IBM KELOMPOK GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN SUKASADA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IBM KELOMPOK GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN SUKASADA"

Transkripsi

1 IBM KELOMPOK GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN SUKASADA Ni Made Ratminingsih 1, Luh Putu Putrini Mahadewi 2 1 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni 2 Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana 11 Singaraja- Bali made_ratmniningsih@yahoo.com.au Ringkasan Eksekutif Walaupun mata pelajaran Bahasa Inggris tidak menjadi mata pelajaran wajib pada kurikulum SD, namun di semua SD di Bali Bahasa Inggris masih diajarkan baik sebagai mata pelajaran muatan lokal atau mata pelajaran alternatif. Meskipun sudah masuk ke dalam kurikulum SD sejak dua dasa warsa, namun penanganannya belum maksimal, karena guru yang mengampu adalah guru kelas yang mayoritas tidak berlatar belakang pendidikan Bahasa Inggris. Fakta ini menginspirasi penulis untuk secara terus menerus menyelenggarakan berbagai pelatihan dan pendampingan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar. Metode pelaksanaan kegiatan P2M berupa Technology Transfer dan Pelatihan dan pendampingan. Dalam kegiatan IBM ini, para guru dari 2 gugus yaitu gugus IV dan gugus V diberikan pelatihan tentang penyusunan RPP dengan menggunakan strategi inovatif berupa permainan interaktif berbasis ICT dan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan interaktif berbasis ICT.. Adapun pelatihan yang dilakukan melibatkan 30 orang guru kelas dari perwakilan 18 SD si gugus 4 dan gugus 5 di Kecamatan Sukasada, Pada saat kegiatan pelatihan, para guru diberikan materi terkait dengan hakikat dan peranan media pembelajaran, hakikat ICT dan peranan ICT dalam pembelajaran, dan strategi pembelajaran dengan permainan, serta contoh RPP yang menggunakan permainan interaktif berbasis ICT yang dapat digunakan sebagai model oleh guru dalam membuat RPP. Para guru juga diberikan contoh pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan permainan interaktif berbasis ICT. Selanjutnya mereka dibagi dalam 4 kelompok untuk menyusun RPP sesuai dengan tema-tema yang telah ditentukan sesuai dengan permainan interaktif berbasis ICT yang diinstruksikan. Hasil kegiatan pelatihan yang dijaring melalui kuesioner membuktikan terdapat peningkatan kompetensi guru dilihat dari peningkatan pengetahuan terhadap hakikat dan peranan media pembelajaran, hakikat dan peranan media ICT, dan strategi pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan permainan. Para guru juga menyatakan meningkat keterampilannya baik dalam membuat RPP dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media permainan interaktif berbasis ICT dalam kegiatan peer teaching. Kata kunci: media permainan berbasis ICT, pelatihan Executive Summary Despite English has not become a compulsory subject in elementary school curriculum, all of the elementary schools in Bali are still teaching English as a local content subject or alternative subject. Though the English subject has been entering the elementary school curriculum for two decades, its handling has not yet reached its maximum which is due to 127

2 the majority of teachers in charge are classroom teachers who do not have background knowledge in English education. This fact inspires the writer to continuously hold various trainings and school-based tutoring to help teachers improve the quality of English instruction. The method of this social service was in the form of technology transfer and inservice teacher training program continued with school-based tutorials to 3 elementary schools in cluster IV and 3 others in cluster V. In this IBM social service activity, the teachers in two groups, Cluster IV and Cluster V in Sukasada District have been given in service training in designing lesson plans and in implementing ICT-based interactive games. The training involved 30 teachers who teach English representing 17elementary schools in cluster IV and cluster V in Sukasada District. In time of training, the participants were given a number of knowledge concerning with the nature of media and its advantages, the nature of ICT based instruction and its advantages, the nature of using games for teaching English to young learners. As well, the participants were also givena sample of lesson plan and example of how to conduct teaching utilizing ICT-based interactive game which could be used as a model. Furthermore, they were divided into 4 groups to work together to design their own lesson plan based on the instructed theme which was related to the ICT-based interactive game assigned. The result of training measured from the questionnaires proves there is an improvement of teachers competence seen from their increasing knowledge in terms of the nature and advantages of using media, the nature and advantages of using ICT media, and strategy of teaching English utilizing games. They also conveyed that they could improve their skills in designing the lesson plan which integrates ICT-based interactive games and in implementing them in peer teaching. Keywords: ICT-based interactive game, training A.PENDAHULUAN Kecamatan Sukasada merupakan salah satu dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Sesuai dengan data Kantor UPP Kecamatan Sukasada pada tahun 2015 terdapat 62 SD di Kecamatan Sukasada, yang dikelompokkan menjadi 8 gugus. Dari 8 gugus yang ada, dua gugus, yakni gugus 4 dan gugus 5berada di sentra pariwisata di Kecamatan Sukasada. Berdasarkan hasil observasi kelas dan wawancara, kedua mitra sangat membutuhkan bantuan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, yakni dalam hal persiapan dan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris yang inovatif berbasis PAKEM (produktif, aktif, kreatif, efektif dan efisien, dan menyenangkan), sehingga dapat memberikan kecakapan hidup (life skill) bagi peserta didik, terutama menggunakan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi oral mulai pada tingkat dasar. Kebijakan pengenalan Bahasa Inggris sejak dini diakui sangat penting di Bali, karena Bali adalah salah satu pusat destinasi pariwisata internasional di Indonesia. Untuk itu layanan pembelajaran Bahasa Inggris sudah semestinya diberikan secara optimal, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Namun fakta di 128

3 lapangan membuktikan bahwa berbagai permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Inggris telah terjadi sejak Bahasa Inggris diperkenalkan pada tahun 1994 sebagai muatan lokal, seperti masalah kompetensi SDM, metode atau strategi pembelajaran, dan media pembelajaran (Ratminingsih, 2010; Ratminingsih, 2012; Ratminingsih & Budasi, 2014a; Ratminingsih, 2014b). Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menyukseskan pembelajaran untuk anakanak di sekolah dasar adalah melalui pemanfaatan strategi pembelajaran dan media yang bervariasi terutama yang dapat menghadirkan kegiatan belajar sambil bermain dan menantang (Ratminingsih & Budasi, 2014).Naz dan Akbar (2008) menekankan bahwa media bermanfaat baik bagi guru maupun bagi peserta didik, antara lain yaitu mengefisiensikan waktu, meningkatkan ketertarikan dan perhatian, menjelaskan ide, memperkuat konsep, dan membantu ingatan mereka.salah satu media yang saat ini sedang banyak diwacanakan dalam pembelajaran adalah media elektronik (e-media). Menurut Newby, dkk. (2006), media elektronik adalah merupakan aplikasi peralatan teknologi yang dapat digunakan sebagai alternatif strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan proses belajar. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kelas yang dilaksanakan dalam 2 hari, yaitu tanggal 6 dan 7 April 2015 yang melibatkan 4 orang guru pengampu Bahasa Inggris sebagai perwakilan dari gugus 4 dan gugus 5 didapatkan sejumlah fakta yang menjadi permasalahan pembelajaran Bahasa Inggris di SD, yaitu: (1) semua guru menyatakan tidak pernah membuat RPP sebelum melaksanakan pembelajaran, (2) mereka hanya memanfaatkan buku teks atau lembar kerja siswa (LKS), (3) konsepkonsep bahasa yang disampaikan hanya mengikuti apa yang ada di buku teks atau LKS saja, tidak ada pengembangan dari guru, sehingga pembelajaran bahasa Inggris bersifat textbook oriented (gambar 1.1),(4) strategi pembelajaran yang diimplementasikan guru juga masih berupa strategi pembelajaran langsung dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab seperlunya sehingga lebih bersifat teacher-centered, (5) semua guru menggunakan papan tulis dalam menuliskan dan menjelaskan pelajaran, sehingga semua anak biasamencatat penjelasan guru. Berikut adalah gambar hasil observasi kelas kegiatan siswa dalam mencatat pelajaran yang dijelaskan oleh guru (gambar 1.2),(6) semua guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, seperti visual, audio, audio visual atau elektronik. Satu-satunya media yang digunakan adalah media cetak, yaitu buku teks atau lembar kerja yang disediakan dengan dana BOS, seperti buku Rainbow dan Grow with English, atau LKS Cerdas. Kalaupun menggunakan media visual, hanya terbatas pada gambar-gambar yang ada di buku teks atau lembar kerja. 129

4 Gambar 01. Siswa mencatat materi dari guru Gambar 02.Guru Menjelaskan sambil mencatat materi di papan tulis Mengacu pada dua gambar di atas, jelas terlihat bahwa semua siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, mereka hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi di papan tulis, dan jarang terjadi interaksi dalam pembelajaran, kecuali ketika guru sesekali bertanya, (7) semua guru menyatakan bahwa sekolah memiliki alatalat elektronik seperti komputer, Laptop, dan LCD yang merupakan pengadaan dari pemerintah sejak 5 tahun terakhir, tetapi semua alat tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran, dengan alasan tidak mempunyai media pembelajaran yang bisa ditayangkan dengan fasilitas tersebut, sehingga komputer, laptop, dan LCD tersebut tersimpan di ruang Kepala Sekolah atau ruang tata usaha dan lebih banyak digunakan sebagai word processing, yaitu untuk kepentingan administrasi sekolah semata, (8) semua guru menyatakan bisa mengoperasikan komputer atau laptop, tetapi tidak menggunakan alat tersebut untuk mengajar Bahasa Inggris, dengan alasan tidak ada materi atau program perangkat lunak yang mendukung, (9) semua guru mengaku tidak memiliki kompetensi untuk mengembangkan media pembelajaran sendiri dalam memvariasikan pembelajaran. Hal ini menunjukkan kekurangkreatifan guru dalam membuat media, walaupun media sederhana yang dapat diambil dari foto, gambar, grafik, audio atau audio visual (video) yang dapat diambil dari sumber internet, (10) semua guru juga menyatakan belum pernah menggunakan media berbasis ICT dalam pembelajaran bahasa Inggris, karena media tersebut tidak tersedia di sekolah, walaupun fasilitas untuk mengoperasikannya tersedia seperti laptop, komputer, dan LCD. Berdasarkan fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris masih bersifat konvensional, monoton, dan berpusat pada guru. Guru menjadi figur dominan, yang menjelaskan pelajaran, dan siswa tidak partisipatif dan 130

5 aktif terlibat dalam pembelajaran. Kondisi pembelajaran Bahasa Inggris seperti ini dapat dengan mudah menimbulkan kebosanan siswa yang notabene masih terkategori anak-anak, yang cenderung mempunyai sifat ingin tahu yang besar. Kondisi ini diperparah dengan ketidakmampuan guru dalam memvariasikan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inovatif dan media yang dapat merangsang dan memotivasi mereka belajar, sehingga berdampak pada masalah ke-11, yaitu rendahnya hasil belajar siswa, yakni dibuktikan dari data nilai rerata Mata Pelajaran Bahasa Inggris dari siswa di gugus 4 (SDN 1 Sukasada dan SDN 5 Sukasada dan gugus 5 (SDN 3 Sambangan dan SDN 1 Panji dalam 3 tahun terakhir sebagai berikut. Tabel 01. Nilai Rerata Siswa dalam 3 Tahun Terakhir KELAS GUGUS 4 GUGUS / / / / / / ,44 52,61 54, ,25 58,45 50, ,52 59,46 61,05 Total rerata 65 68, ,74 56,84 55,39 Catatan: Konversi Nilai yan digunakan: 8,6 10 (sangat baik); 7,1 8,5 (baik); 5,6 7,0 (cukup); 4,0 5,5 (kurang); dan 0,0 3,9 (sangat kurang) Data di atas menunjukkan bahwa dalam 3 tahun nilai rerata Bahasa Inggris siswa di gugus 4 terkategori cukup, sedangkan di gugus 5 pada tahun akademik 2012/2013 capaian nilai rerata 50,40 dan tahun 2014/2015 capaian nilai rerata 55,39 terkategori kurang.jadi, dalam 3 tahun tidak ada perkembangan yang signifikan pada hasil belajar siswa di dua gugus tersebut. Gugus 4 menunjukkan kondisi nilai yang stagnan pada kategori cukup, sedangkan gugus 5 pada posisi kurang pada tahun pertama (53,74) dan satu tahun terakhir (55,39). Fakta ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa mendesak untuk ditangani. Sesungguhnya peserta didik anakanak dengan karakteristik yang penuh dengan rasa ingin tahu dapat dirangsang dan distimulasi dengan menggunakan media secara efektif, baik itu bekerja secara mandiri maupun berkelompok. Hal ini ditegaskan oleh Naz dan Akbar (2008) bahwa media memegang peranan penting bagi peserta didik khususnya anak-anak yang dapat meningkatkan proses pembelajaran.ramendra dan Ratminingsih (2007) dalam hasil penelitiannya membuktikan bahwa para guru di 16 SD di Kota Singaraja mayoritas menggunakan media visual dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan media audio visual sama sekali tidak dipergunakan. Berdasarkan fakta tersebut, maka dalam P2M ini dikembangkan media pembelajaran audio visual berbantuan teknologi untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kemajuan jaman. Disamping itu dengan mengggunakan teknologi dalam 131

6 pembelajaran dapat membuat pembelajaran efektif dan efisien, menarik, menantang, merangsang daya kreativitas (Pambudi, 2013), memotivasi dan membangun sikap positif anak-anak dalam pembelajaran Bahasa Inggris, menciptakan konteks aktivitas yang bermakna dan komunikatif, dan pemanfaatan kombinasi teks, gambar dan suara dengan bantuan teknologi dapat meningkatkan kompetensi bahasa reseptif dan produktif (Gordon, 2007). Berdasarkan semua permasalahan yang telah diuraikan di atas, terdapat 6 permasalahan pokok dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SD di gugus 4 dan gugus 5, yaitu (1) rendahnya kompetensi guru dalam mempersiapkan pembelajaran, yaitu menyusun RPP bermuatan strategi pembelajaran inovatif berbasis PAKEM, (2) rendahnya kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas 4, 5, dan 6 yang menggunakan strategi pembelajaran inovatif berbasis PAKEM, (3) belum tersedianya media berbasis ICT untuk memanfaatkan alat-alat elektronik yang tersedia di sekolah dalam usaha memvariasikan sumber belajar yang lebih inovatif berbasis PAKEM, (4) belum adanya panduan cara mengoperasikan mediaberbasis ICT dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris, (5) kurangnya kompetensi dalam mengoperasikan media berbasis ICT dalam pembelajaran, dan (6) rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. B. SUMBER INSPIRASI Walaupun secara eksplisit mata pelajaran bahasa Inggris tidak menjadi mata pelajaran wajib dalam kurikulum sekolah dasar, namun bahasa Inggris tetap diajarkan baik sebagai mata pelajaran muatan lokal atau pelajaran alternative di sekolah dasar di Bali khususnya di SD di Kecamatan Sukasada.Hal ini dapat dibuktikan dari wawancara dengan 9 kepala SD di Kabupaten Buleleng bahwa mereka masih memberikan 2 jam pelajaran untuk pembelajaran bahasa Inggris dari kelas 4 sampai dengan kelas 6 (Ratminingsih & Budasi, 2015). Hasil wawancara Ratminingsih dan Budasi (2012; 2014) membuktikan bahwa guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran inovatif, mereka hanya mengandalkan buku teks dengan visualisasi gambar yang ada di dalamnya. Mereka mengakui walaupun ada komputer dan LCD di sekolah, fasilitas tersebut belum digunakan karena belum tersedia CD pembelajaran. Dari hasil wawancara 9 guru bahasa Inggris di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng (Ratminingsih & Budasi, 2014), para guru menegaskan bahwa mereka sangat memerlukan media pembelajaran untuk memaksimalkan pembelajaran dan membuat pelajaran lebih menarik dan memotivasi peserta didik. Selanjutnya, hasil wawancara dengan 4 guru di Kecamatan Sukasada (Ratminingsih & Mahadewi, 2016) juga menegaskan bahwa semua guru tidak pernah menyusun RPP sebelum melaksanakan pembelajaran. Mereka juga menyatakan hanya menggunakan buku teks atau LKS 132

7 dalam mengajar dan bahkan tidak pernah menggunakan fasilitas computer dan LCD yang ada di sekolah. Alasannya adalah karena tidak ada materi atau perangkat lunak yang mendukung. Berdasarkan semua permasalahan di atas, dan atas dasar kesepakatan dengan ketua gugus IV dan gugus V di Kecamatan Sukasada, dan berdasarkan hasil wawancara dengan para guru (Ratminingsih & Mahadewi, 2016), maka kegiatan IBM ini diupayakan memecahkan semua permasalahan di atas. Namun dalam artikel ini, upaya pemecahan masalah difokuskan pada peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran yang menggunakan media permainan interaktif berbasis ICT melalui kegiatan pelatihan yang sudah diselenggarakan, yang kemudian efektivitas pelatihan dijaring dengan kuesioner untuk mengetahui pendapat para guru yang menjadi partisipan terkait dengan kegiatan pelatihan tersebut. C. METODE Metode pelaksanaan kegiatan P2M ini adalah berupa technology transfer dan pelatihan dan pendampingan. Pertama, metode Technology Transfer, yaitu metode untuk memperkenalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pembelajaran Bahasa Inggris kepada guru dengan memanfaatkan peralatan teknologi seperti komputer, laptop, dan LCD yang sudah tersedia di sekolah. Peralatan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal, apabila para guru disediakan dengan perangkat lunak (software) berupa media berbasis ICT yang berbentuk slideshow interaktif. Slideshow interaktif dibuat dengan memanfaatkan program powerpoint pada komputer yang mengintegrasikan gambar, foto, suara yang diambil dari sumber internet atau kreasi dari tim pengusul, yang kemudian diimport ke dalam slideshow. Selain penyediaan perangkat lunak (software), para guru juga dilengkapi dengan panduan cara mengoperasikan mediaberbasis ICT tersebut, sehingga dapat mempermudah guru dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran yang berbasis ICT. Kedua, metode Pelatihan dan Pendampingan, yaitu dua metode yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mempersiapkan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang inovatif berbasis PAKEM. Dalam pelatihan, para guru di gugus 4 dan gugus 5 diberikan (1) pengetahuan berupa informasi terkait hakikat media pembelajaran, hakikat media ICT dan peranannya dan hakikat dan peranan permainan dalam pembelajaran Bahasa Inggris, (2) contoh RPP yang menggunakan media permainan slideshow interaktif berbasis ICT, dan (3) contoh cara menggunakan media permaianan slideshow interaktif berbasis ICT. Setelah diberikan materi, para guru kemudian (4) berlatih membuat RPP yang menggunakan strategi pembelajaran inovatif berbasis PAKEM yang memanfaatkan media berbasis ICT berbentuk slideshow 133

8 interaktif, dan (5) berlatih melaksanakan pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran inovatif berbasis PAKEM yang memanfaatkan media berbasis ICT berbentuk slideshow interaktif. D. KARYA UTAMA Terdapat dua kegiatan utama dalam kegiatan P2M ini, (1) pelatihan yang dilakukan dengan memberikan materi berupa sejumlah pengetahuan penting terkait dengan pengemasan pembelajaran yang lebih inovatif yaitu pengenalan hakikat dan peranan penggunan media, hakikat dan peranan penggunaan media ICT interaktif, dan hakikat dan peranan penggunaan permainan dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Disamping materi pelatihan tersebut, para peserta pelatihan juga diberikan contoh RPP yang dapat dijadikan model pembuatan persiapan mengajar dengan memanfaatkan media slideshow interaktif berbasis ICT. Para guru juga diberikan contoh bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan media tersebut dalam mengajar peserta didik.selanjutnya guru yang berjumlah 30 orang dibagi menjadi 4 kelompok. Mereka bekerja bersama anggota kelompok untuk mempersiapkan RPP yang mengintegrasikan media slideshow interaktif berbasis ICT tersebut ke dalam RPP dengan 4 tema ICT yang telah ditentukan oleh tim. Setiap kelompok menunjuk salah satu perwakilan guru untuk mensimulasikan pembelajaran dalam kegiatan peer teaching dengan menggunakan media ICT yang telah disiapkan oleh tim yang dipandu oleh RPP yang telah mereka buat. Di bawah ini adalah foto-foto bukti kegiatan pelatihan dan peer teaching: Gambar 03 dan 04: Penyemaian Pengetahuan Hakikat Media dan Peranannya 134

9 Gambar 05 sd 07: Sesi Kerja Kelompok Penyusunan RPP Berbasis Media ICT yang Difasilitasi oleh Panitia Pelaksana Gambar 08 sd 10: Sesi Simulasi Pembelajaran dalam Peer Teaching yang Mengimplementasikan Media Berbasis ICT Pada akhir sesi pelatihan dan peer teaching, kuesioner disebarkan kepada guru untuk menjaring pendapat mereka terkait dengan kegiatan pelatihan. Terdapat 15 item yang ditanyakan pada kuesioner tersebut (lembar kuesioner dapat dilihat pada lampiran 1). Dari 15 item tersebut, 5 item untuk menjaring peningkatan pengetahuan dalam menggunakan media pembelajaran, 5 item untuk menjaring peningkatan keterampilan dalam merancang pembelajaran (menyusun RPP) dengan menggunakan media berbasis ICT, dan 5 item terakhir untuk menjaring peningkatan keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media bebrasis ICT. Berikut adalah tabel hasil kuesioner tersebut: Tabel 02. Hasil Kuesioner Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Diseminasi dan Pelatihan ITEM Total RESP

10 Jml Keterangan: (Nilai total / nilai maksimal) x 100% = (2089/2250) x 100% = 93% Tabel 03. Kriteria Penilaian Efektivitas NO PERSENTASE EFEKTIVITAS SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG SANGAT KURANG Dari tabel 0.2dan mengacu pada kriteria penilaian Efektivitas tabel 0.3di atas, dapat dilihat bahwa para guru memiliki pendapat yang sangat positif terkait dengan kegiatan pelatihan. Hasil analisis menunjukkan bahwa efektivitas pelatihan adalah 93% yang berarti bahwa kegiatan pelatihan dinilai sangat baik dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menggunakan media permainan interaktif berbasis ICT dalam pembelajaran. Secara lebih detail dapat dilaporkan bahwa dalam hal adanya 136

11 peningkatan pengetahuan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, hasil kuesioner item nomor 1 s.d nomor 5 membuktikan bahwa para guru menilai kegiatan pelatihan sangat efektif meningkatkan pengetahuan mereka dalam menggunakan media pembelajaran berbasis ICT sebanyak 94%. Di bawah ini adalah tabel hasil kuesioner terkait dengan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan guru dalam menggunakan media berbasis ICT. Tabel 0.4Hasil Kuisioner Efektivitas Kegiatan Pelatihan dalam Peningkatan Pengetahuan ITEM Total RESP Jml Keterangan : (Nilai total / nilai maksimal) x 100% = (704/750) x 100% = 94 % Selanjutnya, dalam hal peningkatan keterampilan yang dibagi menjadi dua bagian, yakni dalam merancang pembelajaran (menyusun RPP) dan melaksanakan pembelajaran, hasil kuesioner dengan item no 6 s.d 10 membuktikan bahwa para guru menilai efektivitas pelatihan dalam meningkatkan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran (menyusun RPP) adalah 93%, yang berarti sangat baik. Hasil kuisioner secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.4 di bawah. Tabel 0.5Hasil Kuisioner Efektivitas Kegiatan Pelatihan dalam Peningkatan Kompetensi Guru dalam Merancang Pembelajaran (Menyusun RPP) Berbasis ICT 137

12 ITEM Total RESP Jml Keterangan : (Nilai total / nilai maksimal) x 100% = (694/750) x 100% = 93 % Dalam hal penilaian efektivitas kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran, para guru menilai bahwa kegiatan yang dilaksanakan sangat baik dalam meningkatkan kompetensi mereka melaksanakan pembelajaran yang dijaring dengan item no. 11 s.d 15 dengan capaian 92%. Hasil kuisioner secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah. Tabel 5.5 Hasil Kuesioner Efektivitas Kegiatan Pelatihan dalam Peningkatan Kompetensi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran ITEM Total RESP Jml

13 Keterangan : (Nilai total / nilai maksimal) x 100% = (691/750) x 100% = 92% E. ULASAN KARYA Hasil kuesioner membuktikan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran dengan slideshow interaktif berbasis ICT. Temuan ini dapat dibuktikan dari hasil kuesioner bahwa para guru yang berjumlah 30 orang menilai kualitas pelatihan 93% yang terkategori sangat baik. Secara lebih rinci, peningkatan pengetahuan tentang pembelajaran dengan memanfaatkan media berbasis ICT dinilai oleh para guru sebanyak 94%, sedangkan dalam hal menyiapkan pembelajaran (menyusun RPP) berbasis ICT sebanyak 93% dan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis ICT sebanyak 92%. Temuan di atas mengindikasikan bahwa kegiatan pelatihan yang dilakukan dengan langkah-langkah seperti penyemaian informasi tentang hakikat dan peranan media, hakikat dan peranan media ICT dalam pembelajaran, hakikat pemanfaatan permainan dalam pembelajaran Bahasa Inggris, pemberian contoh RPP dan contoh pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media permainan slideshow interaktif berbasis ICT dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran.media pembelajaran memang benar dapat dibuktikan memiliki peran sentral dalam menyukseskan pembelajaran. Yassaei (2012) dan Arsyad (2011) mengakui bahwa media pembelajaran merupakan cara ampuh dalam menciptakan konteks yang bermakna yang dapat meningkatkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.scott & Ytreberg (2000) menekankan bahwa makna dapat disampaikan dengan baik melalui dunia fisik, yakni berupa bantuan media. Kemp (dalam Ramendra & Ratminingsih, 2007) Shin (2006), dan Ratminingsih & Budasi (2014) menegaskan bahwa bantuan media yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat menyebabkan peserta didik lebih cepat dan mudah memahami pelajaran dan lebih produktif dalam mencapai tujuan yang ditargetkan. Secara spesifik, pemanfaatan media dapat membantu guru dalam mengajar dengan lebih efisien dan membantu peserta didik dalam meningkatkan ketertarikan dan perhatian terhadap pelajaran sehingga pelajaran lebih mudah dimengerti dan diingat (Naz & Akbar, 2008). Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat belakangan ini, para guru juga wajib menghadirkannya dalam pembelajaran terutama bila peralatan memungkinkan, seperti adanya computer, laptop dan LCD. Media berbasis ICT yang dikembangkan oleh tim pelaksana dengan tegas dinyatakan oleh guru dapat meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini mendukung pendapat Newby, dkk. (2006) 139

14 bahwa media elektronik dapat membantu memaksimalkan kegiatan belajar mengajar. Pambudi (2013) dan Gordon (2007) menambahkan bahwa dengan mengggunakan teknologi dalam pembelajaran dapat membuat pembelajaran efektif dan efisien, menarik, menantang, merangsang daya kreativitas, memotivasi dan membangun sikap positif anak-anak dalam pembelajaran Bahasa Inggris, menciptakan konteks aktivitas yang bermakna dan komunikatif, dan pemanfaatan kombinasi teks, gambar dan suara dengan bantuan teknologi dapat meningkatkan kompetensi bahasa reseptif dan produktif. Permainan slideshow interaktif berbasis ICT merupakan salah satu strategi inovatif yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran bagi anakanak. Disamping membuat anak-anak belajar sambil bermain, permainan tersebut dapat menampilkan fitur-fitur kebahasaan yang sangat penting seperti kosakata, kalimat, gramatika, dan ejaan.banyak pakar telah membuktikan berbagai peranan teknik permainan dalam pembelajaran secara umum dan pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing secara khusus. Waller dan Swann (dalam Feez, 2010) mengemukakan bahwa permainan merupakan fondasi dari semua pembelajaran pada anak-anak. Bailey, dkk.(2004) menambahkan bahwa permainan adalah bagian integral dari kurikulum yang seimbang, yang berkontribusi terhadap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor anakanak. Paul (2003) menyatakan bahwa permainanadalah salah satu cara terbaik untuk membuat anak-anak terlibat secara mendalam dalam pembelajaran. Paul menekankan bahwa permainan memegang peranan sentral dalam pembelajaran yang berpusat pada anak dan memungkinkan anak-anak untuk terlibat penuh dalam pembelajaran. Wright, dkk. (2006) menjelaskan bahwapermainan dapat membantu dan mendorong pebelajar khususnya anakanak untuk mempertahankan ketertarikan dan aktivitas belajarnya. Permainan dapat membantu guru untuk menciptakan konteks kebahasaan yang membuat bahasa tersebut berguna dan bermakna. Dalam kegiatan pembelajaran dengan permainan, pebelajar dapat berpartisipasi aktif, dan untuk itu mereka harus mampu memahami apa yang dikatakan orang lain dan apa yang ditulis oleh orang lain. Mereka juga harus berbicara dan menulis agar dapat mengekspresikan pandangan dan memberikan informasi.permainan dapat menjadi sarana yang membantu mereka mengalami bahasa dan tidak sekadar mempelajari tentang bahasa. Halliwell (2007) menjelaskan bahwa permainan tidak hanya sekadar tambahan kesenangan. Permainan memberikan kesempatan penggunaan dan pemrosesan bahasa ketika pikiran difokuskan pada kegiatan bermain. Permainan merupakan tugas riil. Permainan merupakan bagian sentral dari prosess mendapatkan bahasa. Hal ini sangat cocok karena anak-anak memiliki rasa bermain dan kesenangan yang sangat kuat. Brewster, dkk (2007) 140

15 memerinci sepuluh keuntungan dari penggunaan permainan, yaitu (1) dapat menambah variasi dalam berbagai situasi pembelajaran, (2) dapat mengubah langkah pelajaran dan membantu mempertahankan motivasi, (3) dapat meringankan pembelajaran yang formal dan membantu memperbaharui energi siswa, (4) dapat menyediakan latihan pola-pola bahasa khusus, kosakata, dan lafal secara tersembunyi, (5) dapat meningkatkan perhatian, konsentrasi, ingatan, keterampilan mendengarkan dan membaca, (6) dapat mendorong anakanak untuk berpartisipasi khususnya anak-anak yang pemalu dapat dimotivasi untuk berbicara, (7) dapat meningkatkan komunikasi antar siswa yang dapat melatih kelancaran berbicara dan mempersedikit dominasi kelas oleh guru, (8) dapat menciptakan atmosfir belajar yang menyenangkan dan memperkecil jarak antara guru dan siswa, (9) dapat memperlihatkan area kelemahan dan kebutuhan untuk bahasa selanjutnya, dan (10) dapat membantu memotivasi dan meningkatkan keterampilan menulis melalui penyediaan konteks dan tujuan yang riil. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor utama yang menjadi kekuatan pemanfaatan permainan khususnya permainan berbasis ICT dalam pembelajaran, yaitu (1) faktor kognitif, yakni permainan memberikan input kebahasaan yaitu berupa kosakata, kalima, gramatika, dan ejaan baik yang bersifat reseptif dan produktif, dan (2) faktor non kognitif yakni berupa rilaksasi, kesenangan dan motivasi belajar. Dengan strategi mengajar yang dapat mempertimbangkan kedua faktor tersebut, maka pembelajaran Bahasa Inggris akan menjadi lebih berkualitas yang dapat menghantarkan peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajarnya. F. KESIMPULAN Berdasarkan uraian temuan di atas, ada dua hal yang dapat disimpulkan dari kegiatan pelatihan penggunaan media permainan slideshow interaktif berbasis ICT, yaitu: (1) Adanya peningkatan pengetahuan guru tentang hakikat dan peranan media pembelajaran, hakikat dan peranan media ICT dalam pembelajaran, dan hakikat pemanfaatan permainan dalam pembelajarran Bahasa Inggris untuk anak-anak, yang efektivitasnya dinilai oleh guru yaitu 94% yang terkategori sangat baik. (2) Adanya peningkatan keterampilan guru dalam menyusun RPP yang menggunakan media pembelajaran permainan interaktif berbasis ICT, yang efektivitasnya dinilai oleh guru yaitu 93% dengan kategori sangat baik. (3) Adanya peningkatan keterampilan guru daqlam melaksanakan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran permainan interaktif berbasis ICT,yang efektivitasnya dinilai oleh guru 141

16 yaitu 92% yang terkaategori sangat baik. G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN Dampak dan manfaat dari kegiatan pelatihan adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran inovatif dengan menggunakan media permainan slideshow interaktif berbasis ICT. Dengan peningkatan yang dialami oleh guru tersebut baik dalam menyusun RPP dan dalam melaksanakan pembelajaran, jika diupayakan secara terus menerus di dalam kelas, maka tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris dapat tercapai. Dengan demikian, menjadi kewajiban semua pihak, khususnya guru yang terlibat langsung dengan peserta didik untuk secara berkesinambungan mengupayakan semua hasil yang telah didapatkan selama pelatihan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih inovatif, sehingga dapat membantu para peserta didiknya mencapai target pembelajaran yang diharapkan. H. DAFTAR PUSTAKA Bailey, R., Doherty, J. & Jago, R Physical Development and Physical Education, Learning in the Early Years: A Guide for Teachers of Children 3-7, ed. Jeny Riley. London: Paul Chapman Publishing, A SAGE PublicationCompany. Brewster, J., Ellis, G.& Girard,D The Primary English Teacher s Guide. Essex, England: Pearson Education Limited. Feez, S.2010.Montessori and Early Childhood. London: SAGE Publications Ltd. Gordon, T Teaching Young Children a Second Language. Westport: Praeger Publisher. Halliwell, S Teaching English in the Primary Classroom. New York: Longman Group UK, Ltd. LPM Undiksha Deskripsi Statistik Pelaksanaan P2M. Diakses dari Naz, A.A. & Akbar, R.A Use of Media for Effective Instruction Its Importance: Some Considerations. Journal of Elementary Education, 18: Newby, T.J., Stepich, D.A., Lehman, J.D., Russell, J. D Educational Technology for Teaching and Learning. New Jersey: Pearson Education, Inc. Pambudi, M.N Model Pembelajaran Berbasis ICT. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Paul, D Teaching English to Children in Asia. Hong Kong: Pearson Education AsiaLtd. Ramendra, D.P. & Ratminingsih, N.M Pemanfaatan Audio Visual Aids (AVA) dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 1(2): Ratminingsih, N.M. & Mahadewi, L.P.P IBM Kelompok Guru 142

17 Bahasa Inggris SD di Kecamatan Sukasada. Laporan Penelitian. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Ratminingsih, N.M. & Budasi, I G Pengembangan Media Audio Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Lagu Kresi di Kelas Lima Sekolah Dasar. Laporan Penelitian. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Ratminingsih, N.M Pengembangan Model Pembelajaran Induktif Berbasis Lagu Kreasi. Jurnal Ilmu Pendidikan, 20 (1): Ratminingsih, N.M Teaching Techniques, Types of Personality, and English Listening Skill. Jurnal Ilmu Pendidikan, 18 (2): Ratminingsih, N.M Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Tipe Kepribadian terhadap Keterampilan Mendengarkan Bahasa Inggris: Studi Eksperimen pada Siswa SD LAB Undiskha Singaraja. Disertasi Doktor (tidak diterbitkan). Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Wright, A., Betteridge, D. &Buckby, M Games for Language Learning. Cambridge: Cambridge University Press. I. PESANTUNAN Ucapan Terima kasih disampaikan kepada DIKTI yang telah menyalurkan dana hibah IBM serta Rektor Undiksha melalui ketua LPPM yang telah memfasilitasi tim pelaksana dalam menyelenggarakan kegiatan P2M ini. Ucapan terimakasih dan penghargaan juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, KUPP Kecamatan Sukasada atas kerjasamanya dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru SD pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris di gugus IV dan V Kecamatan Sukasada yang menjadi peserta kegiatan dan panitia yang telah membantu terselenggaranya kegiatan dengan lancar. 143

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOARD GAMES BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOARD GAMES BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOARD GAMES BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG Ni Made Ratminingsh 1, I Gede Budasi 2, Ni Wayan Surya Mahayanti 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI

PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI Ni Made Ratminingsih 1, I Gede Budasi 1, Ni Wayan Surya Mahayanti 1 1 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS

PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS G. A. P. Suprianti Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha e-mail:

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK Pendidikan Kepada Masyarakat LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ICT GAME INTERAKTIF BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BULELENG Dr. Ni Made Ratminingsih,

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG

PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG C. Murni Wahyanti, Joko Sutopo Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya mendewasakan manusia melalui bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan sentral dalam dunia pendidikan,

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh, PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL oleh, Ni Nyoman Parwati, I Nengah Suparta I Gusti Putu Suharta Fakultas Matematika dan IPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PENERAPAN IPTEKS DISEMINASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI BAGI GURU- GURU KELAS LIMA DI SEKOLAH DASAR DI

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI DAN MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

ANALISIS POTENSI DAN MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR ANALISIS POTENSI DAN MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR NI MADE RATMININGSIH Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja Email: made_ratminingsih@yahoo.com.au

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : English for Elementary School (GD 321) Program : S1 PGSD Reguler Konsentrasi : Bahasa Inggris Semester : V (Lima) Bobot SKS : 3 Disusun Oleh: Winti Ananthia,

Lebih terperinci

SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN /

SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN / SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN 197906062005012003/0006067908 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermutu dan dapat diandalkan dalam kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan investasi

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKASADA

PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKASADA PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKASADA Ni Made Ratminingsih Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha made_ratminingsih@yahoo.com.au

Lebih terperinci

Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris

Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Agrissto Bintang Aji Pradana 1 *, Athia Fidian 2 1 PGSD/FKIP, Universitas Muhammadiyah 2 Keperawatan/FIKES, *Email: agrisstobintang@ummgl.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini ketika kemajuan IPTEK semakin pesat, hal ini juga berimbas pada pentingnya seorang guru meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka sehingga

Lebih terperinci

RIDA BAKTI PRATIWI K

RIDA BAKTI PRATIWI K PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PENGETAHUAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KOMPUTER EDUKATIF (Studi Kasus TK Aisyiyah 3 Salatiga)

PERKEMBANGAN PENGETAHUAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KOMPUTER EDUKATIF (Studi Kasus TK Aisyiyah 3 Salatiga) KomuniTi, Vol. I II No.1 Juli 2011 49 PERKEMBANGAN PENGETAHUAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KOMPUTER EDUKATIF (Studi Kasus TK Aisyiyah 3 Salatiga) Yusuf Sulistyo Nugroho Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA

PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA , Vol. 1, 1, Juni 2015, hal. 1 7 ISSN: 2460-5514 PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA Oleh Endang Susantini, Yuni Sri Rahayu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak adalah masa paling tepat dan ideal untuk memperoleh bahasa asing karena pada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris Mata Kuliah & Kode :

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,

Lebih terperinci

WHELLY YULIANA K

WHELLY YULIANA K PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DISERTAI MEDIA KOTAK DAN KARTU MISTERIUS (KOKAMI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SKRIPSI Oleh: WHELLY YULIANA K4308125

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kata Kunci: English Debate, SMKN 1 Singosari Malang, Pelatihan

ARTIKEL ILMIAH. Kata Kunci: English Debate, SMKN 1 Singosari Malang, Pelatihan ARTIKEL ILMIAH PELATIHAN BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ENGLISH DEBATE UNTUK GURU SMKN 1 SINGOSARI MALANG ENGLISH TRAINING PROGRAM THROUH DEBATE METHOD FOR TEACHERS OF SMKN 1 SINGOSARI MALANG Arining Wibowo

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER I Gde Wawan Sudatha, S.Pd., S.T., M.Pd. * Pendahuluan Masalah pendidikan tidak dapat lepas dari masalah pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti dari proses

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING Testiana Deni Wijayatiningsih, Akhmad Fathurrahman, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

Pelatihan Penggunaan Bahasa Kelas (Classroom Language) Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Guru SMK Jakarta Pusat 1 Jakarta

Pelatihan Penggunaan Bahasa Kelas (Classroom Language) Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Guru SMK Jakarta Pusat 1 Jakarta Pelatihan Penggunaan Bahasa Kelas (Classroom Language) Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Guru SMK Jakarta Pusat 1 Jakarta Martriwati 1, Raden Roro Sri Setyani 1, Heni Novita Sari 1, Nita Kaniadewi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA.

PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA. PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA oleh Raden Ayu Kristi Kurniawati, NIM 1015057127 Jurusan Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humonaria, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai semenjak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan latar belakang siswa dan diberikan pada semua

Lebih terperinci

SILABUS & SAP. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (UD 400) Program : S1 PGPAUD Semester : IV (Empat) Bobot SKS : 2 (Dua)

SILABUS & SAP. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (UD 400) Program : S1 PGPAUD Semester : IV (Empat) Bobot SKS : 2 (Dua) SILABUS & SAP Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (UD 400) Program : S1 PGPAUD Semester : IV (Empat) Bobot SKS : 2 (Dua) Disusun Oleh: Dra. Charlotte Ambat Harun, M.Pd. NIP 195403021979022001

Lebih terperinci

MENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG

MENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG Selama ini proses pembelajaran kurang mendapat perhatian dari orang tua dan pemerintah. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak ada yang tahu kecuali guru itu sendiri. Kebanyakan

Lebih terperinci

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya. 1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

Program Pelatihan Guru-Guru Tentang Standar Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di TK Permata Bunda

Program Pelatihan Guru-Guru Tentang Standar Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di TK Permata Bunda Program Pelatihan Guru-Guru Tentang Standar Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di TK Permata Bunda 1 * Elizabeth Prima, 2 Putu Indah Lestari dan 3 Luh Made Indria Dewi 1,2,3 Program Studi Pendidikan Guru-Pendidikan

Lebih terperinci

PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL. oleh, PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL oleh, Ni Nyoman Parwati dan I Nengah Suparta Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu keterampilan berpikir yang

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL SCRAMBLE DI KELAS IV SDN 04 LAGAN GADANG HILIR KABUPETEN PESISIR SELATAN Deswira Wahyuni 1 Gusnetti, 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG MASALAH Tujuan pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah secara umum adalah mentransfer ilmu dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM yang dimaksud adalah peserta didik sebagai ouput pendidikan. Dengan SDM

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA SEMARANG

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA SEMARANG PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA SEMARANG Oleh: Djariyo, Joko Sulianto, Mudzanatun, Fine Reffiane, Iin Purnamasari IKIP PGRI Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, seperti

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO DENGAN PIRANTI LUNAK NETOP SCHOOL 6.0 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN TIK KELAS 7.4 TAHUN 2011-2012 DI SMP NEGERI 6 MALANG M. Syarif Hidayatullah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK telah mengalir pada setiap aspek

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, yang dimulai sejak lahir. Dalam proses perkembangannya, manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM

ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM PELATIHAN INTERNET DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK GURU SEKOLAH DASAR Oleh : Edi Saputra, S.T., M.Sc./ NIDN. 0008018505 Reni Aryani, S.Kom., M.S.I./NIDN. 0022018801

Lebih terperinci

PEMAKAIAN MEDIA SCRABBLED DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA KALIMAT DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PEMAKAIAN MEDIA SCRABBLED DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA KALIMAT DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PEMAKAIAN MEDIA SCRABBLED DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA KALIMAT DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Sigit Widiyarto 1, Nia Damayanti 2, Aster Pujaning Ati 3 1,3 Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PELATIHAN DESIGN GRAFIS CORELDRAW X4 SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN BAGI GURU PADA SMAN 1 SUNGAI TABUK

PELATIHAN DESIGN GRAFIS CORELDRAW X4 SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN BAGI GURU PADA SMAN 1 SUNGAI TABUK PELATIHAN DESIGN GRAFIS CORELDRAW X4 SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN BAGI GURU PADA SMAN 1 SUNGAI TABUK Mayang Sari, Auliya Rahman dan Fitrah Yuridka Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SIPETE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SIPETE JTP2IPS (2018) 03 13-18 http://dx.doi.org/10.17977/um022v3i12018p013 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SIPETE Martina Lona Jusita 1 Diterima

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 Teguh Imanto 1, Suhartono 2, Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi komputer dan informasi telah merambah dunia pendidikan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita telah memasuki abad ke-21. Abad 21 merupakan abad dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Batasan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERISTIWA ALAM

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERISTIWA ALAM PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERISTIWA ALAM Saddam Styawan 1), Siti Istiyati 2), Noer Hidayah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti dari proses peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah segala usaha yang dimaksudkan untuk membantu menumbuhkembangkan segala potensi yang ada pada diri siswa. Dalam hal ini diperlukan

Lebih terperinci

By Ni Made Yunia Ardianti, NIM Information Technology Education Department, Ganesha Education University ABTRACT

By Ni Made Yunia Ardianti, NIM Information Technology Education Department, Ganesha Education University ABTRACT DEVELOPING TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION INTERACTIVE LEARNING MEDIA FOR THE TECHNOLOGY OF INFORMATION AND COMMUNICATION SUBJECT WITH THE TOPIC OF GRAPHIC DESIGN FOR GRADE XII STUDENTS IN SMAN 1 SUKASADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa mendatang, melalui pengembangan potensi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Konsep

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITF DAN RANAH AFEKTIF SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa Inggris sebagai salah satu media yang mutlak kebutuhannya. Tanpa kemampuan berbahasa Inggris

Lebih terperinci

LINDA ROSETA RISTIYANI K

LINDA ROSETA RISTIYANI K PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI

Lebih terperinci

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan dunia, terutama Indonesia. Usaha pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SUB KONSEP SPERMATOPHYTA (Studi Eksperimen di Kelas X MIA SMA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jerman meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu Hörfertigkeit (menyimak), Sprechfertigkeit (berbicara), Lesefertigkeit (membaca) dan

Lebih terperinci

Dedy Irawan, Dhi Bramasta PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstrak

Dedy Irawan, Dhi Bramasta PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto  Abstrak MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN MEMBACA MELALUI PELATIHAN PENYUSUNAN MATERI AJAR DENGAN PENDEKATAN THE READING PROCESS (Studi di Sekolah Dasar Negeri 1 Cendana, Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga)

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD BERBASIS EKSPERIMEN BAGI GURU GURU SD GUGUS VIII KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD BERBASIS EKSPERIMEN BAGI GURU GURU SD GUGUS VIII KECAMATAN KUBUTAMBAHAN Putu Budi Adnyana, Desak Made Citrawathi, Putu Artawan. (2017). Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran IPA SD Berbasis Eksperimen bagi Guru -Guru SD Gugus VIII Kecamatan Kubutambahan. International Journal

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha

Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha PENGARUH METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA FOTO TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI DITINJAU DARI MINAT MENULIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 DENPASAR Ida Ayu Putu Udiyani Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS DI KELAS BILINGUAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS BERSTATUS RSBI DI BALI

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS DI KELAS BILINGUAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS BERSTATUS RSBI DI BALI PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS DI KELAS BILINGUAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS BERSTATUS RSBI DI BALI PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS DI KELAS BILINGUAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI ABSTRAK RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI: Keefektifan Pembelajaran dengan Pendekatan Bottom-up dan Top-down dalam Pemahaman Membaca Teks Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP N 3 Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta:

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) Hadijah, H.K Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan akan membentuk manusia yang berkualitas dan berpotensi tinggi.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI 79 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI trimulyani020270@gmail.com SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui ABSTRACT The background

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SCIENTIFIC DENGAN PEMBELAJARAN KARAKTER TERINTEGRASI

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SCIENTIFIC DENGAN PEMBELAJARAN KARAKTER TERINTEGRASI PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SCIENTIFIC DENGAN PEMBELAJARAN KARAKTER TERINTEGRASI Yuniawatika, Sa dun Akbar, Ni Luh Sakinah Nuraini Universitas Negeri Malang, Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, merupakan bahasa asing pertama yang harus diajarkan di sekolah mulai dari tingkat dasar. Hal ini ditegaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua masalah pokok, yakni 1) bagaimana mengadaptasikan dengan benar kurikulum dan metode pendidikan

Lebih terperinci

APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONSEP OPENWORLD DALAM PENGENALAN DASAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN

APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONSEP OPENWORLD DALAM PENGENALAN DASAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONSEP OPENWORLD DALAM PENGENALAN DASAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN Hanny Haryanto 1), Sugiyanto 2),

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA Retno Muji Lestari 1), Amir 2), Hadiyah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

JELI MEMANFAATKAN WEB DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INTERAKTIF

JELI MEMANFAATKAN WEB DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INTERAKTIF 106 JELI MEMANFAATKAN WEB DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INTERAKTIF Ni Luh Putu Dian Sawitri Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Mahasarawati ABSTRAK Tidak mungkin rasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses untuk mendewasakan manusia yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses untuk mendewasakan manusia yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses untuk mendewasakan manusia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat membantu proses perkembangan di semua aspek kehidupan bangsa. Salah satunya adalah aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses dengan cara-cara tertentu agar seseorang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan tingkah laku yang sesuai. Sanjaya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CROSSWORD GAMES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN CROSSWORD GAMES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR Antologi, Vol, Nomor, Juli 2015 PENGGUNAAN CROSSWORD GAMES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR Fatimah Dewi Komalasari 1, Winti Ananthia 2, Dede Margo Irianto

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Andri Irawan

PENDAHULUAN. Andri Irawan Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 11, Nomor 1, April 2015 Andri Irawan Diterbitkan Oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta KETERAMPILAN GURU

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA

PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA Annisa Alfiatun Nurrohmah 1), Jenny IS Poerwanti 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet

Lebih terperinci