Bab1. Pendahuluan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia

Transkripsi

1 Bab1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak dapat hidup sendiri. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia lainnya. Olehkarena itu alat komunikasi memiliki peranan penting dalam usaha pemenuhan kebutuhan manusia tersebut. Menurut West(2008:5) komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Simbol yang diciptakan dan disepakati bersama oleh sekelompok manusia tersebut menjadi sebuah alat yang sangat membatu kelangsungan hidup manusia. Keuntungan dirasakan tidak saja bersifat sementara, namun berkembang secara turun temurun dan menjadi jati diri dari suatu bangsa. Keberagaman daerah dan lingkungan manusia, menciptakan keberagaman jenis bahasa. Dari keberagaman tersebut nampak beragam kebudayaan yang menjadi jati diri dari bangsa. Keberagaman jenis bahasa dan budaya memberikan keuntungan dan keunikan tersendiri. Namun tidak dipungkiri bahwa dari keberagaman tersebut muncul sebuah kendala dalam memahami makna yang dikandung bahasa lain yang tidak biasa digunakan. Bahasa merupakan alat telekomunikasi yang memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Tanpa adanya bahasa maka tidak akan tercipta komunikasi. 1

2 Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sebagai alat untuk mengungkapkan arti atau makna tertentu, bahasa memiliki keberagaman jenis berdasarkan wilayah manusia yang menggunakannya tinggal. Dalam sebuah negara pun, terkadang terdapat perbedaan bahasa di tiap daerahnya. Di dunia ini terdapat ribuan bahasa dengan keanekaragaman aturan di dalamnya. Setiap bahasa yang digunakan dalam suatu negara atau kelompok, memiliki sejarahnya sendiri dalam melahirkan bahasa tersebut. Walaupun terdapat perbedaan bahasa namun makna yang dikandung dalam suatu bahasa dengan bahasa lain pasti sama. Untuk itu pembelajaran bahasa sangatlah bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia guna mencapai kehidupan yang selaras dan harmonis. Pelafalan, tekanan dan intonasi dalam berbicara memegang peranan penting dalam terciptanya komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat meminimalisir kemungkinan adanya kesalahan penafsiran sehingga baik penutur maupun pendengar dapat mengerti makna yang dimaksud dari bahasa yang digunakan. Bahasa dapat mempersatukan manusia disaat manusia dapat saling mengerti satu sama lain. Namun ketika terjadi kesalah pahaman dalam mengartikan makna yang dikandung, bahasa dapat menjadi pemicu dari suatu perpecahan. Komunikasi dapat berjalan dengan baik bila bahasa yang digunakan dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Olehkarena itu, kedua pihak yang berkomunikasi harus mampu 2

3 menginterpretasikan makna yang dikandung dalam bahasa yang digunakan, karena makna sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar harus sesuai dengan kesepakatan para pemakainya, sehingga dapat saling mengerti (Djajasudarma,1993:5). Mempelajari suatu bahasa berkaitan erat dengan mengartikan makna yang dikandung bahasa itu. Kurangnya sesadaran untuk membudayakan dan melestarikan bahasa dapat memicu terjadinya kepunahan bahasa. Hal tersebut berdampak pada hilangnya satu unsur penting dalam kehidupan manusia dengan unsur kebudayaan kuat yang merupakan jati diri dari suatu bangsa. Walija (1996:4) mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.sedangkan menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1) juga mengatakan bahasa dapat merupakan kode yang diterima secara sosial atau sistem konvesional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang diatur. Dari pengertian ini, dapat diketahui bahwa bahasa digunakan oleh sekelompok masyarakat sebagai alat untuk berkomunikasi. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, Prawiroatmojo dan Hoed (1997:115) menyatakan bahwa peranan bahasa dalam kehidupan manusia sangat besar. Hampir dalam menjalankan setiap kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Tanpa adanya bahasa maka komunikasi tidak akan berjalan dengan baik. Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi dapat berwujud bahasa lisan dan bahasa tulis. Keduanya memiliki peranan penting dalam berkomunikasi. 3

4 Dari berbagai definisi dari komunikasi dan bahasa, dapat diketahui bahwa bahasa merupakan alat berkomunikasi bagi manusia yang menghubungkan semua ide, pikiran, maupun gagasan dari dalam diri seseorang dengan dunia luar. Bahasa sebagai alat penyampai pesan yang mampu mengikat kelompok yang menggunakannya untuk saling pengertian dalam tujuan untuk hidup bersama, bergerak, dan saling mempertahankan diri dalam beraktivitas. Beragam fungsi bahasa menggambarkan betapa pentingnya peran bahasa dalam tatanan kehidupan manusia. Bahasalah yang menjadi fondasi atau dasar dari terciptanya hubungan antar manusia satu dengan yang lain. Tanpa adanya fondasi yang kuat maka tidak akan mungkin terjalin hubungan yang baik sepanjang kehidupan manusia tersebut. Akan terjadi perselisihan dan perpecahan akibat adanya kesalahpahaman yang disebabkan kurangnya pemahaman dalam mengartikan makna yang dikandung dalam bahasa yang digunakan. Pada saat ini, bahasa asing sudah sangat umum digunakan dimana-mana. Di sekolah antar pengajar dengan pemelajar, di dunia pekerjaan yang melibatkan orang dari negara lain, bahkan di dalam lingkungan keluarga pun sudah banyak yang menggunakan lebih dari satu bahasa sebagai bahasa pengantar mereka. Hal ini menandakan bahwa keberadaan bahasa asing sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbeda dengan negara lain yang memiliki bahasa kedua atau ketiga sebagai bahasa nasional yang digunakan dalam masyarakatnya, di Jepang hanya digunakan satu bahasa nasional yaitu bahasa Jepang itu sendiri. Bahasa lain yang digunakan selain bahasa nasional di Jepang adalah bahasa daerah atau dialek yang dibedakan berdasarkan daerah 4

5 penduduk yang menggunakan dialek tersebut. Bahasa Jepang memiliki keunikan tersendiri dari huruf yang digunakan, gramatika, dan sistem pengucapan. Keunikan yang terkandung dalam bahasa Jepang selain dapat dijumpai dalam percakapan sehari-hari masyarakatnya, dapat juga ditemukan dalam berbagai karya, misalnya novel. Novel mengandung pola pikir dari pengarangnya, kebudayaan, dan kepercayaan yang dituangkan dalam bentuk bahasa dengan gramatika dan dialek yang berbeda-beda. Dalam menganalisis penulis akan menggunakan hinshi 品詞, meishi 名詞, keishiki meishi 形式名詞 untuk menganalisis penggunaan fungsi ~mae ni ~ 前に. Penulis juga merasa masih banyak pembelajar bahasa Jepang yang masih kesulitan dalam penggunaan keishiki meishi 形式名詞. Seperti contoh keishiki meishi 形式名詞 ~mae ni ~ 前に dalam novel Moon Child karya Kamui Gakuto dan Usagi no Me karya Haitani kenjiro sebagai korpus data. 1.2 Rumusan Permasalahan Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis fungsi penggunaan keishiki meishi ~ 前に. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan 5

6 Ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti oleh penulis adalah mengenai fungsi penggunaan ~mae ni pada kalimat-kalimat dalam novel Moon Child karya Kamui Gakuto (2003) dan Usagi no Me karya Haitani Kenjiro (1992) yang berbahasa Jepang. Sumber data tersebut akan dianalisis menggunakan teori ~mae ni menurut Kuno Susumu yang dijadikan sebagai landasan teori. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengerti fungsi penggunaan keishiki meishi 形式名詞 ~mae ni ~ 前に secara baik dan benar dalam kalimat bahasa Jepang khususnya pada novel Moon Child karya Kamui Gakuto dan Usagi no Me karya Haitani Kenjiro. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mempermudah mahasiswa jurusan sastra Jepang khususnya untuk memahami fungsi penggunaan keishiki meishi 形式名詞 ~mae ni ~ 前に dengan baik. Serta mendapatkan penjelasan yang dapat membantu pembelajar mengenai fungsi keishiki meishi ~mae ni. 1.5 Metode Penelitian Metode yang akan digunakan penulis adalah metode kepustakaan. Penulis akan mengumpulkan data-data dan teori-teori yang mendukung penelitian ini. Sumber data yang diambil adalah berupa buku yang diperoleh dari perpustakaan dan internet. Selain itu penulis juga akan menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yakni 6

7 menjelaskan dan menganalisis data-data untuk kemudian diperoleh simpulan sebagai hasil penelitian. Data primer yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah novel Moon Child karya Kamui Gakuto dan Usagi no Me karya Haitani Kenjiro. 1.6 Sistematika Penulisan Bab 1 merupakan bab Pendahuluan, pada bab ini penulis akan menjelaskan latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian ini, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan penelitian ini. Bab 2 Landasan Teori, berisikan uraian teoritis baik dari sudut pandang para ahli mengenai permasalahan yang akan dibahas. Bab 3 merupakan Analisis Data, penulis menganalisis data dengan metode penelitian deskriptif analitis. Bab 4 Simpulan dan Saran, berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Selain itu dalam bab ini juga berisikan saran untuk peneliti selanjutnya. Bab 5 Ringkasan, pada bab ini akan dijelaskan kembali secara singkat mengenai isi keseluruhan dari skripsi ini. Yakni latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, dan hasil penelitian sehingga dapat mempermudah pembaca dalam memahami skripsi ini. 7