Kebijakan Program Tindakan Keluaran Sasaran Waktu Penanggung Jawab A. Penempatan TKI

Transkripsi

1 LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG KEBIJAKSANAAN REFORMASI SISTEM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA Kebijakan Program Tindakan Keluaran Sasaran Waktu Penanggung Jawab A. Penempatan 1. Penyederhanaan dan Desentralisasi pelayanan penempatan a. Pengesahan permintaan nyata (Job Order/Demand Letter) oleh KBRI/KJRI secara on-line Jumlah dan kualifikasi Calon dapat segera diketahui oleh seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BNP2 dan Oktober 2006 Menlu, Mendagri system b. Penerbitan Surat Izin Pengerahan (SIP) c. Penyuluhan, seleksi dan penandatangana n Perjanjian Penempatan d. Penerbitan Paspor di Daerah e. Penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri PPS). SIP terbit dalam waktu 1 hari kerja Pelaksanaan dalam waktu 3 hari kerja Biaya pengurusan Paspor menjadi murah dengan pengaman biometric dalam waktu 3 hari kerja Biaya Murah dan Waktu Penerbitan 1 hari kerja Oktober 2006 Menakertrans BNP2, Bupati/Walikota Menkumham BNP2

2 2. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Calon (KTKLN) a. Peningkatan Roadshow/promosi jasa Menlu, fungsi market Tenaga Kerja Indonesia BNP2 intelegence dari di negara penerima Perwakilan RI b. Pemeriksaan Hasil pemeriksaan selesai Menkes, BNP2, awal kesehatan dalam 1 hari kerja PPS Calon c. Peningkatan Jumlah mutu berketerampilan BNP2, penyelenggaraan meningkat Gubernur, pelatihan BupatilWalikota d. Calon Pelaksanaan dan hasil uji melakukan uji kompetensi I hart kerja BNP2, kompetensi oleh Kepala Lembaga Uji Lembaga yang Kompetensi terakreditasi e. Pemeriksaan Hasil pemeriksaan selesai Menkes, BNP2, lanjutan tidak PPS kesehatan lebih dari 14 hari kerja (khusus sesuai permintaan negara penempatan) Calon f. Peningkatan Jumlah MOU/MCN Juli 2007 Menlu, perjanjian kerja (mandatory counsular BNP2 sama dengan notification) dengan Negara Negara Penerima Penerima meningkat dari 5 berketerampilan menjadi 17 buah g. Optimalisasi Calon terdaftar Oktober 2006

3 B. Perlindungan 3. Pelayanan di embarkasi dan debarkasi dengan Sistem One Roof Services 1. Advokasi dan Pembelaan Bursa Kerja Kabupaten/Kot a a. Penghapusan verifikasi dokumen keberangkatan di embarkasi b. Konter khusus untuk pelayanan Imigrasi c. Penyediaan lounge kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta dan Juanda d. Peningkatan kelancaran arus kedatangan barang milik Fasilitasi penyediaan bantuan hukum bagi pada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi ketenagakerjaan Proses embarkasi mudah dan cepat Pelayanan keimigrasian mudah dan cepat Kenyamanan dan keamanan Kemudahan pengurusan barang milik 1. Fasilitasi penyediaan lembaga bantuan hukum di Provinsi sumber utama Juli 2007 BNP2, Gubernur, BupatilWalikota Menkumham, Menhub, BNP2 Menkumham, Menhub, BNP2, Direktur Utama PT. (Persero) Angkasa Pura I dan II, Direktur Utama Pelindo I, II, III Menhub, Meneg BUMN, BNP2, Direktur Utama PT. (Persero) Angkasa Pura I dan II Menkeu, Menhub, BNP2, Direktur Utama (Persero) Angkasa Pura II Menlu, Kapolri, BNP2

4 C. Pemberantasan Calo/Sponsor 2. Penguatan fungsi Perwakilan RI dalam perlindungan 1. Pemberantasan praktek percaloan/spon sor di daerah 2. Pemberantasan tindakan premanisme dan percaloan terhadap di Pembentukan Citizen Service/Atase Ketenaga-kerjaan di negara Penerima Pencegahan dan penindakan praktek percaloan/sponsor Tindakan preventif dan represif bagi calo dan premanisme 2. Kerja sama perwakilan RI (termasuk perwakilan dagang RI di Taiwan) dengan law firm setempat di 11 negara penempatan 3. Penugasan pejabat POLRI pada negara penempatan sesuai kebutuhan Terbentuk Citizen Service/Atase Ketenagakerjaan di 6 Negara yaitu Korea Selatan, Brunei Darussalam, Singapura, Jordania, Syria, Qatar 1. Biaya penempatan Calon turun 2. Penempatan - secara legal meningkat Penurunan kasus percaloan dan premanisme Juni 2007 Menlu Mendagri, Menkumham, BNP2, Kapolri, Gubernur, BupatilWalikota, Menkumham, Menhub,Menkeu, BNP2, Kapolri

5 D. Lembaga Penempatan embarkasi/deba rkasi Peningkatan profesionalitas Lembaga Penempatan a. Registrasi Ulang PPS b. Evaluasi Kinerja PPS c. Penerbitan Surat Ijin Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (SIPP) untuk PPS yang badan hukumnya berkedudukan di Daerah d. Penataan Lembaga Asuransi Perlindungan. e. Penataan lembaga Sarana Kesehatan dan Psikologi Jumlah dan kualitas PPS sesuai persyaratan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2004 Pencabutan izin PPS yang tidak memenuhi persyaratan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2004 SIPPS terbit paling lama dalam waktu 30 had kerja setelah permohonan diajukan Polis Asuransi langsung bagi setiap Hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi yang dapat dipertanggungjawabkan Oktober 2006 Menakertrans Mendagri, Menlu, BNP2, Kapolri Menakertrans Menkeu, BNP2 Menkes, BNP2

6 E. Dukungan Lembaga Perbankan 1. Fasilitasi Kredit untuk Calon 2. Pengetotaan Remitansi Meningkatkan kerja sama dengan lembaga perbankan dalam pembiayaan penempatan Meningkatkan kerja sama perbankan Nasional dengan bank koresponden negara penempatan Peningkatan realisasi kredit bagi Calon yang pasti dan murah Volume Remitansi melalui bank meningkat Gubemur, Direktur Utama Perbankan Direktur Utama Perbankan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO