Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress)
|
|
- Leony Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress) ILHAM PANDIKA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : @mhs.dinus.ac.id ABSTRACT This study aims to examine the effect of the structure of corporate governance which consists of the size of the board of directors, size of the board of commissioners, independent commissioners, managerial ownership, institutional ownership, the size of the audit committee, and firm size on the condition of financial distress on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2012 to A total of 31 companies were used as a sample in this study over a period of 3 years, which is selected by using purposive sampling method. The analytical method used in this research is logistic regression. Based on the analysis that has been performed on six variables, there is an accepted hypothesis that is the size of the board of directors affect the financial distress. While the size of the board of commissioners, independent commissioners, managerial ownership, institutional ownership, size of the audit committee and firm size have no effect on the condition of financial distress. Keywords : corporate governance, firm size, financial distress ABSTRAK Penelitianminimbertujuaniiuntukiimenguji pengaruh dari struktur tata kelola perusahaan (corporate governance) yang terdiri dari ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran komite audit serta ukuran perusahaan (firm size) terhadap kondisi kesulitan keuangan (financial distress) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Sebanyak 31 perusahaan yang dipakai sebagai sampel pada penelitian ini dalam kurun waktu 3 tahun, yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada keenam variabel, terdapat satu hipotesis yang diterima yaitu ukuran dewan direksi berpengaruh terhadap kondisi kesulitan keuangan. Sedangkan ukuran dewan komisaris, komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran komite audit dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada kondisi kesulitan keuangan. Kata kunci : corporate governance, firm size, financial distress 1
2 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Financial distress (kesulitan keuangan) merupakan suatu kondisi yang menunjukkan tahap penurunan dalam kondisi keuangan suatu perusahaan yang terjadi sebelum kebangkrutan. Hal ini terjadi karena perusahaan sedang mengalami kekurangan dana untuk menjalankan usahanya, yang dikarenakan adanya penurunan penghasilan dari penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut (Porter) sukses atau gagalnya suatu perusahaan disebabkan karena strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Strategi tersebut meliputi strategi penerapan sistem tata kelola perusahaan (corporate governance) pada perusahaan. Terdapat beberapa penelitian sebelum ini tentang financial distress dan berbagai hal yang dapat mempengaruhinya, diantaranya adalah Sastriana dan Fuad (2013) yang menguji pengaruh corporate governance dan firm size terhadap perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial distress). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kondisi financial distress pada suatu perusahaan dipengaruhi oleh jumlah dewan direksi dan jumlah angggota komite audit. Jumlah anggota dewan direksi didukung oleh penelitian Hanifah (2013) yang menyatakan bahwa semakin besar anggota dewan direksi maka semakin kecil kemungkinan terjadinya kondisi financial distress pada perusahaan. Sedangkan jumlah anggota komite audit didukung oleh penelitian Pembayun (2012) yang menunjukkan bahwa terjadinya financial distress dalam perusahaan dapat diminimalisir dengan jumlah anggota komite audit. Hasil berbeda terdapat pada penelitian Cinantya (2015) dan Kristanti (2012). Dalam penelitiannya, Cinantya (2015) menyatakan bahwa jumlah anggota dewan direksi tidak berpengaruh terhadap financial distress suatu perusahaan. Sedangkan pada penelitian Kristanti (2012) menyebutkan bahwa probabilitas perusahaan yang mengalami financial distress tidak dipengaruhi oleh jumlah anggota komite audit. Dalam kaitannya tentang ukuran perusahaan penelitian Sastriana dan Fuad (2013) menghasilkan kesimpulan bahwa probabilitas perusahaan yang mengalami financial distress tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Cinantya dan Merkusiwati (2015). Berbeda dengan penilitian Almilia dan Kristijadi (2003) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh pada kondisi kesulitan keuangan. TINJAUAN PUSTAKA Teori Keagenan (Agency Theory) Teori agensi menjelaskan hubungan keagenan yaitu kontrak antara pihak yang mempercayakan modal yang dimilikinya kepada pihak lain (principal) dengan pihak yang menerima sumber daya untuk dikelola bagi kepentingan pemiliknya (agen). Yang termasuk dalam principal yaitu pemegang saham, pemilik lahan, pemberi kredit, dan maysarakat, sedangkan agen diperankan oleh direksi dan manajemen suatu perusahaan. Berdasarkan pendelegasian wewenang principal kepada agen, manajemen sebagai agen diberi hak dalam proses pengambilan keputusan bisnis bagi kepentingan principal. Seperti yang diungkapkan oleh Bodroastuti (2009), mekanisme corporate governance memiliki tujuan untuk menciptakanaanilaiastambah bagi semua pihakaiyang berkepentingan,msehingga tidak timbul konflik yang terjadi antara pihak agen dengan principal yang bisa berdampak pada penurunan agency cost.
3 3 Kesulitan Keuangan (Financial Distress) Secara umum financial distress dapat didefinisikan sebagaimsuatuakondisi dimana perusahaaniimengalamimmasalah kesulitan keuangan. Kondisi tersebut dapat dilihat dari ketidakmampuan atau tidakiitersedianyaaadana untuk melunasi kewajiban yang telah jatuh tempo. Penyebab perusahaan dapat mengalami financial distress dan kemudian dilikuidasi, antara lain : 1) Corporate governance model 2) Neoclassical model 3) Financial model Kerangka Konseptual
4 4 Hipotesis Penelitian Hipotesis Pertama : Financial distress dipengaruhi oleh ukuran dewan direksi Dalam suatu perusahaan dewan direksi merupakan unsur yang penting dalam penerapan corporate governance, dimana keberadaanya dapat menentukan kinerja perusahaan karena dapat berpengaruh terhadap suatu kebijakan atau strategi yang digunakan dalam perusahaan tersebut. Pada penelitian yang dilakukan oleh Darmawanti (2004) dinyatakan bahwa kemungkinaniijumlah anggota dewan direksi yang sedikit tidak bisa menjalankan perusahaaniidengan optimal jika dibandingkan denganmperusahaanmyang memiliki jumlah anggota dewan direksi yang banyak. Penelitian yang dilakukan oleh Masruddin dan Emrinaldi (2007) menerangkan bahwa kondisi financial distress dipengaruhi oleh ukuran dewan direksi. Hipotesis Kedua : Financial distress dipengaruhi oleh proporsi dewan komisaris indepeden Komisaris independen dapat berfungsi sebagai penyeimbang antara fungsi pengawasan dan pengambilan keputusan yang dilakukan dewan komisaris internal dengan dewan komisaris eksternal agar keputusan yang diambil tepat dan tidak hanya mementingkan satu pihak saja sehingga dapat menjauhkan perusahaan dari kemungkinan kesulitan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Emrinaldi (2007) menghasilkan kesimpulan bahwa kesulitan keuangan dipengaruhi oleh jumlah komisaris independen dalam suatu perusahaan. Hipotesis Ketiga : Financial distress dipengaruhi oleh kepemilikan institusional Kepemilikan institusional merupakan salah satu unsur tata kelola perusahaan yang dapat meminimalisir konflik dalam teori keagenan antara principal dan agen yang dapat mendorong terjadinya keselarasan kepentingan antara kedua belah pihak tersebut. Sehingga dapat mengurangi masalah agency cost yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Parulian (2007) menjelaskan bahwa kondisi financial distress dipengaruhi oleh kepemilikan saham oleh investor institusional. Hipotesis Keempat : Financial distress dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial Kepemilikan saham manajerial dapat menyelaraskan kepentingan manajemen dan pemegang saham sehingga manajer memiliki kinerja keuangan yang baik untuk memenuhi kepentingan mereka. Kepemilikan manajerial diharapkan dapat mengatasi masalah keagenan yang muncul dalam perusahaan yang jika terjadi secara terus menerus akan dapat menyebabkan financial distress pada perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Emrinaldi (2007) menyatakan bahwa kondisi financial distress dipengaruhi oleh kepemilikan saham oleh investor manajerial. Hipotesis Kelima : Financial distress dipengaruhi oleh komite audit Komite audit adalah mekanisme dari suatu tata kelola perusahaan yang diasumsikan dapat mengurangi masalah keagenan pada suatu perusahaan yang dapat menyebabkan terjadinya financial distress pada perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sastriana dan Fuad (2013) menjelaskan bahwa kondisi financial distress dipengaruhi oleh jumlah anggota komite audit. Hipotesis Keenam : Financial distress dipengaruhi oleh ukuran perusahaan Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan, serta menunjukkan seberapa besar total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Menurut Rajan dan Zingales, jika perusahaan memiliki total aset yang cenderung besar akan mudahasmelakukan diversifikasi dan kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan akan lebih kecil.
5 5 METODE PENELITIAN Variabel Independen Ukuran Dewan Direksi (X1) Variabel ukuran dewan direksi (DIRSIZE) diukur dengan menggunakan rumus : Proporsi Dewan Komisaris Independen (X2) Variabelmproporsiaadewan komisaris independen (COMINDEP) diukur dengan menggunakan rumus : Kepemilikan Institusional (X3) Variabel kepemilikan institusional (INSTOWN) diukur dengan menggunakan rumus : Kepemilikan Manajerial (X4) Variabel kepemilikan manajerial (MAOWN) diukur dengan menggunakan rumus : Komite Audit (X5) Variabel komite audit (ACSIZE) diukur dengan menggunakan rumus : Ukuran Perusahaan (X6) Variabelaukuranaperusahaan (FIRMSIZE) diukur dengan menggunakan rumus : Variabel Kontrol Leverage Variabel leverage diukur dengan menggunakan rumus :
6 6 Likuiditas Variabel likuiditas diukur dengan menggunakan rumus : Variabel Dependen Kesulitan Keuangan (FinancialaDistress) Variabel financial distress menurut Elloumi dan Gueyie dapat diartikan sebagai perusahaan yangmmenunjukkan laba per lembar saham (earning per share) negatif. Nilai satu (1) diberikan untuk perusahan yang memiliki laba per lembar saham negatif dan nilai nol (0) diberikan untukmperusahaan yang memiliki laba per lembar saham positif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan klasifikasi sebagai berikut : 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode ) Menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah (Rp). 3) Perusahaan yang pernah mengalami EPS negatif pada tahun ) Memiliki data lengkap. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Adapun persamaan linear yang digunakan, yaitu : HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengumpulan Data
7 7
8 Berdasarkan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow test pada Tabel 4 diatas, diperoleh Chi-square sebesar 3,547 dengan signifikansi sebesar 0,896 dimana 0,896 > 0,05, maka Ha diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model mampu mempredikasi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. 8
9 9 Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi logistik pada Tabel 5 diatas, maka dapat ditulis persamaan regresi : Pembahasan Hipotesis
10 10 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Hasilnya diperoleh ukuran dewan direksi mempunyai nilai signifikan sebesar 0,008, dimana nilai signifikan < 0,05. Ini berarti financial distress dipengaruhi oleh ukuran dewan direksi (H1 diterima). Hal ini disebabkan karena jumlah anggota dewan direksi yang banyak dapatdfmembantu perusahaan dalam hal pengambilan keputusan yang berguna bagi perusahaan dan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Emrinaldi (2007), Bodroastuti (2009), Sastriana dan Fuad (2013). Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Hasilnya diperoleh proporsi dewan komisaris independen mempunyai nilai signifikan sebesar 0,329, dimana nilai signifikan > 0,05. Ini berarti financial distress tidak dipengaruhi oleh proporsi dewan komisaris independen (H2 ditolak). Hal ini terjadi karena pada praktiknya banyak dari anggota dewan komisaris independen tidak memiliki kemampuan dan tidak dapat menunjukkan independensinya sehingga gagal dalam melakukan pengawasan untuk dapat menghindarkan perusahaan dari kemungkinan mengalami kondisi financial distress. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanifah dan Purwanto (2013), Kristanti dan Syafruddin (2012), Cinantya dan Merkusiwati (2015), Sastriana dan Fuad (2013). Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga Hasilnya diperoleh kepemilikan institusional mempunyai nilai signifikan sebesar 0,808, dimana nilai signifikan > 0,05. Ini berarti financial distress tidak dipengaruhi oleh kepemilikan institusional (H3 ditolak). Hal ini terjadi karena perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan tidak menyebar dapat mengakibatkan pengendalian pemegang saham terhadap manajemen cenderung tidak kuat. Manajer perusahaan diberi kewenangan untuk mengurus perusahaan tetapi manajer tidak melakukan yang terbaik untuk kepentingan para pemilik saham, karena manajer cenderung memiliki sifat opportunistik, yaitu mengutamakan kepentingan sendiri. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bodroastuti (2009), Ariesta dan Chariri (2013), Sastriana dan Fuad (2013), Cinantya dan Merkusiwati (2015).
11 11 Hasil Pengujian Hipotesis Keempat Hasilnya diperoleh kepemilikan manajerial mempunyai nilai signifikan sebesar 0,562, dimana nilai signifikan > 0,05. Ini berarti financial distress tidak dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial (H4 ditolak). Dalam teori keagenan, semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh pihak manajerial dapat membantu untuk menyelaraskan kepentingan antara agen dan principal, karena manajemen pada akhirnya merupakan pihak yang akan bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Namun hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan yang mengalami kondisi financial distress tidak dipengaruhi oleh kepemilikan saham perusahaan oleh pihak manajemen. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Bodroastuti (2009), Ariesta dan Chariri (2013), Sastriana dan Fuad (2013), Cinantya dan Merkusiwati (2015). Hasil Pengujian Hipotesis Kelima Hasilnya diperoleh komite audit mempunyai nilai signifikan sebesar 0,527, dimana nilai signifikan > 0,05. Ini berarti financial distress tidak dipengaruhi oleh komite audit (H5 ditolak). Hal ini terjadi karena keberadaan anggota komite audit dirasa kurang untuk dapat meningkatkan efektifitas pegawasan antara agen dan principal dari suatu perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Emrinaldi (2007), Hanifah dan Purwanto (2013), Sastriana dan Fuad (2013). Hasil Pengujian Hipotesis Keenam Hasilnya diperoleh ukuran perusahaan mempunyai nilai signifikan sebesar 0,174, dimana nilai signifikan > 0,05. Ini berarti financial distress tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (H6 ditolak). Hal ini terjadi karenamsemakinmbesar suatu perusahaan, maka penilaian kredit yang diperoleh akan semakin tinggi sehingga penggunaan hutangasakan cenderung lebih tinggi juga bila dibandingkan perusahaan kecil yang memiliki tingkat penilaian kredit yang rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cinantya dan Merkusiwati (2015), Sastriana dan Fuad (2013). SIMPULAN 1. Kondisi financial distress dipengaruhi oleh ukuran dewan direksi dengan nilai signifikan sebesar 0,008, maka hipotesis pertama diterima. 2. Kondisi financial tidak dipengaruhi oleh proporsi dewan komisaris independen dengan nilai signifikan sebesar 0,329, maka hipotesis kedua ditolak. 3. Kondisi financial distress tidak dipengaruhi oleh proporsi kepemilikan institusional dengan nilai signifikan sebesar 0,808, maka hipotesis ketiga ditolak. 4. Kondisi financial distress tidak dipengaruhi oleh proporsi kepemilikan manajerial dengan nilai signifikan sebesar 0,562, maka hipotesis keempat ditolak. 5. Kondisi financial distress tidak dipengaruhi oleh ukuran komite audit dengan nilai signifikan sebesar 0,527, maka hipotesis kelima ditolak. 6. Kondisi financial distress tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,174, maka hipotesis keenam ditolak. 7. Kondisi financial distress tidak dipengaruhi oleh leverage dengan nilai signifikan sebesar 0,456, maka hipotesis ketujuh ditolak. 8. Kondisi financial distress tidak dipengaruhi oleh likuiditas dengan nilai signifikan sebesar 0,851, maka hipotesis kedelapan ditolak.
12 12 DAFTAR PUSTAKA Bodroastuti, Tri Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Financial Distress. Working Paper STIE Widya Manggala, Semarang. Cinantya, I Gusti Agung Ayu Pritha Pengaruh Corporate Governance, Financial Indicators, dan Ukuran Perusahaan Pada Financial Distress. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Darmawanti dan Khosmiyah Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Keuangan. Indonesian Institute For Corporate Governance. Emrinaldi Analisis Pengaruh Praktek Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Terhadap Kesulitan Keuangan Perusahaan (Financial Distress). Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol.9. Hanifah, Oktita Earning Pengaruh Struktur Corporate Governance dan Financial Indicators terhadap Kondisi Financial Distress. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Kristanti, Martina Eny Pengaruh Karakteristik Komite Audit Pada Kondisi Financial Distress Perusahaan, Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro. Pembayun, Agatha Galuh Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Financial Distress. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.1. Sastriana, Dian dan Fuad Pengaruh Corporate Governance dan Firm Size terhadap Perusahaan yang mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol.2, no.3.
BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga di Indonesia. Selama krisis finansial global tersebut, sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya, bangsa Indonesia mengalami banyak masalah yang disebabkan oleh berbagai macam krisis yang terjadi di dalam maupun dari luar negeri. Salah
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN FIRM SIZE TERHADAP PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN (FINANCIAL DISTRESS)
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN FIRM SIZE TERHADAP
Lebih terperinciPeran Mekanisme Good Corporate Governance dalam Mencegah Perusahaan Mengalami Financial Distress
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.1, No.1, Juni 2016, 195-220 E-ISSN: 2528-0163 195 Peran Mekanisme Good Corporate Governance dalam Mencegah Perusahaan Mengalami Financial Distress Jeffry Hanafi 1, Ririn
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh corporate governance (kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, kepemilikan manajerial), ukuran perusahaan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang mengalami kesulitan keuangan atau financial distress. Menurut Plat dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 memiliki dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Pada tahun itu, terjadi inflasi secara besar-besaran.
Lebih terperinciABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh struktur good corporate governance yang diproksikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh financial indicators, ukuran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. Alfi Rista Nora (2016) Penelitian ini membahas tentang Pengaruh financial indicators, ukuran perusahaan dan kepemilikan institusional terhadap financial
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Menurut Jensen dan Mekling (1976) dalam Hanifah (2013) menggambarkan hubungan keagenan (agency
Lebih terperinciPENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PASAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG DIDUGA MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PASAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG DIDUGA MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS OLEH: MELINDA ENGGAR WATI 3203009133 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN FINANCIAL INDICATORS TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN FINANCIAL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Teori keagenan (agency theory) adalah teori yang menjelaskan mengenai hubungan antara pemilik dan pemegang saham perusahaan sebagai principal
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Pengungkapan tanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu informasi dari pihak eskternal dan pihak internal dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu informasi dari pihak eskternal dan pihak internal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Kinerja manajemen perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Corporate Governance) yang kurang baik atau dikarenakan oleh kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan perusahaan dapat terjadi dengan berbagai penyebab, misalnya saja perusahan mengalami rugi terus-menerus, penjualan yang tidak laku, bencana alam yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FREE CASH FLOW, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FREE CASH FLOW, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA
EFEKTIVITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA LINDA ASHAR MULYA B12.2013.02424 Akuntansi - S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, URL : http://dinus.ac.id/
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Adapun teori yang dapat mendukung dengan masalah yang sedang di teliti adalah: 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan merupakan teori yang menjelaskan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi RIZA HADITIA SAPUTRI
Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) TUGAS
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: profitabilitas, leverage, komisaris independen, komite audit, dan tax avoidance. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara profitabilitas, leverage, dan corporate governance terhadap tax avoidance yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Lebih terperinciPENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: KEVIN ALEXANDER
PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: KEVIN ALEXANDER 3203008254 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinciKata kunci : Compliance Reporting, Mekanisme Good Corporate Governance, Nilai Perusahaan, Tobin s Q
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai pengaruh compliance reporting, mekanisme Good Corporate Governance terhadap nilai perusahaan. Mekanisme corporate governance dihitung
Lebih terperinciADLN PERPUSTAKAAN UNAIR
i PENGARUH KOMPLEKSITAS OPERASI, FINANCIAL DISTRESS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN EXISTENCE OF AUDIT COMMITTEE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI SKRIPSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas telah dimulai. Berlakunya ACFTA (Asean
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas telah dimulai. Berlakunya ACFTA (Asean China Free Trade Area) pada 1 Januari 2010 lalu kemudian berlaku AFTA (Asean Free Trade Area)
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE, DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN
PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE, DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.3 (2014): 620-629 PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN I Wayan Hendra Karjaya 1 Eka
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA OLEH: HENNY SILVIANA
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA OLEH: HENNY SILVIANA 3203009292 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 PENGARUH
Lebih terperinci: Ayu Sulistya NPM : : Dr. Ir. Waseso Segoro, MM
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2015 Nama : Ayu Sulistya NPM : 21212296 Program
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi ADRIWAL
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Survei pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciPENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
HALAMAN JUDUL PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2014 Diajukan oleh : DENIS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.
Lebih terperinciOLEH: ADITAMA WINARTO
ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN VALUE DRIVERS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Hedging di Derivatif Valuta Asing) OLEH: ADITAMA WINARTO 3203010174 JURUSAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. I Gusti Agung Ayu Pritha Cinantya dan Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. I Gusti Agung Ayu Pritha Cinantya dan Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati (2015) Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti dan Ni Ketut (2015) bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori yang digunakan dalam corporate governance sangat luas karena membahas perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, pada dasarnya teori corporate governance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun Menurut Platt dan Platt (2002) menyebutkan financial distress
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Financial Distress merupakan suatu keadaan dimana perusahaan mengalami masalah kesulitan keuangan, banyak perusahaan di Indonesia yang mengalami Financial Distress
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016 Sabar Ita Br. Barus Th. Diah Widiastuti Program Studi Manajemen,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. a. Profitabilitas berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dan disertai dengan penjelasan serta pembahasan mengenai analisis dalam penelitian ini, maka dapat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR OKKY PUSPITASARI
ANALISIS PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN DEWAN DIREKSI TERHADAP MANAJEMEN LABA (Survei Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penghindaran pajak banyak dilakukan oleh wajib pajak karena bersifat legal. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penghindaran pajak diantaranya good corporate governance. Penelitian
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Dedy Karmawan Program Studi Akuntansi-S1, Fakultas
Lebih terperinciADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013 DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI
Lebih terperinciABSTRACT. influenced by the proportion of independent board and audit committee size.
ABSTRACT The role of the board of commissioners to give effect to earnings management in overseeing the management of balancing interests so that no earnings management. The audit committee also has a
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN FIRM SIZE TERHADAP PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN (FINANCIAL DISTRESS)
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN FIRM SIZE TERHADAP PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN (FINANCIAL DISTRESS) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Lebih terperinciii
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA DENGAN PENDEKATAN CONDITIONAL REVENUE MODEL DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Akuntansi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: Pertama, kepemilikan saham manajerial berpengaruh negatif terhadap
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. rasio lancar, leverage, profitabilitas yang dihitung dengan Return On Asset,
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial indicators (solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan rasio likuiditas yaitu rasio lancar, leverage, profitabilitas
Lebih terperinciLUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http : // dinus.ac.
UKURAN PERUSAHAAN DAN MARGIN LABA KOTOR TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014) LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Besar atau kecilnya suatu perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besar atau kecilnya suatu perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan terbebas dari permasalahan keuangan (financial distress). Financial distress terjadi bermula ketika
Lebih terperinciLanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)
ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Financial Distress
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Financial Distress 2.1.1.1 Pengertian Financial Distress Definisi kesulitan keuangan menurut Peraturan Pencatatan Saham Shanghai Stock Exchange (SHSE)
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH ANGELINA SIHOMBING PROGRAM STUDI S1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE GOVERNANCE)TERHADAP KESULITAN KEUANGAN (FINANCIAL DISTRESS) PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Lebih terperinciJalan Tamansari No. 1 Bandung
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-7080 Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial dan Komite Audit Independen terhadap Kondisi Financial Distress (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar
Lebih terperinciPENGARUH INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PENGARUH INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan kesulitan untuk tetap eksis dalam mempertahankan persaingan yang sangat ketat. Seiring dengan
Lebih terperinciDIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
i PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, REPUTASI AUDITOR EKSTERNAL DAN LEVERAGE TERHADAP KEBERADAAN KOMITE MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014 DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah keuangan perusahaan dapat terjadi dengan berbagai penyebab,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah keuangan perusahaan dapat terjadi dengan berbagai penyebab, misalnya saja perusahan mengalami rugi terus-menerus, penjualan yang tidak laku, bencana
Lebih terperinciABSTRACT Keywords: Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study aims to determine the effect of the indicator mechanism of corporate governance on company s performance; the effect of the amount of the board of directors, proportion of the independent
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan financial distress. Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi yang kurang baik menuntut perusahaan untuk lebih teliti dalam mengawasi dan mengontrol pemakaian keuangan. Apabila perusahaan tidak mampu mengelola
Lebih terperinciPENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS Lillananda Putri Mayangsari Lilla.nanda@yahoo.com Andayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015) Disusun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang dihasilkan perusahaan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan, hal tersebut tidak terlepas dari proses penyusunannya.
Lebih terperinciSKRIPSI. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh : Yogi Dwi Dafista B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKTOR-FAKTOR POTENSIAL YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU CORPORATE INTERNET REPORTING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2013 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM DAN KOMITE AUDIT TERHADAP FINANCIAL DISTRESS
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1-9 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ANALISIS PENGARUH STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM DAN
Lebih terperinciOLEH : SHIRLY LIMANTAUW
PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS SEBAGAI MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : SHIRLY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan
Lebih terperinciPENGARUH BOARD SIZE, PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PENGARUH BOARD SIZE, PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Rasio keuangan yang diwakili rasio likuiditas,
Lebih terperinciPENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI AGENSI DAN TEORI SIGNALING
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI AGENSI DAN TEORI SIGNALING AMANDA WONGSO E-mail: amanda_wongso@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE GOVERNANCE
SKRIPSI PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH FRETTY SIAGIAN 070503084
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, EFISIENSI OPERASI, LEVERAGE
ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, EFISIENSI OPERASI, LEVERAGE, DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang
Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajer dan pemegang saham merupakan dua partisipan terkait dalam sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang saham dapat dikatakan sebagai
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan (Annual Report) serta laporan keuangan perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PASAR OLEH: SELVI YONG NANTA
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PASAR OLEH: SELVI YONG NANTA 3203009118 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 PENGARUH MEKANISME CORPORATE
Lebih terperinciPENGARUH VOLUNTARY DISCLOSURE DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH VOLUNTARY DISCLOSURE DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: CHANDRA DEWA 3203009245 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat serta teknologi yang semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kurniawan Cahyo Utomo dan Y Anni Aryani (2016)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Internet Financial Reporting pernah menjadi topik penelitian dari beberapa peneliti terdahulu. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda.
Lebih terperinciJumlah Perusahaan Pertambangan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan sumber daya alam yang sangat tinggi, khususnya barang tambang. Daerah-daerah di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Jensen dan Meckling (1976) dalam Harmawan (2013) menyatakan Teori keagenan menyangkut hubungan kontraktual antara dua pihak yaitu prinsipal
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH DWI KARTIKA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016
SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN, STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014) OLEH
Lebih terperinciNIKI TIVITASARI B
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DEWAN KOMISARIS KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL KEBIJAKAN DIVIDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan suatu kondisi yang disebut financial distress. Dengan adanya model
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Financial Distress mengindikasikan bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat dan merupakan penyebab utama kebangkrutan perusahaan. Dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan
Lebih terperinciOLEH: OLIVIA POERWANTO
PENGARUH PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA AGRESIVITAS PAJAK PENGHASILAN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: OLIVIA POERWANTO 3203011121
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE PADA INCOME SMOOTHING DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI.
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE PADA INCOME SMOOTHING DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI. (Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciPENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE
SKRIPSI PENGARUH TIPE INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DENGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI
Lebih terperinciHARIS MULYAWAN NIM Diajukan Oleh :
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 Diajukan
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, FINANCIAL INDICATORS, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA FINANCIAL DISTRESS
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, FINANCIAL INDICATORS, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA FINANCIAL DISTRESS I Gusti Agung Ayu Pritha Cinantya 1 Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : FATIMAH HAFNI. Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, UKURAN KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN SAHAM MANAJERIAL, KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP LIKUIDITAS
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2008-2012) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH JENNY KIELSAN
SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014 OLEH JENNY KIELSAN 110503275
Lebih terperinciPENGARUH PROFITABILITAS DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTIK TAX AVOIDANCE TUGAS AKHIR
PENGARUH PROFITABILITAS DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTIK TAX AVOIDANCE (Survei pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2015) TUGAS
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN
SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: DANIEL PASARELLA TARIGAN
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh antara ukuran komite audit, independensi anggota komite audit, frekuensi pertemuan dan pengetahuan keuangan terhadap variabel financial
Lebih terperinci