ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA ANAK USIA TAHUN PADA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO TAHUN
|
|
- Sonny Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA ANAK USIA TAHUN PADA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO TAHUN 2014 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis dan teknik tes. Populasi dalam penelitian ini siswa usia tahun SSB (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo yang berjumlah 26. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes serta pengukuran kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar sepak bola. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji normalitas, homogenitas, dan korelasi. Penelitian menyimpulkan : (1) Hasil tes kondisi fisik anak usia tahun SSB Harimau Bekonang Sukoharjo diketahui bahwa 11,54% termasuk dalam kategori baik, 73,08% termasuk sedang dan sisanya 15,38% termasuk dalam kategori kurang. (2) Untuk tes keterampilan gerak dasar sepak bola anak usia tahun SSB Harimau Bekonang Sukoharjo diketahui bahwa 7,69% termasuk dalam kategori baik, 88,46% termasuk cukup dan sisanya 3,85% termasuk dalam kategori kurang. (3) Untuk data penelitian lari 50 meter dengan passing bawah, lari 50 meter dengan menggiring bola dan lari 50 meter dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian lari 50 meter dengan menyundul bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. (4) Untuk data penelitian vertikal jump dengan menggiring bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian vertikal jump dengan passing bawah, vertikal jump dengan menyundul bola dan vertikal jump dengan menimangnimang bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. (5) Untuk data penelitian sit up dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian sit up dengan passing bawah, sit up dengan menyundul bola dan sit up dengan menggiring bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. (6) Untuk data penelitian pull up dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian pull up dengan passing bawah, pull up dengan menyundul bola dan pull up dengan menggiring bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. (7) Untuk data penelitian lari 1000 meter dengan menggiring bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian lari 1000 meter dengan passing bawah, lari 1000 meter dengan menyundul bola dan lari 1000 meter dengan menimang-nimang bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. Kata kunci : Kondisi fisik, Ketrampilan gerak dasar, Sepak bola Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang penting dalam pencapaian prestasi sepak bola adalah fisik dan penguasaan keterampilan dasar yang dimiliki oleh pemain itu sendiri, sehingga pandai bermain sepak bola. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sepak bola diantaranya ialah faktor fisik dan keterampilan gerak dasar permainan sepak bola para pemainnya. Oleh karena itu, seorang pemain yang tidak memiliki fisik dan keterampilan gerak dasar bermain sepak bola yang baik tidak mungkin akan menjadi pemain yang baik dan sulit untuk mencapai prestasi maksimal. Kondisi fisik dan kesegaran jasmani sangat dipengaruhi oleh faktor usia. Menurut Dangsina Moeloek (1984: 31) bahwa, Pada anak-anak dan remaja kemampuan fisik akan meningkat sampai tercapai maksimal sekitar umur tahun, kemudian dengan bertambahnya umur akan terjadi penurunan yang berangsur-angsur. Untuk dapat pandai bermain sepak bola, faktor fisik dan penguasaan keterampilan gerak dasar merupakan suatu keharusan. Fisik dan keterampilan gerak dasar merupakan beberapa faktor dalam kemampuan dasar bagi sesorang agar bisa bermain sepak bola. Berdasarkan pengamatan dalam setiap pertandingan para pemain klub SSB Harimau Bekonang Sukoharjo bermain cukup bagus di menit-menit awal baik dari segi teknik dan taktik yang dimiliki para pemain. Tetapi itu semua tidak didukung oleh kondisi fisik para pemainnya sehingga di menit-menit terakhir kondisi fisik para pemain banyak yang menurun dan keadaan seperti inilah yang biasanya dimanfaatkan oleh pemain lawan untuk mencetak gol. Berdasarkan uraian pengamatan di atas, latihan kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar secara khusus sangat diperlukan bagi klub SSB Harimau Bekonang Sukoharjo. Harapan yang diinginkan adalah tercapainya kondisi fisik dan teknik yang baik. Tetapi kenyataannya yang ada di lapangan, untuk mencapai kondisi fisik dan teknik yang baik tidak disertai dengan penanganan yang baik karena tidak adanya pelatih khusus. Hal inilah yang menyebabkan pencapaian terhadap prestasi di dalam pertandingan sepak bola sulit tercapai sehingga mulai saat ini kondisi fisik dan teknik para pemain mulai dibenahi dan ditingkatkan melalui latihan fisik yang terprogram. Selain fisik dan teknik, taktik dan mental juga merupakan faktor yang mendukung pretasi dalam sepak bola, akan tetapi kondisi fisik dan teknik merupakan faktor yang lebih dominan dalam menentukan kemampuan seseorang Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
3 bermain sepak bola. Atas dasar uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : Analisis Kondisi Fisik Dan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Anak Usia Tahun Pada Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasai masalah pembatasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar sepak bola pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo? C. Tujuan Penelitian Bedasarkan perumusan masalah yang dikemukaan di atas, penelitian bertujuan untuk : mengetahui bagaimana tingkat kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kondisi Fisik Kondisi fisik ditinjau dari segi faalnya adalah kemampuan seseorang dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuannya sebagai pendukung aktivitas menjalankan olahraga. Menurut M. Sajoto (1995 : 8) berpendapat bahwa, Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Kondisi fisik menurut Remmy Muchtar ( 1992: 82 ) yaitu suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaanya. Komponen-komponen kondisi fisik terdiri dari beberapa macam komponen ialah : kekuatan atau strength, daya tahan atau endurance, kecepatan atau speed, kelincahan atau agility,kelentukan atau fleksibility, stamina, daya ledak atau muncular power, koordinasi, ketepatan atau accuracy dan keseimbangan atau balance. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Fisik a. Faktor latihan Faktor latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
4 dilakukan secara berulang-ulang dengan penambahan beban latihan atau pekerjaan (Harsono, 1988: 101). Selain penambahan beban latihan frekuensi latihan juga harus diperhatikan untuk meningkatkan prestasi atlet. Frekuensi latihan yang baik dilakukan tiga kali dalam seminggu agar atlet tidak mengalami kelelahan yang kronis. b. Prinsip beban latihan lebih (overload) Dengan menggunakan prinsip latihan lebih (overload), maka kelompok otot akan berkembang kekuatannya secara efektif. Penggunaan beban secara overload akan merangsang penyesuaian fisiologis dalam tubuh yang mendorong meningkatkan kekuatan otot (M. Sajoto, 1995: 30) c. Faktor istirahat Tubuh akan merasa lelah setelah melakukan aktivitas, hal ini disebabkan karena pemakaian tenaga untuk aktivitas yang bersangkutan. Untuk mengembalikan tenaga yang dipakai diperlukan istirahat. Dengan istirahat tubuh akan menyusun kembali tenaga yang hilang. d. Kebiasaan hidup yang sehat Kondisi fisik yang baik harus didukung kesegaran jasmani yang baik pula. Dengan kebiasaan hidup sehat maka seseorang akan jauh dari segala bibit penyakit yang menyerang. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus memperhatikan dan menerapkan cara hidup yang sehat yang diantaranya adalah : 1) Makanan yang dikonsumsi harus menandung empat sehat lima sempurna. 2) Menghindari rokok dan minuman keras dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. e. Faktor lingkungan Lingkungan adalah tempat dimana seseorang itu tinggal dalam waktu yang lama, dalam hal ini menyangkut lingkungan fisik serta sosial mulai dari lingkungan perumahan, lingkungan daerah tempat tinggal dan sebagainya. Sebelum diterjunkan dalam arena pertandingan, seorang pemain sudah berada dalam kondisi dan tingkat kesegaran jasmani yang baik untuk menghadapi intensitas kerja dan tekanan-tekanan yang akan timbuldalam pertandingan. f. Faktor makanan Untuk memperbaiki makanan seseorang atau atlet sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan selama latihan atau melakukan aktifitas. Untuk seorang atlet membutuhkan 25-30% lemak, 15% protein, 50-60% hidrat arang dan vitamin serta mineral lainnya. Jadi Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
5 untuk pembinaan kondisi fisik dibutuhkan banyak makanan bergizi yang mengandung unur-unsur protein, lemak, garam-garam mineral, vitamin dan air. 3. Komponen-komponen Kondisi Fisik Komponen kondisi fisik (Bompa, 1990: 29) sebagai komponen kesegaran biometrik dimana komponen kesegaran motorik terdiri dari dua kelompok komponen, masing-masing adalah kelompok kesegaran jasmani yaitu: a) kesegaran otot, b) kesegaran kardiovaskular, c) kesegaran keseimbangan jumlah dalam tubuh dan d) kesegaran kelentukan. Kelompok komponen lain dikatakan sebagai kelompok komponen kesegaran motorik yang terdiri dari: 1) koordinasi gerak, 2) keseimbangan, 3) kecepatan, 4) kelincahan, 5) daya ledak otot. 4. Hakikat Permainan Sepak Bola Menurut Soekatamsi (2004 : 5) sepak bola adalah Permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir seluruh permainan dimainkan dengan keterampilan kaki, badan dan kepala untuk memainkan bola. Namun demikian agar dapat bermain sepak bola yang baik perlu bimbingan dan tuntunan tentang teknik dasar dan keterampilan bermain sepak bola. 5. Keterampilan Gerak Dasar Menurut Sugianto (1993: 13) bahwa Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerakan secara efektif dan efisien. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan gerak. Keterampilan gerak diperoleh melalui proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan gerakan berulang-ulang dengan kesadaran fikir akan benar tidaknya gerakan yang telah dilakukan. Untuk bermain sepak bola dengan baik pemain dibekali dengan keterampilan gerak dasar atau teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Beberapa keterampilan gerak dasar yang perlu dimiliki pemain sepak bola adalah : a.) Menendang (kicking), b.) Mengontrol/menghentikan bola (controling), c.) Menggiring bola (dribbling), d.) Menyundul bola (heading), e.) Merampas (tackling), f.) Lemparan ke dalam (throw-in), g.) Gerak tipu, h.) Teknik penjaga gawang (goal keeping) Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
6 berikut : B. Kerangka Berpikir Secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat ditunjukkan sebagai KONDISI FISIK KETRAMPILAN GERAK DASAR PRESTASI ATLIT USIA TAHUN SSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keterangan : Untuk bermain sepak bola dengan baik, pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepak bola adalah menendang (kicking), menghentikan (stopping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw-in), gerak tipu, dan menjaga gawang (goal keeping). Aspek latihan yang perlu dikembangkan pada anak usia muda adalah terutama keterampilan (teknik) gerak dasar yang benar dengan kemampuan fisik dasar yang baik. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, maka peneliti mengadakan penelitian di Sekolah Sepak (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah pada tanggal 27 Juni 2014, dimulai pada pukul WIB sampai selesai. B. Subjek Penelitian Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
7 Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang. yang berusia tahun sebanyak dua puluh enam (26), karena dalam penelitian ini populasi sebagai sempel. C. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Untuk memperoleh data yang sesuai, penelitian ini menggunakan metode analisis & teknik tes. Metode untuk mengumpulkan data-data mengenai kemampuan fisik dan teknik dasar sepak bola dengan menggunakan teknik tes serta pengukuran kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar sepak bola. 1. Penilaian Kemampuan Kondisi Fisik Untuk menentukan nilai secara keseluruhan kondisi fisik dilakukan dengan cara: a) Menjumlahkan konversi nilai skor dari setiap komponen kondisi fisik atlet tersebut. b) Hasil jumlah tersebut dalam butir di atas dibagi dengan banyaknya komponen fisik dasar dari cabang olah raga yang bersangkutan. c) Hasil ini kemudian dinotasikan ke dalam tabel kategori status kondisi fisik atlet seperti tersebut dalam tabel berikut : Tabel 1. Norma Nilai Kategori Kondisi Fisik No Jumlah Nilai Klasifikasi Baik Sekali (BS) Baik (B) Sedang (S) Kurang (K) Kurang Sekali (KS) Sumber: Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, 1999 Tabel 2. Nilai Tes Kondisi Fisik Lari cepat Loncat tegak Sit - Up (sprint) vertikal jumping (60 detik) 50 meter Angkat tubuh (Pust - Up) 60 detik Lari jarak 1000 meter Nilai Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
8 Sd ke atas 41 ke atas 19 ke atas Sd ,3 8, ,4 9, ,7 11, ,1 dst 38 dst dst 1 Sumber: Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, Penilaian Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Tabel 3. Tes Passing bawah Deskripsi Kemampuan Kategori Nilai Menendang bola 8, 9, dan 10 Baik 3 Menendang bola 6 dan 7 Cukup 2 Menendang bola 4 dan 5 Kurang 1 Tabel 4. Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Heading) Deskripsi Kemampuan Kategori Nilai Menyundul bola masuk sasaran 8, 9, dan 10 Baik 3 Menyundul bola masuk sasaran 6 dan 7 Cukup 2 Menyundul bola masuk sasaran 4 dan 5 Kurang 1 Tabel 5. Tes Menggiring Bola (Dribbling) Deskripsi Kemampuan Kategori Nilai Menggiring bola dengan waktu kurang dari 22 detik Baik 3 Menggiring bola dengan waktu 23 detik 24 detik Cukup 2 Menggiring bola dengan waktu lebih dari 25 detik Kurang 1 Tabel 6. Tes Menimang-nimang Bola Deskripsi Kemampuan Kategori Nilai Menimang-nimang Baik 3 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
9 Menimang-nimang Cukup 2 Menimang-nimang > 10. Kurang 1 Sumber : Soekatamsi (1984: ) D. Metode Analisis Data 1. Uji itas Uji normalitas ini maksudkan untuk mengetahui penyebaran suatu variabel acak berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus chi kuadrat, adalah sebagai berikut : X 2 2 fo - fh (Suharsimi Arikunto, 2002: 259) fh 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varian sampelsampel yang diambil dari populasi yang sama dalam penelitian, yaitu rumus yang digunakan sebagai berikut : Varian terbesar F hitung (Sugiyono, 2003: 198) Varian terkecil 3. Uji Korelasi Analisis ini digunakan untuk mengeyahui hubingan antar variabel, dengan mengunakan rumus korelasi Product Moment dari karl Person sebagai berikut : r xy = N - ( ) ( ) N 2 - ( ) 2 N 2 - ( ) 2 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskriptif Data Hasil Pengukuran Kondisi Fisik Rekapitulasi Deskriptif Data Hasil Pengukuran Kondisi Fisik Anak Usia Tahun Pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Data N Rata-rata Std.Deviasi Tertinggi Terendah 1. Lari 50 meter Vertikal Jump Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
10 3. Sit-up 4. Pull-up 5. Lari 1000 meter Deskriptif Data Hasil Pengukuran Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Rekapitulasi Deskriptif Data Hasil Pengukuran Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Anak Usia Tahun Pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Data N Rata-rata Std.Deviasi Tertinggi Terendah 1. Passing bawah 2. Menyundul bola 3. Menggiring bola 4. Menimang-nimang bola Analisis Deskripitif Persentase Norma Tes Kondisi Fisik Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Rekapitulasi Norma Tes Kondisi Fisik Anak Usia tahun Pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Klasifikasi Jumlah Prosentase Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali ,00% 11,54% 73,08% 15,38% 0,00% Jumlah ,00% 4. Analisis Deskripitif Persentase Tes Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Rekapitulasi Tes Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Anak Usia tahun Pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Klasifikasi Jumlah Prosentase Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
11 Baik Cukup Kurang ,69% 88,46% 3,85% Jumlah % Hasil norma tes keterampilan gerak dasar sepak bola anak usia tahun pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo dari 26 siswa diketahui bahwa terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai baik, 23 siswa yang memperoleh nilai cukup dan 1 siswa dengan nilai kurang. 5. Metode Analisis Data a. Uji itas Rekapitulasi Uji itas Kondisi Fisik dan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Anak Usia Tahun Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Data X 2 hitung X 2 tabel Keterangan Kondisi fisik meliputi : 1. Lari 50 meter 2. Vertikal Jump 3. Sit-up 4. Pull-up 5. Lari 1000 meter 6,382 6,418 1,666 3,153 1,117 Keterampilan gerak dasar sepak bola meliputi : 1. Passing bawah 2. Menyundul bola 3. Menggiring bola 4. Menimang-nimang bola 5,219 5,739 8,195 8,260 b. Uji Homogenitas 1) Lari 50 Meter dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
12 1. Lari 50 meter dengan passing bawah. 2. Lari 50 meter dengan menyundul bola. 3. Lari 50 meter dengan menggiring bola. 4. Lari 50 meter dengan menimangnimang bola. 1,889 1,851 1,704 Homogen Homogen Homogen 2,122 2) Vertikal Jump dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan 1. Vertikal jump dengan passing bawah. 2. Vertikal jump dengan menyundul bola. 3. Vertikal jump dengan menggiring bola. 4. Vertikal jump dengan menimangnimang bola. 1,307 1,281 1,179 Homogen Homogen Homogen 1,469 Homogen 3) Sit-Up dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan 1. Sit-up dengan passing bawah. 2. Sit-up dengan menyundul bola. 3. Sit-up dengan menggiring bola. 5. Sit-up dengan menimang-nimang bola. 3,323 3,256 2,996 3,733 4) Pull-up dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan 1. Pull-up dengan passing bawah. 2. Pull-up dengan menyundul bola. 3. Pull-up dengan menggiring bola. 4. Pull-up dengan menimang-nimang bola. 3,136 3,073 2,828 3,524 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
13 5) Lari 1000 Meter dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan 1. Lari 1000 meter dengan passing bawah. 2. Lari 1000 meter dengan menyundul bola. 3. Lari 1000 meter dengan menggiring bola. 4. Lari 1000 meter dengan menimangnimang bola.. 2,763 2,707 2,491 3,104 c. Uji Korelasi 1) Lari 50 Meter dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Lari 50 meter dengan passing bawah. 2. Lari 50 meter dengan menyundul bola. 3. Lari 50 meter dengan menggiring bola. 4. Lari 50 meter dengan menimang-nimang bola. 0,490-0,025 0,503 Berhubungan Berhubungan 0,402 Berhubungan 2) Vertikal Jump dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Vertikal jump dengan passing bawah. 2. Vertikal jump dengan menyundul bola. 3. Vertikal jump dengan menggiring bola. 4. Vertikal jump dengan menimangnimang bola. 0,175 0,079 0,475 Berhubungan 0,184 3) Sit-Up dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Sit-Up dengan passing bawah. 2. Sit-Up dengan menyundul bola. 3. Sit-Up dengan menggiring bola. 4. Sit-Up dengan menimang-nimang bola. 0,443 0,051 Berhubungan Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
14 0,334 0,224 4) Pull-Up dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Pull-Up dengan passing bawah. 2. Pull-Up dengan menyundul bola. 3. Pull-Up dengan menggiring bola. 4. Pull-Up dengan menimang-nimang bola. 0,330-0,060 0,237 0,427 Berhubungan 5) Lari 1000 Meter dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Lari 1000 meter dengan passing bawah. 2. Lari 1000 meter dengan menyundul bola. 3. Lari 1000 meter dengan menggiring bola. 4. Lari 1000 meter dengan menimang-nimang bola. 0,352 0,167 0,581 Berhubungan 0, Kondisi Fisik B. Pembahasan Hasil Analisis Data Hasil penelitian tes kondisi fisik diketahui secara keseluruhan, sebagian besar siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo usia Tahun yang berjumlah sebanyak 26 siswa dalam kategori sedang (73,08%). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang pemain mengenai kondisi fisiknya adalah faktor latihan. Latihan adalah sesuatu proses berlatih yang sistematis, yang dilakukan berulangulang dan yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah. Kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu seringkali harus didukung dengan latihan yang keras. 2. Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Keterampilan gerak dasar sepak bola dapat diartikan sebagai keterampilan untuk melakukan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. Hasil penelitian tes keterampilan gerak diketahui secara keseluruhan, dalam kategori cukup (88,46%). Untuk dapat bermain sepak Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
15 bola dengan baik, maka pemain harus dibekali dengan keterampilan gerak dasar atau teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Karena sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang membutuhkan aktivitas jasmani atau latihan fisik yang baik, membutuhkan gerakan lari, lompat, loncat, menendang, menghentakkan dan menangkap bola bagi penjaga gawang. Semua gerakan tersebut merupakan serangkaian pola gerak yang diperlukan pemain dalam menjalankan tugasnya bermain sepak bola. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Setelah dilakukan analisis data penelitian mengenai kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar sepak bola pada pemain, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian bahwa, untuk hasil tes kondisi fisik anak usia tahun SSB Harimau Bekonang Sukoharjo diketahui bahwa 11,54% termasuk dalam kategori baik, 73,08% termasuk sedang dan sisanya 15,38% termasuk dalam kategori kurang. 2. Dari hasil penelitian bahwa, untuk tes keterampilan gerak dasar sepak bola anak usia tahun SSB Harimau Bekonang Sukoharjo diketahui bahwa 7,69% termasuk dalam kategori baik, 88,46% termasuk cukup dan sisanya 3,85% termasuk dalam kategori kurang. 3. Untuk data penelitian lari 50 meter dengan passing bawah, lari 50 meter dengan menggiring bola dan lari 50 meter dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian lari 50 meter dengan menyundul bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. 4. Untuk data penelitian vertikal jump dengan menggiring bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian vertikal jump dengan passing bawah, vertikal jump dengan menyundul bola dan vertikal jump dengan menimang-nimang bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
16 5. Untuk data penelitian sit up dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian sit up dengan passing bawah, sit up dengan menyundul bola dan sit up dengan menggiring bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. 6. Untuk data penelitian pull up dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian pull up dengan passing bawah, pull up dengan menyundul bola dan pull up dengan menggiring bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. 7. Untuk data penelitian lari 1000 meter dengan menggiring bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian lari 1000 meter dengan passing bawah, lari 1000 meter dengan menyundul bola dan lari 1000 meter dengan menimang-nimang bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat peneliti berikan antara lain: 1. Kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar pada dasarnya dapat dimiliki serta dikuasai pemain secara maksimal melalui latihan-latihan yang diprogram dan direncanakan dengan baik serta didukung dengan pertandingan-pertandingan yang terencana. Dalam memberikan latihan fisik dan keterampilan gerak dasar agar dapat lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain, maka pemberian latihan ini harus diberikan sejak usia dini. 2. Dalam pelaksanaan latihan para pemain dan pelatih hendaknya tidak meninggalkan prinsip-prinsip latihan diantaranya penambahan beban, pengulangan, meningkat, disesuaikan dengan cabang olahraganya dan memiliki target. 3. Bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan istrumen tes yang lebih tepat dan untuk mengkaji lebih lanjut faktor-faktor lain yang termasuk dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA A. Sarumpaet dkk Permainan Besar. Semarang: Depdikbud Bompa, O.T Theori and Metodology of training, Kendal: Hunt Publishing Company. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
17 Harsono, Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusumo. Ismaryati, Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UNS Press. Johnson, B.L. and Nelson, J.K., Practical Measurements for Evaluation in Physical Education. New York: Macmillan Publishing Company. M. Sajoto Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : DEPDIKBUD Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam olahraga. Jakarta: DEPDIKBUD M. Yunus Peningkatan Kondisi Fisik. Surakarta: UNS Press. M. Yusuf, H. dan Aip, S I1mu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti. Nurhasan Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-Prinsip Dan Penerapannya. Jakarta Remmy Mochtar Olahraga Pilihan Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga. Rusli Lutan dkk Dasar-dasar Kepelatihan. Depdikbud: Dirjendikti. Soekatamsi Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkai Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Surakarta: Tiga Serangkai. Sucipto dkk, 2000.Sepak Bola.Depdikbud: Dirjendikti Sudjana Desain dan Analisis Eksperimen. Edisi III. Bandung : Penerbit Tarsito Metoda Statistika. Edisi Ke-6 Bandung : Penerbit Tarsito. Sugiyanto Metodologi penelitian. Surakarta : UNS Press. Biodata Penulis Nama : Agus Supriyoko, S.Pd, M. Or. Pendidikan : S1 Universitas Sebelas Maret Surakarta S2 Universitas Sebelas Maret Surakarta Pengalaman Kerja : Dosen POK-FKIP Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 2 Tahun
PENERAPAN IPTEKS ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETRAMPILAN TEKNIK DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA SEJATI PRATAMA MEDAN JOHOR
ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETRAMPILAN TEKNIK DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA SEJATI PRATAMA MEDAN JOHOR Oleh ROSMAINI HASIBUAN ABSTRAK Penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis
Lebih terperinciANALISIS KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA ANAK USIA TAHUN PADA SEKOLAH SEPAK BOLA SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2009
ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA ANAK USIA 12 14 TAHUN PADA SEKOLAH SEPAK BOLA SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI DISUSUN OLEH : PUNGKI INDARTO K 5605008 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA ATLET SSB GALASISWA USIA 12-14 TAHUN KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciJurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34
UPAYA MENINGKATKAN HASIL PASSING MELALUI VARIASI LATIHAN BERBALIK DAN MENGOPER BOLA PADA ATLET SEPAK BOLA USIA 13-15 TAHUN DI SSB SINAR PAGI Amansyah 1 Ricko Tampaty Sinaga 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 3 (11) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr SURVEI TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH
Lebih terperinciHUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA Jurnal Oleh Chandra Sasongko FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan bagian dari kehidupan manusia, dengan berolahraga kesegaran jasmani seseorang dapat ditingkatkan sehingga untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba ingin menjadikan dirinya popular
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Demikian juga di Indonesia bahkan mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 4 (6) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr KEMAMPUAN FISIK DAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAK BOLA PADA SISWA
Lebih terperinciANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016
ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 016 Osa Maliki 1), Husnul Hadi ), Ibnu Fatkhu Royana 3) Universitas PGRI Semarang osamaliki04@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melalui kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia olahraga yang sifatnya persaingan satu dengan lainnya, termasuk dalam olahraga permainan sepakbola untuk mencapai prestasi dibutuhkan kemampuan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer
Lebih terperinciSURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO
HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA 14-16 TAHUN DI SSB DESA KETRO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan sebagai suatu hiburan bahkan suatu permainan untuk peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi
Lebih terperinciOleh: Afid Arifianto
HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN AKURASI TENDANGAN KE GAWANG PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMK PGRI 1 PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang
Lebih terperinciSURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI
SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA 13-15 TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (9) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr SURVEI TEKNIK DASAR
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.
1 HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA Jurnal Oleh RIYAN ARDONA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI
Lebih terperinciKONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan Jasmani Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan jasmani yang disajikan sebagai bagian dari kegiatan kurikuler, yang dipergunakan sebagai
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI
PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Mika Rusdian 1), Nuriska Subekti 2), Sani Gunawan 3) 1) Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA
PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA Rinal Taufik Nurfalah, Surdiniaty, Iman Imanudin Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apabila seorang atlet ingin mendapatkan prestasi yang maksimal tentu saja kemampuan yang dimiliki atlet harus ditingkatkan semaksimal mungkin. Dalam upaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang memainkan permainan ini mulai
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN KAKI TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015
Lebih terperinciPENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.
PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. *) ABSTRAK Penelitian yang penulis lakukan berawal dari pemikiran penulis terhadap
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd
JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA SISA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA SMK BAITUL-ATIQ BERBEK NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 RELATIONSHIP BETWEEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan olahraga yang baik dan benar serta berkelanjutan dapat meningkatkan kebugaran jasmani.
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di dunia adalah sepakbola. Sucipto (2000: 7) berpendapat sepakbola adalah permainan beregu
Lebih terperinciMOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini olahraga sepakbola telah menjadi salah satu olahraga yang populer dan digemari banyak orang hampir di seluruh belahan dunia. Mulai dari kalangan anak kecil
Lebih terperinciKey Word : Speed Rate, Agility, Dribbling. Perbedaan Tingkat Kecepatan...(Rahmad Dany B)
PERBEDAAN TINGKAT KECEPATAN, KELINCAHAN DAN MENGGIRING BOLA ANTARA PEMAIN DEPAN DAN PEMAIN BELAKANG SISWA U-16 SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) BATURETNO DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PRETEST PROFILE OF PLAYERS PHYSICAL
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING
PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER I JPOK FKIP UTP SURAKARTA TAHUN 2013 (EKSPERIMEN PERBEDAAN PENGARUH METODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah harapan semua orang tetapi kesehatan tidak akan pernah diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang memadai. Apabila kehidupan kita terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan
Lebih terperinciOleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN
PENGARUH EFEKTIFITAS LATIHAN LARI ZIG-ZAG DAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB BEKISAR MERAH KELOMPOK UMUR 10-12 TAHUN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya menjadi sekedar hobi telah berkembang menjadi fanatik. Fanatik dari para pecinta sepak bola membuat
Lebih terperinciKONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011
KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011 Dani Hamdika 1*, Zulfikar 1, Yeni Marlina 1 1 Program Studi
Lebih terperinciKONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI
Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola 88 KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.
HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Irwansyah Siregar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang hubungan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan pada saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain
Lebih terperinciPENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK
PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian
Lebih terperinciKONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU
Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 171 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU Muhammad Habibie
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sepakbola di Indonesia yang semakin berkembang hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan sekolah-sekolah sepak bola yang semakin banyak membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang di bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga adalah salah satu
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM
Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN DODGING DAN LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAK BOLA EKSTRA MTS NEGERI PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad modern ini, banyak orang yang memahami pentingnya melakukan olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk kesehatan, rekreasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka menyambut Pekan Olahraga Nasional di Jawa Barat yang ke XIX, tim futsal Sumatera Utara mempersiapkan diri dengan melatih para atletnya Perlu disadari
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KECEPATAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VII A MTS DARUL ULUM KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 3 (11) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr SURVEI TENTANG KONDISI FISIK DAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PADA SSB SE-KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melalui kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN
Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia, tidak ada satu pun cabang olahraga lainnya yang mampu menyamai kepopuleran
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KECEPATAN DRIBBEL BERLARI DENGAN HASIL LAY-UP SHOOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KECEPATAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VII-D SMP ISLAM AL HIKMAH MAYONG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan olahraga, dimana kualitas olahraga yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan dan pengembangan olahraga, dimana kualitas olahraga yang di arahkan menuju kepada
Lebih terperinciATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi
PROFIL KONDISI FISIK ATLET DAYUNG SENIOR NOMOR PERAHU NAGA PROPINSI JAMBI 2017 ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP
JURNAL PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP DAN BOX JUMP (MULTIPLE RSPONSE) TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA BAGI SISWA PUTRA KELAS X SMAN 1 PACE THE EFFECTS OF EXERCISE KNEE-TUCK
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang sepakbola juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga sepak bola merupakan salah satu permainan yang memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar memainkannya tetapi juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,
Lebih terperinciSURVEI TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SE KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012
SURVEI TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SE KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain. Sepakbola adalah permainan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan jaman. Semakin pesat perkembangan jaman turut pula mempengaruhi terhadap
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi mau tidak mau menjadi hal yang penting dan sangat di butuhkan dalam proses latihan, karena evaluasi dapat mengukur seberapa jauh keberhasilan atlet
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:
HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciPROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI
PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk
Lebih terperinciKEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta
KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan
Lebih terperinciRiska Bhakti Utomo ABSTRAK
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, KECEPATAN REAKSI, DAN KELINCAHAN TERHADAP PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI (Studi Pada Atlet Bolavoli Putera Universitas Negeri Surabaya) Riska Bhakti Utomo ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN LARI ZIG ZAG DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 POGALAN KABUPATEN
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN OLEH: NAMA : Ariraka Siwi NIM : A1D408014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:
Artikel Skripsi PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA UNP KEDIRI SKRIPSI Diajukan
Lebih terperincidimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan permainan paling populer di dunia saat ini. Sepak bola berkembang pesat dikalangan masyarakat karena permainan ini dapat dimainkan oleh
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DANKELINCAHAN DENGAN KEMAMPUANMENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN LUAR DALAM PERMAINAN SEPAKBOLAPADA SISWA PUTRA KELAS VII SEMESTER GENAPSMP ISLAM PLUS NURUL
Lebih terperinciHUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI
1 HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL Oleh ASRI 1405166563 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinci