ANALISIS PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN ELEGI KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN ELEGI KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) ABSTRACT"

Transkripsi

1 ANALISIS PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN ELEGI KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) Efrida Yanti 1, Emil Septia 2, Samsiarni 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Efridayanti353@gmail.com ABSTRACT The underlying problem of this research is the main character in the collection of short stories of Elegi by Dewi Kharisma Michellia which can be seen from his behavior. In addition to being a perpetrator who often raised, the main character also simultaneously describes the imbalance aspects that affect the behavior of the main character in a collection of short stories Elegi by Dewi Kharisma Michellia aspect id, ego, and superego. The purpose of this study is to describe the behavior of the main character in a collection of short stories Elegi by Dewi Kharisma Michellia. This research type is qualitative research by using descriptive method. The approach used is literature psychology approach. The data in this research is the text in the form of words, phrases, and sentences, related to the behavior of the main character in the collection of short stories of Elegi by Dewi Kharisma Michellia, the data source in this study is a collection of short stories of Elegi by Dewi Kharisma Michellia. Intrumen in this research is the researcher own by using table inventory data. Based on the analysis of research data can be concluded that the results of this study in terms of behavior and aspects that affect the behavior of the main character of the aspect id, ego, and superego. The behavior of the main character consists of open behavior and closed behavior. Open behavior of the main character in the collection of short stories of Elegi by Dewi Kharisma Michellia can be observed from a sense of care for others, easy socializing, curiosity is high, has the nature of honesty and so forth. Further Behavior closed the main character can be seen from the way the main character who is less socializing with others, like to bury his own problems, like to be alone and so forth. The aspect id of the main character in the collection of Elegi short stories by Dewi Kharisma Michellia has a weak soul and is not able to fulfill the desire that is influenced by the asp asp. Aspect ego main character in a collection of short stories Elegi by Dewi Kharisma Michellia has a harsh character so that the main character satisfy his desire from the subconscious to the conscious and meet face to face with reality. The superego aspect of the main character in the collection of Elegishort stories by Dewi Kharisma Michellia has a sense of humanity. Keywords: The Behavior, Of The Main Character, A Collection Of Short Stories, Literary Psychology PENDAHULUAN Karya sastra merupakan suatu bentuk karangan yang ditulis oleh seorang pengarang untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan pengalamannya ke dalam bentuk tulisan. Pengarang menciptakan kreatifitas dengan memanfaatkan unsur imajinasinya yang membuat pembaca seolah-olah merasakan apa yang disampaikan pengarang dalam tulisannya. Seorang pengarang mengungkapkan perasaannya ke dalam bentuk tulisan dengan menguraikan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang dipilih seorang pengarang ke dalam sebuah karya sastra

2 bisa dilihat dari segi psikologis, sosiologis, agama, ekonomi dan sebagainya. Banyak karya sastra yang menggambarkan psikologis seseorang, salah satunya dituliskan oleh pengarang ke dalam sebuah kumpulan cerpen. Pada sebuah karya sastra seperti cerpen, psikologis dilukiskan melalui kehidupan tokoh. Tokoh dalam cerpen selalu mengalami berbagai permasalahan salah satunya masalah kejiwaan atau psikologis. Manusia dalam psikologi selalu mengalami perubahan. Manusia secara bertahap mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu aspek perkembangan yang di alami manusia adalah perkembangan tingkah laku. Perilaku manusia di peroleh melalui interaksi dengan lingkungan. Sekalipun pengaruh lingkungan tidak bersifat memaksa, namun tidak dapat di ingkari bahwa peranan lingkungan cukup besar dalam perkembangan individu. Persoalan perilaku saling berkaitan dengan permasalahan kehidupan manusia. Manusia memilih untuk bersandiwara dengan permasalahan dan menganggap tidak terjadi apa-apa. Kebanyakan manusia mempunyai suatu keinginan yang besar yang terkadang tidak bisa diterima dengan akal sehat. Apabila keinginan tersebut dilakukan dan mengakibatkan sebuah penyesalan yang membuat manusia itu sendiri berperilaku semaunya. Pernyataan tersebut mewakili aspek psikologis yang terdapat dalam kepribadian manusia yaitu id, ego, dan superego. Perilaku seseorang dalam sebuah karya sastra digambarkan oleh seorang pengarang melalui karakter setiap tokohnya. Hal tersebut tercermin melalui peristiwa yang terjadi dalam cerita. Salah satu perilaku yang dapat dikaji pada karya sastra adalah melalui kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia. Cerpen salah satu karya sastra yang ditulis oleh seorang pengarang dengan menyajikan permasalahan dan isi cerita yang singkat. Cerpen juga merupakan sebuah karya sastra yang ditulis oleh pengarang yang di dalamnya terdapat satu permasalahan dan tokoh-tokoh yang mempunyai karakter yang berbeda satu sama lain. Selain itu, cerpen merupakan cerminan kehidupan nyata yang digambarkan pengarang dengan memberikan imajinasi dilihat dari cara pengarang menggambarkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita. Kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia di pilih dalam penelitian ini karena sangat menarik untuk di kaji. Kelebihan kumpulan cerpen ini terletak pada ceritanya yakni tentang orang-orang yang bosan terhadap kehidupannya yang mengakibatkan perpisahan, kehilangan dan juga kematian yang di alami tokoh dalam cerita.

3 Kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia ini terdiri dari 13 cerpen yakni : (1) pantai cermin, (2) ketaksaan, (3) penulis fiksi, (4) putusan Ely, (5) tanda, (6) kompilasi kehilangan, (7) rindu, (8) keberangkatan, (9) ziarah, (10) 22 jam, (11) si malakama, (12) pulau arwah, (13) forum keluarga. Pada karya Dewi Kharisma Michellia ini, pengarang mampu menuliskan cerita lewat bahasa yang jujur, dan dapat dimengerti oleh pembaca. Peristiwa atau kejadian yang ada pada kumpulan cerpen ini diceritakan sejelas mungkin sehingga pembaca tidak sulit untuk memahami maksud cerita dalam kumpulan cerpen tersebut. Peristiwaperistiwa yang di alami tokoh utama dalam kumpulan cerpen ini tentunya membuat pembaca lebih mengetahui bahwa jiwa dalam diri seseorang itu mempunyai peranan penting dalam mewarnai kehidupannya. Selain kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia, karya sastra berikutnya adalah kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma. Kumpulan cerpen tersebut berisikan 14 cerpen, salah satu karya sastra yang mengungkapkan kehidupan para pekerja malam, baik pekerja seks komersial ataupun yang bekerja di malam hari. Masing-masing tokoh utama melatarbelakangi pekerjaan yang dilakukan dengan alasan yang tidak diinginkan oleh hati nuraninya sendiri. Ketiga aspek ini merupakan aspek yang terdapat dalam kepribadian seseorang sehingga memicu kejiwaan yang mengakibatkan terjadinya perilaku khususnya pada masing-masing tokoh utama. Perwajahan kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia ini terlihat sosok perempuan yang sedang berdiri dengan kepala ditumbuhi ranting yang berwarna coklat dan berdaun hijau muda. Elegi itu sendiri dapat diartikan sebagai nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan duka cita (khususnya pada peristiwa kematian), sesuai dengan isi cerita ke 13 kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia ini. Kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia juga banyak ditemukan perilaku tokoh utama yang dapat diteliti menggunakan aspek id, ego, dan superego. Dewi Kharisma Michellia, lahir di Denpasar, 13 Agustus 1991, menyukai pantai Sanur dan pantai Kuta karena di dua tempat itulah abu jenazah dari dua orang yang paling ia cintai di tuang. Pernah menjadi reporter dan redaktur berita di pers mahasiswa BPPM Balairung ( ), editr in-house untuk lembaga riset dan penerbitan PolGov ( ), redaktur sastra Jakartabeat. Net (2013-

4 2015), dan editor fiks/nonfiksi untuk penerbit OAK ( ). Elegi adalah kumpulan cerpen pertamanya. Sebelumnya, ia menulis novel Surat Panjang Tentang Jarak Kita Yang Jutaan Tahun Cahaya (Gramedia Pustaka Utama, 2013) yang menjadi pemenang unggulan dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012 dan finalis dalam Khatulistiwa Literary Award 2013, dan A Copy Of My Mind (Grasindo, 2016) yang ditulis berdasarkan Joko Anwar berjudul sama. Ia memperoleh penghargaan Taruna Sastra dari badan penembangan dan pembinaan bahasa kementrian pendidikan dan kebudayaan indonesia (2015) dan pernah di undang untuk bicara dan membacakan karya di sejumlah festival sastra. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Semi (2012:23) menyatakan penelitian kualitatif yang diutamakan bukan berdasarkan angkaangka, tetapi kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Empiris berarti berdasarkan pengalaman terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan. Metode penelitian ini adalah deskriptif analisis. Menurut Ratna (2010: 53) metode deskriptif analisis adalah metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis adalah menguraikan, tetapi tidak semata-mata menguraikan, melainkan memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri serta dibantu dengan format pengumpulan data. Menurut Moleong (2010:168), instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data. Instrumen penelitian bertujuan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan sistematis. Teknik pengumpulan data yang peneliti pergunakan dalam penelitian ini ada beberapa tahap, yaitu: (1) tahap pembacaan, (2) menandai data, (3) Mencatat, menginvetarisasikan dan mengklasifikasikan data, (4) Metode kepustakaan. Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uraian rinci. Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya sehingga uraiannya itu dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan, (Moleong, 2010:338). Teknik analisis data pada penelitian ini (1) mendeskripsikan data, (2) menganalisis data, (3) menginterpretasikan data, (4) menyimpulkan berdasarkan hasil

5 perolehan data, dan (5) menuliskan hasil laporan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku tokoh utama dalam kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma dipengaruhi oleh Id, Ego dan Superego. Data perilaku tokoh utama yang yang terbuka ditemukan sebanyak 23 data, dan perilaku tertutup sebanyak 11 data. Perilaku terbuka dan perilaku tertutup di atas dipengaruhi oleh aspek Id, Ego, dan Superego. Perilaku terbuka terdapat pada tokoh saya pada cerpen Pantai Cermin, tokoh aku cerpen Penulis Fiksi, tokoh aku cerpen Tanda, tokoh aku cerpen Rindu, dan tokoh aku cerpen Si Malakama. Tokoh aku dari kelima judul cerpen tersebut mempuyai perilaku terbuka Selanjutnya Perilaku tertutup terdapat pada tokoh aku pada cerpen Putusan Ely, tokoh aku cerpen Kompilasi Kehilangan, tokoh aku cerpen Keberangkatan, tokoh aku cerpen Ziarah dan tokoh Lorka cerpen Pulau Arwah. Tokoh aku dari kelima judul cerpen tersebut mempuyai perilaku tertutup. Perilaku tokoh utama dalam kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia yang dipengaruhi oleh aspek Id ditemukan sebanyak 22 data, aspek Ego ditemukan sebanyak 7 data dan aspek Superego ditemukan sebanyak 5 data. 1. Perilaku Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Elegi Karya Dewi Kharisma Michellia Menurut Skiner dalam (Notoatmodjo, (2010:21) jenis-jenis perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi perilaku tertutup adalah perilaku terbuka dan perilaku tertutup. Kumpulan cerpen Elegi Karya Dewi Kharisma Michellia ini sebagian besar mengisahkan tentang kehidupan orang-orang yang merasa bosan di perkotaan dan orangorang yang merasa binasa di pedesaan. Biasanya perilaku orang-orang yang tinggal di perkotaan lebih tertutup, mereka sibuk dengan kehidupannya masingmasing, dan lebih mementingkan dirisendiri. Lain halnya dengan orang-orang yang tinggal di pedesaan, mereka mempunyai perilaku terbuka, semua masalah yang terjadi diselesaikan secara musyawarah. Pada kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia ini perilaku tertutup tokoh utama dilihat dari kurangnya bersosialisasi dengan orang lain, memendam masalah sendiri, dan sebagainya. Selanjutnya Perilaku terbuka tokoh utama di lihat dari rasa pedulinya terhadap orang lain, rasa ingin tahu yang tinggi, mudah besosialisasi dengan lingkungan, dan sebagainya. 2. Aspek yang Mempengaruhi Perilaku Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Elegi Karya Dewi Kharisma Michellia.

6 a. Aspek Id Id merupakan suatu dasar dari kepribadian yang terdapat naluri untuk menekan manusia melaksanakan sesuatu dari keinginannya tetapi tidak mau merugikan diri sendiri. Tokoh utama mampu melahirkan keinginan yang dipengaruhi oleh aspek id. Tokoh utama merasa peduli terhadap kehidupan yang menimpa orang lain. Permasalahan tersebut dapat dianalisis dalam kutipan berikut. Saya berusaha melihat raut sedih di wajah capingnya. Padahal gadis itu, Pala, adalah gadis yang begitu lincah. Dialah yang membantu ayahibunya menyiapkan tempat menginap untuk kami tahun lalu. Anak-anak kami senang mengusili Pala, tetapi gadis itu selalu tersenyum. (Michellia, 2017: 4-5) Aspek Id mendorong keinginan tokoh Saya untuk menolong seorang ayah yang terpuruk akibat kehilangan anaknya yang tenggelam di laut, tetapi tokoh aku tidak dapat melaksanakan perintah dari Id. b. Aspek Ego Ego tokoh Aku muncul ketika tokoh aku memilih pergi ke rumah si pria setelah menikmati makan malam sendirian, memastikan ayah dan ibunya belum pulang dan kakaknya sedang sibuk. Keinginan tokoh aku yang penasaran sehinga membuat tokoh aku melewati garis polisi dan membuka rumah tetangganya dengan serangkaian kunci di tangannya. Seperti kutipan berikut. Setelah menilmati makan malam (dengan memasak sendiri sepiring nasi goreng telur mata sapi), memastikan Ayah dan Ibu belum pulang dan kakakku sibuk dengan keotakuannya aku menuju rumah tetanggaku. Anjingkanku sendiri menggonggongiku ketika aku membuka gerbang rumah si pria dengan serangkaian kunci di tanganku. Aku melewati garis batas polisi yang menandakan bahwa rumah itu sempat beberapa hari menjadi TKP (dan setelah mereka menemukan bahwa pria itu masih hidup, garis itu tentu sudah tidak lagi berarti apa-apa). (Michellia, 2017: 21-22) Aspek ego yang mempengaruhi tokoh Aku, tergambar saat tokoh Aku pergi ke rumah si pria untuk mencari catatan tentangnya yang di tulis oleh pria tersebut dan disimpannya dalam komputer di rumahnya. c. Aspek Superego Tokoh aku di pengaruhi aspek superego. Tokoh aku mempunyai perilaku terbuka di lihat dari tokoh aku yang setia terhadap majikannya dan ketika beberapa hari majikannya tidak keluar-keluar dari rumah. Tokoh aku merasa khawatir dan panik takut telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada majikannya. Hal tersebut tergambar dalam kutipan berikut. Sampai suatu malam, tidak kudapati lagi majikanku yang baik meletakkan mangkuk susu di depan pintu rumah. Mereka sekeluarga tidak keluar rumah berhari-hari. Petugas ronda lewat, dan aku menggonggonggonggong panik. Sebagai anjing yang setia aku tidak bisa dengan mudah berbahasa manusia untuk sekedar bilang

7 pada orang itu bahwa majikanku sudah beberapa hari tidak keluar-keluar juga dari rumah. ( Michelia, 2017: 108) Tokoh Aku dipengaruhi oleh aspek Superego yang memunculkan nilai moral sehingga dia merasa sedih melihat majikannya itu harus meninggal sia-sia membusuk di atas kasur dengan usus memburai. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, pada bagian ini akan disimpulkan perilaku tokoh utama kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia. Pertama, Perilaku terbuka tokoh utama yang dapat dilihat dari tindakan atau aktifitas yang dilakukan seperti peduli terhadap orang lain, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan sebagainya sedangkan perilaku tertutup tokoh utama banyak mengalami kekecewaan ketika suara batin tidak mampu diungkapkan dan memilih diam, tidak mudah bergaul dengan orang lain. suka memendam masalahnya sendiri, dan sebagainya. Kedua, perilaku tokoh utama dalam kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia di tinjau dari aspek Id, Ego, dan Superego. Dari pembahasan Id dapat disimpulkan bahwa perilaku tokoh utama kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia memiliki jiwa yang lemah dan tidak sanggup memenuhi keinginan yang dipengaruhi oleh aspek Id. Hal tersebut didasari pada Id yang hanya mampu memunculkan keinginan tetapi tidak mampu memuaskan keinginan tersebut. Berdasarkan pembahasan Ego, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam kumpulan cerpen perilaku tokoh utama kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia memiliki watak yang keras sehingga tokoh utama memuaskan keinginannya tersebut dari alam bawah sadar ke alam sadar dan bertemu langsung dengan kenyataan. Hal tersebut didasari karena Ego merupakan sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Selanjunya di lihat dari aspek Superego, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam kumpulan cerpen tokoh utama kumpulan cerpen Elegi karya Dewi Kharisma Michellia memiliki rasa yang manusiawi, meskipun terkadang menjadi orang yang tidak mau tau. Hal tersebut disebabkan karena Superego merupakan pengawasan tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan berdasarkan nilai-nilai moralitas. Secara garis besar aspek yang dominan mempengaruhi terjadinya konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen

8 Elegi karya Dewi Kharisma Michellia Ajidarma adalah aspek Id dan aspek Ego. DAFTAR PUSTAKA Ratna, Nyoman Kutha Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Padang: Dian Aksara Prss. Semi, M.Atar Metode Penelitian Sastra. Padang:Angkasa Raya. Michellia, Dewi Kharisma Elegi. Jakarta: PT Greasindo. Notoatmodjo, Soekidjo Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka cipta. Moleong, Lexy. J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM 11080347 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH

PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH DEWI INDAH SUPRIANI NPM 10080268 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI ARTIKEL ILMIAH RINA SYAPUTRI NPM

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI ARTIKEL ILMIAH RINA SYAPUTRI NPM ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI ARTIKEL ILMIAH RINA SYAPUTRI NPM 11080091 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Keywords: Anxiety, Character, Short Story

Keywords: Anxiety, Character, Short Story KECEMASAN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN PEREMPUAN PATAH HATI YANG KEMBALI MENEMUKAN CINTA MELALUI MIMPI KARYA EKA KURNIAWAN (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) Elvi Sri Handayani, Emil Septia, Ricci Gemarni

Lebih terperinci

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH AFDAL RIFNANDA NPM 10080248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI Oleh,, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM. 10080307 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH

PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) AHMAD RESKI NPM.

Lebih terperinci

ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) FITRI YANTI NIM.

Lebih terperinci

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DARI PARANGAKIK KE KAMPUCHEA KARYA Nh. DINI ARTIKEL ILMIAH RAHMATIKA NPM

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DARI PARANGAKIK KE KAMPUCHEA KARYA Nh. DINI ARTIKEL ILMIAH RAHMATIKA NPM KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DARI PARANGAKIK KE KAMPUCHEA KARYA Nh. DINI ARTIKEL ILMIAH RAHMATIKA NPM 11080081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA Lisa Novrianti, Aruna Laila, Ricci Gemarni Tatalia Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ERIK ESTRADA NPM.09080045

Lebih terperinci

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH E-JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) TRI WIDOLA NIM. 09080075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM 10080100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERGURUAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) DESI MELIA

Lebih terperinci

PERUBAHAN GAYA HIDUP TOKOH HASAN DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA ARTIKEL ILMIAH RATNA ARIANI HASIBUAN NPM

PERUBAHAN GAYA HIDUP TOKOH HASAN DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA ARTIKEL ILMIAH RATNA ARIANI HASIBUAN NPM PERUBAHAN GAYA HIDUP TOKOH HASAN DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA ARTIKEL ILMIAH RATNA ARIANI HASIBUAN NPM. 10080178 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS MISTIK MAGIS DALAM KUMPULAN CERPEN SATU HARI YANG INGIN KUINGAT KARYA YETTI A.KA DENGAN TINJAUAN SEMIOTIKA

ANALISIS MISTIK MAGIS DALAM KUMPULAN CERPEN SATU HARI YANG INGIN KUINGAT KARYA YETTI A.KA DENGAN TINJAUAN SEMIOTIKA ANALISIS MISTIK MAGIS DALAM KUMPULAN CERPEN SATU HARI YANG INGIN KUINGAT KARYA YETTI A.KA DENGAN TINJAUAN SEMIOTIKA Artikel Ilmiah Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI I Gede Iwan Astadi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology literature

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ASPEK KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN UN SOIR DU PARIS EDITOR RATIH KUMALA ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS PENGARUH ASPEK KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN UN SOIR DU PARIS EDITOR RATIH KUMALA ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH ASPEK KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN UN SOIR DU PARIS EDITOR RATIH KUMALA ARTIKEL ILMIAH ERNA DEWI PUTRI NPM 11080246 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN,, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH

PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

PSIKOLOGI TOKOH MIYUKI DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE

PSIKOLOGI TOKOH MIYUKI DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE 1 PSIKOLOGI TOKOH MIYUKI DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE Tyas Ilmayuni Aimmatu Wicaksono Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract The object

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA ARTIKEL ILMIAH

INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA ARTIKEL ILMIAH INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) TRINESIA WIDIYA NINGSIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah ungkapan pribadi seorang penulis yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu karya yang lahir dari hasil perenungan pengarang terhadap realitas yang ada di masyarakat. Karya sastra dibentuk

Lebih terperinci

CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA

CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA 1 CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA Kade Gita Ksatriani Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh

Lebih terperinci

SIMULASI PSIKOLOGIS NOVEL HANYA NESTAPA. Ni Wayan Ita Lestari. Jurusan Sastra Indonesia FS Unud. Abstract:

SIMULASI PSIKOLOGIS NOVEL HANYA NESTAPA. Ni Wayan Ita Lestari. Jurusan Sastra Indonesia FS Unud. Abstract: 1 SIMULASI PSIKOLOGIS NOVEL HANYA NESTAPA Ni Wayan Ita Lestari Jurusan Sastra Indonesia FS Unud Abstract: Freud proposed that the human s psychological takes place mostly in the level of unconsciousness

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan jabaran dari kehidupan yang terjadi di muka bumi ini. Sastra merupakan salah satu seni yang

Lebih terperinci

SOFT SKILL TOKOH DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO ARTIKEL ILMIAH DESMARINA NPM

SOFT SKILL TOKOH DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO ARTIKEL ILMIAH DESMARINA NPM SOFT SKILL TOKOH DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO ARTIKEL ILMIAH DESMARINA NPM 10080267 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting.

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting. 1 PENOKOHAN DALAM NOVEL YUKI GUNI KARYA KAWABATA YASUNARI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Putu Ika Suarmayani 0601705022 Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Udayana Abstract The main object

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman

Lebih terperinci

ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH

ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) FRANKY ALVA CINO NPM

Lebih terperinci

ANALISIS WATAK TOKOH NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA

ANALISIS WATAK TOKOH NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA ANALISIS WATAK TOKOH NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA ARTIKEL E-JOURNAL Oleh AZMAN NIM 090388201 035 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra sebagai hasil karya seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asa Nonami merupakan seorang novelis terkenal di Jepang, ia lahir pada 19 Agustus 1960 di Tokyo. Asa Nonami adalah penulis cerita fiksi kejahatan dan cerita horor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH

TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH Oleh: Elin Nofia Jumesa 1, Abdurahman 2, Emidar 3. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS GANGGUAN KEJIWAAN TOKOH GAMBIR DALAM NOVEL PINTU TERLARANG KARYA SEKAR AYU ASMARA JURNAL ILMIAH

ANALISIS GANGGUAN KEJIWAAN TOKOH GAMBIR DALAM NOVEL PINTU TERLARANG KARYA SEKAR AYU ASMARA JURNAL ILMIAH ANALISIS GANGGUAN KEJIWAAN TOKOH GAMBIR DALAM NOVEL PINTU TERLARANG KARYA SEKAR AYU ASMARA JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) SARI DOLA

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Aji Budi Santosa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak adalah karya sastra yang dari segi isi dan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional anak. Bahasa yang digunakan dalam

Lebih terperinci

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH NAYLA DALAM NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH NAYLA DALAM NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH NAYLA DALAM NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) AFRI NOKI NPM 10080400 PROGRAM

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) Widya Haznawati 1 Arif Mustofa 2, Riza Dwi Tyas.W 3 Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH

INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA Ni Putu Yulia Utami Putri email: utamiputri805@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan dunia imajinasi yang diciptakan oleh pengarang. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar pengarang.

Lebih terperinci

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga A. Unsur Interensik 1. Tema Tema cerpen Kartu Pos dari Surga adalah kepercayaan seseorang yang menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ulasan Tema Tema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang, lahir melalui proses perenungan dan pengembaraan yang muncul dari

BAB I PENDAHULUAN. pengarang, lahir melalui proses perenungan dan pengembaraan yang muncul dari 1 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Karya sastra merupakan salah satu sarana untuk mengungkapkan masalah manusia dan kemanusiaan. Sastra merupakan hasil cipta kreatif dari seorang pengarang, lahir melalui

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah ungkapan jiwa.sastra merupakan wakil jiwa melalui bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan bahasa di dalam masyarakat untuk wujud pemakaian bahasa berupa kata, frase, klausa, dan kalimat. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa terjadi pada tataran

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah tersentuh hatinya, dan mudah memikirkan hal-hal kecil. Dalam kenyataan, wanita cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh WIDYA

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya Bab 5 Ringkasan Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya Akutagawa Ryunosuke. Cerpen Kappa hasil karya Akutagawa Ryunosuke selesai ditulis pada tanggal 11 Februari 1927.

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA Susi Susanti 1, Mila Kurnia Sari², Titiek Fujita Yusandra² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH RESI PADLI NPM 10080377 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH IRESTUTI WAHYU NINGSIH NPM 11080134 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat di suatu negara. Novel berperan sebagai aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat di suatu negara. Novel berperan sebagai aspirasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel merupakan karya fiksi yang diceritakan secara panjang lebar oleh pengarang dengan menyuguhkan tokoh atau karakter, serangkaian peristiwa, serta latar yang biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, memberi petunjuk atau intruksi, tra artinya alat atau sarana sehingga dapat disimpulkan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140).

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140). II. KAJIAN PUSTAKA 1.1 Interaksi Sosial Manusia merupakan makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia dilahirkan dimuka bumi ini untuk saling bersosialisasi dengan makhluk

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Siti Fatimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan seni dan karya yang sangat berhubungan erat dengan ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka karya sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan berbagai hal yang digali dari masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang dianyam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan kejiwaan itu terjadi karena tidak terkendalinya emosi dan perasaan dalam diri. Tidak

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia KEPRIBADIAN TOKOH, NILAI PENDIDIKAN KARAKTER KEJUJURAN NOVEL PENGAKUAN EKS PARASIT LAJANG KARYA AYU UTAMI, DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI PERGURUAN TINGGI: Kajian Psikologi Sastra TESIS

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu: BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu: a. psikosastra b. kesepian c. frustasi d. kepribadian a. Psikologi Sastra

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah

Lebih terperinci

NURUL RISMAYANTI K

NURUL RISMAYANTI K KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN MILANA KARYA BERNARD BATUBARA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJARTEKS CERITA PENDEK PADA SISWA SMA KELAS XI (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI Oleh: NURUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring terjadinya krisis perilaku yang tidak baik melanda

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring terjadinya krisis perilaku yang tidak baik melanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini seiring terjadinya krisis perilaku yang tidak baik melanda kalangan remaja di indonesia yang menyebabkan pola kehidupan remaja sedikit banyak juga

Lebih terperinci

KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA NOVEL DI BAWAH CAHAYA LANGIT NEGERI SERIBU MENARA KARYA MIFTAHUR RAHMAN EL- BANJARY

KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA NOVEL DI BAWAH CAHAYA LANGIT NEGERI SERIBU MENARA KARYA MIFTAHUR RAHMAN EL- BANJARY KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA NOVEL DI BAWAH CAHAYA LANGIT NEGERI SERIBU MENARA KARYA MIFTAHUR RAHMAN EL- BANJARY ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: Desy Ermawati NIM 100388201209 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, suatu metode analisis dengan penguraian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Indayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa Universitas

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU KELAS DALAM MEMAHAMI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI 08 ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL

PERSEPSI GURU KELAS DALAM MEMAHAMI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI 08 ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL PERSEPSI GURU KELAS DALAM MEMAHAMI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI 08 ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL Oleh: TIA MARIATI 11060240 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia memiliki banyak realita yang mempengaruhi kehidupan itu sendiri. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM 10080365 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR PSIKOLOGIS TOKOH DALAM NOVEL DR.WHITE KARYA ADIPATI SABRANG EL-FARUQ ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS UNSUR PSIKOLOGIS TOKOH DALAM NOVEL DR.WHITE KARYA ADIPATI SABRANG EL-FARUQ ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS UNSUR PSIKOLOGIS TOKOH DALAM NOVEL DR.WHITE KARYA ADIPATI SABRANG EL-FARUQ ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DEVI ANGGRAINI NIM 100388201195 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan media bahasa dan diabadikan untuk kepentingan estetis (keindahan). Didalam karya

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Nurgiyantoro (2013:259) tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan dalam penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan.

Lebih terperinci

MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN RAJAB SYAMSUDIN SI PENABUH DULANG KARYA DEDDY ARSYA

MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN RAJAB SYAMSUDIN SI PENABUH DULANG KARYA DEDDY ARSYA MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN RAJAB SYAMSUDIN SI PENABUH DULANG KARYA DEDDY ARSYA Yodi Arnanda Putra 1, Samsiarni 2,Wahyudi Rahmat 2 1 Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Endang WidyasTuty Pratiwi Program Studi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan karya sastra di Indonesia saat ini cukup pesat. Terbukti dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan drama. Hasil

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM Roza Dirga Sari 1, Trisna Helda 2, Refa Lina Tiawati R 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

ASPEK KEMANDIRIAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MENGGAPAI MATAHARI KARYA ADNAN KATINO (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)

ASPEK KEMANDIRIAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MENGGAPAI MATAHARI KARYA ADNAN KATINO (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) ASPEK KEMANDIRIAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MENGGAPAI MATAHARI KARYA ADNAN KATINO (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Menempuh Gelar Derajat Sarjana

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci