LUNAR MOON PHASE TERHADAP TANGKAPAN PERSATUAN UPAYA IKAN KEMBUNG (Rastrelliger spp, Bleeker, 1851) DI PULAU DAMAR, KEPULAUAN SERIBU
|
|
- Fanny Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,1 (29) : 7-8 LUNAR MOON PHASE TERHADAP TANGKAPAN PERSATUAN UPAYA IKAN KEMBUNG (Rastrelliger spp, Bleeker, 1851) DI PULAU DAMAR, KEPULAUAN SERIBU Yonvitner, K.A. Aziz, N.A Butet, D. Pujiastuti Diterima : 27 Maret 29 Disetujui : 23 Mei 29 ABSTRACT Ones of information that needed on fisheries resources management is evalute catch per unit effort daily, montly, and annually. Daily of CPUE influenced of moon phase, and montly of CPUE might cause of fishing season. The CPUE research of Kembung Fish (Restrelliger spp) in Thousand Island is for study of lunar moon influence to cacth and season. This research done at june 26 to februari 27 at Panggang-Pramuka Island, Kelapa Island, Tidung Island, Lancang Island, and Damar Island. Result of study knowns that Restrelliger sp catch on the peak solar moon less than a few day before and after solar moon peak. Fishing season in Damar and Panggang-Pramuka Island shown on August- October, and Lancang, Kelapa, also Tidung Island on June-September. On December, a part of Kembung fish migrate to east of damal island. Key Word: Thousand Island, Restrelliger sp, CPUE. PENDAHULUAN Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu memiliki total luas wilayah daratan sebesar 8,7 km 2 yang terdiri dari 11 buah pulau dan hanya tercatat 1% pulau yang dihuni oleh penduduk secara tetap. Perairan Kepulauan Seribu merupakan kepulauan yang memiliki keanekaragaman sumberdaya laut yang tinggi dan memiliki potensi besar untuk pengembangan berbagai macam usaha serta jasa lingkungan, antara lain pariwisata, pertambangan, perikanan (tangkap dan budidaya), industri kecil, pemasaran, pertanian, kehutanan, Konservasi Taman Nasional dan Perhubungan (BAPEKAB, 22). Kegiatan perikanan yang dilakukan oleh nelayan Kepulauan Seribu adalah perikanan tangkap dan budidaya. Salah satu hasil tangkapannya adalah ikan kembung (Rastrelliger spp). Ikan kembung merupakan ikan yang memiliki nilai
2 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan 71 ekonomis tinggi, dan memiliki nilai gizi yang baik sebagai sumber protein dari laut. Untuk menjamin kelestariannya, sumberdaya ikan kembung tersebut harus dikelola secara rasional. Salah satu informasi yang menunjang pengelolaan sumberdaya tersebut, yaitu dengan mengetahui tangkapan per satuan upaya (TPSU) baik TPSU harian, bulanan dan tahunan. TPSU harian diduga dipengaruhi oleh fase bulan, sedangkan TPSU bulanan dapat digunakan untuk menentukan musim penangkapan. Oleh karena itu, penelitian mengenai analisis tangkapan per satuan upaya (TPSU) sumberdaya ikan kembung (Rastrelliger spp.) di Kepulauan Seribu perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk pengelolaan sumberdaya ikan kembung. Melalui penelitian ini diharapkan pengaruh fase bulan terhadap nilai TPSU dapat diketahui dan musim penangkapan ikan kembung (Rastrelliger spp.) di Kepulauan Seribu dari bulan Juni 26 sampai Februari 27. Perubahan hasil tangkapan menurut fase bulan dapat menjadi indikator musim penangkapan oleh nelayan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk menetapkan strategi pengelolaan ikan kembung (Rastrelliger spp.) di masa mendatang. METODOLOGI Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 26 sampai Februari 27. Pengumpulan data dilakukan di lima lokasi, yaitu di Pulau Panggang-Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Tidung, Pulau Lancang, dan pendaratan ikan oleh nelayan di Cilincing. Lokasi penelitian seperti Gambar berikut.
3 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan 72 Gambar 1. Lokasi Penelitian (Sumber; Bappekab Adm Kep Seribu, 24) Pengumpulan dan Analisa Data Data yang dikumpulkan untuk analisis TPSU ini adalah data produksi hasil tangkapan dan upaya tangkap nelayan pada kelima lokasi penelitian. Data dikumpulkan secara langsung dan wawancara dengan nelayan. Untuk wawancara responden juga mewakili nelayan penangkap ikan kembung. Nelayan yang dijadikan sebagai responden adalah nelayan harian. Alat tangkap yang dijadikan target penelitian adalah pancing, bagan dan jaring payang. Data hasil tangkapan diperoleh dari catatan tangkapan harian beberapa nelayan untuk masing-masing alat tangkap pada kelima lokasi penangkapan. Data tangkapan bulanan nelayan Cilincing yang menangkap di perairan Pulau Damar dan sekitarnya diperoleh dari rataan tangkapan harian untuk ikan kembung yang tertangkap dengan alat tangkap payang. Data upaya tangkap dikumpulkan melalui wawancara langsung untuk memperoleh jumlah trip per bulan. Satu trip yaitu satu kali kegiatan penangkapan yang dilakukan nelayan dalam sehari. Dalam satu trip, nelayan efektif menangkap ikan kurang lebih 7-9 jam dan perjalanan
4 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan 73 ke tempat yang dijadikan target penangkapan 1-2 jam. Data produksi bulanan di Pulau Panggang-Pramuka diambil dari responden yang melakukan aktivitas penangkapan di sekitar Pulau Pari, Pulau Kotok, Pulau Tunda, Pulau Laki, Pulau Edam, Pulau Dua dan sekitar Pulau Tidung. Data upaya dikumpulkan melalui wawancara langsung untuk memperoleh jumlah trip per bulan. Nelayan Pulau Panggang-Pramuka adalah nelayan harian yang menangkap ikan pada siang hari dengan menggunakan alat pancing dan jaring payang. Nelayan Pulau Panggang-Pramuka berangkat pada pagi hari dan pulang pada sore hari menjelang matahari terbenam. Dalam satu trip, nelayan Pulau Panggang-Pramuka aktif melakukan aktivitas penangkapan selama 8-12 jam dengan jarak lokasi penangkapan 3-1 mil. Data produksi ikan kembung di Pulau Tidung diperoleh dari responden pancing yang aktif melakukan aktivitas penangkapan harian di sekitar Pulau Pari, P.Kotok, P.Tunda, P.Laki, P.Karang Beras dan sekitar P.Tidung. Nelayan pulau Tidung adalah nelayan harian yang aktif menangkap ikan mulai dari pagi hari sampai menjelang sore hari dengan menggunakan pancing. Dalam satu trip atau satu kali melaut, aktivitas penangkapan selama kurang lebih 1-12 jam. Data produksi bulanan di Pulau Lancang diambil seperti halnya di Pulau Panggang-Pramuka yaitu diambil dari responden yang biasa melakukan aktivitas penangkapan harian di sekitar Pulau Laki, Pulau Lontar, Pulau Damar, Pulau Bokor dan sekitar Pulau Lancang. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan yang dijadikan sebagai responden adalah jaring payang dan bagan yang aktif melakukan aktivitas penangkapan pada malam hari, dengan jarak lokasi penangkapan antara.5-3 Km dan lama waktu menangkap selama 1-13 jam setiap hari. Nelayan pergi melaut pada sore hari, pulang menjelang fajar dengan lama perjalanan ke daerah penangkapan 1-3 jam. Data Produksi ikan kembung di Pulau Kelapa diperoleh dari data hasil tangkap responden yang mendapatkan ikan kembung dengan menggunakan alat tangkap jaring payang. Daerah penangkapannya yaitu di sekitar perairan P.Peniki, P.Dua, P.Kelapa, P.Putih, P.Jukung dan P.Genteng. Nelayan Pulau Kelapa adalah nelayan harian yang aktif melakukan kegiatan penangkapan ikan pada siang hari. Nelayan pergi pagi hari dan pulang menjelang sore hari dengan lama
5 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan 74 waktu menangkap kira-kira 12 jam. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data Tangkapan Per Satuan Upaya (TPSU). TPSU dihitung dengan rumus sebagai berikut: T TPSU U TPSU (Kg/Unit Kapal) Rajab Sa'ban Ramadhan Syawal TPSU adalah jumlah tangkapan per satuan upaya, T adalah jumlah tangkapan bulanan atau harian ikan kembung (Kg) dan U merupakan jumlah upaya bulanan atau harian ikan kembung (hari). Selanjutnya TPSU ini disajikan dalam bentuk grafik. HASIL DAN PEMBAHASAN TPSU di Perairan Pulau Damar Tangkapan per satuan upaya (TPSU) harian ikan kembung di Perairan Pulau Damar ditampilkan pada Gambar 1. Periode pengamatan berlangsung mulai tanggal 17 Rajab sampai 22 Syawal 1427 Hijriah atau 1 Agustus sampai 3 Nopember 26 Masehi. TPSU harian ikan kembung di sekitar Perairan Pulau Damar menunjukkan adanya fluktuasi setiap harinya. Terjadinya kenaikan TPSU, diikuti oleh penurunan TPSU pada hari berikutnya. Namun, nilai TPSU pada saat fase bulan purnama cenderung rendah dibandingkan beberapa hari sebelum dan setelah bulan purnama Tanggal Gambar 2.Tangkapan per satuan upaya harian di perairan pulau damar 1427 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan hasil tangkapan ikan kembung lebih rendah pada bulan terang dibandingkan pada fase bulan lainnya. Hal ini dapat terjadi karena adanya hubungan antara intensitas cahaya yaczng optimum dengan aktivitas mencari makannya ikan kembung. Keinshiro Mori (1968) dalam Atmaleksana (1981) mengatakan bahwa efisiensi jaring akan berkurang ketika dioperasikan selama fase bulan purnama karena kilauan cahaya dari sekitarnya. Hal tersebut terjadi karena sinar bulan yang sangat terang dapat menembus sampai ke kolom perairan, sehingga menyebabkan ikan pelagis pada khususnya menyebar dan tidak membentuk gerombol sehingga hasil tangkap nelayan menjadi berkurang.
6 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan 75 Rendahnya tangkapan pada bulan purnama nampaknya telah difahami oleh nelayan Kepulauan Seribu. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa nelayan cenderung tidak melakukan aktivitas penangkapan pada saat terang bulan, karena hasil tangkapan pada saat terang bulan tersebut lebih sedikit dibandingkan pada fase bulan lainnya. Nelayan lebih memilih untuk istirahat dan memperbaiki alat dan armada tangkap, walaupun ada sebagian kecil nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan tersebut. TPSU Bulanan di Perairan Kepulauan Seribu TPSU ikan kembung di Kepulauan Seribu disajikan pada gambar 3 sampai 5. Berdasarkan hasil pengamatan pada semua lokasi penelitian di Kepulauan Seribu, masing-masing alat tangkap memiliki kisaran nilai TPSU yang berbeda-beda. Secara keseluruhan,trend TPSU semua alat. menunjukkan kecenderungan penurunan trend dari awal pengamatan bulan Juni sampai akhir pengamatan bulan Februari. Namun, setiap Pulau memiliki sedikit perbedaan trend, dimana jaring payang dan pancing Pulau Panggang-Pramuka (Gambar 4) dan payang di Pulau Damar (Gambar 3) menunjukkan kesamaan grafik trend, yaitu dari bulan Juni mengalami kenaikan sampai bulan September namun menjelang bulan Oktober mengalami penurunan sampai akhir pengamatan bulan Februari. Nilai TPSU di Pulau Tidung untuk pancing (Gambar 5), Pulau Lancang untuk jaring payang dan bagan (Gambar 5), dan Pulau Kelapa untuk jaring payang (Gambar 4) menunjukkan grafik trend yang memiliki kecenderungan penurunan yang terus menerus mulai dari bulan Juni-Februari. Pada bulan Juni nilai TPSU paling tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya dan setelah bulan Juni cenderung mengalami penurunan yang terus menerus
7 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan 76 4 y = x x R 2 = y = 2x 2-31x R 2 = CPUE (Kg/Hari) CPUE (Kg/Hari) Juni Juli Agustus September Oktober nopember desember Januari Februari Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Gambar 3.Tangkapan per satuan upaya ikan kembung (rastrelliger spp.) di sekitar perairan pulau damar (a) dan pulau kelapa (b) dengan jaring payang CPUE (Kg/Hari) y = 2.955x x R 2 =.7916 P ayang B agan (Kg/Hari) y = -2.29x x R 2 =.671 Payang Pancing 4 2 y = 1.625x x R 2 =.965 Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari 2 1 y = -1.5x x R 2 =.59 Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari A B Gambar 4. Tangkapan per satuan upaya ikan kembung (rastrelliger spp.) di pulau panggangpramuka (a) dengan pancing dan jaring payang dan pulau lancang (b) dengan bagan dan jaring payang 8 y = -.285x x R 2 =.7234 CPUE (Kg/Hari) Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Gambar 5.Tangkapan per satuan upaya ikan kembung (rastrelliger spp.) di pulau tidung dengan alat tangkap pancing
8 Lunar Moon Phase Terhadap Tangkapan 77 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat dua pola trend TPSU di Kepulauan Seribu, yaitu pertama pola trend TPSU Pulau Panggang-Pramuka dan Pulau Damar dan kedua pola trend TPSU di Pulau Kelapa, pulau Tidung, dan Pulau Lancang. TPSU di Pulau Panggang- Pramuka dan Pulau Damar mengalami kenaikan dari bulan Juni- September. Hal ini dapat diduga karena ikan-ikan kembung di Pulau Tidung, Pulau Kelapa dan Pulau Lancang melakukan migrasi ke Pulau Panggang-Pramuka. Hal ini didukung karena lokasi Pulau Panggang Pramuka yang berada diantara ketiga Pulau tersebut. Bermigrasinya ikan kembung dari ketiga Pulau menyebabkan TPSU di ketiga Pulau tersebut terus mengalami penurunan dari bulan Juni-Februari. Trend TPSU di Pulau Damar sama dengan di Pulau Panggang- Pramuka yaitu mengalami kenaikan dari bulan Juni-September. Hal ini dapat diduga karena ikan-ikan kembung dari Teluk Jakarta bermigrasi ke sekitar Perairan Pulau Damar untuk memijah. Hal ini didukung oleh pernyataan Burhanuddin et al. (1984) bahwa ikan kembung bergerak keluar teluk untuk memijah. Selain itu, peningkatan TPSU di Pulau damar diduga juga karena adanya penambahan stok ikan kembung dari Pulau Tidung. Jadi ikan kembung di Pulau Tidung diduga melakukan migrasi ke Pulau Panggang-Pramuka dan Pulau Damar. Kedua trend TPSU yang berbeda, memiliki kecenderungan yang sama yaitu cenderung menurun (Gambar 3-5) pada bulan Oktober- Februari. Trend TPSU yang cenderung menurun diduga karena sebagian besar ikan kembung melakukan migrasi ke arah timur mengikuti pola arus. Berdasarkan hasil survey, diketahui bahwa faktor utama yang mempengaruhi produksi ikan di Kepulauan Seribu adalah faktor musim dan keadaan cuaca. Iklim muson Indonesia terdiri dari musim barat (Desember-Februari), musim peralihan I (Maret-Mei), musim timur (Juni-Agustus), dan musim peralihan II (September- Nopember). Iklim muson ini berpengaruh pada kehidupan, kekayaan jenis, kelimpahan, sebaran biota maupun sifat-sifat dan fenomena oseanografi yang terjadi (Mulyadi, 27). Pada bulan Desember-Februari 27 terjadi badai tropis, angin bertiup lebih kencang dan mendorong pergerakan air yang menghasilkan suatu gerakan arus horizontal sehingga menyebabkan gelombang air laut menjadi besar, dan keadaan tersebut menyulitkan nelayan untuk melakukan aktivitas penangkapan.
9 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan 78 Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, terlihat bahwa kecenderungan musim penangkapan yang bagus di Pulau Damar dan Pulau Panggang-Pramuka yaitu pada bulan Juli-September, sedangkan di Pulau Lancang, Pulau Kelapa dan Pulau Tidung yaitu pada bulan Juni- September. Pengelolaan Sumberdaya perikanan ikan kembung di Kepulauan Seribu melimpah jumlahnya, sehingga kegiatan penangkapan dapat dilakukan sepanjang tahun. Tetapi tingginya aktivitas kegiatan penangkapan ikan kembung tidak diikuti dengan pengawasan yang baik. Respon ikan kembung terhadap kebijakan pengelolaan dapat diamati melalui perubahan TPSU tahunan yang merupakan indeks kelimpahan dari stok ikan. Nilai TPSU tahunan yang tinggi mengindikasikan bahwa kelimpahan ikan di wilayah tersebut tinggi dan sebaliknya nilai TPSU tahunan yang rendah mengindikasikan kelimpahan ikan rendah. Untuk menjamin kelestariannya, TPSU tahunan tidak boleh melebihi tangkapan lestari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur upaya tangkap agar tidak melebihi upaya tangkap optimum. Dengan kebijakan tersebut, ikan-ikan dewasa mendapatkan kesempatan memijah sedikitnya satu kali, sehingga proses peremajaan terus berlangsung. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian tentang tangkapan per satuan upaya dari ikan kembung adalah 1) Fase bulan dapat mempengaruhi hasil tangkapan harian ikan kembung., 2) Musim penangkapan terbaik di Pulau Damar dan Pulau Panggang-Pramuka terjadi pada bulan Agustus-Oktober, sedangkan di Pulau Lancang, Pulau Kelapa dan Pulau Tidung terjadi pada bulan Juni-September, 3) Pada bulan Desember sebagian besar ikan kembung diduga telah bermigrasi ke arah timur mengikuti pola arus. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap disarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai 1) Pengaruh fase bulan terhadap hasil tangkapan selama satu tahun di berbagai pulau di Kepulauan Seribu. 2) Musim penangkapan yang bagus di Kepulauan Seribu, dengan pengumpulan data TPSU bulanan selama satu tahun di berbagai Pulau di Kepulauan Seribu. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 24. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 24. Download 8 Juli 27 at
10 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan Gambar Ikan Kembung. Download 27 Maret 27 at Sistematika Ikan Kembung. Download 16 Agustus 26 at Gambar Payang. Download 2 Agustus 26 at htm Gambar Bagan Tancap. Download 7 Agustus 27 at Atmaleksana, D T Studi Tentang Hubungan Antara Hari Bulan Dengan Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Pelabuhan Ratu. Skripsi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor : Bogor. 62 Hal. Ayodhyoa, A. U Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri : Bogor.97 Hal. Badan Perencanaan Kabupaten (BAPEKAB) Pemerintah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor. 22. Forum Pengkajian Perencanaan Tingkat Kabupaten Kepulauan Seribu. Institut Pertanian Bogor :Bogor. 215 Hal. Block, A B dan E D Stevens. 21. Tuna Physiology, Ecology, and Evolution. Academic Press, UK : New York. 468 Hal. Burhanudin, S Martosewojo, M Adrim dan M Hutomo Sumberdaya Ikan Kembung. Lembaga Oseanologi Nasional LIPI : Jakarta. 5 Hal. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta. 23. Analisa CPUE (Catch Per Unit Effort) : Jakarta. 52 Hal. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta. 25. Analisis Hasil Tangkapan Per Satuan Upaya (TPSU) di Kepulauan Seribu : Jakarta. Hal 5 Hal. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Propinsi DKI Jakarta. 26. Analisis Hasil
11 Jurnal PERIKANAN dan Lunar KELAUTAN Moon Phase 14,1 (29) Terhadap : 7-8 Tangkapan 8 Tangkapan Per Satuan Upaya (TPSU) di Kepulauan Seribu. Jakarta. Hal 172 Hal. Gunarso, W Tingkah Laku Ikan. Institut Pertanian Bogor : Bogor. 14 Hal. Mahfud, M Pengaruh Penggunaan Lampu Patromak dan Lampu Neon (TL) bawah Air Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Kembung (R. brachysoma) dengan Mini Purse Seine di Perairan Pulau Mendangan, Sampang Madura. Skripsi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor : Bogor. 91 Hal. Monintja, D R dan Sulaeman M Teknologi Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut II : Bogor. 89 Hal. Mulyadi. 27. Mencari Lokasi Upwelling dengan Bioindikator Copepoda. Pusat Penelitian Biologi LIPI. Download 18. Juli 27 at Nikolsky, G V The Ecology of Fishes Academic Press. London Art : New York. 352 Hal. Nontji, A. 25. Laut Nusantara. Djambatan : Jakarta. Hal : 372 Hal. Sari, M R. 24. Pendugaan Potensi Lestari dan Pola Musim Penangkapan Ikan Kembung di Perairan Lampung Timur. Skripsi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor :Bogor. 61 Hal. Subani, W dan HR Barus Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Departemen Pertanian : Jakarta. 248 Hal. Von Brandt, A. 25. Fish Cathcing Method of The World. 4 th edition. Blackwell Publishing : London. 418 Hal.
V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI
V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI Perairan Selat Bali merupakan perairan yang menghubungkan Laut Flores dan Selat Madura di Utara dan Samudera Hindia di Selatan. Mulut selat sebelah Utara sangat sempit
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Distribusi SPL Dari pengamatan pola sebaran suhu permukaan laut di sepanjang perairan Selat Sunda yang di analisis dari data penginderaan jauh satelit modis terlihat ada pembagian
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemetaan Partisipatif Daerah Penangkapan Ikan kurisi dapat ditangkap dengan menggunakan alat tangkap cantrang dan jaring rampus. Kapal dengan alat tangkap cantrang memiliki
Lebih terperinci4 HASIL. Gambar 4 Produksi tahunan hasil tangkapan ikan lemuru tahun
Cacth (ton) 46 4 HASIL 4.1 Hasil Tangkapan (Catch) Ikan Lemuru Jumlah dan nilai produksi tahunan hasil tangkapan ikan lemuru yang didaratkan di PPP Muncar dari tahun 24 28 dapat dilihat pada Gambar 4 dan
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah laut Indonesia terdiri dari perairan teritorial seluas 0,3 juta km 2, perairan laut Nusantara seluas 2,8 juta km 2 dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas
Lebih terperinciGambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Wilayah Sebaran Penangkapan Nelayan Labuan termasuk nelayan kecil yang masih melakukan penangkapan ikan khususnya ikan kuniran dengan cara tradisional dan sangat tergantung pada
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang
V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
28 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis dan Perairan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah sebuah kabupaten administrasi di Provinsi DKI Jakarta dimana sebelumnya menjadi salah
Lebih terperinciPenangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)
Penangkapan Tuna dan... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.) PENANGKAPAN TUNA DAN CAKALANG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR (HAND LINE) YANG BERBASIS DI PANGKALAN PENDARATAN
Lebih terperinciAnalisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi Utara
Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi tara 1 Marline S. Paendong, 2 John Socrates Kekenusa, 3 Winsy Ch. D. Weku 1 Jurusan Matematika, FMIPA,
Lebih terperinciSp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA
PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN LAYANG (Decapterus Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA DETERMINATION OF FISHING CATCHING SEASON (Decapterus Sp.) IN EAST WATERS OF SOUTHEAST SULAWESI Eddy Hamka 1),
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
26 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Lamongan merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Timur. Secara astronomis Kabupaten Lamongan terletak pada posisi 6 51 54 sampai dengan
Lebih terperinciMUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING PROVINSI LAMPUNG
MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING PROVINSI LAMPUNG (Fishing Season of Large Pelagic Fish in Lempasing Coastal Fishing Port Lampung Province) Setia Agustina 1
Lebih terperinciStudy Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo
Studi Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus Sp) Dengan Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse Seine) Yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus
Lebih terperinciPENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA
Pengamatan Aspek Operasional Penangkapan...di Selat Malaka (Yahya, Mohammad Fadli) PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA Mohammad Fadli Yahya Teknisi pada Balai
Lebih terperinciPENDUGAAN STOK IKAN LAYUR
1 PENDUGAAN STOK IKAN LAYUR (Trichiurus sp.) DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT Adnan Sharif, Silfia Syakila, Widya Dharma Lubayasari Departemen Manajemen Sumberdaya
Lebih terperinci4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang
4 HASIL PENELITIAN 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang 4.1.1 Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang Produksi ikan terbang (IT) di daerah ini dihasilkan dari beberapa kabupaten yang
Lebih terperinciSumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Teluk Jakarta Secara geografis Teluk Jakarta (Gambar 9) terletak pada 5 o 55 30-6 o 07 00 Lintang Selatan dan 106 o 42 30-106 o 59 30 Bujur Timur. Batasan di sebelah
Lebih terperinciHarry Kurniawan 1), Ir. Arthur Brown, M.Si 2), Dr. Pareg Rengi, S.Pi, M.Si 2) ABSTRAK
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PUKAT TERI (PURSE SEINE) SEBELUM DAN SESUDAH TENGAH MALAM DI DESA KWALA GEBANG KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA Harry Kurniawan 1), Ir. Arthur Brown,
Lebih terperinciNadhilah Nur Shabrina, Sunarto, dan Herman Hamdani Universitas Padjadjaran
PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL BERDASARKAN PENDEKATAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN UTARA INDRAMAYU JAWA BARAT Nadhilah Nur Shabrina, Sunarto, dan Herman
Lebih terperinci5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial
5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial Hasil pengamatan terhadap citra SPL diperoleh bahwa secara umum SPL yang terendah terjadi pada bulan September 2007 dan tertinggi pada bulan Mei
Lebih terperinci3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.
3. METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari Februari hingga Agustus 2011. Proses penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari dilakukan pengumpulan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Pulau Pramuka secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kotamadya Jakarta
Lebih terperinciLokasi penelitian di UPPPP Muncar dan PPN Pengambengan Selat Bali (Bakosurtanal, 2010)
37 3 METODOLOGI UMUM Penjelasan dalam metodologi umum, menggambarkan secara umum tentang waktu, tempat penelitian, metode yang digunakan. Secara spesifik sesuai dengan masing-masing kriteria yang akan
Lebih terperinciVII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan
VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan Kabupaten Morowali didasarkan atas kelompok ikan Pelagis Kecil, Pelagis Besar, Demersal
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kajian tentang konsep kapasitas penangkapan ikan berikut metoda pengukurannya sudah menjadi isu penting pada upaya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. The Code of
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Mentawai adalah kabupaten termuda di Propinsi Sumatera Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.49 Tahun 1999. Kepulauan ini terdiri dari empat pulau
Lebih terperinciDepartemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
KOMPOSISI JUMLAH DAN UKURAN PANJANG IKAN CAKALANG DAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN PAYANG DI PERAIRAN PALABUHANRATU DAN BINUANGEUN The Amount and Length Size Composition of Skipjack and Frigate Mackerel Cought
Lebih terperinci5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU
5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU 5.1 Jenis dan Volume Produksi serta Ukuran Hasil Tangkapan 1) Jenis dan Volume Produksi Hasil Tangkapan Pada tahun 2006, jenis
Lebih terperinciSELEKSI JENIS ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU DI SELAT BALI
BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume 20. 1 Edisi Maret 2012 Hal. 89-102 SELEKSI JENIS ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU DI SELAT BALI Oleh: Himelda 1*, Eko Sri Wiyono
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum aktivitas perikanan tangkap di Indonesia dilakukan secara open access. Kondisi ini memungkinkan nelayan dapat bebas melakukan aktivitas penangkapan tanpa batas
Lebih terperinciPOTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN DI SELATAN JAWA TIMUR
POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN DI SELATAN JAWA TIMUR Nurul Rosana, Viv Djanat Prasita Jurusan Perikanan Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang
Lebih terperinciKOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MELALUI PUKAT CINCIN (Purse Seine) TAHUN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO, KOTA BANDA ACEH
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MELALUI PUKAT CINCIN (Purse Seine) TAHUN 2005-2011 DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO, KOTA BANDA ACEH Junaidi M. Affan 1* 1 Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan,
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan
28 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan bervariasi dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Nilai rata-rata
Lebih terperinci4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas
26 4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi 4.1.1 Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas Menurut DKP Kabupaten Banyuwangi (2010) luas wilayah Kabupaten Banyuwangi
Lebih terperinciTUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti
TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti Sebuah lagu berjudul Nenek moyangku seorang pelaut membuat saya teringat akan kekayaan laut Indonesia. Tapi beberapa waktu lalu, beberapa nelayan Kepulauan
Lebih terperinciBEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)
Tersedia online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/btl e-mail:btl.puslitbangkan@gmail.com BULETINTEKNIKLITKAYASA Volume 15 Nomor 2 Desember 2017 e-issn: 2541-2450 BEBERAPA JENIS PANCING
Lebih terperinciPENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU
PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU Zulkhasyni Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu ABSTRAK Perairan Laut Bengkulu merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya ikan merupakan sumberdaya yang dapat pulih (renewable resources) dan berdasarkan habitatnya di laut secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
Lebih terperinciDaerah penangkapan ikan pelagis kecil di Selat Sunda yang diamati dalam
5. DAERAH PENANGKAPAN DAN HASlL TANGKAPAN 5.1. Peta Daerah Penangkapan Daerah penangkapan ikan pelagis kecil di Selat Sunda yang diamati dalam penelitian ini adalah di seluruh perairan Selat Sunda yang
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PANCING ULUR UNTUK PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN PULAU TAMBELAN KEPULAUAN RIAU
PRODUKTIVITAS PANCING ULUR UNTUK PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN PULAU TAMBELAN KEPULAUAN RIAU Productivity of Hand Line for Fishing of Mackerel (Scomberomorus commerson)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Alat ini umumnya digunakan untuk menangkap ikan menhaden (Brevoortia
TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Perkembangan Purse Seine Purse seine pertama kali dipatenkan atas nama Barent Velder dari Bergent, Norwegia pada tanggal 12 Maret 1858. Tahun 1860 alat tangkap ini diperkenalkan
Lebih terperinciseine yang digunakan sebagai sampel, ada 29 (97%) unit kapal yang tidak
5 PEMBAHASAN Hasil penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan dengan menggunakan single output (total tangkapan) berdasarkan bulan ( Agustus 2007 Juli 2008) menunjukkan bahwa hanya ada 1 2 unit kapal
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
22 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum PPP Labuan, Banten Wilayah Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6 0 21-7 0 10 Lintang Selatan dan 104 0 48-106 0 11 Bujur Barat dengan luas
Lebih terperinci8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI
131 8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI 8.1 Pendahuluan Mewujudkan sosok perikanan tangkap yang mampu mempertahankan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Wilayah laut Indonesia kaya akan ikan, lagi pula sebagian besar merupakan dangkalan. Daerah dangkalan merupakan daerah yang kaya akan ikan sebab di daerah dangkalan sinar
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Posisi Geografis dan Kondisi Perairan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terdiri atas dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan tangkap memiliki peran penting dalam penyediaan pangan, kesempatan kerja, perdagangan dan kesejahteraan serta rekreasi bagi sebagian penduduk Indonesia (Noviyanti
Lebih terperinci5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Kota Serang Kota Serang adalah ibukota Provinsi Banten yang berjarak kurang lebih 70 km dari Jakarta. Suhu udara rata-rata di Kota Serang pada tahun 2009
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan sebagai salah satu sektor unggulan dalam pembangunan nasional mempunyai peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang, serta mempunyai
Lebih terperinci6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan
6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan Daerah penangkapan ikan kakap (Lutjanus sp.) oleh nelayan di Kabupaten Kupang tersebar diberbagai lokasi jalur penangkapan.
Lebih terperinciAspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal
Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal Nadia Adlina 1, *, Herry Boesono 2, Aristi Dian Purnama Fitri 2 1
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan (sustainable development) yang dilakukan secara berencana dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menteri
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 2 Peta lokasi penelitian PETA LOKASI PENELITIAN
3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dibagi dalam 2 tahapan berdasarkan waktu kegiatan, yaitu : (1) Pelaksanaan penelitian lapangan selama 2 bulan (September- Oktober
Lebih terperinci5 PEMBAHASAN 5.1 Fluktuasi Hasil Tangkapan ( Catch ) Ikan Lemuru
58 5 PEMBAHASAN 5.1 Fluktuasi Hasil Tangkapan (Catch) Ikan Lemuru Berdasarkan Gambar 4, hasil tangkapan ikan lemuru pada tahun 2004-2008 mengalami peningkatan sejak tahun 2006 hingga mencapai puncak tertinggi
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
21 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu terletak di Kecamatan Palabuhanratu yang
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
30 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Kondisi perairan Teluk Jakarta Teluk Jakarta terletak di utara kota Jakarta dengan luas teluk 285 km 2, dengan garis pantai sepanjang 33 km, dan rata-rata kedalaman
Lebih terperinciPS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ABSTRAK
PENGARUH PEMASANGAN RUMPON PADA MUSIM BARAT TERHADAP HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PAYANG DI PERAIRAN TUBAN JAWA TIMUR Mohammad Rizal Kurniawan 1*), Daduk Setyohadi 2*), Gatut Bintoro 3*) PS Pemanfaatan
Lebih terperinciPERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR
ABSTRAK PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR Erfind Nurdin Peneliti pada Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta Teregristrasi I tanggal: 18 September 2007;
Lebih terperinciPENDUGAAN MUSIM IKAN MALALUGIS BIRU (Decapterus macarellus) DI PERAIRAN SEKITAR LIKUPANG, SULAWESI UTARA.
@2003 Alfret Luasunaung Posted 10 December 2003 Makalah falsafah Sains (PPs 702) Program Pasca Sarjana/S3 Institut Pertanian Bogor Desember 2003 Dosen: Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng (Penanggung Jawab)
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Kondisi umum perairan Selat Sunda Perairan Selat Sunda terletak di antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa sehingga perairan ini merupakan pertemuan antara perairan
Lebih terperinci4. GAMBARAN UMUM WILAYAH
4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sukabumi yang beribukota Palabuhanratu termasuk kedalam wilayah administrasi propinsi Jawa Barat. Wilayah yang seluas 4.128 Km 2, berbatasan dengan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di dalam wilayah perairan Indo West Pacific (Hutomo & Moosa, 2005). Terumbu karang adalah salah satu ekosistem penting
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN PRIGI JAWA TIMUR Hari Ilhamdi 1, Riena Telussa 2, Dwi Ernaningsih 3
ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN PRIGI JAWA TIMUR Hari Ilhamdi 1, Riena Telussa 2, Dwi Ernaningsih 3 1,2,3 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Abstrack Pelagic
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Iluminasi cahaya Cahaya pada pengoperasian bagan berfungsi sebagai pengumpul ikan. Cahaya yang diperlukan memiliki beberapa karakteristik, yaitu iluminasi yang tinggi, arah pancaran
Lebih terperinciTEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO
Teknik Penangkapan Ikan Pelagis Besar... di Kwandang, Kabupaten Gorontalo (Rahmat, E.) TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN JARING BOBO DI OHOI SATHEAN KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA. Jacomina Tahapary, Erwin Tanjaya
STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN JARING BOBO DI OHOI SATHEAN KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA Jacomina Tahapary, Erwin Tanjaya Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan, Politeknik Perikanan Negeri Tual. Jl.
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unit Penangkapan Payang
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unit Penangkapan Payang Berdasarkan klasifikasi International Standard Statistical Classification of Fishing Gear (ISSCFG) dalam Adhiar (2007), payang digolongkan kedalam boat
Lebih terperinciPengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(1): 9-13, Juni 2015 ISSN 2337-4306 Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara The effect of bait color
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
33 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara,
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
2 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah perairan mencapai 4 (empat) kali dari seluruh luas wilayah daratan Provinsi Kepulauan
Lebih terperinciLaju tangkap dan musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(4): 147-154, Desember 2016 ISSN 2337-4306 Laju tangkap dan musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line yang didaratkan di Pelabuhan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Perikanan Tangkap 4.1.1 Armada Kapal Perikanan Kapal penangkapan ikan merupakan salah satu faktor pendukung utama dalam melakukan kegiatan penangkapan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Kota Serang 4.1.1 Letak geografis Kota Serang berada di wilayah Provinsi Banten yang secara geografis terletak antara 5º99-6º22 LS dan 106º07-106º25
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun memiliki hak yang sama untuk mengambil atau mengeksploitasi sumberdaya didalamnya. Nelayan menangkap
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan tangkap merupakan suatu sistem yang terdapat dalam sektor perikanan dan kelautan yang meliputi beberapa elemen sebagai subsistem yang saling berkaitan dan mempengaruhi
Lebih terperinciFISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU
FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU Akmaluddin 1, Najamuddin 2 dan Musbir 3 1 Universitas Muhammdiyah Makassar 2,3 Universitas Hasanuddin e-mail : akmalsaleh01@gmail.com
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Pulau Untung Jawa berada pada posisi ,21 Lintang Selatan dan
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Pulau Untung Jawa berada pada posisi 05 0 58 45,21 Lintang Selatan dan 106 0 42 11,07 Bujur Timur. Wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa adalah salah satu
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Daerah Penelitian Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang paling selatan di negara Republik Indonesia. Kabupaten ini memiliki 27 buah pulau, dan 19 buah pulau
Lebih terperinci7 KONSEP PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN TELUK BONE
7 KONSEP PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN TELUK BONE 7.1 Pendahuluan Menurut Undang-Undang No 31 Tahun 2004 tentang perikanan bahwa pengelolaan perikanan adalah semua upaya, termasuk proses yang
Lebih terperinciProduktivitas dan Kelayakan Usaha Bagan Perahu di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara
Produktivitas dan Kelayakan Usaha Bagan Perahu di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara 1,2 Frengky Amrain, 2 Abd. Hafidz Olii, 2 Alfi S.R. Baruwadi frengky_amrain@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN MANADO SULAWESI UTARA 1)
ANALISIS PENENTAN MSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN MANADO SLAWESI TARA ) John Socrates Kekenusa 2), Victor N.R. Watung 3), Djoni Hatidja 2) 3) ) Penelitian Hibah Bersaing
Lebih terperinciPENDUGAAN KELOMPOK UMUR DAN OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI KABUPATEN BOALEMO, PROVINSI GORONTALO
PENDUGAAN KELOMPOK UMUR DAN OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI KABUPATEN BOALEMO, PROVINSI GORONTALO Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 1, Nomor 1, Juni
Lebih terperinciWARNA UMPAN TIRUAN PADA HUHATE
WARNA UMPAN TIRUAN PADA HUHATE Imitation Bait Colour of Skipjack Pole and Line Gondo Puspito 1 1 Staf Pengajar pada Bagian Teknologi Alat Penangkapan Ikan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK
Lebih terperinciPOLA PENGGUNAAN ALAT TANGKAP IKAN DI DESA KETAPANG BARAT, KABUPATEN SAMPANG, JAWA TIMUR
Buletin Riset Sosek Kelautan dan Perikanan Vol. 8 No. 1, 2013 POLA PENGGUNAAN ALAT TANGKAP IKAN DI DESA KETAPANG BARAT, KABUPATEN SAMPANG, JAWA TIMUR Maulana Firdaus Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)
Marine Fisheries ISSN 2087-4235 Vol. 3, No. 2, November 2012 Hal: 135-140 PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA) Tuna Lingline Fisheries Productivity in Benoa
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP. Rumahtangga nelayan merupakan salah satu potensi sumberdaya yang
VI. KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP.. Rumahtangga Nelayan Rumahtangga nelayan merupakan salah satu potensi sumberdaya yang berperan dalam menjalankan usaha perikanan tangkap. Potensi sumberdaya
Lebih terperinciEFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU
1 EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU Oleh Safrizal 1), Syaifuddin 2), Jonny Zain 2) 1) Student of
Lebih terperinciKAJIAN STOK IKAN PELAGIS KECIL DENGAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE DI PERAIRAN LEMPASING, LAMPUNG. Riena F. Telussa
KAJIAN STOK IKAN PELAGIS KECIL DENGAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE DI PERAIRAN LEMPASING, LAMPUNG Riena F. Telussa 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Satya Negara Indonesia Abstract Pelagic
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA
Pengaruh Lampu terhadap Hasil Tangkapan... Pemalang dan Sekitarnya (Nurdin, E.) PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA Erfind Nurdin Peneliti
Lebih terperinciEffectiveness of fishing gear of lemuru fish in Kotabaru District, South Kalimantan
Efektivitas alat tangkap ikan lemuru di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan Effectiveness of fishing gear of lemuru fish in Kotabaru District, South Kalimantan Depik, 1(3): 131-135 Dulmi ad Iriana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki luas perairan wilayah yang sangat besar. Luas perairan laut indonesia diperkirakan sebesar 5,4 juta km 2 dengan garis pantai
Lebih terperinciSIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT
SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT Martono Divisi Pemodelan Iklim, Pusat Penerapan Ilmu Atmosfir dan Iklim LAPAN-Bandung, Jl. DR. Junjunan 133 Bandung Abstract: The continuously
Lebih terperinciVolume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:
GAYA EXTRA BOUYANCY DAN BUKAAN MATA JARING SEBAGAI INDIKATOR EFEKTIFITAS DAN SELEKTIFITAS ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI PERAIRAN SAMPANG MADURA Guntur 1, Fuad 1, Abdul Rahem Faqih 1 1 Fakultas Perikanan
Lebih terperinciSTUDITENTANG HBSFL TANGNAPAN IKAH KEMBUNG DENGWN klat TANGKWP PURSE SlhlNE DI PELABUNWN PEFaIKANWH NUSAWTARA BELAWAH KOTAMYA MEDAN, SUMATERA UTARA
STUDITENTANG HBSFL TANGNAPAN IKAH KEMBUNG DENGWN klat TANGKWP PURSE SlhlNE DI PELABUNWN PEFaIKANWH NUSAWTARA BELAWAH KOTAMYA MEDAN, SUMATERA UTARA Oleh FPKULTAS PERiKANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1990
Lebih terperinciCatch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(1): 1-8, Juni 2015 ISSN 2337-4306 Catch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung Catch per unit effort
Lebih terperinciFluctuation of catch per unit efforts and catch seasons of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) in Prigi waters, East Java Province
Perkembangan hasil tangkapan per upaya dan pola musim penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Prigi, Provinsi JawaTimur Fluctuation of catch per unit efforts and catch seasons of skipjack
Lebih terperinciABSTRACT. KAHARUDDIN SHOLEH. The Analysis of Ship Visits, Production and Fish Prices Relationship at Brondong Fishing Port. Under Supervision of EKO
ABSTRACT KAHARUDDIN SHOLEH. The Analysis of Ship Visits, Production and Fish Prices Relationship at Brondong Fishing Port. Under Supervision of EKO SRIWIYONO and SUGENG HARI WISUDO. As one of the factors
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN
HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN SEKITAR JEMBATAN SURAMADU KECAMATAN LABANG KABUPATEN BANGKALAN Novi Indriyawati, Indah Wahyuni Abida, Haryo Triajie Jurusan Ilmu Kelautan
Lebih terperinci4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN
4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN 4.1 Kondisi Alat Tangkap dan Armada Penangkapan Ikan merupakan komoditas penting bagi sebagian besar penduduk Asia, termasuk Indonesia karena alasan budaya
Lebih terperinci