BAHAN KULIAH HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATCH DAY 8 TRANSAKSI DAN KONTRAK ELEKTRONIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHAN KULIAH HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATCH DAY 8 TRANSAKSI DAN KONTRAK ELEKTRONIK"

Transkripsi

1 BAHAN KULIAH HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATCH DAY 8 TRANSAKSI DAN KONTRAK ELEKTRONIK A. Transaksi Elektronik (E-Commerce) Perkembangan perdagangan internasional tidak akan pernah terlepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan aturan-aturan perdagangan juga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi. Pengaruh tersebut dewasa ini semakin nyata dengan lahirnya e-commerce (electronic commerce). E-commerce mulai berkembang secara signifikan ketika internet mulai diperkenalkan. Perkembangan internet ini mendorong transaksi-transaksi perdagangan internasional semakin cepat. Dengan internet, batas-batas wilayah negara dalam melakukan transaksi dagang menjadi tidak signifikan. Perkembangan ini cukup signifikan antara lain tampak dari kuantitas transaksi melalui sarana ini. Batasan e-commerce adalah transaksitransaksi dalam perdagangan internasional yang dilakukan melalui pertukaran data elektronik dan cara-cara komunikasi lainnya. 1 Black s Law Dictionary, seperti dikutip oleh Ridwan Khairandy, mendefinisikan e- commerce sebagai berikut: The practice of buying and selling goods and services through online consumer services on the internet. The e, a shortened form of electronic, has become a popular prefix for other terms associated with electronic transaction. 2 Vladimir Zwass mendefinisikan transaksi komersial elektronik (e-commerce) sebagai pertukaran informasi bisnis, mempertahankan hubungan bisnis, dan melakukan transaksi bisnis melalui jaringan komunikasi. 3 Dari sini terlihat bahwa transaksi komersial elektronik (e-commerce) adalah transaksi perdagangan/jual-beli barang dan jasa yang dilakukan dengan cara pertukaran informasi/data menggunakan alternatif selain media tertulis, yang dimaksud media alternatif disini adalah media elektronik, khususnya internet. Selain itu, dalam Pasal 1 angka 2 Undangundang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik memberikan pengertian bahwa transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Transaksi melalui e-commerce ini memiliki beberapa ciri berikut: 4 1. Transaksi secara e-commerce memungkinkan para pihak memasuki pasar global secara cepat tanpa dirintangi oleh batas-batas negara; 1 Huala Adolf, 2005, Hukum Perdagangan Internasional, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm Ridwan Khairandy, Pembaharuan Hukum Kontrak Sebagai Antisipasi Transaksi Elektronic Commerce, Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 16, November 2001, hlm Seperti dikutip oleh Andrew Coulson, Electronic-Commerce: The Ever-Evolving Online Marketplace, IEEE, September 1999, hlm. 58 yang berbunyi: Sharing business information, maintaining business relationships, and conducting business transactions by means of communication networks. Lebih lanjut, Peter Scisco dalam suatu ensiklopedi elektronik memberikan definisi mengenai e-commerce sebagai berikut: Electronic Commerce or e- commerce, the exchange of goods and services by means of the internet or other computer networks. E- commerce follows the same basic principles as traditional commerce that is, buyers and sellers come together to exchange goods for money. 4 Huala Adolf, Op.cit., hlm

2 2. Transaksi secara e-commerce memungkinkan para pihak berhubungan tanpa mengenal satu sama lainnya; 3. Transaksi melalui e-commerce sangat bergantung pada sarana (teknologi) yang keandalannya kurang dijamin. Oleh karena itu, keamanan transaksi secara e-commerce ini belum atau tidak begitu dapat diandalkan. Transaksi melalui e-commerce memiliki beberapa keuntungan, yaitu: 5 1. Transaksi dagang menjadi lebih efektif dan cepat; 2. Transaksi dagang menjadi lebih efisien, produktif dan bersaing; 3. Lebih memberi kecepatan dan ketepatan kepada konsumen; 4. Mengurangi biaya administratif; 5. Memperkecil masalah-masalah sebagai akibat perbedaan budaya, bahasa, dan praktik perdagangan; 6. Meningkatkan pendistribusian logistik; dan 7. Memungkinkan perusahaan-perusahaan kecil untuk menjual produknya secara global. B. Jenis Transaksi Elektronik Terdapat beberapa jenis dalam transaksi elektronik atau e-commerce, yaitu: 6 1. Business to Business (b to b): transaksi b to b adalah transaksi antar perusahaan (baik pembeli maupun penjual adalah perusahaan). 2. Business to Customer (b to c): transaksi b to c adalah transaksi antara perusahaan dengan konsumen/individu. Contohnya adalah amazon.com, sebuah situs e-commerce besar yang besar dan terkenal. Jenis ini, transaksi disebarkan secara umum dan konsumen yang berinisiatif melakukan transaksi. 3. Customer to Customer (c to c): transaksi c to c adalah transaksi dimana individu saling menjual barang satu sama lain. Contohnya adalah e-bay. 4. Customer to Business (c to b): transaksi c to b adalah transaksi yang memungkinkan individu menjual barang pada perusahaan. Contohnya adalah priceline.com. 5. Customer to Government (c to g): transaksi c to g adalah transaksi dimana individu dapat melakukan transaksi dengan pihak pemerintah. Seperti membayar pajak. C. Masalah Hukum (Pengawasan) Meningkatnya transaksi e-commerce ternyata juga telah melahirkan berbagai masalah lain dalam perdagangan internasional. Masalah ini timbul mengingat transaksi secara e- commerce merupakan praktik baru di bidang perdagangan dan berkembang progresif. Sementara itu, aturan hukum menjadi masalah utamanya, apakah ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan hukum yang ada dapat mengakomodasi lahirnya transaksi-transaksi yang dilahirkan melalui media e-commerce ini yang sifatnya transnasional ini. Di samping itu, ada 5 Ibid., hlm Disarikan dari Edmon Makarim, 2005, Pengantar Hukum Telematika (Suatu Kajian Kompilasi), RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm

3 bebarapa permasalahan lain, secara khusus, masalah-masalah tersebut dapat diuraikan lebih lanjut menjadi: 7 1. Masalah pembuktian mengenai data-data yang terdapat dalam e-commerce; 2. Masalah keabsahan suatu kontrak dan bentuk kontrak e-commerce ini, khususnya mengenai pembuktian orisinalitas data (originality); syarat tertulis (writing); dan masalah tanda tangan (signature); 3. Masalah kapan kata sepakat telah terjadi dalam transaksi-transaksi yang dilakukan melalui e- commerce; 4. Masalah pengesahan, pengakuan penerimaan, penyimpanan data elektronik; 5. Masalah hilangnya wewenang bank sentral untuk mengawasi nilai tukar mata uang dan penerimaan pemerintah dari transaksi-transaksi dagang yang dikeluarkan secara elektronik; dan 6. Masalah rintangan-rintangan (perdagangan) dari adanya kebijakan-kebijakan (perdagangan) negara yang diakibatkan transaksi-transaksi e-commerce ini menjadi tidak lancar (terganggu). Menghadapi perkembangan ini, umumnya negara-negara di dunia megeluarkan aturanaturan hukum nasionalnya untuk mengantisipasinya. Namun, aturan hukum nasional tersebut cenderung berbeda dengan aturan hukum negara lainya dan dapat menjadi rintangan cukup serius terhadap perdagangan internasional. Sebenarnya ada cara yang cukup efektif dalam mengatasi hal ini, yaitu dengan membuat suatu perjanjian atau konvensi internasional yang berlaku secara universal. Badan atau organisasi internasional yang berkepentingan dengan aturan internasional antara lain adalah UNCITRAL. 8 Akan tetapi, yang ditempuh UNCITRAL adalah justru menempuh cara yang tidak tersebut diatas, tetapi merumuskan suatu Model Law. Sesuai dengan namanya, Model Law, aturan-aturannya tidak mengikat negara. Negara-negara bebas untuk mengikuti sepenuhnya mengikuti sebagian atau menolak Model Law tersebut. Pada tahun 1996 (melalui Resolusi Majelis Umum PBB 51/162 tanggal 16 Desember 1996) UNCITRAL berhasil merumuskan suatu aturan hukum cukup penting yakni UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce. Terdapat tiga alasan utama pemilihan Model Law ini, yakni sebagai berikut: 9 1. Model Law yang sifatnya dapat diterima oleh negara-negara dengan sistem hukum, sosial, dan ekonomi yang berbeda. Model Law dapat pula memberi perkembangan secara signifikan terhadap perkembangan hubungan-hubungan ekonomi internasional yang harmonis; 2. Model Law dipilih karena memang sebelumnya negara-negara (dan organisasi internasional yang berkepentingan) mengusulkan digunakannya instrument hukum ini; 3. Model Law dapat membantu negara-negara di dalam membuat perundangan nasionalnya di bidang e-commerce. 7 Huala Adolf, Op.cit., hlm Ibid., hlm 165. UNCITRAL adalah United Nations Commision on International Trade Law; suatu badan di bawah PBB yang dibentuk tahun 1966 yang melakukan kegiatan harmonisasi dan pengaturan undang undang perdagangan internasional. Kegiatan UNCITRAL termasuk mengkoordinasikan badan badan internasional yang kegiatannya berhubungan dengan peraturan peraturan perdagangan internasional (Tumpal Rumapea, 2000, Kamus Lengkap Perdagangan Internasional, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm Ibid., hlm

4 D. UNCITRAL Model Law 1. Pengantar Tujuan utama atau tujuan khusus dari Model Law ini adalah: 10 a) Memberikan aturan-aturan mengenai e-commerce yang ditujukan kepada badan-badan legislatif nasional atau badan pembuat UU suatu negara; b) Memberikan aturan-aturan yang bersifat lebih pasti untuk transaksi-transaksi perdagangan secara elektronik. Model Law terdiri dari 17 pasal yang terbagi ke dalam 2 bagian dan 4 bab. Bagian I Bab 1 memuat ketentuan umum. Bab 2 mengatur penerapan persyaratan-persyaratan hukum terhadap pesan data. Bab 3 mengatur kominukasi pesan data. Bagian II mengatur e-commerce dalam bidang-bidang khusus. Bagian II ini hanya terdiri dari 1 bab saja, yaitu mengenai pengangkutan barang. Maksud pesan data elektronik (electronic data message) adalah pengiriman dan penerimaan dan penyimpanan informasi melalui cara-cara elektronik, optik, atau cara-cara lain seperti EDI, electronic mail, telegram, telex atau telecopy. 11 UNCITRAL Model Law memuat 2 prinsip pendekatan penting yang menjadi landasan pengaturannya. Dua prinsip pendekatan tersebut adalah: 12 a) functional equivalence approach (pendekatan yang secara fungsinya sama); adalah bahwa dokumen dan komunikasi-komunikasi elektronik memiliki fungsi dan tujuan yang sama seperti halnya dokumen-dokumen kertas dan komunikasi. b) Technology neutrality approach (pendekatan kenetralan suatu teknologi); berarti bahwa suatu komunikasi elektronik diperlakukan sama terhadap teknologi komunikasi elektronik lainnya. Dengan demikian, persyaratan-persyaratan umum untuk dianggap sebagai teknologi berlaku secara umum. Pada intinya muatan UNCITRAL Model Law memuat ketentuan-ketentuan umum berikut: 13 a) Suatu data elektronik seperti halnya dokumen-dokumen hukum lainnya harus mengikat secara hukum. b) Suatu data eletronik dapat berisikan informasi yang dapat digunakan sebagai referensi. c) Suatu data elektronik adalah suatu tulisan untuk tujuan hukum, apabila dapat diakses sebagai referensi di kemudian hari. d) Suatu data elektronik mencakup suatu tandatangan, apabila dapat diidentifikasi orang yang mengirim pesan tersebut dan indikasi bahwa orang tersebut telah menyetujui informasi dalam data tersebut. e) Suatu data elektronik merupakan suatu dokumen asli (original) apabila informasi yang dikandung dapat secara terpercaya dipertahankan dalam bentuk aslinya. f) Suatu pertukaran data elektronik dapat menimbulkan suatu penawaran (offer) dan penerimaan (acceptance) dan karenanya membentuk suatu kontrak yang sah. 10 Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm 171.

5 2. Penerapan Persyaratan Hukum terhadap Pesan Data. Model Law meletakkan aturan-aturan hukum mengenai kapan suatu pesan data elektronik (electronic data messages) memenuhi persyaratan hukum mengenai syarat tertulis, tanda tangan atau keasliannya. Ketiga syarat ini termuat dalam Pasal 6-8 Model Law. Ketiga pasal tesebut harus dibaca bersama-sama (satu kesatuan). Berikut penjelasan masing-masing persyaratan tersebut: 14 a) Syarat tertulis; persyaratan hukum tertulis terpenuhi oleh adanya pesan data ini apabila informasi yang terkadung di dalamnya dapat diakses (accessible) setiap saat. Selain itu pula, pesan data tersebut selanjutnya atau dapat digunakan dan dirujuk sebagai referensi (bahan acuan) sebelumnya. b) Syarat tanda tangan; syarat ini terpenuhi oleh adanya pesan data apabila: i. si pembuat (originator) dapat mengenali informasi yang terdapat di dalamnya oleh suatu metode tertentu, ii. metode tertentu tersebut dapat diandalkan dan layak untuk dapat mengetahui pesan data tersebut. c) Syarat keaslian; syarat ini terpenuhi apabila: i. terdapat jaminan mengenai integritas informasi pada waktu pertama kali dituangkan dalam bentuk akhir sebagai suatu pesan data, ii. informasi dapat ditampilkan kepada suatu pihak yang disyaratkan untuk ditampilkan terhadapnya. 3. Penyimpanan Pesan Data Ketika suatu informasi atau dokumen disimpan dan dibuka (ditampilkan melalui media elkktronik, Model Law meletakkan criteria atau syarat-syarat hukum mengenai penyimpanan data (record retention) dan penampilannya (kembali). Kriteria-kriteria ini adalah sebagai berikut: 15 a) Informasi yang terkandung di dalamnya dapat diakses sehingga dapat digunakan untuk rujukan (referensi) selanjutnya. b) Pesan data disimpan dalam format yang sama dengan semula, dikirim atau diterima, atau dalam bentuk yang dapat ditampilkan sehingga informasi yang akurat sejak awal, dikirim dan diterima. c) Informasi tersebut disimpan guna memungkinkan atau mengidentifikasi asal mula dan tujuan dari suatu pesan data, dan tanggal dan waktu data tersebut dikirim atau diterima. 14 Ibid., hlm Ibid., hlm 175.

6 E. Kontrak Elektronik Pasal 1 angka 17 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menyebutkan bahwa kontrak elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui sistem elektronik. 16 Bagaimana dengan keabsahan dari kontrak elektornik tersebut?. Model Law mengakui prinsip otonomi para pihak (party autonomy) dan kebebasan berkontrak. Pembuatan kontrak melalui e-commerce adalah sah dan mengikat (valid and enforceable contract) penegasan tentang kebebasan berkontrak ini ditegaskan dalam Pasal 11 ayat 1 yang berbunyi: In the context of contract formation, unless otherwise agreed by the parties, an offer and the acceptance of an offer may be expressed by means of data massages. Where a data message is used in the formation of a contract, that contract shall not be denied validity or enforceability on the sole ground that a data message was used for that purpose. Begitu pula suatu pernyataan kehendak atau pernyataan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk suatu pesan data oleh si pembuat (originator) dan alamat si penerima (addressee) dari suatu pesan harus mempunyai akibat hukum, keabsahan, dan daya mengikatnya. 17 F. Pengaturan Transaksi dan Kontrak Elektronik di Indonesia Untuk di Indonesia sendiri, pengaturan mengenai transaksi dan kontrak elektronik ini dapat dilihat dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang walaupun dengan segala kekurangannya, 18 setidaknya dapat dijadikan sebagai landasan hukum bagi para pihak dalam bertransaksi melalui media elektronik. MP7 16 Sistem elektronik sendiri menurut Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik. 17 Huala Adolf, Op.cit., hlm Beberapa kekurangan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah tidak diaturnya dengan jelas soal kecakapan hukum dari para pihak dalam transaksi dan kontrak elektronik yang diperparah dengan (sampai materi ini dibuat) belum adanya PP tentang Lembaga Sertifikasi Keandalan yang pada dasarnya lembaga ini berfungsi untuk melakukan verifikasi terhadap kecakapan hukum dari pelaku usaha/produsen/penjual transaksi elektronik di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bila dicermati, maka transaksi elektronik dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bila dicermati, maka transaksi elektronik dapat dikatakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bila dicermati, maka transaksi elektronik dapat dikatakan merupakan hubungan antara dua pihak yang mana menggunakan media internet dalam melaksanakan transaksi

Lebih terperinci

Keywords: Role, UNCITRAL, Harmonization, E-Commerce.

Keywords: Role, UNCITRAL, Harmonization, E-Commerce. Peran United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL) dalam Harmonisasi Hukum Transaksi Perdagangan Elektronik (E-Commerce) Internasional Oleh: Ni Putu Dewi Lestari Ni Made Ari Yuliartini

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DAN EKSISTENSI ELECTRONIC SIGNATURE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DAN EKSISTENSI ELECTRONIC SIGNATURE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DAN EKSISTENSI ELECTRONIC SIGNATURE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh: Ni Putu Putri Wasundari Edward Thomas Lamury Hadjon Program Kekhususan Hukum Internasional

Lebih terperinci

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom E-Commerce Ade Sarah H., M. Kom Teknologi informasi melahirkan internet. Perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat, salah satunya menghasilkan sebuah model perdagangan elektronik yang disebut Electronic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negosiasi diantara para pihak. Melalui proses negosiasi para pihak berupaya

BAB I PENDAHULUAN. negosiasi diantara para pihak. Melalui proses negosiasi para pihak berupaya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perjanjian atau Kontrak adalah suatu wadah yang mempertemukan kepentingan satu pihak dengan pihak lain dalam membuat suatu kesepakatan yang kemudian menimbulkan suatu

Lebih terperinci

INSTRUMEN INTERNASIONAL DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

INSTRUMEN INTERNASIONAL DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK INSTRUMEN INTERNASIONAL DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Pada saat ini, ada beberapa organisasi internasional yang mencoba untuk mengatur teknologi informasi, diantaranya the United Nations

Lebih terperinci

A. Pengertian E-Commerce

A. Pengertian E-Commerce BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TRANSAKSI E-COMMERCE A. Pengertian E-Commerce Electronic commerce atau disingkat E-Commerce adalah kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumer), manufaktur (manufacturers),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Salah satu. teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi yang telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Salah satu. teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi yang telah membawa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dan kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Salah satu perkembangan teknologi yang cukup pesat

Lebih terperinci

Cyber Law Pertama: UU Informasi dan Transaksi Elektronik

Cyber Law Pertama: UU Informasi dan Transaksi Elektronik Cyber Law Pertama: UU Informasi dan Transaksi Elektronik Akhirnya Rancangan Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (RUU ITE) disetujui DPR menjadi Undang-Undang dua hari lalu. UU ini, dengan

Lebih terperinci

T ES I S PENGATURAN HUKUM BISNIS INTERNASIONAL TERHADAP KONTRAK E-COMMERCE S U Y A N T O NIM : OLEH:

T ES I S PENGATURAN HUKUM BISNIS INTERNASIONAL TERHADAP KONTRAK E-COMMERCE S U Y A N T O NIM : OLEH: T ES I S PENGATURAN HUKUM BISNIS INTERNASIONAL TERHADAP KONTRAK E-COMMERCE OLEH: S U Y A N T O NIM :12105076 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2008 T ES I S PENGATURAN

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA Oleh A.A.Bintang Evitayuni Purnama Putri Edward Thomas Lamury Hadjon Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan terutama dalam bidang teknologi, dimana dalam teknologi dapat dilihat dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE)

ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE) ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE) ANDI RISMA Universitas Muslim Indonesia Email: permata.mitha@yahoo.com ABSTRACT Online transaction is a process of buying and selling

Lebih terperinci

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK Oleh : Pande Putu Frisca Indiradewi I Gusti Ayu Puspawati I Dewa Gede Rudy Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Goals

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya melibatkan hampir seluruh negara di dunia. Hal ini sejalan pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya melibatkan hampir seluruh negara di dunia. Hal ini sejalan pula dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek yang dewasa ini aktivitasnya melibatkan hampir seluruh negara di dunia. Hal ini sejalan pula dengan hukum

Lebih terperinci

CAKRAWALA HUKUM Oleh : Tim Direktorat Hukum DISKUSI DENGAN UNCITRAL DAN ELECTRONIC EVIDENCE & E-DISCOVERY FORUM

CAKRAWALA HUKUM Oleh : Tim Direktorat Hukum DISKUSI DENGAN UNCITRAL DAN ELECTRONIC EVIDENCE & E-DISCOVERY FORUM CAKRAWALA HUKUM Oleh : Tim Direktorat Hukum DISKUSI DENGAN UNCITRAL DAN ELECTRONIC EVIDENCE & E-DISCOVERY FORUM PENDAHULUAN Dalam rangka mendalami substansi materi dan untuk mendapatkan masukan-masukan

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG 14 METODE PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL A.

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG 14 METODE PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 14 METODE PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. Introduction Transaksi-transaksi atau hubungan dagang banyak bentuknya, mulai

Lebih terperinci

http://www.warungbaca.com/2016/12/download-undang-undang-nomor-19-tahun.html UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.251, 2016 KOMUNIKASI. INFORMASI. Transaksi. Elektronik. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5952) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com)

Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com) Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com) Sri Anggraini Kusuma Dewi STMIK Asia Malang

Lebih terperinci

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI ELECTRONIC BILL PRESENTMENT AND PAYMENT DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BW JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media informasi dan telekomunikasi sangat pesat berkembang saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan dewasa ini sangat pesat kemajuannya. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan dewasa ini sangat pesat kemajuannya. Perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan dewasa ini sangat pesat kemajuannya. Perkembangan tersebut tidak hanya pada apa yang diperdagangkan tetapi juga pada tata cara dari perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat ini, sejajar dengan berkembangnya berbagai macam media elektronik. Perkembangan media media elektronik

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK 2 tahun ~ paling lama Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun setelah

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUM PADA E COMMERCE

PENERAPAN HUKUM PADA E COMMERCE Nama : Achmad Fahrul Rozi NIM : 120413423817 PENERAPAN HUKUM PADA E COMMERCE Definisi E-Commerce Dunia tehnologi informatika komputer tidak pernah berhenti berkembang. Perkembangan tersebut sangat membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perikatan ataupun hubungan hukum yang terjadi antara para pihak. Sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. perikatan ataupun hubungan hukum yang terjadi antara para pihak. Sepanjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai transaksi umumnya orang mengatakan adalah hal tersebut perjanjian jual beli antara para pihak yang bersepakat untuk itu. Dalam lingkup hukum, sebenarnya

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Mata kuliah : E-Commerce Semester : VI Jurusan : Manajemen Informatika Sks : 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan bisnis yang dilakukan secara elektronik,

Lebih terperinci

LEGAL MEMORANDUM TENTANG KEABSAHAN BIDANG USAHA PENGINAPAN DALAM APLIKASI DUNIA MAYA ABSTRAK

LEGAL MEMORANDUM TENTANG KEABSAHAN BIDANG USAHA PENGINAPAN DALAM APLIKASI DUNIA MAYA ABSTRAK LEGAL MEMORANDUM TENTANG KEABSAHAN BIDANG USAHA PENGINAPAN DALAM APLIKASI DUNIA MAYA ABSTRAK Usaha penyediaan akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan

Lebih terperinci

SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE

SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE Oleh Shinta Vinayanti Bumi Anak Agung Sri Indrawati Hukum Bisnis Fakultas

Lebih terperinci

LEGALITAS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)

LEGALITAS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) LEGALITAS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM KASUS PIDANA Oleh : Putu Rosa Paramitha Dewi I Ketut Keneng Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum,Universitas Udayana ABSTRACT: This journal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA Oleh : Belly Riawan I Made Mahartayasa Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Along with the development

Lebih terperinci

KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL-BELI BENDA BERGERAK MELALUI INTERNET (TINJAUAN DARI BUKU III KUH PERDATA DAN UU NO 11 TAHUN 2008)

KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL-BELI BENDA BERGERAK MELALUI INTERNET (TINJAUAN DARI BUKU III KUH PERDATA DAN UU NO 11 TAHUN 2008) KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL-BELI BENDA BERGERAK MELALUI INTERNET (TINJAUAN DARI BUKU III KUH PERDATA DAN UU NO 11 TAHUN 2008) Heru Kuswanto, SH., M.Hum. 1 ABSTRAK Berdasarkan syarat sahnya suatu perjanjian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan masyarakat. Salah satu bukti dari kemajuan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan masyarakat. Salah satu bukti dari kemajuan di bidang BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini kemajuan di bidang teknologi informasi semakin pesat, seiring dengan perkembangan masyarakat. Salah satu bukti dari kemajuan di bidang teknologi tersebut dengan ditemukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) fasilitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) fasilitas telekomunikasi

Lebih terperinci

Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE

Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE Pembahasan 1. Cyber Crime dalam E-Commerce 2. Hukum E-Commerce Cyber Crime dalam E- Commerce Cybercrime dalam e-commerce, oleh Edmon Makarim didefinisikan sebagai segala tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer, telekomunikasi, dan informasi telah berjalan sedemikian rupa sehingga pada saat ini sudah sangat jauh berbeda, pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

E-CONTRACT DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Emmy Latifah 1

E-CONTRACT DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Emmy Latifah 1 E-CONTRACT DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Emmy Latifah 1 Abstract : The develpoment technology brings the significant effects to the global economic system, especially in the international

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK I. UMUM Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK

TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK ABSTRACT oleh Nessya Nindri Sari I Ketut Westra Dewa Gede Rudy Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah perjanjian berasal dari kata dalam bahasa Belanda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah perjanjian berasal dari kata dalam bahasa Belanda II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian pada umumnya 1. Pengertian Perjanjian Istilah perjanjian berasal dari kata dalam bahasa Belanda overeenkomst (M.S.Salim, 2003: 160), yang berasal dari kata overeenkomen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan antar negara atau pedagangan luar negeri merupakan salah satu kegiatan yang penting sebagai bagian dari perdagangan internasional. Kegiatan ini juga merupakan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

SKRIPSI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN E-COMMERCE DITINJAU DARI SUDUT PERLINDUNGAN KONSUMEN

SKRIPSI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN E-COMMERCE DITINJAU DARI SUDUT PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN E-COMMERCE DITINJAU DARI SUDUT PERLINDUNGAN KONSUMEN Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet adalah seluruh jaringan

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE oleh Frans Noverwin Saragih I Nyoman Wita Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT E-Commerce is an engagement that connects

Lebih terperinci

Penulisan Hukum (Skripsi)

Penulisan Hukum (Skripsi) TINJAUAN HUKUM MENGENAI TRANSAKSI JUAL-BELI MELALUI SITUS BELANJA ONLINE (ONLINE SHOP) MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Penulisan

Lebih terperinci

KEABSAHAN KONTRAK ELEKTRONIK DALAM PENYELENGGARAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

KEABSAHAN KONTRAK ELEKTRONIK DALAM PENYELENGGARAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK KEABSAHAN KONTRAK ELEKTRONIK DALAM PENYELENGGARAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK SKRIPSI Oleh: FATMA ROOSDIYANA Nomor Mahasiswa : 06.410.175 Jurusan : Ilmu Hukum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN BARANG INTERNASIONAL (1980) [CISG]

KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN BARANG INTERNASIONAL (1980) [CISG] KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN BARANG INTERNASIONAL (1980) [CISG] Untuk keperluan kutipan versi AS, teks bahasa Inggris bersertifikasi PBB dipublikasikan dalam 52

Lebih terperinci

Kata kunci : rekayasa perangkat lunak, e-commerce, pt. kaila MJS

Kata kunci : rekayasa perangkat lunak, e-commerce, pt. kaila MJS Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Berbasis Web pada PT. Kaila Makmur Jaya Sragen Aan Awwaludin Yanayir NIM : A11.2008.04305 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,Jalan

Lebih terperinci

TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI BERDASARKAN PERMINTAAN

TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI BERDASARKAN PERMINTAAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 125/PMK.010/2015 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI (EXCHANGE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mesin yang dapat menerima informasi input digital, kemudian. Internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan

BAB I PENDAHULUAN. mesin yang dapat menerima informasi input digital, kemudian. Internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dalam era globalisasi, membuat berbagai aktivitas sehari-hari dilakukan dengan bantuan alat-alat elektronik yang salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP E-COMMERCE DALAM PERSPEKTIF KUHPERDATA DAN UU ITE

BAB II KONSEP E-COMMERCE DALAM PERSPEKTIF KUHPERDATA DAN UU ITE BAB II KONSEP E-COMMERCE DALAM PERSPEKTIF KUHPERDATA DAN UU ITE Di dalam bab ini, Penulis akan menguraikan tiga pokok pikiran yang berkaitan dengan E-Commerce. Pokok-pokok pikiran tersebut yakni pertama,

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. INCOTERMS DALAM KAJIAN HUKUM DAGANG INTERNASIONAL Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan

Lex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. INCOTERMS DALAM KAJIAN HUKUM DAGANG INTERNASIONAL Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan INCOTERMS DALAM KAJIAN HUKUM DAGANG INTERNASIONAL Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin modern, dalam dunia internasional tiap-tiap Negara

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN Oleh Bagus Made Bama Anandika Berata I.G.N Parikesit Widiatedja Hukum Bisnis Fakultas Hukum

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGGUNAAN MATA UANG RUPIAH BAGI PELAKU USAHA PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PENERAPAN PENGGUNAAN MATA UANG RUPIAH BAGI PELAKU USAHA PERDAGANGAN LUAR NEGERI PENERAPAN PENGGUNAAN MATA UANG RUPIAH BAGI PELAKU USAHA PERDAGANGAN LUAR NEGERI Oleh Ida Ayu Reina Dwinanda I Ketut Wirawan Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This article

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perilaku konsumen mengalami perubahan lebih. mengedepankan kemudahan di segala aspek kehidupan. Dalam melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perilaku konsumen mengalami perubahan lebih. mengedepankan kemudahan di segala aspek kehidupan. Dalam melakukan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi informasi yang didukung dengan kemajuan pola pikir masyarakat khususnya masyarakat di Indonesia sekarang ini mendapat perkembangan yang pesat

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. A. Permintaan Informasi kepada Otoritas Pajak Negara Mitra atau Yurisdiksi Mitra

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. A. Permintaan Informasi kepada Otoritas Pajak Negara Mitra atau Yurisdiksi Mitra LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 125/PMK.010/2015 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI (EXCHANGE OF INFORMATION)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dan arus perekonomian sekarang ini telah mengalami pergeseran yang cukup mendasar yang dipicu oleh pertumbuhan teknologi informasi. Seperti mengacu

Lebih terperinci

Kata Kunci: Syarat Dan Ketentuan Penyelenggara Online, Perjanjian Jual Beli Online, Rekening Bersama, Asas Keseimbangan

Kata Kunci: Syarat Dan Ketentuan Penyelenggara Online, Perjanjian Jual Beli Online, Rekening Bersama, Asas Keseimbangan ABSTRAK Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki peran penting bagi perkembangan ekonomi di Indonesia, salah satunya melalui media internet dengan melakukan jual beli online melalui penyelenggara

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING Abstrak : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING Oleh : Gusti Ayu Putu Wulan Pradnyasari Made Maharta Yasa Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Udayana Tulisan

Lebih terperinci

UPAYA MENANGGULANGI INVESTASI BODONG DI INTERNET

UPAYA MENANGGULANGI INVESTASI BODONG DI INTERNET ABSTRAK UPAYA MENANGGULANGI INVESTASI BODONG DI INTERNET oleh : A.A.Angga Primantari Kadek Sarna Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Dengan menggunakan metode penelitian normatif, tulisan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung

Lebih terperinci

Riva Lovianita Lumbantoruan ABSTRAK

Riva Lovianita Lumbantoruan ABSTRAK v TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENIPUAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK DI INDONESIA DIKAITKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA

Lebih terperinci

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/30/2014 nts/epk/ti-uajm 2

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/30/2014 nts/epk/ti-uajm 2 N. Tri Suswanto Saptadi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar 3/30/2014 nts/epk/ti-uajm 1 Bahan Kajian Perbandingan cyber law Computer crime act (beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pola kehidupan manusia dalam berkomunikasi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pola kehidupan manusia dalam berkomunikasi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kehadiran internet dalam kehidupan manusia ternyata telah mengubah sebagian besar pola kehidupan manusia dalam berkomunikasi dengan manusia lainnya, mulai dari

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B SISTEM INFORMASI BISNIS Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B Definisi Ø Internet adalah kumpulan dari orang-orang yang menggunakan komputer secara berdiri sendiri namun terhubung antara

Lebih terperinci

Privacy and Security Concerns over Cloud Services in Indonesia

Privacy and Security Concerns over Cloud Services in Indonesia Privacy and Security Concerns over Cloud Services in Indonesia SSEK Legal Consultants Harry Kuswara harrykuswara@ssek.com November 16, 2017 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju.

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era tekonolgi saat ini, perkembangan terjadi pada seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya kegiatan perdagangan. Pada awalnya perdagangan dilakukan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat, hal ini berdampak pada perubahan aktivitas dalam dunia bisnis. Perubahan tersebut mencakup

Lebih terperinci

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING A. Pelaksanaan Jual Beli Sistem Jual beli Pre Order dalam Usaha Clothing Pelaksanaan jual beli sistem pre order

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Tinjauan Umum Tentang Perdagangan Melalui Elektronik (E - Commerce)

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Tinjauan Umum Tentang Perdagangan Melalui Elektronik (E - Commerce) 20 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Tinjauan Umum Tentang Perdagangan Melalui Elektronik (E - Commerce) Timbulnya kebutuhan manusia akan berbagai hal demi memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/ TAHUN 2010 TENTANG KONTEN MULTIMEDIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/ TAHUN 2010 TENTANG KONTEN MULTIMEDIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/ 2010. TAHUN 2010 TENTANG KONTEN MULTIMEDIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pesat dan majunya teknologi internet mempermudah untuk mengakses informasi apapun yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya informasi produk. Adanya kemudahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 151/PMK.011/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 151/PMK.011/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 151/PMK.011/2013 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman telah menuntut berbagai jenis bidang usaha untuk memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan dalam rangka mendukung efisiensi

Lebih terperinci

TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI BERDASARKAN PERMINTAAN

TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI BERDASARKAN PERMINTAAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 60/PMK.03/2014 TENTANG : TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI (EXCHANGE OF INFORMATION) TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI BERDASARKAN PERMINTAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 4 /PBI/1999 TENTANG PENYELENGGARAAN SURVEI OLEH BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 4 /PBI/1999 TENTANG PENYELENGGARAAN SURVEI OLEH BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 4 /PBI/1999 TENTANG PENYELENGGARAAN SURVEI OLEH BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer PERBANAS. Cyber Law Drafting. Kuliah Sessi 5: Referensi Internasional

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer PERBANAS. Cyber Law Drafting. Kuliah Sessi 5: Referensi Internasional Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer PERBANAS Cyber Law Drafting Kuliah Sessi 5: Referensi Internasional Dosen: Ir. Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, SE, MSi, MPP Agenda Cyberlaws di Beberapa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang ditunjang oleh perkembangan jaringan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang ditunjang oleh perkembangan jaringan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang ditunjang oleh perkembangan jaringan internet yang semakin cepat akan memberi pengaruh dan perubahan dalam segala aspek kehidupan

Lebih terperinci

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 4/7/2014 nts/epk/ti-uajm 2

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 4/7/2014 nts/epk/ti-uajm 2 N. Tri Suswanto Saptadi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar 4/7/2014 nts/epk/ti-uajm 1 Bahan Kajian UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah N

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah N No.404, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pertukaran Informasi. Perpajakan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI

Lebih terperinci

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

BAB 3 KEBERLAKUAN DAN HAMBATAN PENERAPAN ELECTRONIC SIGNATURE Keberlakuan Electronic Signature dalam Electronic Commerce

BAB 3 KEBERLAKUAN DAN HAMBATAN PENERAPAN ELECTRONIC SIGNATURE Keberlakuan Electronic Signature dalam Electronic Commerce 65 BAB 3 KEBERLAKUAN DAN HAMBATAN PENERAPAN ELECTRONIC SIGNATURE 3.1. Keberlakuan Electronic Signature dalam Electronic Commerce Perkembangan teknologi begitu cepat. Perkembangan teknologi seringkali meninggalkan

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Key Word : , legal evidence, evidence

ABSTRAK ABSTRACT. Key Word :  , legal evidence, evidence KEKUATAN ALAT BUKTI SURAT ELEKTRNONIK (EMAIL) DALAM PRAKTEK PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR Oleh Stefanus Alfonso Balela I Ketut Tjukup Nyoman A. Martana Bagian Hukum Acara Fakultas Hukum

Lebih terperinci

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU Oleh : Putu Prasintia Dewi Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACK Standard contract is typically made

Lebih terperinci

Dibuat Oleh A F I Y A T I NIM Dosen DR. Ir Iwan Krisnadi MBA

Dibuat Oleh A F I Y A T I NIM Dosen DR. Ir Iwan Krisnadi MBA MEMAHAMI UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE) DAN PENERAPANNYA PADA DOKUMEN ELEKTRONIK SEPERTI E-TICKETING DI INDONESIA Dibuat Oleh A F I Y A T I NIM 5540180013 Dosen DR.

Lebih terperinci

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( )

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) PENERAPAN PASAL 1320 KUHPERDATA TERHADAP JUAL BELI SECARA ONLINE (E COMMERCE) Herniwati STIH Padang Email: herni@yahoo.co.id Submitted: 22-07-2015, Rewiewed: 22-07-2015, Accepted: 23-07-2015 http://dx.doi.org/10.22216/jit.2014.v8i4.13

Lebih terperinci

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE Oleh : Desak Made Prilia Darmayanti Ketut Suardita Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum,Universitas Udayana ABSTRACT: This journal, entitled

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE Oleh : Desak Made Prilia Darmayanti Ketut Suardita Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum,Universitas Udayana ABSTRACT: This journal, entitled

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan aktivitas perdagangan memperluas cara berkomunikasi dan berinteraksi antara pelaku usaha dengan konsumen. Globalisasi dan perdagangan bebas sebagai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PERLINDUNGAN HUKUM PENGGUNA ALAT PEMBAYARAN MENGGUNAKAN KARTU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK TESIS. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

UNIVERSITAS INDONESIA PERLINDUNGAN HUKUM PENGGUNA ALAT PEMBAYARAN MENGGUNAKAN KARTU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK TESIS. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat UNIVERSITAS INDONESIA PERLINDUNGAN HUKUM PENGGUNA ALAT PEMBAYARAN MENGGUNAKAN KARTU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Hukum Oleh : Dendy Asmara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN YURIDIS TENTANG BISNIS ELECTRONIC COMMERCE

BAB II TINJAUAN YURIDIS TENTANG BISNIS ELECTRONIC COMMERCE BAB II TINJAUAN YURIDIS TENTANG BISNIS ELECTRONIC COMMERCE Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa dampak pada berbagai sisi kehidupan. Dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini, maka

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sambungan internet, orang-orang bisa menghasilkan uang. Salah satu jenis jual beli melalui internet adalah dropshipping online,

BAB I PENDAHULUAN. sambungan internet, orang-orang bisa menghasilkan uang. Salah satu jenis jual beli melalui internet adalah dropshipping online, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jual beli melalui internet (online) telah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia dan juga masyarakat dunia. Dampak kemudahan berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Tidak hanya negara maju saja, namun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Tidak hanya negara maju saja, namun negara berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah menjadi pendorong lahirnya era perkembangan teknologi informasi. Fenomena kecepatan perkembangan teknologi ini telah merebak di seluruh belahan

Lebih terperinci

Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap jual beli secara online (e commerce) Herniwati, SH, MH. Dosen STIH Padang. Abstrak

Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap jual beli secara online (e commerce) Herniwati, SH, MH. Dosen STIH Padang. Abstrak Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap jual beli secara online (e commerce) Herniwati, SH, MH Dosen STIH Padang Abstrak Pasar 1320 KUHPerdata mengatur tentang syarat-syarat sah perjanjian. Ketentuan

Lebih terperinci