOR METEOROLOGI TERHADAP KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA (CO) DI JALAN PANDANARAN KAWASAN SIMPANG LIMA, KOTA SEMARANG
PENGARUH JUMLAH KENDARAAN DAN FAKTOR METEOROLOGI TERHADAP KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA (CO) DI JALAN PANDANARAN KAWASAN SIMPANG LIMA, KOTA SEMARANG Sartikasmawaty Sinaga, Sudarno, Dwi Siwi Handayani Program
Lebih terperinciMODUL X CALINE4. 1. Tujuan Praktikum
MODUL X CALINE4 1. Tujuan Praktikum Praktikan mampu menggunakan model Caline4 untuk memprediksi sebaran gas karbon monoksida akibat emisi gas kendaraan bermotor. Praktikan mampu menganalisa dampak dari
Lebih terperinciAnalisis Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Mangetan Kanal Kabupaten Sidoarjo dengan Metode QUAL2Kw
1 Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Mangetan Kanal Kabupaten Sidoarjo dengan Metode QUAL2Kw Merdinia Nita Saraswaty, Nieke Karnaningroem dan Didik Bambang S Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas
Lebih terperinciTINGKAT PENCEMARAN UDARA CO AKIBAT LALU LINTAS DENGAN MODEL PREDIKSI POLUSI UDARA SKALA MIKRO
TINGKAT PENCEMARAN UDARA CO AKIBAT LALU LINTAS DENGAN MODEL PREDIKSI POLUSI UDARA SKALA MIKRO Sandri Linna Sengkey Alumni Pascasarjana S Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Freddy Jansen Dosen Pascasarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara merupakan sumber daya alam milik bersama yang besar pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk bernafas umumnya tidak atau kurang
Lebih terperinciPOLA PERSEBARAN KUALITAS UDARA AMBIENT KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR INDUSTRI CILEGON SEBAGAI ACUAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA CILEGON TUGAS AKHIR
POLA PERSEBARAN KUALITAS UDARA AMBIENT KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR INDUSTRI CILEGON SEBAGAI ACUAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA CILEGON TUGAS AKHIR Oleh : WAHYU WARDANI L2D 098 471 JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciPENDUGAAN KONSENTRASI PERMUKAAN POLUTAN SULFUR DIOKSIDA (SO*) MENGGUNAKAN MODEL GAUSSIAN (STUD1 KASUS : PT. YAMAHA MOTOR MANUFARTURING, JAKARTA)
PENDUGAAN KONSENTRASI PERMUKAAN POLUTAN SULFUR DIOKSIDA (SO*) MENGGUNAKAN MODEL GAUSSIAN (STUD1 KASUS : PT. YAMAHA MOTOR MANUFARTURING, JAKARTA) OLEH : MUHAMMAD HAKIKI G24103021 DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN
Lebih terperinciINVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM
INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM Izzati Winda Murti 1 ), Joni Hermana 2 dan R. Boedisantoso 3 1,2,3) Environmental Engineering,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Komposisi dan Perilaku Gas Buang Kendaraan Bermotor Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pollution Monitoring Network (BAPMoN) tahun 1960, Global Atmosphere Watch
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat pemantau kualitas udara di Indonesia dilatarbelakangi oleh adanya Global Ozone Observating System (GO3OS) pada tahun 1950, Background Air Pollution Monitoring
Lebih terperinciANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI. Oleh : IRMAYANTI NIM.
ANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : IRMAYANTI NIM. 081000069 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Udara di perkotaan tak pernah terbebas dari pencemaran asap beracun yang dimuntahkan oleh jutaan knalpot kendaraan bermotor. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
Lebih terperinciThe Spread of Carbondioxide Gases Using Geographic Information System in Mojokerto City
51 Agihan Polutan CO2 Di Kota Mojokerto Dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) The Spread of Carbondioxide Gases Using Geographic Information System in Mojokerto City Riza Faradina 1, Alexander Tunggul
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA MALANG
PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA MALANG Gianina Qurrata Dinora 1), Joni Hermana 1 dan Rahmat Boedisantoso 1 1) Teknik Lingkungan,
Lebih terperinciEksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA p. ISSN: e. ISSN: AIR POLLUTION SIMULATION FROM CIREBON POWER PLANT ACTIVITY
AIR POLLUTION SIMULATION FROM CIREBON POWER PLANT ACTIVITY Muhaimin 1*, Eko Sugiharto 2, Adhitasari Suratman 2 1 Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Islam indonesia, Yogyakarta 2 Ilmu Kimia
Lebih terperinciAplikasi QUAL2Kw sebagai Alat Bantu Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Kota Madiun)
SCIENTIFIC CONFERENCE OF ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY IX - 2012 Aplikasi QUAL2Kw sebagai Alat Bantu Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Kota Madiun) Adam Rusnugroho *, Ali Masduqi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan jalan memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai prasarana untuk memindahkan/transportasi orang dan barang, dan merupakan urat nadi untuk mendorong
Lebih terperinciPrediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3)
Prediksi Emisi Karbondioksida Dari Kegiatan Transportasi Di Kecamatan Tampan Febrian Maulana 1), Aryo Sasmita 2), Shinta Elystia 3) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2,3) Dosen Teknik Lingkungan
Lebih terperinciTersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 4 (2015)
PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN BOD DAN FECAL COLIFORM SUNGAI DENGAN METODE QUAL2E (Studi Kasus: Sungai Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta) Rama Paundra Aristiawan *), Syafrudin **), Winardi Dwi
Lebih terperinciOleh Tude Trisnajaya Desak Putu Dewi Kasih Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERKAIT DENGAN PENCEMARAN UDARA DI KOTA DENPASAR SETELAH KELUARNYA PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA Oleh Tude Trisnajaya Desak Putu Dewi
Lebih terperinciANALISIS SEBARAN PENCEMARAN UDARA MENGGUNAKAN MODEL DISPERSI GAUSS DAN PEMETAAN ArCGIS 10
12-102 ANALISIS SEBARAN PENCEMARAN UDARA MENGGUNAKAN MODEL DISPERSI GAUSS DAN PEMETAAN ArCGIS 10 Analysis of Distribution from Air Pollution Using Gaussian Dispersion Model and Mapping ArCGIS 10 Aktrista
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Analisis Tingkat Pencemaran Udara Pada Kawasan Pemukiman Kota Makassar
TUGAS AKHIR Analisis Tingkat Pencemaran Udara Pada Kawasan Pemukiman Kota Makassar (Studi Kasus Perumahan Bukit Baruga dan Perumahan Dosen Unhas ) Fitriana Indah Ay (D121 09 305) PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Lebih terperinciKAJIAN HUBUNGAN ANTARA VARIASI KECEPATAN KENDARAAN DENGAN EMISI YANG DIKELUARKAN PADA KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT
KAJIAN HUBUNGAN ANTARA VARIASI KECEPATAN KENDARAAN DENGAN EMISI YANG DIKELUARKAN PADA KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT Vera Surtia Bachtiar Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Unand Kampus Limau Manis
Lebih terperinciKONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :
KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN Disusun Oleh : Arianty Prasetiaty, S.Kom, M.S.E (Kasubid Transportasi, Manufaktur, Industri dan Jasa Bidang Inventarisasi
Lebih terperinciLAPORAN HASIL UJI. Alamat : Kampung Salam, Darmaga, Kec. Cisalak Kab. Subang, West Java 04011
LAPORAN HASIL UJI Pelanggan : PT. Tirta Investama - Subang. Alamat : Kampung Salam, Darmaga, Kec. Cisalak Kab. Subang, West Java 04011 Laporan : -Kualitas Emisi Sumber Tidak Bergerak Tanggal selesai :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara sudah menjadi masalah yang serius di kota-kota besar di dunia. Polusi udara perkotaan yang berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan telah dikenal
Lebih terperinciSTUDI TINGKAT PENCEMARAN UDARA KARENA ASAP KENDARAAN BERMOTOR DI BEBERAPA WILAYAH PADAT SURAKARTA
STUDI TINGKAT PENCEMARAN UDARA KARENA ASAP KENDARAAN BERMOTOR DI BEBERAPA WILAYAH PADAT SURAKARTA Wibowo 1 Endang Kwartiningsih 2 Abstract : The Aim of this research is to find determines factor concentration
Lebih terperinciCyndia Putri Lupita *), Sudarno, Titik Istirokhatun PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ABSTRACT
ANALISIS PENGARUH UMUR MESIN, PERIODE SERVIS DAN JARAK TEMPUH TERHADAP KONSENTRASI EMISI CO, NO X, HC DAN CO PADA SEPEDA MOTOR TIPE SPORT (STUDI KASUS : MOTOR YAMAHA VIXION) Cyndia Putri Lupita *), Sudarno,
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO
PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO Veny Rachmawati 1), Rachmat Boedisantoso 2) dan Joni Hermana 3) 1,2,3) Environmental
Lebih terperinciVALIDASI DAN APLIKASI MODEL CALINE4 PADA JALUR TRANS - JAKARTA BUSWAY
VALIDASI DAN APLIKASI MODEL CALINE4 PADA JALUR TRANS - JAKARTA BUSWAY TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Melissa NIM: 15303013 Program Studi Teknik Lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas udara perkotaan di Indonesia menunjukkan kecenderungan menurun dalam beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi
Lebih terperinci