BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Partisipan Penelitian Penelitian dilakukan di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 Padalarang Bandung Barat yang beralamatkan di Jl. Gadobangkong No.167 b. Kelompok bermain Cikal Gemilang 2 adalah salah satu PAUD yang menanamkan pendidikan karakter dalam proses pembelajarannya. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah, manager operasional dan orang tua siswa di kelompok bermain Cikal Gemilang 2. B. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan dari perilaku yang diamati oleh peneleliti secara utuh (holistik) (Sukmadinata, 2005). Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil. Hal tersebut disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Metode penelitian studi kasus digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dari suatu fenomena yang unik yaitu suatu data khas yang mengandung makna. Makna dalam metode penelitian studi kasus adalah data sebenarnya, yaitu data pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Creswell (2013) pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus adalah metode untuk mengumpulkan makna mendalam dari suatu fenomena yang unik. Metode studi kasus biasanya difokuskan pada suatu program, proses, aktivitas atau

2 45 sekelompok individu pada seting waktu dan tempat tertentu yang dianggap mempunyai keunikan atau kekhasan. Adapun langkang-langkah dalam menggunakan metode penelitian studi kasus yang dilakukan oleh peneliti merujuk pada langkah-langkah yang dijelaskan oleh Creswell (2013, hlm ) seperti berikut: 1. Mengidentifikasi kasus yang akan diteliti. Langkah awal dalam melakukan penelitian studi kasus yaitu peneliti harus jeli dalam menangkap fenomena yang sedang menjadi isu atau permasalahan penting yang berkembang di lingkungan masyarakat sehingga diperlukan suatu solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Dalam hal ini fenomena yang sedang menjadi isu atau permasalahan penting dalam pendidikan di Indonesia salah satunya adalah tentang pentingnya penanaman pendidikan karakter. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya beberapa masalah yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia saat ini khususnya karakter disiplin yang sedikit demi sedikit sudah mulai terkikis. 2. Memilih kasus yang paling menarik untuk diteliti. Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam tentang pendidikan karakter khususnya pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini. Alasan peneliti tertarik meneliti tentang pendidikan karakter disiplin karena menurut rujukan dari literatur dan teori-teori yang dibaca oleh peneliti menyatakan bahwa disiplin merupakan kebutuhan dasar bagi pembentukan perilaku moral anak dengan demikian dapat dikatakan disiplin sangat penting pengaruhnya dalam proses pembentukan perilaku anak di masa yang akan datang. 3. Mengeksplor secara intensif dan mendalam tentang kasus yang akan diteliti serta mengurus perizinan penelitian. Setelah terlebih dahulu mengidentifikasi dan memilih kasus untuk diteliti, tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mencari informasi secara itensif dan mendalam tentang pendidikan karakter disiplin. Peneliti mencari informasi tentang pendidikan karakter disiplin melalui pencarian jurnal yang relevan dengan

3 46 topik yang akan diteliti, mendalami membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan pendidikan karakter disiplin khususnya karakter disiplin pada anak usia dini, dan yang terakhir mencari sekolah yang menerapkan pendidikan karakter sebagai basis pendidikanya. Setelah itu peneliti meminta persetujuan pihak sekolah agar sekolah tersebut bersedia untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah, peneliti terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan di lapangan untuk mencari informasi tentang pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah tersebut. Hasil dari melakukan studi awal adalah peneliti mendapatkan fakta bahwa kelompok bermain Cikal Gemilang 2 adalah salah satu lembaga PAUD di daerah Bandung Barat yang bernuansakan pendidikan karakter. Hal ini didapat dari informasi hasil wawancara peneliti dengan salah seorang tim kurikulum. Salah satu karakter yang diharapkan muncul pada anak adalah karakter disiplin. Maka setelah peneliti melakukan studi pendahuluan di lapangan dan mendapatkan data yang cukup relevan tersebut, barulah peneliti melakukan penelitian yang lebih lanjut dan lebih mendalam tentang bagaimana proses sekolah tersebut mengimplementasikan pendidikan karakter khususnya karakter disiplin. Penelitian tersebut mulai dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober Melakukan analisis data. Setelah pengambilan data di lapangan selesai dan data telah terkumpul hal yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan penganalisisan data yang berawal dari dikumpulkan terlebih dahulu datadata mentah berupa gambar, dokumen, video, hasil wawancara, dan hasil observasi. Lalu mempersiapkan data untuk dianalisis, membaca keseluruhan data, men-coding data, mendeskripsikan hasil peng-codingan data, dan terakhir menginterpretasikan data tersebut.

4 47 5. Melaporkan dan mempersentasikan hasil penelitian yang telah didapat. Setelah data selesai dianalisis secara deskriptif, langkah terakhir adalah melaporkan dan mempersentasikan hasil penelitian tersebut kepada pihak sekolah untuk dijadikan sebagai lesson learned. Selain melaporkan dan mempersentasikan hasil penelitian tersebut kepada pihak sekolah dalam hal ini peneliti juga harus melaporkan dan mempersentasikan hasil penelitian kepada pihak lecture expert (pengajar ahli) yaitu dosen pembimbing dan dosen penguji sebagai pertanggung jawaban hasil karya tulis ilmiah yang telah dilakukan oleh peneliti. C. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam metode penelitian studi kasus adalah purposive sampling. Teknik ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan konsep-konsep yang terbukti berhubungan langsung dengan fenomena yang akan diteliti. Tujuan dari purposive sampling adalah untuk mengambil sampel sesuai dengan fenomena yang menunjukan kategori, sifat, dan karakteristik sehingga nantinya akan menjawab masalah penelitian. Seperti yang dijelaskan oleh Sukmadinata (2005) bahwa teknik purposive sampling memfokuskan pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus atau fenomena yang akan diteliti secara mendalam. Pada penelitian ini yang dipilih menjadi sampel penelitian untuk memberikan informasi yang mendalam tentang penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah, manager operasional dan orang tua siswa.

5 48 Alasan peneliti memilih sampel penelitian yang terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah, manager operasional dan orang tua siswa adalah karena pembentukan karakter anak merupakan upaya yang perlu melibatkan semua pihak baik peran dari keluarga maupun sekolah seluruh pihak harus berjalan secara integrasi. Proses pendidikan karakter dipandang sebagai usaha sadar dan terencana. Atas dasar ini, pendidikan karakter adalah usaha yang sungguhsungguh untuk memahami, memupuk nilai-nilai etika baik untuk diri sendiri maupun untuk semua warga masyarakat. Dengan demikian pendidikan karakter adalah segala upaya yang dilakukan guru yang mempengaruhi karakter siswa. guru membantu membentuk watak siswa. hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru menyampaikan materi, bagaiman guru bertoleransi, dan berbagai hal yang terkait begitupun dengan peran pihak keluarga dalam pembentukan karakter anak. Keluarga khususnya orang tua berperan sebagai basis pendidikan karakter, keluarga adalah komunitas pertama di mana manusia sejak usia dini belajar konsep baik buruk pantas tidak pantas benar dan salah. Dengan kata lain dikeluargalah seseorang sejak dia sadar lingkungan belajar tata nilai atau moral. Tata nilai yang diyakini sesorang tercermin dalam karakternya, maka dikeluargalah proses pendidikan karakter berawal. Maka dari itu pihak keluarga dan sekolah memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dalam melaksanakan pendidikan karakter karena anakanak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter jika ia tumbuh pada lingkungan yang berkarakter pula. D. Fokus Penelitian Penelitian kualitatif pada dasarnya tidak dimulai dari sesuatu yang kosong tanpa suatu dasar permaslahan, tetapi dilakukan berdasarkan presepsi seorang peneliti terhadapt suatu masalah yang akan ditelitinya. Masalah dalam penelitian kualitatif dinamakan fokus. Seperti yang dijelaskan oleh Moleong (1995) bahwa penelitian kualitatif harus mempunyai arah atau fokus dalam pengerjaannya. Seorang peneliti harus tahu persis data mana yang perlu

6 49 dikumpulkan atau data mana yang harus diabaikan walaupun mungkin menarik untuk diteliti. Maka dari itu data yang tidak relevan tidak perlu dimasukan kedalam sejumlah data yang sedang dikumpulkan. Jadi, dengan penetapan fokus penelitian yang tepat peneliti dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kaidah penelitian kualitatif dalam mengumpulkan suatu data penelitian. Pada penelitian ini peneliti hanya memfokuskan pada proses penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 mulai dari bagaimana melakukan perencanaan merancang kurikulum, mengimplementasikannya, sampai dengan melakukan evaluasi. E. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi isntrumen penelitian adalah peneliti sendiri, dimana peneliti berperan sebagai pencari tahu alamiah dalam mengumpulkan data yang bergantung pada dirinya sendiri yaitu sebagai alat pengumpul data. Seperti yang dijelaskan oleh Creswell (2008) peran peneliti sebagi instrument penelitian dalam penelitian kualitaif adalah keterlibatan peneliti dalam pengalaman yang berkelanjutan dan terus-menerus dengan para partisipan. Peneliti bertugas untuk mengidentifikasi secara langsung pengalaman-pengalaman yang muncul dari fenomena yang ditelitinya. Pada aktivitas penelitian, peneliti berperan menjadi anggota kelompok subjek yang diteliti sehingga peneliti tidak lagi dipandang sebagai peneliti asing tetapi sudah menjadi individu yang dapat dipercaya di dalam lingkungan yang sedang diteliti dengan cara berkomunikasi dan berinteraksi yang cukup lama dengan sebjek dalam situasi tertentu sehingga dapat memberi peluang bagi peneliti untuk dapat memandang kebiasaan, proses, dan aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Peran peneliti sebagai instrument penelitian merupakan peran yang cukup rumit. Peneliti berperan sekaligus mulai dari menyusun perencanaan, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya melaporkan atau mempersentasikan hasil penelitiannya sehingga peneliti ikut

7 50 serta dalam semua proses penelitian. Maka dari itu karena peran peneliti sebagai instrument penelitian sangat penting untuk mengetahui kualitas keberhasilan dari hasil penelitian yang ditelitinya, peneliti harus mempunyai karakteristik seperti berikut (Moleong, 1995, hlm ): 1. Responsive. Dalam melakukan penelitian diwajibkan bagi para peneliti kualitatif untuk mampu berperilaku responsive terhadap lingkungan dan terhadap pribadi-pribadi yang menciptakan lingkungan objek penelitiannya. 2. Dapat menyesuaikan diri. Peneliti sebagai instrument penelitian harus mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang menjadi objek penelitiannya. Terlebih dahulu peneliti mempelajari pola-pola, aktivitas, dan karakteristik lingkungan penelitian utnuk dapat menyatu dengan susana lingkungan penelitiannya. 3. Menekankan keutuhan. Peran peneliti sebagai instrument penelitian harus mampu memunculkan dan memanfaatkan imajenasi dan kekreativitasannya dalam memandang dunia ini sebagai suatu keutuhan. Jadi peneliti harus menyadari akan adanya kesinambungan di mana ia memandang dirinya sendiri dan kehidupannya sebagai sesuatu yang nyata, benar, dan mempunyai arti. 4. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan. Pada saat peneliti melakukan fungsinya sebagai pengumpul data dengan menggunakan berbagai cara tentu saja peneliti sudah dibekali dengan pengetahuan yang mendukungnya untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya. Peneliti dalam penelitian kualitatif harus mempunyai pengetahuan yang kaya dalam mendukung pelaksanaan penelitiannya karena pengetahuan adalah aspek penting bagi terciptanya hasil penelitian yang berkualitas.

8 51 5. Memproses data secepatnya. Kemampuan lain yang harus dimiliki oleh peneliti kualitaif adalah mampu memproses data dengan cepat dan tepat. Setelah memperoleh data peneliti menyusun kembali secara inkuiri data tersebut tidak boleh menundanya karena akan berpengaruh pada hasil penelitian yang menjadi bias di mana data tersebut sudah tidak alamiah lagi tetapi sudah terkontaminasi dengan pandangan yang tidak objektif atau dapat disebabkan karena faktor lupa memproses data. 6. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan. Peneliti kualitatif harus mampu menjelaskan sesuatu yang kurang dipahami oleh subjek atau responden. Sering hal itu terjadi apabila informasi yang diberikan oleh subjek berubah maka secepatnya peneliti harus mengetahuinya kemudian berusaha menggali dalam lagi apa yang melatar belakangi perubahan informasi dari subjek atau responden tersebut. 7. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim dan idiosinkartik. Peneliti sebagai instrument penelitian harus mempunyai kemampuan untuk menggali informasi yang sebelumnya tidak direncanakan atau tidak terduga. Peneliti tidak boleh menghindari informasi yang diberikan oleh subjek atau respondennya seharusnya peneliti harus mencari tahu dan berusaha menggalinya lebih dalam sehingga dapat memungkinkan peneliti mendapatkan penemuan atau pengetahuan yang baru dari informasi yang tidak terduga tersebut. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengacu pada fenomena kasus yang akan diteliti. Tujuannya adalah untuk menggali data perilaku yang sedang berlangsung, untuk melihat prosesnya dan untuk menangkap hal-hal yang bersifat kausalitas (Moleong, 1995). Dalam hal ini fenomena yang akan diteliti secara mendalam oleh peneliti adalah tentang proses penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini di kelompok bermain Cikal

9 52 Gemilang 2 Padalarang Bandung Barat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, dilakukan dengan cara seperti berikut: Wawancara, merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual maupun kelompok (Moleong, 1995). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara secara terbuka, karena apabila mengggunakan wawancara secara tertutup biasanya yang diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai. Cara demikian tidak terlalu sesuai dengan penelitian kualitatif yang biasanya berpandangan tebuka. Jadi, dalam penelitian kualitatif sebaiknya dilakukan wawancara terbuka sehingga para subjek yang diteliti mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Sebelumnya peneliti meminta izin apakah para subjek bersedia untuk diwawancarai serta meminta izin untuk merekam hasil wawancara tersebut dengan mengggunakan alat perakam yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Selama melakukan wawancara pada setiap subjek, biasanya peneliti melakukannya secara langsung dengan menggunakan model wawancara tidak terstruktur. Namun dikarenakan ada salah seorang subjek yaitu orang tua siswa yang berhalangan untuk melakukan wawancara secara langsung dengan peneliti akhirnya wawancara dilakukan melalui dengan persetujuan dari kedua belah pihak dan diketahui oleh manager operasional Cikal Gemilang 2. Studi dokumentasi, merupakan teknik atau cara pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Moleong, 1995). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi dokumentasi dengan melakukan perekaman video dan mengumpulkan gambar yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi selama pengamatan dengan menggunakan kamera poto. Selain itu peneliti juga mengkaji dokumen-dokumen tertulis yang dimiliki oleh sekolah

10 53 berupa buku pedoman kurikulum Cikal Gemilang, buku komunikasi pihak sekolah dengan orang tua, rapport siswa, dan buku laporan evaluasi milik Cikal Gemilang. Observasi, adalah teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Creswell, 2008). Pada kegiatan penelitian ini, peneliti menjadi observer atau langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas subjek di lokasi penelitian. Dalam proses observasi, peneliti merekam secara visual melalui video, mengambil gambar dan mencatat aktivitas lingkungan penelitian secara langsung dan mandiri. Tabel Lembar Observasi Catatan Observasi No. coding : CO. 1 Hari/Tanggal/Bulan/Tahun : Waktu Pengamatan : Lokasi : Pada saat penelitian, dipastikan Deskripsi peneliti Pengamat mendapatkan : suatu masalah dalam melakukan proses pengambilan data. Pada dasarnya peneliti tidak dapat. melakukan proses pengamatan sambil membuat catatan atau sambil mengadakan wawancara secara mendalam dengan subjeknya sekaligus. Oleh karena itu, Moleong (1995, hlm ) memaparkan beberapa petunjuk tentang cara mengingat pengambilan data yang telah dilakukan oleh peneliti. Cara-cara untuk mengingat data yang telah diambil adalah sebagai berikut: 1. Buatlah catatan secepatnya, jangan menunda-nunda pekerjaan. Makin ditunda, makin sukar diingat maka makin besar kemungkinan data bisa hilang atau terbuang. 2. Jangan berbicara dengan orang lain terlebih dahulu tentang hasil pengamatan sebelum peneliti menuangkannya kedalam catatan lapangan.

11 54 Hal ini menghindari terjadinya bias antara hasil yang alamiah dari pengamatan dilapangan dengan presepsi dari orang lain yang mempengaruhi keobjektivitasan peneliti. 3. Usahakan agar tidak terjadi gangguan sewaktu peneliti menulis, mengetik, atau mendengarkan serta menyalin hasil rekaman dari alat perekam. Biarkan alur berpikir dan mengingat hal atau peristiwa yang terjadi mengalir dengan bebas dan lancar. 4. Usahakan untuk menggambarkan dalam diagram keadaan fisik yang diamati atau struktur organisasi yang ditemui tuliskan secara urut peristiwa langkah demi langkah sesuai dengan apa yang terjadi sewaktu diamati. 5. Buatlah garis besar yang berisi judul-judul tentang sesuatu yang ditemui dalam suatu pengamatan atau wawancara yang cukup lama dilakukan. 6. Dalam jadwal yang disusun hendaknya disisakan banyak waktu sesudah pengamatan atau wawancara yang dipergunakan untuk menulis catatan lapangan. 7. Mencatat apa yang dilakukan oleh subjek secara verbatim hendaknya dilakukan secara teliti, namun jika ada yang telupa hal tersebut jangan dijadikan suatu masalah atasi hal tersebut dengan jalan menuliskan seperti contoh berikut: Subjek seperti mengatakan... atau Subjek pernah mengutarakan Sering apa yang dikatakan atau yang diamati terlupakan sesudah beberapa hari berlalu. Jika teringat, segera catat kembali untuk kemudian dimasukan kembali ke dalam catatan lapangan. Oleh karena itu, pada setiap saat peneliti hendaknya senantiasa membawa buku memo khusus untuk mencatat hasil temuan. G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga memberikan arti yang signifikan

12 55 terhadap analisis serta menghasilkan hubungan keterkaitan antara pola dimensi yang diteliti. Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema pokok dari suatu penelitian (Moleong, 1995). Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan melakukan analisis terhadap data-data yang berupa catatan lapangan, rekaman, dokumen, dan hasil wawancara secara mendalam. Langkah sistematis yang dilakukan peneliti dalam pengolahan dan penganalisisan data merujuk dari Creswell (2010, hlm. 277) seperti berikut: 1. Mengumpulkan data mentah. Data mentah tersebut dapat berupa data lapangan, gambar, transkripsi, video, hasil observasi, hasil wawancara dan lain-lain. 2. Mempersiapkan data untuk dianalisis. Setelah selesai mengumpulkan seluruh data mentah, peneliti mensortir data-data mana sajakah yang termasuk data- data penting dari hasil observasi, data dari hasil wawancara dan data dari hasil pengumpulan dokumen-dokumen yang dibutuhkan guna penelitian tersebut. 3. Membaca keseluruhan data. Selesai mensortir data-data penting yang dilakukan berikutnya adalah membaca keseluruhan data penting tersebut. Membaca keseluruhan data bertujuan untuk membangun general sense atas informasi yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan. General sense atau pencarian gagasan umum tentang data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah peneliti fokus mencari gagasan umum yang mendalam tentang penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini di Cikal Gemilang 2 lewat data-data yang telah diperoleh selama penelitian. 4. Men-coding data. Langkah selanjutnya menganalisis data lebih detail dengan melakukan coding. Coding merupakan proses mengolah materi

13 56 atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya. Langkah ini melibatkan tahapan dalam pengambilan data berupa tulisan dari hasil wawancara atau gambar dari hasil mengobservasi yang telah dikumpulkan selama proses pengumpulan data lalu mensegmentasi kalimat-kalimat atau gambar-gambar tersebut ke dalam kategori-kategori dengan berpijak pada literatur yang mendukung atau common sense yang relevan dengan penelitian. Literatur yang dibaca dan dipakai peneliti untuk mendukung penelitian adalah literatur-literatur seputar pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini. Selanjutnya langkah terakhir dalam melakukan coding data adalah melabeli kategori-kategori dengan istilah khusus yang pastinya dapat dimengerti oleh peneliti sendiri yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam membaca data. Tabel 3.2. Proses Coding Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Disiplin di Kelompok Bermain Cikal Gemilang 2 Data Coding Tema

14 57 Merancang kurikulum kelompok bermain Cikal Gemilang 2 Kurikulum dikembangkan secara mandiri dengan menambahkan unsur pendidikan karakter, akhlak mulia dan kepemimpinan Melakukan perancangan pengelolaan kelompok bermain yang berhubungan dengan pembuatan tata tertib kelompok bermain Cikal Gemilang 2 Pihak sekolah melakukan sosialisasi seluruh komponen program tersebut kepada pihak orang tua melalui sebuah komite 1. Perancangan kurikulum Pendidikan Karakter 1. Perencanaan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2

15 58 orang tua Cikal Gemilang 2 yang disebut dengan Organisasi orang tua FORMASI- GM Kegiatan pembelajaran mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009 Pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 berlandaskan pada ketauhidan Tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok bermain Cikal Gemilang 2 dalam menanamkan pendidikan karakter disiplin yaitu ingin membiasakan anak untuk hidup tertib, rapih, dan mandiri 2. Landasan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 3. Tujuan dan target pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2

16 59 Targetnya adalah anak dimasa yang akan datang akan dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, serta menghormati dirinya sendiri dan orang lain Membiasakan anak melaksanakan presensi secara mandiri bertujuan untuk membiasakan anak berdisiplin dan sekaligus mengajarkan anak untuk mengenal namanya sendiri sambil belajar mengenalkan huruf Menyusun tujuan Menyusun Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Menyusun 4. Proses dan langkahlangkah perencanaan pendidikan karakter disiplin di kelompok

17 60 Kompetensi Isi Menyusun Standar Isi Datang ke sekolah tepat waktu Anak-anak dibiasakan untuk melaksanakan presensi secara mandiri dengan cara memasukan poto miliknya ke dalam sebuah amplop yang bertuliskan namanya yang ditempel di samping papan tulis Anak-anak mengikuti kegiatan pembelajaran setiap harinya Mengerjakan tugas sesuai intruksi guru Menyelesaikan tugas tepat waktu Meminta izin bermain Cikal Gemilang 2 5. Menaati Peraturan 2. Implementasi pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 6. Mengendalikan Diri

18 61 meminjam mainan pada teman Melaksanakan Toilet Training Bersabar menunggu giliran untuk bermain Menyimpan tas di tempatnya Menyimpan alas kaki di tempatnya Mengucapkan salam Mencium tangan guru Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Tidak ribut saat kegiatan pembelajaran Mencucui tangan sebelum dan sesudah makan Menghabiskan makanan/minuman Membereskan mainan ke tempatnya 7. Tertib 8. Bertanggung Jawab

19 62 Membereskan alat tulis/belajarnya sendiri Pembelajaran dirancang menyenangkan yang disebut sebagai pembelajaran interaktif holistic Proses pembelajaran dilakukan melalui komunikasi dua arah antara guru dengan masingmasing anak Metode yang digunakan oleh mereka dalam menanamkan karakter disiplin dimulai dengan pemberian keteladanan Memberikan pembiasaan dengan memperlihatkan contoh teladan yang diberikan 9. Strategi dan metode pelaksanaan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2

20 63 oleh guru kepada anak Kelompok bermain Cikal Gemilang 2 tidak meberlakukan punishmen atau hukuman kepada anak dalam proses menanamkan kedisiplinannya tetapi memberikan suatu konsekuensi serta motivasi Para guru menciptakan susana ceria dan gembira yaitu dengan melakukan aktivitas bermain Subsistem keluarga unggul dalam membangun karakter anak Subsistem sekolah efektif membekali kompetensi Subsistem masyarakat menguatkan 10. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan karakter displin

21 64 kepemimpinan Pihak sekolah mengharapkan psikolog yang dimiliki lembaga ikut andil dalam perancangan kurikulum ataupun perancangan program untuk kelompok bermain Cikal Gemilang 2 Mencoba menghubungi pihak psikolog untuk melakukan pertemuan guna membicarakan bahwa sekolah mengharapkan dan membutuhkan peran psikolog tersebut untuk bekerjasama dalam menyusun kurikulum dan program di tahun ajaran baru nanti Masih ada anak yang tidak mau 11. Permasalahan dan Solusi Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Disiplin

22 65 menyimpan tasnya ke dalam loker namun dihari berikutnya dia mau menyimpan tasnya ke dalam loker Terlihat masih ada anak yang berebut mainan atau tidak meminta izin meminjam mainan dari temannya Terlihat masih ada anak yang ribut saat kegiatan pembelajaran (mengobrol dan mengajak bermain teman yang lain) Terlihat masih ada anak yang tidak mau membereskan alat tulis/belajarnya sendiri Memberikan anak motivasi agar mau mengikuti perintah guru dengan memberikan semangat kepada

23 66 anak Memberikan pengertian secara bijaksana sesuai dengan bahasa dan pola pikir anak Memberikan pujian ketika anak sudah mau melakukan atau melaksanakan perintah dari guru Mengajarkan perilaku merawat barang sendiri Membujuk anak dengan lembut dan penuh kesabaran Memberikan gambaran sebab akibat dari perbuatan yang dilakukan anak sesuai dengan tahapan perkembangan pemikiran anak Orang tua mengungkapkan bahwa salah satu hambatan dalam

24 67 menanamkan kedisiplinan pada anaknya adalah faktor dari dirinya sendiri yang terkadang kurang sabar dalam menghadapi sang anak Orang tua mengatakan bahwa terkadang sulit menyiapkan anak di rumah untuk pergi ke sekolah Memberi tahu anak dengan cara memberi contoh perilaku disiplin Memaklumi perilaku anak yang masih belum konsisten Membujuk anak dengan sabar agar anak mau berperilaku disiplin Evaluasi proses pendidikan 12. Proses evaluasi pembelajaran 3. Evaluasi pendidikan karakter disiplin di

25 68 karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 didasarkan pada indikator yang telah dibuat dalam kurikulum Pengevaluasian dilakukan secara rutin melalui observasi, unjuk kerja, penugasan, fortopolio, dan catatan anecdot yang dilakukan oleh guru serta dari hasil pelaporan buku komunikasi sekolah dan orang tua Dalam pengevaluasian observasi, unjuk kerja dan penugasan dilakukan seharihari kepada anak ketika pembelajaran berlangsung kelompok bermain Cikal Gemilang 2

26 69 Pengevaluasian menggunakan buku penghubung komunikasi yang didalamnya berisikan kegiatan dan perkembangan anak di sekolah Evaluasi hasil dilakukan setiap 6 bulan sekali dilaporkan pada orang tua melalui pelaporan hasil perkembangan anak yang disebut dengan raport Mengadakan kegiatan diskusi bersama dan saling tukar menukar pengalaman mereka ketika melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah Saling shareing tentang buku yang sudah dibaca 13. Proses Evaluasi Program

27 70 berkaitan tentang dunia anak atau buku yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini Pengevaluasian 14. Pihak pihak yang yang dilakukan melaksanakan setiap hari oleh evaluasi guru melalui pembelajaran observasi dan catatan anaecdot Pada kegiatan 15. Pihak- pihak yang evaluasi program melaksanakan para guru, manager evaluasi program operasional, dan kepala sekolah saling tukar menukar informasi tentang program yang telah dikerjakan Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 66 data yang berkaitan dengan penelitian tentang penyelenggaran pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini yang dilakukan peneliti di kelompok bermain Cikal Gemilang 2. Data-data tersebut selanjutnya dirinci ke dalam coding yang dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil membaca dan mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Dari hasil pengcodingan tersebut ditemukan 15 coding data yang kemudian dimasukan ke dalam 3 tema berdasarkan fokus dan rumusan masalah penelitian yaitu tentang

28 71 perencanaan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2, implementasi pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2, dan evaluasi pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang Menghubungkan secara deskripsi hasil data yang telah di coding. Setelah mengidentifikasi tema-tema selama proses coding, peneliti mengaitkan tema-tema ke dalam suatu rangkaian cerita dan mengembangkannya dengan teori atau literatur pendukung yang relavan sesuai dengan topik penelitian. 6. Menginterpretasikan data. Langkah yang terakhir peneleliti harus menyajikan kembali data yang sudah dideskripsikan dalam bentuk narasi. Peneliti menyampaikan analisis interpretasi data meliputi pembahasan tentang kronologi topik peristiwa yang diteliti. Menggambarkan kronologi topik peristiwa secara spesifik yang ditinjau dari penilaian pribadi peneliti dan dari hasil perbandingan antara hasil penelitian dengan informasi yang berasal dari literatur atau teori pendukung. H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pemerikasaan keabsahan data pada penelitian kualitatif berlangsung selama proses penelitian. Peneliti harus fokus kepada pengambilan data yang mendalam sehingga akan membantu peneliti dalam melakukan serta mengetahui bahwa data yang di teliti valid dan reliable.

29 72 Pada penelitian kualitatif pemeriksaan keabsahan data bertujuan untuk melaksanakan keinkuirian yang sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai dan mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan temuan yang diteliti (Creswell, 2008). Peneliti melakukan teknik pemerikasaan keabsahan data yaitu dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan pemeriksaan keabsahaan data yang dipakai dalam penelitian kualitatif seperti berikut : 1. Membercheck, adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data (Creswell, 2013). Tujuan dari membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Selain melakukan membercheck kembali kepada para partisipan peneliti juga melakukan membercheck kepada salah seorang tim penyusun kurikulum dan petugas keamanan di Cikal Gemilang untuk mengetahui secara lebih mendalam kesesuaian datadata dan menambah informasi yang sudah didapatkan sebelumnya dari para partisipan. 2. Judging expert, adalah proses pemeriksaan data dimana peneliti menanyakan atau meminta saran terlebih dahulu dengan ahli yang berkompeten dalam penelitian yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti meminta saran dan berdiskusi terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. 3. Memperpanjang Pengamatan, berarti peneliti kembali kelapangan untuk melakukan pengamatan yang lebih mendalam (Creswell, 2013). Peneliti melakukan pencarian informasi kembali kepada sumber data sehinga hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, dan saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang di sembunyikan.

Analisis dan Interpretasi Data dalam Penelitian Kualitatif. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

Analisis dan Interpretasi Data dalam Penelitian Kualitatif. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya Analisis dan Interpretasi Data dalam Penelitian Kualitatif Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif Merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif. Tujuan dari penelitian kualitatif ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Ketika merujuk pada permasalahan yang dikaji, maka dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI Wahyu Nur Aida Universitas Negeri Malang E-mail: Dandira_z@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN PENDEKATAN PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Nasir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode 31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan ( field research). Sifat penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. (Bandung :

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. (Bandung : BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Ditinjau dari metode yang digunakan, penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam penelitian deskriptif yang memberikan gambaran akan konsep atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai kebahagiaan pada orang dengan epilepsi (ODE) ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang cenderung mengarah kepada metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana konflik yang di hadapi seorang Gay, tipe-tipe konflik apa yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data yang dilakukan secara ilmiah dengan tujuan dan fungsi tertentu. Cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Arikunto, (Saptiah,2008:53) studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai pengalaman psikologis pada remaja yang mengalami perceraian orangtua. Untuk mengetahui hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru-guru yang mengajar kelas IV SD yang di sekolahnya menerapkan KTSP dan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Poerwandari (2005) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif digunakan jika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti mempelajari isu-isu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti melalui proses analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu dengan menjelaskan dan menguraikan secara sistematis mengenai permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian implementasi pembelajaran Pendidikan Antikorupsi sebagai faktor pendukung Pendidikan Kewarganegaraan seyogyanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 86 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri pada perempuan penderita tumor jinak payudara, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah metode yang menggambarkan individu secara menyeluruh dengan tidak menggolongkan individu ke dalam variabel atau hipotesis (Poerwandari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. Dengan tujuan penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu didasarkan pada observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam proses kegiatan penelitian ini, ada beberapa langkah-langkah dalam melakukan proses penelitian berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan: Tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian lapangan) yang dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif atau sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah Keharmonisan keluarga pasangan infertilitas, untuk mendalami hal ini Penelitian menggunakan penelitian kualitatif, Herdiansyah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi, 2008: 21) mendefinisikan kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dimana peneliti berusaha mengerti kejadian/fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bandung yang beralamat di Jalan Ambon No.23 Bandung. Peneliti merasa di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak. lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik

2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak. lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik 38 2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus. 3. Kelas reguler dengan pull out: Anak berkelainan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Sugiyono (2009:09) penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan/lisan dari orang-orang dan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga merupakan uraian dari metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian mengenai intervensi terhadap anak dengan hambatan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara khusus menggali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong, (2007:6) penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya. B. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang

BAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan pola interaksi guru PAI dan peserta didik sebagai proses peningkatan kedisiplinan siswa di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2009:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat upaya pengembangan karakter kemandirian melalui model Project Based Learning (PBL). Penerapan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Ketika merujuk pada permasalahan yang dikaji, maka dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis Penelitian Salah satu bagian penting dalam kegiatan penelitian adalah sebuah cara atau metode yang digunakan dalam penelitian. Dalam metode penelitian diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Kualitatif Dalam penelitian ini digunakan sebuah pendekatan yang dikenal dengan pendekatan kualitatif. Creswell menyatakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang Dilakukan Penyidik Anak dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2014, hlm. 15) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang pada era sekarang. Pendidikan di Indonesia adalah hak dan kewajiban setiap warga negara. Setiap warga

Lebih terperinci

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan metode dan teknik penelitian yang akan dijadikan acuan dalam menganalisis data. A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak retardasi mental dengan level retardasi mental sedang. Guna mendalami fokus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah tipe kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai 95 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai langkah yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Ketepatan metodologi yang digunakan akan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode untuk mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta. 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Fanatisme Penggemar Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil lokasi penelitian di kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya disiplin merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan perilaku anak mengingat masa ini merupakan masa yang sangat efektif untuk pembentukan perilaku moral

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penggunaan pendekatan kualitatif ini bertujuan agar dapat memaparkan secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan dan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif umumnya digunakan untuk memahami fenomena-fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dimana yang ditekankan adalah aspek subjektif dari perilaku orang. Konsep diri merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 12 Bandung Jalan Dr. Setiabudhi No. 195 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 yang beralamatkan di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah suatu situasi sosial yakni seorang profesi perekam medis merupakan lulusan DIII rekam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi adalah suatu faktor penting yang mempengaruhi hasil penelitian. Lokasi dalam penelitian tentang kepercayaan masyarakat terhadap ritual sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, sebagaimana yang dikatakan Bogdan dan Taylor yang dirujuk oleh Lexy J. Moleong, bahwasanya metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan

Lebih terperinci