PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.

Transkripsi

1 PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk Ai Warti Solihah RiungAsih Jalan Cilembang Rt 03 Rw 12 Tuguraja, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya ABSTRACT THE INFLUENCE OF PRICE EARNING RATIO (PER) AND EARNING PER SHARE TO SHARE PRICE OF PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. BY AI WARTI SOLIHAH UNDER INSTRUCTORS Beben Bahren Nana Sahroni This research aimed to know and analyze the factors that affect the share price of PT Telekomunikasi, Tbk through Price Earning Ratio(PER) dan Earning

2 Per Share (EPS). The method used in this research is descriptive and verificative (explanatory) methods. The statistical tests used are regression analysis and determination coefficient.based on the research, it is known that the Price Earning Ratio (PER) and Earning Per Share (EPS) are affect the share price of PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. It is suggested that PT Telekomunikasi, Tbk advance the firm performance to keep the investor s trust and attract other investors. Key Words: Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Share Price ABSTRAK Pengaruh Price Earning Ratio dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Oleh: AI WARTI SOLIHAH Dibawah Bimbingan: Beben Bahren Nana Sahroni Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yaitu melalui Price Earning Ratio dan Earning Per Share. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode penelitian kausalitas. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dan Koefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial Price Earning Ratio dan Earning Per Share berpengaruh terhadap Harga Saham. Untuk

3 pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa berpengaruh Price Earning Ratio dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Disarankan bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencegah hilangnya kepercayaan dari para investor maupun dari publik bahkan dapat menarik minat investor lain membeli saham perusahaan. Kata kunci: Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Harga Saham PENDAHULUAN Sebelum melakukan suatu investasi, para investor perlu memiliki sejumlah informasi dan memilih saham-saham yang dapat memberikan keuntungan paling optimal bagi dana yang diinvestasikan dalam mendukung pengambilan keputusan dan menilai perusahaan yang layak melalui laporan keuangan perusahaan. Para investor dapat melakukan investasi pada banyak investasi sesuai dengan kemampuan menganalisa dan keberanian mengambil resiko di mana para investor akan selalu memaksimalkan return (keuntungan) yang cukup tinggi. Oleh karena itu, informasi yang perlu diperhatikan bagi para investor sekurang-kurangnya ada dua hal, yaitu keuntungan yang diharapkan dan resiko yang mungkin timbul. Fenomena naik turunya harga saham perusahaan memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan sektor yang berbasis informasi. Salah satu hal yang tidak bisa dihindari adalah timbulnya persaingan yang tajam dan ketat antara perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Oleh karena itu perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Indonesia dituntut untu mampu bersaing dengan cara membuat inovasi, promosi, dan sistem pemasaran yang baik serta kualitas produk yang optimal. Dibawah ini merupakan data mengenai Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) terhadap Harga saham.

4 Tabel 1.1 Data Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS) terhadap Harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun Price Earning Ratio (PER) (X) Earning Per Share (EPS) (Rp) Harga Saham Sumber: Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Berdasarkan Tabe 1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengalami masa-masa yang sulit terutama pada tahun Hal ini dapat di indikasikan dengan adanya penurunan Earning Per Share (EPS) dari 768 kali menjadi kali, dan diikuti dengan penurunan Harga Saham pada tahun 2011 ke tahun 2012 yakni dari Rp menjadi Rp pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Berdasarkan pengertian PER dan EPS tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila PER dan EPS meningkat, maka harga saham juga akan meningkat. Hal ini tidak sejalan dengan kondisi yang terjadi pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yaitu tahun 2012 PER mengalami kenaikan yaitu dari 9.18 kali menjadi 9.92 kali tetapi EPS mengalami penurunan dari 768 kali menjadi kali dan Harga Saham dari Rp menjadi Rp METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif dan metode penelitian kausal. Menurut Nazir (2003: 54) mengemukakan metode deskriptif adalah suatu metode yang berusaha menyimpulkan, menyajikan serta menganalisa data sehingga dapat memberi gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakuka. Tujuan dari deskriptif ini adalah membuat deskriptif otomatis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan hubungan anatar fenomena yang diselidiki.

5 Metode penelitian kausal menurut Sanusi (2011: 14) adalah metode variabel. Dalam desain ini umumnya dapat menyatakan klasifikasi variabel penyebab, variabel antara dan variabel terikat. PEMBAHASAN Dalam pengujian hipotesis, maka perlu diteliti variabel-variabel dengan penentuan indikator-indikatornya, adapun variabel-varaibel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen, yaitu : 1. Price Earning Ratio (PER) sebagai X 1 Price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang di gunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode Earning Per Share ( EPS ) sebagai X 2 Earning Per Share ( EPS ) adalah rasio yang digunakan untu mengukur keuntungan dari setiap lembar saham yang di tanamakan oleh investor dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah bunga dan pajak dengan jumlah saham beredar pada PT. Telekomunikasi Indonesia ( persero ), Tbk periode Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 dalam oprasinalisasi varabel. Variabel Price Earning Ratio (PER) X 1 Earning Per Share ( EPS ) X 2 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Definisi Indikator Satuan skala Operasionalisasi Perbandingan harga Kali Rasio saham dengan laba per lembar saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia (persero), Tbk periode Pendapatan per Rp Nominal lembar saham biasa yang diterima Investor pada PT. Telekomunikasi Indonesia (persero), Tbk periode

6 Harga saham (Y) Harga saham pada pasar riil, dan merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar ditutup maka harga pasar adalah harga penutupnya pada PT. Telekomunikasi Indonesia periode Harga Pasar Saham (Closing Price) Rp Nominal JENIS DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Sifat data ini adalah data deret waktu (time series), yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu rentang waktu tertentu. Sumber data yang yang diteliti dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data atau informasi yang telah diolah atau diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (persero), Tbk khususnya mengenai Price Earning Ratio, Earning Per Share dan Harga Saham melalui situs resmi milik Bursa Efek Indonesia dan juga situs Resmi PT. Telekomunikasi Indonesia (persero), Tbk. MODEL PENELITIAN Berdasarkan uraian dalam kerangka pemikiran, penulis menyajikan model/paradigm mengenai Price Earning Ratio (X 1 ) dan Earning Per Share (X 2 ) dan variabel endogen yaitu Harga Saham (Y) : Price Earning Ratio (X 1 ) Earning PerShare (X 2 ) Gambar 3.2 Model/Paradigma Penelitian Harga Saham (Y)

7 TEKNIK ANALISIS DATA Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan ( naik turunnya ) variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai factor predictor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya ) (Sugiono, 2010:277). Jadi regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Persamaan regresi untuk dua variabel independen: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Dimana : Y = Harga Saham X 1 X 2 a = PER = EPS = Konstanta b 1,2 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen Koefisien Determinasi Menurut Sugiono (2009:216), pengkuadratan koefisien korelasi (r 2 ) digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen X 1 dan X 2 terhadap variabel dependen Y. Kemudian, dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd, yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut: Kd = (r 2 ) x 100% Keterangan: (Sugiono, 2009:216) Kd = Nilai Koefisien Determinasi

8 R 2 = Koefisein Korelasi (pearson) 100% = Pengali yang menyatakan dalam Presentase Besarnya koefisien determinasi (r 2) terletak antara 0 dan 1 atau antara 0% sampai dengan 100%. Sebaliknya jika r 2 = 0, model tadi tidak menjelaskan sedikit pun pengaruh variasi variabel r 2 semakin dekat dengan. Jadi, untuk batas koefisien determinasi adalah 0 r 2 1. Pengujian Hipotesis Untuk memperoleh hipotesis yang ditetapkan, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistic. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Penetapan Hipotesis Operasional a. Hipotesis Simultan H 0 : β 1 β 2 = 0 : PER dan EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. H 1 : β 1 β 2 0 : PER dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. b. Hipotesis Parsial H 0 :β 1 = 0 : PER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. H 1 :β 1 0 : PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. H 0 :β 2 = 0 : EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. Telekomuniksi Indonesia, Tbk. H 1 :β 2 0 : EPS berpengaruh signifikan terhadap harga

9 saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2. Penetapan Tingkat Signifikan Taraf signifikan ( α ) ditetapkan sebesar 5% ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai profitabilitas 95% dengan tingkatan kesalahan 5%. Tarif signifikan adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. a. Uji signifikan secara simultan ( uji F ) Menentukan F hitung dengan rumus : Dimana: R K n (Sugiono, 2006) = Koefisien Korelasi = Jumlah Variabel Independen = Jumlah Anggota Sampel Uji F ini dilakukan melihat pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Derajat kebebasan korelasi ganda adalah df = (n - k - 1 ). b. Uji signifikan secara parsial ( uji t ) Uji t menggunakan rumus: (Sugiono, 2006) Dimana: r = Koefisien korelasi

10 n = Jumlah Data Uji t ini dilakukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Untuk mencari t tabel maka derajat kebesaran (df) untuk korelasi product moment yaitu df= n Keputusan a. Uji F 1. F hitung >F tabel maka H 0 ditolak, Ha diterima artinya PER dan EPS secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 2. F hitung < F tabel maka H 0 diterima, H a ditolak artinya PER dan EPS secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hargsa saham. - H 0 ditolak atau pengaruh signifikan apabila :Significance F change < α = 0,05 - H 0 diterima atau pengaruh tidak signifikan apabila : Significan F change > α = 0,05 b. Uji t 1. Jika t hitung < t tabel ( α = 5% ) maka H 0 diterima, artinya PER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2. Jika t hitung >t tabel ( α = 5% ) maka H 0 ditolak, artinya PER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. - H 0 diterima atau pengaruh tidak signifikan apabila :Jika profitabilitas > 0,05 = 5% - H 0 ditolak atau pengaruh signifikan apabila : Jika profitabilitas < 0,05 = 5% 4. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas akan dilakukan analisis secara kuantitatif dari hasil analisis tersebut akan ditarik suatu kesimpulan, apabila hipotesis secara simultan maupun parsial yang di ajukan dapat diterima atau ditolak.

11 PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang teah penulis lakukan dan dari hasil penganalisaan lebih lanjut mengenai Price Earning Ratio (PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., periode , maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu rasio penilaian yang dipakai untuk mengukur harga pasar setiap lembar saham bisa dengan laba per lembar saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., periode pencapaian PER terbesar terjadi pada tahun 2015 sedangkan untuk pencapaian PER terkecil terjadi pada tahun Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untu menunjukan berapa besar keuntungan yang diperoleh pemegang saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., per lembar saham. Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., periode pencapaian EPS terbesar terjadi pada tahun 2010 sedangkan untuk pencapaian EPS terkecil terjadi pada tahun Harga saham merupakan harga jual saham yang terjadi akibat adanya penawaran dan permintaan saham dari para investor yang bertindak sebagai penjual dan pembeli saham pada harga penutupan yang tertera pada laporan keuangan akhir tahun pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., periode pencapaian harga saham terbesar terjadi pada tahun 2006 sedangkan pencapaian harga saham terkecil terjadi pada tahun Secara simultan PER dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., periode Dan secara parsial PER maupun EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

12 Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, berikut ini dikemukakan beberapa saran antara lain: 1. Perusahaan harus memperhatikan Price Earning Ratiokarena rasio ini sebagai penilaian yang dipakai untuk mengukur harga pasar oleh investor, yang menunjukan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba yang tinggi dimasa yang akan datang, dan menyangkut kinerja perusahaan di masa mendatang.. 2. Perusahaan juga harus memperhatikan Earning Per Share karena EPS merupakan informasi untuk menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham dan prospek Earning perusahaan di masa depan, hal ini akan menyenangkan pemegang saham apabila laba yang di sediakan untuk pemegang saham semakin besar. 3. Emiten harus mampu mempertahankan kestabilan Harga saham karena bagi investor yang cerdas harga saham yang terlalu tinggi akanberpengaruhi terhadap likuditas saham perusahaan dan akan mengurangi kegiatan transaksi jual beli saham yang akan mempengaruhi volume penjualan saham yang merupakan indikator likuditas saham. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Brealey, Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Jakarta: Erlangga. Brigham Dan Houston Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Sepuluh. Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

13 Eduardus Tandelilin Portofolio Dan Akuntansi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius. Harmono Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta: Bumi Aksara. Irham Fahmi Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal. Jakarta: MitraWacana Media. Jogiyanto Hartono Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Bpfe. S.Munawir Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4. Yogyakarta : Liberty. Sugiono Statistika Untuk Peneliti. Bandung: Alfabeta.