Bantuan Sarana Meubelair Madrasah Untuk Madrasah/RA/BA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bantuan Sarana Meubelair Madrasah Untuk Madrasah/RA/BA"

Transkripsi

1 Bantuan Sarana Meubelair Madrasah Untuk Madrasah/RA/BA BANTUAN PEMERINTAH DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

2 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA MEUBELAIR MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2017 DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 i

3

4

5 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-nya, sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Meubelair dapat diselesaikan dengan baik. Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah melakukan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan mutu Madrasah. Kebijakan perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan Islam harus diimbangi dengan penguatan regulasi, penataan kelembagaan, penganggaran pendidikan, tata kelola dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Implementasi bantuan sarana dan prasarana madrasah sejalan dengan visi dan misi Rencana Strategis (RENSTRA) Pendidikan Islam Kementerian Agama, yaitu peningkatan mutu relevansi, dan daya saing pendidikan Madrasah. Selain itu tentu saja untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya standar sarana dan prasarana. Sehingga ikhtiar menciptakan pendidikan madrasah berkualitas, unggul dan berkarakter dapat terwujud dengan baik sesuai harapan masyarakat. Komitmen memenuhi kualitas sarana dan prasarana tersebut, di tempuh dengan membuat regulasi, standarisasi, koordinasi, dan evaluasi berdasarkan asas legalitas, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan manfaat. Salah satunya melalui Bantuan Sarana Meubelair untuk memenuhi sarana pembelajaran yang dari tahun ke tahun terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah peserta didik dan ekspektasi masyarakat. Ekspektasi masyarakat yang besar untuk mengakses pendidikan madrasah, perlu diimbangi dengan ikhtiar memenuhi sarana dan prasarana madrasah secara proporsional, cukup dan berkualitas. Dengan demikian proses belajar mengajar di madrasah dapat berjalan dengan baik. Dampak yang menyertai tentu saja adalah meningkatnya kualitas lulusan pendidikan madrasah dapat bersaing dengan anakanak lainnya di tanah air. Petunjuk Teknis ini merupakan acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan kelompok kepentingan (stakeholder) Madrasah dalam merealisasikan Bantuan Sarana Meubelair Tahun Anggaran Apa yang kami khidmatkan kepada bangsa dan negara semoga bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan madrasah. Atas kerjasama semua pihak kami sampaikan terima kasih. Wassalam. Jakarta, 30 Desember 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin ii

6 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 3 C. Pengertian... 5 D. Tujuan... 7 E. Jenis dan Sasaran Bantuan... 8 F. Pemberi Bantuan... 8 BAB II ASAS PELAKSANAAN, PERSYARATANDAN MEKANISME BANTUAN... 9 A. Asas Pelaksanaan... 9 B. Persyaratan... 9 C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan D. Jangka Waktu Pelaksanaan BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB A. Organisasi B. Tugas dan Tanggung Jawab Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota Madrasah Penerima Bantuan BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH A. Sarana Meubelair Pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) B. Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) Pada MTs C. Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) Pada MA BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI A. Sumber dan Anggaran B. Mekanisme Pencairan Dana C. Ketentuan Perpajakan D. Sanksi BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring dan Evaluasi B. Laporan Pertanggungjawaban C. Penyerahan Aset BAB VII PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN iii

7 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7387 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA MEUBELAIR MADRASAH/RA/BA TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan akan menentukan wajah dunia dan rakyatlah yang akan menentukannya. Dalam hal ini Thedore Brameld mengatakan education as power means copetent and strong enough to enable us, the majority of people,to decide what kind of a world (pendidikan merupakan kekuatan berarti, mempunyai kewenangan yang cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan macam mana mencapai tujuan semacam itu). Begitu pentingnya pendidikan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) berkepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa, sehingga mencanangkan empat pilar pendidikan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Salah satu tujuan dibentuknya pemerintah Indonesia sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bahwa; Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (Pasal 31 ayat 2 UUD 1945). Sementara ayat 4 berbunyi: Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi penyelenggaraan pendidikan nasional. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan kemudahan, dan menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (Pasal 31 Amandemen ke-4). Sementara itu tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UUSPN No.20 Tahun 2003). Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai kekuatan strategis bangsa, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh wilayah NKRI dengan delapan Standar Nasional Pendidikan, yaitu: (1). Standar Kompetensi Lulusan, (2) Standar Isi, (3) Standar Proses, 1

8 BAB I PENDAHULUAN (4) Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (5) Standar Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan Pendidikan, dan (8) Standar Penilaian Pendidikan. Salah satu standar nasional pendidikan tersebut adalah standar sarana dan prasarana yang kemudian diatur lebih rinci dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Madrasah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Madrasah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Madrasah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Standar Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu madrasah. Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 8). Selanjutnya pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Kementerian Agama RI melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, bertekad untuk menata paradigma pelayanan pendidikan khususnya bidang sarana dan prasarana melalui berbagai program dan kegiatan. Sehingga dari mulai perencanaan bantuan sarana prasarana (planning), pelaksanaan bantuan dan akuntabilitas bantuan sarpras pada madrasah dapat berjalan dengan baik. Di sinilah dibutuhkan pemahaman yang sama tentang paradigma manajemen pengelolaan sarana dan prasarana, mekanisme, pelaporan dan lain sebagainya. Paradigma manajemen sarana dan prasarana harus dapat dipahami secara jelas dan benar, baik konsep maupun praktis oleh pelaksana kebijakan Kementerian Agama RI di level pusat dan di daerah. Program-program yang dibuat dan seperangkat aturan (regulation) yang mengatur bantuan sarana dan prasarana madrasah harus dipahami oleh stakeholders pengelola bantuan. Bentuk dari regulasi tersebut adalah di susun Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair). 2

9 BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan Bantuan Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) menggunakan mekanisme Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 173/PMK.05/2016 Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015, yaitu bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah. Dalam PMK tersebut, Pasal 24 dinyatakan bahwa Pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang. Pelaksanaan dengan cara mekanisme Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya masyarakat; Kedua, Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat; Ketiga, Penerima bantuan Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) adalah lembaga masyarakat yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia dengan lokasi, karakteristik, dan satuan biaya yang berbeda sesuai dengan lokasi dan daerah penerima bantuan. Petunjuk Teknis Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) diperuntukan bagi Satuan Kerja (Satker) pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan menggunakan Skema Bantuan Pemerintah. Bagi Satker yang menggunakan skema pengadaan barang/jasa dengan penyedia, maka mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan peraturan-peraturan terkait lainnya. Dari dasar pemikiran tersebut di atas, di susun Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Meubelair yang mengacu pada PMK Nomor 173/PMK.05/2016 perubahan atas PMK Nomor 168/PMK.05/2015 dan PMA 67 tahun 2015 sebagai acuan dan pedoman dalam mengimplementasikan Bantuan. B. Dasar Hukum Bantuan Sarana Meubelair Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) tahun anggaran 2017 ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan dasar sebagai berikut: 3

10 BAB I PENDAHULUAN 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4400); 5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5767); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); sebagaimanatelah beberapa kali terakhirdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor13Tahun2015tentang PerubahanKeduaAtas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5670); 7. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara; 8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa; 9. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Madrasah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah(SD/MI), Madrasah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah(SMP/MTs), dan Madrasah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). 11. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Di Daerah; 4

11 BAB I PENDAHULUAN 12. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama. 13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga; 14. Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementarian Agama; C. Pengertian 1. Bantuan Pemerintah Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah. 2. Sarana Prasarana Sarana adalah yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Prasarana adalah yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Yang dimaksud Bantuan Sarana Prasarana (sarpras) Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) dalam juknis ini adalah bantuan sarana prasarana pendidikan yang diberikan kepada madrasah, tidak termasuk bantuan untuk keperluan pembangunan gedung/ bangunan. 3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri / Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga bersangkutan. 4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersangkutan. 5

12 BAB I PENDAHULUAN 5. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Bantuan Pemerintah. 6. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas surat permintaan pembayaran dan menerbitkan surat perintah membayar. 7. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian Negara/ Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/ Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran. 8. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan kerja (satker) di Lingkungan Kementerian Agama (Ditjen Pendidikan Islam/Kanwil Provinsi/Kan Kemenag Kab-Kota/Madrasah Negeri). 9. Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Kepala Madrasah penerima bantuan pemerintah. 10. Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) adalah unit yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk menguji tagihan, memerintahkan pembayaran danmelaksanakan pembayaran. 11. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku BUN. untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara. 12. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK), dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan. 13. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan. 14. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara. 15. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PP-SPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/bendahara pengeluaran. 6

13 BAB I PENDAHULUAN 16. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dari Belanja Negara (APBN). D. Tujuan 1. Tujuan Bantuan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah merupakan bantuan untuk insentif, stimulan, memacu partisipasi madrasah dan masyarakat guna memenuhi sarana pendidikan. Dikarenakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan sarana yang diajukan oleh madrasah. Bantuan Sarana Meubelair bertujuan untuk meningkatkan sarana pendidikan dilingkungan madrasah untuk mendukung proses belajar mengajar (PBM) guna memenuhi Standard Pelayanan Minimal (SPM) Madrasah. Hal ini sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) khususnya di bidang sarana dan prasarana. 2. Tujuan Petunjuk Teknis Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk: 1. Menstandarisasi pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair di seluruh Indonesia; 2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair dimadrasah; 3. Mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Bantuan Sarana Meubelair dimadrasah. E. Jenis dan Sasaran Bantuan 1. Jenis Bantuan Jenis Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 adalah bantuan dalam bentuk uang, untuk pembelian meubelair pada madrasah (MI, MTs, MA dan RA). 2. Sasaran Bantuan Sasaran Bantuan Sarana Meubelair adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) dan Raudlatul Athfal (RA) yang memenuhi persyaratan di seluruh Indonesia. 7

14 BAB I PENDAHULUAN F. Pemberi Bantuan Pemberi Bantuan Sarana Meubelair adalah Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kanwil Kementerian Agama Propinsi bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama Provinsi dan Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama Kabupaten/Kota. 8

15 BAB I I AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN BAB II ASAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN A. Asas Pelaksanaan Pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi layanan yang efektif dan efisien.oleh karenanya harus memiliki asas yang harus menjadi pegangan dalam pelaksanaan bantuan. Adapun asas pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Tahun Anggaran 2017 meliputi: 1) Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum; 2) Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya; 3) Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan; 4) Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan; 5) Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh madrasah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. B. Persyaratan Syarat-syarat penerima Bantuan Sarana Meubelair adalah madrasah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Mengajukan proposal permohonan bantuan; 2. Rekomendasi dari Kanwil Kemenag Provinsi/Kankemenag Kab/Kota atau Pejabat yang berwenang; 3. Memiliki Nomor Statistik Madrasah (NSM); 4. Memiliki izin operasional; 5. Memiliki NPWP Madrasah/Yayasan; 6. Memiliki Nomor Rekening atas nama Madrasah; 7. Belum memiliki sarana pendidikan yang memenuhi standar sarana prasarana pendidikan; 9

16 BAB I I AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN 8. Pada tahun anggaran 2017 tidak sedang menerima bantuan sejenis yang bersumber dari dana APBN/APBD; C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan 1. Madrasah dapat mengajukan proposal ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Sistem Informasi Manajemen Sarana dan Prasarana (Simsarpras : secara online. 2. Seleksi proposal dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk oleh PPK dimana anggaran tersebut berada. 3. Dalam hal memastikan terhadap kelayakan sasaran Bantuan Pemerintah, dilakukan verifikasi factual atau visitasi lapangan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh PPK dimana anggaran tersebut berada. 4. Penetapan keputusan calon penerima bantuan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Selanjutnya untuk pencairan anggaran ditetapkan surat keputusan penerima bantuan oleh PPK dan disahkan oleh KPA dimana anggaran tersebut berada. 5. Bimbingan Teknis (Bimtek) dilakukan kepada calon penerima bantuan. 6. Proses pencairan anggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku. 7. Madrasah melaksanakan bantuan sesuai dengan mekanisme pelaksanaan bantuan pemerintah. 8. Madrasah melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan/Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. 9. Monitoring dan Evaluasi (Monev) bantuan. 10

17 BAB I I AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN Mekanisme pelaksanaan bantuan dalam bentuk uang: Penerimaan Proposal Pengolahan Proposal Bimbingan teknis Pelaksanaan Bantuan Verifikasi Administratif Penetapan calon penerima Proses Pencairan Monitoring Pelaporan Pelaksanaan D. Jangka Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair selambat-lambatnya dilaksanakan dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender setelah dana diterima. 11

18 BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB A. Organisasi Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Sarana Meubelair akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut: 1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. 3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. 4. Madrasah Penerima Bantuan. B. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 melalui DIPA Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah; b) Membuat Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017; c) Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 kepada Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; d) Melakukan koordinasi dengan Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; e) Membentuk Tim untuk melakukan seleksi dan verifikasi Madrasah calon penerima bantuan; f) Menetapkan Surat Keputusan tentang Penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017 untuk anggaran dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; g) Menetapkan Surat Keputusan tentang Penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017 untuk Kantor Kementerian Agama Propinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai dasar penetapan surat 12

19 BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB keputusan penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah di wilayah masing-masing; h) Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama/Kontrak bantuan pemerintah dengan Madrasah penerima bantuan jika anggaran dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; (lampiran: Format 1) i) Memberikan bimtek kepada Madrasah penerima bantuan jika anggaran dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; j) Melakukan proses pencairan bantuan untuk anggaran dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; k) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun anggaran 2017; l) Meminta laporan pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair dari Madrasah penerima bantuan (anggaran DIPA Direktorat KSKK) dan summary laporan dari Kanwil Kemenag Propinsi; m) Melaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah sebagai bahan masukan untuk kebijakan selanjutnya. 2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 melalui DIPA Kantor Kementerian Agama Provinsi; b) Melakukan sosialisasi kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota/Madrasah tentang Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017; c) Meneruskan usulan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah melalui Simsarpras untuk alokasi anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; d) Membentuk TIM untuk melakukan seleksi dan verifikasi Madrasah calon penerima bantuan; e) Melaporkan hasil seleksi dan verifikasi calon Madrasah penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017 kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; f) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan berdasarkan Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bagi penerima Bantuan 13

20 BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017, apabila anggaran bantuan ada pada DIPA Kantor Kementerian Agama Propinsi; g) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama/kontrak bantuan pemerintah dengan Madrasah Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi; (lampiran: Format 1); h) Bimbingan teknis dilakukan oleh Bidang Pendidikan Madrasah dan atau dengan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah; i) Melakukan proses pencairan bantuan untuk anggaran pada DIPA Kantor Kementerian Agama Propinsi; j) Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah; k) Melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah; l) Melaporkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam c.q. Direktur KSKK tentang pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah disertai dengan data dukung (softcopy). 3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 melalui DIPA Kantor Kementerian Agama Kab/Kota; b) Melakukan sosialisasi kepada Madrasah tentang Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017; c) Meneruskan usulan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah melalui Simsarpras untuk alokasi anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan DIPA Kantor Kementerian Agama Propinsi; d) Membentuk TIM untuk melakukan seleksi dan verifikasi usulan dari Madrasah; e) Melaporkan hasil seleksi dan verifikasi calon Madrasah penerima bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017 kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; f) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan berdasarkan Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bagi penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017, apabila anggaran Bantuan Sarana 14

21 BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB Meubelair Madrasah tersedia di DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; g) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama/kontrak bantuan pemerintah dengan Madrasah penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; (lampiran: Format 1); h) Menyampaikan pemberitahuan kepada penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017; i) Melakukan proses pencairan bantuan untuk anggaran pada DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; j) Melakukan monitoring atas pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah; k) Melakukan koordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah; l) Melaporkan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah tentang pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah. 4. Madrasah Penerima Bantuan a) Menyiapkan pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair yang meliputi: 1) Menentukan jumlah kebutuhan Sarana Meubelair di madrasah; 2) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB); (lampiran: Format 2) b) Membentuk dan menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang untuk menguji tagihan, memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran. Nama yang masuk ke dalam UPKK tidak boleh saling rangkap. UPKK terdiri dari: 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara c) Menandatangani Perjanjian Kerja Sama Bantuan Pemerintah dengan: 1) PPK pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan jika anggaran berasal dari DIPA Ditjen Pendidikan Islam; 2) PPK pada Bidang Pendidikan Madrasah jika anggaran dari DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi; 15

22 BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB 3) PPK pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota jika anggaran pada DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. d) Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan pencairan. e) Membuat laporan pertanggungjawaban hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah /Kanwil Kementerian Agama Propinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan sistematika terlampir (lampiran: Format 4). 16

23 BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH Ruang lingkup kebutuhan sarana meubelair adalah seperangkat sarana Pendidikan yang dibutuhkan oleh madrasah dalam mendukung peningkatan mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Berikut ini adalah daftar kebutuhan sarana meubelair yang dapat diadakan melalui bantuan ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Pembelian sarana meubelair tersebut dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar setempat. A. Sarana Meubelair pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) 1. Ruang Kelas terdapat Sarana sebagaimana tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi siswa 1 buah/ siswa 1.2 Meja siswa 1 buah/ siswa Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik, minimum dibedakan untuk kelas 1-3 dan kelas 4-6. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik, minimum dibedakan untuk kelas 1-3 dan kelas 4-6. Desain memungkin-kan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja. 1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. 1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat. stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. 1.5 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas. Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil dan aman. Ukuran memadai untuk meletakkan 1.6 Rak hasil karya 1 buah/ruang hasil karya seluruh siswa yang ada di kelas. Dapat berupa siswa rak terbuka atau lemari. 1.7 Papan pajang 1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman. Ukuran minimum 60 cm x 120 cm. 1.8 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 17

24 BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH 2. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 2 Perabot 2.1 Rak buku 1 set/madrasah 2.2 Rak majalah 1 buah/madrasah 2.3 Rak surat kabar 1 buah/madrasah 2.4 Meja baca 2.5 Kursi baca 10 buah/madrasah 10 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi buku dengan mudah. Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi majalah dengan mudah. Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi surat kabar. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh pe-serta didik. Desain memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja. Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. 2.6 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman. 2,7 Meja kerja/sirkulasi 1 buah/petugas Kuat. stabil, dan aman. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman. 2.8 Lemari katalog Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartukartu katalog. Lemari katalog dapal diganti dengan meja 1 buah/madrasah untuk menempatkan katalog. 2.9 Lemari Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk 1 buah/madrasah menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan. Dapat dikunci Papan pengumuman 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 1 m buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk Meja multimedia menampung seluruh peralatan multimedia. 3. Laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Lemari 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh alat peraga. Tertutup dan dapat dikunci. Dapat memanfaatkan lemari yang terdapat di ruang kelas 4. Ruang Kepala Madrasah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi 1 buah/ruang 1.2 Meja 1 buah/ruang 1.3 Kursi dan meja tamu 1 set/ruang 1.4 Lemari 1 buah/ruang 1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai unluk 5 orang duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan pimpinan madrasah/madrasah. Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1m 2. 18

25 BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH 5. Ruang Guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi kerja 1 buah/guru 1.2 Meja kerja 1 buah/guru 1.3 Lemari 1 buah/guru atau 1 bu-ah digunakan bersama oleh semua guru Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan guru untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran 1.4 Papan statistik 1 buah/madrasah minimum 1 m 2. Papan Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran buah/madrasah pengumuman minimum 1 m Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimanatercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Lemari/rak 1buah/tempat ibadah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan ibadah. 7. Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimanatercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Tempat tidur 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.2 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci. 1.3 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.4 Kursi 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. B. Sarana Meubelair Pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1. Ruang Kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi siswa 1buah/siswa 1.2 Meja siswa 1buah/siswa 1.3 Kursi guru 1 buah/guru 1.4 Meja guru 1 buah/guru 1.5 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung postur tubuh yang baik. Desain memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas tersebut. Tertutup dan 19

26 BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH dapat dikunci. 1.6 Papan pajang 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran minimum 60 cm x 120 cm. 1.7 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 2. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 2 Perabot 2.1 Rak buku 1 set/madrasah 2.2 Rak majalah 1 buah/madrasah 2.3 Rak surat kabar 1 buah/madrasah 2.4 Meja baca 15 buah/madrasah 2.5 Kursi baca 15 buah/madrasah 2.6 Kursi kerja 1 buah/petugas 2.7 Meja kerja/ sirkulasi 1 buah/petugas 2.8 Lemari katalog 1 buah/madrasah 2.9 Lemari 1 buah/madrasah 2.10 Papan pengumuman 2.11 Meja multimedia 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi buku dengan mudah. Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi majalah dengan mudah. Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi suratkabar. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain meja memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemarii katalog dapat diganti dengan meja untuk menempatkan katalog. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan. Dapat dikunci. 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 1 m 2. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan multimedia. 3. Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot buah/siswa, Kursi ditambah 1 Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan. buah/guru 1.2 Meja siswa Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk 1 buah/7 siswa menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang Kuat, stabil, dan aman. Luas meja memungkinkan untuk 1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi meja memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan. 1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan. 1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung semua alat. Tertutup dan dapat dikunci. 1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk 20

27 2 Media Pendidikan 2.1 Papan tulis 1 buah/lab BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 4. Ruang Kepala Madrasah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut: 1 Perabot 1.1 Kursi 1 buah/ruang 1.2 Meja 1 buah/ruang 1.3 Kursi dan meja tamu 1 set/ruang 1.4 Lemari 1 buah/ruang 1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk 5 orang duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan pimpinan madrasah/madrasah Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1m Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi kerja 1 buah/guru, ditambah 1 buah/ 1 wakil kepala madrasah 1.2 Meja kerja 1 buah/guru 1.3 Lemari 1 buah/guru, atau 1 buah digunakan ber-sama oleh semua guru 1.4 Kursi tamu 1 set/ruang 1.5 Papan statistik 1 buah/ruang 1.6 Papan pengumuman 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan guru unluk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m 2. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi kerja 1 buah/petugas 1.2 Meja kerja 1 buah/petugas 1.3 Lemari 1 buah/ruang 1.4 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan administrasi. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan arsip dan perlengkapan pengelolaan administrasi madrasah/ madrasah Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m 2. 21

28 BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH 7. Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Lemari/rak 1 buah/tempat ibadah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan ibadah. 8. Ruang konseling dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. 1.2 Kursi kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. 1.3 Kursi tamu 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. 1.4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. 1.5 Papan kegiatan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 9. Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Tempat tidur 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.2 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci. 1.3 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.4 Kursi 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 10. Ruang organisasi kesiswaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.2 Kursi 4 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.3 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci. C. Sarana Meubelair Pada MA 1. Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi siswa 1 buah/ siswa Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. 1.2 Meja siswa 1 buah/ siswa Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran memadai untuk belajar dengan nyaman. Desain memung-kinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja. 1 3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran 22

29 BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH memadai untuk duduk dengan nyaman. 1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. 1.5 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perleng-kapan yang diperlukan kelas tersebut. Tertutup dan dapat dikunci. 1.6 Papan pajang 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran minimum 60 cm x 120 cm. 2 Media Pendidikan 2.1 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 2. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : No. Jenis Rasio Diskripsi 2 Perabot 2.1 Rak buku 1 set/madrasah 2.2 Rak majalah 1 buah/madrasah 2.3 Rak surat kabar 1 buah/madrasah 2.4 Meja baca 2.5 Kursi baca 15 buah/madrasah 15 buah/madrasah 2.6 Kursi kerja 1 buah/petugas 2.7 Meja kerja/sirkulasi 1 buah/petugas 2.8 Lemari katalog 1 buah/madrasah 2.9 Lemari 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh ko-leksi dengan baik. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi buku dengan mudah. Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi majalah dengan mudah. Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi suratkabar. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja. Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari katalog dapat diganti dengan meja untuk menempatkan katalog. Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci dan ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan Papan pengumuman1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 1 m Meja multimedia 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan multimedia 3. Ruang laboratorium biologi dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi 1 buah/siswa, tambah 1 buah/guru 1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa 1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Kuat, stabil, dan aman. Permukaan kedap air dan mudah dibersihkan. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang Kuat, stabil, dan aman. Permukaan kedap air dan mudah dibersihkan. Luas memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan. 23

30 1.4 Meja persiapan 1 buah/lab 1.5 Lemari alat 1 buah/lab 1.6 Lemari bahan 1 buah/lab 1.7 Bak cuci 2 Media Pendidikan 2.1 Papan tulis 1 buah/2kelompok, tambah 1 buah di ruang persiapan 1 buah/lab BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung semua alat. Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung semua bahan. Tidak mudah berkarat. Tertutup dan dapat dikunci. Tersedia air bersih dalam jumlah memadai. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 4. Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi 1.2 Meja kerja 1 buah/siswa, ditambah 1 buah/guru 1 buah/7 siswa 1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab 1.4 Meja persiapan 1 buah/lab 1.5 Lemari alat 1 buah/lab 1.6 Lemari bahan 1 buah/lab 2 Media Pendidikan 2.1 Papan tulis 1 buah/lab Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang. Kuat, stabil, dan aman. Luas meja memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi meja memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan. Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua alat. Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 5. Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi 1buah/siswa, ditambah 1 buah/ guru 1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa 1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang Kuat, stabil, dan aman. Luas meja memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi meja memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan. 1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan. 1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua alat. 1.6 Lemari bahan 2 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan seluruh 24

31 1.7 Lemari asam 1 buah/lab 2 Media Pendidikan 2.1 Papan tulis 1 buah/lab BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH bahan, tidak mudah berkarat, rak tersangga dengan kuat. Pintu geser, berkunci. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran ruang dalam Iemari minimum 0,9 m x 0,6 m x 0,9 m. Tinggi bidang kerja dari lantai 70 cm. Materi tahan karat, tahan asam, mempunyai pintu kaca yang dapat dibuka-tutup sebagian, mempunyai pencahayaan yang baik, saluran buangan gas langsung keluar dan terpompa, mempunyai saluran air bersih dan buangan. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 6. Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi peserta didik 1.2 Meja 1 buah/peserta didik 1 buah/2 peserta didik 1.3 Kursi guru 1 buah/guru 1.4 Meja guru 2 Media Pendidikan 1 buah/guru 2.1 Papan lulis 1 buah/lab Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung 1 unit komputer dan siswa bekerja berdua. Jika CPU diletakkan di bawah meja maka harus mempunyai dudukan minimum setinggi 15 cm. Kaki siswa dapat masuk ke bawah meja dengan nyaman. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran kursi memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 7. Ruang laboratorium bahasa dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi siswa 1 buah/ siswa 1.2 Meja siswa 1 buah/ siswa 1.3 Kursi guru 1 buah/guru 1.4 Meja guru 1 buah/guru 1.5 Lemari 1 buah/lab 2 Media Pendidikan 2.1 Papan tulis 1 buah/lab Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran memadai untuk belajar dengan nyaman. Desain meja memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja. Meja tidak diperlukan jika kursi sudah dilengkapi tempat menulis. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nvaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang mendukung kegiatan praktik bahasa. Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas. 25

32 BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH 8. Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi pimpinan 1 buah/ruang 1.2 Meja pimpinan 1 buah/ruang 1.3 Kursi dan meja tamu 1 set/ruang 1.4 Lemari 1 buah/ruang 1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk 5 orang duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan pimpinan madrasah/madrasah Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi kerja 1.2 Meja kerja 1.3 Lemari 1 buah/guru ditam-bah 1 buah/1 wakil kepala madrasah 1 buah/guru 1 buah/guru atau 1 buah yang diguna-kan bersama oleh semua guru 1.4 Kursi tamu 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan guru untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran 1.5 Papan statistik 1 buah/ruang minimum 1 m Papan pengumuman 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman.berupa papan tulis ukuran minimum 1 m Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Kursi kerja 1 buah/petugas 1.2 Meja kerja 1 buah/petugas 1.3 Lemari 1 buah/ruang 1.4 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan administrasi. Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan arsip dan perlengkapan pengelolaan administrasi madrasah/ madrasah, Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1m Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Lemari/rak 1 buah/tempat ibadah Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan ibadah. 26

33 BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH 12. Ruang konseling dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Meja kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. 1.2 Kursi kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. 1.3 Kursi tamu 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. 1.4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. 1.5 Papan kegiatan 1 buah/ruang 13. Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Tempal tidur 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.2 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci 1.3 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.4 Kursi 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 14. Ruang organisasi kesiswaan dilengkapi sarana seperti tercantum pada tabel berikut : 1 Perabot 1.1 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.2 Kursi 4 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.3 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 1.4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci. Sarana Meubelair yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan madrasah dan jumlah anggaran bantuan yang diterima. 27

34 BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUANPERPAJAKAN DAN SANKSI BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI A. Sumber dan Anggaran Sumber dana Bantuan Sarana Meubelair berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Besarnya dana Bantuan Sarana Meubelair Madrasah pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam/Kanwil Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai pada DIPA masing-masing satuan kerja. B. Mekanisme Pencairan Dana Mekanisme pencairan bantuan sarana meubelair diberikan dalam bentuk uang. Penyaluran bantuan dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening penerima bantuan sarana/prasarana (Pasal 25 ayat 3, PMK 168 Tahun 2015). Pencairan bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang (Pasal 24 huruf a, PMK 168 Tahun 2015) dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan penerima bantuan sarana/prasarana. Mekanisme pencairan anggaran Bantuan Sarana Meubelair Madrasah kepada penerima dilakukan sekaligus dalam satu tahap 100% dengan syarat-syarat sebagai berikut : a) Madrasah Penerima Bantuan mengajukan dokumen kesiapan pelaksanaan pekerjaan yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana anggaran tersebut berada.dokumen tersebut meliputi: 1) Surat Permohonan Pencairan 2) Perjanjian kerjasama/kontrak yang telah ditandatangani oleh Madrasah penerima bantuan dan PPK; 3) Rencana Anggaran Biaya (RAB); 4) Jadwal pelaksanaan pekerjaan (Lampiran : Format 3); 5) Photocopy NPWP; 6) Rekening atas nama Madrasah; 7) Surat Keterangan (referensi) dari Bank yang menyatakan rekening masih 29

35 aktif; BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUANPERPAJAKAN DAN SANKSI 8) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK. (Lampiran: Format 5) b) Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai petunjuk teknis penyaluran bantuan pemerintah; c) PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang untuk pembayaran serta menerbitkan SPP setelah pengujian berdasarkan petunjuk teknis; d) SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya. Setelah proses pencairan selesai Madrasah wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan.. Mekanisme Pencairan Bantuan Penerima Bantuan PPK PP-SPM Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan dengan dilampiri: a. Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan. SPM C. Ketentuan Perpajakan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota tidak memungut pajak pada saat pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan pemerintah. Pemungutan pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima bantuan sebagai unit pengelola keuangan dan kegiatan. Bendahara memungut pajak sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. 30

36 D. Sanksi BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUANPERPAJAKAN DAN SANKSI Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk tehnis, lembaga yang tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk tehnis dan peraturan yang berlaku maka: 1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; 2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang. 31

37 BAB VI BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan untuk menjamin dana Bantuan Sarana Meubelair Madrasah telah diterima dan dimanfaatkan dengan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna. Selain itu, Monev dilaksanakan untuk memperoleh informasi atas implementasi program Bantuan Sarana Meubelair Madrasah berjalan secara optimal. Monev juga dimaksudkan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam pengembangan sarana dan prasarana Madrasah dimasa yang akan datang. Monev dilaksanakan secara berkala oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai upaya kontrol mutu sehingga bantuan Madrasah berjalan secara transparan dan akuntable. B. Laporan Pertanggungjawaban Penerima dana Bantuan Sarana Meubelair Madrasah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut: 1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) yang telah ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;(lampiran : Format 6) 2. Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan diatas materai 6000; (Lampiran : Format 7) 3. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan; 4. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana; 5. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; 6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan (jika tidak dimanfaatkan untuk lainnya). 32

38 BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Madrasah penerima bantuan diharuskan menyusun Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) atas realisasi Bantuan Sarana Meubelair Madrasah. Mekanisme pelaporan dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu mengirimkan laporan hardcopy dan mengirimkan softcopy secara elektronik melalui web sarpras yaitu : Sedangkan laporan hardcopy dibuat dua macam yaitu Laporan Deskriptif dan Laporan Administrasi Keuangan dengan sistematika sebagai berikut: 1. Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya pelaksanaan bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang meliputi: Bab I. Pendahuluan, berisi gambaran umum pentingnya pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah, tujuan dan sasaran bantuan. Bab II. Pelaksanaan, berisikan proses pelaksanaan bantuan dari pembentukan UPKK, persiapan, pencairan, realisasi anggaran dan dokumentasi pelaksanaan, sesuai dengan contoh dalam buku Petunjuk Teknis (Juknis) bantuan ini. Bab III. Penutup, berisi hasil (output) dari pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah, kendala yang dihadapi, saran dan rekomendasi. Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran: a. Rencana Anggaran Biaya (RAB); b. Foto-foto kegiatan sebelum pelaksanaan dan setelah pelaksanaan pekerjaan. 2. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan penggunaan anggaran Bantuan Sarana Meubelair Madrasah dan dilampirkan dengan bukti-bukti yang sah (kuitansi pengeluaran bermaterai dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti lainnya. Laporan pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan, dibuat : a. Rangkap 2 (dua); 1 (satu) untuk Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan c.q. Subdit Sarana dan 1 (satu) Kanwil Kemenag Propinsi c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah apabila anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. b. Rangkap 2 (dua), 1 (satu) untuk Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan 1 (satu) untuk Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota c.q. Kepala Seksi Pendidikan 33

39 BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Madrasah apabila anggaran di DIPA Kanwil Kemenag Propinsi atau Kankemenag Kab/Kota. c. Asli untuk Madrasah. C. Penyerahan Aset Meubelair yang telah dibeli oleh madrasah selanjutnya diserahkan kepada Kementerian Agama, Kabupaten/Kota/Kanwil Kementerian Agama/Direktorat KSKK (dimana anggaran berada) dengan penandatanganan berita acara serah terima aset (Lampiran: Format 8). Kementerian Agama mencatatkan Aset tersebut dalam Aplikasi SIMAK Persediaan. Selanjutnya Kementerian Agama menyerahkan Aset meubelair kepada Madrasah/RA penerima bantuan untuk dimanfaatkan bagi pengembangan mutu madrasah. 34

40 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Sarana Meubelair Madrasah diharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan dan Madrasah Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2017 dengan baik. Diharapkan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam bantuan ini, baik langsung maupun tidak langsung terlebih dahulu memahami isi Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Meubelair Madrasah. Dengan demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat dihindarkan. Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi Madrasah penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan. Semoga Allah SWT meridlai segala ikhtiar untuk mengembangkan dan memajukan Madrasah, salah satunya dengan terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal dibidang sarana dan prasarana. Hal-hal yang belum diatur dalam Juknis ini akan disempurnakan kemudian. DIREKTUR JENDERAL, KAMARUDDIN AMIN 35

41 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Format 1 : Contoh Surat Perjanjian Kerjasama 2. Format 2 : Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) 3. Format 3 : Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 4. Format 4 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban 5. Format 5 : Contoh Kuitansi 6. Format 6 : Contoh Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan 7. Format 7 : Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan 8. Format 8 : Contoh Berita Acara Serah Terima Aset 36

42 Format 1 : Contoh Surat Perjanjian Kerjasama PERJANJIAN KERJASAMA BANTUAN SARANA MEUBELAIR MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2017 Nomor:..(nomor surat dari K/L) LAMPIRAN-LAMPIRAN Pada hari ini,... tanggal... bulan... tahun dua ribu tujuh belas kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : (nama) NIP : (NIP) Jabatan : (jabatan pada satuan kerja Kemenag) Alamat : (alamat kantor tempat kerja) Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama (institusi tempat kerja), berkedudukan di (alamat). Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. Nama : (nama kepala Madrasah) Jabatan : (Kepala Madrasah) Alamat : (alamat) Selaku Kepala Madrasah yang bertindak untuk dan atas nama (nama Madrasah), alamat (alamat). Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama, dalam rangka pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 KETENTUAN UMUM 1. Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian dimana Pihak Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk pelaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini dengan mengacu pada petunjuk teknis Bantuan Sarana Meubelair Madrasah; 2. Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan Pihak Kedua tanpa ada unsur paksaan. Pasal 2 HAK DAN KEWAJIBAN 1. Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA a. Berhak membuat ketentuan penggunaan bantuan/aturan (Petunjuk Teknis) untuk pelaksanaan kegiatan Bantuan Meubelair Madrasah Tahun Anggaran 2017 serta menyampaikannya kepada PIHAK KEDUA; b. Berhak menerima laporan penggunaan dana Bantuan Sarana Meubelair Madrasah Tahun Anggaran 2017 dari PIHAK KEDUA; c. Berhak melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan penggunaan dana Bantuan Sarana Meubelair MadrasahTahun Anggaran 2017 yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA; 37

43 LAMPIRAN-LAMPIRAN d. Berhak menolak atau mengembalikan laporan penggunaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah Tahun Anggaran 2017 kepada PIHAK KEDUA apabila ternyata kegiatan bantuan tersebut tidak sesuai dengan standar minimal spesifikasi yang telah ditentukan; e. Berkewajiban membayar nilai bantuan yang telah ditetapkan apabila PIHAK KEDUA telah memenuhi semua persyaratan pencairan. 2. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA a. Berkewajiban mengelola bantuan untuk kegiatan Bantuan Sarana Meubelair MadrasahTahun Anggaran 2017 yang diterima dari Pihak Pertama secara efisien, efektif dan akuntabel serta sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis penggunaan bantuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Berkewajiban melaksanakan kegiatan Bantuan Sarana Meubelair MadrasahTahun Anggaran 2017 selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah perjanjian ini ditandatangani; d. Jika tidak dapat mempertanggungjawabkan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada point (a), bersedia mengembalikan dana bantuan tersebut ke Kas Negara dan menerima sanksi yuridis berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku; e. Berkewajiban melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Pihak Pertama setelah pekerjaan selesai. Pasal 3 NILAI BANTUAN 1. Nilai Bantuan Sarana Meubelair MadrasahTahun Anggaran 2017 tersebut dalam pasal 1 sebesar Rp (nominal),- ( rupiah); 2. Bantuan Sarana Meubelair Madrasah Tahun Anggaran 2017 sebagaimana tercantum dalam ayat (1) merupakan nilai yang telah ditetapkan dan pasti sepanjang tidak terjadi perubahan kebijakan pemerintah yang mengakibatkan adanya perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agama Ditjen Pendidikan Islam/Kanwil Propinsi/Kemenag Kabupaten/Kota Tahun Anggaran Pasal 4 JENIS DAN SPESIFIKASI 1. Jenis Bantuan adalah Bantuan Sarana Meubelair; 2. Spesifikasi Bantuan Sarana Meubelair Madrasah sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis. Pasal 5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 1. Pekerjaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah dilaksanakan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender dimulai sejak ditandatanganinya perjanjian ini; 2. Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama, didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari Pihak Kedua dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 6 38

44 LAMPIRAN-LAMPIRAN TATA CARA DAN SYARAT PENCAIRAN 1. Pencairan bantuan dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Pihak Kedua melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS); 2. Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada Pihak Kedua dilakukan 1 (satu) tahap; 3. Pihak Pertama akan mencairkan bantuan sekaligus sebesar 100% dari keseluruhan anggaran dengan melampirkan: a. Surat Permohonan Pencairan; b. Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh PPK dan Kepala Madrasah penerima bantuan; c. Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani oleh Kepala Madrasah; d. Fotocopy rekening atas nama madrasah serta surat keterangan rekening masih aktif; e. Jadwal pelaksanaan pekerjaan; f. Photo copy NPWP; g. Kuitansi bukti penerimaan uang bantuan dan disahkan oleh Pihak Pertama; Pasal 7 KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN 1. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI; 2. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah sesuai dengan nilai bantuan, jenis dan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Teknis. Pasal 8 SISA DANA BANTUAN 1. Pihak Kedua diperbolehkan menggunakan sisa dana bantuan untuk menunjang sarana prasarana yang lain jika pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan volume dan spesifikasi sebagaimana telah diatur dalam petunjuk teknis; 2. Penggunaan sisa dana bantuan oleh Pihak Kedua harus mendapatkan persetujuan Pihak Pertama; 3. Pihak Kedua siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara jika sudah tidak digunakan. Pasal 9 SANKSI 1. Pihak Kedua siap menerima sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, jika pelanggarannya bersifat administrative, Pihak Kedua siap dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang; 2. Pihak Kedua siap menggembalikan dana bantuan jika tidak dapat mempertanggungjawabkan sesuai dengan petunjuk teknis. Pasal 10 LAPORAN 39

45 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Pihak Kedua siap dan sanggup memberikan laporan penyelesaian pekerjaan secara berkala (sesuai dengan tahapan pembayaran) kepada Pihak Pertama sebagaimana telah diatur dalam Petunjuk Teknis; 2. Pihak Kedua siap dan sanggup laporan pertanggungjawaban kepada Pihak Pertama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. Pasal 11 FORCE MAJEURE 1. PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK yang digolongkan sebagai force majeure; 2. Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain sebagai berikut: adanya bencana alam seperti: gempa bumi, taufan, banjir atau hujan terus menerus, wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase, revolusi, pemberontakan, huru-hara, adanya tindakan pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini; 3. Apabila terjadi force majeure maka pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force majeure; 4. Keadaan forcemajeure sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 perjanjian ini tidak menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan force majeure berakhir dan kondisi fasilitas penunjang kegiatan masih dapat dipergunakan, PARA PIHAK akan melanjutkan kerjasama sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini. Pasal 12 KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Perubahan pada Perjanjian Kerjasama ini hanya dapat dibuat setelah melalui konsultasi dan mendapat persetujuan secara tertulis dari PARA PIHAK, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini; 2. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama; 3. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diselesaikan secara musyawarah diantara PARA PIHAK. PIHAK KESATU Pejabat Pembuat Komitmen, PIHAK KEDUA Kepala Madrasah Materai 6000 Materai (nama jelas) (nama jelas) 40

46 LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 2: Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) KOP MADRASAH RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BANTUAN SARANA MEUBELAIR MADRASAH... TAHUN ANGGARAN 2017 No. Lokasi Harga Jenis Perabot Volume Kebutuhan Satuan Jumlah 1. Ruang Kelas Unit/Buah Rp.. Rp Unit/Buah Rp.. Rp. 3. dst.. Unit/Buah Rp.. Rp. 2. Ruang Perpustakaan Unit/Buah Rp.. Rp Unit/Buah Rp.. Rp. 3. dst.. Unit/Buah Rp.. Rp. 3. Ruang Guru Unit/Buah Rp.. Rp Unit/Buah Rp.. Rp. 3. dst.. Unit/Buah Rp.. Rp. 4..dst 41

47 LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 3 : Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan JADWAL PELAKSANAAN BANTUAN SARANA MEUBELAIR BARU MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2017 Nama Madrasah Desa Kecamatan Kabupaten/Kota Propinsi : : : : : NO URAIAN PEKERJAAN BULAN :... Minggu ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Dst...., Kepala Madrasah (...) 42

48 LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 4: Contoh Laporan Pertanggungjawaban KOP MADRASAH Cover Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN DAN TARGET C. SUMBER DANA D. WAKTU DAN TEMPAT BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN PELAKSANAAN B. PELAKSANAAN BAB III PENUTUP A. HAMBATAN PELAKSANAAN B. SARAN DAN REKOMENDASI C. KATA PENUTUP LAMPIRAN 1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 2. Laporan Keuangan 3. Dokumentasi/Foto 43

49 LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 5: Contoh Kuitansi K U I T A N S I Nomor : Sudah terima dari Banyaknya Uang Untuk Pembayaran :Kuasa Pengguna Anggaran (Diisi nama satker tempat anggaran DIPA) :... (Sesuai penarikan dari dana anggaran) :Bantuan Sarana Meubelair Madrasah (...nama Madrasah...)(alamat...) Jumlah : Rp....,- Mengetahui dan mengesahkan..., Pejabat Pembuat Komitmen, Yang menerima, Kepala Madrasah (...) (...) 44

50 LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 6: Contoh Berita Penyelesaian Pekerjaan BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN (BAPP) Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama :... Jabatan : Kepala Alamat :. Telah menyelesaikan pekerjaan berupa Sarana Meubelair sesuai dengan Petunjuk Teknis pada tanggal... Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya...., Kepala Madrasah... SAKSI I SAKSI II. Tokoh Masyarakat. Komite 45

51 LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 7: Contoh Berita Serah Terima Pekerjaan KOP MADRASAH BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN SARANA MEUBELAIR MADRASAH Nomor:.. Pada hari ini.. tanggal...bulan tahun. bertempat di Madrasah. Desa/Kelurahan.. Kecamatan Kabupaten/Kota., yang bertanda tangan di bawah ini: I. N a m a : Alamat : Jabatan : Kepala Madrasah. Kecamatan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU II. N a m a Alamat Jabatan : :.. : Kepala Kantor Wilayah/Kankemenag Kab/Kota (seusai dengan Anggaran berada), bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agama RI selanjutnya disebut PIHAK KEDUA sepakat mengadakan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA berupa Sarana Meubelair Madrasah dengan nilai Rp... Pasal 2 Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam kepentingan Kementerian Agama RI khususnya dalam pendidikan madrasah. Pasal 3 Sejak penyerahan ini: a) PIHAK KEDUA menerima penyerahan pekerjaan dari PIHAK PERTAMA untuk selanjutnya di catat kedalam Aplikasi SIMAK Persediaan; b) PIHAK KEDUA menghibahkan Aset tersebut kepada PIHAK PERTAMA; c) Sarana tersebut menjadi aset PIHAK PERTAMA yang pemanfaatannya untuk pengembangan pendidikan madrasah. 46

52 LAMPIRAN-LAMPIRAN Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam rangkap 4 (empat) agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA ( Nama Direktur/Kakanwil/Kankemenag) PIHAK PERTAMA Materai 6000 ( Nama Kepala Madrasah) SAKSI (PIHAK KEDUA). Komite SAKSI (PIHAK PERTAMA). Tokoh Masyarakat 47

53 LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 8 : Contoh Berita Acara Serah Terima Aset BERITA ACARA SERAH TERIMA ASET BANTUAN.. Nomor:..(dari madrasah) Pada hari ini tanggal..bulan.tahun bertempat di Madrasah... Desa/Kelurahan..Kecamatan Kabupaten/Kota.,yang bertanda tangan di bawah ini: I. N a m a : Alamat : Jabatan : Kepala Madrasah. Kecamatan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU II. N a m a : Alamat : Jabatan : Kepala Kantor Wilayah/Kankemenag Kab/Kota (seusai dengan Anggaran berada), bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agama RI selanjutnya disebut PIHAK KEDUA sepakat mengadakan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA berupa Meubelair Madrasah dengan nilai Rp.... Pasal 2 Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam kepentingan Kementerian Agama RI khususnya dalam Pendidikan Madrasah. Pasal 3 Sejak penyerahan ini: a. PIHAK KEDUA menerima penyerahan meubelair dari PIHAK PERTAMA untuk selanjutnya di catat kedalam Aplikasi SIMAK Persediaan; b. PIHAK KEDUA menghibahkan Aset tersebut kepada PIHAK PERTAMA; c. Bangunan tersebut menjadi aset PIHAK PERTAMA yang pemanfaatannya untuk pengembangan Pendidikan Madrasah. 48

54 LAMPIRAN-LAMPIRAN Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam rangkap 3 (tiga) agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Materai 6000 ( Nama Direktur/Kakanwil/Kankemenag) ( Nama Kepala Madrasah) SAKSI (PIHAK KEDUA) SAKSI (PIHAK PERTAMA). Komite. Tokoh Masyarakat 49

55 LAMPIRAN-LAMPIRAN 0DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI J A K A R T A 50

56 DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA Untuk Madrasah/RA/BA

Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA Untuk Madrasah/RA/BA Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA Untuk Madrasah/RA/BA BANTUAN PEMERINTAH DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BANTUAN LAINNYA YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERALATAN LABORATORIUM KOMPUTER DAN CBT (COMPUTER BASED TEST) Untuk MTs/MA. (Bantuan Pemerintah)

PERALATAN LABORATORIUM KOMPUTER DAN CBT (COMPUTER BASED TEST) Untuk MTs/MA. (Bantuan Pemerintah) PERALATAN LABORATORIUM KOMPUTER DAN CBT (COMPUTER BASED TEST) Untuk MTs/MA (Bantuan Pemerintah) DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2017 KEMEN-LHK. Penyaluran Bantuan Lainnya. Karakteristik Bantuan Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per No.478, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana. Desa. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.07/2016 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN, PENYALURAN,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.645, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Uang Makan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 /PMK.05/2016 TENTANG UANG MAKAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201 No.403, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. BSPS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2018 2018 TENTANG BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA IBADAH SD TAHUN 2014 NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/676/2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA IBADAH SD TAHUN 2014 NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/676/2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA IBADAH SD TAHUN 2014 NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/676/2014 A. Latar Belakang Pengeloaan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah merupakan bentuk penjabaran amanat Undang-Undang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RAUDLATUL ATHFAL (RA) TAHUN ANGGARAN 2016

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RAUDLATUL ATHFAL (RA) TAHUN ANGGARAN 2016 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA RAUDLATUL ATHFAL (RA) TAHUN ANGGARAN 2016 DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI J A K A R T

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Pedoman Umum Pemberian dan Pengelolaan Bantuan di Lingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Menging

2016, No menetapkan Pedoman Umum Pemberian dan Pengelolaan Bantuan di Lingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Menging BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.940, 2016 KEMENPP-PA. Bantuan. Pemberian dan Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.469, 2015 KEMENDIKBUD. Dana Alokasi Khusus. Bidang Pendidikan. Penggunaan. Pencabutan PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH DAN TUNJANGAN GURU BAGI SEKOLAH DASAR SWASTA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan alat yang efektif untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM, KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 481 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU RAUDHATUL ATHFAL, MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, MADRASAH ALIYAH, DAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang No.1646, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Cadangan JKN. Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 167 /PMK.02/2017 TENTANG TATA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN/ATAU REHABILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DESA

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN/ATAU REHABILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DESA PETUNJUK TEKNIS PROGRAM DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN/ATAU REHABILITASI LAPANGAN OLAHRAGA DESA ASISTEN DEPUTI STANDARDISASI DAN INFRASTRUKTUR OLAHRAGA DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, No.1464, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Anggaran. Bantuan Pemerintah. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1477, 2015 KEMENPU-PR. Aksesibilitas Kredit. Rumah Subsidi. Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Bantuan. Uang Muka. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) Disampaikan dalam Rakornas Program Pamsimas

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan bangsa. Sebagaimana dinyatakan para ahli, bahwa keberhasilan pembangunan negara-negara berkembang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.972, 2015 KEMENKEU. Dana Keistimewaan. Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyaluran. Pengalokasian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/ PMK.07/2015

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT Taspen (PERSERO). Perhitungan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.02/2013

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis. Pengelolaan Bantuan Insentif Guru. Pendidikan Al-Qurán

Petunjuk Teknis. Pengelolaan Bantuan Insentif Guru. Pendidikan Al-Qurán Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Insentif Guru Pendidikan Al-Qurán DIREKTORAT PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2017 Petunjuk Teknis

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 54 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.563, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Belanja. Bantuan Sosial. Kementerian/Lembaga. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.05/2012 TENTANG BELANJA BANTUAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.887, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Angkutan Kereta Api. Prosedur Penggunaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143/PMK.02/2012 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN,

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PESANTREN KILAT PAI SD NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/ 675 /2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PESANTREN KILAT PAI SD NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/ 675 /2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PESANTREN KILAT PAI SD NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/ 675 /2014 A. Latar Belakang Pengelolaan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah merupakan bentuk penjabaran amanat

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI PRASARANA SEKOLAH DASAR NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG 1 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN MENTERI KEHUTANAN SEBAGAI PENGGUNA ANGGARAN /BARANG KEPADA SEKRETARIS JENDERAL, DAN TUGAS,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, serta penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, serta penegasan istilah. BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta penegasan istilah. I.I Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan telah ditangani

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2147, 2016 KEMENKEU. Belanja Bantuan Sosial. K/L. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4 No.703, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Perpustakaan SMA/MA. Standar Nasional. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu No.722, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1915, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Pemerintah. Bantuan. Penyaluran. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2016

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN)

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2014

PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2014 PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BUKU TEKS KURIKULUM 2013 i ii PETUNJUK

Lebih terperinci

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2055, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Perimbangan. Pemotongan. Penundaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.07/2015 TENTANG TATA CARA PENUNDAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN TAHUN 2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN TAHUN 2014 DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu misi Direktorat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1339, 2015 KEMEN-PUPR. Perumahan Swadaya. Bantuan Stimulan. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39/PRT/M/2015

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG BANTUAN UANG MUKA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH UNTUK MENINGKATKAN AKSESIBILITAS KREDIT/PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 t

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 t BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1519, 2017 KEMENDAGRI. Hibah. Penerimaan dan Pengelolaan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG KETENTUAN PENERIMAAN DAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

-2- lancar, efektif, efisien, transparan dan akuntabel perlu diatur dalam suatu peraturan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dala

-2- lancar, efektif, efisien, transparan dan akuntabel perlu diatur dalam suatu peraturan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dala BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1974, 2016 BEKRAF. Usaha Bisnis. Pendanaan. Pemerintah. Bantuan. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.721, 2017 KEMENDAG. Bantuan Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 218/PMK. 02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN, PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BELANJA PENSIUN YANG DILAKSANAKAN OLEH PT TASPEN (PERSERO) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN TEMPAT UJI KOMPETENSI 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN TEMPAT UJI KOMPETENSI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN TEMPAT UJI KOMPETENSI 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN TEMPAT UJI KOMPETENSI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH DAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017 SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KOTA DEPOK YANG

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA DEPOK YANG BERASAL DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2010 I. KETENTUAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS I. UMUM

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1469, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Transfer. Pelaksanaan. Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183/PMK.07/2013 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1583, 2016 KEMENKES. Program Pelayanan Kesehatan. Bantuan Pemerintah. Penyaluran. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG PENYALURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.91, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Tabungan Hari Tua. Perhitungan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,

Lebih terperinci

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU No.103, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. Pelaksanaan. APBN. Tata Cara. (Penjelesan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM DALAM RANGKA PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Penyusunan Usulan DAK Bidang Pendidikan Tahun 2017

Penyusunan Usulan DAK Bidang Pendidikan Tahun 2017 Penyusunan Usulan DAK Bidang Pendidikan Tahun 2017 Bahan Presentasi Biro Perencanaan Kemdikbud Pada Workshop Usulan DAK Fisik TA 2017 Jakarta, Mei 2016 DAFTAR ISI 1 2 3 Kebijakan Umum, Tujuan, Sasaran,

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci