BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini perlu ditentukan metode penelitian yang akan digunakan guna menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Kota Depok memiliki 11 Kecamatan yaitu Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Cinere, Kecamatan Limo, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoranmas, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cilodong, dan Kecamatan Tapos. Adapun batas wilayah Kota Depok seperti berikut: Utara : Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan Wilayah DKI Jakarta. Timur : Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Selatan : Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. Barat : Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor. Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor sehingga menjadi jalur lintas regional Kota Jakarta dengan Kota Bogor begitupun sebaliknya. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Masyarakat Kota Depok memanfaatkan kondisi tersebut untuk berdagang dan pemukiman. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pusat-pusat perdagangan terutama di Jl. Margonda Raya, Kecamatan Beji yang terhubung langsung dengan Ibu Kota Negara serta banyaknya komplek perumahan yang baru berdiri. Namun karena terbatasnya lahan di Kota Depok tidak sedikit developer yang mendirikan apartment. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu (Surakhmad, 1990, hlm. 40). Berdasarkan sifat permasalahan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu sebuah metode yang 25

2 26 bertujuan untuk menemukan sebuah gambaran dalam suatu kelompok manusia, suatu obyek, suatu keadaan atau kondisi. Tujuan dari penelitian deskriptif ini untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis pada penggungkapan fakta-fakta dan keadaan yang terjadi di wilayah penelitian mengenai pendapat, tanggapan, ide, ataupun gagasan yang dimiliki masyarakat dalam upaya pelestarian situ-situ di Kota Depok. C. Pendekatan Geografi Yang Digunakan Dalam penelitian ini pendekatan geografi yang digunakan adalah pendekatan kelingkungan (ekologi). Ekologi bagi geografi menyumbangkan suatu bentuk pendekatan yang dikenal sebagai pendekatan ekologi. Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah dan menganalisa sesuatu gejala atau sesuatu masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi (Sumaatmadja, 1988, hlm. 82). D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2013, hlm. 61) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Tika P. (1997, hlm. 32) populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau obyek yang terbatas adalah himpunan individu atau obyek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya sedangkan himpunan individu atau obyek yang tidak terbatas merupakan himpunan individu atau obyek yang sulit diketahui jumlahnya walaupun batas wilayahnya kita ketahui. Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri atas: a. Populasi wilayah Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah situ-situ yang dikelola oleh pemerintah Kota Depok yaitu terdiri dari 21 situ yang tersebar di 8 Kecamatan diantaranya Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan

3 27 Cipayung dan Kecamatan Sawangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1. b. Populasi manusia Populasi manusia dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di 8 kecamatan yang memiliki situ yaitu sejumlah jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1. No. Tabel 3.1 Tabel Populasi Wilayah dan Populasi Manusia Nama Situ Luas (Ha) Total Luas Situ per- Kecamatan (Ha) Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) 1. Situ Gadog 1,3 2. Situ Pedongkelan 6,25 3. Situ Rawa Kalong 8,25 4. Situ Tipar 8 32,4 Cimanggis Situ Jemblung / 5. 7,2 Danau Situ Baru 6. Situ Rawa Gede / Tirta Gede 1,4 7. Situ Jatijajar 6,5 8. Situ Cilangkap 6 18 Tapos Situ Patinggi 5,5 10. Situ Pangarengan 7 7 Sukmajaya Situ Cilodong 9, Situ Bahar 1,25 19,75 Cilodong Situ Sidomukti 7,5 14. Situ Pladen 1,5 15. Situ Universitas Indonesia (Situ UI 1, Situ UI 2, Situ UI 3, Situ UI 4) 17,5 18,5 Beji Situ Rawa Besar/Lio Situ Asih Pulo 4,4 18 Pancoran Mas Situ Pancoran Mas / 0,6 Pitara 19. Situ Citayam 7 7 Cipayung Situ Pengasinan 6 34,5 Sawangan Situ Bojongsari 28,5 TOTAL PENDUDUK Sumber: Diolah oleh peneliti (2016) 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013, hlm. 62) sedangkan menurut Tika P. (1997, hlm. 33)

4 28 Sampel adalah sebagian dari obyek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Berdasarkan penjelasan di atas maka teknik sampling yang diambil adalah teknik nonprobability sampling artinya teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013, hlm. 66). Beberapa jenis sampling yang ada dalam nonprobability sampling, peneliti memilih jenis sampling purposive. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 68) menyebutkan bahwa sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan pertimbangan tertentu maka peneliti memilih sampel kecamatan yang memiliki total luas situ terbesar pada suatu kecamatan atau total luas situ lebih dari 19 Ha (>19 Ha), mengingat fungsi situ pada bab II bahwa pentingnya fungsi situ sebagai penyangga kehidupan bagi masyarakat maka apabila situ tersebut mengalami kerusakan seperti tercemar atau banjir meluap maka yang akan terkena dampaknya pertama adalah masyarakat di sekitar situ atau masyarakat yang terdekat dari situ. Apabila semakin banyak jumlah situ atau total luas situ semakin besar pada suatu kecamatan maka akan lebih berdampak pada masyarakatnya. Oleh karena itu penilitian ini menentukan jumlah situ yang paling banyak atau total luas situ paling besar pada suatu kecamatan maka akan lebih berdampak terhadap masyarakatnya. a. Sampel wilayah Sampel wilayah yang diambil dalam penelitian ini berada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cilodong, dan Kecamatan Sawangan. Alasan memilih tiga kecamatan tersebut karena memiliki jumlah situ yang paling banyak atau total luas situ paling besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2. b. Sampel manusia Menentukan besaran jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin (Umar 2003, hlm. 78). Adapun rumus slovin adalah sebagai berikut:

5 29 Keterangan: n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi e : Persentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel. 99,982 Dibulatkan 100 Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 100 Orang. Maka dapat diketahui jumlah besaran sampel di tiga kecamatan Kota Depok dengan pembagian sebagai berikut: Kecamatan Cimanggis = Responden Kecamatan Cilodong = Responden Kecamatan Sawangan = Responden No. Nama Situ Luas (Ha) Tabel 3.2 Sampel Wilayah Total Luas Situ per-kecamatan (Ha) Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) 1. Situ Gadog 1,3 2. Situ Pedongkelan 6,25 3. Situ Rawa Kalong 8,25 4. Situ Tipar 8 32,4 Cimanggis Situ Jemblung / 5. 7,2 Danau Situ Baru 6. Situ Rawa Gede / Tirta Gede 1,4 7. Situ Cilodong 9,50 8. Situ Bahar 1,25 19,75 Cilodong Situ Sidomukti 7,5 10. Situ Pengasinan Situ Bojongsari 28,5 34,5 Sawangan TOTAL PENDUDUK Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)

6 30 Setelah dilakukan perhitungan, jumlah masing-masing responden pada setiap kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis 49 responden, Kecamatan Cilodong 26 responden, dan Kecamatan Sawangan 25 responden. Dengan total sampel 100 responden. E. Variabel Penelitian Sugiyono (2013, hlm. 2) mengemukakan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suwarno (dalam Riduwan dan Sunarto, 2010, hlm. 8) variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori. Dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Variabel Penelitian Variabel Bebas (X1) Partisipasi Buah Pikiran/Ide (X2) Partisipasi Harta Benda (X3) Partisipasi Tenaga (X4) Partisipasi Keterampilan (X5) Partisipasi Sosial Sumber: Diolah oleh peneliti (2016) Variabel Terikat (Y) Pelestarian Situ-Situ di Kota Depok Gambar 3.1 Skema Hubungan Variabel X terhadap Y Xr

7 31 F. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian memegang peran penting dalam penelitian karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen yang dipergunakan. Oleh karena itu, sebelum meneliti ke lapangan seorang peneliti perlu melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang telah dibuat kepada beberapa calon reponden. Setelah mendapatkan hasil yang valid dan reliable, maka peneliti dapat melanjutkan penelitian ke lapangan. a. Rumus Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Dalam penelitian ini pengujian validitas pada instrumen pengumpulan data menggunakan Product Moment dengan rumus menurut Sugiyono (2013, hlm. 228) sebagai berikut: Keterangan : r xy = korelasi antara variabel x dengan y x = ( x i - ) y = ( y i - ) Validitas tersebut nantinya dapat diinterpretasikan dan digolongkan berdasarkan kategori pada Tabel 3.4. Penafsiran harga koefisien validitas tersebut dapat juga dibandingkan dengan Tabel harga kritik r product moment sehingga dapat dijustifikasi signifikan atau tidaknya. Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 231) Selanjutnya melakukan uji reliabilitas yaitu untuk mengukur taraf kepercayaan suatu tes yang akan digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Untuk mengukur tingkat reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Alfa Cronbach dengan rumus menurut Sugiyono (2013, hlm. 365) sebagai berikut:

8 32 Keterangan : K = Mean kuadrat antara subyek = Mean kuadrat kesalahan = Varians total Rumus untuk varians total dan varians item: Keterangan : JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = jumlah kuadrat subyek b. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Pengujian soal instrumen sebanyak 28 butir soal telah dilakukan terhadap 30 responden yang tersebar di 3 sampel kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis, Cilodong dan Sawangan dengan masing-masing 10 responden. Berikut hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8. Seluruh soal Variabel X sebanyak 23 soal memiliki hasil yang valid dan reliabel begitupun dengan soal Variabel Y sebanyak 5 soal memiliki hasil yang valid dan reliabel.

9 33 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X (Partisipasi Masyarakat) No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel N=30 (5%) Keterangan 1 0,400 0,361 Valid 2 0,412 0,361 Valid 3 0,591 0,361 Valid 4 0,565 0,361 Valid 5 0,400 0,361 Valid 6 0,503 0,361 Valid 7 0,465 0,361 Valid 8 0,589 0,361 Valid 9 0,476 0,361 Valid 10 0,694 0,361 Valid 11 0,498 0,361 Valid 12 0,452 0,361 Valid 13 0,446 0,361 Valid 14 0,400 0,361 Valid 15 0,402 0,361 Valid 16 0,401 0,361 Valid 17 0,476 0,361 Valid 18 0,420 0,361 Valid 19 0,412 0,361 Valid 20 0,644 0,361 Valid 21 0,418 0,361 Valid 22 0,431 0,361 Valid 23 0,522 0,361 Valid Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Partisipasi Masyarakat) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pelestarian Situ) No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel N=30 (5%) Keterangan 1 0,664 0,361 Valid 2 0,822 0,361 Valid 3 0,562 0,361 Valid 4 0,764 0,361 Valid 5 0,840 0,361 Valid

10 34 Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Pelestarian Situ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,775 5 c. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Instrumen merupakan alat bantu dalam mengambil data di lapangan yang akan membuat waktu lebih efektif dan efisien saat melakukan penelitian. Instrumen yang tersusun dengan baik akan membuat penelitian dari responden semakin lancar dan terstruktur. Sebelum terbentuknya instrumen yang baku dan benar, maka harus dilakukan penyusunan instrumen. Pertama menentukan jenis dari instrumen penelitian, selanjutnya adalah membuat kisi-kisi instrumen yang berdasar dari variabel yang telah ditentukan, dijabarkan menjadi beberapa indikator kemudian dijabarkan kembali menjadi beberapa sub-indikator hingga menjadi deskriptor. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.9.

11 35 Variabel Penelitian Partisipasi Buah Pikiran (X1) Partisipasi Harta Benda (X2) Partisipasi Tenaga (X3) Partisipasi Keterampilan (X4) Tabel 3.9 Kisi kisi Instrumen Kuesioner Indikator Sub-Indikator Deskriptor No. Soal Kerja bakti membersihkan situ dan lingkungan Memberikan Kerja bakti 1 sekitarnya ide/pendapat Membuat tanggul Membuat tanggul pada sisi situ 2 Merencanakan program Kerja bakti berkala Merencanakan program kerja bakti secara berkala 3 pelestarian Penanaman pohon Merencanakan penanaman pohon di sekitar situ 4 Menambahkan kegiatan yang belum pernah Mengembangkan Kegiatan baru dilakukan sebelumnya dalam rangka pelestarian program pelestarian situ 5 Memberikan bantuan harta benda Memberikan bantuan informasi Mengikuti kegiatan pelestarian Pelatihan Bantuan uang Memberikan bantuan sejumlah uang untuk mendanai kegiatan pelestarian 6 Bantuan peralatan Memberikan bantuan beberapa peralatan untuk membantu kegiatan pelestarian 7 Bantuan makanan & minuman Memberikan bantuan makanan & minuman saat kerja bakti berlangsung 8 Bantuan media cetak Memberikan bantuan berupa media cetak seperti poster, pamflet, dll. 9 Kerja bakti Ikut kerja bakti membersihkan situ 10 Membuat tanggul Ikut membuat tanggul pada sisi situ 11 Penanaman pohon Ikut melakukan penanaman pohon 12 Pengerukan Ikut melakukan pengerukan pada situ 13 Memelihara kelestarian Turut memelihara kelestarian lingkungan situ 14 Menanam pohon Memberikan pelatihan cara-cara menanam pohon 15 Mengurangi sedimentasi Memberikan pelatihan cara-cara mengurangi sedimentasi (pengerukan) 16 Memberikan pelatihan cara-cara meningkatkan Meningkatkan jumlah air situ jumlah air situ dengan cara menambahkan saluran 17 input ke situ 35

12 36 Partisipasi Sosial (X5) Pelestarian Situ (Y) Mengurangi pencemaran Memberikan pelatihan cara-cara mengurangi pencemaran situ seperti tidak membuang sampah 18 ke situ Sponsorship Mengajak instansi lain Mengajak instansi lain sebagai pendukung dana/peralatan 19 Menyebarkan informasi Menyebarkan informasi kepada warga tentang kegiatan pelestarian situ 20 Mensosialisasikan Mendiskusikan keberlanjutan kegiatan pelestarian Mendiskusikan situ 21 Koordinasi yang baik Koordinasi yang baik untuk kegiatan pelestarian 22 Mengevaluasi Menilai Mengevaluasi/menilai setiap hasil kerja 23 Penyebab kerusakan situ Pengetahuan tentang penyebab kerusakan situ 24 Pengetahuan Pengetahuan tentang tindak lanjut yang harus Tindak lanjut dilakukan oleh masyarakat 25 Keinginan untuk melestarikan agar situ-situ tidak Keinginan 26 hilang Kesadaran Masyarakat Usaha-usaha Melakukan usaha-usaha pelestarian situ 27 Mengurangi hal buruk Mengurangi hal-hal yang memperburuk situ 28 36

13 37 G. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mencari data yang relevan untuk kemudian dianalisis dengan cara observasi ke lokasi penelitian yaitu situ-situ Kota Depok kemudian peneliti membagikan instrumen kuesioner kepada warga yang berisi pertanyaan seputar partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian situ. Selain itu peneliti juga akan melakukan wawancara kepada petugas RT/RW maupun warga setempat untuk menunjang data serta melakukan dokumentasi terhadap lokasi penelitian. Dengan dilakukannya teknik-teknik pengumpulan data tersebut maka peneliti dapat mengolahnya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Berikut penjabaran dari teknik pengumpulan data: 1. Observasi Lapangan Menurut Tika P. (1997, hlm 67) Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian. Observasi dapat dibagi dua yaitu: observasi langsung dan observasi tak langsung. Melihat dari definisi tersebut maka peneliti akan melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian yang tujuannya untuk mendapatkan data secara detail tentang kondisi aktual situ-situ di Kota Depok dan mencatat data-data mengenai objek yang diteliti. Observasi yang dilakukan bersifat sistematis, yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrumen pengamatan (Arikunto, 2006, hlm. 157). 2. Wawancara Satori dan Komariah (2014, hlm. 130) Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Proses wawancara yang dilakukan adalah wawancara semistruktur atau semi standar. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Satori dan Komariah, 2014, hlm. 135). Wawancara akan dilakukan kepada instansi pemerintah yang bepengaruh terhadap keberlangsungan situ guna menunjang data primer.

14 38 3. Kuesioner Dalam penelitian ini menggunakan angket berstruktur dimana peneliti sudah memberikan alternative jawaban untuk dipilih oleh responden, akan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka oleh peneliti (Tika P., 1997, hlm. 85). Angket digunakan untuk memperoleh data yang bersifat faktual dari responden dengan cara memberikan instrumen kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar tingkat hubungan bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian situ-situ di Kota Depok. 4. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data dari tempat penelitian baik itu berupa foto-foto, video, peta, buku dan sumber informasi lainnya untuk kemudian dipelajari guna melengkapi data dan informasi bagi keperluan peneliti. H. Teknik Analisis Data Menganalisis data bertujuan agar penelitian ini segera tercapai yaitu dengan mengubah dan mengolah data yang bersifat mentah dan sulit dimengerti menjadi data yang mudah dimengerti serta pola umum yang timbul dari data tersebut. Menurut Bongdan (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 332) menyatakan bahwa: Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. 1. Analisis Deskriptif Penulis menggunakan analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk mendapatkan persentase dari bentuk bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian situ-situ di Kota Depok. Menurut Sanusi (2011, hlm. 116) apabila peneliti bermaksud untuk menjelaskan data dari satu variabel yang diteliti, peneliti dapat menggunakan statistik deskriptif. Ukuran statistik deskriptif yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian adalah frekuensi dan rata-rata. Pengukuran dengan menggunakan kuesioner dilakukan untuk mengetahui

15 39 seberapa besar tingkat hubungan bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian situ-situ di Kota Depok. Masing-masing kuesioner disertai dengan lima kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan dianggap sesuai menurut responden. Teknik statistik yang digunakan yaitu uji mean dan standard deviation. Setelah mendapat skor mean dan standard deviation, kemudian dibuat kategorisasi skor untuk dijadikan acuan atau norma dalam tingkat pengelompokan partisipasi masyarakat. Menurut Supranto (2000, hlm. 50) pengkategorian ini dapat diperoleh dengan menentukan nilai indeks minimum, maksimum dan interval serta jarak interval sebagai berikut : Nilai Maksimum = Skor Tertinggi Nilai Minimum = Skor Terendah Interval = Dengan teknik tersebut diperoleh hasil analisis frekuensi jawaban responden untuk setiap item yang akan di uraikan dengan menggunakan tabel frekuensi pada Tabel Tabel 3.10 Penentuan Kategori (Range) Penentuan Kategori (Range) Nilai minimum + interval Kategori Rendah Nilai kategori rendah + interval Kategori Sedang Nilai kategori sedang + interval Kategori Tinggi Sumber : Supranto (2000, hlm.50) 2. Koefisien Korelasi Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009, hlm. 158), analisis korelasi adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel. Koefisien korelasi digunakan untuk menujukkan sejauh mana hubungan yang terjadi di antara variabel bebas dan variabel terikat. Karena jenis data dalam penelitian ini adalah ordinal, maka teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS 20. Rumus korelasi Rank Spearman yang digunakan menurut Akdon dan Hadi (2005, hlm.184) adalah

16 40 sebagai berikut: Keterangan: = nilai koefisien korelasi Spearman Rank d 2 = Selisih setiap pasangan rank = jumlah responden Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.11 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,200 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 242) 3. Uji Kontribusi (Koefisien Determinasi) Untuk mengetahui besarnya korelasi variabel X terhadap variabel Y dapat dihitung dengan rumus koefisien determinasi yang diambil dari koefisien korelasi yang telah diketahui. Adapun menurut Furqon (2011, hlm.100) rumus uji koefisien determinasi adalah sebagai berikut: Keterangan : KD = Nilai Koefisien Diterminan r 2 = Nilai Koefisien Korelasi

17 41 I. Alur Pemikiran Penelitian Partisipasi Masyarakat Lahan Situ Kritis Dampak negatif Preventif Partisipasi Buah Pikiran Partisipasi Harta Benda Partisipasi Tenaga Upaya Pelestarian Situ-situ Partisipasi Keterampilan Partisipasi Sosial Pelestarian Situ-situ di Kota Depok

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah peran auditor internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Arikunto (013: 03) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Pengertian motode quasi eksperimen menurut Sugiyono (2012, hlm. 77) adalah bentuk quasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini SMP Negeri 10 Bandung yang terletak di jl. Dewi Sartika, belakang Kebon Kalapa ITC. 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan (POPS, 2013:20). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan divisi marketing research pada PT. Herlina Indah yang beralamat di Jl. Rawa Sumur II blok DD no. 16 Kawasan Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang bersifat rasional, dapat diamati melalui panca indera dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Desain Penelitian Menurut Husein Umar (2008 : 4), Desain penelitian merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jl. DR. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan pada proses penelitian yang dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sebagai awal dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah dalam proses penyelidikan. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di wilayah Bandung tepatnya di SMA Negeri 23 Bandung yang berlokasi di Jl. Malangbong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang pemahaman materi Pendidikan Agama Islam dan Perilaku Keagamaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek Penelitian menurut Husein Umar (005:303) mengemukakan bahwa: Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini hanya memiliki satu variabel, yaitu implementasi ujian berbasis online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Definisi desain penelitian menurut Nasution (2009:23) adalah Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Hubungan Sistem Informasi Kepegawaian dengan Promosi Jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci