Usaha Mikro-Kecil-Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung. perekonomian di Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari kontribusi UMKM

Transkripsi

1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro-Kecil-Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari kontribusi UMKM pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2013 lebih dari triliun. Jumlah UMKM di Indonesia juga tergolong besar dengan usaha (Kementerian Koperasi dan UMKM dalam ). Jumlah tersebut menyaingi jumlah populasi masyarakat di negara-negara Eropa. Secara struktur jumlah UMKM didominasi oleh usaha pada skala mikro dengan jumlah sekitar Sisanya adalah usaha dengan skala kecil dan usaha skala menengah Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk melakukan kajian terkait bagaimana sebaiknya usaha mikro yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia agar lebih berkembang dan naik kelas. Ketika suatu usaha mikro berkembang atau naik kelas atau scale-up menjadi usaha kecil, menengah bahkan sampai menjadi usaha besar (UB) maka kontribusi terhadap perekonomian negara akan sangat signifikan (Isenberg, 2012) Salah satu UMKM yang berhasil tumbuh dari UMKM menjadi UB adalah perusahaan kebab terbesar di Indonesia yaitu Kebab Turki Baba Rafi (Nilamsari, 2015). Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) mengawali usahanya dari skala mikro dan berhasil melesat dalam waktu 12 tahun menjadi perusahaan skala besar yang 1

2 mampu merambah pasar Asia Tenggara, Sri Lanka, Cina, bahkan Belanda (Nilamsari, 2015). KTBR dengan outlet adalah perusahaan waralaba (franchise) dengan jaringan terbesar di Indonesia mengalahkan KFC Indonesia dengan 500 outlet, Pizza Hut Indonesia 313 outlet, Starbucks Coffee Indonesia 198 outlet dan McDonalds Indonesia 160 outlet (ASIAN REVIEW, 2015). Jumlah outlet KTBR tersebut tumbuh dari hanya satu outlet di 2003 menggunakan modal hanya empat juta rupiah yang dipinjam dari anggota keluarga pendiri KTBR yaitu Hendy Setiono. Saat ini KTBR mampu mengoperasikan belasan ribu outlet di dalam negeri, puluhan outlet di luar negeri dan terus berekspansi ke pasar Asia Tenggara, Asia Selatan, Cina dan Eropa. KTBR merupakan pioner model bisnis waralaba kuliner yang mampu mempertahankan kepemimpinan di industrinya bahkan satu-satunya yang mampu menjadi restauran kebab dengan jaringan terbesar di dunia. Selain prestasi bisnis yang bagus KTBR bisa dikatakan adalah pencipta trend pengusaha kuliner di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan seringkali media besar di Indonesia meliput kisah sukses bisnis KTBR menjadi program inspirasi bisnis bagi UMKM di Indonesia. Selain itu pendiri sekaligus Direktur Utama KTBR terpilih menjadi pengurus pusat Kamar Dagang Indonesia (KADIN) pengembangan UMKM Indonesia. Suatu perusahaan harus efektif operasionalnya dan juga harus mempunyai strategi yang tepat untuk mempertahankan kepemimpinan sekaligus terus tumbuh berekspansi secara global. KTBR terbukti mampu menjalankan hal tersebut selama 12 tahun dengan kepemimpinan absolut di industrinya. Dalam era persaingan yang ketat, strategi menjadi faktor penentu untuk memenangkan 2

3 persaingan dan tumbuh menjadi lebih besar (Porter, 1996). Sampai saat ini formulasi strategi yang telah dilakukan KTBR belum terdokumentasi dengan baik dan hanya mengandalkan aspirasi dari Pendiri yang sekaligus Pemilik dan Pimpinan KTBR. Hal tersebut menimbulkan permasalahan ketika saat ini yang melakukan formulasi strategi ke depan tidak hanya Pendiri melainkan tim formulasi strategi yang terdiri dari manajemen atas KTBR. Tim formulasi strategi tersebut selain belum berpengalaman melakukan formulasi strategi KTBR juga belum sama pemahamannya dengan strategi yang telah diambil oleh KTBR selama ini sehingga tim merasa kurang siap melakukan formulasi strategi ke depan (hasil wawancara tanggal 12 Maret 2016). Oleh sebab itu, penelitian mengenai Analisis Strategi KTBR ini tidak hanya penting untuk peneliti, tetapi juga penting dan diharapkan oleh KTBR. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan formulasi strategi ke depan dan merupakan dokumentasi strategi yang telah membawa KTBR tumbuh dari skala usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah (UMKM) menjadi usaha besar (UB) Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat diketahui bahwa tim formulasi strategi merasa kurang siap untuk melakukan formulasi strategi ke depan karena masih memerlukan hasil analisis terhadap strategi yang telah digunakan KTBR selama ini untuk menentukan titik anjak yang tepat guna masa depan KTBR yang lebih cemerlang. Selanjutnya, penelitian ini berupaya menemukan apa strategi KTBR selama ini. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 3

4 1. Apa strategi KTBR saat berada dalam skala usaha mikro? 2. Apa strategi KTBR saat berada dalam skala usaha kecil? 3. Apa strategi KTBR saat berada dalam skala usaha menengah? 4. Apa strategi KTBR saat berada dalam skala usaha besar? 5. Bagaimanakah kualitas strategi yang dipilih KTBR selama ini?. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil analisis strategi yang telah diambil oleh KTBR yang dapat dirinci menjadi: a. strategi KTBR saat berada dalam skala usaha mikro. b. strategi KTBR saat berada dalam skala usaha kecil. c. strategi KTBR saat berada dalam skala usaha menengah d. strategi KTBR saat berada dalam skala usaha besar. e. kualitas strategi yang digunakan KTBR selama ini. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi: a. Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) 1) Memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait yang akan membantu menyusun formulasi strategi KTBR ke depan. 2) Menjadi landasan untuk membangun peta strategi bisnis KTBR ke depan. 4

5 3) Menjadi sarana KTBR untuk berkontribusi memajukan UMKM Indonesia. Hal ini sesuai dengan semangat Pendiri KTBR yang saat ini mempunyai amanah sebagai Pengurus Pusat Kamar Dagang dan Industri Indonesia bidang Pengembangan UMKM. 4) Memperkuat citra KTBR sehingga meningkatkan brand equity KTBR secara global; b. Bagi pengusaha UMKM Indonesia 1) Memberikan gambaran strategi bisnis yang telah teruji untuk tumbuh menjadi besar; 2) Memberikan panduan membangun strategi bisnis yang sudah teruji untuk tumbuh menjadi besar. 5