BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris,"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (1999), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Sebuah penelitian haruslah memiliki arah dan tujuan yang jelas. Dengan adanya tujuan dan terencana maka kegiatan penelitian akan tersusun secara sistematik yang dilaksanakan dengan metoda dan prosedur tertentu dengan memiliki sasaran dan target yang telah ditetapkan Rencana Penelitian a. Subjek Subjek penelitian ini adalah guru dan peserta didik MAN Cianjur. b. Objek Objek yang dilakukan penelitian ialah Technology Acceptance Model (TAM) yang digunakan untuk memprediksi faktor-faktor yang Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

2 mempengaruhi penerimaan penggunaan media pembelajaran SDLS Vers. (Sony Sugema-Digital Learning System). c. Waktu Waktu penelitian dilakukan pada Ajaran d. Tempat Penelitian ini bertempat di MAN Cianjur, Kabupaten Cianjur Jawa Barat. 3.. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengenai hubungan sebab-akibat (kausal) dari variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam hal ini yaitu dengan menghubungkan identifikasi bagaimana dan apa saja faktor dominan yang mempengaruhi pengguna (dalam hal ini guru dan peserta didik) terhadap penggunaan media pembelajaran SDLS Vers. di MAN Cianjur. Adapun kerangka model penelitian yang digunakan ialah TAM yang telah di-ekstensi dengan penjabaran variabel eksternal menjadi SDLS Vers. Portal Design (SPD), E-resource Organitation (ErO), Individual Different (ID), dan Social Influence: Norms Social (SI) dengan tetap mempertahankan ke-5 kontruks bawaan dari Davis (1989), yaitu yang meliputi Perceived Ease of Use (PEoU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention To Use (ITU) dan Actual System Usage (ASU). Sedangkan analisis data statistik yang digunakan ialah Structural Equation Modelling (SEM). Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

3 3.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik MAN Cianjur yang berjumlah 1043 orang untuk peserta didik dan 49 orang untuk para guru, merupakan pengguna potensial dan aktual dari SDLS Vers.. Karakteristik dari sampel yang diambil adalah guru dan peserta didik MAN Cianjur sebagai user dari SDLS Vers. dengan jumlah sebanyak 150 orang yang diambil secara simple random sampling. Dalam penelitian yang menggunakan SEM, besarnya ukuran sampel sangat berpengaruh. Hal ini disebabkan karena ukuran sampel memberikan dasar untuk mengestimasi Sampling Error. Dengan estimasi menggunakan Maximum Likelihood (ML), jumlah sampel minimal yang diperlukan antara 100 sampai 00 sampel sehingga Goodness of Fit menjadi baik hasilnya Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan yang dirumuskan secara tetap. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh benarbenar akurat. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama yaitu mencari data sekunder dengan studi literatur yang terdiri atas jurnal-jurnal karya ilmiah dan penelitian, buku, dan artikel online di internet. Tahap kedua dilakukan dengan mengambil data primer kepada responden. Data primer yang dimaksud merupakan persepsi responden yang diukur dari jawaban langsung responden tersebut (Indriantoro, Supomo; 1999 dalam Kholis, 009). Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

4 Data primer ini dikumpulkan melalui instrumen berupa kuesioner tertutup yang dikirim kepada user dari SDLS Vers. di MAN Cianjur. Kuesioner tertutup, artinya jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden hanya menjawab atau memilih jawaban yang sesuai. Pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner tertutup tersebut berdasarkan pada hasil studi terhadap literatur seperti buku, jurnal karya ilmiah dan penelitian, dan kuesioner yang telah digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Untuk meningkatkan response rate, pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung kepada responden di lingkungan MAN Cianjur. Kuesioner yang diberikan secara langsung diambil pada hari itu juga atau setelah beberapa hari sesuai kesepakatan dengan responden. Dengan jumlah kuesioner yang disebarkan hanya sebanyak 00 eksemplar dan mengantisipasi tingkat pengembalian yang rendah, maka penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi paling moderat, yaitu sebesar 10% dengan asumsi untuk mengolah kuesioner dengan jumlah yang mendekati batas minimal sampel 100 orang yang dipersyaratkan Instrumen Penelitian Kuesioner terdiri atas dua bagian. Bagian pertama merupakan pernyataan tentang identitas responden yang terdiri dari nama lengkap, jenis kelamin, usia, tahun pelajaran, perkerjaan yang dibatasi sebagai guru atau peserta didik di MAN Cianjur. Jika guru maka dikategorikan sebagai PNS, Non PNS, atau GPK Diknas dengan mata pelajaran apa saja yang diemban dari 4 mata pelajaran. Sedangkan jika peserta didik maka kelas berapa. Bagian kedua terdiri dari pernyataan tertutup Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

5 dari variabel SDLS Vers. Portal Design (SPD), E-resources Organization (ErO), Individual Differences (ID), Social Influence: Social Norms (SI), Perceived Ease of Use (PEoU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention To Use (ITU), dan Actual System Usage (ASU) dari SDLS Vers.. Kisi-kisi instrumen yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana dan apa saja faktor dominan yang mempengaruhi pengguna (dalam hal ini guru dan peserta didik) terhadap penggunaan media pembelajaran SDLS Vers. di MAN Cianjur dapat dilihat pada Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen yang Diperlukan berikut. Table 3.1 Kisi-Kisi Instrumen yang Diperlukan No. Variabel Laten Indikator Jumlah Item No. Item Instrumen 1. SDLS Vers. Portal Design (SPD). E-resources Organization (ErO) 3. Individual Differences (ID) 4. Social Influence (SI) 5. Perceived Ease of Use (PEoU) X1 = Terminologi X = Desain Antarmuka X3 = Navigasi X4 = Relevansi e-resource dengan kebutuhan pembelajaran X5 = Aksesibilitas e-resource dalam penggunaan X6 = Visibilitas penggunaan X7 = Perkembangan diri atas komputer X8 = Pengalaman atas penggunaan komputer X9 = Pengetahuan akan bahan ajar X10 = Ketaatan atas anjuran guru/sekolah untuk penggunaan X11 = Identifikasi atas perilaku pengguna lain dalam lingkungan X1 = Internalisasi atas kesesuaian penggunaan dengan nilai yang dimiliki Y1 = Kemudahan untuk mengakses Y = Kemudahan untuk dipelajari/dipahami Y3 = Kemudahan untuk digunakan Y4 = Kemudahan untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran SKL dan ujian saringan masuk perguruan tinggi 1 dan 3 dan 4 5 dan 6 7 dan 8 9 dan dan 1 13 dan dan dan dan 0 1 dan 3 dan 4 5 dan 6 7 dan 8 9 dan dan 3 Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

6 6. Perceived Usefulness (PU) Y5 = Mempertinggi efektifitas pembelajaran Y6 = Menjawab kebutuhan pembelajaran Y7 = Meningkatkan hasil pencapaian pembelajaran Y8 = Meningkatkan efisiensi pembelajaran Y9 = Memungkinkan adanya pengembangan cara pembelajaran 33 dan dan dan dan dan 4 Table 3.1 Kisi-Kisi Instrumen yang Diperlukan (Lanjutan) No. Variabel Laten Indikator Jumlah Item No. Item Instrumen 7. Attitude Toward Using (ATU) 8. Behavioral Intention to Use (ITU) 9. Actual System Usage (ASU) Y10 = Rasa menerima yang ada Y11 = Rasa penolakan yang ada Y1 = Perasaan (afektif) yang terkesankan dalam penggunaan Y13 = Penambahan software/plugin pendukung Y14 = Motivasi untuk tetap menggunakan dalam pembelajaran Y15 = Memotivasi pengguna lain Y16 = Frekuensi penggunaan dalam pembelajaran Y17 = Lama penggunaan dalam pembelajaran Y18 = Kepuasan penggunaan dalam pembelajaran 43 dan dan dan dan dan 5 53 dan dan dan dan Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (008 dalam Amelia, 010) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun definisi operasional variabel penelitian yang dimaksud ialah sebagai berikut : 1. SDLS Vers. Portal Design (SPD) adalah antarmuka yang dapat Andri Irawan, 01 membantu para pemakai dalam menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek tertentu pada Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

7 layar atau penyediaan navigasi yang jelas antara layer yang satu dengan yang lainnya.. E-resources Organization (ErO) adalah tatacara sistem komputer sehingga dapat secara efektif terintegrasi ke dalam pekerjaan praktis dari suatu organisasi tertentu, dalam hal ini ialah pembelajaran. 3. Individual Differences (ID) adalah faktor pribadi pengguna yang memiliki pengetahuan dasar mengoperasikan komputer baik dari segi teknologi Sistem Operasi maupun aplikasi-aplikasinya, lamanya penggunaan berbagai macam aplikasi media pembelajaran sejenis, dan pengetahuan atas bahan ajar akan memberikan kepercayaan diri dan kemudahan adaptasi penggunaan SDLS Vers Social Influence: Social Norms (SI) adalah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku penerimaan melalui ketatan, identifikasi dan internalisasi. 5. Perceived Ease of Use (PEoU) adalah tingkat kepercayaan bahwa SDLS Vers. akan mudah untuk dipakai dan terbebas dari kesulitan. 6. Perceived Usefulness (PU) adalah tingkat kepercayaan bahwa penggunaan SDLS Vers. akan meningkatkan pencapaian pembelajaran. 7. Attitude Toward Using (ATU) adalah sikap pengguna (user) ke arah menggunakan SDLS Vers.. Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

8 8. Behavioral Intention to Use (ITU) adalah minat pengguna (user) ke arah berlanjutnya penggunaan SDLS Vers. yang dianggap memberikan manfaat pada proses pembelajaran. 9. Actual System Usage (ASU) adalah pengguna (user) benar-benar menggunakan SDLS Vers. secara nyata karena merasakan manfaatnya. Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

9 Setiap instrumen memiliki skala pengukuran tertentu. Untuk setiap variabel yang diukur dengan instrumen haruslah tertuangkan dalam bentuk angka (numerik) sehingga akan menghasilkan data yang akurat, efisien, dan komunikatif. Menurut Sugiyono (1999:84), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Kuisioner ini menggunakan skala Rating Scale (Sugiyono (1999:9)) di dalam penilaiannya, dan data yang diperoleh dari skala ini adalah berupa data interval. Skala tersebut bernilai 1 sampai dengan 5, dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju Dalam penelitian ini, pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang ada pada interval menggunakan skala numerikal. Menurut Sekaran (006, dalam Amelia, 010) skala numerikal (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik yang disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Pemberian skor ini guna kepentingan penelitian lebih lanjut dalam pengolahan data, yang dimana data bertipe numerik ini yang akan dijadikan sebagai basis data olahan software SPSS 16.0 maupun AMOS Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

10 Secara ringkas pengukuran terhadap variabel-variabel penelitian berserta pengukuran indikator-indikator pengukuran variabel disajikan dalam ikhtisar Tabel 3. Indikator Pengukur Variabel berikut. Table 3. Indikator Pengukur Variabel No. Variabel Laten Variabel dalam Uji Hipotesis Variabel Indikator Skala Pengukuran Variabel 1. SDLS Vers. Portal Design (SPD). E-resources Organization (ErO) 3. Individual Differences (ID) 4. Social Influence (SI) 5. Perceived Ease of Use (PEoU) Independen Variabel pada Hipotesis 1 Independen Variabel pada Hipotesis dan 3 Independen Variabel pada Hipotesis 4 Independen Variabel pada Hipotesis 8 dan 11 Dependen Variabel pada Hipotesis 1,, 4, 5, dan 6 X1 = Terminologi X = Desain Antarmuka X3 = Navigasi X4 = Relevansi e-resource dengan kebutuhan pembelajaran X5 = Aksesibilitas e- resource dalam penggunaan X6 = Visibilitas penggunaan X7 = Perkembangan diri atas komputer X8 = Pengalaman atas penggunaan komputer X9 = Pengetahuan akan bahan ajar X10 = Ketaatan atas anjuran guru/sekolah untuk penggunaan X11 = Identifikasi atas perilaku pengguna lain dalam lingkungan X1 = Internalisasi atas kesesuaian penggunaan dengan nilai yang dimiliki Y1 = Kemudahan untuk mengakses Y = Kemudahan untuk dipelajari/dipahami Y3 = Kemudahan untuk digunakan Y4 = Kemudahan untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

11 Table 3. Indikator Pengukur Variabel (Lanjutan) No. Variabel Laten Variabel dalam Uji Hipotesis Variabel Indikator Skala Pengukuran Variabel 6. Perceived Usefulness (PU) 7. Attitude Toward Using (ATU) 8. Behavioral Intention to Use (ITU) 9. Actual System Usage (ASU) Dependen Variabel pada Hipotesis 3, 5, 7, dan 10 Dependen Variabel pada Hipotesis 6, 7, 8, dan 9 Dependen Variabel pada Hipotesis 9, 10, 11, dan 1 Dependen Variabel pada Hipotesis 1 Y5 = Mempertinggi efektifitas pembelajaran Y6 = Menjawab kebutuhan pembelajaran Y7 = Meningkatkan hasil pencapaian pembelajaran Y8 = Meningkatkan efisiensi pembelajaran Y9 = Memungkinkan adanya pengembangan cara pembelajaran Y10 = Rasa menerima yang ada Y11 = Rasa penolakan yang ada Y1 = Perasaan (afektif) yang terkesankan dalam penggunaan Y13 = Penambahan software/plugin pendukung Y14 = Motivasi untuk tetap menggunakan dalam pembelajaran Y15 = Memotivasi pengguna lain Y16 = Frekuensi penggunaan dalam pembelajaran Y17 = Lama penggunaan dalam pembelajaran Y18 = Kepuasan penggunaan dalam pembelajaran Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju Skala Rating Scale dengan skor 1 s/d 5 dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju 3.7. Teknik Analisis Data Uji Validitas Instrumen Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen, penulis menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment (PPM). Adapun rumusnya sebagai berikut: (Arikunto dalam Ating & Sambas, Andri Irawan, : 49) Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

12 r xy i i i. i i i i i Keterangan : r xy N = Koefisien Korelasi Product Moment = jumlah responden i = jumlah skor item ke i i = kuadrat skor item ke i i = jumlah dari kuadrat item ke i i i = total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden = kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden i = total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden i i = jumlah hasil kali item Kuesioner ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap responden Uji Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas ini menggunakan Internal Concistency Method yang hanya memerlukan satu kali penyajian tes terhadap responden penelitian sehingga masalah-masalah yang timbul akibat penyajian yang berulang-ulang dapat dihindari. Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Cronbach s Alpha sebagai berikut: r 11 = k k Andri Irawan, 01 1 b 1 t Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM) (Suharsimi, 006 : 196)

13 Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

14 Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen b = jumlah varians butir t = variansi total k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Analisa Structural Equation Modelling (SEM) Analisa dalam Struktural Equation Modeling (SEM) merupakan perhitungan presentase tingkat hubungan dan pengaruh antar variabel dalam sebuah diagram jalur. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan teknik multivariat Structrual Equation Model dengan menggunakan perangkat lunak Amos vers dengan tahapan berikut: (1) Pengembangan model berbasis teori, () Pengembangan diagram jalur (path diagram), (3) Identifikasi variabel exogenous dan endogenos, (4) Konversi diagram alur ke dalam persamaan, (5) Memilih matriks input, (6) Estimasi model dan uji kesesuaian, dan (7) Interprestasi struktur Pengembangan Model Berbasis Teori TAM Langkah awal yang perlu dilakukan ialah menentukan model berbasis teori pada suatu sistem yang berinteraksi sebagai suatu rangkaian aliran jalur yang menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Berdasarkan kepada hasil beberapa penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini akan menguji kemampuan TAM memprediksi penggunaan media pembelajaran Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

15 SDLS Vers. di MAN Cianjur dengan kategori variabel eksternal yang dioperasionalkan yaitu berupa karakteristik antarmuka SDLS Vers. (SDLS Vers. Portal Design), organisasi bahan ajar elektronik (E-resources Organization), perbedaan individu (Individual differences), dan tekanan sosial (Social Influence) dengan tetap mempertahankan ke lima (5) konstruk yang telah dikembangkan oleh Davis. [ Variabel Independen [ Variabel Dependen (Y) [ Respon Kognitif [ Respon Tingkah Laku [ Usibility SDLS Vers. Portal Design H 1 Perceived Usefulness H 7 H 10 H 9 H 1 E-resources Organization H H 3 H 5 Attitude Toward Using Behavioral Intention To Use Actual System Usage Individual Differences H 4 Perceived Ease Of Use H 6 H 8 H 11 Social Influence: Social Norms Variabel SDLS Vers. Portal Design (Desain Portal SDLS Vers.) Dalam Nugroho dan Achjari (004), Davis et.al (1989) menemukan bahwa karakteristik sistem mempunyai potensi mempengaruhi secara langsung persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan sistem informasi. Penelitian berbeda menggunakan konstruk tunggal sebagai pengganti karakteristik sistem, yaitu persepsi kualitas sistem (Igbaria, Guimares, dan Davis, 1995) dan kualitas Andri Irawan, 01 Gambar 3. 1 Model Penilaian Adopsi SDLS Vers. Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

16 output (Venkatesh dan Davis, 000). Dimensi yang digunakan adalah fungsionalitas, kinerja peralatan, interaksi, lingkungan, dan kualitas interface. Suatu antarmuka dirancang dengan baik supaya dapat membantu para pemakai dalam menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek tertentu pada layar atau penyediaan navigasi yang jelas antara layer satu dengan yang lainnya. Dalam Yuadi (009), sebagai media antara sistem dan pemakai, antarmuka bertindak sebagai platform untuk tindakan pemakai, (Dellon & Song, 1995). Adapun komponen/indikator antarmuka yang dimaksud dalam penelitan ini ialah: (1) Terminologi (terminology), mengacu pada kata, kalimat dan singkatan yang digunakan oleh suatu sistem (Lindgaard, 1994), () Desain Antarmuka (screen design), adalah suatu cara dimana informasi dipresentasikan pada suatu layar (Lindgaard, 1994), (3) Navigasi (navigation), adalah kemudahan dimana pemakai dapat berpindah-pindah pada seputar system (Lindgaard, 1994). Dari paparan teori diatas maka dapat disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya ialah : H 1 = Diduga halaman muka media SDLS Vers. (SDLS Vers. Portal Design) berpengaruh terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers.) Variabel E-resources Organization (Organisasi E-resources) Organisasi e-resources mengacu pada tatacara sistem komputer sehingga dapat secara efektif terintegrasi ke dalam pekerjaan praktis dari suatu organisasi tertentu, dalam hal ini ialah pembelajaran. Berdasarkan kegunaan dan klasifikasi Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

17 oleh Kling Elliott (1994) dan Lindgaard (1994), serta oleh Davis (1997) yang diusulkan oleh JYL Thong (00) (dalam Yuadi, 009) agar memasukkan tiga variable dalam konteks organisasi, yang dimana dijadikan sebagai indikator konteks organisasi dalam penelitian ini, yaitu: (1) Relevansi (relevance), adalah integrability dari sistem ke dalam pekerjaan secara praktis (dalam hal ini ialah pembelajaran yang memenuhi standar ketetapan lulusan ujian nasional dan ujian saringan masuk pada perguruan tinggi) dimana sistem sesuai secara praktis baik untuk perorangan maupun kelompok, () Aksesibilitas Sistem (system accessibility), didefinisikan sebagai kemudahan dimana seseorang dapat mencari atau mendapatkan secara spesifik pada suatu sistem komputer. Dengan sifat ini, organisasi bahan ajar dalam SDLS Vers. dapat memudahkan para penggunanya dalam mencari pokok bahasan tertentu secara lengkap dan terperinci. Misal melalui fasilitas Menu, Navigasi, Help dan Find. Dan yang terakhir yaitu (3) Visibilitas Sistem (system visibility), berasal dari konsep sistem observability yang merupakan salah satu kunci karakteristik dari inovasi teknologi yang diidentifikasi oleh Rogers (1995 dalam Herlawati, 011), sebagai tingkatan dimana hasil dari suatu inovasi terlihat dan dapat dikomunikasikan dengan yang lainnya. Visibilitas sistem dapat membantu pengguna dalam mengetahui fungsi-fungsinya lebih bermanfaat kemudian meningkatkan minat penggunaan sistem. Dari paparan teori diatas maka dapat disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya ialah : Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

18 H = Diduga organisasi bahan ajar elektronik (E-resources Organization) berpengaruh terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers.). H 3 = Diduga organisasi bahan ajar elektronik (E-resources Organization) berpengaruh terhadap persepsi tentang kemanfaatan penggunaan (Perceived Usefulness) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers.) Variabel Individual Differences (Perbedaan Individu) Pare dan Elam (1995 dalam Yuadi, 009) menemukan bahwa ketika perilaku adopsi adalah sukarela, pengaruh faktor pribadi atas pemakaian komputer bisa jadi lebih kuat dari faktor sosial atau faktor lingkungan. Zmud (1979 dalam Nugroho, Achjari; 004) menunjukkan bahwa perbedaan individu (individual differences) merupakan faktor utama penentu kesuksesan sistem informasi. Adapun indikator perbedaan individu dalam penelitian ini dapat ditinjau dari segi: (1) Perkembangan diri atas komputer (computer self-efficacy), didefinisikan sebagai suatu keputusan individu atas kemampuannya untuk menggunakan komputer (Compeau & Higgins, 1995 dalam Yuadi, 009). Bandura (1977 dalam Adiwibowo, Hurriyati, Sari; 010) mendefinisikan keyanikan diri (self efficacy) sebagai pertimbangan-pertimbangan tentang kemampuan-kemampuannya untuk mengorganisasikan dan melakukan sekumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk mendapatkan kinerja-kinerja yang direncanakan. Kepercayaan diri berkomputer (computer self-efficacy) menjadi salah satu antecedent dari persepsi kemudahan penggunaan (Venkatesh & Davis,1996; Hong Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

19 et.al., 00 dalam Nugroho, Achjari; 004). Pengguna yang memiliki pengetahuan dasar mengoperasikan komputer baik dari segi teknologi Sistem Operasi maupun aplikasi-aplikasinya dapat memberikan persepsi positif atas kemudahan penggunaan SDLS Vers., () Pengalaman atas penggunaan komputer (Computer experience), Thompson et al. (1994 dalam Yuadi, 009) berpendapat bahwa dalam konteks teknologi informasi, keterampilan komputer dan lamanya penggunaan harus dihitung karena mereka mewakili dimensi berbeda dari pengalaman umum atas komputer. Keterampilan dasar dan lamanya penggunaan berbagai macam aplikasi media pembelajaran sejenis akan memberikan kepercayaan diri dan kemudahan adaptasi pengguna dalam menggunakan SDLS Vers., dan (3) Pengetahuan atas bahan ajar (Teaching Resource Knowladge). Dalam penelitian perilaku pencarian informasi di lingkungan hypertext, domain ahli melakukan lebih cepat dan lebih fokus melakukan pencarian dari pada yang bukan ahlinya (novice) (Marchionini, Lin & Dwiggins, 1998 dalam Yuadi, 009). Hal tersebut pun dapat kita adopsikan untuk meneliti perilaku pembelajaran dilingkungan SDLS Vers., dimana pengguna yang ahli dalam pengetahuan atas bahan ajar akan lebih cepat dan lebih fokus melakukan pencarian pokok bahasan pembelajaran yang tepat guna sesuai dengan kebutuhannya ketimbang yang novice. Dari paparan teori diatas maka dapat disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya ialah : H 4 = Diduga perbedaan individu pengguna (Individual differences) berpengaruh terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ). Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

20 Variabel Perceived Ease Of Use (Persepsi Kemudahan Penggunaan) Persepsi kemudahan penggunaan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan, didefiniskan sebagai "tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha" (Davis, 1989 dalam Will, 004), yang mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang terbatas bagi seseorang yang akan mengalokasikan untuk berbagai kegiatan. Davis et.al. (1989 dalam Tobing, Hamzah, Sura, Amin; 009) menemukan persepsi kemudahan penggunaan memiliki akibat positif terhadap persepsi kegunaan. Persepsi kegunaan juga lebih kuat dalam mempengaruhi sikap atas penggunaan daripada persepsi kemudahan penggunaan. Replikasi TAM oleh Adam et.al. (199 dalam Nugroho, Achjari; 004) mendukung adanya pengaruh persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan dalam mempengaruhi keputusan penggunaan sistem oleh individu dan persepsi kemudahan penggunaan merupakan antecedent terhadap persepsi kegunaan. Mathieson (1991 dalam Wiyono, Ancok, Hartono; 008) juga menemukan persepsi kemudahan penggunaan menjelaskan jumlah signifikan varians dari persepsi kegunaan dan kontribusi keduanya terhadap perilaku penggunaan teknologi informasi. Kemudian Davis. F.D (1986 dalam Adiwibowo, Hurriyati, Sari; 010), memberikan beberapa indikator konstruk kemudahan penggunaan yaitu: (1) Kemudahan untuk dipelajari (easy to learn), () Controllabel, (3) Clear & Understable, (4) Flexible, (5) Keterampilan menjadi bertambah (easy to become skillful), dan (6) Mudah digunakan (easy to use). Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

21 Maka dapat kita buat beberapa indikator yang sesuai dengan penelitian ialah : (1) Kemudahan untuk mengakses, () Kemudahan untuk dipelajari/dipahami, (3) Kemudahan untuk digunakan, dan (5) Kemudahan untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran. Dari paparan teori diatas maka dapat disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya ialah : H 5 = Diduga persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh terhadap persepsi tentang kemanfaatan penggunaan (Perceived Usefulness) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ). H 6 = Diduga persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (Attitude Toward Using) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Variabel Perceived Usefulness (Persepsi Kemanfaatan) Persepsi terhadap kemanfaatan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Menurut Davis (1989 dalam Yuadi, 009), definisi dari persepsi kegunaan adalah "Tingkat dimana seorang individu percaya bahwa menggunakan sistem akan memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan tertentu". Dengan nada serupa Jogiyanto (007 dalam Adiwibowo, Hurriyati, Sari; 010) memberikan definisi sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi dapat meningkatkan kinerja pekerjaannya. Sedangkan Mathieson (1991 dalam Nugroho, Achjari; 004) menemukan persepsi kegunaan adalah faktor penentu utama minat seseorang menggunakan komputer. Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

22 Davis (1986 dalam Adiwibowo, Hurriyati, Sari; 010), memberikan pengukuran sebagai berikut : (1) Menjadikan pekerjaan lebih cepat (work more quickly), () Bermanfaat (usefull), (3) Menambah produktifitas (increase productivity), (4) Mempertinggi efektifitas (enchance efektiveness), dan (5) Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance). Maka dapat kita susun indikator konstruk kegunaan (usefull) dalam penelitian ini sebagai berikut : (1) Mempertinggi efektifitas pembelajaran, () Menjawab kebutuhan pembelajaran, (3) Meningkatkan hasil pencapaian pembelajaran, (4) Meningkatkan efisiensi pembelajaran, dan (5) Memungkinkan adanya pengembangan cara pembelajaran. Dari paparan teori diatas maka dapat disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya ialah : H 7 = Diduga persepsi tentang kemanfaatan penggunaan (Perceived Usefulness) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (Attitude Toward Using) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers.). H 10 = Diduga persepsi tentang kemanfaatan penggunaan (Perceived Usefulness) berpengaruh terhadap minat penggunaan (Behavioral Intention To Use) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers.) Variabel Social Influence (Pengaruh/Tekanan Sosial) Argawal (004 dalam Albert, 010) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku penerimaan teknologi adalah pengaruh sosial (social influence) atau lebih spesifik disebut dengan psychological attachment (Malhotra & Galletta,1999). Thomson et.al. (1991 dalam Tobing, Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

23 Hamzah, Sura, Amin; 009) menggunakan istilah norma-norma sosial (social norms) dalam mendefinisikan kostruk ini dan mengakui sama dengan norma subjektif di TRA. Herbert C Kelman, (Adiwibowo, Hurriyati, Sari; 010: 10), mengemukakan bahwa pengaruh sosial memberikan dampak pada perilaku individual melalui beberapa mekanisme berikut: (1) Ketaatan (Complience), terjadi apabila individu menerima pengaruh dari orang atau kelompok dengan mendapatkan efek sosial yang memuaskan dari lingkungannya. Dalam hal ini peran guru/sekolah yang menganjurkan para peserta didik untuk menggunakan SDLS Vers. merupakan efek sosial yang dapat mempengaruhi ketaatan, () Identifikasi (Identification), terjadi apabila individu mengambil perilaku yang berasal dari orang atau kelompok lain yang berdasarkan hubungan yang memuaskan dari orang atau kelompok lain tersebut. Pengguna SDLS Vers. yang sudah eksis akan dapat dengan mudah mempengaruhi teman-temannya yang lain untuk senantiasa dengan cara yang sama menggunakan SDLS Vers., dan (3) Internalisasi (Internalization), terjadi apabila individu menerima pengaruh dari perilaku yang dianjurkan dinyatakan sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Peserta didik yang memahami perlunya upaya lebih dan inovatif dalam mengejar standar ketetapan lulusan ujian nasional dan ujian saringan masuk ke perguruan tinggi akan sangat mudah menyesuaikan tujuannya dengan tujuan dari media pembelajaran SDLS Vers.. Dari paparan teori diatas maka dapat disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya ialah : Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

24 H 8 = Diduga tekanan Sosial penggunaan (Sosial Influence) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (Attitude Toward Using) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers.). H 11 = Diduga tekanan sosial penggunaan (Sosial Influence) berpengaruh terhadap minat penggunaan (Behavioral Intention To Use) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers.). Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

25 Variabel Attitude Toward Using (Sikap Penggunaan) Sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang secara umum terdiri atas unsur kognitif (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai akibat dari bilamana seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya (Davis, 1989 dalam Yuadi, 009 ). Pengertian lebih lanjut yang menekankan aspek perasaan, Davis et.al., memaparkan bahwa sikap sebagai bentuk dari perasaan positif atau negatif seseorang jika harus melakukan perilaku yang ditentukan. Untuk indikator sikap penggunaan dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut : (1) Rasa menerima yang ada, () Rasa penolakan yang ada, dan (3) Perasaan (afektif) yang terkesankan dalam penggunaan. Dari paparan teori diatas maka dapat disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya ialah : H 9 = Diduga sikap penggunaan (Attitude Toward Using) berpengaruh terhadap minat penggunaan (Behavioral Intention To Use) Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers.) Variabel Behavioral Intention To Use (Minat Penggunaan) Seseorang akan melakukan suatu perilaku jika mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya, (Jogiyanto 007 dalam Adiwibowo, Hurriyati, Sari; 010). Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

26 menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain (Davis, 1989 dalam Yuadi, 009). Dapat diambil pengertian bahwa Behavioral Intention to Use merupakan kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Untuk indikator minat penggunaan dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut : (1) Penambahan software/plugin pendukung, () Motivasi untuk tetap menggunakan dalam pembelajaran, (3) Memotivasi pengguna lain. Dari paparan teori diatas maka dapat disusun hipotesis yang akan diuji kebenarannya ialah : H 1 = Diduga minat penggunaan (Behavioral Intention To Use) berpengaruh terhadap kondisi nyata penggunaan (Actual System Usage) Sony Sugema- Digital Learning System (SDLS Vers.) Variabel Actual System Usage (Kondisi Nyata Penggunaan Sistem) Pada umumnya seseorang akan puas menggunakan suatu sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan sistem tersebut. Perilaku (behaviour) merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks sistem teknologi informasi (Jogiyanto 007 dalam Adiwibowo, Hurriyati, Sari; 010), perilaku (behaviour) merupakan penggunaan sesungguhnya (actual usage) dari teknologi. Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Untuk indikator kondisi nyata penggunaan sistem dalam penelitian ini dapat disusun sebagai Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

27 berikut : (1) Frekuensi penggunaan dalam pembelajaran, () Lamanya penggunaan dalam pembelajaran, dan (3) Kepuasan penggunaan dalam pembelajaran Pengembangan Diagram Jalur (Path Diagram) Sebagai patokan gambaran suatu sistem yang akan diukur tingkat interaksi antara variabel-variabelnya, analisis SEM dalam prosesnya diperlukan diagram jalur (Path Diagram). Diagram jalur dalam pengembangan model dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Diagram Jalur (Path Diagram) Model Penilaian Adopsi SDLS Vers.. Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

28 [Independent Variable (X) X 1 [Dependent Variable (Y) [ Cognitive Domain Y 5 Y 6 Y 7 Y 8 Y 9 [ Affective Domain Gambar 3. Diagram Jalur (Path Diagram) Model Penilaian Adopsi SDLS Vers. X SDLS Vers. Portal Design Y 10 Y 11 Y 1 X 3 X 4 γ 1 γ 4 Perceived Usefulness β 3 ζ β 4 ζ 5 X 5 E-resources Organization ζ 1 β 1 Attitude Toward Using β 5 Behavioral Intention To Use β 6 Actual System Usage X 6 γ β Perceived Ease Of Use ζ 4 X 7 X 8 X 9 Individual Differences γ 3 ζ 3 γ 5 Y 1 Y Y 3 Y 4 X 10 X 11 X 1 Social γ 6 Influence: Social Norms [ Cognitive Domain Y 13 Y 14 Y 15 Y 16 Y 17 Y 18 [ Behavioral Domain [ Usibility Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

29 Identifikasi Variabel Exogenous Dan Endogenous Konstruk Eksogenous (Exogenous Constructs), konstruk ini dikenal sebagai sources variables atau independen variabel yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. Pada penelitian ini konstruk eksogenous meliputi SDLS Vers. Portal Design (SPD), E-resources Organization (ErO), Individual Differences (ID), dan Social Influence: Social Norms (SI). Konstruk Endogen (Endogenous Constructs), merupakan dependen variabel sebagai faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk endogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Pada penelitian ini konstruk endogen meliputi Perceived Ease of Use (PEoU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention To Use (ITU) dan Actual System Usage (ASU) Konversi Diagram Alur Ke Dalam Persamaan Dari 9 (sembilan) konstruk yang diajukan maka didapatkan persamaan struktural yang akan membentuk model penelitian: PEoU = γ11spd + γ1ero + γ13id + ζ1 (1) PU = γ4ero + β1peou + ζ () ATU = γ35si + β3peou + β33pu + ς3 (3) ITU = γ46si + β34pu + β45atu + ζ4 (4) ASU = β56itu + ζ5 (5) Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

30 Keterangan : γ gamma : koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. β beta ζ zeta : koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen. : galat model (model error) dari variabel laten endogen. Andri Irawan, 01 Analisis Perilaku Penggunaan media Pembelajaran Sony Sugema-Digital Learning System (SDLS Vers. ) Dengan PendekatanTechnology Acceptance Model (TAM)

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Diagram Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Diagram Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian atau langkah-langkah penelitian ini dapat dijelaskan dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Tabel 3. 1 Diagram Alur Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 TAM (Technological Acceptance Model) Salah satu unsur penting dalam penerapan sebuah sistem informasi adalah penerimaan terhadap sistem informasi. Bagi sebuah Perusahaan, sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG PERILAKU PENGGUNA SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

KAJIAN TENTANG PERILAKU PENGGUNA SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) KAJIAN TENTANG PERILAKU PENGGUNA SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Arief Wibowo Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak 65 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Kerangka Teori Berdasarkan landasan teori pada Bab II, dapat diketahui bahwa TAM berfokus pada sikap penerimaan terhadap pengguna teknologi informasi, dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Konseptual dan Hipotesis Untuk model konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Model Konseptual Dari model konseptual pada Gambar 3.1, hipotesis

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Eki Saputra 1, Misfariyan 2 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN Studi komparatif metode Utaut & Tam terhadap penerapan SIA 1 Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari lima tahapan utama, yaitu tahap perencanaan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data,

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) 6 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Analysis of Factors Affecting the Acceptance UNEJ Digital Repository by Using

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL. Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL. Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung Jurnal Ilmiah Kopertis Wilayah IV ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung ABSTRAK - Universitas Widyatama sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti menyertakan beberapa uraian singkat hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penerapan TAM pada berbagai bidang, terutama perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada di Stikom Surabaya. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 Sistem

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Bisnis Angkatan Tahun 2010/2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Digital Library di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya

Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Digital Library di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Digital Library di Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya Oleh : Dian Kristyanto Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Electronic Banking (E-Banking) Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tahap yang dilakukan mulai dari proses awal penelitian hingga proses akhir penelitian. Tahapan dari penelitian dapat dilihat dari Gambar 3.1 dibawah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian sangat memerlukan suatu metode penelitian. Sugiono (009:3) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 User Acceptance Pada umumnya penguna teknologi akan memiliki persepsi positif terhadap teknologi yang disediakan. Persepsi negatif akan muncul sebagai dampak dari penggunaan teknologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-LEARNING (Studi Pada Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Fitri Imandari Endang Siti

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan konsep yang ada, tujuan penelitian, serta hasil analisis interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5 ini akan dipaparkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 207 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 207 ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

STUDI EMPIRIS PENERIMAAN SISTEM JDIH DI BPK RI BERBASIS TAM DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN SEM

STUDI EMPIRIS PENERIMAAN SISTEM JDIH DI BPK RI BERBASIS TAM DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN SEM STUDI EMPIRIS PENERIMAAN SISTEM JDIH DI BPK RI BERBASIS TAM DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN SEM Muhamad Rifki Setyadji / 9108205801 25 Agustus 2010 1 Pendahuluan Latar Belakang & Perumusan Masalah Batasan Permasalahan,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012 (SNATI 2012) ISSN: Yogyakarta, Juni 2012

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012 (SNATI 2012) ISSN: Yogyakarta, Juni 2012 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 202 (SNATI 202) ISSN: 907-5022 Yogyakarta, 5-6 Juni 202 KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE AMOS/LISREL BERDASARKAN PENDEKATAN TAM Studi Kasus Penggunaan Software pada

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Dan Subjek Penelitian Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan kepada konsumen yang pernah berkunjung dan membeli pada steak house di Kota Bandung. Pengamatan ini

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) 8 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut:

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut: 2 BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. TAM (Technology Acceptance Model) model 1 merupakan model

BAB II LANDASAN TEORI. TAM (Technology Acceptance Model) model 1 merupakan model BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Technology Acceptance Model 1 (TAM 1) TAM (Technology Acceptance Model) model 1 merupakan model penelitian yang pada umumnya digunakan untuk meneliti penerimaan teknologi informasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Didalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan penelitian yang akan digunakan untuk meneliti penerimaan penerapan PARIS (Parking Information System) dengan metode

Lebih terperinci

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui 3 tahap yang dijelaskan pada bab ini. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Awal a) Studi Literatur b) Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 40 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan responden masyarakat yang berdomisili di Semarang dengan kriteria mengetahui dan pernah mengunjungi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas 367 E-Mail di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Edi Nur Cahyaningtyas *), Hanung Adi Nugroho **), Eko Nugroho ***) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabulasi Data Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Stikom Surabaya tahun angkatan 2011-2015. Alat bantu yang digunakan untuk melakukan tabulasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan penelitian ini terdiri dari dua variabel. Adapun variabel independent nya adalah Kualitas Sistem Informasi sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat penggunaan e-money. Berbagai penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penggunaan teknologi tersebut. Artinya persepsi negatif berkembang setelah

BAB 2 LANDASAN TEORI. penggunaan teknologi tersebut. Artinya persepsi negatif berkembang setelah BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 User Acceptance Pada umumnya penguna teknologi akan memiliki persepsi positif terhadap teknologi yang disediakan. Persepsi negatif akan muncul sebagai dampak dari penggunaan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi saat ini mendorong masyarakat dunia memasuki era teknologi yang serba cepat sekaligus menjadikan informasi

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh dengan cepat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan alat komunikasi yang semakin canggih

Lebih terperinci

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur 9 BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur Analisis jalur atau yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Menurut Sarwono (2007:1)

Lebih terperinci