BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. A. Visi Dan Misi Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir. Mendasari Undan-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. A. Visi Dan Misi Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir. Mendasari Undan-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem"

Transkripsi

1 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Visi Dan Misi Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir Mendasari Undan-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan ditindak lanjuti melalui surat edaran Mendagri Nomor 050/2010/SJ Tanggal 11 Agustus 2006, maka Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir memiliki Visi Dinas yaitu: Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Melalui Pengentasan Kemiskinan Masyarakat, Pemuda Mandiri Sehat Berprestasi Dan Pelayanan Prima yang Dilandasi Keimanan. Bertitik tolak dari visi diatas, maka ditetapkan yang menjadi misi adalah: 1. Mempercepat penanggulangan Kemiskinan dan Pendayagunaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial secara optimal. 2. Mewujudkan pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). 3. Meningkatkan Ketahanan Sosial masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi masalah kemiskinan. 4. Mengembangkan Potensi dan Kreatifitas pemuda dalammenciptakan masyarakat Toba Samosir yang terampil dan mempunyai daya saing. 5. Mempersiapkan Kader pimpinan bangsa yang beriman, memiliki wawasan kebangsaan serta kepedulian terhadap lingkunngan. B. Pandangan Umum Kabupaten Toba Samosir secara feografis terletak diantara ' 'Bujur Timur dan 20 06'-20 39' Lintang Utara. Kabupaten Toba Samosir

2 secara administratif terdiri dari 10 kecamatan dengan 170 desa dan 13 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Toba Samosir adalah 2.21,80 Km2, dengan jumlah penduduk jiwa. C. Sarana Dan Prasarana Sarana dan prasarana yang tersedia di Kbaupaten Toba Samosir adalah sarana perhubungan darat, angkutan sungai dan danau, selain itu juga tersedia fasilitas listrik, telekomunikasi dan air bersih. D. Identifikasi Bidang Usaha Potensial Potensi Sumber Daya Komoditi 1. Tanaman Pangan Diantara komoditi tanaman pangan yang diusahakan secara menonjol di Kabupaten Toba Samosir adalah padi dan jagung. Produksi kedua komoditi tersebut meningkatkan pesat pada tahun terakhir. 2. Tanaman buah-buahan Tanaman buah-buahan yang potensial yang diusahakan masyarakat Toba Samosir diantaranya alpukat, jeruk dan durian. 3. Tanaman Perkebunan Produksi kelapa sawit dan jahe masing-masing ton dan 5.581,8 ton per tahun. 4. Peternakan Jenis ternak yang telah banyak dikembangkan di Kabupaten Toba

3 Samosir yaitu kerbau, babi, sapi, kambing dan itik. Besarnya populasi ternak di Kabupaten Toba Samosir menunjukan bahwa untuk ternak ruininansia besar yang dominan adalah kerbau, untuk ruininansia kecil adalah babi dan untuk jenis unggas adalah itik. Sesuai dengan habitatnya dan tanggap masyarakat maka jenis-jenis ternak tersebut menjadi alternatif untuk dikembangkan. 5. Perikanan Kabupaten Toba Samosir memiliki wilayah Danau Toba yang sangat potensial untuk pengembangan perikanan baik tangkap maupun budidaya. Data statistik menunjukkan bahwa sebagian besar produksi ikan di kabupaten ini adalah hasil budidaya jaring apung ataupun penangkapan di peraiaran danau. Dari kedua data produksi di Kabupaten Toba Samosir tersebut terlihat bahwa danau Toba merupakan lahan potensial untuk pengembangan perikanan. 6. Pariwisata Selain potensial untuk pengembangan perikanan, Danau Toba juga merupakan objek wisata yang sangat terkenal di Pulau Sumatera. Jumlah wisatawan asing pernah mencapai orang pada tahun 1996 walaupun pada tahun-tahun belakangan ini terjadi penurunan.penurunan yang sangat tajam pada kunjungan wisata tersebut disebabkan oleh krisis keamanan yang menyertai krisis ekonomi di indonesia serta ditutupnya pabrik Pulp PT. Indorayon yang melibatkan investor asing. Walupun demikian dengan

4 keindahan alam dan kekhasan budaya yang ada Danau Toba tetap merupakan objek wisata yang menarik. E. Bidang Usaha Unggulan Layak Dikembangkan Dari analisis potensi dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah kabupaten toba samosir, maka komoditi unggulan yang akan dijadikan profil komoditi ialah : - Produksi Jahe - Produksi Jagung - Keramba Jaring Apung Ikan Nila - Peternakan Babi - Wisata Danau Toba F. Struktur Organisasi Dinas Sosial Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir 1. Kepala Dinas Sosial a. Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian tugs di bidang sosial, yang dalam pelaksanaan tugas daerah berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. b. Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Dinas Sosial menyelenggarakan fungsi: 1) Merumuskan dam melaksanakan kebijakan teknis di bidang Sosial.

5 2) Merumuskan dan melaksanakan penanganan bantuan penanggulangan Bencana serta Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan lain sebagainya. 3) Melaksanakan penanganan dan pembinaan serta penyuluhan kepada masyarakat mengenai penyakit sosial masyarakat. 4) Melaksanakan penanganan terhadap pengungsi. 5) Melakukan pembinaan Kepahlawanan, Keperintisan dan Pembinaan Kejuangan dan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan. 6) Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya. 7) Memberi petunjuk kepada bawahannyabaik lisan maupun tertulis. 8) Menetpakna Rencana Strategis Dinas Sosial. 9) Menetapkan Laporan Akuntabilitas KinerjaPemerintah Dinas Sosial. 10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai bidang tugasnya. 2. Sekretaris a. Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dalam bidang keuangan dn kepegawaian, umum dan perlengkapan, program dan akuntabilitas, yang dalam pelaksanaan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Sosial.

6 b. Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, uraian tugas sekretaris adalah: 1) Membantu Kepala Dinas Sosial dalam melaksanakan tugasnya dibidang keuangan dan kepegawaian, umum dan perlengkapan, program dan akuntabilitas. 2) Menyusun rencana dan program tahunan Sekretaris. 3) Membantu mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan ketatausahaan. 4) Penetapan kebijakan bidang Sosial skala Kabupaten, yang mengacu kepad kebijakan Provinsi dan/atau nasional. 5) Penyusunan perencanaan bidang sosial skala Kabupaten. 6) Penyelenggaraan kerja sama bidang Sosial skala Kabupaten. 7) Koordinasi pemerintahan di bidang sosial skala Kabupaten. 8) Sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan pedoman dan standarisasi. 9) Pemberian bimbingan, monitoring, supervise, konsutasi fasilitasi bidang Sosial skala Kabupaten. 10) Seleksi dan kelengkapan bahan usulan untuk penetapan akreditasi dan sertifikasi. 3. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Kepegawaian. a. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas di bidang keuangan dan kepegawaian, yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

7 b. Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, uraian tugas Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Kepegawaian adalah : 1) Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya di bidang urusan keuangan dan kepegawaian. 2) Menyusun rencana dan program tahunan sub bagian keuangan dan kepegawaian. 3) Mengmpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pengelolaan keuangan dan kepegawaian. 4) Melaksanakan pengelolaan administrasi meliputi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggung jawaban dan laporan keuangan. 5) Mencatat, mengolah dan menganalisa data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan di lingkungan Dinas Sosial. 6) Melaksanakan sertifikasi surat pertanggungjawaban keuangan. 7) Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dibawahannya.. 8) Menetapkan DP-3 staf yang dibawahnya. 9) Melaporkan seluruh pelaksanan tugas kepada sekretaris. 4. Kepala Sub Bagian Umum Dan Perlengakapan a. Kepala Sub Bagian Umum Dan Perlengakapan mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam melaksanaka tugas di bidang umum dan

8 perlengakapan, yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. b. Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, uraian tugas Kepala Sub Bagian Umum Dan Perlengakapan adalah : 1) Membantu sekretaris dalam melaksanakan tugasnya dibidang umum dan perlengkapan. 2) Menyusun rencana dan program tahunan sub bagian umum dan perlengkapan. 3) Melaksanakan urusan administrasi perkantoran, meliputi agenda ekspedisi surat masuk, surat keluar, teknis surat, konsep surat,tata naskah dinas,kearsipan dokumentasi. 4) Melaksanakan urusan kerumahtanggaan, meliputi kebersihan, keindahan, ketertiban, dan keamanan kantor. 5) Melaksanakan pengaturan penerimaan tamu dan urusan keprotokolan. 6) Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan barang-barang atau inventaris kantor baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. 7) Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dinas, meliputi urusan perjalanan para pejabat dan staf di lingkungan Dinas Sosial. 8) Menyiapkan laporan kerja tahunan sub bagian umum dan perlengkapan. 9) Menetapkan DP-3 staf yang dibawahi nya.

9 5. Kepala Sub Bagian Program Dan Akuntabilitas a. Kepala Sub Bagian Program Dan Akuntabilitas mempunyai tugas pokok mebantu sekretaris dalam melaksanakan tugas di bidang program dan akuntabilitas yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. b. Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, uraian tugas Kepala Sub Bagian Program Dan Akuntabilitas adalah : 1) Membantu sekretaris dalam melaksanakan tugasnya di bidang urusan program dan akuntablitas. 2) Penyusunan perencanaan bidang Sosial. 3) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana program jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. 4) Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan pelaksanaan evaluasi pelaporan. 5) Melakukan koordinasi penyusunan program dan rencana kerja Dinas Sosial. 6) Melakukan survey, pendataan, evaluasi, pelaporan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program kerja Dinas Sosial. 7) Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan bidang Sosial skala Kabbupaten. 8) Melakukan evaluasi pelaporan terhadap seluruh kegiatan-kegiatan perencanaan dan pembuatan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Sosial.

10 9) Menetapkan DP-3 staf yang dibawahinya. 10) Melaksanakan seluruh kewenangannya sesuai dengan bidang tugasnya. 6. Kepala Bidang Pembinaan Kesejahteraan Sosial a. Kepala Bidang Pembinaan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pembinaan Kesejahteraan Sosial, yang dalam pelaksanaan tugas berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. b. Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Pembinaan Kesejahteraan Sosialmenyelennggarakan fungsi: 1) Penyempurnaan dan penyusunan standart-standart pelaksanaan Kewenangan Daerah Kabupaten dan standart Teknis Pelaksanaan Tugas-tugas Dinas serta Rencana Jangka Menengah dan Tahunan di bidang pembinaan pekerja sosial, fakir miskin, korban bencanadan sebagainya. 2) Melaksanakn fungsi yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas seksi dan fungsinya. 3) Memberikan masukan kepala dinas sesuai dengan tugas seksi dan fungsinya. 4) Menetapkan DP-3 staf yang dibawahnya. 5) Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala dinas sesuai denga standart yang ditentukan.

11 7. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial a. Kepala seksi kesejahteraan Sosial mempunyai tugas membantu kepala bidang pembinaan kesejahteraan sosial dalam melaksanakan tugas di bidang kesejahteraan sosial yang dala pelaksanaan tugas berada di bawah dan bertanggug jawab kepada kapala bidang pembinaan kesejahteran sosial. b. Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, uraian tugas Kepala seksi kesejahteraan Sosia adalah : 1) Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi, pemberdayaan dan pengendalian penerapan standart penanganan dan penanggulangan fakir miskin, korban bencana, pengungsi, dan sebagainya. 2) Melaksanakan penanganan dan penanggulangan fakir miskin, orban bencana, pengungsi dan sebagainya. 3) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangaka menengah dan tahunan dalam penanggulangan fakir miskin, korn=ban bencana, pengungsi dan sebagauinya. 4) Menyelenggarakan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakatuntuk mencegah dn menanggulangi fkir miskin, korban bencana,pengungsi sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. 5) Pemberian izin pengumpulan uang atau barang untuk fakir miskin, dan korban bencana. 6) Pengendalian, pengumpulan uang atau barag kepada fakir miskin dan korban bencana.

12 7) Menetapkan DP-3 staf yang dibawahnya. 8) Memberikan masukan kepada kepala bidang sesuai dengan tugas seksi dan fungsinya.

13

14 BAB IV PENYAJIAN DATA Setelah dilaksanakan penelitian dan pengumpulan data di lapangan melalui penyebaran kuesioner, dan wawancara, maka diperoleh data dari responden mengenai sejauh mana penerapan prinsip-prinsip Good Governance oleh Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir maupun gambaran efektivitas kerja pegawai yang ada di Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir dimana penelitian ini dilaksanakan. Berikut ini akan disajikan data-data yang diperoleh dari penelitian lapangan tersebut. 1. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada Perangkat Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir, yang keseluruhannya berjumlah 46 orang. 2. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir. Data ini dijadikan sebagai lampiran dan digunakan untuk memberi penjelasan terhadap jawaban kuesioner responden. A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir dimana penelitian dilaksanakan yaitu sebanyak 46 orang. Berikut ini akan disajikan data identitas responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia, golongan/pangkat dan tingkat pendidikan terakhir. Dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir wanita lebih banyak daripadapria. Ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

15 Tabel 3. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Wanita 30 65,2 Pria 16 34,8 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin wanita adalah sebanyak 30 orang (65,2 %) sedangkan responden yang berjenis kelamin pria berjumlah 16 orang (34,8 %). Dari hasil pengamatan penulis di lokasi penelitian, hal ini terjadi karena perempuan dianggap memiliki efektifitas kerja yang tinggi dibandingkan dengan pria. Pegawai pria cenderung malas, kurang teliti dan sering menunda-nunda pekerjaan nya. Sedangkan pegawai perempuan lebih teliti dan jarang menunda-nunda tugas nya. Tabel 4. Identitas Responden Berdasarkan Golongan/Pangkat Golongan/Pangkat Frekuensi Persentase (%) IIA IID 14 30,5 IIIA IIID 22 47,8 IVA IVD 10 21,7 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berpangkat IIA IID adalah sebanyak 14 orang (30,5 %) sedangkan responden yang berpangkat IIIA IIID adalah sebanyak 22 orang (47,8 %), dan responden yang berpangkat IVA IVD adalah sebanyak 10 orang (21,7 %). Pegawai Dinas Sosial kebanyakan berpangkat diatas IIIA, hal ini menujukkan mereka telah memiliki masa bekerja yang lama di Dinas Sosial dan cenderung memiliki pengalaman dan pengetahuan yang banyak dalam menyelesaikan pekerjaan nya.

16 Tabel 5. Identitas Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase (%) Dibawah 20 tahun tahun 19 41, tahun 14 30, tahun 9 19,6 51 tahun keatas 4 8,6 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia antara tahun, yaitu berjumlah 19 orang (41,3%). Tabel diatas juga menjelaskan bahwa mayoritas usia responden masih cukup muda dan berada pada masa produktif. Ini menunjukkan Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir tidak terkendala masalah usia dalam menjalankan tugasnya Pegawai Dinas. Tabel 6. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 0 0 SMP 0 0 SMA 11 23,9 Diploma I 2 4,4 Diploma III 3 6,5 Sarjana 30 65,2 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan Perguruan Tinggi, yaitu sebanyak 30 orang (65,2%). Ini menunjukkan bahwa mayoritas Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir berpendidikan cukup tinggi yaitu tamat perguruan tinggi. Sedangkan Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir yang merupakan lulusan SMA hanya sebanyak 11 orang (23,9%). Ini yang mungkin menyebabkan Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir

17 mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini terjadi karena pegawai dengan tamatan perguruan tinggi lebih memiliki pengetahuan yang luas, terutama di bidang pemerintahan daripada pegawai dengan tamatan SMA, sehingga mereka lebih mudah untuk mengaplikasikan nya ke dalam pekerjaan mereka sehari-hari. B. Tabel Distribusi Jawaban Responden 1. Variabel Bebas (Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance) a. Akuntabilitas Tabel 7. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pemahaman Tugas, Fungsi dan Wewenang Sebagai Pegawai Dinas Sosial Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Sekali Tidak Pernah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruhnya atau sebanyak 46 orang responden (100%) menyatakan bahwa mereka memahami tugas, fungsi dan wewenangnya sebagai Pegawai di Dinas Sosial. Secara umum,. Tugas tersebut antara lain melaksanakan fungsi pemerintahan, pembangunan dan membina hubungan kemasyarakatan yang harmonis di Kabupaten Toba Samosir. Tabel 8. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Sekali Tidak Pernah

18 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruhnya atau sebanyak 46 orang responden (100%) menyatakan bahwa mereka selalu menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja di setiap akhir tahun anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa prinsip akuntabilitas sudah tertanam di dalam diri mayoritas Pegawai, sehingga mereka menyadari pentingnya menerapkan akuntabilitas public, seperti memahami tugas, fungsi dan wewenang nya sebagai pegawai. b. Transparansi Tabel 9. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Komunikasi Organisasi Dinas Sosial Dengan Masyarakat Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Terbuka ,47 Terbuka Kurang Terbuka 3 3 6,53 Tertutup Sangat Tertutup Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 23 orang (50%) menyatakan bahwa komunikasi dengan masyarakat tebuka. Sementara 20 orang (50%) menyatakan bahwa komunikasi dengan masyarakat Sangat terbuka. Dan 3 orang (6,53%) menyatakan bahwa komunikasi dengan masyarakat kurang terbuka.dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden sudah menjalankan prinsip transparansi dengan baik kepada masyarakat, yang mengakibatkan masyarakat mudah untuk mengakses data dan informasi di Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir.

19 Tabel 10. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sosialisasi Program Kerja Kepada Masyarakat Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Terbuka ,30 Terbuka 4 4 8,7 Kurang Terbuka Tidak Terbuka Sangat Tidak Tebuka Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 42 orang (91,30%) menyatakan bahwa mereka melakukan sosialisasi sangat terbuka atas program dan kebijakan kerja kepada masyarakat. Sementara sebanyak 4 orang (8,7%) menyatakan bahwa mereka melakukan sosialisasi terbuka atas program dan kebijakan kerja kepada masyarakat. Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap program dan kebijakan yang akan diterapkan kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memahami dan mengetahui program yang akan mereka terima dan rasakan. Tabel 11. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Aliran penggunaan Dana Kas yang Disampaikan Kepada Masyarakat Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Terbuka ,22 Terbuka ,39 Kurang Terbuka ,39 Tidak Terbuka Sangat Tidak Tebuka 1 0 0

20 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 31 orang (67,39%) menyatakan sudah melakukan sosialisasi mengenai kas dinas secara terbuka kepada masyarakat. Sementara 8 orang responden (17,39%) menyatakan melakukan sosialisasi kurang terbuka mengenai kas dinas kepada masyarakat dan 7 orang responden (15,22%) menyatakan sudah melakukan sosialisai mengenai kas dinas secara sangat terbuka kepada masyarakat. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip transparansi sudah tertanam di dalam diri mayoritas Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir Lebih dari 65% responden menyatakan sudah melakukan sosialisasi mengenai aliran kas dinas secara terbuka kepada masyarakat. Ini merupakan sesuatu yang sangat penting, mengingat kas dinas berasal dari masyarakat, sehingga masyarakat menginginkan kejelasan penggunaan dana yang berasal dari masyarakat tersebut. Sosialisasi yang tidak terbuka akan membuat hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah yang dapat mengganggu kelancaran sistem pemerintahan di daerah. c. Kapasitas Tabel 12. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Pengetahuan Dan Ketrampilan Pegawai Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Berpengaruh ,27 Berpengaruh ,22 Kurang berpengaruh 3 2 4,34 Tidak berpengaruh 2 1 2,17 Sangat Tidak Berpengaruh

21 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyadari bahwa pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki Pegawai Dinas sangat mempengaruhi kinerjanya. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu sebanyak 36 orang orang (78,27%) yang menyatakan pengetahuan dan keterampilan Pegawai Dinas sangat mempengaruhi kinerjanya, sementara 7 orang responden (15,22%) menyatakan pengetahuan dan keterampilan berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Dinas, 2 orang responden (15,22%) menyatakan pengetahuan dan keterampilan tidak berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Dinas, dan 1 orang responden (2,17%) menyatakan pengetahuan dan keterampilan Sangat tidak berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Dinas. Pegawai yang memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan yang baik cenderung dapat menyelesaikan pekerjaan nya dengan baik. Sedangkan pegawai dengan pengetahuan dan keterampilan yang rendah cenderung akan kesulitan menyelesaikan pekerjaan nya. Untuk itulah perlu adanya pembinaan bagi pegawai tersebut agar efektifitas kerja nya meningkat. Tabel 13. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Menjalankan Tugas dan Fungsi Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Mampu ,78 Mampu ,22 Kurang Mampu Tidak Mampu Sangat Tidak Mampu Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Sosial yang ada sekarang ini umumnya sudah mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan jawabannya masing-masing. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu

22 sebanyak 39 orang (84,78%) yang menyatakan pegawai Dinas Sosial yang ada sekarang sangat memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan jabatannya masing-masing. Namun sebanyak 7 orang responden (15,22 %) menyatakan memiliki kemampuan yang standar melaksanakan tugasnya. Hal ini mungkin dikarenakan masih ada pegawai Dinas Sosial yang ada sekarang ini hanya berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Perlu adanya pelatihan dan pembinaan pegawai agar efektifitas kerja pegawai tersebut meningkat. Tabel 14. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelatihan dan Pembinaan Pegawai Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat perlu ,00 Perlu 4 3 6,52 Kurang Perlu 3 4 8,96 Tidak Perlu 2 3 6,52 Sangat Tidak Perlu Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa yang ada sekarang ini perlu mendapat pelatihan dan pembinaan agar mampu menjalankan tugasnya dengan maksimal. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 36 orang (78%) yang mengatakan sangat perlu mendapat pelatihan dan 4 orang responden (8,96%) yang menyatakan perangkat desa kurang perlu perlu untuk mendapat pelatihan dan pembinaan. Dan 3 orang responden(6,52%) yang menyatakan perlu mendapatkan pelatihan. Serta 3 orang responden(6,52%) yang menyatakan tidak perlu mendapatkan pelatihan dan pembinaan.

23 Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai masih terkendala dalam melaksanakan tugasnya karena kurang nya pelatihan dan pembinaan terhadap mereka. Maka dari itu, mereka sangat membutuhkan pelatihan dan pembinaan agar mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal. d. Responsivitas Tabel 15. Distribusi Jawaban Responden Mengenai aktif menanggapi Kebutuhan Masyarakat Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat aktif ,04 Aktif ,62 Kurang aktif 3 2 4,34 Tidak aktif Sangat Tidak aktif Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa mereka sangat aktif dalam menanggapi kebutuhan masyarakat. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 29 orang (63,04%) yang mengatakan sangat aktif dalam menanggpai kebutuhan masyarakat dan 15 orang responden (32,62%) yang menyatakan aktif dalam menanggapi kebutuhan masyarakat, serta 2 orang responden(4,34%) yang menyatakan aktif dalam menanggapi kebutuhan masyarakat. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Dinas Sosial sangat pekat terhadap kebutuhan masyarakat, apa-apa saja yang dibutuhkan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan social mereka. Dengan adanya sikap yang cepat tanggap akan kebutuhan masyarakat ini, maka Dinas Sosial kemungkinan dapat mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial yang melanda Kabupaten Toba Samosir.

24 Tabel 16. Distribusi Jawaban Responden Dalam Mempertimbangkan Aspirasi Masyarakat Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu ,17 Sering ,21 Kadang-kadang Jarang sekali ,24 Tidak Pernah ,56 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Pegawai bersifat aspiratif. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 24 orang (52,17%) menyatakan selalu mempertimbangkan aspirasi warga dalam setiap pengambilan keputusan di dinas. Sedangkan 9 orang responden (19,56%) menyatakan tidak pernah mempertimbangkan aspirasi warga, sementara 7 orang responden (15,21%) menyatakan sering mempertimbangkan aspirasi masyarakat, serta 6 orang responden (13,24%) menyatakan jarang sekali untuk mempertimbangkan aspirasi warga. Segala keputusan menyangkut desa memang harus mempertimbangkan aspirasi warga. Apalagi bila keputusan tersebut menyangkut kepentingan banyak warga, maka mereka harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan tersebut. Tabel 17. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penting Tidaknya Aspirasi Warga Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat penting ,56 Penting ,95 Kurang penting 3 4 8,69 Tidak penting Sangat tidak penting 1 0 0

25 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang (54,56%) menyatakan bahwa aspirasi warga penting untuk di dengar dan ditindaklanjuti. Sementara 17 orang responden (36,95%) menganggap aspirasi warga sangat penting untuk didengar dan ditindaklanjuti. Sementara 4 orang responden (8,69%) menyatakan aspirasi warga kurang penting untuk didengar dan ditindaklanjuti. Ini berarti di dalam diri perangkat desa sudah tertanam prinsip responsivitas dimana dalam menjalankan tugasnya sebagai pemerintah desa harus mampu menampung dan menindaklanjuti aspirasi warga. e. Keadilan/Kesetaraan Tabel 18. Distribusi Jawaban Responden Mengenai perlakuan Adil Terhadap Pegawai Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu ,39 Sering ,05 Kadang-kadang 3 4 8,69 Jarang sekali ,87 Tidak pernah Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 31 orang (67,39%) menyatakan bahwa Mereka selalu mendapatkan perlakuan yang adil dari atasan. Sementara 6 orang responden (13,05%) menyatakan bahwa Mereka sering mendapatkan perlakuan yang adil dari atasan. Sementara 4 orang responden (8,69%) menyatakan bahwa Mereka hanya kadangkadang saja mendapatkan perlakuan yang adil dari atasan. Sedangkan 5 orang responden (10,87%) menyatakan bahwa Mereka jarang sekali mendapatkan perlakuan yang adil dari atasan. Ini berarti di dalam Dinas Sosial, pemimpin sudah

26 bersikap adil kepada bawahan tanpa membedakan ras staupun agama, namun ada juga pegawai yang merasa kurang mendapat perlakuan yang adil dari atasan. Tabel 19. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keadilan dan kesetaraan Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Tidak Pernah ,79 Tidak ,04 Kadang-kadang 3 0 Sangat sering 2 0 Sangat Sering 1 1 2,17 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 39 orang (84,79%) menyatakan bahwa mereka selalu mendapatkan perlakuan yang adil dari atasan dalam penempatan posisi jabatan. Sementara 6 orang responden (13,05%) menyatakan bahwa mereka sering mendapatkan perlakuan yang adil dari atasan dalam penempatan posisi jabatan. Dapat diambila kesimpulan bahwa di Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir tudak pernah membedakan Jenis kemalmin dalam penempatan posisi dalam jabatan. 2. Variabel Terikat (Efektifitas Kerja Pegawai) a. Kesiagaan Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan Tugas Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Mampu 5 3 6,52 Mampu ,30 Kurang mampu 3 1 2,18

27 Tidak mampu Sangat Tidak mampu Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 42 orang (91,30%) menyatakan bahwa mereka mampu untuk menyelesaikan tugas yang di berikan kepada mereka. Sementara 3 orang responden (6,52%) menyatakan bahwa mereka mampu untuk menyelesaikan tugas yang di berikan kepada mereka. dan 1orang responden (2,17%) menyatakan bahwa mereka kurang mampu untuk menyelesaikan tugas yang di berikan kepada mereka Dapat diambil kesimpulan bahwa di Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir Pegawai nya sudah memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk menyelesaikan tugas yang di berikan oleh atasan. Tabel 21. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pencapaian Sasaran Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu ,39 Sering ,04 Kadang-kadang 3 4 8,69 Jarang Sekali ,86 Tidak Pernah Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 29 orang (63,04%) menyatakan bahwa mereka selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Sementara 8 orang responden (17,39%) menyatakan bahwa mereka sering menyelesaikan tugas sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. 5 orang responden (10,86%) menyatakan bahwa mereka jarang sekali menyelesaikan tugas sesuai dengan sasaran yang telah

28 ditetapkan. Serta 4 orang responden (8,69%) menyatakan bahwa mereka kadang - kadang menyelesaikan tugas sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan Dapat diambil kesimpulan bahwa Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir Sebagian besar sudah menyelesaikan tugas sesuai dengan assaran yang telah di tetapkan, meskipun ada beberapa orang yang menyatakan jarang sekali menyelesaikan tugas sesuai dengan sasaran. Tabel 22 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Mencari Sendiri Alternatif Solusi Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu ,49 Sering ,19 Kadang-kadang 3 2 4,34 Jarang Sekali Tidak Pernah Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 24 orang (52,19%) menyatakan bahwa mereka sering mencari sendiri solusi terhadap masalah pekerjaan. Sementara 20 orang responden (43,49%) menyatakan bahwa mereka selalu mencari sendiri solusi terhadap masalah pekerjaan. Dan 2 orang responden (4,34%) menyatakan bahwa mereka kadangkadang saja mencari sendiri solusi terhadap masalah pekerjaan Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir memiliki kemauan yang tinggi untuk mencoba mencari sendiri alternative solusi dari masalah pekerjaan yang mereka alami. Tabel 23. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Meminta Bantuan Kepada Rekan Kerja Jawaban Score Frekuensi Persentase (%)

29 Selalu ,73 Sering ,47 Kadang-kadang ,73 Jarang Sekali ,04 Tidak Pernah Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 20 orang (43,47%) menyatakan bahwa mereka sering meminta bantuan kepada rekan kerja nya jika menemui hambatan dalam pekerjaannya. Sementara 10 orang responden (21,73%) menyatakan bahwa mereka selalu meminta bantuan kepada rekan kerja nya jika menemui hambatan dalam pekerjaannya. Dan 10 orang responden (21,73%) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang meminta bantuan kepada rekan kerja nya jika menemui hambatan dalam pekerjaannya. Serta 6 orang responden (1,034%) menyatakan bahwa mereka jarang sekali meminta bantuan kepada rekan kerja nya jika menemui hambatan dalam pekerjaannya. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir memiliki kerja sama yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan nya. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan mereka selalu meminta bantuan kepada rekan kerjanya jika menemui hambatan dalam pekerjaannya. b. Kemangkiran Tabel 24. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kehadiran Di Tempat Kerja Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu ,53 Sering ,78 Kadang-kadang 3 4 8,69

30 Jarang Sekali Tidak Pernah Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 26 orang (56,53%) menyatakan bahwa mereka selalu berada di tempat kerja pada saat jam kerja. Sementara 16 orang responden (34,78%) menyatakan bahwa mereka sering berada di tempat kerja pada saat jam kerja. Dan 4 orang responden (8,69%) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang berada di tempat kerja pada saat jam kerja. Dari data diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin pegawai Dinas Sosial sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa mereka sering berada di tempat kerja pada saat jam kerja. Tabel 25. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keberadaan Di Tempat Kerja Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu ,47 Sering ,45 Kadang-kadang Jarang Sekali Tidak Pernah Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 20 orang (56,53%) menyatakan bahwa mereka selalu berada di tempat kerja sampai dengan waktu pulang kerja. Sementara 14 orang responden (30,45%) menyatakan bahwa mereka sering berada di tempat kerja sampai dengan waktu pulang kerja. Dan 6 orang responden (13,04%) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang berada di tempat kerja sampai dengan waktu pulang kerja. Serta 6 orang responden

31 (13,04%) menyatakan bahwa mereka jarang sekali berada di tempat kerja sampai dengan waktu pulang kerja. Dari data diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin pegawai Dinas Sosial sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa mereka jarang sekali berada di tempat kerja sampai dengan waktu pulang kerja. Namun ada juga pegawai yang kadang-kadang dan jarang sekali berada di tempat kerja sampai dengan waktu pulang kerja. Hal ini perlu adanya kebijakan dai atasan untuk menindak pegawai yang tidak berada di tempat kerja sampai dengan waktu pulang kerja, agar jumlah pegawai yang sering bolos kerja bisa dikurangi jumlahnya. c. Motivasi/Semangat Kerja Tabel 26. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penundaan Pekerjaan Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Tidak Pernah ,69 Pernah Kadang-kadang ,31 Sering Selalu Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 27 orang (58,69%) menyatakan bahwa mereka tidak pernah menunda-nunda pekerjaannya. Sementara 19 orang responden (41,31%) menyatakan bahwa mereka Kadangkadang menunda-nunda pekerjaannya. Dari data diatas dapat dilihat bahwa mayoritas pegawai tidak pernah menunda-nunda pekerjaannya. Namun ada juga sebagian yang kadang-kadang

32 menunda pekerjaannya. Maka dari itu perlu adanya kebijakan dari atasan untuk mengatasi hal ini. Tabel 27. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Yang Diberikan Atasan Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu ,47 Sering 4 1 2,17 Kadang-kadang Jarang Sekali 2 2 4,36 Tidak Pernah 1 0 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 43 orang (93,47%) menyatakan bahwa mereka selalu mendapatkan motivasi adi atasan. Sementara 2 orang responden (4,36%) menyatakan bahwa mereka jarang sekali mendapatkan motivasi dari atasan, dan 1 orang responden (2,17%) menyatakan bahwa dia sering mendapatkan motivasi dari atasan. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa arasan Dinas Sosial selalu member motivasi kepada pegawainya agar giat melakukan tugas nya. Hal ini sangat berguna bagi pegawai, karena dapat mempengaruhi kinerja mereka. Tabel 28. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Semangat Kerja Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Selalu ,26 Sering ,56 Kadang-kadang 3 1 2,18 Jarang Sekali Tidak Pernah 1 0 0

33 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 36 orang (78,36%) menyatakan bahwa mereka selalu merasa bersemangat untuk melaksanakan tugasnya setelah mendapatkan motivasi dari atasan. Sementara 9 orang responden (19,56%) menyatakan bahwa mereka sering merasa bersemangat untuk melaksanakan tugasnya setelah mendapatkan motivasi dari atasan, dan 1 orang responden (2,17%) menyatakan bahwa dia kadang-kadang merasa bersemangat untuk melaksanakan tugasnya setelah mendapatkan motivasi dari atasan.dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pegawai akan merasa bersemangat untuk mengerjakan tugasnya setelah menerima motivasi dari atasan. Hal ini menuntut kemampuan dari seorang atasan agar mampu untuk memberikan motivasi yang tinggi kepada bawahannya. d. Kepuasan Kerja Tabel 29. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Puas ,27 Puas ,04 Kuarng Puas Tidak puas 2 4 8,69 Sangat Tidak Puas Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden atau sebanyak 36 orang (78,27%) menyatakan bahwa mereka merasa sangat puas setelah menyelesaikan pekerjaanya. Sementara 6 orang responden (13,04%) menyatakan bahwa mereka merasa puas setelah menyelesaikan pekerjannya, dan 4 orang responden (8,69%) menyatakan bahwa mereka merasa tidak puas setelah menyelesaikan pekerjaannya.

34 Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pegawai Dinas Sosial Sebagian besar merasa mendapatkan kepuasan tersendiri setelah menyelesaikan suatu pekerjaan, hal ini sangat penting, karena akan mendorong pegawai lebih giat lagi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tabel 30. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Beban Pekerjaan Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat senang ,08 Senang ,81 Kurang senang ,73 Tidak senang 2 2 4,34 Sangat Tidak senang Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden atau sebanyak 22 orang (47,81%) menyatakan bahwa mereka merasa senang dengan beban pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada mereka. Sementara 12 orang responden (21,73%) menyatakan bahwa mereka merasa sangat senang dengan beban pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada mereka, dan 10 orang responden (21,73%) menyatakan bahwa mereka merasa kurang senang dengan beban pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada mereka. Serta 2 orang responden (4,34%) menyatakan bahwa mereka merasa tidak senang dengan beban pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada mereka. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar pegawai merasa senang dengan beban pekerjaan yang diberikan atasan kepada meraka. Hal ini tidak terlepas dari atasan yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan beban pekerjaan kepada pegawainya. e. Fasilitas yang tersedia

35 Tabel 31. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keahlian Pegawai Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai ,44 Sesuai ,56 Kurang Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden atau sebanyak 32 orang (69,56%) menyatakan bahwa mereka merasa pekerjaan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan keahlian dan kemampuan meraka. Sementara 14 orang responden (30,44%) menyatakan bahwa mereka merasa pekerjaan yang diberikan oleh atasan sangat sesuai dengan keahlian dan kemampuan meraka. Tabel 32. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dana Yang Diberikan Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai 5 1 2,17 Sesuai ,86 Kurang Sesuai 3 2 4,34 Tidak Sesuai ,26 Sangat Tidak Sesuai 1 2 4,34 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden atau sebanyak 28 orang (60,86%) menyatakan bahwa dana yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya sudah sesuai. Sementara 13 orang responden (28,26%) menyatakan bahwa dana yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya tidak sesuai. Dan 2 orang responden (4,34%) menyatakan bahwa dana yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya sangat tidak sesuai. 2

36 orang responden (4,34%) menyatakan bahwa dana yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya kurang sesuai. Serta 1 orang responden (2,17%) menyatakan bahwa dana yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya sangat sesuai. Tabel 33. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Fasilitas Yang Tersedia Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Memadai 5 1 2,17 Memadai ,52 Kurang Memadai 3 1 2,17 Tidak Memadai ,78 Sangat Tidak Memadai 1 2 4,34 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden atau sebanyak 26 orang (56,52%) menyatakan bahwa fasilitas yang tersedia di kantor sudah memadai. Sementara 16 orang responden (34,78%) menyatakan bahwa fasilitas yang tersedia di kantor tidak memadai. Dan 2 orang responden (4,34%) menyatakan bahwa fasilitas yang tersedia di kantor sangat tidak memadai. 1 orang responden (2,17%) menyatakan bahwa fasilitas yang tersedia di kantor sangat memadai memadai. Serta 1 orang responden (2,17%)\ menyatakan bahwa fasilitas yang tersedia di kantor kurang memadai. Dari data diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa di beberapa bidang, fasilitas yang tersedia untuk menyelesaikan tugas sudah memadai, namun di bidang lain masih ada fasilitas yang kurang memadai untuk menyelesaikan tugasnya. Maka adri itu, perlu adanya perhatian dari Kepala dinas akan hal ini, karena fasilitas yang memadai akan menyebabkan pegaawai lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya.

37 f. Waktu Menyelesaikan Tugas Tabel 34. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Mampu 5 3 6,53 Mampu ,78 Kurang mampu 3 4 8,69 Tidak mampu Sangat tidak mampu Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden atau sebanyak 39 orang (84,78%) menyatakan bahwa mereka mampu untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Sementara 4 orang responden (8,69%) menyatakan bahwa mereka kurang mampu untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Dan 3 orang responden (6,53%) menyatakan bahwa mereka sangat mampu untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Tabel 35. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Waktu Menyelesaikan Tugas Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai ,22 Sesuai ,44 Kurang Sesuai 3 2 4,34 Tidak sesuai Sangat Tidak sesuai 1 0 0

38 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden atau sebanyak 37 orang (80,4%) menyatakan bahwa waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugasnya sudah sesuai. Sementara 7 orang responden (15,22%) menyatakan bahwa waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugasnya sangat sesuai. Dan 2 orang responden (4,34%) menyatakan bahwa waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugasnya kurang sesuai. Tabel 36. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kendala Dalam Menyelesaikan Tugas Jawaban Score Frekuensi Persentase (%) Tidak Pernah ,65 Tidak ,73 Kadang-kadang ,73 Sering ,86 Sangat Sering Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden atau sebanyak 21 orang (45,65%) menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami kendala dalam menjalankan pekerjaannya. Sementara 10 orang responden (21,73%) menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami kendala dalam menjalankan pekerjaannya. 10 orang responden (21,73%) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mengalami kendala dalam menjalankan pekerjaannya. Serta 5 orang responden (10,86%) menyatakan bahwa mereka sering mengalami kendala dalam menjalankan pekerjaannya. Dari data diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar pegawai di Dinas Sosial sudah memiliki keahlian dan kemampuan yang bagus, sehingga mereka tidak mengalami berbagai kendala dalam menyelesaikan pekerjaannya.

39 BAB V ANALISA DATA Setelah seluruh data yang diperoleh dari lapangan telah terkumpul, baik merupakan data primer maupun data sekunder, maka kegiatan selanjutnya adalah menganalisis data untuk menyimpulkan kebenaran dari hipotesa penelitian ini, yaitu adakah hubungan antara variabel penerapan prinsip-prinsip good

40 governance dengan tingkat efektivitas kerja pegawai Dinas Sosial kabupaten Toba Samosir.. Penelitian mengenai hubungan antara penerapan prinsip-prinsip good governance dengan tingkat efektivitas kerja pegawai Dinas Sosial kabupaten Toba Samosir ini dilaksanakan selama 12 hari yaitu dari tanggal 8 September 2010 s/d 17 September Adapun yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas tempat dilakukan penelitian. Sementara yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Sosial yang berjumlah 46 orang. A. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Good Governance menurut Mardiasmo (1999:18) adalah suatu konsep pendekatan yang berorientasi kepada pembangunan sektor publik oleh pemerintahan yang baik. Adapun prinsip-prinsip yang diadopsi tersebut yang termasuk dalam lingkup lembaga pemerintah desa antara lain prinsip akuntabilitas, transparansi, responsivitas dan kapasitas. Keempat prinsip tersebutlah yang akan diukur, yaitu seberapa besar keempat prinsip tersebut tertanam di dalam diri pegawai dan tercermin di dalam aktivitas dan tingkah lakunya dalam menjalankan fungsinya sebagai aparat Dinas Sosial. Untuk menganalisa data secara rinci, maka akan dijabarkan berdasarkan subvariabel dari masing-masing variabel yang ada. Berikut ini akan disajikan penjabaran dari variabel Penerapan prinsip-prinsip good governance. 1. Penerapan Prinsip Akuntabilitas

41 Akuntabilitas merupakan pengukuran berkaitan dengan kinerja pemerintah desa, maupun mengenai sumber daya dan kewenangan yang digunakan oleh pemerintah desa dalam menjalankan fungsinya. Hasil dari pengukuran ini disusun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja yang disusun dalam jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun sekali. Kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja tersebut juga dituntut dari Dinas Sosial, sebagai wujud pertanggungjawaban Dinas Sosial terhadap masyarakat selaku konstituennya. Namun lebih dari itu, sikap akuntabel Dinas Sosial diharapkan tertanam di dalam diri masing-masing aparat Dinas Sosial itu sendiri. Sehingga sikap akuntabel pegawai Dinas Sosial lebih merupakan inisiatif dari dalam diri individu Dinas Sosial desa itu sendiri, dan bukan karena ada regulasi yang menuntutnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, sebanyak 100% responden atau seluruh pegawai menyatakan Dinas Sosial selalu berinisiatif menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja di setiap akhir tahun anggaran. Hal Ini menunjukkan bahwa di dalam diri Pegawai sudah tertanam prinsip akuntabilitas, sehingga ada inisiatif untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja dari pegawai Dinas sebagai wujud pertanggungjawabannya kepada masyarakat. 2. Penerapan Prinsip Transparansi Transparansi Dinas Sosial dapat dilihat dari tingkat keterbukaan informasi yang diperoleh masyarakat terkait mengenai seluruh kegiatan Dinas Sosial, termasuk kinerja, keuangan dan pengambilan keputusan strategis di Kabupaten Toba Samosir.

42 Dinas Sosial selaku instansi publik dituntut untuk bersifat terbuka dan transparan terhadap publik. Karena transparansi, sama halnya dengan akuntabilitas, berkaitan erat dengan korupsi. Untuk itu, pemerintah desa selaku instansi publik dituntut untuk bersifat transparan dan akuntabel untuk mendapatkan kepercayaan publik. Berdasarkan hasil penelitian, Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir dimana dilakukan penelitian menganggap penting untuk menyampaikan kinerja dan keuangannya kepada masyarakat. Ini dapat dilihat dari 67,39% jawaban responden yang menyatakan aliran penggunaan dana dari kas Dinas disampaikan kepada masyarakat dilakukan secara terbuka. Bahkan 15% responden menyatakan aliran penggunaan dana dari kas Dinas disampaikan kepada masyarakat dilakukan secara sangat terbuka. 3. Penerapan Prinsip Kapasitas Kapasitas berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan aparat pemerintah desa. Selain itu, kapasitas juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang dimiliki pemerintah desa untuk menjalankan tugasnya secara efektif. Oleh karena itu, kapasitas dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi sumber daya manusianya dan dari sisi kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Dinas Sosial dari sisi sumber daya manusianya sudah berkemampuan untuk menjalankan tugasnya secara efektif. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 84,78% yang menyatakan Pegawai Dinas Sosial sudah mampu manjalankan tugasnya.

43 Sementara dari sisi Pelatihan dan pembinaan, dapat disimpulkan bahwa pegawai masih terkendala dalam melaksanakan tugasnya karena kurang nya pelatihan dan pembinaan terhadap mereka. Maka dari itu, mereka sangat membutuhkan pelatihan dan pembinaan agar mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 78% pegawai yang menyatakan bahwa peltihan dan pembinaan masih sangat perlu bagi mereka agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. 4. Penerapan Prinsip Responsivitas Responsivitas berkaitan mengenai kemampuan dan ketanggapan pemerintah desa dalam menanggapi setiap aspirasi maupun kebutuhan masyarakat dan kemudian menjadikan aspirasi masyarakat tersebut sebagai dasar acuan untuk mengambil keputusan maupun membuat kebijakan/peraturan desa. Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir harus mampu mendefenisikan apa yang menjadi kebutuhan dan kemauan warga. Dan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan warganya, DInas Sosial harus mampu menyerap aspirasi warganya. Dengan demikian, Dinas Sosial yang responsif harus mampu menciptakan ruang bagi publik untuk menyalurkan aspirasinya. Berdasarkan penelitian, Dinas Sosial sudah mampu Menanggapi aspirasi dan kebutuhan dari masyarakat. Ini dilihat dari 63,04% responden yang menyatakan Sangat aktif Menanggapi aspirasi dan kebutuhan dari masyarakat. Selain itu, 52,17% responden menyatakan selalu mempertimbangkan aspirasi warga dalam setiap pengambilan keputusan di dinas. Segala keputusan menyangkut masyarakat memang harus mempertimbangkan aspirasi warga.

Kuesioner mengenai Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Kuesioner mengenai Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kuesioner mengenai Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Petunjuk Pengisian: 1. Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan jujur. 2. Beri tanda silang

Lebih terperinci

ANGKET. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance (Variabel X)

ANGKET. Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance (Variabel X) ANGKET Petunjuk 1. Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan jujur. 2. Beri tanda silang pada a,b,c,d atau e sebagai jawaban pilihan yang sesuai menurut anda. 3. Jawaban Bapak/Ibu digunakan untuk bahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Pembentukan Kecamatan Alok Timur Kabuaten Sikka Kecamatan Alok Timur merupakan Kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Alok

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR Kepala Dinas (1) Dinas SosialKabupaten Samosirmerupakan unsur pelaksana. (2) Dinas Sosial Kabupaten Samosir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI (Studi Pada Dinas Sosial Kabupaten Toba Samosir) Disusun Oleh Roy Liston Tambunan 060903068 Departemen Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Setelah melakukan pengumpulan data hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang telah disusun serta jawaban dari hasil wawancara dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

Lebih terperinci

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang No Jabatan Tugas : Kepala Dinas memimpin, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1. 57 Dinas Sosial 1. KEPALA DINAS LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem mempunyai tugas

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Kepala Dinas Kepala Dinas

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN A Kewenangan Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 626 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau 54 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau Instansi Sosial lahir dua hari setelah diproklamirkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya pada

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Sosial Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN NOMOR SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR TAHUN T E N T A N G PERUMUSAN BEBAN KERJA APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) Menghadapi era globalisasi dimana tingkat hubungan antar daerah sudah semakin transparan dan saling mempengaruhi, maka dibutuhkan suatu kelembagaan pemerintahan yang memiliki

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

B U P A T I T A S I K M A L A Y A B U P A T I T A S I K M A L A Y A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL SALINAN NOMOR 29/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI DAN CAMAT CICALENGKA Melaksanakan Kewenangan Pemerintah yang Dilimpahkan oleh Bupati untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah dan Menyelenggarakan Tugas Umum Pemerintahan 1. Mengkoordinasikan Kegiatan

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA BEKASI KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG WALIKOTA BEKASI KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN PEMERINTAH KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional. - 379 - M. PEMBAGIAN URUSAN AN SOSIAL SUB 1. Kebijakan Bidang 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala provinsi mengacu pada kebijakan 1. Penetapan kebijakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 17 TAHUN 2010 T E N T A N G

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 17 TAHUN 2010 T E N T A N G BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 17 TAHUN 2010 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DAN KELURAHAN DALAM KABUPATEN BANGKA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kampar Nomor 06 Tahun 2012 tanggal 18 Juni 2012 tentang Susunan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kampar Nomor 06 Tahun 2012 tanggal 18 Juni 2012 tentang Susunan BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Inspektorat Kota Bangkinang Inspektorat Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG . BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG 1 PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional. - 290 - M. PEMBAGIAN URUSAN AN SOSIAL 1. Kebijakan Bidang 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala provinsi mengacu pada kebijakan 1. Penetapan kebijakan bidang

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang Struktur Organisasi, tugas pokok dan fungsi Kecamatan katapang sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 Menimbang WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi Dasar Hukum Peraturan Bupati Nomor 07 Tahun 2009 tentang rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung. Camat Camat mempunyai tugas

Lebih terperinci

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DINAS SOSIAL Kompleks Perkantoran Parbaba Desa Siopat Sosor Telp/Fax (0626) PANGURURAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DINAS SOSIAL Kompleks Perkantoran Parbaba Desa Siopat Sosor Telp/Fax (0626) PANGURURAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DINAS SOSIAL Kompleks Perkantoran Parbaba Desa Siopat Sosor Telp/Fax (0626) 20658 PANGURURAN URAIAN TUGAS JABATAN PELAKSANA DINAS SOSIAL KABUPATEN SOSIAL A. KEPALA DINAS 1.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Tengah Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Tengah Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. SEJARAH SINGKAT Terbentuknya Dinas Kebersihan, Pertamanan Dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tapanuli Tengah berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. Jabatan : Sekretaris Kecamatan LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT AMPELGADING NOMOR: 188.45/ /35.07.06/2017 TENTANG KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG 2. Tugas : a. Melaksanakan koordinasi perencanaan evaluasi

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIW ISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GRESIK DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang Dinas Koperasi dan Usaha Mikro merupakan salah satu organisasi Pemerintah sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS, TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT WAJAK NOMOR: 188.45/ 06 /KEP/35.07.08/2017 TENTANG INDIVIDU KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG INDIVIDU 1. Jabatan : Sekretaris Kecamatan 2. Tugas : a) Melaksanakan koordinasi perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIVIDU LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT SUMBERMANJING WETAN Nomor : 188.45/ /35.07.04/2017 TENTANG INDIVIDU KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG 1. Jabatan : SEKRETARIS KECAMATAN 2. Tugas : a) Melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN DINAS SOSIAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci