Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 3 Oktober 2017
|
|
- Yandi Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING TERBIMBING Benny Ansari, Zainuddin, Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Abstrak: Proses pembelajaran fisika yang dilakukan dikelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin cenderung menggunakan pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga siswa menjadi lemah dalam penguasan keterampilan proses sains dan hasil belajar cenderung rendah. Oleh sebab itu dilakukan penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa, dengan tujuan khusus mendeskripsikan keterlaksanaan RPP, keterampilan proses sains siswa, dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas model kemmis dan taggart yang meliputi perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Teknik pengumpulan data melalui tes, observasi, LKS, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan ratarata keterlaksanaan RPP pada siklus I dan siklus II sebesar 80% (Baik) dan 95% (Sangat baik). Rata-rata ketuntasan keterampilan proses sains siswa yang meliputi merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, menganalisis data, dan membuat kesimpulan pada siklus I sebesar 89.65%, 79.45%, 37.9%, dan 8.6%. Sedangkan rata-rata ketuntasan pada siklus II dalam merumuskan hipotesis 100%, mengidentifikasi variabel 100%, menganalisis data 89.65%, dan membuat kesimpulan 81.05%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 62% (Belum tuntas) ke siklus II sebesar 96.6% (Tuntas). Simpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa penerapan model IDL terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin. Kata Kunci: Keterampilan proses sains, IDL terbimbing. Abstract: Physics Learning Process conducted in class X-1 SMAN 10 Banjarmasin tend to use teacher-centered learning so that students become weak in the process of science skills satisfaction and learning outcomes tend to be low. Therefore, conducted research that aims to improve science process skills and student learning result, with the specific purpose of describing the implementation of RPP, students science process skills, and student learning outcomes. This research type is research of class action kemmis and taggart models composed by planning, action and observation, and reflection. Technique of collecting data through test, observation, LKS, and documentation. Data were analyzed descriptively qualitative and quantitative. The results show the average implementation of RPP in first cycle and second cycle of 80% (Good) and 95% (Very good). The average completeness of students' science process skills include formulating hypotheses, identifying variables, analyzing data, and making conclusions in the cycle I of 89.65%, 79.45%, 37.9%, and 8.6%. While the average completeness in cycle II in formulating 100% hypothesis, 100% identify 126
2 variable, analyze the data 89.65%, and make conclusion 81.05%. Student learning outcomes have increased from cycle I of 62% (Not completed) to the cycle II of 96.6% (Completed). Conclusion of research states that application of guided IDL model can improve the science process skills and student learning Result of X-1 SMAN 10 Banjarmasin.. Keywords: Science process skills, guided IDL, Classroom Action Research. PENDAHULUAN Sarah (2016) menerangkan bahwa fisika merupakan bagian dari bidang studi yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Fisika mempelajari fenomena alam melalui berbagai percobaan untuk memahami konsep alam itu sendiri. Standar Kompetensi Lulusan KTSP Mata Pelajaran Fisika untuk SMA/MA salah satunya yaitu melakukan percobaan, antara lain mengajukan dan menguji hipotesis, merumuskan masalah, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, menarik kesimpulan, mengolah dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis (Permendiknas, 2006). Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran fisika pada tanggal 21 Januari 2017 menghasilkan informasi bahwa: (1) Guru sering menggunakan pembelajaran dengan model pengajaran langsung dan jarang sekali menggunakan model pembelajaran yang lain seperti model IDL Terbimbing, (2) Siswa jarang sekali melakukan praktikum dan khususnya untuk kelas X-1 pada semester 1 siswa belum pernah melakukan praktikum, (3) Hasil belajar siswa masih rendah dilihat dari nilai ulangan akhir semester siswa kelas X-1 hanya ada 7 dari 38 siswa yang memenuhi nilai KKM sekolah. Sedangkan dari hasil pembagian LKS mengenai keterampilan proses sains yang dibagikan kepada siswa kelas X-1 didapatkan hasil yaitu dari 34 siswa kelas X-1, 100% siswa belum mampu mengidentifikasi variabel, menganalisis data, merumuskan hipotesis, dan membuat kesimpulan dengan benar. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin dalam merumuskan hipotesis, identifikasi variabel, mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan yaitu dengan 127
3 menerapkan model Inquiry Discovery Learning (IDL) Terbimbing pada proses pembelajaran. Model IDL adalah suatu model pembelajaran dalam kelompokkelompok penyelidikan untuk melatih keterampilan proses siswa dan pemecahan masalah akademik. Hasil belajar dengan cara tersebut lebih mudah dihapal dan diingat, mudah digunakan untuk memecahkan masalah. Pengetahuan anak didik bersamgkutan lebih jauh dapat menumbuhkan motivasi intrinsik, karena anak didik merasa bangga atas penemuannya sendiri (Djamarah, 2006). Menurut teori belajar Bruner dalam (Dahar, 2011) mengatakan bahwa belajar penemuan merupakan pencarian pengetahuan secara aktif oleh siswa sendiri dan secara otomatis memberikan hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang mengikutinya, menghasilkan pengetahuan yang benarbenar bermakna sehingga lebih mudah untuk diingat. Bruner mengarahkan agar siswa-siswa lebih baik belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip agar mereka dapat memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen-eksperimen yang membuat mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri. Oleh sebab itulah model Inquiry Discovery Learning terbimbing menjadi salah satu model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada di kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin dalam membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa. Kelebihan yang dimiliki model IDL tersebut memberikan penjelasan bahwa model pembelajaran IDL tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa, juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tersebut, peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Inquiry discovery learning (IDL) Terbimbing. Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah secara umum Bagaimanakah cara meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin dengan menerapkan model IDL terbimbing? 128
4 Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini ialah Meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin dengan menerapkan model IDL terbimbing. KAJIAN PUSTAKA Keterampilan proses sains (KPS) merupakan pendekatan dalam proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat menemukan fakta, membangun konsepkonsep melalui kegiatan atau pengalaman layaknya seperti ilmuwan. Harlen (2000) menyatakan bahwa siswa memerlukan keterampilan proses sains baik dalam penyelidikan ilmiah ataupun dalam proses pembelajaran mereka. Pembelajaran fisika seharusnya diarahkan pada hakikat fisika, hendaknya tidak menekankan pada pengetahuan sebagai produk saja, tetapi juga mengembangkan kemampuan melakukan proses, berlatih memecahkan masalah, dan mengaplikasikan dalam kehidupan nyata (Ubaidillah, 2016). Bandu (2006) mengatakan bahwa keterampilan proses sains dapat terbentuk dengan proses yang berulang-ulang (Sudrajat, 2017). Rustaman (2005) mengatakan Keterampilan adalah keterampilan adalah keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan dasar sains, sikap ilmiah dan sikap kritis siswa (Muslim, 2015). Keterampilan proses sains menurut Abrucasto (1994, 42) terbagi menjadi dua, yaitu; keterampilan proses dasar (basic skills), dan keterampilan proses terintegrasi (integrated skills). Model IDL adalah suatu model pembelajaran dalam kelompok-kelompok penyelidikan untuk melatih keterampilan proses siswa dan pemecahan masalah akademik. Hasil belajar dengan cara ini lebih mudah dihapal dan diingat, mudah ditransfer untuk memecahkan masalah. Pengetahuan anak didik bersangkutan lebih jauh dapat menumbuhkan motivasi intrinsik, karena anak didik merasa puas atas penggunaannya sendiri (Djamarah, 2006). Kelebihan Model IDL adalah memotivasi siswa untuk menemukan sendiri konsep dan fakta tentang fenomena ilmiah dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut. Sehingga siswa mampu memahami konsep yang dipelajarinya melalui pengalaman langsung (Fahrudin, 2014). 129
5 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang digunakan untuk mengatasi masalah yang ada di kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin berhubungan dengan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa yang rendah. Alur dari penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin pada materi ajar suhu dan kalor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juli Terdiri dari persiapan penelitian selama bulan Januari s/d Maret 2017, pengambilan data pada bulan April 2017, penyusunan skripsi dan konsultasi pada bulan Mei sampai dengan Juli Kegiatan pembelajaran pada siswa dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam 1 siklus dan dilakukan sebanyak 2 siklus dengan alokasi waktu 2 x 45 menit setiap pertemuannya. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Teknik analisis data kemudian dihitung secara deskriptif kuantitatif dengan perumusan yang disajikan dalam persentase yaitu sebagai berikut: Keterangan : P = K 100% (1) N P = Presentase keterlaksanaan RPP K = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah keseluruhan skor total Skor rata-rata yang diperoleh selanjutnya dikategorikan menurut kriteria berikut ini: Tabel 1 Kriteria keterlaksanaan RPP keseluruhan No Persentase Kriteria (%) Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik (Adaptasi Supardi, 2015) Untuk mendapatkan tingkat reliabilitas keterlaksanaan RPP antara dua pengamat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: κ = ρ 0 ρ e 1 ρ e (2) Keterangan: κ = Koefisien Kappa ρ e =Proporsi kesepakatan yang diharapkan ρ 0 = Koefisien kesepakatan yang diamati Untuk menentukan tingkat reliabilitas menggunakan kriteria 130
6 reliabilitas koefisien kappa (Kappa dalam Viera, 2005) sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria reliabilitas koefisien kappa No Koefisien Kappa Kriteria 1 < 0 Tidak reliabel 2 0,01-0,20 Reliabel rendah 3 0,21-0,40 Reliabel cukup 4 0,41-0,60 Reliabel sedang 5 0,61-0,80 Reliabel tinggi 6 0,81-0,99 Reliabel sangat tinggi Data hasil pengamatan dan lembar kegiatan siswa (LKS) digunakan sebagai instrumen untuk mendeskripsikan keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil pekerjaan LKS siswa dianalisis secara deskriptif kulitatif yang diperoleh dari skor total ketercapaian indikator penilaian keterampilan proses sains. Selanjutnya dikategorikan menurut kriteria berikut ini: Tabel 3 Kriteria penilaian keterampilan proses sains No Rumus Interval Kategori 1 X > X l + 1,8 sb i X > 3,2 Sangat Terampil 2 X l + 0,6 sb i < X X l + 1,8 sb i 2,4 < X 3,2 Terampil 3 X l 0,6 sb i < X X l + 0,6 sb i 1,6 < X 2,4 Cukup Terampil 4 X l 1,8 sb i < X X l 0,6 sb i 0,6 < X 1,6 Kurang terampil Sangat Kurang 5 X X l 1,8 sb i X 0,6 Terampil Keterangan: X t = 1/2 (Skor maks ideal + skor min ideal) sb i = 1/6 (Skor maks ideal skor min ideal) X = skor perolehan Setelah siswa dikategorikan secara individu, kemudian dihitung persentase kategori keterampilan proses sains siswa secara klasikal. Analisis ketuntasan hasil belajar dilakukansecara individual dan klasikal. Menurut Suyidno (2011) Ketuntasan hasil belajar klasikal ditentukan dengan menggunakan perumusan: Ketuntasan Klasikal = siswa yang tuntas secara individual 100% (3) siswa Pembelajaran dikatakan tuntas secara klasikal apabila 70% total siswa yang menjadi subjek penelitian kelas X-1 tuntas (mencapai nilai KKM sekolah). HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun analisis data hasil pengamatan keterlaksanaan RPP pada siklus I yaitu sebagai berikut: 131
7 Tabel 4. Rekapitulasi keterlaksanaan RPP siklus I tiap pertemuan Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Fase Persentase Kategori Persentase Kategori 1 Mengorientasikan Masalah 72.5% Baik 92.5% Sangat Baik 2 Merancang Percobaan 82.5% Sangat Baik 86% Sangat Baik 3 Melaksanakan Percobaan 82.5% Sangat Baik 92.5% Sangat Baik 4 Melakukan Prediksi/Abstraksi 47.5% Cukup Baik 47.5% Cukup Baik 5 Merefleksi Pemecahan Masalah 66.7% Baik 91.8% Sangat Baik 6 Penutup 100% Sangat Baik 100% Sangat Baik Persentase Keseluruhan 75% Baik Sangat Baik 85% Reliabilitas 0.72 Tinggi Tinggi 0.73 Keterlaksanaan RPP pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 sudah minimal berkategori baik. Hasil analisa data LKS keterampilan proses sains siswa pada dua pertemuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5 Penguasaan keterampilan proses sains pertemuan 1 dan pertemuan 2 No Keterampilan proses sains yang Persentase (%) dinilai/diamati. Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Merumuskan hipotesis 82.7% 96.6% 2 Mengidentifikasi variabel 75.9% 83.0% 3 Menganalisis data 34.4% 41.4% 4 Membuat kesimpulan 10.3% 6.9% Adapun hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 6 Hasil belajar siswa pada siklus I No Uraian Hasil 1. Jumlah siswa yang 18 siswa 2. tuntas Jumlah siswa 29 siswa 62% seluruhnya 3. Persentase ketuntasan belajar individu Ketuntasan Indikator 70% Penelitian Ketuntasan Klasikal Belum Tuntas Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa dengan menerapkan model IDL pada siklus I menyatakan bahwa 18 dari 29 (62%) siswa dikatakan tuntas dalam proses pembelajaran. Adapun hasil refleksi siklus I dan rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 132
8 Tabel 7 Hasil refleksi siklus I dan rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II No Hasil Refleksi Siklus I Rencana Tindakan Pada Siklus II 1 Rata-rata keterlaksanaan RPP pada siklus I Dari hasil diskusi antara guru dengan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2 sudah pengamat dan guru pamong, maka perlu berkategori baik, tetapi Masih ada dipelajari kembali skenario kegiatan RPP beberapa aspek skenario kegiatan yang selanjutnya dan dingat dengan sungguhsungguh belum terlaksana dan masih banyak agar tidak ada kegiatan yang skenario kegiatan yang bernilai rendah. tidak terlaksana. Kegiatan RPP yang sudah terlaksana perlu ditingkatkan juga skornya dengan menerapkan masukanmasukan dari pengamat untuk guru. 2 Penguasaan keterampilan proses sains siswa dalam beberapa aspek yaitu pada aspek merumuskan hipotesis dan mengidentifikasi variabel sudah mencapai minimal berkategori terampil secara klasikal pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 sebesar 70%. Sedangkan sebagian aspek lain masih belum mencapai minimal berkategori terampil secara klasikal yaitu pada aspek menganalisis (pertemuan 1 sebesar 34,4% &pertemuan 2 sebesar 44,8%) dan membuat kesimpulan (pertemuan 1 sebesar 10,3% & pertemuan 2 sebesar 6,9%). Siswa masih banyak yang tidak mengacu pada indikator yang menjadi penilaian guru dalam menjawab LKS pada bagian menganalisis data dan membuat kesimpulan. Diperlukan penekanan lagi pada aspek menganalisis dan membuat kesimpulan dengan cara yaitu pada siklus II direncanakan pada saat membimbing siswa dalam kegiatan menganalisis data dan membuat kesimpulan, guru mengingatkan kembali kepada siswa dan menekankan pada aspek-aspek yang menjadi penilaian Guru dalam menganalisis data dan membuat kesimpulan. Disamping hal tersebut, direncanakan guru juga memberikan waktu lebih banyak kepada siswa untuk menganalisis data dan membuat kesimpulan. 3 Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I yaitu sebesar 62%. Masih banyak siswa yang belum bisa memahami soal dan menjawab soal dengan benar karena soal latihan yang kerjakan dikelas pada saat pembelajaran tidak sempat dipresentasikan oleh siswa didepan kelas sehingga siswa tidak tahu dimana letak kesalahan pekerjaannya. Pada siklus berikutnya guru lebih mengoptimalkan lagi waktu pembelajaran untuk melaksanakan semua kegiatan yang ada pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) agar kegiatan mempresentasikan hasil jawaban soal abstraksi siswa dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat meluruskan jawaban siswa jika terdapat kekeliruan dalam mengerjakan soal abstraksi. 133
9 Hasil refleksi siklus I yang telah diuraikan pada Tabel 7 di atas menjadi dasar acuan bahwa penelitian ini akan berlanjut pada siklus II karena masih belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang telah dibuat dan ditetapkan oleh peneliti serta untuk memperbaiki hasil perolehan refleksi pada siklus I yang telah dilaksanakan. Tabel 8 Rekapitulasi keterlaksanaan RPP siklus II Setelah dilaksanakan siklus II penelitian, didapat hasil analisis data sebagai berikut: No Fase Pertemuan 1 Pertemuan 2 Persentase Kategori Persentase Kategori 1 Mengorientasikan Sangat Baik 100% Sangat Baik 96.5% Masalah 2 Merancang Percobaan 87.5% Sangat Baik 93.8% Sangat Baik 3 Melaksanakan Percobaan 93.8% Sangat Baik 92.5% Sangat Baik 4 Melakukan Sangat Baik 80% Baik 97.5% Prediksi/Abstraksi 5 Merefleksi Pemecahan Sangat Baik 100% Sangat Baik 100% Masalah 6 Penutup 100% Sangat Baik 100% Sangat Baik Persentase Keseluruhan 93.5% Sangat Baik Sangat Baik 96.8% Reliabilitas 0.74 Tinggi Tinggi 0.80 Adapun hasil keterampilan proses sains pada siklus II Seperti yang terlihat pada Tabel 9 berikut: Tabel 9 Penguasaan keterampilan proses sains siklus II No Keterampilan proses sains yang dinilai/diamati. Persentase (%) Pertemuan 3 Pertemuan 4 1 Merumuskan hipotesis 100% 100% 2 Mengidentifikasi variabel 100% 100% 3 Menganalisis data 82.7% 96.6% 4 Membuat kesimpulan 72.4% 89.7% Adapun hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 134
10 Tabel 10 Analisis Hasil belajar siswa pada siklus II No Uraian Hasil Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa seluruhnya Persentase ketuntasan belajar individu Ketuntasan klasikal Pembahasan 28 siswa 29 siswa 96.6% Tuntas Setelah dilakukan penelitian, didapat hasil penelitian keterlaksanaan RPP model IDL terbimbing siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut: Tabel 11 Persentase keterlaksanaan RPP model IDL termbimbing Pertemuan Ke Siklus I (%) Siklus II (%) 1 75% 93.5% 2 85% 96.8% Secara umum aspek-aspek kegiatan yang terdapat pada RPP telah terlaksana dengan baik hanya beberapa aspek kegiatan yang masih belum terlaksana di awal pembelajaran (Siklus I). Namun hal tersebut tidak terulang kembali pada pembelajaran selanjutnya (Siklus II) yang kegiatannya semua terlaksana dengan baik dan masuk dalam kategori sangat baik. Saat pelaksanaan pembelajaran dalam kelas, ada beberapa kendala yang dihadapi peneliti yaitu pada siklus I kurangnya pengelolaan kelas dan pengelolaan waktu oleh guru sehingga menyebabkan suasana kelas menjadi kurang kondusif saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan guru masih belum terbiasa menggunakan model IDL saat pembelajaran di kelas. Pada awal pembelajaran siklus I guru banyak memberikan pengarahan kepada siswa untuk proses pembelajarannya, siswapun juga banyak bertanya pada saat pembelajaran seperti menanyakan langkah percobaan yang belum dipahami siswa, saat pelaksanaan percobaan, menyajikan data ke dalam tabel, menganalisis, hingga membuat kesimpulan sehingga membuat suasana kelas menjadi kurang kondusif. Pada siklus II suasana kelas saat pembelajaran sudah mulai kondusif dan terkendali, siswa juga lebih sedikit bertanya dan banyak bekerja sendiri untuk melakukan percobaan sampai dengan menyelesaikan LKS percobaan masingmasing walaupun masih ada beberapa siswa yang bertanya. Hal tersebut karena siswa sudah mulai terbiasa melakukan penyelidikan dalam percobaan, sudah mulai memahami sistematika percobaan, dan sudah mulai bisa menggunakan alat dengan benar. Pengamat juga berperan 135
11 penting saat proses pembelajaran berlangsung, dengan bantuan pengamat pula guru bisa merefleksi kekurangankekurangan saat pembelajaran di kelas. Meningkatnya keterlaksanaan RPP pada setiap pertemuannya sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Supardi (2015) yang menyatakan fungsi RPP untuk mendorong agar guru lebih siap dalam melaksanakan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Hal tersbut menjadi dasar guru untuk selalu merefleksi hasil keterlaksanaan RPP yang dibuat oleh guru tersebut agar memperoleh pembelajaran yang maksimal. Setelah melakukan penelitian dan analisa mengenai keterampilan proses sains siswa, didapat hasil penelitian sebagai berikut: Tabel 12 Persentase ketuntasan KPS siswa No KPS yang diamati Pertemuan Merumuskan hipotesis 82.7% 96.6% 100% 100% 2 Mengidentifikasi variabel 75.9% 83.0% 100% 100% 3 Menganalisis data 34.4% 41.4% 82.7% 96.6% 4 Membuat kesimpulan 10.3% 6.9% 72.4% 89.7% Dari Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa meningkat pada setiap siklusnya sebab diterapkannya model IDL terbimbing terhadap pembelajaran di kelas. Persentase ketuntasan KPS siswa pada siklus I sudah bagus pada aspek membuat hipotesis dan mengidentifikasi variabel sedangkan pada aspek menganalisis data dan membuat kesimpulan belum mencapai indikator keberhasilan penelitian ( 70%). Hal tersebut terjadi pada siklus I yang menjadi siklus awal mulanya pembelajaran dilaksanakan, siswa benarbenar memulai dari awal untuk menguasai keterampilan proses sains seperti mengidentifikasi variabel, merumuskan hipotesis, membuat kesimpulan, serta menganalisis data. Pada siklus I siswa masih menyesuaikan diri untuk menguasai keterampilan proses sains yang diajarkan oleh guru. Pada siklus II siswa sudah mulai menguasai keterampilan proses sains yang dilatihkan oleh guru, seperti yang terlihat dari Tabel 12 di atas. Dari Tabel 12 di atas, pada siklus II persentase ketuntasan klasikal siswa dalam menguasai keterampilan proses sains baik dalam mengidentifikasi variabel, merumuskan hipotesis, membuat kesimpulan, serta menganalisis data sudah memenuhi indikator keberhasilan 136
12 penelitian yaitu 70% siswa minimal dikategorikan terampil. Pada siklus II baik pada pertemuan 3 ataupun pertemuan 4 persentase kriteria klasikal minimal siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu pada pertemuan 3 dalam aspek merumuskan hipotesis sebesar 100%, mengidentifikasi variabel 100%, menganalisis data 82.7%, membuat kesimpulan 72.4% dan pada pertemuan 4 dalam aspek merumuskan hipotesis 100%, mengidentifikasi variabel 100%, menganalisis data 96.6%, membuat kesimpulan 89.7%. Dalam penelitian ini terdapat hal menarik yang ditemui oleh peneliti yaitu dari empat aspek KPS yang diamati oleh peneliti menghasilkan aspek membuat kesimpulan yang memiliki persentase paling rendah jika dibandingkan dengan aspek lainnya seperti merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan menganalisis data. Terdapat suatu keunikan pada hal tersebut, padahal peneliti menduga pada aspek menganalisis data menjadi aspek yang memperoleh persentase terendah. Rendahnya aspek membuat kesimpulan dibandingkan dengan aspek lainnya disebabkan fakta pelaksanaan penelitian yang peneliti temui saat proses pembelajaran yaitu siswa menganggap aspek menganalisis data merupakan aspek yang paling tinggi nilainya daripada aspek lainnya, sehingga siswa lebih berfokus pada aspek menganalisis data dan menganggap kecil pada aspek membuat kesimpulan. Namun secara menyeluruh penelitian ini sudah mencapai indikator penelitian yang dibuat yaitu diakhir siklus II aspek-aspek yang menjadi penilaian KPS meningkat dan mencapai indikator keberhasilan ( 70%). Meningkatnya KPS siswa dengan menggunakan model IDL terbimbing tersebut sesuai dengan teori Bruner dalam (Dahar, 2006) menyatakan belajar melalui proses penemuan konsep sendiri dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan siswa untuk berpikir secara bebas. Dikemukakan bahwa belajar penemuan membangkitkan semangat keingintahuan siswa, memberi motivasi untuk bekerja terus sampai menemukan jawaban-jawaban dari masalahnya tersebut. Siswa lebih bebas dalam mengembangkan pemikirannya untuk memahami pelajaran sehingga siswa semakin termotivasi untuk belajar melalui percobaan dan memberikan hasil maksimal dalam menyelesaikan LKS percobaan yang memuat keterampilan 137
13 proses sains setelah sudah mulai terbiasa dengan percobaan. Meningkatnya KPS tersebut pada setiap siklusnya juga didukung oleh teori Gastalt yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses melakukan reorganisasi pengalaman-pengalaman masa lalu yang secara terus-menerus disempurnakan (Sanjaya, 2013). Dengan melihat hasil refleksi pada siklus I, KPS siswa direorganisasi kembali dan siswa mulai terbiasa dengan pengalaman yang dialaminya langsung untuk meningkatkan keterampilan proses sains yang diamati dengan dilakukan siswa secara terusmenerus. Peningkatan keterampilan proses sains siswa tersebut juga sejalan dengan pernyataan (Bahrudin, 2016) yang menyatakan bahwa penerapan model IDL terbimbing efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan (Marisyah, 2016) bahwa Model pembelajaran yang berpusat pada siswa efektif dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Tabel 13 Ketuntasan hasil belajar siswa Ketuntasan hasil belajar siswa Siklus I Siklus II Siswa tuntas 18 siswa 28 siswa Total Siswa 29 siswa 29 siswa Persentase 62% 96.6% Indikator Ketuntasan 70% 70% Keterangan Belum tuntas Tuntas Dari Tabel 13 di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang memenuhi ketuntasan individu sebanyak 18 siswa dari 29 siswa yang menjadi subjek penelitian dengan ketuntasan klasikal sebesar 62%. Hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu ketuntasan klasikal hasil belajar siswa 70%. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran dengan model IDL masih baru bagi siswa sehingga siswa perlu beradptasi terlebih dahulu dengan sistematika pembelajaran. Hal lain yang menjadi penyebab belum mencapainya persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu sebagian siswa belum mantap memahami soal latihan karena pada siklus I guru tidak sempat meminta siswa menuliskan hasil pekerjaan latihan siswa di papan tulis yang bisa dikoreksi 138
14 bersama jika terjadi kekeliruan. Ketidaksempatan guru untuk meminta siswa menuliskan hasil belajarnya di papan tulis karena belum maksimalnya guru dalam mengelola waktu saat melaksanakan pembelajaran. Meningkatnya hasil belajar siswa tersebut sesuai dengan teori kontruktivis dikembangkan oleh piaget (Sanjaya, 2006) pada pertengahan abad 20 yaitu pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah memiliki kemampuan untuk mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dikontruksi sendiri maka akan menjadi pengetahuan yang lebih bermakna; Piaget menyatakan bahwa pengetahuan yang terbentuk melalui proses pengalaman langsung memberikan kekuatan pada pengetahuan kognitif. Bruner juga menyatakan (Dahar, 2006) Pengetahuan yang dihasilkan dengan belajar penemuan konsep secara langsung menunjukkan beberapa kelebihan. Diantaranya yaitu: pengetahuan tersebut bertahan lama atau lebih lama dalam ingatan atau lebih mudah diingat bila dibandingkan dengan pengetahuan yang dihasilkan dengan cara-cara lain. Hasil belajar dengan konsep penemuan memberikan dampak transfer ilmu yang lebih baik daripada hasil belajar lainnya. Secara umum belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan siswa untuk berpikir secara bebas dalam mengembangkan pengetahuannya. Didukung pleh dua teori para ahli di atas, menyatakan bahwa belajar dengan cara penemuan akan lebih maksimal hasilnya. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini, yang menyatakan bahwa dengan diterapkannya model IDL (pembelajaran yang berpusat pada siswa) dapat memberi dampak pada meningkatnya keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Meningkatnya hasil belajar siswa tersebut sejalan dengan (Kurniawati, 2016) yang menyatakan bahwa penerapan model inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil yang diperoleh tersebut juga sejalan dengan pernyataan (Audina, 2017) bahwa model guided inquiry discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis penelitian maka diperoleh simpulan bahwa cara meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa kelas X-1 SMAN 10 Banjarmasin melalui 139
15 penerapan model Inquiry Discovery Learning (IDL) Terbimbing yaitu: 1) Pada fase 1 guru perlu mengorientasikan masalah akademik dalam kehidupan yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari pada proses belajar siswa dalam kelas untuk memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Pada fase 2 guru membimbing siswa secara intensif dalam merancang percobaan seperti merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, mengenali alat dan bahan, dan memahami prosedur percobaan. Guru juga memberikan perhatian khusus kepada siswa yang sedikit bermasalah dengan hasil maupun proses pembelajaran 3) Pada fase 3 guru perlu membimbing siswa dalam menyiapkan alat dan bahan, melakukan percobaan, mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, serta guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan proses dan hasil percobaannya serta guru memberi tambahan mengenai hal-hal yang masih kurang dalam percobaan tersebut. 4) Pada fase 4 guru perlu membimbing siswa dalam mengerjakan soal Abstraksi, guru meminta perwakilan siswa untuk menuliskan jawabannya di papan tulis, serta guru mengoreksi jawaban siswa di papan tulis dan meluruskan jawaban siswa jika terdapat hasil yang keliru. 5) Pada fase 5 guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan menjawab pertanyaan di awal pembelajaran. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil temuan penelitian sebagai berikut: 1) Keterlaksanaan RPP model IDL Terbimbing pada siklus I pertemuan 1 (76.9%), pertemuan 2 (83.5%), dan pada siklus II pertemuan 3 (93.6%) serta pertemuan 4 (95%). Secara umum keterlaksanaan RPP berkategori sangat baik. 2) Penerapan Model IDL Terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada aspek mengidentifikasi variabel, merumuskan hipotesis, membuat kesimpulan dan menganalisis data pada setiap siklusnya. 140
16 3) Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dengan diterapkannya model IDL terbimbing yaitu pada siklus I sebesar 62% dan pada siklus II sebesar 96.6%, sehingga dinyatakan tuntas secara klasikal. DAFTAR PUSTAKA Audina, M., jamal, M. A., & Misbah, M. (2017). Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Dengan Menggunakan Model Guided Inquiry Discovery Learning (GIDL) Di Kelas X PMIA-2 SMAN 3 Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 1(1), Bahrudin, B., Zainuddin, Z., & Suyidno, S. (2016). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Dengan Menerapkan Model Inquiry Discovery Learning. (IDL) Terbimbing. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 1(3), Dahar, R W. (2011). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Djamarah, S B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Fahrudin, M. F. N., Subekti, H., & Anggaryani, M. (2014). Implementasi Model Guided Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains pada Materi Kalor dan Perpindahannya. Jurnal Pendidikan Sains e-pensa, 2, Kurniawati, D. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dilengkapi LKS Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar Pada Materi Pokok Hukum Dasar Kimia Siswa Kelas X MIA 4 SMA N 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Kimia, 5(1), Marisyah, M., Zainuddin, Z., & Hartini, S. (2016). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Fisika Kelas VIII B SMPN 24 Banjarmasin Melalui Model Inkuiri Terbimbing. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 4(1), Markawi, N. (2015). Pengaruh Keterampilan Proses Sains, Penalaran, Dan Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Formatif, 3(1), Muslim, K. (2015). Pengaruh Model Inkuiri Ilmiah Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP Pada Materi Kalor Dalam Kehidupan. EDUSAINS. 7(1), Permendiknas. (2006). Undang-undang Nomor 23 Tahun Kementerian RI. Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sarah, S., & Ngaisah, S. (2016). Penggunaan Modul Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Karakter Mandiri Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 3(2). 141
17 Sudrajat, A., Zainuddin, Z., & Misbah, M. (2017). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X MA Muhammadiyah 2 Al Furqan Melalui Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 1(2), Supardi. (2015). Penilaian Autentik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Suyidno & Muhammad Arifuddin Jamal. (2011). Pembelajaran Inovatif Berdasarkan Tingkat Otonomi Siswa. Banjarmasin: Unlam. Ubaidillah, M. (2016). Pengembangan LKPD Fisika Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Edu Fisika, 1(2), Viera A J. (2005). Understanding Interobserver Agreement: The Kappa Statistic. Reseach Series, 37(5), Widoyoko, E. (2016). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 142
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING Bahrudin, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN Ika Widya Elnada, Mastuang, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X MA MUHAMMADIYAH 2 AL FURQAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X MA MUHAMMADIYAH 2 AL FURQAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Ahmad Sudrajat, Zainuddin, Misbah Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Abdul Karim, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol. 8, No.1, 2017, 43-51 43 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS Improving Students
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Riska Asyari Putri, Mastuang, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin rsksyrptr@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG Muhammad Rizhan, M. Arifuddin Jamal, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah
PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Retno Megawati 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG Muhammad Rizhan, M. Arifuddin Jamal, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciLisda Karmila, Zainuddin, dan Syubhan An nur Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat
IMPROVING SCIENCE PROCESS SKILLS CLASS XI IPA 1 MAN 3 BANJARMASIN INQUIRY DISCOVERY LEARNING (IDL) GUIDED BY OPERATION OF MODEL MATERIAL IN TEACHING IMPULSE AND MOMENTUM Lisda Karmila, Zainuddin, dan Syubhan
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.3, Oktober 2017
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA 4 SMAN 11 BANJARMASIN Ulul Hasan Komariah, M. Arifuddin, Misbah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciSally Ahliha, Mastuang, Andi Ichsan Mahardika Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 26 BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM SETTING PENGAJARAN LANGSUNG Sally Ahliha, Mastuang, Andi Ichsan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERUMUSKAN DAN MENGUJI HIPOTESIS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE PRAKTIKUM
ISSN: 2338-1027 Jurnal Wahana Pendidikan Fisika (2017) Vol.2 No.1 50-55 Februari 2017 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERUMUSKAN DAN MENGUJI HIPOTESIS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER
PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER Arini Kurniawati 1, Suripto 2, Warsiti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE Nurul Hidayah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Albertus D Lesmono, Supeno, Tita Riani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU APPLICATION METHODS DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN LEARNING IPA INTEGRATED Dahyana
Lebih terperinciWardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI MTs 1) Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1)
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB. MALANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh : Emmy Suaida, emisuaida@gmail.com
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciSanti Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...
1 Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika) dengan Model Pembelajaran Inkuiri disertai LKS Terbimbing pada Siswa Kelas 8A SMPN 10 Jember Tahun 2014/2015 Improving Science (Physics) Learning
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA Hari Aningrawati Bahri* ABSTRACT This research is Classroom Action
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING Bera Tri Handayani, M. Arifuddin, Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat bera.handayani@gmail.com
Lebih terperinciSherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1
19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1 Tumijajar semester ganjil pada pokok bahasan Impuls dan Momentum tahun pelajaran
Lebih terperinciNoorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Elly Suryani SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: m.ellysuryani@gmail.com Abstract: The purpose of this study to
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSEDURAL SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 31 BANJARMASIN MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSEDURAL SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 31 BANJARMASIN MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA Dandan Wicaksono, M. Arifuddin, Misbah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Mustimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciTjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN LKS INKUIRI PADA SISWA KELAS XI-TPHP SMK PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinciIMPROVING THE RESULT OF STUDY VII E GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 26 BANJARMASIN USING PROBLEM SOLVING METHOD IN DIRECT INTRUCTION SETTING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 26 BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM SETTING PENGAJARAN LANGSUNG Sally Ahliha, Mastuang, Andi Ichsan
Lebih terperinciRoma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SINABOI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) e-mail
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS X MS3 SMAN 2 BANJARMASIN PADA MATERI GERAK MELINGKAR MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERMETODE PEMECAHAN MASALAH Rina Refiana, M. Arifuddin Jamal, Sri Hartini Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinciPENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN
Peningkatan Contextual Teaching... (Marfianingsih) 229 PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN APPLICATION OF CONTEXTUAL
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Sutarmi 1,Triyono 2, Harun Setya Budi 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret,
Lebih terperinciLINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II
3.388 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016 LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II ENVIRONMENT TO IMPROVE PROCESS SKILLS AND
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP Nuria, Edy Tandililing, Hamdani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak Email:
Lebih terperinciAkbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...
1 Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Energi Panas dan Bunyi Melalui Penerapan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas IV B MI Muhammadiyah Sidorejo Tahun Pelajaran 2013/2014 (Increased interest
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL GENERATIF LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL GENERATIF LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Fitriani, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin, Fitriani.fisika@yahoo.co.id
Lebih terperinciDarmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII 2 SMPN 2 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Darmawati, Imam
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,
Lebih terperincip-issn : e-issn :
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN EKSPONEN DAN LOGARITMA SISWA KELAS X BKJ1 Setya Prihatiningtyas SMK Negeri 5 Jember setyaprihatiningtyas@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU Trieska Rizky Putri, Hendri Marhadi, Zulkifli hendri.m29@yahoo.co.id, triskarizky@yahoo.com
Lebih terperinciPrakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister
1 Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi Melalui Penerapan Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi dengan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Biologi (Sub Materi Pokok
Lebih terperinciAmelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciMachthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...
1 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Rogotrunan 01 Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015
Lebih terperinciISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg
ISSN 0216-3241 181 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 SELEMADEG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh I Dewa Made
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI BAIQ HIDAYAH E1R113012 PROGRAM
Lebih terperinciAidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TAMBAN PADA MATERI AJAR KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Aidha Yuliandary, Zainuddin,
Lebih terperinciMeningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Jurnal Office, Vol.3, No.1, 2017 Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Hamran Program Studi
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA Meri Yuniarsih Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl. Bandara Fatmawati e-mail: meri_yuniarsih@gmail.com Abstract: his study aims to determine
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU Irene Zebue SMP Negri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: This study aims to determine the application of inquiry learning
Lebih terperinciFatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 4 TAPUNG Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani
Lebih terperinciBIOLOGY EDUCATION FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU
1 THE IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE STUDENT SCIENCE SKILL PROCESS IN SCIENCE SUBJECT AT CLASS VII G SMPN 23 PEKANBARU IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 Endah Kurnia Sari, Dr.Evi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD INPRES 2 KAYUMALUE NGAPA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD INPRES 2 KAYUMALUE NGAPA Erlina 1, Amram Rede dan Sahrul Saehana 2 1 (Mahasiswa Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinciABSTRAK. Keyword: Learning outcomes; physics; learning model; contextual; quantum teaching
PENINGKATAN PRESTASI FISIKA MATERI GERAK LURUS BERATURAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA PAPAN LUCUR PADA SISWA KELAS XE SMAN 1 RANDANGAN (Perfomance Improvement Motion Matter
Lebih terperinciPendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman
Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman 106-116 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X5 SMA N 6 SURAKARTA
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI Desi Dewi Pratama, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING Seminar Nasional Pendidikan IPA Zainuddin zinuddin_pfis@unlam.ac.id
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang
Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang merlin_dylan@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research is to improve science learning
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TAMBAN PADA MATERI AJAR KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Aidha Yuliandary, Zainuddin,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Hendra Setiawan, M. Arifuddin Jamal, Abdul Salam M Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM Almira Ulimaz Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciDepartment of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau
1 THE IMPLEMENTATION OF LEARNING METHOD PLANE PROBLEM TO IMPROVE ACTIVITY AND RESULT OF STUDENT LEARNING ON THE SUBJECT SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT IN CLASS XI MIA 2 SMA ISLAM AS-SHOFA PEKANBARU
Lebih terperinciMELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK
MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU Dina Laras Sati, Rosane Medriati dan Nyoman Rohadi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN Hias Bersih Dakhi SD Negeri 074038, kota Gunungsitoli Abstract: Problems observed in this study is the low learning outcomes
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS
PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS Sanusi GURU SMP Negeri 10 Tambun Selatan Abstract: The researcher tries to solve problem of studying mathematic
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD 167648 KOTA TEBING TINGGI Sabaria Haloho Guru SD Negeri 167648 Kota Tebing Tinggi Surel : sabaria.haloho@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM POSING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM POSING DALAM SETTING COOPERATIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X 2 SMA NEGERI 10 BANJARMASIN Intan Rias Rindang Sari, Zainuddin, Abdul
Lebih terperinciPENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA
Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Heni Sri Wahyuni Prodi Pendidikan Guru
Lebih terperinciPendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SAINS II MELALUI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR EFFORTS TO INCREASE LEARNING OUTCOMES OF CHEMICAL ACID
Lebih terperinciINTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciRahmawati et al., Metode Problem Solving...
Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama Di SD Darul Hikmah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU
PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU 1 Rika Novelia, 2 Dewi Rahimah, 3 M. Fachruddin S 1,2,3
Lebih terperinciDeztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM CENTERED LEARNING (PCL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR KELAS VII A SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 14 JEMBER TAHUN
Lebih terperinci