RESUME PENDIDIKAN METEMATIKA REALISTIK SUATU PEMBELAJARAN ALTERNATIF PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Transkripsi

1 RESUME PENDIDIKAN METEMATIKA REALISTIK SUATU PEMBELAJARAN ALTERNATIF PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA 1. IDENTITAS BUKU Judul buku : Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika Nama Pengarang : Dr. Ariyadi Wijaya Nama Penerbit : GRAHA ILMU Tempat Terbit : Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Tahun Terbit : Cetakan pertama, 2012 Tebal Buku : 96 halaman Tampilan Buku : 2. RINGKASAN ISI BUKU Pendidikan Matematika: Di Suatu Persimpangan Cara dan pendekatan dalam pembelajaran matematika sangat dipengaruhi oleh pandangan guru terhadap matematika dan siswa dalam pembelajaran (Adams & Hamm,

2 2010). Ada empt pandangan tentang peran dan posisi matematika, yaitu: matematika sebagai suatu cara untuk berpikir, metematik sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan, matematika sebagi suatu alat, matematika sebagai bahasa atau alat komunikasi. Ada empat tujuan menurut Sciences Education Board-National Research Council (1990), yaitu tujuan praktis, tujuan kemasyarakatan, tujuan professional, tujuan budaya. Dalam pembelajaran matematika harus menyelaraskan proses melatih dan mendidik. Sesuai dengan prinsip yang dirumuskan NCTM (2000) yaitu pembelajaran dimana siswa harus mempelajari matematika melalui pemahaman serta aktif membangun pengetahuan baru. Untuk memahami perbedaan antara malakukan matematika dengan berpikir matematis dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu: posisi matematika, aspek matematika, dan jenis pengetahuan matematika. Diantara tujuan pembelajaran matematika matematika menurut Permendiknas No 20 tahun 2006 adalah sebagai berikut. Memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan, memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalm kehidupan. Pendidikan Matematika Realistik Traffers (1987)merumuskan lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik. Diantaranya adalah penggunaan konteks, penggunaan model untuk mamatematisasi progresif, pemanfaatan hasil kondtruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Kurikulum Indonesia memiliki karakteristik yang sama dengan pendekatan pendidikan Matematika Realistik, yaitu memilki potensi tidak hanya untuk pengembangan kemampuan matematika, namun juga pengembangan kompetensi siswa yang lebih umum seperti kreativitas dan kemampuan berkomunikasi. Konteks: Langkah Awal Membangun Matematika Menurut Treffers dan Goffree konteks memiliki beberapa peranan penting dalam pembelajaran matematika, yaitu: pembentukan konsep, prngrmbngsn model, penerapan, dan melatih kemampuan khusus dalam suatu situasi terapan.

3 De Lange membagi kontekas menjadi tiga berdasarkan manfaat konteks. Konteks orde pertama, hanya memuat translasi permasalahan matematika secara tekstual dan eksplisit. Konteks orde ke dua, memberikan peluang terjadinya matematisasi. Konteks orde ke tiga, memenuhi karakteristik untuk proses matematisasi konseptual. Matematisasi Progresif: Membangun Matematika Melalui Model Suatu aktivitas pada suatu tahap akan menjadi objek analisis pada tahap selanjutnya. Kegiatan operasional pasa suatu level akan berkembang menjadi bidang kajian dalam level yang lebih lanjut. De Lange mwmbagi aktifasi matematika menjadi dua, yaitu matematisasi horizontal dan vertical. Proses awal dari matematisasi adalah penerjrmahan masalah dalam dunia nyata ke dalam matematika. Pengembangan model dan strategi matematisasi dipengaruhi oleh permasalahan yang dihadapi. Membangun Generasi Kreatif Melalui Pendidikan Matematika Realistik Ada empat karakteristik kreatif dan inovatif menurut NACCCE, yaitu: melibatkan kegiatan berpikir imaginatif, memiliki tujuan yang jelas, menghasilkan karya asli, hasil karyanya bernilai. Cropley menyatakan beberapa kemampuan yang perlu dimiliki untuk mengembangka kreatifitas dengan pembelajaran di kelas. Diantaranya yaitu: kemampuan untuk focus, kemampuan mengumpulkan informasi, kemampuan mengorganisasi, kemampuan menganalisis, kemampuan generalisasi, keterampilan mengintegrasi, keterampilan mengevaluasi. Pemecahan masalah dan masalah tidak rutin pada buku ini menuju pada masalah yang memerluka permodelan matematika. Membangun kreativitas melalui open-ended problem memiliki tujuan untuk mengembangkan aktivitas kreativ dan kemampuan berpikir maematis secara simultan.

4 Kreativias siswa juga dapat ditingkatkan melalui pengarahan untuk melakukan kegaiatan metematika yangmelibatkan psikomotorik. Interaktivitas: Antara Matematika dan Pembangunan Karakter Menurut NCTM, komunikasi sebagai salah satu bagian penting dalam metematika dan pendidikan matematika. Dengan mengkomunukasiakan, siswa dapat saling bertukar gagasan dan juga mengklarifikasi pemahaman dan pengetahuan mereka dalam pembeajaran. Pemahaman siswa tentang suatu konsep akan berkembang ketika mereka mengkomunikasikan gagasanya dalam menyelesaikan masalah. Dengan megkomunikasikan gagsan matematika melalui forum diskusi diharapkan berkembang menjadi bentuk kesadaran untuk megkomunikasikan gagasannya kepada lingkungan. Jaring Laba-Laba Konsep Matematika Gestalt, merupakan prinsip totalitas yang menekankanpentingnya meluhat beberapa objek sebagai suatu bagian dalam suatu sistem. Dalam suatu sistem tiap komponan saling berkaitan. Suatu keseluruhantidak sama dengan sejumlah komponen. Matematika bukan hanya sekumulan domain yang berdiri sendiri, namun merupakan suatu sistem yang terbentuk dari hubungan antar domain. Tidak jarang kita lansung berpikir mengarah pada rumus fungsi ketika membahas suatu doamain. Padahal hal yang lebih penting dari suatu domain bukan hanya sekedar konten yang ada dalam kategoro domain itu, namun ciri dan prinsip dasar dari domain tersebut. Publikasi ilmiah Everybody Counts (Van den Walle, 2007) mendefinisikan matematika sebagai imu tentang pola (pattern) dan urutan (order). PISA juga menempatkan pola dalam matematika sebagai intinya. Pola merupakan benang merah antara domain matematika menurut PISA, yaitu: perubahan dan hubungan, ruang dan bentuk, kualitas, dan ketidakpastian.

5 3. KEUNGGULAN BUKU Memberikan pemahaman mengenai pendididkan matematika realistic sebagai suatu pendekatan pembelajaran matematika dengan jelas. Kalimat yang digunakan juga mudah untuk dipahami. Dipaparkan pula berbagai pendapat dari para ahli yang ada di dunia. Kemudian disertakannya berbagai contoh juga mempermudah untuk memehai isi kandungan dalam buku tersebut. Buku yang disajikansecra ringkas dan tidak bertele-tele juga membuat pembaca tidak malas untuk membacanya. 4. KELEMAHAN BUKU Dalam penyajian buku banyak tedapat istilah istilah asing ynag membuat sebagian kecil pembaca sedikit kesulitan mamahaminya. Meskipun sebenarnya sudah dilengkapi terjemahan dalam bahas Indonesia. 5. SARAN PENYAJIAN BUKU Buku ini sangat bagus untuk dibaca masyarakat umum, terutama guru matematika dan mahasiswa baik pendidikan matematika maupun matematika. Dalam buku ini menjelaskan bagaimana menanamkan konsep matematika kepada siswa dalam pembelajaran.