BAB I PENDAHULUAN Dasar Hukum BPH Migas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Dasar Hukum BPH Migas"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BPH Migas 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4253); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4436) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Republik lndonesia Nomor 4996); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2006 tentang Besaran dan Penggunaan Iuran Badan Usaha Dalam Kegiatan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4596); 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002 tentang Pembentukan Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa; Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

2 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 56/PMK.02/2007 tanggal 5 Juni 2007 tentang Penggunaan Iuran untuk Pembiayaan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengatur; 7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 60/KMK.02/2008 tanggal 25 Maret 2008 tentang Persetujuan Penggunaan Sebagai Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Iuran Badan Usaha Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Badan Pengatur. 8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat pada Badan Pengatur Penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa Gambaran Umum Kegiatan Hilir Migas Sektor energi dan sumber daya mineral memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional terutama peranan minyak dan Gas Bumi. Kebutuhan minyak dan Gas Bumi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dikarenakan peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan industrialisasi. Pada era perekonomian yang relatif terbuka seperti saat ini, kondisi global turut berdampak terhadap perkembangan nasional khususnya dalam bidang ekonomi. Beberapa perkembangan lingkungan global yang telah mempengaruhi kondisi nasional, antara lain: pergerakan harga minyak dunia, komoditi pangan dan tambang serta pergerakan nilai tukar rupiah. Terkait pengelolaan subsektor minyak dan Gas Bumi, pergerakan harga minyak dunia sangat dominan mempengaruhi kondisi nasional. Reformasi regulasi di bidang minyak dan Gas Bumi baik di bidang hulu maupun hilir migas, dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, di bidang hilir migas regulasi ini mengatur Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

3 mengenai kegiatan usaha yang bertumpu pada kegiatan usaha pengolahan, pengangkutan dan/atau niaga. Pengolahan adalah kegiatan memurnikan, memperoleh bagian-bagian, mempertinggi mutu dan mempertinggi nilai tambah minyak bumi dan/atau Gas Bumi, tetapi tidak termasuk pengolahan lapangan. Pengangkutan adalah kegiatan pemindahan minyak bumi, Gas Bumi dan/atau hasil olahannya dari wilayah kerja atau dari tempat penampungan dan pengolahan termasuk pengangkutan Gas Bumi melalui pipa transmisi dan distribusi. Penyimpanan adalah kegiatan penerimaan, pengumpulan, penampungan dan pengeluaran minyak bumi dan/atau Gas Bumi. Niaga adalah kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor minyak bumi dan/atau hasil olahannya termasuk niaga Gas Bumi melalui pipa. Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan ketersediaan dan pendistribusian BBM serta pengangkutan Gas Bumi melalui pipa sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 22 tahun 2001, bahwa pemerintah memberikan prioritas terhadap pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan dalam negeri dan bertugas menyediakan strategis minyak bumi guna mendukung penyediaan BBM dalam negeri yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan pemerintah, pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM yang merupakan komoditas vital dan mengusai hajat hidup orang banyak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang menyangkut kepentingan umum, pengusahaannya diatur agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai. Badan Pengatur Hilir Migas yang selanjutnya disebut BPH Migas terdiri atas Komite dan bidang, yang dimaksud bidang adalah Direktorat BBM, Direktorat Gas Bumi dan Sekretariat, secara sinergi telah melakukan kegiatan pengaturan dan pengawasan yang berupa penyiapan perangkat aturan pelaksanaan yang berupa pedoman, juklak/juknis, perencanaan supply Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

4 demand BBM, monitoring serta evaluasi atas kegiatan yang dilakukan oleh Badan Usaha, pembangunan sistem penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, verifikasi volume penjualan Bahan Bakar Minyak bersubsidi, sosialisasi tentang pendistribusian jenis Bahan Bakar Minyak tertentu dengan kartu kendali pada daerah tertentu dan rapat koordinasi dengan instansi terkait. Disamping itu BPH Migas melakukan kerjasama dengan TNI Angkatan Laut untuk melakukan pengawasan, penindakan atas dugaan adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi di laut, sedangkan kerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk melakukan penindakan atas dugaan adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi melalui pengiriman saksi ahli sebagai pelaksanaan penegakan hukum sesuai ketentuan Pasal 50 jo Pasal 55 Undang-undang Nomor 22 tahun Fungsi dan Tugas BPH Migas Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Undang Undang Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang fungsi dan tugas Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (BPH Migas), adalah melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi BBM yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri. Sesuai dengan Pasal 46 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 BPH Migas mempunyai tugas sebagai berikut : Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

5 - Ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak; - Cadangan Bahan Bakar Minyak Nasional; - Pemanfaatan fasilitas pengangkutan dan penyimpanan Bahan Bakar Minyak; - Tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa; - Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil; - Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi. Dari tugas sebagaimana tersebut diatas wewenang yang dimiliki oleh BPH Migas dalam keputusannya yang meliputi : a. Menetapkan kewajiban Badan Usaha yang akan atau telah melakukan penyediaan dan distribusi BBM di Indonesia untuk melakukan operasi di daerah yang mekanisme pasarnya belum berjalan dan daerah terpencil; b. Menetapkan volume alokasi cadangan BBM dari masing-masing Badan Usaha sesuai dengan Izin usaha untuk memenuhi cadangan nasional BBM yang ditetapkan pemerintah; c. Menetapkan pemanfaatan bersama atas fasilitas pengangkutan dan penyimpanan BBM serta fasilitas penunjangnnya milik Badan Usaha dalam kondisi yang sangat diperlukan dan/atau untuk menunjang optimasi distribusi di daerah terpencil; d. Menetapkan tarif pengangkutan Gas Bumi melaui pipa sesuai dengan prinsip tekno-ekonomi; e. Menetapkan harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil dengan mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat; f. Menetapkan dan memberlakukan Sistem Informasi pengusahaan dan akun pengaturan pada Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa; g. Menyelesaikan perselisihan yang timbul terhadap pemegang hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan/atau yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa; Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

6 h. Mengusulkan kepada Menteri Keuangan mengenai besaran iuran Badan Usaha yang mempunyai kegaiatan usaha di bidang penyediaan dan distribusi BBM serta pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan menetapkan biaya hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa; i. Memberikan hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada ruas tertentu dari transmisi Gas Bumi dan pada wilayah tertentu dari jaringan distribusi Gas Bumi melalui lelang berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Struktur Organisasi BPH Migas Struktur Organisasi BPH Migas mengacu Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat pada Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. BPH Migas mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari : A. Komite, terdiri dari 9 anggota dan 1 anggota merangkap sebagai Ketua Komite/Kepala BPH Migas. B. Sekretariat BPH Migas, terdiri dari : - Bagian Perencanaan dan Keuangan; - Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat; - Bagian Umum dan Kepegawaian; masing-masing Bagian membawahi 3 Sub Bagian; - Kelompok Jabatan Fungsional. Sekretariat BPH Migas mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan administrasi kepada BPH Migas, serta koordinasi pelaksanaan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

7 tugas, pembinaan, dan pelayanan administrasi di lingkungan Sekretariat BPH Migas dan Direktorat. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat BPH Migas menyelenggarakan fungsi: a. Pemberian dukungan administrasi kepada BPH Migas; b. Koordinasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat BPH Migas dan Direktorat; c. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, laporan, akuntabilitas, dan evaluasi kinerja; d. Pengelolaan administrasi perbendaharaan, iuran Badan Usaha, barang milik Negara, dan urusan akuntansi; e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pengelolaan informasi dan dokumentasi hukum, serta urusan hubungan masyarakat; dan f. Pengelolaan urusan ketatausahaan, perlengkapan, rumah tangga, kearsipan, keprotokolan, kepegawaian, organisasi dan tata laksana, serta pengelolaan data dan informasi. Gambar 1. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

8 C. Direktorat Bahan Bakar Minyak, terdiri dari : - Subdirektorat Pengaturan Bahan Bakar Minyak; - Subdirektorat Pengawasan Bahan Bakar Minyak; - Subdirektorat Pemantauan Cadangan dan Pengelolaan Informasi Bahan Bakar Minyak; Masing-masing Subdirektorat terdiri dari 2 (dua) seksi; - Kelompok Jabatan Fungsional. Direktorat Bahan Bakar Minyak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengaturan ketersediaan dan distribusi, dan pemantauan cadangan Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah, serta pengelolaan informasi dan pengawasan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah. Direktorat Bahan Bakar Minyak menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan perumusan pengaturan dan pedoman ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah; b. Pelaksanaan pengawasan, pemberian pertimbangan dan rekomendasi hasil pengawasan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah; c. Pelaksanaan pemantauan cadangan Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah; dan d. Pengelolaan data dan informasi, registrasi Badan Usaha, serta penyelesaian perselisihan kegiatan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

9 Gambar 2. D. Direktorat Gas Bumi, terdiri dari : - Subdirektorat Pengaturan pemanfaatan fasilitas pengangkutan Gas Bumi melalui pipa; - Subdirektorat pengaturan akun, tariff dan harga Gas Bumi melalui pipa; - Subdirektorat pengawasan dan pengelolaan informasi Gas Bumi melalui pipa; Masing-masing Subdirektorat terdiri dari 2 (dua) seksi; - Kelompok Jabatan Fungsional. Direktorat Gas Bumi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengaturan hak khusus, pemanfaatan fasilitas pengangkutan, akun pengaturan, tariff, dan harga, serta pengawasan dan pengelolaan informasi kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang memiliki jaringan distribusi. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

10 Direktorat Gas Bumi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan perumusan pengaturan hak khusus dan pemanfaatan fasilitas pengangkutan pada kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang memiliki fasilitas jaringan distribusi; b. Penyiapan perumusan akun pengaturan dan tariff pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dan pengaturan harga Gas Bumi melalui pipa untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil; c. Pelaksanaan pengawasan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang yang memiliki fasilitas jaringan distribusi; dan d. Pengelolaan informasi kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang memiliki fasilitas jaringan distribusi. Gambar Sumber Daya BPH Migas Sumber daya BPH Migas terdiri dari 9 orang anggota Komite, salah satu anggota komite merangkap Ketua Komite sekaligus sebagai Kepala BPH Migas serta dibantu oleh tenaga operasional sebanyak 118 PNS (Pegawai Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

11 Negeri Sipil) yang dipekerjakan dan PTT (Pegawai Tidak Tetap) sebanyak 145. Kekuatan PNS yang dipekerjakan tersebar di masing-masing unit kerja di lingkungan BPH Migas adalah sebagai berikut : a. Unit Kerja Direktorat BBM berjumlah 38 orang; b. Unit Kerja Direktorat Gas Bumi berjumlah 32 orang; c. Unit Kerja Sekretariat berjumlah 48 orang. Tabel 1. Status Kepegawaian BPH Migas Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember 2015 No Unit Kerja SLTA/D3 S1 S2 S3 Jumlah 1 Komite Sekretariat Direktorat BBM Direktorat Gas Bumi Jumlah Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

12 Grafik 1. Status Kepegawaian BPH Migas Per 31 Desember SLTA/D3 S1 S2 S3 Jumlah 1 Komite Sekretariat Direktorat BBM Direktorat Gas Bumi Peran BPH Migas Sebagai Regulator Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai pembuat kebijakan pada bidang Hulu Hilir Migas dan Direktorat Jenderal Migas sebagai perangkat dibawahnya yang melaksanakan regulasi di bidang Hulu Migas dan sebagian Hilir Migas yaitu untuk Bahan Bakar Lain (BBL) dan Gas Bumi Non pipa. Sedangkan regulator di bidang Hilir Migas yang bertugas mengawasi pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas). Sebagai regulator di bidang Hilir Migas, BPH Migas berperan sebagai: Regulatory Body, membuat aturan main yang sehat, wajar dan transparan. Supervisory Body, mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha hilir migas. Dispute Resolution Body, menyelesaikan perselisihan yang timbul dalam kegiatan hilir migas. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

13 BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Rencana Strategis dalam sistem akuntabilitas kinerja BPH Migas merupakan tahapan awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rencana strategis memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Visi Terwujudnya penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatnya pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri melalui persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Misi Melakukan pengaturan dan pengawasan secara independen atas pelaksanaan kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM dan peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri Tujuan 1) Mewujudkan organisasi BPH Migas yang handal, kredibel, dan kuat dalam melakukan pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM dan mengoptimalkan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa dalam rangka meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri. 2) Mewujudkan BPH Migas yang good governance dan terwujudnya citra BPH Migas yang baik ditingkat nasional dan internasional. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

14 Sasaran 1) Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI; 2) Terwujudnya bisnis hilir gas bumi yang efisien kompetitif, transparan dan sehat; 3) Peningkatan pengembangan infrastruktur gas bumi; 4) Peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri; 5) Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH Migas Rencana Kinerja Tahunan Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan BPH Migas Tahun 2015 Sasaran Strategis (Outcome) Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Miliyar Rupiah) (1) (2) (3) (4) Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Jumlah Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Jumlah Pelaksanaan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM Jumlah Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM 24 Laporan 22,53 15 Laporan 28,37 2 Laporan 2,45 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

15 Sasaran Strategis (Outcome) Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Miliyar Rupiah) (1) (2) (3) (4) Jumlah Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM 6 Laporan 3,64 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Bidang BBM 2 Laporan 7,48 Terwujudnya bisnis hilir gas bumi yang efisien kompetitif, transparan dan sehat Terwujudnya bisnis hilir gas bumi yang efisien kompetitif, transparan dan sehat Peningkatan pengembangan infrastruktur gas bumi Jumlah penetapan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa Jumlah penetapan harga gas bumi untuk rumah tangga (RT) dan pelanggan kecil (PK) Jumlah laporan monitoring, evaluasi dan pengawasan pengangkutan gas bumi melalui pipa Jumlah lelang ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi gas bumi Jumlah penetapan pengaturan akses (access agreement) pada ruas transmisi dan/atau jaringan distribusi gas bumi milik badan usaha Jumlah pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan/atau jaringan distribusi gas bumi melalui pipa 1 Laporan 0,87 1 Laporan 0,80 1 Laporan 0,51 3 Laporan 4,13 1 Laporan 0,40 1 Laporan 8,72 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

16 Sasaran Strategis (Outcome) Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Miliyar Rupiah) (1) (2) (3) (4) Peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH Migas Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH Migas Jumlah pemberian hak khusus pengangkutan dan/atau niaga gas bumi melalui pipa Jumlah pengusahaan transmisi dan distribusi gas bumi Jumlah layanan data dan informasi kegiatan usaha gas bumi melalui pipa Jumlah layanan manajemen direktorat gas bumi Jumlah dokumen perencanaan Jumlah laporan keuangan dan evaluasi Layanan kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan Jumlah regulasi bidang hilir migas Layanan informasi, hukum dan humas Jumlah pemberian pertimbangan dan litigasi serta layanan pengaduan hilir migas Jumlah penerimaan iuran badan usaha Layanan perkantoran 1 Laporan 0,70 15 Laporan 6,24 1 Laporan 1,15 7 Laporan 5,11 3 Dokumen 2,81 6 Laporan 6,20 13 Laporan 16,95 6 Regulasi 2,12 5 Laporan 18,64 3 Laporan 6, Miliyar 8,68 12 Bulan Layanan 193,60 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

17 2.3. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Eselon I Sasaran Strategis Uraian Satuan Output Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang Efisien. Kompetitif, Transparan dan Sehat Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Dalam Negeri Prosentase Pengendalian Kuota Volume Jenis BBM Tertentu Yang Ditugaskan Kepada Badan Usaha Prosentase Peningkatan Volume Konsumsi BBM Non Subsidi Dalam Rangka Menuju Pasar Terbuka Yang Diatur Jumlah Hari Ketahanan Cadangan BBM Nasional dari Masing-masing Badan Usaha Jumlah Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa Volume Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Prosentase 100 Prosentase 10 Hari 21 Kilometer MSCF Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH Migas Indeks Kepuasan Pelayanan BPH Migas Kepada Badan Usaha Pembayar Iuran Nilai Mutu Layanan Puas Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

18 Perjanjian Kinerja Eselon II SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Tersedianya Pengaturan dan penetapan serta terlaksananya pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah NKRI Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM Pelaksanaan pengeturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM Peraturan/ juklak/ juknis/ SOP bidang penyediaan dan pendistribusian BBM 24 Laporan 15 Laporan 2 Laporan Terwujudnya bisnis hilir gas bumi yang efisien kompetitif, transparan dan sehat Peningkatan pengembangan infrastruktur gas bumi Peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas Pengelolaan data informasi dan sistem pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM Layanan dukungan manajemen bidang BBM Jumlah penetapan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa Jumlah penetapan harga gas bumi untuk rumah tangga (RT) dan pelanggan kecil (PK) Jumlahlaporan monitoring, evaluasi dan pengawasan pengangkutan gas bumi melalui pipa Jumlah lelang ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi gas bumi Jumlah penetapan pengaturan akses (access agreement) pada ruas transmisi dan/atau jaringan distribusi gas bumi milik badan usaha Jumlah pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan/atau jaringan distribusi gas bumi melalui pipa Jumlah pemberian hak khusus pengangkutan dan/atau niaga gas bumi melalui pipa Jumlah pengusahaan transmisi dan distribusi gas bumi Jumlah layanan data dan informasi kegiatan usaha gas bumi melalui pipa Jumlah layanan manajemen direktorat gas bumi Jumlah dokumen perencanaan Jumlah laporan keuangan dan evaluasi Layanan kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan Jumlah regulasi bidang hilir migas Layanan informasi, hukum dan humas Jumlah pemberian pertimbangan dan litigasi serta layanan pengaduan hilir migas Dokumen Pengelolaan PNBP BPH Migas Layanan Perkantoran 6 Laporan 2 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 3 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 15 Laporan 1 Laporan 7 Laporan 3 Dokumen 6 Laporan 13 Laporan 6 Regulasi 5 Laporan 3 Laporan 5 Laporan 12 Bulan Layanan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja masing-masing indikator kinerja sasaran. Sesuai dengan Rencana Kinerja BPH Migas tahun 2015 terdapat 1 program dan 3 kegiatan serta 5 Sasaran Strategis (Outcome). Secara ringkas sebagaian besar Sasaran Strategis (Outcome) yang telah ditargetkan dapat dicapai, namun demikian masih terdapat sebagian kecil Sasaran Strategis (Outcome) yang tidak berhasil diwujudkan pada tahun 2015 ini. Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang tidak berhasil diwujudkan tersebut, BPH Migas telah melakukan evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan dimasa mendatang. Pada dasarnya proses monitoring, pengukuran dan evaluasi kinerja dilakukan langsung oleh masing-masing unit kerja utama yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan. Selanjutnya informasi kinerja dari unit-unit kerja tersebut disampaikan kepada Sekretariat BPH Migas untuk dievaluasi lebih lanjut sebelum diteruskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sekretariat BPH Migas menghimpun data dan informasi kinerja dari Direktorat BBM dan Direktorat Gas Bumi yang merupakan satu kesatuan sebagai bahan utama untuk penyusunan Laporan Kinerja BPH Migas. Melalui proses ini diharapkan adanya upaya-upaya perbaikan kinerja masing-masing unit Eselon II di lingkungan BPH Migas, sehingga target kinerja dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan. Setiap akhir tahun anggaran BPH Migas melakukan pengukuran pencapaian target kinerja Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

20 yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja yang ditandatangani Kepala BPH Migas dan Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral. Tabel 3. Pengukuran Kinerja BPH Migas Tahun 2015 Unit Organisasi : Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tahun Anggaran : 2015 SASARAN STRATEGIS Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM PAGU ANGGARAN (Juta Rp) REALI- SASI Jumlah Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusia n BBM Jumlah Pelaksanaan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusia n BBM Jumlah Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusia n BBM Jumlah Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusia n BBM 24 Laporan 15 Laporan 2 Laporan 6 Laporan 24 Laporan 15 Laporan 2 Laporan 6 Laporan 100% 100% Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 2.452, ,5 44% % , ,8 55% 100% , ,8 36% 100% 3.644, ,6 70% Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Bidang BBM 2 Laporan 2 Laporan 100% 7.484, ,6 43% Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

21 ANGGARAN (Juta Rp) SASARAN INDIKATOR TARGET % PROGRAM STRATEGIS KINERJA REALISASI REALI- PAGU % SASI Jumlah penetapan tarif ,8 608,7 70% 100% pengangkuta Laporan Laporan n gas bumi melalui pipa Terwujudnya bisnis hilir gas bumi yang efisien kompetitif, transparan dan sehat Peningkatan pengembangan infrastruktur gas bumi Jumlah penetapan harga gas bumi untuk rumah tangga (RT) dan pelanggan kecil (PK) Jumlah laporan monitoring, evaluasi dan pengawasan pengangkuta n gas bumi melalui pipa Jumlah lelang ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi gas bumi Jumlah penetapan pengaturan akses (access agreement) pada ruas transmisi dan/atau jaringan distribusi gas bumi milik badan usaha Jumlah pemanfaatan bersama fasilitas pengangkuta n gas bumi melalui pipa transmisi dan/atau jaringan distribusi gas bumi melalui pipa 1 Laporan 1 Laporan 3 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 3 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 100% 100% 100% 100% 100% Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 800,7 541,1 68% 510,5 289,6 57% 4.133, ,6 55% 400,0 247,2 62% 1.107,8 765,3 69% Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

22 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM PAGU ANGGARAN (Juta Rp) REALI- SASI Jumlah pemberian hak khusus pengangkuta n dan/atau niaga gas bumi melalui pipa 1 Laporan 1 Laporan 100% % 700,0 418,6 60% Peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri Jumlah pengusahaan transmisi dan distribusi gas bumi Jumlah layanan data dan informasi kegiatan usaha gas bumi melalui pipa 15 Laporan 1 Laporan 15 Laporan 1 Laporan Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 6.235, ,4 65% 1.151,8 826,4 72% Jumlah layanan manajemen direktorat gas bumi 7 Laporan 7 Laporan % Jumlah dukungan perencanaan 3 Dokumen 3 Dokumen 100% 6.451, ,6 28% Jumlah laporan keuangan dan evaluasi 6 Laporan 7 Laporan 117% 6.207, ,5 74% Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas Layanan kepegawaian, organisasi dan ketatalaksana an Jumlah regulasi bidang hilir migas 13 Laporan 6 Regulasi 13 Laporan 10 Peraturan 100% 167% Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa , ,1 69% 2.117, ,5 80% Layanan informasi, hukum dan humas 5 Laporan 8 Laporan 160% , ,0 58% Jumlah pemberian pertimbangan dan litigasi serta layanan pengaduan hilir migas 3 Laporan 3 Laporan 100% 6.077, ,2 44% Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

23 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI- SASI % Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas Jumlah penerimaan iuran badan usaha Layanan Perkantoran 750 Miliyar 12 Bulan Layanan 1.248,12 Miliyar 12 Bulan Layanan 166% 100% Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 8.679, ,2 75% , ,5 35% Jumlah Anggaran Tahun 2015 Realisasi Pagu Anggaran Tahun 2015 : Rp. 371,79 Miliyar : Rp. 148,30 Miliyar 3.2. Evaluasi Indikator Kinerja BPH Migas secara keseluruhan terdapat 1 program dan 3 kegiatan serta 5 Sasaran Strategis (Outcome), beserta rangkaian Indikator Kinerja. Untuk mendapatkan manfaat dari proses pengukuran dan evaluasi kinerja maka terhadap ketepatan Indikator Kinerja telah dilakukan evaluasi sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini yang menunjukkan bahwa : A. IKU telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik; B. IKU telah cukup untuk mengukur kinerja; C. Indikator kinerja yang digunakan (untuk mengukur pencapaian sasaran) relevan dengan sasarannya. Tabel 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran SASARAN STRATEGIS (OUTCOME) Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh INDIKATOR KINERJA Jumlah Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Jumlah Pelaksanaan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM BBM Pendistribusian BBM KRITERIA RELEVAN MEASURABLE ORIENTASI HASIL Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

24 SASARAN STRATEGIS (OUTCOME) Wilayah NKRI Terwujudnya bisnis hilir gas bumi yang efisien kompetitif, transparan dan sehat Peningkatan pengembangan infrastruktur gas bumi Peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri INDIKATOR KINERJA Jumlah Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM Jumlah Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Bidang BBM Jumlah penetapan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa Jumlah penetapan harga gas bumi untuk rumah tangga (RT) dan pelanggan kecil (PK) Jumlahlaporan monitoring, evaluasi dan pengawasan pengangkutan gas bumi melalui pipa Jumlah lelang ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi gas bumi Jumlah penetapan pengaturan akses (access agreement) pada ruas transmisi dan/atau jaringan distribusi gas bumi milik badan usaha jumlah pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan/atau jaringan distribusi gas bumi melalui pipa Jumlah pemberian hak khusus pengangkutan dan/atau niaga gas bumi melalui pipa Jumlah pengusahaan transmisi dan distribusi gas bumi Jumlah layanan data dan informasi kegiatan usaha gas bumi melalui pipa Jumlah layanan manajemen direktorat gas bumi KRITERIA RELEVAN MEASURABLE ORIENTASI HASIL Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas Jumlah dukungan perencanaan Jumlah laporan keuangan dan evaluasi Layanan kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan Jumlah regulasi bidang hilir migas Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

25 SASARAN STRATEGIS (OUTCOME) KRITERIA INDIKATOR KINERJA RELEVAN MEASURABLE ORIENTASI HASIL Layanan informasi, hukum dan humas Jumlah pemberian pertimbangan dan litigasi serta layanan pengaduan hilir migas Jumlah penerimaan iuran badan usaha Layanan Perkantoran 3.3. Hasil Pengukuran Kinerja dan Analisis Capaian Kinerja Hasil pengukuran kinerja Direktorat BBM sangat berkaitan dengan fungsi BPH Migas yaitu melakukan regulasi, supervisi dan dispute resolusi, regulasi di bidang BBM yaitu : a. Pelaksanaan dan pengawasan sistem pendistribusian tertutup jenis minyak tanah bersubsidi untuk rumah tangga dan usaha kecil; b. Pengaturan dan pengawasan atas pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM penerbangan di Bandar Udara (Aviasi); c. Pedoman penetapan wilayah distribusi niaga Jenis BBM Tertentu; d. Penugasan Badan Usaha untuk penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu; e. Kewajiban pendaftaran bagi Badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha bahan bakar minyak; f. Pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM; g. Pedoman pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan dan penyimpanan BBM serta fasilitas penunjangnya milik Badan Usaha. Dalam melakukan pengukuran kinerja Direktorat BBM telah melaksanakan pola pengawasan, antara lain : A. Pengawasan melalui Pengaturan, meliputi : - Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 06 tahun 2015 tanggal 6 Mei 2015 tentang Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

26 Tertentu Dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Pada Daerah Yang Belum Terdapat Penyalur; - Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 09 tahun 2015 tanggal 31 Agustus 2015 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 02/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 15 Januari 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 05/PSO/BPH MIGAS/Kom/2014 Tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2014; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 03/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 15 Januari 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 21/PSO/BPH MIGAS/KOM/2014 Tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Tahun 2014; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 04/PSO/BPH MIGAS/ KOM/ 2015 tanggal 17 Maret 2015 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Tahun Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 07/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 25 Maret 2015 tentang Penetapan Kuota Jenis BBM Tertentu Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 11/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 20 April 2015 tentang Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 14/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Kuota Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

27 Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 15/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota oleh PT Pertamina (Persero) Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 16/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Penugasan PT Pertamina (Persero) Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 17/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota oleh PT AKR Corporindo Tbk Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 18/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Penugasan PT AKR Corporindo Tbk Sebagai Pendamping PT Pertamina (Persero) Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 19/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 8 Mei 2015 tentang Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk Konsumen Pengguna Transportasi Angkutan Umum Berupa Kapal Berbendera Indonesia Untuk Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 26/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 8 September 2015 tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk Kapal Perintis Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 30/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 27 Oktober 2015 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

28 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Tahun 2016; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 31/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 6 November 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 14/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 Tentang Kuota Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 32/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 6 November 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 15/PSO/BPH MIGAS/Kom/2015 Tentang Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota oleh PT Pertamina (Persero) Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 33/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 6 November 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 17/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 Tentang Penyediaan Dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota Oleh PT AKR Corporindo Tbk Tahun 2015; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 34/P3JBKP/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 13 November 2015 tentang Penugasan PT Pertamina (Persero) Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2016; - Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 35/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 10 Desember 2015 tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2016; B. Pelaksanaan Pengawasan oleh BPH Migas, meliputi : - Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM PSO (BBM Bersubsidi) yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Penugasan; Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

29 - Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Non PSO; - Pengawasan supply-demand di rantai pasok BBM; - Pengawasan supply-demand BBM pada hari besar; - Pengawasan Terhadap Harga Jual Eceran BBM sesuai dengan Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM; - Monitoring dan inventarisasi wilayah penyediaan dan pendistribusian jenis BBM minyak tanah terkait dengan pelaksanaan program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg. C. Kerjasama dengan pihak lain (Pemda/Polri/Kejaksaan/TNI-AL), meliputi : - Pengawasan penyalahgunaan pendistribusian BBM; - Pengawasan, penyelidikan, penyidikan dan keterangan ahli terhadap tindak pidana penyalahgunaan BBM. Direktorat Gas Bumi mempunyai program strategis yaitu melaksanakan pengaturan, penetapan dan pengawasan terhadap kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dengan tujuan untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur jaringan pipa Gas Bumi dan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri. Dalam Penetapan Kinerja Direktorat Gas Bumi Tahun 2015 terdapat 3 Sasaran Strategis (Outcome) yaitu sebagai berikut : - Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang efisien, kompetitif, transparan dan sehat yaitu meliputi indikator kinerja kegiatan yaitu jumlah ketetapan tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang wajar dan efisien untuk pengguna pipa (shipper) ruas transmisi, jumlah peraturan pengaturan Akses (Acces Arrangement) pada ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi milik Badan Usaha dan jumlah wilayah untuk penetapan harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil. - Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi yaitu Indikator Kinerja Kegiatan yaitu jumlah Lelang Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Gas Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

30 Bumi, jumlah Pemberian Hak Khusus Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi dan jumlah Kajian Keekonomian Pembentukan Kota Gas. - Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Dalam Negeri yaitu indikator kinerja kegiatan adalah jumlah Pelanggaran Penerapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa, jumlah Pelanggaran Penerapan Harga Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil, jumlah Pelanggaran Akun Pengaturan Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa, jumlah Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi dan Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa, jumlah Pengawasan Badan Usaha Yang Telah Memiliki Hak Khusus, jumlah Gas Bumi yang diangkut melalui pipa (dalam satuan MSCF) dan jumlah Gas Bumi yang diniagakan melalui pipa (dalam satuan MMBTU). Salah satu tugas pokok dan fungsi Sekretariat BPH Migas adalah penarikan iuran dari Badan Usaha, iuran ini merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun anggaran 2015 penerimaan iuran dari Badan Usaha mengalami kenaikan dengan nilai yang sangat baik mencapai 169% dari target yang direncanakan. Rencana penerimaan iuran pada tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp. 750 miliyar dan realisasi penerimaan iuran tahun 2015 sebesar Rp ,1 Miliyar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah Badan Usaha yang melaksanakan kegiatan usaha hilir migas dan telah membayar iuran pada tahun 2015 serta hasil rekonsiliasi final tahun sebelumnya yang dibayar oleh Badan Usaha. Penjelasan mengenai pengukuran kinerja masing-masing Direktorat dan Sekretariat yang ada di BPH Migas dijabarkan sebagai berikut: Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

31 3.3.1 Direktorat Bahan Bakar Minyak Rencana Kinerja Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas tahun 2015 terdapat 1 program dan 1 kegiatan serta 1 sasaran strategis. Secara umum sasaran strategis yang dijabarkan dalam indikator kinerja dapat dicapai, namun demikian masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan dari pencapaian target sasaran strategis ini. Terhadap sasaran strategis dalam indikator kinerja yang perlu disempurnakan, Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas akan melakukan evaluasi agar terdapat perbaikan program di tahun berikutnya. Pada dasarnya proses monitoring dan evaluasi kinerja dilakukan langsung oleh masing-masing Subdirektorat di lingkungan Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan. Melalui proses ini diharapkan adanya upaya-upaya perbaikan kinerja masing-masing Subdirektorat di lingkungan Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas, sehingga target kinerja dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan. IKK - 1. Jumlah Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Tabel 5. Jumlah Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGE T REAL ISASI % PROGRAM PAGU ANGGARAN (Juta Rp) REALI- SASI Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Jumlah Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM 24 Laporan 24 Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa % , ,8 55 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

32 Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa realisasi terhadap target kinerja adalah sebesar 100 %, hal ini dapat dicapai dikarenakan : - Terdapat penambahan penugasan amanat Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014, maka selain dilakukan penetapan Badan Usaha pelaksana penugasan penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu, juga dilakukan penetapan Badan Usaha pelaksana penugasan penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Khusus Penugasan. - Adanya perubahan kuota Jenis BBM Tertentu yang disesuaikan dengan realisasi pendistribusian kepada Konsumen Pengguna. - Terdapat beberapa kali perubahan atas Keputusan Kepala BPH Migas terkait kuota penugasan yang antara lain disebabkan oleh hal sebagai berikut : Terdapatnya BBM Khusus Penugasan yaitu BBM Jenis Bensin (Gasoline) Ron Minimum 88, sehingga komposisi BBM subsidi menjadi berkurang yaitu hanya untuk BBM Jenis Solar dan Minyak Tanah (Kerosene) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Berubahnya jumlah kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dari KL menjadi KL sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran Adapun bahan rekomendasi/ pertimbangan yang kemudian dapat ditetapkan dalam Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi dan Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut : 1. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 06 tahun 2015 tanggal 6 Mei 2015 tentang Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Pada Daerah Yang Belum Terdapat Penyalur; Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

33 2. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 09 tahun 2015 tanggal 31 Agustus 2015 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan; 3. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 02/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 15 Januari 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 05/PSO/BPH MIGAS/Kom/2014 Tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2014; 4. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 03/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 15 Januari 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 21/PSO/BPH MIGAS/KOM/2014 Tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Tahun 2014; 5. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 04/PSO/BPH MIGAS/ KOM/ 2015 tanggal 17 Maret 2015 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Tahun Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 07/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 25 Maret 2015 tentang Penetapan Kuota Jenis BBM Tertentu Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2015; 7. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 11/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 20 April 2015 tentang Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Tahun 2015; 8. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 14/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Kuota Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

34 Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota Tahun 2015; 9. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 15/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota oleh PT Pertamina (Persero) Tahun 2015; 10. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 16/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Penugasan PT Pertamina (Persero) Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2015; 11. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 17/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota oleh PT AKR Corporindo Tbk Tahun 2015; 12. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 18/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Penugasan PT AKR Corporindo Tbk Sebagai Pendamping PT Pertamina (Persero) Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2015; 13. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 19/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 8 Mei 2015 tentang Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk Konsumen Pengguna Transportasi Angkutan Umum Berupa Kapal Berbendera Indonesia Untuk Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan Tahun 2015; 14. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 26/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 8 September 2015 tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk Kapal Perintis Tahun 2015; 15. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 30/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 27 Oktober 2015 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

35 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Tahun 2016; 16. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 31/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 6 November 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 14/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 Tentang Kuota Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota Tahun 2015; 17. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 32/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 6 November 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 15/PSO/BPH MIGAS/Kom/2015 Tentang Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota oleh PT Pertamina (Persero) Tahun 2015; 18. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 33/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 6 November 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 17/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 Tentang Penyediaan Dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota Oleh PT AKR Corporindo Tbk Tahun 2015; 19. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 34/P3JBKP/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 13 November 2015 tentang Penugasan PT Pertamina (Persero) Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2016; 20. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 35/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 tanggal 10 Desember 2015 tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2016; Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

36 dimana Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi diberikan wewenang untuk memberikan penugasan penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan kepada Badan Usaha melalui proses penunjukan langsung dan/atau seleksi. Proses P3JBT tahun 2015 tersebut dimulai dengan dibentuknya Tim Persiapan Pelaksanaan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) tahun 2015 yang terdiri dari unsur Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas. Tim ini bertugas untuk melakukan seleksi terhadap Badan Usaha yang akan ditunjuk untuk mendapat penugasan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) tahun Dalam pelaksanaannya, BPH Migas telah mengundang sebanyak 82 Badan Usaha pemilik Izin Usaha Niaga Umum dan memiliki Nomor Registrasi Usaha (NRU) untuk mengikuti penjelasan umum dan seleksi Badan Usaha P3JBT. Dari 82 Badan Usaha yang diundang tersebut sebanyak 27 Badan Usaha yang hadir untuk mengikuti penjelasan umum konsep P3JBT yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juni Tahap selanjutnya pendaftaran dan pengambilan dokumen seleksi P3JBT tahun 2015 terdapat 22 Badan Usaha yang melakukan pendaftaran dan mengambil dokumen seleksi. Dari 22 Badan Usaha yang mengambil dokumen seleksi tersebut sebanyak 5 Badan Usaha yang memasukkan Dokumen Penawaran yaitu PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo Tbk, PT Surya Parna Niaga, PT Nusantara Sumber Energy, dan PT Tri Wahana Universal. Setelah dilakukan evaluasi dan klarifikasi Dokumen Penawaran Badan Usaha dan melalui Sidang Komite BPH Migas diputuskan bahwa terdapat 2 Badan Usaha yang memenuhi evaluasi Dokumen Penawaran yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk. Selanjutnya setelah melalui verifikasi lapangan dan melalui Sidang Komite BPH Migas tanggal 4 Desember 2014 ditetapkan 2 Badan Usaha yang Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

37 diberikan penugasan untuk melakukan penyediaan dan pendistribusian BBM Jenis Tertentu tahun 2015 : a. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor:30/PSO/BPH Migas/Kom/2014 tanggal 04 Desember 2014 tentang Penugasan PT Pertamina (Persero) untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Bensin Premium (Mogas 88), Jenis Minyak tanah (Kerosene), dan jenis Minyak Solar (Gas Oil) tahun b. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor:31/PSO/BPH Migas/Kom/2014 tanggal 04 Desember 2014 tentang Penugasan PT AKR Corporindo dalam Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Bensin Premium (Mogas 88) dan Jenis Minyak Solar (Gasoil) Tahun Selanjutnya dengan berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014 tersebut BPH Migas menetapkan Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 09 tahun 2015 tentang Penugasan Badan Usaha untuk melaksanakan penyediaan dan pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan. Dengan berpedoman pada kedua peraturan tersebut dan dalam rangka menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak ke seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia maka Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi telah melakukan revisi terhadap Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 30/PSO/BPH Migas/Kom/2014 dan Nomor 31/PSO/BPH Migas/Kom/2014 menjadi Surat Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 04/PSO/BPH Migas/KOM/2015 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Tahun 2015 yang menetapkan Badan Usaha pelaksana penugasan penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu tahun 2015 yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut PT Pertamina Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

38 (Persero) diberi penugasan sebesar KL dan untuk PT AKR Corporindo Tbk sebesar KL dengan rincian volume penugasan sebagai berikut : Tabel 6. Penugasan Badan Usaha Pelaksana JBT tahun 2015 Jenis BBM Tertentu (JBT) Volume JBT Berdasarkan Kuota APBN-P 2015 SK Penugasan BPH Migas Nomor 04/PSO/BPH Migas/KOM/2015 Kuota Volume PT. Pertamina (Persero) Kuota Volume PT. AKR Corporindo Tbk (KL/Tahun) (KL/Tahun) (KL/Tahun) Premium Minyak Tanah Minyak Solar Total Adapun total volume Jenis BBM Tertentu yang harus disalurkan oleh Badan Usaha Pelaksana Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu Tahun 2015 adalah sebanyak KL, dimana PT Pertamina (Persero) ditugaskan untuk menyalurkan Jenis BBM Tertentu sebesar atau sebesar 96,5% dari kuota nasional sedangkan PT AKR Corporindo Tbk ditugaskan volume sebesar KL atau sebesar 3,5% dari kuota nasional dengan rincian sebagai berikut. BBM Jenis Tertentu Tabel 7. Kuota BBM PSO Tahun 2015 Volume Berdasarkan Kuota APBN-P 2015 Kuota Volume PT. Pertamina (persero) SK Penugasan BPH Migas Nomor 32/PSO/BPH Migas/KOM/2015 Kuota Volume (KL/Tahun) (KL/Tahun) % Minyak Tanah ,0% Minyak Solar ,3% Total ,5% BBM Jenis Tertentu Volume Berdasarkan Kuota APBN-P 2015 Kuota Volume PT. AKR Corp. SK Penugasan BPH Migas Nomor 33/PSO/BPH Migas/KOM/2015 Kuota Volume (KL/Tahun) (KL/Tahun) % Minyak Tanah % Minyak Solar ,7% Total ,5% Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

39 Selanjutnya mengacu kepada kedua peraturan tersebut, selanjutnya pada tahun 2015 ini BPH Migas juga telah melakukan seleksi terhadap Badan Usaha Pelaksana untuk melaksanakan Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu (JBT) untuk tahun Anggaran Dimana berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan tersebut, telah ditetapkan 2 Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga Umum untuk melaksanakan Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu yaitu kepada PT. Pertamina (Persero) dan PT. AKR Corporindo TBK yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 30/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Tahun Dimana untuk tahun 2016, PT Pertamina (Persero) diberikan penugasan sebesar KL dan penugasan kepada PT AKR Corporindo Tbk sebesar KL, adapun rincian penugasan sebagai berikut : Tabel 8. Penugasan Badan Usaha Jenis BBM Tertentu tahun 2016 Jenis BBM Tertentu (JBT) Volume JBT Berdasarkan Kuota APBN 2016 SK Penugasan BPH Migas Nomor 30/P3JBT/BPH Migas/KOM/2015 Kuota Volume PT. Pertamina (Persero) Kuota Volume PT. AKR Corporindo Tbk (KL/Tahun) (KL/Tahun) (KL/Tahun) Premium Minyak Tanah Minyak Solar Total Pada tahun 2015 juga, sesuai dengan peraturan presiden 191 tahun 2014 tentang Penyediaan dan Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, dimana ditetapkan satu jenis BBM selain Jenis BBM Tertentu yaitu Jenis BBM Khusus Penugasan. Adapun definisi Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan yang selanjutnya disebut Jenis BBM Khusus Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

40 Penugasan adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi dan/atau bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi yang telah dicampurkan dengan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain dengan jenis, standar dan mutu (spesifikasi) tertentu, yang didistribusikan di wilayah penugasan dan tidak diberikan subsidi. Jenis BBM Khusus Penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b merupakan BBM jenis Bensin (Gasoline) RON minimum 88 untuk didistribusikan di wilayah penugasan. Wilayah penugasan JBKP meliputi seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kecuali di wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Bali. Penyediaan dan pendistribusian atas volume kebutuhan tahunan Jenis BBM Khusus Penugasan dilaksanakan oleh Badan Usaha melalui penugasan oleh Badan Pengatur. Untuk tahun 2015, BPH Migas telah menugaskan PT Pertamina (Persero) dan PT. AKR Corporindo Tbk untuk menyediakan dan mendistribusikan Jenis BBM Khusus Penugasan jenis bensin premium (Gasoline 88) pada wilayah penugasan yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala BPH Migas sebagai berikut : 1. Penugasan JBKP untuk PT. Pertamina (Persero) ditetapkan dalam Keputusan Nomor 16/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 Tentang Penugasan PT. Pertamina (Persero) untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2015; 2. Penugasan JBKP untuk PT. AKR Corporindo Tbk ditetapkan dalam Keputusan Nomor 18/PSO/BPH MIGAS/KOM/2015 Tentang Penugasan PT. AKR Corporindo Tbk Sebagai Pendamping PT. Pertamina (Persero) Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2015 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

41 BPH Migas menetapkan alokasi volume Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) pada tahun 2015 untuk PT. Pertamina (Persero) sebesar KL sedangkan alokasi volume JBKP PT. AKR Corporindo Tbk Tahun 2015 sebesar KL sehingga total alokasi volume Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) pada tahun 2015 sebesar KL. Tabel 9. Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan tahun 2015 Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) SK Penugasan BPH Migas Nomor 16 dan 18/PSO/BPH Migas/KOM/2015 Alokasi Volume PT. Pertamina (Persero) Alokasi Volume PT. AKR Corporindo Tbk (KL/Tahun) (KL/Tahun) Bensin (Gasoline) RON minimum Selanjutnya sesuai prosedur dalam Peraturan BPH Migas Nomor 9 tahun 2015 maka setelah melalui evaluasi kemampuan teknis, finansial dan komersial akhirnya dipilih dan ditetapkan PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha pelaksana Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan untuk tahun 2016 yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Nomor 34/P3JBKP/BPH MIGAS/KOM/2015 Tentang Penugasan PT. Pertamina (Persero) untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2016 dengan volume penugasan Bensin (Gasoline) RON minimal 88 sebesar KL. Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, dimana Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi juga diberikan tugas dan wewenang untuk menetapkan alokasi volume Jenis BBM Tertentu untuk setiap Kabupaten/Kota diseluruh NKRI termasuk untuk konsumen pengguna dan konsumen pengguna khusus. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

42 Sesuai kewenangan dalam Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, BPH Migas telah menetapkan alokasi volume Jenis BBM Tertentu per Kabupaten/Kota dalam Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 14/PSO/BPH Migas/KOM/2015 Tentang Kuota Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 31/PSO/BPH Migas/KOM/2015 dengan total alokasi volume Jenis BBM Tertentu secara nasional sebesar KL dengan rincian Minyak Tanah sebesar KL dan Minyak Solar sebesar KL. Sesuai kewenangan BPH Migas yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 maka BPH Migas telah menetapkan alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu per konsumen pengguna melalui Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 14/PSO/BPH Migas/KOM/2015 Tentang Kuota Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Kabupaten/Kota Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 31/PSO/BPH Migas/KOM/2015. Adapun rincian alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu per konsumen pengguna untuk tahun 2015 sebagai berikut: 1) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Tanah untuk konsumen Pengguna Rumah Tangga, Usaha Mikro dan Perikanan sebesar KL; 2) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Pelayanan Umum sebesar KL; 3) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Usaha Mikro sebesar KL; 4) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Usaha Pertanian KL; Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

43 5) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Usaha Perikanan sebesar KL; 6) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Transportasi sebesar KL Persentasi alokasi volume Jenis BBM Tertentu per konsumen pengguna tahun 2015 dapat dilihat dalam Grafik 2 di bawah ini. Mitan untuk RT, Usaha Mikro, Usaha Pertanian Solar, Transportasi 77,36% 13,97% 3,76% 0,17% 4,75% 0,13% Solar, Usaha Perikanan Solar, Usaha Pertanian 0,04% Solar, Usaha Mikro Solar, Pelayanan umum Grafik 2. Persentase Alokasi Volume Jenis BBM Tertentu per Konsumen Pengguna Selain menetapkan alokasi volume Jenis BBM Tertentu per Kabupaten/Kota Tahun 2015 dan alokasi volume Jenis BBM Tertentu Konsumen pengguna sebagai bagian dalam Kabupaten/Kota, BPH Migas juga menetapkan alokasi volume Jenis BBM Tertentu untuk Konsumen Pengguna Khusus yang merupakan bagian dari alokasi volume Konsumen Pengguna sesuai Peraturan Presiden nomor 191 tahun Adapun konsumen pengguna Khusus yang telah ditetapkan merupakan bagian dari alokasi volume Jenis BBM Tertentu untuk konsumen pengguna transportasi sebagai berikut: Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

44 1) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Transportasi khusus PT. Kereta Api Indonesia sebesar KL; 2) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Transportasi khusus PT. Pelayaran Nasional Indonesia sebesar KL; 3) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Transportasi khusus Angkutan Umum berupa Kapal Berbendera Indonesia untuk Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan sebesar KL dengan rincian kapal milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebesar KL dan kapal milik Badan Usaha selain PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebesar KL ; 4) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk konsumen Pengguna Transportasi khusus Kapal Perintis sebesar KL IKK - 2. Jumlah Pelaksanaan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM Tabel 10. Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan tahun 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALI- SASI % PROGRAM PAGU ANGGARAN (Juta Rp) REALI- SASI % Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Jumlah Pelaksanaan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusi an BBM 15 Laporan 15 Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa , ,8 36 Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa realisasi terhadap target kinerja adalah sebesar 100 %. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

45 Tercapainya target terkait realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) yang tidak melebihi kuota APBN-P 2015, dengan rincian sebagai berikut: Jenis BBM Kuota APBN- P 2015 Tabel 11. Realisasi Vs Kuota JBT 2015 Realisasi Jan - 31 Des 2015 % Realisasi vs Kuota APBN-P Volume Under / Over Kuota APBNP 2015 Under / Over Kuota APBNP 2015 KL KL % KL % Minyak Tanah , Minyak Solar , Total , ,20 16,97 16,79 Berikut grafik yang menunjukkan realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu Tahun 2015 *). Grafik 3. Realisasi Penyaluran Jenis BBM Tertentu Tahun 2015 *) Keterangan *): Jan-Nov 2015 hasil verifikasi, Desember laporan realisasi Dari grafik 3, Realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu tahun 2015 sebesar 14,89 juta KL atau 83,21% dari kuota APBN-P sebesar 17,90 juta KL, yang dirincikan oleh tabel 11 menyatakan bahwa realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu tahun 2015 untuk Kerosene berada di bawah kuota APBN-P sebesar 13,20%, dan realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu tahun 2015 untuk Solar berada di bawah kuota APBN-P sebesar 16,97%. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

46 BPH Migas menugaskan PT Pertamina dan PT AKR Corporindo Tbk untuk melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (Minyak Tanah, dan Minyak Solar) tahun PT Pertamina masih memegang peran terbesar dengan kuota sebesar 96,51% dari total kuota nasional APBN tahun 2015 sebesar 17,90 juta KL. Kuota volume Jenis BBM Tertentu sesuai dengan APBN-P Tahun 2015 dan Realisasi penjualan Jenis BBM Tertentu Periode Januari s.d Desember Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 12. Kuota dan Realisasi Volume Rata-rata Penyaluran JBT Tahun 2015 Volume Berdasarkan Realisasi Tahun 2015*) Jenis BBM Tertentu Kuota APBN-P 2015 (Januari Desember)*) (Juta KL) Rata-Rata (Juta KL/Bulan) (Juta KL) Rata-Rata (Juta KL/Bulan) Minyak Tanah 0,85 0,07 0,74 0,06 Minyak Solar 17,05 1,42 14,16 1,18 Total 17,90 1,49 14,89 1,24 Keterangan *): Realisasi s/d Desember 2015 (Jan-Nov 2015 Verified, Desember 2015 realisasi) Berdasarkan tabel 12 realisasi volume pendistribusian Jenis BBM Tertentu rata-rata perbulan mulai Januari sampai dengan Desember 2015 yaitu sebesar ±1,2 juta KL/Bulan. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, maka terdapat penurunan sebesar 18.12%. Realisasi tahun 2015 tidak melewati kuota APBN-P 2015 yang ditetapkan karena adanya kebijakan Pemerintah yang menaikkan harga BBM JBT di akhir tahun 2014 dan turunnya harga BBM secara global yang menyebabkan disparitas harga antara JBT dengan Jenis BBM Umum (JBU) tidak berbeda signifikan, sehingga masyarakarat mulai beralih ke JBU atau non subsidi. Penyebab lainnya yaitu pelaksanaan Penyediaan dan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

47 Pendistribusian Jenis BBM Khusus Penugasan (Jenis Bensin RON 88) Sesuai dengan Perpres 191 Tahun 2015 tentang Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Harga Eceran. BPH Migas menugaskan PT Pertamina dan PT AKR Corporindo Tbk untuk melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Khusus Penugasan (Jenis Bensin RON 88) tahun PT Pertamina masih memegang peran terbesar dengan kuota sebesar 99,85% dari total kuota nasional tahun 2015 sebesar 13,64 juta KL. Kuota nasional Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) merupakan angka minimal yang harus didistribusikan selama tahun Tabel berikut ini menjelaskan rincian realisasi penyaluran JBKP tahun Tabel 13. Realisasi Vs Kuota JBKP 2015 Premium (JBKP) Kuota Nasional Realisasi s.d 31 Desember 2015 % Real vs Kuota Nasional (KL) C C vs A PT Pertamina ,92% PT. AKR Corp Tbk ,6 22,01% TOTAL ,82% Berdasarkan Tabel 13 realisasi penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang dilakukan oleh PT.Pertamina (Persero) dan PT.AKR Corporindo,Tbk tidak mencapai angka 100% yaitu hanya 89,82% hal ini disebabkan karena PT. Pertamina (Persero) mengeluarkan produk baru untuk jenis Bensin RON 90 pada pertengahan tahun 2015 sebagai varian produk baru dan juga beralihnya pengguna jenis Bensin RON 88 ke jenis Bensin RON 92 karena selisih harga yang tidak terlalu besar (±Rp 1.500) antara jenis Bensin RON 92 dan jenis Bensin RON 88. Sedangkan penyaluran jenis Bensin RON 88 yang dilakukan PT. AKR Corporindo hanya sebesar 22% Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

48 karena banyak penyalur AKR yang tidak beroperasi dengan alasan masalah manajemen penyalur. Terlaksananya kegiatan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM selain JBT juga dilaksanakan terhadap BBM Non PSO di tahun 2015 berupa verifikasi realisasi volume penjualan BBM Non PSO meliputi realisasi volume penjualan per Jenis BBM di wilayah pemasaran masing-masing Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga Umum, Niaga Terbatas dan Pengolahan yang menghasilkan Bahan Bakar Minyak dan melakukan kegiatan penyediaan dan pendistribusian BBM/atau niaga BBM sebagai kelanjutan kegiatan usaha pengolahannya. Sumber data yang digunakan adalah berkas/dokumen terkait dengan kegiatan pembelian dan penjualan BBM yang dilakukan oleh Badan Usaha, rekapitulasi realisasi volume penjualan BBM Non PSO dan total nilai penjualan per bulan, realisasi volume penjualan BBM Non PSO per Kabupaten/Kota dan per sektor pengguna per bulan, rekapitulasi penyediaan (pembelian) BBM Non PSO, data sarana fasilitas yang dimiliki/dikuasai oleh Badan Usaha sesuai yang tercantum dalam surat undangan verifikasi. Berdasarkan data yang dimiliki oleh BPH Migas, pada tahun 2015 terdapat total sekitar 219 Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga. Dari 219 Badan Usaha (termasuk PT Pertamina (Persero) yang diundang untuk dilakukan verifikasi BBM Non PSO, yang melaporkan realisasi penjualannya sekitar 95 Badan Usaha. Dari 95 Badan Usaha yang melaporkan kegiatan penjualannya, sebanyak 74 Badan Usaha yang memiliki nilai penjualan. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

49 *) Data 2015 : Bulan Januari-September 2015 Grafik 4. Jumlah Badan Usaha yang Memiliki Nilai Penjualan Grafik 4 menunjukkan bahwa terdapat penurunan Badan Usaha sekitar 29% terhadap jumlah Badan Usaha pemilik Izin Usaha Niaga yang memiliki nilai penjualan tahun Penurunan jumlah badan usaha tersebut diperkirakan hanya bersifat sementara karena data yang digunakan hanya TW I TW III Berdasarkan tahun sebelumnya bahwa lebih banyak Badan Usaha yang menghadiri verifikasi pada triwulan terakhir tahun 2015 nanti, sehingga memungkinkan jumlah Badan Usaha yang memiliki nilai penjualan BBM akan bertambah. Selaini itu biasanya ada tambahan Badan Usaha baru Pemiliki Izin Usaha Niaga ataupun yang berjualan kembali pada akhir tahun, serta bertambahnya Badan Usaha yang diundang dan yang hadir untuk diverifikasi volume penjualannya oleh BPH Migas. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

50 *) Data 2015 : Bulan Januari-September 2015 Grafik 5. Volume Penjualan BBM Non PSO Grafik 5 di atas menunjukkan bahwa realisasi volume penjualan BBM Non PSO Badan Usaha termasuk PT Pertamina (Persero) tahun 2015 diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan realisasi pada tahun Faktor utama Peningkatan tersebut karena BBM Ron 88 telah menjadi bagian NPSO untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali, sehingga akan menambah secara signifikan dari total penjualan BBM NPSO. Penyebab lainnya yaitu terkait disparitas harga selama tahun 2015 antara BBM PSO dengan BBM Non PSO tidak berbeda signifikan. Realisasi penjualan BBM Non-PSO Januari-September tahun 2015 mencapai 28,28 juta KL atau rata-rata sebesar 2,36 juta KL/bulan. Sebanyak ±78,57 % penyediaan dan pendistribusian BBM Non-PSO dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), sedangkan sisanya dilakukan oleh Badan Usaha lainnya, dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 14. Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2015 Nama Badan Usaha Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2015 (Januari-September) Rata-Rata Realisasi Penjualan BBM Non PSO Perbulan (Juta Kilo Liter) ( % ) (Juta Kilo Liter/Bulan) PT Pertamina 22,22 78,57 1,85 Badan Usaha Badan Usaha Lain 6,06 21,43 0,51 Total BBM Non PSO 28,28 100,00 2,36 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

51 Data pada tabel 14 merupakan data yang telah diverifikasi namun belum merupakan hasil final. Pada Grafik 6 di bawah ini, dapat terlihat bahwa market share penjualan BBM Non Subsidi nasional selama tahun didominasi oleh PT Pertamina (Persero) dengan rata-rata sebesar 72%. *) Jan-Sep 2015 Grafik 6. Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun Pada Grafik 6 menggambarkan bahwa terdapat peningkatan persentase untuk PT. Pertamina (Persero) sebanyak 10% dari tahun sebelumnya hal ini terjadi karena peralihan RON 88 menjadi BBM Non PSO untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali. Namun secara keseluruhan penjualan BBM Non PSO untuk Badan Usaha Non PT. Pertamina juga mengalami peningkatan dari tahun 2014 yang dijelaskan pada tabel 14 di atas. Berikut adalah grafik perbandingan antara volume realisasi penyaluran BBM Jenis Tertentu (PSO) dengan volume realisasi penjualan BBM Non PSO oleh PT. Pertamina (Persero) tahun Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

52 *) Data 2015 : Realisasi NPSO Bulan Januari-September 2015 Grafik 7. Perbandingan Volume Realisasi BBM PSO dan Non PSO PT Pertamina (Persero) Tahun Berdasarkan grafik 7 diatas, volume penjualan BBM Non PSO PT.Pertamina (Persero) tahun mengalami peningkatan rata-rata sebesar 8,8%. Sementara volume penjualan BBM PSO PT Pertamina (Persero) tahun otomatis mengalami penurunan rata-rata sebesar 12,3 %, karena ada komponen JBKP yang dilaporkan terpisah dari BBM PSO. BBM Non PSO Badan Usaha (Non PT Pertamina (Persero)) Berdasarkan hasil verifikasi Triwulan I-III tahun 2015 diketahui peringkat 5 Besar realisasi volume penjualan BBM Non PSO Badan Usaha (Non PT Pertamina (Persero)) adalah sebagai berikut : PT AKR Corporindo Tbk PT Pertamina Patra Niaga PT Petro Andalan Nusantara PT Petromine Energy trading PT Jasatama Petroindo Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

53 Sementara untuk komposisi per jenis BBM berdasarkan realisasi volume Penjualan BBM Non PSO Badan Usaha (Non PT Pertamina) adalah sebagai berikut: Grafik 8. Realisasi Penjualan BBM Non PSOTahun 2015 (Berdasarkan Jenis BBM) Berdasarkan Pie Chart di atas terlihat bahwa realisasi volume penjualan BBM Non PSO (Non PT Pertamina) yang terbesar adalah jenis BBM Minyak Solar (95%) diikuti oleh Minyak Bakar/MFO (3%) dan Bensin (2%). Pada saat verifikasi BBM Non PSO Triwulan I-III Tahun 2015, ditemukan hal - hal antara lain sebagai berikut : a. Terdapat Badan usaha Usaha yang dapat dihubungi namun alamat yang dicantumkan tidak sesuai. b. Terdapatnya Badan Usaha yang tidak dapat di hubungi karena pindah alamat atau kontak person yang berubah. c. Terdapat Badan Usaha yang dapat dihubungi namun tidak dapat menghadiri verifikasi Triwulan III tahun 2015 d. Terdapatnya Laporan Badan Usaha yang masih harus diperbaiki. e. Terdapat Badan Usaha yang belum melakukan kegiatan niaga. f. Terdapat laporan Badan Usaha yang masih harus diperbaiki. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

54 Terhadap pelaksanaan kegiatan Pengawasan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Umum dan Izin Usaha Niaga Terbatas, diusulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Terkait ketidaksesuaian pelaporan penyediaan dan penjualan BBM Non PSO antar Badan Usaha, diusulkan untuk dilakukan uji petik. 2. Pengawasan ke lapangan agar dilakukan lebih intensif sehingga data yang didapat menjadi lebih akurat (termasuk update data fasilitas). 3. Terhadap Badan Usaha yang tidak hadir maka diusulkan untuk diberikan surat peringatan. 4. Penyampaikan laporan realisasi volume penjualan BBM Badan Usaha diusulkan dilakukan setiap bulan melalui surat (hardcopy) dan (softcopy). 5. Diusulkan perubahan metode verifikasi on desk dalam rangka efektifitas pelaksanaan verifikasi. Bentuk pengawasan dan pendistribusian BBM lainnya yang dilaksanakan oleh BPH Migas adalah adanya sistem pelayanan registrasi Nomor Registrasi Usaha (NRU) secara Online dan pengawasan kegiatan Badan Usaha pemilik NRU. Pelaksanaan kegiatan registrasi NRU ini didasarkan pada Peraturan BPH Migas No. 08/P/BPH Migas/X/2005 tanggal 10 Oktober 2005 tentang kewajiban pendaftaran bagi Badan Usaha yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Bahan Bakar Minyak. Berdasarkan peraturan tersebut, setiap Badan Usaha yang akan melakukan kegiatan di bidang usaha hilir minyak dan gas bumi memiliki kewajiban mendaftarkan NRU kepada BPH Migas. Pengajuan pembuatan NRU oleh Badan Usaha sudah mulai dilaksanakan mulai tahun Pada tahun tersebut terdapat tujuh Badan Usaha yang mengajukan pembuatan NRU. Pada awalnya, pengurusan pembuatan NRU masih dilakukan secara manual dikarenakan belum tersedia sistem registrasi secara Online. Registrasi NRU dapat dilakukan secara Online setelah sistem registrasi berhasil dibuat pada tahun Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

55 Setelah adanya sistem registrasi NRU secara Online, pengajuan registrasi NRU dapat dilakukan secara Online melalui alamat atau dengan terlebih dahulu mengakses web site BPH Migas dengan alamat kemudian pada bagian homepage web site tersebut akan ada link ke web site NRU. Sistem ini memiliki 3 fungsi utama, yaitu pendaftaran badan usaha untuk mendapatkan NRU, monitoring pendaftaran NRU dan pelaporan Badan Usaha. Sistem registrasi NRU yang dibangun sudah cukup baik karena dapat menghasilkan data dan informasi yang diperlukan oleh BPH Migas dalam melakukan pengaturan dan pengawasan. Berikut adalah grafik jumlah Badan Usaha yang telah mendapatkan NRU selama periode 2006 s.d Grafik 9. Badan Usaha yang Telah Mendapatkan NRU Tahun Seperti dapat dilihat pada Grafik 9, pada tahun 2015 terdapat 34 Badan Usaha yang mendapatkan NRU. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah Badan Usaha yang mendapatkan NRU pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 33%. Hal ini dapat disebabkan oleh upaya sosialisasi NRU yang dilakukan oleh Direktorat Bahan Bakar Minyak belum optimal, dimana sosialisasi yang dilakukan masih berupa Surat Pemberitahuan kepada Badan Usaha untuk melakukan pendaftaran NRU. Namun demikian, jumlah Badan Usaha yang mendapatkan NRU tahun 2015 masih di atas rata-rata jumlah Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

56 Badan Usaha yang mendapatkan NRU selama periode tahun Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran Badan Usaha untuk melaksanakan salah satu kewajibannya setelah mendapatkan ijin untuk melakukan usaha di sektor hilir migas, yaitu mendaftarkan Badan Usahanya kepada BPH Migas untuk kemudian memperoleh NRU sehingga memudahkan BPH Migas dalam melakukan pengawasan terhadap Badan Usaha tersebut. Adapun rincian jumlah Badan Usaha yang melakukan pendaftaran pada tahun 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 10. Badan Usaha yang Melakukan Pendaftaran NRU Tahun 2015 Selain 34 Badan Usaha yang baru mendapatkan NRU, pada tahun 2015 terdapat pula 13 Badan Usaha yang melakukan perpanjangan/perubahan data NRU. Berikut adalah rekapitulasi jumlah Badan Usaha yang mendapatkan NRU pada tahun 2015: Tabel 15. Rekapitulasi Jumlah Badan Usaha yang Mendapatkan NRU Jenis NRU Jumlah Badan Usaha yang Mendapatkan NRU BARU PERPANJANGAN/ PERUBAHAN Pengolahan 0 0 Penyimpanan 1 1 Pengangkutan 15 0 Niaga Terbatas 1 0 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

57 Jenis NRU Jumlah Badan Usaha yang Mendapatkan NRU BARU PERPANJANGAN/ PERUBAHAN Niaga Umum TOTAL Sistem aplikasi registrasi NRU yang ada saat ini dapat dimanfaatkan tidak hanya sebagai sarana pendaftaran Online namun fitur yang ada di dalamnya diupayakan untuk dapat dimanfaatkan dengan baik meskipun terdapat perubahan mekanisme pemberian NRU. Review terhadap sistem yang ada saat ini telah dilakukan agar sistem dapat menyesuaikan dengan mekanisme pemberian NRU yang baru sehingga proses pemberian NRU dan penyusunan database Badan Usaha dapat berjalan lebih tertib, efektif dan efisien. Grafik 11. Badan Usaha yang Mendapatkan NRU Periode Tabel 16. Daftar Badan Usaha yang mendapatkan NRU di tahun 2015 NO. NAMA BADAN USAHA JENIS NRU NO. NRU TANGGAL NRU 1 PT Duamitra Oil Pengangkutan 196/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Januari PT Willong Atlantik Pengangkutan 197/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Januari PT Kanaya Pengangkutan 198/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Februari PT Indoline Incomekita Pengangkutan 199/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Februari PT Bunker Service Pengangkutan 200/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Februari 2015 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

58 NO. NAMA BADAN USAHA JENIS NRU NO. NRU TANGGAL NRU Indonesia 6 PT Ferimas Ciptaarta Pengangkutan 201/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Februari PT Puninar Mitra Abadi Pengangkutan 202/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Februari PT. Lintas Samudra Borneo Line Pengangkutan 203/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Februari PT. Puninar Jaya Pengangkutan 204/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Februari PT. Dwi Global Sentosa Niaga Terbatas 205/NT-BBM-IU/BPH MIGAS/ Maret PT. Bangun Mitra Sejahtera Pengangkutan (Darat) 206/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ April PT. Tripatra Nusantara Niaga Umum 207/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ April PT. Hude Trindo Niaga Bahari 14 PT. Syuria Bahtera Harapan Mandiri Niaga Umum 208/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ April 2015 Niaga Umum 209/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ April PT. Bangun Mitra Sejahtera Pengangkutan (Laut) 22 Mei PT. Apex Indopacific Pengangkutan 211/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Mei PT. Lumbung Liyun Pengangkutan 212/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Mei PT. Multi Trading Pratama Niaga Umum 213/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ Juni PT. Usaha Mitra Abadi Niaga Umum 214/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ Juni PT. Petro Energi Samudra Niaga Umum 215/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ Juni PT. Mitra Andalan Batam Niaga Umum 216/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ Juni PT. Gemilang Trymo Mulyatama Niaga Umum 217/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ Juli PT. Mitra Andalan Batam Penyimpanan 218/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Juli PT. Endo Budiarto Bersaudara Niaga Umum 219/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ Juli PT. Sefas Keliantama Niaga Umum 220/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ PT. Hokari Linex Pratama Pengangkutan 221/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Juli PT. Sumatera Petro Niaga Niaga Umum 222/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ September PT. Wahana Sugih Internasional Niaga Umum 223/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ September PT. Landasindo Bahu Saruna Jaya Niaga Umum 224/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ September PT. Cahaya Indah Nirwana Niaga Umum 225/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ September PT. Hj Nurfadiah Jaya Niaga Umum 226/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ September Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

59 NO. NAMA BADAN USAHA JENIS NRU NO. NRU TANGGAL NRU Angkasa PT. Kaltim Pumitra Sejati Niaga Umum 227/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/ Oktober PT. Sanmaru Indo Energi Niaga Umum 228/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2015 PT. Kaltim Pumitra Sejati Pengangkutan 229/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/ Desember Desember 2015 Dengan demikian, total Badan Usaha yang mendapatkan Nomor Registrasi Usaha (NRU) periode Tahun adalah sebanyak 229 Badan Usaha. Grafik 12. Badan Usaha Pemilik NRU Per 31 Desember 2015 Dalam rangka pengawasan penyalahgunaan pendistribusian Jenis BBM Tertentu, Direktorat Bahan Bakar Minyak telah melakukan pengiriman saksi ahli sebagai pelaksanaan penegakan hukum sesuai ketentuan Pasal 53,54 dan Pasal 55 Undang-undang Nomor 22 tahun Pada periode Januari Desember tahun 2015 telah memberikan keterangan ahli (Saksi Ahli) sebanyak 577 Kasus dengan rincian Tahap penyidikan 577 kasus, Tahap Penuntutan 0 kasus dan Tahap Persidangan 0 Kasus sebagaimana terlihat pada Tabel 17 sebagai berikut: Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

60 Tabel 17. Daftar pemberian keterangan ahli tahun IKK - 3. Jumlah Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALI SASI % PROGRAM PAGU ANGGARAN (Juta Rp) REALI- SASI % Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Jumlah Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM 2 Laporan 2 Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 2.452, ,5 44 Tabel 18. Jumlah Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat terlihat bahwa realisasi laporan kegiatan untuk penyusunan Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM telah memenuhi target dan mencapai 100%. Adapun Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM yang telah tersusun pada tahun 2015 sebagai berikut : 1. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 06 tahun 2015 tanggal 6 Mei 2015 tentang Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Pada Daerah Yang Belum Terdapat Penyalur; 2. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 09 tahun 2015 tanggal 31 Agustus 2015 tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Melaksanakan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan; Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

61 IKK - 4. Jumlah Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALI SASI % PROGRAM PAGU ANGGARAN (Juta Rp) REALI- SASI % Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Jumlah Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM 6 Laporan 6 Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 3.644, ,6 70 Tabel 19. Jumlah Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa realisasi terhadap target kinerja adalah sebesar 100 %, hal ini karena : Pelaksanaan penyaluran Jenis BBM Tertentu kepada sektor perikanan dilakukan oleh PT. Pertamina (Persero) melalui Terminal BBM, SPBN dan SPDN serta oleh PT. AKR Corporindo, Tbk melalui SPBN yang dimilikinya. Untuk PT. Pertamina (Persero), selain melalui Penyalur jenis SPBN, SPDN dan TBBM, penyaluran JBT juga dilakukan melalui SPBU, SPBB dan APMS pada daerah-daerah yang tidak terdapat penyalur khusus nelayan. Adapun data realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu oleh PT. Pertamina (Persero) dan PT. AKR Corporindo, Tbk dibandingkan dengan Kuota yang telah ditetapkan oleh BPH Migas dapat digambarkan dalam tabel berikut ini : Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

62 Tabel 20. Realisasi VS Kuota JBT Sektor Nelayan Tahun 2015 Uraian Kuota Revisi (KL) PT. Pertamina Realisasi (KL)* PT. AKR Corp Realisasi (%) Kuota Sektor Nelayan , , ,69 14,98% *) Jan-Nov 2015 Verified, Des 2015 Unverified Berdasarkan data di atas total penyaluran JBT untuk sektor nelayan pada bulan Januari hingga Desember tahun 2015 sebesar ,35 KL. Secara nasional, total penyaluran tersebut hanya sebesar 14,98%. perubahan kebijakan konsumen pengguna sektor nelayan terjadi penurunan realisasi JBT Jenis Solar (yang tercatat) sebesar 23,76%. Terbentuknya pemetaan berbasis IT untuk sebaran infrastuktur penyediaan dan pedistribusian BBM seluruh NKRI. Pemetaan ini dibagi menjadi beberapa kelompok dengan rincian berikut ini (Gambar 4. Peta Sebaran a, b, c, d): a. Peta sebaran fasilitas pengangkutan BBM Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

63 b. Peta Sebaran Penyalur JBT 2015 c. Peta Sebaran Penyaluran JBT 2015 d. Peta Kilang/Terminal BBM 2015 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

64 Gambar peta diatas diharapkan akan mempermudah untuk melakukan update infrastruktur serta mempermudah untuk pemenuhan permintaan data infrastruktur oleh stakeholders. Berdasarkan Keputusan Kepala BPH Migas terkait penugasan Badan Usaha dalam melaksanakan penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu (BBM Bersubsidi) tahun 2015, bahwa Badan Usaha wajib memberikan akses data online tentang tingkat persediaan dan realisasi penjualan Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu kepada Badan Pengatur untuk keperluan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu. Sistem pelaporan penyaluran Badan Usaha penyalur Jenis BBM Tertentu pada tahun 2015 a. PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero) hingga saat ini baru melaporkan realisasi penyaluran yang keluar dari Depot melalui sistem MySAP yang dapat diakses melalui jaringan VPN (Virtual Private Network) Milik PT.Pertamina (Persero) menggunakan username dan password yang diberikan oleh PT.Pertamina (Persero). b. Badan Usaha Pendamping PT Pertamina (Persero): - PT AKR Corporindo Tbk PT AKR Corporindo Tbk telah menyiapkan sistem informasi pelaporan penyaluran BBM Jenis Tertentu dari penyalur ke konsumen akhir. Sistem informasi tersebut dapat diakses melalui jaringan internet menggunakan username dan password yang diberikan oleh PT.AKR Corporindo Tbk. Dalam rangka melakukan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM, pada tahun 2015 BPH Migas telah membangun sistem pendaftaran Nomor Registrasi Penyalur Bersubsidi (NRPB) Online yang bertujuan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

65 menyediakan aplikasi untuk mendukung dan membantu proses pendaftaran NRPB yang dapat diakses secara Online baik oleh BPH Migas maupun seluruh Badan Usaha P3JBT yang belum mendaftar NRPB sehingga dapat mempermudah, mempercepat, serta meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan transparansi proses pendaftaran NRPB sesuai dengan prosedur pendaftaran NRPB. Pembuatan sistem ini didasarkan pada peraturan Menteri ESDM nomor 16 tahun 2011 tentang kegiatan penyaluran Bahan Bakar Minyak Pasal 14. Berikut adalah tampilan homepage aplikasi NRPB Online. Gambar 5. Homepage NRPB Online Dengan adanya sistem NRPB Online diharapkan proses pengurusan NRPB yang diajukan oleh Badan Usaha P3JBT dapat berjalan dengan efektif dan transparan. Adapun fitur NRPB Online antara lain sebagai berikut : 1. Upload dokumen persyaratan 2. Form pendaftaran Badan Usaha untuk mendapatkan NRPB 3. Upload data penyalur 4. Notifikasi status pemrosesan dokumen pendaftaran 5. Automasi pelaporan 6. Checklist validasi persyaratan pendaftaran Selain NRPB Online, pada tahun 2015 BPH Migas juga telah membangun Sistem Informasi Monitoring Penyediaan dan Pendistribusian BBM yang bertujuan mempermudah BPH Migas dalam kegiatan monitoring BBM sehingga dapat dilakukan dengan cepat dan tepat berdasarkan data - Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

66 data yang diolah dengan cepat, dan bisa langsung ditampilkan dalam Dashboard SAP Business Object (BI) WAR ROOM BPH Migas. Fitur-fitur Sistem Informasi Monitoring Penyediaan dan Pendistribusian BBM antara lain memiliki Data Warehouse yang memuat Data penyaluran BBM dari tahun ke tahun serta data penyediaan BBM. IKK - 5. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Bidang BBM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALIS ASI % PROGRAM PAGU ANGGARAN (Juta Rp) REALI- SASI % Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Bidang BBM 2 Laporan 2 Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 7.484, ,6 43 Gambar 21. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Bidang BBM Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa realisasi terhadap target kinerja adalah sebesar 100 %, yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Terlaksananya sosialisasi peraturan BPH Migas terkait BBM JBT. Dalam rangka sosialisasi tentang peraturan hilir migas dengan Pemerintah Daerah dan para stakeholders, Direktorat Bahan Bakar Minyak telah melakukan Workshop Penyamaan Persepsi Peraturan Hilir Migas di beberapa daerah antara lain : Malang, Yogyakarta, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Ternate, Sorong dan DKI Jakarta. Maksud dari sosialisasi ini adalah memberikan informasi pada Pemerintah Daerah dan stakeholders mengenai peraturan hilir migas yang terkait dengan penyediaan dan pendistribusian BBM sekaligus untuk berkoordinasi dan menerima masukan dari Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait dengan kegiatan penyediaan dan pendistribusian Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

67 BBM pada daerah setempat. Berdasarkan workshop yang telah dilaksanakan dibeberapa daerah tersebut terdapat hal penting yang menjadi perhatian yaitu bahwa dengan diterbitkannya UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan untuk penyelenggaraan dalam bidang minyak dan gas bumi oleh Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota) telah dikembalikan kepada Pemerintah Pusat yang menyebabkan permasalahan dalam pelaksanaan pengawasan dibidang BBM di daerah, antara lain dalam implementasi peraturan perundang-undangan yang memerlukan kontribusi peran Pemerintah Daerah di lapangan. Permasalahan yang dimaksud di atas antara lain pelaksanaan penerbitan Rekomendasi SKPD sebagaimana diamanatkan dalam Perpres 191 Tahun 2014 kepada konsumen pengguna JBT dan pemberlakuan aturan mengenai Sub Penyalur dalam rangka menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian diwilayah terpencil sebagaimana dimaksud Peraturan BPH Migas No.06 Tahun 2015 tentang Penyaluran JBT dan JBKP di Wilayah Yang Belum Terdapat Penyalur (Sub Penyalur). 2. Terdapat beberapa hal yang diperoleh dari training/ workshop luar negeri yang diikuti guna meningkatkan pengaturan, pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM yaitu : a. Pemerintah sebaiknya tidak hanya menggunakan MOPS sebagai Harga Indeks pasar BBM/Harga patokan BBM sebagai penentu harga BBM. Pemerintah sebaiknya mengkombinasi beberapa hasil penilaian dari perusahaan penilai harga BBM yang lain sehingga diperoleh harga yang benar-benar dapat merefleksikan harga BBM yang sebenarnya. b. Disarankan dilakukan pendalaman terkait penentuan Harga Indeks Pasar BBM untuk dapat menetapkan harga BBM yang sebenarnya. c. Data dan Informasi terkait penilaian harga BBM sangatlah penting karena dapat menentukan produk apa saja dan berapa banyak yang secara keekonomian akan diolah serta produk BBM apa yang akan diimpor. Oleh karena itu disarankan agar BPH Migas dan Pemerintah Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

68 mempunyai data penilaian harga BBM yang berasal dari beberapa Lembaga penilai Harga BBM. d. Dalam pemodelan data menjadi isu utama sehingga perlu dipersiapkan data apa yang diperlukan, bagaimana kualitas data yang tersedia, serta jika ternyata data yang digunakan tidak akurat dampak apa yang akan ditimbulkan. Jika model yang dibangun terlalu kompleks, maka data input yang diperlukan juga akan semakin banyak. Untuk itu disarankan, dalam membangun model menggunakan excel, data input dan output data yang dihasilkan disimpan pada sheet yang terpisah. Dengan demikian jika nilai data input berubah atau jumlah data input bertambah, tidak perlu membangun model dari awal namun cukup menggunakan model yang sudah ada dengan mengubah link pada sheet data input dan data output yang dihasilkan disimpan pada sheet yang terpisah. Untuk pemodelan dengan tingkat kompleksitas yang cukup tinggi, selain menggunakan excel dapat juga menggunakan Visual Basic for Application (VBA) yang merupakan macro dari aplikasi excel. Keuntungan menggunakan VBA untuk pemodelan antara lain : a. Fungsi/formula yang digunakan bisa disembunyikan (hidden) b. Mudah digunakan (user friendly) karena dengan tampilan yang mirip dengan aplikasi ketika user yang menggunakan model tersebut ingin mengubah format data input atau memilih data yang ingin ditampilkan cukup dengan meng-klik pilihan data/format yang diinginkan. c. VBA mampu menampilkan data keluaran berupa format grafik d. Dalam menghitung biaya angkut dapat mengacu kepada worldscale. Worldscale mempunyai perhitungan dari seluruh perjalanan pengangkutan minyak menggunakan tanker yang merupakan hasil nilai rata-rata biaya yang diperlukan untuk mengangkut minyak dari satu titik (pelabuhan) ke titik lainnya. Worldscale telah menyajikan sebanyak 320 ribu perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Biaya angkut ditampilkan dalam bentuk persentase terhadap biaya yang terpublikasi (published Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

69 rate) dan naik-turunnya harga yang terpublikasi merefleksikan tingkat permintaan pasar dalam pengangkutan.model ini bisa digunakan dalam melakukan evaluasi pendistribusian BBM Realisasi Anggaran Anggaran kegiatan Direktorat Bahan Bakar Minyak tahun 2015 adalah sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,- atau 34,68%, penjelasan lebih rinci sebagai berikut : KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA % 1929 Pengaturan, Penetapan dan Pelaksanaan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bbm Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang penyediaan dan pendistribusian BBM Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM 011 Penyusunan Peraturan Yang Terkait Dengan Peraturan & Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM 012 Pemantauan dan Evaluasi atas Penerapan Peraturan Yang Terkait Dengan Peraturan & Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Laporan Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM 013 Penilaian Kinerja Badan Usaha Pelaksana Penugasan Penyediaan & Pendistribusian JBT 014 Persiapan Pelaksanaan Penyediaan & Pendistribusian JBT (P3JBT) Tahun Penetapan Wilayah Distribusi Niaga Kepada Badan Usaha 016 Perencanaan Penyusunan Kuota Volume JBT di Setiap Kabupaten/Kota Seluruh Wilayah NKRI Tahun Perhitungan Proyeksi Volume Pendistribusian BBM Non Subsidi Dalam Rangka Rencana Penetapan Iuran Badan Usaha 018 Analisis & Penyusunan Volume JBT Untuk Sektor Pengguna Kereta Api Tahun Analisis & Penyusunan Volume JBT Untuk Sektor Transportasi Untuk Konsumen Pengguna Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) Tahun Analisis & Penyusunan Volume JBT Untuk Sektor Usaha Pertanian Tahun Analisis & Penyusunan Volume JBT Untuk Sektor Pengguna Transportasi Darat Tahun Analisis & Penyusunan Volume JBT Untuk Sektor Pengguna Rumah Tangga Tahun Analisis & Penyusunan Volume JBT di Setiap Kabupaten/Kota untuk Sektor Pengguna Usaha Mikro Tahun Analisis & Penyusunan Volume JBT Untuk Sektor Pengguna Usaha Pelayanan Umum Tahun , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,23 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

70 KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA % 025 Analisis & Penyusunan Volume JBT Untuk Sektor Pengguna Usaha Perikanan Tahun Analisis & Penyusunan Alokasi Konsumen Pengguna JBT Untuk Konsumen Kapal Perintis/Pelayaran Rakyat (PELRA) dan PELNI Tahun Kajian Penyediaan dan Pendistribusian BBM pada Wilayah Berbasis Kepulauan 030 Koordinasi persiapan penunjukan Badan Usaha untuk melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Khusus Penugasan 031 KoordinasiPersiapan Penerapan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak melalui Sub Penyalur 032 Koordinasi pengumpulan dan penyusunan bahan dan data-data dari wilayah, daerah di kabupaten/kota untuk perhitungan kebutuhan Bahan Bakar Minyak 033 Koordinasi penyiapan pengaturan pengelolaan dan pengawasan cadangan bahan bakar minyak Nasional 034 Masterplan pengembangan infrastruktur penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak Pengaturan dan Pengawasan Atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM Koordinasi & Rekomendasi Hasil Penyelidikan, Penyidikan & Keterangan Ahli pada Kegt. Penanggulangan Penyalahgunaan Penyediaan & Pendistribusian BBM & Pengangkutan GB Melalui Pipa (SBK) , , , , , , , , , , Penyelidikan , Penyidikan , Keterangan Ahli , Self Blocking Perjalanan Dinas , Laporan Pelaksanaan Pengaturan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM 033 Pengawasan kegiatan Penyediaan dan Pendistribusian JBT Tahun 2015 untuk Badan Usaha 034 Pengawasan Penyaluran JBT di Titik Serah Penyalur dalam Rangka Pengamanan Harga Jual sesuai Dengan Ketetapan Pemerintah 035 Pengawasan dan Evaluasi Penyaluran JBT dan Ketersediaan Penyalur JBT di Wilayah Indonesia Bagian Timur serta Wilayah Perbatasan 036 Monitoring dan Inventarisasi Wilayah Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Minyak Tanah Terkait dengan Pelaksanaan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG 3KG 037 Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBN sebagai Campuran pada JBT 038 Monitoring Penyediaan BBM dari Produk Impor dan Kilang Dalam Negeri 039 Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Non PSO Badan Usaha 040 Monitoring Pengaturan Atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM Bersubsidi dari Titik Serah ke Pedalaman (Daerah Terpencil) 041 Monitoring dan Evaluasi atas Pemintaan Tambahan Alokasi dan Realokasi Kuota Volume Jenis BBM Tertentu Dalam Rangka Mengantisipasi Over Kuota , , , , , , , , , ,44 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

71 KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA % 042 Monitoring Cadangan Operasional Badan Usaha Dalam Rangka Menjaga Ketahanan Stok BBM 043 Pelaksanaan Pemberian Nomor Registrasi Penyalur BBM Bersubsidi (NRPB) dan Nomor Registrasi Penyalur BBM Non Bersubsidi (NRPNB) Badan Usaha 044 Pelaksanaan Kegiatan Registrasi Badan Usaha dan Pengawasan Kegiatan Badan Usaha Pemilik NRU 045 Monitoring Penerimaan dan Pengeluaran JBT dari Depot sampai Lembaga Penyalur untuk Mengantisipasi Kelangkaan dan Kelancaran Distribusi pada hari Besar Nasional 046 Monitoring atas Perselisihan Antar Badan Usaha pada Penyediaan dan Pendistribusian BBM 047 Koordinasi dan Pengawasan terhadap Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis BBM Tertentu, Jenis BBM Khusus Penugasan dan Jenis BBM Umum di Seluruh Wilayah Indonesia (NKRI) Layanan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM , , , , , , , Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM , Pengawasan Pendistribusian JBT secara Tertutup untuk Sektor Nelayan 045 Monitoring dan Updating Data Penyediaan dan Pendistribusian BBM Berbasis IT 046 Monitoring dan Updating Data Infrastruktur Penyediaan dan Pendistribusian BBM 047 Pembangunan Aplikasi Pendaftaran NRPB On Line 048 Pembangunan sistem informasi monitoring penyediaan dan pendistribusian BBM , , , , , Layanan Dukungan Manajemen Direktorat BBM , Pengelolaan Dukungan Manajemen Bidang BBM , Evaluasi Kegiatan Direktorat BBM TA 2014 dan Perencanaan Kegiatan Tahun , Koordinasi Dengan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Evaluasi Penyediaan dan Pendistribusian BBM 051 Dengar Pendapat dan Sosialisasi dari BPH Migas dengan Pihak Terkait 053 Skema Pengembangan Pembentukan Pengaturan dan Pelaksanaan Pengawasan BPH Migas dengan komparasi dari Badan Pengatur/Kementerian Hilir Minyak dan Gas Bumi di Negara Lain , , , Output Cadangan , Output Cadangan , Output Cadangan ,00 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

72 3.3.2 Direktorat Gas Bumi Secara umum pengukuran capaian kinerja Direktorat Gas Bumi BPH Migas Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja. Namun untuk beberapa indikator kinerja sasaran dan kegiatan juga dilakukan perbandingan dengan realisasi capaian kinerja tahun sebelumnya. Sebagian besar sasaran strategis yang ditargetkan dapat dicapai, namun masih terdapat beberapa sasaran strategis yang belum berhasil diwujudkan pada tahun 2015 ini. Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang belum berhasil diwujudkan tersebut, Direktorat Gas Bumi BPH Migas telah melakukan evaluasi agar dapat dilakukan perbaikan di masa mendatang. Sebagaimana disebutkan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa Direktorat Gas Bumi mempunyai tugas dan wewenang antara lain : a. Melaksanakan pengaturan dan penetapan pengusahaan transmisi dan distribusi Gas Bumi; b. Melaksanakan pengaturan dan penetapan Tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa; c. Melaksanakan evaluasi dan penetapan Harga Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil; d. Melaksanakan penetapan dan pemberlakuan Sistem Informasi Pengusahaan dan Akun Pengaturan pada Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa; e. Menyelesaikan perselisihan yang timbul terhadap pemegang Hak Khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan/atau yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa; f. Memberikan Hak Khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada ruas tertentu dari transmisi Gas Bumi dan pada wilayah tertentu dari jaringan distribusi Gas Bumi melalui lelang, berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional; g. Pengawasan pada Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

73 Dalam Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk tahun , Direktorat Gas Bumi mempunyai program strategis yaitu melaksanakan pengaturan, penetapan dan pengawasan terhadap kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dengan tujuan untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur jaringan pipa Gas Bumi dan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri. Dalam Penetapan Kinerja Direktorat Gas Bumi Tahun 2015 terdapat 3 Sasaran Strategis yaitu sebagai berikut : - Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang efisien, kompetitif, transparan dan sehat; - Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi; - Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Dalam Negeri. 1. Sasaran I (Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang efisien, kompetitif, transparan dan sehat) a) Jumlah Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALI- SASI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI -SASI % Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang efisien, kompetitif, transparan dan sehat Jumlah ketetapan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa 1 SK 4 SK 400 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 872,78 608,70 69,74 Tabel 22. Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa Tarif adalah biaya yang dipungut sehubungan dengan jasa Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001, Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004, Badan Pengatur (BPH Migas) mempunyai tugas yang meliputi pengaturan, penetapan dan pengawasan Tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa. Dalam menetapkan Tarif, BPH Migas menggunakan prinsip tekno-ekonomi dan mempertimbangkan perhitungan keekonomian dari Badan Usaha, kepentingan pemakai dan konsumen, Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

74 hal ini agar tidak merugikan dan memberatkan Badan Usaha dan konsumen, maka dalam menetapkan Tarif, Badan Pengatur wajib memperhatikan kepentingan pemilik pipa (transporter), pengguna pipa (shipper) dan konsumen. Berdasarkan Tabel 22, kegiatan Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa telah mencapai target 400%. Pada tahun 2015, BPH Migas telah menetapkan Tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yaitu : - Ruas Transmisi Grissik-Duri milik PT. Transportasi Gas Indonesia (Persero) Tbk, pada tanggal 14 Januari 2015 melalui SK Peraturan BPH Migas Nomor 1 Tahun 2015 tanggal 14 Januari 2015 dengan nilai tarif sebesar US$ 0,466 per MSCF; - Telah ditetapkan Tarif Sementara (Initial Tarif) pada Ruas Transmisi Simpang Abadi-PLTMG Purwodadi - LPPI milik PT. PDPDE Gas, pada tanggal 12 Mei 2015 melalui SK Kepala BPH Migas Nomor 21/Tarif/BPH Migas/Kom/2015 dengan nilai tarif sebesar US$ per MSCF. - Telah ditetapkan Tarif pada Ruas Transmisi Simpang Abadi PLTMG Purwodadi - LPPI milik PT. PDPDE Gas, pada tanggal 10 Agustus 2015 melalui Peraturan BPH Migas No 7 Tahun 2015 dengan nilai tarif sebesar US$ 0.73 per MSCF. - Telah ditetapkan Tarif pada Ruas Transmisi KALIJA I (Kepodang-Tambak Lorok) milik PT. Kalimantan Jawa Gas, pada tanggal 12 Agustus 2015 melalui Peraturan BPH Migas No 10 Tahun 2015 dengan nilai tarif sebesar US$ per MSCF. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

75 b) Jumlah Penetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAR GET REA LI - SASI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI- SASI % Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang efisien, kompetitif, transparan dan sehat. Jumlah penetapan harga gas bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil 1 SK 3 SK 300 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 800,7 541,1 67,58 Tabel 23. Penetapan Harga Jual Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil oleh BPH Migas Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001, Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004, salah satu tugas Badan Pengatur (BPH Migas) adalah pengaturan, penetapan dan pengawasan mengenai harga Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil. BPH Migas dalam menetapkan harga Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil mempertimbangkan nilai keekonomian dari Badan Usaha serta kemampuan dan daya beli masyarakat, dengan arti lain bahwa penetapan harga Gas Bumi oleh BPH Migas mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis atas penyediaan Gas Bumi serta sesuai dengan kebijakan harga yang ditetapkan Pemerintah. BPH Migas telah menerbitkan Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 22/P/BPH Migas/X/2011 tanggal 19 Juli 2011 tentang Penetapan Harga Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil sebagai revisi/perubahan atas Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor : 03/P/BPH Migas/I/2005 tanggal 15 Januari Hal ini tidak terlepas dari adanya kebijakan Pemerintah untuk mengembangkan jaringan distribusi gas baru untuk skenario pembangunan Kota Gas (Gas Cluster) melalui mekanisme lelang bagi operator, dimana harga jual gas yang diterapkan wajib mendapatkan persetujuan dari BPH Migas. Revisi atas peraturan ini yaitu dengan menambahkan komponenkomponen biaya pembentuk harga gas dan sumber-sumber investasi baru (baik Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

76 yang dibangun Badan Usaha maupun Pemerintah) dalam rangka mendorong pengembangan pembangunan infrastruktur baru. Dalam Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor: 22/P/BPH Migas/X/2011 disebutkan bahwa penetapan dan penerapan harga Gas Bumi oleh BPH Migas digolongkan menjadi beberapa kriteria tertentu berdasarkan pada kegiatan untuk keperluan komersil dan non komersil dengan mengacu kepada volume pemakaian per bulan pelanggan. Dalam Tabel 23, Penetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil telah mencapai 300%. Kenaikan capaian melebihi target ini disebabkan karena meningkatnya penggunaan Gas Bumi pada sektor rumah tangga dan pelanggan kecil serta bertambahnya pembangunan infrastruktur Kota Gas (Gas Cluster) di beberapa kota yang dibangun oleh Pemerintah. Capaian kinerja Direktorat Gas Bumi dalam hal Pengaturan dan Penetapan Harga Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil tahun 2015 adalah sebagai berikut : a. Peraturan BPH Migas Nomor 03 Tahun 2015 tanggal 18 Maret 2015 tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui Pipa Untuk Konsumen Rumah Tangga Dan Pelanggan Kecil Pada Jaringan Pipa Distribusi Kota Jambi operator PT. PT Pertagas Niaga. Adapun Harga Jual Gas Bumi yang ditetapkan adalah sebagai berikut: - Rumah Tangga-1 (RT-1) paling banyak sebesar Rp 4.500/M 3 - Rumah Tangga-2 (RT-2) paling banyak sebesar Rp 7.000/M 3 - Pelanggan Kecil-1 (PK-1) paling banyak sebesar Rp 4.500/M 3 - Pelanggan Kecil-2 (PK-2) paling banyak sebesar Rp 7.000/M 3 b. Peraturan BPH Migas Nomor 04 Tahun 2015 tanggal 18 Maret 2015 tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui Pipa Untuk Konsumen Rumah Tangga Dan Pelanggan Kecil Pada Jaringan Pipa Distribusi Kota Prabumulih operator PT. Pertagas Niaga. Adapun Harga Jual Gas Bumi yang ditetapkan adalah sebagai berikut: - Rumah Tangga-1 (RT-1) paling banyak sebesar Rp 4.500/M 3 - Rumah Tangga-2 (RT-2) paling banyak sebesar Rp 6.750/M 3 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

77 - Pelanggan Kecil-1 (PK-1) paling banyak sebesar Rp 4.500/M 3 - Pelanggan Kecil-2 (PK-2) paling banyak sebesar Rp 6.750/M 3 c. Peraturan BPH Migas Nomor 08 Tahun 2015 tanggal 12 Agustus 2015 tentang Harga Jual Gas Bumi melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Pipa Distribusi Kota Bontang. Adapun harga Jual Gas Bumi yang ditetapkan adalah sebagai berikut : - Rumah Tangga-1 (RT-1) paling banyak Rp /M 3. - Rumah Tangga-2 (RT-2) paling banyak Rp /M 3. - Pelanggan Kecil -1 (PK-1) paling banyak Rp /M 3 - Pelanggan Kecil-2 (PK-2) paling banyak Rp /M 3 c) Jumlah Laporan Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALI SASI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI- SASI % Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Jumlah laporan monitoring, evaluasi dan pengawasan pengangkuta n gas bumi melalui pipa 1 Laporan 1 Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 510,45 289,63 56,74 Tabel 24. Laporan Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaporan akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa di perlukan untuk memastikan bahwa pemisahan dan pengalokasian pendapatan serta pembiayaan antara kegiatan pengangkutan Gas Bumi dan kegiatan usaha yang tidak terkait dengan pengangkutan Gas Bumi dilakukan secara tepat. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

78 Objek kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Peraturan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa adalah Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Transporter) yang telah mendapatkan Hak Khusus dari BPH Migas sesuai dengan peraturan BPH Migas Nomor 19/P/BPH Migas/XI/2010 tanggal 30 Nopember 2010 tentang Pemberian Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa. Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa yang dilakukan oleh BPH Migas meliputi: 1. Pemberitahuan Penyampaian Akun Pengaturan Berdasarkan Pasal 3 Peraturan BPH Migas Nomor 21/P/BPH MIGAS/III/2011 tanggal 9 Maret 2011 tentang Akun Pengaturan (Regulatory Accounts) Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi, Badan Usaha Pengangkuran Gas Bumi Melalui Pipa wajib menyampaikan Laporan Akun Pengaturan kepada Badan Pengatur sejalan dengan periode Laporan Keuangan Tahunan Badan Usaha paling lambat 4 (empat) bulan setelah selesainya Audit Laporan Keuangan Badan Usaha oleh Auditor Independen. Supaya penyampaian Laporan Akun Pengaturan dapat terlaksana sebagaimana mestinya, BPH Migas melalui Direktur Gas Bumi mengirimkan surat Pemberitahuan Penyampaian Laporan Akun Pengaturan kepada para Badan Usaha pada tanggal 5 Februari 2015 sebagai berikut : BADAN USAHA NOMOR SURAT PT Pertagas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) PT Transportasi Gas Indonesia PT Energasindo Heksa Karya PT Majuko Utama Indonesia PT Rabana Gasindo Usama PT Gasindo Pratama Sejati 85/07/DGB/BPH/ /07/DGB/BPH/ /07/DGB/BPH/ /07/DGB/BPH/ /07/DGB/BPH/ /07/DGB/BPH/ /07/DGB/BPH/2015 Tabel 25. Daftar Badan Usaha Yang Telah Mendapat Surat Pemberitahuan Penyampaian Laporan Akun Pengaturan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

79 Pada Tahun 2015, terdapat 2 Badan Usaha Pengangkutan yang telah mendapatkan penetapan tarif, yaitu PT Rabana Gasindo Usama dengan surat keputusan nomor 02/Tarif/BPH Migas/KOM/2014 dan PT Gasindo Pratama Sejati dengan surat keputusan nomor 03/Tarif/BPH Migas/KOM/2014 tanggal 30 Januari Berdasarkan Peraturan BPH Migas Nomor 8 Tahun 2013, dengan telah ditetapkannya tarif pengangkutan gas bumi kepada kedua Badan Usaha tersebut, maka pada tahun 2015 PT Rabana Gasindo Usama dan PT Gasindo Pratama Sejati berkewajiban menyampaikan Laporan Akun Pengaturan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa kepada BPH Migas. 2. Sosisalisasi Penyampaian Laporan Akun Pengaturan Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2015 di Ruang Rapat Direktorat Gas Bumi Gedung BPH Migas. Sosialisasi dipimpin oleh Direktur Gas Bumi yang menyampaikan kebijakan terkait aturan Penyampaian Laporan Akun Pengaturan Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Selanjutnya, Kepala Subdit Pengaturan Akun, Tarif, dan Harga Gas Bumi Melalui Pipa menyampaikan ruang lingkup Pelaporan Akun Pengaturan, dan Kepala Seksi Akun Pengaturan dan Tarif menyampaikan SOP dan mekanisme monitoring dan evaluasi Laporan Akun Pengaturan Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. 3. Monitoring Laporan Akun Pengaturan Monitoring Laporan Akun pengaturan dilaksanakan untuk memastikan bahwa Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dapat menyampaikan Laporan Akun Pengaturan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan pada peraturan BPH Migas Nomor 21 Tahun 2011, yaitu maksimal empat bulan setelah diterbitkannya Laporan Keuangan Audited. Kegiatan monitoring dilaksanakan dengan kunjungan dinas oleh BPH Migas ke PT Majuko Utama Indonesia pada tanggal Juli Sedangkan rapat monitoring Laporan Akun Pengaturan dilaksanakan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

80 pada tanggal 18 Agustus 2015 di Ruang Rapat Direktorat Gas Bumi BPH Migas dengan mengundang PT Rabana Gasindo Usama dan PT Gasindo Pratama Sejati. Pada rapat tersebut, kedua Badan Usaha tidak hadir, sehingga BPH Migas menyampaikan Surat Teguran kepada PT Rabana Gasindo Usama melalui surat nomor 689/07/Ka BPH/2015 dan PT Gasindo Pratama Sejati melalui surat nomor 690/07/Ka BPH/2015. Pada surat teguran tersebut BPH Migas mengharapkan kedua badan usaha tersebut agar menyampaikan Laporan Akun Pengaturan selambat-lambatnya pada minggu pertama Bulan September Surat Teguran BPH Migas ditanggapi oleh PT Rabana Gasindo Usama melalui surat Nomor RGS/LT/15/IX/038 dan oleh PT Gasindo Pratama Sejati melalui surat nomor GPS/LT/15/IX/018 yang menyampaikan bahwa badan usaha tersebut belum dapat menyampaikan laporan Akun Pengaturan dikarenakan sedang dalam proses kelanjutan kerjasama penyaluran gas dengan shipper. BPH Migas menanggapi surat kedua badan usaha tersebut melalui surat Nomor 772/07/Ka BPH/2015 untuk PT Rabana Gasindo Usama dan Nomor 773/07/Ka BPH/2015 untuk PT Gasindo Pratama Sejati. BPH Migas menyampaikan Bahwa kewajiban penyampaian Laporan Akun Pengaturan yang membahas transparansi keuangan dibuat berdasarkan Laporan Keuangan Audited yang dipisahkan untuk tahun yang lalu atau tahun Atas dasar tersebut, BPH Migas menyampaikan bahwa alasan yang disampaikan PT Rabana Gasindo Usama dan PT Gasindo Pratama Sejati tidak relevan. BPH Migas mengharap kedua badan usaha tersebut agar menyampaikan Laporan Akun Pengaturan selambatlambatnya pada minggu kedua Bulan Oktober Apabila badan usaha tersebut tidak menyampaikan Laporan Akun Pengaturan dimaksud, BPH Migas akan memberikan teguran kedua sekaligus mengajukan usulan pencabutan izin usaha. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

81 4. Penyampaian Laporan Akun Pengaturan Pemberitahuan kewajiban penyampaian Laporan Akun Pengaturan telah disampaikan kepada Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Namun hingga akhir Triwulan III 2015, Badan Usaha yang telah menyampaikan Laporan Akun Pengaturan kepada BPH Migas adalah PT Energasindo Heksa Karya (EHK), PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), PT Pertamina Gas, PT Perusahaan Gas Negara (Persero), dan PT Majuko Utama Indonesia dengan waktu penyampaian sebagai berikut: Badan Usaha Waktu Penyampaian Laporan Akun Pengaturan Waktu Penerbitan Laporan Keuangan Audited PT Pertagas 12 Juni Februari 2015 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) PT Transportasi Gas Indonesia PT Energasindo Heksa Karya PT Majuko Utama Indonesia 30 Juni Februari Juli Maret April Februari Juli Maret 2015 Tabel 26. Daftar Badan Usaha Yang Telah Menyampaikan Laporan Akun Pengaturan Kepada BPH Migas 5. Verifikasi Laporan Akun Pengaturan Verifikasi Laporan Akun Pengaturan dilaksanakan di Direktorat Gas Bumi BPH Migas pada tanggal 31 Agustus 2015 untuk PT Pertamina Gas, dan PT Transportasi Gas Indonesia. Sedangkan untuk PT PGN (Persero), PT Energasindo Heksa Karya, dan PT Majuko Utama Indonesia, verifikasi dilaksanakan pada tanggal 1 September 2015 di Direktorat Gas Bumi BPH Migas. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

82 2. Sasaran II (Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi) A. Jumlah Lelang Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi SASARAN STRATEGIS INDIKATO R KINERJA TARGET REALI SASI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI- SASI % Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Jumlah lelang ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi gas bumi 3 Laporan 3 Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 4.133, ,6 55,00 Tabel 27. Jumlah lelang Ruas Transmisi Gas Bumi dalam rangka pemberian Hak Khusus 1. Lelang Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus BPH Migas telah mempersiapkan beberapa perangkat pelelangan antara lain Persiapan Lelang Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi serta Dokumen Lelang. Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan dalam negeri sebagaimana diamanatkan UU Nomor 22 Tahun 2001, maka perlu memperluas Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi yang penggunaannya dilaksanakan secara bertahap dan terjadwal serta disesuaikan dengan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional. Pada tahun 2015 ini BPH Migas akan persiapan lelang Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Jambi, Lampung dan Semarang Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus. 2. Evaluasi Dan Penyiapan Konsep Revisi Peraturan BPH Migas Tentang Lelang Ruas Transmisi Dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

83 BPH Migas telah menerbitkan Peraturan BPH Migas Nomor 12/P/BPH Migas/II/2008 tentang Lelang Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi dalam Rangka Pemberian Hak Khusus. Namun terdapat beberapa kendala yang belum terakomodasi dalam peraturan BPH Migas Nomor 12/2008 tersebut disertai dengan perubahan beberapa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan peraturan tersebut. Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas, maka perlu dievaluasi kembali peraturan BPH Migas Nomor 12/P/BPH Migas/II/2008 tentang Lelang Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi dalam Rangka Pemberian Hak Khusus, untuk menjadikan peraturan tersebut lebih adil, transparan, akuntabel bagi semua pihak dan mengakomodasi kondisi terkini dalam penerapannya. 3. Evaluasi Dan Penyiapan Konsep Revisi Peraturan BPH Migas Tentang Pemberian Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa BPH Migas telah menerbitkan Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor: 19/P/BPH MIGAS/XI/2010 tentang Pemberian Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa. Namun terdapat beberapa kendala yang belum terakomodasi dalam peraturan BPH Migas tersebut. Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas, maka perlu dievaluasi kembali Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor: 19/P/BPH MIGAS/XI/2010 tentang Pemberian Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa, untuk menjadikan peraturan tersebut lebih adil, transparan, akuntabel bagi semua pihak dan mengakomodasi kondisi terkini dalam penerapannya. Sampai dengan akhir Maret 2015, Kegiatan Evaluasi Dan Penyiapan Konsep Revisi Peraturan BPH Migas Tentang Lelang Ruas Transmisi Dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus masih dalam proses revisi anggaran. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

84 Kegiatan sebagaimana tersebut diatas merupakan kegiatan swakelola yang bersifat koordinatif, sehingga pada Bulan Februari 2015 telah dilayangkan Surat Kepala BPH Migas kepada instansi-instansi terkait perihal permintaan untuk duduk sebagai anggota Tim (yang akan mendapatkan Honor Kegiatan). B. Jumlah Penetapan Pengaturan Akses (Access Arrangement) pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Milik Badan Usaha. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAR GET REA LI- SASI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI- SASI % Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang efisien, kompetitif, transparan dan sehat. Jumlah penetapan pengaturan Akses (Acces Arrange-ment) pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Milik Badan Usaha 1 SK 4 SK 400 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 400,0 247,2 61,79 Tabel 28. Penetapan Pengaturan Akses kepada Badan Usaha oleh BPH Migas Badan Usaha yang telah mendapatkan Hak Khusus dari BPH Migas mempunyai kewajiban untuk menerapkan open access terhadap fasilitas pengangkutan Gas Bumi yang dimilikinya dengan tujuan agar penggunaan fasilitas tersebut menjadi lebih optimal dengan memberikan spare capacity fasilitas yang belum dipakai sepenuhnya kepada pihak ketiga. Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa atau yang dikenal dengan Pengaturan Akses adalah suatu aturan yang memuat tentang hak dan kewajiban transporter dan penggunaan pipa. Dalam Pengaturan Akses tersebut juga menerangkan aturan yang menyangkut mekanisme bagaimana pihak ketiga dapat mengakses fasilitas perpipaan milik transporter dan aturan-aturan lainnya seperti aturan yang berkaitan dengan aspek teknis maupun legal. Mengingat bahwa fasilitas pengangkutan adalah milik Badan Usaha Transporter, maka Pengaturan Akses pada dasarnya dibuat oleh Badan Usaha Transporter, namun demikian agar suatu Pengaturan Akses memiliki jiwa etika bisnis yang wajar, sehat dan transparan, maka BPH Migas berwenang untuk memberikan masukanmasukan terhadap Pengaturan Akses yang dibuat oleh Badan Usaha Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

85 Transporter. Secara ringkas dinyatakan bahwa Pengaturan Akses adalah aturan yang dibuat oleh Badan Usaha Transporter yang mana dalam mekanisme pembuatannya mengacu kepada petunjuk pelaksanaan pembuatan Pengaturan Akses yang dikeluarkan oleh BPH Migas. Suatu Pengaturan Akses secara legal dapat digunakan apabila Pengaturan Akses tersebut telah disetujui dan ditetapkan oleh BPH Migas. Berdasarkan Tabel 28, kegiatan Penetapan Pengaturan Akses Kepada Badan Usaha oleh BPH Migas telah mencapai target 400%. Pada tahun 2015, BPH Migas telah menetapkan Pengaturan Akses Kepada Badan Usaha melalui pipa yaitu : NO BADAN USAHA SK ACCES ARRANGEMET RUAS NOMOR TANGGAL TRANSMISI/AREA 1 PT Majuko Utama 01/AA/BPH 9 Januari MS PT Pertamina Indonesia MIGAS/KOM/ Cilegon-PT Chandra Asri Petrochemical dan PT Dong Jin 2 PT Pertamina Gas 20/AA/BPH 12 Mei 2015 Arun-Belawan MIGAS/KOM/ PT PDPDE Gas 22/AA/BPH 28 Mei 2015 USM Simpang Abadi- MIGAS/KOM/2015 PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas 4 PT PGN 24/AA/BPH MIGAS/KOM/ Agustus 2015 Purwodadi Sistem Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera Selatan Jawa Barat Tabel 29. Daftar Badan Usaha Yang Telah Mendapatkan Penetapan Pengaturan Akses Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

86 C. Jumlah Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi dan Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM ANGGARAN (Miliyar Rupiah) PAGU REALI- SASI % Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri Jumlah Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi dan Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa 1 (satu) Laporan 1 (satu) Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 8.717,41 765,32 8,78 Tabel 30. Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi dan Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa Catatan : Pagu anggaran ini termasuk dana Self blocking perjalanan dinas ,- sedangkan pagu sesungguhnya terealisasi 69,09% Dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa dan agar pemanfaatan bersama fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dapat dilaksanakan secara transparan, akuntabel dan adil, maka BPH Migas perlu melakukan koordinasi dan monitoring dengan pihak-pihak terkait dengan tujuan dapat meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri, optimalisasi pemanfaatan fasilitas pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan menjamin perlakuan yang sama terhadap pemakai pipa. Hasil kegiatan pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan/atau jaringan distribusi gas melalui pipa meliputi : 1. Perpanjangan Perjanjian Pengangkutan Gas Bumi Melalui East Java Gas Pipeline. 2. Pemanfaatan Fasilitas Pipa Eksisting oleh PT Petrogas Jatim Utama (PT PJU) di Wilayah Gresik. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

87 3. Pembangunan Pipa PT Pertamina Gas yang bersinggungan dengan Jaringan Pipa Transmisi Milik PT PGN (Persero) Tbk pada Ruas Transmisi Wampu- Belawan. 4. Pengaliran Gas Ke PLTMG Musi Rawas. 5. Permintaan Tie In dan Pemanfaatan Pipa PT TGI Ruas Grissik Duri untuk keperluan penyaluran Gas ke RU II Dumai. 6. Penyaluran Gas Bumi Menuju Kawasan Industri Surya Cipta City of Industri Karawang Jawa Barat. 7. Koordinasi dengan Stakeholder Kabupaten Pasuruan pada Proyek Porong Grati. 8. Gas Transportation Agreement PT Energasindo Heksa Karya dengan PT Pertamina (Persero). 9. Pemanfaatan Bersama Pipa Dedicated Hilir PT Dharma Pratama Sejati oleh PT Pertagas Niaga. 10. Pembahasan Infrastruktur Pemanfaatan Gas Lapangan GG. 11. Penyaluran Gas untuk Program CSR Kelistrikan di Pemping, Batam. 12. Gas Transportation Agreement PT Kalimantan Jawa Gas dengan PC Muriah Ltd. 13. Pembahasan Alokasi Gas untuk Initial Fill Pipa Pengangkutan Gas Bumi Ruas Transmisi Kepodang Tambak Lorok. 14. Rencana Pembangunan Infrastuktur Pipa Transmisi Gas Bumi Duri- Dumai. D. Jumlah pemberian Hak Khusus Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARG ET REA LI SASI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI- SASI % Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Jumlah pemberian Hak Khusus Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa 1 SK 8 9 SK Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 700,00 418,64 59,81 Tabel 31. Pemberian Hak Khusus Pada Ruas Pipa Transmisi dan Pipa Distribusi Gas Bumi Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

88 Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004, Hak Khusus adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi dan/atau pada Wilayah Jaringan Distribusi berdasarkan lelang. Selanjutnya dalam Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 19 Tahun 2010, Hak Khusus di bedakan menjadi 4 macam, yaitu : Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi tertentu adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi tertentu berdasarkan lelang. Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Wilayah Jaringan Distribusi tertentu adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Wilayah Jaringan Distribusi tertentu berdasarkan lelang. Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Dedicated Hilir adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Pipa Dedicated Hilir pada Wilayah Niaga Tertentu tidak berdasarkan lelang. Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pada Pipa Dedicated Hilir adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Pipa Dedicated Hilir pada Wilayah Niaga Tertentu tidak berdasarkan lelang. Berdasarkan Tabel 31, kegiatan pemberian Hak Khusus Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa telah mencapai target 900%. Tahun 2015, BPH Migas telah memberikan 6 Hak Khusus Niaga Gas Bumi melalui pipa sebagai berikut : Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

89 No I 1 II 2 III 3 IV 4 5 V 6 Badan Usaha Wilayah Administrasi Nomor Hak Khusus Tanggal PT. Surya Cipta Internusa GRE PT. Pertamina Gas di Gresik MRS. PT. Surya Cipta Internusa di PT. Ishizuka Gresik, Jawa Timur 05/KD/BPH MIGAS/KOM/ Maret 2015 Maspion Indonesia (KIM-4) Romo Kalisari, Jawa Timur PT. Sumber Petrindo Perkasa Central Procesing Plant Area Gundih PT. Pertamina EP Kabupaten Blora Pembangkit Kota Semarang, Listrik Utama Tambak Lorok, Jawa Tengah 06/KD/BPH MIGAS/KOM/ Maret 2015 PT. Indonesia Power Kota Semarang, Jawa Tengah PT Mitra Energi Buana Konsumen PT Mitra Energi Buana dan Kota Palembang Palembang 09/KD/BPH MIGAS/KOM/ April 2015 PT Pertagas Niaga Konsumen PT. Dharma Sidoarjo, Jawa Pratama Sejati di Wunut - Timur Sidoarjo 12/KD/BPH MIGAS/KOM/ April 2015 Konsumen PT. Ispat Indo di Sidoarjo, Jawa Waru- Sidoarjo Timur 13/KD/BPH MIGAS/KOM/ April 2015 PT. Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi Sumatera Selatan Tap Out Pipa Open Access PT Pertamina Gas Ruas Simpang Y - Pulau Layang (PUSRI) di KM 10.5 Ke Meetering Station Kota Palembang, Perusahaan Daerah Sumatera Selatan Pertambangan dan Energi 23/KD/BPH MIGAS/KOM/ Juli 2015 Sumatera Selatan Untuk Konsumen PLTG CNG Jakabaring-PT PLN (Persero) Tabel 32. Hak Khusus Niaga Gas Bumi melalui pipa Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

90 Sedangkan untuk Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, BPH Migas telah menerbitkan 3 surat keputusan yaitu : No I 1 II 2 III 3 Badan Usaha Wilayah Administrasi Nomor Hak Khusus Tanggal PT Perusahaan Daerah Pertambangan Dan Energi Gas Tie In dari KP. 21 Simpang Kabupaten Tanjung Abadi Stasiun Meter PLTMG Jabung Barat, Purwodadi di Kabupaten Jambi Tanjung Jabung Barat 10/KD/BPH MIGAS/KOM/ April 2015 PT. Pertamina Gas Ruas Transmisi Arun-Belawan, Kota Lhokseumawe Dari Lhokseumawe Aceh Provinsi Aceh, Kota 22 September 27/KT/BPH MIGAS/KOM/2015 Sampai Medan Sumatera Medan Provinsi 2015 Utara Sumatera Utara PT. Kalimantan Jawa Gas Ruas Transmisi KALIJA Tahap I (Kepodang-Tambak Lorok) Kota Semarang, Jawa Tengah 28/KT/BPH MIGAS/KOM/ September 2015 Tabel 33. Surat Keputusan Hak Khusus Niaga Gas Bumi melalui pipa Berikut merupakan rekapitulasi panjang pipa transmisi dan distribusi yang terbangun sampai dengan 31 Desember 2015 : Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

91 3. Sasaran III (Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Dalam Negeri) Sasaran III yaitu Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri meliputi indikator kinerja kegiatan adalah Jumlah Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi, Jumlah layanan data dan informasi kegiatan usaha gas bumi melalui pipa serta jumlah layanan manajemen direktorat gas bumi. A. Jumlah Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM ANGGARAN (Miliyar Rupiah) PAGU REALI- SASI % Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri Jumlah Pengusahaan Transmisi dan Ditribusi Gas Bumi 15 (lima belas laporan) 15 (lima belas laporan) 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 6.235, ,71 64,96 Tabel 34. Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi terdiri dari 15 kegiatan yaitu: 1. Verifikasi Volume Pengaliran Gas Bumi pada Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Badan Usaha pemegang Hak Khusus pada Ruas Transmisi Gas Bumi Tahun 2015 adalah sebanyak 10 Badan Usaha, yaitu: a) PT Pertamina Gas b) PT PGN (Persero) Tbk. c) PT Transportasi Gas Indonesia d) PT Energasindo Heksa Karya e) PT Majuko Utama Indonesia f) PT Rabana Gasindo Usama g) PT Rabana Gasindo Utama h) PT Gasindo Pratama Sejati i) PT PDPDE Gas j) PT Kalimantan Jawa Gas Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

92 Hasil verifikasi realisasi volume total pengangkutan Gas Bumi melalui pipa Badan Usaha Pemegang Hak Khusus pada Ruas Transmisi Tahun 2015 adalah sebesar ,56 MSCF dengan rincian sebagai berikut : REALISASI VOLUME PENGALIRAN PADA BADAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA TAHUN 2015 Tabel 35. Realisasi Volume Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Tahun 2015 Keterangan : - PT PGN (Persero) Tbk pada bulan Juli 2015 tidak melakukan kegiatan pengangkutan Gas Bumi kepada konsumennya (PT PLN). - PT Kalimantan Jawa Gas mulai beroperasi bulan Agustus Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

93 Grafik 13. Persentase Volume Pada Setiap Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Tahun 2015 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

94 Badan Usaha terbesar yang melakukan kegiatan Pengaliran Gas Bumi melalui pipa adalah PT Pertamina Gas sebesar 79,32%, kedua tersebar adalah PT Transportasi Gas Indonesia sebesar 18,19% dan ketiga terbesar adalah PT Gasindo Pratama Sejati sebesar 0,94%. 2. Verifikasi Volume Penjualan Gas Bumi pada Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Badan Usaha pemegang Izin Usaha dan Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Tahun 2015 adalah sebanyak 25 Badan Usaha, yaitu: NO NAMA BADAN USAHA NO NAMA BADAN USAHA 1 PT Bayu Buana Gemilang 14 PT Gagas Energi 2 PT Odira Energy Persada 15 PT Gresik Migas 3 PT Mitra Energi Buana 16 PT Surya Cipta Internusa 4 PT Pelangi Cakrawala Losarang 17 PT Intermega Sebaku Indonesia 5 PT Krakatau Daya Listrik 18 PT Mutiara Energy 6 PT Banten Inti Gasindo 19 PT Inti Data Latu Prima 7 PT Sadikun Niagamas Raya 20 PT Berkah Usaha Energy 8 PT Pertiwi Nusantara Resources 21 PT Gazcomm Energi 9 PT Energasindo Heksa Karya 22 PT Sarana Cepu Energy 10 PT Pertamina Gas (kegiatan niaga) 23 PT Pertagas Niaga 11 PT PGN (Persero) Tbk. 24 PT Sumber Petrindo Perkasa 12 PT PDPDE Gas 25 PDPDE Sumsel 13 PT Indogas Kriya Dwiguna Hasil verifikasi realisasi volume penjualan Badan Usaha Pemegang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi pada Tahun 2015 adalah sebesar ,87 MMBTU. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

95 REALISASI VOLUME PENJUALAN GAS BUMI PADA BADAN USAHA NIAGA GAS BUMI MELALUI PIPA TAHUN 2015 Tabel 36. Realisasi Volume Penjualan Gas Bumi Pada Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Tahun 2015 Keterangan : *) PT Pertiwi Nusantara Resources sejak Januari 2015 tidak melakukan niaga/penjualan Gas Bumi Melalui Pipa Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

96 Grafik 14. Realisasi volume Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa pada setiap Badan Usaha Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

97 Pada Tahun 2015 penjualan gas bumi 5 terbesar adalah PT PGN (Persero) Tbk. sebesar 76,87% dari total, diikuti oleh PT Energasindo Heksa Karya sebesar 4,33% dari total, ketiga terbesar adalah PT Bayu Buana Gemilang sebesar 4,16%, keempat adalah PT Sumber Petrindo Perkasa sebesar 2,88% dan terbesar kelima adalah PT Surya Cipta Indonesia 2,73%. 3. Uji Petik Hasil Verifikasi Volume Pengaliran Gas Bumi pada Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pada periode 1 Januari - 31 Desember 2015, telah dilakukan kegiatan uji petik hasil verifikasi volume pengaliran gas bumi pada badan usaha pengangkutan gas bumi sebagai berikut: No Badan Usaha Area 1 PT Transportasi Gas Indonesia Batam, Kepulauan Riau 2 Perusahaan Gas Negara (Persero) Medan, Sumatera Utara 3 PT Pertamina Gas Bontang, Kalimantan Timur 4 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Medan, Sumatera Utara 5 PT Gasindo Pratama Sejati Cikarang, Jawa Barat 6 PT Pertamina Gas Cirebon, Jawa Barat 6 PT Kalimantan Jawa Gas Semarang, Jawa Barat 7 PT Pertamina Gas Medan, Sumatera Utara 8 PT Perusahaan Gas Negara Lampung, Sumatera Selatan 4. Uji Petik Hasil Verifikasi Volume Penjualan Gas Bumi pada Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Pada periode 1 Januari - 31 Desember 2015, telah dilakukan kegiatan uji petik hasil verifikasi volume penjualan gas bumi pada badan usaha niaga gas bumi sebagai berikut: No Badan Usaha Area Tanggal 1 PT Banten Inti Gasindo Cilegon Jan PT Odira Energy Persada Cikarang Jan PT Energasindo Heksa Karya Cilegon Jan PT Gazcomm Energi Bitung Jan PT Perusahaan Gas Negara Cirebon 9-10 Feb 2015 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

98 No Badan Usaha Area Tanggal 6 PT Surya Cipta Internusa Gresik 9-10 Feb PT Bayu Buana Gemilang Surabaya 9-10 Feb PT Mutiara Energy Cikarang Feb PT Berkah Usaha Energi Bitung Feb PT Sadikun Niagamas Raya Cikarang 3-4 Mar PT Gagas Energi Indonesia Gresik 5-7 Mar PT PGN Medan 2-4 Juni PT Sadikun Niaga Mas Cilegon, Banten Juni PT Banten Inti Gasindo Cilegon Juni PT Bayu Buana Gemilang Jawa Barat 30 Juni - 1 Juli PT Krakatau Daya Listrik Cilegon, Banten 9-10 Juli PT Surya Cipta Internusa Gresik, Jawa Timur 10 Juli Intermega Sebaku Indonesia Sorong, Papua September PT Perusahaan Gas Negara Surabaya, Jawa Timur November PT Perusahaan Gas Negara Pasuruan, Jawa Timur November PT Indogas Kriya Dwiguna Jawa Timur November PT Perusahaan Gas Negara Sidoarjo, Jawa Timur November PT Bayu Buana Gemilang Jawa Timur November Pengawasan Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa a) Telah dilaksanakan rapat tanggal Januari 2015 tentang Pembahasan Draft Access Arrangement Pipa Transmisi Gas Arun-Belawan PT Pertamina Gas, hari pertama dihadiri oleh BPH Migas dan PT.Pertamina Gas, hari kedua dihadiri oleh BPH Migas, PT.Pertamina Gas dan para shipper (PT.Pertagas Niaga dan PT.PLN (Persero)) b) Tanggal Februari 2015, telah dilaksanakan Pengawasan Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada PT. Pertamina Gas di Cikarang. c) Melaksanakan Pengawasan Penerapan Peraturan Akses Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa pada Ruas Transmisi dan/atau Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

99 wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi PT Pertamina Gas di Area Sumatera Bagian Utara. d) Kunjungan dinas BPH Migas ke PT Transportasi Gas Indonesia ruas Grissik - Singapura pada tanggal 1-3 Juli e) Melakukan koordinasi dalam rangka Pengawasan Penerapan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa PT Pertamina Gas Area Jawa Bagian Barat di Bitung pada tanggal 2-3 Juli f) Melaksanakan pengawasan penerapan pengaturan akses kegiatan suaha pengangkutan gas bumi melalui pipa pada ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi gas bumi milik PT Pertamina Gas di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal September g) Pengawasan Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Grissik Singapura PT Transportasi Gas Indonesia pada tanggal September h) Melaksanakan Pengawasan Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada PT Pertamina Gas di Area Jawa Barat, Ruas Cilamaya - Tegalgede pada tanggal September i) Melaksanakan pengawasan penerapan pengaturan akses kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa pada ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi gas bumi milik PT Majuko Utama Indonesia ke Cilegon pada tanggal September j) Kunjungan dinas BPH Migas ke Dinas Pertambangan dan Energi Banda Aceh pada tanggal 8-10 Oktober 2015 dalam rangka koordinasi tindak lanjut sosialisasi pemnafaatan pipa Arun-Belawan di Provinsi Aceh. k) Kunjungan dinas ke Makassar pada tanggal Oktober 2015 dalam rangka menghadiri rapat FGD terkait Implementasi Access Arrangement PT PGN (Persero) Tbk Sistem Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera Selatan - Jawa Barat (SSWJ). Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

100 6. Pengawasan Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Kegiatan pengawasan Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Berfasilitas dilakukan pada Badan Usah sebagai berikut : No Badan Usaha Area Tanggal 1 PT Bayu Buana Gemilang Cikarang Januari PT Pertagas Niaga Surabaya Juni Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Telah dilakukan pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa untuk Tahun 2015 (Januari Desember 2015) kepada 3 Badan Usaha dan Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi/Daerah pada 4 wilayah serta 1 kali mengadakan Rapat di Kantor diluar jam kerja, yaitu : No Badan Usaha Area Tanggal 1 PT Gasindo Pratama Sejati Cikarang, Jawa Barat 9-10 Februari PT Majuko Utama Indonesia Cilegon, Banten Juni PT Pertamina Gas Balikpapan Agustus 2015 Porong Grati, Surabaya 8-9 Oktober Kepala Dinas Pertambangan dan Energi 5 Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sulawesi Tengah 8-10 Oktober 2015 Sulawesi Selatan Oktober Kepala Dinas Pertambangan dan Energi P.Halmahera, Maluku Utara Oktober Pemda Kabupaten Sorong Sorong. Papua Barat Oktober 2015 Sedangkan rapat diadakan di Kantor BPH Migas pada tanggal 23 Maret 2015 dalam rangka Pembahasan Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa di Kantor BPH Migas Jakarta. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

101 8. Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hilir di Bidang Gas Bumi Berdasarkan Izin Usaha Selama Tahun 2015 telah dilakukan Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hilir di Bidang Gas Bumi Berdasarkan Izin Usaha yaitu : No Instansi/ Badan Usaha Area 1 PT Perusahaan Gas Negara Tangerang 2 PT Jabar Energi Depok 3 PT Sarana Cepu Energi Gresik 3 PT Rabana Gasindo Usama Cikarang 4 Pemerintah Daerah Bogor Bogor 5 Pemerintah Kota Palembang Palembang 6 Pemerintah Daerah Bogor Bogor 7 PT Pertamina Gas Surabaya 8 PT Perusahaan Gas Negara Medan 9 PT Gazcomm Energi Bitung 10 Pemerintah Kabupaten Bekasi Bekasi 11 PT Indogas Kriya Dwiguna Sidoarjo 12 Pemerintah Kabupaten Karawang Karawang, Bekasi 13 Pemerintah Kabupaten Serang Serang, Banten 14 Pemerintah Kota Sengkang Sengkang, Sulawesi Selatan 15 PT Pertamina Gas Aceh 16 PT Pertamina Gas Semarang 9. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Arun Belawan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Arun Belawan meliputi monitoring dari rencana pembangunan, proses pembangunan sampai dengan pengaliran gas. Kegiatan yang dilakukan yakni melakukan rapat membahas progres pembangunan, pemaparan kendala yang dihadapi dengan PT. Pertagas selaku pemilik pipa dan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung progres pembangunan pipa. Pipa Transmisi Arun Belawan milik PT. Pertamina Gas membentang dari Arun di Provinsi Aceh menuju Belawan di Provinsi Sumatera Utara sepanjang Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

102 340 km, diameter 24 inch dan kapasitas alir 200 MMSCFD. Kegiatan pembangunan telah selesai pada bulan Maret 2015 dengan periode konstruksi selama 19 bulan, pengangkutan gas dari kargo LNG yang diregasifikasi telah dilaksanakan pada 15 Maret 2015 dan pengaliran gas telah dilaksanakan pada akhir Maret 2015 dengan sumber gas dari kilang regasifikasi Arun dan Tail Gas EMOI. BPH Migas telah menetapkakn Toll fee sebesar US$ 2.53/MSCF (initial tariff). Gambar 6. Peta Pembangunan Pipa Arun Belawan 10. Pengawasan Penerapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil Telah dilakukan kunjungan dinas Pengawasan Penerapan Harga Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil yaitu: No Operator Jargas Area 1 PT Pertagas Niaga dan PT JII (BUMD Kota Jambi) Jambi 2 PT Pertagas Niaga dan PD Petro Prabu (BUMD) Prabumulih 3 PT Pertagas Niaga dan PT Wajo Energi (BUMD) Sengkang 4 PT Perusahaan Gas Negara Tangerang 5 PT Sinergi Patriot Bekasi Bekasi Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

103 No Operator Jargas Area 6 PT Perusahaan Gas Negara Bogor 7 PT Petrogas Jatim Utama Sidoarjo dan Surabaya 8 PT Perusahaan Gas Negara Tarakan 11. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Cirebon Semarang Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Cirebon Semarang meliputi monitoring dari rencana pembangunan sampai dengan pengaliran gas yang direncanakan pada tahun Kegiatan yang dilakukan yakni melakukan rapat membahas progres pembangunan dan pembahasan kendala yang dihadapi dengan PT. Rekayasa Industri selaku pemilik pipa, termasuk terkait molornya time schedule pembangunan. Pipa Transmisi Cirebon Semarang dimiliki oleh PT. Rekayasa Industri bersinergi dengan PT. Pertamina Gas yang membentang dari Cirebon di Provinsi Jawa Barat menuju Semarang ke Jawa Tengah dengan panjang pipa 270 km, diameter pipa 28 inchi dan kapasitas alir MMSCFD. Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Cirebon Semarang sampai tahun 2015 masih dalam tahap Feasibility Study (FS). Periode konstruksi ditargetkan selama 33 bulan mulai dari Januari 2017 sampai dengan September Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Gresik Semarang Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Gresik Semarang meliputi monitoring dari rencana pembangunan sampai dengan pengaliran gas. Pipa Transmisi Gresik Semarang membentang dari Gresik di Jawa Timur menuju Semarang di Jawa Tengah denga panjang pipa sebesar 267 km, diameter 28 inchi dan kapasitas alir sebesar 500 MMSCFD. Progres pembangunan pipa sampai Desember 2015 sebesar 67,3%. Proyek pembangunan ditargetkan akan selesai pada April Kendala pembangunan yang dihadapi yaitu terkait permasalahan pembebasan lahan disepanjang jalur pembangunan pipa. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

104 13. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Kepodang Tambak Lorok Sebagai Pembangunan Tahap I Ruas Transmisi KALIJA Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Kepodang Tambak Lorok meliputi monitoring dari rencana pembangunan sampai dengan pengaliran gas pada 20 Agustus Pembangunan Pipa Open Access Kepodang Tambak Lorok memiliki spesifikasi yaitu : panjang pipa 207 km (204 km offshore dan 3 km onshore) dengan diameter 14 inch termasuk pembangunan Onshore Receiving Facilities (ORF) / Offtake dan SCADA system, kapasitas alir 116 MMSCFD, titik awal titik akhir dari Kepodang di Lapangan milik Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML) ke Tambak Lorok dengan offtaker PT. PLN (Persero). Gambar 7. Peta Pembangunan Pipa Kalimantan Jawa I 14. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Pipa Open Access Porong PLTG Grati Jawa Timur Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Porong PLTG Grati meliputi monitoring dari rencana pembangunan sampai dengan pengaliran gas yang direncanakan pada Desember tahun 2015, namun mengalami keterlambatan dan ditargetkan akan selesai pada Kuartal 1 tahun Kendala tidak selesai tepat waktu karena terkait pembebasan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

105 lahan dan ROW Puslatpur di Jawa Timur (dengan TNI Angkatan Laut). Selama 2015, pembangunan mengalami banyak kendala antara lain izin dari Kementerian PU terkait penggunaan lahan disepanjang jalan tol Porong Gempol dan izin pembebasan lahan di kabupaten Sidoarjo dan Pasuruan. kendala - kendala yang dihadapi oleh PT. Pertagas difasilitasi oleh BPH Migas untuk melakukan pembahasan dengan pihak - pihak terkait seperti Puslatpur TNI AL, Kementerian PU, dan Pemerintah Daerah setempat. Pipa Open Access Porong PLTG Grati dimiliki oleh PT. Pertamina Gas dengan panjang 57 km, diameter 18 inchi, dan kapasitas alir 100 MMSCFD. Sumber pasokan gas Porong Grati berasal dari Pagerungan, Husky, dan Kangean Energy Indonesia. Gambar 8. Peta Pembangunan Pipa Porong Grati 15. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Tegalgede - Muara Tawar - Muara Karang Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Muara Karang Muara Tawar Tegalgede meliputi monitoring dari rencana pembangunan sampai dengan pengaliran gas. Kegiatan yang dilakukan yakni melakukan rapat membahas progres pembangunan, pemaparan kendala Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

106 yang dihadapi dengan PT. Pertagas selaku pemilik pipa dan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung progres pembangunan pipa. Periode pembangunan pipa dibagi menjadi 2 fase, fase pertama pembangunan dari Muara karang Muara Tawar dengan panjang 30,5 km dan fase kedua pembangunan dari Muara Tawar Tegalgede sepanjang 45 km, diameter 24 inchi, dan kapasitas alir sebesar 270 MMSCFD. Sumber pasokan gas berasal dari FSRU Nusantara Regas di Muara Karang. Dalam proses pembangunan kendala yang banyak dihadapi terkait dengan izin pembebasan lahan dan izin galian di sepanjang ruas pipa. PJB Muara Karang 1 Km Pemprov DKI BBPJN 1.3 Km 1.8 Km CMNP 2.4 Km BBPJN 2,4Km Waduk Pluit/JakPro 1.3 Km CMNP 0.4 Km KAI BBPJN 1 Km 0.05 Km CMPNP PT. 2.8 Km Pembangunan Jaya Ancol 3.0 MOR Km PT.EP Pemkab. Bekasi Pemprov DKI 4,3 Km PT.KBN 3.4 Km Pertamina Existing ROW 3.9Km Jasa Tirta II 23.7 Km U PT. KAI 0.01 Km Jasa Tirta II 3 Km Pertamina Existing ROW Gambar 9. Peta Pembangunan Pipa Muara Karang - Muara Tawar Tegalgede Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

107 B. Jumlah Layanan Data dan Informasi Kegiatan Usaha gas Bumi Melalui Pipa SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM ANGGARAN (Miliyar Rupiah) PAGU REALI- SASI % Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri Jumlah Layanan Data dan Informasi Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa 1 (satu) Laporan 1 (satu) Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 1.151,80 826,36 71,75 Tabel 37. Layanan Data dan Informasi Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa Hasil kegiatan penyusunai data dan informasi pengusahaan Gas Bumi melalui pipa adalah rekapitulasi dan pengolahan data dan informasi dari kegiatan Direktorat Gas Bumi yaitu : 1. Realisasi Volume Niaga dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Tahun 2015 Hasil verifikasi realisasi volume total pengangkutan Gas Bumi melalui pipa kepada 10 Badan Usaha Pemegang Hak Khusus pada Ruas Transmisi Tahun 2015 adalah sebesar ,56 MSCF dengan rincian sebagai berikut : NO BADAN USAHA TOTAL 1 PT PERTAMINA GAS ,50 2 PT PGN (Persero) Tbk ,85 3 PT TRANSPORTASI GAS INDONESIA ,00 4 PT ENERGASINDO HEKSA KARYA ,00 5 PT MAJUKO UTAMA INDONESIA ,36 6 PT RABANA GASINDO USAMA ,73 7 PT RABANA GASINDO UTAMA ,10 8 PT GASINDO PRATAMA SEJATI ,73 9 PT PDPDE GAS ,90 10 PT KALIMANTAN JAWA GAS ,40 TOTAL ,56 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

108 Hasil verifikasi realisasi volume penjualan Gas Bumi melalui pipa kepada 25 Badan Usaha Pemegang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi pada Tahun 2015 adalah sebesar ,87 MMBTU dengan rincian sebagai berikut: NO BADAN USAHA TOTAL 1 PT BAYU BUANA GEMILANG ,73 2 PT ODIRA ENERGI PERSADA ,12 3 PT MITRA ENERGI BUANA ,98 4 PT PELANGI CAKRAWALA LOSARANG ,80 5 PT KRAKATAU DAYA LISTRIK ,81 6 PT BANTEN INTI GASINDO ,04 7 PT SADIKUN NIAGAMAS RAYA ,77 8 PT PERTIWI NUSANTARA RESOURCES - 9 PT ENERGASINDO HEKSA KARYA ,92 10 PT PERTAMINA GAS ,30 11 PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk ,23 12 PT PDPDE GAS ,20 13 PT INDOGAS KRIYA DWIGUNA ,55 14 PT GAGAS ENERGI ,16 15 PT GRESIK MIGAS ,30 16 PT SURYA CIPTA INDONESIA ,56 17 PT INTERMEGA SEBAKU INDONESIA ,68 18 PT MUTIARA ENERGY ,89 19 PT INTI DATA LATU PRIMA ,36 20 PT BERKAH USAHA ENERGY ,94 21 PT GAZCOMM ENERGI ,32 22 PT SARANA CEPU ENERGI ,32 23 PT PERTAGAS NIAGA ,34 24 PT SUMBER PETRINDO PERKASA ,70 25 PDPDE SUMSEL ,86 TOTAL ,87 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

109 2. Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa No Badan Usaha Area SK Tarif 1 PT. Transportasi Gas Indonesia 2 PT. PDPDE (Initial Tarif) Grissik-Duri Ruas Transmisi Simpang Abadi PLTMG Purwodadi LPPI 3 PT. PDPDE Ruas Transmisi Simpang Abadi PLTMG Purwodadi LPPI 4 PT. Kalimantan Jawa Gas Ruas Transmisi KALIJA I Peraturan BPH Migas Nomor 1 Tahun 2015 tanggal 14 Januari /Tarif/BPH Migas/Kom/2015 Peraturan BPH Migas No 7 Tahun 2015 tanggal 10 Agustus 2015 Peraturan BPH Migas No 10 Tahun 2015 tanggal 12 Agustus 2015 US$ 0,466 per MSCF US$ per MSCF US$ 0.73 per MSCF US$ per MSCF 3. Penetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil No Operator Jargas Area SK 1 PT Pertagas Niaga Jambi Peraturan BPH Migas Nomor 03 Tahun 2015 tanggal 18 Maret PT Pertagas Niaga Prabumulih Peraturan BPH Migas Nomor 04 Tahun 2015 tanggal 18 Maret PT Bontang Usaha Energi Bontang Peraturan BPH Migas Nomor 08 Tahun 2015 tanggal 12 Agustus Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

110 4. Penetapan Hak Khusus Niaga dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Tahun 2015 BPH Migas telah menerbitkan 6 Hak Khusus Niaga Gas Bumi melalui pipa yaitu : No Badan Usaha Wilayah Administrasi Nomor Hak Khusus Tanggal I 1 II 2 III 3 IV 4 5 V 6 PT. Surya Cipta Internusa GRE PT. Pertamina Gas di Gresik MRS. PT. Surya Cipta Internusa di PT. Ishizuka Gresik, Jawa Timur 05/KD/BPH MIGAS/KOM/ Maret 2015 Maspion Indonesia (KIM-4) Romo Kalisari, Jawa Timur PT. Sumber Petrindo Perkasa Central Procesing Plant Area Gundih PT. Pertamina EP Kabupaten Blora Pembangkit Kota Semarang, Listrik Utama Tambak Lorok, Jawa Tengah 06/KD/BPH MIGAS/KOM/ Maret 2015 PT. Indonesia Power Kota Semarang, Jawa Tengah PT Mitra Energi Buana Konsumen PT Mitra Energi Buana dan Kota Palembang Palembang 09/KD/BPH MIGAS/KOM/ April 2015 PT Pertagas Niaga Konsumen PT. Dharma Sidoarjo, Jawa Pratama Sejati di Wunut - Timur Sidoarjo 12/KD/BPH MIGAS/KOM/ April 2015 Konsumen PT. Ispat Indo di Sidoarjo, Jawa Waru- Sidoarjo Timur 13/KD/BPH MIGAS/KOM/ April 2015 PT. Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi Sumatera Selatan Tap Out Pipa Open Access PT Pertamina Gas Ruas Simpang Y - Pulau Layang (PUSRI) di KM 10.5 Ke Meetering Station Kota Palembang, Perusahaan Daerah Sumatera Selatan Pertambangan dan Energi 23/KD/BPH MIGAS/KOM/ Juli 2015 Sumatera Selatan Untuk Konsumen PLTG CNG Jakabaring-PT PLN (Persero) Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

111 Sedangkan untuk Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, BPH Migas telah menerbitkan 3 surat keputusan yaitu : No Badan Usaha Wilayah Administrasi Nomor Hak Khusus Tanggal I 1 II 2 II 3 PT Perusahaan Daerah Pertambangan Dan Energi Gas Tie In dari KP. 21 Simpang Kabupaten Tanjung Abadi Stasiun Meter PLTMG Jabung Barat, Purwodadi di Kabupaten Jambi Tanjung Jabung Barat PT. Pertamina Gas Ruas Transmisi Arun-Belawan, Dari Lhokseumawe Aceh Sampai Medan Sumatera Utara PT. Kalimantan Jawa Gas Ruas Transmisi KALIJA Tahap I (Kepodang-Tambak Lorok) Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Kota Semarang, Jawa Tengah 10/KD/BPH MIGAS/KOM/ April /KT/BPH MIGAS/KOM/ /KT/BPH MIGAS/KOM/ September September Penetapan Pengaturan Akses pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi NO BADAN USAHA 1 PT Majuko Utama Indonesia SK ACCES ARRANGEMET NOMOR TANGGAL 01/AA/BPH MIGAS/KOM/ PT Pertamina 20/AA/BPH Gas MIGAS/KOM/ PT PDPDE Gas 22/AA/BPH MIGAS/KOM/ PT PGN 24/AA/BPH MIGAS/KOM/2015 RUAS TRANSMISI/AREA 9 Januari 2015 MS PT Pertamina Cilegon-PT Chandra Asri Petrochemical dan PT Dong Jin 12 Mei 2015 Arun-Belawan 28 Mei 2015 USM Simpang Abadi-PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Purwodadi 10 Agustus 2015 Sistem Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera Selatan Jawa Barat Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

112 6. Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Badan Usaha Waktu Penyampaian Laporan Akun Pengaturan Waktu Penerbitan Laporan Keuangan Audited PT Pertagas 12 Juni Februari 2015 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) 30 Juni Februari 2015 PT Transportasi Gas Indonesia 30 Juli Maret 2015 PT Energasindo Heksa Karya 24 April Februari 2015 PT Majuko Utama Indonesia 13 Juli Maret 2015 C. Jumlah Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALI- SASI % PROGRAM ANGGARAN (Miliyar Rupiah) PAGU REALI- SASI % Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri Jumlah Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi 7 (tujuh) Laporan 7 (tujuh) Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 5.110, ,58 43,83 Tabel 38. Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi Tahun 2015 terdiri dari 7 kegiatan yaitu sebagai berikut : 1. Perencanaan Kegiatan Dan Anggaran Direktorat Gas Bumi Perencanaan Kegiatan Dan Anggaran Direktorat Gas Bumi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : - Kepala BPH Migas dalam paparannya menyampaiakan bahawa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) adalah mewujudkan kedaulatan energi. Selanjutnya Kepala BPH Migas memberikan arahan bahwa pedoman prinsip dasar dalam perencanaan kegiatan Direktorat Gas Bumi adalah rasional dan sesuai dengan kebutuhan serta konsisten dengan RPJMN Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

113 - Telah dilakukan 2 revisi anggaran dan kegiatan yang pertama terkait instruksi Kementerian ESDM tentang penghematan anggaran belanja paket meeting dan perjalanan dinas sehingga total anggaran berubah dari semula Rp ,- menjadi Rp ,- dan yang kedua revisi terkait dengan honor tim dan kegiatan baru sehingga anggaran berubah menjadi Rp ,- - Setelah dilakukan revisi kegiatan maka Rencana Kerja Direktorat Gas Bumi Tahun 2015 ada 39 kegiatan terdiri dari Swakelola, penyusunan peraturan dan kajian. - Hasil Rapat dengan DPR bahwa anggaran untuk Unit Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi sebesar Rp ,- dengan Output Cadangan Rp. 52 Milyar dan untuk anggaran Kegiatan Anggaran Direktorat Gas Bumi tahun 2016 sebesar Rp ,- lebih kecil dari anggaran tahun 2015 sebesar Rp ,- dan kegiatan berkurang menjadi 14 kegiatan dari semula 31 kegiatan, ada penghematan sebesar Rp ,-. Penghematan ini disebabkan oleh karena ada beberapa kegiatan yang digabung menjadi satu kegiatan sehingga menghemat biaya dan kegiatan. Kegiatan penelaahan dilakukan oleh APIP Inspektorat Jenderal KESDM dan Unit Pelayanan Percepatan Program Insfrastruktur (UP3I) dalam rangka untuk mempercepat proses kegiatan tahun Rincian Kegiatan Anggaran Direktorat Gas Bumi tahun 2016 adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

114 2. Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi selama T.A 2015 yang telah dilakukan adalah melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Direktorat Gas Bumi periode 1 Januari Desember 2015 sebagai berikut : Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

115 Pagu kegiatan Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa adalah Rp ,- dengan realisasi anggaran adalah Rp ,- atau 23,57 persen; Telah dilakukan revisi dalam rangka optimalisasi kegiatan Direktorat Gas Bumi tahun anggaran 2015, yaitu output Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi dan Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi untuk mak (Perjalanan Dinas Biasa), mak (Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota) dan mak (Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota) dengan rincian sebagai berikut : LAMPIRAN MATRIK REVISI DIREKTORAT GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2015 MAK KEGIATAN SEMULA MENJADI KETERANGAN Pengusahaan Transmisi Dan Distribusi Gas Bumi 6,235,228,000 6,235,228,000 Tetap Verifikasi Volume Pengaliran Gas Bumi pada Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 983,884, ,019, Belanja Bahan 211,912, ,912, Belanja Jasa Profesi 21,400,000 21,400, Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 3,000,000 3,000, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 16,380,000 16,380, Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota 731,192, ,327,000 Berubah Verifikasi Volume Penjualan Gas Bumi pada Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa 841,224, ,720, Belanja Bahan 16,332,000 16,332, Belanja Jasa Profesi 46,300,000 46,300, Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 9,450,000 9,450, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 17,810,000 17,810, Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota 751,332, ,828,000 Berubah Uji Petik Hasil Verifikasi Volume Pengaliran Gas Bumi pada Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 551,600, ,630, Belanja Bahan 19,946,000 19,946, Belanja Jasa Profesi 16,000,000 16,000, Belanja Perjalanan Biasa 507,454, ,484,000 Berubah Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 8,200,000 8,200,000 Tetap Uji Petik Hasil Verifikasi Volume Penjualan Gas Bumi pada Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa 539,600, ,600, Belanja Bahan 11,762,000 11,762, Belanja Jasa Profesi 16,000,000 16,000, Belanja Perjalanan Biasa 487,238, ,238,000 Tetap Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 24,600,000 24,600, Pengawasan Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 251,600, ,600, Belanja Bahan 12,400,000 12,400, Belanja Jasa Profesi 8,000,000 8,000,000 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

116 Belanja perjalanan biasa 217,700, ,700,000 Tetap Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 13,500,000 13,500, Pengawasan Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa 77,600, ,584, Belanja Bahan 10,848,000 10,848, Belanja Jasa Profesi 8,000,000 8,000, Belanja perjalanan biasa 32,152, ,136,000 Berubah Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 4,500,000 4,500, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 22,100,000 22,100, Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 287,600, ,098, Belanja Bahan 12,896,000 12,896, Belanja Jasa Profesi 8,000,000 8,000, Belanja perjalanan biasa 254,704, ,202,000 Berubah Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 12,000,000 12,000, Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hilir di Bidang Gas Bumi Berdasarkan Izin Usaha 513,600, ,915, Belanja Bahan 23,447,000 23,447, Belanja Jasa Profesi 16,000,000 16,000, Belanja perjalanan biasa 438,153, ,468,000 Berubah Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 36,000,000 36,000, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Arun - Belawan 191,600, ,600, Belanja Bahan 15,685,000 15,685, Belanja Jasa Profesi 32,000,000 32,000, Belanja perjalanan biasa 113,965, ,965,000 Tetap Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 8,400,000 8,400, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 21,550,000 21,550, Pengawasan Penerapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil 275,600, ,600, Belanja Bahan 18,787,000 18,787, Belanja Jasa Profesi 16,000,000 16,000, Belanja perjalanan biasa 216,813, ,813,000 Tetap Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 24,000,000 24,000, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Cirebon - Semarang 795,280, ,507, Belanja Bahan 17,526,000 17,526, Belanja Honorarium 260,400, ,400, Belanja Jasa Profesi 48,000,000 48,000, Belanja perjalanan biasa 294,016,000 96,701,000 Berubah Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 7,200,000 7,200, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 13,680,000 13,680, Belanja Monitoring Perjalanan dan Evaluasi Dinas Pembangunan Paket Meeting Ruas Luar Kota Transmisi Gas Bumi Gresik - 154,458,000 - Berubah Semarang 189,600, ,480, Belanja Bahan 8,627,000 8,627, Belanja Jasa Profesi 28,200,000 28,200, Belanja perjalanan biasa 92,765,000 92,765,000 Tetap Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 1,500,000 1,500, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 9,000,000 9,000, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 49,508, ,388,000 Berubah Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Kepodang- Tambak Lorok Sebagai Pembangunan Tahap I Ruas Transmisi Kalija 506,000, ,016, Belanja Bahan 18,310,000 18,310, Belanja Jasa Profesi 55,600,000 55,600, Belanja perjalanan biasa 379,188, ,204,000 Berubah Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 7,200,000 7,200, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 8,400,000 8,400, Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota 37,302,000 37,302,000 Tetap Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Pipa Open Access Porong - PLTG Grati Jawa Timur 89,160, ,579, Belanja Bahan 11,267,000 11,267, Belanja Jasa Profesi 16,000,000 16,000, Belanja perjalanan biasa 22,736,000 68,208,000 Berubah Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 2,400,000 2,400,000 Berubah Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 15,110,000 15,110,000 Berubah Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota 21,647, ,594,000 Berubah Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Tegal Gede - Muara Tawar - Muara Karang 141,280, ,280, Belanja Bahan 17,368,000 17,368, Belanja Jasa Profesi 37,200,000 37,200,000 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

117 Belanja perjalanan biasa 45,738,000 45,738,000 Tetap Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 3,000,000 3,000,000 Tetap Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 10,080,000 10,080,000 Tetap Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota 27,894,000 27,894,000 Tetap Total Belanja perjalanan biasa 3,102,622,000 3,102,622,000 Tetap Total Belanja perjalanan Paket Meeting Luar Kota 1,773,333,000 1,773,333,000 Tetap LAMPIRAN MATRIK REVISI MAK KEGIATAN SEMULA MENJADI KETERANGAN Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi 5,109,991,000 5,109,991,000 Tetap Perencanaan Kegiatan dan Anggaran Direktorat Gas Bumi 112,560, ,249, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 5,760,000 51,449,000 (45,689,000) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi 119,788, ,604, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 21,000,000 62,816,000 (41,816,000) Penyusunan Bahan Rapat dan Laporan Kepada Instansi Terkait 95,600,000 95,600, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 19,800,000 19,800, Koordinasi dengan Para Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Direktorat Gas Bumi 214,400, ,400, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 6,300,000 6,300, Forum Diskusi Bersama BPH Migas dengan Para Pemangku Kepentingan (Stakeholders) 1,452,126,000 1,364,621, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 132,505,000 45,000,000 87,505, Dengar Pendapat (Public Hearing) BPH Migas dan Pihak Terkait 450,000, ,000, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Monitoring dan evaluasi kegiatan Direktorat Gas Bumi triwulan I 2015 telah diinput dalam Aplikasi e-monev Bappenas, dengan status capaian kinerja baik (berwarna hijau) yang artinya realisasi kinerja melebihi target kinerja. Monitoring dan evaluasi kegiatan Direktorat Gas Bumi triwulan II 2015 telah diinput dalam Aplikasi e-monev Bappenas, dengan status capaian kinerja baik (berwarna hijau) atau realisasi kinerja mencapai 80,67% yang artinya realisasi kinerja melebihi target kinerja. Monitoring dan evaluasi kegiatan Direktorat Gas Bumi triwulan III 2015 telah diinput dalam Aplikasi e-monev Bappenas, dengan status capaian kinerja baik (berwarna hijau) atau realisasi kinerja mencapai 114% yang artinya realisasi kinerja melebihi target kinerja. Monitoring dan evaluasi kegiatan Direktorat Gas Bumi triwulan IV 2015 telah diinput dalam Aplikasi e-monev Bappenas, dengan status capaian kinerja baik (berwarna hijau) atau realisasi kinerja mencapai 150% yang artinya realisasi kinerja melebihi target kinerja sedangkan realisasi anggaran status capaiannya buruk (berwarna merah) atau sama dengan persen. DIREKTORAT GAS BUMI TAHUN ANGGARAN ,025,000 34,025, Strategi Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi dengan Badan Regulator Gas Bumi di L N 2,665,517,000 2,665,517, Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Total Belanja perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 219,390, ,390,000 Tetap - Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

118 3. Penyusunan Bahan Rapat Dan Laporan Kepada Instansi Terkait Penyusunan bahan rapat yang telah dilaksanakan selama T.A 2015 adalah : a. Membuat laporan kegiatan Direktorat Gas Bumi kepada Presiden Republik Indonesia setiap 6 bulan (Periode 1 Januari - 30 Juni 2015 dan periode 1 Juli - 31 Desember 2015). b. Membuat laporan capaian kinerja triwulan, yaitu : SASARAN STRATEGIS TRIWULAN I Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang Efisien, Kompetitif, Transparan dan Sehat Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Dalam Negeri TRIWULAN II Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang Efisien, Kompetitif, Transparan dan Sehat Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Dalam Negeri TRIWULAN III Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi INDIKATOR KINERJA Jumlah Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa Volume Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Jumlah Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa Volume Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Jumlah Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Ruas SATUAN TARGET OUTPUT REALISASI OUTPUT Kilometer ,00 MSCF ,43 Kilometer ,36 MSCF ,25 Kilometer ,73 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

119 SASARAN STRATEGIS Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang Efisien, Kompetitif, Transparan dan Sehat Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Dalam Negeri TRIWULAN IV Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Terwujudnya Bisnis Hilir Gas Bumi yang Efisien, Kompetitif, Transparan dan Sehat Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Dalam Negeri INDIKATOR KINERJA Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa Volume Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Jumlah Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa Volume Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa SATUAN TARGET OUTPUT REALISASI OUTPUT MSCF ,32 Kilometer ,48 MSCF ,43 4. Koordinasi Dengan Para Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Direktorat Gas Bumi a. Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam rangka memperoleh Data Pasokan, Demand (Kebutuhan) Gas Bumi dan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Provinsi Bengkulu b. Menghadiri launching program pembangkit listrik MW dan penandatanganan jual beli gas di Yogyakarta. c. Melaksanakan peninjauan lapangan dan koordinasi dengan pemerintah setempat mengenai pasokan dan kebutuhan gas bumi Belitung. d. Menghadiri undangan Focus Group Discussion (FGD) Perumusan dan Penyusunan Nilai-Nilai KESDM. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

120 e. Melaksanakan peninjauan lapangan dan koordinasi dengan pemerintah setempat mengenai pasokan dan kebutuhan gas bumi di Belitung. f. Melaksanakan peninjauan lapangan dan koordinasi dengan pemerintah setempat mengenai pasokan dan kebutuhan gas bumi di Belitung. g. Melaksanakan pengawasan dan pengaturan gas bumi melalui pipa di wilayah kota Medan, Provinsi Sumatera Utara 5. Forum Diskusi Bersama BPH Migas Dengan Para Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Kegiatan Forum Diskusi BPH Migas dengan Para Pemangku Kepentingan (Stakeholders) 2015 dihadiri sebanyak 173 orang peserta dari 250 undangan peserta yang diharapkan untuk dapat mengadiri acara tersebut. Sebagai hasil akhir dari kegiatan Forum Diskusi telah dihasilkan 5 (lima) butir hasil rumusan tim perumus, masing-masing : Investasi di Bidang Migas sudah terbuka luas, dengan penyederhanaan perizinan secara terpadu melalui Satu Pintu di BKPM Perlunya perbaikan Regulasi dan melaksanakan secara konsisten Peraturan di Bidang Gas Bumi yang sudah baik dalam rangka mendukung Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi Nasional Pemerintah Daerah mendukung untuk pembangunan, pemanfaatan dan pengembangan infrastruktur gas bumi nasional melalui koordinasi yang baik antara Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah serta memperhatikan pemenuhan kebutuhan gas daerah. Dibutuhkan sinergi BUMN, BUMD dan swasta serta seluruh pelaku Gas Bumi sesuai dengan kemampuan, peran/ porsi dalam mempercepat pembangunan infrastruktur Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi sangat diperlukan sehingga dapat diperoleh Gas yang fleksibel dengan harga yang affordable. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

121 6. Dengar Pendapat (Public Hearing) BPH Migas dan Pihak Terkait Dalam Rangka Penetapan Regulasi dan Keputusan BPH Migas Hasil Dengar Pendapat (Public Hearing) BPH Migas dan Pihak Terkait Dalam Rangka Penetapan Regulasi dan Keputusan BPH Migas yang dilaksanakan di Hotel Mirah Bogor dihadiri oleh internal BPH Migas dan PT Pertamina Gas, PT PLN (Persero), PT Pertagas Niaga dan Indonesian Natural Gas Trader Association (INGTA). Hal-hal yang menjadi catatan dalam Dengar Pendapat Penetapan Access Arrangement PT Pertamina Gas untuk ruas transmisi gas bumi dari Arun Belawan adalah : Kapasitas pipa Arun Belawan sebesar 200 MMSCFD, dimana kapasitas yang telah terkontrak sebesar 25 MMSCFD oleh PT Pertagas Niaga dan 95 MMSCFD oleh PT PLN (Persero), sehingga masih terdapat sisa kapasitas yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan usaha pengangkutan gas bumi. Pemakaian gas untuk bahan bakar kompresor pada 2 (dua) stasiun kompresor (di Pangkalan Brandan dan Rantau Panjang) adalah sekitar 3 MMSCFD dan akan dibebankan kepada setiap Shipper secara proporsional terhadap volume gas bumi masing-masing Shipper yang dialirkan. Transporter dan Shipper telah menyepakati besaran discrepancy (selisih antara gas stock dengan calculated gas stock) sebesar ±1 %. 7. Strategi Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi dengan Badan Regulator Gas Bumi di Luar Negeri. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan perencanaan untuk jadwal kegiatan menjalin komunikasi dengan Badan Regulator Gas Bumi di Luar Negeri dalam rangka pengembangan infrastruktur Gas Bumi. a. Menghadiri 10 th Annual Global LNG Tech Summit, yang dilaksanakan di Barcelona Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

122 Pada bulan September 2015, 3 orang staf BPH Migas menjadi peserta dalam acara tahunan perkembangan teknologi LNG di Barcelona, Spanyol. Dalam acara ini, diperoleh berbagai informasi mengenai teknologi small-scale dan mid-scale LNG saat ini yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia, sebagai negara kepulauan. b. Menghadiri Undangan Whitness Motor Operator Valve do Voghera, Italia Undangan ini dihadiri dengan tujuan untuk memperluas wawasan dan pengalaman internasional mengenai peralatan transmisi pengangkutan gas bumi melalui pipa. Kunjungan ini sekaligus memberikan gambaran kehandalan komponen infrastruktur dalam pengangkutan gas bumi ruas Gresik Semarang oleh PT. Pertamina Gas Realisasi Anggaran Anggaran kegiatan Direktorat Gas Bumi tahun 2015 sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,- atau 39,32%, penjelasan lebih rinci sebagai berikut : KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA % 1930 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi dan/atau Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa PELAKSANAAN PEMANFAATAN BERSAMA FASILITAS PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA TRANSMISI DAN/ATAU JARINGAN DISTRIBUSI GAS BUMI MELALUI PIPA 011 PENGATURAN DAN PENGAWASAN PEMANFAATAN BERSAMA FASILITAS PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI KOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT , , , , Self bolking perjalanan dinas , Self bloking perjalanan Dinas , Penetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga (RT) dan Pelanggan Kecil (PK) , PENETAPAN HARGA GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL PADA JARINGAN KOTA GAS 019 PENETAPAN HARGA GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL PADA JARINGAN KOTA GAS Lelang Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi , , ,00 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

123 KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA % Persiapan Pelaksanaan Lelang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Lampung, Jambi dan Semarang , Persiapan Pelaksanaan Lelang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Lampung, Jambi, dan Semarang 012 Evaluasi dan Penyiapan Konsep Revisi Peraturan BPH Migas tentang Pemberian Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi melalui Pipa 013 Evaluasi dan Penyiapan Konsep Revisi Peraturan BPH Migas tentang Lelang Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi dalam rangka Pemberian Hak Khusus Laporan monitoring, evaluasi dan pengawasan pengangkutan gas bumi melalui pipa , , , , MONITORING DAN EVALUASI PELAPORAN AKUN PENGATURAN (REGULATORY ACCOUNT) KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA 040 Monitoring dan evaluasi pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegaiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa Penetapan Pengaturan Akses (Access Arrangement) pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Milik Badan Usaha , , , tanpa sub output , PENETAPAN PENGATURAN AKSES PADA RUAS TRANSMISI DAN/ATAU WILAYAH JARINGAN DISTRIBUSI GAS BUMI MILIK BADAN USAHA , Pemberian Hak Khusus Pengangkutan dan/atau ,81 Niaga Gas Bumi Melalui Pipa tanpa sub output , Persiapan dan Pembentukan Tim, Koordinasi Internal dan Pihak Terkait, Penyusunan Laporan , Pelaksanaan Kegiatan , Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi , Perencanaan Kegiatan dan Anggaran Direktorat Gas Bumi , Perencanaan Kegiatan Dan Anggaran Direktorat Gas ,86 Bumi Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Direktorat Gas ,54 Bumi 050 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Direktorat Gas ,54 Bumi Peyusunan Bahan Rapat dan Laporan Kepada ,73 Instansi Terkait 051 Penyusunan Bahan Rapat dan Laporan Kepada ,73 Instansi Terkait Koordinasi dengan Para Pemangku Kepentingan ,68 (Stakeholders) Direktorat Gas Bumi 052 Koordinasi dengan Para Pemangku Kepentingan ,68 (Stakeholders) Direktorat Gas Bumi Forum Diskusi Bersama BPH Migas dengan Para ,53 Pemangku Kepentingan (Stakeholders) 053 Forum Diskusi Bersama BPH Migas dan Pihak Terkait ,53 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

124 KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA % Dengar Pendapat (Public hearing) BPH Migas dan Pihak Terkait 054 Dengar Pendapat (Public Hearing) BPH Migas dan Pihak Terkait Strategi Pengembangan Infrastruktur Gas bumi dengan Badan Regulator Gas Bumi di Luar Negeri , , , Strategi Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi ,89 dengan Badan Regulator Gas Bumi di Luar Negeri Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi , Verifikasi Volume Pengaliran Gas Bumi pada Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa , VERIFIKASI VOLUME PENGALIRAN GAS BUMI PADA BADAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA Verifikasi Volume Penjualan Gas Bumi pada Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa 041 VERIFIKASI VOLUME PENJUALAN GAS BUMI PADA BADAN USAHA NIAGA GAS BUMI MELALUI PIPA Uji Petik Hasil Verifikasi Volume Pengaliran Gas Bumi pada Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui pipa 042 UJI PETIK HASIL VERIFIKASI VOLUME PENGALIRAN GAS BUMI PADA BADAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA Uji Petik Hasil Verifikasi Penjualan Gas Bumi pada Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa 043 UJI PETIK HASIL VERIFIKASI VOLUME PENJUALAN GAS BUMI PADA BADAN USAHA NIAGA GAS BUMI MELALUI PIPA Pengawasan Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 038 PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN BERSAMA FASILITAS PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA Pengawasan Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa 045 PENGAWASAN HAK KHUSUS NIAGA GAS BUMI MELALUI PIPA Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 046 PENGAWASAN HAK KHUSUS PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hilir di Bidang Gas Bumi Berdasarkan Izin Usaha 032 PENGAWASAN PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA HILIR DI BIDANG GAS BUMI BERDASARKAN IZIN USAHA Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Arun Belawan 035 MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN RUAS TRANSMISI GAS BUMI ARUN BELAWAN Pengawasan Penerapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil , , , , , , , , , , , , , , , , , ,16 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

125 KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA % 047 PENGAWASAN PENERAPAN HARGA GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DAN PELANGGAN KECIL Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Cirebon Semarang 029 MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN RUAS TRANSMISI GAS BUMI CIREBON - SEMARANG Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Gresik Semarang 033 MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN RUAS TRANSMISI GAS BUMI GRESIK - SEMARANG Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Kepodang - Tambak Lorok sebagai Pembangunan Tahap I Ruas Transmisi KALIJA 037 MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN RUAS TRANSMISI GAS BUMI KEPODANG - TAMBAK LOROK SEBAGAI PEMBANGUNAN TAHAP I RUAS TRANSMISI KALIJA Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Pipa Open Access Porong - PLTG Grati Jawa Timur 039 MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PIPA OPEN ACCESS PORONG-PLTG GRATI JAWA TIMUR Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi Tegal Gede - Muarat Tawar - Muara Karang 034 MONITORING PEMBANGUNAN RUAS TRANSMISI GAS BUMI TEGAL GEDE - MUARA TAWAR - MUARA KARANG Layanan Data dan Informasi Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa Penyusunan Data dan Informasi Pengusahaan Hilir Gas Bumi 030 PENYUSUNAN DATA DAN INFORMASI PENGUSAHAAN HILIR GAS BUMI Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa PENETAPAN TARIF PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA UNTUK BADAN USAHA YANG TELAH MEMILIKI HAK KHUSUS 021 ANALISA PERHITUNGAN TARIF PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA UNTUK BADAN USAHA YANG TELAH MEMILIKI HAK KHUSUS , , , , , , , , , , , , , , , , , Output Cadangan , tanpa sub output , tanpa sub output ,00 Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

126 3.3.3 Sekretariat BPH Migas Salah satu tugas pokok dan fungsi Sekretariat BPH Migas adalah penarikan iuran dari Badan Usaha, iuran ini merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun anggaran 2015 penerimaan iuran dari Badan Usaha mengalami kenaikan seperti terlihat pada tabel dibawah ini : 1. Dokumen Perencanaan ANGGARAN (Juta Rupiah) SASARAN INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI STRATEGIS KINERJA SASI SASI % Dukungan Jumlah Penetapan Target 224,28 95,08 42,39% manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dokumen perencanaan Dokumen Dokumen PNBP Dalam Rangka Penyusunan APBN Tahun Sinkronisasi Program 1.077,2 557,93 51,80% lainnya BPH Migas dan Kegiatan BPH Migas dengan KESDM dan Dinas ESDM di Seluruh Wilayah NKRI 3. Penyusunan Renja KL, 555,79 449,95 80,96% RKAKL dan Revisi Anggaran 4. Penyusunan Bahan 275,53 139,42 50,60% RDP dan Raker Bersama Komisi VII DPR RI 5. Penyusunan Blueprint BPH Migas 677,50 594,25 87,71% Tabel 39. Dokumen Perencanaan Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat dalam pelaksanaan jumlah laporan perencanaan dapat dilakukan secara optimal dengan menghasilkan 3 dokumen yaitu Renja KL, Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA), dan RKA K/L. Dengan dokumen yang dihasilkan selama tahun 2015 tersebut menunjukkan pencapain target 100%. Kegiatan Sinkronisasi Program dan Kegiatan BPH Migas dengan KESDM dan Dinas di seluruh NKRI telah dilakukan beberapa kali koordinasi dengan Pemerintah Daerah Sorong, Kabupaten Papua Barat untuk memfasilitasi mengenai pembangunan Depo di Sorong. Namun kegiatan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

127 tersebut tidak dapat terlaksana dikarenakan ketidaksesuaian dengan tugas dan fungsi BPH Migas untuk membangun infrastruktur. 2. Laporan Keuangan dan Evaluasi ANGGARAN (Juta Rupiah) SASARAN INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI STRATEGIS KINERJA SASI SASI % Dukungan Jumlah Laporan manajemen laporan Laporan Laporan Evaluasi 693,71 542,37 78,18% dan keuangan dan 2. Laporan pelaksanaan evaluasi Keuangan 3.113, ,44 79,19% tugas teknis lainnya BPH 3. Laporan Pengelolaan 1.500,00 878,85 58,59% Migas BMN 4. Laporan Pengelolaan Arsip 900,00 711,79 79,09% Tabel 40. Laporan Keuangan dan Evaluasi Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat terlihat bahwa realisasi laporan keuangan dan evaluasi memenuhi target dan mencapai 100%. Adapun jumlah laporan yang dihasilkan selama tahun 2015 adalah, antara lain : 1. Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat BPH Migas Tahun Anggran 2015 dan Laporan Kinerja (LKj) BPH Migas Tahun Anggran 2015; 2. Laporan Kegiatan BPH Migas kepada Presiden RI untuk Periode 1 Januari s,d 30 Juni 2015 dan 1 Juli s.d 31 Desember Rapat Dengar Pendapat dengan DPR Komisi VII dan DPR Komisi VI membahas tentang Evaluasi Fungsi Pengawasan dan Evaluasi Anggaran; 4. Laporan Keuangan membahas tentang Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas; Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

128 5. Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Jenderal KESDM tentang temuan dan tindak lanjut temuan BPK dan Itjen KESDM; 6. Laporan Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) membahas tentang aset-aset yang terdapat pada BPH Migas; 7. Laporan Pengelolaan Arsip tentang penataan arsip agar terpelihara baik dan teratur serta menjaga kerahasiaannya. 3. Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan dan Kerumahtanggaan SASARAN STRATEGIS Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPH Migas INDIKATOR KINERJA TARGET REALI SASI % KEGIATAN ANGGARAN (Juta Rupiah) Laporan Kinerja BPH Migas Tahun PAGU REALI Layanan kepegawaian, organisasi dan ketatalaksana an 13 Laporan 13 Laporan Pendidikan dan Pelatihan Dalam Negeri 2. Pembinaan Administrasi Kepegawaian 3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dalam rangka Reformasi Birokrasi BPH Migas 4. Pengelolaan Kepegawaian 5. Koordinasi dengan KESDM, BKN, KEMENPAN dan Instansi terkait lainnya dalam Pengembangan Organisasi 6. Penyelenggaraan Rekrutmen Anggota Komite BPH Migas Tahun Penerimaan Pegawai dipekerjakan dan CPNS BPH Migas SASI % 2.324, ,48 75,81% 419,20 302,83 72,24% 680,62 522,80 81,22% 908,22 695,36 76,56% 787,66 394,84 50,13% 5.598, ,67 61,53% 440,63 58,18 13,20%

129 ANGGARAN (Juta Rupiah) SASARAN INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI STRATEGIS KINERJA SASI SASI % 8. Koordinasi penguatan kelembagaan BPH 1.146, ,92 92,02% Migas 9. Dukungan Manajemen BPH 2.928, ,83 78,40% Migas Protokoler Pimpinan BPH 905,86 582,77 64,33% Migas 11. Pengelolaan Bank Data BPH Migas 687,85 349,86 50,86% 12. Pengelolaan War Room BPH 919,75 441,71 48,03% Migas 13. Rencana Strategis Teknologi informasi BPH Migas 1,348, ,83 90,17% Tabel 41. Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan dan Kerumahtanggaan Telah terlaksananya kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) Orientasi Teknis Bidang Hilir Migas pada CPNS di lingkungan BPH Migas kelompok I diikuti sebanyak 25 orang peserta yang dilaksasnakan di Balikpapan, Kalimantan Timur; kelompok II diikuti sebanyak 26 orang peserta yang dilaksanakan di Palembang, Sumatera Selatan; kelompok III diikuti sebanyak 22 orang peserta yang dilaksasnakan di Cirebon, Jawa Tengah. Kegiatan dimaksud diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada peserta mengenai pengetahuan teknis dan non teknis hilir migas. Selain itu BPH Migas menyertakan Diklat Pimpinan (dikpim) tingkat IV yang dilaksanakan di Cepu dan Diklat Pimpinan (dikpim) tingkat III di Bandung, pembukaan brigade energi di lingkungan KESDM diikuti 21 orang peserta di Pusdiklat KEBTKE Ciracas, Jakarta Timur, serta menyertakan bimbingan Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

130 teknis merumuskan HPS, KAK, Rancangan Kontrak, dan dokumen pengadaan yang dilaksanakan di Maksassar, Sulawesi Selatan. 4. Regulasi Bidang Hilir Migas ANGGARAN (Juta Rupiah) SASARAN INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI STRATEGIS KINERJA SASI SASI % Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPH Migas Jumlah regulasi bidang hillir migas 6 Regulasi 10 Peraturan 166,67 Penyusunan Regulasi Bidang Hilir Minyak dan Gas Bumi 2.117, ,50 79,68% Tabel 42. Regulasi Bidang Hilir Migas Berdasarkan tabel tersebut diatas, Jumlah regulasi yang dikeluarkan sesungguhnya telah mencapai target sebanyak 6 regulasi, dengan realisasi 10 peraturan atau 166,67% dari target yang telah ditetapkan sebelumnya. 10 peraturan yang dihasilkan yaitu : 1. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 01 Tahun 2015, Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 91 tentang Tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa Ruas Transmisi Grissik Duri. 2. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 02 Tahun 2015, tentang Tata Cara Pemberian Tunjangan Khusus atau Honor Bagi Pegawai di Lingkungan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. 3. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 03 Tahun 2015, Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 509 tentang Harga Jual Gas Bumi melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Pipa Distribusi Kota Jambi 4. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 04 Tahun 2015, Berita Negara RI Thn 2015 Nomor 510 tentang Harga Jual Gas Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

131 Bumi melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Pipa Distribusi Kota Prabumulih. 5. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 05 Tahun 2015, tentang Tata Tertib Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Komite BPH Migas. 6. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 06 Tahun 2015, Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 763 tentang Penyaluran Jenis BBM Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan pada Daerah yang Belum Terdapat Penyalur. 7. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 07 Tahun 2015, tentang Tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa pada Ruas Transmisi dari Tie In di KP 21 Simpang Abadi - Stasiun Meter PT Lontar Papyrus Pulp dan Paper Industry - Stasiun Meter Pembangkit Listrik Tenaga Gas Purwodadi. 8. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 08 Tahun 2015, tentang Harga Jual Gas Bumi melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Pipa Distribusi Kota Bontang. 9. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 09 Tahun 2015, tentang Penugasan BU untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan. 10. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 09 Tahun 2015, tentang Tarif Pengangkutan Gas Bumi melaui Pipa Ruas Transmisi Kalimantan Jawa Tahap 1 (Kepodang - Tambak Lorok) di Provinsi Jawa Tengah. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

132 5. Informasi, Hukum dan Humas ANGGARAN (Juta Rupiah) SASARAN INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI STRATEGIS KINERJA SASI SASI % Dukungan manajemen Layanan informasi, 5 Laporan 8 Laporan Penyusunan Terjemahan Peraturan dan pelaksanaan tugas teknis hukum dan humas Perundang-undangan di Sektor Kegiatan Hilir MigasPipa 750,01 341,46 45,53% lainnya BPH 2. Pengelolaan Jaringan Migas Dokumentasi Informasi Hukum 850,00 532,75 62,67% 3. Sosialisasi pelaksanaan Pengawasan Pendistribusian BBM dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Kepada Stakeholder dan Pemda 1.500, ,90 82,19% 4. Sosialisasi pelaksanaan Pengawasan Pendistribusian BBM dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Melalui Media Cetak, radio, Digital, Leaflet, Giant Billboard dan Running Text 6.500, ,38 54,02% 5. Campaign Pengamanan Kebijakan Pemerintah dalam Rangka Pengawasan 1.350,00 844,94 62,59% Pengendalian BBM Bersubsidi 6. Iklan Layanan Masyarakat 1.650, ,00 66,48% 7. Forum Dialog Stakeholder 750,00 192,20 25,63% 8. Kehumasan dan Pameran 1.205,10 389,64 32,33% 9. Penyusunan dan Pencetakan Buku 725,00 709,15 97,81% Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

133 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET REALI KINERJA SASI % KEGIATAN Kinerja, Agenda, Kalender dan Company Profil BPH Migas 10. Penyusunan dan Pencetakan Majalah Hilir Migas Tabel 43. Informasi, Hukum, dan Humas ANGGARAN (Juta Rupiah) PAGU REALI SASI % 400,00 250,60 62,65% Metode yang dilakukan untuk penyampaian Sosialisasi ini antara lain : 1) Seminar dengan mengundang Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/kota, yang sampai dengan 30 November Tahun 2015 telah dilaksanakan di beberapa wilayah yaitu: Surabaya Pelaksanaan di Surabaya dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015 yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur diselenggarakan di di Hotel Mercure, Jln. Raya Darmo No Surabaya. Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak Bersubsidi kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah diawali dengan pembukaan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan penyelenggaraan oleh ketua penyelenggara, Pidato Kepala BPH Migas dan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus membuka acara Sosialisasi Pengawasan dan pengendalian Bahan Bakar Minyak oleh Sekretaris Kadistamben Jawa Timur. Peserta Sosialisasi terdiri dari Pemda setempat, perusahaan swasta/bumn, Koperasi, PT Pertamina (Persero), Kodim, Hiswana Migas, Lembaga Perlindungan Konsumen, Kepolisian Daerah yang hadir sebanyak 149 peserta. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

134 Medan Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak Bersubsidi kepada Masyarakat dan Pemerintah Daerah diselenggarakan pada tanggal 7 Mei 2015 di Santika Dyandra, Jln. Kapten Maulana Lubis nomor 7. Kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak Bersubsidi kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah. Peserta Sosialisasi terdiri dari Pemda setempat, perusahaan swasta/bumn, Koperasi, PT Pertamina (Persero), Kodim, Hiswana Migas, Lembaga Perlindungan Konsumen, Kepolisian Daerah yang hadir sebanyak 151 peserta. Padang Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak Bersubsidi kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diselenggarakan tanggal 20 Agustus 2015 di Hotel Mercure, Jln. Purus IV nomor 8. Peserta Sosialisasi terdiri dari Pemda setempat, perusahaan swasta/bumn, Koperasi, PT Pertamina (Persero), Kodim, Hiswana Migas, Lembaga Perlindungan Konsumen, Kepolisian Daerah yang hadir sebanyak 120 peserta. Banda Aceh Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak Bersubsidi kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh Darusalam dilaksanakan tanggal 15 September 2015 di Hermes Hotel, Jln. Panglima Nyak Makam, Banda Aceh. Peserta Sosialisasi terdiri dari Pemda setempat, perusahaan swasta/bumn, Koperasi, PT Pertamina (Persero), Kodim, Hiswana Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

135 Migas, PT Pertamina Gas, Lembaga Perlindungan Konsumen, Kepolisian Daerah yang hadir sebanyak 145 peserta. 2) Campaign dan aksi simpatik kepada masyarakat di SPBU-SPBU pada tahun 2015 dilaksanakan diwilayah : a. Jabodetabek b. Jawa Barat, Kota Bandung; c. Kepulauan Riau, Kota Batam; d. Kalimantan Timur, Kota Balikpapan; e. Lampung; 6. Pemberian Pertimbangan dan Litigasi serta Layanan Pengaduan Hilir ANGGARAN (Juta Rupiah) SASARAN INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI STRATEGIS KINERJA SASI SASI % Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPH Jumlah pemberian pertimbangan dan litigasi serta layanan pengaduan 3 Laporan 3 Laporan Monitoring Pelaksanaan Pasca MoU dengan Pemda dalam rangka Pengawasan 831, ,80 45,44% Migas hilir migas BBM Bersubsidi dan Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa 2. Asistensi Hukum untuk Masalah Litigasi atau Non 2.465,47 658,65 26,71% Litigasi 1. Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat untuk 1.207,53 525,47 43,52% kegiatan Usaha hilir Migas 2. Koordinasi Pengawasan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui 1.573, ,33 72,10% Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

136 ANGGARAN (Juta Rupiah) SASARAN INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI % STRATEGIS KINERJA SASI SASI Pipa dengan Instansi Terkait dan Pemda Tabel 44. Pemberian Pertimbangan dan Litigasi serta Layanan Pengaduan Hilir Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat dalam pelaksanaan pemberian pertimbangan dan litigasi serta layanan pengaduan hilir migas yang ditargetkan sebanyak 3 laporan, pada realisasinya jumlah laporan pertanggungjawaban dapat terlaksana dengan optimal dan tepat waktu (efisien) sehingga mampu mencapai target, sehingga prosentase realisasi terhadap target mencapai 100%. Hal ini tercapai karena dukungan kerjasama para pejabat dan staf terkait di Sekretariat BPH Migas dan merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh Sekretariat BPH Migas dalam menjalani tugas dan fungsinya untuk mendukung manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dalam rangka mewujudkan program penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatnya pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri melalui persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan. 7. Jumlah Penerimaan Iuran Badan Usaha ANGGARAN (Juta Rupiah) SASARAN INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI STRATEGIS KINERJA SASI SASI % Dukungan manajemen Jumlah penarikan 750 Miliyar 1.248,12 Miliyar 166,42 1. Penyusunan Regulasi Bidang 4.218,04 dan iuran dari Hilir Minyak dan 3.161,62 74,95% pelaksanaan tugas teknis lainnya BPH Migas Badan Usaha Gas Bumi 2. Sinkronisasi Pelaksanaan Anggaran 1.218, ,50 84,62% Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

137 SASARAN STRATEGIS ANGGARAN (Juta Rupiah) INDIKATOR TARGET REALI % KEGIATAN PAGU REALI KINERJA SASI SASI % Pendapatan dan Belanja 3. Monitoring Pembayaran Iuran Badan 749,35 518,73 69,22% Usaha 4. Intensifikasi dan Peningkatan Iuran 641,20 377,05 58,80% Badan Usaha 5. Satuan Pelaksana Tugas Optimalisasi Penerimaan Negara (OPN) Sektor Hilir Migas T.A , ,31 76,64% Tabel 45. Penerimaan Iuran Badan Usaha Berdasarkan rencana penerimaan iuran BPH Migas tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 750 Milyar dari jumlah tersebut sesuai izin Menteri Keuangan Republik Indonesia diberikan sebesar 61,47% dan disetujui Anggaran Pengeluaran yang ditetapkan dalam DIPA BPH Migas Tahun Anggaran 2015 dengan Nomor SP.DIPA /2015 Tanggal 14 November Revisi Ke VI Tanggal 20 November 2015 sebesar Rp. 371,79 Milyar. Adapun rincian penjelasan mengenai realisasi anggaran pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut : a. Belanja Pegawai Dana yang disediakan dalam belanja pegawai sebesar Rp ,- dan realisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp ,- atau 82,32%. Penjelasan atas sisa anggaran yang tidak terserap pada belanja pegawai dimaksud dikarenakan antara lain: Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

138 Alokasi Tunjangan CPNS per Januari 2015 baru bisa dibayarkan pada bulan Mei 2015, sesuai dengan tanggal SK Penempatan CPNS. Tidak terealisasikannya uang lembur dan uang makan. b. Belanja Barang Dana yang disediakan dalam belanja barang sebesar Rp ,- dan realisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp ,- atau 52,71%. Penjelasan atas sisa anggaran yang tidak terserap pada belanja barang dimaksud dikarenakan antara lain: Lelang 22 Paket masih terdapat sisa dikarenakan rendahnya penawaran penyedia barang/ jasa. Kegiatan swakelola Direktorat BBM yang meliputi Penyelidikan, Penyidikan dan Keterangan Ahli tidak terlaksana sesuai rencana, dikarenakan terbitnya Perpres No. 191/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang pengalihan BBM subsidi dari konsumtif ke produktif sehingga berpengaruh terhadap tingkat penyalahgunaan BBM Subsidi. Hal ini berakibat tingkat penyalahgunaan BBM menjadi rendah dan berdampak rendahnya frekwensi kegiatan tersebut. Belanja bahan Tim Swakelola BPH Migas sebagian tidak dilaksanakan karena karena adanya evaluasi APIP yang merupakan tindak lanjut dari SE No. 12/2014 Menpan RB pada butir (c) yang berbunyi membatasi pengadaan barang/jasa sesuai dengan kebutuhan. Adanya peraturan pembatasan jumlah tim pada kegiatan swakelola yang mengakibatkan rendahnya realisasi honor output kegiatan. c. Belanja Modal Dana yang disediakan dalam belanja modal sebesar Rp ,- dan realisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp ,- atau 6,11 %. Sebagai catatan, blokir Belanja Modal pada TA 2015 sebesar Rp ,- yang Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

139 Millions sebagian besar dialokasikan di Sekretariat (Rp. 102,89 Milyar). Pagu dimaksud semula direncanakan untuk membiayai perluasan Area Gedung BPH Migas dikarenakan adanya kebijakan Pemerintah yaitu Moratorium Pengadaan Tanah dan Bangunan sehingga alokasi anggaran tersebut diblokir. Blokir belanja modal lainnya dialokasikan di Direktorat BBM sebesar Rp. 15,43 Milyar (Oil Tagging). Sehingga pagu efektif belanja modal sebesar Rp ,-. Realisasi belanja modal TA 2015 (sebagaimana tersebut diatas) terhadap pagu efektifnya sebesar 79,88%. Tabel 46. Tabel Pagu dan Realisasi Belanja BPH Migas Tahun Anggaran 2015 (Dalam Rupiah) No BELANJA PAGU REALISASI SISA PAGU % a. Belanja Pegawai ,33 b. Belanja Barang ,71 c. Belanja Modal ,11 Total ,57 Grafik 15. Rencana dan Realisasi Belanja BPH Migas Tahun Anggaran 2015 (Dalam Juta Rupiah) PAGU REALISASI SISA PAGU Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Total Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

140 Berdasarkan tabel diatas, bahwa jumlah Iuran dari Badan Usaha yang disetorkan ke Kas Negara sama dengan jumlah penarikan Iuran dari Badan Usaha sebesar Rp. 750 Milyar, sedangkan realisasi penerimaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,1 Milyar (166%). BPH Migas telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik yaitu mengatur dan mengawasi setiap iuran yang diberikan oleh Badan Usaha sehingga realisasi penerimaan iuran yang masuk di tahun 2015 seluruhnya telah disetorkan ke Kas Negara. Tabel 47. Realisasi Penerimaan Iuran Tahun 2015 (Milyar Rupiah) Badan Usaha Rencana Realisasi % 3. Bahan Bakar Minyak , Gas Bumi ,9 180 Jumlah ,1 166 Berdasarkan tabel tersebut diatas, penerimaan iuran dari Badan Usaha Bahan Bakar Minyak maupun Gas Bumi, maka target penerimaan iuran telah tercapai bahkan melampaui rencana. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah Badan Usaha yang melaksanakan kegiatan usaha hilir migas dan telah membayar iuran pada tahun 2015 serta hasil rekonsiliasi final tahun sebelumnya yang dibayar oleh Badan Usaha, namun BPH Migas harus tetap meningkatkan kinerja melalui para pelaksana maupun melakukan koordinasi dengan Badan Usaha secara intensif agar prestasi yang dicapai pada masa yang akan datang dapat lebih baik lagi. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

141 Grafik 16. Rencana dan Realisasi Penerimaan Iuran Badan Usaha Bidang BBM tahun (dalam Milyar Rupiah) Rencana BBM Realisasi BBM Grafik 17. Rencana dan Realisasi Penerimaan Iuran Badan Usaha Bidang Gas Bumi tahun , , , , , ,0 (dalam Miliyar Rupiah) Rencana Gas Bumi Realisasi Gas Bumi 7.341, Dari grafik diatas, realisasi penerimaan iuran Badan Usaha Bahan Bakar Minyak untuk tahun 2015 adalah Rp. 974,2 Miliyar dari rencana penerimaan iuran sebesar Rp. 598 Miliyar atau meningkat 163%, sedangkan realisasi penerimaan iuran Badan Usaha Gas Bumi untuk tahun 2015 adalah Rp. 273,9 Miliyar dari rencana penerimaan iuran sebesar Rp.152 Miliyar atau meningkat 180%. Laporan Kinerja BPH Migas Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BPH Migas 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPH MIGAS TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BPH MIGAS TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BPH MIGAS TAHUN 2016 BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI (BPH MIGAS) Gedung BPH Migas Jalan Kapten Piere Tendean No. 28, Jakarta 12710 Telp: 5255500, Fax: 5223210 RINGKASAN EKSEKUTIF

Lebih terperinci

FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BPH MIGAS (SECARA UMUM)

FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BPH MIGAS (SECARA UMUM) FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BPH MIGAS (SECARA UMUM) No. FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DASAR FUNGSI 1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAN DIREKTORAT PADA BADAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENGATUR PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA PRESIDEN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG BADAN PENGATUR PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG BADAN PENGATUR PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG BADAN PENGATUR PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG BADAN PENGATUR PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1),

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1),

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, pres-lambang01.gif (3256 bytes) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA KEGIATAN USAHA HILIR MIGAS

KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA KEGIATAN USAHA HILIR MIGAS KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA KEGIATAN USAHA HILIR MIGAS Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi DASAR HUKUM UU No. 22/2001 PP 36 / 2004 Permen 0007/2005 PELAKSANAAN UU NO. 22 / 2001 Pemisahan yang jelas antara

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI UMUM Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang telah

Lebih terperinci

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TERTUTUP JENIS MINYAK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak. No.555, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU PERATURAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a bahwa dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI VOLUME BAHAN BAKAR MINYAK JENIS TERTENTU UNTUK MASING-

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 0030 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meringankan beban

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usah

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.169, 2018 KEMEN-ESDM. Pengusahaan Gas Bumi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGUSAHAAN GAS

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2014 BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA PENGUASAAN DAN PENGUSAHAAN Minyak dan Gas Bumi sebagai sumber daya alam strategis tak terbarukan yang terkandung di dalam wilayah Hukum Pertambangan Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG BADAN PENGATUR PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4 i DAFTAR ISI Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 18 Tahun 2010 Tanggal : 22 November 2010 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I : KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional harus diarahkan kepada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BESARAN DAN PENGGUNAAN IURAN BADAN USAHA DALAM KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PENGANGKUTAN GAS BUMI

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom No. 316, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Alokasi, Pemanfaatan dan Harga. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2002 TENTANG BADAN PENGATUR PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN KEGIATAN USAHA PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM sumber gambar: republika.co.id I. PENDAHULUAN Energi mempunyai peran penting dan strategis untuk pencapaian tujuan sosial, ekonomi,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BESARAN DAN PENGGUNAAN IURAN BADAN USAHA DALAM KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PENGANGKUTAN GAS BUMI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usa

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1714, 2016 KEMEN-ESDM. Pemberlakuan Satu Harga. Minyak tertentu. Minyak Khusus. Percepatan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und No.1589, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Harga. Pemanfaatan. Penetapan Lokasi. Tata Cara. Ketentuan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BESARAN DAN PENGGUNAAN IURAN BADAN USAHA DALAM KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PENGANGKUTAN GAS BUMI

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tenta

2017, No c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tenta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.109, 2017 BPH MIGAS. Harga Jual Gas Bumi. Kota Balikpapan. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG HARGA JUAL GAS BUMI MELALUI

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pendistribusian LPG. Pembinaan. Pengawasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pendistribusian LPG. Pembinaan. Pengawasan. No.223, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pendistribusian LPG. Pembinaan. Pengawasan. PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 26 TENTANG BESARAN DAN PENGGUNAAN IURAN BADAN USAHA DALAM KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PENGANGKUTAN GAS BUMI

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2005 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2005 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2005 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Gas Bumi. Pipa. Transmisi. Badan Usaha. Wilayah Jaringan. Kegiatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Gas Bumi. Pipa. Transmisi. Badan Usaha. Wilayah Jaringan. Kegiatan. No.274, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Gas Bumi. Pipa. Transmisi. Badan Usaha. Wilayah Jaringan. Kegiatan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.655, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPH MIGAS. Gas Bumi. Kota Pekanbaru. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG HARGA JUAL GAS BUMI MELALUI PIPA UNTUK

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU DI KABUPATEN ALOR DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. BBM Jenis Tertentu. Perkebunan. Pertambangan. Pengendalian. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI UMUM Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan bahwa cabang-cabang produksi yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TERTUTUP LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) TERTENTU DI WILAYAH KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional harus diarahkan

Lebih terperinci

2017, No Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun oleh Pemerintah, Badan Usaha wajib mengusulkan harga jual Gas Bumi untuk Rumah Ta

2017, No Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun oleh Pemerintah, Badan Usaha wajib mengusulkan harga jual Gas Bumi untuk Rumah Ta No.422, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPH Migas. Harga Jual Gas Bumi. Jaringan Pipa Distribusi Kota Tarakan. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 18/P/BPH Migas/V/2009 TENTANG

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 18/P/BPH Migas/V/2009 TENTANG BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 18/P/BPH Migas/V/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR

Lebih terperinci

Menimbang ; a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37

Menimbang ; a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 3940 K/08/MEM/2017 TENTANG PROSES BISNIS LEVEL 0 DAN LEVEL 1 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013 WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN DISTRIBUSI LIQUIFIED PETROLEUM GAS TABUNG 3 (TIGA) KILOGRAM BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor: 0044 TAHUN 2005.

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor: 0044 TAHUN 2005. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor: 0044 TAHUN 2005 Tentang PENYELENGGARAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN JENIS BAHAN BAKAR

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2016 ENERGI. Darurat. Krisis. Penanggulangan. Penetapan. Tata Cara. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pembangunan nasional harus diarahkan

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN,SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEPARA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional harus diarahkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.661, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPH MIGAS. Gas Bumi. Harga Jual. Kabupaten Sorong. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG HARGA JUAL GAS BUMI MELALUI

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN 56/PMK.02/2007 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN 56/PMK.02/2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 56/PMK.02/2007 TENTANG PENGGUNAAN IURAN UNTUK PEMBIAYAAN PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN BADAN PENGATUR MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa untuk

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sumber daya minyak dan gas bumi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA BAHAN BAKAR GAS UNTUK TRANSPORTASI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional harus diarahkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 22 27/04/2008 11:59 AM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

2016, No Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun oleh Pemerintah, Badan Usaha wajib mengusulkan harga jual Gas Bumi untuk Rumah Ta

2016, No Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang Dibangun oleh Pemerintah, Badan Usaha wajib mengusulkan harga jual Gas Bumi untuk Rumah Ta No.659, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPH MIGAS. Gas Bumi. Harga Jual. Kota Jambi. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG HARGA JUAL GAS BUMI MELALUI PIPA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG . BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BESARAN DAN PENGGUNAAN IURAN BADAN USAHA DALAM KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PENGANGKUTAN GAS BUMI

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional harus diarahkan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) LIQUEFIED PETROLIUM GAS (LPG) TABUNG 3 (TIGA) KILOGRAM PADA TINGKAT PANGKALAN DAN PENGECER DI WILAYAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 09/P/BPH Migas/XII/2005 TENTANG

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 09/P/BPH Migas/XII/2005 TENTANG BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 09/P/BPH Migas/XII/2005 TENTANG PENUGASAN BADAN USAHA UNTUK PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN JENIS BAHAN

Lebih terperinci

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional. - 583 - BB. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1316, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. Surat Rekomendasi. Perangkat Daerah. Pembelian. Pedoman. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR

Lebih terperinci

2016, No d. bahwa Badan Pengatur telah melakukan evaluasi terhadap usulan harga jual gas PT Pertagas Niaga melalui Surat President Director Nom

2016, No d. bahwa Badan Pengatur telah melakukan evaluasi terhadap usulan harga jual gas PT Pertagas Niaga melalui Surat President Director Nom No.650, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPH MIGAS. Gas Bumi. Harga Jual. Kabupaten Bulungan. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG HARGA JUAL GAS BUMI MELALUI

Lebih terperinci

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan. LAMPIRAN XII : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : 20 Oktober 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG DINAS PERHUBUNGAN I. TUGAS POKOK. Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168/PMK.01/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168/PMK.01/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168/PMK.01/2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DENGAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tenta

2016, No c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tenta No.652, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPH MIGAS. Gas Bumi. Harga Jual. Kabupaten Ogan Ilir. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG HARGA JUAL GAS BUMI MELALUI

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

2017, No khususnya untuk sektor Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil; c. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3) Peratu

2017, No khususnya untuk sektor Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil; c. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3) Peratu No.1311, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPH-MIGAS. Harga Jual Gas Bumi. Jaringan Pipa Distribusi Kota Depok Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BESARAN DAN PENGGUNAAN IURAN BADAN USAHA DALAM KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK

Lebih terperinci