Aidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
|
|
- Verawati Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TAMBAN PADA MATERI AJAR KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Aidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak: Rendahnya hasil belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Tamban terhadap pelajaran fisika mendorong perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Tamban pada materi ajar kalor menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Tujuan secara umum, yaitu mendeskripsikan:(1) keterlaksanaan RPP (2) keterampilan sosial siswa (3) hasil belajar siswa (4) respon siswa. Penelitian ini menggunakan alur penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus, dimana setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, angket dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis secara deskritif kualitatif dan deskritif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan: (1) keterlaksanaan RPP pada siklus I, II dan III, yakni sebesar 88%; 92% dan 100%. (2) ketuntasan siswa secara klasikal pada siklus I, II dan III masing-masing sebesar 74%; 83%; dan 96%. (3) keterampilan sosial siswa pada siklus I, II dan III, yakni sebesar 89 %, 96% dan 98% dengan kategori sangat baik. (4) respon siswa terhadap proses pembelajaran kooperatif tipe TAI banyak memberikan respon yang positif dengan katagori baik. Diperoleh simpulan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi ajar kalor efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Tamban. Kata kunci : Hasil belajar, kooperatif, TAI, kalor. PENDAHULUAN Pembelajaran IPA memiliki peranan penting dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan intelektual. Oleh karena Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
2 itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 menetapkan bahwa salah satu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaran sains SMP sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 adalah melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan, pengukuran dalam tabel, dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh. SKL tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas guru mitra yakni kelas VIIB SMPN 1 Tamban,ketuntasan hasil belajar sebesar 65% dari 23 siswa yang tidak tuntas dengan memperoleh nilai sesuai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah yakni untuk ketuntasan individu sebesar 65 dan ketuntasan klasikalnya 75% dari nilai 65. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa guru lebih sering menggunakan metode caramah tanpa melibatkan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, sehingga mengakibatkan ketidak pahaman siswa pada materi ajar serta menurunnya ketuntasan hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Salah satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
3 dan diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukan. Hasil penelitian Slavin menyatakan bahwa metode kooperatif yang memusatkan pada proses belajar dalam kelompok dan bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. Proses ini membantu siswa menentukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang tidak dapat ditemui pada metode konvensional. Menurut penelitian Agusrizani (2010), Aina (2011) dan Jahriati (2012) menunjukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 2) Mendeskripsikan hasil belajar siswa; 3) Mendeskripsikan keterampilan sosial siswa; 4) Mendeskripsikan respon siswa.berdasarkan uraian di atas, untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian yang dilakukan berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 1 Tamban Pada Materi Ajar Kalor Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Karena dalam penelitian ini untuk mengatasi adanya masalah yang ada dalam kelas VIIB SMP Negeri 1 Tamban berkaitan dengan hasil belajar siswa yang masih rendah pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Tamban. Subjek penelitian adalah peneliti sekaligus Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
4 guru dan siswa kelas VIIB SMP Negeri 1 Tamban tahun ajar yang berjumlah 23 orang siswa. Tempat penelitian adalah SMP Negeri 1 Tamban Jl.Purwosari 1 Ds.Sidorejo kec. Tamban Kab. Batola Kode Pos pada materi ajar Kalor. Penelitian ini dilaksanakan Juli sampai Desember Plan Action/ Observation Reflective Revised Plan Action/ Observation Reflective Revised Plan Action/ Observation Gambar 1 Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins (Arikunto, 2010) Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data adalah sebaagai berikut: (1) Merekam keterlaksanaan RPP selama pembelajaran dengan menerapkan LPK-RPP. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
5 (2) Merekam hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menerapkan THB. (3) Merekam keterampilan sosial siswa (aktivitas siswa) setelah pembelajaran dengan menerapkan LP-KSS. (4) Merekam respon siswa setelah pembelajaran dengan menerapkan A-RS. (5) Merekam keefektifan pembelajaran dengan menentukan kategori LPK-RPP, THB-Produk, LP-KSS dan A-RS minimal baik. Prosedur Penelitian Tindakan Siklus I Rencana Awal (plan) Memberikan pengetahuan awal dengan memotivasi siswa, mempersiapkan kisi-kisi tes hasil belajar pada materi ajar kalor, mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan materi ajar, mempersiapkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), mempersiapkan Tes Hasil Belajar (THB), mempersiapkan instrumen pembelajaran berupa lembar observasi keterlaksanaan RPP dan lembar keterampilan sosial siswa, yang diamati oleh 2 orang pengamat, mempersiapkan dokumentasi. Tindakan (Action) Tindakan dalam penelitian harus berhati-hati dan merupakan tindakan praktis yang terencana. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, dan sebagai pengajar adalah peneliti sendiri. Skenario pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun pada tahap perencanaan Pada siklus I kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 oktober 2012 dengan jumlah siswa sebanyak Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
6 23 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru dibantu dengan 2 pengamat keterlaksanaan RPP dan keterampilan sosial siswa adalah Ibu Sri Kundari, S.Pd sebagai pengemat 1 dan Noorhidayati sebagai pengamat 2.pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar yang berlangsung dikelas. Pengamatan (observation) Pengamatan dilakukan terhadap keterlaksanaan RPP, keterampilan sosial siswa dan hasil belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar di kelas. Selama melakukan penelitian, observasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasikan implementasi tindakan yang diberikan kepada subjek. Pada penelitian dilakukan observasi oleh observer (guru mitra dan teman sejawat) tentang keterlaksanaan RPP dan pengelolaan pembelajaran guru, setelah proses pembelajaran dilakukan tes hasil belajar. Refleksi (reflection) Berdasarkan hasil pengamatan keterlaksanaan RPP dan hasil evaluasi pada siklus I serta saran dari observer. ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi pada siklus I, serta saran yang diterima menjadi solusi pada siklus berikutnya. Berikut ini hasil refleksi siklus I dan rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Tindakan Siklus II Rencana Awal (plan) Perencanaan pelaksanakan tindakan siklus II dilakukan berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I. Oleh karena itu pembelajaran siklus ini lebih menitikberatkan pemahaman pembelajaran yang masih lemah oleh siswa dan melanjutkan pembelajaran yang belum selesai. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
7 Tindakan (Action) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini dirancang berdasarkan refleksi pada siklus I. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai Sintak pembelajaran kooperatif tipe TAI sesuai dengan setiap fasenya. Pengamatan (observation) Pengamatan dilakukan pada siklus II dengan pengematan yang sama seperti siklus I dengan membandingkanya dan melihat perbedaan apa yang terlihat untuk pelaksanaan pada siklus selanjutnya. Refleksi (reflection) Berdasarkan hasil pengamatan keterlaksanaan RPP dan hasil evaluasi pada siklus II serta saran dari observer ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi pada siklus II, serta saran yang diterima menjadi solusi pada siklus berikutnya. Berikut ini hasil refleksi siklus II dan rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus III. Tindakan Siklus III Rencana Awal (plan) Perencanaan pelaksanakan tindakan siklus III dilakukan berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus II. Oleh karena itu pembelajaran siklus ini lebih menitikberatkan pemahaman pembelajaran yang masih lemah oleh siswa dan melanjutkan pembelajaran yang belum selesai dan untuk pembelajaran selanjutnya. Tindakan (Action) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini dirancang berdasarkan refleksi pada siklus II. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai Sintak pembelajaran kooperatif tipe TAI sesuai dengan setiap fasenya. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
8 Pengamatan (observation) Pengamatan dilakukan pada siklus III dengan pengamatan yang sama seperti siklus I dengan membandingkanya dan melihat perbedaan apa yang terlihat untuk pelaksanaan pada siklus selanjutnya. Refleksi (reflection) Berdasarkan hasil pengamatan keterlaksanaan RPP dan hasil evaluasi pada siklus II serta saran dari observer ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi pada siklus II, serta saran yang diterima menjadi solusi pada siklus berikutnya. Berikut ini hasil refleksi siklus II dan rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Keterlaksanaan RPP Tabel 1 Hasil Keterlaksanaan RPP Penilaian Keterlaksanaan Kategori Reliabilitas Siklus 1 88 % Sangat Baik 97% Siklus 2 92 % Sangat Baik 98% Siklus 3 100% Sangat Baik 100% Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan guru mengelola model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siklus 1,2 dan 3 mengalami peningkatan dan rata-rata berkategori sangat baik, peneliti yang bertindak sebagai guru telah mampu beradaptasi dengan siswa dan mengelola pembelajaran dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI meningkat setiap siklusnya, dimana pada siklus 1 sebesar 88% Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
9 (sangat baik), siklus 2 sebesar 92%(sangat baik), dan siklus 3 sebesar 100% (sangat baik dan sempurna). Tes Hasil Belajar Hasil belajar siswa yang diperoleh dari penelitian ini adalah siswa yang mencapai ketuntasan individual pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar siswa secara klasikal 74% dari 23 siswa dimana 17 siswa tuntas secara individual dan 6 siswa belum tuntas. Pada siklus I ini ketutasan klasikalnya berada dibawah ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 85%. Untuk siklus 2 yang mencapai ketuntasan individual sebanyak 19 siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 83%. Hasil evaluasi ketuntasan belajar siswa pada siklus ini dapat dikatakan tuntas karena hampir memenuhi ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 85% dimana hal tersebut memenuhi indikator keberhasilan. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 3 dapat dikatakan sangat baik dan tuntas, hal ini dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 96% yang naik sebesar 22% dari siklus 1, dimana dari 23 siswa yang mengikuti ada 22 siswa yang tuntas secara individual. Hasil evaluasi ketuntasan belajar siswa pada siklus ini dapat dikatakan tuntas dan sudah memenuhi indikator keberhasilan. Tabel 2 Hasil Belajar Siswa Siklus Ketuntasan Individual Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Klasikal Jumlah Siklus % 23 Siklus % 23 Siklus % 23 Keterampilan Sosial Siswa Keterampilan sosial siswa digunakan untuk melatih siswa aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat saling bekerja sama Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
10 dalam kelompok dan dapat menghargai pendapat orang lain. Keterampilan sosial siswa ditekankan pada 4 aspek, (a) mendengarkan secara aktif, (b) mengemukakan pendapat dalam pembelajaran, (c) saling bekerja sama dalam kelompok dan (d) mengajukan pertanyaan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh 2 orang pengamat, kekurangan yang didapatkan pada pengajaran ini adalah ada beberapa orang siswa yang cenderung bercanda dengan teman sebangkunya sehingga waktu yang dialokasikan kurang sesuai. Setiap aspek dinyatakan dengan kategori tidak baik untuk 1, kurang baik untuk 2, cukup baik untuk 3 dan baik untuk 4. Pada siklus I diperoleh persentase rata-rata sebesar 86% dan dinyatakan dengan kategori baik. Pada siklus II diperoleh persentase rata-rata sebesar 96% dan dinyatakan dengan kategori baik. Pada siklus III diperoleh persentase rata-rata sebesar 98% dan dinyatakan dengan kategori baik. Tabel 3 Keterampilan Sosial Siswa Aspek Aktivitas Siswa Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Mendengarkan / Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif memperhatikan penjelasan guru Mendengarkan/memperhatika Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif n penjelasan siswa lain Membaca materi ajar Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif Mengerjakan latihan Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif Saling bekerja sama dgn Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif siswa lain Melakukan percobaan Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif Mempresentasikan hasil diskusi Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif Respon Siswa terhadap Pembelajaran Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
11 Respon siswa adalah nilai tanggapan siswa berupa minat terhadap pembelajaran kooperatif tipe TAI, yang direkam dengan angket respon siswa, dan selanjutnya dikategorikan sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju. Respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi ajar kalor dikelas VIIB SMP Negeri 1 Tamban secara umum dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 3,51. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI, peneliti membagikan angket kepada siswa pada hari sabtu 20 oktober 2012 diakhir penelitian dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang. Angket terdiri dari 2 aspek yaitu pernyataan yang positif dan pernyataan yang negatif. Tabel 4 Respon Siswa Respon siswa Rata-rata Kategori 3.51 Baik Berdasarkan hasil angket respon, didapatkan bahwa persentase dari pertanyaan positif sebesar 79% dan untuk pernyataan negatif sebesar 58%. Semua aspek yang diteliti tersebut berkategori baik, hal ini menunjukkan bahwa minat siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan peneliti sudah cukup bagus dan model ini dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru untuk mengajar di kelas. Respon siswa yang positif dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yang efektif dan kondusif. Dalam proses pembelajaran ada berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya respon siswa, yaitu guru, materi, metode pembelajaran, waktu dan fasilitas pembelajaran. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
12 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan temuan hasil penelitian, diperoleh simpualn bahwa keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Tamban pada materi ajar kalor berkategori efektif. Saran Saran yang disampaikan penelti pada akhir laporan ini adalah sebagai berikut: (1) Memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya dengan penerapan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) meningkatkann hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sempurna. (2) Untuk peneliti berikutnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, peneliti perlu terlebih dahulu menganalisis kesesuaian penerapannya, terutama dalam hal karakteristik siswa, alokasi waktu serta media pembelajaran yang akan digunakan. Agar lebih memperhatiakan siswa yang masih bermasalah dalam hal menganalisis penerapan rumus dalam bentuk soal hitungan. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
13 DAFTAR PUSTAKA Agusrizani, E Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Assisted Individualization (TAI) pada Materi Ajar Listrik Dinamis di SMA Negeri 6 Banjarmasin. Skripsi Sarjana. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin: Tidak Dipublikasikan Aina, Noor Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Efektif Dalam Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas VII A SMP Negeri 9 Banjarmasin Pada Materi Ajar Cahaya. Skripsi Sarjana. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin: Tidak Dipublikasikan. Arikunto, S Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Aditya Media, Yogyakarta. Depdiknas Peraturan Menteri Nasional Nomor 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Jahriati, Rizky Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B SMP Negeri 1 Tamban Pada Materi Ajar Kalor Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Asissted Individualization (TAI). Skripsi Sarjana. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin: Tidak Dipublikasikan Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 TAMBAN PADA MATERI AJAR KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Aidha Yuliandary, Zainuddin,
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL GENERATIF LEARNING (GL) PADA MATERI AJAR WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA Winda Ariani, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) Muhammad Muslim, Zainuddin, dan Syubhan An nur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Uchiem007@yahoo.co.id
Lebih terperinciSiti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Abdul Karim, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciSiti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS Rezeki Apriliana Puteri, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Prodi Pend. Fisika FKIP
Lebih terperinciNoorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno FKIP Unlam
Lebih terperinciSuci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR ZAT DAN WUJUDNYA MELALUI PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Hendra Setiawan, M. Arifuddin Jamal, Abdul Salam M Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hadiyanti Ulfah, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI Desi Dewi Pratama, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Nurfitri Purnamasari, Zainuddin, dan Suyidno Pendidikan Fisika FKIP Unlam,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG Muhammad Rizhan, M. Arifuddin Jamal, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar
28 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa adalah 24 siswa yang terdiri dari 9 siswa
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar
19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari
Lebih terperinciGambar 3.1. Riset Aksi Model John Elliot 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian PTK ini terdiri dari dua siklus dan diawali
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS X MS3 SMAN 2 BANJARMASIN PADA MATERI GERAK MELINGKAR MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERMETODE PEMECAHAN MASALAH Rina Refiana, M. Arifuddin Jamal, Sri Hartini Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu Action Research yang dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2008:
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII-A MTS AL HAMID BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII-A MTS AL HAMID BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI Widha Nur Hasnah. Arifuddin Jamal, Sri Hartini Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
Lebih terperinciJurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN Ika Widya Elnada, Mastuang, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL GENERATIF LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL GENERATIF LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Fitriani, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin, Fitriani.fisika@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG Muhammad Rizhan, M. Arifuddin Jamal, dan Sri Hartini Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melaksanakannya di salah satu sekolah lokasi PLP yaitu di SD N Sukarame yang beralamat di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN Latifah Kurnia, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika
Lebih terperinciSri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Siti Saidah, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP Nuria, Edy Tandililing, Hamdani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak Email:
Lebih terperinciJurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI-IPA 3 SMA NEGERI 1 PULUNG PONOROGO Nila Oktamia 1, Wartono 2, Bambang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII, merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran biologi disekolah. Sistem gerak merupakan
Lebih terperinciFrekuensi Persentase Rata-rata Selang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan kimia, Jurusan PMIPA,FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 137-143 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Siti Fatimah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian difokuskan kepada kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiono (2012: 3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE Nurkhatimah, Zainuddin, dan Sri Hartini Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin khatimah02@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Prendergast ( 2002 ) menyatakan penelitian tindakan kelas merupakan
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 3 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research). Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai sebuah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dan Dsain Penelitian Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas ( Class Room Action ). Pada intinya penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action Research). Menurut Wardhani (2008:1.15) Penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING Bahrudin, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam IPA itu sendiri, tetapi pada dasarnya juga bertujuan untuk membantu
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 3 MAN 3 BANJARMASIN MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 3 MAN 3 BANJARMASIN MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL Siti hadijah, Muhammad Arifuddin Jamal, Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA Herda Septina, Sri Hartini, Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian PTK ini terdiri dari dua siklus dan diawali dengan pra siklus. Setiap siklus terdiri
Lebih terperinciJasmanyah76.wordpress.com
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
10 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV pada semester I (ganjil) Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 38
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan pada SMP Negeri 6 Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Laksmana Malahayati No.09 Teluk Betung Selatan 2. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Sedangkan objek
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR Norhasanah, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.4, No.1, April 2013, hlm. 71-78 71 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom Action Reserch). Penelitian tindakan kelas (PTK)
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMAN 10 BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI FLUIDA STATIS
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMAN 10 BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI FLUIDA STATIS Julita Lailatul Jannah, Zainuddin dan Mastuang Program Studi
Lebih terperinci: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, setting penelitian dan subjek penelitian, sasaran penelitian, data dan cara pengambilannya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani (1998: 13), penelitian tindakan kelas merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA SMP POKOK BAHASAN PEMUAIAN ZAT
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.2, No.1, April 2011, hlm. 19-24 19 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA SMP POKOK BAHASAN PEMUAIAN ZAT Mustika Wati dan Lisda
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no 2 Juni 2016
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSEDURAL SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X 3 SMA NEGERI 10 BANJARMASIN Dessy Laila Kamsinah, M. Arifuddin Jamal,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V Luki Puspitasari¹, Suhartono², Ngatman³ PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinci