ANALISA SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING
|
|
- Sucianty Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume 1, Nomor 1, April 2015 ANALISA SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Bachtiar Efendi* 1, Ricky Ramadhan 2 1 Program Studi Sistem Komputer, STMIK Royal Kisaran; 2 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, *1 medo_bakti@yahoo.com Abstrak Sistem pakar ini untuk pendukung informasi parameter awal terjadinya peristiwa kebakaran di dalam ruangan. Sistem pakar ini dapat membantu setiap orang yang membutuhkan informasi suhu awal, kepekatan asap dan intensitas cahaya pada awal peristiwa kebakaran. Sistem yang dianalisa menggunakan mikrokontroler ATmega8535. Nilai suhu awal kebakaran diperoleh dengan memanfaatkan Sensor Suhu LM35, sedangkan untuk kepekatan asap diperoleh dengan menggunakan Sensor Asap MQ-2. Adapun nilai intensitas cahaya diperoleh dengan memanfaatkan Sensor Cahaya LDR (Light Defendence Resistor). Pengguna sistem dapat langsung memperoleh data nilai suhu, kepekatan asap dan intensitas cahaya dengan cara memilih tiga tipe kebakaran yang tersedia dan selanjutnya memproses pilihan tersebut.metode inferensi yang digunakan untuk menganalisa sistem deteksi dini kebakaran studi kasus di laboratorium elektronika STMIK Royal adalah metode Backward Chaining. Kata kunci- Sistem Pakar, Sensor Suhu LM35, LDR (Light Defendence Resistor) Sensor Asap MQ-2, Backward chaining. 1. PENDAHULUAN Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang tidak dikehendaki. Peristiwa kebakaran dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, baik kerugian material maupun kerugian jiwa. Proses kebakaran dapat ditandai dengan timbulnya asap dan kenaikan suhu. Penelitian ini fokus pada pengembangan sistem pakar yang dapat memberikan informasi tentang data suhu, kepekatan asap dan intensitas cahaya yang terjadi pada suatu kebakaran berdasarkan besar kecilnya peristiwa kebakaran. Sensor Asap MQ-2 Sensor MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap di udara. Sensor akan mendeteksi keberadaan gas yang terkandung dalam kepulan asap. Ketika sensor mendeteksi ada asap maka resistansi elektrik sensor akan turun. Memanfaatkan prinsip kerja naik turunnya resistansi dari sensor MQ-2 ini, kandungan gas asap tersebut dapat terdeteksi. Sensor Suhu LM35 Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor suhu LM35 umum digunakan pada sistem pengukur suhu karena ketelitian, kesensitifan terhadap perubahan suhu serta harga yang murah. Selain itu sensor suhu LM35 juga mudah dalam pengoperasiannya, tanpa perangkat tambahan, pinpin dari sensor ini dapat langsung dihubungkan dengan sumber tegangan DC / baterai sedangkan out putnya langsung dihubungkan ke ADC (analog to digital converter) Sensor Cahaya LDR Fotoresistor adalah detektor yang berguna untuk penerapan kecepatan tanggap rendah dan menengah. Kecepatan tanggap fotoresistor tidak tinggi dan memerlukan waktu beberapa puluh milidetik untuk mencapai tahanan yang baru bila intensitas cahaya diubahsecara mendadak. Fotoresistor juga disebut LDR (light dependent resistor).[2] Mikrokontroler Atmega8535 Mikrokontroler merupakan chip cerdas yang menjadi tren dalam pengendalian otomatis. Atmega 8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, Atmega 8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat desain sistem untuk mengoptimalisasi konsumsi daya versus kecepatan proses.[1]. Atmega 8535 mempunyai ADC (analog to digital converter) untuk mengubah data-data analog menjadi digital untuk diolah atau diproses lebih lanjut. Out put data analog dari sensor suhu, sensor asap dan sensor cahaya dihubungkan dengan perangkat ADC untuk kemudian diolah dan ditampilkan pada layar LCD (liquid crystal display) penampil. 2. METODE PENELITIAN Untuk penyelesaian masalah dalam mengetahui parameter suatu peristiwa kebakaran ke dalam sistem 49
2 pakar ini digunakan metode inferensi Backward Chaining. Metode backward chaining adalah kebalikan dari Forward Chaining. Percobaan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Proses pencarian dengan metode backward chaining berangkat dari kanan ke kiri, yaitu dari kesimpulan sementara menuju kepada premis, metode ini sering disebut gol driven pencarian dikendalikan oleh tujuan yang diberikan.[3] Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui parameter suhu, asap dan cahaya saja, tidak mengerjakan aplikasi lain seperti menyalakan alaram atau sebagainya. Adapun sistem yang dirancang adalah seperti terlihat pada gambar diagram blok di bawah ini : Gambar 1 Diagram Blok Sistem Detektor Kebakaran Untuk memudahkan pembuatan aturan dan rule pada sistem pakar pendeteksi dini kebakaran dengan metoda backward chaining ini maka dibuat beberapa kriteria dan pengkodean seperti tertera pada tabel 1 di bawah ini : Tabel 1. Daftar dan Pengkodean Parameter Nilai Kode Ket. Level Tidak ada api & asap K1 Aman K2 Waspada K3 Bahaya K4 Kebakaran Kecil K5 Kebakaran Sedang K6 Kebakaran Agak besar K7 Kebakaran Besar K8 Sangat besar K9 Suhu Suhu 24 0 C 27 0 C S1 Suhu 28 0 C 31 0 C S2 Suhu 32 0 C 35 0 C S3 Suhu 36 0 C 39 0 C S4 Suhu 40 0 C 43 0 C S5 Suhu 44 0 C S6 Kepekatan Asap Asap = 0,0 V A1 Asap 0,1 1,0 V A2 Asap 1,1 3,0 V A3 Asap 3,1 5,0 V A4 Asap 5,1 8,0 V A5 Asap 8,1 10 V A6 Intensitas Cahaya Cahaya 2,0 V C1 Sangat terang Cahaya 2,1 4,0 V C2 Agak terang 50
3 Cahaya 4,1 6,0 V C3 Cahaya 6,1 8,0 V C4 Agak gelap Cahaya 8,1 10 V C5 Sangat gelap Berdasarkan representasi pengetahuan yang didapat dari pengujian sistem deteksi dini kebakaran diperoleh beberapa rule untuk menentukan apakah suatu peristiwa kebakaran nantinya akan termasuk level aman, bahaya, kebakaran besar, sedang atau kecil maka disusun daftar aturan (rule) sebagai berikut : Tabel 2. Daftar Aturan (Rule) No Aturan ( Rule ) 1 If S1 = Benar And A1 = Benar And C3 = Benar Then K1 2 If S1 = Benar And A2 = Benar And C3 = Benar Then K2 3 If S1 = Benar And A3 = Benar And C3 = Benar Then K3 4 If S2 = Benar And A3 = Benar And C3 = Benar Then K4 5 If S3 = Benar And A4 = Benar And C3 = Benar Then K5 6 If S4 = Benar And A4 = Benar And C3 = Benar Then K6 7 If S5 = Benar And A4 = Benar And C2 = Benar Then K7 8 If S5 = Benar And A5 = Benar And C1 = Benar Then K8 9 If S6 = Benar And A6 = Benar And C1 = Benar Then K9 Dari aturan (rule) yang tersaji pada tabel 2 di atas dapat dibuat sebuah pohon keputusan seperti gambar 2 di bawah ini : Sangat Besar : Suhu=S6, Asap=A6, Cahaya=C2 Tidak Ada Api & Asap : Suhu=S1, Asap=A1, Aman : Suhu=S1, Asap=A2, Besar : Suhu=S5, Asap=A5, Cahaya=C2 Tipe kebakaran Waspada : Suhu=S1, Asap=A3, Agak Besar : Suhu=S5, Asap=A4, Cahaya=C2 Sedang : Suhu=S4, Asap=A4, Kecil : Suhu=S3, Asap=A4, Bahaya : Suhu=S2, Asap=A3, Gambar 2 Pohon Keputusan Sistem Pakar Kebakaran 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk nyata implementasi bahasa pemograman adalah perancangan interface yang dibutuhkan untuk penyelesaian proses. Interface berbentuk form yang bisa diuraikan sebagai berikut: Form Login Untuk mengisi database sesuai rule atau mengubah database rule yang ada, hanya admin atau pakar yang dapat melakukannya karena dibatasi oleh sistem login. Pada form login ini, user name dan pasword harus diisi sesuai dengan yang telah dibuat pada sistem. Gambar 3. Form Login Form Pengujian Pada form ketika diaktifkan akan ditampilkan label jenis kebakaran, suhu, asap, cahaya dan keterangan. Pada label jenis kebakaran, user harus mengisi nama tipe kebakaran yang diinginkan informasinya. Jika nama tipe yang dimasukkan sesuai 51
4 dengan data yang tersimpan pada sistem, maka label suhu, asap, cahaya dan keterangan akan langsung menampilkan informasi yang ada. Bentuk form pengujian terlihat pada gambar 5.3 berikut ini : Input Data ke Sistem Gambar 4. Menu Pengujian Gambar 4 di atas masih kosong parameterparameter kebakarannya, sehingga user atau pengguna harus memasukkan jenis kebakaran kedalam sistem. Jika jenis kebakaran yang diinginkan user sudah ada maka parameter kebakaran akan ditampilkan pada form menu pengujian. Adapun keterangan dari gambar 4 di atas adalah : 1. Untuk menampilkan form jenis kebakaran. Form ini hanya bisa diakses oleh pakar, admin. Pada form ini pakar atau admin dapat menambahkan tipe kebakaran dan kesimpulan umum dari tipe kebakaran tersebut. 2. Untuk menampilkan form ciri kebakaran. Form ini juga hanya bisa diakses oleh pakar, admin. Pada form ini pakar atau admin dapat menambahkan ciri-ciri khusus tentang tipe kebakaran yang sudah dibuat pada form jenis kebakaran. Adapun ciri-ciri khususnya adalah suhu, kepekatan asap dan intensitas cahaya. 3. Untuk membuka form pengujian sekaligus menampilkan informasi umum dan khusus tentang tipe kebakaran yang dipilih. 4. Tipe kebakaran yang dipilih oleh user, diketik dalam box. 5. Tampilan suhu sesuai tipe kebakaran yang diketik atau dipilih user. 6. Tampilan kepekatan asap sesuai tipe kebakaran yang diketik atau dipilih user. 7. Pilihan keluar dari sistem pakar. 8. Tampilan intensitas cahaya sesuai tipe kebakaran yang diketik atau dipilih user. 9. Tampilan keterangan secara umum tentang suhu, asap dan intensitas cahaya sesuai tipe kebakaran yang diketik atau dipilih user. Gambar 5. Menu Jenis Kebakaran Pada menu jenis kebakaran admin dapat memasukkan kode kebakaran, jenis kebakaran dan keterangan secara umum. Adapun keterangan gambar 5 di atas seperti terlihat dibawah ini : 1. Untuk gambar no. 1, no.2 dan no.3 seperti pada keterangan gambar 5.2 di atas. 4. Pakar atau admin harus membuat kode untuk tipe kebakaran sesuai rule. 5. Tipe kebakaran. Diisi oleh pakar atau admin untuk nama disesuaikan rule. 6. Tempat menulis, menambah atau merubah keterangan tipe kebakaran secara umum. 7. Keluar sistem pakar. 8. Merubah data yang ada. 9. Menghapus data. 10. Menyimpan data yang dibuat. Gambar 6. Menu Ciri Kebakaran Keterangan gambar : 1. Untuk no. 1, no. 2 dan no. 3, sama seperti keterangan gambar 5.2 di atas. 4. Kode diketik sesuai dengan kode tipe kebakaran yagn dibuat pada form jenis kebakaran. 9. Tipe kebakaran diketik sesuai dengan nama tipe kebakaran yang dibuat pada form jenis kebakaran. 10. Nilai suhu untuk tipe kebakaran yang dibuat. 11. Nilai kepekatan asap untuk tipe kebakaran yang dibuat. 12. Nilai intensitas cahaya untuk tipe kebakaran yang dibuat. 52
5 Untuk lebih memperjelas sistematika dari hasil analisa yang didapat dari penggunaan sistem ini, akan dijelaskan seperti contoh kasus dibawah ini : Penyesuaian rule yang ada untuk kebakaran besar seperti dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu : Contoh kasus 1 : Pada suatu malam gedung sebuah kantor pemda dikota X mengalami bencana kebakaran. Kebakaran yang terjadi tergolong kebakaran besar. Asap yang sangat hitam terlihat membumbung tinggi. Api membakar hangus benda-benda yang ada di dalam gedung. Gedung tersebut diketahui memiliki sistem deteksi kebakaran secara mobile. Peringatan terjadinya kebakaran serta parameter suhu, asap dan cahaya sempat dikirimkan oleh sistem ke penjaga gedung. Dari data awalan sistem deteksi yang dikirim ke penjaga serta fakta kebakaran yang terjadi termasuk kebakaran yang besar, maka para desainer sistem pendeteksi dan pemadam kebakaran berencana membuat model sistem yang lebih baik dan juga pembelajaran pada umum. Adapun datadata yang didapat : 1. Tipe kebakaran : Kebakaran besar 2. Suhu : mencapai 42 0 C 3. Asap : skala 8,5 V 4. Intensitas cahaya : skala 3 V Data pada menu jenis kebakaran yang dimasukkan dalam sistem seperti terlihat pada gambar 7 berikut ini : Gambar 7. Memasukkan Data ke Sistem Setelah data dimasukkan kedalam sistem maka proses selanjutnya adalah menyimpan data tersebut dengan meng-click command simpan. Untuk selanjutnya admin memasukkan ciri-ciri khusus sebuah awal peristiwa kebakaran seperti gambar 8 di bawah : Pada form pengujian kebakaran besar ketika diaktifkan akan ditampilkan label jenis kebakaran, suhu, asap, cahaya dan keterangan. Pada label jenis kebakaran, user harus mengisi nama tipe kebakaran yang diingnkan informasinya. Jika nama tipe yang dimasukkan sesuai dengan data yang tersimpan pada data base, maka label suhu, asap, cahaya dan keterangan akan langsung menampilkan informasi yang ada. Bentuk form pengujian terlihat pada gambar 9 berikut ini : Gambar 9. Form Informasi Kebakaran Besar 4. KESIMPULAN Dari percobaan kasus kebakaran di atas dan berdasarkan rule yang sudah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa : Data parameter awal kebakaran yang dimasukkan kedalam sistem sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh sistem deteksi kebakaran yang ada. User sistem pakar yang mengkases informasi tentang kebakaran hanya diberi 9 pilihan tipe kebakaran yaitu : Tidak Ada Api Dan Asap, Aman, Waspada, Bahaya, Kebakaran Kecil, Kebakaran Sedang, Kebakaran Agak Besar, Kebakaran Besar Dan Sangat Besar. Informasi yang dimasukkan kedalam sistem sudah sesuai dengan rule dan imformasi yang didapat atau diakses oleh user pada menu pengujian. 5. SARAN Dibutuhkan pengembangan yang berkelanjutan untuk sistem dengan banyak ruangan yang dipasang sistem detektor kebakaran dan saling terhubung. Untuk perlatan sensor juga dapat menggunakan yang lebih sensitif. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada ketua yayasan STMIK Royal Kisaran yang telah memberi dukungan financial terhadap penelitian ini, atau bantuan lainnya. Serta mahasiswa sistem komputer yang telah membantu dalam pengujian sistem. Gambar 8. Memasukkan Cirri Kebakaran Form Pengujian Kebakaran Besar 53
6 DAFTAR PUSTAKA Agus Bejo, (2008). C&AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega8535. Yogyakarta : Graha Ilmu. Catur Edi Widodo, Winarto, Sumariyah, 2003, Pembuatan alat pendeteksi kebakaran dengan detektor asap, Berkala Fisika, vol 6, hal 51-53, ISSN Kusrini, (2008). Aplikasi Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset 54
BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.
Lebih terperinciSISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)
Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK
APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTYPE PINTU GESER OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 (Sistem Penghitung Jumlah Orang Keluar Masuk Ruangan)
RANCANG BANGUN PROTOTYPE PINTU GESER OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 (Sistem Penghitung Jumlah Orang Keluar Masuk Ruangan) Mulyadi 1, Masdukil Makruf 2, Miftahul Walid 3 1,2,3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input
Lebih terperinciPENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP
Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: 19792328 PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP Ahmad Faishal 1), Maun Budiyanto 2) 1)2) Program Diploma Teknik
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi modern pada saat ini yang begitu pesat, membuat semua orang selalu ingin mencari tahu, mempelajari serta membuat alat-alat
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328
RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328 Pande Made Agus Yudi Adnyana 1, I B Alit Swamardika 2, Pratolo Rahardjo 3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebakaran, namun minimnya peralatan maupun teknik-teknik serta teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang sangat tidak diinginkan oleh setiap orang. Kebakaran mengakibatkan kerugian yang sangat besar, baik kerugian secara materil
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki potensi sumber daya alamnya yang kaya akan mineral. Perkembangan sektor industri memacu pertumbuhan
Lebih terperinciPengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A
SISTEM INKUBATOR BAYI PORTABLE Deny Abdul Basit. Jl. Jati Raya RT 004 Rw 006 No.17 Ps.Minggu Jakarta Selatan (denny.abdul.basit@gmail.com) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ke 21 ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring dengan berkembangnya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan
Lebih terperinci3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan
Lebih terperinciPengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN
Pengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN Abdul Hakim dan Wisnu Pratama Teknik Komputer, STMIK Jakarta STI&K Jl. BRI Radio Dalam, Jakarta 12140 hakim@jak-stik.ac.id,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sekarang ini terus melaju dan berkembang dengan pesat. khususnya teknologi di bidang instrumentasi. Teknologi instrumentasi sangat memegang
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan bencana yang dapat disebabkan oleh faktor manusia, faktor teknis maupun faktor alam yang tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya. Kebakaran yang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)
IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR) Amirah 1), Salman 2) 1) Teknik Informatika STMIK Dipanegara Makassar 2) Sistem Informasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciAPLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)
APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL Riki Andri Yusda *1, William Ramdhan 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, Jln Imam Bonjol No
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar
Lebih terperinciAlat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler
Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler Bachtiar Hidayat (41413110051) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana Karakteristik gas LPG yang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL
PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL Wiwit Fitria 1*, Anton Hidayat, Ratna Aisuwarya 2 Jurusan Sistem Komputer, Universitas
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga
BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis rafo enaga Perancangan sistem pada perangkat lunak untuk mendiagnosis trafo tenaga ini membutuhkan data gejala kerusakan, pertanyaan pengetahuan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019
RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA 8535 Laporan Tugas Akhir Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciPROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Dadan Nurdin Bagenda S.T.,M.T, Sandi Normansyah Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. campuran susu madu dan lain lain. kamar dengan kelembaban relatif berkisar 80% maksimum hanya mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein hewani yang banyak di konsumsi masyarakat sebagai menu makanan sehari hari. Besarnya manfaat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun hasil jadi rangkaian alat pendeteksi kebakaran dengan menggunakan sensor asap berbasis mikrokontroler ATmega8535 pada Gambar IV.1 sebagai berikut : Gambar IV.1.
Lebih terperinciRancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino
JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 67-72 ISSN 2548-737X Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino Trisiani Dewi Hendrawati
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciTAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database
TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan
Lebih terperinciADC (Analog to Digital Converter)
ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino
Lebih terperinciPEMBUATAN SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535
PEMBUATAN SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Triponia Martini 1*, Made Rai Suci Shanti. N.A, 2 Suryasatriya Trihandaru, 2 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH CAHAYA YANG DITERIMA SENSOR LDR (LIGHT DEPENDANT RESISTOR) PADA ROBOT PENGIKUT CAHAYA
Mikrotiga, Vol 1, No. 1 Januari 2014 ISSN : 2355-0457 22 PENGARUH CAHAYA YANG DITERIMA SENSOR LDR (LIGHT DEPENDANT RESISTOR) PADA ROBOT PENGIKUT CAHAYA Caroline 1*, Ike Bayusari 1, Hermawati 1 1 Jurusan
Lebih terperinci1. Pendahuluan [7] 2. Dasar Teori 2.1 Warna Sir Isaac Newton
1. Pendahuluan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong manusia untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada perangkat-perangkat manual. Dalam bidang tertentu seperti pada perusahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. elektronika menyebabkan rangkaian-rangkaian aplikasi elektronika menggantikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang demikian pesatnya, terutama dibidang elektronika menyebabkan rangkaian-rangkaian aplikasi elektronika menggantikan peran manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penggunaan alkohol (Etanol) sebagai salah satu komposisi dalam suatu minuman sudah dikenal luas. Sekarang minuman beralkohol dapat kita temui di minimarket. Setiap orang
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING Veni Wedyawati 1, Halimah Tusaadiah 2 Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Email : 1 venywedya@sttind.ac.id,
Lebih terperinciLight Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys
Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program pembacaan LDR Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Frekuensi adalah salah satu parameter dalam operasi sistem tenaga listrik. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu. Generator pada
Lebih terperinciSISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Volume 01 No. 2 (2013), hal 1 10 ISSN : 2338-493x SISTEM PENERANGAN
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dijelaskan tentang pengujian alat ukur temperatur digital dan analisa hasil pengujian alat ukur temperatur digital. 4.1 Rangkaian dan Pengujian Alat Ukur Temperatur
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,
Lebih terperinciALAT PENDETEKSI OTOMATIS KEBOCORAN GAS LPG BERBASISKAN ATMEGA 8535
ALAT PENDETEKSI OTOMATIS KEBOCORAN GAS LPG BERBASISKAN ATMEGA 8535 Fauziah 1, Muhammad Subali 2 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,Universitas Gunadarma Jl. Margonda
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING
ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya kemajuan di dunia elektronika dan komputer menyebabkan banyak dihasilkannya suatu penemuanpenemuan yang dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PDAM memanfaatkan sungai sebagai sumber air baku. Pada kenyataannya air yang dihasilkan PDAM yang telah dikonsumsi oleh masyarakat selama ini masih menemukan beberapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti laksanakan mulai dari proses perancangan model dari sistem hingga hasil
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciSISTEM DETEKSI DAN MONITORING KONDISI KADAR KEPEKATAN ASAP DENGAN SENSOR ASAP DAN CAMERA TRACKER
FISITEK: Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, 2018, 1-7 ISSN: 2580-989X SISTEM DETEKSI DAN MONITORING KONDISI KADAR KEPEKATAN ASAP DENGAN SENSOR ASAP DAN CAMERA TRACKER Abdullah 1,* 1 Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir semua alat-alat keperluan sehari-hari tidak terlepas dari catuan listrik, dari mulai
Lebih terperinciImplementasi Kecerdasan Buatan Untuk Sistem Kendali Lampu Jalan Berbasis Mikrokontroler
Sains dan Komputer (SAINTIKOM) Vol.17, No.1, Februari 2018, pp. 32-38 ISSN: 1978-6603 32 Implementasi Kecerdasan Buatan Untuk Sistem Kendali Lampu Jalan Berbasis Mikrokontroler Zulfian Azmi #1, Saiful
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu contoh dari perkembangannya adalah adanya sistem otomatisasi alat bantu manusia. Berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi utama yang digunakan hampir diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi listrik juga terus meningkat. Salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Karbon monoksida adalah zat pencemar dengan rumus CO yang merupakan jumlah karbon monoksida yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan yang dikeluarkan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini
Lebih terperinciPROTOTIPE SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA INFORMASI BERBASIS MIKROKONTROLER
PROTOTIPE SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA INFORMASI BERBASIS MIKROKONTROLER 1 H.Lukman Abdul Fatah M.Si.,M.T, 2 Rudi Alimudin 1,2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN PARKIR MOBIL OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER
RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN PARKIR MOBIL OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER Darwin Priatna Syumbai Muslimin Adisaputra Akbar Okta Foristian JS Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Lebih terperinciSISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Eddi Kurniawan, [2] Cucu Suhery, [3] Dedi Triyanto [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciSISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Erick Gustian, [2] Dedi Triyanto, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, telah banyak peralatan elektronika yang dirancang untuk membantu pekerjaan manusia. Pada bidang industri,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Perancangan Perangkat Keras Hasil perancangan alat penetas telur berbasis Mikrokontroler ATMega8535 ini terbagi atas pabrikasi box rangkaian dan pabrikasi rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau melihat siaran di televisi tentang musibah kebakaran yang terjadi baik dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebakaran merupakan salah satu musibah yang paling sering terjadi baik di beberapa kota besar maupun di pedesaan. Hampir setiap hari kita membaca di koran atau melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dengan cepat pada akhir akhir ini menyebabkan semakin dibutuhkannya sumber daya energi, Manusia sangat banyak
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak bermunculan ide yang mendorong manusia untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada perangkat perangkat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan
Lebih terperinci