BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi

1 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini telah menganalisis secara kuantitatif dan kualitatif mengenai fenomena penggalangan dana publik melalui internet, yaitu crowdfunding Simpulan Penelitian Kuantitatif Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dilakukan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi donatur menyumbang dalam crowdfunding. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Inovasi proyek berpengaruh positif non-signifikan terhadap motivasi dengan H 01 diterima, yaitu nilai t hitung = 1,46 < nilai t tabel = 1, Kualitas proyek berpengaruh positif non-signifikan terhadap motivasi dengan H 02 diterima, yaitu nilai t hitung = 1,42 < nilai t tabel = 1, Motivasi mewujudkan berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi dengan H a3 diterima, yaitu nilai t hitung = 5,11 > nilai t tabel = 1, Faktor sosial terpuji berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi dengan H a4 diterima, yaitu nilai t hitung = 4,09 > nilai t tabel = 1, Kepercayaan kepada kreator berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi donatur untuk menyumbang pada crowdfunding. Hasil tersebut dibuktikan dengan H a5 diterima, yaitu nilai t hitung = 3,19 > nilai t tabel = 1, Idola kreator berpengaruh positif non-signifikan terhadap motivasi donatur untuk menyumbang pada crowdfunding. Hasil tersebut dibuktikan dengan H 06 diterima, yaitu nilai t hitung = 1,89 < nilai t tabel = 1, Variabilitas faktor kualitas proyek, inovasi proyek, motivasi mewujudkan, sosial terpuji, kepercayaan kepada kreator dan idola kreator memotivasi responden menyumbang pada crowdfunding sebesar 60,26%. Variabilitas sisanya, yaitu sebesar 39,74% lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. 141

2 Simpulan Penelitian Kualitatif Penelitian dengan pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengevaluasi penerapan Good Corporate Governance pada crowdfunding di Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Pengelola crowdfunding di Indonesia belum sepenuhnya menerapkan good corporate governance dikarenakan skala organisasinya yang kecil. Skala organisasi yang kecil menyulitkan terciptanya kejelasan fungsi, tugas, dan wewenang karyawan yang pada akhirnya memengaruhi akuntabilitas dalam pengelolaan crowdfunding. 2. Dalam pelaksanaannya, pengelola crowdfunding menerapkan prinsip transparansi yang sangat baik dengan memberikan informasi yang informatif, relevan, dan dalam waktu mendekati kurun waktru terjadinya (real-time basis) bagi publik baik terkait dengan perannya sebagai donatur, kreator, maupun pengguna portal crowdfunding. Namun demikian, pengelola crowdfunding cenderung mengabaikan stakeholders utama, yaitu pemilik dan regulator (Pemerintah dan Dirjen Pajak). Hal ini terlihat dengan tidak dilakukannya pelaporan keuangan tahunan secara resmi. - Bagi Patungan.net yang berada di bawah naungan Yayasan Pikir Buat Nusantara, hal ini bertentangan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 Pasal 54 ayat 1. - Bagi Wujudkan.com yang berbentuk Perseroan Terbatas, pencatatan akuntansi tidak sesuai dengan SAK-ETAP. 3. Prinsip responsibilitas diterapkan dengan baik oleh para pengelola crowdfunding. 4. Secara struktural, penerapan prinsip independensi pada pengelola crowdfunding kurang maksimal karena tidak memiliki organ pengawas yang independen. Meskipun demikian, masyarakat secara khusus diberikan wewenang sebagai organ pengawas. Dalam pelaksanaannya para pengelola crowdfunding dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak luar. 5. Prinsip kewajaran dan kesetaraan diterapkan dengan baik oleh para pengelola crowdfunding.

3 Saran Fitur Dari hasil penelitian kuantitatif, didapatkan kesimpulan bahwa faktor yang secara signifikan memotivasi donatur menyumbang adalah Motivasi Mewujudkan, Sosial Terpuji, dan Kepercayaan kepada Kreator. Ketiga faktor tersebut dapat dijadikan landasan untuk fitur-fitur yang sebaiknya dimiliki oleh portal crowdfunding, yaitu: 1. Halaman company profile (profil pengelola crowdfunding) yang atraktif dan informatif. 2. Situs memiliki video-video tutorial yang memberikan navigasi dan cara penggunaan situs ( How it Works ) 3. Bagi Patungan.net dan Wujudkan.com, diperlukan adanya data statistik yang berisi: - Semua proyek yang pernah dipublikasikan disusun berdasarkan kategori dan ditampilkan jumlah target dana, jumlah donasi yang berhasil terkumpul, dan tingkat kesuksesan (success rate). - Tingkat besaran donasi dari proyek yang berhasil mencapai target - Tingakat persentase target dana dari proyek yang tidak berhasil mencapai target. 4. Pada Patungan.net dan EfekRumahKaca.net, diperlukan halaman kebijakan yang jelas (bukan sekedar FAQ), yaitu: - Panduan proyek (Project Guidelines) - Panduan Penggunaan Situs (Terms of Use) - Kebijakan Perlindungan Data Pribadi (Privasi Policy) 5. Pada Wujudkan.com, diperlukan pencantuman tanggal estimasi pengantaran imbalan. 6. Fitur Updates yang telah ada pada halaman proyek Patungan.net dan Wujudkan.com sebaiknya digunakan untuk melaporkan tanda serah terima donasi dan ucapan terimakasih dari kreator. 7. Pada Patungan.net, halaman Temukan Proyek Seru tampak kosong. Sebaiknya proyek-proyek ditampilkan dalam bentuk gambar yang bisa di-browse oleh calon donatur. 8. Staf pengelola crowdfunding memberikan rekomendasi (staff pick) terhadap suatu proyek yang dinilai memiliki kualitas yang baik (terencana, berkonsep, dan

4 144 digarap serius). Langkah ini dapat memberikan awareness terhadap kualitas proyek Kebijakan 1. Terkait dengan transparansi, para pelaku crowdfunding diwajibkan memiliki laporan keuangan yang diterbitkan minimal setahun sekali sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang relevan dengan bentuk organisasinya. 2. Para pelaku crowdfunding perlu menetapkan sistem pengendalian internal untuk meningkatkan akuntabilitas organisasi. Anggran Dasar/Anggaran Rumah Tangga perlu ditetapkan dengan memperhatikan aspek sistem pengendalian internal, setidak-tidaknya menyangkut etika perilaku berintegritas (lingkungan pengendalian), pemisahan tugas dan tanggung jawab (aktivitas pengendalian), dan mekanisme pengawasan. 3. Pengembangan organisasi untuk mendukung kegitan yang mencakup struktur, sumber daya manusia, dan prosedur 5.3 Keterbatasan dan Penelitian Selanjutnya Keterbatasan penelitian ini perlu diperhatikan ketika mempertimbangakan implikasi dari temuan yang dihasilkan. Penelitian ini meneliti secara khusus crowdfunding basis donasi dan basis hadiah. Dengan demikian, generalisasi kepada bentuk crowdfunding lainnya dapat menimbulkan hasil yang bias. Dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan, pengambilan sampel yang representatif dapat dipandang terlalu umum. Hasil yang lebih akurat mungkin dapat dicapai bila terdapat pemberian kriteria sampel yang lebih spesifik, misalnya donatur yang menyumbang karena inisiatif sendiri atau berdasarkan dorongan eksternal, atau donatur yang menumbang untuk industri kreatif, proyek sosial, dan sebagainya. Sebagaimana karakteristik penelitian kuantitatif, hasil penelitian umumnya bersifat dangkal namun efektif dalam menggeneralisasi. Terbatasnya literatur mengenai crowdfunding di Indonesia juga menjadi keterbatasan dalam penelitian ini dimana penelitian terdahulu mengacu kepada studi kasus di Amerika Serikat. Dengan demikian, faktor yang muncul dapat berbeda. Keterbatasan penelitian kualitatif juga perlu menjadi perhatian. Dalam hal penelitian ini digunakan untuk memperkaya literatur mengenai crowdfunding di Indonesia, temuan dari penelitian ini mewakili nature penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratoria yang digunakan. Meskipun peneliti telah menyediakan

5 145 rasionalisasi yang jelas dan prosedur pengumpulan data yang memadai, penelitian ini hanya dapat memberikan wawasan awal (preliminary insight) mengenai penerapan prinsip GCG oleh pengelola crowdfunding di Indonesia. Terbatasnya literatur mengenai GCG pada crowdfunding juga menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Penelitian ini membuktikan bahwa variabilitas faktor kualitas proyek, inovasi proyek, motivasi mewujudkan, sosial terpuji, kepercayaan kepada kreator dan idola kreator memotivasi responden menyumbang pada crowdfunding sebesar 60,26%. Variabilitas sisanya, yaitu sebesar 39,74% dapat menjadi bahan penelitian selanjutnya.