BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Bantul, SMP N. Muhammadiyah Bantul, dan SMP Nasional Bantul.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Bantul, SMP N. Muhammadiyah Bantul, dan SMP Nasional Bantul."

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Bantul, SMP N Muhammadiyah Bantul, dan SMP Nasional Bantul. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Mei B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dikatakan penelitian deskriptif, karena penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel atau merancang sesuatu yang diharapkan terjadi pada variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, komponen variabel berjalan seperti itu. Penelitian ini berkenaan dengan keadaan atau kejadian-kejadian yang biasa berjalan. Satu-satunya unsur manipulasi atau perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, pengedaran angket atau studi dokumentasi (Nana Sayodih Sukmadinata, 2007: 72-74). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena memusatkkan perhatiannya pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu dalam kehidupan manusia yang dinamakan variable (Burhan 40

2 Ashshofa, 2004: 20). Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol (Nana Sayodih Sukmadinata, 2007: 53). C. Definisi Operasional Definisi Operasional dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Faktor-faktor rendahnya kesadaran hukum berlalu lintas Masalah kesadaran hukum masyarakat sebenarnya menyangkut faktor-faktor apakah suatu ketentuan hukum tertentu diketahui, dipahami, ditaati dan dihargai. Kesadaran hukum masyarakat tinggi jika masyarakat mentaati hukum karena hukum tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan bermasyarakat (Zainuddin Ali, 2007: 66-68). Jadi, dapat disimpulkan bahwa masalah kesadaran hukum berlalu lintas menyangkut faktor-faktor apakah suatu ketentuan hukum dalam berlalu lintas (dalam hal ini UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) itu diketahui, dipahami, ditaati dan dihargai. Kesadaran hukum berlalu lintas pelajar tinggi jika pelajar mentati ketentuan hukum berlalu lintas (ketentuan hukum yang terdapat dalam UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) dan sebaliknya, kesadaran hukum berlalu lintas pelajar rendah jika pelajar tidak mentaati/melanggar ketentuan hukum berlalu lintas (ketentuan 41

3 hukum yang terdapat dalam UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kesadaran hukum berlalu lintas meliputi faktor intern (personality individu remaja sendiri) dan faktor ektern (latar belakang keluarga dan latar belakang masyarakat) yaitu sebagai berikut (Izaty, dkk, 2008, ): a. Personality individu remaja sendiri 1. Mempunyai kepribadian yang lemah (karena lingkungan pembentuk psikis yang tidak tepat) 2. Ciri-ciri kepribadian, seperti: a) Remaja terlalu PD b) Memberontak c) Ambivalen terhadap otoritas d) Mendendam e) Destruktif f) Implulsif g) Control batin kurang 3. Tidak suka mentaati norma 4. Perilaku awal, ditunjukkan dengan: a) Suka membolos b) Merokok pada usia awal c) Pelanggaran norma sekitar 5. Sukar didik 42

4 b. Latar Belakang Keluarga 1. Keluarga broken home 2. Situasi yang memaksa 3. Orangtua kerja seharian 4. Kurang perhatian hanya pemenuhan kebutuhan materi 5. Orang tua terlalu melindungi (over protective) 6. Orangtua yang sangat memanjakan 7. Pengaruh Ekonomi Keluarga 8. Duplikat orangtua yang berperilaku jelek c. Latar belakang masyarakat 1. Pengaruh peer group 2. Media massa 3. Kekangan sekolah yang tidak menentu 4. Lingkungan sosial yang tidak menentu D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2011: 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. 43

5 Pada penelitian ini, yang merupakan populasi penelitian adalah pelajar SMP Se-Kecamatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Daftar SMP Se-Kecamatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5: Daftar SMP Se-Kecamatan Bantul Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta SMP NEGERI SMP SWASTA SMP N 1 BANTUL SMP BOPKRI BANTUL SMP N 2 BANTUL SMP MUHAMMADIYAH BANTUL SMP N 3 BANTUL SMP NASIONAL BANTUL SMP PATRIA BANTUL SMP PUTRATAMA BANTUL SMP YP BANTUL 2. Teknik Pengambilan Sampel dan Sampel a. Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik multistage random sampling. Multistage random sampling adalah sampling di mana pemilihan elemen dilakukan secara bertahap (by stages) (Supranto, 2003: 34). Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini yaitu tahap pertama membagi SMP Se-Kecamatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu SMP Negeri dan SMP Swasta. Tahap selanjutnya yaitu memilih sampel SMP Negeri dan SMP Swasta (proportional probability sebesar 30%). Pada proportional probability, maka tiap anggota kelompok mempunyai probabilitas yang sebanding dengan besar relatif dari kelompok-kelompok yang dimasukkan dalam sub sampel (Nazir, 2011: 277). Sedangkan untuk 44

6 menentukan jumlah anggota sampel, peneliti dapat menentukan kurang lebih 25-30% dari jumlah subjek tersebut (jika terdapat beberapa ratus subjek dalam populasi) (Suharsimi Arikunto, 2010: 95). SMP Negeri yang terpilih yaitu SMP N 2 Bantul, sedangkan SMP Swasta yang terpilih yaitu SMP Muhammadiyah Bantul dan SMP Nasional Bantul. Kemudian, SMP Negeri dan SMP Swasta yang telah terpilih tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) strata, yaitu kelas VII, VIII dan IX. Jumlah masing-masing siswa SMP tersebut dapat dilihat pada tebel berikut: Tabel 6: Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Bantul, SMP Muhammadiyah Bantul dan SMP Nasional Bantul SMP Negeri 2 Bantul SMP Muhammadiyah Bantul SMP Nasional Bantul VII VIII IX VII VIII IX VII VIII IX Total = 433 Siswa Total = 460 Siswa Total = 113 Siswa Selanjutnya, memilih sampel siswa kelas VII, VIII dan IX yang akan dijadikan responden dari SMP Negeri dan SMP Swasta yang telah terpilih (proportional probability sebesar 30%). Jumlah keseluruhan responden yang terpilih adalah 100 siswa. Jumlah responden dari masing-masing SMP tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7: Daftar Responden Penelitian SMP Muhammadiyah SMP Negeri 2 Bantul Bantul SMP Nasional Bantul VII VIII IX VII VIII IX VII VIII IX Total = 42 responden Total = 47 responden Total = 11 responden 45

7 b. Sampel Menurut Sugiyono (2011: 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, sampel yang diambil dari populasi menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 218). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengemudi kendaraan bermotor. Dari 100 responden yang telah diberi angket, ternyata hanya 86 responden yang memenuhi kriteria karena hanya 86 responden tersebut yang mengemudikan kendaraan bermotor. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah 86 responden. E. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian, teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner (Angket) Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner (angket) yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 38 butir pernyataan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya kesadaran hukum berlalu lintas pelajar SMP Se-Kecamatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa 46

8 pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2011: ). Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. Sedangkan, pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang megharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah bentuk pertanyaan tertutup (Sugiyono, 2011: 194). Kuesioner (angket) dalam penelitian ini berupa pernyataan tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung dengan skala nilai yang berbeda-beda yang masing-masing mempunyai kekuatan untuk mendapat persetujuan dari responden. Pernyataan kuesioner (angket) terdiri dari 38 butir dengan dua (2) kategori jawaban yaitu Ya dan Tidak dengan skor 1 dan 0. Pemberian skor pada angket ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8: Skor Instrumen Penelitian Pilihan Jenis Pernyataan Positif Negatif Iya 1 0 Tidak

9 Adapun kisi-kisi kuesioner (angket) tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9: Kisi-Kisi Instrumen Faktor Indikator Jumlah butir A. Personality remaja individu sendiri Nomor butir pada instrumen* 1. Kepribadian Lemah: 2 8 karena lingkungan 9 pembentuk psikis yang tidak tepat 2. Ciri-ciri kepribadian 1 10 seperti: - Remaja terlalu PD - Memberontak Ambivalen terhadap 2 11 otoritas 12 - Destruktif Impulsif Control batin kurang Tidak suka mentaati norma 4. Perilaku awal ditunjukkan dengan: - Suka membolos Merokok pada usia awal Pelanggaran norma sekitar Sukar didik 1 3 Jumlah Penyataan Faktor Personality Remaja Individu Sendiri B. Latar Belakang Keluarga 18 butir 1. Keluarga broken home Situasi yang memaksa Orang tua kerja seharian Kurang perhatian hanya 1 26 pemenuhan kebutuhan materi 5. Orang tua terlalu 2 27 melidungi (over protektif) Orang tua yang sangat

10 memanjakan 7. Pengaruh ekonomi keluarga 8. Duplikat orang tua yang berperilaku jelek Jumlah Pernyataan Faktor Latar Belakang Keluarga C. Latar Belakang Masyarakat butir 1. Pengaruh peer group Media massa Kekangan sekolah yang tidak menentu 4. Lingkungan sosial yang tidak menentu Jumlah Pernyataan Faktor Latar Belakang Masyarakat butir Sebelum kuesioner (angket) digunakan untuk mengumpulkan data maka terlebbih dahulu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut. a. Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Pengujian validitas instrumen ada tiga cara, yaitu pengujian validitas konstruksi, pengujian validitas isi dan pengujian validitas eksternal. Untuk menguji validitas konstruksi, dapat 49

11 digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Untuk pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (untuk istrumen yang berbentuk test) dan dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Sedangkan validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan (Sugiyono, 2011: ). Validitas kuesioner (angket) dalam penelitian ini didasarkan pada validitas isi yang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing (Bapak Anang Priyanto, M.Hum) dan divalidasi oleh dosen ahli (Anang Priyanto, M.Hum) dan dosen narasumber (Ibu Pratiwi Wahyu Widiarti, M.Si) sejalan dengan pokok bahasan yang dikembangkan. Uji validitas ini direncanakan pada waktu kuesioner (angket) akan disusun. Penyusunan kuesioner (angket) ini mendasarkan pada kisi-kisi yang telah dirancang sebelumnya. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penyusunan kuesioner (angket) penelitian ini yaitu sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2007: 135): 1. Mengadakan identifikasi terhadap variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian 50

12 Pada penelitian ini hanya ada satu variabel yaitu faktorfaktor yang mempengaruhi rendahnya kesadaran hukum berlalu lintas pelajar SMP Se-Kecamatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel Pada penelitian ini ada tiga sub atau bagian variabel yaitu personality individu remaja sendiri, latar belakang keluarga, dan latar belakang masyarakat. 3. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel Pada penelitian ini terdapat beberapa indikator pada setiap sub atau bagian variabel. Indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10: Indikator Variabel Penelitian Sub Variabel Indikator A. Personality 1. Kepribadian Lemah: karena lingkungan remaja pembentuk psikis yang tidak tepat individu 2. Ciri-ciri kepribadian seperti: sendiri - Remaja terlalu PD - Memberontak - Ambivalen terhadap otoritas - Destruktif - Impulsif - Control batin kurang 3. Tidak suka mentaati norma 4. Perilaku awal ditunjukkan dengan: - Suka membolos - Merokok pada usia awal - Pelanggaran norma sekitar B. Latar Belakang Keluarga 5. Sukar didik 1. Keluarga broken home 2. Situasi yang memaksa 3. Orang tua kerja seharian 51

13 C. Latar Belakang Masyarakat 4. Kurang perhatian hanya pemenuhan kebutuhan materi 5. Orang tua terlalu melidungi (over protektif) 6. Orang tua yang sangat memanjakan 7. Pengaruh ekonomi keluarga 8. Duplikat orang tua yang berperilaku jelek 1. Pengaruh peer group 2. Media massa 3. Kekangan sekolah yang tidak menentu 4. Lingkungan sosial yang tidak menentu 4. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator Deskriptor dari setiap indikator yang telah diidentifikasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11: Deskriptor Indikator Variabel Penelitian Sub Variabel Indikator Deskriptor A. Personality remaja individu sendiri 1. Kepribadian Lemah: karena lingkungan pembentuk psikis yang tidak tepat 2. Ciri-ciri kepribadian seperti: - Remaja terlalu PD Mengikuti lampu APILL hanya jika ada polisi yang berjaga/memantau, padahal adanya lampu APILL sangat berguna agar kegiatan berlalu lintas lebih tertib dan aman Tidak memakai helm ketika mengendarai sepeda motor, padahal helm sangat berguna untuk melindungi setiap pengendara sepeda motor dari bahaya/gangguan kegiatan berlalu lintas - Memberontak Mengemudikan Kendaraan Bermotor tanpa SIM (Surat Izin Mengemudi) dan tanpa 52

14 - Ambivalen terhadap otoritas ujian terlebih dahulu, padahal pengemudi tanpa SIM belum diperbolehkan mengemudikan kendaraan bermotor sendiri karena belum memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku Di satu sisi merasa suka dengan adanya lampu APILL karena kegiatan berlalu lintas akan lebih tertib dan aman, tetapi di sisi lain merasa tidak suka misalnya dalam keadaan terburu-buru, malas menunggu lama, dll - Destruktif Suka membuat kerusakan (misal mencoret-coret, menempel, dll) pada alat perlengkapan jalan seperti rambu lalu lintas, marka jalan dan lainnya - Impulsif Suka bertindak cepat tanpa tanpa memikirkan - Control batin kurang 3. Tidak suka mentaati norma resikonya (misalnya ngebut dijalan) ketika mengemudikan kendaraan bermotor agar cepat sampai tujuan Suka marah atau emosi jika dia tidak suka dinasehati atau diperingatkan (misalnya ditilang polisi) walaupun dia telah terbukti melakukan pelanggaran lalu lintas Sudah ada aturan baru yang berlaku (misalnya pengemudi wajib menyalakan lampu utama walaupun di siang hari) tetapi masih saja melanggar aturan tersebut 53

15 B. Latar Belakang Keluarga 4. Perilaku awal ditunjukkan dengan: - Suka membolos - Merokok pada usia awal - Pelanggaran norma sekitar Tidak berangkat sekolah (malas pergi ke sekolah) tanpa alasan atau keterangan Merokok pada usia yang masih muda (masih pelajar) Suka melanggar peraturan yang ada di sekitar lingkungannya, misalnya melanggar peraturan orang tua (keluarga), peraturan masyarakat, dan peraturan sekolah 5. Sukar didik Sudah dinasehati atau diperingatkan tetapi masih saja suka melanggar 1. Keluarga broken home 2. Situasi yang memaksa 3. Orang tua kerja seharian 4. Kurang perhatian (misalnya melanggar peraturan lalu lintas lebih dari sekali) Jarang berkomunikasi dengan orang tua, misalnya karena tinggal berjauhan, karena latar belakang keluarga yang kurang harmonis, dll Terpaksa mengemudikan kendaraan bermotor sendiri walaupun belum punya SIM, misalnya karena ada keperluan mendesak, karena tidak ada yang bisa mengantar, dll Orang tua terlalu sibuk, terkadang pulang larut malam sehingga jarang bisa bertemu atau berkomunikasi baik Membiarkan mengemudikan dengan anaknya 54

16 C. Latar Belakang Masyarakat hanya (membawa) kendaraan pemenuhan kebutuhan materi bermotor sendiri padahal mereka belum memiliki SIM 5. Orang tua Sering melarang anaknya terlalu pergi keluar rumah melidungi walupun sudah (over izin/pamit, melarang protektif) anaknya bergaul dengan teman-temannya, dan menyuruh untuk tetap dirumah 7. Orang tua Apapun yang diminta/ yang sangat diinginkan oleh anaknya memanjakan selalu dituruti tanpa melihat itu bukan kebutuhan anaknya 8. Pengaruh Orang tua sering tidak ekonomi bisa mencukupi keluarga kebutuhan anaknya 9. Duplikat Orang tua sering orang tua membentak/marah yang dengan nada yang keras berperilaku dan kasar, jelek menampar/memukul, mengajari berkelahi, membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain, dll 1. Pengaruh peer Ikut-ikutan teman group melakukan pelanggaran lalu lintas misalnya menerobos lampu merah, balapan motor, bahkan memboncengkan teman lebih dari satu ketika mengendarai sepeda motor 2. Media massa Karena suka liat tayangan di media massa (misalnya liat balapan) kemudian mereka terpengaruh dan menirukannya (mempraktekannya) 55

17 3. Kekangan sekolah yang tidak menentu 4. Lingkungan sosial yang tidak menentu Sekolah memperbolehkan siswanya untuk membawa (mengemudikan) kendaraan bermotor sendiri walaupun mereka belum memiliki SIM, dan sanksi yang diberikan terhadap siswa yang melanggar kurang tegas atau kadang terkesan pilih kasih Ketika sekolah tidak memperbolehkan siswanya membawa kendaraan bermotor sendiri justru masyarakat malah menyediakan tempat parkir untuk siswsiswa yang membawa kendaraan bermotor sendiri 5. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen Pada penelitian ini perumusan butir-butir kuesioner (angket) direvisi hingga lima (5) kali dengan dikonsultasikan dosen pembimbing (Bapak Anang Priyanto, M.Hum) dan divalidasi dosen ahli (Bapak Anang Priyanto, M.Hum) dan dosen narasumber (Ibu Pratiwi Wahyu Widiarti, M.Si). 6. Melengkapi instrumen dengan (pedoman atau instruksi) dan kata pengantar. Pada kuesioner (angket) penelitian ini terdapat pedoman atau instruksi umum dan instruksi khusus untuk tiap-tiap bagian. Selain itu juga disertai pengantar atau 56

18 kata pengantar. Di dalam bagian ini peneliti memberikan uraian yang ditujukan kepada responden yang berisi antara lain (Suharsimi Arikunto, 2007: 149): a. Penelitian dilakukan dalam rangka apa? b. Tujuan peneliti mengadakan penelitian. c. Data yang bagaimana yang diperlukan? d. Kemanfaatan data bagi peneliti dan masyarakat luas. e. Kerahasiaan data yang akan diberikan oleh responden. f. Ucapan terima kasih atas bantuan responden. b. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2010: 221). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2011: 130). 57

19 Pengujian reliabilitas kuesioner (angket) pada penelitian ini dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan kuesioner (angket) sekali saja kepada subjek uji coba yang berjumlah 30 siswa. Subjek uji coba dalam penelitian ini diambil dari populasi yang terpisah dari subjek penelitian. Menurut Suharsimi, jika peneliti melakukan penelitian sampel, maka subjek uji coba diambilkan dari populasi. Jika subjek dalam populasi cukup banyak maka subjek uji coba dan subjek penelitian benarbenar harus terpisah (apabila keadaan populasi cukup homogen) (Suharsimi Arikunto, 2007: 160). Kemudian data yang diperoleh dari subjek uji coba terhadap 30 siswa tersebut dianalisis dengan teknik belah dua dari Spearman Brown, di mana (Sugiyono, 2011: 131): r i = 2rb 1+rb Keterangan : r i = reliabilitas internal seluruh instrumen r b = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Perhitungan reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus teknik belah dua dengan bantuan SPSS Berikut hasil perhitungan reliabilitas kuesioner (angket) tersebut: 58

20 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Part 1 Value.728 N of Items 19 a Part 2 Value.702 N of Items 19 b Total N of Items 38 Correlation Between Forms.593 Spearman-Brown Equal Length.744 Coefficient Unequal Length.744 Guttman Split-Half Coefficient.743 a. The items are: Skor1, Skor2, Skor3, Skor4, Skor5, Skor6, Skor7, Skor8, Skor9, Skor10, Skor11, Skor12, Skor13, Skor14, Skor15, Skor16, Skor17, Skor18, Skor19. b. The items are: Skor20, Skor21, Skor22, Skor23, Skor24, Skor25, Skor26, Skor27, Skor28, Skor29, Skor30, Skor31, Skor32, Skor33, Skor34, Skor35, Skor36, Skor37, Skor38. Selanjutnya, hasil perhitungan di atas di interpretasikan dengan tingkat keadaan koefisien kolerasi tinggi sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:75): 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah 59

21 Maka dari itu, dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, dinyatakan bahwa kuesioner (angket) dalam penelitian ini mempunyai reliabilitas yang tinggi, karena alpha > 0,7. F. Teknik Analisis Data Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana menganalisis data yang telah diperoleh tadi. Langkah ini diperlukan karena tujuan dari analisis data adalah untuk menyusun dan menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah diperoleh (Bambang & Lina, 2011: 170). Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris (Sugiyono, 2012: ). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012: 147). Sedangkan untuk penyajian data statistik deskriptif dapat dilakukan dengan cara: mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari presentase) serta 60

22 mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan mean (Suharsimi Arikunto, 2010: 277). Penyajian data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mencari frekuensi relatifnya (mencari presentasenya). Frekuensi relatif adalah besarnya persentase setiap frekuensi yang menunjuk pada nilai (Suharsimi Arikunto, 2007: 296). Rumus mencari frekuensi relatif (persentase) sebagai berikut: P (%) = nn NN x 100 Keterangan: n N P = Jumlah Pilihan = Jumlah Responden = Jumlah Hasil Berbentuk Persentase 61

Lampiran 1. Kuesioner (Angket) Assalamu alaikumwr. Wb.

Lampiran 1. Kuesioner (Angket) Assalamu alaikumwr. Wb. 101 Lampiran 1 Kuesioner (Angket) Assalamu alaikumwr. Wb. Sehubungan dengan pengumpulan data penelitian saya yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kesadaran Hukum Berlalu Lintas Pelajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Identitas Responden Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu variabel dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang benar-benar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Sukmadinata (2012: 72) mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Sukmadinata (2012: 72) mengatakan bahwa penelitian 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Menurut Sukmadinata (2012: 72) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sasaran dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru 22 BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field Research) yang bersifat deskriptif-kuantitatif. Penelitian lapangan bertujuan untuk melihat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif atau studi eksplorasi, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut

Lebih terperinci

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan menyusun penelitian dalam studi. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS PELAJAR SMP SE- KECAMATAN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS PELAJAR SMP SE- KECAMATAN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA KESADARAN HUKUM BERLALU LINTAS PELAJAR SMP SE- KECAMATAN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2002) bahwa penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mendeskripsikan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sugiyono (2012:13) mengatakan, metode ini disebut sebagai metode positivistik karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:13). Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan menjadi tempat peneliti melakukan penelitian yaitu di SMK 45 (Jalan Barulaksana No 186 Jayagiri Kab. Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di TK Chaerunnisa yang berada di Komplek Puteraco Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan alasan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penggunaan dan Perlengkapan Jalan Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 21 ayat 1 disebutkan setiap jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III A. Metode Penelitian METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Nazir. M (1988, hlm. 63-65) menyatakan bahwa, Metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mencapai tujuan penelitian. Metode dapat memberikan gambaran kepada peneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki(kamus Umum Bahasa Indonesia). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu: penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh :

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh : HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh : Suharto Email: hartoumm@gmail.com Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kuantitatif explanatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:8) metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang akan diteliti, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37) 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antara variabel. Peneliti mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkenalkan, menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian terdapat tata cara prosedur bertahap yang merupakan acuan peneliti dalam melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang bersifat rasional, dapat diamati melalui panca indera dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi kontinum yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemandirian Mahasiswa Bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 46115. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif (korelasional). Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap penelitian harus memiliki metode penelitian yang sesuai dengan jenis-jenis

Lebih terperinci

Selanjutnya Wirartha (2006: 154) mengemukakan bahwa:

Selanjutnya Wirartha (2006: 154) mengemukakan bahwa: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam suatu penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Melalui metode penelitian diharapkan akan dapat memilih teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitaian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y). BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, karena peneliti akan mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Penentuan metode penelitian yang tepat mutlak dilakukan dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan merupakan usaha dalam mengadakan analisa secara logis rasional di perlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner merupakan lembaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan, 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna pendekatan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bagian yang paling utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana (rancangan penelitian). Menurut Babbie, yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Yang Digunakan Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode ini berlandaskan filsafat positivistivisme sehingga disebut juga metode positivistik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini didasarkan pada pendapat Gray (2009: 35) yang mengatakan penelitian explanatory study

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci