BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hendra Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan beberapa penelitian tentang mesin pencacah plastik, definisi sampah plastik, jenis-jenis sampah plastik, cara penanggulangan sampah platik itu sendiri, serta penjelasan mengenai penggunaan dan tujuan metodologi VDI DEFINISI SAMPAH Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Menurut (Ashidiqy, 2009) Sebenernya sampah banyak penggolongannya, tetapi umumnya masyarakat mengenal ada 3 jenis yaitu : Sampah Organik Yaitu sampah yang mudah membusuk atau sampah yang dapat terurai oleh aktifitas organisme pembusuk. Organisme pembususknya adalah cacing. Bahan yang mudah terurai seperti makanan, sayuran, daunan kering dan sebagainya menjadi kompos.
2 Sampah Anorganik Adalah sampah yang tidak mudah membusuk atau sampah yang sulit terurai seperti plastik, botol, dan gelas minuman dan sebagainya yang membutuhkan waktu yang lama untuk terurai Sampah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Adalah limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain. Dari data di atas bisa menjelaskan bahwa kesadaran pemisahan sampah di DKI Jakarta masih sangat kecil. Jadi harus ada pemahaman tentang penanggulangan sampah yang ada di lingkungan masyarakat. Gambar 2.1 Hierarki Sampah Sesuai hierarki sampah sebenarnya kita mengarahkan masyarakat ke pencegahan (Preventation), tetapi dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hierarki limbah, mengakibatkan banyaknya masyarakat yang langsung membuang limbah atau sampah begitu saja kea lam. Tujuan hierarki sampah adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah (Wikipedia, 2017) Maka dari itu harus memberi penjelasan tentang Prinsip 4R, karena pada dasarnya 4R adalah pengembangan dari hierarki sampah, maka dengan cara ini dapat menimbulkan pemahaman kenapa sampah itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
3 7 Apa saja 4R itu : Gambar 2.2 4R Picture Sumber : (Mulyono, 2016) a. Replace (mengganti) : Gantilah barang barang yang dapat di pergunakan dalam jangka lama dan tahan lama serta yang terpenting adalah ramah lingkungan. Contoh : Mengganti penggunaan kantong plastik dengan kantong plastik biodegradable, karena kantong palstik bahan ini lebih mudah terurai. Membawa botol minum dari rumah atau menggunakan botol yang bisa digunakan berulang kali. Menghindari menggunakan styrofoam, lebih baik membawa kotak makan sendiri untuk tempat makan yang akan kita beli. b. Reduce (mengurangi) Supaya tidak menghasilkan banyak sampah, maka kita pun bisa meminimalisir pemakaian benda benda yang sekali pakai. Contoh : Ketika berbelanja sebaiknya membawa tas belanja sendiri dari rumah sehingga tidak perlu menggunakan kantong plastik. Jangan sering membeli minuman botol karena jika minuman sudah habis maka botolnya hanya menambah sampah, lebih baik membawa botol air dari rumah. Menggunakan barang yang bisa di isi ulang.
4 8 c. Reuse (menggunakan kembali) Merupakan sebuah aktifitas mengelola sampah dengan menggunakan kembali. Jika kita memanfaatkan benda benda yang tidak terpakai kembali, maka sampah pun akan berkurang. Contoh : Membiasakan tidak membuang sampah kantong plastik habis berbelanja, karena bisa digunakan kembali. Menggunakan kaleng bekas menjadi tempat pensil atau pot bunga. Menggunakan baju bekas untuk kain lap atau pel. d. Recycle (Mendaur Ulang) Recycle sendiri merupakan upaya pengurangan sampah dengan cara mendaur ulang. Dalam hal ini kita harus bisa membedakan sampah organik dan anorganik. Untuk mendaur ulang sampah anorganik sendiri bisa dengan mengumpulkan barang barang seperti botol plastik bekas minuman, majalah, kertas bekas maupun kaleng bekas. Contoh : Dengan cara menghancurkan sampah botol kemudian di olah kembali menjadi bahan baku kembali. Seperti sekarang sudah ada bank sampah di DKI Jakarta sebagai tempat mengumpulkan sampah anorganik. Telah diuraikan desain dan fabrikasi mesin daur ulang plastik yang meminimalkan keterbatasan yang sudah ada (impor) ke skala yang lebih besar dan luas pemanfaatannya serta pada saat yang sama memastikan pengelolaan sampah yang lebih efektif, (Ugoamadi C.C, Ihesiulor O.K.,2011) Termasuk perhitungan bagian gaya-gaya dan daya transmisi, termasuk desain gigi, shaft, pemilihan bantalan, motor, kopling dan analisis ekonomi telah diuraikan dengan detail (Hammed, O. et al, 2015). Fokus pada perhitungan elemen-elemen mesin seperti belt,shaft,etc,juga perhitungan daya motor, torsi serta gaya yang diperlukan untuk menghancurkan objeknya,seperti plastik. (Kshirsaga, N.V., et al, 2014)
5 9 Sebuah mesin portabel untuk melayani berbagai masalah seperti bergerak dari satu tempat ke tempat lain, tidak memerlukan ruang lebih besar dibandingkan dengan mesin yang besar.hal ini juga membantu masyarakat untuk memulai bisnis kecil (Hande S.A., et al, 2015) Mata pisau yang berputar umumnya digunakan untuk memotong menjadi potongan-potongan kecil. pisau dipasang di daerah pinggiran yang sempit untuk mempertahankan kesenjangan antara pisau dan hasilkan pemotongan yang dinginkan. pergerakan dua mata pisau berdekatan dengan model tumpang tindih selama memotong. (Shih, J.A., et al, 2004) Metode pembuangan sampah yang dibuang di mana limbah seperti larut dalam tempat tertentu dan membusuk. limbah yang dibuang membutuhkan waktu lebih untuk menurunkan dan juga membuat pencemaran lingkungan.mesin penghancur limbah plastik bertujuan untuk mengurangi limbah dan mengubahnya menjadi yang lebih berguna. (Nithyananth, S. et al, 2014) Menjelaskan tiga dasar desain low-speed (kadang kadang disebut geser) shredders yang telah berevolusi bervariasi untuk memenuhi syarat syarat permohonan untuk menghancurkan jenis limbah plastik(hill, M.R.,-) 2.3 JENIS JENIS SAMPAH PLASTIK Sebagian besar negara memiliki skema daur ulang yang dapat dengan mudah mendaur ulang plastik dengan nomor 1#, 2#, 5# dan 6#. Plastik dengan nomor 3#, 4# dan 7# juga lebih sulit untuk didaur ulang. beberapa ahli kesehatan percaya ada juga beberapa kekhawatiran tentang bocornya kandungan kimia dari plastik kontainer dengan nomor 3, 6 dan 7. Kandungan kimia yang dapat mencemari makanan atau minuman jika digunakan dalam waktu yang lama atau untuk menyimpan air panas. Plastik dengan nomor 1, 2, 4 dan 5 masih aman untuk berisi makanan dan minuman. Salah satu bahan kimia yang dicemaskan oleh beberapa ahli adalah dalam plastik dengan nomor 7 yaitu bisphenol A (BPA). Beberapa ilmuwan telah mengklaim BPA dapat menjadi hormon disruptor dan mengakibatkan penyakit seperti kanker dan buruknya perkembangan anak.
6 PETE / PET / polyethylene terephthalate. Gambar 2.3 PET /PETE / polyethylene terephthalate Sumber : (Syamsir, 2016) Plastik jenis ini banyak digunakan sebagai botol minuman seperti air mineral, minuman bersoda, botol kecap dan saos. jenis ini bening, atau transparan. jenis plastik PET ini akan penyok pada suhu yang tinggi. sangat disarankan jangan menggunakan jenis plastik ini sampai berulang-ulang. Logo dari plastik ini adalah sebuah segitiga dengan angka nomer satu ditengahnya HDPE / high density polyethylene Gambar 2.4 HDPE/ high density polyethylene Sumber : (Syamsir, 2016)
7 11 Warnanya putih susu pekat, jenis ini banyak digunakan sebagai pembungkus susu. logo dari plastik ini adalah sebuah segitiga dengan kode huruf nomer 2 di tengahnya PVC / polyvinyl chloride Gambar 2.5 PVC/ polyvinyl chloride Sumber : (Syamsir,2016) Jenis plastik ini banyak digunakan sebagai pembungkus makanan, dan kandungan utama dari jenis pvc ini adalah DEHA. ini juga berbahaya bagi kesehtan ginjal, mengganggu kerja hati. jadi jangan sekali klai memanaskan makanan jika makanan itu masih terbungkus oleh pvc. sedangkan simbol dari jenis plastik ini adalah sebuah segitiga yang diberi huruf angka LDPE / Low Density Polyethylene Gambar 2.6 LDPE/ Low Density Polyethylene Sumber : (Syamsir, 2016)
8 12 Banyak makanan yang menggunakan jenis LDPE ini, dan salah satu sifat utama dari plastik ini adalah lembek tapi kuat. jenis LDPE ini sangat gampang untuk didaur ulang. sedangkan logo atau simbol dari jenis plastik ini adalah sebuah segitiga dengan kode huruf angka PP / polypropylene Gambar 2.7 Polypropylene Sumber : (Syamsir, 2016) Warnanya transparan tapi tidak jernih atau sekilas akan tampak seperti berawan, ini banyak ditemukan sebagai pembungkus minuman, dan jenis ini sangat aman untuk digunakan. symbol dari plastik ini adalah berupa segitiga dengan angka 5 ditengahnya PS / polystyrene Gambar 2.8 Polystyrene Sumber : (Syamsir, 2016)
9 13 Jenis PS ini merupakan bahan pembuatan styrofom. jika digunakan sebagai pembungkus makanan disarankan hanya untuk sekali pakai saja. bahan ini banyak ditemukan pada gelas styrofom yang hanya sekali pakai. mengingat akan bahaya dari plastik jenis ini cukup berbahaya sebaiknya kita menghindari untuk menggunakannya. Dan bahaya yang paling besar adalah mengganggu kesehatan otak dan menggangu sistem reproduksi pada wanita Other (O) Gambar 2.9 Other Sumber : (Syamsir, 2016) Ini adalah plastik selain dari yang telah disebutkan diatas, biasanya berjenis Polycarbonate. bahan jenis plastik ini akan menghasilkan Bisphenol-A. resiko dari bisphenol -A ini akan merusak sistem hormon pada tubuh manusia. 2.4 PENANGGULANGAN SAMPAH Dari penjelasan diatas kita sudah bisa mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk melakukan penanggulangan sampah, ada beberapa cara untuk melakukan penangulangan sampah Diolah Menjadi Pupuk Pengolahan ini dilakukan untuk sampah yang mudah terurai atau biasanya digunakan untuk sampah jenis organik Pembakaran Pengolahan ini dilakukan pada sampah yang sulit terurai atau perlu waktu yang lama untuk terurai maka dari itu cara membersihkannya adalah dengan cara
10 14 membakarnya, biasanya di gunakan untuk sampah anorganik, cara ini sangat tidak disarankan dikarenakan dapat menimbulkan pemanasan global Daur Ulang Pengolahan ini dilakukan pada sampah yang sulit terurai juga tetapi cara daur ulang adalah cara yang menggunakan keahlian atau menggunakan alat untuk mendaur ulang kembali sampah anorganik Bank Sampah Penanggulangan sampah ini adalah suatu sistem pengolahan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan secara aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung dan memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Dari kajian di atas penanggulangan sampah sudah dilakukan oleh Provinsi DKI Jakarta, Bank sampah DKI Jakarta sudah mencapai 374 tempat yang tersebar diseluruh DKI Jakarta sejak tahun 2008, jumlah ini akan terus bertambah lebih banyak pada tiap tahunnya. Gambar 2.10 Peta Bank Sampah DKI Jakarta Sumber : (Google Map, 2008)
11 15 Tetapi dikarenakan sampah plastik yang sudah dikumpulkan pada bank sampah tidak diolah kembali, sehingga harga jualnya sangat rendah. Maka dari itu dalam tugas akhir ini penulis akan membuat alat penghancur sampah plastik untuk menaikan nilai ekonomi dari barang bekas yang akan dijual oleh bank sampah. Penulis akan menganalisa dan menghitung tentang perancangan dan konstruksi mesin pencacah plastik skala kecil bagi pengabdian masyarakat khususnya bagi para ibu ibu pengelola bank sampah, UMKM dan masyarakat umum. Disini penulis melakukan perancangan dan menentukan desain serta konstruksi yang paling tepat untuk alat penghancur samph plastik. Tabel 2.1 Perbandingan Harga Sampah Yang Sudah Diolah HARGA SAMPAH PLASTIK 2016 BELUM DI SUDAH DI NAMA OLAH OLAH HASIL PERALON AQUA BOTOL MAINAN
12 16 Evaluasi dan validasi hasil penganalisaan dan perhitungan desain mesin ini dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Beberapa penelitian dan fabrikasi tentang alat penghancur sampah plastik baik skala besar maupun menengah telah banyak diuraikan oleh para peneliti baik skala nasional maupun skala internasional, juga tentang fabrikasinya. Perhitungan pembagian gaya gaya dan daya transmisi termasuk desain pisau, pemilihan motor penggerak. 2.5 DEFINISI DAYA Dalam fisika, daya adalah kecepatan melakukan kerja. Daya sama dengan jumlah energi yang dihabiskan per satuan waktu. Dalam sistem SI, satuan daya adalah joule per detik (J/s), atau watt untuk menghormati James Watt, penemu mesin uap abad ke- 18. Daya adalah besaran skalar. Integral daya terhadap waktu mendefinisikan kerja yang dilakukan. Karena integral tergantung lintasan dari gaya dan torsi, maka perhitungan kerja tergantung lintasan. (Wikipedia, 2017) Sebagai konsep fisika dasar, daya membutuhkan perubahan pada benda dan waktu yang spesifik ketika perubahan muncul. Hal ini berbeda dengan konsep kerja, yang hanya mengukur perubahan kondisi benda. Misal, kerja yang dilakukan seseorang adalah sama ketika mengangkat beban ke atas tidak peduli ia lari atau berjalan, namun dibutuhkan daya lebih besar untuk berlari karena kerja dilakukan pada waktu yang lebih singkat. Daya keluaran motor listrik adalah hasil perkalian antara torsi yang dihasilkan motor dengan kecepatan sudut dari tangkai keluarannya. Daya pada kendaraan bergerak adalah hasil kali gaya traksi roda dengan kecepatan kendaraan. Kecepatan di mana bohlam lampu mengubah energi listrik menjadi cahaya dan panas diukur dalam watt semakin tinggi nilainya, maka dibutuhkan energi listrik per satuan waktu yang makin banyak.
13 RUMUS DAN SATUAN DAYA Dalam Fisika, Daya disimbolkan dengan Persamaan Berikut : (2.1) Dari Persamaan diatas maka kita juga dapat mengubah rumus daya menjadi: (2.2) atau (2.3) Hasil tersebut didapatkan karena Rumus Daya (P) = Gaya (F) dikali Jarak (s) dibagi Waktu (t) Dan Rumus Kecepatan (v) = jarak (s) dibagi waktu (t) Dimana : P = Daya ( satuannya J/s atau Watt ) W = Usaha ( Satuannya Joule [ J ] ) t = Waktu ( satuannya sekon [ s ] ) F = Gaya (Satuannya Newton [ N ] ) s = Jarak (satuannya Meter [ m ] ) v = Kecepatan (satuannya Meter / Sekon [ m/s ] ) 2.7 DEFINISI GAYA Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya dapat menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk pada benda. Gaya termasuk ke dalam besaran Vektor, karena memiliki nilai dan arah. Sebuah Gaya disimbolkan dengan huruf F (Force) dan Satuan Gaya dalam SI (Satuan Internasional) adalah Newton, disingkat dengan N. Pengukuran gaya dapat dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau neraca pegas. Untuk melakukan sebuah gaya diperlukan usaha (Tenaga), semakin besar gaya yang hendak dilakukan, maka semakin besar pula Usaha (tenaga) yang harus dikeluarkan. (Hadi, A., 2015)
14 SIFAT SIFAT GAYA Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gaya memiliki beberapa sifat berikut : 1. Gaya dapat mengubah arah gerak benda 2. Gaya dapat mengubah bentuk benda 3. Gaya dapat mengubah posisi benda dengan cara menggerakkan atau memindahkannya 2.9 RUMUS DAN SATUAN GAYA Gaya dirumuskan dengan tiga rumusan dasar yang menjelaskan kaitan gaya dengan gerak benda. Tiga Rumusan dasar ini adalah HUKUM NEWTON 1, 2, dan Hukum Newton 1 Jika Resultan (Penjumlahan atau pengurangan gaya) yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang semula diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Jadi Rumus Hukum Newton 1 adalah : (2.4) Dimana : F = Resultan Gaya (kg/m/s2) Hukum Newton 2 Percepatan (Perubahan dari kecepatan) gerak benda selalu berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding terbalik dengan massa benda. Jadi Rumus Hukum Newton 2 adalah : F = m.a (2.5)
15 19 Dimana : F = resultan gaya (Kg m/s2) m = Massa Benda (Kg) a = percepatan (m/s2) Hukum Newton 3 Setiap Aksi akan menimbulkan reaksi, artinya Jika Suatu benda mengerjakan gaya terhadap benda kedua makan, benda kedua akan membalas gaya dari benda pertama dengan arah yang berlawanan. Jadi Rumus Hukum Newton 3 adalah : F AKSI = - F REAKSI (2.6) 2.10 MENGHITUNG PUTARAN POROS PISAU Dengan mengetahui putaran pada motor maka dapat ditentukan putaran pada pisau yang dapat diketahui dengan persamaan berikut : Gambar 2.11 Transmisi belt dan pulley Dapat dirumuskan sebagai berikut : (2.7) Sehingga : (2.8)
16 ANALISA GAYA DAN TORSI Sebelum pembuatan mesin dilakukan percobaan awal mengetahui besarnya gaya potong pada peralon. Percobaan dilakukan dengan metode seperti pada gambar berikut: F Gambar 2.12 Uji potong sampah peralon Dimana : 1. Pisau pemotong 2. Bahan yang dipotong atau peralon 3. Timbangan Metode percobaan : Pemotongan sampah plastik pada peren canaan mesin akan dilakukan secara acak, untuk mengetahui gaya potong yang paling besar, dilakukan percobaan pada sampah pipa pralon yang memiliki luas bidang paling besar, spesifikasinya yaitu dimeter 50 mm dan panjang mm. Percobaan dilakukan dengan metode seperti pada gambar berikut: Tabel 2.2 Tabel uji potong peralon Gaya potong Bahan yang diuji (Kgf) Pipa peralon 2,5 Pipa peralon 2,4 Pipa peralon 2,45 Pipa peralon 2,6 Pipa peralon 2,55 rata-rata 2,5
17 21 Dari data diatas, diambil gaya potong rata-rata sebesar 2,5 kgf untuk luasan ( 50), sehingga terhitung : Maka : W = m.g (2.9) Sehingga gaya geser (Ft) pada pisau adalah : M pisau = 0 W. L p - F k cm = 0 (2.10) Pisau yang digunakan untuk memotong sampah plastik dalam perencanaan mesin sebanyak 5 pisau untuk dua kali potong, sehingga dapat dihitung besarnya gaya potong untuk 5 pisau menggunakan rumus : F potong = F k. z (2.11) 2.12 ANALISA DAYA Daya yang dibutuhkan mesin pencacah sampah plastik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Daya pemotongan sampah plastik 2. Daya momen inersia 2.13 MENENTUKAN KECEPATAN PISAU Menentukan kecepatan keliling, pisau dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : L p R (d pp ) P Gambar 2.13 Skema poros pisau
18 22 (2.12) 2.14 DAYA PEMOTONGAN Setelah didapatkan gaya potong dan kecepatan keliling pisau, daya pemotongan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : P pot = F p. v p (2.13) 2.15 MOMEN INERSIA Momen Inersia Pisau Menentukan momen inersia pada pisau dihitung dengan cara sebagai berikut : (2.14) Momen Inersia Poros Menentukan momen inersia pada poros dihitung dengan cara sebagai berikut : (2.15) 2.16 KECEPATAN SUDUT Setelah memperoleh momen inersia pada poros dan pisau maka kecepatan sudut yang dihasilkan dapat ditentukan sebagai berikut : (2.16) 2.17 PERCEPATAN SUDUT Setelah memperoleh kecepatan sudut maka percepatan sudut yang dihasilkan dapat ditentukan sebagai berikut : (2.17)
19 23 Dimana : (2.18) (2.19) 2.18 TORSI Setelah memperoleh percepatan sudut maka torsi masing-masing momen dapat ditentukan sebagai berikut : Torsi Pisau (2.20) Torsi Poros (2.21) 2.19 MENGHITUNG DAYA TOTAL YANG DIBUTUHKAN Daya inersia total yang dibutuhkan adalah : P lt = P Ipi + P Ipo + P pot (2.22) 2.20 METODOLOGI DESAIN MENGGUNAKAN VDI 2206 Metode desain VDI 2206 merupakan metologi desain mekatronika yang didasari pada pendekatan desain untuk menghasilkan sinergi pada mesin. Perancangan yang di gagas oleh Persatuan Insinyur Jerman (Verein Deutsher Ingenieure/VDI) yang di jabarkan oleh Prof. Dr. Magdy M. Abdelhameed. Metode mekatronika adalah sinergi dalam integrasi mekanik, listrik dan sistem komputer dengan sistem informasi untuk desain dan membuat produk proses. Sinergi yang dihasilkan oleh kombinasi yang tepat dari parameter, produk akhir bisa lebih baik daripada sekedar jumlah dari bagian bagianya.
20 TUJUAN METODE VDI 2206 Efektifitas merupakan salah satu syarat utama dalam merancang suatu produk. Keinginan pemesan, situasi pasar dan perkembangan teknologi harus diperhatikan untuk bisa menghasilkan rancangan yang baik serta sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pemesan. Ketiga hal tersebut dapat diatasi dengan metode VDI Metode 2206 bertujuan untuk memudahkan seseorang perancang merumuskan dan mengarahkan berbagai varian desain yang ada karena dalam metode tersebut ide-ide yang ada disusun secara efisien dan sistematis. (Magdy, 2014).
RANCANG BANGUN DAN ANALISA DAYA PADA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK
RANCANG BANGUN DAN ANALISA DAYA PADA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK IRFAN ANWAR NIM: 41312110098 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA
31 BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA 4.1 MENGHITUNG PUTARAN POROS PISAU Dengan mengetahui putaran pada motor maka dapat ditentukan putaran pada pisau yang dapat diketahui dengan persamaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan beberapa penelitian dan fabrikasi tentang mesin pencacah plastik baik skala besar maupun menengah telah-telah banyak diuraikan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Sistem pengolahan limbah botol diharapkan dapat dimanfaatkan kembali sebagai suatu bahan baru. Dengan suatu teknologi pembuatan, hasil pemanfaatan sampah secara
Lebih terperinciPENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT.
1 PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT. 2 Regulasi terkait Pencemaran Tanah Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah PP No. 150 th. 2000 ( Kerusakan tanah untuk produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM TRANSMISI MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK PP (polypropylene)
PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK PP (polypropylene) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : M. YUSUF ASADULLAH NIM. I 8112023
Lebih terperinciBotol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani
Botol Plastik Sustainable Design Monica Tjenardi Putri 10120210198 Anastasia Sonia 10120210208 Olivia Sylvia Bellani 10120210320 Definisi Definisi, Material, Proses Pembuatan, Sistem Segel Sebuah wadah
Lebih terperinciBOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine
BOTOL PLASTIK Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine Botol Plastik wadah untuk benda cair, yg berleher sempit dan terbuat dari plastik. Jenis-jenis botol plastik 1. PETE atau PET (polyethylene
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia dan kemajuan akan suatu industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut data statistik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN
PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN 22409793 Latar Belakang Sampah botol plastik merupakan limbah yang dihasilkan oleh rumah dan pabrik
Lebih terperinciPEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN
Pendahuluan PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciPertanyaan yang sering ditanyakan. Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak?
Pertanyaan yang sering ditanyakan Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak? 1 2 Bagaimana ASI diproduksi? Ibaratnya pabrik: 1. Pabrik 2. Jalur distribusi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan hasil aktivitas manusia yang tidak dapat dimanfaatkan. Namun pandangan tersebut sudah berubah seiring berkembangnya jaman. Saat ini sampah dipandang
Lebih terperinciBagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS Nedi Sunaedi nedi_pdil@yahoo.com PENGERTIAN SAMPAH Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktivitas manusia dan/atau alam yang tidak
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi
BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori
Lebih terperinciIlmu Bahan. Bahan Polimer
Ilmu Bahan Bahan Polimer Bahan Polimer Polimer disebut juga makromolekul merupakan molekul besar yang dibentuk dengan pengulangan molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer berasal dari dua kata :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS SAMPAI 30 KG/JAM SKRIPSI
PERENCANAAN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS SAMPAI 30 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin OLEH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa
Lebih terperinciDINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Plastik Polyethylene Terephthalate (PET) Pada botol plastik yang transparan dan tembus pandang seperti botol air mineral, botol minuman sari buah, minyak goreng, kecap, sambal,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Perancangan Reaktor Pirolisis Pada reaktor pirolisis alat ini dibuat menggunakan 2 tabung freon bekas yang tidak terpakai karena menggunakan tabung yang sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global. Plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat,
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER
PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER 1 Mohamad Yamin 2 Dita Satyadarma 3 Pulungan Naipospos 1,2,3 Center for Automotive Research, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424 mohay@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi polimer pada saat ini telah memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan yang dapat didaur ulang (recycle), salah satu produk polimer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius. Bahkan di wilayah yang seharusnya belum menjadi masalah telah menjadi masalah. Yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini penanganan sampah kota di negara-negara berkembang seperti Indonesia hanya menimbun dan membakar langsung sampah di udara terbuka pada TPA (Tempat Pembuangan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di buang tanpa memikirkan dampak dari menumpuknya sampah salah satunya sampah organik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, isu mengenai pencemaran alam, kekurangan sumber daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green Peace, di sebelah
Lebih terperinciBANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK
BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK SUROSO, S.Pd.SD SD Negeri 1 Datarajan, Kec. Ulubelu, Kab. Tanggamus, Lampung PENGANTAR Lingkungan sekolah yang indah, bersih dan sehat adalah impian setiap warga sekolah.
Lebih terperinciPengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG
Pengolahan Sampah Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember 2017 PENDAHULUAN Latar Belakang: Penanganan sampah/problem tentang sampah khususnya di daerah perkotaan belum bisa teratasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Beton merupakan bahan yang paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia dan digunakan secara luas di dunia sebagai bahan kontruksi selain baja dan kayu. Beton digunakan
Lebih terperinciSampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
1. DEFINISI SAMPAH Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan
Lebih terperinciSegitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti
Segitiga pada Plastik 5 April 2013 Mutu Kemasan Industri Kemasan Daya saing Pasar Global Pilar Industri Pangan interaksi kontaminasi Kemasan produk Memahami kemasan solusi Kebijakan penggunaan kemasan
Lebih terperinciBAB III PERENCAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahan-bahan polimer seperti Polyvinyl chloride (PVC), Polypropylene, Polystyrene, Polymethyl methacrylate (PMMA) dan Polyethylene terephthalate (PET) semakin banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada berbagai alasan sehingga orang menggunakan kemasan plastik sebagai pembungkus pada makanan
Lebih terperinciTugas Akhir RM 0504 RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK PADA RUMAH TANGGA. Oleh : Ellza Gita Wardhany ( )
Laboratorium Diploma 3 Pengembangan Teknik Mesin D3 Disnaker Teknik - Mesin ITS ITS Tugas Akhir RM 0504 RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK PADA RUMAH TANGGA Oleh : Ellza Gita Wardhany (2107 039
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK Oleh : RAHMA GRESYANANTA 2107039001 FABIAN SURYO S 2107039023 Pembimbing Ir. Suhariyanto, MT ABSTRAK Limbah dari plastik merupakan masalah yang dianggap
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA DAN BANDAR UDARA DENGAN
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciSOAL LATIHAN PG IPA: ENERGI, USAHA, & DAYA 1. Energi yang dipunyai benda karena letaknya disebut... 2. Usaha yang dilakukan gaya 10 newton terhadap benda 20 kg supaya benda berpindah sejauh 5 meter adalah...
Lebih terperinciRINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA
1 RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi dasar 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan
Lebih terperinciPemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga
Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1. Penjelasan Tema/ Ide/ Judul Perancangan Pada judul laporan Desain Sofa Ruang Tamu Menggunakan Material Daur Ulang, dengan konsep Go-Green. Pemanfaatan
Lebih terperinciPENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)
PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Banyak pengertian sampah yang beredar di masyarakat. Menurut Kamus Istilah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sampah Banyak pengertian sampah yang beredar di masyarakat. Menurut Kamus Istilah Lingkungan, sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pembangkit listrik surya termal yang menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan mesin stirling jenis
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SPUIT BEKAS
RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SPUIT BEKAS Azhar Ashari 1), M. Miftach Farid 2), Ir Mahirul Mursid, M.Sc 3) Program Studi D3 Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Email:
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.
Lebih terperinciINTRODUCTION TO POLYMER. Oleh : LILIK MIFTAHUL KHOIROH, M.Si
INTRODUCTION TO POLYMER Oleh : LILIK MIFTAHUL KHOIROH, M.Si The term of polymer was first used by chemists from Sweden, Berzelius (1833) History of Polymer Polimer alam Polymer is combination from several
Lebih terperinciA. Pengertian Gaya. B. Jenis-Jenis Gaya
A. Pengertian Gaya Tarikan dan dorongan yang kita berikan pada benda disebut gaya. Apakah gaya yang kita berikan memiliki arah? Tentu, gaya memiliki arah. Ketika kita mendorong ke depan, benda pun akan
Lebih terperincimassa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bidang konstruksi semakin berkembang. Salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton, karena mudah dibentuk dan harga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Menyatakan polypropylene (PP) diperkenalkan sejak tahun 1950 dan saat ini menjadi plastik utama yang banyak digunakan dalam pembuatan produk plastik. Polypropylene
Lebih terperinciTEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK
TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078
Lebih terperinciPengelolaan Limbah Plastik Sebagai Upaya Pengurangan Pencemaran Lingkungan Melalui Transformasi Yang Memiliki Nilai Tambah Ekonomi
Pengelolaan Limbah Plastik Sebagai Upaya Pengurangan Pencemaran Lingkungan Melalui Transformasi Yang Memiliki Nilai Tambah Ekonomi Syaifuddin Yana* 1, Badaruddin 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Serambi
Lebih terperinciBAB VI Usaha dan Energi
BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya
Lebih terperinciPengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY
Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat Pendahuluan Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Sampah merupakan suatu barang yang dihasilkan dari aktivitas
Lebih terperinciGENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI
GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite
94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite seluruhnya memiliki bak tempat sampah sendiri sedangkan responden pemukiman kumuh
Lebih terperinciTKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Indikator : 1. Konsep usaha sebagai hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik adalah material sintetis yang berupa senyawa polimer yang unsur utamanya adalah karbon dan hidrogen atau hidrokarbon. Sejak ditemukan material plastik maka
Lebih terperinciPEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI
PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)
LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Sampah merupakan zat- zat atau benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi, baik berupa bahan buangan yang berasal dari rumah tangga maupun dari pabrik sebagai sisa industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sampah adalah barang sisa suatu kegiatan/aktivitas manusia atau alam. Sampah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 2.1.1 Sampah Organik Yaitu sampah yang mudah membusuk atau
Lebih terperinciKERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan
IV KERJA DAN ENERGI Kompetensi yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini adalah kemampuan memahami, menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep kerja dan energi pada kehidupan sehari-hari ataupun
Lebih terperinciSebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.
Jawab: P = Fv = (5 N) (2 m/s) = 10 N m/s = 10 watt. Jadi, daya benda tersebut adalah 10 watt. Menguji Diri Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah:
Lebih terperinciBALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012 FUNGSI KEMASAN WADAH PERLINDUNGAN FISIK PERLINDUNGAN BARRIER KOMUNIKASI KEAMANAN KENYAMANAN Identifikasi dan informasi produk Isi Ukuran Keamanan
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperincibahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sampah merupakan suatu pokok permasalahan yang banyak di perbincangkan oleh orang-orang, seperti yang kita ketahui jumlah sampah di Indonesia setiap tahunnya mengalami
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X
Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X Untung Surya Dharma 1) & Dwi Irawan 2). 1,2) Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Sejak plastik dipublikasikan di London pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes, plastik menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Plastik
Lebih terperincigenta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci
CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian Nasional android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: P CBT
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN
TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISA MESIN CRUSHING BOTOL PLASTIK BEKAS UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI
TUGAS AKHIR DESAIN DAN ANALISA MESIN CRUSHING BOTOL PLASTIK BEKAS UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah sangat berkembang dan terus semakin berkembang. Segala macam produk dan jasa yang disediakan oleh
Lebih terperinci1. PET Polyethylene Terephthalate
Perlu kita ketahui bersama bahwa secara internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik, yang mungkin bagi kita yang awam sangat perlu untuk diketahui, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pemerintah No 18 tahun 1999).
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Limbah a. Definisi Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dalam/ atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999). Limbah adalah bahan atau sisa buangan
Lebih terperinciPERHITUNGAN DAYA DAN PENGUJIAN MESIN PENGEPRESS SANDAL
PERHITUNGAN DAYA DAN PENGUJIAN MESIN PENGEPRESS SANDAL Oleh : FIDYA GHANI PUTRA 08 030 06 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Suhariyanto, MT. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperincisiswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.
6.5 Tekanan Apa kamu pernah mendengar orang terkena penyakit darah tinggi? Hal itu terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah. Kejadian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besar tekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas
Lebih terperinciPotensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang
Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Sudiro 1), Arief Setyawan 2), Lukman Nulhakim 3) 1),3 ) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N Alamat : Komplek perkantoran Pemda Muaro Jambi Bukit Cinto Kenang, Sengeti UJIAN SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan
Lebih terperinciPENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd
PENCEMARAN LINGKUNGAN Purwanti Widhy H, M.Pd Pengertian pencemaran lingkungan Proses terjadinya pencemaran lingkungan Jenis-jenis pencemaran lingkungan PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Berdasarkan UU Pokok
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DESAINDAN ANALISIS MESIN PENCUCI CACAHAN BOTOL PLASTIK UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI
TUGAS AKHIR DESAINDAN ANALISIS MESIN PENCUCI CACAHAN BOTOL PLASTIK UNTUK INDUSTRI KECIL DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI Disusun Oleh : NAFAKAH ARIF PERMADI D200100101 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciBab. Peta Konsep. Gambar 13.1 Mendorong mobil. Usaha. membahas melakukan
Bab 13 Usaha dan Energi Sumber: image.google.com Gambar 13.1 Mendorong mobil Mendorong mobil merupakan salah satu kegiatan yang membutuhkan tenaga. Ketika kamu mendorong mobil hingga bergerak, kamu telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampah yang dihasilkan tiap harinya. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah lama sampah menjadi permasalahan serius di berbagai kota besar di Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia berbanding lurus dengan sampah yang
Lebih terperinci