LAKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BLHD PROVINSI SULSEL TAHUN 2014 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BLHD PROVINSI SULSEL TAHUN 2014 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BLHD PROVINSI SULSEL LAKIP TAHUN 2014 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Urip Sumoharjo No. 269 Makassar Telp Fax

2 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-nya sehingga Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BLHD Provinsi Sulsel Tahun Laporan ini memuat berbagai informasi tentang Potret Kondisi Organisasi seperti; uraian umum organisasi, perencanaan kinerja tahun 2014, capaian kinerja, dan realisasi anggaran program/kegiatan yang telah ditetapkan pada Tahun Laporan LAKIP ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revisi atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan perguruan tinggi sebagai mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Disamping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup dimasa mendatang. Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik, dan masukan yang sifatnya konstruktif guna menyempurnakan penyusunan laporan diwaktu yang akan datang. Akhirnya kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga LAKIP BLHD Provinsi Sulsel Tahun 2014 dapat terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat adanya. Makassar, 4 Maret 2015 KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH, PROVINSI SULAWESI SELATAN Ir. ANDI HASBI, M.T Pangkat Pembina Utama Muda NIP LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 i

3 Daftar Isi dan Tabel DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Struktur Organisasi BLHD Prov.Sulsel Kepegawaian Tugas Pokok dan Fungsi Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Isu Strategis dan Permasalahannya Upaya Pengelolaan Lingkungan Melalui Program Perioritas 16 BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Proses Perencanaan Target Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Capaian Kinerja Pada Setiap Program/Kegiatan Capaian Kinerja Pada Program Perioritas Capaian Indikator Kinerja Utama Capaian Standar Pelayanan Minimal Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Saran-Saran LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja Tahun 2014) 2. Pengukuran Kinerja BLHD Prov.Sulsel Tahun Hasil Capaian Target Penetapan Kinerja Tahun 2014 LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 ii

4 Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan yang ditinjaklanjuti Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 34 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Badan lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dimana Badan Lingkungan Hidup Daerah merupakan unsur pendukung Gubernur, dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang lingkungan hidup berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Badan Lingkungan Hidup Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis lingkungan hidup daerah meliputi standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumber daya dan teknologi lingkungan, konservasi sumber daya alam dan pengendalian pencemaran, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan; b. Pengorganisasian penyusun perencanaan lingkungan hidup daerah meliputi standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumberdaya, dan teknologi lingkungan, konservasi sumberdaya alam dan pengendalian pencemaran, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan; c. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas dibidang lingkungan hidup daerah meliputi standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumber daya dan teknologi lingkungan, konservasi sumberdaya alam dan pengendalian pencemaran, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan; d. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya. Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut : a. Kepala Badan; LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

5 Bab I Pendahuluan b. Sekretariat; mempunyai tugas pokok mengkoordinasi kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan admistrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta penyusunan program. Sekretariat membawahi : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Program c. Bidang Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan; mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkungan hidup dibidang standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan. Bidang Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan membawahi : 1) Sub Bidang Standarisasi Lingkungan 2) Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan d. Bidang Ekonomi, Sumber Daya dan Teknologi Lingkungan; mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas badan dibidang Pengembangan Sumber Daya Ekonomi dan Teknologi Lingkungan. Bidang Ekonomi, Sumber Daya dan Teknologi Lingkungan membawahi : 1) Sub Bidang Sumber Daya Lingkungan 2) Sub Bidang Ekonomi dan Teknologi Lingkungan e. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Pencemaran; mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan di Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Pencemaran membawahi : 1) Sub Bidang Konservasi Sumber Daya Alam 2) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran f. Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan; mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan dibidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan. Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan membawahi : 1) Sub Bidang Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan 2) Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan g. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Laboratorium Lingkungan Hidup. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

6 Bab I Pendahuluan UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Badan, yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa daerah kabupaten/kota. UPTB Laboratorium Lingkungan membawahi : 1. Seksi Administrasi Laboratorium LH 2. Seksi Pelayanan dan Pengujian Laboratorium LH 3. Seksi Tata Usaha h. Kelompok Jabatan Fungsional Saat ini di BLHD Provinsi Sulawesi Selatan telah terdapat jabatan fungsional khusus yaitu Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD). Pada jabatan ini terdapat 5 (lima) personil dengan keahlian khusus dalam pengawasan lingkungan. Adapun ketentuan yang digunakan dalam pembentukan kelompok jabatan fungsional ini adalah sebagai berikut : - Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya. - Peraturan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 09 Tahun 2012 Nomor : 06 Tahun 2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

7 Bab I Pendahuluan KEPALA BADAN Ir. Andi Hasbi Nur, MTP KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT Ir. Faisal, M.Si SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Jumanto, SE SUB BAGIAN KEUANGAN Dra. Hj.MarwantySaharuddin SUB BAGIAN PROGRAM Muhammad Ridwan, SE, MSi BIDANG STANDARISASI DAN PEMULIHAN KUALITAS LINGKUNGAN Drs. H. Abd. Muis, M.Si BIDANG EKONOMI, SUMBERDAYA, DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN DR. Tunggul Prasodjo, M.Si BIDANG KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN Drs. H. Anwar Latief, M.Pd BIDANG PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN Ir. Andi Sarrafah, M.Si SUB BIDANG STANDARISASI LINGKUNGAN Maidahwati, Shut, M.Si SUB BIDANG SUMBERDAYA LINGKUNGAN Sumarni S, S.Pi, M.Si SUB BIDANG KONSERVASI Darmayanti, S.Hut, M.Si SUB BIDANG PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN M. Nur Salam, SH, M.Si SUB BIDANG PEMULIHAN KUALITAS LINGKUNGAN Andi Astetika, BA SUB BIDANG EKONOMI DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN Dra. Rosmiati Bangun SUB BIDANG ENGENDALIAN PENCEMARAN Agus Dina, ST, M.Si SUB BIDANG PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN M. Aswar, SH,M.Si UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) LABORATORIUM LH - SEKSI ADMINISTRAS SEKSI PELAYANAN & PENGUJIAN SEKSI TATA USAHA LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran Naskah Filaillah, Pg.Dip,, M.Si Rosmah, ST Sri Bulan, SE

8 Bab I Pendahuluan 1.2 Kepegawaian Pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel terhitung sampai dengan 31 Desember 2014 berjumlah 84 Orang, dengan rincian 27 pegawai lakilaki dan 57 pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai BLHD Provinsi Sulsel pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari jumlah yang pada saat itu berjumlah 77 orang. Hal ini karena pada tahun 2014 BLHD Provinsi Sulsel menerima sejumlah pegawai pindahan dari SKPD lain dan pegawai Pemerintah Kabupaten. Adapun jumlah pegawai BLHD Provinsi Sulsel untuk setiap bagian adalah sebagai berikut : No Uraian Tahun 2013 Tahun Sekretariat 28 Orang 28 Orang 2 Bidang Standarisasi dan 9 Orang 8 Orang Pemulihan Kualitas Lingkungan 3 Bidang Ekonomi Sumberdaya 8 Orang 9 Orang dan Teknologi Lingkungan 4 Bidang Konservasi 9 Orang 7 Orang Sumberdaya Alam dan Pengendalian Pencemaran 5 Bidang Pengawasan dan 10 Orang 11 Orang Penegakan Hukum 6 Unit Pelaksana Teknis Badan 13 Orang 16 Orang Laboratorium LH 7 Fungsional Pengawas - Orang 5 Orang Lingkungan Hidup Jumlah 77 Orang 84 Orang Adapun jumlah pegawai BLHD Provinsi Sulsel dilihat dari pendidikannya, sebagai berikut : No Uraian Tahun 2013 Tahun Pendidikan (S3) 1 Orang 1 Orang 2 Pendidikan Pasca Sarjana 18 Orang 16 Orang (S2) 3 Pendidikan Sarjana (S1) 40 Orang 47 Orang 4 Pendidikan Sarjana Muda (D3) 3 Orang 2 Orang 5 Pendidikan SLTA 14 Orang 17 Orang 6 Pendidikan SLTP - Orang - Orang 7 Pendidikan SD 1 Orang 1 Orang Jumlah 77 Orang 84 Orang LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

9 Bab I Pendahuluan Berdasarkan pada tabel diatas, nampak bahwa kualifikasi pendidikan pengawai di BLHD Provinsi Sulsel adalah Sarjana (S1), sehingga dari sisi pendidikan sudah cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup. Akan tetapi sarjana yang ada tersebut pada umumnya tidak spesifik ilmu lingkungan, basic sains atau teknis. Untuk itu terus dilakukan peningkatan kapasitas SDM yang ada dengan mengikut sertakan sejumlah pegawai dalam diklat-diklat teknis lingkungan seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan, Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Pengelolaan Limbah B3, PPNS, dan PPLH. Selain itu juga telah diikutkan pegawai BLHD dalam diklat-diklat khusus yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan di BLHD Provinsi Sulsel seperti Diklat Fungsional Perencana Pertama yang telah diikuti oleh 5 staf BLHD, Pelatihan Implementasi ISO 9001 dan ISO 17025; 2008 untuk seluruh personil di UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup. Sementara berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai yang menduduki jabatan sebagai Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/Ka Subbidang, Ka Subbagian, rata-rata memiliki pendidikan S1 dan S2. Kondisi tersebut dilihat dari kualitasnya sudah cukup memadai. Jumlah pengawai BLHD Provinsi Sulsel sampai dengan 31 Desember 2014 dilihat dari pangkat dan golongannya, sebagai berikut : No Golongan / Ruang Tahun 2013 Tahun Pembina Utama Muda, IV/c 1 Orang 1 Orang 2 Pembina Tk.I, IV/b 4 Orang 4 Orang 3 Pembina, IV/a 7 Orang 5 Orang 4 Penata Tk. I, III/d 11 Orang 17 Orang 5 Penata, III/c 14 Orang 12 Orang 6 Penata Muda Tk.I, III/b 11 Orang 16 Orang 7 Penata Muda, III/a 15 Orang 11 Orang 8 Pengatur Tk.I, II/d 3 Orang 2 Orang 9 Pengatur, II/c - Orang 1 Orang 10 Pengatur Muda Tk.I, II/b 6 Orang 12 Orang 11 Pengatur Muda, II/a 5 Orang 1 Orang 12 Juru Muda I/a 1 Orang 1 Orang Jumlah LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

10 Bab I Pendahuluan Jumlah pejabat berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional BLHD Provinsi Sulsel sebagai berikut : No Uraian Tahun 2013 Tahun Eselon II 1 Orang 1 Orang 2 Eselon III 6 Orang 5 Orang 3 Eselon IV 14 Orang 14 Orang 4 Jabatan Fungsional Umum 56 Orang 59 Orang 5 Jabatan Fungsional Pengawas - Orang 5 Orang Lingkungan Hidup Jumlah 77 Orang 84 Orang Berdasarkan jumlah formasi jabatan, BLHD Provinsi Sulsel memiliki 21 Jabatan Struktural, dan formasi jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember 2014 terdapat jabatan struktural eselon III yang tidak terisi yaitu Kepala UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup. Hal ini dikarenakan pejabat yang mengisi posisi tersebut beralih ke Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian pada Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan. 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Susunan organisasi serta uraian tugas pokok dan fungsi BLHD Prov. Sulsel menurut Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 34 Tahun Tugas pokok Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah membantu Gubernur Sulawesi Selatan dalam melakukan penyusunan dan melaksanakan kebijakan dibidang pengelolaan lingkungan hidup. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut diatas, Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis lingkungan hidup daerah meliputi Bidang standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, Bidang ekonomi sumberdaya dan teknologi lingkungan, bidang konservasi sumbedaya alam dan perencanaan dan bidang pengawasan dan penegakan hukum lingkungan dan Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Hidup. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

11 Bab I Pendahuluan 2. Pengkoordinasian penyusunan rencana pengelolaan lingkungan hidup daerah meliputi Bidang standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, Bidang ekonomi sumberdaya dan teknologi lingkungan, bidang konservasi sumbedaya alam dan perencanaan dan bidang pengawasan dan penegakan hukum lingkungan dan Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Hidup. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup daerah meliputi Bidang standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, Bidang ekonomi sumberdaya dan teknologi lingkungan, bidang konservasi sumbedaya alam dan perencanaan dan bidang pengawasan dan penegakan hukum lingkungan dan Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Hidup. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, maka kewenangan Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut : 1. Kewenangan Pemerintah Daerah di Bidang Lingkungan Hidup terdiri atas Sub Bidang : a. Pengendalian Dampak Lingkungan b. Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) 2. Sub Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan, meliputi : a. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), terdiri atas : 1) Pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 skala provinsi 2) Izin pengumpulan limbah B3 skala provinsi (sumber limbah lintas kab./kota) kecuali minyak pelumas/oli bekas 3) Pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah B3 pada skala propinsi 4) Rekomendasi izin pengumpulan limbah B3 skala nasional 5) Pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat skala propinsi 6) Pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3 skala propinsi b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), terdiri atas : 1) Penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup di provinsi, LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

12 Bab I Pendahuluan sesuai dengan standar, norma,dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah. 2) Pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian AMDAL di kabupaten/kota 3) Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dalam wilayah propinsi dalam rangka uji petik 4) Pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh kabupaten/kota dalam wilayah propinsi 5) Pembinaan terhadap pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan oleh kabupaten/kota bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dan UKL/UPL dalam wilayah provinsi. 6) Pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh kabupaten/kota dalam wilayah propinsi. c. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, terdiri atas: 1) Koordinasi pengelolaan kualitas air skala propinsi. 2) Penetapan kelas air pada sumber air skala propinsi. 3) Koordinasi pemantauan kualitas air pada sumber air skala propinsi. 4) Penetapan pengendalian pencemaran air pada sumber skala propinsi. 5) Pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran air skala propinsi. 6) Penetapan baku mutu air lebih ketat dan/atau penambahan parameter dari kriteria mutu air skala propinsi. 7) Penerapan paksaan pemerintahan atau uang paksa terhadap pelaksanaan penanggulangan pencemaran air skala provinsi pada keadaan darurat dan/atau keadaan yang tidak terduga lainnya skala propinsi. 8) Pengaturan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air skala propinsi. 9) Penetapan baku mutu air limbah untuk berbagai kegiatan sama atau lebih ketat dari pemerintah. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

13 Bab I Pendahuluan 10) Pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin pembuangan limbah cair lintas kabupaten/kota. d. Pengelolaan Kualitas Udara dan Pengendalian Pencemaran Udara, terdiri atas : 1) Penetapan baku mutu udara ambien daerah lebih ketat atau sama dengan baku mutu udara ambien nasional. 2) Penetapan status mutu udara ambien daerah. 3) Penetapan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak dan tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama skala propinsi. 4) Pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran udara skala propinsi. 5) Koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara skala propinsi. 6) Pembinaan dan pengawasan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak dan baku tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama skala propinsi. 7) Pengawasan terhadap penaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara skala provinsi. 8) Pemantauan kualitas udara dalam ruangan. e. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Pesisir dan Laut terdiri atas : 1) Penetapan baku mutu air laut skala provinsi. 2) Penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut skala provinsi. 3) Penetapan lokasi dalam pengelolaan konservasi laut skala provinsi. 4) Pengawasan terhadap kegiatan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan oleh kabupaten/kota. 5) Pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut skala propinsi LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

14 Bab I Pendahuluan 6) Pengaturan pengendalian pencemaran dan kerusakan wilayah pesisir dan laut skala propinsi. 7) Penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh daerah propinsi atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah. f. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Tanah akibat Kebakaran Hutan dan/atau Lahan, terdiri atas : 1) Penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup skala propinsi yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan. 2) Pengkoordinasian penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan skala propinsi. 3) Pengawasan atas pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak skala propinsi. 4) Pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan yang berdampak skala propinsi. g. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Tanah Untuk Kegiatan Produksi Biomassa, terdiri atas : 1) Penetapan kriteria propinsi baku kerusakan lahan dan/atau tanah propinsi untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah nasional. 2) Pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah akibat kegiatan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak skala propinsi. 3) Pengaturan pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa skala propinsi. h. Penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat bencana, terdiri atas : 1) Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan akibat bencana skala propinsi 2) Penetapan kawasan yang beresiko rawan bencana. i. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Kompetensi Personil Bidang Lingkungan Hidup, meliputi pembinaan dan pengawasan LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

15 Bab I Pendahuluan penerapan SNI dan standar kompetensi personil bidang pengelolaan lingkungan hidup pada skala propinsi. j. Pengembangan Perangkat Ekonomi Lingkungan, terdiri atas : 1) Penetapan peraturan daerah di bidang penerapan instrumen ekonomi yang bersifat lintas kabupaten/kota dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. 2) Pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen ekonomi yang bersifat lintas kabupaten/kota dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. k. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Ekolabel, Produksi Bersih, dan Teknologi Berwawasan Lingkungan, meliputi pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih, dan teknologi berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi dan konsumsi berkelanjutan pada skala propinsi. l. Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT), terdiri atas : 1) Penyelenggaraan diklat di bidang lingkungan hidup sesuai permasalahan lingkungan hidup skala propinsi. 2) Penetapan kurikulum/materi ajar tambahan di bidang lingkungan hidup sesuai dengan karakteristik dan permasalahan propinsi. m. Pelayanan Bidang Lingkungan Hidup, meliputi penyelenggaraan pelayanan di bidang pengendalian lingkungan hidup skala propinsi. n. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, meliputi penegakan hukum lingkungan skala propinsi. o. Perjanjian Internasional di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan, terdiri atas : 1) Pelaksanaan dan pemantauan penataan atas perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan skala propinsi. 2) Pemantauan pengendalian pelaksanaan konvensi dan protokol skala propinsi. p. Perubahan Iklim dan Perlindungan Atmosfir, terdiri atas : 1) Penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim skala propinsi. 2) Penetapan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan pemantauan skala propinsi. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

16 Bab I Pendahuluan 3) Pemantauan dampak deposisi asam skala propinsi. q. Laboratorium Lingkungan, terdiri atas : 1) Penunjukan laboratorium lingkungan yang telah diakreditasi/rekomendasi untuk melakukan analisis lingkungan. 2) Pembinaan laboratorium lingkungan. 3. Sub Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) meliputi Keanekaragaman Hayati, terdiri atas : a. Koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati skala propinsi. b. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati skala propinsi. c. Penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati skala propinsi. d. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati skala propinsi. e. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati skala propinsi. f. Pengembangan manajemen sistem informasi dan pengelolaan data base keanekaragaman hayati skala propinsi. 1.4 Visi dan Misi BLHD Provinsi Sulsel Dalam rangka mewujudkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan selaras dengan tujuan, sasaran, dan kebijakan pembangunan lingkungan hidup pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun , maka visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun adalah sebagai berikut. Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2018 Visi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan penjabaran dari visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun , yakni Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

17 Bab I Pendahuluan Kesejahteraan. Pengertian dari visi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun tersebut adalah bahwa Sulawesi Selatan berposisi sebagai provinsi yang terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup dan penanganan dampak lingkungan hidup. Posisi terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup serta penanganan dampak lingkungan hidup tersebut harus ditopang dengan kapasitas pengelolaan hidup pada seluruh pemangku kepentingan dan tegaknya hukum lingkungan hidup. Pokok Visi dari BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun terletak pada empat poin penting, yakni : (1) terlindunginya fungsi lingkungan hidup; (2) tertanganinya dampak lingkungan hidup; (3) tercukupinya kapasitas pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh pemangku kepentingan; dan (4) tegaknya hukum lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup. Agar visi tersebut dapat diwujudkan, maka dirumuskan misi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun sebagai komitmen pada stakeholder utama dan/atau apa yang ingin diwujudkan oleh visi, adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup; 2. Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktivitas sehari-hari masyarakat; 3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup; 4. Meningkatkan penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup. 1.5 Tujuan dan Sasaran Tujuan dari BLHD dimaksudkan sebagai pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi BLHD, melaksanakan misi BLHD, memecahkan permasalahan yang dihadapi BLHD, dan menangani isu strategis daerah yang ada. Tujuan harus bersifat realistis dan dapat dicapai. Adapun tujuan LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

18 Bab I Pendahuluan jangka menengah Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup; 2. Mempertahankan daya tampung lingkungan hidup; 3. Meningkatkan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 4. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, dan kelembagaan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 5. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke dalam lebih dari satu sasaran. Adapun Sasaran jangka menengah Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun adalah sebagai berikut. 1. Meningkatnya pencegahan dan pemulihan kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup; 2. Meningkatnya pengendalian pencemaran pada media air, tanah, dan udara; 3. Meningkatnya peranserta dan kerjasama antarpemangku kepentingan dalam penanganan dampak lingkungan hidup; 4. Meningkatnya kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, dan kelembagaan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup; 5. Meningkatnya ketaatan pemangku kepentingan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. 1.6 Isu-Isu Startegis dan Permasalahannya Diperkirakan dalam 5 (lima) tahun kedepan, upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan akan dihadapkan pada LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

19 Bab I Pendahuluan beberapa isu-isu strategis dan permasalahannya.isu-isu dan permasalahan tersebut antara lain : a. Isu kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dengan permasalahan: (1) meningkatnya kerusakan sumberdaya alam pada ekosistem hutan, sungai, danau, permukiman, dan pesisir; (2) meningkatnya kerusakan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim secara global. b. Isu pencemaran lingkungan, dengan permasalahan: (1) meningkatnya beban pencemaran pada media air, udara, dan tanah yang disebabkan aktifitas manusia timbulan sampah serta buangan limbah dari kegiatan pemrakarsa usaha. c. Isu kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup, dengan permasalahan rendahnya kompetensi dan sinergi antarstakeholder dalam pengelolaan lingkungan hidup. d. Isu penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup, dengan permasalahan masih banyaknya pengaturan hukum dan regulasi pengelolaan lingkungan hidup yang belum konsisten teraplikasikan. 1.7 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Program Perioritas. Dalam urusan lingkungan hidup, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan terus mengupayakan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana amanah Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sehubungan dengan upaya tersebut BLHD Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan 4 program perioritas yaitu Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program Penaatan Hukum Lingkungan. Masing-masing program tersebut diarahkan untuk mewujukan peningkatan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktifitas sehari-hari, peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup, peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup, dan peningkatan penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

20 Bab II Perencanaan Kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Proses Perencanaan Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup diawali dengan penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan , RENSTRA dimaksud disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan , serta Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan pada Renstra tersebut diatas, maka disusun program dan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun dan dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun Renja Tahun 2014 tersebut disusun dengan mempertimbangkan hasil pertemuan Forum Satuan Kerja Daerah (SKPD) Lingkungan Hidup dan hasil rapat koordinasi pembangunan Provinsi Sulsel serta musyawarah pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulawesi Selatan. Rencana program dan kegiatan tersebut yang tertuang dalam Renja Tahun 2014 merupakan pedoman dasar untuk pelaksanaan kegiatan tahunan BLHD Provinsi Sulawesi Selatan. Proses perencanaan ini dilakukan setiap tahun sesuai dengan pedoman yang berlaku. 2.2 Target Perjanjian Kinerja Tahun Pada tahun 2014 Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan 4 program perioritas dengan 29 kegiatan yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Sulsel dan Renstra BLHD Provinsi Sulsel Tahun Adapun program tersebut adalah Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program Penaatan Hukum Lingkungan. Selain itu juga dilaksanakan 3 program urusan SKPD dengan 11 kegiatan yang tertuang dalam Renstra BLHD Provinsi Sulsel Tahun Adapun program tersebut adalah Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Kapasitas Kinerja LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

21 Bab II Perencanaan Kinerja SKPD, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Evaluasi Kinerja. Untuk target masing-masing program tersebut dituangkan dalam perjanjian kinerja tahun 2014 yang disepakati antara Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel dengan Gubernur Sulawesi Selatan. Adapun secara ringkas target masing-masing program tersebut diuraikan dibawah ini : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktifitas sehari-hari Pemerintah, Pemrakarsa usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya penurunan beban pencemaran di Sulawesi Selatan sekitar 6,08 Juta Ton atau sekitar 20% dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 30,43 Juta Ton. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya pemantauan dan diketahuinya status mutu air pada 7 sungai dan 1 danau di Sulawesi Selatan yang merupakan sungai lintas Kabupaten. 2. Terlaksananya pemantauan dan diketahuinya status mutu udara ambient pada 13 Kab/Kota di Sulawesi Selatan. 3. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan terhadap 24 Kab/Kota di Sulawesi Selatan dalam upaya penerimaan penghargaan adipura dan kalpataru. 4. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap 24 Kab/Kota dan 30 pemrakarsa usaha dalam pengelolaan limbah B3. 5. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan ketaatan pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan terhadap 12 Kab/Kota dan 7 Pemrakarsa Usaha. 6. Terlaksananya inventarisasi data konsumsi bahan perusak ozon sebesar 20% Kab/Kota. 7. Terlaksananya koordinasi penilaian dokumen lingkungan hidup sebanyak 5 dokumen lingkungan hidup. 8. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan Sulsel Go Green pada 3 jalur pemangku kepentingan yaitu jalur pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. 9. Terlaksananya koordinasi dan pengawasan pelaksanaan KLHS pada 6 Kab/Kota. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

22 Bab II Perencanaan Kinerja 10. Terlaksananya pelayanan pengujian laboratorium lingkungan hidup untuk 12 jenis parameter terakreditasi. 11. Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi pengelolaan persampahan pada 5 Kab/Kota. 12. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan komisi penilai AMDAL, UKL-UPL terhadap 24 Kab/Kota Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari pembangunan dan aktifitas sehari-hari Pemerintah, Pemrakarsa usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah terdapatnya lokasi perlindungan dan konservasi SDA sekitar 12 titik lokasi atau sekitar 20% dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 60 titik lokasi. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan pemulihan kualitas lingkungan hidup pada 24 Kab/Kota. 2. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan kawasan pesisir, laut dan pulaupulau kecil pada 12 Kabupaten/Kota. 3. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan pengembangan dan pemantapan kawasan konservasi pada 18 Kabupaten/Kota. 4. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan pelestarian kawasan karst pada 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Maros dan Pangkep. 5. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada 12 Kab/Kota. 6. Terlaksananya pembinaan dan koordinasi pengelolaan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah pada 15 Kab/Kota Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya bobot kapasitas pengelolaan LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

23 Bab II Perencanaan Kinerja lingkungan hidup menjadi 2,86 dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 3,17. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah pada 24 Kab/Kota. 2. Terlaksananya pembinaan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produk bersih, dan teknologi berwawasan lingkungan pada 18 Kab/Kota. 3. Terlaksananya pembangunan prasarana dan operasional perguruan tinggi lingkungan hidup pada 1 (satu) sekolah. 4. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan penyusunan sistem informasi lingkungan hidup pada 15 Kab/Kota. 5. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan laboratorium lingkungan hidup pada 24 Kab/Kota. 6. Terlaksananya pembinaan dan koordinasi penerapan kearifan lokal lingkungan hidup pada 24 Kab/Kota. 7. Terlaksananya pembinaan dan kerjasama dengan organisasi peduli lingkungan pada 25 organisasi Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan peningkatan penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya 10 kasus/pengaduan pencemaran dan pengrusakan lingkungan yang ditindaklanjuti dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 20 kasus/pengaduan. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya Identifikasi, investigasi, dan pelayanan pengaduan masyarakat terhadap lingkungan hidup sebesar 35%. 2. Terlaksananya koordinasi penegakan hukum dan penanganan kasus lingkungan hidup sebesar 50%. 3. Terlaksananya koordinasi dan penyusunan produk hukum lingkungan hidup sebanyak 5 draft produk hukum.. 4. Terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-undangan lingkungan hidup sebanyak 10 peraturan perundang-undangan lingkungan hidup. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

24 Bab II Perencanaan Kinerja Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk mewujudkan percepatan implementasi reformasi birokrasi di SKPD Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya 20% peningkatan pelayanan administrasi perkantoran. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya peningkatan pelayanan prima kepada publik sebesar 20% melalui pengelolaan dan pelayanan administrasi perkantoran. 2. Terlaksananya penyusunan laporan pengelolaan administrasi keuangan berbasis akrual sebanyak 4 buku laporan keuangan melalui penatausahaan administrasi keuangan. 3. Terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien sebesar 100% melalui pembinaan dan pengelolaan kepegawaian. 4. Terlaksananya peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan barang modal sebesar 20% melalui pemeliharaan dan penyediaan sarana dan prasarana Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD Program ini diarahkan untuk mewujudkan percepatan implementasi reformasi birokrasi di SKPD Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya 20% peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya peningkatan PAD dari jasa laboratorium lingkungan hidup sebesar 20% melalui penatausahaan administrasi laboratorium lingkungan hidup. 2. Terlaksananya akreditasi 20 jenis parameter melalui pengembangan mutu dan kapasitas laboratorium lingkungan hidup. 3. Terlaksananya penyebaran informasi lingkungan hidup sebesar 100% melalui berbagai media. 4. Terlaksananya pembinaan dalam pengembangan sistem pengaduan lingkungan pada 24 Kab/Kota. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

25 Bab II Perencanaan Kinerja 5. Terlaksananya pembinaan dan peningkatan kompetensi serta kualitas aparatur pada 30 orang PNS melalui diklat, pelatihan, bintek dan seminar Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Evaluasi Kinerja. Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja di SKPD Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya 20% peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya penyusunan 6 jenis laporan rencana kegiatan anggaran dan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup berbasis kinerja. 2. Terlaksananya penyusunan 4 jenis laporan hasil monev dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

26 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 CAPAIAN KINERJA Capaian Kinerja Pada Setiap Program/Kegiatan Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup. a) Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,50 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pemantuan Kualitas Air Jumlah sungai dan danau yang diketahui status mutu airnya Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup , ,00 7 Sungai dan 1 Danau 10 Sungai dan 2 Danau 100 % 150 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 150% yaitu terdapat 10 sungai dan 2 danau yang dipantau dan diketahui status mutu airnya dari yang ditargetkan hanya 7 sungai dan 1 danau. Bila dibandingkan pada tahun 2013 menunjukkan adanya peningkatan cakupan sungai yang dipantau, dimana sebelumnya pada tahun 2013 hanya 5 sungai. Sementara pada tahun akhir renstra yaitu 2018 ditargetkan dapat dilakukan pemantauan pada 27 sungai dan 2 danau. Hasil yang telah dicapai terhadap target renstra adalah 41,38 %. Adapun sungai yang dipantau tersebut pada tahun 2014 adalah Sungai Walannae, Sungai Bialo, Sungai Rongkong, Sungai Maros, Sungai Mataallo, Sungai Lirang, Sungai Lamasi, Sungai Bone-Bone, Sungai Cenrana, dan Sungai Segeri. Sementara dua danau yang dipantau yaitu danau matano dan danau towuti. Pemantaun dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada bulan Juni dan Agustus Untuk lokasi LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

27 pemantauan pada sungai dilakukan pada 3 (tiga) titik yaitu hulu, tengah, dan hilir. Sedangkan untuk danau dilakukan hanya pada 2 (dua) titik yaitu hulu dan hilirnya. Hasil pemantauan pada tahun 2014 ini secara umum menunjukkan status mutu air dari status memenuhi baku mutu, cemar ringan hingga cemar berat, hasil ini tidak jauh berbeda dengan tahun b) Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,61 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pemantauan Kualitas Udara Ambien Jumlah kab/kota yang diketahui status mutu udara ambiennya Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup , ,00 13 Kab/Kota 13 Kab/Kota 100 % 100 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu terdapat 13 Kab/Kota yang dipantau dan diketahui status mutu udara ambiennya. Bila dibandingkan pada tahun 2013 cakupan Kab/Kota yang dipantau sama yaitu 13 Kab/Kota. Sementara pada tahun akhir renstra yaitu 2018 ditargetkan dapat dilakukan pemantauan pada 24 Kab/Kota. Hasil yang telah dicapai terhadap target renstra adalah 54,17 %. Adapun Kab/Kota yang dipantau pada tahun 2014 tersebut adalah Kota Pare-Pare, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Sidrap. sedangkan untuk ringkasan hasil analisis LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

28 kualitas udara pada setiap Kabupaten/Kota yang dipantau ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel Hasil Perhitungan Status Mutu Udara Ambien di Sulsel KAB./KOTA STATUS ISPU STATUS ISM Kota Pare-Pare Tidak Sehat-Sangat Tercemar Tidak Sehat Kab.Maros Sangat Tidak Sehat- Tercemar Berbahaya Kab.Gowa Sedang - Berbahaya Tercemar Kab.Bulukumba Sedang Tercemar Kab.Bone Berbahaya Tdk Tercemar Tercemar Kab. Barru Tidak Sehat-Sangat Tercemar Tidak Sehat Kab. Wajo Sedang Tidak Sehat Tercemar Kab.Bantaeng Sedang Tidak Tercemar Kab.Takalar Tidak Sehat Tercemar Kab. Jeneponto Sedang-Berbahaya Tercemar Kab. Sinjai Sedang-Tidak Sehat Tercemar Kab.Pangkep Tidak Sehat-Berbahaya Tercemar Kab.Sidrap Sedang-Tidak Sehat Tidak Tercemar- Tercemar c) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan Kalpataru Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 96,70 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan Kalpataru , ,00 LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

29 Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh penghargaan adipura dan kalpataru Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 100 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100%. Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan Kalpataru dillakukan melalui workshop yang mengundang 24 Kab/Kota dan perjalanan dinas kedaerah untuk melakukan pembinaan adipura. Koordinasi dan pembinaan terhadap 24 Kab/Kota ini telah dilaksanakan seperti pada tahun Workshop adipura dan kalpataru merupakan salah satu sarana bagi menumbuhkan kesadaran baik Pemerintah maupun masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam program Go Green yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun uraian terkait workshop tersebut sebagai berikut : Hari/Tanggal : Senin-Selasa, 10 s/d 11 November 2014 Tempat : Hotel Grand Celino Makassar Jl. Lanto Dg. Pasewang No. 27 Makassar Unsur Peserta : 55 Orang yang berasal dari SKPD BLHD Kab/ Kota Sesulsel dan LSRG Peduli Lingkunga Se-Sulsel Materi dan Materi dna Narasumber : o Kalpataru Sulsel dan perbendayaan masyarakat dalam upaya PPLH oleh ( Ir. Andi Hasbi Nur. M. Tp ) Sosialisasi Pedoman Kalpataru 2014 oleh Drs. Parus, M, Si Bimbingan Teknis Pemilihan Kalpataru oleh Sumarni, S, S. Pi, M. Si Tata Cara pengisian Form Penilaian Kalpataru oleh Oktofin Pali, Si Hasil dan Kesimpulan : Lingkungan Workshop Kalpataru ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terutama generasi muda terhadap pedoman penilaian kalpataru LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

30 d) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3 Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,27 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3 Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina dan diawasi dalam pengelolaan limbah B3. Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup , ,00 24 Kab/Kota dan 30 Pemrakarsa usaha 24 Kab/Kota dan 30 Pemrakarsa usaha 100 % 100 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100%, yaitu 24 Kab/Kota dan 30 pemrakarsa usaha yang dibina dan diawasi dalam pengelolaan limbah B3. Bentuk pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui pelaksanaan workshop tata cara perizinan pengelolaan limbah B3 dan pembinaan berupa pemberian rekomendasi 2 (dua) perusahaan dan kunjungan lapangan 8 (delapam) kab/kota antara lain PT Lonsum Kabupaten Bulukumba, PT Vale Kabupaten Luwu Timur, PT Pertamina Pare-pare di Kabupaten Pare-Pare, PLTU Barru di Kabupaten Barru, PLTU Jeneponto di Kabupaten Jeneponto dan PT Tonasa Kabupaten Pangkep, Equity dan Energi Sengkang Kabupaten Wajo. Selain itu dilakukan pembinaan dan pengawasan melalui evalusi pelaporan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Perusahaan tersebut antara lain : PT. Energi Sengkang Kabupaten Sengkang, PT. Makassar Power Kabupaten Pinrang, PT.Pertamina Depot LPG Makassar, PT. PLN Wilayah Sulselbar, PTPN XIV PG Takalar Kabupaten Takalar, PT. Multazam Makassar, RS Khusus Daerah Makassar Daya, PT.Vale Kabupaten Luwu Timur, PT. Lonsum Tbk Kabupaten Bulukumba, PT. Sermani Steel Makassar, RS. Steila Maris Makassar, PT.Barawaja Makassar, PT. Bumi Maju Sawit, CV. Nadengan Binaguna Jaya, RS. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

31 Awal Bros Makassar, PT. Dharana Inti Boga, PT. CS2, RS. Elin Kabupaten Toraja, RSUD Jeneponto, RS Sayang Rakyat, RS. Grestelina, RS.Salewangan Maros, Hotel MGH, RS.Fatimah, Pabrik Gula Takalar, RSU Makkassau Parepare, PG. Bone, RS Labuang Baji, RSKP Sulsel. Adapun uraian terkait workshop tata cara perizinan pengelolaan limbah B3 adalah sebagai berikut Hari/Tanggal : Rabu Kamis, Juni 2014 Tempat : Hotel Denpasar Jl. Boulevard Ruko Jasper No. 1 Unsur Peserta : BLH Kab/Kota, dan rumah sakit Makassar Materi & Narasumber : Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3 oleh Ir. Andi Hasbi, M.T (Kepala BLHD Prov.Sulsel) Kebijakan Perizinan melalui UP2T Provinsi Sulsel oleh Muh. Siad Wahab, SE, MM (Kepala UPT P2T) Dampak Umum LB3 terhadap lingkungan dan kesehatan manusia oleh Prof. Dr. M. Sjahrul, M. Agr (Akademisi Unhas) Tata Laksana Pengelolaan Limbah B3 oleh Upik Sitti Aslia K. (Asdep Verifikasi Pengelolaan LB3). e) Kegiatan Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,18 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Tersedianya dana untuk Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina dan diawasi tingkat ketaatan dalam menerapkan peraturan , ,00 12 Kab/Kota dan 7 Pemrakarsa usaha 24 Kab/Kota dan 15 Pemrakarsa usaha 100 % 205,26 % LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

32 Hasil (Outcome) perundang-undangan bidang LH. Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100%, yaitu 24 Kab/Kota dilakukan rapat/pertemuan koordinasi dan pembinaan terkait mekanisme pelaksanaan pengawasan dan pembinaan kataatan pemrakarsa usaha terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Sedangkan untuk 15 pemrakarsa usaha yang dibina dan diawasi dalam pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pengawasan, pemantauan langsung kelokasi kegiatan. Adapun 15 pemrakarsa usaha adalah PT. Panply Unit Bulukumba, PT. Macrolink Nickel Development, PT. Charoen Pokphan Indonesia, TBK, PT. Japfa Comfeed TBK cbg Makassar, Hotel Swiss Bel In, PLTU Sektor Barru, RS Islam Faisal, RS. Pangkep, Hotel Platinum, PT. Jakarta Intilang (Mall M Tos), RS. Arifin Nu mang, PT.Japfa Comfeed TBK Sidrap, PT. Mardeka Mineral Indonesia, PT.Daya Cayo, RS Padjonga DG Ngalle. Terkait hasil pengawasan tahun 2014 secara umum menunjukkan bahwa semua industri/perusahaan yang dipantau/diawasi melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup, namun sebagian besar perusahaan/industri masih perlu pembinaan dan pengawasan lebih lanjut agar pelaksanaan pengelolaan lingkungan terutama yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran udara dan emisi gas buang, pengendalian pencemaran limbah cair dan pengelolaan limbah B3 dapat dioptimalkan. Untuk itu dari hasil pengawasan dan pemantauan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, disampaikan langsung rekomendasi untuk ditindaklanjuti dan dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. f) Kegiatan Koordinasi, Pembinaan dan Inventarisasi Bahan Perusak Ozon Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,66 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

33 Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi, Pembinaan dan Inventarisasi Bahan Perusak Ozon Persentase data konsumsi bahan perusak ozon (BPO) yang diinventarisasi Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup , ,00 20 % 20 % 100 % 100 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100%. Bentuk koordinasi, pembinaan, dan koordinasi dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya : Sosialisasi Perlindungan Lapisan Ozon Dalam Rangka Koordinasi, Pembinaan, dan Inventarisasi Bahan Perusak Ozon. Hari/Tanggal : Jumat, 7 Maret 2014 Tempat : Hotel Prima Makassar Unsur Peserta : BLH Kab/Kota, Instansi Terkait, dan Pengusaha pengguna regfigeran Narasumber : Ir. Andi Sarrafah, M. Si (BLHD Prov. Sulsel) Nur Azikin (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dr. Sci. Muhammad Zakir (Dosen UNHAS) Redny Tota Sihite, ST, M.Si (Asdep Mitigasi dan Pelestarian Fungsi Atmosfer KLH) Ir. Uvan Nurwahida, MP (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Melakukan Persuratan tentang permintaan data BPO di tiap instansi terkait (Bea cukai, syahbandar, balai karantina, pelabuhan, dan Bulog) yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan, Rapat dengan mengundang instansi terkait (Bea cukai, syahbandar, balai karantina, pelabuhan, dan Bulog) yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

34 Perjalanan dinas ke Instansi terkait (Bea cukai, syahbandar, balai karantina, pelabuhan, dan Bulog) yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengambil langsung data. g) Kegiatan Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 72,79 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup Jumlah dokumen lingkungan hidup yang dinilai oleh komisi penilai amdal provinsi Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup , ,00 5 dokumen 15 Dokumen 100 % 300 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik melampaui target 100 % yaitu tercapai 300%. Hal ini dikarenakan banyaknya rencana pengembangan proyek yang akan dilaksanakan di Sulsel pada tahun Pada tahun 2014 telah dilakukan pembahasan dan penilaian terhadap 15 dokumen KA- Andal yaitu Dok. KA. Andal Rencana Pembangunan Kawasan Waterfrony City Kab. Bulukumba, PLTM Bungin II Kab. Enrekang, Pembangunan PLTB Sidrap Kab. Sidrap, Pembangunan Smelter dan Dermaga di Kab. Bantaeng, Pembangunan RSUD Torut di Kab. Toraja Utara, Pembanguan Smelter di Kab. Bantaeng, Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel di Kab. Jeneponto, Pembangunan PLTM Kindang Kab. Bulukumba, Pembangunan Bendungan Paselloreng di Kab. Wajo, Pembangunan GOR Luwu di Kab. Luwu, Pembangunan Kolam Nipa-Nipa di Kab. Gowa-Maros, Pembangunan Jalur Kereta Api Antara Makassar-Parepare, dan Pemb. Kawasan Pelabuhan PT. Semen Bosowa Maros di Kab. Barru, Pembangunan PLTM Benteng Malewang, Bendungan Karalloe di Kab. Gowa, LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

35 dimana 4 (empat) diantaranya sudah mendapatkan izin lingkungan, yaitu PLTM Bungin II, Bendungan Karalloe, PLTM Benteng Malewang. h) Kegiatan Pembinaan Sulsel Go Green Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,20 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Tersedianya dana untuk Pembinaan Sulsel Go Green , ,00 Jumlah pemangku kepentingan yang dibina 3 Jalur 3 Jalur Hasil (Outcome) Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 100 % 100 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%, dimana terlaksana pembinaan Sulsel Go Green melalui 3 jalur yaitu jalur pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Bentuk pembinaan dilakukan dalam bentuk sosialisasi Sulsel Go Green, rapat pertemuan pengisian format data penanaman yang dilakukan diawal tahun yang kemuadian akan dievaluasi pada saat menjelang akhir tahun, dan perjalanan dinas ke daerah dalam rangka pembinaan Sulsel Go Green. Hari/Tanggal : Senin, 22 September 2014 Unsur Peserta : 200 Orang dari Unsur Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha Tempat : Hotel Sahid Jaya Makassar Narasumber : 1. Onny Gappa (Dirut Bank Panin) 2. Dr. Ir. Baharuddin (Dosen Fak.Kehutanan UH) 3. Ir. Andi Hasbi Nur, M.TP (Kepala BLHD SulSel) 4. Ir. Anwar Latief, M.Pd (Kabid Bid.III BLHD) LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

36 i) Kegiatan Koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS Provinsi dan Kab/Kota Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 95,56 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS Jumlah kab/kota dan Provinsi di Sulsel yang dibina KLHSnya Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup , ,00 6 Kab/Kota 6 Kab/Kota 100 % 100 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Pada tahun 2014 ini koordinasi dan konsultasi menegenai Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Startegis di 6 Kab/kota yaitu Kab. Pangkep, Barru, Kota Parepare, Pinrang, Wajo, Sidrap. Selain itu juga telah dilaksanakan Sosialisasi mengenai kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) dengan uraian pelaksanaan sebagai berikut 1) Sosialisasi Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Hari/Tanggal : Rabu, 23 April 2014 Tempat : Hotel JL Star Makassar Unsur Peserta : 50 Orang yang berasal dari BLH dan Bappeda Kab/Kota Materi dan Narasumber : Kebijakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis oleh Ir. Faisal, M.Si Tata Cara Penyusunan KLHS RPJMD oleh Fidaan Husein, S.Hut, MT, MA Tata Cara Penyusunan KLHS Tata Ruang oleh Prof. Dr. Ir. Sumbangan Baja, M.Phill Keterlibatan Masyarakat dan Pemangku Kepentingan dalam Proses KLHS oleh Dr. Ir. Roland A Barkey, M.Sc LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

37 Hasil dan Kesimpulan : Kajian Lingkungan Hidup Strategis merupakan instrument perencanaan lingkungan yang imengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam pengambilan keputusan pada tahap kebijakan, rencana dan program untuk menjamin terlaksananya prinsip lingkungan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. KLHS adalah proses sistematis untuk mengevaluasi konsekuensi lingkungan hidup dari suatu usulan kebijakan, rencana, atau program sebagai upaya untuk menjamin bahwa konsekuensi dimaksud telah dipertimbangkan dan dimasukan sedini mungkin dalam proses pengambilan keputusan paralel dengan pertimbangan sosial dan ekonomi. KLHS adalah proses yang komprehensif, sistematis dan formal untuk mengevaluasi efek lingkungan dari kebijakan, rencana, atau program berikut alternatifnya, termasuk penyusunan dokumen yang memuat temuan evaluasi tersebut dan menggunakan temuan tersebut untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang memiliki akuntabilitas publik. Mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam membuat prakiraan/prediksi pada awal proses perencanaan kebijakan, rencana, atau program pembangunan. Dampak negatif lingkungan di tingkat proyek pembangunan semakin efektif diatasi atau dicegah karena pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak tahap formulasi kebijakan, rencana, atau program pembangunan. j) Kegiatan Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 97,41 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (output) Tersedianya dana untuk Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup , ,00 Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji 12 Parameter 20 Parameter LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

38 Hasil (Outcome) Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 100 % 166,67 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 166,67% yaitu 20 parameter yang terakreditasi yang diuji diantaranya BOD, COD, DO, ph, TSS, TDS, Nitrit, Sulfat, Klorida, DHL, COD secara spektro, PO 4, Zn, Fe, Cd, Cu, Mn, Ni, Cr Total, MBAS. Untuk 4 (empat) parameter yang lainnya telah dilakukan asesmen oleh KAN tetapi hingga saat ini sertifikat akreditasinya belum keluar. Selain itu pada kegiatan ini juga dilaksanakan beberapa kegiatan in house training, antara lain : 1) In house training validasi dan verifikasi pengujian udara ambien. Hari/Tanggal : Selasa-Rabu, 18 s/d 19 Maret 2014 Tempat : UPTB Lab LH BLHD Prov.Sulsel Unsur Peserta : 17 Orang Tenaga UPTB Laboratorium LH. Narasumber : Emalya Rachmawati, S.Si (Pusarpedal KLH) Materi : Pengendalian Mutu Udara Ambien Validasi/verifikasi parameter udara ambien secara umum Verifikasi gas NO 2 dan NO 3 Verifikasi gas SO 2, CO, dan HC Estimasi ketidakpastian udara ambient secara umum Estimasi ketidakpastian NO 2 dan O 3 Estimasi ketidakpastian SO 2 Hasil dan Kesimpulan : Inhouse training kualitas udara ambien melatih analis dan petugas pengambil sampel dalam kegiatan sampling kualitas udara dan analisa parameter kualitas udara baik dilapangan maupun dilaboratorium. 2) Inhouse Training Review Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC.17025:2008 Bagian Persyaratan Teknis. Hari/Tanggal : Kamis-Jumat, November 2014 Tempat : UPTB Lab LH BLHD Prov.Sulsel Unsur Peserta : 17 Orang Tenaga UPTB Laboratorium LH LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

39 Materi : Personil Kondisi Akomodasi dan Lingkungan. Metode pengujian, metode kalibrasi, validasi metode. Peralatan Ketelusuran pengukuran Pengambilan sampel Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi Laporan hasil Diskusi Hasil dan Kesimpulan : Pelatihan review implementasi system manajemen mutu ISO/IEC 17025:2008 bagian persyaratan teknis membantu manager teknis, penyelia, analis, petugas pengambil sampel dalam memantapkan implementasi sistem manajemen mutu ISO/IEC 17025:2008 bagian persyaratan teknis. k) Kegiatan Pembinaan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,20 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Tersedianya dana untuk Pembinaan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan , ,00 Jumlah kab/kota yang dibina 5 Kab/Kota 5 Kab/Kota Hasil (Outcome) Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 100 % 100 % 20 % 20 % LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

40 Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana pembinaan 5 Kab/Kota (Kota Makassar, Kab. Pinrang, Kab. Pangkep, Kab. Barru, Kab.Maros) dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan, serta 9 kab/kota (Kab.Bone, Kab.Jeneponto, Kab.Luwu, Kab.Bantaeng, Kab.Sidrap, Kab.Wajo, Kab.Soppeng, Kab. Takalar, Kota Pare-Pare) dilakukan pembinaan dalam bentuk perjalanan dinas ke daerah. Adapun beberapa kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan antara lain : 1) Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Bank Sampah. Hari/Tanggal : Rabu-Kamis, 17 s/d 18 Juni 2014 Tempat : Hotel Aswin, Makassar Unsur Peserta : 50 Orang yang terdiri dari kelompok masyarakat yang berasal dari beberapa Kelurahan dan Kecamatan Se-Kota Makassar Materi dan Narasumber : Fenomena ( Potensi Ekonomi Sampah ) oleh Dr. Tunggul Prasodjo Pengantar persampahan oleh Dra. Andi Isma, M.Hum Bank sampah solusi penanganan dan manfaat ekonomi keluarga oleh Sumarni, S.Pi, M.Si Penerapan 3R melalui bank sampah oleh Dr. Israwati Baharuddin Lingkungan sehat dan bersih / potret lingkungan oleh Rosdiana Pengelolaan persampahan berbasis masyarakat Mekanisme pengelolan bank sampah Simulasi bank sampah Hasil dan Kesimpulan : Sampah yang merupakan permasalahan yang rumit hingga saat ini masih belum ditangani secara optimal merupakan tantangan bagi kita semua untuk dapat berbuat yang terbaik untuk lingkungan dan negara kita tercinta. Adapun prospek pengelolaan sampah di masa depan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman peran serta masyarakat. Peserta diharapkan terus mengaplikasikan pengetahuan yang dapat dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat berkontibusi langsung pada pelestarian lingkungan. 2) Pelatihan Daur Ulang Sampah Plastik Bagi Ibu Rumah Tangga dan Remaja Hari/Tanggal : Sabtu-Minggu, 31 Mei s/d 01 Juni 2014 LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

41 Tempat : Kelurahan Rapokalling Kecamatan Tallo Makassar Unsur Peserta : 100 Orang yang terdiri dari Masyarakat ( Ibu. RT/ Remaja ) Se Kel. Rappokalling a.1. Ibu Kader PKK dan Posyandu. Materi dan Narasumber : Pengembangan bisnis persampahan di kota Makassar oleh Ir. Andi Hasbi Nur, M.T Dasar -dasar pengolahan sampah di rumah tangga oleh Ir. H. Anwar Latief, M.Pd Pengantar persampahan oleh Dra. Andi Isma, M.Hum Pemanfaatan sampah menjadi bernilai ekonomis oleh M. Nur Salam, SH, M Si Daur ulang sampah oleh Sumarni, S. Pi, M. Si Hasil dan Kesimpulan : Setelah pelaksanaan pelatihan daur ulang sampah plastik bagi ibu rumah tangga dan remaja dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : Sampah yang selamanya ini merupakan hal yang tidak berguna khususnya sampah plastik menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai ekonomis. Dalam pengolahan persampahan perlu peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelolah sampah. Pendekatan kepada warga yang mempunyai kesadaran dan kepedulian dan kemampuan untuk melaksanakan program serta dapat menjadi penggerak di lingkungan. 3) Sosialisasi Implementasi 3R Dalam Pengelolaan Sampah Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Februari 2014 Tempat : Makassar Golden Hotel Unsur Peserta : 75 Orang yang terdiri dari Pengurus LSM Lingkungan, Kalangan PKK dan Tokoh Pendidik. Materi dan Narasumber : Kebijakan perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup provindi sul-sel oleh Ir. H. Anwar Latief, M.Pd Penerapan 3R melalui bank sampah oleh Sumarni, S, S. Pi, M. Si Opsi opsi teknis pengolahan sampah komunal dalam program 3R berbasis masyarakat oleh. Dra. Andi Isma. M. hum LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

42 Ada apa dengan plastik oleh Akhmad Supriadi K, Si. Hasil dan Kesimpulan : Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan peran dan perlibatan masyarakat dalam system pengelolaan sampah melalu implementasi 3R tertanamnya kesadaran dan komitmen masyarakat dalam gerakan pembudayaan mengurangi, mengguna ulang, dan mendaur ulang sampah, ter minimalisimnya sampah yang terbuang ke TPA, sehingga mampu mengurangi biaya transportasi ke TPA, dan program implementasi 3R menjadi tools optimalisasi pemanfaatan sampah sehingga memiliki nilai ekonomis dan dapat membuka kerja. 4) Pelatihan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Di Kab.Pinrang. Hari/Tanggal : Rabu-Kamis, September 2014 Tempat : Gedung Aisyiah Kab.Pinrang Unsur Peserta : 75 Orang yang terdiri warga masyarakat Kabupaten Pinrang. Materi dan Narasumber : Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Sulsel oleh kepala BLHD Sulsel Mendorong perlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup oleh Ir. Agung Iskandar. Dasar dasar pengelolaan sampah oleh Dra. Andi Isma, M.Hum Inventarisasi permasalahan sampah di Kab. Pinrang oleh Fasilitator Pemilahan dan pegelolaan sampah plastik secara terpadu oleh Ikrar Idrus Permasalahan lingkungan dan alternatif solusinya oleh Fasilitator Pengelolaan lingkungan hidup yang berimbang dan berkelanjutan oleh Fasilitator Pembentukan jaringan kelompok pengelola sampah rumah tangga oleh Fasilitator Rekomendasi dan rencana tindak lanjut oleh Fasilitator. Hasil dan Kesimpulan : Peserta memahami kebijakan dan peraturan perundang undangan pengelolaan lahan, memiliki keterampilan untuk mengelolah limbah rumah tangga menjadi barang bermanfaat, terbentuknya kelompok pengelola sampah berskala rumah tangga di beberapa wilayah Kab. Pinrang. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

43 5) Pelatihan Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik. Hari/Tanggal : Jumat, 28 Maret 2014 Tempat : Hotel Baruga Kab. Maros Jl. Poros Makassar- Maros Km. 22 Unsur Peserta : 100 Orang yang terdiri Masyarakat dan Komunitas Pasar, Pertokoan, Petani/Peternah, FK2TN, Komunitas Green Selewangeng. Materi dan Narasumber : Kebijakan pengolahan lingkungan hidup di Sulsel Oleh Ir. Andi Hasbi, M.T Ravatan penting PP 81 tahun 2012 oleh Ir. H. Anwar Latief, M. Pd Pengantar persampahan oleh Dra. Andi Isma, M. Hum Pengolahan sampah organik oleh Sumarni, S. Pi, M. Si Hasil dan Kesimpulan : Kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik memberikan pengetahuan kepada masyarakatb tentang dampak penumpukan sampah terhadap lingkungan dan mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi yaitu kompas. 6) Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Teknologi Pengomposan Bagi Masyarakat Desa Kabupaten Barru.. Hari/Tanggal : Senin-Selasa, November 2014 Tempat : Hotel Grand Asia Makassar Unsur Peserta : 25 Orang yang terdiri Masyarakat Kabupaten Barru. Materi dan Narasumber : Kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hudup Prov. Sulsel oleh Ir. Andi Hasbi, M.T Pengantar persampahan oleh Dra. Andi Isma, M. Hum Pengelolaan persampahan berbasis masyarakat oleh Sumarni, S. Pi, M. Si Hasil dan Kesimpulan : Dalam hasil pelatihan pengelolaan sampah dan berteknologi pengompasan bagi masyarakat desa diharapkan para peserta mampu membuat kompas dari sampah organik dan daur ulang sampah arganik menjadi barang barang LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

44 yang mempunyai nilai tambah tinggi sehingga dapat menigkatkan pendapat masyarakat serta membuka berbagi jaringan disekitar lapangan harga baru. 7) Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Teknologi Pengkompasan Bagi Masyarakat Desa Kabupaten Maros.. Hari/Tanggal : Selasa-Rabu, November 2014 Tempat Unsur Peserta masyarakat di Kabupaten Maros. Materi dan Narasumber : : Hotel Prima : 75 Orang yang terdiri berbagi unsur lapisan Kebijakan pengolahan lingkungan hidup di Sulsel oleh Ir. Andi Hasbi, M. T Mendorong Perlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan pengkomposan sampah oleh Ir. Faisal, M.Si. Permasalahan lingkungan hidup dan pengembangan lingkungan yang berimbang dan berkelanjutan oleh Ikrar idrus,se. Dasar dasar pengolahan sampah oleh Djasmuddin,SE Penilaian dan pengelolaan sampah secara terpadu oleh Oktofin Pali, ST Pengenalan dan paduan sistem bank sampah sebagai salah satu Alternatif pengelolaan sampah oleh Sumarni S, S.Pi, M.Si Daur ulang bahan bekas pakai menjadi menjadi bernilai ekonomi oleh Sahrul Ramadhan Pengenalan teknologi pengelolaan sampah skala RT oleh Dr. Baharuddin Burhan, Sp, M. Si. Hasil dan Kesimpulan : Peserta mampu melakukan pengelolaan sampah dan melakukan pengomposan di desanya masing-masing peserta mampu membuka usaha mandiri yang bergerak dalam bidang pengelolaan sampah. Serta memahami dan mau melaksanakan prinsip pengelolaan 3R. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

45 l) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL dan UPL Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,94 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL- UPL Jumlah komisi penilai AMDAL, UKL-UPL Kab/kota yang dibina Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup , ,00 16 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 150 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 150%, dimana dilaksanakan pembinaan Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai Amdal, UKL dan UPL di 24 Kabupaten/kota berupa: Pembinaan provinsi kepada kabupaten/kota di wilayahnya mengenai tata kerja komisi penilai Amdal, pembinaan persyaratan pemenuhan lisensi dan pembinaan peraturan terkait lainnya, Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan secara langsung kepada komisi penilai amdal daerah kabupaten/kota di wilayahnya, Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan secara langsung terhadap pemeriksaan dokumen UKL-UPL di kabupaten/kota sesuai kewenangannya masing-masing. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penilaian Dokumen Lingkungan dan Izin Lingkungan di Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Gowa. Sampai dengan Tahun 2014 jumlah Kab/kota yang telah mendapatkan Lisensi Komisi Amdalnya sebanyak 11 Kab/Kota, yaitu Kota Makassar, LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

46 Kab. Gowa, Kab. Bantaeng, Kab. Selayar, Kab. Bone, Kab. Wajo, Kota Palopo, Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur, Kab. Barru, dan Kab. Maros. Beberapa bintek yang dilaksanakan antara lain : 1) Bintek Penilaian Dokumen Lingkungan dan Izin Lingkungan di Kab.Gowa Hari/Tanggal : Kamis, 26 Juni 2014 Tempat : Gedung Adijaya Tamanurung Kab.Gowa Unsur Peserta : 50 Orang yang berasal dari SKPD Lingkup Pemerintah Kab.Gowa. Materi dan Narasumber : Kebijakan Penataan dan Penegakan Hukum oleh Ir. Andi Hasbi, M.T Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan oleh Prof. Dr. H. Hammado Tantu, M.Pd Tatalaksana Penilaian Dokumen AMDAL oleh Dr.Eng. Alimuddin Assegaf, M.Eng Tata Cara Uji Mutu Dokumen AMDAL oleh Ir. Burhanuddin S. Laside, MS Hasil dan Kesimpulan : Koordinasi dan keterpaduan dalam menetapkan kebijakan antar instansi yang membidangi masalah industri, pembangunan dan lingkungan perlu ditingkatkan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman oleh pelaku industri untuk mewujudkan industri yang berwawasan lingkungan. Mengikutsertakan aparat pada dinas/instansi dalam pendidikan dan pelatihan mengenai pengelolaan lingkungan hidup sehingga semua aparat yang bertugas mempunyai presepsi yang sama mengenai pengelolaan dan perlindungan lingkungan. 2) Bintek Penilaian Dokumen Lingkungan dan Izin Lingkungan di Kab.Bantaeng Hari/Tanggal : Selasa, 04 Maret 2014 Tempat : Gedung Pertiwi Unsur Peserta : 50 Orang yang berasal dari LSM dan SKPD Lingkup Pemerintah Kab.Bantaeng Materi dan Narasumber : Kebijakan Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan oleh H. Abdullah Taibe, A.Kes, M.Si Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan oleh Prof. Dr. H. Hammado Tantu, M.Pd LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

47 Tatalaksana Penilaian Dokumen AMDAL oleh Dr.Eng. Alimuddin Assegaf, M.Eng Tata Cara Uji Mutu Dokumen AMDAL oleh Ir. Burhanuddin S. Laside, MS Hasil dan Kesimpulan : Perlu adanya kajian mengenai daya tamping lingkungan yang dapat digunakan menjadi dasar kebijakan dalam penyusunan peraturan daerah. Untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha maka diperlukan pemberian penghargaan bagi pelaku usaha yang telah melaksanakan dan mematuhi aturan dan pemberian sanksi bagi industri yang melanggar aturan di bidang lingkungan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. a) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,71 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup Jumlah Kab/Kota yang dibina kualitas lingkungan hidupnya. Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA , ,00 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 100 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Bentuk koordinasi dan pembinaan pemulihan kualitas lingkungan hidup yang dilakukan pada kegiatan ini antara lain : Rapat koordinasi dengan 24 Kab/kota yang dilaksanakan di Hotel Kenari Makassar pada tanggal 14 November LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

48 Pembinaan dan Pengembangan wilayah pesisir berwawasan lingkungan (Penanaman Mangrove dan penebaran bibit kepiting di Kota Makassar dan Kabupaten Pinrang). Identifikasi dan inventarisasi kerusakan wilayah pesisir di 19 Kab./Kota Percontohan integrasi dan transplantasi lamun dan penangkaran kuda laut di Kabupaten Takalar. Adapun uraian terkait pelaksanaan rapat koordinasi pembinaan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup tersebut adalah Hari/Tanggal : Jumat, 14 November 2014 Tempat : Kenari Tower Hotel Unsur Peserta : 50 Orang yang berasal dari Instansi BLH Kab/Kota Materi dan Narasumber : Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir oleh Drs. H. Abdul Muis, M.Si Kerusakan Hutan Mangrove oleh Drs. Asrul R Laema Kerusakan Wilayah Pesisir oleh Dr. Ir. H. Muh. Natsir Mallawi, M.Si Pencemaran Akibat Limbah Domestik oleh Dr. Andi Tamsil Pemulihan pada Lahan Terkontaminasi Limbah B3 oleh Muh. Nur Salam, SH, M.Si. b) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir, Laut, dan Pulau- Pulau Kecil. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,23 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir, Laut, dan Pulau- Pulau Kecil Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA , ,00 12 Kab/Kota 19 Kab/Kota 100 % 158,33 % 20 % 20 % LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

49 Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 158,33%. Dimana 19 pada Kabupaten dilaksanakan koordinasi dan pembinaan kawasan pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain : Rapat identifikasi dan inventarisasi ekosistem mangrove di kawasan pesisir. Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup bagi masyarakat pesisir dengan mengolah sampah menjadi barang yang bernilai hingga berdampak peningkatan taraf pendapatan masyarakat pesisir. Tersusunnya draft Peraturan Bersama antara Gubernur Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara tentang pengelolaan Lingkungan Hidup. Menggunakan jasa tenaga ahli dalam penyusunan database ekosistem mangrove di kabupaten yang ada dalam kawasan pesisir. Adapun uraian terkait pertemuan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Masyarakat Pesisir Hari : Sabtu -Minggu Tanggal : Februari 2014 Unsur Peserta : Masyarakat Pesisir, LSM, dan Unsur Pemerintah Tempat : Baruga Kecamatan Ujung Tanah Narasumber : 1. Hj. Andi Tendri Muntu (Pakar/LSM LH Pesisir) 2. Ir. Andi Hasbi Nur, M.TP (Kepala BLHD SulSel) 3. Ir. Andi Sarrafah, M.Si (Kabid Bid.III BLHD) 2) Kegiatan Workshop Pengelolaan Teluk Bone Hari : Rabu - Kamis Tanggal : September 2014 Unsur Peserta : Perwakilan SKPD Terkait SulSel dan Sultra Tempat : Hotel d Maleo Narasumber : 1. I Made Benyamin (Pakar) 2. Dr. Muhammad Lukman (Dosen Perikanan & Kelautan Unhas) 3. Waliningsih (Bappeda Prov.SulSel) 4. Ir. Anwar Latief, M.Pd (Kabid III BLHD SulSel) LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

50 3) Kegiatan Identifikasi Kerusakan Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Hari : Senin Tanggal : 17 November 2014 Unsur Peserta : Perwakilan SKPD Terkait SulSel Tempat : Hotel Continent Centrepoint Panakukkang Narasumber : 1. Dr. Ir. H. Andi Tamsil, MS (Pakar) 2. Dr. Ir. Asbar, MS (Pakar) 3. Ir. Anwar Latief, M.Pd (Kabid III BLHD SulSel) c) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Konservasi. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 96,74 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Konservasi Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA , ,00 18 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 133,33 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 133,33%. Dimana pada 24 Kabupaten/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan pengembangan dan pemantapan kawasan konservasi. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain : 1. Sosialisasi pembinaan, pengembangan dan pemantapan kawasan konservasi. 2. Sosialisasi dan pembinaan konservasi flora dan fauna Sulawesi Selatan 3. Pertemuan dan fasilitasi pemantapan kawasan konservasi LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

51 d) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian Kawasan Karst. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 95,05%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian Kawasan Karst Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA , ,00 2 Kabupaten 2 Kabupaten 100 % 100 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana pada 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Maros dan Pangkep dilaksanakan koordinasi dan pembinaan pelestarian kawasan karst. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain : Lokakarya Pengelolaan Kawasan Karst Maros Pangkep. Pembuatan video dokumenter kawasan karst Maros Pangkep. Pemantauan lokasi dengan melibatkan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan SKPD Terkait di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep. Adapun uraian terkait lokakarya tersebut adalah sebagai berikut : Hari : Selasa Tanggal : 30 September 2014 Unsur Peserta : 125 Orang yang terdiri dari unsur Pemerintah dan LSM Tempat : Makassar Golden Hotel Anggaran : Rp ,- Narasumber : 1. Ir. Andi Sarrafah, M.Si (Kabid Bid. IV BLHD SulSel) 2. Prof.Dr.Ir. Amran Achmad, M.Sc (Dosen Fak.Kehutanan UH) 3. Drs. Syahrawi annan, M.Pd (Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar) LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

52 4. Abdul Rajab, S.TP, MP (TN. Babul) e) Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,70%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA , ,00 12 Kabupaten/Kota 24 Kabupaten/Kota 100 % 200 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 200%. Dimana pada 24 Kabupaten/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain : Melakukan Workshop verifikasi program Kampung Iklim (PROKLIM). Hari : Selasa Tanggal : 4 Maret 2014 Unsur Peserta : BLH Kab/Kota Tempat : Hotel Prima Makassar Anggaran : Rp Materi & Narasumber : Kebijakan Terkait Progrlim oleh Ir. Andi Hasbi Nur, M.Si (BLHD Prov. Sulsel) Upaya Mitigasi dan Adaptasi Proklim oleh Ir. Muhammad Nur (PPE SUMA) Pendekatan Prinsip dan Strategi Proklim oleh Prof. Dr. Ir. H. Kahar Mustari, MS (UNHAS) Petunjuk Penilaian (Scoring) Proklim oleh TP Mahas Harsel (BLHD Prov. Sulsel) LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

53 Melakukan rapat rapat kecil dengan mengundang Instansi Lingkungan Hidup kabupaten/kota. Dalam rapat setiap kabupaten wajib mengusulkan lokasinya. Melakukan pembinaan di beberapa lokasi. f) Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 97,93%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA , ,00 15 Kabupaten/Kota 24 Kabupaten/Kota 100 % 160 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 160%. Dimana pada 24 Kabupaten/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan pengelolaan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain : Pembinaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah dengan mengundang beberapa SKPD terkait di Tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota. Melakukan Persuratan ke Kabupaten/Kota tentang permintaan data Keanekaragaman Hayati di masing-masing Kabupaten/Kota. Menelusuri data ke UPT Kementerian Kehutanan (BBKSDA, TN BABUL, BP-DAS Jeneberang-WalanaE dan BP-DAS Saddang) Mendorong Kabupaten/Kota untuk menyusun Profil Keanekaragaman Hayati Kabupaten dengan menggunkaan dana APBD II LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

54 Perjalanan dinas ke Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan dan mendorong pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati Kabupaten, Hutan Kota, Taman Kota dll. Adapun uraian terkait rapat pembinaan Pembinaan Pelestarian Keanekaragaman Kehati dan Plasma Nutfah Hari : Selasa Tanggal : 15 April 2014 Unsur Peserta : Pemerintah, Masyarakat dan LSM Tempat : Hotel Tree Anggaran : Rp ,- Materi & Narasumber : Kebijakan Pengelolaan Kehati di Sulsel oleh Ir. Andi Hasbi Nur, M.TP (Kepala BLHD Provinsi Sulsel) Pemanfaatan atau Keanekaragaman Hayati Secara Berkelanjutan oleh Prof.Dr.Ir. Ngakan Putu Oka, M.Sc. (Dosen Fakulatas Kehutanan Unhas) Pengelolaan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Genetik oleh Rasyidah, SP, M.Si (Kasubid Lahan Non Budidaya pada Asdep Kehati & PKL, KLH RI). Indetifikasi dan Pemantauan Kehati oleh Prof.Dr.Ir. Amran Achmad, M.Sc (Dosen Fak.Kehutanan UH) Pengendalian Tumbuhan dan Satwa Liar dalam Negeri dan Luar Negeri oleh Ir. Suminarto (BBKSDA SulSel) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup. a) Kegiatan Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,06%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah , ,00 LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

55 Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Jumlah sekolah yang dibina 16 Sekolah 16 Sekolah 100 % 100 % Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100% yaitu terdapat 16 sekolah yang bina untuk menjadi sekolah adiwiyata. Adapun sekolah tersebut antara lain ; SD Swasta Angkasa 3, SD Swasta Angkasa 1, SD Tonasa II, SD Negeri 17 Bonto Sunggu, SD Negeri Takkalasi, SD Negeri 29 Parepare, SD Negeri 15 Parepare, SD Negeri 71 Parepare, SMP Negeri 2 Parepare, SD Negeri 5 Pinrang, SD Negeri 161 Pinrang, SMK Negeri 3 Pinrang, SMK Negeri 2 Pinrang, SD Negeri 19 Kabere, SMP Negeri 5 Maiwa, SMK Negeri 1 Malili. Kegiatan Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dengan menerapkan kriteria dan mekanisme sebagaimana yang diamanahkan dalam buku Panduan Adiwiyata. Pembinaan yang dilakukan adalah melakukan Bimbingan Teknis kepada sekolah dan Pembina Adiwiyata Kabupaten/Kota, serta melakukan Peningkatan dan Penguatan Kapasitas Sumber Daya manusia kepada Tim Pembina Kabupaten /Kota dalam bentuk Workshop. Selain itu juga dilakukan pembinaan/ pendampingan kepada Kabupaten/Kota dalam melakukan pembinaan lapangan kepada sekolah-sekolah. Adapun uraian terkait workshop yang dilaksanakan adalah sebagai berikut Hari/Tanggal : Kamis,27 Maret 2014 Tempat : Hotel Baruga Maros Unsur Peserta : 150 Orang dari guru/tenaga pendidik. Materi dan Narasumber : Kebijakan Sulsel go Green oleh kepada BLHD Provinsi sulsel Standard komponen pencapaian sekolah berwawasan lingkungan oleh Ir. H. Anwar Latief, M. hum Penerapan pendidikan lingkungan hidup di sekolah oleh dua Andi Isma, M. Hum Pengolahan sarana prasarana penduduk sekolah ramah lingkungan oleh Sumarni, S.Pi, M,Si LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

56 Hasil dan Kesimpulan : Kegiatan ini telah di laksanakan dengan penyajian materi yang berhubungan dengan sulsel Go Green Jalur Sekolah dan diharapkan dengan kegiatan ini program GGJS ini dapat dilaksanakan secara merata di seluruh kabuupaten/kota sul-sel. b) Kegiatan Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,19%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produk Bersih, dan Teknologi Berwawasan Lingkungan , ,00 Jumlah kab/kota yang dibina 18 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 133,33 % Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik hanya tercapai 133,33%. Dimana 7 Kab/Kota yaitu Kota Makassar, Kabupaten Barru, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Bantaeng dilaksanakan pembinaan Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produk Bersih, dan Teknologi Berwawasan Lingkungan. Pada kegiatan pembinaan dilaksanakan melalui Kampanye Lingkungan dengan melibatkan Mobil Hijau tentang Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan ke Kabupaten/Kota, Sekolah, Komunitas Masyarakat sebagai bentuk penyadaran lingkungan. Telah dilaksanakan juga kegiatan rapat evaluasi pelaksanaan kerjasama antara HIVOS dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dimana kegiatan ini LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

57 dihadiri oleh 24 SKPD yang menangani lingkungan hidup kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan dan staf bidang ekonomi, sumberdaya dan teknologi lingkungan BLHD Provinsi Sulsel. Selain itu juga dilakukan pelatihan peningkatan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan. Adapun uraian terkait pelatihan tersebut adalah sebagai berikut : Hari/Tanggal : Kamis-Jumat, Juni 2014 Tempat : Hotel Coklat, Jl. Onta Lama Makassar Unsur Peserta : 60 Orang dari kader posyandu, PKK, Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Kelompok Masyarakat di Kota Makassar.. Materi dan Narasumber : Strategi dan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel oleh Dr. Drs. Tunggul Pradsojo, M.Si Dasar-Dasar Pengelolaan Sampah oleh Dr. Drs. Tunggul Pradsojo, M.Si Sampah sebagai Salah Satu Prespektif Ekonomi dan Lingkungan oleh Sumarni, S.Spi, M.Si Dasar-Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sekitar Kita oleh Sumarni, S.Pi, M,Si Penguatan Kapasitas Kelompok Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh Dra. Andi Isma, M.Hum Penguatan Ekonomi Masyarakat melalui UKM Berbasis Lingkungan oleh Dra. Andi Isma, M.Hum Pengelolaan Sampah Plastik oleh Ir. Israwati Strategi Pemasaran Kerajinan dari Daur Ulang oleh Ir. Israwati. Hasil dan Kesimpulan : Masyarakat dalam hal ini Ibu Rumah Tangga, Ibu PKK dan remaja dapat berperan aktif dalam Sistem Pengelolaan Lingkungan yang berbasis ekonomi. Muncul kesadaran dan komitmen peserta dalam gerakan pembudayaan, mengurangi, mengguna ulang, dan mendaur ulang sampah untuk meningkatkan perekonomiannya. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

58 c) Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Operasional Perguruan Tinggi Lingkungan Hidup di Sulsel. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,89%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pembangunan Prasarana dan Operasional Perguruan Tinggi Lingkungan Hidup di Sulsel Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dibangun Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup , ,00 1 Sekolah 1 Sekolah 100 % 100 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Pada penganggaran Tahun 2014 ini ditargetkan dapat tersedia Izin Lingkungan Rencana Pembangunan Politeknik Lingkungan Hidup. Dalam rangka persyaratan terbitnya Izin Lingkungan tersebut maka telah dilakukan penyusunan dokumen lingkungan hidup berupa AMDAL. Dokumen AMDAL tersebut terdiri atas 3 dokumen yaitu dokumen KA (kerangka acuan), ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan Hidup) dan RKL-RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup). Dokumen lingkungan ini disusun melalui kerjasama dengan pihak ke-3 dalam hal ini oleh PT. Andal Persada Utama Raya Konsultan yang tertuang dalam Surat Perjanjian No. 602/3033/SET/BLHD Tanggal 19 Juli d) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 96,60%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

59 Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup , ,00 Jumlah laboratorium kab/kota yang dibina 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 100 % Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana koordinasi dan pembinaan dilakukan pada 24 Kab/Kota. Bentuk koordinasi dan pembinaan laboratorium lingkungan hidup dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan personil ISO 9001:2008 dan rapat koordinasi dengan Kab/Kota. Adapun uraian terkait pelatihan dan rapat koordinasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut 1) Pelatihan personil ISO 9001:2008 dengan rincian sebagai berikut : Hari/Tanggal : Rabu Jumat, Februari 2014 Tempat : Hotel Aswin Inn, Jl. Boulevard Kompleks Topaz Blok F No.23 Makassar Jumlah peserta : 45 orang Unsur Peserta : BLHD provinsi Sulsel dan BLHD Kab/Kota Se-Sulsel Materi Narasumber: Sosialisasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Pemetaan proses bisnis Standar Pelayanan Prima Pembentukan Tim ISO 9001: 2008 Hasil dan Kesimpulan: Pelatihan Personil ISO 9001 dapat memahami dan menerapkan/mengimplementasikan ISO 9001: 2008 di masing-masing Laboratorium kab./kota dan UPTB BLHD Provinsi Sulawesi Selatan. Laboratorium kab./kota dan UPTB BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dapat memulai membentuk tim ISO 9001:2008. Laboratorium kab./kota dan UPTB BLHD provinsi Sulawesi Selatan dapat meningkatkan pelayanan pelanggan. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

60 Pelatihan personil ISO 9001:2008 yang diselenggarakan dapat menjadi pedoman dalam menyusun dokumen menuju laboratorium tersertifikasi. 2) Pelatihan Implementasi ISO 9001:2008 dengan rincian sebagai berikut: Hari/Tanggal : Rabu-Jumat/ Februari 2014 Tempat : Hotel JL Star, jl. Boulevard Panakkukang, Topaz No. F8 Makassar. Jumlah Peserta : 45 Orang Unsur peserta : BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dan BLHD Kab/kota Se-Sulsel Materi : Audit Internal ISO 9001:2008 Kaji Ulang Manajemen (Tinjauan Manajemen) ISO 9001:2008 Dokumen Sistem Manajemen Mutu Praktek Kaji Ulang Manajemen (Tinjauan Manajemen) dan Dokumen Sistem Manajemen Mutu Hasil dan kesimpulan: Personil Lab.LH Provinsi dan kabupaten/kota mampu menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara berkelanjutan. Personil laboratorium LH Provinsi dan Kabupaten/kota memiliki pengetahuan tentang implementasi ISO 9001:2008. Personil laboratorium LH Provinsi dan kab./kota diharapkan mampu melaksanakan Audit Internal Iso 9001:2008. Personil laboratorium LH Provinsi dan kab./kota diharapkan dapat menerapkan dalam menyusun dokumen. 3) Rapat Koordinasi dengan kab./kota dengan rincian sebagai berikut: Hari/Tanggal : Selasa/25 Nopember 2014 Tempat : Hotel JL Star Makassar Jumlah peserta : 50 orang Unsur Peserta : BLHD Provinsi Sulsel dan BLHD Kab./kota Se- Sulsel Materi : Koordinasi dan Pembinaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium. Hasil dan Kesimpulan : LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

61 Personil Laboratorium dan kabupaten/kota diharapkan mampu berkoordinasi dalam hal pembinaan laboratorium sehingga menjadi laboratorium yang sesuai standar. e) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD). Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 79,51%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah , ,00 Jumlah kab/kota yang dibina 15 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 160 % Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 160%. Dimana pada 24 Kab/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam bentuk Workshop dan rapat koordinasi Penyusunan SLHD dan perjalanan dinas ke Kab/Kota dalam rangka pembinaan terkait penyusunan SLHD Kab/Kota. Untuk realisasi anggaran yang hanya 79,51% dikarenakan terlambatnya terbit juknis penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah dari Kementerian Lingkungan Hidup sementara juknis tersebut baru terbit pada bulan November Tahun 2014, sehingga alokasi anggaran perjalanan dinas pengambilan datadalam kota tidak semuanya dapat terealisasikan dikarenakan keterbatasan waktu pelaksanaa. Adapun uraian terkait pelaksanaan rapat koordinasi dan workshop tersebut adalah sebagai berikut : 1) Rapat Koordinasi untuk Sosialisasi Pedoman Penyusunan SLHD Kab/Kota. Hari/Tanggal : Jumat, 07 November 2014 Tempat : Ruang Rapat BLHD Prov.Sulsel LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

62 Unsur Peserta : 40 Orang yang terdiri BLH Kab/Kota. Materi dan Narasumber : Pedoman Penyusunan SLHD Kab/Kota oleh Ir. Faisal, M.Si (Sekretaris BLHD Provinsi Sulsel) Hasil dan Kesimpulan : Pada umumnya BLH Kab/Kota merasa kesulitan untuk mengumpulkan data dari SKPD-nya untuk diinput kedalam Laporan SLHD. Terkait dengan adanya perubahan pedoman laporan SLHD, dimana terdapat penginputan dalam modular tematik Sistem Informasi Lingkungan Hidup maka pada umumnya Kab/Kota masih belum memahami cara penginputannya. 2) Workshop Penyusunan SLHD Provinsi Sulsel Hari/Tanggal : Senin, 10 November 2014 Tempat : Hotel Sahid Jaya Makassar Unsur Peserta : 40 Orang yang terdiri Instansi/SKPD terkait sebagai sumber data dalam penyusunan SLHD. Materi dan Narasumber : Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup oleh Eko Budiharto, S.Kom (Kasubid. Informasi dan Data PPE Suma). Mekanisme Penyusunan SLHD Provinsi Sulsel oleh Ir. Faisal, M.Si (Sekretaris BLHD Provinsi Sulsel). Hasil dan Kesimpulan : Instansi/SKPD yang terkait menyambut baik penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Sulsel dan bersedia menyediakan data yang dibutuhkan dalam penyusunan SLHD. Diperlukan pembuatan SK Tim Penyusun SLHD yang melibatkan Instansi/SKPD terkait dan ditandatangani oleh Gubernur. f) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 97,09%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Kinerja LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

63 Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup , ,00 Jumlah kab/kota yang dibina 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 100 % Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana pada 24 Kab/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam bentuk seminar nasional dan perjalanan dinas ke Kab/Kota dalam rangka pembinaan penerapan kearifan lokal lingkungan hidup. Adapun uraian terkait pelaksanaan seminar nasional tersebut adalah sebagai berikut : Hari/Tanggal : Kamis, 27 Februari 2014 Tempat : Hotel D Maleo Makassar Unsur Peserta : 125 Orang yang terdiri dari BLH Kab/Kota, LSM, dan Instansi Terkait Materi dan Narasumber : Kementerian Lingkungan Hidup oleh Ilyas ASAAd ( deputi VI bidang komunikasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat ) Aspek Sosial Ekonomi dalam pengolahan lingkungan hidup berdasarkan kearipan lokal oleh Prof. Dr. H. baso Amang. SE. M. Si Tata ruang dan dan wilayah berdasarkan kearifan lokal oleh Prof. Dr. H. rahmat Baro, SH, Mh Kearifan Ekologis di sulawesi selatan oleh Dr. Ir. Eymal B. Demmallino, M. Si Hasil dan Kesimpulan : Prospek kearifan lokal dimasa depan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat, Inovasi teknologi, permitaan pasar, pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayati lingkungannya serta kebijakan LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

64 pemerintah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan serta peran masyarakat lokal. g) Kegiatan Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli Lingkungan Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,83 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran Hasil Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli Lingkungan Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang dibina dan dijalin kerjasama. Persentase peningkatan Kapasitas pengelolaan lingkungan hidup , ,00 25 Organisasi 25 Organisasi 100 % 100 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Bentuk pembinaan dan kerjasama dilakukan dengan melaksanakan workshop pengelolaan lingkungan yang melibatkan organisasi masyaraka sebanyak 25 organisasi. Adapun kegiatan workshop tersebut antara lain : 1) Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Dai dan Mubaligh Hari/Tanggal : Sabtu-Ahad, 8 s/d 9 Februari 2014 Tempat : Hotel Pantai Gapura, Jl. Pasar Ikan No.10 Makassar Unsur Peserta : 50 Orang dai dan Mubaligh Materi dan Narasumber : Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel oleh Ir. H. Anwar Latief, M.Pd. Lingkungan Alam Semesta Prespektif Islam oleh Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag Peran Dai dalam Menjaga Lingkungan oleh H. Rahman Sakka, LC, M.Pd.i LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

65 Moralitas Terhadap Lingkungan oleh Andi Hadi Ibrahim Baso, SS, MA Hasil dan Kesimpulan : Dai dan muballigh sebagai garda terdepan dalam pembinaan kemasyarakat diharapkan perannya dapat mendorong inisiatif dan peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Melalui kegiatan ini BLHD Prov.Sulsel telah menerapkan keterbukaan informasi dan sinkronisasi kegiatan pada masyarakat. Pada umumnya pemahaman para Dai dan Mubaligh terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup masih sangat minim untuk itu perlu terus dilakukan pembinaan sehingga kapasitas mereka dapat ditingkatkan. 2) Workshop Pengelolaan Lingkungan Bagi Ormas Hari/Tanggal : Sabtu-Ahad, 26 s/d 27 April 2014 Tempat : Makassar Golden Hotel Unsur Peserta : 50 Orang yang terdiri dari ormas ; Makassar Berkebun, LP2LM, Remas Ikhtiar, Yayasan Peduli Negeri, P3S I Lingkungan, Azzahra Angin Mamiri, Walhi, Lingkar Matahri Bangsa, LSM, Gempar, LP3i, Forum Pelajar Makassar, Majelis Taklim Babul Jannah, Iqra Club, Remas Syura, Lembaga Lintas Indonesia. Materi dan Narasumber : Kebijakan dan Strategi Pembangunan Lingkungan Hidup di Sulsel oleh Ir. H. Anwar Latief, M.Pd Pentingnya Mengelola Sampah oleh Sumarni, S.Pi, M.Si Penguatan Kapasitas Kelompok Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh Dra. Andi Isma, M.Hum Pengelolaan SDA dan Pembangunan Berkelanjutan oleh Achmad Abdi Amsir, S.IP, M.Si Hasil dan Kesimpulan : Terciptanya kegiatan yang dapat mendukung upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Masyarakat sadar dan berpartisipasi secara aktif dalam mendorong program pemerintah. Organisasi masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

66 3) Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Ornop dan LSM Hari/Tanggal : Sabtu-Ahad, 15 s/d 16 Februari 2014 Tempat : Hotel Pantai Gapura Makassar Unsur Peserta : 50 Orang yang terdiri dari ormas ; Azzahra Angin Mamiri, Ya Manara Sejahtera, Mitra Prima Institute, Smart Power Institute, Lembaga Pendidikan Pemuda dan Pelajar Indonesia, Iqro Club Sulsel, LSPP Forstar, Indonesia Berkebun, Lembaga Masyarakat Peduli Makassar. Materi dan Narasumber : Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulsel oleh Ir.H. Anwar Latief, M.Pd Peran serta LSM dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Meningkatkan Hubungan Kemitraan antara LSM dan Pemerintah oleh Dr. Roland A. Barkey, DEA Pengelolaan SDA dan Pembangunan Berkelanjutan oleh Achmad Abdi Amsir, SIP, M.Si Media Massa dan Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh EZ. Muttaqien Yunus, S.Si, M.Si Peran Ruang Terbuka Hijau dalam Pembentukan Hutan Kota oleh Amirullah, SKM, M.Kes Masalah Pembangunan dan Lingkungan Hidup oleh Basri Mahmud, SKM, M.Kes Adipura dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Perkotaan oleh Kiamuddin, ST Tataruang dan Perencanaan Lingkungan oleh Sandy, SE, M.Si Hasil dan Kesimpulan : Diperolehnya peningkatan kapasitas LSM lingkungan ataupun LSM non lingkungan dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup sehingga mereka dapat berperan aktif dalam mengawasi kebijakan pemerintah dan pihak swasta yang terkait pengelolaan lingkungan Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup. a) Kegiatan Identifikasi, Investigasi, dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

67 Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,38%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Identifikasi, Investigasi, dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup. Persentase Pengaduan Berkaitan dengan dugaan pencemaran/kerusakan LH. Persentase peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan , ,00 35 % (5 Pengaduan) 50 % (5 Pengaduan) 100 % 142,86 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 142,86%. Terdapat 5 (Lima) pengaduan masyarakat terkait pencemaran atau perusakan lingkungan yang ditindaklanjuti melalui kunjungan lapangan untuk mengidentifikasi, menginvestigasi dan melayani pengaduan masyarakat terhadap pelanggaran pencemaran dan/atau pengrusakan lingkungan. Dari hasil kunjungan lapangan/pengawasan tersebut ditemukan beberapa pelanggaran/ketidaktaatan terhada Peraturan Perundang- Undangan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka diterbitkan 5 (lima) Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel tentang Penerapan Sanksi Administratif Teguran tertulis. Adapun Surat Keputusan tersebut antara lain : a. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 188.4/3698/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi Administratif Teguran Tertulis Kepada PT.Japfa Comfeed Indonesia, TBK. b. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 188.4/5548/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi Administratif Teguran Tertulis Kepada Hotel Platinum Kota Palopo. c. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 188.4/5549/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi Administratif Teguran Tertulis Kepada Rumah Sakit Umum Islam Faisal. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

68 d. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 188.4/5550/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi Administratif Teguran Tertulis Kepada Hotel Swiss Bel Inn. e. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 188.4/5551/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi Administratif Teguran Tertulis Kepada PT.Jakarta Intiland (Mall Makassar Town Square). b) Kegiatan Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 88,58%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup Persentase kasus/perkara LH yang ditangani Persentase peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan , ,00 50 % (5 Kasus) 50 % (5 Kasus) 100 % 100 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Terdapat 5 kasus pengaduan masyarakat terkait pencemaran atau perusakan lingkungan. Adapun pengaduan tersebut antara lain : a. Pengaduan masyarakat terkait operasional penggilingan padi di dusun Barangpalie Kecamatan Lasinrang Kabupaten Pinrang. b. Pengaduan Lembaga Investigasi dan Monitoring terkait operasional PT. Japfa Comfeed yang mengelola pakan ternak di Jl.Tol Ir Sutami Kota Makassar. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

69 c. Pengaduan atas nama Abdul Malik kepada PT. Sulawesi Mini Hydro Power (SMHP) atas dugaan terjadinya perusakan lokasi/tanah dan perkebunan cengkeh di Kabupaten Sinjai. d. Pengaduan PPLHD terkait operasional tambang galian C, aspal mixing plant (AMP) dan stone crusher di Dusun Pa Bentengan Desa Balong Kec.Ujungloe Kabupaten Bulukumba. e. Pengaduan LSM Latenritatta atas Pembangunan Rumah Sakit Tidak Memiliki Izin Lingkungan oleh Dr. Riz Alul Umar di Kabupaten Bone. Berdasarkan pengaduan yang masuk tersebut dilakukan klasifikasi jenis pengaduan. Terdapat 2 jenis klasifikasi pengaduan yaitu administrasi dan sengketa lingkungan. Klasifikasi tersebut diperoleh setelah dilakukan verifikasi kelapangan terkait materi pengaduan yang diterima. Hasil dari verifikasi dilapangan cukup beragam bergantung pada tindakan pelanggaran yang dilakukan dan juga tentu usulan tindaklanjutnya juga berbeda. c) Kegiatan Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,09%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan Persentase peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan , Draft Produk Hukum 6 Draft Produk Hukum 100 % 120 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 120%. Dimana terdapat 6 draft produk hukum yaitu berupa Peraturan Gubernur Tentang Penetapan Kelas dan LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

70 Baku Mutu Air Sungai pada 6 sungai, diantaranya Sungai Kariango, Sungai Karajae, Sungai Kalibone, Sungai Pangkajene, Sungai Segeri, Sungai Maros. d) Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang Undangan Lingkungan Hidup. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 97,62%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup Jumlah peraturan perundang-undangan lingkungan hidup yang disosialisasikan Persentase peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan , ,00 10 peraturan 10 peraturan 100 % 100 % 20 % 20 % Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana terdapat 10 peraturan perundang-undangan yang disosialisasikan. Adapun peraturan perundang-undangan lingkungan yang disosialisasikan tersebut adalah sebagai berikut : a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan LB3 serta Pemulihan akibat Pencemaran Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah. d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 33 Tahun 2009 tentang Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

71 e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Penapisan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal. f. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan. g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2013 tentang Penyelesaian Sengketa Lingkungan h. Permen Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau Pengrusakan Lingkungan; i. Permen Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penerapan Sanksi Administrasi di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Adapun uraian terkait pelaksanaan sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut Hari/Tanggal : Kamis, 23 Oktober 2014 Tempat : Hotel Kenari Tower Makassr Unsur Peserta : 85 Orang yang terdiri dari BLH Kab/Kota, LSM dan Instansi Terkait Materi dan Narasumber : Pembukaan Sekaligus Membawakan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh Ir. Andi Hasbi Nur, M.T. Permen Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan oleh Muhammad Yunus, S.Sos Permen Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan oleh Ir. Andi Sarrafah, M.Si Permen Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Penerapan Sanksi Administrasi Dibidang Lingkungan Hidup oleh Muhammad Nur Salam, SH,M.Si Hasil dan Kesimpulan : LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

72 Peraturan Perundang-Undangan perlu diimplementasikan pelaksanaannya di lapangan karena merupakan dasar dalam melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Kegiatan Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 92,07%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Tersedianya dana untuk pengelolaan dan pelayanan administrasi Perkantoran Persentase Peningkatan Pelayanan Prima Kepada Publik Terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran yang terdiri dari : - Pembelian alat listrik dan elektronik. - Pengadaan Peralatan Kebersihan - Pengadaan Surat Kabar - Pembelian Bahan Bakar Minyak - Pembayaran Jasa Telpon - Pembayaran Surat Tanda Nomor Kendaraan - Pembayaran Cetak dan Penggandaan - Pembayaran jasa pemeliharaan alat-alat kantor - Pembayaran jasa pemeliharaan , % 20 % 100 % 100 % 90 Buah 90 Buah 734 Buah Peralatan Kebersihan 734 Buah Peralatan Kebersihan 12 Bulan 12 Bulan Liter Liter 12 Bulan 12 Bulan 18 STNK 18 STNK 583 Eks. dicetak digandakan 583 Eks. dicetak digandakan 59 alat-alat kantor 59 alat-alat kantor 65 peralatan komputer 65 peralatan komputer LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

73 Hasil (Outcome) komputer - Pembelian makanan dan minuman rapat - Perjalanan Dinas dalam dan Luar daerah Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran 12 kali rapat 12 kali rapat 8 surat tugas 8 surat tugas 20 % 20 % Berdasarkan hasil pelaksanaan dari kegiatan ini realisasi fisik tercapai 100%, semua yang ditarget dapat terealisasikan sesuai rencana. Adapun sisa anggaran sebesar Rp ,00 merupakan akumulasi dari sisa-sisa anggaran untuk setiap item belanja. b) Kegiatan Penatausahaan Administrasi Keuangan Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 94,68%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk penatausahaan administrasi perkantoran Jumlah laporan keuangan akhir tahun Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran , ,00 3 Dokumen (CaLK, Laporan Keuangan, Laporan Realisasi Anggaran) 3 Dokumen (CaLK, Laporan Keuangan, Laporan Realisasi Anggaran) 100 % 100 % 20 % 20 % Berdasarkan hasil pelaksanaan dari kegiatan ini realisasi fisik tercapai 100%, semua yang ditarget dapat terealisasikan sesuai rencana yaitu 3 dokumen laporan keuangan diantaranya Laporan CaLK, Keuangan, dan Laporan Realisasi Anggaran. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

74 c) Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,23%. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran Hasil Tersedianya dana untuk pembinaan dan pengelolaan kepegawaian Persentase terwujudnya manajemen kepegawaian berbasis kinerja Terbayarkannya upah/jasa tenaga outsourcing Tersedianya Pakaian Dinas Kantor Tersedianya Pakaian Olah Raga Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran , , % 100 % 144 OB 144 OB 78 Pasang 78 Pasang 77 Pasang 77 Pasang 20 % 20 % Berdasarkan hasil pelaksanaan dari kegiatan ini realisasi fisik tercapai 100%, semua yang ditarget dapat terealisasikan sesuai rencana yaitu terkait terwujudnya majemen kepegawaian berbasi kinerja. d) Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,98 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Tersedianya dana untuk pemeliharaan sarana dan prasarana Persentase peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan barang modal , ,00 20 % 20 % 100 % 100 % LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

75 Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional kantor : - Servis Kendaraan Roda 4 - Servis Kendaraan Roda 2 Terpeliharanya gedung tempat kerja Terpeliharanya gedung laboratorium LH 8 Kendaraan 7 Kendaraan 8 Kendaraan 7 Kendaraan 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Terpeliharanya ruang rapat 1 Ruangan 1 Ruangan Terpeliharanya alat-alat 2 Alat - studio Tersedianya alat 1 Buah 1 Buah pemotong rumput Tersedianya mesin 3 Buah 3 Buah absensi Tersedianya lemari arsip 2 Buah 2 Buah Tersedianya AC 2 pk dan 1 pk 4 Buah 2 PK dan 4 Buah 1 PK 4 Buah 2 PK dan 4 Buah 1 PK Tersedianya PC desktop 1 Unit 1 Unit Tersedianya komputer 6 Buah 6 Buah note book Tersedianya printer A3 3 Buah 3 Buah Tersedianya kursi kerja 22 Unit 22 Unit Tersedianya meja rapat 3 Buah 3 Buah Tersedianya meja kerja 22 Unit 22 Unit Tersedianya locker 1 Unit 1 Unit penyimpanan peralatan Lab. Tersedianya Lemari 2 Unit 2 Unit Kabinet untuk Lab. Tersedianya Lemari Arsip 2 Unit 2 Unit Tersedianya LCD Proyektor Tersedianya Layar LCD Proyektor 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit Tersedianya Soundsystem 1 Paket 1 Paket Tersedianya pengadaan GPS 6 Unit 6 Unit LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

76 Tersedianya alat-alat laboratorium Bab III Akuntabilitas Kinerja 22 Jenis Alat 22 Jenis Alat Tersedianya IPAL 1 Paket 1 Paket Tersedianya Solar Cell 1 Paket 1 Paket Tersedianya taman 1 Taman 1 Taman Hasil Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran 20 % 20 % Berdasarkan hasil pelaksanaan dari kegiatan ini realisasi fisik tercapai 100%, semua yang ditarget dapat terealisasikan sesuai rencana Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD a) Kegiatan Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,98 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup Persentase Peningkatan PAD dari jasa laboratorium LH Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD , ,00 20 % 47,03 % 100 % % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik melampaui 100% yaitu 235,15%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 ditargetkan persentase peningkatan pendapatan asli daerah dari jasa laboratorium adalah 20 %. Sementara hingga akhir tahun 2014 peningkatan PAD mencapai 47,03 %. Dimana peningkatan PAD dari Rp ,00 pada tahun 2013 dan menjadi Rp ,00 pada tahun Peningkatan PAD ini didasarkan pada bertambahnya jumlah customer/pelanggan dari UPTB Laboratorium LH, yaitu LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

77 pada tahun 2014 jumlah pelanggan sebanyak 58 pelanggan dengan jumlah nomor Laporan Hasil Uji yang dicetak sebanyak 922 berkas. b) Kegiatan Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,84 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Tersedianya dana untuk Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup , ,00 Jumlah jenis parameter yang terakreditasi 20 Parameter 20 Parameter Hasil (Outcome) Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD 100 % 100 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu 20 parameter telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional. Adapun parameter yang terakreditasi tersebut adalah parameter untuk kualitas air. Parameter tersebut diantaranya ; BOD, COD, DO, ph, TSS, TDS, Nitrit, Sulfat, Klorida, DHL, COD secara spektro, PO 4, Zn, Fe, Cd, Cu, Mn, Ni, Cr Total, MBAS. Selain itu pada kegiatan ini dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain : Penyusunan dokumen perluasan ruang lingkup untuk penambahan parameter akreditasi dalam bentuk dokumen perluasan parameter udara (Dokumen Instruksi Kerja Alat, Instruksi Kerja Metode, dan Formulir Penerapan. Penyusunan dokumen ISO 9001:2008 (Dokumen Manual Mutu, Dokumen Prosedur Mutu, Prosedur Kerja, dan Formulir Penerapan). Jasa tenaga ahli laboratorium lingkungan hidup, diadakan pada bulan September 2014 dalam bentuk pelatihan penerapan jaminan mutu sampling. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

78 Rapat audit internal untuk SNI ISO 17025:2008 yang diadakan pada bulan April Dimana hasilnya terdapat 7 temuan yang ditindaklanjuti dengan corrective action dalam laporan audit internal. Rapat kaji ulang manajemen untuk SNI ISO 17025:2008 yang diadakan pada tanggal 30 Desember Uraian dan hasil pelaksanaannya terdapat dalam laporan Kaji Ulang Manajemen (KUM). Surveilen dan assesmen laboratorium oleh Auditor Eksternal (KAN) yang ditujukan untuk melihat kesesuaian SNI ISO 17025:2008 dengan implementasinya di Laboratorium yang dilaksanakan pada tanggal 6 s/d 7 November Dimana untuk surveilen hasilnya terdapat 11 temuan untuk kategori 2, sedangkan untuk penambahan ruang lingkup terdapat 7 ketidaksesuaian, 1 untuk kategori 3 dan 2 untuk kategori 6. Sebagai tindaklanjut dibuat laporan corrective action untuk surveilen dan assesmen. Sertifikasi ISO 9001:2008 dilaksanakan pada 14 s/d 16 Oktober Berdasarkan hasil audit eksternal oleh Badan Sertifikasi Mutu Agung terdapat 6 (enam) temuan untuk kategori minor. c) Kegiatan Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 98,24 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup Jumlah media penyebaran data dan informasi lingkungan hidup Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD , ,00 4 Media (Cetak, Elektornik, Website, Pameran) 4 Media (Cetak, Elektornik, Website, Pameran) 100 % 100 % 20 % 20 % LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

79 Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu 4 media penyebaran data dan informasi lingkungan hidup yang terdiri dari media cetak, elektronik, website dan pameran. Adapun uraian untuk setiap media tersebut sebagai berikut : Melalui media cetak BLHD Provinsi Sulsel bekerjasama dengan Koran Fajar untuk membuat kolom/laman Sulsel Go Green yang memuat tulisan yang dibuat oleh setiap bidang dan UPTB yang ada di BLHD Provinsi Sulsel terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu juga dilakukan perbanyakan dan penyebaran stiker, leaflet dan brosur yang berisi ajakan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Melalui media elektronik BLHD Provinsi Sulsel telah bekerjama dengan TVRI Sulsel untuk meliput kegiatan pengelolaan lingkungan. Seperti pada peliputan Pengelolaan Hutan Bakau Berbasis Ekonomi di Desa Lantebung Kecamatan Tamalanrea Makassar. Melalui media Website BLHD Provinsi Sulsel terus mengembangkan dan mengupdate informasi terkait pelaksanaan kegiatan BLHD, Peraturan dan Kebijakan, Agenda Pertemuan dan Rapat BLHD, Dokumen Perencanaan, Artikel dan tulisan yang berhubungan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Laman website BLHD Provinsi Sulsel dapat di akses pada situs adapun laman yang tersedia pada website tersebut yang dapat diakses adalah Beranda, Tentang Kami, Agenda, Dokumen dan Laporan, Adipura dan Adiwiyata, Pengawasan dan Penegakan Hukum, Gallery, UPTB LAB LH, Pengaduan LH, Peraturan dan Artikel. Melalui media pameran BLHD Provinsi Sulsel ikut mengambil stand dalam pameran pembangunan yang dilaksanakan Bappeda Provinsi Sulsel pada Tanggal September Dalam pameran tersebut BLHD menampilkan beberapa materi pameran antara lain foto-foto kegiatan pengelolaan lingkungan, diagram alir pengurusan izin lingkungan, sertifikat akreditasi laboratorium, sketsa biogas, bank sampah, outlet pengaduan lingkungan, dan berbagai leaflet, booklet, dan stiker yang diterbitkan oleh BLHD Provinsi Sulsel sebagai upaya kampanye pengelolaan dan perlindungan lingkungan. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

80 c) Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem Pengaduan Lingkungan. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 99,30 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem Pengaduan Lingkungan Jumlah kab/kota yang dibina dan dikoordinasikan Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD , ,00 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 100 % 100 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu 24 Kab/Kota yang dilakukan pembinaan dan koordinasi pengembangan sistem pengaduan. Bentuk pembinaan dan koordinasi dilakukan dalam bentuk pertemuan advokasi lingkungan yang dilaksanakan di Kota Makassar, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Bantaeng. Selain itu juga dilakukan pembinaan dan koordinasi dengan mendatangi 7 Kab/Kota lainnya. Adapun uraian untuk pertemuan advokasi lingkungan hidup yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan Advokasi Lingkungan Hidup di Kota Makassar Hari/Tanggal : Kamis, 26 Juni 2014 Tempat : Makassar Golden Hotel Unsur Peserta : 135 Orang yang berasal dari Ornop/LSM dan tokoh masyarakat Kota Makassar. Materi dan Narasumber : Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan LH di Sulsel oleh Ir. Andi Sarrafah, M.Si Advokasi Lingkungan Hidup Amanah Konstitusi oleh Drs. Imam Hendargo Abu Ismoyo, MA Advokasi Lingkungan Hidup oleh Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, M.Si LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

81 Menggali Kepentingan Berkaitan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh Muhammad Nur Salam, SH, M.Si Hasil dan Kesimpulan : Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan dan advokasi lingkungan hidup menjadi sangat relevan dalam rangka menciptakan kota yang humanopolis yaitu lingkungan yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang asri berdasar wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Koordinasi dan keterpaduan dalam menetapkan kebijakan antar instansi yang membidangi masalah industry, pembangunan dan lingkungan perlu ditingkatkan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman oleh pelaku industri untuk mewujudkan industri yang berwawasan lingkungan. Mengikutsertakan aparat pada dinas/instansi dalam pendidikan dan pelatihan mengenai pengelolaan lingkungan hidup sehingga semua aparat yang bertugas mempunyai presepsi yang sama mengenai pengelolaan dan perlindungan lingkungan. 2) Pertemuan Advokasi Lingkungan Hidup di Kabupaten Pangkep Hari/Tanggal : Rabu, 25 Juni 2014 Tempat : Gedung Wisma BM, Kabupaten Pangkep Unsur Peserta : 80 Orang yang berasal dari Ornop/LSM dan tokoh masyarakat Kabupaten Pangkep. Materi dan Narasumber : Kebijakan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan di Sulsel oleh Ir. Andi Sarrafah, M.Si Sosialisasi Advokasi Lingkungan Hidup oleh Muhammad Nur Salam, SH, M.Si. Advokasi Lingkungan Hidup oleh Abdillah Amsir, M.Si Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan oleh Dr. Sci. Muhammad Zakir. Hasil dan Kesimpulan : Dalam rangka menerapkan pengelolaan dan advokasi lingkungan guna mewujudkan pengembangan wilayah seperti yang diharapkan, terdapat paradigm baru dari pemerintah dalam pengelolaan dan advokasi LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

82 lingkungan hidup yaitu mengedepankan masyarakat sebagai subyek (dan inisiator) pembangunan. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sudah diatur setiap tahapannya secara nasional (umum) dalam PP, Permen, maupun pergub untuk lebih operasional diperlukan adanya pendalaman dari pedoman tersebut pada setiap level pengelolaan lingkungan. 3) Pertemuan Advokasi Lingkungan Hidup di Kabupaten Bantaeng Hari/Tanggal : Minggu, 24 Februari 2014 Tempat : Gedung Pertiwi Kabupaten Bantaeng Unsur Peserta : 80 Orang yang berasal dari Ornop/LSM dan tokoh masyarakat Kabupaten Bantaeng. Materi dan Narasumber : Kebijakan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan di Sulsel oleh Drs. H. Abdul Muis, M.Si Sosialisasi Advokasi Lingkungan Hidup oleh Nisbah Isnaeny, ST Advokasi Lingkungan Hidup oleh H.Abdullah Taibe, Aks., M.Si Tata Laksana Penilaian Dokumen oleh Dr. Sci. Muhammad Zakir. Hasil dan Kesimpulan : Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan advokasi lingkungan hidup tersebut perlu terus didorong untuk melibatkan masyarakat dengan pendekatan Community driven planning. c) Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Aparatur Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 93,82 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kinerja Indikator Tolak Ukur Target Realisasi Masukan Keluaran (Output) Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Aparatur Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan lanjutan, , ,00 30 Aparatur/pns BLHD 30 Aparatur/pns BLHD LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

83 Hasil (Outcome) pelatihan/kursus, bintek, seminar, dan diseminasi 100 % 100 % Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu 30 aparatur (pns blhd) yang mengikuti diklat/pelatihan selama tahun Adapun rinciannya sebagai berikut 1 orang mengikuti diklat Latpim II, 4 orang mengikuti diklat Penatausahaan keuangan, 5 orang mengikuti diklat Fungsional Perencana Pertama, 2 orang mengikuti diklat pengelolaan barang milik pemerintah, 4 orang mengikuti diklat Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan Tingkat Madya, 5 orang mengikuti diklat Quality Management System ISO 9001:2008, 6 orang mengikuti diklat Personnel Training Water Sampling, 8 orang mengikuti In House Training Udara Emisi Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja. a) Kegiatan Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 95,82 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jumlah dokumen penyusunan rencana kegiatan anggaran dan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup berbasis kinerja Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD , ,00 5 Dokumen (Renja, RKA, DPA, RKPA,DPPA) 5 Dokumen (Renja, RKA, DPA, RKPA,DPPA) 100 % 100 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu terdapat 5 dokumen yang terkait penyusunan rencana kegiatan, anggaran dan pelaporan LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

84 pengelolaan lingkungan hidup, diantaranya adalah Dokumen Rencana Kerja Tahunan (Renja), Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD, Rencana Kerja Perubahan Anggaran (RKPA) SKPD, Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) SKPD. b) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00, atau sebesar 91,46 %. Secara rinci kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Tolak Ukur Target Kinerja Realisasi Masukan Keluaran (Output) Hasil (Outcome) Tersedianya dana untuk Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jumlah dokumen hasil monev dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD , ,00 4 Dokumen (Laptah, Lakip, LKPJ/EKPPD, Laporan SPM LH) 4 Dokumen (Laptah, Lakip, LKPJ/EKPPD, Laporan SPM LH) 100 % 100 % 20 % 20 % Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu terdapat 4 dokumen yang terkait monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup, diantaranya adalah Dokumen Laporan Tahunan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban, Laporan Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. Selain itu pada kegiatan ini juga dilaksanakan beberapa kegiatan pertemuaan terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Adapun uraian dari kegiatan tersebut antara lain : 1) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup Hari/Tanggal : Selasa, 18 November 2014 Tempat : Hotel Sahid Jaya Makassar LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

85 Unsur Peserta : 24 Orang yang berasal dari BLH Kab/Kota Materi dan Narasumber : Pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel oleh Ir.Andi Hasbi, M.T Evaluasi Penerapan dan Pencapaian Tahun 2013, Tahun Pelaporan 2014 oleh Gatot Ristanto, SH, MM SPM Bidang Lingkungan Hidup untuk Kab/Kota oleh Ir. Faisal, M.Si Panduan Penyusunan Laporan SPM pada Provinsi dan Kab/Kota oleh Ir. Ariayansah, MM Hasil dan Kesimpulan : 1. Penerapan SPM Bidang LH di Kab/Kota di Sulawesi Selatan mencapai 92 %, dimana hanya terdapat 2 Kabupaten yang tidak menyusun laporan SPM Bidang LH yaitu Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Luwu. 2. Realisasi pelaksanaan SPM Bidang LH di Kab/Kota untuk masingmasing indikator pada tahun 2013 adalah 87 % Untuk Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air 69 % Untuk Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara 33 % Untuk Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan 86 % Untuk Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat 2) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Hari/Tanggal : Rabu-Jumat, Desember 2014 Tempat : Ruang Rapat BLHD Provinsi Sulsel Unsur Peserta : 20 Orang yang berasal dari Pejabat dan Staf BLHD Prov.Sulsel Narasumber : Dr. Agussalim, MM, (Tenaga Fungsional P3KM Universitas Hasanuddin) Materi : Review Renstra BLHD Provinsi Sulsel Tahun Konsep Dasar Perencanaan Stategis Strukur Dasar dan Muatan Renstra BLHD Konsep Perencanaan Berbasis Kinerja Penyusunan Indikator dan Target Kinerja BLHD LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

86 Monitoring dan Evaluasi Target Kinerja BLHD Hasil dan Kesimpulan : a. Renstra BLHD yang ada saat ini sudah cukup memadai dari struktur dokumen. b. Perencanaan kita selama ini hanya fokus pada tindakan, belum fokus pada apa yang akan kita capai. c. Alasan dilakukannya perubahan renstra : Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa perumusan, tidak sesua dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa susbtansi yang dirumuskan tidk sesuai dengan Permendagri Kebijakan nasional Merugikan kepentingan nasional. d. Penting memasukkan dalam konsideran terkait alasan perubahan RENSTRA. e. Tidak mudah untuk menjaga kekonsistenan isi dokumen setiap BABnya f. Kesulitan yang lain adalah mendefinisikan hasil yang ingin dicapai (ends) dan mendesain tindakan untuk mencapai hasil tersebut (means). g. Kegiatan Monev menjadi sulit karena dimensi Ends tidak bagus. Untuk itu perlu menyusun dokumen perencanaan yang bagus agar mudah dievaluasi Capaian Kinerja Pada Program Perioritas. Dalam urusan lingkungan hidup, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan terus mengupayakan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana amanah Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sehubungan dengan upaya tersebut BLHD Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan 4 program perioritas yaitu Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program Penaatan Hukum LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

87 Lingkungan. Adapun indikator kinerja dari setiap program, target dan realisasinya ditampilkan pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1. Indikator Kinerja, Target dan Realisasinya Program Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup Indikator Kinerja Program (Outcome) Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH. Jumlah beban pencemaran yang diturunkan Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA. Cakupan lokasi perlindungan dan konservasi SDA (titik) Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bobot kapasitas pengelolaan LH. Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum lingkungan. Target Capaian 2014 Target Realisasi Target % 20 %) 100 % 6,08 Juta Ton Beban Pencemaran)o n 6,08 Juta Ton Beban Pencemarano 30,43 Juta Ton Beban Pencemaran yang diturunkan) 20 % 20 % 100 % 12 lokasi perlindungan dan konservasi SDA 12 lokasi perlindungan dan konservasi SDA 60 lokasi perlindungan dan konservasi SDA 20 % 20 % 100% Bobot Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi 2,86 Bobot Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi 2,86 Bobot Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi 3,17 20 % 20 % 100 % LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

88 Jumlah Pengaduan dan Kasus Pencemaran Serta pengrusakan Lingkungan yang ditindaklanjuti 10 Kasus Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan yang ditangani 10 Kasus Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan yang ditangani 20 Kasus Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan yang ditangani Indikator kinerja dari setiap program diatas yang telah disusun baik dalam dalam dokumen renstra dan RPJMD disadari masih sulit dalam pengukurannya, seperti indikator Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH, Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA, Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum lingkungan, untuk itu diajukan indikator pendamping yang dapat dan lebih mudah dalam pengukurannya, antara lain jumlah beban pencemaran yang diturunkan, cakupan lokasi perlindungan dan konservasi SDA, bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup, jumlah pengaduan dan kasus pencemaran serta pengrusakan lingkungan yang ditindaklanjuti. Indikator ini nantinya akan dimasukkan dalam revisi dokumen Renstra BLHD dan RPJMD Sulsel. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap pencapaian setiap program menunjukkan hasil yang mengemberikan, dimana realisasi dari setiap program secara umum tercapai 100% dengan indikator pendamping yang digunakan. Adapun uraian pencapaian dari setiap program tersebut adalah sebagai berikut : Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktifitas sehari-hari Pemerintah, Pemrakarsa usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah telah tercapainya penurunan beban pencemaran di Sulawesi Selatan sekitar 6,08 Juta Ton atau sekitar 20% dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 30,43 Juta Ton. Penurunan beban pencemaran ini diperoleh pengendalian terhadap sumber pencemar yang diketahui dengan pasti (point source) seperti kegiatan pemrakarsa usaha. Penaatan terhadap baku mutu kualitas air dan udara dari seluruh pemrakarsa usaha yang bina dan diawasi, berdasarkan hasil perhitungan dapat menurunkan 6,08 juta ton beban LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

89 pencemaran. Pencapaian pada level Outcome dari program ini, juga tidak terlepas dari pencapaian kinerja pada level output dari setiap kegiatan. Pada program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan pada tahun 2014 ini juga telah dilaksanakan upaya penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktifitas sehari-hari pada media air melalui pemantauan dan penentuan status mutu pada 10 sungai dan 2 danau lintas Kab/Kota, ini menunjukkan adanya peningkatan cakupan sungai yang dipantau, dimana sebelumnya pada tahun 2013 hanya 5 sungai. Hasil pemantauan pada tahun 2014 ini secara umum menunjukkan status mutu air dari status memenuhi baku mutu, cemar ringan hingga cemar berat, hasil ini tidak jauh berbeda dengan tahun Pada media udara melalui pemantauan dan penentuan status kualitas udara ambien pada 14 Kab/Kota, seperti halnya pada tahun 2013 terdapat 14 Kab/Kota dipantau. Hasil pemantauan secara umum menunjukkan status mutu udara ambien dari status sedang hingga berbahaya. Untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan pemrakarsa usaha pada tahun 2014 telah dilakukan pengawasan dan pembinaan ketaatan pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan pada 54 pemrakarsa usaha melalui PROPER dan 15 pemrakarsa usaha melalui kegiatan PKPU (Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha). Hasilnya 62 % kategori tidak taat dan 38% pada kategori taat pada upaya pengelolaan lingkungan dari jumlah pemrakarsa usaha yang diawasi tersebut. Sebagai perbandingan pada tahun 2013 dari 44 pemrakarsa usaha, 56,82% kategori tidak taat dan 43,18% kategori taat. Namun secara umum, jumlah pemrakarsa usaha yang terkategori taat pada tahun 2014 meningkat dari 19 menjadi 26 pemrakarsa usaha. Ditargetkan ditahun yang akan datang persentase pemrakarsa usaha yang taat terus meningkat. Berdasarkan hasil perhitungan beban pencemaran yang diturunkan dari ketaatan pemrakarsa usaha pada tahun 2014 sebesar 6,08 juta ton atau sekitar 20% dari yang ditarget pada tahun 2018 yaitu 30,43 Juta Ton. Untuk mengurangi dampak lingkungan dari rencana kegiatan pembangunan pada tahun 2014, juga telah dilaksanakan pembahasan dan penilaian terhadap 15 dokumen lingkungan, dan 4 (empat) diantaranya telah mendapatkan izin lingkungan, jumlah ini meningkat dari tahun 2013 yang hanya 7 dokumen lingkungan yang dibahas dan 1(satu) diantaranya mendapatkan izin lingkungan. Untuk mengurangi dampak lingkungan dari aktifitas sehari-hari berupa timbulan sampah maka diupayakan melalui sosialisasi pengelolaan persampahan pada 5 Kab/Kota dan pembinaan LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

90 penilaian adipura pada 24 Kab/Kota. Pada tahun 2104 terdapat 7 Kab/Kota yang menerima piala adipura dan 1 Kabupaten yang menerima sertifikat. Sebagai perbandingan pada tahun 2013, 13 Kab/Kota menerima piala adipura dan 1 Kabupaten menerima sertifikat. Berkurangnya jumlah Kab/Kota yang menerima piala adipura dikarenakan meningkatnya kriteria penilaian untuk meraih piala adipura pada tahun Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam ini diarahkan untuk mengendalikan kerusakan dan terjaminnya kelestarian ekosistem pantai dan laut lestari di Sulawesi Selatan yang disebabkan oleh aktivitas Pemrakarsa usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah terdapatnya lokasi perlindungan dan konservasi SDA sekitar 12 titik lokasi atau sekitar 20% dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 60 titik lokasi. Terdapatnya lokasi perlindungan dan konservasi SDA ini tidak terlepas dari pengembangan kawasan pesisir pada 2 lokasi, dan pengembangan 10 lokasi kampung iklim. Pencapaian pada level Outcome dari program ini, juga tidak terlepas dari pencapaian kinerja pada level output dari setiap kegiatan. Pada program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam pada tahun 2014 juga telah dilaksanakan upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam melalui pembinaan dan pengembangan wilayah pesisir dengan penanaman mangrove, pemberdayaan masyarakat pesisir melalui CSR bidang lingkungan hidup, penebaran bibit kepiting, pemanfaatan buah mangrove untuk bahan baku tepung kue, pengembangan model transplantasi lamun, dan penangkaran kuda laut, identifikasi dan inventarisasi ekosistem mangrove. Untuk perlindungan kawasan kawasan konservasi seperti kawasan karst dilaksanakan melalui lokakarya yang melibatkan berbagai pihak dalam pengelolaannya. Untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dilaksanakan melalui pembinaan kampung iklim pada 10 lokasi yang berasal dari 8 Kabupaten, jumlah lokasi ini mengalami peningkatan bila dibandingkan pada tahun 2013 yaitu 8 lokasi dari 2 Kabupaten. Untuk melindungi keanekaragaman hayati dilaksanakan melalui penyusunan profil keanekaragaman hayati dan mendorong Kab/Kota untuk membangun taman kehati, hutan kota dan taman kota. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup ini diarahkan untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan peranserta masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup di LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

91 Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan menjadi 2,86 atau sekitar 20% dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 3,17. Upaya peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup ini meliputi kelembagaan, penganggaran, peraturan daerah, sumber daya manusia dan sarana prasarana. Pencapaian pada level Outcome dari program ini, juga tidak terlepas dari pencapaian kinerja pada level output dari setiap kegiatan. Untuk mendukung pengelolaan lingkungan UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup pada tahun 2014 dilakukan penambahan ruang lingkup akreditasi dari 20 parameter menjadi 24 parameter, selain itu juga dilakukan upaya untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 setelah sebelumnya telah mendapatkan sertifikasi ISO 17025:2008 dan sertifikasi laboratorium lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sementara untuk memenuhi kebutuhan SDM pengelolaan lingkungan hidup, BLHD terus mengupayakan terlaksananya rencana pembangunan Politeknik Lingkungan Hidup dengan menyelesaikan penyusunan dokumen lingkungan rencana pembangunan kampus, dan mengupayakan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar dapat diakomodir sebagai program perioritas. Untuk mendukung upaya pengelolaan lingkungan hidup melalui pelibatan multipihak, maka untuk pertama kalinya sebagai terobosan pada tahun 2014 dibentuk Pokja CSR lingkungan hidup dan Saka Kalpataru Provinsi Sulawesi Selatan. Saka Kalpataru ini merupakan salah satu Satuan Karya Pramuka di Gerakan Pramuka yang khusus bergerak dalam bidang cinta lingkungan hidup. Tujuan akhir Saka Kalpataru adalah membentuk generasi muda yang ramah pada lingkungan hidup. Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan peningkatan penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya 10 kasus/pengaduan pencemaran dan pengrusakan lingkungan yang ditindaklanjuti dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 20 kasus/pengaduan. Outcome ini merupakan akumulasi dari pencapaian dari kegiatan identifikasi, investigasi, dan pelayanan pengaduan masyarakat, dan kegiatan koordinasi penegakan hukum dan penanganan kasus lingkungan hidup. Selain itu juga untuk mencapai Outcome tersebut telah dilakukan upaya sosialisasi terhadap 10 peraturan perundang-undangan lingkungan hidup dengan sasaran baik kepada LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

92 pemrakarsa usaha, masyarakat maupun instansi pemerintah. Selain itu juga pada tahun 2014 telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Keberadaan Perda ini juga merupakan perda pengelolaan lingkungan hidup pertama yang ada di Indonesia, sekaligus sebagai pelengkap instrumen lingkungan yang sudah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan Capaian Indikator Kinerja Utama Menurut Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permenpan Nomor 20 Tahun 2008 Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk urusan lingkungan hidup Pemerintah Daerah terdiri dari : 1. Persentase pemantauan pencemaran status mutu air (jumlah kawasan permukiman atau industri atau sumberdaya air yang dipantau mutu airnya/ jumlah kawasan permukiman atau industri dan sumber mata air). 2. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal yang diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku). 3. Cakupan penegakan hukum lingkungan (Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan/ jumlah kasus lingkungan yang ada). 4. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air. 5. Persentase penanganan sampah. 6. Persentase penduduk berakses air minum. 7. Persentase luas pemukiman yang tertata. Namun dari 7 (tujuh) indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut diatas yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah 3 (tiga) indikator yang pertama, yaitu Persentase pemantauan pencemaran status mutu air (jumlah kawasan permukiman atau industri atau sumberdaya air yang dipantau mutu airnya/ jumlah kawasan permukiman atau industri dan sumber mata air). Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal yang diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku). Cakupan penegakan hukum lingkungan (Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan/ jumlah kasus lingkungan yang ada). Adapun capaian dari masingmasing indikator kinerja utama tersebut ditampilkan pada tabel dibawah ini : LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

93 Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama No IKK/IKU Capaian Thn Persentase pemantauan pencemaran status mutu air (jumlah kawasan permukiman atau industri atau sumberdaya air yang dipantau mutu airnya/ jumlah kawasan permukiman atau industri dan sumber mata air). 2. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal yang diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku). 3. Cakupan penegakan hukum lingkungan (Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan/ jumlah kasus lingkungan yang ada). Target (10 Sungai + 2 Danau) / (27 sungai + 2 Danau) x 100% = 41,37% (34 dokumen yang diawasi/47 dokumen yang berlaku) x 100% =72,34% (10 Kasus LH/10 Kasus LH) x 100% = 100% Realisasi (10 Sungai + 2 Danau) / (27 sungai + 2 Danau) x 100% = 41,37% (34 dokumen yang diawasi/47 dokumen yang berlaku) x 100% =72,34% (10 Kasus LH/10 Kasus LH) x 100% = 100% Berdasarkan hasil diatas, ditunjukkan bahwa capaian tahun 2014 dari semua IKK sesuai dengan yang ditargetkan yaitu 41,37% untuk persentase pemantauan pencemaran status mutu air, 72,34% untuk cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal, dan 100% untuk cakupan penegakan hukum lingkungan. Pencapaian IKK ini didasarkan pada pencapaian dari beberapa kegiatan yang terkait dengan pemantauan kualitas air, pengawasan ketaatan pemrakarsa usaha, dan penegakan hukum lingkungan. Dimana direncanakan pada tahun 2018 semua IKK tersebut dapat terealisasi hingga 100% Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Menurut Peraturan MENLH Nomor 19 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. SPM Bidang Lingkungan Hidup Daerah untuk Provinsi terdiri atas 3 (tiga) layanan yaitu Pelayanan Informasi Status Mutu Air, Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien dan Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran/Pengrusakan Lingkungan Hidup. Adapun tingkat pencapaian untuk masing-masing layanan tersebut adalah sebagai berikut : LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

94 1) Pelayanan Informasi Status Mutu Air. Pencapaian pada pelayanan informasi status mutu air pada tahun 2014 yaitu 41,37%. Dimana pada tahun 2014 telah dilaksanakan pemantauan kualitas air dan penyampaian informasi status mutu air untuk 10 Sungai lintas kab/kota dan 2 Danau, dari 27 Sungai dan 2 Danau yang direncanakan akan dipantau dan diinformasikan status mutu airnya hingga tahun Adapun sungai tersebut antara lain; Sungai Walannae, Sungai Bialo, Sungai Rongkong, Sungai Maros, Sungai Mataallo, Sungai Lirang, Sungai Lamasi, Sungai Bone-Bone, Sungai Cenrana, dan Sungai Segeri. Sementara dua danau yang dipantau yaitu danau matano dan danau towuti. 2) Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien. Pencapaian pada pelayanan informasi status mutu udara ambien pada tahun 2014 yaitu 54,17%. Dimana pada tahun 2014 telah dilaksanakan pemantauan kualitas udara ambien dan penyampaian informasi status mutu udara ambien untuk 13 Kab/Kota, dari 24 Kab/Kota yang direncanakan akan dipantau dan diinformasikan status mutu udara ambiennya hingga tahun Adapun Kab/Kota yang dipantau tersebut adalah Kota Pare-Pare, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Sidrap. 3) Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran/Pengrusakan Lingkungan Hidup. Pencapaian pada pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran/pengrusakan lingkungan hidup pada tahun 2014 yaitu 100%. Dimana pada tahun 2014 telah dilaksanakan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran/pengrusakan lingkungan hidup pada 5 kasus pencemaran/pengrusakan lingkungan hidup yang dilakukan oleh pemrakarsa usaha/kegiatan. Tindak lanjut yang dilakukan berupa pemberian sanksi administrasi kepada 5 pemrakarsa usaha/kegiatan yaitu PT.Japfa Comfeed Indonesia, TBK, Hotel Platinum Kota Palopo, Rumah LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

95 Sakit Umum Islam Faisal, Hotel Swiss Bel Inn, dan PT.Jakarta Intiland (Mall Makassar Town Square) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan. Secara umum pencapaian kinerja program/kegiatan pada tahun 2014 ini adalah 100%, bahkan pada beberapa kegiatan dicapai diatas 100%. Hal ini memberikan implikasi pada predikat kinerja dari seluruh program/kegiatan terkategori tinggi. Keberhasilan ini tidak terlepas dari penyebab internal dan eksternal. Adapun penyebab internal yang kami maksudkan antara lain ; a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing penanggungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan sebelumnya pada awal tahun b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan dicapai dan tidak hanya fokus pada tindakan. c. Telah diimplementasikannya pengangaran yang berbasis kinerja, dimana setiap tindakan atau anggaran yang dikeluarkan, diharapkan dapat menghasilkan sesuatu. d. Telah dilaksanakannya setiap triwulan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan baik terkait realisasi anggaran maupun realisasi fisiknya, untuk mengantisipasi terdapatnya kegiatan yang tidak fokus pada hasil. e. Khususnya untuk kegiatan yang realisasinya diatas 100% dikarenakan adanya perbedaan target pada penetapan kinerja tahun 2014 dengan target kinerja tahun 2014 dalam dokumen Renstra BLHD Tahun , dimana dokumen Renstra ditetapkan setelah penetapan kinerja tahun 2014 dibuat. Sehubungan dengan penyesuaian itu, target pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan target dalam Renstra BLHD Tahun yang sedikit lebih tinggi dari target dalam penetapan kinerja tahun f. Optimalnya penyebaran informasi melalui website, media cetak, media elektronik, dan sosial media terkait pelaksanaan rapat-rapat koordinasi yang melibatkan pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait lainnya. Sementara penyebab eksternal terhadap keberhasilan pencapaian program/kegiatan yang kami maksudkan antara lain : LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

96 a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari SKPD lingkungan hidup di Kabupaten/Kota dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan BLHD Provinsi Sulsel. b. Adanya pelibatan dari pemrakarsa usaha/perusahaan melalui kegiatan CSR bidang lingkungan hidup untuk mendukung beberapa pengembangan lokasi perlindungan dan konservasi SDA. c. Adanya sinergitas program/kegiatan yang telah direncanakan dengan program dari Kementerian Lingkungan Hidup, seperti pembinaan dan pengawasan ketaatan pemrakarsa usaha sejalan dengan kegiatan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup, demikian halnya dengan kegiatan Sulsel Go Green dengan Program Menuju Indonesia dari KLH. Selain terdapatnya penyebab eksternal dan internal yang mendukung keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja. Adapun penyebab kegagalan dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain : a. Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan oleh BLHD Provinsi Sulsel. Seperti halnya pada ketersediaan tenaga laboratorium yang mendukung pencapaian target realisasi PAD melalui pengujian kualitas lingkungan dan perluasan ruang lingkup akreditasi disadari masih minim dan akan terus membutuhkan tambahan SDM, selain itu juga dibutuhkan SDM yang lain untuk tenaga pengawas lingkungan hidup, tenaga perencana, tenaga informasi teknologi (IT), dan tenaga teknis lainnya yang mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Sehubungan dengan itu pada tahun 2014 telah dilakukan penerimaan tenaga PNS pindahan baik dari daerah maupun dari SKPD lain lingkup pemerintah provinsi Sulsel yang dapat memenuhi kebutuhan SDM BLHD sehingga jumlah PNS BLHD meningkat dari 77 pada tahun 2013 menjadi 84 pada tahun b. Masih sulitnya mengimplementasikan pengangaran yang berbasis kinerja pada seluruh aparatur BLHD. Sebagai solusi alternatif dilaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik, selain itu juga diimplementasikan penilaian kinerja PNS melalui penerapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

97 c. Belum optimalnya ketersediaan data yang ada di SKPD untuk menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan. Sebagai solusi alternatif direncanakan pada tahun 2015 akan dibangun sistem data base yang terpadu dan terintegrasi untuk menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan. d. Indikator pada level impact dan Outcome pada BLHD umumnya bersifat fisik, sementara kegiatan yang dilaksanakan umumnya hanya dalam bentuk koordinasi atau non fisik, sehingga pencapaian pada level impact dan Outcome kadang sulit tercapai. Sebagai solusi alternatif bentuk koordinasi dan pembinaan kepada multipihak yang terkait dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup akan ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya. Penggunaan sumber daya dalam rangka mendukung pelaksanaan program/kegiatan terdiri atas dua yaitu sumber daya finansial dan sumber daya manusia. Untuk efisiensi penggunaan sumber daya finansial pada level program tidak terlihat adanya efisiensi, hal ini dikarenakan secara umum persentase kinerja realisasi anggaran yang digunakan terhadap anggaran yang direncanakan dalam Renstra dan Renja Tahun 2014 adalah 129%, dimana pada renstra direncanakan anggaran yang digunakan sebesar Rp ,-, sementara anggaran yang direalisasikan sebesar Rp ,-. Namun bila dilihat pada level kegiatan nampak adanya efisiensi pengunaan sumber daya finansial pada beberapa kegiatan. Secara umum persentase realisasi anggaran yang digunakan terhadap anggaran yang direncanakan dalam Renstra dan Renja Tahun 2014 untuk kegiatan yang mengalami efisiensi adalah 73,56%. Hal ini menggambarkan adanya efisiensi 26,44 % dari sumber daya finansial untuk merealisasikan target dari kegiatan. Sebagai contoh pada kegiatan Koordinasi dan Pembinaan, Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha pada renstra direncanakan anggaran yang digunakan sebesar Rp ,-, sementara anggaran yang direalisasikan hingga pelaksanaan kegiatan selesai sebesar Rp ,-, artinya terdapat efisiensi sebesar 18%. Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan melalui pelibatan multipihak dalam pengelolaan kegiatan seperti penggunaan jasa LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

98 pihak ke-3 dalam pelaksanaan kegiatan, pengunaan tenaga ahli dari perguruan tinggi sebagai pemateri, tim penilai, pemberi masukan, dan kerjasama dengan pihak swasta melalui CSR untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan. 3.2 REALISASI ANGGARAN Pada tahun anggaran 2014 BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dialokasikan anggaran sebesar Rp ,00. Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp ,00, yang terbagi kedalam Belanja Langsung Urusan SKPD sebesar Rp ,00, yang dijabarkan ke dalam 3 Program dan 11 Kegiatan. Sementara Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan sebesar Rp ,00, yang dijabarkan ke dalam 4 Program dan 29 Kegiatan. Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian berikut ini : NO Tabel 3.3 Anggaran Dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Dan Belanja Langsung BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014 KEGIATAN JUMLAH DANA (Rp) JUMLAH PENGELUARAN (Rp) I BELANJA TIDAK LANGSUNG ,37 Belanja Pegawai ,31 Gaji dan Tunjangan Tambahan Penghasilan PNS II BELANJA LANGSUNG ,96 A Belanja Langsung Urusan SKPD I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,54 1 Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran ,07 2 Penatausahaan Administrasi Keuangan ,68 3 Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian ,23 4 Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana ,98 % LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

99 II Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD ,36 1 Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup ,29 2 Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup 3 Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup 4 Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem Pengaduan Lingkungan 5 Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Aparatur III Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja 1 Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan B Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan , , , , , , ,46 I Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan ,74 Lingkungan Hidup 1 Pemantauan Kualitas Air ,50 2 Pemantauan Kualitas Udara ,61 3 Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan Kalpataru 4 Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3 5 Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan 6 Koordinasi, Pembinaan dan Inventarisasi Bahan Perusak Ozon 7 Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup , , , , ,29 LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

100 8 Pembinaan Sulsel Go Green 9 Koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS Provinsi Kab/Kota di Sulsel 10 Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup. 11 Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan 12 Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL dan UPL II Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1 Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup 2 Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil. 3 Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Konservasi 4 Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian Kawasan Karst 5 Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim 6 Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah. III Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 1 Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah 2 Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan 3 Pembangunan Prasarana dan Operasional Perguruan Tinggi Lingkungan Hidup di Sulsel 4 Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup , , , , , , , , , , , , , , , , ,60 LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

101 5 Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD) 6 Koordinasi dan Pembinaan Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup 7 Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli Lingkungan IV Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup 1 Identifikasi, Investigasi, dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup 2 Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup 3 Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup 4 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Lingkungan Hidup , , , , , , , ,62 TOTAL ,37 Adapun untuk anggaran BLHD dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 terus mengalami peningkatan. Hal ini menggambarkan perhatian pemerintah daerah terhadap urusan lingkungan hidup juga terus mengalami peningkatan. Peningakatan ini memiliki arti penting dikarenakan tekanan terhadap lingkungan hidup akan semakin besar setiap tahunnya, sehingga bila tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas pengelola lingkungan hidup maka kualitas lingkungan akan semakin memburuk nantinya. Peningkatan kapasitas itu tentunya dapat dicapai bila didukung dengan alokasi anggaran yang memadai. Tabel 3.4 Jumlah Anggaran BLHD Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2014 (Rp) No. Tahun Belanja Tidak Langsung (BTL) Belanja Langsung (BL) Jumlah Kegiatan Dekonsentrasi LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

102 Sementara untuk realisasi penyerapan anggaran sebagaimana yang diperlihatkan pada tabel 3.4 dibawah ini : No Tahun Tabel 3.5 Realisasi Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung Target (Rp) Tidak Langsung Langsung Realisasi (Rp) Tidak Langsung Langsung % Sisa Anggaran (Rp) , , , Menunjukkan bahwa persentase penyerapan anggaran BLHD Provinsi Sulsel dalam 3 tahun terakhir umumnya tidak beranjak jauh yaitu berada pada angka 97 % lebih. Sedangkan untuk sisa anggaran (silpa) kecenderungannya meningkat sejalan dengan bertambahnya alokasi anggaran. Hal ini kemungkinan disebabkan keterlambatan dalam realisasi anggaran sesuai perencanaan pada setiap triwulannya sehingga pada akhir tahun alokasi anggaran yang belum teralisasi sulit untuk direalisasikan sebagaimana perencanaan sebelumnya. Untuk itu kedepannya pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggannya diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan alur kas yang dibuat pada awal tahun berjalan. Selain itu alokasi anggaran yang diperkirakan tidak dapat direalisasikan hingga pada akhir tahun dapat ditindaklanjuti pada penyusunan anggaran perubahan. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

103 LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

104 Bab IV Penutup BAB IV P E N U T U P 4.1. Kesimpulan Berdasarkan Rencana Kerja BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014, maka pada Tahun 2014 BLHD Provinsi Sulsel dialokasikan anggaran sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau 97,37%. Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung Berupa Belanja Pegawai yang dijabarkan oleh gaji dan tunjangan penghasilan PNS, dan Belanja Langsung Terdiri dari Belanja Langsung SKPD, yang terbagi kedalam Belanja Langsung Urusan SKPD, dijabarkan ke dalam 3 Program dan 11 Kegiatan. Sementara Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan dijabarkan ke dalam 4 Program dan 29 Kegiatan. Adapun perinciannya sebagai berikut : Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai dengan Target Anggaran Tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau 98,37%. Belanja Langsung yang ada pada setiap SKPD dengan target Tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau 97,59%. Belanja Langsung Urusan Program dengan target Tahun 2014 sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp ,00 atau 96,55%. Melihat dari realisasi anggaran pada tahun 2014, bahwa BLHD Provinsi Sulsel telah memberikan kontribusi akuntabilitas kinerjanya terhadap pencapaian output dari seluruh kegiatan yang ada adalah sebesar 119%, dengan predikat kinerja kategori tinggi Saran-Saran 1. Diperlukan peningkatan kapasitas SDM perencana dan pelaksana kegiatan pada setiap Bidang, Sekretariat, UPTB, Subbidang, dan Subagian sehingga dapat menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik melalui pendidikan formal, kegiatan bintek, diklat dan pelatihan. 2. Menerapkan sistem reward dan punishment terhadap seluruh karyawan dan mengaplikasikannya pada pendistribusian insentif berdasarkan beban kerja. LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

105 Bab IV Penutup LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran

106 FORMULIR PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROV. SULSEL TAHUN ANGGARAN : 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) Penurunan Beban Pencemaran Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA dan Meningkatnya Pengendalian Kerusakan I Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Rp Lingkungan Hidup 1 Jumlah sungai/ danau yang diketahui status 7 sungai dan 1 danau 1 Pemantauan Kualitas Air Rp kualitas airnya 2 Jumlah kab/kota yang diketahui status kualitas 13 kab/kota 2 Pemantauan Kualitas Udara Rp udara ambiennya 3 Jumlah kab/kota yang dibina untuk 24 kab/kota 3 Koordinasi Pembinaan Adipura dan Kalpataru Rp memperoleh penghargaan Adipura dan kalpataru Jumlah kab/kota dan jumlah pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina & diawasi dalam pengelolaan limbah B3 24 kab/kota dan 30 pemrakarsa usaha 4 Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3 Rp Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang dibina dan diawasi tingkat ketaatan dalam menerapkan peraturan perundang-undangan bidang LH 12 kab/kota dan 7 pemrakarsa 5 Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan Rp Persentase data konsumsi bahan perusak ozon 15% 6 Koordinasi, Pembinaan dan Inventarisasi Bahan Rp (BPO) di Sulawesi Selatan Perusak Ozon 7 Jumlah dokumen LH yang dinilai oleh Komisi 5 dokumen 7 Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup Rp Penilai Amdal Provinsi 8 Jumlah jalur pemangku kepentingan yang 3 jalur 8 Pembinaan Sulsel Go Green Rp dibina 9 Jumlah kab/kota dan provinsi di Sulsel yang di bina KLHSnya 5 kab/kota dan 1 provinsi 9 koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS Provinsi Kab/Kota di Sulawesi Selatan Rp Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji 12 jenis parameter uji 10 Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup Rp Jumlah Kab/Kota yang dibina 5 kab/kota 11 Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan Rp Jumlah Komisi Penilai AMDAL, UKL/ UPL kab/kota yang dibina 16 kab/kota 12 Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL dan UPL Rp

107 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) 2 Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA dan Meningkatnya Pengendalian Kerusakan II Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Rp Jumlah kab/kota yang dibina pemulihan 24 kab/kota 1 Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas Rp kualitas LH-nya Lingkungan Hidup 2 Jumlah kab/kota yang difasilitasi dan 12 kab/kota 2 Koordinasi dan Pembinaan kawasan Pesisir, Laut dan Rp dikoordinasikan Pulau-Pulau Kecil 3 Jumlah kab/kota yang di bina kawasan konservasinya 18 kab/kota 3 Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Konservasi Rp Jumlah kab/kota pelestari kawasan karst yang di bina 2 kab/kota 4 Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian Kawasan Karst Rp Jumlah kab/kota yang dibina 12 kab/kota 5 Pembinaan dan Koordiansi Adaptasi dan Mitigasi Rp Perubahan Iklim 6 Jumlah kab/kota yang dibina dalam pelestarian kehati 15 kab/kota 6 Pembinaan dan Koordiansi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah Rp Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup III Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Rp Jumlah kab/kota yang dibina 24 kab/kota 1 Pembinaan Sulsel go Green Jalur Sekolah Rp Jumlah kab/kota yang dibina 18 kab/kota 2 Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Rp Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan 3 Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dibangun 1 sekolah 3 Pembangunan Prasana dan Operasional Perguruan Tinggi Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan Rp Jumlah laboratorium kab/kota yg dibina 24 kab/kota 4 Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup 5 Jumlah kab/kota yang dibina 15 kab/kota 5 Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD) 6 Jumlah kab/kota yg dibina 24 kab/kota 6 Koordinasi dan Pembinaan penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup 7 Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan 25 Organisasi 7 Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli yang bermitra dan menjalin kerjasama Lingkungan Rp Rp Rp Rp

108 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) 4 Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Persentase Peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan IV Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup Rp Persentase pengaduan berkaitan dengan dugaan pencemaran/ kerusakan LH 35% 1 Identifikasi, Investigasi dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup 2 Persentase kasus/ perkara LH yang ditangani 50% 2 Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup 3 Jumlah produk hukum LH yang dihasilkan 5 produk hukum LH 3 Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup 4 Jumlah peraturan perundang-undangan yang 10 peraturan perundangundangan 4 Sosialisasi Peraturan perundang Undangan disosialisasikan LH Lingkungan Hidup Rp Rp Rp Rp Percepatan Implementasi Reformasi Birokrasi Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja V Program Peningkatan Kapasitas Dan Kinerja SKPD Rp SKPD 1 Persentase peningkatan PAD dari Jasa 20% 1 Penatausahaan Administrasi Laboratorium Rp Laboratorium LH Lingkungan Hidup 2 Jumlah jenis parameter yang terakreditasi 20 Jenis parameter 2 Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium Rp terakreditasi Lingkungan Hidup 3 Jumlah data dan informasi LH yang dikelola dan disebarluaskan 100% tersebarnya informasi LH melalui berbagai media 3 Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup Rp Jumlah kab/kota yang dibina 24 Kab/kota 4 Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem Pengaduan Lingkungan 5 Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti 30 Org 5 Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas pendidikan lanjutan, pelatihan/ kursus, bintek, Aparatur seminar, diseminasi Rp Rp Percepatan Implementasi Reformasi Birokrasi Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD VI Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan Dan Sisten Evaluasi Kinerja SKPD Rp Jumlah buku laporan penyusunan rencana kegiatan anggaran dan pelaporan PLH berbasis kinerja 2 Jumlah buku laporan hasil monev dan pelaksanaan PLH 6 jenis laporan 1 Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup 4 jenis laporan 2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Rp Rp

109 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) 7 Percepatan Implementasi Reformasi Birokrasi Persentase Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Persentase peningkatan pelayanan prima kepada publik 2 Jumlah buku laporan pengelolaan administrasi keuangan berbasis akrual dengan menganut Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) VII Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp % perangkat kantor dan 1 Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp kerumahtanggaan 4 buku laporan keuangan 2 Penatausahaan Administrasi Keuangan Rp Persentase terwujudnya pengelolaan administrasi kepegawaian yang efektif & efisien 100% 3 Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian Rp Persentase peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan barang modal 20% ketersediaan dan pemeliharaan barang modal 4 Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rp *Jumlah Anggaran Tahun 2014 Rp ,- *Jumlah Program 7 (Tujuh) Rp ,- Makassar, Februari 2014 KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Ir. Andi Hasbi, MTP Pangkat Pembina Tingkat I NIP

110 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah) Pemerintah Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2014 I PROSENTASE RENCANA PENCAPAIAN TINGKAT PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SATUAN REALISASI RENCANA CAPAIAN TINGKAT (TARGET) CAPAIAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Pengelolaan dan Pelayanan Input - Dana Rupiah ,07 Administrasi Perkantoran Output - Persentase peningkatan pelayanan prima kepada publik Persen ,00 Outcome - Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Persen ,00 2 Penatausahaan Administrasi Input - Dana Rupiah ,68 Keuangan Output - Jumlah laporan keuangan akhir tahun Dokumen ,00 Outcome - Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Persen ,00 3 Pembinaan dan Pengelolaan Input - Dana Rupiah ,23 Kepegawaian Output - Persentase terwujudnya manajemen kepegawaian Persen ,00 berbasis kinerja Outcome - Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Persen ,00 4 Penyediaan dan Pemeliharaan Input - Dana Rupiah ,98 Sarana dan Prasarana Output - Persentase peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan Persen ,00 barang modal II Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD Outcome - Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Persen ,00 1 Penatausahaan Administrasi Input - Dana Rupiah ,29 Laboratorium Lingkungan Hidup Output - Persentase peningkatan PAD dari jasa laboratorium LH Persen 20 47,03 235,15 Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen ,00 2 Pengembangan Mutu dan Kapasitas Input - Dana Rupiah ,84 Laboratorium Lingkungan Hidup Output - Jumlah jenis parameter yang terakreditasi Parameter ,00 Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen ,00 3 Pengelolaan dan Penyebarluasan Input - Dana Rupiah ,84 Informasi Lingkungan Hidup Output - Jumlah media penyebaran data dan informasi lingkungan Media ,00 hidup Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen ,00 4 Pembinaan dan Koordinasi Input - Dana Rupiah ,30 Pengembangan Sistem Output - Jumlah kab/kota yang dibina dan dikordinasikan kab/kota ,00 Pengaduan Lingkungan Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen ,00 5 Pembinaan dan Peningkatan Input - Dana Rupiah ,82 Kompetensi dan Kualitas Aparatur Output - Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan Aparatur ,00 lanjutan, pelatihan/kursus, bintek, seminar dan diseminasi

111 Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen ,00

112 III Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja 1 Penyusunan Rencana Kegiatan Input - Dana Rupiah ,82 Anggaran dan Pelaporan Output - Jumlah dokumen penyusunan rencana kegiatan anggaran Dokumen ,00 Pengelolaan Lingkungan Hidup dan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup berbasis kinerja Outcome - Persentase peningkatan pengembangan sistem perencanaan Persen ,00 dan sistem evaluasi kinerja SKPD 2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Input - Dana Rupiah ,46 Pelaksanaan Pengelolaan Output - Jumlah dokumen hasil monev dan pelaksanaan pengelolaan Dokumen ,00 Lingkungan lingkungan hidup penanganan kasus LH. Outcome - Persentase peningkatan pengembangan sistem Persen ,00 IV Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 1 Pemantauan Kualitas Air Input - Dana Rupiah ,50 Output - Jumlah sungai dan danau yang diketahui status mutu airnya Sungai dan 7 dan 1 10 dan 2 150,00 Danau Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 2 Pemantauan Kualitas Udara Input - Dana Rupiah ,61 Output - Jumlah kab/kota yang diketahui status mutu udara ambiennya Kab/Kota ,00 Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 3 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,70 Adipura dan Kalpataru Output - Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh penghargaan Kab/Kota ,00 adipura dan kalpataru Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 4 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,27 Pengelolaan Limbah B3 Output - Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina Kab/Kota dan 24 dan dan ,00 dan diawasi dalam pengelolaan limbah B3 Pemrakarsa Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 5 Koordinasi, Pembinaan dan Input - Dana Rupiah Pengawasan Ketaatan dan Output - Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina Kab/Kota 12 dan 7 24 dan Pemrakarsa Usaha dan/atau dan diawasi tingkat ketaatan dalam menerapkan peraturan dan Kegiatan perundang-undangan bidang LH Pemrakarsa Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup

113 6 Koordinasi, Pembinaan dan Input - Dana Rupiah ,66 Inventarisasi Bahan Perusak Ozon Output - Persentase data konsumsi bahan perusak ozon (BPO) Persen ,00 yang diinventarisasi Outcome Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 - kerusakan lingkungan hidup 7 Koordinasi Penilaian Dokumen Input - Dana Rupiah ,19 Lingkungan Hidup Output - Jumlah dokumen lingkungan hidup yang dinilai oleh komisi Dokumen ,00 penilai amdal provinsi Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 8 Pembinaan Sulsel Go Green Input - Dana Rupiah ,20 Output - Jumlah pemangku kepentingan yang dibina Jalur ,00 Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 9 Koordinasi dan Pengawasan Input - Dana Rupiah ,56 Pelaksanaan KLHS Provinsi Output - Jumlah kab/kota dan Provinsi di Sulsel yang dibina KLHSnya Kab/Kota ,00 Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 10 Pelayanan Pengujian Laboratorium Input - Dana Rupiah ,41 Lingkungan Hidup Output - Jumlah jenis parameterterakreditasi yang diuji Parameter ,67 Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 11 Pembinaan dan Fasilitasi Input - Dana Rupiah ,20 Pengelolaan Persampahan Output - Jumlah kab/kota yang dibina Kab/Kota ,00 Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup 12 Pembinaan dan Pengawasan Input - Dana Rupiah ,94 Komisi Penilai AMDAL, UKL dan Output - Jumlah komisi penilai AMDAL, UKL-UPL kab/kota yang dibina Kab/Kota ,00 Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen ,00 kerusakan lingkungan hidup V Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,71 Pemulihan Kualitas Lingkungan Output - Jumlah kab/kota yang dibina kualitas lingkungan hidupnya Kab/Kota ,00 Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen ,00 2 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,23 Kawasan Pesisir, Laut dan, Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota ,33 Pulau-pulau Kecil Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen ,00 3 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,23 Pengembangan dan Pemantapan Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota ,33 Kawasan Konservasi Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen ,00 4 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,05 Pelestarian Kawasan Karet Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota ,00 Pengaduan Lingkungan Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen ,00

114 5 Pembinaan dan Koordinasi Input - Dana Rupiah ,82 Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota ,00 Iklim Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen ,00 6 Pembinaan dan Koordinasi Input - Dana Rupiah ,93 Pengelolaan Keanekaragaman Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota ,00 Hayati dan Plasma Nutfah Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen ,00 VI Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 1 Pembinaan Sulsel Go Grren Input - Dana Rupiah ,06 Jalur Sekolah Output - Jumlah sekolah yang dibina Sekolah ,00 Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen ,00 hidup 2 Pembinaan Penerapan Sistem Input - Dana Rupiah ,19 Manajemen Lingkungan Ekolabel, Output - Jumlah kab/kota yang dibina Kab/Kota ,33 Produksi Bersih, dan Teknologi Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen ,00 Berwawasan Lingkungan hidup 3 Pembangunan Prasarana dan Input - Dana Rupiah ,89 Operasional Perguruan Tinggi Output - Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dibangun Sekolah ,00 Lingkungan Hidup di Sulsel Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen ,00 hidup 4 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,60 Laboratorium Lingkungan Hidup Output - Jumlah laboratorium kab/kota yang dibina Kab/Kota ,00 Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen ,00 hidup 5 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,00 Penyusunan Sistem Informasi Output - Jumlah kab/kota yang dibina Kab/Kota ,00 Lingkungan Hidup Daerah (SILHD) Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen ,00 hidup 6 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah ,09 Penerapan Kearifan Lokal Output - Jumlah kab/kota yang dibina Kab/Kota ,00 Lingkungan Hidup Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen ,00 hidup 7 Pembinaan dan Kerjasama Input - Dana Rupiah ,83 dengan Organisasi Peduli Output - Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang dibina dan Organisasi ,00 Lingkungan dijalin kerjasama Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen ,00 hidup VII Program Penataan Hukum Lingkungan Hidup 1 Identifikasi, Investigasi, dan Input - Dana Rupiah ,38 Pelayanan Pengaduan Masyarakat Output - Persentase pengaduan berkaitan dengan dugaan Persen ,86 terhadap Lingkungan Hidup pencemaran/kerus akan LH Outcome - Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum Persen ,00 lingkungan

115 2 Koordinasi Penegakan Hukum Input - Dana Rupiah ,58 dan Penanganan Kasus Lingkungan Output - Persentase kasus/perkara LH yang ditangani Persen ,00 Hidup Outcome - Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum Persen ,00 lingkungan 3 Koordinasi dan Penyusunan Input - Dana Rupiah ,09 Produk Hukum Lingkungan Output - Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan Draft Produk ,00 Hidup Outcome - Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum Persen ,00 lingkungan 4 Sosialisai Peraturan Perundang- Input - Dana Rupiah ,62 undangan Lingkungan Hidup Output - Jumlah peraturan perundang-undangan lingkungan hidup Peraturan ,00 yang disosialisasikan ,00 Outcome - Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum Persen ,00 lingkungan

116 HASIL CAPAIAN TARGET PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROV. SULSEL TAHUN ANGGARAN : 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET HASIL CAPAIAN TARGET PERSEN (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Penurunan Beban Pencemaran Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA dan Meningkatnya Pengendalian Kerusakan Lingkungan 20% 20% Jumlah sungai/ danau yang diketahui status kualitas 7 Sungai dan 1 Danau 10 Sungai dan 2 Danau airnya Jumlah kab/kota yang diketahui status kualitas 13 Kab/Kota 13 Kab/Kota udara ambiennya Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh penghargaan Adipura dan kalpataru 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota Jumlah kab/kota dan jumlah pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina & diawasi dalam 24 Kab/Kota dan 30 Pemrakarsa Usaha 24 Kab/Kota dan 30 Pemrakarsa Usaha pengelolaan limbah B Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang dibina dan diawasi tingkat ketaatan dalam menerapkan peraturan perundang-undangan bidang LH 12 Kab/Kota dan 7 Pemrakarsa Usaha 6 Persentase data konsumsi bahan perusak ozon (BPO) di Sulawesi Selatan yang diinventarisir 7 Jumlah dokumen LH yang dinilai oleh Komisi Penilai Amdal Provinsi 24 Kab/Kota dan 15 Pemrakarsa Usaha 205,26 15% 20% Dokumen 15 Dokumen 8 Jumlah jalur pemangku kepentingan yang dibina 3 Jalur 3 Jalur 9 Jumlah kab/kota dan provinsi di Sulsel yang di bina KLHSnya 5 Kab/Kota dan 1 Provinsi 5 Kab/Kota dan 1 Provinsi 10 Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji 12 Jenis Parameter Uji 20 Jenis Parameter Uji 11 Jumlah Kab/Kota yang dibina Pengelolaan Persampahannya 5 Kab/Kota 5 Kab/Kota ,67 100

117 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET HASIL CAPAIAN TARGET PERSEN 12 Jumlah Komisi Penilai AMDAL, UKL/ UPL kab/kota yang dibina 16 Kab/Kota 24 Kab/Kota 2 Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA dan 20% 20% 100 Meningkatnya Pengendalian Kerusakan Lingkungan 1 Jumlah kab/kota yang dibina pemulihan kualitas LHnya 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota Jumlah kab/kota yang difasilitasi dan dikoordinasikan kawasan pesisir, laut, dan pulaupulau 12 Kab/Kota 19 Kab/Kota kecil. 158,33 3 Jumlah kab/kota yang di bina kawasan 18 Kab/Kota 24 Kab/Kota konservasinya 133,33 4 Jumlah kab/kota pelestari kawasan karst yang di 2 Kab/Kota 2 Kab/Kota bina Jumlah kab/kota yang dibina dalam Adaptasi dan 12 Kab/Kota 24 Kab/Kota Mitigasi Perubahan Iklim Jumlah kab/kota yang dibina dalam pelestarian 15 Kab/Kota 24 Kab/Kota kehati Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 1 Jumlah kab/kota yang dibina melalui Sulsel Go Green Jalur Sekolah 2 Jumlah kab/kota yang dibina dalam Pengerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produk Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan 20% 20% Kab/Kota 24 Kab/Kota 18 Kab/Kota 24 Kab/Kota ,33 3 Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dibangun 1 Sekolah 1 Sekolah Jumlah laboratorium kab/kota yg dibina 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota Laboratorium LH 100

118 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET HASIL CAPAIAN TARGET PERSEN 5 Jumlah kab/kota yang dibina dalam Penyusunan SILHD 6 Jumlah kab/kota yg dibina dalam penerapan kearifan lokal LH 7 Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang bermitra dan menjalin kerjasama 15 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 25 Organisasi 25 Organisasi Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup 5 Percepatan Implementasi Reformasi Birokrasi Persentase Peningkatan Ketaatan dan Penegakan 20% 20% 100 Hukum Lingkungan 1 Persentase pengaduan berkaitan dengan dugaan 35% 50% pencemaran/ kerusakan LH 142,86 2 Persentase kasus/ perkara LH yang ditangani 50% 50% Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan 5 produk hukum LH 6 draft produk hukum Jumlah peraturan perundang-undangan yang disosialisasikan 10 peraturan perundangundangan LH 10 peraturan perundangundangan 100 Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD 20% 20% Persentase peningkatan PAD dari Jasa Laboratorium 20% 47,03% 235,15 LH 2 Jumlah jenis parameter yang terakreditasi 20 Jenis parameter 20 Jenis Parameter 100 terakreditasi Terakreditasi 3 Jumlah data dan informasi LH yang dikelola dan 100% tersebarnya 100% tersebarnya 100 disebarluaskan informasi LH melalui berbagai media informasi LH melalui berbagai media 4 Jumlah kab/kota yang dibina dalam Pengembangan 24 Kab/kota 24 Kab/kota 100 Sistem Pengaduan Lingkungan 5 Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan lanjutan, pelatihan/ kursus, bintek, seminar, diseminasi 30 Org 30 Org 100

119 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET HASIL CAPAIAN TARGET PERSEN 6 Percepatan Implementasi Reformasi Birokrasi Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD 1 Jumlah buku laporan penyusunan rencana kegiatan anggaran dan pelaporan PLH berbasis kinerja 20% 20% jenis laporan 6 jenis laporan Jumlah buku laporan hasil monev dan pelaksanaan PLH 4 jenis laporan 4 jenis laporan Percepatan Implementasi Reformasi Birokrasi Persentase Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Persentase peningkatan pelayanan prima kepada publik 2 Jumlah buku laporan pengelolaan administrasi keuangan berbasis akrual dengan menganut Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) 3 Persentase terwujudnya pengelolaan administrasi kepegawaian yang efektif & efisien 20% 20% % perangkat kantor dan kerumahtanggaan 20% perangkat kantor dan kerumahtanggaan buku laporan keuangan 4 buku laporan keuangan % 100% Persentase peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan barang modal 20% ketersediaan dan pemeliharaan barang modal 20% ketersediaan dan pemeliharaan barang modal 100 Jumlah Program : 7 (Tujuh) Realisasi : 7 (Tujuh) Jumlah Anggaran : Rp ,00 Realisasi : Rp Makassar, 4 Maret 2015 KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Ir. Andi Hasbi, M.T Pangkat : Pembina Utama Muda NIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA EKS-III PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT - BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PERIODE 2016 TAHUN ANGGARAN 2016

PERJANJIAN KINERJA EKS-III PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT - BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PERIODE 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 PERJANJIAN KINERJA EKS-III PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT - BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA (PROGRAM) SATUAN TARGET (%) 4 5 6 7 Program: Pelayanan Administrasi Perkantoran Program:Peningkatan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

10 sungai dan 2 danau

10 sungai dan 2 danau Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kondisi Kinerja pada Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KODE Program dan Kegiatan Awal RPJMD Tahun 2014

Lebih terperinci

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pengendalian Dampak 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 2. Analisis Mengenai Dampak (AMDAL) 3. Pengelolaan Kualitas

Lebih terperinci

- 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

- 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP - 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan

Lebih terperinci

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP - 283 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan Limbah

Lebih terperinci

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP LAMPIRAN VIII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Pengendalian Dampak 1. Pengelolaan

Lebih terperinci

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP - 216 - H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Pengendalian Dampak Lingkungan 1. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan Limbah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3. CAPAIAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015

LAMPIRAN 3. CAPAIAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULSEL LAMPIRAN 3. CAPAIAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 Realisasi Kinerja Pada Triwulan No Sasaran

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Pasal 1 ayat 16 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa program

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 37 Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BERITA DAERAH KOTA DEPOK BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 56 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA

PERUBAHAN RENCANA KERJA PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH NOMOR: 188.4/3235/SET/BLHD TENTANG PENETAPAN PERUBAHAN RENCANA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 39 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Bab ini menjelaskan dengan singkat definisi, fungsi, dan peran dari dokumen Renstra yang telah ditetapkan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008

Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008 - 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH

PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah JL. TITIAN PUSPA IV KOBA Email : klh@bangkatengahkab.go.id

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang :

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP

GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP 1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

Lebih terperinci

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) STRUKTUR ORGANISASI Unsur organisasi Ba terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu unsur Pimpinan (Kepala Ba), Pembantu Pimpinan (Sekretaris Sub Bagian)

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PENAJAM PASER

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah yang baik ( good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan otonomi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA RENJA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Urusan kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Urusan kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Dinas Urusan kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung sejak dimulainya pemerintahan secara struktur organisasi dan tata kerja diawali di Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT KANTOR PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 34 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 34 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI RIAU SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 34 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2012 BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) PEMERINTAH DAERAH DIY BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH)

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2012 BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) PEMERINTAH DAERAH DIY BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2012 BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) PEMERINTAH DAERAH DIY PEMERINTAH DAERAH DIY BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) Yogyakarta, 2013 DAFTAR ISI Kata Pengantar...

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Sejarah BLHD Provinsi Banten yang terbentuk seiring dengan berdirinya Provinsi Banten melalui Undang-undang No. 23 Tahun 2000 dan sudah mengalami beberapa perubahan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN No. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN 1 Kepala Dinas 2 Sekretaris Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program/kegiatan di bidang sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 1. Pendahuluan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN CILACAP DENGAN

Lebih terperinci

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan Bab I Pendahuluan Didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

BUPATI KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

Lebih terperinci

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan BAB XXVII BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 540 Susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Kepala

Lebih terperinci

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP Pada Tahun Anggaran 2008, penyelenggaraan urusan wajib bidang lingkungan hidup sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang dilaksanakan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1488, 2013 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekosentrasi. Lingkungan Hidup. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 WALIKOTA BOGOR,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 WALIKOTA BOGOR, BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA WALIKOTA BOGOR, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terselenggaranya kepemerintahan yang baik. merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. Terselenggaranya kepemerintahan yang baik. merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi BAB I PENDAHULUAN I.1. DATA UMUM ORGANISASI Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA A. Sejarah Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah mengalami beberapa perubahan antara lain : Dinas kebersihan

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2011 BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2011 BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2011 BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) Yogyakarta, Maret

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016 Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Lingkungan Hidup tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : ANALISIS MENGENAI DAMPAK 2. TUGAS : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis penilaian dan pemantauan analisis mengenai dampak lingkungan 3. FUNGSI : a. penyusunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam kerangka pembangunan Good Governance yang berorientasi pada hasil, dan dalam rangka mendukung pencapaian

Lebih terperinci

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015 LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH PROFIL WILAYAH SULAWESI SELATAN Luas Area : 46.083,94 Km2 Panjang Pesisir

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI PROFIL DINAS KABUPATEN WONOGIRI Alamat : Jln. Diponegoro Km 3,5 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri Telp : (0273) 321929 Fax : (0273) 323947 Email : dinaslhwonogiri@gmail.com Visi Visi Dinas Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL

Lebih terperinci

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015-2018

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH `BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP (Urusan Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL) Aceh. 2. Realisasi Pelaksanaan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG TUGAS POKOK FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROPINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target Tabel 5.1 Rencana, Kegiatan, Kinerja, Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan SKPD Badan Hidup Kabupaten Pelalawan (Satuan Dalam Juta Rupiah) 1.1. Meningkatkan 1.1.1. kinerja Membaiknya pelayanan kinerja

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 E. Kelembagaan 17.1. Profil BPLHD Provinsi DKI Jakarta Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 230 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah tidak terpisahkan dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional seperti yang telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOSOBO SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PEKALONGAN DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA (PK) PEJABAT STRUKTURAL ESELON III PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA (PK) PEJABAT STRUKTURAL ESELON III PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 206 Sekretaris Badan () (2) (3) yang Lengkap, Akurat dan Mudah Diakses oleh Semua Pemangku Kepentingan dan Masyarakat Publikasi Dokumen Status Dokumen 6. 7. 8. 9. 0. Program Pelayanan

Lebih terperinci