BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Transkripsi

1 Mei 21 ISSN: PENGEMBANGAN LEMBAR EGIATAN SISWA BERORIENTASI LINGUNGAN SEITAR UNTU MELATIHAN ETERAMPILAN PROSES DASAR PADA MATERI EOSISTEM ELAS X SMA THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORSHEET ENVIRONMENT ORIENTED OF BASIC PROCESS SILLS THE ECOSYSTEM MATERIAL FOR SENIOR HIGH SCHOOL CLASS X Ismaul usbandria Program studi S1 Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya Gedung C Lt. 2 Jalan etintang Surabaya Ismaega92@gmail.com Tarsan Purnomo dan Ulfi Faizah Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya Gedung C Lt. 2 Jalan etintang Surabaya Tarsan_unesa@yahoo.co.id Abstrak Lembar kerja Siswa ekosistem bertujuan untuk kurikulum 21 ini yang dilatihkan berupa keterampilan proses dengan memanfaatkan sebagai sumber belajar. Lembar erja Siswa (LS) berorientasi pada materi ekosistem ini melatihkan keterampilan proses dasar berupa mengamati mengklasifikasikan ke dalam tabel menyimpulkan dan mengkomunikasikan Oleh karena itu tujuan dari penelitian yang dikembangkan Lembar egiatan Siswa (LS) untuk mengkan lembar kerja siswa yang secara teoritis dan empiris validitas; keterlaksanaan aktivitas siswa; ketuntasan belajar dan respons siswa. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yaitu Define Design Develop dan Disseminate namun pada penelitian ini hanya sampai tahap Develop. Lembar erja Siswa (LS) ini menggunakan ujicoba terbatas pada 2 siswa SMA Negeri 1 rembung-sidoarjo. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar validasi LS lembar aktivitas siswa lembar ketuntasan belajardan angket respons siswa. Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas LS berorientasi pada materi ekosistem kean penyajian isi keterampilan yang dilatihkan dan bahasa secara keseluruhan memperoleh skor sebesar 96%; keterlaksanaan aktivitas siswa mendapatkan masing-masing sebesar 966% dan 98% dengan interpretasi aktif ketuntasan belajar sebesar 8% dan respons siswa keterbacaan isi dan tampilan secara keseluruhan memperoleh skor sebesar 92% dengan interprestasi baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa LS berorientasi untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem kelas X SMA. ata kunci: Pengembangan Lembar egiatan Siswa (LS) Berorientasi Lingkungan eterampilan Proses Materi Ekosistem. Abstract Worksheet Students ecosystem for curriculum 21 in the form of process skills by utilizing the surrounding environment as a learning resource. Student Worksheet oriented environment in ecosystems material basic process skills such as observing the environment around the school classifying observations into a table summarize and communicate the results of the observations. Therefore the purpose of the research developed Student Activity Sheet to produce worksheets of students and empirically based validity; results of student activity; the learning outand student response. This research includes the study using 4D development model is Define Design Develop and Disseminate but in this study only up to the stage of Develop. Student Worksheet is using the trial is limited to 2 students of SMAN 1 rembung-sidoarjo. The research instrument used in the form of sheets Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 88

2 Mei 21 ISSN: validation worksheets student activity sheets sheets mastery learning outcomes and student questionnaire responses. Quantitative data were descriptive analysis method. The results showed that the validity of oriented material surroundings on ecosystem based eligibility presentation content environment language skills are trained and obtain an overall score of 9.6%; activity students gain respectively by 96.6% and 9.8% with very active interpretation completeness amounted to 8.% of learning outcomes of student and student response based on readability content and overall appearance a score of 92% with very interpretation good. It can be concluded that the student worksheet oriented environment for basic process skills ecosystems material senior high school in class X. eyword : Development Student Worksheet environment oriented Process Skills Material Ecosystem. PENDAHULUAN Pelaksanaan urikulum 21 mengarahkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan pemahaman kemampuan nilai sikap minat siswa agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran ketepatan dan keberan dengan penuh tanggung jawab pada nya (Mulyasa 21). Dalam pelaksanaan urikulum 21 ompetensi Inti (I) dirumuskan sebagai berikut: I- 1: kompetensi inti sikap spiritual I-2: kompetensi inti sikap sosial I-: kompetensi inti pengetahuan dan I-4: kompetensi inti keterampilan (emendikbud 21). D.11 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. D 4.14 Melakukan pada suatu ekosistem dan mengidentifikasi komponenkomponen penyusunnya serta menggambarkan hubungan antar komponen dan kaitannya dengan aliran energi. Berdasarkan dari angket pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 rembung menunjukkan 91% siswa (responden 24 siswa) menyatakan bahwa LS materi ekosistem yang digunakan siswa belum melatihkan keterampilan proses dasar. Selain itu sesuai wawancara dengan guru SMA Negeri 1 rembung menyatakan bahwa dalam pembelajaran materi ekositem guru hanya menjelaskan materi dan LS materi ekosistem yang digunakan hanya berisi - sehingga siswa kurang aktif untuk menemukan konsep dan fakta dalam pembelajaran. Maka dalam pembelajaran materi ekosistem ini cocok menggunakan keterampilan proses agar siswa dapat berpikir secara ilmiah kerja ilmiah untuk memecahkan masalah agar memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep dan sikap ilmiah dalam diri siswa dengan mengamati secara langsung kejadian dan saling mengkaitkan fenomena-fenomena yang ada di. Dengan demikian siswa perlu dilatih untuk selalu bertanya mengusahakan menjawab suatu masalah mendorong siswa untuk berpikir kritis dan lebih aktif dalam pembelajaran pada materi ekosistem dengan menggunakan. Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya keterampilan proses IPA dibedakan menjadi 2 yaitu keterampilan proses dasar (Basic Science Process) dan keterampilan proses terintegrasi (Integrated Science Process Skill). Berdasarkan analisis di terdapat ekosistem berupa komponen penyusun ekosistem dan aliran energi. omponen abiotik yang terdiri dari organisme tak hidup dan komponen biotik yang terdiri dari organisme hidup serta aliran energi contohnya kolam dan sinar matahari seringkali dijumpai dengan mudah di sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar pembelajaran materi ekosistem. Pengetahuan yang diberikan oleh guru ini berupa materi ekosistem dengan melatihkan keterampilan proses dasar dan memanfaatkan sebagai sumber belajar. Hal ini cara menyelesaikannya membutuhkan pemikiran dan pemecahan masalah yang kompleks. Dengan adanya kaitan antara materi ekosistem dapat memanfaatkan lingkungkan sebagai sumber belajar agar memudahkan siswa untuk memecahkan masalah dinya. egiatan pembelajaran pada materi ekosistem dapat menggunakan keterampilan proses yang merupakan keterampilan fisik mental dan sosial terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu ilmiah sehingga para ilmuan ber menemukan fakta mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut dalam tujuan pembelajaran khusus (Semiawan dkk 1992). Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 881

3 Mei 21 ISSN: Lembar egiatan Siswa adalah lembaranlembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa (Depdiknas 24). Lembar kerja siswa ini berfungsi untuk memberikan kemudahan kepada siswa dalam memperoleh informasi pengetahuan dan keterampilan dalam memahami materi pelajaran. Penggunaan LS untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem diharapkan siswa dapat memahami materi yang sudah diajarkan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang akhirnya serta dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan penelitian Nursa diyah (214) diketahui bahwa LS berbasis keterampilan proses berorientasi pada submateri arthropoda memperoleh respons positif siswa sebesar 96%. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (211) LS berorientasi pada materi ekosistem menyatakan LS yang dikembangkan memberikan respons yang positif. Astuti (21) pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kerampilan proses dalam penelitiannya menyatakan keterampilan proses integrasi berupa mengamati hipotesis menentukan variabel merencanakan eksperimen dan menyimpulkan pada materi ekosistem menyatakan LS yang dikembangkan mendapat respons positif siswa sebesar 884% dengan keterlaksanaan yang baik dari siswa Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut jelas bahwa LS berorientasi untuk melatihkan keterampilan proses dasar yaitu mengamati mengklasifikasikan menyimpulkan dan mengkomunikasikan ini diperlukan dalam pembelajaran khususnya pada materi ekosistem. Dengan demikian keterampilan proses memudahkan siswa dan dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran agar dapat menemukan fakta-fakta dan konsep di serta menumbuhkan sikap dalam melakukan percobaan oleh siswa sendiri. Oleh sebab itu Peneliti ini mengembangkan dengan judul Pengembangan LS Berorientasi Lingkungan Sekitar untuk Melatihkan eterampilan Proses Dasar pada Materi Ekosistem elas X SMA. METODE Penelitian yang digunakan oleh peneliti merupakan jenis penelitian pengembangan LS berorientasi untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem kelas X SMA. Sasaran penelitian ini adalah LS berorientasi untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem. Sasaran uji coba LS penelitian ini adalah 2 siswa SMA Negeri 1 rembung kelas X yang di pilih dengan kreteria standart pada siswa yang memiliki kemampuan rendah sedang dan tinggi baik dari segi akademik. Pengembangan LS berorintasi dibagi beberapa tahap sebagai berikut : 1. Tahap pra-penelitian Tahap pra-penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket pada siswa kelas X bulan Agustus 214 di SMA Negeri 1 rembung-sidoarjo. a. Tahap penyusunan LS Tahap penyusunan LS berorientasi dilakukan bulan Agustus-Oktober 214 di Jurusan Biologi FMIPA Unesa. b. Tahap pengambilan data Tahap pengambilan data terbagi menjadi tahap validasi dan ujicoba terbatas di SMA Negeri 1 rembung-sidoarjo pada bulan Januari pada semester 1 ajaran 214/21 di jam mata pelajaran. Pengembangan LS ini menggunakan model 4-D yang dikemukkan oleh Thiagarajan dan Semmel (194). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu: Define Design Develop dan Disseminte tetapi tahap yang akan digunakan hanya sampai tahap Develop tapi untuk tahap Disseminate tidak dilaksanakan. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari (1) Lembar Validasi LS berorientasi ; (2) lembar aktivitas siswa ; () lembar ketuntasan belajar siswa; dan (4) lembar angket respons siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) metode validitas LS berorientasi ; (2) metode observasi; () metode tes; dan (4) metode angket. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini berupa LS berorientasi lingkungkan untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem kelas X SMA. Telaah dan validasi dilakukan oleh 2 dosen jurusan Biologi selaku ahli pendidikan dan ahli materi serta 1guru Biologi SMA Negeri 1 rembung-sidoarjo. Tahap telaah dan validasi menggunakan lembar validitas LS berorientasi dengan rentang skor 1 sampai dengan 4. Hasil telaah dan validasi LS berorientasi Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 882

4 Mei 21 ISSN: untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem kelas X SMA dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Validitas LS berorientasi untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem kelas X SMA. Aspek Penilaian Skor Penilaian yang diberikan oleh validator V1 V2 V ean Penyajian 1 esesuaian LS yang dicantumkan sesuai dengan judul Topik yang digunakan sudah sesuai dengan materi. LS mencantumkan identitas Mencantumkan tujuan pembelajaran pada LS ekosistem. esesuaian yang dirumuskan pada LS dengan tujuan pembelajaran 6 Huruf yang digunakan dapat dibaca dengan jelas. Penyajian gambar dan warna pada LS ekosistem menarik siswa. 8 Tata letak atau desain LS yang digunakan menarik. Rata-rata 98 9 Pencantuman alat dan bahan dalam prosedur praktikum. 1 LS mengarahkan siswa pada penguasaan konsep mengenai ekosistem. 11 Materi yang dicantumkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. 12 LS memanfaatkan. ean Isi Rata-rata 926 Lingkungan Sekitar Rata-rata 1 eterampilan yang dilatihkan 1 LS melatihkan keterampilan mengamati LS melatihkan keterampilan mengklasifikasikan. 1 LS melatihkan keterampilan menyusun kesimpulan. 16 LS melatihkan keterampilan mengkomunikasikan. 1 Bahasa yang digunakan pada LS mudah dipahami dan dimengerti. Rata-rata 982 Bahasa baik l ayak Aspek Penilaian 18 Bahasa yang disusun harus jelas dan singkat. 19 Menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik. Rata-rata Total eterangan: (V1) : Validator ke-1 (V2) : Validator ke-2 (V) : Validator ke- Skor Penilaian yang diberikan oleh validator Berdasarkan telaah dan validasi LS berorientasi secara keseluruhan memperoleh skor sebesar 96% dengan interpretasi. Hasil validitas LS berorientasi yang ditunjukkan dengan skor masing-masing tiap aspek kean meliputi: penyajian isi keterampilan yang dilatihkan dan bahasa mendapatkan skor rata-rata secara berturut-turut sebesar 98% 926% 1% 982% dan 899% dengan interpretasi (Tabel 1). Aspek penilaian pada LS klasifikasi tumbuhan yang mendapatkan skor 4 dengan kategori terletak pada aspek: penyajian isi keterampilan yang dilatihkan dan bahasa. Skor yang didapatkan ini menunjukkan bahwa LS digunakan memuat tentang pembelajaran untuk memecahkan masalah-masalah melalui proses belajar mengajar yang aktif. LS ini berisi tentang - yang kritis untuk melatihkan keterampilan proses dasar yang akan menghubungkan peristiwa dengan masalah di. eterampilan proses dasar ini dengan menggunakan sumber belajar memanfaatkan dapat menerima penguasaan konsep-konsep tetapi juga dapat menekankan pada proses berpikir bersikap dan bertindak sebagai para ilmuwan (Prastowo 21). Respons yang ditunjukkan oleh siswa yaitu: materi yang tercantum pada LS sudah sesuai dengan kompetensi yang diajarkan berikut dengan instruksi berupa aspek keterbacaan aspek isi pada keterampilan proses mengamati mengklasifikasi menyimpulkan dan mengomunikasikan serta aspek tampilan. eterlaksanaan LS berorientasi diukur dengan menggunakan lembar aktivitas siswa pada ujicoba terbatas LS 1 dan 2. Hasil aktivitas siswapada saat ujicoba LS 1 dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas siswa pada Pertemuan I: Ekosistem dan Interaksi Antar omponen Ekosistem di Lingkungan Sekitar Sekolah Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 88

5 Mei 21 ISSN: Aspek Pengamatan 1 Siswa mengamati dengan mendeskripsi kan 2 Siswa dapat merumuskan dalam ekosistem di Siswa dapat mengklasifik asikan komponen penyusun ekosistem di dalam tabel yang sudah disediakan 4 Mengasosiasi kan melalui menjawab dengan diskusi Siswa dapat menyimpulka n melalui diskusi untuk menjawab 6 Siswa dapat mengpresent asikan dalam bentuk laporan Rata-rata Skor Penilaian yang Didapat oleh Anggota elompok siswa aktif aktif aktif aktif aktif aktif Aspek Pengamatan Rata-rata Skor Penilaian yang Didapat oleh Anggota elompok siswa tertulis di lakukan. Rata-rata 966% epraktisan LS aktif Berdasarkan Aktivitas siswa Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa aktivitas siswa saat ujicoba terbatas pada LS 1 dengan memperoleh skor rata-rata sebesar 966% dengan interpretasi aktif. Hal ini menunjukkan siswa aktif dalam mengerjakan LS berorientasi pada materi ekosistem dengan baik. Siswa menggunakan semua indera untuk melihat mendengar merasa mengecap dan mencium yang dimiliki pada saat mengamati berbagai makhluk hidup dinya (Semiawan dkk 1992). Hasil dari mengamati telah menunjukkan bahwa siswa mampu mengumpulkan fakta-fakta dan ide suatu proses untuk mempelajari sehingga mencapai pemahaman (Nur 2). Tabel menunjukkan aktivitas siswa pada saat ujicoba LS 2: Pola Aliran Energi dalam Interaksi Antar omponen Biotik pada Suatu Ekositem. Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa seluruh aktivitas siswa dapat terlaksana dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa ratarata keteraksanaan LS 2 diperoleh dengan sebesar 98% dengan interpretasi aktif. LS yang digunakan pada pertemuan II dibuat berbeda dibandingkan dengan pertemuan I. Selain itu ekosistem yang terdapat di dalam dan mengarahkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan pemahaman kemampuan dan penuh tanggung jawab dengan menjaga nya (Mulyasa 21). Tabel Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas siswa pada Pertemuan II: Pola Aliran Energi dalam Interaksi Antar omponen Biotik pada Suatu Ekositem.. Aspek Pengamatan 1 Siswa mengamati 2 Siswa dapat merumuskan Rata-rata Skor Penilaian yang Didapat oleh Anggota elompok siswa aktif aktif Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 884

6 Mei 21 ISSN: Aspek Pengamatan dalam ekosistem di Siswa dapat merumuskan dalam ekosistem di 4 Mengasosiasi kan melalui menjawab dengan diskusi yang Siswa dapat menyimpulka n melalui diskusi untuk menjawab 6 Siswa dapat mengpresent asikan dalam bentuk laporan tertulis di lakukan. Rata-rata Skor Penilaian yang Didapat oleh Anggota elompok siswa aktif 2 9 aktif aktif aktif Rata-rata 98% epraktisan LS Berdasarkan Aktivitas siswa aktif eterangan : 1: elompok 1 4: elompok 4 2: elompok 2 : elompok : elompok Secara keseluruhan pada pertemuan LS 1 dan LS 2 mendapatkan skor rata-rata presentase sebesar 98 dan 966 dengan interprestasi aktif. Hal ini menunjukkan siswa aktif dalam mengerjakan LS berorientasi pada materi ekosistem dengan baik. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa seluruh anggota kelompok siswa mengerjakan lembar kerja siswa ekosistem yang dikembangkan selain bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menguasai konsep pada materi ekosistem dan dapat mengusai keterampilan proses mengamati; mengklasifikasi; menyimpulkan; dan mengkomunikasikan.. Sesuai dengan tuntutan urikulum 21 yang dikembangkan berupa pengetahuan kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sebagai sumber belajar. egiatan pembelajaran ini siswa mampu menemukan konsep fakta-fakta dan fenomena tersebut dapat ditemukan di sekeliling siswa atau fenomena alam (biologi) sehingga akan membantu siswa untuk mengamati sekaligus memahami gejala atau konsep yang terjadi (Yuniastuti 21). Berdasarkan data keterampilan proses pada LS 1 dapat dilihat pada (Tabel 4) sebagai berikut. Tabel 4. Pengembangan keterampilan proses siswa pada saat mengerjakan LS 1 eterampilan proses presentasi 1 Mengamati dengan mendeskripsikan 2 Mengklasifikasikan komponen penyusun ekosistem di dalam tabel yang sudah disediakan yang telah Menyimpulkan melalui diskusi untuk menjawab 4 Mengkomunikasikan dalam bentuk laporan tertulis di lakukan. Rata-rata etuntasan belajar keterampilan proses Berdasarkan data keterampilan proses pada LS 2 dapat dilihat pada (Tabel ) sebagai berikut. Tabel. Pengembangan keterampilan proses siswa pada saat mengerjakan LS eterampilan proses Presentase 1 Mengamati 1 2 Mengklasifikasikan interaksi antar komponen di dalam tabel yang sudah disediakan 99 1 Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 88

7 Mei 21 ISSN: Menyimpulkan melalui diskusi untuk menjawab 4 Mengkomunikasikan dalam bentuk laporan tertulis di lakukan. Rata-rata etuntasan belajar keterampilan proses Pada (Tabel 4 dan Tabel ) Hasil keterampilan proses siswa pada LS 1 dan LS 2 mendapatkan skor rata-rata 99% dan 98% dengan interprestasi tuntas. eterampilan proses dasar diperoleh melalui aktivitas mengamati mengklasifikasikan menyimpulkan dan mengkomunikasikan. araktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific) (Permendikbud 21). etuntasan belajar siswa setelah mengerjakan tes evaluasi dapat dilihat pada (Tabel.6). Tabel 6. etuntasan Hasil Belajar Siswa Nama L/P Nilai eterangan Siswa 1 Hanum P 9 Tuntas Lisa P 9 Tuntas Dita P 9 Tuntas 4 Wildan L Tidak tuntas Yuyun P 9 Tuntas 6 Achmad L 9 Tuntas Dian P 9 Tuntas 8 Ika P 1 Tuntas 9 Nivella P 8 Tuntas 1 Iis Dwi P 8 Tuntas 11 Linda P 8 Tuntas 12 Sahrul L 8 Tuntas 1 Putri P 8 Tuntas 14 Diana P Tidak tuntas 1 Andika L 8 Tuntas 16 Miranti P 8 Tuntas 1 Siti P Tuntas 18 Nina P 8 Tuntas 19 Djuwita P 8 Tuntas 2 Panji L Tidak tuntas ketuntasan = 8% eterangan: Siswa dinyatakan tuntas apabila nilai Hal ini juga dibuktikan dari ketuntasan belajar bahwa seluruh siswa dinyatakan tuntas sesuai dengan M yang ditetapkan oleh yaitu. Pada ketuntasan belajar memperoleh skor sebesar 8% dikarenakan terdapat beberapa jawaban dari siswa untuj menggambarkan rantai makanan dan jaring-jaring makanan masih terdapat kekeliruan dalam menjawab soal 98 sehingga berpengaruh terhadap nilai yang diperolehnya. urikulum 21 merupakan proses pendidikan yang akan mengembangkan pengetahuan kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar berupa - pembelajaran (Permendikbud 21). etuntasan belajar LS berorientasi juga diukur respons siswa. Hasil respons siswa terkait penggunaan LS berorientasi secara keseluruhan mendapatkan rata-rata sebesar 9% dengan interpretasi baik (Tabel ). Pada angket respons siswa yang diberikan kepada ujicoba terbatas berjumlah 2 siswa dan 1 dengan tiga aspek yang dinilai oleh siswa meliputi keterbacaan; isi; dan tampilan. Pada aspek keterbacaan persentase terendah didapatkan pada alokasi waktu yang diberikan pada LS sebesar 6% yang dibuktikan dari koordinasi yang dilakukan oleh beberapa anggota kelompok berjalan kurang optimal pada saat menyimpulkan pada LS 1 dan LS 2 sehingga yang terdapat pada LS 1 dan LS 2 diselesaikan dengan melebihi dari alokasi waktu yang telah ditentukan (Tabel ). Tabel. Hasil respons siswa terhadap lembar kerja siswa (LS) berorientasi untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem kelas X SMA Pernyataan Ya Tidak A. eterbacaan 1 alimat yang tercantum di LS keterampilan proses dasar ini mudah dibaca 2 2 alimat yang digunakan LS keterampilan proses dasar ini mudah dimengerti 1 Alokasi waktu yang diberikan cukup untuk mengerjakan seluruh tugas pada LS keterampilan proses dasar yang sudah ditentukan 1 4 Prosedur kerja atau petunjuk kerja pada LS keterampilan proses dasar jelas dan mudah dipahami. 1 Siswa dapat melakukan semua pembelajaran materi ekosistem pada LS keterampilan proses dasar. 2 B. Isi 6 egiatan LS ini sudah melatih siswa untuk mengajak mengamati. 2 egiatan LS ini sudah melatih siswa untuk mengklasifikasikan. 2 8 LS ini sudah melatih siswa untuk mengajak menyimpulkan egiatan LS ini sudah melatih siswa untuk mengkomunikasikan. 1 LS ini membantu siswa untuk memahami materi ekosistem LS ini dapat melatih siswa dengan menggunakan dalam mempelajari ekosistem. 2 C. Tampilan 12 Tampilan LS keterampilan proses dasar ini menarik LS yang digunakan membosankan LS ini jenis dan ukuran huruf yang 19 1 Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 886

8 Mei 21 ISSN: Pernyataan A. eterbacaan digunakan dapat dibaca dengan jelas. 1 LS ini mencantumkan gambar dan ilustrasi dengan tepat. kean aspek tampilan Ya Tidak % baik Total 9% rata-rata persentase baik Berdasarkan uraian pembahasan diatas bahwa penggunaan LS ekosistem ini dengan memanfaatkan terlibat dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang lebih dalam jangka panjang dan melatihkan keterampilan proses mengamati mengklasifikasikan menyimpulkan dan mengomunikasikan. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap pengembangan lembar kerja siswa (LS) berorientasi untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada materi ekosistem ini maka dapat disimpulkan dinyatakan : validasi LS keterlaksanaan aktivitas siswa ketuntasan belajar dan respon siswa. SARAN Sebaiknya alokasi waktu yang sudah diberikan pada saat proses pembelajaran secara berlangsung dapat digunakan secara efektif dan menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Lembar siswa berorientasi terbukti dapat melatihkan keterampilan proses dasar meliputi mengamati mengklasifikasi menyimpulkan dan mengomunikasikan. Selanjutnya penelitian LS dikembangkan dapat dijadikan acuan sebagai LS yang dapat diterapkan ke kurikulum 21 saat ini. Diperlukan tambahan informasi dan penjelasan dari guru untuk mereview dengan menggunakan materi metode ilmiah agar siswa dapat memahami konsep materi ekosistem yang digunakan dalam proses pembelajaran ini dengan model pembelajaran keterampilan proses dasar indikator pada tes evaluasi diperbaiki agar tujuan pembelajaran mencapai indikator sesuai dengan baik dan perlu dilakukan uji terbatas assement keterampilan proses. UCAPAN TERIMAASIH kami mengucapkan terima kasih kepada dosen penguji Dra. Herlina Fitrihidajati M.Si dan Dr. Fida Rachmadiarti M.es. Validator Dr. Fida Rachmadiarti M.es dan Dr. Sunu untjoros.si. M.Si dan guru Biologi Dra Sri Mastuti seluruh pihak khususnya kepada kepala SMA Negeri 1 rembung-sidoarjo mengijinkan diadakan penelitian di SMA tersebut dan guru Biologi Dra Sri Mastuti yang mendampingi selama penelitian berlangsung sekaligus menjadi validator dan seluruh siswa XI IPA 2. DAFTAR PUSTAA Astuti W. D 21. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan eterampilan Proses pada Materi Ekosistem. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Surabaya Campbell Neil A. et al. 28. Biology (eight edition). USA : Pearson Benjamin Cummings. Depdiknas. 24. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Dimyati & Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hendarwati E. 21. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Melalui Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa SDN I SRIBIT DELANGGU Pada Pelajarn IPS. Pedagogia.Vol. 2 Hidayat D Pengembangan Lembar erja Siswa Berorientasi Lingkungan Sekitar Sekolah Pada Materi Ekosistem Di MAN Pamekasan. Skripsi tidak publikasikan Surabaya : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Surabaya Ibrahim M. 22. Pelatihan Terintregasi Berbasis ompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas. Ibrahim M. 21. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Surabaya: Unesa University Press. Mulyasa E. H 21. Pengembangan dan Implementasi urikulum 21. Bandung : Remaja Rosdakarya Mulyono HR 2. Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu Nursa diyah. N Pengembangan LS Berbasis eterampilan Proses Berorientasi Lingkungan S Pada Submateri Arthropoda Untuk elas X SMA. Skripsi tidak publikasikan Surabaya : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Surabaya Nur M Modul eterampilan-keterampilan Proses Sains. Universitas Negeri Surabaya: PSMS. Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 88

9 Mei 21 ISSN: Odum Eugene P Dasar-Dasar Ekologi (Edisi etiga). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Permendikbud. 21. Pengembangan urikulum 21. Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi urikulum 21. Jakarta : emdikbud. Piaget Jean Antara Tindakan dan Pikiran. Jakarta: PT. Gramedia Prastowo A. 21. Panduan reatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Riduwan Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Bandung: ALFABETA. Semiawan C Tangyong A.F Belen S Matahelemual Y Suseloardjo W Pendekatan eterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Widjajanti E. 28. Pelatihan Penyusunan LS Mata Pelajaran imia Berdasarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Makalah. Universitas Negeri Yogyakarta. Tidak dipublikasikan. Yuniastuti E. 21. Upaya Meningkatkan eterampilan Proses dan Hasil Belajar Biologi Dengan Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar Pada Siswa elas VII SMP ARTIA V-1 BALIPAPAN. Vol. Ismaul usbandria dkk: Pengembangan Lembar egiatan Siswa Berorientasi Lingkungan 888