BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
|
|
- Veronika Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara infeksi parasit usus dengan anemia ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Laboratorium Parahita Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama Oktober 2015 November Pengambilan sampel feses dan sampel darah pada Oktober. C. Karakteristik Wilayah Penelitian Kecamatan Jaten merupakan salah satu dari tujuh belas kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kebak Kramat, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, sebelah barat berbatasan dengan Kota Surakarta, sedangkan sebelah timurnya berbatasan dengan Kecamatan Tasikmadu dan Kecamatan Karanganyar. 54
2 digilib.uns.ac.id 55 Kecamatan Jaten memiliki luas wilayah 25,55 km² dengan desa yang memiliki luas terbesar adalah Desa Sroyo (4,60 km² ) dan terkecil Desa Jetis (2,66 km² ). Luas tanah Kecamatan Jaten adalah 2.554,81 ha, terdiri dari tanah sawah 1.212,12 ha dan tanah kering 1.342,69 ha yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai tegalan/ adang, padang gembala, pekarangan/bangunan dan lain-lain. Desa dengan penduduk terbanyak adalah Desa Ngringo, yaitu jiwa (32,55 %), kemudian Desa Jaten, yaitu jiwa (18,95 %), dan Desa Sroyo, yaitu jiwa (12,09 %). Sedangkan desa dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Desa Suruhkalang, yaitu jiwa (6,26 %). Mata pencaharian penduduk Kecamatan Jaten di antaranya adalah buruh industri sebanyak orang (27,61 %), kemudian di sektor pertanian (petani dan buruh tani), yaitu orang (6,54 %), kemudian buruh bangunan orang (6,02 %), dan pedagang sebanyak orang (4,55 %). Selain itu terdapat pengrajin batu bata dan genteng di Desa Brujul dan Desa Suluh Kalang, selebihnya adalah sebagai pengusaha di sektor pengangkutan, PNS, pensiunan, jasa, dan lain-lain. Lokasi penelitian berada di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Jaten dimana daerahnya meliputi Desa Suruhkalang, Desa Jaten, Desa Jati, Desa Brujul, dan Desa Jetis (Kabupaten Karanganyar dalam Angka, 2013).
3 digilib.uns.ac.id 56 D. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian: Populasi penelitian ini adalah semua Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. 2. Sampel Penelitian: Sampel penelitian adalah Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang bersedia menjadi responden dengan kriteria inklusi merupakan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Jaten yang mengonsumsi tablet besi teratur, melakukan kunjungan ANC teratur sesuai usia kehamilan, usia berumur tahun, paritas 3, dan jarak kehamilan 2 tahun. Sedangkan kriteria eksklusi mengonsumsi obat antiparasit dalam 3 bulan terakhir, menderita atau memiliki riwayat penyakit kronis, melahirkan, tidak datang memenuhi undangan di kelas ibu hamil, dan tidak bersedia menjadi responden (tidak mengumpulkan feses dan atau tidak bersedia diambil sampel darah). E. Teknik Sampling Teknik samping yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive samping. Purposive sampling adalah teknik menentukan sampel dari populasi berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu (kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti) yang berkaitan dengan populasi dimana populasi sampel (dilihat dari segi objek studi yang dipilih) diduga tidak homogen. Dalam penelitian kuantitatif, teknik purposive sampling ini bertujuan untuk
4 digilib.uns.ac.id 57 mendapatkan sampel yang memiliki karakteristik tertentu (kriteria inklusi) sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis dengan valid (Murti, 2010). F. Identifikasi Variabel 1. Variabel Bebas: Infeksi Parasit Usus. 2. Variabel Terikat: Anemia pada Ibu Hamil 3. Variabel Luar: a. Variabel terkendali: Umur, Paritas, Kunjungan ANC, Pola Konsumsi Tablet Besi, Konsumsi Obat Antiparasit, Jarak Kehamilan, dan Penyakit Kronis. b. Variabel tidak terkendali: Pendidikan, Pengetahuan, Pola Asupan Gizi, Dukungan Suami, Sosial Ekonomi, Sanitasi Pribadi, Sanitasi Lingkungan, dan Iklim Tropis. G. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel bebas: Infeksi parasit usus a. Definisi: Infeksi parasit usus adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit yang ditemukan di saluran gastrointestinal manusia dan dapat ditegakkan diagnosisnya dengan pemeriksaan tinja secara mikroskopis. Parasit-parasit yang dapat ditemukan dalam saluran gastrointestinal dan dapat menyebabkan anemia antara lain cacing dan protozoa. Cacing yang dapat menyebabkan anemia tersebut adalah golongan Soil Transmitted Helminthes (cacing yang ditularkan melalui tanah) yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale, dan Necator americanus, sedangkan protozoa yang dapat menyebabkan
5 digilib.uns.ac.id 58 anemia antara lain Entamoeba histolytica dan Giardia lamblia (Weigel et.al, 2001). b. Alat ukur: Formol-Ether Concentration Technique (Tanner et al, 2013; Ngui et al., 2011) c. Skala pengukuran: Nominal 2. Variabel terikat: Anemia pada ibu hamil a. Definisi: Anemia pada ibu hamil adalah kondisi dimana sel darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Menurut World Health Organisation (WHO) anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 g/dl (Depkes, 2009; Kusumah, 2009 ). b. Alat ukur: Alat XS-800i dengan metode SLS methemoglobin (SLS - Hb ). c. Skala Pengukuran: Nominal 3. Variabel luar a. Variabel terkendali Umur, Paritas, Kunjungan ANC, Pola Konsumsi Tablet Besi, Konsumsi Obat Antiparasit, Jarak Kehamilan, dan Penyakit Kronis merupakan variabel yang dapat dikendalikan dengan kriteria inklusi sehingga diperoleh kriteria inklusinya adalah ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Jaten yang tidak meminum obat antiparasit 3 bulan terakhir, mengonsumsi tablet besi rutin,
6 digilib.uns.ac.id 59 melakukan kunjungan ANC teratur sesuai usia kehamilan, tidak menderita dan memiliki riwayat penyakit kronis, berumur tahun, paritas 3, dan jarak kehamilan 2 tahun. b. Variabel tidak terkendali Pendidikan, Pengetahuan, Pola Asupan Gizi, Dukungan Suami, Sosial Ekonomi secara tidak langsung dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil, sehingga tidak diketahui secara pasti penyebab utama anemia disebabkan oleh infeksi parasit. Hal tersebut memengaruhi hasil penelitian. Sanitasi Pribadi, Sanitasi Lingkungan, dan Iklim Tropis memengaruhi infeksi parasit namun tidak dapat dikendalikan sesuai yang diinginkan peneliti. H. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah : 1. Kuesioner 2. Alat dan bahan pemeriksaan feses Alat yang digunakan untuk pemeriksaan feses adalah mikroskop, sentrifuge, tabung reaksi, beaker glass, saringan, alat pengaduk, lidi, object glass, deck glass, tisu, kapas, dan pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan adalah larutan NaCl, larutan lugol, alkohol, Lysol, dan ether.
7 digilib.uns.ac.id Alat dan bahan untuk pengambilan darah Alat yang digunakan untuk pengambilan darah adalah jarum suntik, spuit injeksi, tourniquet, dan tabung serum. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kapas, alkohol, dan plester. 4. Komputer dan perangkat lunak komputer. I. Validitas dan Reliabilitas Penelitian Pada penelitian dan pengukuran observasi, harus diperhatikan beberapa hal yang secara prinsip sangat penting, yaitu validitas, reliabilitas, dan ketepatan fakta (data) yang dikumpulkan dari alat dan cara pengumpulan data maupun kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada pengamatan/pengukuran oleh pengumpul data. Pada suatu penelitian, dalam pengumpulan fakta (data) diperlukan adanya pengumpulan data yang baik sehingga alat yang dikumpulkan merupakan data yang valid, reliabel, dan akurat (Nursalam, 2003). Menurut Saryono (2009) validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan, hasil pengukuran konsisten atau tetap bila dilakukan pengukuran berulang (Saryono, 2009). Alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah diterima dan sesuai standar, yaitu : 1. Faktor-faktor penyebab anemia ibu hamil diketahui dengan kuesioner yang telah ada dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
8 digilib.uns.ac.id Pemeriksaan kadar Hb yaitu dilakukan dengan menggunakan alat XS-800i (SLS - methemoglobin (SLS - Hb ) methods). Prinsip kerjanya yaitu membran sel darah merah dilisis oleh Sysmex XS-800i, kemudian molekul hemoglobin dilepas. Ion ferro dalam molekul hemoglobin oleh Sodium Lauryl Sulfate (SLS) diubah menjadi ferri yang disebut methemoglobin. Methemoglobin dengan SLS membentuk komplek disebut SLS-Hb, komplek tersebut dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak perlu menggunakan reagen oksidatif dan tidak menghasilkan limbah beracun seperti KCN dan NaN3 yang menimbulkan pencemaran lingkungan. Metode ini merupakan metode pemeriksaan Hb yang telah terbukti validitas dan reliabilitasnya (Oshiro et al.,2015). 3. Pemeriksaan infeksi parasit usus dilakukan dengan menggunakan metode Formol-Ether Concentration, dimana metode ini telah terbukti dapat mendeteksi parasit cacing dan protozoa di dalam tinja dan telah terbukti validitas dan reliabilitasnya (McDonald,Vincent, 2003; Cruz et al., 2015; Baidoo et al., 2010; Obiezue et al., 2013; Larocque et al., 2005). J. Cara Kerja 1. Pengambilan data kuesioner penelitian a. Memberikan penjelasan kepada ibu hamil calon responden mengenai maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. b. Mengajukan lembar persetujuan atau informed consent sebagai bentuk persetujuan ibu hamil untuk menjadi responden dan menandatanganinya.
9 digilib.uns.ac.id 62 c. Memberikan kuesioner penelitian kepada responden untuk diisi. 2. Pengambilan data infeksi parasit a. Pengarahan, pengambilan, pengumpulan, dan transportasi sampel feses Semua ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Jaten diberi undangan dan pot feses oleh pihak Puskesmas 1 Jaten dan diminta untuk datang di kelas ibu hamil sesuai desa tempat tinggalnya dan sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan membawa pot yang berisi sampel feses. Pot yang digunakan diberi label (kode dan nama) serta diberi larutan pengawet formol saline 5%. Sebelumnya ibu hamil diberi pengarahan cara pengambilan feses yang benar oleh pihak Puskesma 1 Jaten, yaitu: 1) Sampel feses yang diambil harus fesesnya sendiri, tidak tercampur urin maupun air dan masih dalam keadaan segar ketika dimasukan ke dalam pot. 2) Feses harus terendam dalam larutan pengawet serta satu pot untuk satu kali buang air besar. 3) Diusahakan agar feses tidak terkena tangan b. Pemeriksaan feses Cara pemeriksaan infeksi parasit usus dilakukan dengan menggunakan metode Formol-Ether Concentration (Tanner et al., 2013; Ngui et al., 2011). Sampel feses yang berada di dalam pot berpengawet (formol saline 5%) di transpor ke Laboratorium
10 digilib.uns.ac.id 63 Parasitologi FK UNS dan dilakukan uji laboratorium dengan metode Formol-Ether Concentration. Hasil pemeriksaan tersebut diverifikasi oleh Dokter Laboratorium Parasitologi FK UNS. Berikut tahapan prosedur pemeriksaan infeksi parasit usus : 1) Tinja diambil sebanyak ± 3 gram, kemudian ditambahkan larutan formol saline. 2) Dengan stik atau pengaduk, tinja dihancurkan dan dicampur dengan baik sampai homogen lalu disaring dan dimasukkan ke dalam gelas. 3) Tinja yang sudah disaring dituang ke dalam tabung reaksi 7 ml, lalu ditambahkan larutan ether sebanyak 3 ml. Tabung reaksi ditutup dengan menggunakan plastik, kemudian dikocok perlahan sampai merata. 4) Setelah ether dan tinja tercampur secara merata, kemudian di-sentrifuge selama 2-5 menit dengan kecepatan 1500 rpm. 5) Hasil setelah sentrifuge akan terbentuk lapisan, kemudian lapisan atasnya dibuang dengan pipet sehingga hanya tersisa endapan yang berada di bawah. 6) Bagian endapan kemudian diambil dan dibuat preparat dengan ditambahkan lugol dan NaCl kemudian dicampur secara merata lalu ditutup dengan menggunakan deck glass. 7) Preparat kemudian diperiksa di bawah mikroskop dengan pengulangan commit 3x pemeriksaan. to user
11 digilib.uns.ac.id Pengambilan data kadar hemoglobin Pengambilan darah dan pemeriksaan kadar Hb dilakukan oleh petugas Laboratorium Parahita Surakarta. Cara pemeriksaan kadar hemogloblin dengan menggunakan alat XS 800 dengan metode SLS - methemoglobin (SLS - Hb). Hasil laboratorium kadar Hb diverifikasi oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik Laboratorium Parahita Surakarta. K. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square pada SPSS 21 for Windows. Uji Chi Square digunakan untuk menguji dua kelompok data baik variabel independen maupun dependennya berbentuk kategorik atau dapat juga dikatakan sebagai uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih, sehingga datanya bersifat diskrit (Zuriah, 2006; Dahlan, 2009). Syarat uji Chi-Square adalah memiliki nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Nilai expected didapatkan dari total baris dikali total kolom kemudian dibagi dengan total sampel. Jika syarat tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya, yaitu uji Fisher untuk tabel 2 x 2 (Dahlan, 2008). Rumus uji Chi Square ( o e ) e k 2 2 i i i 1 k : banyaknya kategori/sel, 1,2... k o i : frekuensi observasi untuk kategori ke-i e i : frekuensi ekspektasi untuk kategori ke-i i
12 digilib.uns.ac.id 65 L. Rancangan Penelitian Ibu Hamil di wilayah kerja Puskemas 1 Jaten Sampel feses Sampel darah Metode Formol-ether Metode SLS - methemoglobin (SLS - Hb) Infeksi parasit (+) Infeksi parasit (-) Anemia (+) Anemia (-) LEMBAR PERSETUJUAN MENJA Uji statistik Kepada Yth. Ibu Responden Di wilayah kerja Puskesmas 1 Galur Sebagai persyaratan tugas akhir mahasisw Dokter Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa penelitian yang berjudul Anemia pada Ibu Hamil d Galur, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Pro dengan Infeksi Parasit dalam Tinja yang bertuju hubungan anemia pada ibu hamil dengan infeksi p kerja Puskesmas 1 Galur. Atas keperluan tersebu tidak bersedia untuk menjadi responden dalam p mohon ibu bersedia/ tidak bersedia untuk mengisi dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban sau Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas ba ucapkan terima kasih.
BAB V PEMBAHASAN. usus sebesar 18,3%. Prevalensi infeksi parasit tersebut lebih sedikit bila
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil prevalensi infeksi parasit usus sebesar 18,3%. Prevalensi infeksi parasit tersebut lebih sedikit bila dibandingkan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan
32 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yaitu observasi atau pengukuran variabel penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (potong lintang) untuk
3127 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (potong lintang) untuk membandingkan pemeriksaan mikroskopis dengan metode direct slide dan metode
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan
37 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yaitu observasi atau pengukuran variable penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN a. Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan dua tempat, yaitu : 1. Puskesmas Samigaluh II, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan. hygiene dan status gizi (Notoatmodjo, 2010).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel pada satu saat tertentu (Sastroasmoro, 2011). Cara pengumpulan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yaitu melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya parasitologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian telah dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam. pemeriksaan metode pengendapan dengan sentrifugasi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik karena dengan perlakuan berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam pemeriksaan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang), dimana pengukuran variabel hanya dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional (potong lintang), dimana pengukuran variabel hanya dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006, yaitu sebesar 32,6 %. Kejadian kecacingan STH yang tertinggi terlihat pada anak-anak, khususnya
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak dan parasitologi. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar di
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian observasional dengan disain cross sectional pada Ibu
BAB V HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Responden Telah dilakukan penelitian observasional dengan disain cross sectional pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya kota Padang. Jumlah sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu desain penelitian dengan pengukuran variabel yang dilakukan satu
Lebih terperinciHUBUNGAN INFEKSI PARASIT USUS DENGAN PROTEIN SERUM TOTAL DAN LINGKAR LENGAN ATAS PADA IBU HAMIL SKRIPSI
HUBUNGAN INFEKSI PARASIT USUS DENGAN PROTEIN SERUM TOTAL DAN LINGKAR LENGAN ATAS PADA IBU HAMIL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIFQY SYAIFUL BAHRI G0012184 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Infeksi cacing masih merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang penting di negara berkembang,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Infeksi cacing masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di negara berkembang, terutama di daerah tropis dan subtropis seperti Afrika, Asia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional di mana data yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu studi analitik observasional dengan desain cross sectional (potong lintang). Dalam penelitian ini dilakukan pembandingan kesimpulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pendekatan laboratorik yaitu untuk mengetahui gambaran hasil identifikasi jumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan analitik cross sectional yang diarahkan untuk mengetahui hubungan pola makan
Lebih terperinciHUBUNGAN INFEKSI PARASIT USUS DENGAN ANEMIA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH SKRIPSI
HUBUNGAN INFEKSI PARASIT USUS DENGAN ANEMIA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran AFRINDA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah telur cacing yang ditemukan berdasarkan ukuran tabung apung yang berbeda pada pemeriksaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik, yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lintang (cross sectional) yaitu mempelajari hubungan antara variabel
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) yaitu mempelajari hubungan antara variabel independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis explanatory research atau penelitian penjelasan. Penelitian ini menguji hipotesis yang menyatakan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Analitik dengan metode Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Observational Analitik dengan metode Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan data primer dari semua pemulung di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
16 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross sectional (potong lintang) untuk membandingkan pemeriksaan mikroskopik dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang tersebar luas didaerah tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 lebih dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas maupun variabel tergantung dinilai hanya satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang kurang bersih. Infeksi yang sering berkaitan dengan lingkungan yang kurang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor meningkatnya kejadian infeksi adalah kebiasaan hidup yang kurang bersih. Infeksi yang sering berkaitan dengan lingkungan yang kurang higinis adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor dengan efek,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode-metode pemeriksaan tinja Dasar dari metode-metode pemeriksaan tinja yaitu pemeriksaan langsung dan tidak langsung. Pemeriksaan langsung adalah pemeriksaan yang langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional. Penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian yang hanya dilakukan
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian yang hanya dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain penelitian Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Soil Transmitted Helminhs Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak bersegmen dan tubuhnya bilateral simetrik. Panjang cacing ini mulai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak Sekolah Dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan anak sekolah untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu mencari hubungan antara dua variabel dimana dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analisis Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yaitu mencari hubungan
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang diperhatikan dunia global,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang diperhatikan dunia global, khususnya di negara-negara berkembang pada daerah tropis dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis
Lebih terperinciPEMERIKSAAN FESES PADA MANUSIA
PEMERIKSAAN FESES PADA MANUSIA Disusun Oleh: Mochamad Iqbal G1B011045 Kelompok : VII (Tujuh) LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gresik karena ibu hamil yang mengalami KEK dan bayi dengan berat lahir rendah masih tinggi. Waktu pengambilan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional mencari hubungan antara variabel bebas dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya menggambarkan tentang angka kejadian penyakit diare dan infeksi Entamoeba histolytica
Lebih terperinciPemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau
Pemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau Lilly Haslinda, Esy Maryanti, Suri Dwi Lesmana, Mislindawati Abstrak
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka
BAB III KERANGKA KONSEP A. Konsep Penelitian Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik. B. Waktu dan tempat penelitian Tempat penelitian desa Pekacangan, Cacaban, dan Ketosari Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan jenis penelitian quasy experimental dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui hemoglobin pada
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Dian Kurnia Dewi NIM
KORELASI ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA, DAN KUALITAS KONSUMSI TERHADAP STATUS GIZI PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI LAMPEJI 03 KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (cacing) ke dalam tubuh manusia. Salah satu penyakit kecacingan yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia masih menghadapi masalah tingginya prevalensi penyakit infeksi, terutama yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena hanya. Kabupaten Blora sedangkan pemeriksaan laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena hanya melakukan pemeriksaan parasit cacing pada ternak sapi dan melakukan observasi lingkungan kandang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit infeksikecacingan yang ditularkan melalui tanah(soil transmitted
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik obeservasional
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN E. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik obeservasional dengan pendekatan Case Control. Case Control merupakan penelitian jenis analitik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Rowosari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah penelitian analitik diskriptif. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah jumlah sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh terlalu sedikit, dimana peran sel darah merah sangat penting karena sel darah merah mengandung hemoglobin
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005
HUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO.174593 HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005 Oleh: Rahmat A. Dachi,S.K.M., M.Kes. PENDAHULUAN Penyakit cacingan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 23 A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan pretestposttest control group design" karena terdapat suatu kelompok diberi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik menggunakan metode cross-sectional yaitu penelitian observasional tanpa perlakuan terhadap subjek. Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah atau Soil- Transmitted Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health Oganization
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada
Lebih terperinciKonsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol
15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan Botupingge pada tanggal 15 Juni-27 Juni 2012 dan pemeriksaan tinja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan data mengenai variabel independen (pertambahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup ruang lingkup disiplin Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan, Mikrobiologi Klinik, dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara keberadaan Soil Transmitted Helminths pada tanah halaman. Karangawen, Kabupaten Demak. Sampel diperiksa di
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, karena menganalisa hubungan antara keberadaan Soil Transmitted Helminths pada tanah halaman rumah dengan kejadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.
27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium basah Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu hamil adalah masalah kesehatan yang harus mendapat prioritas utama dalam pembangunan, karena menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Helminthiasis atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi cacing usus adalah salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Helminthiasis atau kecacingan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan variabel terikat yang diobservasi sekali pada saat yang sama
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian observasional analitik, peneliti mengamati dan mengukur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pengambilan data cross sectional. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi a. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. Polusi Udara + ISPA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel (Alimul,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang bersangkutan. Hemoglobin merupakan protein berpigmen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional. Menurut Notoadmojo (2010) dalam penelitian cross sectional variabel sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih dari satu miliar orang terinfeksi oleh Soil Transmitted Helminth (STH) (Freeman et al, 2015).
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kebidanan dan kandungan divisi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kebidanan dan kandungan divisi obstetri sosial dan ilmu penyakit dalam divisi penyakit infeksi dan tropis. 4.2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Rowosari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ascariasis yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau cacing gelang merupakan penyakit usus halus yang pada sebagian besar kasus ditandai dengan sedikit gejala
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel
30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dengan tujuan untuk mempelajari korelasi antara faktor
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Unit Rehabilitasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari pada bulan
25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari pada bulan Januari selama satu bulan. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari. Pukul 06:00
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan imunonutrisi
Lebih terperinci