KATA PENGANTAR. Jakarta, November PT. Reka Utama Agung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, November PT. Reka Utama Agung"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya Laporan Akhir pekerjaan Pendampingan Program Pinjaman Perbankan Wilayah I. Lapop ran i ni disusun berdasarkan kesepakatan kerja antara Satuan Kerja Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dengan PT. Reka Utama Agung. Laporan A khir menguraikan mengenai latar bel akang pekerjaan, g ambaran u mum pekerjaan, ketentuan pe mberian j aminan per cepatan peny ediaan a ir m inum, pr ofil l okasi studi, rencana pengembapan SPAM, dan progres pengajuan pinjaman. Semoga laporan ini dapat dijadikan dasar untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya dalam upaya mencapai maksud dan tujuan serta keluaran seperti yang tercantum dalam kerangka acuan kerja. Jakarta, November 2012 PT. Reka Utama Agung Hal. i

2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB 1 PENDAHULUAN... I LATAR BELAKANG... I MAKSUD DAN TUJUAN... I Maksud... I Tujuan... I SASARAN... I LINGKUP LOKASI DAN LINGKUP KEGIATAN... I Lingkup Lokasi... I Lingkup Kegiatan... I KELUARAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF... I Keluaran Kualitatif... I Keluaran Kuantitatif... I-6 BAB 2 REVIEW TERHADAP KETENTUAN PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM... II UNDANG-UNDANG NO. 22/1999 TENTANG PEMERINTAH DAERAH... II PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM... II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 229/PMK. 01/2009 TENTANG TATACARA PELAKSANAAN PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM... II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91/PMK. 011/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 229/PMK. 01/2009 TENTANG TATACARA PELAKSANAAN PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM... II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM OLEH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)... II Tata Cara Pengajuan Pinjaman Investasi PDAM melalui Bank... II Penilaian Kelayakan Usulan Investasi SPAM... II Standar Harga Satuan Investasi SPAM... II-13 BAB 3 PROFIL PDAM... III-1 Hal. ii

3 3.1. PROFIL PDAM KOTA PEKALONGAN... III UMUM... III Struktur Organisasi... III Sumber Daya Manusia... III ASPEK TEKNIS... III Sumber Air Baku Eksisting... III Unit Produksi dan Distribusi... III Cakupan Pelayanan... III ASPEK KEUANGAN... III Laporan Laba Rugi... III Neraca... III Laporan Arus Kas... III Rasio Keuangan... III Tarif dan Volume... III PROFIL PDAM KOTA PAYAKUMBUH... III UMUM... III Struktur Organisasi... III Sumber Daya Manusia... III ASPEK TEKNIS... III Sumber Air Baku Eksisting... III Unit Produksi dan Distribusi... III Cakupan Pelayanan... III ASPEK KEUANGAN... III Laporan Laba Rugi... III Neraca... III Laporan Arus Kas... III Rasio Keuangan... III Tarif dan Volume... III PROFIL PDAM KABUPATEN PASER... III UMUM... III Struktur Organisasi... III Sumber Daya Manusia... III ASPEK TEKNIS... III Sumber Air Baku Eksisting... III Unit Produksi dan Distribusi... III Cakupan Pelayanan... III ASPEK KEUANGAN... III Laporan Laba Rugi... III Neraca... III Laporan Arus Kas... III Rasio Keuangan... III Tarif dan Volume... III PROFIL PDAM KABUPATEN CILACAP... III-94 Hal. iii

4 UMUM... III Struktur Organisasi... III Sumber Daya Manusia... III ASPEK TEKNIS... III Sumber Air Baku Eksisting... III Unit Produksi Dan Distribusi... III Cakupan Pelayanan... III ASPEK KEUANGAN... III Laporan Laba Rugi... III Neraca... III Laporan Arus Kas... III Rasio Keuangan... III Tarif dan Volume... III PROFIL PDAM KABUPATEN BANTUL... III UMUM... III Struktur Organisasi... III Sumber Daya Manusia... III ASPEK TEKNIS... III Sumber Air Baku Eksisting... III Unit Produksi Dan Distribusi... III Cakupan Pelayanan... III ASPEK KEUANGAN... III Laporan Laba Rugi... III Neraca... III Laporan Arus Kas... III Rasio Keuangan... III Tarif dan Volume... III-131 BAB 4 RENCANA PENEGEMBANGAN SPAM... IV RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KOTA PEKALONGAN... IV Perkiraan Potensi Pelanggan... IV Rencana Teknis Pengembangan SPAM... IV Rencana Pendanaan... IV RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KOTA PAYAKUMBUH... IV Perkiraan Potensi Pelanggan... IV Rencana Teknis Pengembangan SPAM... IV Rencana Pendanaan... IV RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN PASER... IV Perkiraan Potensi Pelanggan... IV Rencana Teknis Pengembangan SPAM... IV Rencana Pendanaan... IV RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN CILACAP... IV Perkiraan Potensi Pelanggan... IV-26 Hal. iv

5 Rencana Teknis Pengembangan SPAM... IV Rencana Pendanaan... IV RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN BANTUL... IV Perkiraan Potensi Pelanggan... IV Rencana Teknis Pengembangan SPAM... IV Rencana Pendanaan... IV-46 BAB 5 PROGRES PENGAJUAN PINJAMAN... V TEKNIK PENDAMPINGAN... V KUNJUNGAN LAPANGAN... V MEDIA ELEKTRONIK... V PDAM KOTA PEKALONGAN... V KONDISI AWAL PENDAMPINGAN... V Aspek Perbankan... V Aspek Kelengkapan Dokumen... V KEGIATAN PENDAMPINGAN... V Kesiapan Air Baku... V Kesiapan Proposal FS dan DED... V Kesiapan Proposal FS... V Kesiapan Proposal DED... V Sumber Pendanaan... V Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan SubsidiBunga... V Dokumen ke Pemerintah Pusat... V Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... V Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholdersdan Calon Bank Pemberi Kredit V Kepada Stakeholders... V Kepada Calon Bank Pemberi Kredit... V PDAM KOTA PAYAKUMBUH... V KONDISI AWAL PENDAMPINGAN... V Aspek Perbankan... V Aspek Kelengkapan Dokumen... V KEGIATAN PENDAMPINGAN... V Kesiapan Air Baku... V Kesiapan Proposal FS dan DED... V Kesiapan Proposal FS... V Kesiapan Proposal DED... V Sumber Pendanaan... V Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan Subsidi Bunga... V Dokumen ke Pemerintah Pusat... V Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... V-30 Hal. v

6 Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholders dan Calon Bank Pemberi Kredit... V Kepada Stakeholders... V Kepada Calon Bank Pemberi Kredit... V PDAM KABUPATEN PASER... V KONDISI AWAL PENDAMPINGAN... V Aspek Perbankan... V Aspek Kelengkapan Dokumen... V KEGIATAN PENDAMPINGAN... V Kesiapan Air Baku... V Kesiapan Proposal FS dan DED... V Kesiapan Proposal FS... V Kesiapan Proposal DED... V Sumber Pendanaan... V Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan Subsidi Bunga... V Dokumen ke Pemerintah Pusat... V Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... V Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholders dan Calon Bank Pemberi Kredit... V Kepada Stakeholders... V Kepada Calon Bank Pemberi Kredit... V PDAM KABUPATEN CILACAP... V KONDISI AWAL PENDAMPINGAN... V Aspek Perbankan... V Aspek Kelengkapan Dokumen... V KEGIATAN PENDAMPINGAN... V Kesiapan Air Baku... V Kesiapan Proposal FS dan DED... V Kesiapan Proposal FS... V Kesiapan Proposal DED... V Sumber Pendanaan... V Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan Subsidi Bunga... V Dokumen ke Pemerintah Pusat... V Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... V Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholders dan Calon Bank Pemberi Kredit... V Kepada Stakeholders... V Kepada Calon Bank Pemberi Kredit... V PDAM KABUPATEN BANTUL... V KONDISI AWAL PENDAMPINGAN... V Aspek Perbankan... V Aspek Kelengkapan Dokumen... V-55 Hal. vi

7 KEGIATAN PENDAMPINGAN... V Kesiapan Air Baku... V Kesiapan Proposal FS dan DED... V Kesiapan Proposal FS... V Kesiapan Proposal DED... V Sumber Pendanaan... V Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan Subsidi Bunga... V Dokumen ke Pemerintah Pusat... V Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... V Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholders dan Calon Bank Pemberi Kredit... V Kepada Stakeholders... V Kepada Calon Bank Pemberi Kredit... V-63 BAB 6 PROGRES PENGAJUAN PINJAMAN... VI PDAM KOTA PEKALONGAN... VI Proposal... VI Pengajuan ke Pihak Perbankan... VI Pengajuan ke Pemerintah Pusat... VI Kelengkapan Dokumen... VI Dokumen ke Pemerintah Pusat... VI Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... VI PDAM KOTA PAYAKUMBUH... VI Proposal... VI Pengajuan ke Pihak Perbankan... VI Pengajuan ke Pemerintah Pusat... VI Kelengkapan Dokumen... VI Dokumen ke Pemerintah Pusat... VI Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... VI PDAM KABUPATEN PASER... VI Proposal... VI Pengajuan ke Pihak Perbankan... VI Pengajuan ke Pemerintah Pusat... VI Kelengkapan Dokumen... VI Dokumen ke Pemerintah Pusat... VI Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... VI PDAM KABUPATEN CILACAP... VI Proposal... VI Pengajuan ke Pihak Perbankan... VI Pengajuan ke Pemerintah Pusat... VI Kelengkapan Dokumen... VI Dokumen ke Pemerintah Pusat... VI Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... VI-18 Hal. vii

8 6.5. PDAM KABUPATEN BANTUL... VI Proposal... VI Pengajuan ke Pihak Perbankan... VI Pengajuan ke Pemerintah Pusat... VI Kelengkapan Dokumen... VI Dokumen ke Pemerintah Pusat... VI Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit... VI-20 BAB 7 REKOMENDASI... VII-1 LAMPIRAN Hal. viii

9

10

11

12

13

14

15

16 BAB II REVIEW TERHADAP KETENTUAN PEMBERIAN JAMINANDAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT 2.1. Undang-undang No. 22/1999 Tentang Pemerintah Daerah Mengacu k epada Undang-undang No. 22/ 1999 t entang Pemerintah D aerah, di mana pada massa o tonomi dae rah adany a k ewenangan yang di serahkan s ecara s epenuhnya dar i pemerintah pus at kepada pem erintah dae rah, di mana pem erintah daer ah s aat i ni merupakan representasi dari masyarakatanya. Oleh karena itu, untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat bisa dilakukan sesuai dengan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dengan memperhatikan pengalaman penyelenggaraan Otonomi Daerah pada masa lampau yang menganut prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab dengan penekanan pada ot onomi y ang l ebih l ebih m erupakan kewajiban dar ipada ha k, m aka dal am undan g- undang i ni pe mberian kewenangan ot onomi kepada D aerah K abupaten d an D aerah K ota didasarkan kepada as as des entralisasi s aja da lam w ujud ot onomi y ang l uas, ny ata, dan bertanggung jawab. Kewenangan ot onomi l uas adal ah keleluasaan D aerah un tuk menyelenggarakan pemerintahan y ang mencakup kewenangan s emua bidang pemerintahan, k ecuali kewenangan di bidang politik l uar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter da n fiskal, ag ama, s erta k ewenangan bi dang l ainnya y ang ak an di tetapkan deng an P eraturan Pemerintah. Di samping itu keleluasan otonomi mencakup pula kewenangan yang utuh dan bulat dal am peny elenggaraannya m ulai dar i per encanaan, pel aksanaan, pen gawasan, pengendalian, dan evaluasi. Peraturan M enteri D alam N egeri No. 43 /2000 m enetapkan pedo man ba gi per usahaan daerah seperti PDAM untuk bekerja sama dengan pihak ketiga. Untuk mengatasi keterbatasan keuangan dan k ebutuhan unt uk mempercepat pem bangunan i nfrastruktur, Pemerintah membentuk s ebuah komite nas ional y ang ber tugas unt uk mengkoordinasikan reformasi dan m eminimalkan ha mbatan. Berkaitan den gan urusan ai r ber sih mengacu Hal. II-1

17 kepada hal tersebut maka proses kendali dan investasi diserahkan kepada daerah melalui Pemda dan PDAM. Selain itu juga Undang-undang No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air dibuat untuk menggantikan UU No. 11/1974 tentang Pengairan. Selanjutnya, Pemerintah RI juga membuat sejumlah peraturan penting terkait dengan penyediaan air minum, seperti PP No. 16/2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, dan Perpres No. 67/2005 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur, termasuk pen gembangan S istem P enyediaan A ir M inum ( SPAM). D ua Peraturan M enteri penting j uga di buat: P eraturan M enteri P U No. 294/ PRT/M/2005, tentang pedo man pengembangan dan penyediaan SPAM; dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 23/2006 tentang Pedoman Teknis dan Prosedur Penyesuaian/Pengaturan Tarif Air Minum. Sebagai pedoman unt uk P DAM dal am m embuat rencana i nduk, des ain, da n A MDAL, t elah dikeluarkan dua peraturan Menteri PU (18/PRT/M/2007 dan 10/PRT/M/2008). Untuk m empercepat p enyediaan ai r m inum d i daer ah per kotaan m elalui P DAM, Kementerian K euangan m engeluarkan per aturan No.120/PMK.95/2008. P eraturan i ni mengharuskan PDAM untuk memasukkan restrukturisasi utang dalam rencana usahanya tahun , dengan denda apabila tidak dipatuhi. Peraturan ini j uga menyatakan bahwa pelaksanaan rencana usaha PDAM harus diaudit dan dinilai oleh BPKP enam bulan sekali. Untuk merespon perkembangan tersebut pemerintah melalui Perpres No. 29/2009 berupaya untuk memfasilitasi rencana investasi jangka menengah PDAM dengan m ensubsidi (mengurangi) s uku bun ga pi njaman ban k s ebesar 5 per sen, dan m emberikan jaminan kepada bank untuk menutup setiap kredit macet. Perpres ini diikuti oleh Peraturan Menteri PU No. 21/PRT/M/2009, y ang menetapkan pedoman tentang kelayakan investasi dan pinjaman, dan Peraturan Menkeu No. 229/2009, tentang pedoman dan prosedur pelaksanaan Perpres No. 29/ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum Air m inum m erupakan salah s atu k ebutuhan dasar penduduk yang per lu diupayakan agar senantiasa t ersedia dal am jumlah y ang c ukup m erata dan m utu yang bai k. Dalamrangka percepatan peny ediaan ai r m inum bagi penduduk dan unt uk mencapai millenium development goals,perlu di berikan a kses pe mbiayaan bag i P erusahaan D aerah A irminum (PDAM) untuk memperoleh kredit investasi dariperbankan nasional. Untukmendorong Hal. II-2

18 perbankan nasional memberikan kreditinvestasi kepada PDAM, dipandang perlu memberikan jaminandan subsidi bunga oleh Pemerintah Pusat atas kewajibanpembayaran kredit i nvestasi P DAM k epada ban k. D alam r angka memberikan kepastian hu kum, dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga OlehPemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan AirMinum. Dalam rangka percepatan penyediaan air minum yang merupakan salah satu kebutuhan dasar ba gi pendudu k ol eh P erusahaan D aerah A ir M inum ( PDAM), P emerintah memberikan jaminan sebesar 70% (tujuh puluh persen) atas kewajiban pembayaran kembali pokok kredit investasi PDAM kepada kreditur perbankan. Dana jaminan Pemerintah dimaksud di berikan at as r isiko/kemungkinan P DAM t idak m ampu memenuhi kewajiban pembayaran terhadap kreditur. Realisasi pem bayaran jaminan ol eh P emerintah ak an di perhitungkan sebagai pi njaman kepada P DAM s ebesar 40% ( empat pul uh per sen) dan s isanya s ebesar 30% (tiga pul uh persen) sebagai beban pemerintah daerah yang dapat dikonversi menjadi pinjaman. Peraturan P residen ( Perpres) m engenai j aminan k redit i nvestasi P DAM ber tujuan un tuk memberikan penjaminan kepada pihak perbankan untuk memberikan kredit investasi kepada PDAM-PDAM di daerah, dimana dana yang diperoleh nantinya bisa digunakan untuk un tuk melakukan restruktursasi maupun ek spansi, k emudian pos isi pemerintah adalah s ebagai pen jamin s eandainya P DAM t idak mampu mengembalikan pi njaman (default), namun hal tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang telah ditetapkan. Ada dua hal y ang di atur dal am P erpres y ang pertama, jaminan pemerintah t erhadap perbankan s eandainya PDAM g agal m elunasi kewajibannya ( default) dan s ubsidi s elisih bunga karena pinjaman menggunakan bunga BI Rate. Pemerintah m ensyaratkan pi njaman i ni hany a di peruntukkan ba gi i nvestasi y ang a kan dijaminkan, di luar itu tidak bisa. Kebijakan ini terkait dengan program 10 juta sambungan, Pemerintah sudah menyiapkan pedoman teknis untuk mengingatkan bahwa resiko kredit tetap ber ada di t angan ban k, t ermasuk menganalisa kesanggupan P DAM m elunasi kewajiban di masa mendatang. selain itu, prasyarat lainnya adalah hanya PDAM yang sudah l olos pr ogram r estrukturisasi ut ang y ang dapat m engikuti pr ogram i ni dan benar - benar l ayak.dalam pr ogram i ni pem erintah a kan m enutup kewajiban P DAM k epada ban k seandainya dal am per jalanan w aktu t ernyata macet ( default), unt uk kemudian pem erintah akan menagihkan kepada walikota dan bupati sebagai pihak yang merekomendasikan. Hal. II-3

19 Dalam hal P DAM gagal membayar atas sebagian atau seluruh kewajiban yang telah jatuh tempo s esuai den gan p erjanjian pi njaman, P emerintah P usat menanggung sebesar 70 % (tujuh pul uh per sen) da n bank menanggung 3 0% ( tiga pul uh per sen) dar i j umlah gagal bayar. Berdasarkan realisasi pembayaran jaminan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada pas al 3 ay at ( I), s elanjutnya dilakukan pe mbagian pem bebanan m asingmasing P emerintah Pusat m enanggung s ebesar 40% (empat pul uh persen), dan Pemerintah D aerah m enanggung s ebesar 30 % ( tiga pul uh per sen) di hitung da ri s eluruh kewajiban PDAM yang gagal bayar. Pelaksanaan pe mbayaran j aminan P emerintah Pusat s ebesar 40% (empat pul uh pe rsen) sebagaimana y ang di maksud pada ay at ( 2) s elanjutnya di perhitungkan s ebagai pi njaman dari Pemerintah Pusat kepada PDAM dengan persyaratan pinjaman yang diatur dalam perjanjian pi njaman an tara P emerintah Pusat dan P DAM. k emudian Pemerintah D aerah menetapkan s tatus dan a y ang di bayarkan sebesar 30% ( tiga pul uh per sen) s ebagaimana dimaksud pada ay at (2) s ebagai peny ertaan m odal P emerintah Daerah, pi njaman Pemerintah Daerah, dardatau hibah Pemerintah Daerah kepada PDAM. Pemberian jaminan P emerintah Pusat dilakukan oleh Menteri K euangan dengan menerbitkan Surat Jaminan Pemerintah Pusat. Persyaratan Pemberian Jaminan Pemerintah Pusat pada pasal 5 menyatakan bahwa setiap pemberian jaminan Pemerintah Pusat didahului deng an pe rjanjian i nduk (umbrella agreement) ant ara P emerintah P usat c.q Menteri Keuangan, Pemerintah Daerah, dan PDAM, yang paling kurang memuat ketentuanketentuan sebagai berikut : 1. Pemerintah Pusat melaksanakan pembayaran sebesar 70% ( tujuh puluh persen) dari seluruh k ewajiban pem bayaran k embali k redit i nvestasi P DAM yang g agal bay ar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (I); 2. Setiap pelaksanaan pembayaran jaminan Pemerintah Pusat sebesar 40% (empat puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) menjadi pinjaman PDAM kepada Pemerintah Pusat; 3. Pernyataan G ubernur/ Walikota/Bupati mengenai k esediaan untuk menanggung beban sebesar 30% ( tiga pul uh per sen) dar i A PBD, dan/ atau mengkonversi beban s ebesar 30% (tiga puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ay at (2) menjadi utang Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat; dan 4. Pernyataan Gubernur/Walikota/Bupati mengenai kesediaan dilakukan pemotongan Dana Alokasi Um um dan/atau D ana B agi H asil apnbi la P emerintah D aerah tidak melakukan pembayaran pinjaman s ebagai k onversi dari pe mbagian pem bebanan s ebagaimana dimaksud dalam Pasal3 ayat (2). Hal. II-4

20 Jaminan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a diberikan kepada PDAM yang telah memenuhi ketentuanketentuan yang telah ditetapkan, antara lain : A. Untuk P DAM yang t idak mempunyai t unggakan kepada P emerintah P usat, w ajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Hasil audit kinerja oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ynng menunjukkan kinerja "sehat"; dan 2) PDAM telah melakukan penetapan tarif rata-rata yang lebih besar dari seluruh biaya rata-rata per unit fuii cost recovery) selama masa penjaminan. B. Untuk P DAM yang m enzpunyai t unggakan kepada P emerintahpusat, d iwajibkan t elah memenuhi per syaratan pr ogram restrukturisasi dan m endapat per setujuan M enteri Keuangan. Sedangkan pada P asal s elanjutnya di nyatakan bahw a unt uk m emperoleh j aminan dar i Pemerintah P usat s ebagaimana di maksud dal am Pasal 1 hur uf a, dal am per janjian kredit investasi antara bank dengan PDAM paling kurang memuat ketentuan sebagai berikut: 1. kewajiban P DAM unt uk m embuka rekening pa da bank pe mberi kredit i nvestasi, at au bank y ang di tunjuk ol eh bank pe mberi kredit i nvestasi unt uk keperluan t ransaksi penerimaan dan pengeluaran PDAM; dan 2. hak bank pemberi kredit investasi, atau bank yang ditunjuk oleh bank pemberi k redit investasi unt uk memblokir dana s ebesar kewajiban yang ak an jatuh t empo, dan selanjutnya mendebet Sedangkan m ekanisme pem berian s ubsidi bu nga ol eh pem erintah pus at disesuaikan dengan tingkat bun ga kredit i nvestasi y ang di salurkan b ank kepada PDAM, di tetapkan sebesar BI rate ditambah paling tinggi 5% (lima persen), dengan ketentuan sebagai berikut : 1. tingkat bunga sebesar BI rate ditanggung PDAM; dan 2. selisih bunga di atas BI rate paling tinggi sebesar 5% (lima persen) menjadi subsidi yang ditanggung Pemerintah Pusat. Pada Pasal 13 dinyatakan bahwa pemerintah Pusat menyediakan anggaran subsidi bunga dalam A nggaran P endapatan dan B elanja N egara. an ggaran t ersebut nant inya ak an dialokasikan untuk memberikan subsidi bunga selama jangka waktu kredit investasi kepada PDAM di daerah-daerah yang telah menggunakan program yang difasilitasi oleh pemerintah. Sedangkan pemberian subsidi bunga Pemerintah Pusat atas kredit investasi yang digunakan oleh PDAM dilaksanakan oleh Menteri Keuangan dan subsidi bunga kepada bank dibayarkan setiap 6 ( enam) bulan sekali masing-masing pada tanggal 1 April dan 1 Oktober. Hal. II-5

21 Untuk mekanisme pembayaran subsidi bunga diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan, nantinya Menteri Keuangan akan menetapkan bank yang dapat memberikan kredit investasi kepada PDAM berdasarkan permohonan bank yang bersangkutan.kemudian Jaminan dan subsidi bung a P emerintah P usat h anya di berikan kepada ban k y ang m elakukan penandatanganan perjanjian kredit investasi dengan PDAM dan di berikan sejak berlakunya Peraturan P residen i ni s ampai den gan tanggal 3 1 D esember Sedangkan Jangka waktu pemberian jaminan dan s ubsidi bunga oleh Pemerintah Pusat yakni paling lama 20 (dua puluh) tahun Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK. 01/2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum Selama satu dasawarsa terakhir Direktorat Jenderal Cipta Karya telah berupaya mencapai kesepakat i nternasional dal am Millennium D evelopment Goals ( MDGs) H ingga s aat ini c akupan pel ayanan akses am an ai r m inum bar u m encapai %. U ntuk m encapai target MDGs tahun 2015 ( yaitu akses aman air minum sebesar 60,3%), Direktorat Jenderal Cipta Karya masih menyisakan 30,8 juta jiwa melalui SPAM dengan jaringan perpipaan, dan 15,8% bidang sanitasi. Untuk mencapai target tersebut diperlukan upaya percepatan yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan Daerah Air Minum, maupun swasta. Tujuan ketujuh MDGs yang terkait bidang Cipta Karya adalah memastikan keberlanjutan lingkungan hidup yang memuat target kesepuluh, yaitu menurunkan separuh proporsi jumlah pendudu k t anpa akses t erhadap s umber ai r m inum y ang am an dan ber kelanjutan serta fasilitasi sanitasi dasar pada Pencapaian MDGs m elalui Renstra Kementerian PU adalah s ebesar 10,7 j uta j iwa ( 4,3%) yang m embutuhkan bi aya s ebesar R p 11,8 triliun. P otensi l ain adal ah kontribusi P DAM, Kerjasama P emerintah dan S wasta, pi njaman perbankan atau non pe rbankan sebesar 20 juta jiwa (8,1%) yang membutuhkan biaya sebesar Rp 22 t riliun. Disamping itu diharapkan 8,31 juta jiwa (3,35%) dapat dipenuhi melalui SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Terlindungi. Dana pem erintah, yaitu APBN dan A PBD diprioritaskan unt uk peningkatan ak ses bagi ibu kota kecamatan atau daerah rawan air, maupun masyarakat berpenghasilan rendah (MBR. Dana APBN sifatnya stimulan, sementara APBD perlu ditingkatkan alokasi penganggarannya. D i s amping i tu y ang l ebih pent ing adal ah m eningkatnya k inerja P DAM agar lebih baik. Hal. II-6

22 Seperti diketahui bahwa kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia selama ini dianggap sebagai beban negara. Dari data tahun 2010, jumlah PDAM di seluruh Indonesia y ang ber jumlah 402. D ari jumlah tersebut, sebanyak 272 di ant aranya bel um melaksanakan pel aporan k euangan s esuai ketentuan s ehingga menimbulkan ber bagai masalah. Megacu k epada per masalahan t ersebut, maka pem erintah pus at b erkeinginan un tuk melakukan per cepatan c apaian i ndikator M DG s unt uk a kses a man ai r m inum m aka dibuatkanlah P eraturan Presiden N omor 29 Tahun 2009 t entang P emberian J aminan da n Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka percepatan penyediaan air minum. Berdasarkan ketentuan Pasal 11 ay at (2) dan Pasal 15 ay at (2) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentangpemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka percepatan penyediaan air minum, maka perlu diatur tata cara pelaksanaan pemberian J aminan da n S ubsidi B unga ol eh PemerintahPusat y ang tertuang dal am Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. secara t eknis j aminan P emerintah P usat adal ah j aminan y ang diberikan ol eh P emerintah Pusat kepada Bank Pemberi Kredit sehubungan dengan pembayaran kembali kredit PDAM sebesar 70% (tujuh puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. sedangkan subsidi bunga adalah subsidi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat terhadap bunga atas kredit investasi yang disalurkan bank kepada PDAM. Dalam P eraturan M enteri K euangan N omor 229 /PMK. 01/ 2009 bat asan pengg unaan dar i kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan oleh perbankan kepada P DAM unt uk m embiayai bar ang-barang m odal dal am r angka r ehabilitasi, modernisasi, per luasan, at au pendi rian p royek baru y ang pel unasannya ber asal dar i has il usaha dengan barang-barang modal yang dibiayai. Untuk m erealisasikan pr ogram t ersebut har us di buat t erlebih dahul u per janjian kerjasama antara pihak pem erintah dan pi hak pe rbankan s elaku pe mberi pi njaman. P erjanjian Kerjasama P endanaan adal ah P erjanjian K erjasama P endanaan ant ara D irektur J enderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum yang mewakili Pemerintah Pusat dengan Bank Pemberi K redit m engenai peny ediaan pendanaan, peny aluran, per syaratan, penatausahaan, dan hal-hal lain yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak. Isi perjanjian tersebut antara lain : Hal. II-7

23 1. Jaminan at as pem bayaran k embali k redit P DAM k epada B ank P emberi K redit y aitu sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah kewajiban PDAM yang telah jatuh tempo, sedangkan s isanya s ebesar 30% ( tiga pul uh per sen) m enjadi r isiko Bank P emberi Kredit. 2. Subsidi Bunga diberikan kepada PDAM sebesar selisih antara B I rate dengan bunga kredit investasi yang disepakati oleh Bank Pemberi Kredit dan PDAM, paling tinggi sebesar 5% (lima persen). 3. Jaminan dan Subsidi Bunga diberikan berdasarkan Perjanjian Kredit. Sama halnya seperti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum sebagai payung hukum utama dari fasilitasi pemerintah kepada PDAM dalam rangka Percepatan Penyediaan Air Minum, bahwa setiap pemberian Jaminan didahului dengan Perjanjian Induk (Umbrella Agreement) antara Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Gubernur/Bupati/Walikota, dan Direktur Utama/Direktur PDAM, yang memuat paling kurang ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. Pemerintah Pusat melaksanakan pembayaran sebesar 70% ( tujuh puluh persen) dari seluruh kewajiban pembayaran kembali Kredit Investasi PDAM yang gagal bayar; b. Setiap pelaksanaan pembayaran Jaminan sebesar 40% (empat puluh persen) menjadi pinjaman PDAM kepada Pemerintah Pusat; c. Pernyataan Gubernur/Walikota/Bupati mengenai kesediaan untuk menanggung beban sebesar 30% ( tiga pul uh per sen) m enjadi pi njaman P emerintah D aerah k epada Pemerintah Pusat; d. Pernyataan Gubernur/Walikota/Bupati mengenai kesediaan dilakukan pemotongan Dana Alokasi U mum dan /atau D ana B agi H asil apabi la P emerintah D aerah t idak m elakukan pembayaran pinjaman sebagai konversi dari pembagian pembebanan. Kemudian per njanjian tersebut harus juga dilengkapi oleh pernyataan kesediaan Gubernur/Walikota/Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d, wajib mendapat pe rsetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat D aerah m elalui putusan sidang paripurna D PRD, dan di lakukan s ebelum pen andatanganan P erjanjian I nduk ( Umbrella Agreement). Secara teknis pihak PDAM di daerah yang akan memanfaatkan program pemerintah dalam rangka memperoleh Kredit Investasi, maka PDAM harus mengajukan per mohonan untuk mendapatkan J aminan dan Subsidi Bunga secara tertulis kepada Menteri K euangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan. Hal. II-8

24 Permohonan pengajuan kredit investasi kepada pihak perbankan dan mendapatkan jaminan dan subsidi bunga dari pihak pemerintah, ada beberpa prasyarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu : 1. Konsep Perjanjian Induk (Umbrella Agreement); 2. Pernyataan Gubernur/Walikota/Bupati mengenai kesediaan untuk menanggung beban sebesar 30% ( tiga pul uh per sen) m enjadi pi njaman P emerintah D aerah k epada Pemerintah P usat s esuai f ormat s ebagaimana ditetapkan dal am La mpiran I P eraturan Menteri Keuangan; 3. Pernyataan Gubernur/Walikota/Bupati mengenai kesediaan dilakukan pemotongan DAU dan/atau D BH apabi la P emerintah D aerah t idak m elakukan pem bayaran pi njaman sebagai konversi da ri p embagian pem bebanan sesuai format s ebagaimana di tetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan; 4. Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atas pernyataanpernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c sesuai format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan; 5. Konsep akhir Perjanjian Kredit yang telah diparaf oleh masing-masing pihak; 6. Konsep Surat Jaminan Pemerintah Pusat yang telah disetujui oleh Bank Pemberi Kredit; 7. Untuk P DAM y ang t idak m empunyai t unggakan ut ang kepada P emerintah P usat, diperlukan hasil Audit Kinerja oleh BPKP yang menerangkan sehat dan antara lain menyatakan bahwa tarif rata-rata yang lebih tinggi dari seluruh biaya rata-rata per unit (full cost recovery); 8. Untuk P DAM y ang m empunyai t unggakan pinjaman kepada P emerintah P usat, diperlukan surat persetujuan Menteri Keuangan tentang persetujuan. PDAM dan Bank Pemberi Kredit menandatangani Perjanjian Kredit setelah menerima Perjanjian I nduk dan Persetujuan at as konsep ak hir P erjanjian K redit s ebagaimana dimaksud dal am P asal 9. P erjanjian K redit memuat paling kurang ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Tujuan penggunaan fasilitas kredit; b. Dalam hal P DAM g agal ba yar at as s ebagian at au s eluruh k ewajiban pem bayaran kembali kredit y ang telah j atuh t empo, P emerintah P usat m enanggung s ebesar 70% (tujuh puluh persen) dan Bank Pemberi Kredit menanggung 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Gagal Bayar; c. Tingkat bunga kredit investasi ditetapkan sebesar BI Rate ditambah paling tinggi 5% d. Tingkat BI Rate yang dibebankan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: Hal. II-9

25 i. untuk pem bebanan B I Rate s ebelum penet apan bung a, B I R ate y ang di gunakan adalah BI Rate yang berlaku pada saat penarikan kredit yang pertama; ii. untuk pembebanan BI Rate selanjutnya akan ditetapkan kembali setiap 6 (enam) bulan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober berdasarkan tingkat BI Rate yang berlaku; iii. (iii)dalam hal dianggap perlu, peninjauan kembali tingkat bunga sebagaimana dimaksud pada butir (ii) dapat dilakukan berdasarkan surat persetujuan Menteri Keuangan, sebagaimana contoh perhitungan dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Keuangan. e. Kewajiban PDAM untuk membuka rekening pada Bank Pemberi Kredit, atau bank yang ditunjuk ol eh B ank P emberi K redit un tuk keperluan t ransaksi p enerimaan dan pengeluaran PDAM; dan f. Hak B ank P emberi K redit, at au ban k y ang di tunjuk ol eh B ank P emberi K redit unt uk memblokir dana pal ing kurang sebesar satu kali kewajiban yang akan jatuh tempo, dan selanjutnya mendebet langsung dana yang diblokir tersebut. Kemudian pihak PDAM menyampaikan salinan Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani kepada Menteri Keuangan dengan tembusan disampaikan kepada: 1. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Departemen Keuangan; 2. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Departemen Keuangan; dan 3. Direktur Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. Setelah i tu pi hak K emenenterian K euangan c.q. K epala B adan K ebijakan Fi skal menerbitkan S urat J aminan P emerintah P usat s etelah m enerima salinan P erjanjian K redit yang telah ditandatangani. Jika terjadi per malasahan di mana pi hak P DAM tidakmamp membayar kewajiban kepada Bank Pemberi Kredit, maka disampaikan dengan tagihan dan pemberitahuan secara tertulis oleh B ank P emberi K redit k epada M enteri K euangan c.q. D irektur J enderal P engelolaan Utang dengan tembusan kepada PDAM dan Pemerintah Daerah menyatakan PDAM tidak mampu memenuhi kewajiban sesuai Perjanjian Kredit. Direktorat J enderal P engelolaan U tang melakukan v erifikasi terhadap pernyataan G agal Bayar P DAM. B erdasarkan h asil v erifikasi D irektur Jenderal P erbendaharaan dan P DAM melakukan Perjanjian Pinjaman dan Pemerintah Pusat kepada PDAM atas jumlah sebagaimana di maksud dal am P asal 3 ay at (1) hur uf b, dal am w aktu pal ing l ambat 20 (duapuluh) hari kerja. Pemerintah P usat membayar kewajiban y ang di tanggung P emerintah dal am r angka Jaminan kredit PDAM dalam tempo paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Hal. II-10

26 diterimanya surat tagihan dan pem beritahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang. Dalam hal PDAM gagal membayar atas sebagian atau seluruh kewajiban yang telah jatuh tempo s esuai deng an Perjanjian Kredit, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang mengajukan permintaan penyediaan anggaran Jaminan kepada Direktur Jenderal Anggaran. Kemudian berdasarkan permintaan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Berita Acara hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2), Direktur J enderal A nggaran m enerbitkan S urat P enetapan S atuan A nggaran P er S atuan Kerja (SP-SAPSK) setelah itu, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang menerbitkan konsep Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK. 011/2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK. 01/2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2009 tentang Tata C ara Pelaksanaan P emberian J aminandan S ubsidi B unga O leh Pemerintah P usat dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum diubah dalam Pasal 1 angka 1 dan 17, serta adanya penghapusan untuk angka 14. Untuk pasal 2 ayat 1 diubah seluruhnya, sedangkan untuk pasal-pasal lainnya tidak mengalami perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 21/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Teknis Kelayakan Investasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Maksud pengaturan dalam Peraturan Menteri ini adalah sebagai acuan bagi PDAM dalam menyusun proposal investasi SPAM yang layak secara keuangan (feasible) dan memenuhi persyaratan bank (bankable) kepada bank yang mendapat jaminan dan subsidi suku bunga dari pemerintah; sebagai acuan bagi pemerintah dalam menilai kelayakan investasi SPAM oleh PDAM yang mendapat jaminan dan subsidi suku bunga dari pemerintah; sebagai acuan bagi ban k dal am menilai kelayakan investasi S PAM y ang m endapat jaminan dan subsidi suku bunga dari pemerintah; dan sebagai acuan bagi pemerintah dalam mengkoordinasikan dukungan y ang di perlukan untuk mewujudkan terealisasinya pinjaman investasi SPAM yang diajukan PDAM kepada bank. Tujuan disusunnya Peraturan Menteri ini adalah mempercepat proses penyusunan proposal investasi S PAM o leh PDAM; t ersedianya dokumen pr oposal pi njaman P DAM yang memenuhi persyaratan teknis dan keuangan sesuai dengan ketentuan bank dan ketentuan Hal. II-11

27 peraturan perundang-undangan; mempercepat proses penilaian kelayakan oleh bank sesuai jadwal yang di rencanakan; dan mendukung transparansi pr oses pe nilaian kelayakan investasi S PAM yang di biayai dari pinjaman bank m elalui penjaminan dan subsidi suku bunga dari pemerintah. Ruang lingkup pengaturan pedoman teknis kelayakan investasi oleh PDAM dalam Peraturan Menteri ini mencakup: 1. Tata Cara Pengajuan Pinjaman Investasi PDAM melalui Bank; 2. Penilaian Kelayakan Usulan Investasi SPAM; dan 3. StandarHargaSatuanInvestasi SPAM Tata Cara Pengajuan Pinjaman Investasi PDAM melalui Bank Lingkup pedoman tata cara pengajuan pinjaman investasi PDAM kepada Bank meliputi: a. Prasyarat yang harus dipenuhi oleh pihak PDAM sebelum menyusun proposal pinjaman. b. Dokumen-dokumen yang harus disiapkan oleh PDAM dalam mengajukan proposal kredit investasi pengembangan SPAM melalui skema penjaminan pemerintah dan subsidi suku bunga. c. Persetujuan yang harus diperoleh oleh PDAM sebelum melakukan akad kredit. d. Pedoman-pedoman t eknis y ang har us di ikuti oleh P DAM da lam m enyusun pr oposal investasi pengembangan SPAM. Persetujuan yang diperlukan dalam perjanjian kredit investasi memerlukan keterlibatan para pihak selain pihak PDAM selaku calon debitur dan pihak Bank selaku calon kreditur, yang meliputi: Kepala Daerah s elaku pem erintah daerah dan kuasa pem egang s aham (share-holder) PDAM DPRD selaku legislatif yang mengatur anggaran daerah BPKP selaku auditor PDAM Departemen K euangan selaku pi hak y ang m ewakili pem erintah pus at d alam umbrella agreement Departemen Pekerjaan Umum selaku pembina teknis pengembangan SPAM Penilaian Kelayakan Usulan Investasi SPAM Lingkup peni laian kelayakan us ulan i nvestasi SPAM y ang m emenuhi kriteria bankable meliputi: a. Penilaian kelayakan teknis Hal. II-12

28 b. Penialaian kewajaran biaya investasi per-sr c. Penilaian kelayakan keuangan proyek Penilaian ketiga jenis k elayakan t ersebut, dilakukan dengan m enggunakan parameter, acuan, dan pedoman yang ditetapkan dalam Permen PU No. 21Tahun 2009 Lampiran II Standar Harga Satuan Investasi SPAM Pedoman standar harga satuan investasi SPAM ini merupakan acuan investasi pelayanan air minum berbasis jaringan perpipaan. Pola pengembangan SPAM yangdiperkirakan harga satuan i nvestasinya ber upa peni ngkatan dan p embangunan bar usistem fisik ( teknik) y ang meliputi: a. Program pembangunan SPAM di wilayah pelayanan baru (Green field) b. Program peningkatan produksi untuk pengembangan SPAM di dalam wilayahpelayanan eksisting (In Field) Pengembangan non f isik y ang m eliputi peng embangan k elembagaan, manajemen,keuangan d an per aturan tidak t ermasuk dal am l ingkup kajian per kiraan bi aya investasispam dalam pedoman ini. Hal. II-13

29 ... Contents 0T2.1.0T 0TUndang-undang No. 22/1999 Tentang Pemerintah Daerah0T T2.2.0T 0TPeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum0T T2.3.0T 0T2.4.0T 0T2.5.0T 0TPeraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK. 01/2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum0T TPeraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK. 011/2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK. 01/2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum 0T TPeraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 21/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Teknis Kelayakan Investasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 0T 11 0T T 0Tata Cara Pengajuan Pinjaman Investasi PDAM melalui Bank0T T T 0TPenilaian Kelayakan Usulan Investasi SPAM0T T T 0TStandar Harga Satuan Investasi SPAM0T Hal. II-14

30 BAB III PROFIL PDAM 3.1. PROFIL PDAM KOTA PEKALONGAN UMUM Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pekalongan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah ( Perda ) N omor 2 Tahun t anggal 30 J anuari 1993 dan t erakhir dperbarui dengan Perda Nomor 25 Tahun 2000 tanggal 16 Oktober Tujuan dari pendirian PDAM Kota Pekalongan adalah: Memberikan pel ayanan k ebutuhan ai r ber sih y ang m emenuhi s yarat-syarat kesehatan kepada masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya; Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah Kota Pekalongan; dan Sebagai sarana pengembangan perekonomian dalam rangka pembangunan daerah. Fungsi PDAM Kota Pekalongan adalah mengusahakan penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kota Pekalongan dan sekitarnya. Dalam menjalankan fungsi tersebut, kegiatan perusahaan meliputi: Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkan ke pelanggan; Membangun j aringan di stribusi dan t ransmisi dal am r angka un tuk m engoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya; dan Melakukan pe meliharaan j aringan di stribusi dan t ransmisi un tuk menekan kebocoran/kehilangan air. Jumlah s istem y ang di gunakan P DAM Kota Pekalongan s aat i ni s ebanyak 3 s istem a tau campuran sistem. 3 S istem tersebut antara lain Sistem Pengolahan Lengkap, Sistem Mata Air, dan Sistem Pengolahan Sederhana Struktur Organisasi Struktur organisasi PDAM Kota Pekalongan dijelaskan di dalam Perda Kotamadya Daerah Tingkat II P ekalongan Nomor 8 tahun 1990 t entang K etentuan-ketentuan P okok D ewan Pengawas, Direksi, da n Kepegawaian P erusahaan D aerah A ir M inum Tingkat II K ota Pekalongan, yang kemudian dijelaskan lebih rinci di dalam Salinan Keputusan Direktur Hal. III-1

31 PDAM Kota Pekalongan nomor 800.6/001 tentang Penetapan Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM. Susunan organisasi PDAM digambarkan pada diagram berikut. WALIKOTA DEWAN PENGAWAS DIREKTUR KEPALA BAGIAN ADM UMUM/KEUANGAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN LANGGANAN KEPALA BAGIAN TEKNIK KEPALA SUB BAGIAN UMUM/PERSONALIA KEPALA SUB BAGIAN PM/PELAYANAN LANGGANAN KEPALA SUB BAGIAN PRODUKSI KEPALA SUB BAGIAN PEMBUKUAN KEPALA SUB BAGIAN REKENING/PENAGIHAN/ SEGEL KEPALA SUB BAGIAN TRANSMISI/DISTRIBUSI KEPALA SUB BAGIAN KAS KEPALA SUB BAGIAN PEMASARAN KEPALA SUB BAGIAN PERENCANA/LITBANG KEPALA SUB BAGIAN LOGISTIK KEPALA SUB BAGIAN METER AIR/PERAWATAN TEKNIK Gambar 3.1Struktur Organisasi Dalam m enjalankan kewajibannya, D ewan P engawas m emiliki t ugas-tugas y ang di atur dalam Perda Kotamadya Tingkat II Pekalongan Nomor 8 tahun 1990 sebagai berikut: a. Dewan Pengawas bertugas membantu WaliKotamadya Kepala Daerah dalam : Merumuskan kebijaksanaan di bidang pengelolaan Perusahaan; Menentukan kebijaksanaan Anggaran dan Keuangan Perusahaan; Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan perusahaan berupa: Memberikan per timbangan dan s aran k epada WaliKotamadya K epala D aerah untuk perbaikan dan pengembangan perusahaan; Hal. III-2

32 Memberikan per setujuan dan peng arahan ber dasarkan kebijaksanaan WaliKotamadya Kepala Daerah kepada Direksi; Meneliti rencana Anggaran P erusahaan atau Perubahan Anggaran P erusahaan untuk dimintakan persetujuan WaliKotamadya Kepala Daerah tiga bulan sebelum tahun buku mulai berlaku; Meneliti Neraca Perusahaan pada pada ak hir tahun buku dan m emberikan saran apabila diperlukan. b. Enam bul an s ebelum masa jabatan D ireksi b erakhir, D ewan P engawas m eneliti dan menilai hasil pekerjaan untuk disampaikan kepada WaliKotamadya Kepala Daerah. c. Hasil penelitian penilaian pekerjaan Direksi sebagaimana diatur pada ayat (2) Pasal ini disampaikan oleh WaliKotamadya Kepala Daerah kepada Pejabat yang berwenang. Dewan P engawas dal am m elaksanakan tugas sebagaimana di maksud diatas mempunyai wewenang antara lain: a. Menilai kinerja Direksi dalam mengelola perusahaan daerah; b. Meminta k eterangan D ireksi m engenai peng elolaan dan peng embangan per usahaan daerah; dan c. Mengusulkan pengangkatan, pemberhentian sementara, rehabilitasi dan pem berhentian Direksi kepada WaliKota. Direksi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan umum di bidang air minum yang m emenuhi s yarat, kualitas s tandar dan j umlah y ang c ukup, tertib, teratur dan memenuhi kesehatan kepada m asyarakat s erta m enghimpun dana s ebagai s alah s atu sumber pendapatan asli daerah, menunjang pembangunan daerah dan ekonomi nasional. Direksi dalam menjalankan tugas pokok sebagaimana telah disebutkan di atas mempunyai tugas sebagai berikut: a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Perusahaan, antara lain : Merencanakan dan menetapkan program kerja Perusahaan Daerah; Mengurus dan mengelola administrasi keuangan; Melaksanakan kegiatan teknis dan pemeliharaan; Menyelenggarakan administrasi Usaha; Hal. III-3

33 Menyampaikan l aporan ber kala m engenai s eluruh k egiatan termasuk p erhitungan laba dan rugi; Dan lain-lain. b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan; c. Direksi dapa t m ewakilkan t ersebut pada hur uf b kepada s eorang/beberapa or ang pegawai P erusahaan, b aik s endiri maupun ber sama-sama a tau kepada or ang/badan lain. Direksi dal am m elaksanakan tugasnya s ebagaimana di maksud d iatas m empunyai wewenang untuk antara lain : a. Mengangkat dan memberhentikan pegawai perusahaan daerah berdasarkan Peraturan Kepegawaian; b. Menetapkan susunan organisasi dan t ata kerja perusahaan daerah dengan per setujuan Dewan Pengawas; c. Mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan di bawah Direksi; d. Mewakili perusahaan daerah di dalam dan di luar pengadilan; e. Menunjuk kuasa untuk melakukan perbuatan hukum mewakili perusahaan daerah; f. Menandatangani Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan; g. Menjual, menjaminkan, atau m elepaskan asset milik perusahaan daerah ber dasarkan persetujuan WaliKota dan DPRD atas pertimbangan Dewan Pengawas; h. Melakukan pi njaman, mengikatkan di ri dal am per janjian, dan melakukan kerjasama dengan pihak lain dengan persetujuan WaliKota dan DPRD atas pertimbangan Dewan Pengawas dengan menjaminkan asset perusahaan daerah. Dalam menjalankan tugasnya, Direktur P DAM Kota Pekalongan di bantu oleh 3 KepalaBagian yaitu : a. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Personalia b. Kepala Bagian Hubungan Langganan c. Kepala Bagian Teknik Masing masing K epala Bagian membawahi K epala S ub B agian. J umlah K epala B agian yang ada s udah s esuai deng an ketentuan dal am K eputusan M enteri N egara Otonomi Daerah N omor 8 T ahun 2000 t anggal 10 A gustus 2000 pas al 6, y ang ant ara l ain Hal. III-4

34 menyebutkan bahwa untuk PDAM tipe B (jumlah pelanggan antara sampai dengan ), j umlah di reksi hanya satu or ang dan di bantu ol eh t iga Kepala Bagian y ang membidangi Bagian Administrasi dan Keuangan, Teknik, dan Hubungan Langganan. PDAM Kota Pekalongan saat ini belum memiliki Satuan Pengawas Intern ( SPI ) karena berdasarkan K eputusan M enteri O tonomi D aerah nom or 8 tahon 2 000, P DAM K ota Pekalongan tergolong dalam Tipe B dengan jumlah pelanggan masih di bawah SL. Dengan kondisi seperti ini, maka PDAM Kota Pekalongan belum diwajibkan untuk memiliki fungsi SPI Sumber Daya Manusia Secara historis, jumlah dan status SDM di PDAM Kota Pekalongan dapat dilihat pada t abel di bawah ini. Tabel 3.1Jumlah dan Status SDM PDAM Kota Pekalongan Jumlah per sonalia per usahaan per 31 D esember 2010 sebanyak 87 o rang dan menurut statusnya terinci sebagai berikut: a. Direksi : 1 orang b. Pegawai Tetap Perusahaan : 84 orang c. Tenaga Kontrak : 2 orang d. Total : 87 orang Dengan rasio pada tahun 2010 sebesar 4,9 karyawan/ 1000 pelanggan maka PDAM Kota Pekalongan m endapatkan peni laian yang bai k menurut K eputusan M enteri D alam N egeri ( Kepmendagri ) Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM yaitu sebanyak 6 orang per pelanggan ASPEK TEKNIS Berdasarkan c atatan d ari P DAM Kota Pekalongan pada bul an D esember 2010 jumlah penduduk y ang s udah d ilayani o leh P DAM ada lah s ekitar j iwa, s ehingga c akupan Hal. III-5

35 layanan PDAM Kota Pekalongan (termasuk Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang) baru m encapai 28, 35% dari j umlah pendudu k t otal s ebanyak j iwa. K husus unt uk Kota Pekalongan yang meliputi Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, Pekalongan Timur dan Pekalongan Selatan, jumlah penduduk yang sudah terlayani oleh PDAM adalah jiwa sehingga cakupan layanan PDAM di Kota Pekalongan adalah sekitar 27% dari jumlah penduduk Kota Pekalongan yaitu sebanyak jiwa. Cakupan layanan PDAM bel um maksimal t erutama d isebabkan ol eh k eterbatasan dana i nvestasi PDAM unt uk m embangun uni t pr oduksi, uni t t ransmisi, r eservoir, j aringan di stribusi, dan sambungan pel anggan. Cakupan pel ayanan t iap k ecamatan dapa t di lihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.2Peta Wilayah Administrasi Kota Pekalongan Perkembangan jumlah sambungan dari PDAM T irta D harma Kota Pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2Perkembangan Jumlah Sambungan PDAM Tirta Dharma KotaPekalongan JUMLAH PELANGGAN % Peningkatan AWAL 14,153 14,141 14,451 14,909 15,855 17,780 12,14% GOLONGAN Dasar ,10% Dasar ,18% Rumah Tangga 1 12,700 13,177 14,191 4,961 13,93% Hal. III-6

36 JUMLAH PELANGGAN % Peningkatan Rumah Tangga 2 8,256 Rumah Tangga 3 2,538 Rumah Tangga Niaga Niaga Niaga (5,95%) Niaga 4 41 Niaga ,426 1,381 Industri 1 0 Industri ,25% Industri 3 8 Instansi Pemerintah (0,67%) Sumber: PDAM Kota Pekalongan Sumber Air Baku Eksisting Sumber air baku PDAM Kota Pekalongan pada s aat ini terdiri dari 3 ( tiga) jenis, yaitu mata air, s umur dal am, dan ai r per mukaan. Penjelasan r inci m asing-masing s umber adalah sebagai berikut: 1) Mata Air PDAM Kota Pekalongan t idak t erlalu m engandalkan m ata ai r s ebagai s umber ai r utamanya di karenakan k ondisi Kota Pekalongan i tu s endiri yang t idak m emiliki bany ak mata air. PDAM Kota Pekalongan pada saat ini hanya dapat memanfaatkan satu mata air sebagai sumber air bakunya. Mata ai r y ang di gunakan adal ah M ata A ir Rogoselo y ang t erletak di Desa Rogoselo Kecamatan D oro K abupaten P ekalongan yang ber jarak 24,9 k m dari Kota Pekalongan dengan debit mata air 60 liter per detik. Mata air inimemiliki kualitas yang baik dari segi fisik maupun kandungan kimiawinya. 2) Sumur Dalam Sebagai alternatif dari minimnya mata air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku, PDAM Kota Pekalongan memanfaatkan air tanah sebagai salah satu sumber air bakunya. PDAM Kota Pekalongan sampai saat ini menggunakan 29 sumur bor dari air tanah dalam. Masing-masing tersebar di Kota Pekalongan (21 titik), Kabupaten Pekalongan (7 titik) dan K abupaten Batang ( 1 titik). Pada m usim kemarau r ata-rata debit peng ambilan mengalami penur unan akibat be rtambahnya per usakkan daer ah tangkapan ai r da n pemompaan yang over exploitation. Hal. III-7

37 3) Air Permukaan Air permukaan yang dimanfaatkan oleh PDAM Kota Pekalongan sebagai sumber air baku sampai saat ini adalah Sungai Kupang Sambong. Lokasi pengambilan air baku (intake) berada di Desa Cepagan, yaitu di hilir Bendung Asem Siketek. Debit air di lokasi Bendung Asem Siketek berfluktuasi antara liter per detik dengan sisa debit minimum tidak terpakai (terbuang) adalah 975 liter per detik. Pada saat ini PDAM Kota Pekalongan telah mendapat SIPA total sebesar 125 liter per detik yang dikeluarkan oleh PSDA dan baru t ermanfaatkan s ebesar 60 l iter per det ik, ber arti m asih m emiliki k apasitas idle sebesar 65 liter per detik.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah berikut. Tabel 3.3Sumber Air Baku Permasalahan Sumber Air Baku Permasalahan utama sumber air baku di wilayah Kota Pekalongan adalah tidak adanya lagi sumber air baku lain, selain yang sekarang dimanfaatkan, yaitu air tanah dalam. Untuk air tanah dalam ini, pemerintah membatasi pemanfaatannya. Sumber air baku yang memungkinkan dapat dimanfaatkan berada di luar wilayah Kota Pekalongan, seperti di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pemalang. Sebagai upaya pelestarian lingkungan dengan tidak mengandalkan air tanah sebagai sumber air baku PDAM Kota Pekalongan, perlu dilakukan pembangunan embung-embung penampungan air baku. Hal. III-8

38 Tindakan-tindakan l ebih j auh y ang per lu di lakukan unt uk menjaga s umber ai r ba ku i ni adalah: a. Menjaga dan mencegah kerusakan l ingkungan pada daer ah r esapan ai r melalui penanaman bibit tanaman serta pembebasan tanah/lahan di area sumber air; b. Memberikan dana kompensasi pem eliharaan sumber ai r kepada des a-desa pe milik sumber air sebagai dana pemeliharaan sumber air; c. Menurunkan tingkat kebocoran serta menjaga kualitas air melalui kegiatan penggantian pipa yang rusak/bocor dengan pipa-pipa baru yang memiliki kualitas lebih baik; d. Sosialisasi /penyuluhan secara berkala kepada masyarakat akan kebutuhan air minum yang dapat disediakan oleh pihak PDAM Kota Pekalongan; dan e. Peran serta warga sekitar secara aktif untuk menjaga sarana dan prasarana yang ada. PDAM Kota Pekalongan memanfaatkan air dari Rogoselo. Bronkaptering mata air Rogoselo dibangun pada tahun 1941 dan sampai saat ini masih berfungsi baik. Debit mata air sekitar 60 liter per detik dengan kapasitas terpasang adalah 37 liter per detik, namun kapasitas produksi s udah 27, 6 l iter per det ik. M ata ai r i ni t erletak pada ketinggian 232 m di at as permukaan laut dialirkan secara gravitasi ke menara air (reservoir) yang memiliki ketinggian 27 m untuk didistribusikan ke wilayah Kota. Sejak tahun 2000, sudah tidak bisa lagi mengisi menara karena tekanan maupun debit air menurun. Secara umum kondisi bangunan penangkap air (Intake) dari Sungai Kupang Sambong yang ada di IPA Cepagan dalam kondisi baik, walaupun memerlukan perawatan rutin yang lebih baik Unit Produksi dan Distribusi Jumlah kapasitas terpasang unit produksi PDAM Kota Pekalongan dari 1 mata air, 2 unit IPA dan 29 unit sumur bor dalam adalah 365,6 liter per detik. Sementara kapasitas produksinya dalam keadaan normal adalah 313 liter per detik atau sekitar 86% dari kapasitas terpasang. Tabel berikut ini merupakan gambaran rinci dari kondisi sumber mata air yang dimanfaatkan dan jumlah air yang diproduksi oleh PDAM Kota Pekalongan. Hal. III-9

39 Tabel 3.4Kondisi Sumber Mata Air PDAM Kota Pekalongan Seperti yang terlihat pada t abel di at as bahwa pada s aat ini s umber air bak u PDAM Kota Pekalongan masih di dominasi ol eh s umur b or at au ai r tanah dan gkal. S eperti y ang didapatkan da ri has il p emantauan P DAM, di ketahui bahw a deb it s umber ai r bak u y ang berasal dari mata air dan sumur dalam terus menurun dalam periode beberapa tahun belakangan i ni. H al i ni dapat di duga a kibat menurunnya day a duk ung l ingkungan daer ah resapan air bagi sumber-sumbermata air dan sumur dalam tersebut dan debit pemompaan yang m elewati bat as am an. B erdasarkan i nformasi t ersebut maka un tuk masa y ang a kan datang di simpulkan bah wa s umber ai r ba ku y ang be rasal dar i mata ai r dan s umur dal am kurang dapat diandalkan sehingga PDAM harus segera mulai mencari alternatif sumber air baku lainnya yang relatif lebih dapat diandalkan, misalnya air permukaan. Hal. III-10

40 Jenis dan di ameter J aringan pipa transmisi P DAM K ota P ekalongan dapat di bedakan sebagai berikut : Mata air Rogoselo : Pipa Steel diameter mm Sumur Bor : PVC diameter mm; ACP 150 mm, GIP mm IPA Cepagan : PVC 300 mm. Tabel 3.5Jenis dan Diameter Jaringan Pipa Transmisi PDAM Kota Pekalongan Jaringan perpipaan distribusi juga bervariasi baik jenis maupun umurnya, seperti pada Tabel di baw ah ini. D iameter jaringan perpipaan distribusi bervariasi antara 50 m m 600 mm. Jenis pipa terdiri dari pipa Steel, ACP, PVC dan GIP. Pendistribusian air pada PDAM Kota Pekalongan merupakan kombinasi an tara pe mompaan dan gravitasi.total panj ang pi pa transmisi dan distribusi di Kota Pekalongan adalah m. Hal. III-11

41 Tabel 3.6Jaringan Perpipaan Distribusi Pengaliran air baku yang berasal dari mata air Rogoselo dilakukan secara gravitasi, sedangkan un tuk ai r ba ku y ang be rasal dar i s umur dal am dan ai r per mukaan di alirkan dengan pem ompaan. J aringan di stribusi pada saat i ni belum m enerapkan s istem zoning karena m asih bany ak j aringan di stribusi y ang terhubung an tara s atu sub s istem/cabang dengan yang lainnya. Produksi, Distribusi, Air Terjual Dan Non Revenue Water Besarnya k apasitas pr oduksi, di stribusi, ai r t erjual dan j uga tingkat kehilangan ai r dapa t dilihat pada tabel di bawah ini. Hal. III-12

42 Tabel 3.7Kapasitas Produksi, Distribusi, Air Terjual Dan Tingkat Kehilangan Air Pada tahun 2010 j umlah Produksi air PDAM Kota Pekalongan sebesar m3 atau 187 l /d dan t elah di distribusikan sebesar m 3 at au 185 l /d. D ari j umlah ai r y ang didistribusikan ke pelanggan sebesar m3, telah terjual sebesar m3, sehingga t erdapat Non Revenue Water ( NRW ) sebesar m 3 a tau 37,68%. Dibandingkan N RW distribusi t ahun 2009 s ebesar 44, 92%, terdapat p enurunan s ebesar 7,24%. Persentase NRW tahun 2010 masih lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang telah di tentukan sebesar 20%. H al i ni di sebabkan j aringan pi pa di stribusi pada um umnya sudah lama/tua dan masih banyaknya water meter yang berumur lebih dari 5 t ahun namun belum di lakukan per gantian. J umlah ai r P roduksi, D istribusi, A ir t erjual dan N RW dapa t dilihat pada tabel di atas Cakupan Pelayanan Sampai saat ini layanan PDAM Kota Pekalongan sudah menjangkau 4 kecamatan dengan 46 k elurahan dar i 47 kelurahan y ang ada. S atu k elurahan y ang bel um t erlayani adal ah kelurahan Kertoharjo di Kecamatan Pekalongan Selatan. Kelurahan Kertoharjo belum bisa terlayani karena PDAM belum memiliki sistem jaringan distribusi ke wilayah tersebut. Saat ini P DAM t elah m elakukan s osialisasi m engenai pem bangunan s istem di stribusi t ersebut pada m asyarakat dan b aru ak an memulai per encanaan pem bangunannya. P erencanaan baru dapat dilakukan karena jaringan pipa tranmisi yang mengarah ke Kelurahan Kertoharjo baru selesai dibangun. Hal. III-13

43 Selain i tu, P DAM K ota P ekalongan juga melayani 2 ( dua) kecamatan di K abupaten Pekalongan dan 1 ( satu) kecamatan di Kabupaten Batang. Skematik sistem penyediaan air minum Kota Pekalongan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.3PetaCakupan Pelayanan PDAM Tirta Dharma Kota Pekalongan Tabel di bawah ini menunjukkan data historis cakupan pelayanan PDAM Kota Pekalongan berdasarkan laporan audit kinerja BPKP tahun Tabel 3.8Data Historis Cakupan Pelayanan PDAM Kota Pekalongan Cakupan Pelayanan No. Uraian Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Terlayani Cakupan Pelayanan (%) 37% 38% 41% 43% 42% Sumber: Laporan Audit Kinerja BPKP PDAM Kota Pekalongan, 2010 Adapun skematik sistem penyediaan air minum pada PDAM Tirta Dharma Kota Pekalongan dapat digambarkan sebagai berikut: Hal. III-14

44 Gambar3.4Skema Sistem Penyediaan Air Minum PDAM Tirta Dharma Jumlah Sambungan Dan Pemakaian Air Jumlah pel anggan P DAM K ota P ekalongan pa da t ahun 2010 adal ah pel anggan. Rata-rata pertumbuhan jumlah pelanggan sekitar pelanggan per tahun pada periode atau sekitar 4,76%. Jumlah pelanggan PDAM berdasarkan golongan pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.9Jumlah Pelanggan PDAM Berdasarkan Golongan Pelanggan No. Jumlah Volume Pemakaian Jenis Sambungan Pelangga m3/ m3/unit m3/unit L/org/ Langganan n tahun /tahun /hari hari 1. Sosial Umum , Sosial Khusus , Rumah Tangga ( KK = 4 jiwa) ,56 6 Rumah Tangga (1 KK = 6 jiwa) , Instansi Pemerintah , Niaga Kecil , Niaga Besar , Industri Kecil , Industri Besar ,18 12 Total , Sumber: PDAM Kota Pekalongan Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pelanggan PDAM Kota Pekalongan didominasi oleh pelanggan r umah tangga y aitu pel anggan at au s ebesar 74, 34 % dar i k eseluruhan pelanggan PDAM Kota Pekalongan. Pemakaian atau tingkat konsumsi air rata-rata untuk k ategori rumah tangga (domestik) adalah 17 m 3/SR/bulan. D engan an gka kepadatan keluarga 4 or ang/kk m aka tingkat Hal. III-15

45 konsumsi ai r pel anggan r umah t angga adal ah 560 l iter/orang/hari. S edangkan pe makaian airrata-rata s ecara k eseluruhan do mestik dan non dom estik ad alah 610m3/sambungan/bulan ASPEK KEUANGAN Laporan Laba Rugi Ditinjau dari aspek laporan laba rugi maka akan diuraikan mengenai pendapatan dan beban dalam m enghasilkan l aba at au r ugi ber sih s elama s uatu per iodedari t ahun 2008 s ampai dengan tahun Tabel di bawah ini menyajikan laporan laba rugi komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Berdasarkan tabel l aporan l aba r ugi kompartif, unt uk t ahun P DAM Kota Pekalongan memiliki pertumbuhan tren yang positif dalam perolehan laba. Dimulai dari tahun 2008 y ang memperoleh laba sebesar Rp 855,270, dan R p 997,359, pada t ahun 2009 den gan t ingkat pe rtumbuhan sebesar 12.66%, unt uk tahun 2010 P DAM memperoleh laba sebesar Rp 1,752,278, dengan tingkat pertumbuhan 75,69%. Jika diperhatikan PDAM Kota Pekalongan dapat meningkatkan perolehan labanya dari tahun ke tahun sehingga memiliki tren yang terus meningkat. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh meningkatnya pendapat an us aha dar i t ahun 2008 s ebesar R p 9, 586,292,600 hi ngga Rp 13,554,001,945 di t ahun S edangkan un tuk bi aya l angsung us aha dan bi aya um um dan adm inistrasi j uga mengalami kenaikan s etiap t ahunnya nam un nilai ini t idak signifikan jika dibandingkan dengan besaran pendapatan yang diperoleh dari tahun Hal. III-16

46 Tabel 3.10Laporan Laba Rugi Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kota Pekalongan a. Pendapatan Pendapatan U saha pad a P erusahaan D aerah Air M inum ( PDAM) Kota Pekalongan terdiri dari Pendapatan Penjualan Air dan Pendapatan Non Air seperti terlihat dalam tabel laporan laba rugi. URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 (Rp) (Rp) (Rp) PENDAPATAN USAHA Pendapatan Penjualan Air 8,843,551, ,822,871, ,765,610, Pendapatan Non Air 742,741, ,207,147, ,788,391, Jumlah Pendapatan Usaha 9,586,292, ,030,019, ,554,001, BIAYA LANGSUNG USAHA Biaya Sumber Air 2,646,335, ,129,226, ,355,019, Biaya Pengolahan Air 98,783, ,405, ,698, Biaya Transmisi dan Distribusi 1,081,110, ,256,695, ,135,379, Jumlah Biaya Langsugn Usaha 3,826,229, ,627,326, ,693,097, LABA / (RUGI) KOTOR USAHA 5,760,063, ,402,692, ,860,904, BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya Umum dan Administrasi 5,250,458, ,850,064, ,813,583, LABA / (RUGI) USAHA 509,604, ,627, ,047,321, PENDAPATAN (BIAYA) DILUAR USAHA Pendapatan lain-lain 444,715, ,867, ,283, Biaya Lain-lain (69,049,460.29) (4,861,414.27) (1,562,796.24) Jumlah Pendapatan / (Biaya) Di luar Usaha 513,764, ,728, ,721, LABA / (RUGI) SEBELUM POS LUAR USAHA 885,270, ,057,633, ,434,042, LABA / (RUGI) SEBELUM PAJAK 885,270, ,057,633, ,434,042, PAJAK PENGHASILAN (PPh.Pasal 25) - 60,274, (681,763,750.00) LABA / (RUGI) BERSIH SETELAH PAJAK 885,270, ,359, ,752,278, Pendapatan penjualan air mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2008 sebesar Rp 8, 843,551,300 m enjadi R p 9, 822,871,500 unt uk t ahun 2009 dan m enjadi R p 11,765,610,910 untuk tahun 2010, sedangkan pendapatan non air untuk tahun 2008 sebesar R p 742,741,300 m enjadi R p 1, 207,147,780 untuk tahun dan m enjadi R p 1,788,391,035 untuk tahun 2010.Dengan demikian pendapatan usaha yang terus meningkat dikarenakan meningkatanya pendapatan penjualan air dan juga non air setiap tahunnya. b. Biaya Langsung Usaha Biaya langsunga usaha mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dari tahun 2008 s ebesar Rp 3,862,229, menjadi R p 4, 627,326, unt uk t ahun 2009 dan m enjadi R p 5,693,097, untuk tahun Kenaikan biaya langsung usaha ini disebabkan karena meningkatnya biaya sumber air sebesar Rp 482,890, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebasar Rp 225,792, dari tahun 2009 ke tahun Kemudian kenaikan biaya pengolahan air sebesar Rp 142,621, dari tahun 2008 k e tahun 2009, namun adanya Hal. III-17

47 penurunan sebesar Rp (38,706,674.87) untuk tahun 2009 ke tahun 2010 yang menunjukkan adanya pengendalian biaya yang baik. Yang terakhir kenaikan biaya transmisi dan distribusi sebesar Rp 175,585, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebesar Rp 878,684, dari tahun 2009 ke tahun Kenaikan bi aya us aha langsung i ni ber kaitan dengan meningkatnya v olume penjualan, namun adany a pengendalian bi aya y ang bai k dan har ga jual r ata-rata yang k uat jika dikaitkan dengan besarnya pendapatan usaha yang dihasilkan. c. Biaya Umum dan Administrasi Adanya kenaikan biaya umum dan administrasi sebesar Rp 599,606, dari tahun 2008 ke tahun 2009 terutama disebabkan oleh kenaikan biaya pegawai dan adminstrasi. Sedangkan untuk tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi penurunan sebesar Rp (36,481,057.37) dikarenakan tidak adanya biaya keuangan yang timbul Neraca Ditinjau dari aspek neraca maka akan diuraikan menganai posisi keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas atau modal per 31 Desember 2008, 2009, dan Tabel di baw ah i ni m enyajikan neraca komparatif un tuk tahun y ang s udah diaudit. Berdasarkan t abel neraca k omparatif, untuk t ahun PDAM Kota Pekalongan memiliki nilai aktiva yang naik turun. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan sebesar Rp (2,444,022,601.84), sedangkan untuk tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 4,348,852, Sama halnya seperti aktiva, kewajiban juga memiliki nilai yang naik turun. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan sebesar Rp (3,361,707,669.69), s edangkan untuk tahun 2009 k e t ahun 2010 m engalami k enaikan sebesar Rp 1,284,767, Untuk ekuitas atau modal, PDAM Kota Pekalongan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 917,685, dan sebesar Rp 3,064,084, untuk tahun 2009 ke tahun Hal. III-18

48 Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kota Pekalongan Tabel 3.11Neraca KomparatifPer 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN Tahun 2010 tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 URAIAN Rp Rp Rp Rp Rp Rp AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas dan Bank 617,979, ,637, ,635, Hutan usaha 457,894, ,408, ,719, Deposito 3,200,000, ,727,000, Hutang Lain-lain 229,881, ,096, ,868, Piutang Usaha 3,715,582, ,757,691, ,254,178, Hutang Pajak 716,865, ,274, Penyisihan Piutang Usaha (1,264,913,060.00) (1,948,546,250.00) (1,495,086,835.00) Biaya yang masih harus Dibayar 83,960, ,636,623, Piutang Lain-lain 63,876, ,000, Bagian Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo 2,141,269, Persediaan Bahan Operasi 23,783, ,025, ,374, Uang Jaminan Langganan 205,421, Biaya Dibayar Dimuka 4,400, Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 1,488,601, ,779, ,307,902, Uang muka kerja - 43,000, Jumlah Aktiva Lancar 6,360,708, ,636,808, ,207,101, KEWAJIABAN JANGKA PANJANG Pinjaman Pemerintah Pusat 6,424,100, ,427,481, Jumlah Kewajiban Jk Panjang 6,424,100, ,427,481, AKTIVA TETAP KEWAJIBAN LAIN-LAIN Harga Perolehan 20,253,701, Uang Jaminan Langganan 455,796, ,767, Tanah 137,282, ,282, Cadangan Dana Meter 756,944, ,877, ,372, instalasi 22,098,282, ,164,233, Cadangan Dana Lainnya 420,373, Bangunan / Gedung 777,466, ,905, Kewajiban Lainnya 6,636,623, Peralatan dan Perlengkapan 64,125, ,025, Jumlah kewajiban Lain-lain 1,633,114, ,696,269, ,372, Kendaraan ,042,789, Inventaris/ Perabot Kantor 886,072, ,306, JUMLAH KEWAJIBAN 9,545,816, ,261,049, ,622,756, ,966,959, ,754,542, Akumulasi Penyusutan (15,985,695,757.98) (14,262,240,350.15) (12,941,741,805.23) EKUITAS (MODAL DAN CADANGAN ) Jumlah Aktiva Tetap (Nilai Buku) 8,981,263, ,492,302, ,311,959, Modal Pemerintah Daerah 13,130,751, ,630,751, ,630,751, Modal Pemerintah Pusat / Provinsi 551,005, ,005, ,005, AKTIVA LAIN-LAIN Modal Hibah 691,182, ,219, ,219, Bahan Instalasi 579,387, ,310, ,781, Cadangan Umum 541,831, Pembayaran Dimuka Kepada Pemda 248,020, ,238,057, ,098,057, Akumulasi Kerugian Tahun Lalu (10,043,484,396.51) (7,851,855,368.49) (8,657,452,326.75) Biaya ditangguhkan 1,050, ,550, Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 1,752,278, ,359, ,270, Aktiva tetap tidak berfungasi 308,999, JUMLAH EKUITAS 6,623,564, ,559,480, ,641,795, Akumulasi penyusutan (308,998,323.99) Nilai Buku Aktiva Tetap tidak Berfungsi 1, , , Sambungan Baru yang akan Diterima 5,100, Pembayaran Dimuka kepada Pemda Jumlah Aktiva Lain-lain 827,409, ,691,418, ,745,490, JUMLAH AKTIVA 16,169,381, ,820,529, ,264,551, JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 16,169,381, ,820,529, ,264,551, Hal. III-19

49 a. Aktiva Struktur aktiva untuk PDAM Kota Pekalongan secara garis besar terbagi atas aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Untuk aktiva lancar PDAM Kota Pekalongan memiliki nilai yang naik turun. Pada tahun 2008 nilai aktiva lancar sebesar Rp 5,207,101, menjadi Rp 2,636,808, di tahun 2009 atau m engalami penur unan s ebesar %, s edangkan unt uk tahun 2010 s ebesar R p 6,360,708, atau mengalami kenaikan sebesar % dibandingkan dengan tahun Terjadinya penurunan di tahun 2009 d isebabkan oleh menjadi tidak adanya deposito atau ni hil, s edangkan kenaikan di t ahun 2010 disebabkan karena ada nya penam bahan kembali deposito dari nihil menjadi Rp 3,200,000, Untuk a ktiva t etap P DAM Kota Pekalongan memiliki ni lai y ang nai k da ri t ahun ke tahunnya.adanya per tumbuhan tren y ang pos itif untuk a ktiva t etap dari t ahun Nilai ak tiva t etap pada t ahun 2008 s ebesar R p 7,311,959, menjadi R p 7,492,302, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 2.47% dan menjadi Rp 8,981,263, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 19.87%. Terjadinya kenaikan di tahun 2009 dikarenakan adanya penambahan berupa instalasi mesin, instalasi pengolahan, i nstalasi t ransmisi dan distribusi, bangunan gedung, kendaraan alat angkut, dan inventaris kantor sebesar Rp 1,500,841, dan kenaikan di tahun 2010 dikarenakan adanya penambahan instalasi sebesar Rp 2,934,049, Yang t erakhir adal ah a ktiva la in-lain yang di miliki per usahaan y ang ni lainya mengalami penurunan setiap tahunnya.pada tahun 2008 nilainya sebesar Rp 1,745,490, menjadi Rp 1, 691,418, di t ahun 2009 atau mengalami penu runan s ebesar 3.10% dan menjadi Rp 827,409, di tahun 2010 atau mengalami penuruna sebesar 51.08%. Penuruna unt uk a ktiva l ain-lain i ni m enjadi pal ing mencolok t erjadi a ntara tahun dengan 2009 yang dikarenakan berkurangnya pembayaran dimuka kepada pemda sebesar Rp 990,036, b. Kewajiban Struktur kewajiban untuk PDAM Kota Pekalongan secara garis besar terbagi atas kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar), kewajiban jangka panjang, dan kewajiban lain-laian. Untuk kewajiban lancar PDAM Kota Pekalongan memilki niai yang naik turun. Pada tahun 2008 nilai kewajiban lancar sebesar Rp 9,307,902, menjadi Rp 564,779, di tahun 2009 at au mengalami penurunan sebesar 93.93% dan menjadi Rp 1,488,601, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar %. Terjadinya penurunan di tahun Hal. III-20

50 2009 dikarenakan berkurangnya biaya yang masih harus dibayar dan bagian hutang jangka panjang j atuh t empo menjadi ni hil, s edangnkan kenaikan di t ahun 2010 di karenakan bertambahnya hutang usaha dan hutang pajak. Untuk kewajiban j angka panj ang P DAM Kota Pekalongan m emiliki n ilai y ang n aik t urun. Untuk t ahun 2008 s ebesar R p 1, 427,481, dan m enjadi R p 0 di t ahun 2009, sedangkan di tahun 2010 menjadi Rp 6,424,100, Yang terakhir adalah kewajiban lain-lain yang mengalami kenaikan dari Rp 887,372, di t ahun 2008 m enjadi R p 7, 696,269, di t ahun 2009 at au m engalami kenaikan sebesar % dan m enjadi R p 1, 633,114, di tahun at au mengalami penurunan sebesar 78.78%. c. Ekuitas atau Modal Untuk ekuitas atau modal PDAM Kota Pekalongan memiliki tren pertumbuhan yang positif seiring den gan per tumbuhan l aba y ang di hasilkan dari t ahun U ntuk t ahun 2008 besarnya ekuitas adalah Rp 2,641,795, menjadi Rp 3,559,480, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 34.74% dan menjadi Rp 6,623,564, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 86.08%. Kenaikan e kuitas di t ahun 2009 di karenakan b erkurangnya a kumulasi kerugian t ahun l alu oleh l aba t ahun ber jalan s ebesar R p 997, 359, dan kenaikan u ntuk tahun 2010 dikarenakan k enaikan modal pem erintah daer ah, m odal pe merintah p usat/provinsi, m odal hibah, c adangan u mum, dan l aba t ahun ber jalan s ehingga ekuitas m eningkat s ebesar Rp 3,064,084, Laporan Arus Kas Laporan ar us kas adal ah r ingkasan i nformasi t entang ar us kas m asuk dan keluar un tuk suatu per iode w aktu tertentu, un tuk P DAM K ota P ekalongan adal ah s atu t ahun y ang berakhir pada 31 Desember.Laporan Arus Kas terdiri dari tiga komponen yaitu Arus Kas dari Aktifitas O perasi, A rus K as dar i A ktifitas Investasi dan A rus K as dar i A ktifitas Pendanaan/Keuangan. Tabel di bawah ini menyajikan laporan arus kas komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Hal. III-21

51 Tabel 3.12Laporan Arus Kas Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN Tahun 2008 Tahun Rp Rp Rp Arus Kas dari Aktivitas Operasi 444,895, ,226,800, ,186,435, Arus Kas dari Aktivitas Investasi (469,288,000.00) 2,197,946, (2,919,725,000.00) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (120,000,000.00) (4,384,744,000.00) (500,000,000.00) Tambahan Setoran Modal Pembayaran Hutang Bank - (4,244,744,000.00) - Pengeluaran Setoran Laba ke PEMDA (120,000,000.00) (140,000,000.00) (500,000,000.00) Pengeluaran Jasa Produksi Kenaikan/Penurunan Bersih Kas dan Bank (144,393,000.00) 40,002, (233,290,000.00) Kas dan Bank Awal Tahun 840,029, ,636, ,638, Kas dan Bank Akhir Tahun 695,636, ,638, ,348, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kota Pekalongan Apabila di lihat dar i t abel l aporan ar us kas, maka ar us kas ber sih s etiap t ahun m engalami fluktuasi. Arus kas bersih tahun 2008 defisit sebesar Rp 144,393,000.00, tetapi memasuki tahun m enjadi s urplus s ebesar R p 40, 002, dan t ahun 2010 k embali def isit menjadi Rp 233,290, Apabila dilihat berdasarkan setiap aktivitasnya maka untuk aktifitas operasional, tahun 2008 mengalami surplus Rp 444,895, dan tahun 2009 surplus arus kas meningkat menjadi Rp 2, 226,800, kemudian t ahun 2010 meningkat l agi menjadi R p 3, 186,435, Untuk ar us kas dar i a ktivitas i nvestasi, pada t ahun 2008 m engalami de fisit s ebesar R p 469,288, U ntuk tahun 2009 s urplus m enjadi R p 2, 197,946, dan t ahun 2010 defisit menjadi Rp 2,919,725, Untuk ar us kas dar i a ktifitas pendanaan, pad a t ahun 2008 de fisit R p 120,000, kemudian pada t ahun 2009 k embali def isit m enjadi R p 4, 384,744, dan t ahun 2010 defisit kembali Rp 500,000, Rasio Keuangan Setelah di lakukan pe mbahasan t erhadap l aporan k euangan y ang t erdiri dar i l aporan l aba rugi, neraca, dan l aporan arus kas yang dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui laporan PDAM mengenai k egiatan-kegiatan y ang s udah di lakukan dan untuk m engetahui bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos dalam laporan keuangan PDAM Kota Pekalongan. S elanjutanya ak an di lakukan pe mbahasan mengenai r asio-rasio keuangan y ang di susun deng an m enggabung-gabungkan an gka-angka di dal am at au antara laporan laba rugi dan neraca. Hal. III-22

52 Rasio m erupakan al at uk ur y ang di gunakan per usahaan unt uk m engenalisis l aporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat m enjelaskan dan memberikan gambaran tentang bai k at au bur uknya k eadaan at au posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.pada dasarnya analisis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja PDAM Kota Pekalongan bisa dikelompokkan ke dal am e mpat m acam kategori y ang terdiri dar i rasio l ikuiditas, r asio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. a. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.dalam pembahasan untuk PDAM Kota Pekalongan yang digunakan dari rasio ini adalah rasio lancar (current ratio), acid test ratio, dan cash ratio.untuk mengetahui mengenai r asio l ikuiditas unt uk P DAM Kota Pekalongan dapat di lihat pada t abel r asio likuiditas. Tabel 3.13Rasio Likuiditas PDAM Kota Pekalongan Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Current Ratio (a/b) % Perubahan -8.48% % a. Aktiva Lancar 6, 360,708, , 636,808, , 207,101, b. Hutang Lancar 1, 488,601, , 779, , 307,902, Acid Test Ratio (a+b+c)/d % Perubahan -6.69% % a. Kas dan B ank 617, 979, , 637, , 635, b. Deposito 3, 200,000, , 727,000, c. Piutang (Bersih) 2, 514,545, , 839,145, , 759,091, d. Hutang Lancar 1, 488,601, , 779, , 307,902, Cash Ratio (a/b) % Perubahan % % a. Kas dan B ank 617, 979, , 637, , 635, b. Hutang Lancar 1, 488,601, , 779, , 307,902, ) Current Ratio Current Ratio atau rasio l ancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hu tang jangka pende knya dengan m enggunakan aktiva l ancarnya (aktiva yang a kan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Hal. III-23

53 Besarnya rasio lancar untuk PDAM Kota Pekalongan pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah , 4.67, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar hanya dijamin oleh Rp aktiva lancar, ini berarti pada tahun 2008 PDAM Kota Pekalongan menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin ol eh R p ak tiva l ancar, j ika di bandingkan den gan t ahun 2008 m aka t erjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar % karena adanya penurunan hutang lancar. Di tahun 2010 b erarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 4.27 aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan yang ralatif sangat kecil yaitu sebesar 8.48% y ang d isebabkan peni ngkatan hut ang l ancar t etapi di imbangi dengan peningkatan aktiva lancar yang dimiliki PDAM Kota Pekalongan. Secara umum berdasarkan rasio l ancar P DAM Kota Pekalongan unt uk tahun m enggambarkan k ondisi yang baik. 2) Acid Test Ratio Acid test ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari k omponen a ktiva l ancar yang l ebih l ikuid s eperti kas dan ban k, pi utang ( bersih), dan deposito. Besarnya acid test ratiountuk PD AM Kota Pekalongan pada tahun 200 8, 2009, dan adalah , 4.56, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar hanya dijamin oleh Rp aktiva lancar, ini berarti pada tahun 2008 PDAM Kota Pekalongan menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin ol eh R p ak tiva l ancar, j ika di bandingkan den gan t ahun 2008 m aka t erjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar % karena adanya penurunan hutang lancar. Di tahun 2010 b erarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 4.25 aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan yang ralatif sangat kecil yaitu sebesar 6.69% y ang d isebabkan peni ngkatan hut ang l ancar t etapi diimbangi den gan peningkatan a ktiva l ancar ber upa depos ito y ang s ebelumnya di t ahun 2009 ni lainya n ihil. Secara umum berdasarkanacid test ratio PDAM Kota Pekalongan untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik. 3) Cash Ratio Cash ratio atau r asio kas m erupakan per bandingan an tara kas dan b ank den gan hut ang lancarnya yang menunjukkan berapa besar kas dan bank mampu menutupi hutang lancarnya. Hal. III-24

54 Besarnya rasio kas untuk PDAM Kota Pekalongan pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 0.07, 1.30, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar hanya dijamin oleh Rp 0.07 kas dan bank, ini berarti pada tahun 2008 PDAM Kota Pekalongan menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 1.30 kas dan bank, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar % karena adanya penurunan hutang lancar. Di tahun 2010 berarti s etiap R p 1 h utang l ancar hany a di jamin ol eh R p kas dan ban k, j ika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan yang cukup besar yaitu sebesar 68.13% yang disebabkan peningkatan hutang lancar. Secara umum berdasarkan cashratio PDAM Kota Pekalongan untuk tahun menggambarkan kondisi yang kurang baik. b. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.dalam pembahasan untuk PDAM Kota Pekalongan yang digunakan dari rasio ini adalah rata-rata umur piutang dan perputaran aktiva tetap.untuk mengetahui mengenai rasio aktivitas untuk PDAM Kota Pekalongan dapat dilihat pada tabel rasio aktivitas. Tabel 3.14Rasio Aktivitas PDAM Kota Pekalongan Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rata-rata Umur Piutang (a/(b/365)) % Perubahan % 0.36% a. Piutang Usaha 3, 715,582, , 757,691, , 254,178, b. Penjualan 13, 554,001, ,030,019, , 586,292, Perputaran Aktiva Tetap (a/b) % Perubahan 2.51% 12.29% a. Penjualan 13, 554,001, ,030,019, , 586,292, b. Aktiva Tetap 8, 981,263, , 492,302, , 311,959, ) Rata-rata Umur Piutang Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata um ur pi utang untuk P DAM Kota Pekalongan pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah , , dan hari.untuk t ahun 2008 ber arti di perlukan waktu s elam hari dar i pi utang unt uk menjadi k as. U ntuk t ahun 2009 ber arti di perlukan w aktu Hal. III-25

55 selam har i dar i piutang un tuk m enjadi k as, j ika di bandingkan d engan t ahun maka terjadi peni ngkatan s ebesar 0.36%. D i t ahun 2010 be rarti diperlukan w aktu s elam hari dari piutang untuk menjadi kas, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan sebesar 19.53%. S ecara u mum berdasarkan rata-rata u mur pi utang PDAM Kota Pekalongan unt uk tahun menggambarkan k ondisi yangkurang baik. 2) Perputaran Aktiva Tetap Dengan rasio ini maka dapat diukur sejauh mana kemampua PDAM menghasilkan penjualan ber dasarka aktiva t etap y ang di miliki ol eh P DAM.Rasio i ni m emperlihatkan efektivitas P DAM m enggunakan a ktiva t etapnya.semakin t inggi r asio i ni ber arti s emakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran a ktiva t etap untuk P DAM Kota Pekalongan pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 1.31, 1.47, dan 1.51.Untuk tahun 2008 b erarti PDAM menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 1.51 kali dalam setahun. Untuk tahun 2009 berarti perusahaan menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 1.47 kali dalam s etahun, jika di bandingkan den gan tahun 2008 m aka terjadi pe ningkatan sebesar 12.29%. D i t ahun ber arti per usahaan m enggunakan a ktiva t etapnya unt uk menghasilkan penjualan sebesar 1.51 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan tahun 2009 m aka terjadi peni ngkatan s ebesar 2.51%. S ecara um um berdasarkan perputaran aktiva t etap P DAM Kota Pekalongan unt uk t ahun menggambarkan k ondisi yang cukup baik di karenakan m emiliki tren y ang m eningkat dari t ahun k e t ahunnya yang menandakan peningkatan efektivitas penggunaan aktiva tetapnya. c. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Dalam pembahasan untuk PDAM Kota Pekalongan yang digunakan dari rasio ini adalah rasio total hutang terhadap total asset dan rasio total hutang terhadap total modal. Untuk mengetahui mengenai rasio solvabilitas untuk PDAM Kota Pekalongan dapat dilihat pada tabel rasio solvabilitas. Hal. III-26

56 Tabel 3.15Rasio Solvabilitas PDAM Kota Pekalongan Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset (a/b) % Perubahan % % a. Total Hutang 9, 545,816, , 261,049, , 622,756, b. Total Aset 16, 169,381, ,820,529, , 264,551, Rasio Total Hutang terhadap Total Modal (a/b) % Perubahan % % a. Total Hutang 9, 545,816, , 261,049, , 622,756, b. Total Modal 6, 623,564, , 559,480, , 641,795, ) Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset Rasio ini menghitung seberapa jauhdana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan m enggunakan leverage keuangan y ang t inggi. R isiko perusahaan deng an financial keuangan yang tinggi akan semakin tinggi pula. Rasio ini unt uk PDAM Kota Pekalongan pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 0.81, 0.70, dan Untuk t ahun 2008 ber arti s etiap R p hut ang P DAM dijamin ol eh R p 1 aset PDAM. Untuk tahun 2009 ber arti setiap Rp 0.70 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et PDAM, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi penurunan sebesar 14.23%. Di tahun 2010 s etiap Rp 0.59 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et PDAM, jika dibandingkan dengan t ahun 2009 maka t erjadi penur unan s ebesar %. S ecara umum be rdasarkan rasio ini maka PDAM Kota Pekalongan untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik karena adanya penurunan rasio ini dari tahun ke tahun. 2) Rasio Total Hutang Terhadap Modal Rasio i ni m erupakan i ndikator s truktur modal dan r isiko finansial, yang m erupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Bertambah besarnya rasio ini maka suatu PDAM menunjukkan risiko distribusi laba usaha PDAM akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban perusahaan. Rasio ini untu PDAM Kota Pekalongan pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 4.40, 2.32, dan Untuk tahun 2008 berarti kreditur menyediakan Rp 4.40 pendanaan unt uk setiap Rp 1 y ang disediakan oleh pem ilik m odal. Untuk t ahun 2009 ber arti kreditur menyediakan Rp pendanaan u ntuk s etiap R p 1 y ang di sediakan ol eh pe milik modal, j ika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi penurunan sebesar 47.25%. Di tahun 2010 berarti k reditur m enyediakan Rp pendanaan unt uk s etiap Rp 1 yang disediakan oleh pemilik m odal, j ika di bandingkan den gan t ahun 2009 m aka t erjadi p enurunan s ebesar Hal. III-27

57 37.9%. Secara umum berdasarkan rasio ini maka PDAM KotaPekalongan untuk tahun mengambarkan kondisi yang kurang baik walaupun memiliki tren yang terus menurun dari t ahun k e t ahun karena m asih bes arnya pendanaan y ang di sediakan ol eh k reditur dibandingkan dengan pemilik modal. d. Rasio Profitabilitas Rasio ini m engukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, as set, dan modal s aham t ertentu. D alam pem bahasan untuk P DAM Kota Pekalongan yang digunakan dari rasio ini adalah profit margin dan ROA. Untuk mengetahui mengenai r asio pr ofitabilitas unt uk P DAM Kota Pekalongan dapat di lihat pada t abel rasio profitabilitas. Tabel 3.16Rasio Profitabilitas PDAM Kota Pekalongan Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Profit Margin (a/b) 12.93% 9.04% 9.23% % Perubahan 42.98% -2.08% a. Laba B ersih 1, 752,278, , 359, , 270, b. Penjualan 13, 554,001, ,030,019, , 586,292, ROA (a/b) 10.84% 8.44% 6.21% % Perubahan 28.44% 35.96% a. Laba Bersih 1, 752,278, , 359, , 270, b. Total Aset 16, 169,381, ,820,529, , 264,551, ) Profit Margin Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada t ingkat pen jualan t ertentu.profit margin yang t inggi m enandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, sebaliknya profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau bi aya y ang t erlalu tinggi un tuk tingkat pen jualan y ang t ertentu, a tau k ombinasi dar i kedua hal tersebut. Profit margin untuk P DAM Kota Pekalongan pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adal ah 9.23%, 9.04%, dan 12.93%.Untuk tahun 2008 berarti PDAM dalam menghasilkan laba pada tingkat penj ualan tertentu adal ah sebesar 9. 23%. untuk tahun 2009 berarti PDAM dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu adalah sebesar 9.04%, jika dibandingkan dengan tahun 2008 m aka terjadi penurunan sebesar 2.08%. Di tahun 2010 besarnya profit margin adalah %, j ika di bandingkan den gan t ahun 2009 m aka terjadi peni ngkatan sebesar 42.98%. S ecara um um ber dasarkan profit margin PDAM Kota Pekalongan unt uk Hal. III-28

58 P mp mp mp tahun menggambarkan k ondisi yang c ukup baik k arena dapat m enghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. 2) ROA Rasio i ni m engukur kemampuan per usahaan m enghasilkan l aba ber sih deng an menggunakan t otal as et (kekayaan) y ang di miliki.rasio y ang t inggi m enunjukkan e fisiensi manajemen asset yang berarti efisiensi manajemen. ROA u ntuk PD AM Kota Pekalongan pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adal ah 6. 21%, 8.44%, dan 10.84%. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 maka dapat dilihat terjadi peningkatan sebesar 35.96% dan mengalami peningkatan sebesar 28.44% di tahun Secara umum ROA PDAM Kota Pekalongan untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik karena terjadinya peningkatan dari tahun ke tahun Tarif dan Volume Salah s atu pe rsyaratan y ang ha rus di penuhi oleh P DAM dal am m engajukan p roposal pinjaman pengembangan SPAM dengan skema jaminan dan subsidi bunga oleh pemerintahberdasarkan Permen PU No. 21 Tahun 2009 s alah satunya adalah tarif full cost recovery (tarif FCR). Adapun gambaran umum mengenai tarif dan volume air untuk PDAM Kota Pekalongan untuk tahun dapat dilihat pada tabel Tabel 3.17 Tarif dan Volume Air Kota Pekalongan Tahun P Keterangan Tahun Volume Air Terjual mp mp mp Pendpatan Air Rp Rp Rp Volume Air Produksi , P/ ,60 mp 3 3 P/ ,80 mp 3 3 P/ ,68 mp Jumlah Biaya Rp ,64 Rp ,64 Rp ,77 3 Tarif Air Terjual/mP 3 Rp 2.234,24/mP 3 Rp 2.567,02/mP 3 Rp 2.903,27/mP 3 Harga Pokok Air/mP 3 Rp 1.667,22/mP 3 Rp 1.892,36/mP 3 Rp 1.811,19/mP Keuntungan 3 Rp 674,66/mP 3 Rp 674,66/mP 3 Rp 1.092,08/mP 3 (Kerugian)/m air terjual Sumber: Laporan Hasil Audit Kinerja BPKP PADAM Kota Pekalongan Tahun Berdasarkan tabel 3.17 dapat di simpulkan bahw a tarif ai r terjual l ebih t inggi di bandingkan harga po kok air at au hal ini menunjukkan tarif ai r terjual untuk tahun telah dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery), sehingga untuk PDAM Kota Pekalongan mengalami keuntungan setiap tahunnya (lihat tabel 3.17). Hal. III-29

59 3.2. PROFIL PDAM KOTA PAYAKUMBUH UMUM PDAM Kota Payakumbuh adal ah badan us aha m ilik daer ah Kota Payakumbuh y ang didirikan deng an P eraturan D aerah ( PERDA) Kotamadya D ati I I P ayakumbuh N omor 03 Tahun 1986 tanggal 3 Mei 1986 dan t elah t ercatat dal am Lem baran Daerah N omor 0 1 Tahun P elayanan ai r ber sih di Kota Payakumbuh di mulai awal m elalui B adan Pengelola A ir M inum ( BPAM) Kotamadya D ati I I P ayakumbuh, y ang di bentuk melalui S K Menteri Pekerjaan Umum Nomor 021/KPTS/CK/III/1981 tanggal 20 September Sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan pengelolaannya, BPAM Kotamadya D ati II P ayakumbuh di tingkatkan menjadi P DAM Kota Payakumbuh, den gan Perda N omor 3 T ahun 1986 t anggal 3 M ei dan di syahkan ol eh G ubernur S umatera Barat melalui SK Nomor tanggal 31 Desember Sejak tahun 1986 pengelolaan air bersih diserahkan kepada PDAM Kota Payakumbuh. Penyerahan BPAM ke PDAM dilakukan atas dasar SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 587/KPTS/1986 tanggal 8 Desember 1986 t entang P enyerahan P engelolaan S arana dan P rasarana A ir B ersih Kota Payakumbuh kepada G ubernur S umatera B arat. S elanjutnya di lakukan serah t erima ol eh Gubernur kepada W alikota Payakumbuh den gan B erita A cara N omor 03/ B.Acara/1986 tanggal 23 Desember Sifat, Tujuan dan Lapangan Usaha Sifat, Tujuan dan Lap angan U saha P DAM Kota Payakumbuh be rdasarkan P eraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1986 adalah sebagai berikut : Sifat utama PDAM adalah memberikan jasa menyelenggarakan kemanfaatan umum untuk meningkatkan pendapatan daerah. Tujuannya adal ah memberikan pel ayanan b agi m asyarakat unt uk memperoleh ai r minum yang m emenuhi s yarat-syarat kesehatan s ecara adi l dan m erata deng an t erus menerus. Lapangan usahanya adalah membangun, memelihara dan m enjalankan operasi sarana penyediaan air minum. Sesuai de ngan P eraturan P emerintah N o. 16 Tahun 2005 t entang pen gembangan s istem pentediaan ai r m inum, P DAM Kota Payakumbuh t elah m engembangkan j aringan di stibusi Zona Air Minum Prima (ZAMP) secara bertahap dan telah dimulai pada tahun Sampa saat i ni wilayah pelayanan Zam p t elah ber kembang m enjadi 10 k elurahan dar i aw alnya Hal. III-30

60 hanya 6 kelurahan dengan total pelanggan mencapai ±1.900SR, dan untuk kedepan PDAM tengah mempersiapkan peng embangannya ke w ilayah t imur Kota Payakumbuh, hai i ni dimungkinkan karena t elah s elesainya peng gantian t erhadap j aringan pi pa t ransmisi dar i sumber Batang Tabik sehingga kualitas pipa terpasang telah memenuhi syarat untuk pelayanan Zamp. A. Sarana dan Prasarana Umum PDAM Kota Payakumbuh mempunyai sarana umum yang cukup memadai, yaitu : Kantor Kantor PDAM Kota Payakumbuh telah dijalan Prof. M. Yamin. SH No. 21 Payakumbuh yang dapat di jangkau d ari s emua daer ah pel ayanan. K antor i ni di bangun t ahun 1980, dan cukup memadai untuk operasional perusahaan. Alat Transportasi Alat Transportasi yang dimiliki perusahaan yaitu : PDAM Kota Payakumbuh memiliki 3 unit mobil tangki air, yang siap melayani air bersih di Kota Payakumbuh dan sekitarnya dalam keadaan darurat. Kendaraan oper asional r oda 4 s ebanyak 6 uni t, y ang di peruntukkan k endaraan operasional Direktur 1 (satu) unit, 3 (tiga) unit untuk tiga orang Kepala Bagian, dan 1 (satu) unit untuk kendaraan bagian distribusi (operasional lapangan). Kendaraan Roda 2 sebanyak 23 unit. Electonic Data Prosessing Sebagian da ri pen golahan dat a administrasi t elah di laksanakan s ecara komputerisasi, yaitu B illing S istem dalam pem buatan r ekening t agihan ai r pel anggan dan penagihannya.sedangkan untuk bagian teknik dalam pemeliharaan jaringan intalasi air bersih perusahaan telah menerapkan Geografic Information System (GIS). Kerja Sama Dengan Pihak Ketiga Dalam operasional, perusahaan telah melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, yaitu: Koperasi K aryawan/ti P DAM K ota P ayakumbuh dal am pem asangan i ntalasi dan sambungan baru serta penanganan kebocoran, pembacaan water meter pelanggan dan pengadaan alat tulis kantor. Hal. III-31

61 Penagihan Rekening, perusahaan telah melakukan kerja sama dengan PT. Pos Indonesia y ang onl ine s eluruh I ndonesia, dan beberapa K UD di l ingkungan K ota Payakumbuh. B. Penetapan Tarif Air Bersih Tarif y ang di berlakukan di P DAM Kota P ayakumbuh m enganut t arif air pr ogresif dan diskriminatif.pengguna air lebih banyak dikenakan beban t arif yang lebih tinggi, sedangkan kelompok pel anggan N iaga dan I ndustri di kenakan beban t arif y ang l ebih bes ar dar ipada kelompok pel anggan S osial dan R umah T angga. Tarif A ir be rsih y ang b erlaku di tetapkan berdasarkan Peraturan W alikota Payakumbuh Nomor 29 Tahun 2009 t ahun 2009 t anggal 27 Juli 2009, yang efektif berlaku Bulan Agustus Gambar 3.5Penetapan Tarif Air Bersih C. Perkembangan Laba Rugi Pada t ahun 2011 P DAM Kota P ayakumbuh m emperoleh l aba ber sih ( bel um di audi t ) sebesar Rp turun 29,02 % dari tahun 2010 dimana laba bersih tahun 2010 sebesar Rp Selama 5 tahun terakhir perkembangan laba bersih mengalami fluktuasi seperti dapat dilihat pada tabel berikut: Hal. III-32

62 D. Perkembangan Asset Tabel 3.18Perkembangan Laba Bersih 5 Thaun Terakhir NO TAHUN LABA BERSIH (Rp.) ,728, ,458, ,868, ,451,955, ,030,560, Jumlah A sset pada t ahun 2011 s ebesar R p nai k s ebesar 8, 05 % dari tahun P erkembangan A sset s elama 5 ( lima) tahun t erakhir dapa t di lihat pada t abel berikut: Tabel 3.19Perkembangan Asset 5 Tahun Terakhir NO TAHUN LABA BERSIH (Rp.) ,104,646, ,534,920, ,687,364, ,227,278, ,829,378, E. Perkembangan Investasi Investasi yang ada di PDAM terdiri dari dana PDAM dan penyertaan baik dari Pemerintah Pusat melalui A PBN m aupun da ri P emerintah K ota melalui dan A PBD.Selengkapnya perkembangan Investasi selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.20Perkembangan Investasi 5 Tahun Terakhir Hal. III-33

63 F. Penagihan Jumlah rekening yang diterbitkan (DRD) selama tahun 2011 s ebesar Rp ,- sementara j umlah pener imaan R ekening A ir ( bulan i ni + pi utang) sebesar R p ,00 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.21Jumlah Rekening Yang Diterbitkan Tahun 2011 No. BULAN Jumlah DRD Penerimaan (Pend. Air + Abonemen) (Bin ini + Piutang) Saldo Awal Piutang 2,035,127, Januari 1,038,003, ,061, Februari 1,043,370, ,061, Maret 960,409, ,173, April 1,084,144, ,283,824, Mei 1,062,841, ,024,891, Juni 1,082,940, ,009, Juli 1,087,913, ,128,883, Agustus 1,328,093, ,505, September 1,108,943, ,226,214, Oktober 1,017,258, ,054,212, November 1,096,493, ,194,265, Desember 1,046,819, ,324,320, Total 14,992,359, ,676,343, Daritabel diatas dapat dilihat tingkat kolektibilitas piutang sebesar : = 12,676,343,655 x 100 % 14,992,359,708 = 84,55 % Struktur Organisasi Struktur organisasi dan Tata Kerja PDAM Kota Payakumbuh ditetapkan berdasarkan SK WaliKota Payakumbuh nomor 05 tahun 2007 tanggal 28 Maret 2007, selanjutnya disempurnakan dan disyahkan dengan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 07 Tahun 2009 t entang Organisasi D an T ata K erja P erusahaan D aerah A ir Minum K ota Payakumbuh. Hal. III-34

64 Sesuai dengan Keputusan Mentri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 tahun 2000 t anggal 10 Agustus 2000 t entang Pedoman Akuntansi PDAM diperkuat Surat Menteri Otonomi Daerah nomor /1186/OTDA tanggal 23 A gustus 2000, maka bentuk organisasi PDAM Kota Payakumbuh diklasifikasikan sesuai dengan jumlah pelanggan kedalam tipe B, yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur dan 3 orang Dewan pengawas. Susunan organisasi PDAM Kota Payakumbuh terdiri atas: a) Dewan Pengawas Susunan Pembina dan D ewan P engawas di tetapkan ber dasarkan K eputusan WaliKota Payakum buh Nomor /11.27/Wk-Pyk/2010 dengan susunan sebagai berikut: Pembina Wakil Pembina Ketua Dewan Pengawas : WaliKota Payakumbuh : Wakil WaliKota : H. Irwandi, SH Sekertaris Dewan Pengawas : Drs. Richard Moesa Anggota Badan Pengawas : Syaiful Rahman, SE Susunan D ewan P engawas t ersebut masih pe rlu peny esuaian unt uk mengacu kepada Kepmeneg Otoda No. 8 Tahun 2000 dan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh N omor 7 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Payakumbuh, terdiri dari 3 (tiga) orang yang berasal dari Pejabat pemerintah Daerah, unsur perseorangan yang perfesional dibidang air minum dan unsur masyarakat konsumen. b) Direktur DirekturPDAM Kota Payakumbuh di angkat dan di berhentikan ol eh WaliKota Payakumbuh.Direktur bertanggungjawab atas penyelenggaraan pengelolaan air bersih dan air minum kepada pelanggan. Dalam penyelengaraan pengelolaan perusahaan Direktur dibantu oleh 3 (tiga) kepala bagian dan bertanggungjawab kepada WaliKota melalui Dewan Pengawas, yaitu: 1) Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan Tugas pokok dan fungsi bagian ini adalah melaksanakan urusan rumah tangga perusahaan dan adm inistrasi k euangan de ngan r uang l ingkup yang m enjadi tanggungjawab m eliputi; U rusan per encana program, M onitoring d an E valuasi, Kepegawaian, Keuangan sertapembinaan Organisasi dan tata laksana, Pelaksana, Pengelola Urusan Umum, perlengkapan, surat menyurat dan kearsipan. Hal. III-35

65 Bagian Umum dan Administrasi terdiri dari 4 (empat) sub bagian. 2) Kepala Bagian Teknik Tugas pokok dan fungsi bagian ini adalah melaksanakan urusan rumah tangga perusahaan dibidang teknik, yang meliputi; kelancaran produksi dan distribusi air bersih dan air minum, sambungan rumah / Hidran Umum dan lain-lain. Bagian Teknik terdiri dari 4 (empat) sub bagian. Kepala Bagian Pelayanan Langganan Tugas pokok dan fungsi bagian hubungan langganan melaksanakan urusan rumah tangga perusahaan dibidang Pelayanan Langganan, yang meliputi; Pelayanan kepada masyarakat, Melakukan Penyuluhan, Mengawasi Kebenaran Air Bersih dan Air M inum, s erta menindak setiap pel anggaran y ang t erjadi di l apangan y ang dilakukan oleh konsumen dan bukan konsumen. Bagian hubungan langganan terdiri dari 3 (tiga) sub bagian. Masing-masing K epala Bagian dal am m elaksanakan tugasnya wajib m enggunakan prinsip Koordinasi, integrasi, simpletasi dan sinkronisasi dengan kepala bagian lainnya. PEMBINA WALIKOTA & WAKIL WALIKOTA PAYAKUMBUH DEWAN PENGAWAS DIREKTUR BAGIAN ADMINISTRASI KEUANGAN BAGIAN TEKNIK BAGIAN PELAYANAN LANGGANAN SUB BAGIAN PEMBUKUAN DAN REKENING SUB BAGIAN PERENCANAAN TEKNIK SUB BAGIAN PENYULUHAN DAN PEMASARAN SUB BAGIAN PERENCANAAN KEUANGAN SUB BAGIAN PRODUKSI SUB BAGIAN PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN LANGGANAN SUB BAGIAN KAS DAN PENAGIHAN SUB BAGIAN DISTRIBUSI DAN PENYAMBUNGAN SUB BAGIAN PEMBACA METERAN SUB BAGIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERAWATAN Gambar 3.6Struktur Organisasi PDAM Kota Payakumbuh Hal. III-36

66 Sumber Daya Manusia Untuk kelancaran us aha P DAM K ota P ayakumbuh di dukung den gan k aryawan yang berjumlah 63 o rang, y ang t erdiri dar i P NS 1 o rang ( Direktur), karyawan P erusahaan 53 orang, karyawan/ti honorer 9 orang, dengan latar belakang pendidikang sebagai berikut: Tabel 3.22 Sumber Daya Manusia PDAM Kota Payakumbuh No Jenjang Pendidikan SD 4 2 SLTP 7 3 SLTA 42 4 Sarjana Muda (D3) 3 5 Sarjana (S1) 7 Jumlah 63 Rasio jumlah pegawai terhadap pelanggan per Desember 2011 sebesar : 3,42 artinya setiap pelanggan dilayani oleh 3,42 pegawai. Untuk operasional PDAM Kota Payakumbuh, sudah memilki tenaga dengan latar belakang akademis sebagai berikut : - S1 Ekonomi sebanyak 5 orang - S1 Hukum sebanyak 2 orang - D3 Teknik Lingkungan 1 orang - D3 Ekonomi sebanyak 1 orang - D3 Komputer sebanyak 1 orang Pada s aat i ni P DAM m asih m embutuhkan 1 o rang t enaga S 1 y ang b erasal dar i t eknik lingkungan, untuk mengelola operasional teknik secara keseluruhan ASPEK TEKNIS Sumber Air Baku Eksisting PDAM Kota Payakumbuh m empunyai 3 uni t s umber ai r ba ku, y ang be rada pada w ilayah Kabupaten Limapuluh Kota. Yang memadai untuk wilayah Kota Payakumbuh, yaitu: Hal. III-37

67 1) Sumber Mata Air Batang Tabik Gambar 3.7Sumber Mata Air Batang Tabik Sumber mata air Batang Tabik merupakan sumber air dalam bentuk mata air dengan kapasitas ai r ba ku 900 l t/dt, y ang ber lokasi didaerah kaki G unung S ago K ecamatan LuhakKabupaten Li mapuluh Kota dengan el evasi ± 545 m di atas per mukaan l aut. D ari sumber i ni ai r dikumpulkan pada ban gunan broncaptering yang dibangun pada tahun 1978.Dari bangunan broncaptering air langsung dengan pipa transmisi dengan kapasitas terpasangn 96 liter/detik.dari sumber ini air dialirkan secara grafitasi melalui pipa transmisi untuk pelayanan dengan kapasitas terpasang 96 lt/dt, dan untuk pelayanan disekitar sumber (Batang Tabik / Tanjung Kaling), menggunakan pompa dengan kapasitas 10 liter/detik, dengan jam operasi 8 jam perhari. Hal. III-38

68 2) Sumber Mata Air Sungai Dareh Gambar 3.8Sumber Air Sungai Dareh Sumber ai r S ungai D areh m erupakan s umber ai r dal am bent uk mata air y ang ber lokasi didaerah kaki Gunung Sago Kecamatan Situjuh Limo Nagari Kabupaten Limapuluh Kota dengan el evasi ± 564 m di atas per mukaan laut. S umber i ni di bangun t ahun 1996, dan langsung di alirkan den gan dua j alur pi pa t ransmisi deng an kapasitas t erpasang 19 6 liter/detik. Dari Sumber ini dialirkan secara gravitasi melalui 2 (dua) pipa transmisi sebagai berikut: Sungai Dareh I, dengan kapasitas terpasang 96 lt/dt. Sungai Dareh II, dengan kapasitas terpasang 96 lt/dt. Sungai Dareh dengan 2 unit Pompa, dengan kapasitas terpasang masing-masing 10 liter/detik melalui reservoir penampung dan beroperasi 8 jam perhari, untuk melayani daerah pe layanan P erumahan K ubang Gajah, S itujuh P adang a mbacang dan sekitarnya. 3) Sumber Mata Air Sikamaruncing Sumber mata air Sikamaruncing merupakan sumber air dalam bentuk mata air yang berlokasi di Kecamatan Luhak Kabupaten Limapuluh Kota dengan elevasi ± 698 m diatas permukaan laut yang dibangun tahun Dari kapasitas terpasang sebesar 10 liter/detik, hanya dapat dimanfaatkan sebesar 5 liter/detik untuk melayani 3 kelurahan yaitu Kelurahan Ampangan, Kelurahan Kapalo Koto data Kelurahan Aur Kuning.Dari Broncaptering dialirkan ke daerah pelayanan melalui pipa transmisi sepanjang 1200 m dengan pipa PVC ɸ 90 mm. Hal. III-39

69 Sistem Pengolahan Air Bersih a) Zona Air Bersih Secara fisik umumnya air baku dari 3 (tiga) sumber air yang dimanfaatkan oleh PDAM Kota Payakumbuh cukup baik, sehingga tidak memerlukan pengolahan yang lengkap. Untuk pengendalian k ualitas ai r terutama untuk mencapai sisa clor minimal 0,1 mg/liter diujung pipa.disamping pemeriksaan rutin pada jaringan, perusahaan juga melakukan pemeriksaan setiap bul annya k e l aboratorium D inas K esehatan P ropinsi S umatera B arat dan D inas Kesehatan terdekat. b) Zona Air Minum Prima (ZAMP) Dalam rangka peningkatan pelayanan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005, pada tahun 2009 PDAM Kota Payakumbuh telah menyiapkan kawasan zona air m inum pr ima ( ZAMP) unt uk 6 kelurahan, dan t elah ber kembang sehingga ai rsaat i ni kawasan Zamp telah mencapai 10 kelurahan dengan jumlah pelanggan mencapai ±1.900SR. S etiap t ahunnya per usahaan s elalu m elaksanakan pen gembangan z ona ai r minum s ecara ber tahap.pada t ahun 2012 di rencanakan pen gembangan Zam p unt uk 5 (lima) kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Timur Unit Produksi dan Distribusi Sistem transmisi dan distribusi yang ada di PDAM Kota Payakumbuh secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut: Hal. III-40

70 DAERAH PELAYANAN 1. TANJUNG KALIANG 2. BATANG TABIK RESERVOIR KBG GAJAH RESERVOIR PDG AMBACANG POMPA POMPA POMPA MATA AIR BATANG TABIK BRONCAPTERING MATA AIR SUNGAI DAREH BRONCAPTERING MATA AIR SIKAMURUNCING DAERAH PELAYANAN DAERAH PELAYANAN 1. KEL. AUR KUNING 2. KEL. KAPALO KOTO 3. KEL. AMPANGAN Gambar 3.9Skema Sistem Pelayanan PDAM Kota Payakumbuh Panjang j aringan ai r b ersih y ang s udah terpasang sampai den gan tahun 2011 adal ah m. Dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.23Panjang Jaringan Air Bersih Yang Terpasang NO DATA-DATA DIAMETER PANJANG KETERANGAN (MM) (M) 01 ACP Transmisi 02 DCIP Transmisi 03 GIP Transmisi 04 HDPE Transmisi 05 PVC Transmisi 06 PVC Transmisi 07 DCIP Transmisi 08 DCIP Induk Distribusi 09 PVC Induk Distribusi 10 DCIP Induk Distribusi 11 PVC Induk Distribusi 12 GIP Induk Distribusi 13 DCIP Cabang Distribusi 14 GIP Cabang Distribusi 15 PVC Cabang Distribusi 16 DCIP Cabang Distribusi 17 GIP Cabang Distribusi 18 PVC Cabang Distribusi 19 PVC Cabang Distribusi 20 GIP Cabang Distribusi 21 PVC Cabang Distribusi 22 PVC Cabang Distribusi 23 GIP Cabang Distribusi Hal. III-41

71 Tingkat Kehilangan Air Tingkat kehilangan air selama lima tahun terakhir (2007 s.d 2011), cukup tinggi dari batas toleransi, P DAM telah ber upaya dal am m engurangi t ingkat kehilangan ai r m elalui penggantian water meter pelanggan, penanganan kebocoran sedini mungkin pembenahan tata letak water meter san sistem pembacaan meter dengan menggunakan Sistem Informasi (menggunakan H P) den gan t ingkat ak urasi y ang l ebih bai k.sehingga p ada t ahun 2011, berhasil menurunkan tingkat kehilangan air dari diatas 30% menjadi 28,61 %, sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.24 Tingkat Kehilangan Air No. Uraian Produksi A ir (m3) 02 Distribusi , Air (m3) 03 Penjualan , Air (m3) 04 Kehilangan Air (m3) Persentase (%) 30,39 31, ,74 28, Cakupan Pelayanan Wilayah pel ayanan P DAM K ota P ayakumbuh meliputi w ilayah K ota Payakumbuh y ang terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dengan jumlah penduduk jiwa. Disamping itu PDAM Kota Payakumbuh juga melayani sebagian wilayah Kabupaten Limapuluh Kotayang berada pada perbatasan dengan wilayah Kota Payakumbuh. Berdasarkan Peraturan WaliKota Payakumbuh Nomor 29 Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009, tentang Penetapan Tarif Air dan Non Air PDAM Kota Payakumbuh, PDAM Kota Payakumbuh m elakukan R eklasifikasi t erhadap t arif N on N iaga dan N iaga y ang pemberlakuannya di mulai pada t ahun P erkembangan j umlah p elanggan s elama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Hal. III-42

72 Tabel 3.25Perkembangan Juumlah Pelanggan Selama 5 Tahun Terakhir No Jenis Pelayanan Tahun Rumah Tangga A Rumah Tangga B Rumah T angga C 4 Sikamuruncing Niaga Kecil Niaga Menengah Niaga Besar Sosial Umum Sosial Khusus Instansi Pemerintah 11 DAMIU Industri Mtr I nduk Limpasi Jumlah Peningkatan jumlah pelanggan PDAM Kota Payakumbuh selama tahun 2011, dapat dilihat dari grafik dibawah ini: Gambar 3.10 Penambahan Langganan Tahun 2011 Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akanair minum, PDAM sudah mempunyai jaringan instalasi PDAM pada semua kelurahan dan diperkirakan sudah mencakup 80 % dari wilayah Kota Payakumbuh.Untuk pelayanan air bersih di wilayah yang tidak terjangkau oleh PDAM, Pemerintah telah melaksanakan Program Pamsimas.Dalam penyediaan dan pemeliharaan sarana i nstalasi ai r b ersih pen gelolaannya ol eh m asyarakat setempat. Sedangkan penyediaan air baku masih melalui jaringan distribusi PDAM, melalui water meter induk yang selanjutnya untuk didistribusikan kepada masyarakat pelanggan Pamsimas. Hal. III-43

73 Survey Kepuasan Pelanggan Survey dilaksanakandalam rangka melaksanakan salah satu pengukuran kinerja sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala minimal sekali dalam dua tahun sebagaimana tercantum dalam Prosedur Pengukuran Kepuasan Pelanggan. Tujuan di adakannya s urvey k epuasan pel anggan adal ah unt uk mengidentifikasi t ingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Payakumbuh, yang diperoleh dengan cara jejak pendapat menggunakan pengisian kuisioner. Dari anal isa yang di lakukan terhadap has il s urvey k epuasan pel anggan i ni, t ernyata performa P DAM K ota P ayakumbuh di mata pel anggannya c ukup bai k. Terbukti dar i has il survey terhadap poin-poin yang disurvey, dimana rata-rata tingkat kepuasannya adalah sebagai berikut: Gambar 3.11 Diagram Tingkat Kepuasan Pelanggan PDAM Kota Payakumbuh Hal. III-44

74 Dari g ambar di atas t ergambar bahw a s elain t ingkat kepuasan pel anggan, j uga terdapat ketidakpuasan pel anggan bai k dar i as pek adm inistrasi, as pek t ekhnis maupun dar i i sian saran ataupun keluhan pada kolom saran. Walaupun persentasenya kecil tetapi itu merupakan tantangan bagi PDAM kedepan dalam upaya meningkatkan pelayanan dalam rangka pencapaian Visi PDAM Kota Payakumbuh yaitu: Menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Yang Sehat Dan Profesional ASPEK KEUANGAN Ditinjau dari aspek keuangan untuk PDAM Kota Payakumbuh, akan diuraikan pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan untuk tiga tahun terakhir dari tahun Laporan keuangan utama terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu t ertentu, unt uk PDAM K ota P ayakumbuh adal ah s atu t ahun y ang ber akhir pada 31 Desember.Neraca merupakan da ftar as et, kewajiban, dan e kuitas atau modal pada w aktu tertentu, unt uk P DAM K ota P ayakumbuh adal ah 31 D esember.laporan ar us k as adal ah ringkasan informasi tentang arus kas masuk dan keluar untuk suatu periode waktu tertentu, untuk PDAM Kota Payaukumbuh adalah satu tahun yang berakhir pada 31 Desember Laporan Laba Rugi Ditinjau dari aspek laporan laba rugi maka akan diuraikan mengenai pendapatan dan beban dalam menghasilkan l aba at au rugi ber sih s elama s uatu per iode da ri t ahun 2008 s ampai dengan tahun Tabel di bawah ini menyajikan laporan laba rugi komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Berdasarkan tabel l aporan l aba r ugi kompartif, unt uk t ahun P DAM K ota Payakumbuh m emiliki per tumbuhan t ren y ang negatif dalam per olehan l aba. D imulai dar i tahun 2008 yang memperoleh laba sebesar Rp 1,451,955, dan Rp 740,825, pada tahun 2009 dengan tingkat pertumbuhan sebesar %, untuk tahun 2010 PDAM memperoleh l aba s ebesar R p 448,458, dengan t ingkat pertumbuhan %. Ji ka diperhatikan PDAM Kota Payakumbuhmengalami penurunan dalam perolehan labanya dari tahun ke t ahun s ehingga m emiliki t ren y ang t erus menurun.penurunan laba bersih i ni disebabkan oleh terus menurunnya pendapatan usaha dari tahun 2008 sebesar Rp 12,380,628, hingga Rp 7,768,056, di tahun Sedangkan untuk biaya Hal. III-45

75 langsung usaha dan bi aya umum dan adm inistrasi mengalami penurunan setiap tahunnya, namun ni lai i ni t idak s ignifikan j ika di bandingkan deng an bes aran penurunan pendapatan yang diperoleh dari tahun Tabel 3.26Laporan Laba Rugi Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 (Rp) (Rp) (Rp) PENDAPATAN USAHA Pendapatan Penjualan Air 10,813,360, ,929,428, ,748,285, Pendapatan Penjualan Non Air 1,567,267, ,328,315, ,019,770, Jumlah Pendapatan Usaha 12,380,628, ,257,743, ,768,056, BIAYA LANGSUNG USAHA Biaya Sumber Air 1,066,149, ,042, ,335, Biaya Pengolahan Air 352,189, ,228, ,591, Biaya Transmisi dan Distribusi 3,576,164, ,725,073, ,135,970, Jumlah Beban Langsung Usaha 4,994,503, ,744,344, ,957,897, LABA / (RUGI) KOTOR USAHA (I-II) 7,386,124, ,513,399, ,810,159, BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya Administrasi dan Umum 5,490,900, ,559,204, ,093,103, Jumlah Biaya Tidak Langsung 5,490,900, ,559,204, ,093,103, LABA / (RUGI) USAHA (III- IV) 1,895,224, ,194, ,055, PENDAPATAN (BIAYA) DILUAR USAHA Pendapatan lain-lain 14,886, ,206, ,052, Biaya Lain-lain Jumlah Pendapatan / (Biaya) Lain-lain 14,886, ,206, ,052, LABA / (RUGI) SEBELUM POS LUAR BIASA (V - VI) 1,910,111, ,401, ,107, KEUNTUNGAN / (KERUGIAN) LUAR BIASA - - (650,653.00) LABA/ (RUGI) SEBELUM PAJAK (VII+VIII) 1,910,111, ,401, ,457, PAJAK PENGHASILAN BADAN 262,532, ,998, Beban pajak tahun berjalan 437,707, ,532, Pajak tangguhan 20,448, (30,957,352.69) - Jumlah beban pajak 458,155, ,575, LABA (RUGI) BERSIH 1,451,955, ,825, ,458, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kota Payakumbuh a. Pendapatan Pendapatan Usaha pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Payakumbuh terdiri dari Pendapatan Penjualan Air dan Pendapatan Non Air seperti terlihat dalam tabel laporan laba rugi. Hal. III-46

76 Pendapatan penjualan air mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun 2008 sebesar Rp 10, 813,360, menjadi R p 7,929,428, unt uk t ahun dan m enjadi R p 6,748,285, un tuk t ahun 2010, sedangkan pendapat an non ai r untuk t ahun sebesar Rp 1,567,267, menjadi Rp 1,328,315, untuk tahun 2009 dan m enjadi Rp 1,019,770, untuk tahun Dengan demikian pendapatan usaha yang terus menurun dikarenakan m enurunnya pendapatan penjualan air dan juga non air setiap tahunnya. b. Biaya Langsung Usaha Sebaliknya unt uk Biaya l angsunga us aha m engalami penurunan setiap t ahunnya karena menurunnya penjualan air.pada tahun 2008 biaya langsung usaha sebesar R p 4,994,503, menjadi R p 3,744,344, untuk t ahun 2009 dan m enjadi R p 2,957,897, untuk t ahun Penurunan biaya langsung us aha i ni di sebabkan karena menurunnya biaya sumber air sebesar Rp 342,106, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebasar Rp 131,707, dari tahun 2009 ke tahun Kemudian penurunan biaya pengolahan air sebesar Rp 56,960, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebesar Rp 65,637, untuk t ahun 2009 k e t ahun Yang t erakhir penurunan biaya transmisi dan di stribusi s ebesar R p 851,090, dari t ahun 2008 ke t ahun 2009 dan sebesar Rp 589,103, dari tahun 2009 ke tahun Penurunan biaya us aha l angsung i ni ber kaitan dengan menurunnya v olume pen jualanjika dikaitkan dengan besarnya pendapatan usaha yang dihasilkan. c. Biaya Umum dan Administrasi Penurunan biaya um um dan adm inistrasi s ebesar R p 931,695, d ari t ahun 2008 k e tahun 2009.Untuk tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi penurunan sebesar Rp 466,101, Neraca Ditinjau dari aspek neraca maka akan diuraikan menganai posisi keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas atau modal per 31 Desember 2008, 2009, dan Tabel di baw ah i ni m enyajikan ne raca komparatif un tuk tahun y ang s udah diaudit. Berdasarkan tabel ner aca k omparatif, untuk tahun PDAM Kota Payakumbuh memiliki n ilai a ktiva y ang terus m eningkat. U ntuk tahun 2008 ke t ahun 2009 m engalami kenaikan sebesar Rp 1,183,401,577.96, sedangkan untuk tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 3,642,949, Sama halnya seperti aktiva, kewajiban Hal. III-47

77 juga m emiliki n ilai yang terus m eningkat. U ntuk t ahun 2008 ke t ahun 2009 m engalami kenaikan sebesar Rp 1,257,901,019.18, sedangkan untuk tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 1,020,964, Untuk ekuitas atau modal, PDAM Kota Payakumbuh mengalami k enaikan s etiap t ahunnya. U ntuk tahun k e tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 1,183,401, dan sebesar Rp 3,642,949, untuk tahun 2009 ke tahun Hal. III-48

78 Tabel 3.26 Neraca KomparatifPer 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN Tahun 2010 tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 URAIAN Rp Rp Rp Rp Rp Rp AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas dan Bank 1,762,922, ,160, ,951, Hutang usaha 898,066, ,333, ,677, Deposito Berjangka - - 1,902, Hutang Non Usaha 186,902, ,014, ,582, Piutang Usaha 2,216,548, ,027,782, ,396,442, Hutang Pajak 410,108, ,756, ,503, Penyisihan Piutang Usaha (244,400,680.00) (331,530,480.00) (275,216,629.25) Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo 371,006, ,401, ,632, Piutang Lain-lain 253,828, ,402, ,436, Hutang Bunga 31,221, ,006, ,790, Persediaan 49,379, ,415, ,468, Hutang leasing 48,020, ,700, Pembayaran Dimuka 5,963, ,208, ,691, Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 1,945,325, ,252,211, ,024,187, Jumlah Aktiva Lancar 4,044,241, ,295,439, ,920,675, KEWAJIBAN JANGKA PANJANG DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Pinjaman Dalam Negeri 797,153, ,168,159, ,539,166, Jumlah Kewajiban Jk Panjang 797,153, ,168,159, ,539,166, AKTIVA TETAP Nilai Perolehan 24,584,986, ,076,703, ,021,570, KEWAJIBAN LAIN-LAIN Akumulasi Penyusutan (12,281,878,348.96) (10,566,422,895.56) (9,111,423,662.84) Cadangan Dana Meter 2,287,694, ,591,093, ,214,466, Nilai Buku Aktiva tetap 12,303,108, ,510,280, ,910,146, Kewajiban Lainnya 6,893, ,637, ,569, Jumlah kewajiban Lain-lain 2,294,588, ,595,731, ,219,035, AKTIVA TETAP LEASING JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN 5,037,067, ,016,102, ,758,201, Kendaraan alat angkutan 152,700, ,700, Akumulasi Penyusutan (19,087,500.00) - - EKUITAS (MODAL DAN CADANGAN ) Jumlah aktiva leasing 133,612, ,700, Kekayaan Pemda Yang Dipisahkan 3,599,108, ,599,108, ,099,108, Penyertaan Modal Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya 6,232,456, ,598,734, ,598,734, AKTIVA LAIN-LAIN Laba Ditahan/ (Akumulasi Kerugian) 3,040,684, ,763,550, ,606,229, AKTIVA LAIN-LAIN BERWUJUD Laba / (Rugi) Tahun Berjalan 1,451,955, ,825, ,458, Bahan instalasi 789,395, ,364, ,157, Aktiva dalam Penyelesaian ,160, Jumlah Modal dan Cadangan 14,324,204, ,702,219, ,752,530, Pembayaran Dimuka kepada Pemda 2,006,920, ,897,347, ,644,000, Jumlah Aktiva Lain-lain Berwujud 2,796,315, ,596,711, ,496,317, AKTIVA TAK BERWUJUD Aset pajak tangguhan 10,509, ,957, Beban Ditangguhkan 377,742, ,742, ,742, Akumulasi Amortisasi (304,258,416.00) (245,509,916.00) (169,961,416.00) Nilai buku Beban ditangguhkan 73,484, ,232, ,781, Jumlah Aktiva Tak Berwujud 83,993, ,189, ,781, Jumlah Aktiva Lain-lain 2,880,308, ,759,901, ,704,098, JUMLAH AKTIVA 19,361,271, ,718,321, ,534,920, JUMLAH KEWAJIBAN DAN, MODAL DAN CADANGAN 19,361,271, ,718,321, ,534,920, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kota Payakumbuh Hal. III-49

79 a. Aktiva Struktur aktiva untuk PDAM Kota Payakumbuh secara garis besar terbagi atas aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Untuk a ktiva l ancar P DAM K ota P ayakumbuh m emiliki ni lai y ang t erus m eningkat. P ada tahun 2008 nilai aktiva lancar sebesar Rp 1,920,675, menjadi Rp 2,295,439, di tahun 2009 at au m engalami kenaikan sebesar 19.51%, s edangkan untuk tahun sebesar R p 4, 044,241, at au m engalami kenaikansebesar 76.19% di bandingkan dengan tahun Terjadinya peningkatan di tahun 2009 disebabkan oleh meningkatnya saldo pi utang us aha, s edangkan peningkatan di t ahun 2010 di sebabkan k arena adany a penigngkatan saldo kas dan bank sebesar Rp 1,451,762, Untuk aktiva tetap PDAM Kota Payakumbuh memiliki nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya.adanya pe rtumbuhan t ren y ang pos itif unt uk a ktiva t etap dar i t ahun N ilai ak tiva t etap pada t ahun s ebesar R p 9,910,146, menjadi R p 10,510,280, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 6.06% dan menjadi Rp 12,303,108, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 17.06%. Untuk aktiva leasing PDAM Kota Payakumbuh disebabkan adanya kendaraan alat angkutan pada tahun 2009 sebesar Rp 152,700, dan ditahun 2010 nilainya menjadi Rp 133,612, karena telah disusutkan sebesar Rp 19,087, Yang terakhir adalah aktiva lain-lain yang terdiri dari aktiva lain-lain berwujud dan aktiva lainlain t ak be rwujud.aktiva l ain-lain nilainya m engalami peningkatan setiap t ahunnya. P ada tahun 2008 nilainya sebesar Rp 2,704,098, menjadi Rp 2,759,901, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 2.06% dan menjadi Rp 2,880,308, di tahun 2010 atau mengalami penurunan sebesar 4.36%. b. Kewajiban Struktur kewajiban untuk PDAM Kota Payakumbuh secara garis besar terbagi atas kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar), kewajiban jangka panjang, dan kewajiban lainlaian. Untuk kewajiban lancar PDAM Kota Payakumbuh memiliki niai yang terus meningkat. Pada tahun 2008 ni lai k ewajiban l ancar s ebesar R p 1,024,187, menjadi R p 1,252,211, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 22.26% dan menjadi Rp 1,945,325, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 55.35%. Terjadinya Hal. III-50

80 kenaikan di t ahun di karenakan timbulnya hut ang l easing,sedangnkan kenaikan di tahun 2010 dikarenakan bertambahnya hutang usaha. Untuk kewajiban j angka panj ang P DAM K ota P ayakumbuh memiliki n ilai y ang terus menurun. U ntuk t ahun 2008 s ebesar R p 1,539,166, dan m enjadi R p 1,168,159, di tahun 2009, sedangkan di tahun 2010 menjadi Rp 797,153, Yang terakhir adalahkewajiban lain-lain yang mengalami kenaikan dari Rp 1,219,035, di t ahun 2008 m enjadi R p 1,595,731, di t ahun 2009 at au mengalami kenaikan sebesar 30.90% dan menjadi Rp 2,294,588, di tahun 2010 atau mengalami penurunan sebesar 43.80%. c. Ekuitas atau Modal Untuk ekuitas atau modal PDAM Kota Payakumbuh memiliki tren pertumbuhan yang positif seiring dengan pertumbuhan laba yang dihasilkan dari tahun dan penambahan penyertaan modal pemerintah yang belum ditetapkan statusnya di tahun Untuk tahun 2008 bes arnya ek uitas adalah R p 10,752,530, menjadi R p 11,702,219, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 8.83% dan menjadi Rp 14,324,204, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 22.41%. Kenaikan ekuitas di tahun 2009 dikarenakan bertambahnya laba tahun berjalan sebesar Rp 740,825, dan k enaikan utama s elain l aba t ahun ber jalan untuk t ahun 2010 penambahan peny ertaan m odal pem erintah y ang bel um di tetapkan s tatusnya s ebesar R p 1,633,722, Laporan Arus Kas Laporan ar us kas adal ah r ingkasan i nformasi t entang ar us kas m asuk dan keluar un tuk suatu periode waktu tertentu, untuk PDAM Kota Payakumbuh adalah satu tahun yang berakhir pada 31 Desember.Laporan Arus Kas terdiri dari tiga komponen yaitu Arus Kas dari Aktifitas O perasi, A rus K as dar i A ktifitas Investasi dan A rus K as dar i A ktifitas Pendanaan/Keuangan. Tabel di bawah ini menyajikan laporan arus kas komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Hal. III-51

81 Tabel 3.27Laporan Arus Kas Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN JUMLAH (Rp) ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 3,641,320, ,939,884, ,852, ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI (3,687,438,687.75) (2,339,185,002.69) (591,967,094.84) ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN 1,497,880, ,552, (89,791,290.72) KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS 1,451,762, (153,790,727.91) 214,094, SALDO KAS AWAL TAHUN 311,160, ,951, ,856, SALDO KAS AKHIR TAHUN 1,762,922, ,160, ,951, Sumber: Laporan Auditor atas Laporan Keuangan PDAM Kota Payakumbuh Apabila di lihat dar i t abel l aporan ar us kas, maka ar us kas ber sih s etiap t ahun m engalami fluktuasi. Arus kas bersih tahun 2008 surplus sebesar Rp 214,094,242.50, tetapi memasuki tahun 2009 mengalami defisit sebesar Rp (153,790,727.91) dan tahun 2010 surplus menjadi Rp 1,451,762, Apabila dilihat berdasarkan setiap aktivitasnya makauntuk aktifitas operasional, tahun 2008 mengalami surplus Rp 895,852, dan tahun 2009 surplus arus kas meningkat menjadi Rp 1,939,884, k emudian tahun 2010 meningkat lagi m enjadi Rp 3,641,320, Untukarus kas dari aktivitas investasi, pada tahun 2008 mengalami defisit sebesar Rp 591,967, Untuk tahun 2009 defisitnya meningkat menjadi Rp 2,339,185, dan tahun 2010 defisitnya menjadi Rp (3,687,438,687.75). Untuk ar us kas da ri ak tifitas pendanaan, pad a t ahun 2008 de fisit Rp 89,791, kemudian pada tahun 2009 surplus Rp 214,552, dan tahun 2010 surplus kembali Rp 1,497,880, Rasio Keuangan Setelah di lakukan pe mbahasan t erhadap l aporan k euangan y ang t erdiri dar i l aporan l aba rugi, neraca, dan l aporan arus kas yang dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui laporan PDAM mengenai k egiatan-kegiatan y ang s udah di lakukan dan u ntuk mengetahui bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos dalam laporan keuangan PDAM Kota Payakumbuh. Selanjutanya akan dilakukan pembahasan mengenai rasio-rasio keuangan y ang di susun den gan m enggabung-gabungkan an gka-angka di dal am at au antara laporan laba rugi dan neraca. Rasio m erupakan al at uk ur y ang di gunakan per usahaan unt uk m engenalisis l aporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan Hal. III-52

82 dapat m enjelaskan dan memberikan gambaran tentang bai k at au bur uknya k eadaan at au posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.pada dasarnya analisis r asio yang di gunakan unt uk menilai k inerja P DAM Kota P ayakumbuh bisa dikelompokkan ke dal am e mpat m acam kategori y ang terdiri dar i rasio l ikuiditas, r asio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. a. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.dalam pembahasan untuk PDAM Kota Payakumbuh yang digunakan dari rasio ini adalah rasio lancar (current ratio), acid test ratio, dan cash ratio.untuk mengetahui mengenai r asio l ikuiditas unt uk P DAM K ota Payakumbuh dapat di lihat pada tabel r asio likuiditas. Tabel 3.28Rasio Likuiditas PDAM Kota Payakumbuh Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Current Ratio (a/b) % Perubahan 13.41% -2.25% a. Aktiva Lancar 4, 044,241, , 295,439, , 920,675, b. Hutang Lancar 1, 945,325, , 252,211, , 024,187, Acid Test Ratio (a+b+c)/d % Perubahan 14.79% -0.11% a. Kas dan B ank 1, 762,922, , 160, , 951, b. Deposito - - 1, 902, c. Piutang (Bersih) 2, 225,976, , 925,655, , 364,661, d. Hutang Lancar 1, 945,325, , 252,211, , 024,187, Cash Ratio (a/b) % Perubahan % % a. Kas dan B ank 1, 762,922, , 160, , 951, b. Hutang Lancar 1, 945,325, , 252,211, , 024,187, ) Current Ratio Current Ratio atau rasio l ancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hu tang jangka pende knya dengan m enggunakan aktiva l ancarnya (aktiva yang a kan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Besarnya r asio l ancar u ntuk P DAM K ota Payakumbuh pada tahun 200 8, 2009, dan adalah 1.88, 1.83, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 1.88 aktiva l ancar, i ni ber arti pada tahun P DAM K ota P ekalongan menunjukkan Hal. III-53

83 risiko lik uiditas y ang rendah. Untuk t ahun 2009 b erarti s etiap R p 1 hut ang l ancar di jamin oleh Rp 1.83 aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2008 m aka t erjadi penurunan sebesar 2.25% karena adanya kenaikan hutang lancar. Di t ahun 2010 berarti s etiap Rp 1 hutang l ancar di jamin o leh R p 2.08 aktiva lancar, jika di bandingkan d engan tahun maka t erjadi kenaikan sebesar 13.41% yang di sebabkan peni ngkatan aktiva l ancar tetapi diimbangi dengan peningkatan hutang lancar yang dimiliki PDAM Kota Payakumbuh. Secara umum berdasarkan rasio lancar PDAM Kota Payakumbuh untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik. 2) Acid Test Ratio Acid test ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari k omponen a ktiva l ancar y ang l ebih l ikuid s eperti kas dan ban k, pi utang ( bersih), dan deposito. Besarnya acid test ratio untuk PDAM Kota Payakumbuh pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 1.788, 1.786, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hut ang lancar dijamin oleh R p aktiva lancar, i ni ber arti pada t ahun 2008 P DAM K ota Payakumbuh menunjukkan risiko likuiditas yang rendah. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar di jamin ol eh R p aktiva l ancar, j ika di bandingkan den gan t ahun 2008 m aka terjadi penurunan sebesar 0.11% karena adany a kenaikan hutang l ancar. Di tahun 2010 berarti s etiap R p 1 hut ang l ancar di jamin ol eh R p 2.05 aktiva l ancar, j ika di bandingkan dengan tahun 2009 m aka terjadi kenaikan sebesar 14.79% yang disebabkan kenaikan kas dan ban k tetapi di imbangi den gan peni ngkatan hutang lancar. S ecara um um berdasarkanacid test ratio PDAM Ko ta Payakumbuh untuk t ahun menggambarkan kondisi yang baik. 3) Cash Ratio Cash ratio atau r asio kas m erupakan per bandingan an tara kas dan b ank den gan hut ang lancarnya yang menunjukkan berapa besar kas dan bank mampu m enutupi hutang lancarnya. Besarnya r asio kas unt uk P DAM K ota Payakumbuh pada t ahun 2008, 2009, dan adalah 0.45, 0.25, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar hanya dijamin ol eh R p 0.45 kas dan ban k, i ni ber arti pada t ahun 2008 PDAM K ota P ekalongan menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin ol eh R p 0.25 kas dan bank, j ika di bandingkan den gan t ahun 2008 m aka t erjadi penurunan sebesar 45.26%. Di tahun 2010 berarti setiap Rp 1 hutang lancar hanya dijamin Hal. III-54

84 oleh Rp 0.91kas dan bank, jika di bandingkan deng an tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar %. S ecara um um berdasarkancash ratio PDAM Ko ta Payakumbuh untuk tahun menggambarkan kondisi yang kurang baik. b. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.dalam pembahasan untuk PDAM Kota Payakumbuh yang digunakan dari rasio i ni adal ah r ata-rata u mur piutang dan p erputaran a ktiva t etap.untuk mengetahui mengenai rasio aktivitas untuk PDAM Kota Payakumbuh dapat dilihat pada tabel rasio aktivitas. Tabel 3.29Rasio Aktivitas PDAM Kota Payakumbuh Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rata-rata Umur Piutang (a/(b/365)) % Perubahan 30.27% 94.19% a. Piutang Usaha 2, 216,548, , 027,782, , 396,442, b. Penjualan 7, 768,056, , 257,743, , 380,628, Perputaran Aktiva Tetap (a/b) % Perubahan % % a. Penjualan 7, 768,056, , 257,743, , 380,628, b. Aktiva Tetap 12, 303,108, ,510,280, , 910,146, ) Rata-rata Umur Piutang Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata umur piutang untuk PDAM Kota Payakumbuh pada tahun 2008, 2009, dan adalah 41.17, 79.95, dan hari.Untuk tahun 2008 berarti diperlukan waktu selam hari dari piutang untuk menjadi kas. Untuk tahun 2009 berarti diperlukan waktu selam hari dar i pi utang unt uk m enjadi kas, jika di bandingkan deng an t ahun 2008 m aka t erjadi peningkatan sebesar 94.19%. Di tahun 2010 berarti diperlukan waktu selam hari dari piutang untuk menjadi kas, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar 30.27%. Secara umum berdasarkan rata-rata umur piutang PDAM Kota Payakumbuh untuk t ahun m enggambarkan k ondisi yang k urang baik karena adanya kecenderungn semakin lamanya perubahan piutang menjadi kas. Hal. III-55

85 2) Perputaran Aktiva Tetap Dengan rasio ini maka dapat diukur sejauh mana kemampua PDAM menghasilkan penjualan ber dasarka aktiva t etap y ang di miliki ol eh P DAM.Rasio i ni m emperlihatkan efektivitas P DAM m enggunakan a ktiva t etapnya.semakin t inggi r asio i ni ber arti s emakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aktiva tetap untuk PDAM Kota Payakumbuh pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 1.25, 0.88, dan 0.63.Untuk tahun 2008 b erarti PDAM menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 1.25 kali dalam setahun. Untuk tahun 2009 berarti perusahaan menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 0.88 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi penurunan sebesar 29.49%. D i t ahun ber arti per usahaan m enggunakan a ktiva t etapnya unt uk menghasilkan penjualan sebesar 0.63 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka t erjadi penurunan sebesar 28.32%. S ecara u mum berdasarkan perputaran aktiva t etap P DAM K ota Payakumbuh untuk t ahun menggambarkan k ondisi yang kurang baik dikarenakan memiliki tren yang menurun dari tahun ke tahunnya yang menandakan penurunan efektivitas penggunaan aktiva tetapnya. c. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panj angnya. D alam pem bahasan un tuk PDAM K ota Payakumbuh yang di gunakan dari rasio ini adalah rasio total hutang terhadap total asset dan r asio total hutang terhadap total modal. Untuk mengetahui mengenai rasio solvabilitas untuk PDAM Kota Payakumbuh dapat dilihat pada tabel rasio solvabilitas. Tabel 3.30Rasio Solvabilitas PDAM Kota Payakumbuh Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset (a/b) % Perubahan 1.82% 34.64% a. Total Hutang 5, 037,067, , 016,102, , 758,201, b. Total Aset 19, 361,271, ,718,321, , 534,920, Rasio Total Hutang terhadap Total Modal (a/b) % Perubahan 2.46% 33.79% a. Total Hutang 5, 037,067, , 016,102, , 758,201, b. Total Modal 14, 324,204, ,702,219, , 752,530, ) Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset Hal. III-56

86 Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan m enggunakan leverage keuangan y ang t inggi. R isiko perusahaan deng an financial keuangan yang tinggi akan semakin tinggi pula. Rasio i ni unt uk P DAM Kota Payakumbuh pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adal ah 0.19, 0.256, dan 0.26.Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 0.19 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 aset PDAM. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 aset PDAM, jika dibandingkan dengan tahun 2008 m aka t erjadi k enaikan sebesar 34.64%. Di tahun 2010 s etiap Rp 0.26 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et PDAM, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar 1.82%. Secara umum berdasarkan rasio ini maka PDAM Kota Payakumbuh untuk tahun menggambarkan kondisi yang kurang baik karena adanya kenaikan rasio ini dari tahun ke tahun. 2) Rasio Total Hutang Terhadap Modal Rasio i ni m erupakan i ndikator s truktur modal dan r isiko finansial, yang m erupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Bertambah besarnya rasio ini maka suatu PDAM menunjukkan risiko distribusi laba usaha PDAM akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban perusahaan. Rasio ini untu PDAM Kota Payakumbuh pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 0.26, 0.34, dan Untuk t ahun 2008 be rarti kreditur menyediakan Rp 0.26 pendanaan untuk setiap R p 1 y ang di sediakan ol eh pe milik modal. U ntuk tahun ber arti kreditur menyediakan R p 0.34 pendanaan unt uk s etiap Rp 1 y ang di sediakan oleh pem ilik m odal, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi kenaikan sebesar 33.79%. Di tahun 2010 berarti k reditur m enyediakan Rp 0.35 pendanaan unt uk s etiap Rp 1 yang disediakan oleh pemilik modal, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar 2.46%. Secara umum berdasarkan rasio ini maka PDAM Kota Payakumbuh untuk tahun mengambarkan kondisi yang kurang baik walaupun memiliki tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun karena nilainya pendanaan yang disediakan oleh pemilik modal. d. Rasio Profitabilitas Rasio ini m engukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada t ingkat penjualan, as set, dan modal s aham t ertentu. D alam pem bahasan untuk P DAM K ota Payakumbuh yang di gunakan dari rasio ini adalah profit margin dan ROA. Untuk mengetahui mengenai rasio profitabilitas untuk PDAM Kota Payakumbuh dapat dilihat pada tabel rasio profitabilitas. Hal. III-57

87 Tabel 3.31Rasio Profitabilitas PDAM Kota Payakumbuh Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Profit Margin (a/b) 5.77% 8.00% 11.73% % Perubahan % % a. Laba B ersih 448, 458, , 825, , 451,955, b. Penjualan 7, 768,056, , 257,743, , 380,628, ROA (a/b) 2.32% 4.71% 9.99% % Perubahan % % a. Laba Bersih 448, 458, , 825, , 451,955, b. Total Aset 19, 361,271, ,718,321, , 534,920, ) Profit Margin Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada t ingkat pen jualan t ertentu.profit margin yang t inggi m enandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, sebaliknya profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau bi aya y ang t erlalu tinggi un tuk tingkat pen jualan y ang t ertentu, a tau k ombinasi dar i kedua hal tersebut. Profit margin untuk P DAM K ota Payakumbuh pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adal ah 11.73%, 8.00%, dan 5.77%.Untuk tahun 2008 berarti PDAM dalam menghasilkan laba pada tingkat pen jualan tertentu adal ah s ebesar 11.73%. untuk t ahun 2009 be rarti P DAM dal am menghasilkan l aba pada t ingkat pen jualan tertentu adal ah s ebesar 8%, j ika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi penurunan sebesar 31.77%. Di tahun 2010 besarnya profit margin adalah 5.77%, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan sebesar 27.86%. Secara umum berdasarkan profit margin PDAM Kota Payakumbuh untuk tahun menggambarkan kondisi yang kurang baik karenamenghasilkan laba yang cenderung menurun pada tingkat penjualan tertentu. 2) ROA Rasio i ni m engukur kemampuan per usahaan m enghasilkan l aba ber sih deng an menggunakan t otal as et ( kekayaan) y ang di miliki.rasio y ang t inggi m enunjukkan e fisiensi manajemen asset yang berarti efisiensi manajemen. ROA u ntuk PD AM Ko ta Payakumbuh pada t ahun 2008, 2009, dan adal ah 9.99%, 4.71%, dan 2.32%. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 maka dapat dilihat terjadi penurunan sebesar 52.82% dan mengalami penurunan kembali sebesar 50.86% di tahun Secara Hal. III-58

88 P mp mp mp umum R OA PD AM Kota Payakumbuh untuk t ahun menggambarkan k ondisi yang kurang baik karena terjadinya penurunan dari tahun ke tahun Tarif dan Volume Salah s atu pe rsyaratan y ang ha rus di penuhi oleh P DAM dal am m engajukan p roposal pinjaman pengembangan SPAM dengan skema jaminan dan subsidi bunga oleh pemerintahberdasarkan Permen PU No. 21 Tahun 2009 s alah satunya adalah tarif full cost recovery (tarif FCR). Adapun gambaran umum mengenai tarif dan volume air untuk PDAM Kota Payakumbuh untuk tahun dapat dilihat pada tabel Tabel 3.32Tarif dan Volume Air PDAM Kota Payakumbuh Tahun Keterangan Tahun Volume Air Terjual mp mp mp Pendpatan Air Rp Rp Rp Volume Air Produksi P/ ,60 mp 3 3 P/ ,6 mp 3 3 P/ ,40 mp Jumlah Biaya Rp Rp ,64 Rp , ,04 3 Tarif Air Terjual/mP 3 Rp 1.521,06/mP 3 Rp 1.677,82/mP 3 Rp 2.031,59/mP 3 Harga Pokok Air/mP 3 Rp 1.361,44/mP 3 Rp 1.485,01/mP 3 Rp 1.565/mP Keuntungan 3 Rp 159,62/mP 3 Rp 192,81/mP 3 Rp 466,59/mP 3 (Kerugian)/mP air terjual Sumber: Laporan Hasil Audit Kinerja BPKP PADAM Kota Payakumbuh Tahun Berdasarkan t able 3.32 dapat di simpulkan bahw a t arif ai r terjual l ebih t inggi di bandingkan harga po kok air at au hal i ni menunjukkan tarif air terjual untuk tahun telah dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery), sehingga PDAM Kota Payakumbuh mengalami keuntungan setiap tahunnya (lihat tabel 3.32). Hal. III-59

89 3.3. PROFIL PDAM KABUPATEN PASER UMUM TIRTAKANDILO Gambar 3.12Logo PDAM Kabupaten Paser ARTI DARI LOGO PDAM KABUPATEN PASER TIRTA = Air, KANDILO = Sungai Kandilo Makna s emboyan : s ecara har fiah t ugas dan t anggung j awab ut ama PDAM K abupaten Paser i alah m enyediakan ai r ber sih un tuk kebutuhan ut ama m asyarakat deng an kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang prima yang berasal dari sumber air baku utama yaitu sungai kandilo. Logo terdiri dar i dua ba gian y akni LO GOGRAM ( gambar t etes air dan t iga l ingkaran) dan LOGOTYPE ( tulisan TIRTAKANDILO), dal am penggunaannya dapat di terapkan ber sama atau terpisah sesuai dengan kebutuhan bidang dan ruang terapannya. Visual Rupa 1. Tiga buah l ingkaran w arna bi ru, abu -abu dan p utih s imbolisasi dar i s inergitas s eluruh komponen yang terdiri dari sumberdaya manusia, air baku dan air bersih dalam upaya mewujudkan visi dan misi PDAM Kabupaten Paser 2. Tetes ai r warna hi jau y ang menyatukan s eluruh lingkaran s imbolisasi ai r y ang ber asal dari lingkungan (ramah lingkungan) Visual Warna 1. Warna biru simbolisasi dari air bersih 2. Warna abu-abu simbolisasi dari air kotor 3. Warna putih simbolisasi dari bersih/baik hati (buen kesong) sebagai landasan kinerja 4. Warna hijau simbolisasi dari sumber air yang ramah lingkungan Hal. III-60

90 Visual huruf typografi 1. Kata T IRTAKANDILO m enggunakan t ype f ont BOOK ANTIQUA m encitrakan identitas PDAM Kabupaten Paser berkarakter Formal, Jelas, Teratur 2. Kata PDAM KABUPATEN PASER menggunakan type font ARIAL mencitrakan karakter Tegas, Kokoh, Terpercaya A. Sejarah Berdirinya PDAM Kabupaten Paser Pelayanan air bersih di Kabupaten Paser dimulai dan berawal sejak tahun 1980 melalui Proyek Penyediaan Sarana Air Bersih Kalimantan Timur dibawah Subdit Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur dengan di bangunnya IPA kapasitas 10 l tr/dtk dan sarana pelengkap lainnya di desa Sangkuriman Kecamatan Paser Belengkong, Pada t ahun 1982 m ulai di ujicobakan pen goperasiannya y ang di peruntukan melayani masyarakat Kota Tanah Grogot sebagai Ibu Kota Kabupaten Paser.Tanggal 3 Januari 1983 melalui SK Menteri PU.No.001/KPTS/CK/1983 di Bentuk Badan Pengelola Air Minum untuk Kabupaten Paser. Pada tanggal 28 Maret 1990 terbit Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Pasir Nomor 1 Tahun 1990 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Daerah Tingkat II Kabupaten Pasir yang menggantikan status BPAM menjadi PDAM dan mulai berkembang dengan pembangunan Instalasi Pengolahan Air dan penambahan wilayah pelayanan. B. Visi dan Misi Visi dari PDAM Kabupaten Paser adalah : Mewujudkan Pelayanan Prima Menyongsong MDGs 2015". Misi dari PDAM Kabupaten Paser terbagi menjadi 4 yaitu : 1. Mewujudkan k ebutuhan air m inum bagi m asyarakat dengan k ualitas, k uantitas, dan kontinuitas (K3) standar 2. Meningkatkan pel ayanan t eknis dan ad ministratif y ang mudah, murah, c epat, tepat, dan akurat 3. Mewujudkan keseimbangan hak dan kewajiban antara PDAM dan pelanggan 4. Meningkatkan cakupan pelayanan 80 % perkotaan dan 60 % pedesaan Hal. III-61

91 Gambar 3.13Lokasi PDAM Kabupaten Paser NILAI-NILAI 1. Kerja Keras 2. Kepercayaan 3. Keberhasilan Motto perusahaan adalah: PDAM BERSERI yang berarti: A. Bersih : Produksi air yang bersih dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi B. Sehat : Produksi air yang bebas dari bakteri, pencemaran, dan memenuhi standar kesehatan C. Ramah : Dalam memberikan pelayanan bersikap ramah dan sopan santun D. Inovatif : Dalam memberikan pelayanan selalu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi JANJI/MAKLUMAT PELAYANAN : 1. Kami siap melayani kebutuhan air dengan sepenuh hati. 2. Kami akan menanggapi keluhan dengan tangan terbuka. 3. Kami akan menyelesaikan segala problema dengan segera. 4. Dengan jiwa besar kami bertaruh untuk kepuasan anda. Hal. III-62

92 C. Wilayah Administrasi Kabupaten P aser m erupakan w ilayah P ropinsi K alimantan Timur y ang terletak pal ing selatan, tepatnya pada posisi 00 45' 18,37" ' 20,82" LS dan ' 14,5" '35,03" BT. Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara m di atas permukaan l aut. Di sebelah utara, K abupaten Paser berbatasan dengan Kabupaten Kutai B arat, di s ebelah T imur ber batasan den gan K abupaten P enajam P aser U tara da n Selat M akasar, s ebelah s elatan ber batasan dengan K abupaten K ota B aru, P ropinsi Kalimantan Selatan, serta di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan. PDAM KAB. PASER Gambar 3.14Peta Wilayah Kabupaten Paser Hal. III-63

93 D. Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser sampai saat ini sudah melayani 8 kecamatan. Adapun rincian dari cakupan pelayanan PDAM Tirta Kandilo dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.33Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser No KECAMATAN PELANGGAN PENDUDUK TERLAYANI PERSENTASE 1 Tanah Grogot ,36% 2 Pasir ,22% Belengkong 3 Long Kali ,86% 4 Long Ikis ,90% 5 Kuaro ,81% 6 Muara Komam ,14% 7 Batu Sopang ,05% 8 Batu Engau ,60% Jumlah ,42 % Ket: Asumsi penduduk terlayani 6 orang per pelanggan Jumlah air yang diproduksi setiap tahun selalu mengalami kenaikan begitu juga jumlah air yang dapat di distribusikan. S ecara kuantitatif jumlah ai r y ang terjual m engalami kenaikan setiap t ahunnya m eskipun s ecara per sentase jumlah ai r y ang t erjual mengalami sedikit penurunan pada t ahun 2009 dan 2010 di banding tahun A ir y ang terjual j uga mengalami kenaikan pada tahun 2011 dengan persentase air terjual mencapai 66,47 %. Kenaikan jumlah ai r terjual diperkirakan memiliki hubungan y ang erat dengan penu runan tingkat kebocoran. Tahun 2011 tercatat angka kebocoran sebesar 33,52 % mengalami penurunan di bandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 37 %. Data selengkapnya bisa di lihat di tabel berikut. Tabel 3.34PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN TERJUAL No URAIAN PRODUKSI (M3) DISTRIBUSI (M3) PENJUALAN (M3) % TERJUAL 62,97% 62,77% 62,87% 66,48% 5 % KEHILANGAN 37,02% 37,23% 37,135 33,52% Hal. III-64

94 Produksi (M3) Gambar 3.15Grafik Produksi Air E. Komposisi Jumlah dan Kelompok Pelanggan S/D Desember 2011 Pelanggan PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser sampai dengan Desember 2011 yang mendominasi adalah kelompok rumah tangga (dalam kelompok A1, A2, dan A 3) mencapai 95,60%, Niaga Menengah 3,36 %, Niaga Besar 0,20%, Industri 0,06%. Tabel 3.35Pelanggan PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser NO GOLONGANPELANGGAN JUMLAH SR PROSENTASE 1 Sosial Umum 21 0,17 % 2 Sosial Khusus 75 0,61% 3 Rumah Tangga A ,84 % 4 Rumah Tangga A ,70 % 5 Rumah Tangga A ,06 % 6 Niaga Menengah 415 3,36 % 7 Niaga Besar 25 0,20 % 8 Industri 8 0,06 % Total ,00 % Hal. III-65

95 Komposisi kelompok pelanggan secara lengkap dapat dilihat pada grafik berikut: KOMPOSISI KELOMPOK PELANGGAN Sosial Umum Sosial Khusus RT A1 RT A2 Gambar 3.16Diagram Komposisi Kelompok Pelanggan F. Tarif dan Kelompok Pelanggan Tarif PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser yang berlaku saat ini (2009) sesuai SK Bupati Paser Nomor 35 Tahun No. A. KELOMPOK I Tabel 3.36Tarif dan Kelompok Pelanggan Kelompok TARIF AIR (Rp./m3) Pelanggan Diatas 30 1 Sosial Umum Sosial Khusus B. KELOMPOK I I 1 Rumah Tangga A Rumah Tangga A C. KELOMPOK I I I 1 Rumah Tangga A Niaga Menengah D. KELOMPOK I V 1 Niaga Besar Industri Besar E. KELOMPOK V Terminal Air, Mobil Tangki 1 Pelabuhan Laut / Udara, HU Swasta 6000 Tangki PDAM ,- Tangki Swasta Hal. III-66

96 G. Kinerja PDAM Direksi dan s eluruh karyawan t erus ber upaya unt uk m enjadikan P DAM Tirta K andilo Kabupaten Paser lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Paser. Meskipun k inerja P DAM 2 t ahun terakhir m engalami penur unan dar i b aik menjadi c ukup, namun sesuai hasil audit kinerja hal tersebut terjadi bukan disebabkan faktor melemahnya tingkat pelayanan, melainkan dari aspek operasional akibat belum optimalnya penambahan dan pemanfaatan IPA Tepian Batang, serta beban penyusutan yang kian meningkat. Tabel 3.37Perkembangan Kinerja NO URAIAN Des Des Des Des Des Des Aspek Keuangan 27,75 24,00 24,00 24,00 22,50 27,00 2 Aspek Operasional 17,87 17,87 18,72 19,57 17,87 17,87 3 Aspek Administrasi 11,25 11,25 10,00 10,00 10,00 10,00 Nilai Total 56,87 53,12 52,72 53, Kriteria Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Gambar 3.17 Grafik Kinerja Struktur Organisasi Struktur Organisasi PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser berdasarkan SK Bupati Paser Nomor 6 Tahun 2002 tanggal 1 April Hal. III-67

97 BUPATI DEWAN PENGAWAS DIREKTUR KEPALA BIDANG ADM/KEUANGAN KEPALA BIDANG TEKNIK KASIE ADM UMUM KASIE PEMB. UMUM KASIE KAS PENAGIHAN KASIE PEMB. REKENING KASIE HUB.LANGGANAN KASIE PRODUKSI KASIE DISTRIBUSI KASIE PERENCANAAN KASIE PERAWATAN CABANG UNIT Gambar 3.18 Struktur Organisasi dan Dewan Pengawas PDAM Kabupaten Paser Hal. III-68

98 Pembentukan D ewan P engawas t elah di tetapkan ber dasarkan S K. B upati P aser N omor 690/KEP-370/2011. Tabel 3.38 Susunan Dewan Pengawas Dewan Pengawas Nama Unsur Ketua merangkap Sekretaris Kab. Drs. H. Helmy Lathyf, M. Si Pemerintah anggota Paser Sekretaris merangkap anggota H. Syahruddin Noor Masyarakat Pelanggan Anggota Drs.M.Jufri Kadir Masyarakat Organisasi Profesi Sumber Daya Manusia Sumberdaya manusia di PDAM Tirta K andilo Kabupaten P aser sebagian besar berpendidikan SLTA, S1, D3, SLTP dan selanjutnya sebagaimana berikut: Tabel 3.39Sumber Daya Manusia PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Jumlah Dalam er a t eknologi s ekarang, peni ngkatan S DM per lu di lakukan s egera m ungkin, P DAM Kabupaten P aser dal am hal i ni s udah m ulai m elakukan den gan m engadakan dan mengikutsertakan karyawan melalui jalur pendidikan baik formal maupun non formal. Status pegawai PDAM Tirta Kandilo Kab. Paser terdiri dari: Tabel 3.40Status Pegawai PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser DIR Tetap Kontrak Jumlah ASPEK TEKNIS Sumber Air Baku Eksisting Sumber u tama pa sokan ai r ba ku P DAM K abupaten Paser s aat i ni b erasal dar i S ungai Kandilo. Kondisi air tanah di Kabupaten Pasir pada umumnya terdiri atas: ATD ATS : asam : asam ATDL : asam Desa yang kondisi air tanahnya tidak baik pada umumnya adalah desa di kawasan pesisir yang berjumlah sebanyak 15 Desa sesuai hasil kajian. Hal. III-69

99 Di Kabupaten Pasir ada enam (6) daerah perkotaan yang kesulitan mendapatkan air baku dikarenakan kondisi air tanah dangkal dan air tanah sedangnya relatif baik tetapi debitnya tidak mencukupi, yaitu: IKK TanahGrogot, IKK Pasir Belengkong, IKK Batu Engau, IKK Long Kali, IKK Batu Kajang, IKK Muara Komam, dan empat (4) kawasan perkotaan yang kondisi air tanah dangkal dan air tanah sedangnya relatif tidak baik, yaitu: IKK Kuaro, IKK Long Ikis, IKK Muara Samu, IKK Tanjung Harapan. Pada wilayah pelayanan pedesaan, ada 17 desa yang kondisi um um ai r tanah dan gkal dan ai r sedangnya r elatif bai k da n 100 des a y ang kondisi umum air tanah dan air tanah sedangnya relatif tidak baik, yaitu memiliki rasa asam dan asin. Potensi air baku di Kabupaten Pasir untuk pengembangan SPAM selama 10 tahun kedepan pada um umnya c ukup t ersedia. S umber A ir ba ku u tama un tuk pr oduksi ai r ber sih ol eh PDAM Kandilo adalah air permukaan dari sungai yang terdapat di Kabupaten Paser kecuali untuk unit pelayanan Muara Koman yang hingga saat ini masih memanfaatkan air sumber. Sungai-sungai yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku meliputi: 1. Sungai K andilo unt uk P DAM U nit T anah Grogot, U nit P elayanan Paser B elengkong d i Sakuriman, dan Unit Pelayanan Batu Kajang 2. Sungai Muru untuk PDAM Unit Pelayanan Kuaro 3. Sungai Lombok untuk PDAM Unit Pelayanan Longikis 4. Sungai Takele untuk PDAM Unit Pelayanan Longkali 5. Sungai Kerang untuk PDAM Unit Pelayanan Kerang/Batu Engau 6. Adapun dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.41 Sumber Air Baku PDAM Kabupaten Paser Hal. III-70

100 Meskipun k etersediaan air bak u unt uk saat i ni m asih c ukup memadai dan m asih bi sa ditolerir untuk diolah menjadi air bersih, namun tidak menutup kemungkinan ketersediaan air baku baik kualitas maupun k uantitas di masa mendatang akan berkurang seiring, dengan habisnya hutan sebagai daerah resapan air. Hal ini telah terbukti k etika musim kemarau tahun 2004 dimana unit pelayanan Kuaro dan Muara Koman terpaksa berhenti beroperasi selama lebih kurang dua bulan, sementara di Unit Tanah Grogot, Sakuriman, Batu Kajang, Batu E ngau dan Lon gikis t erpaksa di lakukan peng urangan p roduksi k arena po mpa menggantung akibat kekurang air baku. Penurunan Kualitas dan kuantitas air baku yang mengkhawatirkan di atas, sejalan dengan terus kekurangan dan habi snya hutan sebagai daerah resapan air yang dieksploitasi untuk pembangunan sektor perkebunan, pertanian dan permukiman Air permukaan yang dapat dimanfaatkan adalah Sungai Kandilo, Sungai Seratai, Sungai Telake, M uara Lam bakan. Y ang m emerlukan up aya k husus unt uk ai r b aku ai r minumnya adalah 2 I KK Muara S amu dan IKK Tanjung Harapan dan 97 de sa y ang ada di kawasan pesisir. Gambar 3.19Instalasi Pengolahan Air Minum Unit Produksi dan Distribusi Sistem Pengolahan Air Minum di Kabupaten paser terdiri dari 8 IPA yang tersebar di Seluruh Kecamatan Kabupaten Paser. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Hal. III-71

101 No Tabel 3.42 Data Teknik Instalasi Pengolahan Air Bersih Kabupaten Pasir Lokasi IPA Kapasitas Terpasang Kapasitas Produksi Jumlah Pengolahan Kondisi IPA Jam Operasi 1. Tanah Grogot & Pasir Belengkong 200 L/ dtk 122,79 L/ dtk 5 unit 90% 24 jam 2. Kuaro 12,5 L/ dtk 11,51 L/ dtk 1 unit 50% 12 jam 3. Long Ikis 30 L/ dtk 24,08 L/ dtk 2 unit 100% 12 jam 4. Long Kali 10 L/ dtk 10 L/ dtk 2 unit 100% 12 jam 5. Batu Sopang 5 L/ dtk 5 L/ dtk 1 unit 50% 8 jam 6. Muara Komam mata air/ sumber/ 10 l/dtk 4,92 L/ dtk mata air/ sumber 50% 8 jam 7. Batu Engau 5 L/ dtk 5 L/ dtk 1 unit 75% 8 jam 8. Tanjung Harapan Samu Jumlah 342,50 L/dtk 223,44 L/dtk Sumber: Bagian Teknis PDAM Kabupaten Pasir, 2010 Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar skematik pelayanan air minum dibawah ini: Hal. III-72

102 Gambar 3.20Skemati Pelayanan IPA dengan Sumber S. Kandilo Hal. III-73

103 Gambar 3.21Skemati Pelayanan IPA PDAM Kabupaten Paser Hal. III-74

104 Sistem Jaringan transmisi dan distribusi di PDAM Kabupaten Paser dengan sistem pemompaan adapun d ata jaringan pe rpipaan PDAM K abupaten P aser dapat di lihat pada tabel Tabel 3.43Pipa Transmisi PDAM Kabupaten Paser Tabel 3.44Pipa Distribusi PDAM Paser Hal. III-75

105 Tabel 3.45Pipa Distribusi PDAM Paser (Lanjutan) Kuantitas ai r y ang di ditribusikan P DAM t elah m emenuhi kebutuhan r ata-rata pe rbulan per rumah tangga,sedangkan kontinuitas air yang didistribusikan oleh PDAM berkisar 13,42 jam perhari. Tidak tercapainya standar ini disebabkan kurangnya pasokan listrik oleh PLN dan tingginya biaya BBM jika menggunakangenset. Permasalahan I. UAir Baku 1. PDAM K abupaten P aser s eluruhnya m emanfaatkan ai r per mukaan d ari beber apa sungai yang ada di Kab. Paser yaitu sungai Kandilo, Sungai Telake, Sungai Lombok, Sungai Muru dan Sungai Kerang. 2. Kualitas dan Kuantitas Air baku terus menurun, sebagai akibat fenomena alam, perubahan lingkungan dan kerusakan hutan sebagai wilayah tangkapan air. - Pada saat musin kemarau kuaitas Air baku menyusut dan mengering - Tingkat kekeruhan meningkat antara 200 s/d diatas 1000 NTU Hal. III-76

106 II. UEnergi Listrik dari PLN 1. Kebutuhan E nergi Li strik y ang di perlukan : 1.489,2 K VA s ementara yang bar u mampu diberi oleh PLN sebesar : 758,2 KVA untuk 4 wilayah pelanggan, selebihnya 4 w ilayah masih menggunakan genset den gan r ata-rata k ebutuhan B BM Solar L/bulan 2. Daya Listrik PLN ini pun selalu dalam kondisi Byarpet dan pada jam-jam puncak diwajibkan keluar/menggunakan genset cadangan. III. UTingginya tingkat kebocoran 1. Kebocoran / NRW. PDAM Kab. Paser mencapai % disebabkan a. Kebocoran Teknis - Jaringan pipa yang sudah sangat tua, berusia lebih 20 tahun dari PVC & Asbes, - Letak jaringan masih berada dibadan jalan - Kegiatan pem bangunan pel ebaran jalan memiliki andi l y ang bes ar t erhadap kebocoran teknis b. Kebocoran Komersial - Water Meter yang banyak rusak - Pencurian air oleh pelanggan IV. UTarif belum Full Cost Recovery 1. Biaya Produksi Rata-rata Rp ,01,- 2. Harga Jual Rata-rata URp ,13,- Subsidi Pelanggan Rp ,58, Cakupan Pelayanan Adapun daerah pelayanan y ang ada di PDAM Kabupaten Paser terbagi menjadi 3 Zona adalah sebagai berikut : 1. Kecamatan Tanah grogot 2. Kecamatan Belengkong 3. Kecamatan Longikis 4. Kecamatan Longkali Hal. III-77

107 P 5. Kecamatan Batu Engau 6. Kecamatan Kuaro 7. Kecamatan Batu Sopang 8. Kecamatan Muara koman Gambar 3.22Peta Daerah Pelayanan PDAM Kabupaten Paser Jumlah penduduk y ang terlayani s ebanyak jiwa atau 34 % dari jumlah penduduk sebanyak jiwa. Sedangkan penduduk wilayah teknis yang terlayani sebayak jiwa atau 35,98 % dari jumlah penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak jiwa Pada periode tahun 2010 Produksi Air mp 3 3, Pdengan distribusi mp 3 dengan air terjual sebsar mp P, sedangkan kehilangan air ,70 atau sebesar 34% ASPEK KEUANGAN Ditinjau dari aspek keuangan untuk PDAM Kabupaten Paser, akan diuraikan pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan untuk tiga tahun terakhir dari tahun Laporan keuangan utama terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Hal. III-78

108 Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu, untuk PDAM Kabupaten Paser adalah satu tahun yang ber akhir pada 31 Desember.Neraca merupakan da ftar as et, kewajiban, dan e kuitas atau modal pada w aktu tertentu, unt uk P DAM Kabupaten P aser adal ah 31 D esember.laporan a rus k as adal ah ringkasan informasi tentang arus kas masuk dan keluar untuk suatu periode waktu tertentu, untuk PDAM Kabupaten Paser adalah satu tahun yang berakhir pada 31 Desember Laporan Laba Rugi Ditinjau dari aspek laporan laba rugi maka akan diuraikan mengenai pendapatan dan beban dalam m enghasilkan l aba at au rugi ber sih s elama s uatu per iode da ri t ahun 2008 s ampai dengan tahun Tabel di bawah ini menyajikan laporan laba rugi komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Berdasarkan tabel laporan laba rugi kompartif, untuk tahun PDAM Kabupaten Paser memiliki pertumbuhan tren yang negatif dengan kondisi mengalami kerugian. Dimulai dari t ahun 2008 y ang mengalami r ugi sebesar R p 2,952,483, dan R p 9,495,924, pada t ahun 2009 dengan tingkat kerugian menjadi sebesar %, untuk tahun 2010 PDAM mengalami rugi sebesar Rp 8,448,780, dengan tingkat kerugian y ang m enurun s ebesar %. J ika di perhatikan P DAM K abupaten P aser mengalami rugi s etiap t ahunnya.meningkatnya r ugi bersih i ni di sebabkan ol eh t erus meningkatnya bi aya l angsung us aha y ang s ignifikan tahun s ebesar R p 13,153,311, meningkat m enjadi Rp 17,117,074, di t ahun 20 09, t etapi r ugi bersih di t ahun 2010 m engecil di karenakan b iaya langsung us aha y ang m enurun m enjadi Rp 16,500,818, Hal. III-79

109 Tabel 3.46Laporan Laba Rugi Komparatif URAIAN TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) PENDAPATAN USAHA Penjualan Air 12,038,039, ,113,610, ,027,464, Pendapatan Non Air 1,145,621, ,307,415, ,445,350, Jumlah Pendapatan Usaha 13,183,660, ,421,026, ,472,814, BIAYA LANGSUNG USAHA Biaya Sumber Air 2,328,418, ,727,656, ,277,008, Biaya Pengolahan Air 7,472,737, ,091,678, ,371,642, Biaya Transmisi dan Distribusi 6,699,663, ,297,738, ,504,659, Jumlah Biaya Langsung Usaha 16,500,818, ,117,074, ,153,311, LABA/ (RUGI) KOTOR USAHA ( A-B ) (3,317,158,184.83) (4,696,048,145.00) (1,680,496,456.49) BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya Umum dan Administrasi 5,841,956, ,435,629, ,222,746, Jumlah Biaya Tidak Langsung 5,841,956, ,435,629, ,222,746, LABA/RUGI USAHA ( C-D ) (9,159,114,549.14) (10,131,677,472.56) (5,903,242,753.18) PENDAPATAN (BIAYA) DILUAR USAHA Pendapatan Lain-lain 711,096, ,132, ,951,727, Biaya Lain-lain 763, ,380, , Jumlah Pendapatan (Biaya) Diluar Usaha 710,333, ,752, ,950,759, LABA/ RUGI SEBELUM POS LUAR BIASA ( E+F ) (8,448,780,706.15) (9,495,924,679.63) (2,952,483,539.13) KEUNTUNGAN (KERUGIAN) LUAR BIASA - - Keuntungan Luar Biasa Kerugian Luar Biasa LABA/ (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (8,448,780,706.15) (9,495,924,679.63) (2,952,483,539.13) PAJAK PENGHASILAN - LABA (RUGI) BERSIH (8,448,780,706.15) (9,495,924,679.63) (2,952,483,539.13) Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Paser a. Pendapatan Pendapatan U saha pad a P erusahaan D aerah A ir Minum ( PDAM) Kabupaten P aser terdiri dari Pendapatan Penjualan Air dan Pendapatan Non Air seperti terlihat dalam tabel laporan laba rugi. Pendapatan penjualan air mengalami kenaikan setiap tahunnya dari tahun 2008 sebesar Rp 10,027,464, menjadi R p 11,113,610, un tuk tahun 2009 dan menjadi R p 12,038,039, untuk tahun 2010, sedangkan untuk pendapatan non air mengalami penurunan untuk t ahun 2008 sebesar Rp 1,445,350, menjadi R p 1,307,415, untuk t ahun 2009 dan m enjadi R p 1, 145,621, untuk t ahun Walaupun Hal. III-80

110 pendapatan usaha yang meningkat dari tahun ke tahun namun masih belum bisa menutupi tingginya biaya langsung usaha. b. Biaya Langsung Usaha Sebaliknya unt uk Biaya langsung us aha ber fluktuasi setiap t ahunnya. P ada t ahun 2008 biaya langsung usaha sebesar Rp 13,153,311, menjadi Rp 17,117,074, untuk tahun 2009 dan menjadi Rp 16,500,818, untuk tahun Kenaikan biaya langsung usaha i ni di sebabkan k arena meningkatnya biaya tranmisi dan di stribusi sebesar Rp 3,793,079, dari tahun 2008 ke t ahun 2009 dan turun s ebasar R p 1,598,075, dari t ahun 2009 ke t ahun K emudian untuk biaya pen golahan ai r turun sebesar R p 279,964, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan naik sebesar Rp 381,058, untuk tahun 2009 ke tahun Y ang t erakhir untukbiaya s umber a ir naiksebesar R p 450,648, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebesar Rp 600,761, dari tahun 2009 ke tahun Tingginya biaya usaha langsung ini menyebabkan PDAM Kabupaten Paser mengalami kerugian. c. Biaya Umum dan Administrasi Penurunan biaya umum dan adm inistrasi sebesar Rp 1,212,883, dari tahun 2008 k e tahun Untuk tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp 406,327, namun tidak sebesar kenaikan di tahun 2008 ke tahun Neraca Ditinjau dari aspek neraca maka akan diuraikan menganai posisi keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas atau modal per 31 Desember 2008, 2009, dan Tabel di baw ah i ni m enyajikan ne raca komparatif un tuk tahun y ang s udah diaudit. Berdasarkan t abel neraca k omparatif, untuk t ahun P DAM Kabupaten P aser memiliki n ilai a ktiva y ang terus menurun. U ntuk tahun 2008 ke tahun 2009 m engalami penurunan sebesar Rp 6,554,133,786.38, sedangkan untuk tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan sebesar R p 6,094,815, Tidak seperti aktiva, kewajiban memiliki nilai yang terus meningkat. Untuk tahun 2008 k e tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar R p 389,777,679.04, s edangkan un tuk tahun 2009 ke t ahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 1,013,999, Untuk ekuitas atau modal, PDAM Kabupaten Paser mengalami penurunan setiap tahunnya. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami Hal. III-81

111 penurunan sebesar R p 6,943,911, dan s ebesar R p 7,108,814, untuk t ahun 2009 ke tahun Hal. III-82

112 Tabel 3.47Neraca KomparatifPer 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN Tahun 2010 tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 URAIAN Rp Rp Rp Rp Rp Rp AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR Kas dan Bank 13,863,721, ,991,795, ,663,080, Hutang Usaha 428,000, ,618, ,020, Piutang Usaha 2,643,042, ,416,694, ,035,600, Hutang Non Usaha 9,348, ,844, ,983, Piutang Ragu-ragu ,269, Hutang Lain-lain 176,455, ,300, ,405, Penyisihan Piutang Usaha (78,368,045.50) (78,368,045.50) (78,368,045.50) Titipan Retribusi Sampah , ,297, Persediaan Bahan Kimia 398,451, ,737, ,592, Jumlah Kewajiban Lancar 613,804, ,780, ,032,706, Persediaan Bahan Operasi Lain-BBM 85,966, ,676, ,903, Jumlah Aktiva Lancar 16,912,813, ,900,535, ,498,078, AKTIVA TETAP KEWAJIBAN LAIN-LAIN Nilai Perolehan 106,585,636, ,400,472, ,220,356, Uang Jaminan Langganan 935,129, ,584, ,195, Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (46,929,777,298.71) (37,222,244,560.68) (25,439,981,686.81) Dana Meter 4,237,197, ,413,767, ,773,452, Jumlah Aktiva Tetap 59,655,859, ,178,227, ,780,374, Jumlah Kewajiban Lain-lain 5,172,327, ,196,351, ,349,647, Jumlah Kewajiban 5,786,131, ,772,132, ,382,354, AKTIVA LAIN-LAIN Bahan Instalasi 254,026, ,993, ,811, MODAL DAN HIBAH Jaminan Tetap 17,329, ,329, ,329, Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya 104,080,403, ,080,403, ,903,389, Beban Ditangguhkan 870,518, ,538,796, ,159,059, Kekayaan Pemda Yang Dipisahkan 3,795,000, ,550,000, ,177,013, Aktiva Dalam Penyelesaian 2,414,118, ,414,118, ,978, Modal Hibah 1,584,380, ,584,380, ,584,380, Aktiva Tetap yang Tidak Berfungsi 202,124, ,124, ,124, Laba Ditahan (Akumulasi Kerugian) (26,628,018,456.24) (17,227,060,218.41) (14,276,589,893.49) Akumulasi Penyst. AT yg Tdk Berfungsi (157,676,022.51) (153,195,984.29) (148,692,612.24) Laba (Rugi) Tahun Berjalan (8,448,780,706.16) (9,495,924,679.63) (2,952,483,539.13) Jumlah Aktiva Lain-lain 3,600,442, ,185,167, ,539,611, Jumlah Modal dan Hibah 74,382,984, ,491,799, ,435,710, JUMLAH AKTIVA 80,169,116, ,263,931, ,818,065, JUMLAH PASIVA 80,169,116, ,263,931, ,818,065, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Paser Hal. III-83

113 a. Aktiva Struktur aktiva untuk PDAM Kota Payakumbuh secara garis besar terbagi atas aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Untuk a ktiva l ancar P DAM Kabupaten P aser memiliki ni lai y ang t erus m eningkat. P ada tahun 2008 nilai aktiva lancar sebesar Rp 13,498,078, menjadi Rp 14,900,535, di t ahun 2009 at au mengalami kenaikan s ebesar 10.39%, s edangkan untuk t ahun sebesar R p 16,912,813, atau m engalami k enaikan s ebesar 13.50% dibandingkan dengan tahun Terjadinya peningkatan di tahun 2009 dan 2010 disebabkan oleh saldo kas dan bank masing-masing menjadi Rp 1,328,714, dan Rp 1,871,926, Untuk aktiva tetap PDAM Kabupaten Paser memiliki nilai yang terus menurun dari tahun ke tahunnya.nilai ak tiva t etap pada t ahun 2008 s ebesar R p 76,780,374, menjadi Rp 67,178,227, di tahun 2009 at au mengalami penurunan sebesar 12.51% dan menjadi Rp 59,655,859, di tahun 2010 atau mengalami penurunan sebesar 11.20%. Yang terakhir adalah aktiva lain-lain yang nilainya berfluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2008 ni lainya s ebesar R p 2, 539,611, menjadi R p 4,185,167, di t ahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 64.80% dan menjadi Rp 3,600,442, di tahun 2010 atau mengalami penurunan sebesar 13.97%. b. Kewajiban Struktur kewajiban untuk PDAM Kabupaten Paser secara garis besar terbagi atas kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar), kewajiban jangka panjang, dan kewajiban lain-laian. Untuk kewajiban lancar PDAM Kabupaten Paser memiliki niai yang berfluktuasi. Pada tahun 2008 nilai kewajiban lancar sebesar Rp 1,032,706, menjadi Rp 575,780, di tahun 2009 atau mengalami penurunan sebesar 44.25% dan menjadi Rp 613,804, di tahun 2010 at au mengalami kenaikan sebesar 6.60%. Terjadinya penurunan di tahun 2009 dikarenakan hutang usaha, sedangnkan kenaikan di tahun 2010 dikarenakan bertambahnya kembali hutang usaha. Yang t erakhir adalah k ewajiban lain-lain y ang mengalami kenaikan da ri R p 3,349,647, di t ahun 2008 m enjadi R p 4, 196,351, di t ahun 2009 at au mengalami kenaikan sebesar 25.28% dan menjadi Rp 5,172,327, di tahun 2010 atau mengalami penurunan sebesar 23.26%. Hal. III-84

114 c. Ekuitas atau Modal Untuk ekuitas atau modal PDAM Kabupaten Paser memiliki tren pertumbuhan yang negatif seiring dengan kerugian yang di dapat dari tahun Untuk tahun 2008 besarnya ekuitas adal ah R p 88,435,710, menjadi R p 81,491,799, di t ahun 2009 at au mengalami penurunan sebesar 7.85% dan menjadi Rp 74,382,984, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar -8.72%. Penurunan ekuitas PDAM Kabupaten P aser d ikarenakan ol eh a kumulasi k erugian y ang ditambah dengan rugi bersih dari tahun ke tahun Laporan Arus Kas Laporan ar us kas adal ah r ingkasan i nformasi t entang ar us kas m asuk dan keluar un tuk suatu per iode w aktu t ertentu, un tuk P DAM Kabupaten P aser adalah s atu t ahun y ang berakhir pada tahun 31 Desember.Laporan Arus Kas terdiri dari tiga komponen yaitu Arus Kas dar i A ktifitas O perasi, A rus K as dar i A ktifitas I nvestasi dan A rus K as dar i A ktifitas Pendanaan/Keuangan. Tabel di bawah ini menyajikan laporan arus kas komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Hal. III-85

115 Tabel 3.48Laporan Arus Kas Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan Kas dari Pelanggan 14,241,963, ,222,692, ,043,848, Pembayaran Kas ke Pemasok dan Karyawan 12,375,623, (13,288,174,259.00) (9,683,151,107.00) Kas dari Hasil Operasi ( a+b ) 1,866,339, (65,481,434.00) 2,360,697, Pembayaran Uang Muka Kerja Pengembalian Uang Muka Kerja Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 1,866,339, (65,481,434.00) 2,360,697, Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan Bunga 564,271, ,892, ,733, Pembelian Aktiva (1,803,684,850.00) (1,674,696,170.00) (2,357,312,364.48) Arus Kas Bersih dar Aktivitas Investasi (1,239,413,427.01) (1,155,804,099.07) (2,069,579,218.43) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Subsidi Pemda Paser untuk Operasional PDAM 1,245,000, ,525,000, ,525,000, Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 1,245,000, ,525,000, ,525,000, Kenaikan / (Penurunan) Kas Akhir Periode 1,871,926, ,328,714, ,816,118, Kas/Setara Kas Awal Periode 11,991,795, ,663,080, ,846,962, Kas/Setara Kas Akhir Periode 13,863,721, ,991,795, ,663,080, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Paser Apabila di lihat dar i t abel l aporan ar us kas, maka ar us kas ber sih s etiap t ahun m engalami fluktuasi. A rus kas be rsih t ahun 2008 s urplus s ebesar R p 2,816,118,431.57, te tapi memasuki t ahun 2009 tetap surplus na mun t erjadi penur unan menjadi sebesar R p 1,328,714, dan tahun 2010 surplus menjadi Rp 1,871,926, Apabila dilihat berdasarkan setiap aktivitasnya maka untuk aktifitas operasional, tahun 2008 mengalami surplus Rp 2,360,697, dan tahun 2009 mengalamidefisit arus kas menjadi Rp(65,481,434.00) kemudian t ahun 2010 m eningkat l agi m enjadi R p 1,866,339, Untuk ar us kas dar i a ktivitas i nvestasi, pada t ahun 2008 m engalami de fisit s ebesar R p (2,069,579,218.43).Untuk tahun 2009 de fisitnya turun menjadi R p (1,155,804,099.07) dan tahun 2010 defisitnya naik menjadi Rp (1,239,413,427.01). Hal. III-86

116 Untuk ar us k as dar i ak tifitas pendanaan, pada t ahun 2008 surplus Rp 2,525,000, kemudian pada t ahun 2009 surplus Rp 2,525,000, dan tahun 2010 terjadi penuruna surplus menjadi Rp 1,245,000, di karenakan be rkurangnya subsidi P emda P aser untuk Operasional PDAM Rasio Keuangan Setelah di lakukan pe mbahasan t erhadap l aporan k euangan y ang t erdiri dar i l aporan l aba rugi, neraca, dan l aporan arus kas yang dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui laporan PDAM mengenai k egiatan-kegiatan y ang s udah di lakukan dan u ntuk mengetahui bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos dalam laporan keuangan PDAM Kabupaten P aser. S elanjutanya ak an di lakukan pe mbahasan mengenai r asio-rasio keuangan yang di susun deng an m enggabung-gabungkan an gka-angka di dal am at au antara laporan laba rugi dan neraca. Rasio m erupakan al at uk ur y ang di gunakan per usahaan unt uk m engenalisis l aporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat m enjelaskan dan memberikan gambaran tentang bai k at au bur uknya k eadaan at au posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.pada dasarnya analisis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja PDAM Kabupaten Paser bisa dikelompokkan ke dal am e mpat m acam kategori y ang terdiri dar i rasio l ikuiditas, r asio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. a. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.dalam pembahasan untuk PDAM Kabupaten Paser yang digunakan dari rasio ini adalah rasio lancar (current ratio), acid test ratio, dan cash ratio.untuk mengetahui mengenai rasio likuiditas untuk PDAM Kabupaten Paser dapat dilihat pada tabel rasio likuiditas. Hal. III-87

117 Tabel 3.49Rasio Likuiditas PDAM Kabupaten Paser Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Current Ratio (a/b) % Perubahan 6.47% 97.99% a. Aktiva Lancar 16, 912,813, ,900,535, , 498,078, b. Hutang Lancar 613, 804, , 780, , 032,706, Acid Test Ratio (a+b+c)/d % Perubahan 7.54% % a. Kas dan B ank 13, 863,721, ,991,795, , 663,080, b. Deposito c. Piutang (Bersih) 2, 564,674, , 338,326, , 032,501, d. Hutang Lancar 613, 804, , 780, , 032,706, Cash Ratio (a/b) % Perubahan 8.45% % a. Kas dan B ank 13, 863,721, ,991,795, , 663,080, b. Hutang Lancar 613, 804, , 780, , 032,706, ) Current Ratio Current Ratio atau rasio l ancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hu tang jangka pende knya dengan m enggunakan aktiva l ancarnya (aktiva yang a kan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Besarnya rasio lancar untuk PDAM Kabupaten Paser pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 13.07, 25.88, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp aktiva lancar, ini berarti pada tahun 2008 PDAM Kabupaten Paser menunjukkan risiko likuiditas yang rendah. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar di jamin ol eh R p aktiva l ancar, j ika di bandingkan den gan t ahun 2008 m aka terjadi kenaikan sebesar 97.99% k arena adanya penurunan hutang l ancar. D i tahun 2010 berarti setiap R p 1 hutang lancar dijamin oleh Rp aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi k enaikan sebesar 6.47% yang disebabkan peningkatan aktiva lancar tetapi diimbangi dengan peningkatan hutang lancar yang dimiliki PDAM Kabupaten P aser. S ecara um um berdasarkan rasio l ancar P DAM Kabupaten P aser untuk tahun m enggambarkan kondisi y ang bai k, na mun r asio l ancar y ang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas PDAM. Hal. III-88

118 2) Acid Test Ratio Acid test ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari k omponen a ktiva l ancar y ang l ebih l ikuid s eperti kas dan ban k, pi utang ( bersih), dan deposito. Besarnya acid test ratio untuk PDAM Kabupaten Paser pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah , , dan U ntuk t ahun 2008 ber arti s etiap R p 1 hut ang l ancar dijamin oleh Rp aktiva lancar, ini berarti pada tahun 2008 PDAM Kabupaten Paser menunjukkan risiko likuiditas yang rendah. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar di jamin ol eh R p aktiva l ancar, j ika di bandingkan den gan t ahun 2008 maka terjadi kenaikan sebesar % karena adanya penurunan hutang lancar. Di tahun 2010 berarti setiap R p 1 hutang lancar dijamin oleh Rp aktiva lancar, jika dibandingkan dengan t ahun 2009 maka t erjadi k enaikan sebesar 7.54% yang disebabkan k enaikan k as dan ban k tetapi di imbangi den gan peni ngkatan hu tang l ancar. S ecara u mum berdasarkanacid test ratio PDAM Kabupaten P aser untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik. 3) Cash Ratio Cash ratio atau r asio kas m erupakan per bandingan an tara kas dan b ank den gan hut ang lancarnya yang menunjukkan berapa besar kas dan bank mampu menutupi hutang lancarnya. Besarnya rasio kas untuk PDAM Kabupaten Paser pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 10.33, 20.83, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar hanya dijamin oleh R p kas dan bank, i ni ber arti pad a t ahun 2008 P DAM Kabupaten P aser menunjukkan risiko likuiditas yang rendah. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar di jamin ol eh R p kas dan ban k, jika di bandingkan dengan t ahun 2008 m aka terjadi kenaikan sebesar %. Di tahun 2010 berarti setiap Rp 1 hut ang lancar dijamin oleh R p 22.59kas dan b ank, j ika di bandingkan dengan t ahun 2009 maka t erjadi kenaikan sebesar 8.45%. Secara umum berdasarkancash ratio PDAM Kabupaten Paser untuk tahun menggambarkan kondisi yang kurang baik. b. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.dalam pembahasan untuk PDAM Kabupaten Paser yang digunakan dari rasio ini adalah rata-rata umur piutang dan perputaran aktiva tetap.untuk mengetahui mengenai rasio aktivitas untuk PDAM Kabupaten Paser dapat dilihat pada tabel rasio aktivitas. Hal. III-89

119 Tabel 3.50Rasio Aktivitas PDAM Kabupaten Paser Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rata-rata Umur Piutang (a/(b/365)) % Perubahan 3.04% 9.66% a. Piutang Usaha 2, 643,042, , 416,694, , 035,600, b. Penjualan 13, 183,660, ,421,026, , 472,814, Perputaran Aktiva Tetap (a/b) % Perubahan 19.52% 23.74% a. Penjualan 13, 183,660, ,421,026, , 472,814, b. Aktiva Tetap 59, 655,859, ,178,227, , 780,374, ) Rata-rata Umur Piutang Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata um ur piutang untuk PDAM Kabupaten Paser pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 64.76, 71.02, dan hari.untuk tahun 2008 berarti diperlukan waktu selam hari dari piutang untuk menjadi kas. Untuk tahun 2009 berarti diperlukan waktu selam hari dar i pi utang unt uk m enjadi kas, jika di bandingkan deng an t ahun 2008 m aka t erjadi peningkatan sebesar 9.66%. Di tahun 2010 berarti diperlukan waktu selam hari dari piutang untuk menjadi kas, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar 3.04%. Secara umum berdasarkan rata-rata umur piutang PDAM Kabupaten Paser untuk tahun menggambarkan kondisi yang kurang baik karena adanya kecenderungn semakin lamanya perubahan piutang menjadi kas. 2) Perputaran Aktiva Tetap Dengan rasio ini maka dapat diukur sejauh mana kemampua PDAM menghasilkan penjualan ber dasarka aktiva t etap y ang di miliki ol eh P DAM.Rasio i ni m emperlihatkan efektivitas P DAM m enggunakan a ktiva t etapnya.semakin t inggi r asio i ni ber arti s emakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aktiva t etap untuk PDAM Kabupaten Paser pada t ahun 2008, 2009, dan adalah 0.15, 0.18, dan Untuk t ahun 2008 berarti P DAM m enggunakan a ktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 0.15 kali dalam setahun. Untuk tahun 2009 berarti per usahaan m enggunakan a ktiva t etapnya unt uk m enghasilkan penjualan s ebesar Hal. III-90

120 0.18 k ali dal am s etahun, j ika di bandingkan de ngan t ahun m aka t erjadi penur unan sebesar 23.74%. D i t ahun 2010 ber arti per usahaan m enggunakan a ktiva t etapnya unt uk menghasilkan penjualan sebesar 0.22 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar 19.52%. Secara umum berdasarkan perputaran aktiva tetap P DAM Kabupaten P aser untuk t ahun m enggambarkan k ondisi yang kurang baik walaupun memiliki tren yang naik dari tahun ke tahunnya dikarenakan rendahya perputaran aktiva yang menandakan kurangefektifnya penggunaan aktiva tetapnya. c. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pan jangnya. D alam pe mbahasan un tuk PDAM Kabupaten P aser yang di gunakan dari rasio ini adalah rasio total hutang terhadap total asset dan r asio total hutang terhadap total m odal. Untuk mengetahui m engenai r asio s olvabilitas unt uk PDAM Kabupaten Paser dapat dilihat pada tabel rasio solvabilitas. Tabel 3.51Rasio Solvabilitas PDAM Kabupaten Paser Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset (a/b) % Perubahan 30.47% 17.17% a. Total Hutang 5, 786,131, , 772,132, , 382,354, b. Total Aset 80, 169,116, ,263,931, , 818,065, Rasio Total Hutang terhadap Total Modal (a/b) % Perubahan 32.84% 18.17% a. Total Hutang 5, 786,131, , 772,132, , 382,354, b. Total Modal 74, 382,984, ,491,799, , 435,710, ) Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan m enggunakan leverage keuangan y ang t inggi. R isiko perusahaan deng an financial keuangan yang tinggi akan semakin tinggi pula. Rasio i ni unt uk P DAM Kabupaten P aser pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adal ah 0.05, 0.06, dan 0.07.Untuk t ahun 2008 ber arti s etiap R p 0.05 hutang P DAM dijamin ol eh R p 1 aset PDAM. Untuk tahun 2009 ber arti setiap Rp 0.06 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et PDAM, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi kenaikan sebesar 17.17%. Di tahun 2010 s etiap Rp 0.07 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et PDAM, jika dibandingkan dengan t ahun 2009 m aka t erjadi kenaikan s ebesar 30.47%. Secara u mum ber dasarkan Hal. III-91

121 rasio ini maka PDAM Kabupaten Paser untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik walaupun adanya kenaikan rasio ini dari tahun ke tahun. 2) Rasio Total Hutang Terhadap Modal Rasio i ni m erupakan i ndikator s truktur m odal dan risiko f inansial, y ang merupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Bertambah besarnya rasio ini maka suatu PDAM menunjukkan risiko distribusi laba usaha PDAM akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban perusahaan. Rasio in i untu PDAM Kabupaten Paser pada t ahun 2008, 2009, dan adalah , , dan U ntuk t ahun 2008 b erarti k reditur m enyediakan R p pendanaan untuk setiap Rp 1 yang disediakan oleh pemilik modal. Untuk tahun 2009 berarti kreditur menyediakan Rp pendanaan untuk setiap Rp 1 yang disediakan oleh pemilik m odal, jika di bandingkan den gan t ahun 2008 m aka t erjadi k enaikan s ebesar 18.17%. D i t ahun 2010 berarti k reditur menyediakan R p pendanaan unt uk s etiap Rp 1 y ang di sediakan oleh pem ilik m odal, jika di bandingkan den gan t ahun 2009 m aka terjadi k enaikan sebesar 32.84%. Secara umum berdasarkan rasio ini maka PDAM Kabupaten Paser untuk tahun mengambarkan kondisi yang baik walaupun memiliki tren y ang t erus m eningkat da ri t ahun ke t ahun karena ni lainya pendanaan y ang disediakan oleh pemilik modal. d. Rasio Profitabilitas Rasio ini m engukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, as set, dan modal s aham t ertentu.dalam pem bahasan un tuk PDAM Kabupaten Paser yang di gunakan dar i r asio i ni adal ah profit margin dan ROA.Untuk m engetahui mengenai r asio pr ofitabilitas unt uk P DAM Kabupaten P aser dapat di lihat pada t abel r asio profitabilitas. Hal. III-92

122 Tabel 3.52Rasio Profitabilitas PDAM Kabupaten Paser Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Profit Margin (a/b) % % % % Perubahan % % a. Laba Bersih ( 8,448,780,706.15) (9,495,924,679.63) ( 2,952,483,539.13) b. Penjualan 13, 183,660, ,421,026, , 472,814, ROA (a/b) % % -3.18% % Perubahan -4.26% % a. Laba Bersih ( 8,448,780,706.15) (9,495,924,679.63) ( 2,952,483,539.13) b. Total Aset 80, 169,116, ,263,931, , 818,065, ) Profit Margin Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada t ingkat pen jualan t ertentu.profit margin yang t inggi m enandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, sebaliknya profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau bi aya y ang t erlalu tinggi un tuk tingkat pen jualan y ang t ertentu, a tau k ombinasi dar i kedua hal tersebut. Profit margin untuk PDAM Kabupaten Paser pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah %, %, dan %.Untuk tahun ber arti P DAM m englami kerugian pad a tingkat penj ualan tertentu adal ah s ebesar %. unt uk t ahun ber arti P DAM mengalami kerugian pada t ingkat pen jualan t ertentu adal ah s ebesar %, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi kenaikan sebesar %. Di tahun 2010 besarnya profit margin adalah %, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan sebesar %. Secara umum berdasarkan profit margin PDAM Kabupaten Paser untuk tahun menggambarkan kondisi yang tidak baik karena nilai negatif dari profit margin. 2) ROA Rasio in i m engukur kemampuan per usahaan m enghasilkan l aba ber sih deng an menggunakan t otal as et ( kekayaan) y ang di miliki.rasio y ang t inggi m enunjukkan e fisiensi manajemen asset yang berarti efisiensi manajemen. ROA u ntuk PD AM Kabupaten P aser pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah -3.18%, %, dan %. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 maka dapat dilihat terjadi kenaikan sebesar % dan mengalami penurunan sebesar -4.26% di tahun Secara umum Hal. III-93

123 P mp mp mp mp ROA PDAM Kabupaten Paser untuk tahun menggambarkan kondisi yang tidak baik karena memiliki nilai yang negatif dari tahun ke tahun Tarif dan Volume Salah s atu pe rsyaratan y ang ha rus di penuhi oleh P DAM dal am m engajukan p roposal pinjaman pengembangan SPAM dengan skema jaminan dan subsidi bunga oleh pemerintahberdasarkan Permen PU No. 21 Tahun 2009 s alah satunya adalah tarif full cost recovery (tarif FCR). Adapun gambaran umum mengenai tarif dan volume air untuk PDAM Kabupaten Paser untuk tahun dapat dilihat pada tabel Tabel 3.53Tarif dan Volume Air PDAM Kabupaten Paser Tahun Keterangan Tahun Volume Air Terjual mp mp mp mp Pendpatan Air Rp Rp Rp Rp Volume Air Produksi , P/ mp 3 3 P/ mp 3 3 P/ mp 3 3 P/ ,8 mp Jumlah Biaya Rp Rp Rp Rp , ,23 3 Tarif Air Terjual/mP 3 Harga Pokok Air/mP Keuntungan 3 (Kerugian)/mP air terjual 3 Rp 3.291,13/mP 3 Rp 4.381,37/mP 3 Rp 3.353,21/mP 3 Rp 5.751,24/mP 3 Rp 3.302,52/mP 3 Rp 4.851,48/mP 3 Rp 3.378,93/mP Rp 4.259, (Rp 1.090,24/mP P) (Rp 2.398,03/mP P) (Rp 1,548,96/mP P) (Rp 880,56/mP P) Sumber: Laporan Hasil Audit Kinerja BPKP PADAM Kabupaten Paser Tahun Berdasarkan tabel 3.53 dapat disimpulkan bahwa tarif air terjual lebih rendah dibandingkan harga pokok air untuk tahun atau belum dapat menutupi biaya secara penuh (full cost recovery). U ntuk t ahun pendapatan bel um dapat m enutupibiaya s ecara penuh k arena bi aya pr oduksi y ang c ukup t inggi nam un t idak di ikuti deng an kebijakan penyesuaian t arif,sehingga PD AM Kabupaten Pasermengalami k erugian setiap t ahunnya (lihat tabel 3.53) PROFIL PDAM KABUPATEN CILACAP UMUM Kabupaten Cilacap mempunyai luas wilayah ,84 Ha.Secara Administratif Kabupaten Cilacap terbagi atas 24 Kecamatan dan 284 Kelurahan dan Desa.Sedangkan jumlah penduduk K abupaten C ilacap t ahun 2011 di perkirakan s ebanyak j iwa. J umlah Hal. III-94

124 tersebut berdasarkan pr oyeksi penduduk tahun 2007 deng an l aju pe rtumbuhan pendud uk sebesar 0,4% per tahun Struktur Organisasi Strukturorganisasidanuraiantugas PDAM kabupatencilacapditetapkanberdasarkanperaturan Daerah K abupatencilacapnomor: 12 Tahun 2004 t entang Perusahaan D aerah A ir MinumKabupatenCilacap. Susunanbadanpengawas P DAM K abupatencilacapuntukperiode 2009 s /d 2012 ditetapkanberdasarkankeputusanbupaticilacapnomor: 821./327/05/2009 t anggal 31 J uli 2009 tentang Pengangkatan Badan Pengawas Perusahaan Daerah Air MinumKabupatenCilacap, dengan susunansebagaiberikut: Tabel 3.54 Susunan Badan Pengawas PDAM Kabupaten Cilacap No Nama Kedudukan Unsur 1. Ir. A. Pri Leo Triasto Ketua/Anggota Pejabat Daerah 2. H. B ambang T, S.Sos, Sekertaris/Anggota Akademisi MM 3. Sumarsono, SA, SH Anggota Konsumen Susunan Badan Pengawas PDAM t ersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri DalamNegerinomor 2 tahun 2007 t entang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum.Susunan Direksi PDAM KabupatenCilacapdalamtahun 2010 sebagaiberikut: Tabel 3.55 Susunan Direksi PDAM Kabupaten Cilacap No Jabatan Nama KeputusanBupatiCilacap 1. Pjs. DirekturUtama Djumadi, SE, MM No.821.2/516/05/ DirekturBidangTeknik Ir. BambangRiyadi, MM No.821.2/304/04/ DirekturUmum Djumadi, SE, MM No.821.2/304/04/2007 Kemudiandiperbaruidengansusunansebagaiberikut: Tabel 3.56Susunan Direksi Baru PDAM Kabupaten Cilacap No Jabatan Nama KeputusanBupatiCilacap 1. DirekturUtama Ir. B ambangriyadi, S E, MM No.821.2/229/05/ DirekturBidangTeknik BambangYulianto, ST No.821.2/05/ DirekturUmum Djumadi, SE, MM No.821.2/304/04/ Sumber Daya Manusia Jumlah personalia perusahaan per 31 Desember 2010 sebanyak 222 orang atau berkurang sebanyak 1 or ang di bandingkan dengan jumlah pegawai per 31 D esember 2009 dan menurut statusnya terinci sebagai berikut: Hal. III-95

125 Tabel 3.57Susunan Pegawai PDAM Kabupaten Cilacap No Uraian Tahun 2010 Tahun 2009 Bertambah/(Berkurang) Direksi PegawaiTetap PegawaiTidakTetap 3 orang 212 orang 7 orang 2 orang 214 orang 7 orang 1 orang (2 orang) - Jumlah 222 orang 223 orang (1 orang) ASPEK TEKNIS Sumber Air Baku Eksisting Sumber ai r bak u y ang digunakan untuk m elayani pel anggan PDAM K abupaten C ilacap berasal dari air permukaan (Sungai Serayu dan Sungai Citanduy) dan mata air. Rincian sumber air tersebut seperti disampaikan pada tabel berikut: Tabel 3.58Tabel Sumber Air Baku, Kapasitas Produksi, Jam Operasi dan Sistem Pengaliran SPAM - PDAM Kabupaten Cilacap No. Sub Sistem Instalasi Sumber Air Kapasitas (l/dtk) Waktu (jam/hari) Terpasang Produksi Operasi Distribusi Sistem Pengaliran 1 Sub Sistem I (Kesugihan) IPA Lengkap S.Serayu Pompa & Gravitasi 2 Sub Sistem II (Maos) IPA Lengkap S.Serayu 80 23, Pompa & Gravitasi 3 Sub Sistem III (Sidareja) IPA Lengkap S.Citanduy 80 55, Pompa & Gravitasi 4 Sub Sistem IV (Majenang) IPA Lengkap & S.Cijalu & Pompa & Gravitasi Broncaptering M.A. Pamijahan Jumlah , Unit Produksi Dan Distribusi Dari s eluruh s istem y ang ada s aat i ni, j umlah k apasitas terpasang adalah 575 l/detik, sedangkan jumlah kapasitas produksi kurang lebih sebesar 466 l/detik Cakupan Pelayanan Pelayanan air minum di Kabupaten Cilacap dilayani dengan 4 (empat) sub sistem dengan 1 (satu) Kantor Pusat, 6 (enam) Kantor Cabang dan 1 (satu) UPT. Daerah Pelayanan untuk masing-masing sub sistem seperti disajikan pada tabel berikut : Hal. III-96

126 Tabel 3.59Wilayah Pelayanan PDAM Kabupaten Cilacap No. Sub Sistem Kantor Pelayanan Daerah Terlayani 1 Kesugihan Cilacap/Pusat Cilacap Kota (Kec.Cilacap Utara, Kec.Cilacap Tengah dan Kec.Cilacap Selatan) Cabang Kesugihan Kec.Kesugihan Cabang Jeruklegi Kec.Jeruklegi 2 Maos Cabang Maos Kec.Sampang dan Kec.Maos Cabang Kroya Kec.Kroya dan Kec.Adipala UPT Nusawungu Kec.Nusawungu 3 Majenang Cabang majenang Kec.Majenang, Kec.Cimanggu dan Kec.Wanareja (rencana) 4 Sidareja Cabang Sidareja Kec.Cipari, Kec.Sidareja, Kec.Kedungreja, Kec.Patimuan, Kec.Gandrungmangu, Kec.Bantarsari, Kec.Kawunganten, Kec.Kampung Laut (rencana) Cakupan pelayanan air minum perpipaan di Kabupaten Cilacap s.d 2010 mencapai 25,72% terhadap pen duduk ad ministrasi K abupaten C ilacap, at au 64, 69% terhadap pendudu k perkotaan dan 19, 76% untuk wilayah per desaan. Wilayah t erlayani ai r m inum meliputi 19 kecamatan dari 24 kecamatan yang ada. Jumlah pel anggan dar i masing-masing kantor p elayanan s eperti disampaikan pada t abel berikut. Tabel 3.60Jumlah Pelanggan dan Rata-rata Konsumsi Air per Bulan No. Kantor Pelayanan Jumlah Pelanggan Air Terjual Rata2 Konsumsi Air (SL) (M3) (M3/Bulan/SL) 1 Cilacap/Pusat Cabang Maos Cabang Kroya Unit Nusawungu Cabang Majenang & Cimanggu Cabang Sidareja Cabang Jeruklegi Cabang Kesugihan Jumlah Data Maret 2011 Sedangkan daerah pelayanan PDAM Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada gambar berikut. Hal. III-97

127 Cabang Majenang Cakupan Pelayanan : Adm Kab. Cilacap : 25,72% Perkotaan : 64,69% Pedesaan : 19,76% Cabang Sidareja Cabang Jeruklegi Cabang Maos Cabang Kroya Pusat Cilacap Kota Cabang Kesugihan Gambar 3.23Daerah Pelayanan PDAM Kabupaten Cilacap ASPEK KEUANGAN Ditinjau dari aspek keuangan untuk PDAM Kabupaten Cilacap, akan diuraikan pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan untuk tiga tahun terakhir dari tahun Laporan keuangan utama terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu, untuk PDAM Kabupaten Cilacap adalah satu tahun yang berakhir pada 31 Desember.Neraca merupakan da ftar as et, kewajiban, dan e kuitas atau modal pada w aktu tertentu, untuk PDAM Kabupaten Cilacap adalah 31 Desember.Laporan arus kas adalah ringkasan informasi tentang arus kas masuk dan keluar untuk suatu periode waktu tertentu, untuk PDAM Kabupaten Cilacap adalah satu tahun yang berakhir pada 31 Desember. Hal. III-98

128 Laporan Laba Rugi Ditinjau dari aspek laporan laba rugi maka akan diuraikan mengenai pendapatan dan beban dalam m enghasilkan l aba at au rugi ber sih s elama s uatu per iode da ri t ahun 2008 s ampai dengan tahun Tabel di bawah ini menyajikan laporan laba rugi komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Berdasarkan tabel laporan laba rugi kompartif, untuk tahun PDAM Kabupaten Cilacap m emiliki per tumbuhan t ren y ang pos itif dalam per olehan l aba. Dimulai dar i t ahun 2008 yang memperoleh laba sebesar Rp 1,578,785, dan Rp 4,001,662, pada tahun 2009 dengan tingkat pertumbuhan sebesar %, untuk tahun 2010 PDAM memperoleh laba sebesar Rp 4,998,222, dengan tingkat pertumbuhan 24.90%. Jika diperhatikan PDAM Kabupaten Cilacap mengalami kenaikan dalam perolehan labanya dari tahun ke tahun sehingga memiliki tren yang terus meningkat. Kenaikan laba bersih ini disebabkan oleh terus meningkatnya pendapatan usaha dari tahun 2008 sebesar Rp 29,773,132, hingga R p 40,989,701, di t ahun S edangkan unt uk bi aya langsung us aha dan bi aya um um dan adm inistrasi m engalami kenaikan setiap t ahunnya, namun n ilai i ni tidak signifikan jika di bandingkan dengan besaran pendapatan yang diperoleh dari tahun Hal. III-99

129 Tabel 3.61Laporan Laba Rugi Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 REKENING (RP) (RP) (RP) Pendapatan Usaha -Pendaptan air 38,102,046, ,770,990, ,699,624, Pendapatan Non air 2,887,654, ,780,975, ,073,508, jumlah Pendapatan usaha 40,989,701, ,551,966, ,773,132, Beban Langsung usaha -Beban sumber air 4,124,298, ,613,124, ,520,758, Beban pengolahan 6,808,230, ,793,230, ,215,120, Beban transmisi/ distribusi 8,700,253, ,493,337, ,572,555, Jumlah beban langsung usaha 19,632,782, ,899,693, ,308,434, Laba (rugi) kotor usaha 21,356,919, ,652,273, ,464,697, Beban Umum dan administrasi Biaya administrasi dan umum 15,313,902, ,583,555, ,587,205, Jumlah beban administrasi dan umum 15,313,902, ,583,555, ,587,205, Laba (rugi) usaha 6,043,017, ,068,717, ,877,492, Pendapatan dan beban lain -Pendapatan lain-lain 718,935, ,801, ,241, Beban lain-lain 1,403, ,062, , jumlah pendapatan / biaya lain-lain 717,531, ,738, ,575, Laba/(rugi) luar biasa -Laba luar biasa Rugi luar biasa Jumlah laba luar biasa Laba rugi sebelum pajak (E-F) 6,760,548, ,586,456, ,421,067, Pajak penghasilan (PPh pasal 25) 1,762,326, ,584,793, ,282, Laba (rugi) setelah pajak 4,998,222, ,001,662, ,578,785, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Cilacap a. Pendapatan Pendapatan Usaha pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Cilacap terdiri dari Pendapatan Penjualan Air dan Pendapatan Non Air seperti terlihat dalam tabel laporan laba rugi. Pendapatan penjualan air mengalami kenaikan setiap tahunnya dari tahun 2008 sebesar Rp 25,699,624, menjadi R p 32,770,990, untuk tahun 2009 dan menjadi R p Hal. III-100

130 38,102,046, un tuk tahun 2010, s ebaliknya unt uk pendapatan n on air m engalami penurunan untuk tahun 2008 sebesar Rp 4,073,508, menjadi Rp 3,780,975, untuk t ahun 2009 dan menjadi R p 2,887,654, untuk t ahun D engan dem ikian pendapatan us aha y ang t erus meningkat dikarenakan naiknya pendapa tan pen jualan ai r setiap tahunnya. b. Biaya Langsung Usaha Sebaliknya unt uk B iaya l angsunga us aha m engalami kenaikan setiap t ahunnya k arena meningkatnya penjualan air. Pada tahun 2008 biaya langsung usaha sebesar Rp 15,308,434, menjadi R p 16,899,693, untuk t ahun 2009 dan menjadi R p 19,632,782, untuk tahun Kenaikan biaya langsung usaha ini disebabkan karena naiknya biaya sumber air sebesar Rp 92,365, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebasar Rp 511,174, dari tahun 2009 ke tahun Kemudian kenaikan biaya pengolahan air sebesar Rp 578,110, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebesar Rp 1,014,999, untuk tahun 2009 ke tahun Yang terakhir kenaikan biaya transmisi dan distribusi sebesar Rp 920,782, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan s ebesar Rp 1,206,915, dari tahun 2009 ke tahun Kenaikan biaya usaha langsung ini berkaitan dengan meningkatnya volume penjualan jika dikaitkan dengan besarnya pendapatan usaha yang dihasilkan. c. Biaya Umum dan Administrasi Kenaikan biaya um um d an adm inistrasi s ebesar R p 1,996,350, dari t ahun 2008 k e tahun 2009.Untuk tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp 730,346, Neraca Ditinjau dari aspek neraca maka akan diuraikan menganai posisi keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas atau modal per 31 Desember 2008, 2009, dan Tabel di baw ah i ni m enyajikan ne raca komparatif un tuk tahun y ang s udah diaudit. Berdasarkan tabel neraca komparatif, untuk tahun PDAM Kabupaten Cilacap memiliki ni lai ak tiva y ang terus m eningkat. U ntuk tahun 2008 ke t ahun 2009 m engalami kenaikan s ebesar R p 5,097,774,297.29, s edangkan unt uk tahun k e t ahun 2010 mengalami k enaikan s ebesar R p 11,026,233, Untuk kewajiban m emiliki n ilai yang terus menurun. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan sebesar Rp 240,790, dan untuk t ahun 2009 k e tahun 2010 m engalami penurunan sebesar R p Hal. III-101

131 198,062, Untuk ekuitas atau modal, PDAM Kabupaten Cilacap mengalami kenaikan setiap tahunnya. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 5,093,565, dan sebesar Rp 11,026,233, untuk tahun 2009 ke tahun Hal. III-102

132 Tabel 3.62Neraca KomparatifPer 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN Tahun 2010 tahun 2009 Tahun 2008 URAIAN Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Aktiva lancar Kewajiban lancar -Kas dan bank 5,954,541, ,672,209, ,875,425, Hutang usaha 1,611,268, ,618, ,757, Deposito 7,290,000, ,040,000, ,808,000, Hutang non usaha 214,251, ,361, ,831, Piutang usaha 4,586,438, ,947,372, ,943,503, Hutang Pajak 711,964, ,711,388, ,475,415, Penyisihan piutang (389,609,165.00) (368,392,084.00) (213,272,193.00) -Hutang jk panjang yang akan jatuh tempo 878,882, ,603, ,603, Piutang lain-lain - 650, ,870, Hutang jk panjang telah jatuh tempo - 2,683,671, ,683,671, Piutang pegawai 14,601, ,319, Biaya masih harus dibayar 193,915, ,893, ,002,721, Persediaan 264,107, ,441, Jumlah kewajiban lancar 3,610,282, ,825,538, ,335,002, Persediaan ATK 25,954, Persediaan bahan operasi 175,956, Kewajiban jangka panjang -Pembayaran dimuka 167,669, ,987, ,208, _Pinjaman pemerintah pusat 2,636,646, ,726,414, ,158,018, Jumlah kewajiban jangka panjang 2,636,646, ,726,414, ,158,018, Jumlah aktiva lancar 17,887,749, ,645,588, ,618,437, Aktiva tetap Kewajiban lain-lain - Nilai perolehan 99,813,052, ,778,258, ,574,616, Uang jaminan langganan 96,390, ,390, ,390, Akum. Penyusutan (44,790,954,812.37) (38,657,608,355.59) (33,288,320,339.47) -Cadangan dana meter 9,991,303, ,884,341, ,043,942, Nilai buku 55,022,097, ,120,649, ,286,296, Cadangan dana umum 322,536, ,536, ,536, Cadangan dana sosial 150,523, ,523, ,523, Jasa produksi belum dibagi 37,214, ,214, ,214, Dana pengembangan 372,406, ,406, ,406, Utang yang akan dihapuskan 7,859,878, ,859,878, Aktiva Lain-lain Jumlah kewajiban lain-lain 18,830,253, ,723,291, ,023,014, Persediaan bahan instalasi 1,816,834, ,839,256, ,396,248, Jumlah kewajiban 25,077,182, ,275,244, ,516,035, Samb Baru Ya diterima 529,169, ,123, ,296, Uang jaminan listrik 60,294, ,294, ,859, Ekuitas Jumlah aktiva lain-lain 2,406,298, ,523,674, ,287,404, Modal pemerintah pusat 6,538,147, ,541,726, ,677,237, _modal pemerintah daerah 12,918,995, ,461,942, ,976,883, Modal pemda yg belum ditetapkan statusnya 28,361,942, Modal Hibah 389,462, ,962, ,939, Laba(rugi) tahun lalu (2,967,806,322.42) (5,372,626,369.99) (5,928,534,722.37) -Laba (rugi) tahun berjalan 4,998,222, ,001,662, ,578,785, Jumlah ekuitas 50,238,963, ,014,667, ,680,311, TOTAL AKTIVA 75,316,145, ,289,912, ,192,138, TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 75,316,145, ,289,912, ,196,346, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Cilacap Hal. III-103

133 a. Aktiva Struktur a ktiva unt uk P DAM Kabupaten C ilacap secara garis bes ar t erbagi at as a ktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Untuk aktiva l ancar P DAM Kabupaten Cilacap memiliki nilai yang t erus meningkat. Pada tahun 2008 nilai ak tiva l ancar s ebesar Rp 10,618,437, menjadi R p 13,645,588, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 28.51%, sedangkan untuk tahun 2010 sebesar Rp 17,887,749, atau mengalami k enaikan sebesar 31.09% dibandingkan dengan tahun Terjadinya peni ngkatan di t ahun disebabkan ol eh m eningkatnya s aldo deposito, s edangkan peni ngkatan di t ahun disebabkan karena adanya peningkatan saldo kas dan bank juga deposito masing-masing sebesar Rp 2,282,332, dan Rp 1,250,000, Untuk aktiva tetap PDAM Kabupaten Cilacap memiliki nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya.adanya pe rtumbuhan t ren y ang pos itif unt uk a ktiva t etap dar i t ahun N ilai ak tiva t etap pada t ahun 2008 s ebesar R p 46,286,296, m enjadi R p 48,120,649, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 3.96% dan menjadi Rp 55,022,097, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 14.34%. Yang t erakhir adalah a ktiva l ain-lain y ang nilainya m engalami fluktuasi setiap t ahunnya. Pada tahun 2008 nilainya sebesar Rp 2,287,404, menjadi Rp 2,523,674, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 10.33% dan menjadi Rp 2,406,298, di tahun 2010 atau mengalami penurunan sebesar 4.65%. b. Kewajiban Struktur kewajiban unt uk P DAM Kabupaten C ilacap secara garis b esar t erbagi at as kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar), kewajiban jangka panjang, dan kewajiban lainlaian. Untuk kewajiban lancar PDAM Kabupaten Cilacap memiliki nilai yang terus menurun. Pada tahun 2008 ni lai k ewajiban lancar s ebesar R p 14,335,002, menjadi Rp5,825,538, di t ahun 2009 at au m engalami penurunan sebesar 59.36% da n menjadi R p 3,610,282, di t ahun 2010 a tau m engalami penurunan sebesar 38.03%. Terjadinya penurunan di t ahun 2009 di karenakan berkurangnya bi aya y ang m asih har us dibayar, s edangkan penurunan di t ahun 2010 di karenakan berkurangnya hut ang j angka panjang telah jatuh tempo. Hal. III-104

134 Untuk kewajiban j angka panj ang P DAM Kabupaten Cilacap memiliki n ilai yang naik t urun. Untuk t ahun 2008 s ebesar R p 2, 158,018, dan m enjadi R p 1,726,414, di tahun 2009, sedangkan di tahun 2010 naik menjadi Rp 2,636,646, Yang t erakhir adalah k ewajiban lain-lain y ang mengalami kenaikan da ri R p 9,023,014, di tahun 2008 menjadi Rp 17,723,291, di tahun 2009 atau mengalami k enaikan s ebesar 96.42% dan m enjadi Rp 18,830,253, di t ahun 2010 atau mengalami penurunan sebesar 6.25%. c. Ekuitas atau Modal Untuk ekuitas atau modal PDAM Kabupaten Cilacap memiliki tren pertumbuhan yang positif seiring dengan pertumbuhan laba yang dihasilkan dari tahun dan penambahan penyertaan modal pemerintah yang belum ditetapkan statusnya di tahun Untuk tahun 2008 besarnya ekuitas adalah Rp 33,680,311, menjadi Rp 39,014,667, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 15.84% dan menjadi Rp 50,238,963, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 28.77%. Kenaikan ekuitas di tahun 2009 dikarenakan bertambahnya laba tahun berjalan sebesar Rp 4,001,662, dan kenaikan utama selain laba tahun berjalan untuk tahun 2010 penambahan peny ertaan m odal pem erintah y ang bel um di tetapkan s tatusnya s ebesar Rp 28,361,942, Laporan Arus Kas Laporan ar us kas adal ah r ingkasan i nformasi t entang ar us kas m asuk dan keluar un tuk suatu per iode w aktu tertentu, un tuk P DAM Kabupaten C ilacap adalah s atu t ahun y ang berakhir pada 31 Desember.Laporan Arus Kas terdiri dari tiga komponen yaitu Arus Kas dari Aktifitas O perasi, A rus K as dar i A ktifitas Investasi dan A rus K as dar i A ktifitas Pendanaan/Keuangan. Tabel di bawah ini menyajikan laporan arus kas komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Hal. III-105

135 Tabel 3.63Laporan Arus Kas Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Rp Rp Rp Arus Kas dari Aktivitas Operasi 8,180,820, ,099,336, ,917,558, Arus Kas dari Aktivitas Investasi (13,034,793,951.74) (7,203,641,678.34) (17,897,193,581.34) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 7,136,305, ,089, ,346,647, Kenaikan/(penurunan) kas dan setara kas 2,282,332, ,784, ,012, Kas setara kas awal tahun buku 3,672,209, ,875,425, ,316,412, Kas dan setara kas akhir tahun buku (D+E) 5,954,541, ,672,209, ,683,425, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Cilacap Apabila di lihat dar i t abel l aporan ar us kas, maka ar us kas ber sih s etiap t ahun m engalami kenaikan. Arus kas bersih tahun 2008 surplus sebesar Rp 367,012,475.69, memasuki tahun 2009 m engalami surplus sebesar R p 796,784, dan t ahun 2010 s urplus m enjadi Rp 2,282,332, Apabila dilihat berdasarkan setiap aktivitasnya maka untuk aktivitas operasional, tahun 2008 mengalami surplus Rp 9,917,558, dan tahun 2009 surplus arus kas menurun menjadi Rp 7, 099,336, kemudian t ahun 2010 meningkat l agi menjadi R p 8,180,820, Untuk ar us kas dar i a ktivitas i nvestasi, pada t ahun 2008 m engalami de fisit s ebesar R p (17,897,193,581.34).Untuk t ahun 2009 de fisitnya menurun menjadi R p (7,203,641,678.34) dan tahun 2010 defisitnya menjadi Rp (13,034,793,951.74). Untuk ar us k as dar i ak tifitas pendanaan, pada t ahun 2008 surplus Rp 8,346,647, kemudian pada tahun 2009 surplus Rp 901,089, dan tahun 2010 surplus kembali Rp 7,136,305, Rasio Keuangan Setelah di lakukan pe mbahasan t erhadap l aporan k euangan y ang t erdiri dar i l aporan l aba rugi, neraca, dan l aporan arus kas yang dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui laporan PDAM mengenai k egiatan-kegiatan y ang s udah di lakukan dan u ntuk mengetahui bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos dalam l aporan keuangan PDAM Kabupaten Cilacap. Selanjutanya akan dilakukan pembahasan mengenai rasio-rasio keuangan y ang di susun deng an m enggabung-gabungkan an gka-angka di dal am at au antara laporan laba rugi dan neraca. Rasio m erupakan al at uk ur y ang di gunakan per usahaan unt uk m engenalisis l aporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah Hal. III-106

136 tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan m emberikan g ambaran t entang bai k at au bur uknya k eadaan at au posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.pada dasarnya analisis r asio y ang di gunakan un tuk menilai k inerja P DAM Kabupaten C ilacap bisa dikelompokkan ke dal am e mpat m acam kategori y ang terdiri dar i rasio l ikuiditas, r asio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. a. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pende knya.dalam pem bahasan un tuk P DAM Kabupaten C ilacap yang di gunakan dari r asio i ni adal ah rasio l ancar (current ratio), acid test ratio, dan cash ratio.untuk mengetahui mengenai rasio l ikuiditas untuk PDAM Kabupaten C ilacap dapat dilihat pada tabel rasio likuiditas. Tabel 3.64Rasio Likuiditas PDAM Kabupaten Cilacap Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Current Ratio (a/b) % Perubahan % % a. Aktiva Lancar 17, 887,749, ,645,588, , 618,437, b. Hutang Lancar 3, 610,282, , 825,538, , 335,002, Acid Test Ratio (a+b+c)/d % Perubahan % % a. Kas dan B ank 5, 954,541, , 672,209, , 875,425, b. Deposito 7, 290,000, , 040,000, , 808,000, c. Piutang (Bersih) 4, 211,430, , 605,949, , 733,101, d. Hutang Lancar 3, 610,282, , 825,538, , 335,002, Cash Ratio (a/b) % Perubahan % % a. Kas dan B ank 5, 954,541, , 672,209, , 875,425, b. Hutang Lancar 3, 610,282, , 825,538, , 335,002, ) Current Ratio Current Ratio atau rasio l ancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hu tang jangka pende knya dengan m enggunakan aktiva l ancarnya (aktiva yang a kan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Besarnya r asio lancar untuk PDAM Kabupaten Cilacap pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adalah , 2.34, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hut ang lancar dijamin oleh Rp aktiva lancar, ini berarti pada tahun 2008 PDAM Kabupaten Hal. III-107

137 Cilacapmenunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang l ancar di jamin o leh R p 2.34 aktiva l ancar, jika di bandingkan d engan tahun maka terjadi kenaikan sebesar % karena adanya penurunan hutang lancar. Di tahun 2010 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 4.95 aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar % yang disebabkan peningkatan aktiva lancar yang tinggi. Secara umum berdasarkan rasio lancar PDAM Kabupaten Cilacap untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik. 2) Acid Test Ratio Acid test ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari k omponen a ktiva l ancar y ang l ebih l ikuid s eperti kas dan ban k, pi utang ( bersih), dan deposito. Besarnya acid test ratio untuk PDAM Kabupaten Cilacap pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah , 2.29, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hut ang lancar dijamin oleh R p aktiva l ancar, i ni ber arti pad a t ahun 2008 P DAM Kabupaten C ilacap menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin ol eh R p 2.29 aktiva l ancar, j ika di bandingkan den gan t ahun 2008 m aka t erjadi kenaikan sebesar % karena adanya penurunan hutang lancar. Di tahun 2010 ber arti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 4.84 aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2009 m aka t erjadi k enaikan s ebesar %. S ecara u mum berdasarkanacid test ratio PDAM Kabupaten C ilacap untuk t ahun m enggambarkan kondisi y ang baik. 3) Cash Ratio Cash ratio atau r asio kas m erupakan per bandingan an tara kas dan b ank den gan hut ang lancarnya yang menunjukkan berapa besar kas dan bank mampu menutupi hutang lancarnya. Besarnya r asio k as unt uk P DAM Kabupaten Cilacap pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 0.20, 0.63, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar hanya dijamin oleh Rp 0.20 kas dan bank, ini berarti pada t ahun 2008 PDAM Kabupaten Cilacap menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin ol eh R p kas dan bank, j ika di bandingkan den gan t ahun 2008 m aka t erjadi kenaikan sebesar %. Di tahun 2010 ber arti setiap Rp 1 hut ang lancar hanya dijamin oleh Rp 1.65kas dan bank, jika di bandingkan deng an tahun 2009 m aka terjadi kenaikan Hal. III-108

138 sebesar %. Secara umum berdasarkancash ratio PDAM Kabupaten Cilacap untuk tahun menggambarkan kondisi yang kurang baik. b. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas as et.dalam pe mbahasan unt uk P DAM Kabupaten C ilacap yang di gunakan dar i rasio i ni adal ah r ata-rata u mur piutang dan p erputaran a ktiva t etap.untuk mengetahui mengenai r asio ak tivitas unt uk P DAM Kabupaten C ilacap dapat di lihat pada t abel r asio aktivitas. Tabel 3.65Rasio Aktivitas PDAM Kabupaten Cilacap Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rata-rata Umur Piutang (a/(b/365)) % Perubahan 3.61% 9.23% a. Piutang Usaha 4, 586,438, , 947,372, , 943,503, b. Penjualan 40, 989,701, ,551,966, , 773,132, Perputaran Aktiva Tetap (a/b) % Perubahan -1.92% 18.09% a. Penjualan 40, 989,701, ,551,966, , 773,132, b. Aktiva Tetap 55, 022,097, ,120,649, , 286,296, ) Rata-rata Umur Piutang Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata umur piutang untuk PDAM Kabupaten Cilacap pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 36.09, 39.42, dan hari.untuk tahun 2008 berarti diperlukan waktu selam hari dari piutang untuk menjadi kas. Untuk tahun 2009 berarti diperlukan waktu selam hari dar i pi utang unt uk m enjadi kas, jika di bandingkan deng an t ahun 2008 m aka t erjadi peningkatan sebesar 9.23%. Di tahun 2010 berarti diperlukan waktu selam hari dari piutang untuk menjadi kas, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar 3.61%. Secara umum berdasarkan rata-rata umur piutang PDAM Kabupaten Cilacap untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik. Hal. III-109

139 2) Perputaran Aktiva Tetap Dengan rasio ini maka dapat diukur sejauh mana kemampua PDAM menghasilkan penjualan ber dasarka aktiva t etap y ang di miliki ol eh P DAM.Rasio i ni m emperlihatkan efektivitas P DAM m enggunakan a ktiva t etapnya.semakin t inggi r asio i ni ber arti s emakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aktiva tetap untuk PDAM Kabupaten Cilacap pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 0.64, 0.76, dan 0.74.Untuk tahun 2008 b erarti PDAM menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 0.64 kali dalam setahun. Untuk tahun 2009 berarti perusahaan menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 0.76 kali dalam s etahun, j ika di bandingkan dengan t ahun 2008 maka t erjadi kenaikan sebesar 18.09%. D i t ahun ber arti per usahaan m enggunakan a ktiva t etapnya unt uk menghasilkan penjualan sebesar 0.74 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan sebesar 1.92%. Secara umum berdasarkan perputaran aktiva tetap PDAM Kabupaten Cilacap untuk t ahun m enggambarkan k ondisi yang kurang bai k di karenakan m emiliki nilai y ang kecil y ang m enandakan kurang efektifnya penggunaan aktiva tetap. c. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panj angnya. Dalam pem bahasan unt uk PDAM Kabupaten C ilacap yang digunakan dari rasio ini adalah rasio total hutang terhadap total asset dan rasio total hutang terhadap total modal. Untuk mengetahui mengenai rasio solvabilitas untuk PDAM Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada tabel rasio solvabilitas. Tabel 3.66Rasio Solvabilitas PDAM Kabupaten Cilacap Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset (a/b) % Perubahan % -8.80% a. Total Hutang 25, 077,182, ,275,244, , 516,035, b. Total Aset 75, 316,145, ,289,912, , 192,138, Rasio Total Hutang terhadap Total Modal (a/b) % Perubahan % % a. Total Hutang 25, 077,182, ,275,244, , 516,035, b. Total Modal 50, 238,963, ,014,667, , 680,311, Hal. III-110

140 1) Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan m enggunakan leverage keuangan y ang t inggi. R isiko perusahaan deng an financial keuangan yang tinggi akan semakin tinggi pula. Rasio i ni unt uk P DAM Kabupaten C ilacap pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adal ah , 0.39, dan 0.33.Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et PDAM. Untuk tahun 2009 be rarti setiap Rp 0.39 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et P DAM, j ika d ibandingkan dengan tahun 2008 m aka t erjadi p enurunan sebesar 8.80%. Di tahun 2010 setiap Rp 0.33 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 aset PDAM, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan sebesar 15.31%. Secara umum berdasarkan rasio ini maka PDAM Kabupaten Cilacap untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik karena adanya penurunan rasio ini dari tahun ke tahun. 2) Rasio Total Hutang Terhadap Modal Rasio i ni m erupakan i ndikator s truktur modal dan r isiko finansial, yang m erupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Bertambah besarnya rasio ini maka suatu PDAM menunjukkan risiko distribusi laba usaha PDAM akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban perusahaan. Rasio ini untu PDAM Kabupaten Cilacap pada tahun 2008, 2009, dan adalah , , dan U ntuk t ahun 2008 b erarti k reditur m enyediakan R p pendanaan untuk setiap Rp 1 yang disediakan oleh pemilik modal. Untuk tahun 2009 berarti kreditur menyediakan Rp pendanaan untuk setiap Rp 1 yang disediakan oleh pemilik m odal, j ika di bandingkan den gan tahun 2008 m aka t erjadi p enurunan sebesar 14.49%. Di t ahun 2010 berarti k reditur menyediakan R p pendanaan unt uk s etiap Rp 1 y ang di sediakan oleh pem ilik m odal, jika di bandingkan den gan t ahun 2009 m aka terjadi penurunan sebesar 22.95%. Secara umum berdasarkan rasio ini maka PDAM Kabupaten C ilacap untuk tahun mengambarkan kondisi y ang bai k w alaupun memiliki tren y ang t erus m enurun dari t ahun ke t ahun karena ni lainya pendanaan y ang disediakan oleh pemilik modal cukup besar. d. Rasio Profitabilitas Rasio ini m engukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, as set, dan modal s aham t ertentu.dalam pem bahasan un tuk PDAM Kabupaten Cilacap yang d igunakan dar i r asio i ni adal ah profit margin dan R OA.Untuk m engetahui Hal. III-111

141 mengenai rasio profitabilitas untuk PDAM Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada t abel rasio profitabilitas. Tabel 3.67Rasio Profitabilitas PDAM Kabupaten Cilacap Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Profit Margin (a/b) 12.19% 10.95% 5.30% % Perubahan 11.38% % a. Laba B ersih 4, 998,222, , 001,662, , 578,785, b. Penjualan 40, 989,701, ,551,966, , 773,132, ROA (a/b) 6.64% 6.22% 2.67% % Perubahan 6.62% % a. Laba Bersih 4, 998,222, , 001,662, , 578,785, b. Total Aset 75, 316,145, ,289,912, , 192,138, ) Profit Margin Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada t ingkat pen jualan t ertentu.profit margin yang t inggi m enandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, sebaliknya profit margin yang r endah menandakan penj ualan y ang t erlalu r endah unt uk t ingkat bi aya tertentuatau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Profit margin untuk P DAM Kabupaten Cilacap pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 5.30%, 10.95%, dan 12.19%.Untuk t ahun 2008 ber arti P DAM dal am menghasilkan l aba pada t ingkat penj ualan t ertentu adal ah s ebesar 5.30%. unt uk tahun ber arti P DAM dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu adalah sebesar 10.95%, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi kenaikan sebesar %. Di tahun 2010 besarnya profit margin adalah 12.19%, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi kenaikan sebesar 11.38%. S ecara um um berdasarkan profit margin PDAM Kabupaten Cilacap untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik karena menghasilkan laba yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya pada tingkat penjualan tertentu. 2) ROA Rasio i ni m engukur kemampuan per usahaan menghasilkan l aba ber sih deng an menggunakan t otal as et ( kekayaan) y ang di miliki.rasio y ang t inggi m enunjukkan e fisiensi manajemen asset yang berarti efisiensi manajemen. ROA untuk PDAM Kabupaten Cilacap pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 2.67%, 6.22%, dan 6.64%. U ntuk t ahun 2008 ke t ahun 2009 m aka dapat di lihat t erjadi kenaikan Hal. III-112

142 P mp mp mp sebesar % dan mengalami kenaikan kembali sebesar 6.62% di tahun Secara umum ROA PDAM Kabupaten Cilacap untuk t ahun menggambarkan kondisi yang baik karena berada pada kondisi yang terus meningkat dari tahun ke tahun Tarif dan Volume Salah s atu pe rsyaratan y ang ha rus di penuhi oleh P DAM dal am m engajukan p roposal pinjaman pengembangan SPAM dengan skema jaminan dan subsidi bunga oleh pemerintahberdasarkan Permen PU No. 21 Tahun 2009 s alah satunya adalah tarif full cost recovery (tarif FCR). Adapun gambaran umum mengenai tarif dan volume air untuk PDAM Kabupaten Cilacap untuk tahun dapat dilihat pada tabel Tabel 3.68Tarif dan Volume Air PDAM Kabupaten Cilacap Tahun P Keterangan Tahun Volume Air Terjual mp mp mp Pendpatan Air Rp Rp Rp Volume Air Produksi P/ ,60 mp 3 3 P/ ,6 mp 3 3 P/ ,8 mp Jumlah Biaya Rp ,80 Rp ,24 Rp ,23 3 Tarif Air Terjual/mP 3 Rp 3.055,25/mP 3 Rp 3.471,49/mP 3 Rp 3.769,74/mP 3 Harga Pokok Air/mP 3 Rp 2.951,77/mP 3 Rp 3.022,47/mP 3 Rp 3.186,57/mP Keuntungan 3 Rp 103,48/mP 3 Rp 449,02/mP 3 Rp 583,17/mP 3 (Kerugian)/m air terjual Sumber: Laporan Hasil Audit Kinerja BPKP PADAM Kabupaten Cilacap Tahun Berdasarkan t abel 3.68 dapat di simpulkan bahw a t arif ai r terjual l ebih t inggi di bandingkan harga po kok air at au hal i ni menunjukkan tarif air terjual untuk tahun telah dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery), sehingga PDAM Kabupaten Cilacap mengalami keuntungan setiap tahunnya terutama dikarenakan adanya kenaikan tarif secara bertahap dan banyaknya volume air terjual di sektor industri (lihat tabel 3.68). Hal. III-113

143 3.5. PROFIL PDAM KABUPATEN BANTUL UMUM 2 Kabupaten Bantul mempunyai luas wilayah 508,85 kmp P.Secara Administratif Kabupaten Bantul terbagi at as 17 Kecamatan,75 Desa dan 933 D usun. Sedangkan j umlah penduduk Kabupaten Bantul tahun 2011 di perkirakan s ebanyak jiwa dengan j umlah KK sebanyak Struktur Organisasi Struktur O rganisasi dan t ata kerja P DAM K abupaten B antul di tetapkan ber dasarkan S urat Keputusan B upati B antul N omor: 452/ B/Kep/Bt/1994 t anggal 11 A gustus1994.organisasi PDAM terdiri dari: 1. Kepala Daerah, selaku pemilik 2. Badan Pengawas 3. Direksi Susunan Badan P engawas di tetapkan b erdasarkan S urat K eputusan Bupati N omor: 1 76 Tahun 2008 untuk masa bakti tahun yang mulai berlaku sejak 1 juli Adapun susunan badan pengawas adalah sebagai berikut: Tabel 3.69 Susunan Badan Pengawas PDAM Kabupaten Bantul No Nama Kedudukan Unsur 1. Sukardiyono, Ketua/Anggota Pemerintah D aerah SH Kabupaten Bantul 2. Suhartono, BA Sekertaris/Anggota Tokoh Masyarakat 3. Sudaryono, ST Anggota Konsumen Direksi P DAM K abupaten B antul di tetapkan be rdasarkan S urat Keputusan B upati B antul Nomor: 218 Tahun 2009 tanggal 1 September 2009, yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama dan 1 ( satu) or ang D irektur A dministrasi, y aitu: D irektur U tama S dr. I r. A gung Darmadi dan Direktur Administrasi Sdr. Drs. Yudi Indarto, MM. Tabel 3.70Susunan Direksi PDAM Kabupaten Bantul No Jabatan Nama 1. DirekturUtama Ir Agung Darmadi 2. Direktur Administrasi Drs. Yudi Indarto, MM Sumber Daya Manusia Jumlahpersonaliaperusahaan per 31 D esember 2009 sebanyak 142 orang dengan r incian sebagaiberikut: Hal. III-114

144 Tabel 3.71 Susunan Personalia PDAM Kabupaten Bantul Status Tanggal Tanggal Tambah Kurang Kepegawaian 31/12/ /12/2009 Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Jumlah Mutasi t ambah peg awai t etap 17 ( tujuh bel as) or ng, dan m utasi k urang 1 ( satu) or ang karena pensiun, sedangkan mutasi tambah pegawai tidak tetap 4 (empat) orang dan mutasi kurang 17 (tujuh belas) orang karena diangkat menjadi pegawai tetap ASPEK TEKNIS Sumber Air Baku Eksisting Sumber ai r ba ku y ang di gunakan untuk m elayani pe langgan PDAM K abupaten Bantul berasal dar i ai r per mukaan,sumur bor dan m ata ai r. R incian s umber ai r t ersebut s eperti disampaikan pada tabel berikut: Tabel 3.72Sumber Air dan Kapasitas Produksi PDAM Kabupaten Bantul No. Unit/Lokasi Jenis Sumber Air Kapasitas Sumber (l/dtk) Kapasitas Produksi Terpasang (l/dtk) Kapasitas Produksi Riil (l/dtk) 1 Sedayu Air Permukaan 30* Kasihan Sumur Bor Kalipakis Mata Air Bangunjiwo Sumur Bor Sewon Sumur Bor Banguntapan/ Piyungan Sumur Bor Guosari/Pajangan Sumur Bor Air Permukaan 50* Bantul Sumur Dangkal Imogiri/Trimulyo Sumur Bor ,5 9 Srandakan/Sanden Sumur Bor B.Lipuro/Kretek/Pandak Sumur Bor Dlingo Mata Air Total , Unit Produksi Dan Distribusi Dari s eluruh s istem y ang ada s aat i ni, j umlah k apasitas terpasang adalah 230 l/detik, sedangkan jumlah k apasitas produksi k urang lebih sebesar 201 l/detik.saat in i P DAM Hal. III-115

145 P Kabupaten Bantul belum sepenuhnya dapat memenuhi k apasitas m engenai kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Kualitas air belum seluruhnya memenuhi syarat yang ditetapkan dalam K epmenkes 907 t ahun 2002 t entang s yarat-syarat d an pen gawasan k ualitas ai r minum Pasal 2:1. Hal i ni di sebabkan s umber ai r ba ku t erutama s umur dal am bany ak m engandung z at bes i (Fe) dan m angan ( Mn) y ang c ukup mengalami kesulitan dal am mengurainya.kuantitas ai r yang didistribusikan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 t ahun Pemakaian untuk pelanggan rumah tangga berkisar 13,68 kubik per bulan telah memenuhi standar kebutuhan pokok air minum sebesar 10 kubik/kepala keluarga/bulan. Kontinuitas air yang didistribusikan berkisar 18 sampai 24 j am per hari. Sedangkan standar yang di tetapkan P P N o. 10 t ahun 2005 w ajib m emberikan jaminan pengaliran 24 j am per hari. T idak tercapainya s tandar i ni di sebabkan unt uk uni t-unit y ang t idak mempunyai reservoir baru dapat diopersaikan sekitar 18 s.d 20 jam per hari. Tingkat kehilangan air tahun 2009 sebesar 32,71% atau turun 12,95% dibandingkan dengan tahun 2008, na mun masih t etap ber ada di a tas bat as t oleransi s ebesar 20 %. H al i ni disebabkan water meter induk rusak sebagian belum ditera ulang, instalasi distribusi sudah tua, w ater m eter pel anggan r usak dan s ebagian bel um di tera, s erta s ebagian as sesories distribusi perlu diganti karena korosif/rusak. Rata-rata harga jual air sebesar Rp ,69, sedangkan harga pokok sebesar Rp ,40, s ehingga harga j ual y ang ber laku t ersebut s ebenarnya s udah dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery) dan perusahaan memperoleh margin sebesar Rp. 578,29 per mp 3 air yang terjual Cakupan Pelayanan Pelayanan a ir m inum di K abupaten B antul dapat di jelaskan s ebagai ber ikut. Jumlah penduduk y ang terlayani s ebanyak jiwa at au16,89% da ri j umlah pendud uk sebanyak jiwa. Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani sebanyak j iwa atau 42, 24% dar i j umlah penduduk yang ada j aringan pipa PDAM s ebanyak j iwa. U paya y ang t elah di lakukan ol eh PDAM Kabupaten B antul unt uk meningkatkan c akupan pelayanannya adal ah m elakukan i nvestasi j aringan transmisi dan distribusi pada daerah-daerah yang m emerlukan air bersih, melakukan sosialisasi pada penduduk dan memberikan potongan harga untuk sambungan baru.jumlah pelanggan dan konsumsi air dapat dilihat pada tabel berikut. Hal. III-116

146 ASPEK KEUANGAN Tabel 3.73Jumlah Pelanggan dan Rata-rata Konsumsi Air Uraian Ditinjau dari aspek keuangan untuk PDAM Kabupaten Bantul, akan diuraikan pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan untuk tiga tahun terakhir dari tahun Laporan keuangan utama terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu t ertentu, un tuk P DAM K abupaten B antul adal ah s atu t ahun y ang be rakhir pada 3 1 Desember.Neraca merupakan da ftar as et, kewajiban, dan e kuitas atau modal pada w aktu tertentu, unt uk P DAM Kabupaten B antul adalah 31 D esember.laporan ar us k as adal ah ringkasan informasi tentang arus kas masuk dan keluar untuk suatu periode waktu tertentu, untuk PDAM Kabupaten Bantul adalah satu tahun yang berakhir pada 31 Desember Laporan Laba Rugi Jumlah Pelanggan Sept.2011 (unit) Penggunaan Air Sept.2011 (m3) Sosial a. Sosial Umum b.sosial Khusus Rumah Tangga a.rumah Tangga A b.rumah Tangga A c.rumah Tangga B Instansi Pemerintahan / ABRI Niaga a.niaga Kecil b.niaga Besar Industri a.industri Kecil b.industri Besar 1 0 Total Ditinjau dari aspek laporan laba rugi maka akan diuraikan mengenai pendapatan dan beban dalam m enghasilkan l aba at au rugi ber sih s elama s uatu per iode da ri t ahun 2008 s ampai dengan tahun Tabel di bawah ini menyajikan laporan laba rugi komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Hal. III-117

147 Berdasarkan tabel laporan laba rugi kompartif, untuk tahun PDAM Kabupaten Bantul memiliki pertumbuhan tren yang naik turun dalam perolehan laba. Dimulai dari tahun 2008 yang m emperoleh l aba s ebesar R p 310,066, dan R p 542,692, pada tahun 2009 deng an tingkat per tumbuhan s ebesar 75.02%, un tuk t ahun 2010 P DAM memperoleh l aba s ebesar R p 220,439, dengan t ingkat pertumbuhan %. Ji ka diperhatikan PDAM Kabupaten Bantul mengalami naik turun dalam perolehan labanya dari tahun k e t ahun sehingga m emiliki tren yang berfluktuasi.naik t urunnya laba ber sih i ni disebabkan oleh t erus m eningkatnya biaya dari t ahun 2008 s ebesar R p 5,842,307, hingga Rp 8,867,593, di tahun Hal. III-118

148 Tabel 3.74Laporan Laba Rugi Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) PENDAPATAN USAHA Pendapatan Penjualan Air 7,388,811, ,098,460, ,537,808, Pendapatan Non Air 1,657,986, ,341,749, ,741, Jumlah Pendapatan Usaha 9,046,797, ,440,209, ,127,549, BIAYA LANGSUNG USAHA Biaya Sumber Air 2,333,794, ,000,824, ,958,649, Biaya Pengolahan Air 506,451, ,409, ,837, Biaya Transmisi dan Distribusi 1,314,768, ,098, ,812, Jumlah Biaya Langsung Usaha 4,155,015, ,307,332, ,941,299, LABA / (RUGI) KOTOR USAHA (A-B) 4,891,782, ,132,877, ,186,250, BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya Umum dan Administrasi 4,712,578, ,630,365, ,901,007, Jumlah Biaya Tidak Langsung 4,712,578, ,630,365, ,901,007, LABA / (RUGI) USAHA (C-D) 179,203, ,512, ,242, PENDAPATAN (BIAYA) DILUAR USAHA Pendapatan lain-lain 43,957, ,883, ,735, Biaya Lain-lain 2,722, ,703, ,911, Jumlah Pendapatan / (Biaya) Di luar Usaha 41,235, ,180, ,824, LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 220,439, ,692, ,066, PAJAK PENGHASILAN (PPh.Pasal 25) LABA (RUGI) BERSIH SETELAH PAJAK 220,439, ,692, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Bantul 310,066, a. Pendapatan Pendapatan Usaha pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bantul terdiri dari Pendapatan Penjualan Air dan Pendapatan Non Air seperti terlihat dalam tabel laporan laba rugi. Pendapatan penjualan air mengalami kenaikan setiap tahunnya dari tahun 2008 sebesar Rp 5,537,808, menjadi R p 6,098,460, untuk tahun 2009 dan m enjadi R p 7,388,811, untuk tahun 2010, untuk pendapatan non air mengalami kenaikan untuk tahun 2008 sebesar Rp 589,741, menjadi Rp 1,341,749, untuk tahun 2009 dan menjadi Rp 1,657,986, untuk tahun Dengan demikian pendapatan usaha yang terus meningkat dikarenakan naiknya pendapatan penjualan air dan pendapatan non air setiap tahunnya. Hal. III-119

149 b. Biaya Langsung Usaha Sebaliknya unt uk B iaya l angsunga us aha m engalami kenaikan s etiap t ahunnya k arena meningkatnya penjualan air. Pada tahun 2008 biaya langsung usaha sebesar Rp 2,941,299, menjadi R p 3, 307,332, unt uk t ahun 2009 dan m enjadi R p 4,155,015, untuk tahun Kenaikan biaya langsung usaha ini disebabkan karena naiknya bi aya s umber ai r s ebesarrp 42,175, dari t ahun 2008 ke t ahun 2009 dan sebasar R p 332,970, dari tahun 2009 ke tahun Kemudian kenaikan bi aya pengolahan air sebesar Rp 64,571, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebesar Rp 194,042, untuk t ahun 2009 ke t ahun Y ang t erakhir kenaikan bi aya t ransmisi dan distribusi sebesar Rp 259,286, dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan sebesar Rp 320,670, dari tahun 2009 ke tahun Kenaikan biaya usaha langsung ini berkaitan dengan meningkatnya volume penjualan jika dikaitkan dengan besarnya pendapatan usaha yang dihasilkan. c. Biaya Umum dan Administrasi Kenaikan bi aya u mum dan adm inistrasi s ebesar R p 729, 357, dari t ahun 2008 k e tahun 2009.Untuk tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp 1,082,213, Neraca Ditinjau dari aspek neraca maka akan diuraikan menganai posisi keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas atau modal per 31 Desember 2008, 2009, dan Tabel di baw ah i ni m enyajikan ne raca komparatif un tuk tahun y ang s udah diaudit. Berdasarkan tabel ner aca k omparatif, unt uk t ahun P DAM Kabupaten Bantul memiliki ni lai ak tiva y ang terus m eningkat. U ntuk tahun 2008 ke t ahun m engalami kenaikan s ebesar Rp 1, 171,672,157.71, sedangkan untuk tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami k enaikan sebesar Rp 2,414,008, U ntuk kewajiban m emiliki ni lai y ang terus meningkat. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 160,933, dan un tuk tahun 2009 ke tahun 2010 m engalami k enaikan sebesar Rp 440,799, Untuk ekuitas at au modal, PDAM Kabupaten Bantul mengalami kenaikan setiap tahunnya. Untuk tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp 880,514, dan sebesar Rp 1,703,021, untuk tahun 2009 ke tahun Hal. III-120

150 Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Bantul Tabel 3.75Neraca KomparatifPer 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 URAIAN Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Rp Rp Rp Rp Rp Rp AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas/Bank 358,359, ,075,030, ,288,923, Hutang Usaha 603,258, ,925, ,562, Investasi Jangka Pendek 300,000, ,000, Hutang Non Usaha 20,195, ,730, ,977, Piutang Usaha 1,406,625, ,125,692, ,850, Biaya Yang Masih Harus Dibayar 296,981, ,386, ,485, Penyisihan Piutang Usaha (445,621,145.00) (366,740,173.00) (309,110,245.00) Pendapatan Diterima Dimuka 12,299, Piutang Usaha Netto 961,004, ,952, ,739, Hutang Pajak 4,996, ,561, ,011, Persediaan 5,643, ,895, ,131, Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo 45,038, ,038, Jumlah Aktiva Lancar 1,625,006, ,340,878, ,909,794, Hutang Lainnya 14,998, ,328, Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 997,769, ,970, ,037, KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang Leasing Kendaraan 67,557, ,595, Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 67,557, ,595, AKTIVA TETAP Nilai Perolehan 25,259,740, ,987,459, ,510,360, KEWAJIBAN LAIN-LAIN Akumulasi Penyusustan (15,952,281,404.41) (14,775,093,335.34) (13,872,913,486.53) Cadangan Dana Meter 1,818,795, ,503,569, ,485,940, Nilai Buku Aktiva Tetap 9,307,458, ,212,366, ,637,447, Rupa-rupa Kewajiban Lainnya 73,606, ,606,500 73,606, Jumlah Kewajiban Lain-lain 1,892,402, ,577,176, ,559,547, AKTIVA LAIN-LAIN Jumlah Kewajiban 2,957,729, ,246,742, ,955,584, Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian 53,588, ,565, ,827, Bahan Instalasi 340,993, ,228, ,297, Uang Jaminan Tetap 35,373, ,373, ,373, EKUITAS Pembayaran Dimuka kepada Pemkab 100,000, ,000, ,000, Penyertaan Pemerintah Pusat 6,823,764, ,341,182, ,341,182, Aktiva yang Tidak Digunakan 3,512,342, ,512,342, ,512,342, Kekayaan Pemda Yang Dipisahkan 15,655,942, ,655,942, ,318,120, Jumlah Aktiva Lain-lain 4,042,298, ,007,510, ,841,840, Modal Hibah 429,988, ,988, ,988, Jumlah Modal 22,909,695, ,427,113, ,089,291, Laba (Rugi) Tahun Lalu (11,113,100,188.61) (11,655,792,727.32) (11,965,859,356.95) Laba (Rugi) Tahun Berjalan 220,439, ,692, ,066, Laba (Rugi) (10,892,660,570.68) (11,113,100,188.61) (11,655,792,727.32) Jumlah Ekuitas 12,017,034, ,314,012, ,433,498, JUMLAH AKTIVA 14,974,763, ,560,755, ,389,083, JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 14,974,763, ,560,755, ,389,083, Hal. III-121

151 a. Aktiva Struktur aktiva untuk PDAM Kabupaten Bantul secara garis besar terbagi atas aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Untuk ak tiva l ancar P DAM K abupaten Bantul memiliki n ilai yang berfluktuasi. P ada t ahun 2008 nilai ak tiva l ancar s ebesar R p1,909,794, menjadi R p 2,340,878, di tahun 2009 at au m engalami kenaikan sebesar 22.57%, sedangkan unt uk t ahun 2010 sebesar Rp 1,625,006, atau mengalami penurunan sebesar 30.58% dibandingkan dengan tahun Terjadinya peningkatan di tahun 2009 di sebabkan adany a i nvestasi jangka pendek, sedangkan penurunan di tahun 2010 disebabkan karena adanya penurunan saldo kas dan bank sebesar Rp 716,671, Untuk aktiva tetap PDAM Kabupaten Bantul memiliki nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya.adanya pe rtumbuhan t ren y ang pos itif unt uk a ktiva t etap dar i t ahun N ilai ak tiva t etap pada t ahun 2008 s ebesar R p 5,637,447, menjadi R p 6,212,366, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 10.20% dan menjadi Rp 9,307,458, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 49.82%. Yang terakhir a dalah ak tiva l ain-lain yang ni lainya m engalami kenaikan setiap t ahunnya. Pada tahun 2008 nilainya sebesar Rp 3,841,840, menjadi Rp 4,007,510, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 4.31% dan menjadi Rp 4,042,298, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 0.87%. b. Kewajiban Struktur kewajiban unt uk P DAM Kabupaten B antul secara g aris bes ar t erbagi at as kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar), kewajiban jangka panjang, dan kewajiban lainlaian. Untuk kewajiban lancar PDAM Kabupaten Bantul memiliki nilai yang terus meningkat. Pada tahun 2008 nilai kewajiban lancar sebesar Rp 396,037, menjadi Rp 556,970, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 40.64% dan menjadi Rp 997,769, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 79.14%. Terjadinya kenaikan di tahun 2009 dikarenakan naiknya hut ang us aha dan biaya y ang m asih har us di bayar, s edangkan kenaikan di tahun 2010 dikarenakan naiknya hutang usaha sebesar Rp 402,333, Untuk kewajiban jangka panjang PDAM Kabupaten Cilacap memiliki nilai yang berfluktuasi. Untuk t ahun 2008 PDAM K abupaten B antul t idak memiliki kewajiban j angka pan jangdan Hal. III-122

152 menjadi R p 112, 595, di t ahun 2009, s edangkan di t ahun 2010 turun m enjadi R p 67,557, Yang t erakhir adalah k ewajiban lain-lain y ang mengalami kenaikan da ri R p 1,559,547, di t ahun 2008 m enjadi R p 1,577,176, di t ahun 2009 at au mengalami kenaikan sebesar 1.13% dan menjadi Rp 1,892,402, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 19.99%. c. Ekuitas atau Modal Untuk ekuitas atau modal PDAM Kabupaten Bantul memiliki tren pertumbuhan yang positif seiring dengan pertumbuhan laba yang dihasilkan dari tahun dan penambahan penyertaan m odal pem erintah pusat di t ahun U ntuk t ahun 2008 bes arnya ek uitas adalah Rp 9,433,498, menjadi Rp 10,314,012, di tahun 2009 atau mengalami kenaikan sebesar 9.33% dan menjadi Rp 12,017,034, di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 16.51%. Kenaikan ekuitas di tahun 2009 dikarenakan bertambahnya laba tahun berjalan sebesar Rp 542,692,538.71, sedangkan untuk tahun 2010 dikarenakan penambahan penyertaan modal pemerintah pusat sebesar Rp 1,482,582, Laporan Arus Kas Laporan ar us kas adal ah r ingkasan i nformasi t entang ar us kas m asuk dan keluar un tuk suatu per iode w aktu t ertentu, unt uk P DAM K abupaten Bantul adalah s atu t ahun y ang berakhir pada 31 Desember.Laporan Arus Kas terdiri dari tiga komponen yaitu Arus Kas dari Aktifitas O perasi, A rus K as dar i A ktifitas Investasi dan A rus K as dar i A ktifitas Pendanaan/Keuangan. Tabel di bawah ini menyajikan laporan arus kas komparatif untuk tahun yang sudah diaudit. Hal. III-123

153 Tabel 3.76Laporan Arus Kas Komparatif Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 URAIAN (RP) (RP) (Rp) Arus Kas dari Aktivitas Operasi 1,578,861, ,553,118, ,130,869, Arus Kas dari Aktivitas Investasi (4,293,341,171.80) (1,267,011,037.00) (804,092,374.96) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 1,797,808, ,459, Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (916,671,154.70) 286,107, ,236, Kas dan Setara Kas Awal Periode 1,575,030, ,288,923, ,687, Kas dan Setara Kas Akhir Periode 658,359, ,575,030, ,288,923, Sumber: Laporan Auditor atas Lapora Keuangan PDAM Kabupaten Bantul Apabila di lihat dar i t abel l aporan ar us k as, m aka ar us k as ber sih mengalami penur unan setiap t ahunnya. A rus k as ber sih t ahun 2008 s urplus s ebesar R p 650,236,448.00, memasuki t ahun 2009 m engalami surplus sebesar Rp 286,107, dan tahun 2010 menjadi defisit sebesar Rp 916,671, Apabila dilihat berdasarkan setiap aktivitasnya maka untuk aktivitas operasional, tahun 2008 mengalami surplus Rp 1,130,869, dan tahun 2009 surplus arus kas meningkat menjadi R p 1, 553,118, kemudian t ahun 2010 m eningkat l agi m enjadi R p 1,578,861, Untuk arus kas dari aktivitas investasi, pada tahun 2008 mengalami defisit s ebesar R p (804,092,374.96).Untuk tahun 2009 def isitnya meningkat menjadi R p (1,267,011,037.00) dan tahun 2010 defisitnya menjadi Rp (4,293,341,171.80). Untuk ar us kas da ri ak tifitas pendanaan, pada t ahun 2008 s urplus R p 323,459, kemudian pada tahun 2009 tidak ada arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan dan tahun 2010 surplus sebesar Rp 1,797,808, Rasio Keuangan Setelah di lakukan pe mbahasan t erhadap l aporan k euangan y ang t erdiri dar i l aporan l aba rugi, neraca, dan l aporan arus kas yang dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui laporan PDAM mengenai k egiatan-kegiatan y ang s udah di lakukan dan u ntuk mengetahui bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos dalam laporan keuangan PDAM Kabupaten Bantul. Selanjutanya akan dilakukan pembahasan mengenai rasio-rasio keuangan y ang di susun deng an m enggabung-gabungkan an gka-angka di dal am at au antara laporan laba rugi dan neraca. Hal. III-124

154 Rasio m erupakan al at uk ur y ang di gunakan per usahaan unt uk m engenalisis l aporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat m enjelaskan dan memberikan gambaran tentang bai k at au bur uknya k eadaan at au posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.pada dasarnya analisis r asio yang di gunakan unt uk menilai k inerja P DAM K abupaten Bantul bisa dikelompokkan ke dal am e mpat m acam kategori y ang terdiri dar i rasio l ikuiditas, r asio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. a. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.dalam pembahasan untuk PDAM Kabupaten Bantul yang digunakan dari rasio ini adalah rasio lancar (current ratio), acid test ratio, dan cash ratio.untuk mengetahui mengenai rasio likuiditas untuk PDAM Kabupaten Bantul dapat dilihat pada tabel rasio likuiditas. Tabel 3.77Rasio Likuiditas PDAM Kabupaten Bantul Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Current Ratio (a/b) % Perubahan % % a. Aktiva Lancar 1, 625,006, , 340,878, , 909,794, b. Hutang Lancar 997, 769, , 970, , 037, Acid Test Ratio (a+b+c)/d % Perubahan % % a. Kas dan B ank 358, 359, , 075,030, , 288,923, b. Investasi Jangka Pendek 300, 000, , 000, c. Piutang (Bersih) 961, 004, , 952, , 739, d. Hutang Lancar 997, 769, , 970, , 037, Cash Ratio (a/b) % Perubahan % % a. Kas dan B ank 358, 359, , 075,030, , 288,923, b. Hutang Lancar 997, 769, , 970, , 037, ) Current Ratio Current Ratio atau rasio l ancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hu tang jangka pende knya dengan m enggunakan aktiva l ancarnya (aktiva yang a kan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Hal. III-125

155 Besarnya r asio l ancar u ntuk P DAM K abupaten Bantul pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 4.82, 4.20, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 4.82 aktiva lancar, ini ber arti pada t ahun 2008 P DAM Kabupaten B antul menunjukkan risiko l ikuiditas y ang r endah. U ntuk tahun 2009 berarti s etiap R p 1 hut ang l ancar di jamin oleh Rp aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2008 m aka t erjadi penurunan sebesar 12.84% karena adanya kenaikan hutang lancar. Di tahun 2010 b erarti setiap Rp 1 hutang l ancar di jamin o leh R p 1.63 aktiva l ancar, jika di bandingkan d engan tahun maka terjadi kenaikan sebesar 61.25% yang disebabkan kenaikan h utang lancar y ang tinggi. Secara umum berdasarkan rasio lancar PDAM Kabupaten Cilacap untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik walaupun mengalami penurunan setiap tahunnya tetapi masih di atas hutang lancar yang dijamin. 2) Acid Test Ratio Acid test ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari k omponen a ktiva l ancar y ang l ebih l ikuid s eperti kas dan b ank, pi utang ( bersih), dan investasi jangka pendek. Besarnya acid test ratio untuk PDAM Kabupaten Bantul pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah , 4.19, dan Untuk tahun 2008 berarti setiap Rp 1 hut ang lancar dijamin oleh R p aktiva l ancar, ini ber arti pada t ahun 2008 P DAM Kabupaten B antul menunjukkan risiko likuiditas yang rendah. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 4.19 aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi penurunan sebesar 12.87% karena adanya kenaikan hutang lancar. Di tahun 2010 ber arti setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 1.62 aktiva lancar, jika dibandingkan dengan tahun 2009 m aka t erjadi penur unan sebesar 61.27%. S ecara umum berdasarkanacid test ratio PDAM Kabupaten Bantul untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik. 3) Cash Ratio Cash ratio atau r asio kas m erupakan per bandingan an tara kas dan b ank den gan hut ang lancarnya yang menunjukkan berapa besar kas dan bank mampu menutupi hutang lancarnya. Besarnya rasio k as untuk P DAM K abupaten B antul pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 3.25, 1.93, dan Untuk t ahun 2008 ber arti s etiap Rp 1 hut ang lancar hanya dijamin ol eh R p 3.25 kas dan ban k, i ni berarti pada t ahun 2008 P DAM K abupaten B antul menunjukkan risiko likuiditas yang rendah. Untuk tahun 2009 berarti setiap Rp 1 hutang lancar di jamin ol eh R p 1.93 kas dan ban k, jika di bandingkan den gan tahun 2008 m aka Hal. III-126

156 terjadi penurunan sebesar 40.69%. Di tahun 2010 berarti setiap Rp 1 hutang lancar hanya dijamin ol eh R p k as dan bank, j ika di bandingkan den gan t ahun 2009 m aka t erjadi penurunan sebesar 81.39%. Secara umum berdasarkan cash ratio PDAM Kabupaten Bantuluntuk t ahun m enggambarkan k ondisi y ang cukup bai k kecuali unt uk tahun 2010 berada pada kondisi dengan risiko likuiditas yang cukup tinggi. b. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.dalam pembahasan untuk PDAM Kabupaten Bantul yang digunakan dari rasio ini adalah rata-rata umur piutang dan perputaran aktiva tetap.untuk mengetahui mengenai rasio aktivitas untuk PDAM Kabupaten Bantul dapat dilihat pada tabel rasio aktivitas. Tabel 3.78 Rasio Aktivitas PDAM Kabupaten Bantul Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rata-rata Umur Piutang (a/(b/365)) % Perubahan 2.77% 0.24% a. Piutang Usaha 1, 406,625, , 125,692, , 850, b. Penjualan 9, 046,797, , 440,209, , 127,549, Perputaran Aktiva Tetap (a/b) % Perubahan % 10.19% a. Penjualan 9, 046,797, , 440,209, , 127,549, b. Aktiva Tetap 9, 307,458, , 212,366, , 637,447, ) Rata-rata Umur Piutang Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubahpiutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata umur piutang untuk PDAM Kabupaten Bantul pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 55.09, 55.22, dan hari.untuk tahun 2008 berarti diperlukan waktu selam hari dari piutang untuk menjadi kas. Untuk tahun 2009 berarti diperlukan waktu selam hari dar i pi utang unt uk m enjadi kas, jika di bandingkan deng an t ahun 2008 m aka t erjadi peningkatan sebesar 0.24%. Di tahun 2010 berarti diperlukan waktu selam hari dari piutang untuk menjadi kas, jika dibandingkan dengan tahun 2009 m aka terjadi peningkatan sebesar 2.77%. Secara umum berdasarkan rata-rata umur piutang PDAM Kabupaten Cilacap untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik walaupun memiliki tren yang meningkat setiap tahunnya. Hal. III-127

157 2) Perputaran Aktiva Tetap Dengan rasio ini maka dapat diukur sejauh mana kemampua PDAM menghasilkan penjualan ber dasarka aktiva t etap y ang di miliki ol eh P DAM.Rasio i ni m emperlihatkan efektivitas P DAM m enggunakan a ktiva t etapnya.semakin t inggi r asio i ni ber arti s emakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aktiva tetap untuk PDAM Kabupaten Bantul pada tahun 2008, 2009, dan 2010 adalah 1.09, 1.20, dan 0.97.Untuk tahun 2008 b erarti PDAM menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 1.09 kali dalam setahun. Untuk tahun 2009 berarti perusahaan menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan sebesar 1.20 kali dalam s etahun, j ika di bandingkan dengan t ahun 2008 maka t erjadi kenaikan s ebesar 10.19%. D i t ahun ber arti per usahaan m enggunakan a ktiva t etapnya unt uk menghasilkan penjualan sebesar 0.97 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan tahun 2009 m aka terjadi pen urunan s ebesar 18.84%. S ecara u mum berdasarkan perputaran aktiva tetap PDAM Kabupaten Bantul untuk t ahun menggambarkan k ondisi yang kurang baik dikarenakan memilikinilai yang kecil yang menandakan kurang efektifnya penggunaan aktiva tetap. c. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panj angnya. D alam pembahasan untuk P DAM Kabupaten Bantul yang di gunakan dari rasio ini adalah rasio total hutang terhadap total asset dan rasio total hutang terhadap total modal. Untuk mengetahui mengenai rasio solvabilitas untuk PDAM Kabupaten Bantul dapat dilihat pada tabel rasio solvabilitas. Tabel 3.79Rasio Solvabilitas PDAM Kabupaten Bantul Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset (a/b) % Perubahan 10.42% 4.17% a. Total Hutang 2, 957,729, , 246,742, , 955,584, b. Total Aset 14, 974,763, , 560,755, , 389,083, Rasio Total Hutang terhadap Total Modal (a/b) % Perubahan 12.99% 5.08% a. Total Hutang 2, 957,729, , 246,742, , 955,584, b. Total Modal 12, 017,034, , 314,012, , 433,498, Hal. III-128

158 1) Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan m enggunakan leverage keuangan y ang t inggi. R isiko perusahaan deng an financial keuangan yang tinggi akan semakin tinggi pula. Rasio i ni unt uk P DAM Kabupaten Bantul pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adal ah 0.17, 0.18, dan 0.20.Untuk t ahun 2008 ber arti s etiap R p hut ang P DAM dijamin ol eh R p 1 aset PDAM. Untuk tahun 2009 ber arti setiap Rp 0.18 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et PDAM, j ika di bandingkan deng an t ahun 2008 m aka t erjadi kenaikan sebesar 4.17%. D i tahun 2010 s etiap Rp 0.20 hutang PDAM dijamin oleh Rp 1 as et PDAM, jika dibandingkan dengan t ahun 2009 m aka t erjadi kenaikan sebesar 10.42%. S ecara u mum ber dasarkan rasio ini maka PDAM Kabupaten Bantul untuk tahun menggambarkan kondisi yang cukup baik walaupun ada kecenderungan nilai yang meningkat dari tahun ke tahunnya. 2) Rasio Total Hutang Terhadap Modal Rasio i ni m erupakan i ndikator s truktur modal dan r isiko finansial, y ang merupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Bertambah besarnya rasio ini maka suatu PDAM menunjukkan risiko distribusi laba usaha PDAM akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban perusahaan. Rasio ini unt u PDAM K abupaten Bantul pada t ahun 2008, 2009, dan 2010 adal ah 0.21, 0.22, dan Untuk t ahun 2008 be rarti kreditur menyediakan Rp 0.21 pendanaan untuk setiap R p 1 y ang di sediakan ol eh pe milik modal. U ntuk tahun ber arti kreditur menyediakan R p pendanaan unt uk s etiap Rp 1 y ang di sediakan oleh pem ilik m odal, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi kenaikan sebesar 5.08%. Di tahun 2010 berarti k reditur m enyediakan Rp pendanaan unt uk s etiap Rp 1 yang disediakan oleh pemilik m odal, jika di bandingkan den gan t ahun 2009 m aka t erjadi kenaikan sebesar 12.99%. S ecara um um ber dasarkan r asio i ni m aka P DAM Kabupaten B antul untuk t ahun mengambarkan kondisi yang cukup baik. d. Rasio Profitabilitas Rasio ini m engukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada t ingkat penjualan, as set, dan modal s aham t ertentu.dalam pem bahasan un tuk PDAM K abupaten Bantul yang di gunakan dar i r asio i ni adal ah profit margin dan R OA.Untuk m engetahui mengenai r asio pr ofitabilitas unt uk PDAM Kabupaten Bantul dapat dilihat pada t abel r asio profitabilitas. Hal. III-129

159 Tabel 3.80Rasio Profitabilitas PDAM Kabupaten Bantul Tahun Uraian TAHUN 2010 TAHUN 2009 TAHUN 2008 (Rp) (Rp) (Rp) 1. Profit Margin (a/b) 2.44% 7.29% 5.06% % Perubahan % 44.15% a. Laba B ersih 220, 439, , 692, , 066, b. Penjualan 9, 046,797, , 440,209, , 127,549, ROA (a/b) 1.47% 4.32% 2.72% % Perubahan % 58.70% a. Laba Bersih 220, 439, , 692, , 066, b. Total Aset 14, 974,763, , 560,755, , 389,083, ) Profit Margin Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada t ingkat pen jualan t ertentu.profit margin yang t inggi m enandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, sebaliknya profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau bi aya y ang t erlalu tinggi un tuk tingkat pen jualan y ang t ertentu, a tau k ombinasi dar i kedua hal tersebut. Profit margin untuk P DAM K abupaten Bantul pada t ahun 2008, 2009, dan adal ah 5.06%, 7.29%, dan 2.44%.Untuk tahun 2008 be rarti PDAM dalam menghasilkan laba pada tingkat pen jualan tertentu adal ah s ebesar 5.06%. U ntuk t ahun 2009 b erarti P DAM dal am menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu adalah sebesar 7.29%, jika dibandingkan dengan tahun 2008 maka terjadi kenaikan sebesar 44.15%. Di tahun 2010 besarnya profit margin adalah 2.44%, jika dibandingkan dengan tahun 2009 maka terjadi penurunan sebesar 66.59%. Secara um um ber dasarkan profit margin PDAM Kabupaten Bantul untuk tahun menggambarkan kondisi yang baik walaupun memiliki tren yang berfluktuasi karena masih dapat menghasilkan laba. 2) ROA Rasio i ni m engukur kemampuan per usahaan m enghasilkan l aba ber sih deng an menggunakan t otal as et ( kekayaan) y ang dimiliki.rasio y ang t inggi m enunjukkan e fisiensi manajemen asset yang berarti efisiensi manajemen. ROA unt uk P DAM K abupaten Bantul pada t ahun 2008, 2009, dan adal ah 2.72%, 4.32%, dan 1.47%. U ntuk t ahun 2008 ke t ahun 2009 m aka dapat di lihat t erjadi k enaikan sebesar 58.70% dan m engalami penurunan sebesar 1.47% di t ahun S ecara um um ROA PDAM Kabupaten Bantul untuk tahun menggambarkan kondisi yangcukup Hal. III-130

160 P mp mp mp mp baik walaupun berada pada kondisi yang berfluktuasi tetapi tetap dapat menghasilkan return yang positif Tarif dan Volume Salah s atu pe rsyaratan y ang ha rus di penuhi oleh P DAM dal am m engajukan p roposal pinjaman pengembangan SPAM dengan skema jaminan dan subsidi bunga oleh pemerintahberdasarkan Permen PU No. 21 Tahun 2009 s alah satunya adalah tarif full cost recovery (tarif FCR). Adapun gambaran umum mengenai tarif dan volume air untuk PDAM Kabupaten Bantul untuk tahun dapat dilihat pada tabel Keterangan Volume Air Terjual Pendpatan Air Volume Air Produksi Jumlah Biaya Tarif Air Terjual/mP Harga Pokok 3 3 Air/mP Keuntungan 3 Tabel 3.81Tarif dan Volume Air Kabupaten Bantul Tahun Tahun mp mp mp Rp Rp Rp P/ ,80 3 Rp ,37 3 Rp 2.635,19/mP 3 Rp 1.707,49/mP 3 3 Rp 927,70/mP P/ ,01mP Rp ,01 3 Rp 2.817,69/mP 3 Rp 2.239,40/mP (Kerugian)/mP air terjual Sumber: Laporan Hasil Audit Kinerja BPKPPADAM Kabupaten Bantul Tahun Rp 578,29/mP P/ mP Rp ,07 3 Rp 2.925,39/mP 3 Rp 2.430,69/mP 3 3 Rp 494,7/mP Berdasarkan t abel 3.81 dapat di simpulkan bahw a t arif ai r terjual l ebih t inggi di bandingkan harga po kok ai r at au ha l i ni m enunjukkan tarif a ir t erjual unt uk t ahun dapat menutupi biaya secara penuh (full cost recovery), sehingga untuk PDAM Kabupaten Bantul memperoleh keuntungansetiap tahunnya walaupun besaran margin yang diperoleh semakin 3 menurun karena naiknya harga pokok air/mp P (lihat tabel 3.81). Hal. III-131

161 BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN SPAM 4.1. RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KOTA PEKALONGAN PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN Saat ini daerah pelayanan PDAM Kota Pekalongan meliputi 46 kelurahan dari 47 kelurahan yang ada di K ota P ekalongan, di tambah 2 des a di K abupaten P ekalongan dan 1 de sa di Kabupaten Batang. Pengembangan daerah pelayanan air minum akan meliputi seluruh kelurahan y ang ada di w ilayah adm inistrasi K ota P ekalongan di tambah deng an w ilayah Kabupaten Pekalongan dan Batang yang saat ini sudah dilayani. Direncanakan peningkatan cakupan pelayanan air minum perpipaan di wilayah pelayanan Kota Pekalongan dari 28,4% meningkat menjadi 54,8% pada tahun Rencana pengembangan cakupan pelayanan berdasarkan wilayah administrasi dan wilayah pelayanan dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar 4.1Rencana pengembangan cakupan pelayanan Hal. IV-1

162 A. PROYEKSI PENDUDUK Berdasarkan S ensus P enduduk j umlah pe nduduk K ota P ekalongan adal ah jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,57% per tahun, sehingga pada akhir tahun 2015 nantinya diperkirakan jumlah penduduk di Kota Pekalongan mencapai sekitar jiwa, seperti yang disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.1Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Melalui pr oyeksi per tumbuhan pendudu k tersebut, t erlihat jelas bahw a deng an bertambahnya j umlah penduduk maka k ebutuhan ai r minum ak an ber tambah j uga. O leh sebab i tu, P DAM K ota P ekalongan per lu melakukan pen gembangan deng an l aju y ang sesuai s ehingga pemenuhan k ebutuhan a kan air m inum pada P DAM K ota P ekalongan dapat tercapai. B. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM Diproyeksikan kebutuhan air minum di wilayah pelayanan PDAM Kota Pekalongan menjadi 439 liter per detik dari 261 liter per detik pada tahun 2010.Proyeksi Kebutuhan air minum di wilayah pelayanan pada tahun 2015 PDAM Kota Pekalongan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.kebutuhan air ini didapatkan berdasarkan hasil survei RDS (Real Demand Survey). Hal. IV-2

163 Tabel 4.2 Proyeksi Kebutuhan Air Minum No. URAIAN EKSISTING TAHUN PROYEKSI SATUAN jumlah penduduk total wilayah pelayanan jiwa % penduduk terlayani % 28,68 29, , jumlah penduduk terlayani jiwa kepadatan penduduk jiwa jumlah sambungan Unit penambahan sambungan SL Unit konsumsi rata-rata 1/o/h kebutuhan rata-rata domestik 1/det kebutuhan air rata-rata non domestik 1/det kebutuhan air rata-rata domestik dan non domestik 1/det kehilangan air % kebutuhan air hari rata-rata total 1/det kebutuhan air hari maksimum (max day=1,15) 1/det kebutuhan air (demand) = kebutuhan air rata-rata total 1/det Hal. IV-3

164 Dengan pertumbuhan kebutuhan akan air minum, PDAM Kota Pekalongan melalui Business Plan ini merencanakan untuk melakukan alternatif pengembangan SPAM dengan menggunakan s umber air baku dar i Kembang Langit, dengan pertimbangan biaya oper asi PDAM K ota P ekalongan ak an m engalami penur unan y ang di karenakan s istem gravitasi tidak menggunakan energi RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM A. Pelayanan Masyarakat Berpendapatan Rendah Pelayanan a ir m inum untuk pendudu k m iskin di alokasikan s ebesar 20% ber dasarkan pendapatan dibawah Rp ,- per bulan sesuai dengan hasil survei sosial ekonomi dari jumlah sambungan yang akan dipasang atau sebanyak sambungan SL. Berdasarkan persentase i ni, di asumsikan dar i j umlah s ambungan l angsung y ang di rencanakan un tuk penduduk berpendapatan rendah dan akan mendapatkan tarif dari golongan yang termurah dari k lasifikasi t arif pel anggan. P emilihan m asyarakat be rpendapatan r endah ber dasarkan tingkat pengeluaran hasil survei pada saat perencanaan rinci. Di Kota Pekalongan saat ini untuk s emua golongan di kenakan bi aya peny ambungan s ebesar R p ,- sampai dengan Rp ,- yangdibayar secara tunai at au dapat juga di bayar s ecara cicilan selama 1 tahun. Hal ini dapat dilaksakan untuk masyarakat mampu. Pembangunan SPAM u ntuk m asyarakat ber pendapatan r endah layak memperoleh s ubsidi dari APBN, APBD atau APBD Pemerintah Provinsi, hal ini untuk meringankan pihak PDAM dalam m emberikan p elayanan k epada m asyarakat ber pendapatan r endah. J enis sambungan y ang diperlukan adal ah s ambungan l angsung, m ereka l ebih s enang un tuk mendapatkan ai r m inum m elalui s ambungan l angsung da ri pada m elalui k ran um um a tau hidran umum. B. Air Baku Rencana penggunaan air baku untuk rencana pengembangan sistem penyediaan air minum di Kota Pekalongan adalah dari sungai Kembang Langit dengan debit minimum 800 l/det. Air baku diambil langsung dari mata air yang menyerupai sungai, pada elevasi +769 m diatas muka air laut. Titik pengambilan air baku berada di desa Kembang Langit. Dari bangunan penangkap mata air ini dialirkan secara gravitasi ke bangunan pembagi pada el evasi +186 m melalui 9 bangunan bak pelepas tekan dengan diameter 600 mm dengan panjang pipa m, yang kemudian dialirkan secara gravitasi ke Menara Air yang telah ada s aat ini, berada di des a m elalui pi pa di ameter 500 m m, den gan kapasitas 3 00 l /det un tuk K ota Pekalongan. Hal. IV-4

165 Debit ai r y ang a kan di ambil unt uk kebutuhan K ota P ekalongan adal ah 350 l iter per de tik. Selain untuk melayani sambungan baru, debit sebesar 350 liter per detik ini juga sebagian (200 liter per detik) akan dipakai untuk menggantikan pasokan air dari sumur-sumur bor dalam yang saat ini beroperasi. Saat ini sumur-sumur bor dalam yang beroperasi sejumlah 29 unit yang tersebar di Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang dengan debit air keseluruhan s ebesar 250 liter per detik. Jumlah sumur bor dal am y ang akan ditutup adalah sejumlah 21 titik (dengan debit sekitar 200 liter per detik) yang berada di wilayah Kota Pekalongan SIPA ( Surat I jin P engusahaan A ir B aku) har us disiapkan ol eh P DAM K abupaten B atang, karena sungai ini atau mata air Kembang Langit ini ini terletak di Kabupaten Batang, maka SIPA dikeluarkan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas 700 l/det. Air bak u y ang ak an di pakai unt uk m encukupi k ebutuhan ai r m inum di Kota P ekalongan dalam 5 tahun mendatang, rencananya akan diambil dari luar wilayah Kota Pekalongan, karena Kota Pekalongan sudah tidak mempunyai potensi sumber air. Sumber air yang akan dimanfaatkan adalah mata air Kembang Langit yang berada di wilayah Kabupaten Batang, berjarak sekitar 35 km dari Kota Pekalongan. Kapasitas mata air Kembang Langit ini sekitar 800 liter per detik. C. Rencana Sistem Pelayanan Air Minum Untuk meningkatkan pelayanan dan penur unan kebocoran di wilayah pelayanan air minum Kota Pekalongan, maka diperlukan rehabilitasi pipa lama yang telah rusak, dan penggantian meter konsumen, dan pemasangan meter induk untuk pengendalian kebocoran. Rencana pengembangan sistem pelayanan air minum Kota Pekalongan perlu penambahan kapasitas 300 l /det dari kembang Langit, dengan penambahan kapasitas reservoir sebesar m 3 diletakkan di k etinggian +186 m di atas muka ai r l aut. D ari m enara i ni didistribusikan s ecara gr avitasi k e w ilayah pe layanan. U ntuk l ebih j elasnya dapat di lihat pada gambar skema sistem pelayanan air minum Kota Pekalongan dibawah ini. Untuk menangkap dan mengumpulkan air dari mata air Kembang Langit, maka diperlukan suatu ban gunan penan gkap ai r (bronkaptering) j uga s uatu ban gunan peng umpul unt uk kapasitas air sebesar 700 liter per detik. Kapasitas 700 liter per detik ini diperuntukkan untuk PDAM Kabupaten Batang dan PDAM Kota Pekalongan masing-masing sebesar 350 liter per detik. Hal. IV-5

166 Gambar 4.2 Rencana Sistem Pelayanan Air Minum D. Produksi Berdasarkan penel itian dan penglihatan s ecara fisik, kualitas air dari Kembang Langit ini cukup bai k, dan pe rlu dilakukan pe meriksaan kualitas l ebih detail, untuk m endapatkan informasi yang lebih tepat. Oleh karena itu, terhadap air baku tersebut tidak perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu kecuali untuk chlorinasi. Untuk uni t pr oduksi, a kan m elakukan uprating Instalasi P engolahan A ir M inum y ang ada, dari kapasitas terpasang dan juga kapasitas produksi 40 l iter per detik menjadi 60 liter per detik. Untuk m enyalurkan ai r baku da ri m ata ai r K embang Lan git y ang be rada pada ketinggian +769 m dpl dan be rjarak sekitar 35 km dari Kota Pekalongan yang berada pada k etinggian +6 m dpl, maka akan diperlukan suatu pipa penghantar (pipa transmisi) dan juga bangunan bak pelepas t ekan ( BPT) y ang be rfungsi unt uk menghilangkan tekanan ai r pada pi pa transmisi. E. Reservoir Distribusi Air dar i s umber K embang Lan git selanjutnya d itampung di Reservoir menara air m inum sebelum didistribusikan k e k onsumen.reservoir air m inum i ni t elah ada dengan kapasitas 500 m 3 dan di berada p ada el evasi ± 6m dpl, dengan ketinggian m enara 32 m. N amun Hal. IV-6

167 denganmengoperasikan menara yang telah ada i ni perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum digunakan. F. Jaringan Distribusi Jaringan distribusi yang direncanakan untuk pelayanan di wilayah yang direncanakan merupakan wilayah yang belum dilayani oleh sistem serta di wilayah yang telah ada sistem jaringannya, sehingga untuk memenuhi ketentuan pelayanan air minum, harus direncanakan dengan menggunakan sistem untuk penanggulangan kebocoran dengan sisa tekan yang cukup dan pel ayanan k ontinyu s elama 24 j am. S istem y ang di rencanakan adal ah s ecara gravitasi, s ehingga pel ayanan 24 j am dapat di laksanakan ol eh P DAM Kota P ekalongan, karena tidak diperlukan energi untuk mendistribusikannya. Seperti yang telah disebutkan diatas, akan dilakukan penutupan sejumlah sumur bor dalam. Hal ini dilakukan, selain untuk mengurangi beban bi aya listrik yang besar bagi PDAM Kota Pekalongan, juga untuk mengurangi pengambilan air tanah dalam. G. Lingkup Kegiatan Pengembangan Spam Rencana peng embangan dan r ehabilitasi yang a kan di laksanakan oleh P DAM K ota Pekalongan adalah sebagai berikut : a. Rehabilitasi untuk penurunan kebocoran, optimalisasi SPAM Penggantian meter pelanggan secara berkala sejumlah 5000 unit; Kalibrasi meter induk, sejumlah 13 unit; Penggantian meter induk, 14 unit; Penggantian pipa rawan bocor diameter 50 mm 250 mm, sepanjang m; Zonasi/isolasi jaringan distribusi, berupa pemasangan meter distrik sebanyak 4 unit dan isolasi jaringan; Penggantian pompa sumur dalam, sebanyak 24 unit; Pencucian sumur dalam, sebanyak 24 unit; Penggantian pompa distribusi, 1 unit; dan Penggantian pompa transmisi, 1 unit. b. Pemanfaatan idle capacity Hal. IV-7

168 Pengembangan J aringan D istribusi U tama (JDU) di ameter m m, sepanjang m; dan Penyambungan sambungan langsung (SL) infill, sebanyak 3500 unit. c. Rehabilitasi dan uprating SPAM Uprating Instalasi P engolahan A ir ( IPA) dari kapasitas 40 liter/detik m enjadi 60 liter/detik; dan Penyambungan sambungan langsung (SL) infill, sebanyak unit. d. Pengembangan SPAM Pembangunan bang unan penangk ap ai r ( bronkaptering) mata ai r K embang Langit di Kabupaten Batang, dengan kapasitas 700 liter/detik, 1 unit; Pembangunan bang unan peng umpul m ata ai r K embang Lang it v olume 500 m3, 1 unit; Pengadaan dan pem asangan pi pa t ransmisi ai r m inum dar i m ata ai r Kembang Lang it ke Bak Pembagi, diameter 600 m m, pipa s teel, s epanjang m; Pembangunan bang unan pelepas t ekan ( BPT) volume 200 m 3, s ejumlah 9 unit; Pembangunan reservoir (bak) pembagi, volume 500 m3, sejumlah 1 unit; Pengadaan dan pe masangan per pipaan transmisi ai r minum da ri reservoir pembagi ke reservoir menara distribusi Kota Pekalongan, diameter 500 mm, sepanjang m; Pembangunan reservoir distribusi, volume 4500 m3, 1 unit; Pengadaan dan pemasangan meter air induk, diameter 600 mm, 1 unit; Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa distribusi utama (JDU), diameter 300 mm 500 mm, sepanjang m; Pengadaan dan pemasangan jembatan pipa, diameter 600 mm, 1 unit; Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa sekunder, diameter 50 mm 75 mm, sepanjang m; dan Penyambungan sambungan langsung (SL) infill, unit. Hal. IV-8

169 RENCANA PENDANAAN Biaya investasi P DAM Kota P ekalongan un tuk peny ediaan ai r m inum K ota P ekalongan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dari 28% tahun 2010 menjadi 55% tahun 2015 dan menurunkan kebocoran 38% menjadi 28% sampai dengan tahun Estimasi biaya proyek i ni deng an m enggunakan har ga s atuan ber dasarkan P ermen 21 t ahun 2009 y ang telah dilakukan eskalasi harga dan berdasarkan estimasi volume sesuai dengan komponen tersebut diatas (lingkup kegiatan pengembangan SPAM) seperti dirinci pada tabel berikut ini. Tabel 4.3Ringkasan RPIJM SPAM NO INVESTASI Investasi (Rp. Juta) JUMLAH BIAYA 1 Pemanfaatan idle capacity (Pengembangan JDU + Penambahan - 5, ,163 Pipa Infill) 2 Rehabilitasi dan Uprating SPAM 60 lpd 1, ,465 3 Penambahan Pipa Sekunder - - 1,814 3,023 3,023 7,861 Sub-total Perbankan 1,465 5,163 1,814 3,023 3,023 14,489 1 Penurunan kebocoran air 1,484 3, ,562 Pengembangan Tahap I (Bridging) 2 Sambungan Infill dari Idle Capacity, 3500 SL ,103 1,103 3,860 3 Sambungan Infill dari Rehab & Uprating SPAM 60 lpd, ,654 SL Pengembangan Tahap II 4 a Pembangunan Unit Air Baku & Transmisi , ,915 b Pembangunan Unit Distribusi , ,446 5 Penambahan SL - - 2,206 4,963 4,963 12,132 6 Nonfisik 1, ,500 Sub-total Non Perbankan 4,027 5, ,420 6,816 6, ,069 Total 5,492 10, ,234 9,840 9, ,558 Tabel 4.4 Rencana Alokasi Pebiayaan RPIJM SPAM Total APBN SDA 62,915 62,915 APBN CK 3,877 48,778 52,655 APBD PROPINSI - APBD KOTA 7,667 7,667 PDAM 5,492 5,279 4,059 6,816 6,526 28,173 Total Ekuitas 5,492 9, ,420 6,816 6, ,411 PINJAMAN BANK 1,286 1,814 3,023 3,023 9,147 Total Investasi 5,492 10, ,234 9,840 9, ,558 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat besarnya total investasi yang diperlukan sebesar Rp y ang s ifatnya r egional, s edangkan un tuk P DAM Kota P ekalongan Hal. IV-9

170 adalah s ebesar R p A dapun rincian m engenai s umber pem biayaannya dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Sumber Pendanaan Penyertaan Pemerintah Daerah Rp Operasional PDAM Rp Kredit Investasi PDAM kepada Perbankan Rp Total Rp RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KOTA PAYAKUMBUH PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN Cakupan pel ayanan s aat i ni = 9 3.5%. Target dal am C orporate Plan P DAM K ota Payakumbuh, cakupan pelayanan 100% akan dicapai pada tahun Dengan adany a pr ogram M BR y ang merupakan salah s atu pr ogram pe rcepatan peningkatan c akupan p elayanan, m aka cakupan 100% dapat di capai pada t ahun Pengembangan pas ar untuk s elanjutnya di rencanakan unt uk pen gembangan c akupan pelayanan di K abupaten Li mapuluh K ota khususnya di wilayah-wilayah per batasan y ang saat ini sudah dilayani oleh PDAM Kota payakumbuh. Tabel 4.6 Perkiraan Potensi Pelanggan Tahun Jumlah Penduduk Jiwa KK Rencana Penambahan SR Note: Rata-rata 1 KK = 6 jiwa Jumlah Pelanggan Eksisting Jumlah RT Belum Terlayani Hal. IV-10

171 RENCANA PENAMBAHAN PELANGGAN Sesuai dengan perencanaan yang dibuat maka jumlah pelanggan yang rencananya akan di tambah m elalui pr ogram ini ber jumlah 6500 S R. Kegiatan penambahan SR ini ak an mulai dilakukan pada tahun 2012 sampai Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tebel berikut: Tabel 4.7 Rencana Penambahan Pelanggan NO. Uraian Satuan Jumlah Sambungan Keterangan Domestik Non- Domestik 1 Tahun 2012 Unit unitreguler, 500 unit Program MBR 2 Tahun 2013 Unit Terkait program Perpres 29 3 Tahun 2014 Unit Terkait program Perpres 29 4 Tahun 2015 Unit Terkait program Perpres 29 5 Tahun 2016 Unit Terkait program Perpres 29 6 Tahun 2017 Unit Terkait program Perpres 29 Total Sambungan Unit 6, RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM 0Terkait den gan P rogram P erpres 29 /2009, P DAM K ota P ayakumbuhmembuat us ulan pembiayaan i nvestasi air m inum y ang akan di ajukan ke per bankan nas ional yaitu 0TRehabilitasi Jaringan Distribusi Pusat Kota Payakumbuh. Latar belakang dari usulan program ini adalah sebagai berikut : 1. Kondisi pi pa bai k transmisi m aupun di stribusi, s ebagian bes ar s udah t idak l ayak karena terjadinya korosi. 2. Perpipaan di pus at kota dibangun tahun 1980 untuk melayani pelanggan awal dari PDAM. Saat ini pusat kota sudah berkembang pesat dan membuat jalur pipa PDAM berada pada posisi yang tidak layak lagi dan menyulitkan saat operasional lapangan /mendeteksi kerusakan 3. Banyaknya j aringan pi pa y ang s udah t ua dan banyaknya water m eter yang s udah tidak akurat, menjadi beberapa menyebab tingginya tingkat kehilangan air (31,75% pada tahun 2009). Hal. IV-11

172 Upaya yang di lakukan oleh PDAM P ayakumbuh dal am r angka pen gembangan S PAM meliputi beberapa hal diantaranya yaitu : 1. Rehabilitasi pipa transmisi 2. Rehabilitasi jaringan distribusi kota Zona I 3. Rehabilitasi jaringan distribusi kota Zona II 4. Rehabilitasi jaringan distribusi kota Zona III 5. Rehabilitasi jaringan distribusi kota Zona IV 6. Perluasan Jaringan untuk menambah pelanggan sebanyak unit 7. Penggantian Water meter pelanggan unit 8. Penambahan sambungan baru sebanyak unit Adapun rencana lokasi kegiatan ini dapat ditunjukkan pada gambar 4.3. Hal. IV-12

173 Gambar 4.3Rencana Lokasi Proyek Hal. IV-13

174 RENCANA PENDANAAN Untuk melakukan kegiatan investasi pada PDAM Kabupaten Payakumbuh maka besarnya pendanaan yang akan dilakukan berasal dari bank sebesar 22,7%, APBN sebesar 31,8%, dan P DAM s endiri s ebesar 45,5%. Secara lebih rinci dapat dilihar pada tabel 4.8. Untuk kegiatan investasi yang dilakukan dapat dilihat pada table 4.9. TAHUN PENDANAAN Tabel 4.8 Sumber Pendanaan (Rp 000) SUMBER PENDANAAN BANK APBD APBN PDAM JUMLAH H. BERLAKU JUMLAH PORSI 22,7% 0,0% 31,8% 45,5% 100,0% Hal. IV-14

175 Tabel 4.9 Rencana Sumber Dana dan Kegiatan Investasi (Rp 000) NO URAIAN PEKERJAAN Estimasi TAHUN PENGEMBANGAN H. Berlaku A B UNIT DISTRIBUSI Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia 300 mm Rehabilitasi Jaringan Distribusi Kota Zona I Rehabilitasi Jaringan Distribusi Kota Zona II Rehabilitasi Jaringan Distribusi Kota Zona III Rehabilitasi Jaringan Distribusi Kota Zona IV Perluasan Jaringan SUB TOTAL UNIT PELAYANAN 1 Penggantian Water Meter Pelanggan Penambahan Sambungan Baru SUB TOTAL TOTAL A + B APBN BANK PDAM Hal. IV-15

176 4.3. RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN PASER PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN Berdasarkan pr ogram I nvestasi di Kabupaten P aser adal ah pem asangan pi pa di stribusi yang direncanakan diatas, diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Penambahan j umlah Sambungan B aru di daer ah P aser B elengkong s ebanyak unit termasuk daftar tunggu sebanyak 5000 unit dapat terlayani. 2. Target cakupan pelayanan mencapai 70 %. Gambar 4.4Peta Daerah Pengembangan Pelayanan Kontinuitas pen galiran a ir pada daer ah-daerah s eperti Paser B elengkong dan s ekitarnya yang masih banyak belum terlayani sumber air bersih. A. PROYEKSI PENDUDUK Berdasarkan dari sensus jumlah penduduk pada Tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Paser adal ah J iwa deng an l aju pe rtumbuhan s ebesar 3,07 % per tahunnya, jadi jumlah penduduk Kabupaten Paser pada tahun 2015 diperkirakan sebesar Jiwa. Hal. IV-16

177 Tabel 4.10Proyeksi Penduduk B. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM Dari h asil perhitungan pr oyeksi penduduk diperoleh pr oyeksi k ebutuhan air yang disajikan pada t abel di ba wah.dari t abel t ersebut dapa t di lihat bahw a P DAM Kabupaten P aser merupakan daerah yang memerlukan sumber air yang baru dalam perencanaan pengembangannya. Hal. IV-17

178 Tabel 4.11Asumsi Kebutuhan Air, Harga dan Biaya Kabupaten Paser Keterangan Jumlah Penduduk Jumlah KK Jumlah Penduduk Terlayani Cakupan Pelayanan 32,16% 34,40% 38,55% 45,62% 50,67% 51,93% 52,05% 52,13% 52,18% 53,43% 54,60% 55,21% 53,92% 1 Kapasitas Prod Eksist (l/det) Kapasitas Tambahan (l/det) Total Kapasitas (l/det) Produksi (liter/ hari) Produksi (M 3 /tahun) Konsumsi Domestik (ltr/hr/org) SR Domestik Existing Tambahan SR Sub Total SR Domestik Kebutuhan per hari (Ltr) Kebutuhan M 3 /tahun Konsumsi Non Domestik (ltr/hr/org) SR Non Domestik Existing Tambahan SR Total SR Non Domestik Kebutuhan per hari (Ltr) Kebutuhan M 3 /tahun Total Kebutuhan / Tahun (M3) Total Kebutuhan / lt/det Kebocoran 30% 30% 28% 28% 26% 24% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 4 Surplus / Defisit (M 3 /tahun) Hal. IV-18

179 Tabel 4.12 Asumsi Kebutuhan Air, Harga dan Biaya Kabupaten Paser Keterangan Harga Domestik Rata Kenaikkan harga 0% 0% 0% 25% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Harga Non Domestik Rata Kenaikkan harga 0% 0% 0% 25% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Tarif Sambungan BIAYA LANGSUNG USAHA Biaya Sumber Air 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% Biaya Pengolahan Air 8% 8% 8% 8% 8% 8% 8% 8% 8% 8% 8% 8% Biaya Transmisi dan Dist. 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% BIAYA ADMINISTRASI & UMUM 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% 7% Hal. IV-19

180 RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM A. Rencana Sistem Pelayanan Air Minum Kegiatan pen gembangan S PAM di K abupaten P aser adal ah peng embangan s istem distribusi di Tanah Grogot dan Paser Belengkong serta mengganti pipa yang sudah berumur guna menekan kebocoran. B. Produksi Pada uni t pr oduksi y ang ada s ekarang m asi c ukup i dle kapasitas s ehingga pengembangannya adalah menambah jaringan distribusi ke pasir Belengkong. Gambar 4.5Rencana Pengembangan Pelayanan SPAM C. Jaringan Distribusi Unit Transmisi dan di stribusi yang akan di kembangkan adalah penurunan kebocoran yang sampai saat ini masih terlalu tinggi sehingga terjadinya kekurangan suplai air ke daerah pelayanan. Pada saat ini kebocoran mencapai 34 % sehingga sudah diluar kewajaran yang di tetapkan.hal itu juga disebabkan umur ekonomis pipa yang sudah tua. Hal. IV-20

181 RENCANA PENDANAAN Pembiayaan pr ogram p embangunan 5 t ahun di depan ak an di biayai dar i dana ber bagai pihak yang mana berasal dari dana APBD Kota dan internal PDAM dengan total investasi yang di perlukan oleh PDAM Kabupaten Paser adalah Rp Secara keseluruhan biaya program pengembangan untuk adalah sebagai berikut: Hal. IV-21

182 Tabel 4.13 Skema Pendanaan No Uraian Kegiatan Volume PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN Perbankan PDAM APBD Kab APBD Prop APBN Perbankan PDAM APBD Kab APBD Prop APBN Perbankan 1 Unit Air Baku 1 Unit Produksi 2 Unit Transmisi 3 Unit Distribusi Pengadaan/Pemasangan Pipa Distribusi Ø200mmHDPE Ø150mmHDPE Ø100mmHDPE Ø75mmHDPE Ø50mmHDPE Accessoris Pipa HDPE 1 Paket Unit Pelayanan SR Jumlah Hal. IV-22

183 Tabel 4.14 Skema Pendanaan (Lanjutan) No Uraian Kegiatan Volume PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN 1 Unit Air Baku 1 Unit Produksi 2 Unit Transmisi 3 Unit Distribusi Pengadaan/Pemasangan Pipa Distribusi Ø200mmHDPE Ø150mmHDPE Ø100mmHDPE Ø75mmHDPE Ø50mmHDPE Accessoris Pipa HDPE 1 Paket 4 Unit Pelayanan SR Jumlah Hal. IV-23

184 Tabel 4.15 Skema Pendanaan (Lanjutan) No Uraian Kegiatan Volume PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN Total Equity Unit Air Baku 0 Unit Produksi 0 Unit Transmisi 0 Unit Distribusi 0 0 Pengadaan/Pemasangan Pipa Distribusi 0 Ø200mmHDPE Ø150mmHDPE Ø100mmHDPE Ø75mmHDPE Ø50mmHDPE Accessoris Pipa HDPE 1 Paket Unit Pelayanan SR Jumlah Hal. IV-24

185 Skema pendanaan pembangunan SPAM Kabupaten Paser untuk pengembangan daerah pelayanan pas ir B elengkong. B iaya A PBD ak an m embiayai j aringan di stribusi dar i Tanah Grogot s ebesar 5, 479 M ilyar, s edangkan bi aya j aringan di stribusi k e dae rah P asir Belengkong m enggunakan bi aya P injaman P erbankan s ebesar 20,504 Milyar, S edangkan untuk penambahan SR menggunakan biaya internal PDAM sebesar 21,090 Milyar. Hal ini dapat dilihat pada porsi pendanaan dibawah ini: Tabel 4.16Porsi Pendanaan Kegiatan No Kegiatan Keb. Investasi (Rp. Juta) PDAM APBD Kab Sumber Pembiayaan APBD Prop APBN Rencana Pinjaman Total Investasi 1 Unit Air Baku - 2 Transmisi - 3 Unit Produksi - 4 Unit Distribusi Unit Pelayanan (SR) Total Tabel 4.17Sumber Porsi Pendanaan No Uraian Investasi (Rp) Pelaksanaan 1 Porsi Pendanaan APBN - APBD Prop - APBD Kota Tahun 2012 PDAM Tahun 2012, sampai dengan 2021 Perbankan Tahun 2013 & 2014 Total Equity Loan Total Perbandingan Pendanaan Equity 56% Loan 44% Dari semua kegiatan yang ada dapat digambarkan melalui skematik sebagai berikut : Hal. IV-25

186 Gambar 4.6Skematik Porsi Pendanaan Investasi Pdam Kabupaten Paser 4.4. RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN CILACAP PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN 0TPotensi pelanggan dan rencana penambahan sambungan rumah seperti tabel berikut: No. Tahun Tabel 4.18Potensi Pelanggan Jumlah Penduduk Jumlah SR Jumlah KK Eksisting Potensi SR Rencana Penambahan SR unit PROYEKSI KEBUTUHAN AIR Proyeksi kebutuhan air dihitung berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1) Jumlah jiwa per SR = 5 jiwa Hal. IV-26

187 2) Rata-rata konsumsi ai r ek sisting per S R = 1 4 m 3/SR/bulan dan a kan di tingkatkan menjadi 16 m3/sr/bulan pada tahun ) Rata-rata konsumsi air Non Domestik eksisting sebesar = 80 m3/pelanggan/bulan atau setara dengan 57 l/dtk dan akan ditambah sebanyak 14 l/dtk pada tahun ) Debit Maksimum (Q mak) = 1.1 5) Faktor jam puncak (Qpeak) = ) Prosentase volume reservoir = 15 % dari kapasitas produksi 7) Kebocoran air akan diturunkan dari 27 % menjadi 20 % Tabel 4.19Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Kesugihan Asumsi Eksisting Proyeksi Kriteria Pelayanan Total penduduk di daerah rencana proyek Pertumbuhan penduduk (%) 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 Jumlah jiwa per sambungan (jiwa) Penambahan sambungan domestik (SR) baru dalam satu tahun (unit) Penambahan sambungan non-domestik (SR) baru dalam satu tahun (unit) Total sambungan domestik (SR) Total sambungan non domestik Total sambungan domestik (SR) + non-domestik (unit) Jumlah penduduk terlayani (jiwa) Prosentase penduduk terlayani (%) 60,26 61,30 62,34 64,00 65,65 67,29 68,91 Kriteria Produksi Kehilangan air pada akhir tahun (%) 25,46 25,46 25,46 25,26 25,06 24,86 24,66 Rata-rata konsumsi air domestik (m3/sr/bln) 14,41 14,41 14,41 14,61 14,81 15,01 15,21 Rata-rata konsumsi air (l/org/hr) 96,07 96,07 96,07 97,40 98,73 100,07 101,40 Kebutuhan air domestik (lt/det) 156,70 162,26 167,82 178,61 189,62 200,87 212,35 Rata-rata konsumsi air non-domestik (m3/samb/bulan) 77,67 77,67 77,67 77,87 78,07 78,27 78,47 Rata-rata konsumsi air non-domestik (l/det) 56,45 56,45 56,45 56,60 56,75 56,89 57,04 Rata-rata kebutuhan produksi (domestik+non-domestik, dlm lt/detik) 213,16 218,72 224,28 235,21 246,37 257,76 269,38 Rata-rata kebutuhan produksi (lt/detik) 267,43 274,40 281,38 294,62 308,11 321,84 335,81 Kebutuhan pada hari maksimum (lt/detik) 294,17 301,84 309,52 324,08 338,92 354,02 369,39 Kebutuhan pada jam puncak (lt/detik) 468,00 480,20 492,41 515,58 539,19 563,22 587,67 Kapasitas produksi eksisting (lt/detik) Peningkatan/penambahan kapasitas produksi (lt/detik) Kelebihan/kekurangan kapasitas produksi (lt/detik) 82,57 75,60 168,62 155,38 141,89 128,16 114,19 Kelebihan kapasitas produksi (%) 23,59 21,60 37,47 34,53 31,53 28,48 25,37 Hal. IV-27

188 RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM 0Terkait den gan P rogram P erpres 29/ 2009, P DAM K abupaten C ilacapmembuat us ulan pembiayaan investasi air minum yang akan diajukan ke perbankan nasional yaitu Program Investasi Pengembangan SPAM Sub Sistem Kesugihan yang m erupakan pengembangan wilayah pelayanan eksisting. A. Rencana Lokasi Proyek Pengembangan SPAM 0TSeperti t elah di sampaikan di at as, bahw a r encana l okasi pr oyek y ang di usulkan unt uk mengembangkan pel ayanan P DAM K abupaten C ilacap l ewat P erbankan N asional adal ah SPAM Sub Sistem Kesugihan, dimana w ilayah pel ayanannya m eliputi K ota C ilacap (Kec.Cilacap U tara, K ec.cilacap T engah dan K ec.cilacap S elatan), K ecapatan K esugihan dan Kecamatan Jeruk Legi. Peta orientasi wilayah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Hal. IV-28

189 Rencana Daerah Pelayanan Proyek Cabang Majenang Cabang Sidareja Cabang Jeruklegi Cabang Maos Cabang Kroya Pusat Cilacap Kota Cabang Kesugihan Gambar 4.7Peta Orientasi Rencana Daerah Pelayanan Proyek Hal. IV-29

190 0TJumlah penduduk pada kelima kecamatan tersebut seperti pada tabel berikut: Tabel 4.200TJumlah Penduduk dan Luas Wilayah No. Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Kepadatan (Km2) Penduduk 2011 Penduduk (jiwa) (jiwa/km2) 1. Cilacap Selatan 9, Cilacap Tengah 22, Cilacap Utara 18, Jeruklegi 96, Kesugihan 82, Jumlah 229, B. Kondisi Eksisting Pelayanan Air Minum Pada Daerah Rencana Proyek Sumber air yang digunakan untuk pelayanan air minum pada sub sistem Kesugihan berasal dari Sungai Serayu. Kapasitas terpasang sebesar 350 l/detik dan kapasitas produksi sebesar 327 l/detik. Kebocoran pada sub sistem ini kurang lebih sebesar 27%. Jumlah pel anggan pad a s ub s istem K esugihan s ebanyak S L. Y ang terdiri da ri unit Sambungan Domestik/SR dan sambungan Non-domestik. Rincian jumlah pelanggan dan penggunaan air pada sub sistem Kesugihan seperti disampaikan pada tabel berikut. Hal. IV-30

191 Tabel 4.21 Jumlah Golongan Pelanggan Jumlah Pelanggan Rata-rata Total Total No. Golongan Pelanggan Total Pemakaian Pemakaian Cilacap Jeruklegi Kesugihan Pelanggan Rekening Air per bulan 1. SOSIAL UMUM ,78 2. SOSIAL KHUSUS C ,50 3. SOSIAL KHUSUS B ,00 4. SOSIAL KHUSUS A ,31 5. RUMAH TANGGA D ,88 6. RUMAH TANGGA D ,55 7. RUMAH TANGGA D ,94 8. RUMAH TANGGA C ,44 9. RUMAH TANGGA C , RUMAH TANGGA C , RUMAH TANGGA B , RUMAH TANGGA B , RUMAH TANGGA B , RUMAH TANGGA A , RUMAH TANGGA A , RUMAH TANGGA A , RD PERTAMINA ( RT A ) , RUMAH SUSUN ( RT C3 ) , KANTOR B , KANTOR A , NIAGA KECIL , NIAGA MENENGAH , NIAGA BESAR , INDUSTRI KECIL INDUSTRI MENENGAH INDUSTRI BESAR , IBK , IBK DUS KHUSUS B , KHUSUS A , LAIN - LAIN ,51 Jumlah ,53 Hal. IV-31

192 P Berdasarkan j umlah pel anggan dan volume air terjual dari t abel di atas dapat diketahui bahwa penggunaan air rata-rata sebesar 18,5 m3/sl/bln. Sedangkan penggunaan rata-rata untuk S ambungan Domestik/SR s ebesar 14,4 mp P/SR/bulan dan rata-rata penggunaan ai r Non-domestik sebesar 80 mp P/pelanggan/bulan. 3 C. Rencana Unit Air Baku Penambahan unit air baku yang direncanakan sebesar 50 l/detik. Sumber air ini berasal dari Rawa Bendungan. Kapasitas air Rawa Bendungan yang dapat dimanfaatkan s ebesar 150 l/detik (Sesuai SIPPA N omor : 379 /KPTS/M/2010). P embangunan i ntake i ni d irencanakan untuk dilaksanakan tahun 2013 dengan kapasitas 100 l/detik. Kapasitas intake ini sudah dipersiapkan unt uk pe ngembangan be rikutnya s ehingga di bangun melebihi k apasitas produksi yang direncanakan saat ini. D. Rencana Unit Produksi Unit pr oduksi y ang di rencanakan be rupa P embangunan I nstalasi P engolahan A ir ( IPA) d i Gunung K apitan ( berdekatan deng an reservoir G unung K apitan), y ang ber jarak s ekitar meter dari Rawa Bendungan. Kapasitas produksi yang akan dibangun sebesar 50 l/detik dan direncanakan akan dibangun pada tahun Dari I PA ini, ai r t erolah akan di tampung d alam r eservoir deng an kapasitas mp (lokasinya ber dekatan dengan IPA) unt uk s elanjutnya didistribusikan ke daerah pelayanan dengan sistem gravitasi. P embangunan r eservoir i ni ak an di lakukan be rsamaan den gan pembangunan IPA (tahun 2013). E. Rencana Unit Distribusi Unit di stribusi y ang di rencanakan meliputi pem asangan j alur pi pa di stribusi ut ama unt uk memisahkan pelayanan domestik dan non-domestikyang berupa pipa PVC 300 mm sepanjang m dan PVC 250 mm sepanjang7.800 m. Selain i tu, di usulkan juga un tuk m emasang jaringan di stribusi g una melayani t ambahan pelanggan sebanyak unit sambungan baru. F. Rencana Unit Pelayanan/Sambungan Rumah Penambahan j umlah pel anggan y ang di rencanakan sebesar6.000 S R. R encana pemasangan sambungan pelanggan ini seberti pada tabel berikut. 3 3 Hal. IV-32

193 Tabel 4.22Rencana Pemasangan Sambungan Pelanggan NO. Uraian Satuan Jumlah Sambungan Domestik Non- Domestik Akumulasi 1 Tahun 2012 Unit Tahun 2013 Unit Tahun 2014 Unit Tahun 2015 Unit Tahun 2016 Unit Tahun 2017 Unit Total Sambungan Unit 8, ,000 Skema sistem eksisting dan rencana pengembangannya sebagai berikut: Gambar 4.8 Skema Sistem Penyediaan Air Bersih Eksisting Hal. IV-33

194 SKEMA RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KESUGIHAN UNTUK INDUSTRI dan RUMAH TANGGA SEMEN HOLCIM PIPA DISTRIBUSI EKSISTING PELAYANAN NON INDUSTRI AIR BERSIH DARI IPA KESUGIHAN No. SIPA : 379//KPTS/M/ l/det RAWA BENDUNGAN KAWASAN INDUSTRI RAFINASI NON INDUSTRI AREAL 70 Gambar 4.9 Rencana Pengembangan SPAM Saluran Irigasi dari Bendung Gerak Kebasen Pintu Air Dari Saluran Irigasi Menuju Rawa Bendungan Hal. IV-34

195 Rawa Bendungan Rencana Lokasi IPA Gunung Kapitan Gambar 4.10Sumber AirDan Lokasi Ipa Gunung Kapitan, Kabupaten Cilacap RENCANA PENDANAAN Untuk PDAM Kabupaten Cilacap sumber pendanaan yang berasal dari bank sebesar 7,31%, APBN s ebesar 54,25%, dan P DAM s endiri s ebesar 3 4,78%. U ntuk l ebih j elasnya dapat dilihat pada tabel Tabel 4.23 Sumber Pendanaan TAHUN PENDANAAN APBN PDAM BANK APBD II JUMLAH JUMLAH PORSI 54,25% 34,78% 7,31% 3,67% 100% Besarnya sumber pendanaan yang berasal dari bank akan digunakan untuk optimalisasi pelayanan industri besar dengan rincian yang dapat dilihat pada tabel Hal. IV-35

196 No. Tabel 4.24 Pinjaman Bank (Rp 000) Tahun Rencana Program Optimalisasi pelayanan industri besar yang meliputi : Jaringan pipa Karangsuci s/d areal Pipa PVC Dn 150 mm, 1500 m Pipa PVC Dn 300 mm, 4000 m Pipa PVC Dn 250 mm, 2500 m Pipa PVC Dn 200 mm, 2500 m TOTAL RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN BANTUL PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN 0TPotensi pelanggan dan rencana penambahan sambungan rumah seperti tabel berikut: PROYEKSI KEBUTUHAN AIR Tabel 4.250TPotensi Pelanggan0TSPAM Pajangan No. Tahun Pertumbuhan Jumlah Jumlah KK Jumlah SR Potensi Rencana Penduduk (%) Penduduk Pelanggan Penambahan SR , , , , , , , , Proyeksi kebutuhan air dihitung berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1) Jumlah jiwa per SR = 4 jiwa 2) Rata-rata konsumsi air eksisting per SR = 17 m3/sr/bulan 3) Rata-rata konsumsi air Non Domestik eksisting sebesar = 80 m3/pelanggan/bulan atau setara dengan 59 l/dtk 4) Kebocoran air akan diturunkan dari 37,24 % menjadi 20 % pada tahun 2018 Hal. IV-36

197 Tabel 4.26Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Pajangan Asumsi Eksisting Proyeksi Kriteria Pelayanan - Total Penduduk Kecamatan Pajangan,Sewon, Bantul, Bambanglipuro, Imogiri dan Kasihan - Pertumbuhan Penduduk (%) , , , , , , , , ,56 - Jumlah jiwa persambungan (jiwa) Penambahan sambungan domestik (SR) baru dalam satu tahun (unit) Penambahan sambungan non-domestik baru dalam satu tahun (unit) Total sambungan domestik (SR) Total Sambungan non-domestik Total sambungan domestik + non-domestik (unit) Jumlah penduduk terlayani (jiwa) Prosentase penduduk terlayani (%) Kriteria Produksi - Kehilangan air pada akhir tahun (%) 37,24 37,24 37,24 34,37 31,49 28,62 25,75 22, Rata2 konsumsi air domestik (m 3 /SR/bln) Rata2 konsumsi air (l/o/hari) Kebutuhan air domestik (lt/dtk) Rata2 konsumsi air non-domestik (m 3 /samb./bln) Rata2 konsumsi air non-domestik (l/dtk) 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 - Rata2 kebutuhan air (domestik + non-domestik, dlm lt/dtk) Rata2 kebutuhan produksi (lt/dtk) Kebutuhan pada hari maksimum (l/dtk) Kebutuhan pada jam puncak (l/detik) Kapasitas produksi existing (lt/dtk) 112,5 112, Peningkatan/penambahan kapasitas Produksi (lt/dtk) Kelebihan kapasitas produksi (lt/dtk) Kelebihan kapasitas produksi (%) Note: Pada tahun 2013 direncanakan untuk dibangun IPA dengan kapasitas produksi sebesar 100 l/detik. IPA ini direncanakan untuk mengganti sumber air eksisting yang berasal dari sumur dalam pada SPAM Pajangan dengan total kapasitas sebesar 92,5 l/detik. Dengan demikian penambahan kapasitas sebenarnya hanya sebesar 7,5 l/dtk. Hal. IV-37

198 RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM 0Terkait dengan Program Perpres 29/2009, PDAM Kabupaten Bantulmembuat usulan pembiayaan investasi air minum yang akan diajukan ke perbankan nasional yaitu Program Investasi Pengembangan SPAM Pajangan. A. Rencana Lokasi Proyek Pengembangan Spam Lewat Perbankan Nasional 0TSeperti t elah di sampaikan di at as, bahw a r encana l okasi pr oyek y ang di usulkan unt uk mengembangkan pel ayanan P DAM K abupaten Bantul lewat P erbankan N asional adal ah SPAM Pajangan, dimana w ilayah pe layanannya m eliputi kecamatan 9 k ecamatan an tara lain: Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Imogiri, jetis, Bambang Lipuro, Kretek dan Pandak dengan total sambungan eksisting SL. Peta orientasi wilayah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Hal. IV-38

199 Gambar 4.11Peta Orientasi Rencana Daerah Pelayanan Proyek Hal. IV-39

200 0TJumlah penduduk pada wilayah proyek adalah sebagai berikut: Tabel 4.270TJumlah Penduduk dan Luas Wilayah No. Tahun Pertumbuhan Jumlah Jumlah KK Penduduk Penduduk , , , , , , , , B. Kondisi Eksisting Pelayanan Air Minum Pada Daerah Rencana Proyek Sumber air y ang digunakan untuk pelayanan air minum pada IPA Pajangan berasal da ri Sumur Bor dan Air Permukaan. Kapasitas sumber sebesar 195 l/detik, Kapasitas terpasang sebesar 115 l/detik dan kapasitas produksi sebesar 112,5 l/detik. Jumlah pelanggan pada IPA Pajangan sebanyak SL. Rincian jumlah pelanggan dan penggunaan air pada IPA Pajangan seperti disampaikan pada tabel berikut. Hal. IV-40

201 Tabel 4.28Daerah Pelayanan dan Jumlah Pelanggan SPAM Pajangan No. Unit/Lokasi Daerah Pelayanan Jumlah Kecamatan Desa Pelanggan (unit) 1 Bangunjiwo Kasihan Bangunjiwo Sewon Sewon Pendowoharjo Bangunharjo Panggungharjo Guosari/Pajangan Pajangan Triwidadi Sendangsari Guosari Bantul Bantul Paibapang Ringinharjo Trirenggo Imogiri/Trimulyo Imogiri Wukirsari Girirejo Karangtalun Imogiri 211 Jetis Patalan 6 Bambang Lipuro/ Kretek/Pandak Bambang Lipuro Sidomulyo Mulyodadi Sumbermulyo 99 Kretek Donotirto Pandak Gilangharjo Wijirejo Total Hal. IV-41

202 Tabel 4.29Jumlah Pelanggan dan Konsumsi Air di SPAM Pajangan No I II III IV V Sosial Uraian Jumlah Pelanggan Bulan Sep.2011 (unit) Penggunaan Air Bulan Sep.2011 (m3) Bgn.Jiwo Sewon Guwosari Bantul Imogiri B.lipuro Bgn.Jiwo Sewon Guwosari Bantul Imogiri B.lipuro a. Sosial Umum b.sosial Khusus Rumah Tangga a.rt A b.rt A c.rt B Instansi Pemerintahan / ABRI Niaga a.niaga Kecil b.niaga Besar Industri a.industri Kecil b.industri Besar Total Hal. IV-42

203 P P Berdasarkan j umlah pel anggan dan volume air terjual dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa penggunaan ai r rata-rata sebesar 18,42 m3/sl/bln. Sedangkan penggunaan ratarata untuk Sambungan Domestik/SR sebesar 17 mp P/SR/bulan dan rata-rata penggunaan air Non-domestik sebesar 59 mp P/pelanggan/bulan. 3 3 C. Rencana Unit Air Baku Penambahan uni t ai r bak u y ang di rencanakan s ebesar 100 l /detik. S umber ai r i ni ber asal dari S ungai Progo. P embangunan i ntake i ni di rencanakan unt uk di laksanakan t ahun 2013 dengan kapasitas 100 l/detik. D. Rencana Unit Produksi Unit pr oduksi y ang di rencanakan berupa P embangunan I nstalasi P engolahan A ir ( IPA) di Pajangan Kapasitas produksi yang akan dibangun sebesar 100 l/detik dan direncanakan akan dibangun pada tahun Dari IPA ini, air terolah akan ditampung dalam reservoir dengan kapasitas 600 mp berdekatan den gan r eservoir l ama deng an k apasitas 150 m 3 3 (lokasinya P) unt uk s elanjutnya didistribusikan ke daer ah pel ayanan deng an s istem gravitasi. P embangunan r eservoir i ni akan dilakukan bersamaan dengan pembangunan IPA (tahun 2013). E. Rencana Unit Distribusi Unit di stribusi y ang di rencanakan meliputi pem asangan j alur pi pa di stribusi ut ama unt uk interkoneksi dengan sistem yang sudah ada. Selain i tu, di usulkan j uga un tuk m emasang jaringan di stribusi guna melayani t ambahan pelanggan s ebanyak uni t s ambungan b aru y ang ada di w ilayah pel ayanan I PA Pajangan. F. Rencana Unit Pelayanan/Sambungan Rumah Penambahan jumlah pelanggan y ang di rencanakan s ebesar S R. R encana pemasangan sambungan pelanggan ini seberti pada tabel berikut. Hal. IV-43

204 Tabel 4.30Rencana Pemasangan Sambungan Pelanggan No. Tahun Pertumbuhan Jumlah Jumlah KK Jumlah SR Potensi Rencana Penduduk (%) Penduduk Pelanggan Penambahan SR , , , , , , , , Skema sistem eksisting dan rencana pengembangannya dapat dilihat pada gambar Hal. IV-44

205 Gambar 4.12Skematik Rencana Teknis Pengembangan SPAM Pajanga Hal. IV-45

206 RENCANA PENDANAAN Adapun rencana pendanaan dan kegiatan yang berkaitan dengan PDAM Kabupaten Bantul dapat di lihat pada tabel4.32. Untuk s umber pe ndanaan y ang ber asal dari bank s ebesar 16,49%, APBN sebesar 18,4%, APBD 1 sebesar 26,86%, APBD 2 sebesar 20,86% dan PDAM sendiri sebesar 18,39%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Tabel 4.31 Sumber Pendanaan TAHUN BANK APBN APBD-1 APBD-2 PDAM JUMLAH , , ,364,800 7,103,767 9,980,600 23,449, ,896,361 1,034,280 2,930, ,972,215 1,075,651 3,047, ,051,104 1,342,413 3,393, ,133,148 1,396,109 3,529, ,935,938 1,935,938 JUMLAH 6,364,800 7,103,767 9,980,600 8,052,829 7,096,391 38,598,387 % Hal. IV-46

207 Tabel 4.32 Rencana Pendanaan dan Kegiatan Investas NO PROGRAM / KEGIATAN HARGA KONSTAN 2011 HARGA BERLAKU (CURRENT COST) HARGA BERLAKU I. KEGIATAN PRA KONSTRUKSI 300, ,000 Penyusunan DED 300, , ,000 - II. KEGIATAN KONSTRUKSI UNIT AIR BAKU 2,153,238 2,284,155 1 Peningkatan Intake Kamijoro dari l/d 952,813 1,010,744 1,010,744 2 Pompa air baku, 2 unit, H = 20 ( 2 x 100 L/ det ) 1,071,914 1,137,087 1,137,087 3 Pemasangan Pipa Air Baku, HDPE dia.350 mm 128, , , UNIT PRODUKSI 19,951,935 21,165,012 1 Pembangunan WTP 100 l/d 6,000,000 6,364,800 6,364,800 2 Pengadaan & Pemasangan Pompa Distribusi, L/ det, H = 120 m 3,400,000 3,606,720 3,606,720 3 Pipa transmisi air bersih dari WTP ke Booster, PVC dia. 350 mm 3,881,759 4,117,770 4,117,770 4 Pembangunan Reservoir Booster 107, , ,709 5 Pengadaan & Pemasangan Pompa Booster, 2 unit, H = 40 ( 2 x 100 L/ det ) 2,191,469 2,324,711 2,324,711 6 Pipa transmisi air bersih dari Booster ke Resv.Perumnas, PVC dia. 350 mm 2,828,139 3,000,090 3,000,090 7 Pembangunan Reservoir Induk Perumnas 1,143,375 1,212,893 1,212,893 8 Pembangunan Rumah Jaga 400, , , UNIT DISTRIBUSI 6,875,656 8,052,829 1 Pengadaan & Pemasangan pipa dia. 150 mm 2,999, , , , ,711 3,513,518 2 Pengadaan & Pemasangan pipa dia. 100 mm 2,000, , , , ,493 2,342,417 3 Pengadaan & Pemasangan pipa dia. 75 mm 1,128, , , , ,231 1,322,152 4 Pengadaan & Pemasangan pipa dia. 50 mm 746, , , , , , SAMBUNGAN PELAYANAN BARU 5,625,000 6,784,391 Total biaya penambahan sambungan baru 5,625,000 1,034,280 1,075,651 1,342,413 1,396,109 1,935,938 6,784,391 J U M L A H 34,905, ,000 23,449,167 2,930,641 3,047,867 3,393,517 3,529,257 1,935,938 38,598,387 Hal. IV-47

208 4.1. RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KOTA PEKALONGAN PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM RENCANA PENDANAAN RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KOTA PAYAKUMBUH PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM RENCANA PENDANAAN RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN PASER PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM RENCANA PENDANAAN RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN CILACAP PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM RENCANA PENDANAAN RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN BANTUL PERKIRAAN POTENSI PELANGGAN RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM RENCANA PENDANAAN Hal. IV-48

209 BAB V KEGIATAN PENDAMPINGAN 5.1. TEKNIK PENDAMPINGAN KUNJUNGAN LAPANGAN Dalam m elakukan kegiatan pendampingan kepada P DAM unt uk w ilayah 1 yaitu K ota Pekalongan, K ota Payakumbuh, Kabupaten P aser, K abupaten C ilacap, dan K abupaten Bantul s alah s atunya m elakukan kunjuangan ke m asing-masing P DAM wilayah tersebut. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melakukan konfirmasi, penjelasan, dan melihat kondisi masing-masing PDAM dalam rangka kegiatan pinjaman perbankan.adapun banyaknya kunjungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Kunjungan ke PDAM Wilayah 1 No PDAM Jumlah Kunjungan 1 Kota Pekalongan 2 2 Kota Payakumbuh 3 3 Kabupaten Paser 2 4 Kabupaten Cilacap 2 5 Kabupaten Bantul 2 Gambar 5.1 Kunjungan ke PDAM Kota Payakumbuh Hal. V-1

210 Gambar 5.2 Kunjungan ke PDAM Kabupaten Paser Gambar 5.3 Kunjungan ke PDAM Kabupaten Cilacap Hal. V-2

211 Gambar 5.4 Kunjungan ke Kabupaten Bantul MEDIA ELEKTRONIK Selain melakukan kunjungan lapangan, maka dilakukan juga pendampingan melalui media elektronik yang terdiri dari: 1. Telepon Melalui media ini dilakukan pemberitahuan dan menanyakan perihal yang berkaitan dengan kegiatan pinjaman perbankan.adapun pihak-pihak dihubungi merupakan orangorang yang terkait dengan kegiatan ini, terutama dengan pihak PDAM. 2. SMS Tidak jauhberbeda dengan melalui media telepon, maka dilakukan juga komunikasi melalui pesan singkat (SMS). 3. Untuk media melalui surat elektronik ( ) dalam rangka untuk memperoleh dokumedokumen y ang ber hubungan den gan kegiatan pinjaman per bankan ant ara konsultan dengan pihak PDAM PDAM KOTA PEKALONGAN KONDISI AWAL PENDAMPINGAN Pada har i S enin t anggal 23 A pril 2012 t elah dilakukan pem bahasan proposal pi njaman perbankan dal am r angka membiayai i nvestasi P DAM. P ihak-pihak y ang t erlibat dal am pembahasan ini yaitu: Hal. V-3

212 Ketua DPRD Kota Pekalongan. Ketua dan Anggota Pansus DPRD Kota Pekalongan. Kabag Hukum Pemerintah Kota Pekalongan. Kabag Perekonomian Pemerintah Kota Pekalongan. Ketua Badan Pengawas PDAM Kota Pekalongan. Direktur PDAM Kota Pekalongan bersama jajarannya. Unsur BPPSPAM Konsultan Pendampingan BPPSPAM (PT. Reka Utama Agung) Konsultan Indii (Ibu Elena) Rapat tanggal 23 April 2012 merupakan rapat lanjutan pada hari Sabtu tanggal 21 April 2012 di ruang Komisi B DPRD Kota Pekalongan. Dalam pembahasan tanggal 23 April 2012 ini telah disepakati jumlah investasi dan al okasi sumber pe mbiayaan yang s eluruhnya berjumlah Rp 71, 6 Miliyar. Jumlah t ersebut dapat dilihat dalam tabel berikut (dalam Jutaan Rupiah). Tabel 5.2 Alokasi Sumber Pembiayaan Sumber Dana Total APBN SDA APBN DJCK APBD Prov APBD Kota PDAM Total Ekuitas Pinjaman Total Investasi Cakupan pelayanan yang s udah ada m encapai 28% deng an s ambungan pelayana r umah SR dengan tingkat kehilangan air mencapai 39%. Dengan adanya investasi ini direncanakan a kan t erjadi penam bahan s ambungan s ebanyak SR s ampai t ahun 2015, sehingga total sambungan pada tahun 2015 menjadi SR. Sumber air ba ku y ang t erbesar ber asal da ri S umur B or y ang ba nyaknya 29 s Sementara sumber air permukaan dari sungai berasal dari sungai Singkarang. umur. Investasi ini rencananya untuk mengganti sumber air yang ber asal dari sumur bor menjadi sumber ai r per mukaan. D engan mengganti s umber ai r ba ku dar i s umur bor menjadi ai r Hal. V-4

213 permukaan, maka dapat diperoleh efisiensi operasi PDAM seperti efisiensi biaya listrik dan biaya operasional sumur Aspek Perbankan Pihak PDAM sedang melakukan penjajakan dengan pihak Bank BRI dan BNI dalam rangka program investasi yang berasal dari pinjaman perbankan. Serta tidak menutup kemungkinan bahwa PDAM juga akan melakukan penjajakan dengan Bank Jabar banten. Program i nvestasi P DAM P ekalongan s elain ber asal dar i dana A PBN, A PBD, danpdam juga berasal dari pinjaman perbankan yang besarnya Rp 9,14 Miliyar. Berdasarkan analisis kelayakan, dengan pi njaman sebesar R p 9,14 Miliyar pihak PDAM masih m ampu untuk mengembalikan pinjaman t ersebut baik angs uran pok ok m aupun angsuran bung anya. Hal ini didasari oleh proyeksi kinerja keuangan PDAM. Pada tahun 2012 diproyeksikan PDAM akan mendapatkan keuntungan/laba sebesar Rp 2,5Miliyar. Dengan proyeksi laba sebesar Rp 2,5 Miliyar dan j umlah biaya depresiasi sebesar Rp 300 juta maka total arus kas masuk diperkirakan s ebesar R p 2, 8 M iliyar. S ementara an gsuran pi njaman yang t erdiri dar i angsuran pokok dan bunga yang tertinggi mencapai Rp 1,34 Miliyar, sehingga masih tersisa arus kas s ebesar R p 1, 46 M iliyar. H al i ni m enunjukkan bahw a P DAM K ota P ekalongan sangat mampu untuk mengembalikan pinjaman perbankan Aspek Kelengkapan Dokumen Kelengkapan dokumen pada awal pendampingan secara umum belum tersedia. PDAM Kota Pekalongan ba ru menyiapkan pr oposal pi njaman per bankan y ang ber isi bai k aspek teknis maupun as pek keuangan. Lapor an keuangan h asil audi t dan l aporan kinerja s udah ada sampai t ahun 2011, namun bel um di persiapkan khusus un tuk p rogram in i.untuk memperlancar pr oses pi njaman i ni m aka t elah di sarankan unt uk m embuat s uatu t im kecil dengan SK direksi yang khusus menangani pengajuan pinjaman perbankan ini. Dalam r angka per siapan apa s aja y ang per lu disiapkan ol eh P DAM, m aka pi hak P DAM beserta pihak DPRD Komisi B telah melakukan studi banding ke Kota Ciamis yang sudah mendapatkan p rogram pinjaman per bankan. S tudi bandi ng di laksanakan pada 25 A pril Hal. V-5

214 KEGIATAN PENDAMPINGAN Kesiapan Air Baku Sumber air baku PDAM Kota Pekalongan pada s aat ini terdiri dari 3 ( tiga) jenis, yaitu mata air, s umur dalam, dan air per mukaan. P enjelasan r inci m asing-masing s umber adal ah sebagai berikut: 1) Mata Air PDAM K ota P ekalongan t idak t erlalu m engandalkan m ata ai r s ebagai s umber ai r utamanya di karenakan k ondisi Kota P ekalongan i tu s endiri yang t idak m emiliki bany ak mata air. PDAM Kota Pekalongan pada saat ini hanya dapat memanfaatkan satu mata air sebagai sumber air bakunya. Mata ai r y ang di gunakan adal ah M ata A ir R ogoselo y ang t erletak di Desa R ogoselo Kecamatan D oro K abupaten P ekalongan y ang berjarak 24, 9 km dar i K ota P ekalongan dengan debit mata air 60 liter per detik. Mata air inimemiliki kualitas yang baik dari segi fisik maupun kandungan kimiawinya. 2) Sumur Dalam Sebagai alternatif dari minimnya mata air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku, PDAM Kota Pekalongan memanfaatkan air tanah sebagai salah satu sumber air bakunya. PDAM Kota Pekalongan sampai saat ini menggunakan 29 sumur bor dari air tanah dalam. Masing-masing tersebar di Kota Pekalongan (21 titik), Kabupaten Pekalongan (7 titik) dan K abupaten Batang ( 1 titik). Pada m usim kemarau r ata-rata debit peng ambilan mengalami penur unan akibat be rtambahnya per usakkan daer ah tangkapan ai r da n pemompaan yang over exploitation. 3) Air Permukaan Air permukaan yang dimanfaatkan oleh PDAM Kota Pekalongan sebagai sumber air baku sampai saat ini adalah Sungai Kupang Sambong. Lokasi pengambilan air baku (intake) berada di Desa Cepagan, yaitu di hilir Bendung Asem Siketek. Debit air di lokasi Bendung Asem Siketek berfluktuasi antara liter per detik dengan sisa debit minimum tidak terpakai (terbuang) adalah 975 liter per detik. Pada saat ini PDAM Kota Pekalongan telah mendapat SIPA total sebesar 125 liter per detik yang dikeluarkan oleh PSDA dan baru t ermanfaatkan s ebesar 60 l iter per det ik, ber arti m asih m emiliki k apasitas idle sebesar 65 liter per detik.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah berikut. Hal. V-6

215 Tabel 5.3 Sumber Air Baku Kesiapan Proposal FS dan DED Kesiapan Proposal FS Dalam pembahasan tanggal 23 April 2012 ini telah disepakati jumlah investasi dan al okasi sumber pe mbiayaan yang s eluruhnya berjumlah Rp 71, 6 Miliyar. Jumlah t ersebut dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut (dalam Jutaan Rupiah). Tabel 5.4 Alokasi Sumber Pembiayaan Sumber Dana Total APBN SDA APBN DJCK APBD Prov APBD Kab PDAM Total Ekuitas Pinjaman Total Investasi Cakupan pelayanan yang s udah ada m encapai 28% deng an s ambungan pelayana r umah SR dengan tingkat kehilangan air mencapai 39%. Dengan adanya investasi ini direncanakan a kan t erjadi penam bahan s ambungan s ebanyak SR s ampai t ahun 2015, sehingga total sambungan pada tahun 2015 menjadi SR. Hal. V-7

216 Sumber air ba ku y ang t erbesar ber asal da ri S umur B or y ang ba nyaknya 29 s Sementara sumber air permukaan dari sungai berasal dari sungai Singkarang. umur. Investasi ini rencananya untuk mengganti sumber air yang ber asal dari sumur bor menjadi sumber ai r per mukaan. D engan mengganti s umber ai r ba ku dar i s umur bor menjadi ai r permukaan, maka dapat diperoleh efisiensi operasi PDAM seperti efisiensi biaya listrik dan biaya operasional sumur. Untuk menetukan kelayakan keuangan usulan proyek berdasarkan Permen PU No 21 tahun 2009 m aka di gunakan metode N PV, IRR, dan Payback Period.Kemudian dal am r angka menilai kelayakan keuangan atas usulan proyek, maka berdasarkan proposal yang telah dibuat oleh PDAM diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Kalayakan Keuangan Usulan Proyek PDAM Kota Pekalongan Berdasarkan Permen PU No 21 Tahun 2009 Metode Nilai Standar Hasil NPV (Rp 7,412 milyar) Bernilai Positf Tidak Layak IRR 11,3% 5,75% Layak Payback Period? < 10 Tahun? Kesiapan Proposal DED Dalam m elakukan pend ampingan kepada P DAM dal am r angka pemberian j aminan da n subsidi bung a ol eh pem erintah pus at, m aka per lu di lakukan i nformasi y ang ber hubungan dengan r encana pengembangan SPAM di tinjau dar i as pek teknisnya. A dapun has ilnya adalah sebagai berikut: 1. Air Baku Rencana penggunaan air baku untuk rencana pengembangan sistem penyediaan air minum di Kota Pekalongan adalah dari sungai Kembang Langit dengan debit minimum 800 l/det. Air baku diambil langsung dari mata air yang menyerupai sungai, pada elevasi +769 m diatas muka air laut. Titik pengambilan air baku berada di desa Kembang Langit. Dari bangunan penangkap mata air ini dialirkan secara gravitasi ke bangunan pembagi pada el evasi +186 m melalui 9 bangunan bak pelepas tekan dengan diameter 600 mm dengan panjang pipa m, yang kemudian dialirkan secara gravitasi ke Menara Air yang telah ada s aat ini, berada di des a m elalui pi pa di ameter 500 m m, den gan kapasitas 3 00 l /det un tuk K ota Pekalongan. Debit ai r y ang a kan di ambil unt uk kebutuhan K ota P ekalongan adal ah 350 l iter per de tik. Selain untuk melayani sambungan baru, debit sebesar 350 liter per detik ini juga sebagian (200 liter per detik) akan dipakai untuk menggantikan pasokan air dari sumur-sumur bor Hal. V-8

217 dalam yang saat ini beroperasi. Saat ini sumur-sumur bor dalam yang beroperasi sejumlah 29 unit yang tersebar di Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang dengan debit air keseluruhan s ebesar 250 liter per detik. Jumlah sumur bor dal am y ang akan ditutup adalah sejumlah 21 titik (dengan debit sekitar 200 liter per detik) yang berada di wilayah Kota Pekalongan SIPA ( Surat I jin P engusahaan A ir B aku) har us disiapkan ol eh P DAM K abupaten B atang, karena sungai ini atau mata air Kembang Langit ini ini terletak di Kabupaten Batang, maka SIPA dikeluarkan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas 700 l/det. Air bak u y ang ak an di pakai unt uk m encukupi k ebutuhan ai r m inum di Kota P ekalongan dalam 5 tahun mendatang, rencananya akan diambil dari luar wilayah Kota Pekalongan, karena Kota Pekalongan sudah tidak mempunyai potensi sumber air. Sumber air yang akan dimanfaatkan adalah mata air Kembang Langit yang berada di wilayah Kabupaten Batang, berjarak sekitar 35 km dari Kota Pekalongan. Kapasitas mata air Kembang Langit ini sekitar 800 liter per detik. 2. Rencana Sistem Pelayanan Air Minum Untuk meningkatkan pelayanan dan penur unan kebocoran di wilayah pelayanan air minum Kota Pekalongan, maka diperlukan rehabilitasi pipa lama yang telah rusak, dan penggantian meter konsumen, dan pemasangan meter induk untuk pengendalian kebocoran. Rencana pengembangan sistem pelayanan air minum Kota Pekalongan perlu penambahan kapasitas 300 l /det dari kembang Langit, dengan penambahan kapasitas reservoir sebesar m 3 diletakkan di ketinggian m di atas muka ai r l aut. D ari m enara i ni didistribusikan s ecara gr avitasi k e w ilayah pe layanan. U ntuk l ebih j elasnya dapat di lihat pada gambar skema sistem pelayanan air minum Kota Pekalongan dibawah ini. Untuk menangkap dan mengumpulkan air dari mata air Kembang Langit, maka diperlukan suatu ban gunan penan gkap ai r (bronkaptering) j uga s uatu ban gunan peng umpul unt uk kapasitas air sebesar 700 liter per detik. Kapasitas 700 liter per detik ini diperuntukkan untuk PDAM Kabupaten Batang dan PDAM Kota Pekalongan masing-masing sebesar 350 liter per detik. Hal. V-9

218 3. Produksi Gambar 5.5 Rencana Sistem Pelayanan Air Minum Berdasarkan penel itian dan penglihatan s ecara fisik, kualitas air dari Kembang Langit ini cukup bai k, dan pe rlu dilakukan pe meriksaan kualitas l ebih detail, untuk m endapatkan informasi yang lebih tepat. Oleh karena itu, terhadap air baku tersebut tidak perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu kecuali untuk chlorinasi. Untuk uni t pr oduksi, a kan m elakukan uprating Instalasi P engolahan A ir M inum y ang ada, dari kapasitas terpasang dan juga kapasitas produksi 40 l iter per detik menjadi 60 liter per detik. Untuk m enyalurkan ai r baku da ri m ata ai r K embang Lan git y ang be rada pada ketinggian +769 m dpl dan be rjarak sekitar 35 km dari Kota Pekalongan yang berada pada k etinggian +6 m dpl, maka akan diperlukan suatu pipa penghantar (pipa transmisi) dan juga bangunan bak pelepas t ekan ( BPT) y ang be rfungsi unt uk menghilangkan tekanan ai r pada pi pa transmisi. 4. Reservoir Distribusi Air dar i s umber K embang Lan git selanjutnya d itampung di Reservoir menara air m inum sebelum didistribusikan k e k onsumen.reservoir air m inum i ni t elah ada dengan kapasitas 500 m 3 dan di berada p ada el evasi ± 6m dpl, dengan ketinggian m enara 32 m. N amun Hal. V-10

219 denganmengoperasikan menara yang telah ada i ni perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum digunakan. 5. Jaringan Distribusi Jaringan distribusi yang direncanakan untuk pelayanan di wilayah yang direncanakan merupakan wilayah yang belum dilayani oleh sistem serta di wilayah yang telah ada sistem jaringannya, sehingga untuk memenuhi ketentuan pelayanan air minum, harus direncanakan dengan menggunakan sistem untuk penanggulangan kebocoran den gan sisa t ekan yang cukup dan pel ayanan k ontinyu s elama 24 j am. S istem y ang di rencanakan adal ah s ecara gravitasi, s ehingga pel ayanan 24 j am dapat di laksanakan ol eh P DAM Kota P ekalongan, karena tidak diperlukan energi untuk mendistribusikannya. Seperti yang telah disebutkan diatas, akan dilakukan penutupan sejumlah sumur bor dalam. Hal ini dilakukan, selain untuk mengurangi beban bi aya listrik yang besar bagi PDAM Kota Pekalongan, juga untuk mengurangi pengambilan air tanah dalam. 6. Lingkup Kegiatan Pengembangan Spam Rencana peng embangan dan r ehabilitasi yang a kan di laksanakan oleh P DAM K ota Pekalongan adalah sebagai berikut : a. Rehabilitasi untuk penurunan kebocoran, optimalisasi SPAM Penggantian meter pelanggan secara berkala sejumlah 5000 unit; Kalibrasi meter induk, sejumlah 13 unit; Penggantian meter induk, 14 unit; Penggantian pipa rawan bocor diameter 50 mm 250 mm, sepanjang m; Zonasi/isolasi jaringan distribusi, berupa pemasangan meter distrik sebanyak 4 unit dan isolasi jaringan; Penggantian pompa sumur dalam, sebanyak 24 unit; Pencucian sumur dalam, sebanyak 24 unit; Penggantian pompa distribusi, 1 unit; dan Penggantian pompa transmisi, 1 unit. b. Pemanfaatan idle capacity Hal. V-11

220 Pengembangan J aringan D istribusi U tama (JDU) di ameter m m, sepanjang m; dan Penyambungan sambungan langsung (SL) infill, sebanyak 3500 unit. c. Rehabilitasi dan uprating SPAM Uprating Instalasi P engolahan A ir ( IPA) dari kapasitas 40 l iter/detik menjadi 60 liter/detik; dan Penyambungan sambungan langsung (SL) infill, sebanyak unit. d. Pengembangan SPAM Pembangunan bang unan penangk ap ai r ( bronkaptering) mata ai r K embang Langit di Kabupaten Batang, dengan kapasitas 700 liter/detik, 1 unit; Pembangunan bang unan peng umpul m ata ai r K embang Lang it v olume 500 m3, 1 unit; Pengadaan dan pem asangan pi pa t ransmisi ai r m inum dar i m ata ai r Kembang Lang it ke Bak Pembagi, diameter 600 m m, pipa s teel, s epanjang m; Pembangunan bang unan pel epas t ekan ( BPT) volume 200 m 3, s ejumlah 9 unit; Pembangunan reservoir (bak) pembagi, volume 500 m3, sejumlah 1 unit; Pengadaan dan pe masangan per pipaan transmisi ai r minum da ri reservoir pembagi ke reservoir menara distribusi Kota Pekalongan, diameter 500 mm, sepanjang m; Pembangunan reservoir distribusi, volume 4500 m3, 1 unit; Pengadaan dan pemasangan meter air induk, diameter 600 mm, 1 unit; Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa distribusi utama (JDU), diameter 300 mm 500 mm, sepanjang m; Pengadaan dan pemasangan jembatan pipa, diameter 600 mm, 1 unit; Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa sekunder, diameter 50 mm 75 mm, sepanjang m; dan Penyambungan sambungan langsung (SL) infill, unit. Hal. V-12

221 Sumber Pendanaan Biaya investasi P DAM Kota P ekalongan un tuk peny ediaan ai r m inum K ota P ekalongan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dari 28% tahun 2010 menjadi 55% tahun 2015 dan menurunkan kebocoran 38% menjadi 28% sampai dengan tahun Estimasi biaya proyek i ni deng an m enggunakan har ga s atuan ber dasarkan P ermen 21 t ahun 2009 y ang telah dilakukan eskalasi harga dan be rdasarkan estimasi volume sesuai dengan komponen tersebut diatas (lingkup kegiatan pengembangan SPAM) seperti dirinci pada tabel berikut ini. Tabel 5.6 Ringkasan RPIJM SPAM NO INVESTASI Investasi (Rp. Juta) JUMLAH BIAYA 1 Pemanfaatan idle capacity (Pengembangan JDU + Penambahan - 5, ,163 Pipa Infill) 2 Rehabilitasi dan Uprating SPAM 60 lpd 1, ,465 3 Penambahan Pipa Sekunder - - 1,814 3,023 3,023 7,861 Sub-total Perbankan 1,465 5,163 1,814 3,023 3,023 14,489 1 Penurunan kebocoran air 1,484 3, ,562 Pengembangan Tahap I (Bridging) 2 Sambungan Infill dari Idle Capacity, 3500 SL ,103 1,103 3,860 3 Sambungan Infill dari Rehab & Uprating SPAM 60 lpd, ,654 SL Pengembangan Tahap II 4 a Pembangunan Unit Air Baku & Transmisi , ,915 b Pembangunan Unit Distribusi , ,446 5 Penambahan SL - - 2,206 4,963 4,963 12,132 6 Nonfisik 1, ,500 Sub-total Non Perbankan 4,027 5, ,420 6,816 6, ,069 Total 5,492 10, ,234 9,840 9, ,558 Hal. V-13

222 Tabel 5.7 Rencana Alokasi Pebiayaan RPIJM SPAM Total APBN SDA 62,915 62,915 APBN CK 3,877 48,778 52,655 APBD PROPINSI - APBD KOTA 7,667 7,667 PDAM 5,492 5,279 4,059 6,816 6,526 28,173 Total Ekuitas 5,492 9, ,420 6,816 6, ,411 PINJAMAN BANK 1,286 1,814 3,023 3,023 9,147 Total Investasi 5,492 10, ,234 9,840 9, ,558 Berdasarkan t abel 5.7 dapat dilihat besarnya total investasi yang diperlukan sebesar Rp y ang s ifatnya r egional, s edangkan un tuk P DAM Kota P ekalongan adalah s ebesar R p A dapun rincian m engenai s umber pem biayaannya dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8 Sumber Pendanaan Penyertaan Pemerintah Daerah Rp Operasional PDAM Rp Kredit Investasi PDAM kepada Perbankan Rp Total Rp Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan SubsidiBunga Dalam melakukan kegiatan pendampingan ini konsultan membantu menyiapkan dokumendokumen y agn di perlukan dal am rangka p rogrampembiayaan i nvestasi m elalui pi njaman perbankan yang dijamin dan disubsidi oleh Pemerintah Pusat sesuai Perpres no. 29 t ahun Adapun dokumen yang sudah disiapkan yaitu untuk pemerintah pusat dan perbankan Dokumen ke Pemerintah Pusat Dokumen yang sudah disiapakn untuk pemerintah pusat terdiri dari: 1. Draft P erjanjian I nduk ( Umbrella A greement) Pemberian J aminan dan S ubsidi Bunga dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum 2. Draft Perjanjian Kredit antara PDAM dengan Bank Jabar Banten 3. Draft Surat Jaminan Pemerintah Pusat Hal. V-14

223 4. Keputusan DPRD Kota Pekalongan, Nomor 08/DPRD/IV/2012 tanggal 30 April 2012 tentang Persetujuan DPRD Kota Pekalongan terhadap Penjaminan Pinjaman PDAM Kota Pekalongan 5. Surat Pernyataan Walikota Pekalongan, Nomor 690/01282 tanggal 30 April 2012 perihal Penjaminan APBD sebesar 30% apabila PDAM Gagal Bayar 6. Surat Pernyataan Walikota Pekalongan, Nomor 690/01283 tanggal 30 April 2012 perihal P ersetujuan P emotongan Dana DAU dan/ atau DBH apabila terjadi Tunggakan Angsuran sampai jatuh tempo pembayaran 7. Surat Pernyataan Walikota Pekalongan, Nomor 690/01284 tanggal 30 April 2012 perihal m emberikan kuasa kepada M enteri K uangan C q. D irjen P erimbangan Keuangan untuk pemotongan DAU dan/ atau DBH jika terjadi tunggakan sampai jatuh tempo. 8. Surat Izin Walikota Pekalongan, Nomor 581/03389 tanggal 20 September 2012 tentang Penandatanganan Perjanjian Kredit Investasi. 9. Surat P ernyataan K etua D PRD K ota P ekalongan, N omor 170 /437 t anggal 2 m ei 2012 per ihal P enjaminan 30% G agal B ayar dan K esediaan P emotongan D AU dan/atau DBH jika terjadi tunggakan sampai jatuh tempo. 10. Surat Pernyataan Tanggung Jawab PDAM Kota Pekalongan tentang kejadian atau kebakaran lainnya yang tidak dijaminkan pada pasal dalam perjanjian kredit. 11. Surat Direktur P DAM Kota Pekalongan kepada Dewan Pengawas PDAM, Nomor 581/121 t anggal 23 A pril 2012 per ihal P ermohonan P ersetujuan K redit I nvestasi Perpres no. 29/ Surat K etua D ewan P engawas P DAM K epada D irektur P DAM K ota P ekalongan, Nomor 581/002 tanggal 30 April 2012 perihal Persetujuan Permohonan Pengajuan Kredit Investasi Perpres no 29/ Surat Pernyataan Direktur PDAM Kota Pekalongan, Nomor 581/122 tanggal 30 April 2012 perihal Pernyataan Minat Mengikuti Program Kegiatan Perbankan Nasional 14. Surat Pernyataan Direktur PDAM Kota Pekalongan, nomor 581/140 tanggal 22 M ei 2012 per ihal P ertanggungjawaban R esiko P enjaminan P emerintah P usat 40 % menjadi Pinjaman PDAM 15. Copy Rekening Bank PDAM Kota Pekalongan dalam 5 (lima) bulan terakhir. 16. Laporan Audit Keuangan dan Kinerja PDAM Kota Pekalongan (BPKP) tahun buku 2008, 2009, 2010, dan Peraturan Walikota Pekalongan, Nomor 18 Tahun 2007 tanggal 2 Juli 2007 tentang Pelayanan dan Tarif Air Minum PDAM Kota Pekalongan Hal. V-15

224 18. Bussiness P lan P DAM K ota P ekalongan Tahun ol eh I ndonesia Infrastrucutre Initiative (Iidi) Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit Dokumen yang sudah disiapakn untuk calonbank pemberi kredit terdiri dari: 1. Draft PerjanjianInduk (Umbrella Agreement) Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum 2. Draft Perjanjian Kredit antara PDAM dengan Bank Jabar Banten 3. Draft Surat Jaminan Pemerintah Pusat 4. Surat D irektur P DAM Kota P ekalongan K epada P T B ank J abar B anten ( BJB) Nomor. 900/134 tanggal 7 Mei 2012 perihal Permohonan Kredit 5. Keputusan DPRD Kota Pekalongan, Nomor 08/DPRD/IV/2012 tanggal 30 April 2012 tentang Persetujuan DPRD Kota Pekalongan terhadap Penjaminan Pinjaman PDAM Kota Pekalongan 6. Surat Pernyataan Walikota Pekalongan, Nomor 690/01282 tanggal 30 April 2012 perihal Penjaminan APBD sebesar 30% apabila PDAM Gagal Bayar 7. Surat Pernyataan Walikota Pekalongan, Nomor 690/01283 tanggal 30 April 2012 perihal P ersetujuan P emotongan D ana D AU dan / atau D BH apabi la t erjadi Tunggakan Angsuran sampai jatuh tempo pembayaran 8. Surat Pernyataan Walikota Pekalongan, Nomor 690/01284 tanggal 30 April 2012 perihal m emberikan kuasa kepada M enteri K uangan C q. D irjen P erimbangan Keuangan untuk pemotongan DAU dan/ atau DBH jika terjadi tunggakan sampai jatuh tempo. 9. Surat Izin Walikota Pekalongan, Nomor 581/03389 tanggal 20 September 2012 tentang Penandatanganan Perjanjian Kredit Investasi. 10. Surat P ernyataan K etua D PRD Kota P ekalongan, N omor 170 /437 t anggal 2 m ei 2012 per ihal P enjaminan 30% G agal B ayar dan K esediaan P emotongan D AU dan/atau DBH jika terjadi tunggakan sampai jatuh tempo. 11. Surat Pernyataan Tanggung Jawab PDAM Kota Pekalongan tentang kejadian atau kebakaran lainnya yang tidak dijaminkan pada pasal dalam perjanjian kredit. 12. Surat Direktur P DAM Kota Pekalongan kepada Dewan Pengawas PDAM, Nomor 581/121 t anggal 23 A pril 2012 per ihal P ermohonan P ersetujuan K redit I nvestasi Perpres no. 29/2009 Hal. V-16

225 13. Surat K etua D ewan P engawas P DAM K epada D irektur P DAM K ota P ekalongan, Nomor 581/002 tanggal 30 April 2012 perihal Persetujuan Permohonan Pengajuan Kredit Investasi Perpres no 29/ Surat Pernyataan Direktur PDAM Kota Pekalongan, Nomor 581/122 tanggal 30 April 2012 perihal Pernyataan Minat Mengikuti Program Kegiatan Perbankan Nasional 15. Surat Pernyataan Direktur PDAM Kota Pekalongan, nomor 581/140 tanggal 22 M ei 2012 per ihal P ertanggungjawaban R esiko P enjaminan P emerintah P usat 40 % menjadi Pinjaman PDAM 16. Perda Kotamadya DATI II Pekalongan, Nomor 3 tahun 1975 tanggal 26 April 1977 tentang Pendirian PDAM Kotamadya DATI II Pekalongan 17. Perda Kotamadya DATI II Pekalongan, Nomor 7 tahun 1990 tanggal 9 Agustus 1991 tentang Perubahan Pertama tentang Perda Kotamadya DATI II Pekalongan Nomor 3 tahun Keputusan Walikota Pekalongan, Nomor 061.1/425 tahun 2008 tanggal 25 Februari 2008 t entang P engukuhan K eputusan D irektur P DAM K ota P ekalongan N omor /001 t ahun 2008 t anggal 20 Febr uari t entang P enetapan S usunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kota Pekalongan 19. Salinan K eputusan Walikota P ekalongan, N omor 539 /182 tahun 2010 t anggal 7 Oktober 2010 t entang Penunjukan/Pengangkatan D ewan P engawas P DAM K ota Pekalongan Periode tahun Salinan K eputusan Walikota P ekalongan, N omor 581/ 504 Tahun 2009 tanggal 1 Desember 2009 tentang Pengangkatan Saudara Yani Setiawan, SH sebagai Direktur PDAM Kota Pekalongan periode Tahun Copy KTP K etua D ewan P engawas dan D irektur P DAM K ota P ekalongan dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). 22. Copy Rekening Bank PDAM Kota Pekalongan dalam 5 (lima) bulan terakhir. 23. Laporan Audit Keuangan dan Kinerja PDAM Kota Pekalongan (BPKP) tahun buku 2008, 2009, 2010, dan Peraturan Walikota Pekalongan, Nomor 18 Tahun 2007 tanggal 2 Juli 2007 tentang Pelayanan dan Tarif Air Minum PDAM Kota Pekalongan 25. Bussiness P lan P DAM K ota P ekalongan Tahun ol eh I ndonesia Infrastrucutre Initiative (Iidi). Hal. V-17

226 Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholdersdan Calon Bank Pemberi Kredit Kepada Stakeholders Pada har i S enin t anggal 23 April 2012 t elah dilakukan pem bahasan proposal pi njaman perbankan dal am r angka membiayai i nvestasi P DAM. P ihak-pihak y ang t erlibat dal am pembahasan ini yaitu: Ketua DPRD Kota Pekalongan. Ketua dan Anggota Pansus DPRD Kota Pekalongan. Kabag Hukum Pemerintah Kota Pekalongan. Kabag Perekonomian Pemerintah Kota Pekalongan. Ketua Badan Pengawas PDAM Kota Pekalongan. Direktur PDAM Kota Pekalongan bersama jajarannya. Unsur BPPSPAM Konsultan Pendampingan BPPSPAM (PT. Reka Utama Agung) Konsultan Indii (Ibu Elena) Rapat tanggal 23 April 2012 merupakan rapat lanjutan pada hari Sabtu tanggal 21 April 2012 di ruang Komisi B DPRD Kota Pekalongan. PDAM Kota P ekalongan s udah melakukan beberapa tahapan p ersiapan pi njaman perbankan i ni. P DAM K ota P ekalongan telah m elakukan pe rtemuan/rapat den gan D PRD pada tanggal 21 April Ketika unsur PDAM Kota Pekalongan beserta DPRD Komisi B melakukan studi banding ke Kota Ciamis untuk memperoleh gambaran secara komprehensi dan menimba ilmu dari PDAM Ciamis yang telah mendapatkan program pinjaman perbankan, Konsultan melakukan kontak v ia t elepon m enyangkut do kumen apa saja y ang pe rlu di minta ol eh P DAM K ota Pekalongan Kepada PDAM Kab. Ciamis. Berdasarkan hasil kunjungan ke PDAM Kab. Ciamis, maka PDAM Kota Pekalongan beserta pendampingan dari konsultan mempersiapkan dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan termasuk membuat proposal yang dalam hal ini dalam bentuk business plan. Business P lan yang di buat ol eh P DAM K ota P ekalongan m engalami p erubahan s etelah dimasukkan kepada Perbankan, dimana unt uk ke per bankan hanya m enjelaskan k egiatan investasi dan Sumber dana yang hanya di lingkungan PDAM Kota Pekalongan saja. Tetapi untuk di masukkan kepada K ementerian K euangan, bus iness P lan y ang di buat termasuk Hal. V-18

227 kegiatan investasi dan s umber dana y ang melingkupi daerah Kota Pekalongan dan dae rah Regionel y ang terdiri d ari P DAM K ota P ekalongan, K ab. P ekalongan dan K ab.batang. Terdapat kegiatan i nvestasi y ang s ifatnya r egional yaitu k egiatan pengadaan s umber ai r baku, yang rencananya akan digunakan oleh ketiga PDAM tadi. PDAM Kota Pekalongan telah mendapatkan Surat Pernyataan Walikota dan Surat Pernyataan Ketua DPRD Kota Pekalongan dalam memenuhi persyaratan pinjaman perbankan Kepada Calon Bank Pemberi Kredit Pihak PDAM sedang melakukan penjajakan dengan pihak Bank BRI dan BNI dalam rangka program investasi yang berasal dari pinjaman perbankan. Serta tidak menutup kemungkinan bahwa PDAM juga akan melakukan penjajakan dengan Bank Jabar banten. Selama masa pendampingan akhirnya diputuskan oleh PDAM bahwa pinjaman perbankan akan menggunakan P T Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb). S etelah di lakukan neg osiasi ant ara Bank J abar B anten dengan P DAM K ota Pekalongan untuk menunjang pr ogram i nvestasi y ang ber asal da ri pi njaman, maka pi hak PDAM mempersiapkan pes yaratan yang harus di penuhi ol eh pi hak PDAM.Selanjutnya setelah di penuhi per syaratan, Pihak B ank J abar B anten dan pi hak P DAM m embuat draft perjanjian pinjaman perbankan yang diparaf ol eh masing-masing pihak untuk selanjutnya dikirmkan ke Kementerian Keuangan sebagai salah satu dasar dalam membuat Perjanjian induk dan penjaminan pemerintah pusat. Berdasarkan has il ev aluasi dan k unjungan da ri K ementerian K euangan, k onsultan dan PDAM Kota Pekalongan sepakat untuk mengundang pihak Bank Jabar Banten untuk hadir pada hari Rabu malam tanggal 3 Oktober 2012 yang kebetulan pihak pimpinan Bank Jabar Banten Cabang Jawa Tengah sedang berada di Kota Pekalongan pada saat tersebut. Dari has il per ubahan per tama per janjian kredit ant ara ban k dan P DAM d isepakati unt uk dikaji kembali ol eh pi hak B ank m enyangkut per ubahan k edua per janjian k redit at as das ar masukan dari Tim Kementerian keuangan, dan dengan segera sebelum tanggal 15 Oktober 2012 draft perjanjian kredit tersebut sudah diparaf oleh pihak bank. Hal. V-19

228 5.3. PDAM KOTA PAYAKUMBUH KONDISI AWAL PENDAMPINGAN Berdasarkan has il per temuan pada har i per tama ant ara P ihak P DAM P ayakumbuh, BPPSPAM dan Konsultan Pendamping Pinjaman Perbankan diperoleh informasi bahwa pihak P DAM bel um m enerima pr oposal has il p ekerjaan konsultan da ri Ditpam, s ehingga belum bi sa m emastikan ketepatan bai k bes aran i nvestasi, s umber pe mbiayaan m aupun peruntukannya. Dalam r angka keikutsertaan P DAM Kota Payakumbuh dal am pr ogram pinjaman i nvestasi perbankan, pi hak P DAM bersama pi hak konsultan dan B PPSPAM telah m elakukan penjajakan secara informal dengan pihak Pemda dalam hal ini Walikota Payakumbuh dan DPRD Payakumbuh. Pada prinsipnya pihak Bupati dan DPRD Payakumbuh tidak keberatan dengan pr ogram t ersebut dan m endukung penuh pr ogram t ersebut. N amun bel um bi sa dibuatkan Surat Pernyataan karena belum ada kepastian pihak bank mana yang bertindak selaku pemberi pinjaman. Berdasarkan pada P aparan P royek I nvestasi dan Fi npro P DAM K ota Payakumbuh y ang diterima konsultan pendamping pinjaman perbankan, maka ada beberapa poin yang dirubah setelah dilakukannya konfirmasi. Adapun perubahan pada proposal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dengan adany a pena mbahan s ambungan l angganan da ri pr ogram i nvestasi i ni, maka cakupan pel ayanan m enjadi di at as 10 0%. S etelah dikonfirmasi ternyata terdapat pel anggan y ang ber asal dar i l uar K ota P ayakumbuh, y aitu s ambungan pelanggan dar i K abupaten Li ma P uluh K ota. U ntuk i tu di sepakati unt uk c akupan pelayanan d ibuatkan t erpisah ant ara K ota P ayakumbuh dan daer ah di s ekitar Kabupaten Lima Puluh Kota. 2. Jumlah jiwa per Kepala Keluarga (KK) yang awalnya 6 j iwa dan t erdapat perbedaan antara Finpro dengan Paparan Power point, maka disepakati bahwa asumsi jiwa per KK sebanyak 5 orang. 3. Skenario bahwa PDAM akan mendapat dukungan dari Pemda Kota Payakumbuh berupa penyertaan modal kepada PDAM untuk menutupi atau membackup angsuran pinjaman P DAM k epada bank s elama 3-5 tahun s ebesar R p 890 j uta per t ahun merupakan suatu harapan saja dan tidak perlu dijadikan asumsi dalam program ini. 4. Sehubungan pihak PDAM belum m enerima pr oposal j adi, m aka pihak PDAM ak an memintalaporan/proposal pi njaman i ni unt uk di pelajari kembali keakurannya dan Hal. V-20

229 untuk s ementara bes arnya i nvestasi adal ah R p 23, 17 M iliyar berdasarkan har ga berlaku Aspek Perbankan Permasalahan y ang d ihadapi ol eh P DAM m enyangkut ban k pe mberi pinjaman i nvestasi adalah belum adanya k epastian dar i pihak perbankan baik BNI maupun BRI. Kedua bank tersebut belum merespon pengajuan pinjaman yang diajukan oleh pihak PDAM. Untuk kasus BNI, walaupun pihak BNI pusat telah merespon program Pepres 29 Tahun 2009 mengenai jaminan pinjaman bank dan subsidi bunga namun pada kenyataannya untuk bank BNI cabang Payakumbuh belum merespon mengenai program tersebut. Oleh karena itu pihak PDAM telah berusaha untuk mengontak pihak BNI Pusat dan pihak Ditpam. Sementara B RI c abang Payakumbuh p rinsipnya m enerima pr ogram i ni t etapi pi njaman d i atas Rp 1 Miliyar harus melalui BRI Pusat Aspek Kelengkapan Dokumen Ketika melakukan pendampingan awal, pihak PDAM Payakumbuh belum menyipkan kelengkapan do kumen yang di perlukan bai k u ntuk D epkeu m aupun untuk per syaratan Pinjaman P erbankan. Kelengkaan do kumen yang s udah ada hany a ber upa: Lapor an keuangan yang sudah diaudit dan l aporan kinerja PDAM, SK Penetapan Tarif, data Finpro. Dokumen-dokumen tersebut belum diarsipkan/dipersiapkan khusus untuk program pinjaman ini KEGIATAN PENDAMPINGAN Kesiapan Air Baku PDAM K ota P ayakumbuh m empunyai 3 uni t s umber ai r ba ku, y ang be rada pada w ilayah Kabupaten Limapuluh Kota. Yang memadai untuk wilayah Kota Payakumbuh, yaitu: Hal. V-21

230 1) Sumber Mata Air Batang Tabik Gambar 5.6Sumber Mata Air Batang Tabik Sumber mata air Batang Tabik merupakan sumber air dalam bentuk mata air dengan kapasitas ai r ba ku 900 l t/dt, y ang ber lokasi didaerah kaki G unung S ago K ecamatan LuhakKabupaten Li mapuluh K ota deng an el evasi ± 545 m di atas per mukaan l aut. D ari sumber i ni ai r dikumpulkan pada ban gunan broncaptering yang di bangun pada tahun 1978.Dari bangunan broncaptering air langsung dengan pipa transmisi dengan k apasitas terpasangn 96 liter/detik.dari sumber ini air dialirkan secara grafitasi melalui pipa transmisi untuk pelayanan dengan kapasitas terpasang 96 lt/dt, dan untuk pelayanan disekitar sumber (Batang Tabik / Tanjung Kaling), menggunakan pompa dengan kapasitas 10 liter/detik, dengan jam operasi 8 jam perhari. Hal. V-22

231 2) Sumber Mata Air Sungai Dareh Gambar 5.7Sumber Air Sungai Dareh Sumber ai r S ungai D areh m erupakan s umber ai r dal am bent uk mata air y ang ber lokasi didaerah kaki Gunung Sago Kecamatan Situjuh Limo Nagari Kabupaten Limapuluh Kota dengan el evasi ± 564 m di atas per mukaan l aut. S umber i ni di bangun t ahun 1996, dan langsung di alirkan den gan dua j alur pi pa t ransmisi deng an kapasitas t erpasang 19 6 liter/detik. Dari Sumber ini dialirkan secara gravitasi melalui 2 (dua) pipa transmisi sebagai berikut : Sungai Dareh I, dengan kapasitas terpasang 96 lt/dt. Sungai Dareh II, dengan kapasitas terpasang 96 lt/dt. Sungai Dareh dengan 2 unit Pompa, dengan kapasitas terpasang masing-masing 10 liter/detik melalui reservoir penampung dan beroperasi 8 jam perhari, untuk melayani daerah pel ayanan P erumahan K ubang Gajah, S itujuh P adang a mbacang dan sekitarnya. 3) Sumber Mata Air Sikamaruncing Sumber m ata air Sikamaruncing merupakan sumber air dalam bentuk mata air yang berlokasi di Kecamatan Luhak Kabupaten Limapuluh Kota dengan elevasi ± 698 m diatas permukaan laut yang dibangun tahun Dari kapasitas terpasang sebesar 10 liter/detik, hanya dapat dimanfaatkan sebesar 5 liter/detik untuk melayani 3 kelurahan yaitu Kelurahan Ampangan, Kelurahan Kapalo Koto data Kelurahan Aur Kuning.Dari Broncaptering dialirkan ke daerah pelayanan melalui pipa transmisi sepanjang 1200 m dengan pipa PVC ɸ 90 mm. Hal. V-23

232 Kesiapan Proposal FS dan DED Kesiapan Proposal FS Pembahasan mengenai proposal yang baru diterima dalam bentuk slide power point yang dilakukan oleh pihak konsultan dalam rangka pengajuan pinjaman perbankan, menghasilkan kesepakatan bahwa jumlah jiwa per KK adalah sebesar 5 jiwa bukannya 6 jiwa. Besarnya pinjaman y ang a kan di ajukan s ebesar R p di gunakan unt uk per baikan jaringan distribusi di Kota Payakumbuh dan ber dasarkan proposal tersebut telah dipastikan bahwa PDAM dapat membayar cicilan pinjaman bank. Untuk dukungan penyertaan modal pemda untuk membayar cicilan kredit investasi perbankan pada awal masa pengembalian pinjaman ( selama 3 5 t ahun) s ebesar R p per t ahun angg aran s etelah dikonfirmasi ternyata m asih ber sifat as umsi. Berdasarkan pr oposal tersebut di analisis mengenai kelayakan proyek yang akan dilakukan PDAM dan has ilnya menunjukkan bahwa proyek tersebut adalah layak dan untuk harga jual air telah memenuhi FCR. Berdasarkan proposal PDAM maka 55% hasil keuntungan PDAM sebagai Penadapatan Asli daerah (PAD) bagi Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh.Dalam rangka program pinjaman ini diharapkan keuntungan ini untuk kembali kepada PDAM sebagai penyertaan Pemda di PDAM. Untuk menetukan kelayakan keuangan usulan proyek berdasarkan Permen PU No 21 tahun 2009 m aka digunakan m etode NPV, IR R, dan Payback Period.Kemudian dal am r angka menilai kelayakan keuangan atas usulan proyek, maka berdasarkan proposal yang telah dibuat oleh PDAM diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9 Kalayakan Keuangan Usulan Proyek PDAM Kota Payakumbuh Berdasarkan Permen PU No 21 Tahun 2009 Metode Nilai Standar Hasil NPV Rp 503 Juta Bernilai Positf Layak IRR 8,25% 7,47% Layak Payback Period 13 Tahun 10 Tahun Tidak Layak Kesiapan Proposal DED Dalam m elakukan pendampingan kepada P DAM dal am r angka pem berian j aminan da n subsidi bung a ol eh pem erintah pus at, m aka per lu di lakukan i nformasi y ang ber hubungan dengan rencana pen gembangan S PAM di tinjau dar i as pek teknisnya. A dapun has ilnya adalah sebagai berikut: 1. Rehabilitasi pipa transmisi Hal. V-24

233 2. Rehabilitasi jaringan distribusi kota Zona I 3. Rehabilitasi jaringan distribusi kota Zona II 4. Rehabilitasi jaringan distribusi kota Zona III 5. Rehabilitasi jaringan distribusi kota Zona IV 6. Perluasan Jaringan untuk menambah pelanggan sebanyak unit 7. Penggantian Water meter pelanggan unit 8. Penambahan sambungan baru sebanyak unit Adapun rencana lokasi kegiatan ini dapat ditunjukkan pada gambar berikut: Hal. V-25

234 Rencana Daerah Rehabilitasi Jaringan Distribusi Rencana Lokasi Penggantian Pipa Transmisi Gambar 5.8 Rencana Lokasi Proyek Hal. V-26

235 Sumber Pendanaan Untuk m elakukan kegiatan i nvestasi pada P DAM K abupaten P ayakumbuh m aka bes arnya pendanaan y ang ak an di lakukan be rasal dari bank sebesar 22,7%, APBN sebesar 31,8%, dan PDAM sendiri sebesar 45,5%. Secara lebih rinci dapat dilihar pada tabel Untuk kegiatan investasi yang dilakukan dapat dilihat pada table TAHUN PENDANAAN Tabel 5.10 Sumber Pendanaan(Rp 000) SUMBER PENDANAAN BANK APBD APBN PDAM JUMLAH H. BERLAKU JUMLAH PORSI 22,7% 0,0% 31,8% 45,5% 100,0% Hal. V-27

236 Tabel 5.11 Rencana Sumber Dana dan Kegiatan Investasi(Rp 000) NO URAIAN PEKERJAAN Estimasi TAHUN PENGEMBANGAN H. Berlaku A UNIT DISTRIBUSI 1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia 300 mm Rehabilitasi Jaringan Distribusi Kota Zona I Rehabilitasi Jaringan Distribusi Kota Zona II Rehabilitasi Jaringan Distribusi Kota Zona III Rehabilitasi Jaringan Distribusi Kota Zona IV Perluasan Jaringan SUB TOTAL B UNIT PELAYANAN 1 Penggantian Water Meter Pelanggan Penambahan Sambungan Baru SUB TOTAL TOTAL A + B APBN BANK PDAM Hal. V-28

237 Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan Subsidi Bunga Dalam melakukan kegiatan pendampingan ini konsultan membantu menyiapkan dokumendokumen y agn di perlukan dal am rangka p rogrampembiayaan i nvestasi m elalui pi njaman perbankan yang dijamin dan disubsidi oleh Pemerintah Pusat sesuai Perpres no. 29 t ahun Adapun dokumen yang sudah disiapkan yaitu untuk pemerintah pusat dan perbankan Dokumen ke Pemerintah Pusat Dokumen yang sudah disiapakn untuk pemerintah pusat terdiri dari: 1. Surat P ernyataan Wali K ota N omor 21/ SP-WK/PYU-2012 t anggal 2 J uli 2012 tentang Kesediaan Pemerintah Kota Payakumbuh untuk menanggung sebesar 30% dari jumlah gagal bayar 2. Surat Pernyataan Walikota Nomor 24/SP-WK/PYU-2012 tanggal 24 Juli 2012 tentang pe motongan Dana A lokasi U mum dan/atau D ana B agi Hasil unt uk pembayaran angsuran pinjaman yang tertunggak. 3. Surat Pernyataan Walikota Nomor 27/SP-WK/PYU-2012 tanggal 19 September 2012 tentang penjaminan Full Cost Recovery (FCR) selama masa penjaminan pinjaman. 4. Surat Pernyataan DPRD Kota Payakumbuh Nomor 170/221a/DPRD/2012 tanggal 9 Oktober 2012 tentang Persetujuan DPRP Kota Payakumbuh menyangkut kesediaan menanggung 30% pi njaman P DAM K ota P ayakumbuh apabi la g agal bay ar dan dipotong melalui DAU dan /atau DBG. 5. Surat K uasa Walikota Payakumbuh N omor 5 39/03/SK-WK/PYK-2012 t anggal 9 Oktober 2012 t entang pem berian kuasa kepada M enteri K eungan c q. D irjen Perimbangan Keuangan untuk memotong DAU dan/atau DBH apabila PDAM gagal bayar dalam pembayaran angsurannya. 6. Proposal pinjaman perbankan 7. Hasil audi t k inerja B PKP s elama tiga tahun berturut-turut ( ) y ang menyatakan kinerja PDAM sehat. 8. Laporan k euangan y ang s udah di audit ol eh B PK s elama t iga t ahun ber turut-turut ( ). 9. Business Palan periode SK Penetapan tarif. 11. Surat Pernyataan Direktur PDAM Kota Pekalongan 12. Format Surat Kuasa Wali Kota Hal.V-29

238 Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit Dokumen yang sudah disiapakn untuk calon bank pemberi kredit terdiri dari: 1. Surat P ernyataan Wali K ota N omor 21/ SP-WK/PYU-2012 t anggal 2 J uli 2012 tentang Kesediaan Pemerintah Kota Payakumbuh untuk menanggung sebesar 30% dari jumlah gagal bayar 2. Surat Pernyataan Walikota Nomor 24/SP-WK/PYU-2012 tanggal 24 Juli 2012 tentang pe motongan Dana A lokasi U mum dan/atau D ana B agi Hasil unt uk pembayaran angsuran pinjaman yang tertunggak. 3. Surat Pernyataan Walikota Nomor 27/SP-WK/PYU-2012 tanggal 19 September 2012 tentang penjaminan Full Cost Recovery (FCR) selama masa penjaminan pinjaman. 4. Surat Pernyataan DPRD Kota Payakumbuh Nomor 170/221a/DPRD/2012 tanggal 9 Oktober 2012 tentang Persetujuan DPRP Kota Payakumbuh menyangkut kesediaan menanggung 30% pi njaman P DAM K ota P ayakumbuh apabi la g agal bay ar dan dipotong melalui DAU dan /atau DBG. 5. Surat K uasa Walikota Payakumbuh N omor 5 39/03/SK-WK/PYK-2012 t anggal 9 Oktober 2012 t entang pem berian kuasa kepada M enteri K eungan c q. D irjen Perimbangan Keuangan untuk memotong DAU dan/atau DBH apabila PDAM gagal bayar dalam pembayaran angsurannya. 6. Proposal pinjaman perbankan 7. Hasil audi t k inerja B PKP s elama tiga tahun berturut-turut ( ) y ang menyatakan kinerja PDAM sehat. 8. Laporan k euangan yang s udah di audit ol eh B PK s elama t iga t ahun ber turut-turut ( ). 9. Business Palan periode SK Penetapan tarif. 11. Surat Pernyataan Direktur PDAM Kota Pekalongan 12. Surat Permohonan Kredit Investasi kepada pihak Bank. 13. Surat Pernyataan Dewan Pengawas 14. Format Surat Kuasa Wali Kota Hal.V-30

239 Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholders dan Calon Bank Pemberi Kredit Kepada Stakeholders Dalam r angka keikutsertaan P DAM Kota Payakumbuh dal am pr ogram pinjaman i nvestasi perbankan, pi hak P DAM bersama pihak k onsultan dan BPPSPA M telah m elakukan penjajakan secara informal dengan pihak Pemda dalam hal ini Walikota Payakumbuh dan DPRD Payakumbuh. Pada prinsipnya pihak Bupati dan DPRD Payakumbuh tidak keberatan dengan pr ogram t ersebut dan m endukung penuh pr ogram t ersebut. Namun bel um bi sa dibuatkan Surat Pernyataan karena belum ada kepastian pihak bank mana yang bertindak selaku pemberi pinjaman. Pada kunjungan pertama diketahui bahwa PDAM Kota Payakumbuh sudah melakukan surat menyurat dengan pihak walikota dan DPRD namun untuk persetujuan secara tertulis belum diperoleh, nam un s ecara pr insipnya k eduah pi hak t ersebut s udah m enyetujui pr ogram pinjaman perbankan ini. Pada k unjungan kedua terkait den gan per setujuan D PRD s etempat, i nformasi mengenai kegiatan pinjaman perbankan sudah diinformasikan ke pihak dewan dan sudah masuk dalam agenda rapat dewan yang rencananya keputusan mengenai kegiatan investasi SPAM dari pinjaman perbankan akan dibahas pada tanggal 22 oktober Terkait den gan pe rsetujuan D PRD s etempat i nformasi mengenai k egiatan pinjaman perbankan sudah diinformasikan ke pihak dewan dan sudah masuk dalam agenda rapat dewan yang r encananya keputusan mengenai kegiatan i nvestasi S PAM dar i pi njaman perbankan akan dibahas pada tanggal 22 oktober Rencana pembahasan atau rapat kerja t ersebut di majukan k e har i S enin t anggal 8 O ktober 2012 puk ul wib yang akhirnya dilaksanakan pada pukul wibdi hari yang sama. Rapat pada har i Senin tersebut sifatnya adalah Rapat Paripurna DPRD Kota Payakumbuh untuk m enyetujui per mohonan pi njaman p erbankan ber dasarkan P erpres N omor 29/2009.Dalam rapat paripurna ini dijelaskan oleh pihak PDAM, BPPSPAM dan Konsultan menyangkut ber bagai h al, t ermasuk di tanyakan ol eh s etiap an ggota d ewan.hal-hal y ang dijelaskan adal ah m enyangkut Perpres n o 29/ 2009 termasuk P ermenkeu n o 229/PMK.01/2009 y ang m enyangkut per syaratan dan k ewajiban-kewajibannya. M isalnya menyangkut PDAM Sehat berdasarkan BPKP dengan PDAM yang WDP berdasarkan BPK, Periode pi njaman denga n per iode k epemimpinan daer ah, kesanggupan P DAM m embayar hutang perbankan dan lain sebagainya. Hal.V-31

240 Kepada Calon Bank Pemberi Kredit Pada kunjungan pertama konsultan mengkonfirmasi mngenai bank mana yang dipilih oleh PDAM K ota P ayakumbuh t erkait den gan pi njaman y ang ak an di ajukan. H asilnya adal ah bank B NI dan B RI d an di ketahui bahw a pi hak P DAM t elah m elakukan pen gajuan permohonan kredit kepada bank tersebut, namun belum mendapat respon dari kedua bank tersebut.konsultan ber sama pi hak B PPSPAM difasilitasi ol eh pi hak PDAM m elakukan pertemuan dengan bank BNI untuk memberikan penjelasan terkait dengan Perpres No 29 Tahun 2009 dan m engenai pr ofil dan k inerja dar i P DAM K ota P ayakumbuh. B erdasarkan pertemuan tersebut diketahui bahwa pi hak bank t elah mempelajari P erpres N o. 29 Tahun 2009, pihak BNI akan menindaklanjuti hasil pertemuan ke pihak yang lebih berwenang, dan untuk pinjaman di bawah Rp 10 Milyar cukup ditangani oleh BNI wilayah Bukit Tinggi atau Payakumbuh.Sementara BRI cabang Payakumbuh prinsipnya menerima program ini tetapi pinjaman di atas Rp 1 Miliyar harus melalui BRI Pusat. Pada kunjungan kedua diketahui bahwa pembahasan dengan pihak perbankan masih belum terjalin deng an i ntensif karena ban k y ang a kan di jadikan i nvestor masih bel um dapat d i pastikan antara BNI dan BRI, tetapi berdasarkan diskusi antara BPPSPAM, konsultan dan PDAM k dengan BRI. Dan pihak PDAM akan mengirimkan kembali surat kepada pihak BRI di P usat ( Jakarta). D an pihak B PPSPAM ak an mengontak pi hak B RI P usat dal am hal i ni Bapak A ndik unt uk membahas l ebih dal am m enyangkut pe rmasalahan di K ota Payakumbuh PDAM KABUPATEN PASER KONDISI AWAL PENDAMPINGAN Berdasarkan hasil pertemuan dengan pihak PDAM yang dilaksanakan pada tangggal Mei 2012 di sepakati bahwa rencana investasi yang tercantum dalam proposal pinjaman ditambah jumlah i nvestasinya dar i R p 42, 073 M iliyar m enjadi R p 47, 073 M iliyar. Penambahan i ni unt uk investasi yang di danai dari pi njaman per bankan s ebesar R p 5, 0 Miliyar. U ntuk l ebih j elasnya m aka komposisi s umber dana i nvestasi y ang b aru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Hal.V-32

241 Tabel 5.12 Komposisi Sumber Dana Investasi No Kegiatan Keb. Investasi (Rp. Juta) PDAM APBD Kab Sumber Pembiayaan APBD Prop APBN Rencana Pinjaman Total Investasi 1 Unit Air Baku - 2 Transmisi - 3 Unit Produksi - 4 Unit Distribusi Unit Pelayanan 5 (SR) Total Cakupan pelayanan baru mencapai 35,98% dari jumlah penduduk wilayah teknis, sehingga masih pot ensial unt uk di lakukan pena mbahan s ambungan. J umlah penam bahan sambungan pelayanan baru sebanyak SL terdiri dari SL Domestik dan SL Non Domestik yang akan dilaksanakan yang akan dilaksanakan mulai tahun 2014 s.d Rencana kenaikan tarif dalam rangka program pinjaman perbankan ini hanya akan dilaksanakan pada tahun 2014 sebesar 25% Aspek Perbankan Dalam r angka peny iapan peng ajuan per bankan y ang ak an di jadikan m itra dal am pr ogram investasi ini, pihak PDAM telah mempertimbangkan Bank Rakyat Indonesai (BRI) dan Bank Kalimantarn Timur (Bank Kaltim). Bank y ang po tensial m emberi pi njaman adal ah Bank K altim (BPD) dan B RI, B ank K altim direkomendasikan oleh DPRD karena bank daerah dan banyak dana PDAM yang disimpan disana t etapi m asalahnya bel um t erdaftar di K emenkeu s ehingga har us m engajukan dul u surat per mohonan ke kemenkeu; c ontoh s urat per mohonan ke k emenkeu s udah di copy untuk PDAM. Untuk BRI tidak ada masalah dan sangat responsif sehingga cukup potensial untuk menyediakan dana Aspek Kelengkapan Dokumen Secara um um, P DAM belum m enyiapkan k elengkapan do kumen y ang di perlukan dal am persyaratan pen gajuan pr ogram pi njaman i nvestasi per bankan. K ecuali dok umen y ang berupa P ernyataan B upati dan P ernyataan Ketua D PRD. P DAM telah m emegang Pernyataan Bupati tentang penjaminan APBD sebesar 30% apabila PDAM gagal bayar dan Pernyataan Bupati tentang per setujuan pemotongan dana DAU/ DBH apabila terjadi tunggakan an gsuran s ampai j atuh tempo. D emikian j uga den gan S urat Pernyataan K etua Hal.V-33

242 DPRD s udah ditandatangani oleh Ketua Dewan, nam un belum m elalui m ekanisme s idang paripurna. Oleh karena itu pihak PDAM meminta pihak BPPSPAM untuk melakukan dengar pendapat di hadapan Dewan pada waktu yang akan datang KEGIATAN PENDAMPINGAN Kesiapan Air Baku PDAM Kabupaten Paser seluruhnya memanfaatkan air permukaan dari beberapa sungai yang ada di Kab. Paser yaitu sungai Kandilo, Sungai Telake, Sungai Lombok, Sungai Muru dan Sungai Kerang. Kualitas dan K uantitas Air baku terus menurun, sebagai akibat fenomena alam, perubahan lingkungan dan kerusakan hutan sebagai wilayah tangkapan air. Kegiatan pen gembangan S PAM di K abupaten P aser adal ah peng embangan s istem distribusi di Tanah Grogot dan Paser Belengkong serta mengganti pipa yang sudah berumur guna menekan kebocoran Kesiapan Proposal FS dan DED Kesiapan Proposal FS Pada k unjungan per tama y ang di lakukan pada t anggal 28 dan 29 M ei 2012, konsultan membahas mengenai jumlah penduduk di Kabupaten Paser yang sudah terlayani sebanyak 34 % sedangkan jumlah penduduk wilayah teknis sebesar 3,98 %. Dengan jumlah yang relatif masih rendah maka PDAM memiliki prospek untuk pengembangan jumlah pelanggan yang masih terbuka lebar dan memiliki pasar yang potensial. Konsultan m emberikan penjelasan t erkait dengan harga rata-rata air yang terjual masih di bawah Full Cost Recovery. Hal ini disebabkan karena jumlah penyusutan yang besar yang mencapai s ekitar R p 9,7 M ilyar ( untuk t ahun 2010). Total bi aya pen yusutan di bandingkan dengan total biaya operasional yang meliputi biaya langsung dan A dministrasi Umum yang berjumlah Ro 22,4 Milyar, yaitu mencapai 41%. Adanya per ubahan t erkait bes aran pinjaman y ang aw alnya s ebesar R p menjadi Rp atau terjadi kenaikan sebesar Rp dan telah disetujui oleh pihak Ditpam PU Pusat. Konsultan melakukan perubahan terhadap kelayakan investasi deng an has il untuk t ahun 2011, jumlah depos ito P DAM s ebesar R p 10 Milyar, sedangkan jumlah Kas dan Setara Kas mencapai Rp 7,7 Milyar. Jumlah Kas dan Setara Kas mengalami kenaikan da ri t ahun 2010 sebesar Rp 3, 9 M ilyar dar i R p 3, 8 M ilyar. J umlah kenaikan kas dan s etara k as i ni m ampu menutupi unt uk pem bayaran angsuran pi njaman Hal.V-34

243 perbankan ( pokok dan bunga), apabi la P DAM melakukan pi njaman. R encana an gsuran pinjaman baru yang terbesar adalah sebesar Rp 1,9 Milyar pada tahun ketiga dan keempat, setelah i tu an gsuran akan mengalami penu runan. D ari has il k elayakan ul ang a tas penambahan pinjaman Rp 5 Milyar didapatkan bahwa PDAM masih layak untuk melakukan pinjaman dal am r angka k egiatan i nvestasi n amun t erkait deng an tarif FC R P DAM Kabupaten Paser yang belum memenuhinya atau belum mencapai tarif FCR. Berdasarkan hasil k esepakatan pada k unjungan pertama, m aka k onsultan menyusun kembali pr oposal y ang di buat ol eh k onsultan t erdahulu, termasuk F inancial P royection (Finpro) dan kelayakan investasi. Proposal hasil revisi tersebut untuk kemudian dibawa oleh PDAM Kabupaten Paser Ke Kementerian Keuangan pada bulan Juni 2012 untuk didiskusikan dengan pihak Kementerian Keuangan. Untuk menetukan kelayakan keuangan usulan proyek berdasarkan Permen PU No 21 tahun 2009 m aka di gunakan m etode NPV, I RR, dan Payback Period.Kemudian dal am r angka menilai kelayakan keuangan atas usulan proyek, maka berdasarkan proposal yang telah dibuat oleh PDAM diperoleh hasil yang dapat dilihat pada table Tabel 5.13 Kalayakan Keuangan Usulan Proyek PDAM Kabupaten Paser Berdasarkan Permen PU No 21 Tahun 2009 Metode Nilai Standar Hasil NPV Rp 22,532 Milyar Bernilai Positf Layak IRR 30,2% 6,5% Layak Payback Period 9,68 Tahun <10 Tahun Layak Kesiapan Proposal DED Dalam m elakukan pend ampingan kepada P DAM dal am r angka pem berian j aminan da n subsidi bung a ol eh pem erintah pus at, m aka per lu di lakukan i nformasi y ang ber hubungan dengan rencana pen gembangan S PAM di tinjau dar i as pek teknisnya. A dapun has ilnya adalah sebagai berikut: 1. Rencana Sistem Pelayanan Air Minum Kegiatan pen gembangan S PAM di K abupaten P aser adal ah peng embangan s istem distribusi di Tanah Grogot dan Paser Belengkong serta mengganti pipa yang sudah berumur guna menekan kebocoran. 2. Produksi Pada uni t pr oduksi yang ada s ekarang m asi c ukup i dle k apasitas s ehingga pengembangannya adalah menambah jaringan distribusi ke pasir Belengkong. Hal.V-35

244 Gambar 5.9 Rencana Pengembangan Pelayanan SPAM 3. Jaringan Distribusi Unit Transmisi dan di stribusi yang akan di kembangkan adalah penurunan kebocoran yang sampai saat ini masih terlalu tinggi sehingga terjadinya kekurangan suplai air ke daerah pelayanan. Pada saat ini kebocoran mencapai 34 % sehingga sudah diluar kewajaran yang di tetapkan.hal itu juga disebabkan umur ekonomis pipa yang sudah tua Sumber Pendanaan Pembiayaan pr ogram p embangunan 5 t ahun di depan ak an di biayai dar i dana ber bagai pihak yang mana berasal dari dana APBD Kota dan internal PDAM dengan total investasi yang di per lukan ol eh P DAM Kabupaten P aser adal ah R p Secara keseluruhan biaya program pengembangan untuk adalah sebagai berikut: Hal.V-36

245 Tabel 5.14 Skema Pendanaan No Uraian Kegiatan Volume PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN Perbankan PDAM APBD Kab APBD Prop APBN Perbankan PDAM APBD Kab APBD Prop APBN Perbankan 1 Unit Air Baku 1 Unit Produksi 2 Unit Transmisi 3 Unit Distribusi Pengadaan/Pemasangan Pipa Distribusi Ø200mmHDPE Ø150mmHDPE Ø100mmHDPE Ø75mmHDPE Ø50mmHDPE Accessoris Pipa HDPE 1 Paket Unit Pelayanan SR Jumlah Hal. V-37

246 Tabel 5.15 Skema Pendanaan (lanjutan) No Uraian Kegiatan Volume PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN 1 Unit Air Baku 1 Unit Produksi 2 Unit Transmisi 3 Unit Distribusi Pengadaan/Pemasangan Pipa Distribusi Ø200mmHDPE Ø150mmHDPE Ø100mmHDPE Ø75mmHDPE Ø50mmHDPE Accessoris Pipa HDPE 1 Paket 4 Unit Pelayanan SR Jumlah Hal. V-38

247 Tabel 5.16 Skema Pendanaan (lanjutan) No Uraian Kegiatan Volume PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN PDAM APBD Kab APBD Prop APBN Total Equity Unit Air Baku 0 Unit Produksi 0 Unit Transmisi 0 Unit Distribusi 0 0 Pengadaan/Pemasangan Pipa Distribusi 0 Ø200mmHDPE Ø150mmHDPE Ø100mmHDPE Ø75mmHDPE Ø50mmHDPE Accessoris Pipa HDPE 1 Paket Unit Pelayanan SR Jumlah Hal. V-39

248 Skema pendanaan pembangunan SPAM Kabupaten Paser untuk pengembangan daerah pelayanan pas ir B elengkong. B iaya A PBD ak an m embiayai j aringan di stribusi dar i Tanah Grogot s ebesar 5, 479 M ilyar, s edangkan bi aya j aringan di stribusi k e dae rah P asir Belengkong m enggunakan bi aya P injaman P erbankan s ebesar 20,504 Milyar, S edangkan untuk penambahan SR menggunakan biaya internal PDAM sebesar 21,090 Milyar. Hal i ni dapat di lihat p ada por si pendanaan dan sumber por si pendanaa n pada t able dan Tabel 5.17 Porsi Pendanaan Kegiatan No Kegiatan Keb. Investasi (Rp. Juta) PDAM APBD Kab Sumber Pembiayaan APBD Prop APBN Rencana Pinjaman Total Investasi 1 Unit Air Baku - 2 Transmisi - 3 Unit Produksi - 4 Unit Distribusi Unit Pelayanan (SR) Total Tabel 5.18 Sumber Porsi Pendanaan No Uraian Investasi (Rp) Pelaksanaan 1 Porsi Pendanaan APBN - APBD Prop - APBD Kota Tahun 2012 PDAM Tahun 2012, sampai dengan 2021 Perbankan Tahun 2013 & 2014 Total Equity Loan Total Perbandingan Pendanaan Equity 56% Loan 44% Hal. V-40

249 Dari semua kegiatan yang ada dapat digambarkan melalui skematik yang dapat dilhat pada gambar Gambar 5.10 Skematik Porsi Pendanaan Investasi Pdam Kabupaten Paser Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan Subsidi Bunga Dalam melakukan kegiatan pendampingan ini konsultan membantu menyiapkan dokumendokumen y agn di perlukan dal am rangka p rogrampembiayaan i nvestasi m elalui pi njaman perbankan yang dijamin dan disubsidi oleh Pemerintah Pusat sesuai Perpres no. 29 t ahun Adapun dokumen yang sudah disiapkan yaitu untuk pemerintah pusat dan perbankan Dokumen ke Pemerintah Pusat Dokumen yang sudah disiapakn untuk pemerintah pusat terdiri dari: 1. Proposal pinjaman perbankan 2. Hasil audi t k inerja B PKP s elama tiga tahun berturut-turut ( ) y ang menyatakan kinerja PDAM sehat. 3. Laporan k euangan y ang s udah di audit ol eh B PK s elama t iga t ahun ber turut-turut ( ). 4. Surat Pernyataan Direktur PDAM Kabupaten Paser Hal. V-41

250 5. Surat P ernyataan B upati Paser t entang k esediaan menanggung beban ut ang 30% sudah di tandatangani d engan no mor 905 /179/PDAM t ertanggal 15 Fe bruari 2012 dengan mencantumkan BRI/Bank Kaltim 6. Surat P ernyataan B upati P aser t entang k esediaan di potong D AU at au D BH s udah ditandatangani dengan nomor 904/180/PDAM tertanggal 15 Februari Surat Pernyataan DPRD Paser s udah ditandatangani oleh Ketua Dewan m eskipun belum melalui rapat paripurna Dewan. Surat Peryataan tersebut bernomor 010/54/DPRD tertanggal 16 Februari 2012 dengan mencantumkan Bank Kaltim 8. Surat P ermohonan P engajuan J aminan K redit dan S ubsidi Bunga k e Pemerintah Pusat Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit Dokumen yang sudah disiapakn untuk calon bank pemberi kredit terdiri dari: 1. Proposal pinjaman perbankan 2. Hasil audi t k inerja BPKP selama tiga t ahun ber turut-turut ( ) y ang menyatakan kinerja PDAM sehat. 3. Laporan k euangan y ang s udah di audit ol eh B PK s elama t iga t ahun ber turut-turut ( ). 4. Surat Pernyataan Direktur PDAM Kabupaten Paser 5. Surat P ernyataan B upati P aser t entang k esediaan menanggung beban ut ang 30% sudah di tandatangani d engan no mor 905 /179/PDAM t ertanggal 15 Fe bruari 2012 dengan mencantumkan BRI/Bank Kaltim 6. Surat P ernyataan B upati P aser t entang k esediaan di potong D AU at au D BH s udah ditandatangani dengan nomor 904/180/PDAM tertanggal 15 Februari Surat Pernyataan DPRD Paser s udah ditandatangani oleh Ketua Dewan m eskipun belum melalui rapat paripurna Dewan. Surat Peryataan tersebut bernomor 010/54/DPRD tertanggal 16 Februari 2012 dengan mencantumkan Bank Kaltim 8. Surat Persetujuan dari Dewan Pengawas PDAM. 9. Surat P ermohonan P engajuan J aminan K redit dan S ubsidi Bunga k e Pemerintah Pusat 10. Keputusan Bupati tentang pengangkatan Direktur PDAM 11. Peraturan Bupati tentang Tarif Hal. V-42

251 Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholders dan Calon Bank Pemberi Kredit Kepada Stakeholders Pada kunjungan pertama dalam rangka mendukung kegiatan ini maka pihak konsultan melakukan pendam pingan unt uk m emperlancar kegiatan y ang be rsangkutan. B entuk pendampingan m ulai da ri m embantu m enyiapkan s urat-surat a tau konsep s urat m enyurat dari pi hak internal PDAM sendiri (antara PDAM dengan Badan Pengawas), pihak PDAM dengan Pemerintah Kabupaten (dalam hal ini Bupati), PDAM dengan pihak legislatif (dalam hal i ni DPRD Kabupaten P aser) maupun PDAM deng an pihak per bankan y ang a kan dijadikan investor. Pada kunjungan pertama ini diketahui sudah didapatkannya Surat Persetujuan dari Dewan Pengawas PDAM, Surat Pernyataan Bupati berdasarken Pemenkeu No. 229 Tahun 2009, dan Surat Pernyataan DPRD setempat. Kemudian p ihak konsultan dan B PPSPAM ak an m elakukan public hearing dengan D PRD setempat yang jadwalnya akan di bicarakan kembali dengan alternatif tempat: Jakarta, Balikpapan, atau Tanah Grogot. Untuk surat pengajuan ke pemerintah pusat sudah diajukan dan tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Selanjutnya Konsultan, BPPSPAM (Pak Setiao), Direktur PDAM Kab. Paser dan Ketua Komisi B D PRD K ab. P aser ber temu di K antor BPPSPAM unt uk m embahas m enyangkut Perpres no mor 29/ 2009, dan di hasilkan kesimpulan bahw a akan di laksanakan per temuan antara an ggota D PRD, BPPSPAM, P DAM dan Konsultan di B alikpapan unt uk melakukan public hearing. Kemajuan pr oses pi njaman unt uk i nvestasi yang t elah di lakukan ol eh P DAM ada lah t elah ditandatanganinya s urat per nyataan B upati dan DPRD, mempertemukan ketua komisi DPRD deng an pi hak B PPSPAM d i J akarta de ngan kesepakatan a kan di laksanakan r apat dengar pendapat dengan pihak DPRD yang akan dilaksanakan di Balikpapan Kepada Calon Bank Pemberi Kredit Dalam r angka peny iapan peng ajuan per bankan y ang ak an di jadikan m itra dal am pr ogram investasi ini, pihak PDAM telah mempertimbangkan Bank Rakyat Indonesai (BRI) dan Bank Kalimantarn Timur (Bank Kaltim). Pada k unjungan per tama pi hak konsultan m elakukan konfirmasi t erkait bank y ang a kan dipilih oleh PDAM. Bank yang potensial memberi pinjaman adalah Bank Kaltim (BPD) dan Hal. V-43

252 BRI, Bank Ka ltim direkomendasikan ol eh D PRD k arena ban k dae rah dan bany ak dan a PDAM yang di simpan d isana t etapi m asalahnya bel um t erdaftar di K emenkeu s ehingga harus mengajukan dulu surat permohonan ke kemenkeu. Maka pihak konsultan menyiapkan format surat pengajuan yang harus diajukan oleh Bank Kaltim terkait dengan program pinjaman perbankan ini. Untuk BRI tidak ada masalah dan sangat responsif sehingga cukup potensial untuk menyediakan dana. Pada kunjungan kedua telah ditetapkan bahwa bank yang akan menjadi investor yaitu Bank Kaltim. B erhubung ban k y ang ber sangkutan belum t ermasuk ban k yang t erdaftar di departemen keuangan maka di rencanakan ba nk K altim a kan melakukan p resentasi d i Departemen keuangan pada t anggal 19 s eptember A dapun dana y ang a kan disediakan oleh Bank Kaltim untuk kegiatan investasi perbankan bagi air minum sebesar Rp ,00. Untuk melengkapi persyaratan pinjaman ini maka pihak PDAM sampai saat i ni t engah menyiapkan D ED ( Detail E ngineering D esign) un tuk kegiatan y ang a kan didanai dari pinjaman perbankan PDAM KABUPATEN CILACAP KONDISI AWAL PENDAMPINGAN Pertemuan dengan pihak PDAM C ilacap dilakukan pada har i Kamis-Jumat t anggal Juni P ada per temuan per tama membahas m engenai pr oposal pi njaman per bankan yang ak an di ajukan. P roposal y ang a kan di ajukan untuk pi njaman perbankan s ampai kunjungan ke lapangan belum di dapat oleh PDAM Cilacap, yang ada hanya Paparan proposal Pinjaman Perbankan dan Finpro. Pembahasan proposal pada dasarnya untuk mengkonfirmasi ulang mengenai isi proposal termasuk asumsi-asumsi baik dari segi teknis maupun segi keuangan dengan pihak PDAM. Secara u mum tidak a da y ang ber ubah s ecara s ignifikan dar i p roposal t etapi pad a perkembangannya t erjadi perubahan-perubahan s etelah ada di skusi a ntara pi hak P DAM dengan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap. Kondisi ini yang menyebabkan proposal y ang di buat d ari s egi per hitungan keuangan s elalu ber ubah. K ondisi t erakhir berdasarkan pe rtemuan deng an pi hak P DAM pinjaman per bankan y ang a kan di ajukan kembali ke posisi jumlah pinjaman semula. Sasaran ut ama da ri pem indahan j alur transmisi y ang t adinya ber gabung an tara do mestik dan industri adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari industri karena berdasarkan pengamatan dari pihak PDAM pendapatan air dari industri masih dapat ditingkatkan. Kondisi Hal. V-44

253 ini tidak akan berpengaruh terhadap supply air bagi domestim karena pihak PDAM juga berencana m eningkatkan k apasitas i nstalasinya deng an m elakukan U p-rating IPA Kesugihan dari kapasitas 300 l/detik menjadi 400 liter/detik. Sumber air yang digunakan oleh IPA kesugihan berasal dari 2 sumber yaitu saluran induk bendung gerak serayu dengan total ijin pengambilan sebesar 360 liter/detik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 377/KPTS/M/2010 dan sungai citanduy dengan total ijin pengambilan sebesar 200 l iter/detik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 380/KPTS/M/2010. Jadi dari total 2 sumber air yang tersedia total sebanyak 560 liter/detik sehingga untuk pengambilan air baku sebesar 400 liter/detik masih dimungkinkan. Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan SPAM di Kabupaten Cilacap sebesar Rp ,00 rupiah dengan pinjaman perbankan yang diajukan sebesar Rp ,00 atau sebesar 9 % dari total pinjaman yang akan diajukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Tabel 5.19 Sumber Pendanaan Aspek Perbankan Pembiayaan yang ak an di gunakan un tuk peng embangan S PAM t erdiri dar i ber bagai komponen ( 5 p ihak) y aitu APBN, APBD P ROVINSI, APBD KABUPATEN, PD AM dan PERBANKAN. Perubahan yang terus-menerus dilakukan sebagai hasil pembahasan antara PDAM dan pemerintah Kabupaten Cilacap menyebabkan PDAM kesulitan untuk membuat suatu per encanaan y ang pas ti. K ondisi i ni m enyebabkan pi hak P DAM bel um m elakukan pendekatan y ang s angat i ntensif dan f ormal deng an pi hak per bankan. B erdasarkan informasi dari pihak PDAM perbankan yang menjadi skala prioritas adalah bank BRI. Hal. V-45

254 Aspek Kelengkapan Dokumen Dalam r angka m emperlancar p roses peny iapan do kumen unt uk pr oses pi njaman pi hak PDAM secara resmi membentuk panitia khusus di bawah koordinator Litbang PDAM Cilacap. Salah s atu per syaratan pent ing y ang har us di penuhi ol eh P DAM unt uk i kut s erta dal am program ini adalah persetujuan dari Bupati dan DPRD kabupaten Cilacap. Berdasarkan hasil diskusi dengan PDAM, pihak PDAM baru melakukan pengiriman surat ke Bupati Kabupaten Cilacap y ang ber isi P ermohonan P ernyataan K esediaan D alam R angka K redit Investasi PDAM Sesuai Perpres No 29 Tahun 2009 yang dikirimkan pada tanggal 9 Juni 2012 dengan nomor surat 690/561/47/ KEGIATAN PENDAMPINGAN Kesiapan Air Baku Sumber ai r bak u y ang digunakan untuk m elayani pel anggan PDAM K abupaten C ilacap berasal dari air permukaan (Sungai Serayu dan Sungai Citanduy) dan mata air. Rincian sumber air tersebut seperti disampaikan pada tabel berikut: Tabel 5.20 Tabel Sumber Air Baku, Kapasitas Produksi, Jam Operasi dan Sistem Pengaliran SPAM - PDAM Kabupaten Cilacap No. Sub Sistem Instalasi Sumber Air Kapasitas (l/dtk) Waktu (jam/hari) Terpasang Produksi Operasi Distribusi Sistem Pengaliran 1 Sub Sistem I (Kesugihan) IPA Lengkap S.Serayu Pompa & Gravitasi 2 Sub Sistem II (Maos) IPA Lengkap S.Serayu 80 23, Pompa & Gravitasi 3 Sub Sistem III (Sidareja) IPA Lengkap S.Citanduy 80 55, Pompa & Gravitasi 4 Sub Sistem IV (Majenang) IPA Lengkap & S.Cijalu & Pompa & Gravitasi Broncaptering M.A. Pamijahan Jumlah ,08 Adapun yang berhubngan dengan asepek legalitas mengenai sumber air baku untuk PDAM Kabupaten Cilacap dapat dibuktikan dengan SIPA No 378/KPTS/M/2010 untuk Maos Kidul, SIPA N o 379/ KPTS/M/2010 unt uk D esa M ertasinga, S IPA N o 377/ KPTS/M/2010 unt uk Kesugihan, dan SIPA No 380/KPTS/M/2010 untuk Citanduy. Hal. V-46

255 Kesiapan Proposal FS dan DED Kesiapan Proposal FS Pada k unjungan pertama pihak konsultan melakukan konfirmasi t erkait dengan pengajuan pinjaman perbankan kepada pihak PDAM.Didapatkan adanya perubahan besaran pinjaman yang asalnya sebesar Rp menjadi Rp yang ditujukan untuk optimalisasi pel ayanan industri bes ar. K emudian m elakukan per ubahan t erhadap finpro karena adany a bes aran per ubahan pi njaman m enjadi R p 10 Milyar da n has ilnya P DAM Kabupaten C ilacap t etap l ayak m elakukan pi njaman t ersebut bai k dar i besaran cash flow yang positif dan analisis kelayakan proyek. Pada kunjungan kedua konsultan bersama B PPSPAM ikut menghadiri penjelasan PDAM kepada Asda II dan Ketua Komisi B terkait program pinjaman ini dan diperoleh hasil bahwa adanya perbahan besaran pinjaman yang semula sebesar Rp menjadi Rp Untuk menetukan kelayakan keuangan usulan proyek berdasarkan Permen PU No 21 tahun 2009 m aka di gunakan metode N PV, IRR, dan Payback Period.Kemudian dal am r angka menilai kelayakan keuangan atas usulan proyek, maka berdasarkan proposal yang telah dibuat oleh PDAM diperoleh hasil yang dapat dilihat pada table Tabel 5.21 Tabel Kalayakan Keuangan Usulan Proyek PDAM Kabupaten Cilacap Berdasarkan Permen PU No 21 Tahun 2009 Metode Nilai Standar Hasil NPV Rp 10,375 Milyar Bernilai Positf Layak IRR 14,26% 7,64% Layak Payback Period 10 Tahun < 10 Tahun Tidak Layak Kesiapan Proposal DED Dalam m elakukan pend ampingan kepada P DAM dal am r angka pem berian j aminan da n subsidi bung a ol eh pemerintah pus at, m aka per lu di lakukan i nformasi y ang ber hubungan dengan rencana pen gembangan S PAM di tinjau dar i as pek teknisnya. A dapun has ilnya adalah sebagai berikut: 1. Rencana Unit Air Baku Penambahan unit air baku yang direncanakan sebesar 50 l/detik. Sumber air ini berasal dari Rawa Bendungan. Kapasitas air Rawa Bendungan yang dapat dimanfaatkan s ebesar 150 l/detik ( Sesuai S IPPA N omor : 379/ KPTS/M/2010). P embangunan i ntake i ni di rencanakan untuk dilaksanakan tahun 2013 dengan kapasitas 100 l/detik. Kapasitas intake ini sudah Hal. V-47

256 P dipersiapkan unt uk pe ngembangan ber ikutnya s ehingga di bangun m elebihi k apasitas produksi yang direncanakan saat ini. 2. Rencana Unit Produksi Unit pr oduksi y ang di rencanakan be rupa P embangunan I nstalasi P engolahan A ir ( IPA) di Gunung K apitan ( berdekatan den gan r eservoir G unung K apitan), y ang ber jarak s ekitar meter dari Rawa Bendungan. Kapasitas produksi yang akan dibangun sebesar 50 l/detik dan direncanakan akan dibangun pada tahun Dari I PA ini, air t erolah ak an di tampung dal am r eservoir dengan kapasitas mp (lokasinya ber dekatan dengan IPA) untuk s elanjutnya didistribusikan ke daerah pelayanan dengan sistem gravitasi. P embangunan r eservoir i ni ak an di lakukan be rsamaan den gan pembangunan IPA (tahun 2013). 3. Rencana Unit Distribusi Unit di stribusi y ang di rencanakan meliputi pem asangan j alur pi pa di stribusi ut ama unt uk memisahkan pelayanan domestik dan non-domestikyang berupa pipa PVC 300 mm sepanjang m dan PVC 250 mm sepanjang7.800 m. Selain i tu, di usulkan j uga un tuk memasang j aringan distribusi g una m elayani tambahan pelanggan sebanyak unit sambungan baru. 4. Rencana Unit Pelayanan/Sambungan Rumah Penambahan j umlah pel anggan y ang di rencanakan sebesar6.000 S R. R encana pemasangan sambungan pelanggan ini seberti pada tabel Tabel 5.22 Rencana Pemasangan Sambungan Pelanggan NO. Uraian Satuan Jumlah Sambungan Non- Domestik Domestik Akumulasi 1 Tahun 2012 Unit Tahun 2013 Unit Tahun 2014 Unit Tahun 2015 Unit Tahun 2016 Unit Tahun 2017 Unit Total Sambungan Unit 8, ,000 3 Hal. V-48

257 Skema sistem eksisting dan rencana pengembangannya sebagai berikut: Gambar 5.11 Skema Sistem Penyediaan Air Bersih Eksisting SKEMA RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KESUGIHAN UNTUK INDUSTRI dan RUMAH TANGGA SEMEN HOLCIM PIPA DISTRIBUSI EKSISTING PELAYANAN NON INDUSTRI AIR BERSIH DARI IPA KESUGIHAN No. SIPA : 379//KPTS/M/ l/det RAWA BENDUNGAN KAWASAN INDUSTRI RAFINASI NON INDUSTRI AREAL 70 Gambar 5.12 Rencana Pengembangan SPAM Hal. V-49

258 Sumber Pendanaan Untuk PDAM Kabupaten Cilacap sumber pendanaan yang berasal dari bank sebesar 7,31%, APBN s ebesar 54,25%, dan P DAM s endiri s ebesar 34, 78%. U ntuk l ebih j elasnya dapat dilihat pada tabel Tabel 5.23 Sumber Pendanaan TAHUN PENDANAAN APBN PDAM BANK APBD II JUMLAH JUMLAH PORSI 54,25% 34,78% 7,31% 3,67% 100% Besarnya sumber pendanaan yang berasal dari bank akan digunakan untuk optimalisasi pelayanan industri besar dengan rincian yang dapat dilihat pada tabel Tabel 5.24 Pinjaman Bank(Rp 000) No. Rencana Program Tahun Optimalisasi pelayanan industri besar yang meliputi : Jaringan pipa Karangsuci s/d areal Pipa PVC Dn 150 mm, 1500 m Pipa PVC Dn 300 mm, 4000 m Pipa PVC Dn 250 mm, 2500 m Pipa PVC Dn 200 mm, 2500 m TOTAL Dokumen-dokumen Pendukung Permohonan Pemberian Jaminan Pemerintah dan Subsidi Bunga Dalam melakukan kegiatan pendampingan ini konsultan membantu menyiapkan dokumendokumen y agn di perlukan dal am rangka p rogrampembiayaan i nvestasi m elalui pi njaman perbankan yang dijamin dan disubsidi oleh Pemerintah Pusat sesuai Perpres no. 29 t ahun Adapun dokumen yang sudah disiapkan yaitu untuk pemerintah pusat dan perbankan Dokumen ke Pemerintah Pusat Dokumen yang sudah disiapakn untuk pemerintah pusat terdiri dari: Hal. V-50

259 1. Proposal pinjaman perbankan 2. Hasil audit kinerja B PKP selama t iga tahun berturut-turut ( ) y ang menyatakan kinerja PDAM sehat. 3. Laporan k euangan y ang s udah di audit ol eh B PK s elama t iga t ahun ber turut-turut ( ). 4. Business Plan periode Izin SIPA 6. Surat Pernyataan Direktur PDAM Kabupaten Cilacap 7. Surat Permohonan Kredit Bank Jateng dengan nomor surat 690/892/ Surat P ernyataan B upati P aser tentang kesediaan m enanggung beban utang 30 % sudah di tandatangani deng an no mor 690/3771/07 tertanggal 27 A gustus 2012 dengan mencantumkan BPD Jateng 9. Surat P ernyataan B upati P aser t entang k esediaan di potong D AU at au D BH s udah ditandatangani dengan nomor 690/3770/07 tertanggal 27 Agustus Surat Kuasa dari Bupati Cilacap ke Direktur PDAM dengan nomor surat 690/3772/07 tertanggal 27 Agustus Surat Persetujan ke DPRD 12. Peraturan Bupati tentang Tarif Dokumen ke Calon Bank Pemberi Kredit Dokumen yang sudah disiapakn untuk calon bank pemberi kredit terdiri dari: 1. Proposal pinjaman perbankan 2. Hasil audi t k inerja B PKP s elama tiga t ahun ber turut-turut ( ) y ang menyatakan kinerja PDAM sehat. 3. Laporan k euangan y ang s udah di audit ol eh B PK s elama t iga t ahun ber turut-turut ( ). 4. Business Plan periode Izin SIPA 6. Surat Pernyataan Direktur PDAM Kabupaten Cilacap 7. Surat Permohonan Kredit Bank Jateng dengan nomor surat 690/892/ Surat P ernyataan B upati P aser tentang kesediaan m enanggung beban utang 30 % sudah di tandatangani deng an no mor 690/3771/07 tertanggal 27 A gustus 2012 dengan mencantumkan BPD Jateng 9. Surat P ernyataan B upati P aser t entang k esediaan di potong D AU at au D BH s udah ditandatangani dengan nomor 690/3770/07 tertanggal 27 Agustus 2012 Hal. V-51

260 10. Surat Kuasa dari Bupati Cilacap ke Direktur PDAM dengan nomor surat 690/3772/07 tertanggal 27 Agustus Surat Persetujan ke DPRD 12. Surat P ersetujuan da ri D ewan P engawas P DAM deng an no mor s urat 10/BP.PDAM/CLp/2012 tertanggal 27 Agustus Surat Pengajuan ke BPD Jateng 14. Keputusan Bupati tentang pengangkatan Direktur PDAM 15. Peraturan Bupati tentang Tarif Memberikan Pemahaman Kepada Stakeholders dan Calon Bank Pemberi Kredit Kepada Stakeholders Pada kunjungan pertama diketahui bahwa pihak PDAM masih dalam proses pengajuan dan mengirimkan surat ke Bupati, DPRD dan Badan Pengawas PDAM. Pada k unjungan k edua berdasarkan hasil per temuan di K antor D PRD Kab.Cilacap ant ara konsultan, B PPSPAM.PDAM. A sda I I, dan K etua K omisi B di ketahui secara p rinsip bai k Bupati dan DPRD menyetujui program pinjaman perbankan ini. Untuk i tu peng ajuan ke P emerintah P usat b elum di lakukan karena m asih m enunggu persetujuan tertulis dar i Wali K ota dan D PRD s etempat karena merupakan syarat y ang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum mengajukan ke pemerintah pusat Kepada Calon Bank Pemberi Kredit Pada k unjungan pe rtama di ketahui bahw a p embiayaan yang akan di gunakan unt uk pengembangan S PAM berasal dari ber bagai pihak yaitu APBN, APBD PR OVINSI, APBD KABUPATEN, PDAM dan PERBANKAN. Perubahan yang terus-menerus dilakukan sebagai hasil pembahasan antara PDAM dan pemerintah Kabupaten Cilacap menyebabkan PDAM kesulitan unt uk m embuat s uatu pe rencanaan yang pas ti.kondisi i ni menyebabkan pi hak PDAM bel um m elakukan pende katan y ang s angat i ntensif dan formal den gan pi hak perbankan. Berdasarkan informasi dari pihak PDAM perbankan yang menjadi skala prioritas adalah bank BRI. Pada kunjungan kedua berdasarkan hasil pertemuan dengan PDAM dihadapan Asda II dan Ketua Komisi B ditetapkan bahwa bank yang semula BRI menjadi BPD Jateng, namun kuota dana yang disediakan oleh BPD Jateng tersebut sebesar Rp 25 Miliyar tidak mencukupi atau s udah habi s unt uk P DAM yang l ainnya. Oleh k arena i tu B PD J ateng m engajukan kembali tambahan dana kepada Pemerinah Pusat sebesar Rp 10 Miliyar. Hal. V-52

261 Kemudian atas hasil kunjungan kedua telah disepakati besaran investasi yang akan dipakai untuk bahan proposal yang dibuatkan PDAM KABUPATEN BANTUL KONDISI AWAL PENDAMPINGAN Pertemuan dengan pihak PDAM Bantul dilakukan pada hari Selasa - Rabu tanggal 3-4 Juli P ada per temuan pertama di hadiri ol eh beber apa pi hak y aitu B PPSPAM, K onsultan pendamping, PDAM Kab Bantul, Bappeda Kab Bantul, Dinas PU Kab Bantul dan BRI Cabang K abupaten B antul. P ada pe rtemuan pe rtama l ebih m enekankan pada penj elasan mengenai pr ogram pi njaman per bankan terutama di t ujukan bagi bank BRI s ebagai s alah satu bank yang diharapkan dapat menjadi debitur program ini. PDAM melalui direktur utama menjelaskan mengenai kegiatan program pinjaman perbankan dan usulan investasi untuk pengembangan SPAM yang akan dilaksanakan. Bappeda Kab Bantul melalui kepala Bappeda menjelaskan mengenai Rencana Induk Pengembangan SPAM 2012 dan sepenuhnya mendukung kegiatan yang akan dilakukan oleh PDAM dengan mengusulkan untuk menambah pengembangan jaringan air minum ke perumahan-perumahan yang sudah mulai berkembang di Kab Bantul. PU K abupaten B antul j uga m endukung r encana peng embangan S PAM yang ak an dilaksanakan oleh PDAM Kab Bantul. BPPSPAM m enjelaskan m engenai p rogram y ang sedang di laksanakan, ban k-bank y ang terlibat dan beberapa PDAM yang sudah berhasil melaksanakan program perbankan. Bank B RI C abang K ab Bantul m elalui P impinan C abang menyatakan d ukungan terhadap program tersebut dan akan berkoordinasi dengan pusat serta cabang BRI lain yang sudah berhasil melalui program tersebut. Biaya yang di butuhkan untuk peng embangan y ang as alnya S PAM di Kabupaten ban tul sebesar Rp ,00 Rupiah dengan pinjaman perbankan yang diajukan sebesar Rp ,00 a tau s ebesar 36 % dar i t otal pi njaman y ang a kan di ajukan. Tetapi karena ada perubahan dengan hanya membangun sebagian/setengah dari kapasitas awal maka terdapat perubahan dari aspek besaran investasi (Informasi perubahan masih menunggu dari pihak PDAM Kab Bantul). Pertemuan kedua dilaksanakan di kantor Kepala Satker Provinsi Jogjakarta. Pada pertemuan ini dibahas beberapa hal dan masukkan dari Ka Satker untuk program pinjaman Hal. V-53

262 perbankan. Pada pertemuan ini diusulkan beberapa perubahan rencana PDAM dan us ulan perubahan skema pembiayaan. Hal yang berubah diantaranya adalah: 1. Usulan pembangunan IPA Pajangan 100 l/detik di usulkan diganti hanya menjadi 50 l/detik 2. Perubahan skema pembiayaan : Intake di biayai oleh SDA dengan alokasi biaya sekitar 3,5 Miliar IPA di biayai oleh APBN Jaringan Transmisi dan distribusi dari APBD Provinsi dan Pinjaman Perbankan Pemasangan Sambungan Langsung oleh PDAM 3. Pertimbangan perubahan i ni k arena unt uk y ang s ifatnya j aringan har us ada s ewa lahan bagi perpipaan sehingga prosedur perijinan dan penyewaan di pandang akan lebih mudah jika ditangani oleh daerah setempat. Perubahan r encana terkait pe rubahan as pek teknis dan bi aya ak an diinformasikan k e konsultan pendamping. Biaya yang di butuhkan untuk peng embangan y ang as alnya S PAM di Kabupaten bant ul sebesar Rp ,00 rupiah dengan pinjaman perbankan yang diajukan sebesar Rp ,00 atau sebesar 36 % dari total pinjaman yang akan diajukan untuk lebih jelasnya dapat di lihart pada table 5.20,tetapi k arena ada pe rubahan deng an hany a membangun s ebagian/setengah dar i kapasitas awal m aka terdapat per ubahan dar i as pek besaran investasi (Informasi perubahan masih menunggu dari pihak PDAM Kab Bantul). Tabel 5.25 Sumber Pendanaan(Rp 000) p Tahun Pendanaan Bank APBN APBD 2 PDAM Jumlah JUMLAH PORSI 36% 5% 42% 17% 100% Hal. V-54

263 Aspek Perbankan Pembiayaan yang ak an di gunakan un tuk peng embangan S PAM t erdiri dar i ber bagai komponen ( 5 p ihak) y aitu APBN, APBD P ROVINSI, APBD KABUPATEN, PD AM dan PERBANKAN. Perubahan yang terus-menerus dilakukan sebagai hasil pembahasan antara PDAM dan pem erintah K abupaten B antul m enyebabkan P DAM k esulitan unt uk membuat suatu per encanaan y ang pas ti. K ondisi i ni m enyebabkan pi hak P DAM bel um m elakukan pendekatan yang s angat i ntensif dan f ormal deng an pi hak per bankan. B erdasarkan informasi dar i pi hak P DAM per bankan y ang menjadi s kala pr ioritas adal ah bank B RI. Keseriusan dalam menggandeng BRI ditunjukkan dengan adanya pertemuan pihak BPPSPAM, K onsultan Pendaming P injaman P erbankan, P DAM deng an pi hak B ank B RI pada pertemuan hari pertama Aspek Kelengkapan Dokumen Dalam r angka memperlancar pr oses peny aiapan dok umen un tuk pr oses pi njaman pi hak PDAM disarankan untuk membentuk tim. Dasar hukum yang dipergunakan untuk program ini antara lain adalah PERPRES 29 / 2009 Tentang P emberian J aminan Dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam R angka Percepatan P enyediaan A ir Minum, P ermenkeu 229/ Pmk.01/2009 Tentang T ata C ara Pelaksanaan P emberian J aminan D an S ubsidi B unga Oleh Pemerintah P usat D alam Rangka P ercepatan P enyediaan Air Minum dan P ermen P U 21/ 2009 T entang P edoman Teknis Kelayakan Investasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Oleh Perusahaan D aerah A ir M inum. P ada 3 per aturan t erkait s udah di tetapkan beber apa kriteria dan beberapa persyaratan yang harus di penuhi oleh PDAM dalam proses pengajuan pi njaman t erhadap per bankan. B erikut i ni has il yang di peroleh ber dasarkan kunjungan ke PDAM Kabupaten Bantul. Ketika melakukan pendampingan awal, pihak PDAM Bantul belum menyipkan kelengkapan dokumen y ang di perlukan bai k unt uk D epkeu m aupun unt uk per syaratan P injaman Perbankan. Kelengkaan dokumen yang sudah ada hanya berupa: Laporan keuangan yang sudah diaudit dan laporan kinerja PDAM, SK Penetapan Tarif, data Finpro yang belum final karena ada r evisi yang bar u. D okumen-dokumen t ersebut bel um di arsipkan/dipersiapkan khusus untuk program pinjaman ini. Hal. V-55

264 KEGIATAN PENDAMPINGAN Kesiapan Air Baku Sumber ai r ba ku y ang di gunakan untuk m elayani pe langgan PDAM K abupaten Bantul berasal dar i ai r per mukaan,sumur bor dan m ata ai r. R incian s umber ai r t ersebut s eperti disampaikan pada tabel Tabel 5.26 Sumber Air dan Kapasitas Produksi PDAM Kabupaten Bantul No. Unit/Lokasi Jenis Sumber Kapasitas Kapasitas Kapasitas Air Sumber Produksi Produksi (l/dtk) Terpasang Riil (l/dtk) (l/dtk) 1 Sedayu Air Permukaan 30* Kasihan Sumur Bor Kalipakis Mata Air Bangunjiwo Sumur Bor Sewon Sumur Bor Banguntapan/ Piyungan Sumur Bor Guosari/Pajangan Sumur Bor Air Permukaan 50* Bantul Sumur Dangkal Imogiri/Trimulyo Sumur Bor ,5 9 Srandakan/Sanden Sumur Bor B.Lipuro/Kretek/Pandak Sumur Bor Dlingo Mata Air Total , Kesiapan Proposal FS dan DED Kesiapan Proposal FS Pada kunjungan pertama diketahui bahwa program investasi untuk pengembangan SPAM di Kabupaten Bantul dari segi pendanaan baik itu besaran dana maupun alokasi pendanaan berubah dar i r encana s emula. I nvestasi y ang a kan di bi ayai ol eh per bankan di alokasikan hanya unt uk pe mbangunan I nstalasi P engolahan A ir ( IPA) den gan kapasitas 100 l /detik dengan konstruksi yang digunakan direncanakan bukan dari konstruksi beton sehingga investasi yang dibutuhkan hanya s ekitar Rp ,00. Untuk kegiatan lain alokasi pendanaan akan dialihkan antara dana dari APBN, APBD 1 dan APBD 2. Besaran jumlah pinjaman bank yaitu sebesar Rp Pada k unjungan kedua diketahui adany a per ubahan bes aran pi njaman bank dar i as alnya sebesar R p menjadi R p kemudian adanya perubahan Hal. V-56

265 P P besaran t otal i nvestasi dar i R p m enjadi R p K onsultan melakukan perubahan atas finpro sebelumnya terkait dengan perubahan ini. Untuk menetukan kelayakan keuangan usulan proyek berdasarkan Permen PU No 21 tahun 2009 m aka di gunakan metode N PV, IRR, dan Payback Period.Kemudian dal am r angka menilai kelayakan keuangan atas usulan proyek, maka berdasarkan proposal yang telah dibuat oleh PDAM diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel. Tabel 5.27 Tabel Kalayakan Keuangan Usulan Proyek PDAM Kabupaten Bantul Berdasarkan Permen PU No 21 Tahun 2009 Metode Nilai Standar Hasil NPV Rp 2,442 Milyar Bernilai Positf Layak IRR 16,94% 6,87% Layak Payback Period 9 Tahun < 10 Tahun Layak Kesiapan Proposal DED Dalam m elakukan pend ampingan kepada P DAM dal am r angka pem berian j aminan da n subsidi bung a ol eh pem erintah pus at, m aka per lu di lakukan i nformasi y ang ber hubungan dengan rencana pen gembangan S PAM di tinjau dari as pek teknisnya. A dapun has ilnya adalah sebagai berikut: 1. Rencana Unit Air Baku Penambahan uni t ai r bak u y ang di rencanakan s ebesar 100 l /detik. S umber ai r i ni ber asal dari S ungai Progo. P embangunan i ntake i ni di rencanakan unt uk di laksanakan t ahun 2013 dengan kapasitas 100 l/detik. 2. Rencana Unit Produksi Unit pr oduksi y ang di rencanakan berupa P embangunan I nstalasi P engolahan A ir ( IPA) di Pajangan Kapasitas produksi yang akan dibangun sebesar 100 l/detik dan direncanakan akan dibangun pada tahun Dari IPA ini, air terolah akan ditampung dalam reservoir dengan kapasitas 600 mp berdekatan den gan r eservoir l ama deng an k apasitas 150 m 3 3 (lokasinya P) unt uk s elanjutnya didistribusikan ke daer ah pel ayanan deng an s istem gravitasi. P embangunan r eservoir i ni akan dilakukan bersamaan dengan pembangunan IPA (tahun 2013). Hal. V-57

266 3. Rencana Unit Distribusi Unit di stribusi y ang di rencanakan meliputi pem asangan j alur pi pa di stribusi ut ama unt uk interkoneksi dengan sistem yang sudah ada. Selain i tu, di usulkan j uga un tuk m emasang jaringan di stribusi guna melayani t ambahan pelanggan s ebanyak uni t s ambungan baru y ang ada di w ilayah pel ayanan I PA Pajangan. 4. Rencana Unit Pelayanan/Sambungan Rumah Penambahan jumlah pelanggan y ang di rencanakan s ebesar S R. R encana pemasangan sambungan pelanggan ini seberti pada tabel berikut. Tabel 4.1 Rencana Pemasangan Sambungan Pelanggan No. Tahun Pertumbuhan Jumlah Jumlah KK Jumlah SR Potensi Rencana Penduduk (%) Penduduk Pelanggan Penambahan SR , , , , , , , , Skema sistem eksisting dan rencana pengembangannya dapat dilihat pada gambar Hal. V-58

267 Gambar 5.13Skematik Rencana Teknis Pengembangan SPAM Pajanga Hal. V-59

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur. No.515, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK. 01/2009 TENTANG TATACARA PELAKSANAAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Jaminan. Subsidi Bunga. Percepatan Penyediaan Air Minum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Jaminan. Subsidi Bunga. Percepatan Penyediaan Air Minum No.357, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Jaminan. Subsidi Bunga. Percepatan Penyediaan Air Minum PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.011/2011 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 174/PMK.08/2016 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN KEPADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR DALAM RANGKA PENUGASAN PENYEDIAAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang No.1000, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. PDN. PLN. Penerusan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENERUSAN PINJAMAN

Lebih terperinci

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N DONESIA NOMOR 174 /PMK.08/2016

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N DONESIA NOMOR 174 /PMK.08/2016 MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK I N DONESIA NOMOR 174 /PMK.08/2016 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN KEPADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT SAR.ANA MULTI INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No. 2024,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemberian. Jaminan. Percepatan. Jalan Tol Sumatera. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/ PMK.08/2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan na sional merupakan s uatu ke giatan yang be rlangsung s ecara terus-menerus da n be rkesinambungan yang bertujuan unt uk m eningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM OLEH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DIREKTORAT JENDERAL CIPTA

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176 /PMK. 05/20 16 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR

Lebih terperinci

TENTANG KREDIT PENGEMBANGAN ENERGI NABATI DAN REVITALISASI PERKEBUNAN MENTERI KEUANGAN

TENTANG KREDIT PENGEMBANGAN ENERGI NABATI DAN REVITALISASI PERKEBUNAN MENTERI KEUANGAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117 / PMK 06 / 2006 TENTANG KREDIT PENGEMBANGAN ENERGI NABATI DAN REVITALISASI PERKEBUNAN MENTERI KEUANGAN Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa dalam rangka perbaikan kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu meningkatkan e

2016, No c. bahwa dalam rangka perbaikan kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu meningkatkan e BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 280, 2016 KEMENKEU. PDAM. Piutang Negara. Penyelesaian. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

1 of 5 18/12/ :41

1 of 5 18/12/ :41 1 of 5 18/12/2015 14:41 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNGGAKAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA PEMERINTAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2009 TENTANG SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2009 TENTANG SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2009 TENTANG SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: 43 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNGGAKAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA PEMERINTAH MELALUI SANKSI PEMOTONGAN DANA ALOKASI UMUM DAN/ATAU DANA BAGI HASIL

Lebih terperinci

1 of 5 21/12/ :38

1 of 5 21/12/ :38 1 of 5 21/12/2015 14:38 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.05/2012 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN

Lebih terperinci

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 131 /PMK.05/2009 TENTANG KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil putusan Rapat Koordinator

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INC>ONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INC>ONESIA REPUBLIK INC>ONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 29 TAllUN 2009 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.682, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyelesaian. Piutang Negara. Perusahaan Daerah Air Minum. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.05/2012 TENTANG

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA CARA PENGAJUAN PINJAMAN INVESTASI PDAM MELALUI BANK

PEDOMAN TATA CARA PENGAJUAN PINJAMAN INVESTASI PDAM MELALUI BANK PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM OLEH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM LAMPIRAN I PEDOMAN TATA CARA PENGAJUAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 / PMK.02 / 2006 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 / PMK.02 / 2006 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 / PMK.02 / 2006 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 8 dan Pasal 19 Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.229,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.08/2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA CADANGAN PENJAMINAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

2016, No Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; c. bahwa sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.05/2015 tent

2016, No Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; c. bahwa sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.05/2015 tent No.251, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. KUR. Subsidi Bunga. Pelaksanaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 153/PMK.05/2008 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Page 1 of 5 Perihal : PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI, DAN REKENING PEMBANGUNAN DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM Tanggal Terbit

Lebih terperinci

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per No.478, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana. Desa. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.07/2016 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN, PENYALURAN,

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Dae

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Dae No.1283, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pengelolaan DJPPID. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR125/PMK.08/2017 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA JAMINAN PENUGASAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK.05/2008 TENTANG FASILITAS PENJAMINAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/PMK.07/2011 TENTANG BATAS MAKSIMAL DEFISIT ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DAN BATAS MAKSIMAL KUMULATIF PINJAMAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.852, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. APBD. Batas Maksimal. Defisit. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137/PMK.07/ 2012 TENTANG BATAS MAKSIMAL DEFISIT ANGGARAN

Lebih terperinci

2015, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diatur dalam suatu Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

2015, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diatur dalam suatu Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1485, 2015 KEMENKEU. Jaminan Pemerintah. Infrastruktur. Pinjaman Langsung. Lembaga Keuangan Internasional. BUMN. Pelaksanaan. Pemberian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

Tata Kerja Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan; 7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 259/KMK.017/1993 tanggal 27 Pebruari 1993

Tata Kerja Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan; 7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 259/KMK.017/1993 tanggal 27 Pebruari 1993 KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 346 /KMK.017/2000 TENTANG PENGELOLAAN REKENING DANA INVESTASI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan penerapan sistem pencatatan

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INQONES!A SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 /PMK.08/2017 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INQONES!A SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 /PMK.08/2017 TENTANG MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INQONES!A SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 /PMK.08/2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN JAMINAN PEMERINTAH PUSAT UNTUK PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125/PMK.OS/2017 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA JAMINAN PENUGASAN PEMBIA Y AAN INFRASTRUKTUR DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1263, 2015 KEMENKEU. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca Bencana. Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah. Hibah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 180/PMK.05/2017 TENTANG

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 180/PMK.05/2017 TENTANG MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI BUNGA/SUBSIDI MARJIN UNTUK KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan dan percepatan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 129/PMK.07/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SANKSI PEMOTONGAN DANA ALOKASI UMUM DAN/ ATAU DANA BAGI HASIL DALAM KAITANNYA

Lebih terperinci

*37998 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 107 TAHUN 2000 (107/2000) TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*37998 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 107 TAHUN 2000 (107/2000) TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright (C) 2000 BPHN PP 107/2000, PINJAMAN DAERAH *37998 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 107 TAHUN 2000 (107/2000) TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK.010/2006 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK.010/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK.010/2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DARI PEMERINTAH YANG DANANYA BERSUMBER DARI PINJAMAN LUAR NEGERI MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanju

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanju No.287, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. DAU Non Tunai. DBH. Konversi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.07/2017 /PMK.07/2015 TENTANG KONVERSI PENYALURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 6 Peraturan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam. No.34, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 /PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYETORAN

Lebih terperinci

2017, No efisien, perlu diatur ketentuan mengenai pedoman pengunaan Sistem Informasi Kredit Program dengan mendasarkan pada ketentuan sebagaiman

2017, No efisien, perlu diatur ketentuan mengenai pedoman pengunaan Sistem Informasi Kredit Program dengan mendasarkan pada ketentuan sebagaiman No.24, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Kredit Program. Sistem Informasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/PMK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2017 LPS. Program Restrukturisasi Perbankan. Pengelolaan, Penatausahaan, serta Pencatatan Aset dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2055, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Perimbangan. Pemotongan. Penundaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.07/2015 TENTANG TATA CARA PENUNDAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2000 TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2000 TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2000 TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. No.117, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.02/2009 TENTANG SUBSIDI BERAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyetoran. PNBP. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 6 Peraturan

Lebih terperinci

PINJAMAN OLEH PEMERINTAH DAERAH. Ilustrasi: https://www.cermati.com

PINJAMAN OLEH PEMERINTAH DAERAH. Ilustrasi: https://www.cermati.com PINJAMAN OLEH PEMERINTAH DAERAH Ilustrasi: https://www.cermati.com I. Pendahuluan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mempunyai peran penting bagi Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN . MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.07/2015 TENTANG TATA CARA PENUNDAAN DAN/ATAU PEMOTONGAN DANA PERiMBANGAN TERHADAP DAERAH YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 19 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 19 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2016, No Investasi pada Badan Usaha Milik Negara/Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, belum memuat pengaturan penyelesaian pi

2016, No Investasi pada Badan Usaha Milik Negara/Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, belum memuat pengaturan penyelesaian pi No.147, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Piutang Negara. Optimalisasi. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA OPTIMALISASI

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2016 TENTANG PENETAPAN DAN TATA CARA PENGGUNAAN DANA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2000 TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2000 TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2000 TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM Disampaikan Oleh: Dr. Hari Nur Cahya Murni M,Si Direktur BUMD, BLUD dan BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Jakarta,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

DPR SETUJUI PENGHAPUSAN PIUTANG PDAM

DPR SETUJUI PENGHAPUSAN PIUTANG PDAM DPR SETUJUI PENGHAPUSAN PIUTANG PDAM detik.com Setelah melalui tiga kali persidangan paripurna, akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui penghapusan piutang terhadap lima Perusahaan Daerah Air

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.010/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.010/2006 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.010/2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DARI PEMERINTAH YANG DANANYA BERSUMBER DARI PINJAMAN LUAR NEGERI MENTERI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.07/2017 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNGGAKAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI PEMOTONGAN DANA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2016TAHUN 2016 TENTANG PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 260/PMK.011/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambah

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1529, 2017 KEMENKEU. LRT Jabodetabek. Pemberian Jaminan Pemerintah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/PMK.08/2017 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1477, 2015 KEMENPU-PR. Aksesibilitas Kredit. Rumah Subsidi. Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Bantuan. Uang Muka. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

Tata Cara Pemotongan DAU dan/atau DBH Bagi Daerah Induk/Provinsi. yang Tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan Kepada

Tata Cara Pemotongan DAU dan/atau DBH Bagi Daerah Induk/Provinsi. yang Tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan Kepada Tata Cara Pemotongan DAU dan/atau DBH Bagi Daerah Induk/Provinsi yang Tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan Kepada Daerah Otonom Baru (DOB) I. PENDAHULUAN Pembentukan suatu daerah otonom baru

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 / PMK.02 / 2005 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI HASIL-HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK.06/2005

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK.06/2005 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK.06/2005 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI, DAN REKENING PEMBANGUNAN DAERAH MENTERI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu memperhatikan pe rusahaan pe rbankan, unt uk melakukan ev aluasi t erhadap laporan keuangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kinerja

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 146 /PMK.05/2015 TENT ANG

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 146 /PMK.05/2015 TENT ANG MENTER! KEUANGAN SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.05/05 TENT ANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI BUNGA UNTUK KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

14 Tahun 2015 sebagaimana dimaksud dalam huruf a;

14 Tahun 2015 sebagaimana dimaksud dalam huruf a; SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 0/PMK05/05 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI BUNGA UNTUK KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a bahwa sesuai

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan. 11/PMK.07/ Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010

Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan. 11/PMK.07/ Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010 Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan Nomor, tanggal 11/PMK.07/2010 25 Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010 Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Terhadap Pelanggaran Ketentuan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 219/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 219/PMK.05/2009 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 219/PMK.05/2009 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN JASA BANK DALAM RANGKA PENATAUSAHAAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

-1- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional

Lebih terperinci

PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENATAUSAHAAN, DAN PEMANTAUAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH

PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENATAUSAHAAN, DAN PEMANTAUAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENATAUSAHAAN, DAN PEMANTAUAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH A. PENGANTAR Pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1469, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Transfer. Pelaksanaan. Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183/PMK.07/2013 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.OS/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN JASA BANK PENATAUSAHA PENERUSAN PINJAMAN ATAS BEBAN BAGIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK.010/2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DARI PEMERINTAH YANG DANANYA BERSUMBER DARI PINJAMAN LUAR NEGERI MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG DRAFT BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT STRATEGI DAN PORTOFOLIO UTANG DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DESEMBER 2011 00 Pendahuluan Dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.07/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.07/2010 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.07/2010 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KETENTUAN DI BIDANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

-2- No.1927, 2015 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan N

-2- No.1927, 2015 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan N BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1927, 2015 KEMENKEU. Dana. Bagi Hasil. Alokasi Umum. Penyaluran. Konversi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PMK.07/2015 TAHUN 2015 TENTANG KONVERSI

Lebih terperinci