Study Orifice Plate Tipe Concentric dan Slotted Untuk Pengukuran Aliran Gas
|
|
- Hartanti Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Study Orifice Plate Tipe Concentric dan Slotted Untuk Pengukuran Aliran Gas Oleh : Distra Hans Manda Pembimbing : Dr.Ir.Totok Suhartanto, DEA
2 Latar Belakang Definisi Orifice dan Pressure Loss Orifice Concentric Orifice PT. Vico Indonesia Study Orifice Plate Tipe Concentric dan Slotted Untuk Pengukuran Aliran Gas Slotted Orifice Berdasarkan American Plant Maintenance menyebutkan bahwa 15 PSI pressure yang hilang akan mengakibatkan kerugian sebesar $3.092 per tahun (3)
3 Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan pada tugas akhir ini adalah bagaimana mengetahui pressure loss yang terjadi antara orifice plate bertipe slotted dan concentric berdasarkan data-data yang terdapat pada PT.Vico Indonesia dengan menggunakan softwere CFD Batasan Masalah: Softwere yang digunakan adalah CFD Data orifice yang diambil adalah data di PT. Vico Indonesia Jenis Fluida yang digunakan adalah gas metane Geometri orifice menggunakan 2 dimensi Study yang digunakan adalah untuk menganalisa pressure loss yang terjadi antara slotted dan concentric Concentric Orifice yang dianalisa memiliki tag number FE-37 dengan betta ratio 0,47119, dan FE dengan betta ratio 0,533
4 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui koefisien pressure loss yang terjadi antara orifice plate bertipe slotted dan concentric di PT. Vico Indonesia
5 BAB II Tinjaun Pustaka Orifice Meter Smith. Fundamentals Of Orifice Metering. 26 Mei _Orif ice.pd Maksimum kecepatan fluida yang masuk pada orifice dan minimum static pressure tidak terjadi pada bore yang terdapat pada orifice tersebut, tetapi terjadi pada sisi downstream orifice tersebut. Setelah fluida melewati orifice tersebut, fluida yang keluar dari orifice akan mengalami penurunan pressure sampai fluida tersebut kembali memiliki pressure yang besar.
6 BAB II Tinjaun Pustaka Perhitungan P Orifice P = 1 2 pv12 K Castilloo,M An Analysis Of Cavitation Activity At Orifce Of The FEG-7 Seaweter Piping System.Material Research Laboratory:Australia Dimana : P = perbedaan tekanan (Pascal) V = kecepatan fluida setelah melewati orifice (m/s) P = Massa Jenis Fluida (kg/m 3 ) K = Faktor resistansi, dimana nilai K adalah K = (1 β2 ) β 2
7 BAB II Tinjaun Pustaka Orifice Concentric Slotted Orifice Pertamina. Bimbingan Profesi Sarjana Teknik (BPST) Direktorat Pengolahan Angkatan XVII-Balongan Morison, GL Comparison Of Orifice And Slotted Plate Fiowmeters.TEXAS Texas A&M University, Turbomachinery Laboratory, Mechanical Engineering Department
8 BAB II Tinjaun Pustaka Sifat Fisik Fluida 1. Viskositas 2. Rapat Masa / Density 3. Bilangan Reynold F/A = µ dv dy ρ = m v Re = pvl µ
9 BAB II Tinjaun Pustaka Pressure Loss definisi pressure loss adalah selesih tekanan yang masuk pada sisi upstream dengan tekanan setelah melewati sisi downstream pada orifice tersebut ξ = Orifice Metring Of Natural Gas and Other Related Hydrocarbon Fluids : Part 1.AGA 3.1.Oktober 1990 h1 v 2 2g = P 1 2 pv2 Dimana : g = percepatan gravitas (m s 2 ) h = kerugian head dalam aliran fluida (mh 2 O) ξ = pressure loss dari orifice P = perbedaan tekanan dari orifice (Pa) V = kecepatan aliran fluida (m/s) p = densitas fluida (kg/m 3 )
10 BAB II Tinjaun Pustaka Computational Fluid Dynamic (CFD) Preprocessing Preprocessing merupakan tahapan pertama untuk membangun dan menganalisis sebuah model CFD, yaitu: dengan melakukan penggambaran geometri model, membuat mesh yang sesuai, menentukan kondisi batas model dan sifat-sifat fluidanya. Solving Solving merupakan tahapan untuk menghitung kondisi-kondisi yang telah diterapkan pada saat preprocessing. Postprocessing Postprocessing merupakan langkah terakhir dalam analisa CFD, yaitu: mengorganisasi dan menginterprestasikan data hasik simulasi CFD yang berupa gambar, kurva, dan animasi.
11 BAB III Metodologi Tinjauan Pustaka Karakteristik Orifice Tipe Concentric dan Slotted Orifice Pengambilan Data Proses Orifice Karakteristik Gas Di PT. Vico Indonesia Simulasi Pada CFD Tidak Nilai Eror yahg Dihasilkan Analisa Hasil Simulasi Penyusunan Laporan
12 BAB III Metodologi Tinjauan Pustaka No. Jurnal Rangkuman 1. G. L. MORRISON*, K. R. HALLt, J. C. HOLSTE+, M. L. MACEK*, L. M. IHFE*,R. E. DeOTTE, Jr* and D. P. TERRACINA*. Comparison Of Orifice And Slotted Plate Fiowmeters.TEXAS Texas A&M University, Turbomachinery Laboratory, Mechanical Engineering Department Dengan nilai β=0.5 coefisient discharge 2. WALUYO,JOKO. Juni Uji Eksperimental Orifice Multi Lubang Pada Saluran Berdiameter 50 mm. UGM, Jurusan Teknik Mesin dan Industri. coefisient discharge yang pada orifice konvensional = -1% - 6% dan slotted orifice = 0.25%. Ketika swirl di hubungkan dengan sisi upstream orifice maka yang terjadi pada orifice konvensional = 5%, dan slotted orifice = 2%. Data diatas menunjukkan bahwa slotted orifice lebih baik dibandingkan dengan orifice konvensional untuk kondisi inlet yang melebihi dari range tersebut Pada jurnal melakukan pengujian terhdap koefisien aliran pada orifice multi lubang. koefisien aliran multi lubang dilakukan dengan membandingkan terhadpa persamaan kalibrasi ISO-ASME. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orifice dengan 4 lubang memiliki keseuai dengan persamaan ISO-ASME. 3. Zhao.Zhen-Xing Theoretical and Nilai dari koefisien energy yang hiang berbanding lurus dengan kenaikan bilangan Numerical Study of Reynold Number. Ketika bilangan Reynold Hydraulic Number lebih besar daripada 10 5 maka koefisien Characteristics of Orifice enrgy yang hilang akan menjadi stabil. Dan Energy hilangnya koefisien energy selain di pengaruhi Dissipator.Beijing:Instit oleh bilangan Reynold Number juga ute of High Energy Physiscs,2010 dipengaruhi oleh ratio antara jarak orifice dengan diameter bagian dalam pipa, dan juga ratio antara diameter pipa dan diameter dari orifice tersebut
13 BAB III Metodologi Karakteristik Concentric dan Slotted Orifice Perbedaan bore plate ini menyebabkan kemampuan untuk menghasilkan perbedaan tekanan antara upstream dan downstream yang berbeda, dalam berbagai penilitian di jurnal di sebutkan bahwa slotted orifice memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengurangi pressure loss yang terjadi di bandingkan dengan concentric orifice baik untuk untuk fluida gas dan cair. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa terkait dengan analisa pressure loss yang terjadi diantara orifice plate bertipe concenctric dan slotted berdasarkan dari data proses aliran fluida yang terdapat pada PT. Vico Indonesia.
14 BAB III Metodologi Pengambilan Data Proses Orifice 120 TAG NUMBER FE-37 FLUID STATE Gas FLOW (M 3 /S) 0,33 INLET PRESSURE ,95 (PA) TEMPERTURE ( 0 F) BASE PRESSURE 14.7 (PSIA) BASE 60 TEMPERATURE ( 0 F) OPERATING 0, VISCOSITY (Pa.s) DENSITY (KG/M 3 ) 0,67 BETTA = d/d 0,4719 ORIFICE BORE 0,914 DIAMETER (INCH) PIPE DIAMETER 1,939 (INCH) PLATE 0,125 THICKNESS (INCH) FLANGE CARbON MATERIAL STEEL FLUID PREOP ERTIS PLATE & FLANGE 120 TAG NUMBER FE-1602 FLUID STATE Gas FLOW (M 3 /S) 1,65 INLET PRESSURE ,1 (PA) TEMPERTURE ( 0 F) BASE PRESSURE 14.7 (PSIA) BASE 60 TEMPERATURE ( 0 F) OPERATING 0, VISCOSITY (Pa.s) DENSITY (KG/M 3 ) 0,67 BETTA = d/d 0,533 ORIFICE BORE 2,039 DIAMETER (INCH) PIPE DIAMETER 3,826 (INCH) PLATE 0,125 THICKNESS (INCH) FLANGE CARBON MATERIAL STEEL FLUID PREOP ERTIS PLATE & FLANGE
15 BAB III Metodologi Karakteristik Aliran Gas Orifice 1 A1 = πr 2 A1 = 3,14x0,024 2 A1 = 1,8x10 3 m 2 A2 = πr 2 A2 = 3,14x0, A2 = 4,2x10 4 m 2 Maka nilai dari kecepatan fluida adalah Q = A1,2. V1,2 V1 = Q/A1 V2 = Q/A v2 = 4.2x10 4 v2 = 785,71 m/s 0.33 v1 = 1,8x10 3 v1 = 182,45 m/s Perhitungan Bilangan reynold Re = pvl µ Jika diketahui : p = 0,67 kg/m 3 V = m/s 2 4 x L = = 2x3.14x ,7x10 3 maka bilangan reynoldnya adalah Re = 0,67x182.45x47, Re = ,26 Viskositas fluida berdasarkan data proses = 0, Pa.s
16 BAB III Metodologi Karakteristik Aliran Gas Orifice 2 A1 = πr 2 A1 = 3,14x0,097 2 A1 = 7,23x10 3 m 2 A2 = πr 2 A2 = 3,14x0,025 2 A2 = 1,96x10 3 m 2 Maka nilai dari kecepatan fluida adalah Q= A1,2. V1,2 V1 = Q/A1 V2 = Q/A2 1,65 v2 = 1,96x10 3 v2 = 841,83 m/s 1,65 v1 = 7,23x10 3 v1 = 228,21 m/s Perhitungan Bilangan reynold : Re = pvl µ Jika diketahui : p = 0,67 kg/m 3 V = m/s 2 4 x 7, L = = 2x3.14x ,93x10 3 maka bilangan reynoldnya adalah Re = 0,67x228.21x95, Re = ,43 Viskositas fluida berdasarkan data proses = 0, Pa.s
17 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB III Metodologi Simulasi Menggunakan CFD Mulai Pembuatan geometri pipa dan orifice A pemilihan persamaan matematis yang akan digunakan Meshing Inisiasi variabel proses untuk fluida yang masuk pada orifice dan jenis pipa Sesuai? Tidak Penentuan Nilai iterasi Konfergen Tidak Ya Pendefinisian Bidang batas Ya Post Processing A Selesai
18 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB III Metodologi Pembuatan Geometri Pipa dan Orifice No. Diameter Pipa (inc) Diameter Slotted Orifice (inc) (1)/0.101(2) (1)/0.226(2)
19 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB III Metodologi Meshing Pendefinisian Bidang Batas Orifice Concentric Ukur an Mesh Tot al Elemen t Nilai Worst Element FE-37 0, ,425 o. N Penetapan Tipe Bidang Batas Nama Tipe FE ,39 Slotted Orifice 3 Lubang Ukura n Mesh Total Element Nilai Worst Element FE ,02 FE ,01 1 Inlet Pressure_Inlet 2 Outlet Pressure_Outlet 3 Pipa Wall 4 Orifice Wall Slotted Orifice 7 Lubang Ukura n Mesh Total Element Nilai Worst Element FE ,021 FE , ,016
20 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB III Metodologi Pemilihan Persamaan Matematis Pada khasus diatas yang tergolong dengan bilangan reynold yang cukup besar oleh karena itu dipilih pemodelan berupa k-epsilon dikarenakan kestabilan,ekonomis ( dari sisi komputasi ), dan akurasi yang memadai untuk ukuran berbagai jenis aliran turbulent. Persamaan matematis untuk menghitung beberapa parameter yang akan di jadikan acuan dalam fluent Orifice 1 Perhitungan intensitas turbulensi Perhitungan skala panjang (l) dan HD Perhitungan energi kinetik turbulent Perhitungan nilai epsilon I = 0,16 (Re) 1/8 100% I = 0,16 ( ,26) 1 8x 100% I = 3,2% l = 0,007 x Dpipa l = 0,007 x0,0492 l = 3,44 x 10 3 m HD = Dpipa HD = 0,0492 m k = 3 2 (V1xI)2 k = 3 2 (182,45x0,032)2 k = 51,13 ε = ε μ 3/4 ( k3 2 l ) ε = 0,09 3/4 51, ( 3,44 x 10 3) ε = ,37
21 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB III Metodologi Pemilihan Persamaan Matematis Pada khasus diatas yang tergolong dengan bilangan reynold yang cukup besar oleh karena itu dipilih pemodelan berupa k-epsilon dikarenakan kestabilan,ekonomis ( dari sisi komputasi ), dan akurasi yang memadai untuk ukuran berbagai jenis aliran turbulent. Persamaan matematis untuk menghitung beberapa parameter yang akan di jadikan acuan dalam fluent Orifice 2 Perhitungan intensitas turbulensi Perhitungan skala panjang (l) dan HD Perhitungan energi kinetik turbulent Perhitungan nilai epsilon I = 0,16 (Re) 1/8 100% I = 0,16 ( ,43) 1 8x 100% I = 2,8% l = 0,007 x Dpipa l = 0,007 x0,097 l = 6,79 x 10 3 m HD = Dpipa HD = 0,097 m k = 3 2 (V1xI)2 k = 3 2 (228,21x0,028)2 k = 61,24 ε = ε μ 3/4 ( k3 2 l ) ε = 0,09 3/4 61, ( 6,79 x 10 3) ε = ,51
22 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB III Metodologi Inisiasi Variabel Parameter Nilai Penentuan Satuan dan Skala Satuan Inchi Skala Meter Penentuan Material Fluida Methane ( dengan nilai density = 0.67 kg/m3, dan viskositas = 1.57x10-6) Material Steel ( dengan nilai density = 7990 kg/m3) Penentuan Batas Input Pinlet ; (pressure_inlet) m/s, Temperatur K Dinding Material steel, Temperature (Wall) K Penentuan Nilai Residu Continuity 0,001 Penentuian Nilai Iterasi Parameter Nilai x-velocity 0,001 y-velocity 0,001 z-velocity 0,001 Energi 10-6 K 0,001 Epsilon 0,001
23 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB III Metodologi Post Processing Pada CFD-Post ini akan dimati tentang perubahan tekan dan kecepatan aliran fluida terhadap besar concentric dan slotted orifice Tekanan dan perubahan kecepatan aliran fluida ini diamati pada tiga titik, yaitu: ketika masuk pada hole, ketika melewati hole orifice, dan sesudah melewati hole. Apabila warna pola aliran fluidanya semakin ke arah merah, maka nilai tekanan dan kecepatan alirannya semakin tinggi. Begitu sebaliknya, apabila warna pola aliran fluidanya semakin ke arah biru, maka nilai tekanan dan kecepatan alirannya semakin rendah.
24 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Perhitungan P Secara Teori Orifice Concentric 1 Perhiutngan matematis P orifice secara teori ini berdasarkan pada persamaan 2.5, dimana perhitungan ini akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui nilai eror yang dihasilkan oleh CFD Orifice Concentric 2 P = 1 2 pv12 K Nilai dari K adalah k = (1 β2 ) β 2 k = ( ) k = 3.46 Maka perbedaan tekanan inlet dan outlet yang dihasilkan adalah P = 1 2 0,67x182,45 2 x3.46 P = ,1237 Pa P = 1 2 pv12 K Nilai dari K adalah k = (1 β2 ) β 2 k = ( ) k = 2.62 Maka perbedaan tekanan inlet dan outlet yang dihasilkan adalah P = 1 2 0,67x228,21 2 x2,62 P = ,44
25 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Karakteristik Aliraran Gas Pada Orifice DI PT VIco Orifice Concentric Reynold Number Vis kositas (Pa.s) Kecepatan Fluida V1/V2(m/s) FE ,26 0, ,45/785,71 FE ,43 0, ,21/841,83 Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai dari reynold number > 4000 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua orifice memiliki jenis aliran yang turbulensi, dimana aliran turbulent itu sendiri memiliki karakteristik fluida yang mengalir bergerak kesegala arah Semakin besar perbandingan antara diamter pipa dengan diameter orifice maka akan menyebabkan kecepatan fluida juga semakin bertambah, semakin besar kecepatan fluidanya akan mengakibtakan perbedaan pressure inlet dan outlet yang semakin besar. Dari hal ini dapat dipastikan bahwa perbedaan pressure inlet dan outlet pada orifice 2 lebih besar daripada orifice tipe 1. Dan karakteristik ini yang akan digunakan untuk mensimulasikan ke dalam CFD.
26 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Analisa Pressure Drop Pada Orifice Concentric FE-37 pressure outlet yang tertinggi pada gambar 4.1 terjadi ketika velocity profile yang di visualisakian memiliki kontur tertinggi yaitu saat terdapat pada kontur warna merah. Berdasarkan simulasi Maka P yeng terbentuk adalah P = P inlet P outlet , ,5 = ,45 P Eror = 2,4% Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut ξ = h1 v 2 2g = P 1 2 pv2 ξ = , ,67x182,452 ξ = 3,54
27 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Analisa Pressure Drop Pada Slotted Orifice FE-37 Variasi 3 Lubang Hal ini sedikit berbeda dengan profil kecepatan maupun pressure pada gambar 4.1 dikarenakan lubang pada plate lebih banyak sehingga dengan aliran fluida yang turbulent yang menyebar kesegala arah dapat lebih tertangkap oleh orifice slotted dibandingkan dengan orifice concentric tipe 1. Berdasarkan simulasi Maka P yeng terbentuk adalah P = P inlet P outlet P = , ,5 = ,45 Pascal Eror = 0,67% Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut ξ = h1 P v 2 = 1 2g 2 pv2 ξ = , ,67x182,452 ξ = 3,48
28 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Analisa Pressure Drop Pada Slotted Orifice FE-37 Variasi 7 Lubang Hal ini sedikit berbeda dengan profil kecepatan maupun pressure pada gambar 4.1 maupun 4.2 dikarenakan lubang pada plate lebih banyak sehingga dengan aliran fluida yang turbulent yang menyebar kesegala arah dapat lebih tertangkap oleh orifice dibandingkan dengan orifice concentric tipe 1, semakin banyak lubang pada plate di orifice maka semakin pendek juga keceptan maksimal yang melewati orifice tersebut. Berdasarkan simulasi Maka P yeng terbentuk adalah P = P inlet P outlet P = , = ,95 Pascal Eror = 3,1% Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut ξ = h1 P v 2 = 1 2g 2 pv2 ξ = , ,67x182,452 ξ = 3,34
29 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Analisa Pressure Drop Pada Orifice Concentric FE-1602 pressure outlet yang tertinggi pada gambar 4.4 terjadi ketika velocity profile yang di visualisakian memiliki kontur tertinggi yaitu saat terdapat pada kontur warna merah. Berdasarkan simulasi Maka P yeng terbentuk adalah P = P inlet P outlet P = , ,5 = ,6 Pascal Eror = 1,4% Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut ξ = h1 P v 2 = 1 2g 2 pv2 ξ = , ,67x228,212 ξ = 2,58
30 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Analisa Pressure Drop Pada Slotted Orifice FE-1602 Variasi 3 Lubang Hal ini sedikit berbeda dengan profil kecepatan maupun pressure pada gambar 4.4 dikarenakan lubang pada plate lebih banyak sehingga dengan aliran fluida yang turbulent yang menyebar kesegala arah dapat lebih tertangkap oleh orifice dibandingkan dengan orifice concentric tipe 2. Berdasarkan simulasi Maka P yeng terbentuk adalah P = P inlet P outlet P = , = ,1 Pascal Eror = 10,77% Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut ξ = h1 v 2 2g = P 1 2 pv2 ξ = , ,67x228,212 ξ = 2,33
31 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Analisa Pressure Drop Pada Slotted Orifice FE-1602 Variasi 7 Lubang Hal ini sedikit berbeda dengan profil kecepatan maupun pressure pada gambar 4.4 maupun 4.5 dikarenakan lubang pada plate lebih banyak sehingga dengan aliran fluida yang turbulent yang menyebar kesegala arah dapat lebih tertangkap oleh orifice dibandingkan dengan orifice concentric tipe 2, semakin banyak lubang pada plate di orifice maka semakin pendek juga keceptan maksimal yang melewati orifice tersebut. Berdasarkan simulasi Maka P yeng terbentuk adalah P = P inlet P outlet P = , ,5 = ,6 Pascal Eror = 15,6% Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut ξ = h1 P v 2 = 1 2g 2 pv2 ξ = , ,67x228,212 ξ = 2.21
32 BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Perbandingan Orifice Plate Bertipe Concentric dan Slotted Orifice Tipe P inlet (Pascal) P outlet (Pascal) P (Pascal) Concentric FE- 37 Slotted FE-37 variasi 3 lubang , , , , ,5 l ,45 Slotted FE-37 variasi 7 lubang , ,95 Concentric FE Slotted FE variasi 3 lubang , , , , ,1 Slotted FE variasi 7 lubang , , ,6
33 BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Perbandingan Orifice Plate Bertipe Concentric dan Slotted Dari tabel diatas di simpulkan bahwa nilai dari pressure drop yang dihasilkan oleh masing-masing orifice memiliki nilai yang berbedabeda tergantung dari bentuk bore yang digunkkan. Nilai pressure drop yang dihasilkan paling sedikit adalah dari slotted orifice yang memiliki variasi lubang paling banyak, karena seperti pada penjelasan sebelumnya di katakan bahwa slotted orifice merupakan suatu orifice yang tidak tergantung pada sisi upstream untuk dapat menciptakan perbedaan tekanan, selain itu orifice tersebut juga dapat kembali ke bentuk semula antara pressure upstream dan downstreamnya sesuai yang ditunjukkan kontur simulasi yang dihasilkan oleh CFD.
34 . BAB IV Analisa Data dan Pembahasan Perbandingan Orifice Plate Bertipe Concentric dan Slotted e Orific Concentric FE-37 Slotted FE- 37 variasi 3 lubang Slotted FE- 37 variasi 7 lubang Concentric FE Slotted FE variasi 3 lubang Slotted FE variasi 7 lubang Koefisien Pressure loss (ξ) 3,54 3,48 3,34 2,58 2,33 2,21 Dari perhitungan koefisien pressure loss diatas faktor yang mempengaruhi adalah pressure drop yang masing-masing melewati orifice tersbut. Semakin besar nilai pressure drop yang dihasilkan maka semakin besar pula koefisien pressure loss yang dihasilkan. Sedangkan untuk parameter yang lain merupakan parameter nilai yang tetap untuk ke tiga variasi orifice tersebut. Dan nilai koefisien pressure loss sebanding dengan nilai pressure loss yang dihasilkan, semakin besar pressure loss maka kerugian cost yang dihasilkan juga akan semakin banyak. Dari data nilai koefisien pressure loss yang paling tinggi dari orifice jenis concentric FE-37 dengan nilai pressure loss sebesar 3,54 dan yang paling sedikit / baik adalah slotted orifice FE-37 dengan variasi 7 lubang yaitu 3,34. Sedangkan koefisien pressure loss yang paling tinggi dari orifice jenis concentric FE-1602 dengan nilai pressure loss sebesar 2,58 dan yang paling sedikit / baik adalah slotted orifice FE dengan variasi 7 lubang yaitu 2,21.
35 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB V Kesimpulan dan Saran Nilai pressure drop yang terjadi dari data yang telah di tampilkan dalam bab 4 dapat disimpulkan bahwa: Untuk nilai dari orifice concentric tipe FE-37 memiliki nilai pressure drop sebesar ,45pascal dan nilai pressure drop ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan slotted orifice untuk tipe FE-37 baik untuk yang 3 lubang maupun dengan variasi 7 lubang, untuk variasi 3 lubang pressure drop yang dihasilkan sebesar ,45 pascal, dan untuk variasi 7 lubang pressure drop yang diahasilkan sebesar ,95 pascal. Untuk orifice tipe FE-1602, untuk orifice concentric memiliki nilai pressure drop sebesar ,6 pascal, untuk variasi 3 lubang pressure drop yang dihasilkan sebesar ,1 pascal, dan untuk variasi 7 lubang pressure drop yang diahasilkan sebesar ,6 pascal. Semakin banyak variasi lubang maka pressure drop yang dihasilkan akan semakin sedikit, untuk kedua tipe orifice tersebut Nilai koefisien pressure drop yang terjadi dari data yang telah di tampilkan dalam bab 4 dapat disimpulkan bahwa: Untuk nilai dari orifice concentric tipe FE-37 memiliki nilai pressure drop sebesar 3,54 dan nilai koefisien pressure drop ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan slotted orifice untuk tipe FE-37 baik untuk yang 3 lubang maupun dengan variasi 7 lubang, untuk variasi 3 lubang koefisien pressure drop yang dihasilkan sebesar 3,48, dan untuk variasi 7 lubang koefisien pressure drop yang diahasilkan sebesar 3,34. Untuk orifice tipe FE-1602, untuk orifice concentric memiliki nilai pressure drop sebesar 2,58 dan nilai koefisien pressure drop ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan slotted orifice untuk tipe FE-37 baik untuk yang 3 lubang maupun dengan variasi 7 lubang, untuk variasi 3 lubang koefisien pressure drop yang dihasilkan sebesar 2,33, dan untuk variasi 7 lubang koefisien pressure drop yang diahasilkan sebesar 2,21. Semakin banyak variasi lubang maka koefisien pressure drop yang dihasilkan akan semakin sedikit, untuk kedua tipe orifice tersebut
36 1.Simulasi Menggunakan CFD BAB V Kesimpulan dan Saran Saran yang dapat diberikan pada tugas akhir kali ini adalah mempertimbangkan pada pihak perusahaan untuk mengganti jenis orifice concentric dengan slotted orifice agar pressure loss yang dihasilkan tidak terlalu besar. Perlu dilakukan analisa ulang untuk sambungan yang terdapat pada orifice tersebut apakah menggunakan flange,pressure taps, dan corner taps agar nilai P outlet yang dihasilkan memiliki nilai eror yang lebih kecil dan lebih dapat menangkap pressure drop yang terjadi.
STUDY ORIFICE PLATE TIPE CONCENTRIC DAN SLOTTED ORIFICE UNTUK PENGUKURAN ALIRAN GAS
1 STUDY ORIFICE PLATE TIPE CONCENTRIC DAN SLOTTED ORIFICE UNTUK PENGUKURAN ALIRAN GAS Distra Hans Manda, Totok Suhartanto Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciDosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP
Pengaruh Getaran Terhadap Pengukuran Kecepatan Aliran Gas Dengan Menggunakan Orifice Plate Oleh: Rizky Primachristi Ryantira Pongdatu 2410100080 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP. 19650309
Lebih terperinciINVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)
INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) Mirza Quanta Ahady Husainiy 2408100023 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT
ANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT 6.2.16 Ridwan Arief Subekti, Anjar Susatyo, Jon Kanidi Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Komplek LIPI,
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS.
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS. Dosen Pembimbing : SENJA FRISCA R.J 2111105002 Dr. Eng.
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36
B36 Simulasi Numerik Aliran Tiga Dimensi Melalui Rectangular Duct dengan Variasi Bukaan Damper Edo Edgar Santosa Putra dan Wawan Aries Widodo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciPenelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-13 Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin Rahmat Taufiqurrahman dan Vivien Suphandani
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA
STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Disusun Oleh: Erni Zulfa Arini NRP. 2110 100 036 Dosen Pembimbing: Nur
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE)
STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE) Adhana Tito 2411106007 Dosen Pembimbing : Dr.Gunawan Nugroho, S.T,M.T. NIPN. 1977 11272002
Lebih terperinciPENGARUH GETARAN TERHADAP PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN ORIFICE PLATE
1 PENGARUH GETARAN TERHADAP PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN ORIFICE PLATE Rizky Primachristi Ryantira Pongdatu, Totok Soehartanto Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperincioleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D
STUDI NUMERIK PENGARUH VARIASI REYNOLDS NUMBER DAN RICHARDSON NUMBER PADA KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP. 2112105028
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh: Zulfa Hamdani. PowerPoint Template NRP :
PRESENTASI TUGAS AKHIR SIMULASI NUMERIK (CFD) ALIRAN DUA FASE GAS-SOLID (UDARA- SERBUK BATUBARA) PADA COAL PIPING DI PT. PETROKIMIA GERSIK Oleh: Zulfa Hamdani PowerPoint Template NRP : 2109106008 www.themegallery.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas Metering Station Gas Metering station adalah suatu kumpulan beberapa metering skid dan aksesorisnya yang digunakan sebagai media custody transfer. 2.1.1 Metering Skid Satu
Lebih terperinciBab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi
Bab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi 4.1 Pertimbangan Awal Pembakar (burner) adalah alat yang digunakan untuk membakar gas hasil gasifikasi. Di dalam pembakar (burner), gas dicampur
Lebih terperinciBAB 4 MODELISASI KOMPUTASI dan PEMBAHASAN
BAB 4 MODELISASI KOMPUTASI dan PEMBAHASAN 4.1. Pemodelan dalam EFD Tools Pemodelan komputasi menggunakan paket simulasi EFD Lab.8 yang terintegrasi pada tools CAD Solid Works, di mana proses modelling
Lebih terperinci(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo
Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas Aliran Lube Oil (Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini menggunakan software jenis program CFD Ansys FLUENT 15.0 dengan diameter dalam pipa 19 mm, diameter luar pipa 25,4 dan panjang pipa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aliran Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional,
Lebih terperinciPENGARUH DENSITAS DAN VISKOSITAS TERHADAP PROFIL KECEPATAN PADA ALIRAN FLUIDA LAMINAR DI DALAM PIPA HORIZONTAL
PENGARUH DENSITAS DAN VISKOSITAS TERHADAP PROFIL KECEPATAN PADA ALIRAN FLUIDA LAMINAR DI DALAM PIPA HORIZONTAL BONI SENA bonisena@mail.ugm.ac.id 085692423611 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR FITRI SETYOWATI Dosen Pembimbing: NUR IKHWAN, ST., M.ENG.
SIDANG TUGAS AKHIR STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEBERANGKATAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA FITRI SETYOWATI 2110 100 077 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada Penelitian ini dilakukan secara numerik dengan metode Computer Fluid Dynamic (CFD) menggunakan software Ansys Fluent versi 15.0. dengan menggunakan
Lebih terperinciFakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.
STUDI NUMERIK PENGARUH KELENGKUNGAN SEGMEN KONTUR BAGIAN DEPAN TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI AIRFOIL TIDAK SIMETRIS ( DENGAN ANGLE OF ATTACK = 0, 4, 8, dan 12 ) Dosen Pembimbing Dr. Ir.
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL
BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL 4.1 Kondisi perancangan Tahap awal perancangan sistem perpipaan air untuk penyiraman kebun vertikal yaitu menentukan kondisi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN 3.1 PEMODELAN
BAB 3 PEMODELAN 3.1 PEMODELAN Pemodelan gas burner dengan menggunakan software fluent bertujuan untuk melihat pengaruh kecepatan injeksi udara tangensial terhadap perubahan kecepatan, tekanan dan turbulensi
Lebih terperinciBAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI
BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI 3.1 KONDISI ALIRAN FLUIDA Sebelum melakukan simulasi, didefinisikan terlebih dahulu kondisi aliran yang akan dipergunakan. Asumsi dasar yang dipakai
Lebih terperinciSIMULASI CFD ALIRAN ANNULAR
SIMULASI CFD ALIRAN ANNULAR AIR-UDARA SEARAH PADA PIPA HORIZONTAL Sukamta 1, Thoharuddin 2, Achmad Virza Mubarraqah 3 1,2,3 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS
BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS Berdasarkan pemodelan aliran, telah diketahui bahwa penutupan LCV sebesar 3% mengakibatkan perubahan kondisi aliran. Kondisi yang paling penting untuk dicermati adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Karakteristik profil temperatur suatu aliran fluida pada dasarnya dapat diketahui dengan menggunakan metode Computational fluid dynamics (CFD). Pengaplikasian metode CFD digunakan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-198
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-198 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe U Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan Panas
Lebih terperinciBAB III PENGOLAHAN DATA
BAB III PENGOLAHAN DATA 3.1 Aplikasi Katup Kontrol Pada PT Polychem PT Polychem adalah sebuah perusahaan yang memproduksi produkproduk kimia, di perusahaan ini banyak menggunakan katup kontrol dalam proses
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR Bayu Kusuma Wardhana ), Vivien Suphandani Djanali 2) Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciSIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN VARIASI PANJANG PIPA PEMASUKAN DAN VARIASI TINGGI TABUNG UDARA MENGGUNAKAN CFD
SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN VARIASI PANJANG PIPA PEMASUKAN DAN VARIASI TINGGI TABUNG UDARA MENGGUNAKAN CFD SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD
SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HERTO
Lebih terperinciAnalisis Aliran Fluida Dinamik Pada Draft Tube Turbin Air
Analisis Aliran Fluida Dinamik Pada Draft Tube Turbin Air Ridwan Arief Subekti Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Komplek LIPI, Jl. Cisitu No.21/154 D Bandung 40135. ridw001@lipi.go.id Abstrak Draft
Lebih terperinciABSTRAKSI Analisis Aliran Fluida Pada sambungan Pipa Ellbow Dan SambunganPipaTee Dengan Computational Fluid Dynamics (CFD) Pipa merupakan alat transpo
FLUID FLOW ANALYSIS OF PIPE IN CONNECTION ELBOW AND TEE PIPE WITH COMPUTATIONAL FLUID CONNECTIONS DYNAMICS (CFD) Berry Suarlan Undergraduate Program, Faculty of Industrial Technology, 2010 Gunadarma University
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciMuchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate.
ANALISA PRESSURE DROP PADA HEAT-SINK JENIS LARGE EXTRUDE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA DAN LEBAR SALURAN IMPINGEMENT MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC) Muchammad 1) Abstrak Pressure drop merupakan
Lebih terperinciMAKALAH KOMPUTASI NUMERIK
MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK ANALISA ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA SIRKULAR DAN PIPA SPIRAL UNTUK INSTALASI SALURAN AIR DI RUMAH DENGAN SOFTWARE CFD Oleh : MARIO RADITYO PRARTONO 1306481972 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Perhitungan Ketebalan Minimum ( Minimum Wall Thickess) Dari persamaan 2.13 perhitungan ketebalan minimum dapat dihitung dan persamaan 2.15 dan 2.16 untuk pipa bending
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT
STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT GLADHI DWI SAPUTRA 2111 030 013 DOSEN PEMBIMBING DEDY ZULHIDAYAT NOOR, ST, MT, PhD PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK
Lebih terperinciBAB III ANALISA ALIRAN TURBULENT TERHADAP ALIRAN FLUIDA CAIR PADA CONTROL VALVE ANSI 150 DAN ANSI. 300 PADA PT.POLICHEM INDONESIA Tbk
BAB III ANALISA ALIRAN TURBULENT TERHADAP ALIRAN FLUIDA CAIR PADA CONTROL VALVE ANSI 150 DAN ANSI 300 PADA PT.POLICHEM INDONESIA Tbk Dalam bab ini penulis akan mengolah data yang telah didapatkan dari
Lebih terperinciBAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada
BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA.1 Sifat-Sifat Fluida Fluida merupakan suatu zat yang berupa cairan dan gas. Fluida memiliki beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perangkat Penelitian Penelitian ini menggunakan perangkat sebagai berikut : 1. Laptop merk Asus tipe A45V dengan spesifikasi, 2. Aplikasi CFD Ansys 15.0 3.2 Diagram Alir
Lebih terperinciSIMULASI FLUIDIZED BED DRYER BERBASIS CFD UNTUK BATUBARA KUALITAS RENDAH
SIMULASI FLUIDIZED BED DRYER BERBASIS CFD UNTUK BATUBARA KUALITAS RENDAH DISUSUN OLEH : REZA KURNIA ARDANI 2311105005 RENDRA NUGRAHA P. 2311105015 PEMBIMBING : Prof.Dr. Ir. Sugeng Winardi, M.Eng Dr. Tantular
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMEN DAN NUMERIK PADA SPOT COLLING MENGGUNAKAN VORTEX TUBE (PENGARUH TEKANAN TERHADAP TEMPERATUR OUTLET)
KAJIAN EKSPERIMEN DAN NUMERIK PADA SPOT COLLING MENGGUNAKAN VORTEX TUBE (PENGARUH TEKANAN TERHADAP TEMPERATUR OUTLET) Disusun Oleh : ALEK ARI WIBOWO 2108 030 051 Pembimbing : Dedy Zulhidayat Noor, ST,
Lebih terperinciSIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK
VOLUME 10 NO.1, FEBRUARI 2014 SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD A.Husairy 1 dan Benny D Leonanda 2 ABSTRAK Pada
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA
Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA Helmizar Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat. Seiring dengan meningkatnya taraf hidup serta kuantitas
Lebih terperinciStudi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Fitri
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 RANCANGAN OBSTACLE Pola kecepatan dan jenis aliran di dalam reaktor kolom gelembung sangat berpengaruh terhadap laju reaksi pembentukan biodiesel. Kecepatan aliran yang tinggi
Lebih terperinciKaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah
Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah Maria F. Soetanto (1) dan Asri Yusnita (2) (1) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds Ciwaruga,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini software yang digunakan untuk simulasi adalah jenis program CFD ANSYS 15.0 FLUENT. 3.1.1 Prosedur Penggunaan Software Ansys 15.0 Setelah
Lebih terperinciANALISA PRESSURE DROP DALAM INSTALASI PIPA PT.PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA DENGAN PENDEKATAN BINGHAM PLASTIC
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA PRESSURE DROP DALAM INSTALASI PIPA PT.PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA DENGAN PENDEKATAN BINGHAM PLASTIC *Eflita Yohana,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK Diameter pipa penstock yang digunakan dalam penelitian ini adalah 130 mm, sehingga luas penampang pipa (Ap) dapat dihitung
Lebih terperinciAnalisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD)
Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD) Dr., Ir. Ahmad Indra. S *), Ridwan. ST.,MT *), Irwan Setiawan **) Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciSIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT
SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT Gian Karlos Rhamadiafran Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER
KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER Halman 1, Moch. Agus Choiron 2, Djarot B. Darmadi 3 1-3 Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014.
37 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014. 3.2 Pelaksanaan
Lebih terperinciSIMULASI NUMERIK PENINGKATAN PERPINDAHAN PANAS PADA PENUKAR KALOR DENGAN RECTANGULAR- CUT TWISTED TAPE INSERT
SIMULASI NUMERIK PENINGKATAN PERPINDAHAN PANAS PADA PENUKAR KALOR DENGAN RECTANGULAR- CUT TWISTED TAPE INSERT SKRIPSI Diajukan sebagai slah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : FIRGO
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciPERNYATAAN. Yogyakarta, 17 Agustus Immawan Wahyudi Ahyar. iii
PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir dengan judul ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) TERHADAP PROFIL TEMPERATUR UNTUK KONDENSASI STEAM
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Panjang Rectangular Obstacle terhadap Perpindahan Panas pada Staggered Tube Banks
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-180 Studi Numerik Pengaruh Panjang Rectangular Obstacle terhadap Perpindahan Panas pada Staggered Tube Banks Hastama Arinta
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN ALIRAN DAN ANALISIS
BAB III PEMODELAN ALIRAN DAN ANALISIS 3.1 Sistematika Pemodelan Untuk mengetahui pengaruh penutupan LCV terhadap kondisi aliran, perlu dilakukan pemodelan aliran. Pemodelan hanya dilakukan pada sebagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari 2 buah pipa yang terbuat dari bahan yang berbeda dan ukuran diameter yang berbeda. Pipa bagian dalam terbuat dari tembaga dengan diameter dalam
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciANALISA LAJU ALIRAN FLUIDA PADA MESIN PENGERING KONVEYOR PNEUMATIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI CFD
FLYWHEEL: JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA Homepagejurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl ANALISA LAJU ALIRAN FLUIDA PADA MESIN PENGERING KONVEYOR PNEUMATIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI CFD Imron
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN 3.1 Pelaksanaan Penelitian Dan Perancangan Pelaksanaan penelitian dan perancangan bertujuan mendapatkan sistem orifice flow meter yang tepat dan sesuai dengan
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Posisi Sudut Obstacle Berbentuk Rectangular terhadap Perpindahan Panas pada Tube Banks Staggered
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-186 Studi Numerik Pengaruh Posisi Sudut Obstacle Berbentuk Rectangular terhadap Perpindahan Panas pada Tube Banks Staggered
Lebih terperinciThe Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics
The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics Ridwan Abdurrahman 1), Benny Dwika Leonanda 2,*) 1 Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk Jl. Raya Minas Perawang Km.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ELLIPTICAL BULB TERHADAP HAMBATAN VISKOS DAN GELOMBANG PADA KAPAL MONOHULL DENGAN PENDEKATAN CFD
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ELLIPTICAL BULB TERHADAP HAMBATAN VISKOS DAN GELOMBANG PADA KAPAL MONOHULL DENGAN PENDEKATAN CFD TUGAS AKHIR oleh : Taufik Ahmad Dahlan 4109 100 060 JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.2 Tahapan Analisis Persamaan Differensial untuk Transfer Energi
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Pendahuluan Langkah awal dalam penelitian ini adalah mencari dan mengumpulkan sumbersumber seperti: buku, jurnal atau penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian.
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
47 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 PENDAHULUAN Bab ini menampilkan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan masing-masing variabel yang telah ditetapkan dalam penelitian. Hasil pengukuran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PANJANG RECTANGULAR OBSTACLE TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA STAGGERED TUBE BANKS
1 STUDI NUMERIK PENGARUH PANJANG RECTANGULAR OBSTACLE TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA STAGGERED TUBE BANKS Hastama Arinta Fanny dan Prabowo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciStudi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator Nafiatun Nisa dan Sutardi
Lebih terperincitudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a = 12/12, 5/12, 4/12, 3/12, 2/12, 1/12, 0/12 dengan Re = 3 x 10 4.
TUGAS AKHIR (KONVERSI ENERGI) TM 091486 STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI PRISMA TERPANCUNG Dengan PANJANG CHORD (L/A) = 4 tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a
Lebih terperinciKaji Numerik Aliran Jet-Swirling Pada Saluran Annulus Menggunakan Metode Volume Hingga
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Kaji Numerik Aliran Jet-Swirling Pada Saluran Annulus Menggunakan Metode Volume Hingga Nazaruddin Sinaga Departemen Teknik Mesin,
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA Studi Kasus: Pengaruh penambahan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 40 Universitas Indonesia
BAB 3 METODOLOGI 3.1. Hipotesa Untuk mencapai tujuan dari studi pengembangan model matematis sel tunam membran pertukaran proton, diperolehnya karakteristik reaktan di dalam kanal distribusi terhadap kinerja
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SCRAPER
BAB III PERANCANGAN SCRAPER 3.1 DESKRIPSI ICE SLURRY GENERATOR Pada gambar 3.1 dapat dilihat sistem pendingin dari ice slurry generator yang digunakan, alat ini memiliki komponen utama yaitu generator
Lebih terperinciNAJA HIMAWAN
NAJA HIMAWAN 4306 100 093 Ir. Imam Rochani, M.Sc. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc. ANALISIS PERBANDINGAN PERANCANGAN PADA ONSHORE PIPELINE MENGGUNAKAN MATERIAL GLASS-REINFORCED POLYMER (GRP) DAN CARBON STEEL BERBASIS
Lebih terperinci(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA
POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur)
Lebih terperinciANALISA PENGARUH LAJU ALIRAN PARTIKEL PADAT TERHADAP SUDU-SUDU TURBIN REAKSI PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN CFD
ANALISA PENGARUH LAJU ALIRAN PARTIKEL PADAT TERHADAP SUDU-SUDU TURBIN REAKSI PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN CFD *Hariri Dwi Kusuma 1, MSK. Tony SU 2. 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciAnalisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur
Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur Nur Rima Samarotul Janah, Harsono Hadi dan Nur Laila Hamidah Departemen Teknik Fisika,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
1 STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK ALIRAN DIDALAM RECTANGULAR ELBOW 90 o YANG DILENGKAPI DENGAN ROUNDED LEADING AND TRAILING EDGES GUIDE VANE Studi Kasus Untuk Bilangan Reynolds, Re Dh = 2,1 x 10 4 Adityas
Lebih terperinciSimulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang
Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang Astu Pudjanarsa Laborotorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-174
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-174 Studi Numerik Pengaruh Variasi Sudut Peletakan Rectangular Obstacle dengan l/d Sebesar 0,2 Terhadap Karakteristik Aliran
Lebih terperinciLampiran A: Gambar Bagian- bagian dari Alat Penukar Kalor Berdasarkan Standar TEMA
Lampiran A: Gambar Bagian- bagian dari Alat Penukar Kalor Berdasarkan Standar TEMA (Sumber: Lit. 1 hal. 2) Lampiran B: Tabel Tebal Shell Minimum (Sumber: Lit. 1 hal. 30) Lampiran C: Tabel Diameter Ruang
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract
TUGAS AKHIR SIMULASI CFD UNTUK FLUKTUASI TEKANAN PADA KONDENSASI STEAM PADA PIPA KONSENTRIK HORISONTAL DENGAN PENDINGINAN SEARAH DIDALAM RUANG ANULUS Haris Setiawan Program Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dalam rumah tanaman di Laboratorium Lapangan Leuwikopo dan Laboratorium Lingkungan Biosistem, Departemen Teknik Mesin
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) B-26
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-26 Studi Numerik Pengaruh Variasi Jarak Antar Gigi, Tinggi Gigi, Tekanan Inlet dan Kecepatan Putaran Poros Turbin ORC Pada
Lebih terperinciLatar Belakang. Load On A Globe Valve Stem Under Variuos Cavitation Conditions memfokuskan. Batasan Masalah. Permasalahan. Tinjauan Pustaka.
SIMULASI FENOMENA KAVITASI PADA KONTROL VALVE (STUDI KASUS : GLOBE VALVE) Oleh : Danang Arif Agustiyan 404 00 075 Latar Belakang Fenomena kavitasi sering terjadi pada kontrol valve. Fenomena kavitasi pada
Lebih terperinciPENGGUNAAN FLUENT UNTUK SIMULASI DISTRIBUSI SUHU DAN KECEPATAN PADA ALAT PENUKAR KALOR
Penggunaan Fluent untuk Simulasi Distribusi Suhu dan Kecepatan pada Alat Penukar Kalor (Suroso, et al) PENGGUNAAN FLUENT UNTUK SIMULASI DISTRIBUSI SUHU DAN KECEPATAN PADA ALAT PENUKAR KALOR Suroso *, M.
Lebih terperinciAnalisa Pengeringan Secara Konveksi Butiran Teh pada Fluidized Bed Dryer Menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD)
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Analisa Pengeringan Secara Konveksi Butiran Teh pada Fluidized Bed Dryer Menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD) *MSK Tony
Lebih terperinciANALISA PENGARUH POSISI KELUARAN NOSEL PRIMER TERHADAP PERFORMA STEAM EJECTOR MENGGUNAKAN CFD
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA PENGARUH POSISI KELUARAN NOSEL PRIMER TERHADAP PERFORMA STEAM EJECTOR MENGGUNAKAN CFD Tony Suryo Utomo*, Sri Nugroho, Eflita
Lebih terperinciKINERJA MODEL VACUUM FRYER MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI
KINERJA MODEL VACUUM FRYER MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI Oleh : Usni Mubarok 2404 100 093 Dosen Pembimbing : Ir. Sarwono, MM LABORATORIUM REKAYASA ENERGI DAN PENGKONDISIAN LINGKUNGAN JURUSAN TEKNIK FISIKA
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PERANCANGAN DAN STUDI NUMERIK VARIASI POSISI INLET UDARA MASUK TERHADAP PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA INDUCED DRAFT COOLING TOWER UNTUK SISTEM
Lebih terperinciPENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER
PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER Rianto, W. Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Gondangmanis PO.Box 53-Bae, Kudus, telp 0291 4438229-443844, fax 0291 437198
Lebih terperinciANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122
ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122 Ahmad Jamaludin Fitroh, Saeri Peneliti Pustekwagan, LAPAN Email : ahmad_fitroh@yahoo.com ABSTRACT The simulation and calculation of boundary
Lebih terperinci