PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC"

Transkripsi

1 PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC DAN COMPANY CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PELANGGAN TAS SOPHIE MARTIN DI KOTA PEKANBARU OLEH : AINUN MARDIAH ABSTRAK Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah apakah brand characteristic dan company characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru dan faktor apakah yang dominan mempengaruhi brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah brand characteristic dan company characteristic. Sedangkan variable terikatnya adalah brand loyalty. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru adalah brand characteristic dan company characteristic. Faktor yang dominan mempengaruhi brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru adalah brand characteristic. Kata Kunci : Brand characteristic, company characteristic, brand loyalty. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan merek merupakan salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan-hitungan rasional, tetapi juga canggih mengolah sisi emosional konsumen. Merek akan mempunyai reputasi jika memiliki kualitas dan kharisma. Agar suatu merek memiliki kharisma, maka merek harus mempunyai aura, harus STMIK Dharmapala Riau 665

2 konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu, selain tentunya juga harus mempunyai kredibilitas. Kemudian agar tampil menjadi yang terbaik, suatu merek harus terlihat bernilai di pasar sehingga mampu membuat konsumen tertarik membelinya, harus mampu meningkatkan ikatan dan keyakinan terhadap merek tersebut sehingga dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap merek. Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan hal penting menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat agar perusahaan dapat bertahan hidup. Mempertahankan loyalitas merek juga merupakan upaya strategis yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru. Salah satu penentu keputusan konsumen dalam mempercayai suatu merek adalah brand characteristic. Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa karakteristik merek (brand characteristic) terdiri atas tiga elemen yaitu: reputasi merek (brand reputation), kecakapan memprediksi merek (brand predictability), dan kompetensi merek (brand competence). Faktor selanjutnya yang menentukan keputusan konsumen dalam mempercayai suatu merek dan biasanya selalu berada di belakang merek adalah company characteristic. Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari : kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan (company reputation), dan motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company). Setiap melihat merek tas Sophie Martin Paris, konsumen pasti akan berpikir bahwa produk tas ini berasal dari Paris. Oleh karena nama dan desainnya yang bagus, banyak konsumen menyangka bahwa produk ini adalah buatan luar negeri. Padahal sebenarnya produk tas Sophie Martin adalah buatan Indonesia. Produk ini dikembangkan oleh seseorang yang namanya sama dengan mereknya yaitu Sophie Martin. Dengan berbekal kepada keahliannya dalam mengembangkan bisnis tas di Indonesia, kini produk Sophie Martin telah STMIK Dharmapala Riau 666

3 berkembang dengan pesat dan semakin banyak masyarakat yang menggunakan tas merek Sophie Martin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. Maka untuk mengkaji lebih dalam mengenai unsur brand characteristic dan company characteristic yang dapat meningkatkan brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul : Pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah brand characteristic dan company characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru? 2. Faktor apakah yang dominan mempengaruhi brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru 2. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru? STMIK Dharmapala Riau 667

4 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah : 1. Dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan maupun para distributor produk Sophie Martin dalam mengetahui brand loyalty pada pelanggannya dan meningkatkan penjualan. 2. Memberikan informasi serta pengetahuan tambahan kepada penelitipeneliti lain yang ingin mengadakan penelitian dan pembahasan mengenai masalah yang sama pada masa yang akan datang. E. Telaah Pustaka 1. Merek Knapp (2001), mendefinisikan merek sebagai internalisasi sejumlah kesan yang diterima oleh pelanggan dan konsumen yang mengakibatkan adanya suatu posisi khusus dalam ingatan mereka terhadap manfaat emosional dan fungsional yang dirasakan. Sebuah merek dikatakan khusus jika konsumen merasa yakin bahwa merek-merek tersebut benar-benar khusus. Untuk memiliki merek tertentu, perusahaan setidaknya memenuhi beberapa pernyataan berikut : a. Apakah merek benar-benar berbeda, penting dan bernilai bagi konsumen. b. Apakah merek memiliki komitmen untuk menyediakan manfaat emosional dan fungsional tertentu bagi konsumen. c. Apakah merek secara konsisten memenuhi janji dan menyampaikan komitmennya kepada konsumen. Dengan demikian, jelas bahwa pemberian merek bukan merupakan intuisi, bukan hanya sebuah kata, melainkan konsep nyata tentang keinginan, komitmen dan janji kepada konsumennya. STMIK Dharmapala Riau 668

5 Kotler (2000), mengatakan bahwa merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat dan jasa tententu kepada pembeli, bukan hanya sekedar simbol yang membedakan produk perusahaan tertentu dengan kompetitornya, merek bahkan dapat mencerminkan enam makna, yaitu : a. Atribut Setiap merek memiliki atribut, dimana atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar konsumen dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek. b. Manfaat Merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak membeli atribut, mereka mambeli manfaat. Produsen harus dapat menterjemahkan antibut menjadi manfaat fungsional maupun manfaat emosional. c. Nilai Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi konsumen. Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut. d. Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya Mercedez mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki cara kerja yang efisien dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. e. Kepribadian Merek juga memiliki kepribadian yaitu kepribadian bagi penggunanya. Diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yang digunakannya. f. Pemakai STMIK Dharmapala Riau 669

6 Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya. Perusahaan harus menentukan pada tingkat mana akan menanamkan identitas merek sehingga menjadi tantangan untuk mengembangkan satu set merek dengan makna yang mendalam sehingga memiliki keunikan dan tidak mudah ditiru oleh pesaingnya. Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000), merek didefinisikan sebagai nama, istilah, tanda, symbol, desain atau gabungan dari keseluruhannya yang ditujukan untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing. Dalam bisnis perusahaan, merek bisa berupa nama perusahaan (perusahaan), produk-layanan, logo atau simbol perusahaan atau kombinasi keseluruhan (Hanafiah, 2004). Di dalam merek ini terkandung janji perusahaan kepada konsumen untuk memberikan manfaat, keistimewaan dan layanan tertentu. Merek sangat bernilai karena mampu mempengaruhi pilihan atau preferensi konsumen. Sebuah merek yang baik dapat memberikan tanda adanya superiotas produk terhadap konsumen yang mengarah pada sikap konsumen yang menguntungkan dan membawa kinerja penjualan dan keuangan yang lebih baik bagi perusahaan. Tiap merek mengidentifikasi seperangkat atribut yang spesifik melalui suatu service yang intangible. Salah satu penggunaan merek dari pelayanan adalah pada sektor perusahaan. Jika konsumen suatu perusahaan ditanya apakah merek dari perusahaan yang mereka ketahui, maka mungkin mereka akan bingung atau ragu-ragu. STMIK Dharmapala Riau 670

7 Mereka tahu nama perusahaan tersebut, tapi bukan merek dari perusahaan. Konsumen akan mengidentifikasi seperangkat atribut dan membuat komitmen seiring waktu untuk membedakan pelayanan dari suatu perusahaan dengan lainnya. Salah satu aspek spesifik yang membedakan antara merek produk dan merek service adalah bahwa service merupakan sesuatu yang tidak berbentuk (intangible). Merek pelayanan ditunjukkan dari image yang ditanggap oleh pelanggannya, seperti dalam perusahaan perusahaan atau asuransi. Hal inilah yang menjadikan slogan menjadi sangat penting, untuk merepresentasikan merek tersebut. Keller (2003) menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun sudah banyak berkembang merek yang kuat pada sektor layanan (service), seperti American Express, British Airways, Hilton Hotel, Merrill Lynch, Federal Express, dsb. Salah satu hal menarik dari service adalah bersifat intangible (tidak berwujud) sehingga kualitasnya sangat beragam tergantung pada orang yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut. Konsekuensinya, branding menjadi sangat penting pada perusahaan jasa untuk mencerminkan potensi dari jasa yang sifatnya tidak berwujud. Simbol dari merek menjadi penting untuk membantu service yang sifatnya abtsrak menjadi lebih kongkrit (berwujud). Dengan merek dapat membantu mengidentifikasi dan memberikan arti bahwa service yang ditawarkan tersebut berbeda dibandingkan perusahaan lainnya. Pentingnya pemahaman tentang merek diungkapkan oleh Fournier (1998). Fournier menyebutkan bahwa persepsi konsumen terhadap suatu merek merupakan salah satu kunci dalam membangun hubungan jangka panjang. Lebih lanjut, Morris (1996) mengungkapkan bahwa membangun persepsi yang kuat terhadap merek merupakan prioritas utama pada beberapa perusahaan saat ini. STMIK Dharmapala Riau 671

8 2. Brand Characteristic Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu: reputasi merek (brand reputation), kecakapan memprediksi merek (brand predictability), dan kompetensi merek (brand competence). a. Reputasi Merek (Brand Reputation) Reputasi merek merupakan persepsi konsumen tentang pengetahuan mereka tentang merek dan tanggapan atau pendapat individu lain terhadap merek. Reputasi suatu merek dapat dikembangkan melalui periklanan dan pulic relation tapi juga kemungkinan dipengaruhi oleh kualitas produk atau kinerja merek. Pada konsumen yang low involvement, pengaruh iklan, pendapat orang lain tentang suatu merek cepat diterima oleh seseorang. b. Kecakapan Memprediksi Merek (Brand Predictability) Kecakapan memprediksi merek (brand predictability) merupakan peresepsi konsumen terhadap konsistensi merek dengan mengamati dan mengantisipasi dengan kuat kinerja suatu merek setiap kali menggunakan merek dan hubungannya dengan harapan konsumen pada merek tersebut (Lau dan Lee, 1999). Memprediksi suatu merek mengacu pada level konsistensi dari kualitas produk. Kecakapan memprediksi merek dihasilkan dari interaksi pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen, dimana suatu kelompok memberikan janji dan mengantarkannya kepada yang lain dan adanya prilaku saling mengenal antara kelompok yang berinteraksi (Doney dan Cannon, 1997). STMIK Dharmapala Riau 672

9 c. Kompetensi Merek (Brand Competence) Kompetensi merek (brand competence) merupakan kemampuan yang dimiliki oleh suatu merek untuk memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi oleh konsumen (Lau dan Lee, 1999). 3. Company Characteristic Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari empat dimensi yaitu: kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan (company reputation), dan motif Perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company). a. Company Trust (kepercayaan pada perusahaan) Kepercayaan pada perusahaan berkaitan dengan unsur entity perusahaan, ukuran perusahaan serta reputasi perusahaan yang menyangkut prestasi perusahaan. b. Company Reputation (reputasi perusahaan) Reputasi perusahaan merupakan opini dan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan kejujuran perusahaan akan produknya pada konsumen. c. Perceived Motives of the Company (motif perusahaan yang diinginkan) Perceived Motives of the Company (motif perusahaan yang diinginkan) dari suatu pertukaran akan mempengaruhi kepercayaan terhadap partner. STMIK Dharmapala Riau 673

10 4. Brand Loyalty Oliver dalam Tjiptono (2005) mengemukakan bahwa loyalitas merek adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan dengan produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang, sehingga menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang meskipun pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku beralih merek. Menurut Assael (1992), istilah loyalitas adalah lebih mengimplementasikan sebuah komitmen daripada sekedar pembelian berulang. Fakta menunjukkan bahwa dengan sikap dan perilaku akan menghasilkan sesuatu gambaran loyalitas merek yang diterima. Namun demikian terdapat beberapa karakteristik umum yang bias diidentifikasikan apakah seseorang konsumen mendekati loyal atau tidak. Selanjutnya dikemukakan empat hal yang menunjukkan kecendrungan konsumen loyal yaitu sebagai berikut: 1. Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung percaya diri terhadap pilihannya. 2. Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan resiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya. 3. Konsumen yang loyal terhadap merek juga memungkinkan loyal terhadap tempat produksi barang atau jasa. 4. Kelompok yang minoritas cenderung untuk loyal terhadap merek. F. Hipotesis Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : 1. Diduga brand characteristic dan company characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru STMIK Dharmapala Riau 674

11 2. Diduga faktor yang dominan mempengaruhi brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru adalah brand characteristic. G. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka konseptual pada penelitian ini digambar sebagai berikut : Brand Characteristic Company Characteristic Brand Loyalty II. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah mencakup beberapa unsur faktorfaktor yang mempengaruhi brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru yang terdiri dari faktor brand characteristic dan company characteristic. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen atau pelanggan yang pernah membeli produk tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. Besarnya STMIK Dharmapala Riau 675

12 sample yang akan diambil agar mendapatkan data yang representatif harus memperhatikan beberapa faktor antara lain : 1. Derajat keragaman 2. Proporsi yang dikehendaki penulis 3. Biaya, tenaga dan waktu yang tersedia Menurut Supranto (2001) untuk menentukan besarnya sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n = Z 2 (1 - ) / (sampling error) 2 dimana : n = Jumlah sampel Z = Derajat Koefisien keyakinan = Proporsi populasi tidak diketahui maka besar (1 - ) = 0,097, dengan tingkat keyakinan sebesar 95% maka nilai Z = 1,96 dengan kemungkinan kesalahan 5% maka besarnya sampel adalah : n = Z 2 (1 - ) / (sampling error) 2 n = (1,96) 2. (0,097) / (0,05) 2 n = 149,054 Jadi besarnya sampel minimum adalah 149 responden. Untuk penelitian ini, penulis mengambil sampel penelitian sebanyak 150 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu antara peneliti dengan responden. Pengambilan sampel dengan metode ini karena elemen-elemen respondennya bersifat heterogen yang mana jumlah populasinya selalu berubah dari waktu ke waktu dan responden terdiri dari wanita yang pernah membeli produk tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru dan berumur 18 tahun ke atas. STMIK Dharmapala Riau 676

13 C. Jenis dan Sumber Data Ditinjau dari sumbernya, data yang dikumpulkan adalah berupa : a. Data primer. Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk baku dan masih membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Data ini berisikan antara lain pendapat seluruh pelanggan produk tas Sophie Martin tentang brand characteristic, company characteristic dan brand loyalty. b. Data sekunder Yaitu data dan informasi pendukung yang diperoleh dari para distributor produk tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka dilakuan cara-cara sebagai berikut : 1. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang di lakukan dengan cara tanya jawab dengan responden mengenai masalah yang dihadapi. 2. Kuesioner, yaitu dengan mempersiapkan daftar pertanyaan yang diajukan guna memperoleh data dari bagian-bagian yang sesuai dengan objek penelitian. Daftar pertanyaan diedarkan kepada responden untuk dijawab. E. Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari 1. Variabel bebas (X), terdiri dari : 1) Brand Characteristic (X 1 ) 2) Company Characteristic (X 2 ) 2. Variabel terikat yaitu brand loyalty (Y) STMIK Dharmapala Riau 677

14 F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Bertujuan untuk meneliti pengaruh diantara variabel indenvenden terhadap variabel dependen, dengan formulasi : Keterangan : Y = a + bx1 + bx2 a b 1, b 2 X 1, X 2 X 1 X 2 Y = Konstanta =Koefisien regresi = Variabel bebas = Brand characteristic = Company characteristic = Brand loyalty III. PEMBAHASAN A. Hasil Induktif a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah yang mempunyai pola seperti distribusi normal (Tidak melenceng ke kiri dan ke kanan). Dari hasil pengolahan data dengan metode SPSS dapat dikemukakan bahwa nilai-nilai sebaran data terletak di sekitar garis lurus, sehingga persyaratan normalitas dapat dipenuhi seperti terlihat pada lampiran. STMIK Dharmapala Riau 678

15 b. Uji Multikolinearitas Untuk menguji apakah tidak adanya multikolinearitas antara sesama variabel bebas yang ada dalam model atau dapat dikatakan tidak adanya hubungan linear yang sempurna antara variabel bebas yang ada dalam model maka dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang terdapat pada lampiran yaitu sebagai berikut : - VIF untuk X 1 = 1,106 - VIF untuk X 2 = 1,106 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas terlihat bahwa nilai VIF yang ada tidak lebih besar dari 10 sehingga tidak ada multikolinearitas pada model yang dibuat. B. Pembuktian Hipotesis Pembuktian hipotesis yang dikemukakan dilakukan dengan dua langkah yaitu pembuktian hipotesis secara total dan yang kedua adalah pembuktian hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel bebas. a. Pembuktian Hipotesis Secara Total Pembuktian hipotesis secara total digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama yaitu brand characteristic dan compny characteristic terhadap variabel terikatnya dalam hal ini adalah brand loyalty. Berdasarkan hasil perhitungan melalui komputer dengan menggunakan program SPSS, maka diperoleh data-data perhitungan sebagai berikut : STMIK Dharmapala Riau 679

16 Koefisien Regresi Tentang Pengaruh Customer Value dan Brand Image Terhadap Brand Loyalty Koefisien Standar Variabel Regresi Error Constant 0,626 0,205 X 1 X 2 0,436 0,049 0,412 0,047 R Squared = 0,609 F Ratio = 114,562 Sig. = 0,000 Sumber : Data Olahan Pada Lampiran t 3,060 8,975 8,813 Sig 0,003 0,000 0,000 Berdasarkan tabel diatas di peroleh koefisien determinasi berganda (R squared) yang diperoleh dari kelipatan (R) adalah sebesar 0,609 menunjukkan bahwa 60,9% brand loyalty (Y) bisa diterangkan dengan variabel brand characteristic (X 1 ) dan company characteristic (X 2 ) sedangkan sisanya (100% - 60,9% = 39,1%) dapat diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Penggunaan teknik analisis data regresi linier berganda (multiple regression analysis) pada penelitian ini dimaksudkan untuk mencari hubungan antara variabel bebas yaitu variabel brand characteristic (X 1 ) dan company characteristic (X 2 ) terhadap variabel terikat yaitu brand loyalty. Berdasarkan kepada tabel diatas maka diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 0, ,436X 1 + 0,412X 2 STMIK Dharmapala Riau 680

17 Koefisien regresi dari variabel bebas b 1 dan b 2 bertanda positif (+). Dimana hal ini berarti apabila variabel brand characteristic (b 1 ) dan company characteristic (b 2 ) ditingkatkan perannya maka akan menimbulkan peningkatan pula pada variabel terikatnya. Persamaan di atas menunjukkan bahwa : 1. Koefisien regresi variabel brand characteristic (X 1 ) = 0,436 ini menunjukkan besarnya pengaruh variabel tersebut terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. Tanda positif menunjukkan koefisien arah hubungan yang positif. Dengan arti setiap ada kenaikan satu satuan variabel brand characteristic maka brand loyalty pelanggan akan naik sebesar 0,436 kali dengan anggapan faktor yang lain konstan (ceteris paribus). 2. Koefisien regresi variabel company characteristic (X 2 ) = 0,412 ini menunjukkan besarnya pengaruh variabel tersebut terhadap brand loyalty pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. Tanda positif menunjukkan koefisien arah hubungan yang positif. Dengan arti setiap ada kenaikan satu satuan variabel company characteristic maka brand loyalty pelanggan akan naik sebesar 0,412 kali dengan anggapan faktor yang lain konstan (ceteris paribus). Selanjutnya untuk membuktikan secara keseluruhan apakah semua variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat maka digunakan uji-f, dengan ketentuan : - Jika F hitung > F tabel maka terdapat hubungan/pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. - Jika F hitung < F tabel maka tidak terdapat pengaruh atau dengan kata lain variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebasnya (Variabel terikat). STMIK Dharmapala Riau 681

18 Dari tabel diatas diperoleh F hitung adalah sebesar 114,562 dan dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, sedangkan F tabel dengan tingkat signifikan 0,05 = 3,06. Jadi dapat disimpulkan bahwa F hitung lebih besar dari F tabel (114,562 > 3,06). Dengan demikian hipotesis yang didukung dengan variabel-variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai pengaruh terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru dapat diterima kebenarannya. b. Pembuktian Hipotesis Secara Parsial Untuk membuktikan hipotesis secara parsial digunakan uji-t yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial atau sendiri-sendiri dalam menjelaskan variabel terikatnya sehingga diketahui variabel bebas mana yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat yaitu brand loyalty dari seluruh variabel babas yang diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan paket program SPSS diperoleh besarnya nilai koefisien regresi secara parsial dari masingmasing variabel bebas yang diteliti yaitu seperti yang terlihat pada tabel berikut: Koefisien Regresi Variabel Bebas Secara parsial Terhadap Variabel Terikat Variabel Beta t-tabel t-hitung Signifikan X 1 X 2 0,487 1,655 8,975 0,000 0,478 1,655 8,813 0,000 Sumber : Data Olahan Dari tabel diatas maka dapat dibuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan secara parsial, dengan ketentuan : STMIK Dharmapala Riau 682

19 a. Apabila t-hitung > t-tabel maka variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebasnya atau dengan kata lain terdapat pengaruh diantara dua variabel yang diteliti. b. Apabila t-hitung < t-tabel maka variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebasnya atau dengan kata lain tidak terdapat pengaruh diantara dua variabel yang diteliti. Uji-t ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel pada signifikan = 0,05%. Pada t-tabel diperoleh t nya adalah sebesar 1,660. Maka hasil pengujian dari masing-masing variabel bebas tersebut adalah : 1. Variabel X 1 (brand characteristic) 8,975 > 1,655 maka dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 berpengaruh terhadap brand loyalty (dengan signifikan sebesar 0,000). 2. Variabel X 2 (company characteristic) 8,813 > 1,655, maka dapat disimpulkan bahwa variabel X 2 berpengaruh terhadap brand loyalty (dengan signifikan sebesar 0,000). Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa keenam variabel diatas yaitu variabel X 1 (brand characteristic) dan variabel X 2 (company characteristic) benar-benar berpengaruh terhadap brand loyalty, karena t-hitung dari seluruh variabel tersebut lebih besar dari t-tabelnya. Selanjutnya dari seluruh variabel bebas yang diteliti, variabel X 1 (brand characteristic) mempunyai pengaruh yang paling dominan dalam menerangkan variabel terikatnya yaitu brand loyalty karena memiliki nilai t hitung yang lebih besar dibandingkan variabel lain. C. Pembahasan Sebelumnya telah dilakukan pembuktian terhadap hipotesis dengan menghimpun data yang diperoleh dari para responden dan diolah dengan bantuan STMIK Dharmapala Riau 683

20 komputer yaitu program SPSS sehingga dapat dijelaskan pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru, kemudian kini dilanjutkan dengan pembahasan hasil analisis. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa variabel brand characteristic berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Riana (2008) dimana dalam penelitiannya menyatakan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel trust in a brand berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty dan variabel brand characteristic adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,668 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa variabel company characteristic berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Hilia (2007) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa trust in brand dipengaruhi oleh variabel brand characteristics, company characteristics, dan consumer-brand characteristics secara bersama-sama, terutama pada variabel consumer-brand characteristics yang paling kuat atau mendominasi dalam mempengaruhi Trust In Brand. Menurut Tjiptono dan Diana (2000), penggunaan merek memiliki berbagai macam tujuan, diantaranya adalah sebagai identitas perusahaan yang membedakan produk pesaing, sehingga pelanggan mudah mengenali dan melakukan pembelian ulang dan untuk mengendalikan dan mendominasi pasar. Artinya, dengan membangun merek yang terkenal, bercitra baik, dan dilindungi hak eksklusif berdasarkan hak cipta / paten, maka perusahaan dapat meraih dan mempertahankan loyalitas konsumen. STMIK Dharmapala Riau 684

21 Sophie Martin telah membuktikan mampu menciptakan merek yang dikenal oleh masyarakat umum dan bercitra baik, sehingga perusahaan dapat meraih dan mempertahankan loyalitas mereknya. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, berikut ini dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan kepada hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa brand characteristic dan company characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru. 2. Faktor yang dominan mempengaruhi brand loyalty pada pelanggan tas Sophie Martin di Kota Pekanbaru adalah brand characteristic. B. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan sehubungan dengan penelitian ini adalah : 1. Dalam meningkatkan brand loyalty pelanggan, maka diharapkan kepada perusahaan untuk meningkatkan kualitas bahan yang digunakan, desain produk tas yang unik dan modern. 2. Diharapkan kepada perusahaan agar mengadakan layanan purna jual kepada pelanggan agar produk tas Sophie Martin dapat bersaing dengan merek lainnya. STMIK Dharmapala Riau 685

22 DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A Manajemen Ekuitas Merek : Memanfaatkan Nilai Dari Suatu Merek. Alih Bahasa. Aris Ananda. Mitra Utama. Jakarta. Angipora, Marius P Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kedua, PT. Raja Grafindo. Jakarta. Craven, D. (2000). Manajemen Jasa. Yogyarakta : Andi. Kotler, Phillip Manajemen Pemasaran. Jilid I. PT. Indeks Kelompok Gramedia.. Jakarta Manajemen Pemasaran. Jilid II. PT. Indeks Kelompok Gramedia.. Jakarta. Lamb, Charles W. Joseph F. Hair dan Carl Mc. Daniel Pemasaran. Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta. Malhotra, Naresh K Marketing Research : An Applied Orientation. Third Edition. Prentice Hall Internaional Inc. New Jersey. Moeljono, Djokosantoso Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Elex Media Komputindo. Jakarta. Santoso, Singgih Statistik Multivariat. Buku Latihan SPSS. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Simamora, Bilson Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sugiono. (1999). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. PT. Bumi Akasara. Jakarta. Supranto, J Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 2. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta. Supranto, J Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta. Sutisna Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. Swastha, Basu Strategi Bisnis Modern. Edisi I. Cetakan I. Penerbit Andi. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy Brand Management & Strategy. Andi. Yogyakarta. STMIK Dharmapala Riau 686

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Tentang Loyalitas Merek ( Brand Loyalty) 2.1.1 Pengertian Merek (Brand) Merek adalah sejumlah citra dan pengalaman dalam benak konsumen yang mengkomunikasikan manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen apa yang akan dimiliki oleh suatu entitas. (Patricia, 2007:5). Keahlian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen apa yang akan dimiliki oleh suatu entitas. (Patricia, 2007:5). Keahlian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. URAIAN TEORITIS 2.1.1. Brand Loyalty 2.1.1.1 Merek (Brand) Branding adalah keseluruhan proses bisnis dalam memilih janji, nilai, dan komponen apa yang akan dimiliki oleh suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA Sarjita Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terika BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Riana (2008)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu untuk bertahan hidup dan terus berkembang. Salah satu yang perlu diperhatikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu

Lebih terperinci

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO PENGARUH BRAND TRUST PADA BRAND LOYALTY MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO Wika Jayanti email: wikajayanti15@yahoo.co.id Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh brand characteristic, company characteristic,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II A. Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA American Marketing Association (dalam Kotler & Keller, 2009) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang,atau desain, atau kombinasinya, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Citra ekonomi sekarang ini, telah brand menjadi aset terpenting yang memukau

II. LANDASAN TEORI. Citra ekonomi sekarang ini, telah brand menjadi aset terpenting yang memukau II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Citra ekonomi sekarang ini, telah brand menjadi aset terpenting yang memukau konsumen dan menentukan sukses atau gagalnya perusahaan. Tak heran, brandbrand

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar

I PENDAHULUAN. Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar industri pada saat ini semakin dipenuhi produk-produk yang dibutuhkan konsumen. Konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO Henry Cahya Pudyastowo punk_limaperang@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk mempertahankan daya saing. Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi (AMA) YPK Yogyakarta ABSTRAK Strategi mempertahankan kesetiaan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dwi Anggoro Utomo aang.boelu7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keputusan pembelian didefinisikan Kotler (2012) sebagai tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli suatu produk atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan Industri perbankan di Indonesia mengalami kemajuan sangat pesat. Ditinjau dari masa setelah krisis moneter yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1997-1998

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK Stevanni Christin Email: stevanni.christine@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek Menurut American Marketing Association merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terstandarlisasi namun sesuai dengan kemampuan. Merek itu sendiri adalah sebuah. dan seterusnya (Tjiptono, Chandra, Adriana, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. terstandarlisasi namun sesuai dengan kemampuan. Merek itu sendiri adalah sebuah. dan seterusnya (Tjiptono, Chandra, Adriana, 2008). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi kebanyakan orang, menentukan merek pada produk yang akan dibeli adalah suatu hal yang alami karena setiap orang ingin mendapatkan yang terbaik, terstandarlisasi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah... 683 PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan tentang merek, merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau

BAB I PENDAHULUAN. keputusan tentang merek, merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk adalah keputusan tentang merek, merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk adalah keputusan tentang merek. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 12 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2007:6 ; dalam Arif 2012:20). Pemasaran adalah suatu proses sosial bagi individu dan kelompok untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI PENGARUH KEPUASAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN RUMAH MAKAN RASATAMA KEDIRI

ABSTRAKSI PENGARUH KEPUASAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN RUMAH MAKAN RASATAMA KEDIRI ABSTRAKSI PENGARUH KEPUASAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN RUMAH MAKAN RASATAMA KEDIRI Oleh : Swida Ilham Karina Pembimbing : Dr.Fatchur Rohman, SE, Msi Kata kunci : kepuasan dan nilai

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP EKUITAS MEREK KOPI BERONTOSENO

ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP EKUITAS MEREK KOPI BERONTOSENO ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP EKUITAS MEREK KOPI BERONTOSENO (Studi Kasus Pada Pengunjung De Bronto s Coffee Di Kota Kediri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperolah Gelar

Lebih terperinci

A. Penelitian Terdahulu

A. Penelitian Terdahulu BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Siregar (2008) judul skripsi Analisis Persepsi Kualitas Produk Simpati Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan meningkatnya persaingan menyebabkan perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen sehingga perusahaan dituntut

Lebih terperinci

AWAN SETIYAWAN NIM. B

AWAN SETIYAWAN NIM. B PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten) Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Needs terhadap keputusan pembelian Apple iphone 6 di kawasan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Needs terhadap keputusan pembelian Apple iphone 6 di kawasan tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di daerah khusus ibukota Jakarta selama bulan Maret hingga bulan Mei 2015. DKI Jakarta khususnya wilayah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga, 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu kondisi persaingan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYA ILMIAH Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin berkembang sehingga perusahaan saat ini bersaing untuk menjadi yang terbaik. Tetapi tidak mudah untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitihan Terdahulu Penelitian terdahulu yang melandasi atau menjadi pedoman dalam penelitian tentang Pengaruh Kesadaran merek, Asosiasi merek, Loyalitas merek dan Citra merek

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA Oleh Deni Dwi Mahendra Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Deni Dwi Mahendra.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kegiatan pemasaran apa yang berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak langsung akan mempengaruhi

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Survei Pada Pemilik Sepeda Motor Merek Honda yang Memiliki Lebih dari Satu Unit yang Melakukan Service di Dealer MPM Motor Malang) Fariza Maulidiah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2003: 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO ABDULLAH, I KETUT PATRA, HALIM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE)

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 3802 PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler di dalam buku Subagyo marketing in business (2010:2) Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis secara keseluruhan maka dapat diambil kesimpulan utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PRODUK PENUTUP GALON PADA CV SUBUR JAYA DI MAKASSAR

ANALISIS BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PRODUK PENUTUP GALON PADA CV SUBUR JAYA DI MAKASSAR ANALISIS BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PRODUK PENUTUP GALON PADA CV SUBUR JAYA DI MAKASSAR BUNYAMIN, SE., M.Si : STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Peningkatan penjualan produk tutup botol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan jenis data, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori merupakan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan bisnis saat ini semakin pesat ditandai tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

Lebih terperinci

Harry Christian Barus

Harry Christian Barus PENGARUH EKUITAS MEREK ( BRAND EQUITY ) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY (Studi pada Mahasiswa Program S1 Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Harry Christian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh kualitas produk dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pada perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini yang semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Keadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari penelitian terdahulu dari Faculty of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari penelitian terdahulu dari Faculty of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah daftar penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian ini: 2.1.1 Erfan Severi and Kwek Choon Ling (2013) Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: CRISTYANTYO B 100 100 036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Studi Kasus: PT. Rasa Prima Selaras Palembang

PENGARUH BAURAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Studi Kasus: PT. Rasa Prima Selaras Palembang PENGARUH BAURAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Studi Kasus: PT. Rasa Prima Selaras Palembang M. Junestrada Diem 1, Daisy Ade Riany Diem 2 1 Program Studi Manajemen, Universitas Sriwijaya 2 Program

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR 1 PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek (brand) merupakan sebuah nama atau simbol (seperti logo, merek dagang, desain kemasan, dan sebagainya) yang dibuat untuk membedakan satu produk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menggarap konsumen-konsumen potensial baru agar tertarik dengan. perusahaan dan tidak memilih perusahaan pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menggarap konsumen-konsumen potensial baru agar tertarik dengan. perusahaan dan tidak memilih perusahaan pesaing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perusahaan pada saat sekarang ini menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus dapat bertahan dan diharapkan perusahaan dapat berkembang. Salah satu cara

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUME DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM MERK AQUA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUME DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM MERK AQUA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUME DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM MERK AQUA (Studi kasus di UD Budi Jaya Kediri) M. Dian Ruhamak Dosen Universitas Kadiri Abstrak Tujuan dari

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan pengertian jasa menurut 3 pakar : Definisi jasa menurut Phillip Kotler (Lupiyoadi 2006 : 6):

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan pengertian jasa menurut 3 pakar : Definisi jasa menurut Phillip Kotler (Lupiyoadi 2006 : 6): BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Pengertian Jasa Jasa sangat dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Berikut ini merupakan pengertian jasa menurut 3 pakar : Definisi jasa menurut Phillip Kotler

Lebih terperinci

PERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK CINDERAMATA DAGADU DJOKDJA

PERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK CINDERAMATA DAGADU DJOKDJA PERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK CINDERAMATA DAGADU DJOKDJA P. Herbowo Kristianto MF. Shellyana Junaedi Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CAFE HARMONY WARUJAYENG ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG Dessy Amelia Fristiana Abstract Beragam faktor dapat mempengaruhi konsumen dalam mempercayakan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas metode penelitian, yang meliputi objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, teknik pengumpulan data, definisi operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan oleh konsumen. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan oleh konsumen. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan didalam dunia marketing. Melalui perilaku konsumen dapat diketahui

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN

PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN PENGARUH HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DI PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNASIONAL Tbk. SURABAYA TAHUN 2008-2009 SKRIPSI DISUSUN OLEH : NUR CAHYONO NIM. 01207061 FAKULTAS

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication I

Integrated Marketing Communication I Modul ke: Integrated Marketing Communication I Konsep Branding Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan penelitian kuantitatif. Menurut Kountur (2007) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Pengguna Blackberry di Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI Disusun oleh : FIRSTYARINI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi wacana yang menarik bagi para pemasar. Mengetahui dan mengamati apa saja faktor-faktor

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Merek Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 5 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah semua konsumen mobil Toyota Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan merupakan hal yang wajar terjadi dalam dunia bisnis baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan merupakan hal yang wajar terjadi dalam dunia bisnis baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan merupakan hal yang wajar terjadi dalam dunia bisnis baik pada industri barang maupun jasa, termasuk di dalamnya industri rokok. Perusahaan dapat diakatakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Merek (Brand) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan perusahaan terutama dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Oleh : DRAJAT DWI LAKSITO NIM : B 100 080 087 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS CITRA MEREK DAN KESADARAN MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK SABUN MANDI LUX DI SAMARINDA

ANALISIS CITRA MEREK DAN KESADARAN MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK SABUN MANDI LUX DI SAMARINDA ANALISIS CITRA MEREK DAN KESADARAN MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK SABUN MANDI LUX DI SAMARINDA Umi Primasari 1, LCA. Robin Jonathan 2, Mardiana 3 Fakultas Ekonomi Universitas 17 agustus 1945 Samarinda Umiprimasari@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan perusahaan dalam pemasaran tidak terbatas hanya pada atribut fungsional produk saja misalnya seperti kegunaan produk, melainkan sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus selalu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk dapat bertahan hidup

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus selalu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk dapat bertahan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin lama semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus selalu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk dapat bertahan hidup dalam persaingan

Lebih terperinci