I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai

Transkripsi

1 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran Prop/Kota, DKP Penataan pemanfaatan kawasan pantai Membuat zonasi Inventarisasi penggunaan kawasan, perencanaan dan kesepakatan desa untuk pembagian kawasan pantai untuk multiguna 1. Membuat peta zonasi pesisir desa meliputi Prop/Kota, APBN /APBD X Negeri /CCDP- Diving club IFAD Dinas Pariwisata Prop/Kota, DKP X APBN/

2 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran pesisir dan b. Kawasan pendaratan Ikan CCDP- DPL Desa c. Kawasan pemanfaatan bersama Negeri IFAD masyarakat seperti daerah penangkapan dengan metoda yang tidak merusak karang dan daerah penempatan bagan, kawasan bameti, d. Kawasan wisata e. Daerah sasi laor Kawasan tertutup sebagai kawasan inti Halaman 3

3 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran 1. Menentukan lokasi daerah Menetapkan daerah perlindungan laut (DPL) perlindungan laut termasuk zona inti dan zona penyangga melalui musyawarah di tiap desa. 2. Membangun kesepakatan dengan desa tetangga untuk DPL kecamatan Negeri Latuhalat Kecamatan Nusaniwe DKP Kota/Prop X APBD CCDP- IFAD Kecamatan (Daerah Perlindungan Laut). 3. Penetapan Kesepakatan untuk Tata Universitas Guna Pemanfaatan Laut Kecamatan Pattimura Halaman 4

4 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran (TGPLK) NGO 4. Meletakkan tanda batas dan implementasi DPL 5. Pengukuhan tugas pengelola DPL kepada Pokmas PSDA/Kewang/yang berwajib di tingkat kecamatan 6. Mengadakan forum konsultasi dan sosialisasi pengelolaan kawasan DPL di tingkat kecamatan Halaman 5

5 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran 7. Penetapan Peraturan Kecamatan untuk pengelolaan DPL 1. Promosi penanaman vegetasi pada Penamanan dan reboisasi pantai hari-hari besar 2. Pembibitan vegetasi pantai yang sudah beradaptasi seperti bitanggur, ketapang, dan nypah dan bakau untuk menjaga kestabilan pantai Pokmas, Kewang, Saniri, dan Latuhalat X X X Swadaya, APBD 3. Penanaman vegetasi secara rutin oleh Halaman 6

6 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran Pokmas PSDA 4. Melakukan pengawasan secara ketat dan terhadap pengrusakan kawasan reboisasi. Rehabilitasi kawasan terumbu karang 1. Pengadaan rumah ikan di beberapa spot untuk memfasilitasi aktifitas perikanan dan wisata mancing. 2. Penetapan dan pengadaan tempat membuang jangkar yang tetap DKP Prop/Kota Negeri Latuhalat X X X ABPN/APB D Halaman 7

7 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran (tambat labuh) di beberapa spot strategis 1. pengawasan rutin Pengawasan 2. Membentuk satuan tugas untuk Negeri Latuhalat dan monitoring pengawasan terhadap pelanggaran peraturan di kawasan hutan pantai Kecamatan X X X ABPN/APB D kawasan dan terumbu karang dan kawasan Nusaniwe DPL Penguatan 1. Membuat aturan pemanfaatan di X X X APBD Halaman 8

8 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran Hukum zona-zona yang sudah ditentukan Negeri Latuhalat disesuaikan dengan peraturan negeri yang telah dibuat Kecamatan Nusaniwe, 2. Melakukan pelatihan monitoring terumbu karang secara partisipatif dengan teknik manta tow. Universitas NGO DKP Prop/Kota X X X APBD 3. Melakukan monitoring terumbu Universitas X X X X X APBD Halaman 9

9 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran karang (manta tow) dan monitoring pertambahan jumlah ikan satu kali setiap enam bulan. 4. Menegakkan peraturan pelestarian terumbu karang dan vegetasi pantai 5. Satuan tugas ini dapat dibentuk secara terpadu dengan pengawasan NGO DKP Prop/Kota Universitas NGO DKP Prop/Kota Bagian Hukum Kota X X X X X APBD X X X X X APBD Halaman 10

10 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran perburuan satwa langka dan pengawasan hutan 6. Draft Peraturan Negeri untuk Pengelolaan kawasan pesisir dan sumberdaya alam BKSDA Universitas NGO DKP Prop/Kota Bagian Hukum Kota X X X X X APBD Halaman 11

11 I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai 1. Desa memiliki suatu konsep penataan untuk pengelolaan pantai dan pesisir 2. Masyarakat mengetahui cara-cara yang tepat guna untuk mempertahankan kondisi pantai yang masih lestari 3. Masyarakat mendapat petunjuk untuk melakukan hal-hal praktiks dan urgent untuk memperbaiki daerah pantai yang mulai rusak 4. Desa Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang dan kawasan pesisir serta aturan pemanfaatan dan pengelolaannya. 5. Desa dapat mempertahankan kelestarian terumbu karang dari dampak berbagai aktifitas tourism dan penangkapan ikan. 6. Meningkatkan produktifitas perikanan melelui penetapan daerah perlindungan habitat sebagai bank alam Angggaran Bagian Hukum 7. Penetapan Perneg (Peraturan Negeri/Desa) untuk pengelolaan sumberdaya pesisir Kota Universitas, NGO DKP Prop/Kota X X X X X APBD Halaman 12

12 II. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir melalui usaha dibidang perikanan : 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan papalele melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran 1. Perbaikan unit Meningkatkan kapasitas usaha dengan perbaikan teknologi, ketrampilan, permodalan dan pasar penangkapan Pengadaan alat tangkap tonda Pengadaan alat tangkap katinting 2. Pelatihan teknis penangkapan dengan peralatan yang modern 3. Penyuluhan kepada Pokmas DKP Prop/Kota DKP Prop/Kota Universitas DKP Prop/Kota X X X X X X X X X X X X X X X APBD, APBN APBD, APBN APBD, APBN s/d Halaman 13

13 II. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir melalui usaha dibidang perikanan : 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan papalele melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran Universitas Pelatihan pemasaran 5. Pelatihan pengolahan ikan asap cair 6. Pelatihan pascapanen porpira dan limbah ikan 7. Pelatihan pengolahan DKP Prop/Kota Universitas DKP Prop/Kota Universitas DKP Prop/Kota Universitas DKP Prop/Kota X X X X X APBD, APBN s/d 2017 APBD, APBN X X X X X s/d 2017 APBD, APBN X X X X X s/d 2017 X X X X X APBD, APBN Halaman 14

14 II. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir melalui usaha dibidang perikanan : 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan papalele melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran abon, bakso dan s/d product turunan lainnya Universitas Mengembangkan DKP Prop/Kota APBD, APBN Mengembangkan pengolahan ikan asap X X X X X s/d mata cair Universitas 2017 pencaharian 2. Mengembangkan DKP Prop/Kota APBD, APBN altenatif yang technology pengolahan X X X X X s/d memberikan nilai limbah ikan Universitas 2017 tambah 3. Mengembangkan DKP Prop/Kota APBD, APBN pengolahan abon, X X X X X s/d bakso dan lainnya Universitas 2017 Halaman 15

15 III. Memperkuat Negeri Latuhalat sebagai Centra Produksi Perikanan Kota Ambon : 1. Mempersiapkan desa sebagai penampung ikan untuk lokasi Nusaniwe sebagai sumber utama penyuplai bakan baku ikan ke Kota Ambon 2. Memfasilitasi akses produksi 3. Mengembangkan usaha Pokmas untuk penangkapan dan pengolahan pasca panen Penentuan lokasi startegis Pemilihan dan Pembebasan lahan Desa DKP Kota, X X APBD MINIPLAN rumah produksi Desa DKP Kota, CCDP- IFAD, Bank X X APBD, CCDP- IFAD, Bank Pengadaan Desa APBD, CCDP- Infrastruktur Cold Storage DKP Kota, CCDP- X X IFAD, Bank IFAD, Bank Desa APBD, CCDP- Pabrik Es DKP Kota, CCDP- X X IFAD, Bank IFAD, Bank Halaman 16

16 Armada semut distributor skala desa Desa DKP Kota, CCDP- IFAD, Bank X X APBD, CCDP- IFAD, Bank Pembentukan institusi Pengelolaan berbasis desa pengelola, Penetapan AD/ART Penentuan sistem Desa DKP Kota, CCDP- IFAD, Bank, Pengusaha X X APBD, CCDP- IFAD, Bank, Pengusaha pengelolaan Halaman 17

17 IV. Peningkatan daya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) 1. Memperbaiki gedung sekolah yang rusak Memperbaiki dan menambah sarana pendidikan 2. Penambahan perlengkapan alat-alat belajar-mengajar (meja, kursi, papan tulis, dll.). 3. Pengadaan perpustakaan Dinas Pendidikan Kota Ambon Bappekot X X X X X APBD, APBN sekolah. Menambah 1. Mengajukan permohonan Dinas kegiatan pelayanan penambahan tenaga guru melalui Dinas PDK Kota Pendidikan Kota Ambon X X X X X APBD, APBN pendidikan bagi Ambon Bappekot Halaman 18

18 IV. Peningkatan daya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) anak-anak 2. Mendorong sekolah. Desa untuk memotivasi guru- Desa guru dan masyarakat akan pentingnya pendidikan anak pada usia sekolah 3. Memulai program beasiswa dan program anak asuh melalui pemerintah. 4. Menginventarisasi anak putus sekolah dan siswa yang kurang mampu serta merekomendasikan mereka dalam program beasiswa Halaman 19

19 IV. Peningkatan daya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) dan program orang tua asuh. Mendorong Desa untuk memotivasi guru-guru dan masyarakat akan pentingnya pendidikan anak pada usia sekolah. 1. dan masyarakat memberi semangat dan menjamin kesejahteraan guru yang ditempatkan di negeri Latuhalat. 2. Melakukan penyuluhan bagi masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi anak. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon, LSM, Universitas X X X X X APBN, APBD Mengembangkan 1. Bidang studi Muatan Lokal Dinas X X X X X APBN/APBD Halaman 20

20 IV. Peningkatan daya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) pendidikan Lingkungan di forum sekolah diperkaya dengan aspek sosiobudaya, lingkungan dan ekowisata bahari Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon, LSM, Universitas Dinas 2. Muatan lokal dimasukan dalam curriculum pelajaran sekolah untuk berbagai jenjang pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Kota X X X X X APBN/APBD Ambon, Halaman 21

21 IV. Peningkatan daya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) LSM, Universitas Muatan pendidikan lingkungan menjadi salah bahan refleksi di mimbar gerejawi Muatan pendidikan lingkungan Pengembangan pendidikan lingkungan di jemaat dimasukan sebagai salah satu issue pada Renstra Gereja Renstra Gereja tahun merekomendasikan muatan pendidikan lingkungan untuk semua mimbar dan forum pendidikan dan kothbah Jemaat GPM Latuhalat dan Waimahu Jemaat GPM Latuhalat dan Waimahu X X X X X APBJ X X X X X APBJ an muatan pendidikan Jemaat X X X X X APBJ Halaman 22

22 IV. Peningkatan daya Manusia : 1. Memberikan pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah. 2. Meningkatkan fungsi sarana pendidikan di desa 3. Menjamin pelayanan pendidikan secara tetap oleh tenaga pendidik 4. Mempromosikan pendidikan lingkungan di berbagai jenjang pendidikan (formal dan non formal) lingkungan di mimbar unit, wadah pelayanan dewasa, anak dan pemuda, dan gereja Gereja terlibat untuk aksi penyelamatan lingkungan sebagai implementasi dari pendidikan lingkungan. GPM Latuhalat dan Waimahu Jemaat GPM Latuhalat dan Waimahu X X X X X APBJ Halaman 23

23 V. Penanggulangan banjir dan bencana pesisir. Mencegah terjadinya erosi pantai lebih lanjut.. Melindungi lahan pemukiman penduduk disepanjang DAS dari banjir. Melindungi pantai dari abrasi dan dampak pukulan ombak 1. Penahan bantaran sungai di LOKASI Rehabilitasi daerah yang kena dan rawan banjir. 2. Pembangunan Talud jalan lokasi wisata 3. Pembangunan jalan setapak di LOKASI 4. Pembuatan Talud penahan Dinas PU Kota/Prop, Balai Sungai, Negeri X X X X X APBN ombak di lokasi Wisata Pembuatan tanggul pemecah Dinas PU Proteksi daerah ombak untuk lagun yang Kota/Prop, berlabuh perahu dipakai sebagai tempat Balai Sungai, X X X X X APBN nelayan berlabuh perahu nelayan di lokasi TBD Negeri Halaman 24

24 V. Penanggulangan banjir dan bencana pesisir. Mencegah terjadinya erosi pantai lebih lanjut.. Melindungi lahan pemukiman penduduk disepanjang DAS dari banjir. Melindungi pantai dari abrasi dan dampak pukulan ombak 1. Membuat aturan pelarangan kegiatan penambangan pasir 2. Membuat aturan pelarangan penebangan Pemantauan vegetasi (pohon kondisi pantai 3. dan tumbuhan) di untuk sepanjang pantai Negeri, X X X X X APBN pencegahan 4. Pelatihan dan pemantauan DKP Kota/Prop erosi pantai erosi pantai secara partisipasif 5. Melakukan pengukuran dan pemantauan profil pantai oleh penduduk (setahun 4 kali). Halaman 25

25 V. Penanggulangan banjir dan bencana pesisir. Mencegah terjadinya erosi pantai lebih lanjut.. Melindungi lahan pemukiman penduduk disepanjang DAS dari banjir. Melindungi pantai dari abrasi dan dampak pukulan ombak 6. Menyajikan hasil analisa data pengukuran dan memberikan rekomendasi untuk penanggulangan erosi. Menggalang kepedulian dan kesadaran masyarakat akan bahaya erosi pantai. 1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat di tiap dusun. 2. Melakukan kampanye pelestarian hutan pantai dan tumbuhan pelindung pantai serta terumbu karang. 3. Kewang darat melakukan Negeri, DKP Kota/Prop, Dinas Kehutanan Kota/Prop X X X X X APBN X X X X X APBN Halaman 26

26 V. Penanggulangan banjir dan bencana pesisir. Mencegah terjadinya erosi pantai lebih lanjut.. Melindungi lahan pemukiman penduduk disepanjang DAS dari banjir. Melindungi pantai dari abrasi dan dampak pukulan ombak fungsi control terhadap penebangan hutan 4. Menanam pohon sekitar mata air utama maupun mata air sekunder Negeri, DKP Kota/Prop, Dinas Kehutanan Kota/Prop Negeri, DKP Kota/Prop, Dinas Kehutanan Kota/Prop X X X X X APBN Halaman 27

27 VI. Pengelolaan Air Bersih 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air bersih dan sumber air minum 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana air bersih dan sumber air minum baik untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus 3. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 4. Memperbaiki dan menyediakan sarana air bersih Membuat usulan proyek air bersih lanjutan Konsultasi dengan Dinas PU, APBDes Bappekot Negeri Usulan pengadaan sarana air APBN bersih dengan membuat bak Negeri penampung dan perluasan Dinas PU distribusi saluran/instalasi pipa Kota/Prop Pemeliharaan dan perbaikan APBD sarana yang telah rusak Negeri Dinas PU Kota/Prop Pengadaan pompa di sumur- APBD Halaman 28

28 VI. Pengelolaan Air Bersih 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air bersih dan sumber air minum 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana air bersih dan sumber air minum baik untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus 3. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 4. Memperbaiki dan menyediakan sarana air bersih sumur sumber air Negeri Dinas PU Kota/Prop Halaman 29

29 VII. Perbaikan Sanitasi 1. Menciptakan lingkungan pemukiman yang sehat dan bersih. 2. Menjamin lingkungan yang bebas wabah penyakit. 3. Melestarikan keindahan pantai sebagai peluang untuk kegiatan ekowisata. Membuat program Pembuatan lubang/sumur X X X APBD terpadu dengan untuk menampung sampah Desa, Bappedal Desa organik. sumur resapan Kota/Prop, Dinas dalam menangani sampah di tiap rumah Kebersihan dan sampah dan penduduk Pertamanan kebersihan Universitas, lingkungan. NGO an pembersihan X X X APBD lingkungan setiap minggu Desa, Bappedal melalui Sabtu Bersih di Kota/Prop, Dinas lokasi pemukiman, pesisir Kebersihan dan dan lingkungan sekitar. Pertamanan Universitas, NGO Halaman 30

30 VII. Perbaikan Sanitasi 1. Menciptakan lingkungan pemukiman yang sehat dan bersih. 2. Menjamin lingkungan yang bebas wabah penyakit. 3. Melestarikan keindahan pantai sebagai peluang untuk kegiatan ekowisata. Membuat tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dilokasi-lokasi strategis melalui kesepakatan bersama. Pelatihan pengolahan sampah yang dapat dijadikan pupuk. Desa, Bappedal Kota/Prop, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Universitas, NGO Desa, Bappedal Kota/Prop, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Universitas, NGO X X X X X APBD X X X X X APBD Halaman 31

31 VII. Perbaikan Sanitasi 1. Menciptakan lingkungan pemukiman yang sehat dan bersih. 2. Menjamin lingkungan yang bebas wabah penyakit. 3. Melestarikan keindahan pantai sebagai peluang untuk kegiatan ekowisata. Implementasi Bank sampah X X X X X APBD untuk didaerah pemukiman Desa, Bappedal daerah pesisir, daerah wisata Kota/Prop, Dinas untuk sampah plastik dan Kebersihan dan kaleng Pertamanan Universitas, NGO Memperkuat Melakukan penyuluhan Dinas X X X X X APBD kesadaran dan kesehatan dan kebersihan di Kesehatan, kepedulian sekolah oleh guru-guru dan NGO, masyarakat akan wadah-wadah pelayanan pemerintah pentingnya Gerejawi oleh pemimpin negeri kebersihan umat Halaman 32

32 VII. Perbaikan Sanitasi 1. Menciptakan lingkungan pemukiman yang sehat dan bersih. 2. Menjamin lingkungan yang bebas wabah penyakit. 3. Melestarikan keindahan pantai sebagai peluang untuk kegiatan ekowisata. lingkungan Melakukan penyuluhan Dinas X X X X X APBD kesehatan oleh petugas Kesehatan, kesehatan dari kecamatan, NGO, petugas kesehatan satu kali pemerintah sebulan dengan thema cuci negeri tangan bersih, pemanfaatan MCK secara tepat, dan pengelolaan sampah padat dan limbah cair. Kewang dan Pokmas PSDA Negeri, Kewang, X X X X X APBD melakukan pengontrolan Dinas pengelolaan sampah Kebersihan dan termasuk di dpembersihan Pertamanan lokasi-lokasi Halaman 33

33 VII. Perbaikan Sanitasi 1. Menciptakan lingkungan pemukiman yang sehat dan bersih. 2. Menjamin lingkungan yang bebas wabah penyakit. 3. Melestarikan keindahan pantai sebagai peluang untuk kegiatan ekowisata. Pengadaan dan Pengadaan saluran X X X X X pemeliharaan penampungan dan pengairan Negeri, Dinas kesehatan air limbah menghindari kebersihan dan lingkungan dari pencemaran tanah dan aliran Pertamanan buangan limbah air limbah yang berdekatan Kota dengan pemukiman Pembuatan lubang/sumur X X X X X resapan atau instalasi Negeri, Dinas buangan limbah kebersihan dan Pertamanan Kota Halaman 34

34 VIII. Penguatan kapasitas kelembagaan negeri 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 5. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 6. Perubahan sikap penduduk dalam memanfaatkan sumberdaya alam. 7. Keikutsertaan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan hidup 8. Tersosialisasi/kampanye dan pedidikan lingkungan untuk konservasi kawasan melalui lembaga lokal di desa Penguatan Melakukan pelatihan DKP Kota/Prop, APBD Kapasitas SDM Mayarakat pengelolaan sumberdaya pesisir secara Universitas, NGO, Negeri X X X X X Pesisir berkelanjutan Kampanye penangkapan DKP Kota/Prop, APBD ikan dengan bahan dan Universitas, NGO, X X X X X alat yang diperbolehkan Negeri Melakukan diskusi kelompok dengan DKP Kota/Prop, Universitas, NGO, X X X X X APBD Halaman 35

35 VIII. Penguatan kapasitas kelembagaan negeri 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 5. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 6. Perubahan sikap penduduk dalam memanfaatkan sumberdaya alam. 7. Keikutsertaan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan hidup 8. Tersosialisasi/kampanye dan pedidikan lingkungan untuk konservasi kawasan melalui lembaga lokal di desa pendekatan partisipatorif Negeri Mediasi penyuluhan yang DKP Kota/Prop, APBD intensif dari berbagai Universitas, NGO, X X X X X instasi terkait Negeri Penguatan Menyelesaikan peraturan Negeri, X X APBDes, NGO, Kelembagaan Negeri tentang Hukum, Negeri pengelolaan sumberdaya NGO, Universitas, perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir Halaman 36

36 VIII. Penguatan kapasitas kelembagaan negeri 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 5. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 6. Perubahan sikap penduduk dalam memanfaatkan sumberdaya alam. 7. Keikutsertaan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan hidup 8. Tersosialisasi/kampanye dan pedidikan lingkungan untuk konservasi kawasan melalui lembaga lokal di desa secara berkelanjutan Melibatkan saniri dan kewang dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. Memperkuat peran kelompok pengelolaan Negeri, Hukum, NGO, Universitas, Negeri, Hukum, X X APBDes, NGO, X X APBDes, NGO, Halaman 37

37 VIII. Penguatan kapasitas kelembagaan negeri 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 5. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 6. Perubahan sikap penduduk dalam memanfaatkan sumberdaya alam. 7. Keikutsertaan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan hidup 8. Tersosialisasi/kampanye dan pedidikan lingkungan untuk konservasi kawasan melalui lembaga lokal di desa sumberdaya alam/konservasi Menyelesaikan peraturan Negeri tentang pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan NGO, Universitas, Negeri, Hukum, NGO, Universitas, X X APBDes, NGO, Halaman 38