LAMA PEMULIHAN VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.
|
|
- Sukarno Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMA PEMULIHAN VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) Marlina Kamelia 1 Siti Adha Sari 2 1,2 Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung Jl. Letnan Kolonel H. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung 1 marlinakamelia21@gmail.com Abstrak Alat kontrasepsi bagi pria merupakan salah satu bentuk partisipasi dalam menyukseskan program keluarga berencana. Upaya pengembangan alat kontrasepsi alami bagi pria diantaranya dengan menggunakan bahan-bahan dari alam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian ekstrak kayu secang terhadap viabilitas spermatozoa mencit jantan (Mus musculus L.) dan waktu yang tepat dari proses pemulihan viabilitas spermatozoa mencit jantan (Mus musculus L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Perlakuan pada penelitian ini berupa ekstrak secang dengan konsentrasi yaitu 25mg/30BB dan 50mg/30BB dengan waktu pemulihan mulai dari 10 hari, 15 hari, 20 hari dan 25 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.). pada mencit jantan (Mus musculus L.). berpengaruh menurunkan viabilitas spermatozoa dan membutuhkan waktu lebih dari 25 hari untuk memulihkan viabilitasnya kembali ke keadaan normal. Kata Kunci : viabilitas, spermatozoa, secang, kontrasepsi Abstract Contraceptive for men is one form of participation in the successful family planning programs. Natural birth control development effort for a man among them using materials from nature. The purpose of this research is to know the effect of wood extracts of caesalpinia sappan against granting the viability of mice male spermatozoa (Mus musculus L.) and the exact time of the process recovery of viability mice male spermatozoa (M. musculus L.). The methods used in this research is an experiment. Treatment on this research is extracts of Caesalpinia sappan with concentration i.e. 25mg/30BB and 50 mg/30bb with recovery time range from 10 days, 15 days, 20 days and 25 days. The data obtained were analyzed using quantitative descriptive data analysis. The results showed the appplication of extracts Caesalpinia sappan L. to male mice effected of lowering the viability of spermatozoa and take more than 25 days to recover viability returned to a normal condition. Keyword: viability, spermatozoa, Caesalpinia sappan L., contraseptive 1. PENDAHULUAN Di negara berkembang jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi, tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika berkualitas rendah [1]. Indonesia merupakan negara padat penduduk yang setiap tahunnya meningkat. Untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut pemerintah mencanangkan Program 171
2 Keluarga Berencana. Salah satu usaha yang dilaksanakan adalah penyediaan sarana kontrasepsi bagi pria dan wanita. Penggunaan kontrasepsi pada prinsipnya adalah untuk mencegah terjadinya pembuahan atau peleburan antara sel sperma pria dengan sel telur wanita [2]. Namun pada kenyataannya proporsi penggunaan kontrasepsi sebagian besar dilakukan oleh para wanita. Hal ini karena terbatasnya alat kontrasepsi pria. Penggunaan alat kontrasepsi pria berupa kondom memiliki efek samping paling serius pada individu yang memiliki alergi terhadap lateks yang tidak diketahui. Sedangkan metode vasektomi merupakan faktor resiko terjadinya kanker prostat [2]. Adanya kekurangan dan efek samping yang ditimbulkan oleh metode kontrasepsi pria tersebut mendorong para peneliti untuk mencari dan menemukan suatu sumber bahan kontrasepsi dari bahan alami, terutama dari tanaman. Belum banyak penggunaan tanaman obat tradisional yang digunakan sebagai obat antifertilitas oral pada pria. Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah, tanaman dengan mudah dapat tumbuh di tanah kita. Berbagai jenis tanaman dengan bentuk, struktur dan fungsinya yang beranekaragam memberikan keistimewaan tersendiri bagi negara dan bangsa Indonesia. Beberapa tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, bahan bangunan, obat-obatan, dan bahkan tumbuh sebagai penyeimbang dan pelestari alam. Masyarakat saat ini sedang mengembangkan usaha mengolah tanaman Indonesia menjadi bahan obat-obatan tradisional dan sebagian besar dari masyarakat menyebutnya sebagai jamu. Jamu pada perkembangannya telah banyak dimodifikasi dalam berbagai bentuk, dapat berupa bubuk, serbuk yang direndam dengan air maupun pil. Salah satu tanaman yang telah diketahui memiliki khasiat sebagai kontrasepsi alamiah adalah kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Senyawa yang terkandung dalam kayu secang yaitu brazilin, alkaloid, plavonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid [3]. Pada beberapa penelitian terdahulu didapatkan bahwa ekstrak kayu secang mengandung senyawa yang menyebabkan infertilitas bagi pria dengan mengganggu faktor penting fertilitas pria yaitu tempat berlangsungnya spermatogenesis dan proses spermatogenesis. Ekstrak kayu secang mempengaruhi struktur anatomi tubulus seminiferus testis tikus putih [4]. Ekstrak kayu secang juga berpengaruh terhadap penurunan jumlah viabilitas spermatozoa mencit jantan [5]. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi masyarakat maupun pihak-pihak yang membutuhkan tentang penggunaan bahan alam sebagai alat kontrasepsi alami bagi pria, sebagai sumbangan pemikiran bagi guru dalam rangka pendalaman sub konsep sistem reproduksi Sekolah Menengah Atas kelas XI semester genap dan bagi peserta didik yaitu sebagai alternatif bahan sumber belajar dan pengayaan praktikum biologi materi sistem reproduksi supaya peserta didik dapat berlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi berbagai masalah dan membuat peserta didik dapat berfikir kreatif. 2. METODE Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung dan Laboratorium Pathologi Balai Veteriner Lampung. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian ekstrak kayu secang fraksi etanol yang terdiri dari 2 kelompok dosis (P1 = dosis 25mg/30gBB dan P2= dosis 50mg/30gBB). Parameter yang diukur yaitu waktu pemulihan serta jumlah spermatozoa (hidup dan mati). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Dan disajikan dalam bentuk grafik. 172
3 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) pada mencit jantan (Mus musculus L.) dapat menurunkan viabilitas spermatozoa untuk semua perlakuan dibandingkan dengan kontrol. Penurunan ini sangat tajam terjadi pada semua perlakuan dosis, baik dengan dosis ekstrak kulit kayu secang rendah 25mg/30gBB maupun dosis tinggi 50mg/30gBB. Presentase spermatozoa yang hidup dan mati pada pengamatan dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 1. Hubungan viabilitas dan waktu pemulihan Kenaikan rata-rata persentase viabilitas spermatozoa terendah setelah masa pemulihan 7% pada 10 hari pemulihan dan tertinggi 24% pada 15 hari pemulihan. Gambar 2. Hubungan viabilitas dan waktu pemulihan Kenaikan rata-rata persentase viabilitas spermatozoa terendah setelah masa pemulihan 3% pada 10 hari pemulihan dan tertinggi 11% pada 15 hari pemulihan. Pemberian ekstrak kayu secang dengan dosis 25mg/30g BB dan dosis 50mg/30g BB menunjukkan penurunan persentase viabilitas spermatozoa dari kontrol (75%) sampai rata-rata persentase terendah (4%). Pada dosis 50mg/30g BB terlihat pengaruh lebih besar dalam menurunkan viabilitas spermatozoa, terlihat dari lambatnya peningkatan presentase viabilitas spermatozoa di setiap perlakuan waktu pemulihan. 173
4 Hal ini menunjukkan bahwa zat aktif kulit kayu secang menimbulkan pengaruh secara perlahan dalam menurunkan kualitas spermatozoa, terutama untuk parameter viabilitas atau daya hidup spermatozoa. Penurunan parameter viabilitas atau daya hidup spermatozoa akibat pemberian ekstrak kayu secang diduga disebabkan oleh adanya zat aktif dalam kulit kayu secang yang bersifat sitotoksis dan hormonal. Sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa senyawa alkaloid mengganggu aktifitas enzim ATP-ase pada membran sel spermatozoa dibagian tengah ekor [6]. Enzim ATP-ase berfungsi mempertahankan homeostasis internal untuk ion natrium dan kalium. Jika homeostatis terganggu maka membran akan kehilangan kemampuannya untuk mengangkut bahan-bahan terlarut (nutrisi) ke dalam sitoplasma, sehingga akan menyebabkan terganggunya transpor nutrien yang diperlukan oleh spermatozoa. Senyawa tanin memiliki sifat astringen yang dapat menyebabkan transportasi zat makanan (nutrisi) melalui membran terganggu [7]. Jika zat makanan atau nutrisi tidak dapat memenuhi kebutuhan sel-sel spermatozoa maka mengakibatkan sel-sel spermatozoa kekurangan energi sehingga banyak yang mati. Senyawa alkaloid dan tanin pada kayu secang ini memiliki sifat toksik sama yaitu merusak ikatan lipid-protein pada membran sel spermatozoa sehingga integritas membran menjadi berkurang atau rusak. Integritas membran yang rusak menyebabkan pengangkutan air dan zat lain dari larutan ke dalam sel spermatozoa tidak berfungsi secara normal. Akibatnya banyak sel spermatozoa yang dalam proses pematangan berakhir abnormal atau bahkan mati sebelum dikopulasikan. Pada penelitian ini kedua senyawa tersebut diduga mempengaruhi jumlah sel spermatozoa yang terbentuk dalam lumen tubulus seminiferus, sehingga berpengaruh juga pada stuktur spermatogenik tubulus seminiferus. Viabilitas spermatozoa menurun juga dapat disebabkan oleh adanya senyawa plavonoid, saponin dan triterpen dalam kayu secang yang bersifat hormonal. Senyawa flavonoid diduga mengganggu sekresi hormon seks, karena memiliki sifat anti-androgenik yang menyebabkan berkurangnya sekresi FSH dari hipotalamus [8]. Senyawa flavonoid diduga dapat menghambat enzim aromatase, yaitu enzim yang mengkatalis konversi androgen menjadi estrogen untuk meningkatkan hormon testosteron, sehingga hormon testosteron yang terbentuk pada tubulus seminiferus berkurang [9]. Kadar testosteron yang tinggi dalam darah akan mengakibatkan terjadinya umpan-balik negatif (negatif feed back). Umpan-balik negatif mengakibatkan GnRH tidak memicu sekresi FSH dan LH, sekresi testosteron pada tubulus seminiferus semakin menurun, jika FSH berkurang maka aktivitas sel sertoli berkurang dan tentunya nutrisi untuk kehidupan spermatozoa juga akan berkurang mengakibatkan gangguan pembelahan sel yang jika terjadi pembelahan pun akan berlanjut dengan adanya gangguan dalam proses pematangan (maturasi) spermatozoa. Jika LH berkurang maka berpengaruh pada aktivitas sel-sel leydig dimana sekresi testosteron menjadi berkurang. Sebagaimana telah diketahui bahwa FSH dan testosteron samasama berperan penting dalam proses pematangan spermatozoa, berkurangnya FSH dan testosteron inilah yang menyebabkan terhambatnya spermatogenesis. Senyawa saponin dan triterpen diduga menganggu proses spermatogenesis karena dapat ikut masuk dalam jalur biosintesis steroid terutama testosteron sehingga akan dihasilkan bahan yang strukturnya mirip testosteron, sehingga kedua senyawa ini bekerja secara kompetitif dengan hormon testosteron yang menyebabkan pengikatan ABP (androgen binding protein) dengan testosteron di tubulus seminiferus menjadi berkurang. Berkurangnya ikatan ini akan berakibat pada kurangnya hormon testosteron yang menimbulkan terjadinya gangguan spermatogenesis [7]. 174
5 Nilai penurunan kualitas spermatozoa dalam penelitian ini yaitu parameter viabilitas spermatozoa yang menurun tajam dari 75% (kontrol) sampai 4% (setelah pemberian ekstrak kayu secang) dan ketika ekstrak kayu secang tidak diberikan lagi (masa pemulihan) cenderung terjadi peningkatan persentase rata-rata viabilitas spermatozoa meskipun belum dapat mencapai persentase viabilitas spermatozoa pada kontrol. Dengan demikian diharapkan kayu secang dapat menjadi salah satu alternatif bahan baku kontrasepsi pria, terutama dalam bentuk minuman tradisional yang mudah dan aman dikonsumsi. Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, mengingat waktu pemulihan yang dibutuhkan cukup lama (lebih dari 25 hari) terutama untuk mengetahui waktu pemulihan yang tepat jika menggunakan suplemen pemicu terjadinya spermatogenesis. 4. KESIMPULAN 1. Ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dengan dosis 25mg/30g BB dan 50mg/30g BB dapat menurunkan jumlah viabilitas spermatozoa mencit jantan (Mus musculus L.). 2. Lama pemulihan setelah pemberian ekstrak kayu secang dengan waktu 10 hari, 20 hari, 15 hari, 20 hari dan 25 hari mampu meningkatkan namun belum dapat memulihkan viabilitas spermatozoa mencit jantan (Mus musculus L.). DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Lampung Dalam Angka Lampung : BPS Provinsi Lampung Press. [2] Heffner, Linda J., Danny J. Schust At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga. [3] Handayani, Tuti Khasiat Ampuh Akar, Batang, Daun Memusnahkan Segala Penyakit. Jakarta : Intra Pustaka. [4] Nugroho, Yun Astuti, Oentoeng Soeradi Toksisitas Akut Dan Efek Pemberian Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) Terhadap Struktur Anatomi Tubulus Seminiferus Testis Tikus Putih (Jurnal). Jakarta : Puslitbang Farmasi Badan Litbangkes, Bagian Biologi FK UI. [5] Rusmiati, Nurliani Anni, dan Heri Budi Santoso, Perkembangan Sel Spermatogenik Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Kulit Kayu Durian (Durio Zibethinus Murr.) (Jurnal). Kalimantan Selatan : Program Studi Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. [6] Ashfahani, Elfira D., dkk Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.) (Jurnal). Bali : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana. [7] Nurliani, Anni, dkk Efek Spermatisida Ekstrak Kulit Kayu Durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap Motilitas dan Kecepatan Gerak Spermatozoa 175
6 Manusia Secara In Vitro (Jurnal). Kalimantan Selatan : Program Studi Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. [8] Rina, Widyati Mardiati Pengaauh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Gauzuma ultmifolia Lamk) terhadap Berat Badan, Berat Testis dan Jumlah Sperma Mencit (Mus musculus L.) Galur Swiss Webster (Jurnal). Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia. [9] Susetyarini, Eko Efek Senyawa Aktif Daun Beluntas terhadap Kadar Testoteron Tikus Putih (Ratus norwegicus) Jantan (Jurnal). Malang : Jurusan FMIPA-Biologi UMM. 176
BAB I PENDAHULUAN. Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan tanaman berupa pohon
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan tanaman berupa pohon yang biasanya memiliki tinggi mencapai 10 m sampai 20 m. Tanaman ini merupakan tanaman dikotil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah yang sampai sekarang belum dapat diatasi, hal ini disebabkan karena
Lebih terperinciTanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infertilitas atau gangguan kesuburan dapat dimengerti sebagai ketidakmampuan sepasang suami istri untuk mendapatkan keturunan setelah satu tahun menikah tanpa menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya satu tahun berhubungan seksual, sedikitnya empat kali seminggu tanpa kontrasepsi (Straight,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat Badan, Berat Testis, dan Jumlah Sperma Mencit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Keterbatasan sumber daya alam dan pertambahan penduduk yang pesat merupakan masalah negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Pertambahan penduduk
Lebih terperinciPOTENSI EKSTRAK DAUN DAN TANGKAI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) PADA PENURUNAN MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus muscullus)
Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 POTENSI EKSTRAK DAUN DAN TANGKAI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) PADA PENURUNAN MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus muscullus) Susie
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai usaha telah dilakukan oleh para peneliti anti fertilitas untuk menemukan obat yang tepat dalam mengatasi masalah Keluarga Berencana. Bagi pemerintah Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riki Ahmad Taufik, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk di Negara berkembang khususnya Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat secara tajam. Beberapa usaha telah di lakukan untuk menekan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001) dan menurut infomasi tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah sebesar 210.241. 999 dengan pertambahan penduduk sekitar 1,9 % (BPS, 2001) dan menurut infomasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infertilitas pada pria merupakan masalah yang perlu perhatian dan penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas wanita dalam penatalaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung (Panjaitan, 2003). Penelitian yang dilakukan (Foa et al., 2006)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi (Sugiri, 2009), yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi (Sugiri, 2009), yakni 2,6 juta jiwa per tahun. Menurut Syarief (2010) pada 2006 rata-rata angka kelahiran mencapai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME Telah dilakukan penelitian pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Henny Natalya Sari, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kendala utama yang dihadapi beberapa negara berkembang dewasa ini umumnya bersumber pada permasalahan kependudukan. Mulai dari masih tingginya angka kematian bayi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat, menyebabkan kebutuhan akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani berkualitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infertilitas merupakan salah satu masalah penting bagi setiap orang. Infertilitas pada pria berkaitan erat dengan spermatogenesis. Proses ini dipengaruhi oleh dua faktor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah konsumen rokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India. Tidak
Lebih terperinciSains dan Terapan Kimia, Vol.4, No. 1 (Januari 2010), 72-78
72 EFEK SPERMATISIDA EKSTRAK KULIT KAYU DURIAN (Durio zibethinus Murr) TERHADAP MOTILITAS DAN KECEPATAN GERAK SPERMATOZOA MANUSIA SECARA IN VITRO Anni Nurliani, Heri Budi Santoso Program Studi Biologi
Lebih terperinciInfertilitas pada pria di Indonesia merupakan masalah yang perlu perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infertilitas adalah menurunnya atau hilangnya kemampuan menghasilkan keturunan, istilah ini sama sekali tidak menunjukkan ketidakmampuan menghasilkan keturunan sepertinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kendala utama yang dihadapi beberapa negara berkembang dewasa ini umumnya bersumber pada permasalahan kependudukan. Mulai dari masih tingginya angka kematian bayi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family Menispermaceae yang mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat digunakan untuk mengobati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun sekitar 1,49 persen. Pada periode
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam periode 10 tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia meningkat dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun sekitar 1,49 persen. Pada periode 10 tahun sebelumnya,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap
BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap gambaran histopatologis testis tikus yang
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Bobot Tubuh Ikan Lele Hasil penimbangan rata-rata bobot tubuh ikan lele yang diberi perlakuan ekstrak purwoceng (Pimpinella alpina molk.) pada pakan sebanyak 0;
Lebih terperinciABSTRAK. Antonius Budi Santoso, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr. M.Kes. Pembimbing II: Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.
ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) SELAMA MASA PREPUBERTALTERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER Antonius Budi Santoso, 2007. Pembimbing
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME Hasil pengamatan pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP PERKEMBANGAN SEL SPERMATOGENIK MENCIT (Mus musculus L.
Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 p-issn: 2540-752x e-issn: 2528-5726 PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU METE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia saat ini, banyak sekali pasangan suami istri yang kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Infertilitas merupakan salah satu masalah yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia saat ini, banyak sekali pasangan suami istri yang kehidupan keluarganya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas. Salah satu jenis minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di daerah
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Pengaruh Perlakuan Borax Terhadap Performa Fisik
PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Borax Terhadap Performa Fisik Bobot Badan Tikus Ekstrak rumput kebar yang diberikan pada tikus dapat meningkatkan bobot badan. Pertambahan bobot badan tikus normal yang diberi
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO (AndrographispaniculataNees.) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA EJAKULAT MENCIT (Musmusculus L.) SWISS WEBSTER ABSTRACT
PENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO (AndrographispaniculataNees.) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA EJAKULAT MENCIT (Musmusculus L.) SWISS WEBSTER Oleh: Rahmapela Zaima 1, Ramadhan Sumarmin 2, Rina Widiana 1. 1 Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki luas wilayah ,68 KM 2. menekan tingkat laju pertumbuhan penduduk adalah dengan menekan tingkat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki luas wilayah 1.913.578,68 KM 2 yang terdiri dari 33 provinsi, 17504 pulau dan merupakan negara keempat yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia.
Lebih terperincikontrasepsi untuk kaum pria supaya kaum pria memiliki alternatif penggunaan alat kontrasepsi sesuai dengan pilihannya. Berdasarkan fakta di atas,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Populasi penduduk semakin meningkat sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Badan Pusat Statistik, bahwa kenaikan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 2000
Lebih terperinciABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si
ABSTRAK PEMBERIAN VITAMIN C, E, SERTA KOMBINASINYA MENINGKATKAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus) GALUR Swiss Webster YANG DIBERI PAJANAN Allethrin Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa
Lebih terperinciSW PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati nomor dua di dunia setelah Brazilia dengan ribuan spesies tumbuhan yang tersebar di hutan tropika (Agoes, 2009). Berbagai jenis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan
I. PENDAHULUAN Infertilitas merupakan suatu masalah yang dapat mempengaruhi pria dan wanita di seluruh dunia. Kurang lebih 10% dari pasangan suami istri (pasutri) pernah mengalami masalah infertilitas
Lebih terperinciWijayanti, et al, Pengaruh Ekstrak Metanol Biji Pepaya Tua dan Ekstrak Metanol Biji Pepaya Muda...
Pengaruh Ekstrak Metanol Biji Pepaya Tua dan Ekstrak Metanol Biji Pepaya Muda (Carica papaya L.) terhadap Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) (Effect of Methanolic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan sekitar 30% infertilitas disebabkan faktor laki-laki (Carlsen et al., 1992; Isidori
Lebih terperinciJUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman
JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: 2407-1269 Halaman 212-218 Aktivitas Antispermatogenik Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete (Anacardium Occidentale L.) terhadap Mencit (Mus Musculus L.) sebagai Materi
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Pengaruh polisakarida krestin dari ekstrak jamur Coriolus versicolor terhadap kecepatan motilitas spermatozoa mencit Hasil pengamatan pengaruh polisakarida
Lebih terperinciJumlah Sel Spermiogenesis Tikus Putih yang Diberi Tanin Daun Beluntas (Pluchea indica) sebagai Sumber Belajar
SP-20-5 Suetyarini. Jumlah Sel Spermiogenesis Tikus Putih yang Diberi Tanin Daun Beluntas Jumlah Sel Spermiogenesis Tikus Putih yang Diberi Tanin Daun Beluntas (Pluchea indica) sebagai Sumber Belajar Rr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran atau polusi merupakan perubahan yang tidak dikehendaki yang meliputi perubahan fisik, kimia, dan biologi. Pencemaran banyak mengarah kepada pembuangan
Lebih terperinciSTRUKTUR HISTOLOGIS ORGAN HEPAR DAN REN MENCIT (Mus musculus L) JANTAN SETELAH PERLAKUAN DENGAN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L)
BIOSCIENTIAE Volume 1, Nomor 1, Januari 2004 Halaman 23-30 STRUKTUR HISTOLOGIS ORGAN HEPAR DAN REN MENCIT (Mus musculus L) JANTAN SETELAH PERLAKUAN DENGAN EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L) Rusmiati
Lebih terperinciA. JUMLAH SEL SPERMIOGENESIS TIKUS PUTIH YANG DIBERI TANIN DAUN BELUNTAS (Pluchea indica) SEBAGAI SUMBER BELAJAR
16-159 A JUMLAH SEL SPERMIOGENESIS TIKUS PUTIH YANG DIBERI TANIN DAUN BELUNTAS (Pluchea indica) SEBAGAI SUMBER BELAJAR Rr. Eko Susetyarini Jurusan Biologi FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK KULIT BATANG ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) TERHADAP FERTILITAS MENCIT (Mus musculus L. Swiss Webster) JANTAN SECARA IN VIVO
PENGARUH EKSTRAK KULIT BATANG ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) TERHADAP FERTILITAS MENCIT (Mus musculus L. Swiss Webster) JANTAN SECARA IN VIVO JURNAL WISMI LENGGO GENI NIM. 09010196 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang meliputi motilitas, dan morfologinya. Salah satu penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas sperma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, sanitasi dan lingkungan (Shah et al.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Jumlah penduduk merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh setiap negara, karena membawa konsekuensi di segala aspek antara lain pekerjaan,
Lebih terperinciABSTRAK. Elizabeth, 2016; Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc.
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL PURWOCENG (Pimpinella alpina) DAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN KADAR TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR JANTAN Elizabeth, 2016; Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingginya dapat mencapai 30 meter sesuai dengan kondisi lingkungan. Batang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pinang (Areca catechu L.) merupakan tumbuhan monokotil tak bercabang, tingginya dapat mencapai 30 meter sesuai dengan kondisi lingkungan. Batang pinang ramping
Lebih terperinciABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v viii ix xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan untuk makanan maupun untuk pengobatan tradisional.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Namun, selain menghasilkan dampak positif, kemajuan teknologi juga membawa dampak
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius Linn.) TERHADAP FERTILITAS MENCIT (Mus musculus L. Swiss Webster) JANTAN ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius Linn.) TERHADAP FERTILITAS MENCIT (Mus musculus L. Swiss Webster) JANTAN ARTIKEL ILMIAH Oleh : ASTRI INDRA NIM. 11010129 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
34 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. HASIL Dalam penelitian ini sampel diambil dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM untuk mendapatkan perawatan hewan percobaan yang sesuai dengan
Lebih terperinciTanaman Obat Alami Indonesia Sebagai Alternatif Antifertilitas Laki-Laki
Artikel Penelitian Tanaman Obat Alami Indonesia Sebagai Alternatif Antifertilitas Laki-Laki Rina Priastini Bagian Biologi, FK UKRIDA Alamat Korespondensi: Jalan Arjuna Utara no 6, Jakarta Barat Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rokok adalah masalah utama kesehatan sebagai penyebab penyakit dan penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh dunia meninggal
Lebih terperinciKey words : sukun, mencit dan fertilitas.
Saintek Vol 5, No 2 Tahun 2010 PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN (Arthocarpus communis ) TERHADAP FERTILITAS MENCIT (Mus musculus) ICR JANTAN Ekawaty Prasetya Staf Dosen Kesehatan Masyarakat FIKK Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan jumlah penduduk terbesar di dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) menunujukkan data jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh umat manusia, meliputi lahir, masa kanak-kanak, remaja, dewasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki fase kehidupan sejak lahir di dunia yang akan dilalui oleh seluruh umat manusia, meliputi lahir, masa kanak-kanak, remaja, dewasa hingga sebelum kematiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi penduduk dunia telah berlipat ganda jumlahnya dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini dan mencapai 6 milyar penduduk pada tahun 1999. Walaupun angka fertilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola perilaku makan seseorang dibentuk oleh kebiasaan makan yang merupakan ekspresi setiap individu dalam memilih makanan. Oleh karena itu, ekspresi setiap individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan yang serba instan. Sayangnya pengkonsumsian makanan. sehingga berakibat terjadinya penumpukan lemak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat sekarang sudah mulai menyadari pentingnya nilai kesehatan, hal ini terjadi seiring dengan banyaknya penyakit mematikan yang menyerang usia muda, usia produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saluran pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terganggu dan jika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kolesterol yang berlebihan akan menyebabkan gumpalan dalam saluran pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terganggu dan jika gangguan tersebut mengenai organ-organ
Lebih terperinciABSTRAK. Susan, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sri Utami S., Dra., M.Kes.
ABSTRAK PENGARUH PASTA TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP KECEPATAN GERAK, JUMLAH, DAN VIABILITAS SPERMATOZOA PADA MENCIT GALUR BALB/c YANG MENGALAMI SPERMIOTOKSISITAS AKIBAT INDUKSI SISPLATIN Susan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah pola hidup masyarakat yang saat ini cenderung tidak
Lebih terperinciABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA
ABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA Kadek Devi Aninditha Intaran, 2016 Pembimbing I : Hartini Tiono, dr.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk dewasa ini merupakan masalah yang. cukup pelik bagi suatu negara, terutama pada negara-negara
BAB I PENDAHULUAN Kepadatan penduduk dewasa ini merupakan masalah yang cukup pelik bagi suatu negara, terutama pada negara-negara yang eedang berkembang* Pemerintah Indonesia dalam usaha untuk menekan
Lebih terperinciY PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negeri yang memiliki kekayaan dan keanekaragaman hayati yang tinggi, baik di darat maupun di laut. Indonesia adalah negara yang diapit oleh dua benua,
Lebih terperinciUJI KUALITAS SPERMATOZOID MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.)
UJI KUALITAS SPERMATOZOID MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) Mitayani 1, Nova Fridalni 2 dan Elmiyasna 3 STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG 1,2,3 mitayani_dd@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infertilitas didefinisikan sebagai kegagalan terjadinya pembuahan selama 12 bulan hubungan seksual yang aktif (Nieschlag et al, 2010). Infertilitas ditemukan pada 15%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu hasil bumi yang sangat dikenal di Indonesia. Kedelai yang dibudidayakan terdiri dari dua spesies, yaitu, kedelai
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v viii ix xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Batasan
Lebih terperinciOBAT YANG MEMPENGARUHI REPRODUKSI PRIA KELOMPOK 23
OBAT YANG MEMPENGARUHI REPRODUKSI PRIA KELOMPOK 23 Etiologi Sebagian besar kelainan reproduksi pria adalah oligospermia yaitu jumlah spermatozoa kurang dari 20 juta per mililiter semen dalam satu kali
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Penelitian yang dilakukan oleh Roy Morgan Research di Australia
Lebih terperinciPengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna
BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan sangat penting bagi manusia dan harus dijaga. Apabila kesehatannya tidak diperhatikan, maka menimbulkan masalah yang merugikan. Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam yang ada di bumi juga telah di jelaskan dalam. firman Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban), telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam bentuk bahan segar, kering maupun dalam bentuk ramuan. Tanaman ini
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica Papaya L.) DAN EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta Indica A. Juss)DAN CAMPURAN EKSTRAK BIJI PEPAYA DAN EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP KUALITAS SPERMATZOA MENCIT
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Infertilitas merupakan masalah yang memiliki angka kejadian yang cukup besar di Indonesia. Penyebab infertilitas pria dipengaruhi oleh banyak faktor,
Lebih terperinciHUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH
HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Jumlah Sel-sel Spermatogenik. Hasil penelitian pemberian ekstrak buah pare (Momordica charantia)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil Penelitian Jumlah Sel-sel Spermatogenik Hasil penelitian pemberian ekstrak buah pare (Momordica charantia) terhadap jumlah sel-sel spermatogenik meliputi sel-sel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infertilitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, didefinisikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infertilitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, didefinisikan sebagai ketidakmampuan terjadinya konsepsi spontan pada pasangan yang aktif secara seksual tanpa
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L.
PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L. Swiss Webster) JURNAL JUNI ASMI LUMBAN TORUAN NIM. 09010014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH Avicennia marina TERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)
Artikel Ilmiah PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH Avicennia marina TERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.) OLEH MELI SETYA NINGSIH SAFII NIM. 431 411 110 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini wisata kuliner sangatlah digemari oleh banyak orang, dimana setiap mereka berkunjung ke suatu daerah wisata hal utama yang dituju ialah mencicipi makanan khas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan setelah menikah 1 tahun atau lebih meskipun pasangan tersebut melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlebihan (Rohmawati, 2008). Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai indra
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kulit pada Mamalia merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam fisiologis tubuh. Organ ini berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya, menjaga
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Dadap leaf (Erythrina variegata L.), spermatozoa, white male wistar rats (Rattus norvegicus) ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN DADAP AYAM (Erythrina variegata L.) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Stefani Tjiphanata 1), Edwin De Queljoe 1),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman beralkohol telah banyak dikenal oleh masyarakat di dunia, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup tinggi angka konsumsi minuman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. disfungsi ereksi, dan ejakulasi dini. Pada tahun 2025, diduga terdapat 322 juta
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fungsi seksual merupakan hal serius bagi kebanyakan pria. Beberapa masalah fungsi seksual yang dialami pria, antara lain libido yang rendah, disfungsi ereksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan tanaman obat dan produk-produk alam yang termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan bahan tanaman obat dan produk-produk alam yang termasuk dalam golongan obat tradisional telah banyak digunakan selama berabad-abad di berbagai belahan dunia
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 65, Nomer 2, 1 Desember 2015
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUNGA, DAUN DAN AKAR KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa sinensis) TERHADAP HISTOLOGI TESTIS MENCIT (Muss muscullus) D. Febrianti 1) dan Sukarjati 2) 1) Mahasiswa Prodi Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah sebuah gangguan metabolisme lipoprotein yang ditunjunkkan dengan adanya peningkatan kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL) kolesterol,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup suatu organisme. Setiap obat pada dasarnya merupakan racun, tergantung dosis dan cara pemberian, karena dosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data menunjukkan bahwa sekitar 80 % penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Hal ini timbul sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pinang (Areca catechu L.) atau jambe dalam Bahasa Sunda merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pinang (Areca catechu L.) atau jambe dalam Bahasa Sunda merupakan salah satu tumbuhan palma. Tumbuhan ini tersebar dari Afrika Timur, Semenanjung Arab, Tropikal Asia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Boraks pada saat ini sering sekali diberitakan melalui media cetak maupun elektronik karena penyalahgunaannya dalam bahan tambahan makanan. Berdasarkan dari
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani, dr., M.Kes. Pembimbing II : Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes.
ABSTRAK JUS DAN PUREE TOMAT (Solanum lycopersicum) MENURUNKAN PERSENTASE SPERMATOZOA DENGAN MORFOLOGI ABNORMAL PADA MENCIT YANG DIBERI PAJANAN ASAP ROKOK Fatrika Dewi, 2011. Pembimbing I : Prof. Dr. Susy
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK KULIT BATANG ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) TERHADAP KUALITAS SPERMA EPIDIDIMIS MENCIT (Mus musculus L. Swiss Webster) JURNAL
PENGARUH EKSTRAK KULIT BATANG ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) TERHADAP KUALITAS SPERMA EPIDIDIMIS MENCIT (Mus musculus L. Swiss Webster) JURNAL FITRIA DONA NIM. 09010209 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma (Anwar, 2004). Banyak penelitian hingga saat
Lebih terperinci