: DITA IMANASITA WIRA SAKTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": DITA IMANASITA WIRA SAKTI"

Transkripsi

1 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN BIOLOGI INTERNASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA Oleh : DITA IMANASITA WIRA SAKTI LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2 2

3 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam melaksakan kegiatan PPL UNY 2014 dan menyelesaikan penulisan laporan sebagai gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan hasil PPL ini meliputi semua kegiatan dan observasi. Selain itu, laporan ini juga memuat masalah -masalah yang dihadapi selama PPL berlangsung. Penulisan laporan adalah tugas individu yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa peserta PPL Universitas Negeri Yogyakarta TahunAkademik 2014/2015. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa bantuan moral maupun material. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Rochmad Wahab, Ph. D selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan KKN-PPL tahun Pusat Layanan Praktik Pengalaman Lapangan dan Praktik Kerja Lapangan (PL PPL dan PKL) LPPMP UNY yang telah menyelenggarakan kegiatan KKN-PPL UNY Bapak Drs. Maman Surakhman, M.Pd. I selaku Plt. Kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta yang sangat kami hormati, yang telah membimbing kami selama melaksanakan kegiatan KKN-PPL UNY tahun Bapak Drs. Jumadi, M,Si selaku koordinator KKN-PPL SMA Negeri 2 Yogyakarta yang telah membimbing kami selama melaksanakan kegiatan KKN- PPL di SMA Negeri2 Yogyakarta. 5. Ibu Dra. Siti Maryam,M.Kes.selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL sekaligus dosen pembimbing mata kuliah pengajaran mikro atas bimbingan dan motivasinya. 6. Ibu Dra. Singgih Muwarni,M.Pd selaku guru pembimbing yang telah membimbing dan memberi kesempatan kepada kami untuk memperoleh pengalaman menjadi seorang guru. 7. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan SMA Negeri 2 Yogyakarta atas kerja samanya selama ini. 8. Keluarga terutama kedua orang tua dan adikku atas segala doa dan bantuannya selama ini, baik moral maupun materil 9. Teman-teman KKN-PPL UNY 2014 yang telah member semangat dan berbagi suka duka selama kegiatan KKN-PPL berlangsung dan atas kebersamaan yang telah terjalin selama ini. 3

4 10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu pelaksanaan kegiatan KKN-PPL Laporan ini sebagai bukti bahwa penulis telah selesai melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Namun, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan di laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Yogyakarta, 22 September 2015 Penulis Dita Imanasita W.S NIM

5 DAFTAR ISI Halaman Judul... 1 Halaman Pengesahan... 2 Kata Pengantar... 3 Daftar Isi... 5 Daftar Lampiran... 6 Abstrak... 7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 8 B. Analisis Situas... 9 C. Perumusan Program. 14 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan B. Pelaksanaan C. Analisis Hasil Pelaksanaan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka Lampiran

6 DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Lembar Observasi 3. Matriks Program Kerja PPL UNY 4. Laporan Mingguan Pelaksanaan PPL 5. Laporan Rekapitulasi Dana PPL 6. Kartu Bimbingan PPL Dilokasi 7. Rekap Nilai 8. Daftar Hadir Siswa 9. Dokumentasi Mengajar 6

7 ABSTRAK LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA Dita Imanasita Wira Sakti Pendidikan Biologi Internasional / FMIPA Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk mencari pengetahuan di luar kampus yakni pengalaman mengajar, memperluas wawasan, pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan dalam bidang yang ditekuni, peningkatan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Yogyakarta ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September Tujuan dari PPL itu sendiri diantaranya sebagai berikut: 1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga yang terkait dengan proses pembelajaran. 3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam pembelajaran di sekolah, klub, atau lembaga pendidikan. Harapan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat meningkatkan pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang pelaksanaan pendidikan, mendapat kesempatan untuk mempraktikan bekal yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan kegiatan pendidikan yang lain serta mampu mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah kependidikan yang ada di sekolah. Melalui kegiatan PPL ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil oleh para praktikan dalam hal mengajar. Praktikan dapat mengetahui bagaimana menjadi Guru yang baik. Dan juga melalui kegiatan PPL ini, dapat memberikan bekal kepada para praktikan untuk dapat mencapai sebuah proses pembelajaran yang optimal demi terciptanya efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang optimal. 7

8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran terus dilakukan, termasuk dalam hal ini mata kuliah lapangan seperti mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Mata kuliah PPL mempunyai kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Mata kuliah ini diharapakan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, peningkatan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Pernyataan di atas sesuai dengan amanat yang termaktub di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya pada Bab V Pasal 26 Ayat 4 yag berbunyi Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapakan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Selanjutnya ditegaskan pula pada Bab VI Pasal 28 Ayat 1 yang berbunyi Pendidikan harus memilki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Penyelenggaraan Mata Kuliah PPL juga mengacu pada Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14 Tahun 2005, khususnya yang berkenaan dengan empat kompetensi guru, yakni; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Tuntutan peningkatan penyelenggaraan program PPL mengandung konsekuensi pada pengelolaan dan manjemen yang professional, sehingga dapat diciptakan sistem yang efektif dan efisien. Dikatan efektif apabila sistem itu dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari kedua mata kuliah tersebut secara tepat. Dikatan efisien apabila sistem itu dapat mendukung pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar secara tepat waktu, atau bahkan lebih cepat. Penyelenggaraan kegiatan PPL dilaksanakan mendukung satu dengan lainnya untuk pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan. Empat prinsip yang dikenal sebagai dasar dalam pengembangan program PPL adalah sebagai berikut: 8

9 1. PPL pada dasaranya merupakan manajemen dan waktu serta manajemen atau pengelolaan mencakup pengelolaan program maupun pelaksanaannya. 2. Beban mahasiswa mengikuti program PPL setara dengan keterpaduan bobot sks mata kuliah tersebut. 3. Kegiatan PPL dilaksanakan pada komunitas sekolah atau lembaga pendidikan. 4. Pembimbingan dilakukan oleh dosen pembimbing dan guru pembimbing yang telah dilatih dan mempunyai kualifikasi sebagai pembimbing PL. Kemudian tujuan dari PPL itu sendiri adalah diantaranya sebagai berikut: 1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga yang terkait dengan proses pembelajaran. 3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam pembelajaran di sekolah, klub, atau lembaga pendidikan. Penyelenggaraan PPL memiliki serangkaian alur yang harus dilewati terlebih dahulu oleh mahasiswa, seperti sebelum kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan, mahasiswa terlebih dahulu menempuh kegiatan yaitu pra PPL melalui pembelajaran mikro dan kegiatan observasi di sekolah.kegiatan pembelajaran mikro dilakukan dengan teman sesama mahasiswa pada setiap program studi masing-masing dan dibimbing oleh dosen pembimbing serta guru yang ditunjuk oleh pihak UPPL. Kegiatan observasi di sekolah tempat lokasi PPL yang akan dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah beserta kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. B. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (Mahasiswa PPL) melakukan observasi ke sekolah, dalam hal ini SMA N 2 Yogyakarta, untuk mengetahui kondisi sekolah baik dari segi fasilitas, maupun aspek lain yang memiliki potensi untuk dikembangkan maupun diperbaiki. Dari hasil observasi yang dilakukan pada 12 Agustus 2015 didapatkan berbagai hasil observasi guru mengajar dan peserta didik selama proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan merupakan upaya awal untuk menggali potensi yang ada di SMA N 2 Yogyakarta. Selain itu observasi merupakan upaya analisis awal yang menjadi 9

10 dasar bagi pengembangan program kerja PPL. Adanya tindakan observasi ini diharapkan dapat menemukan kendala yang ada di sekolah dan menberi penyelesaian dalam bentuk program kerja yang akan diwujudkan dengan langkah nyata selama PPL berlangsung. Data yang didapat dari hasil observasi menunjukkan bahwa SMA Negeri 2 Yogyakarta masih memerlukan upaya pengembangan serta peningkatan diberbagai aspek sebagai upaya mengoptimalkan fasilitas dan kualitas sekolah dalam rangka menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa didik dalam bidang akademik maupun non akademik. Hasil observasi yang tim dapatkan di SMA Negeri 2 Yogyakarta sebagai berikut: a. Kondisi fisik sekolah SMA Negeri 2 Yogyakarta beralamat di Bener, Tegalrejo, Yogyakarta. Sekolah ini berbatasan dengan ASMI Santa Maria dan Akademi Keperawatan Notokusumo di sebelah selatan, Perumahan Kuantum Regency 2 di sebelah barat, SD Negeri Bener di sebelah utara, dan kampung Bener, Tegalrejo di sebelah timur. Kondisi ini mendukung kenyamanan peserta didik saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu, akses menuju SMA Negeri 2 Yogyakarta juga sangat mudah karena hanya sekitar 300 meter dari jalan raya Godean. Kondisi fisik di SMA N 2 Yogyakarta sudah cukup memadai, dimana sudah terdapat LCD dan komputer di setiap ruang kelas. Jumlah kamar mandi yang ada di sekolah ini sudah mencukupi yaitu 24 ruang. Lantai dan dinding sekolah sudah cukup baik, akan tetapi untuk kebersihan di sekolah ini sangat kurang karena kurangnya jumlah tempat sampah di lingkungan sekolah. Hal tersebut berakibat pada banyaknya sampah yang berserakan di sekitar lingkungan sekolah. Selanjutnya di SMA 2 N Yogyakarta ini terdapat sebuah joglo yang cukup besar, kondisinya terpelihara dengan baik. Batas parkir perlu dilakukan pengecatan ulang karena beberapa sudah tidak kelihatan. Kegiatan pembelajaran peserta didik ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Yogyakarta tersebut antara lain: a. Sarana, yaitu: ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang Bimbingan dan Konseling (BK), ruang OSIS, laboratorium IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi), laboratorium TI ruang AVA / multimedia, 10

11 ruang tamu / piket, perpustakaan, koperasi peserta didik, aula / joglo, ruang Unit Kegiatan Sekolah (UKS), masjid, pos satpam, lapangan upacara, lapangan basket, lapangan voli, green house gudang olah raga kantin dan WC. studio musik b. Prasarana SMA Negeri 2 Yogyakarta mempunyai media yang cukup memadai untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar, hal ini ditandai dengan dilengkapinya ruang kelas dengan tempat duduk standar sesuai dengan jumlah peserta didik masing-masing kelas, papan tulis, hotspot SMADA, dan LCD Proyektor. Untuk ruang perpustakaan, banyak terdapat buku-buku bertaraf internasional (berbahasa inggris) yang menunjang peserta didik di dalam mencari sumber referensi. Selain itu, SMA Negeri 2 Yogyakarta sudah menggunakan daftar kunjungan perpustakaan berbasis elektronik sehingga jumlah pengunjung tiap harinya dapat didata dengan mudah. Selain itu, ruang perpustakaan dilengkapi dengan AC, TV 21, DVD Player, dan rental printer yang memudahkan peserta didik untuk dapat mencetak data tugas. b. Kondisi Nonfisik Sekolah Kondisi nonfisik meliputi kurikulum sekolah, potensi guru, potensi peserta didik, dan hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar sekolah. - Kurikulum Sekolah SMA N 2 Yogyakarta saat ini menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas XII, sedangkan untuk kelas X dan XI sudahditerapkan Kurikulum Potensi Guru dan karyawan SMA Negeri 2 Yogyakarta didukung tenaga pengajar sebanyak 68 orang guru, 22 orang staf tata usaha, 1 orang urusan kepesertadidikan, 3 orang laboran, 4 orang tukang kebun, dan 6 orang satpam.guru kimia yang ada di SMA N 2 Yogyakarta ada 4orang. 11

12 Guru-guru di SMA Negeri 2 Yogyakarta ini semuanya berpendidikan sarjana, dengan 9 di antaranya telah menempuh S2. Tenaga pendidik di SMA 2 Yogyakarta memiliki latar belakang pendidikan (dalam bidangnya) dan agama yang berbeda, meskipun demikian, perbedaan tersebut tidak menjadi hambatan bagi tercapainya tujuan pendidikan, tujuan sekolah, dan visi serta misi sekolah. - Potensi Peserta Didik Peserta didik merupakan komponen utama yang harus ada dalam pendidikan agar proses transformasi ilmu dapat berlangsung. Peserta didik SMA N 2 Yogyakarta berasal dari berbagai kalangan masyarakat, baik yang berasal dari DIY dan luar DIY. Dilihat dari strata peserta didik SMA N 2 Yogyakarta dapat digolongkan dalam kalangan menengah. Hal ini dapat dilihat kisaran biaya sekolah yang dapat digolongkan dalam kategori menengah. Serta fasilitas peserta didik dalam kesehariannya ke sekolah, mayoritas peserta didik berangkat dengan mengendarai sepeda motor, sedikit sekali peserta didik yang menggunakan sepeda ataupun angkutan umum. Peserta didik SMA Negeri 2 Yogyakarta seluruhnya berjumlah 858 peserta didik yang ditampung dalam 27 kelas, antara lain: o kelas X : 9 kelas, yang terdiri dari 8 kelas MIIA dan 1 kelas IIS. o kelas XI : 9 kelas, yang terdiri dari 7 kelas IPA dan 2 kelas IPS. o kelas XII : 9 kelas, yang terdiri dari 7 kelas IPA dan 2 kelas IPS. Dengan rincian jumlah peserta didik masing-masing kelas adalah sebagai berikut: Jumlah Jumlah Jumlah Kelas X Peserta Kelas XI Peserta Kelas XII Peserta didik didik didik X MIIA 1 33 XI MIIA XII MIIA X MIIA 2 32 XI MIIA XII MIIA X MIIA 3 30 XI MIIA XII MIIA X MIIA 4 31 XI MIIA XII MIIA X MIIA 5 32 XI MIIA XII MIIA X MIIA 6 33 XI MIIA XII MIIA X MIIA 7 33 XI MIIA 32 XII MIIA

13 7 7 X MIIA 8 33 XI XII PIIS 32 MIIA8 1 X PIIS 1 31 XI PIIS 30 XII PIIS 2 Jumlah 288 Jumlah 288 Jumlah Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat pengenalan peserta didik pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan pengenalan diri dan pengembangan kemampuan selain pemahaman materi pelajaran. Berangkat dari pemikiran tersebut, di SMA Negeri 2 Yogyakarta menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut : Olahraga (Voli, Sepak Bola, Taekwondo, Basket, Pecinta Alam, O2SN). Seni (Seni Tari, Paduan Suara, Jurnalistik, Teater, Debat Bahasa Inggris, Seni Batik). Iptek (Robotic, computer maintenance, Aeromodeling, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Budidaya Anggrek, OSN). Mental (Mentoring). Bela Negara (Peleton Inti, Pramuka, dan Palang Merah Remaja). Jumlah peserta didik yang cukup besar memerlukan penanganan yang lebih serius dari pihak sekolah. Pembinaan dan pengarahan para pendidik beserta elemen sekolah lainnya melalui pendekatan yang relevan sangatlah dibutuhkan guna menunjang pencapaian tujuan pendidikan sekolah sebagai salah satu pusat pengembangan sumber daya manusia. c. Kondisi Pembelajaran di Kelas Kondisi pembelajaran di kelas meliputi perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan perilaku siswa. 1. Perangkat pembelajaran SMA Negeri 2 Yogyakarta telah menggunakan kurikulum KTSP 2006 dalam proses pembelajarannya, terutama pada mata pelajaran kimia untuk siswa kelas XII. Untuk siswa kelas X dan XI sudah menggunakan Kurikulum Hal ini dapat dilihat dari buku-buku referensi yang terdapat di perpustakaan sekolah, dimana sebagian besar sudah merupakan buku referensi dengan acuan kurikulum KTSP 2006 dan adanya buku baru yakni buku matematika Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI. Silabus dan RPP yang dipergunakan oleh guru merupakan silabus dan RPP yang senantiasa diperbaharui dan juga mencakup nilai-nilai pendidikan karakter. a. Proses pembelajaran 13

14 Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru menggunakan metode ceramah atau expository, dimana kegiatan pembelajaran berpusat kepada guru. Selain itu guru juga menggunakan buku referensi sebagai media dalam proses pembelajarannya. Untuk membangkitkan semangat siswa, guru juga senantiasa memberikan motivasi sehingga semangat siswa kembali bangkit. b. Perilaku siswa Selama proses pembelajaran, ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan, sehingga tidak mengerti materi yang sedang disampaikan guru. Akan tetapi ketika mengerjakan tugas, semua siswa mengerjakan tugas tersebut baik secara individu ataupun kelompok. C. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan KKN-PPL Berdasarkan analisis situasi sekolah, maka praktikan dapat merumuskan permasalahan, mengidentifikasi dan mengklarifikasikannya menjadi program kerja yang dicantumkan dalam matriks program kerja individu yang akan dilaksanakan selama KKN- PPL. Penyusunan program kerja disertai dengan berbagai pertimbangan seperti: 1. kebutuhan dan manfaat bagi sekolah 2. tersedianya sarana dan prasarana 3. kemampuan dan keterampilan 4. kompetensi dan dukungan dari pihak sekolah. Pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan program kerja sesuai sasaran setelah penerjunan sangatlah penting dan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKN-PPL. Agar pelaksanaan program KKN-PPL berjalan efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan, maka dilakukan perumusan program. Dalam pelaksanaan KKN-PPL, praktikan menetapkan program-program sebagai berikut : 1. Perumusan Program Kerja PPL a. Program Individu 1) RPP Kelas X Tujuan dari program ini adalah membantu guru kimia kelas Xdalam merencanakan pembelajaran harian. 2. Rancangan Kegiatan PPL Pelaksanaan kegiatan PPL yang dilaksanakan terbagi dalam dua tahap, yaitu kegiatan Pra PPL dan PPL. a. Kegiatan Pra PPL meliputi : 1) Tahap Persiapan di Kampus (Micro-Teaching) 14

15 PPL dilaksanakan bagi mahasiswa yang telah lulus mata kuliah microteaching. Dalam mata kuliah micro-teaching telah dipelajari hal-hal sebagai berikut: a) praktik menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) / Lesson Plan dan media pembelajaran. b) praktik membuka pelajaran c) praktik mengajar dengan metode yang sesuai dengan materi yang disampaikan d) praktik menyampaikan materi yang berbeda-beda e) teknik bertanya kepada peserta didik f) praktik penguasaan dan pengelolaan kelas g) praktik menggunakan media pembelajaran h) praktik menutup pelajaran 2) Melakukan Observasi di sekolah Observasi yang dilakukan di sekolah ada dua tahap, yaitu : a) Observasi Proses Belajar Mengajar di kelas dan peserta didik Observasi proses belajar mengajar dilakukan di ruang kelas. Observasi ini bertujuan agar praktikan dapat mengamati sendiri secara langsung tentang bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di depan kelas serta perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Beberapa hal yang menjadi sasaran utama dalam observasi proses belajar mengajar yaitu: cara membuka pelajaran cara menyajikan materi metode pembelajaran penggunaan bahasa penggunaan waktu gerak cara memotivasi peserta didik teknik bertanya penggunaan media pembelajaran bentuk dan cara evaluasi cara menutup pelajaran Setelah melakukan observasi mengenai kondisi kelas dan proses KBM, mahasiswa praktikan menyusun program kerja PPL yang mencakup penyusunan perangkat pembelajaran yang merupakan administrasi wajib guru, praktik mengajar, dan evaluasi hasil mengajar 15

16 yang kemudian dituangkan dalam matriks program kerja individu. Secara konkrit program PPL tersebut meliputi: 1. pembuatan analisis hari efektif 2. pembuatan Program Tahunan dan Program Semester 3. persiapan Mengajar (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / Lesson Plan, media pembelajaran) 4. pembuatan Soal Evaluasi dan Pelaksanaan Evaluasi b) Observasi Kondisi sekolah Aspek yang diamatai pada observasi kondisi sekolah antara lain : kondisi fisik sekolah, potensi peserta didik, guru dan karyawan, fasilitas KBM, media, perpustakaan, laboratorium, bimbingan konseling, bimbingan belajar, ekstrakurikuler, OSIS, UKS, karya tulis ilmiah remaja, karya ilmiah oleh guru, koperasi sekolah, tempat ibadah, kesehatan lingkungan, dan lain-lain. b. Kegiatan PPL 1) Praktik Mengajar Terbimbing Pada praktik mengajar terbimbing, mahasiswa didampingi guru pembimbing di dalam kelas. Selain itu juga, mahasiswa dibimbing untuk menyusun administrasi pembelajaran yang terdiri atas : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Analisis Hari Efektif Program Semester (Prosem) Program Tahunan (Prota) Analisis hasil belajar 2) Praktik Mengajar Mandiri Pada praktik mengajar mandiri, mahasiswa melakukan proses pembelajaran di dalam kelas secara keseluruhan dengan di dampingi oleh guru pembimbing, proses pembelajaran yang dilakukan meliputi: a) membuka pelajaran - doa dan salam - mengecek kesiapan peserta didik - apersepsi (pendahuluan) b) kegiatan inti pelajaran - penyampaian materi - memberi motivasi pada peserta didik untuk aktif di dalam kelas dengan memberikan latihan atau pertanyaan dan poin plus bagi yang aktif menyampaikan penyelesaian soal di depan teman-teman kelasnya 16

17 - memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan teman sekelompok - memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya - menjawab pertanyaan dari peserta didik - memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil c) menutup pelajaran - bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari tersebut - evaluasi dengan memberikan latihan soal atau tugas c. Penulisan Laporan Setelah mahasiswa praktik mengajar, maka tugas selanjutnya adalah penulisan laporan PPL yang mencakup semua kegiatan PPL, laporan ini berfungsi sebagai pertangungjawaban atas pelaksanaan program PPL. Penulisan laporan ini dilakukan pada minggu terakhir dan dikumpulkan sehari setelah penarikan dari lokasi KKN PPL. d. Evaluasi Evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa dan kekurangannya dalam pelaksanaan PPL. Evaluasi dilakukan oleh guru pembimbing PPL selama proses praktik berlangsung. 17

18 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu kegiatan kurikuler, yang meliputi praktik mengajar dengan bimbingan serta tugas-tugas lain sebagai penunjang untuk memperoleh profesionalisme yang tinggi di bidang mengajar. PPL adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan. Dalam hal ini akan dinilai bagaimana mahasiswa praktikan mengaplikasikan segala ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam kehidupan sekolah. Faktor-faktor penting yang sangat mendukung dalam pelaksanaan PPL antara lain kesiapan mental, penguasaan materi, penguasaan dan pengelolaan kelas, penyajian materi, kemampuan berinteraksi dengan peserta didik, guru, karyawan, orang tua/wali murid, dan masyarakat sekitar. Jika praktikan hanya menguasai sebagian dari faktor di atas maka pada pelaksanaan PPL akan mengalami kesulitan. Adapun syarat akademis yang harus dipenuhi adalah sudah lulus mata kuliah Pengajaran Mikro (micro teaching) serta harus mengikuti pembekalan KKN- PPL yang diadakan oleh universitas sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi. Pelaksanaan observasi lingkungan sekolah dilaksanakann secara berkelompok, sedangkan observasi kelas dilaksanakan melalui kesepakatan bersama antara praktikan dengan guru pembimbing pada masing-masing pelajaran di sekolah. Serangkaian kegiatan persiapan diawali dengan kegiatan observasi. Cerminan seluruh kegiatan observasi dapat digunakan praktikan sebagai acuan dasar kegiatan PPL. Agar dapat berhasil dengan baik, sebelum melakukan mengajar (PPL) mahasiswa terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa bisa beradaptasi dengan tugas yang akan dibebankan sekaligus mempersiapkan diri secara optimal sehingga saat mengajar di kelas sudah benar-benar siap. Persiapan ini meliputi media pengajaran yang akan digunakan dan sudah tentu materi yang akan diajarkan. Agar konsep yang benar dapat disampaikan kepada peserta didik. Praktik Pengalaman Lapangan yang difungsikan sebagai media untuk mengembangkan kompetensi yang profesional melalui pengalaman nyata, maka PPL seharusnya memberikan ruang yang luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri. Oleh karena itu mahasiswa dalam pelaksanaan PPL hendaknya tidak berbuat seenaknya, akan tetapi haruslah memiliki program yang terencana secara baik dan tepat. Pelaksanaan observasi ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai tugas guru, khususnya dalam penampilan mengajar yang meliputi: Membuka pelajaran Penyajian materi Metode pembelajaran Penggunaan bahasa 18

19 Penggunaan waktu Gerak Cara memotivasi peserta didik Teknik bertanya Teknik penguasaan kelas Penggunaan media Bentuk dan cara evaluasi Menutup pelajaran Administrasi kelengkapan guru mengajar. Dengan melihat cara guru mengajar tersebut dan keaktifan peserta didik, maka dapat dilihat gejala yang timbul dari proses belajar mengajar, seperti permasalahan kelebihan dan kekurangannya. Dari gejala tersebut dapat diidentifikasikan menurut pemantauan di kelas ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), seperti tingkah laku peserta didik dan guru, lingkungan kelas, serta karakteristik yang paling dominan dalam kelas. Dari identifikasi tersebut dapat dilakukan sebuah rancangan ke depan, ketika penerjunan PPL. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Kimia dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan meliputi: 1. Tahap Pra PPL I Pada tahap ini mahasiswa memperoleh dua paket yaitu teori pembelajaran dan kajian kurikulum. Paket ini terwujud dalam mata kuliah. 2. Tahap Pra PPL II Pada tahap ini terdiri dari tiga paket, yaitu: a. Pengajaran Mikro (micro teaching) Kegiatan ini merupakan simulasi pembelajaran di kelas yang dilaksanakan di bangku kuliah selama satu semester sebanyak 3 SKS. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan pra-ppl agar mahasiswa PPL lebih siap dan lebih matang dalam melakukan praktik belajar mengajar di kelas saat kegiatan PPL berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktik mengajar, diwujudkan dalam kegiatan praktikum bimbingan belajar. b. Pembekalan PPL Pembekalan PPL dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis demi pelaksanaan program dan tugas-tugasnya di sekolah. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi praktikan karena dapat memberikan sedikit gambaran tentang pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru di bidang pendidikan 19 dan materi yang terkait dengan program PPL di lapangan. Kegiatan ini dilakukan sebelum mahasiswa terjun ke

20 c. Observasi sekolah Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui situasi dan kondisilingkungan sekolah yang nantinya akan digunakan untuk praktik dan memperoleh gambaran persiapan mengajar, cara menciptakan suasana belajar di kelas serta bagaimana memahami tingkah laku peserta didik dan penanganannya. Hal ini juga bertujuan untuk mendapatkan metode dan cara yang tepat dalam proses belajar mengajar praktis di dalam kelas.mahasiswa dapat melakukan kegiatan observasi yangmeliputi : proses belajar mengajar di kelas, karakteristik peserta didik, fasilitas, dan media pembelajaran. 3. Tahap PPL Pada tahap ini ada empat paket yang harus dilakukan oleh mahasiswa, yaitu: a. Program Mengajar Tahap ini merupakan latihan mengajar yang mengupayakan mahasiswa dapat menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi dengan guru pembimbing yang dilaksanakan pada awal PPL. Setelah itu mahasiswa melakukan praktik mengajar mandiri dengan menentukan sendiri tugas, pelaksanaan dan metode yang akan digunakan dalam proses belajar menagajar. Namun guru pembimbing tetap bertanggung jawab atas semua pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. b. Pembimbingan dan monitoring Pembimbingan dan monitoring ini dilaksanakan oleh DPL dan guru pembimbing. Pembimbing ini bersifat supervisi klinis, artinya pembimbing memberikan balikan yang berupa bantuan klinis (perbaikan atau penyelesaian) jika mahasiswa mengalami permasalahan dalam PPL. c. Penulisan laporan Penulisan laporan ini dikerjakan secara individu, rangkap tiga eksemplar, yaitu untuk DPL, guru pembimbing dan mahasiswa praktikan. 20

21 d. Evaluasi Evaluasi dibutuhkan dalam bimbingan konseling untuk peningkatan layanan bimbingan. Evaluasi ditujukan pada program kerja praktikan yang melaksanakan PPL oleh guru pembimbing. Evaluasi bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dan aspek penguasaan kemampuan profesional, personal dan interpersonal. Format penilaian meliputi penilaian proses pembelajaran, satuan layanan. e. Diskusi hasil observasi Diskusi ini digabungkan dalam pengajaran kurikulum bagian belajar, diskusi ini bersifat studi. B. Pelaksanaan PPL (Praktik Terbimbing dan Mandiri) Program PPL: a. Pelaksanaan Praktik Mengajar Untuk pelaksanaan praktik mengajar dengan guru pembimbing, mahasiswa praktikan mendapat kesempatan praktik mengajar di kelas X PMIIA 1, X PMIIA 2 dan X PMIIA 3. Sebelum melakukan praktik mengajar (pra PPL) terlebih dahulu guru pembimbing memberikan suatu arahan mengenai format RPP dan kelengkapan lain dalam mengajar yang digunakan di SMA N 2 Yogyakarta. Pelaksanaan praktik dilaksanakan dengan jadwal mengajar sebanyak 3 jam pelajaran dalam seminggu untuk masing-masing kelas dengan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Materi yang ditugaskan kepada mahasiswa untuk disampaikan kepada peserta didik yaitu Pengenalan Ilmu kimia dan Struktur Atom. Sebelum mengajar praktikan menyusun perangkat persiapan pembelajaran dan alat evaluasi agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan peserta didik mampu mencapai kompetensi yang sudah ditentukan. Perangkat persiapan pembelajaran yang dibuat adalah rencana pelaksanaan pembelajaran dan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran untuk mempermudah peserta didik memahami konsep matematika yang sedang dipelajari. 21

22 b. Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang diterapkan adalah metode problem solving, discovery learning,dan cooperative learning yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Kesempatan untuk merealisasikan ilmu yang telah didapat dari kampus semaksimal mungkin telah diusahakan, di antaranya: 1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP disusun sebagai skenario pembelajaran yang berisi tentang jalan cerita pembelajaran pada pertemuan tersebut. RPP berisi tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, media yang digunakan, strategi pembelajaran yang akan dipilih, alokasi waktu, dan sistem penilaian yang akan digunakan. RPP disusun di setiap pertemuan. RPP merupakan janji yang harus ditepati oleh guru. 2) Membuka Pelajaran Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang bisa membuat peserta didik siap secara fisik dan mental untuk mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), terlebih dahulu peserta didik diajak untuk berdoa. Kemudian diberikan perhatian dengan memanggil nama masing-masing siswa. Setelah itu, siswa diajak mengamati gejala-gejala yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini bertujuan agar peserta didik termotivasi untuk berpikir dan tidak merasa didoktrin dengan halhal baru. Untuk materi yang berkaitan dengan pertemuan sebelumnya, apersepsi dilakukan agar konsep tidak terputus. 3) Menjelaskan Materi Konsep baru yang akan disampaikan tidaklah semata-mata diberikan secara teoritis kepada peserta didik, akan tetapi konsep yang berkaitan ditemukan bersama peserta didik dengan mencari contoh nyata yang dapat dipahami serta dengan menggunakan metode eksperimen pada beberapa materi yang menuntut pengalaman langsung bagi para peserta didik sehingga akan lebih membuat mereka paham mengenai materi yang disampaikan. 4) Mengelola Kelas Setiap kelas memiliki karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, model pembelajaran yang digunakan pun berbeda pula. Apapun model yang digunakan memiliki tujuan yang sama, yakni menarik perhatian 22

23 peserta didik sehingga mereka dapat terfokus dengan materi yang disampaikan. 5) Menutup Pelajaran Proses Belajar Mengajar (PBM) ditutup dengan mengadakan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari, evaluasi, siswa membuat simpulan dengan bimbingan guru, dan memberikan tugas. C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Analisisi Hasil Pelaksanaan Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan PPL. Apabila dianalisis tentunya mahasiswa masih banyak kekurangan untuk menjadi guru yang profesional, misalnya saja dalam pengisian administrasi kerja guru, pengelolaan kelas, pengembangan model pembelajaran, dan dalam penyampaian materi pembelajaran. Berikut rincian analisis hasil yang dapat disampaikan dari kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Yogyakarta: Program PPL Pelaksanaan praktik mengajar (PPL) di SMA Negeri 2 Yogyakarta, berlangsung mulai tanggal 10 Agustus -12 September 2015.Adapun kelas yang digunakan untuk Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kelas X PMIIA 6, X PMIIA 7 dan X PMIIA 8 dengan Pengenalan ilmu Biologi dengan materi Jaringan Tumbuhan dan Jaringan Hewan. Jumlah jam tiap minggunya adalah 4 jam pelajaran untuk masing-masing kelas. Selama mengajar di kelas yang sudah tersebut di atas, rincian jadwal adalah sebagai berikut Waktu efektif mengajar19 Agustus 11 September 2015 KELAS XI MIIA 6 TANGGAL PELAKSANAAN Jumat, 21 Agustus 2015 Sabtu, 22 Agustus 2015 Jumat, 28 Agustus 2015 Sabtu, 29 Agustus 2015 Jumat, 4 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Jumat, 11 September 2015 PELAKSANAAN Praktikum di laboratorium Biologi Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas 23

24 XI MIIA 7 Rabu, 19 Agustus 2015 Sabtu, 22 Agustus 2015 Rabu, 26 Agustus 2015 Sabtu, 29 Agustus 2015 Rabu, 2 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Rabu, 9 September 201 Ulangan Harian Praktikum di Laboratoriium Biologi Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas Ulangan Harian XI MIIA 8 Rabu, 19 Agustus 2015 Sabtu, 22 Agustus 2015 Rabu, 26 Agustus 2015 Sabtu, 29 Agustus 2015 Rabu, 2 September 2015 Sabtu, 5 September 2015 Rabu, 9 September 201 Praktikum di Laboratoriium Biologi Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas Mengajar di kelas Ulangan Harian Adapun kegiatan mengajar yang dilaksanakan mencakup penerapan pengetahuan dan pengalaman yang ada di lapangan. Proses belajar mengajar yang meliputi : a. Membuka pelajaran b. Penguasaan materi c. Penyampaian materi d. Interaksi Pembelajaran e. Kegiatan Pembelajaran f. Penggunaan Bahasa g. Alokasi Waktu h. Penampilan gerak i. Menutup Pelajaran j. Evaluasi dan Penilaian 24

25 Dalam praktik mengajar, praktikan meminta masukan baik saran maupun kritik yang membangun dari guru pembimbing untuk kelancaran praktik mengajar di kelas. Dalam pelaksanaan praktik mengajar ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh praktikan. Kegiatan tersebut antara lain: a. Kegiatan proses pembelajaran Dalam kegiatan proses pembelajaran, praktikan melakukan beberapa rangkaian kegiatan. Rangkaian kegiatan tersebut, adalah: 1) Pendahuluan a) Pembukaan Dalam membuka pelajaran, praktikan melakukan beberapa kegiatan seperti memulai pelajaran dengan salam pembuka, menanyakan kabar peserta didik, dan kesiapan dalam menerima pelajaran, serta mencatat kehadiran peserta didik. b) Mengecek dan membahas Pekerjaan Rumah (PR) peserta didik Peserta didik mengerjakan PR di papan tulis, kemudian PR dibahas bersama-sama, dan memberikan poin plus kepada peserta didik yang sudah aktif berpartisipasi menyampaikan hasil pekerjaannya. c) Mengulang kembali pelajaran yang sudah disampaikan Praktikan mengulas pelajaran yang sudah disampaikan setelah itu, praktikan mencoba memunculkan apersepsi untuk memotivasi peserta didik agar lebih tertarik dengan materi yang disampaikan. d) Penyajian materi Materi yang ada disampaikan dengan menggunakan beberapa metode yang antara lain ceramah dan diskusi. 2) Kegiatan Inti a) Interaksi dengan Peserta didik Dalam kegiatan belajar mengajar, terjadi interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya. Peran guru sebagai fasilitator dan mengontrol situasi kelas menjadi prioritas utama. Peserta didik cenderung aktif, mereka mendiskusikan tentang penyusunan tabel distribusi frekuensi data kelompok. Praktikan berusaha untuk memfasilitasi, menyampaikan materi yang perlu diketahui oleh peserta didik, mengontrol, mengarahkan peserta didik untuk aktif berpikir dan terlibat dalam proses pembelajaran. Di samping itu, praktikan juga melakukan evaluasi penilaian pembelajaran. 25

26 b) Peserta didik mengerjakan latihan soal Dalam mengerjakan latihan soal, peserta didik mengerjakan secara perorangan dan kelompok, setiap peserta didik mengerjakan latihan soal yang dituliskan di white board dan LKS. c) Membahas Soal Dalam membahas latihan soal, peserta didik mengerjakan pekerjaannya terlebih dahulu dan perwakilan peserta didik untuk menuliskan jawaban di white board kemudian guru menjelaskan secara detail soal-soal yang belum dikuasai peserta didik. 3) Penutup a) Mengambil kesimpulan Praktikan terlebih dahulu menanyakan kembali tentang data apa saja yang dibutuhkan peserta didik dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi data kelompok dari kegiatan proses belajar mengajar yang sudah dilakukan. Kemudian peserta didik mengambil kesimpulan dari materi yang dijelaskan dengan bimbingan guru. b) Memberi tugas Agar peserta didik lebih memahami tentang materi yang baru diajarkan, maka praktikan memberi tugas yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. b. Umpan balik dari pembimbing Dalam kegiatan praktik pengalaman lapangan, guru pembimbing sangat berperan dalam kelancaran penyampaian materi. Hal ini dikarenakan guru pembimbing sudah mempunyai pengalaman yang cukup dalam menghadapi peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dalam praktik pengalaman lapangan, guru pembimbing mengamati dan memperhatikan praktikan ketika sedang praktik mengajar. Setelah praktikan selesai praktik mengajarnya, guru pembimbing memberikan umpan balik kepada praktikan. Umpan balik ini berupa saran-saran yang dapat digunakan oleh praktikan untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Saran-saran yang diberikan guru pembimbing antara lain : 1) Praktikan harus memperhatikan alokasi waktu yang sudah ditetapkan. 2) Praktikan harus bersikap lebih tegas kepada peserta didik. Dari hasil pelaksanaan program praktik mengajar, perlu dilakukan analisis, baik mengenai hal yang sudah baik maupun hal yang kurang baik. Adapun analisis tersebut adalah sebagai berikut: 26

27 1) Analisis keterkaitan program dan pelaksanaan Program praktik pengalaman lapangan (PPL) yang telah dilaksanakan sebagian besar berjalan sesuai dengan rencana. 2) Hambatan-hambatan yang ditemui dalam PPL Kegiatan PPL tidak dapat terlepas dari adanya hambatan. Hambatan ini muncul karena situasi lapangan yang tidak sama persis dengan yang dibayangkan oleh praktikan. Beberapa hambatan yang muncul dalam PPL antara lain sebagai berikut: a) Keanekaragaman karakteristik peserta didik yang menuntut kemampuan praktikan untuk dapat menyesuaikan diri dengan berbagai karakteristik tersebut serta menuntut praktikan untuk mengelola kelas dengan cara bervariasi pula. b) Adanya beberapa peserta didik yang kurang berminat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, serta cenderung mencari perhatian dan membuat gaduh. Sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar. 3) Usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang telah disebutkan di atas, praktikan melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Mempersiapkan kemantapan mental, penampilan, dan materi agar lebih percaya diri dalam melaksanakan kegiatan praktik mengajar. b) Bagi peserta didik yang membuat gaduh, praktikan mengatasinya dengan langkah persuasife. Peserta didik tersebut dimotivasi untuk ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar, misalnya peserta didik disuruh menjawab pertanyaan atau memberikan pendapat atau disuruh ke depan untuk mengerjakan soal. 2. Refleksi Pelaksanaan program KKN individu dan PPL berjalan dengan lancar. Walaupun pada praktiknya ada beberapa kendala yang dialami tetapi semua dapat diatasi dengan jalan mendiskusikan dengan guru pembimbing sehingga semua program dapat tercapai dan berjalan sesuai dengan target yang direncanakan 27

28 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu usaha mahasiswa dalam rangka mengaplikasikan segala pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan di bangku perkuliahan maupun di luar bangku perkuliahan. Mahasiswa kependidikan dituntut untuk menguasai empat kompetensi guru yaitu: pedagogik, personal, sosial, dan profesional. Melalui kegiatan PPL, mahasiswa kependidikan yang merupakan seorang calon pendidik yang profesional dapat mengetahui seluk beluk pembelajaran dan karakteristik rekan seprofesi serta karakteristik peserta didik. Sehingga suatu saat nanti, dapat dengan tepat dalam menggunakan model pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengalaman pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan juga merupakan sarana pengabdian mahasiswa kepada peserta didik SMA Negeri 2 Yogyakarta yang dimaksudkan untuk membentuk sebuah hubungan timbal balik yang positif bagi pengembangan jiwa kemanusiaan, kemandirian, kreativitas, kepekaan dan disiplin diri. PPL pada dasarnya bertujuan untuk melatih para mahasiswa secara langsung terjun ke dalam dunia pendidikan yakni dengan mengajar agar memperoleh pengalaman. Karena pengalaman sangat mahal harganya. Melalui kegiatan-kegiatan di sekolah, seorang praktikan memiliki kesempatan untuk menemukan permasalahan-permasalahan nyata seputar kegiatan belajar dan mengajar dan berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut. Selain itu, selama kegiatan PPL seorang praktikan dituntut untuk dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki, misalnya dalam pembuatan media pembelajaran dan penyusunan materi secara mandiri. Disamping itu, praktikan juga dapat belajar bersosialisasi dengan semua komponen sekolah yang mendukung kegiatan belajar dan mengajar. Berikut ini beberapa hasil kesimpulan dari pengalaman praktikan selama melaksanakan program PPL: a. Program kerja dapat berjalan sesuai dengan rancangan program kerja. b. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) membekali calon guru (mahasiswa kependidikan) dengan pengalaman mengajar yang sesungguhnya dan cara penyusunan administrasi maupun praktik persekolahan lainnya. c. PPL merupakan wadah yang sangat tepat bagi mahasiswa kependidikan dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah maupun di luar bangku kuliah. 28

29 d. Mahasiswa kependidikan sudah mempunyai gambaran bagaimana nantinya ketika menjadi seorang guru yang profesional, baik dalam kegiatan belajar-mengajar maupun pergaulannya dengan masyarakat sekolah lainnya. e. Perlunya menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan peserta didik agar pelaksanaan kegiatan dapat maksimal dan membuat peserta didik semakin mencintai pelajaran matematika. B. Saran Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama melaksanakan kagiatan PPL di sekolah dalam bentuk saran dan sebaiknya dari pihak yang bersangkutan dapat dijadikan suatu pelajaran yang berharga dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan PPL selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan praktikan selama melakukan kegiatan PPL di SMA N 2 Yogyakarta dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Pihak Universitas Negeri Yogyakarta/LPPMP a. Perlunya ketegasan dalam menetapkan pelaksanaan KKN-PPL sehingga dari pihak mahasiswa dapat mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. b. Persiapan sarana dan prasarana yang matang sebelum pelaksanaan KKN-PPL sehingga pada saat pelaksanaan mahasiswa tidak kesulitan memperolehnya. c. Pembekalan efektif dan efisien sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan sehingga mahasiswa akan lebih siap dan nyaman. Sebaiknya yang memberikan pembekalan merupakan orang lapangan, karena banyak yang berteoti saja tapi ketika di lapangan tidak bisa diterapkan. d. Pemantauan perlu dilaksanakan lebih ketat lagi, mengingat masih banyak Dosen Pembimbing yang datang kurang dari batas minimal yang telah ditetapkan. 2. Pihak SMA Negeri 2 Yogyakarta a. Pihak sekolah diharapkan dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya media pembelajaran yang telah tersedia guna meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik, khususnya dalam pelajaran Matematika. 3. Pihak mahasiswa KKN-PPL a. Praktikan sebaiknya mempersiapkan diri sedini mungkin dengan mempelajari lebih mendalam teori-teori yang telah dipelajari. b. Rasa kesetiakawanan, kesadaran, kejujuran, dan kekompakan dalam satu tim hendaknya selalu dijaga sampai kapanpun, tidak terbatas pada berakhirnya kegiatan KKN-PPL. 29

30 DAFTAR PUSTAKA TIM UPPL Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL 1 Tahun Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta. TIM UPPL Panduan KKN-PPL UNY Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta. TIM Panduan PPL UNY Panduan PPL. Yogyakarta. Pusat Pengembangan Pengalaman Lapangan dan Praktik Kerja Lapangan LPPMP UNY 30

31 LAMPIRAN 1. RPP (Rencana Praktek Pembelajaran) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMA N 2 Yogyakarta : Biologi : XI/ Ganjil : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI.1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 31

32 KI.2 KI.3 KI.4 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan C. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengagumi tentang struktur jaringan, system organ pada tumbuhan Mengajukan pertanyaan dan berargumentasi Mengidentifikasi konsep tentang struktur sel pada jaringan tumbuhan Menjelaskan jaringan tumbuhan berdasarkan macam sel penyusun dan strukturnya Menyebutkan tata letak jaringan tumbuhan pada tumbuhan Melakukan pengamatan gambar pada anatomi jaringan tumbuhan Membuat data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan D. Materi Materi mengenai macam-macam jaringan tumbuhan dan struktur anatomi pada masingmasing jaringan (Terlampir) 32

33 E. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran: Discovery learning 2. Metode Pembelajaran: Ceramah, Pengamatan foto dan hambar, Tanya jawab F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu 33

34 Pendahuluan 1. Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius) 2. Mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin) 3. Apersepsi Guru Memperlihatkan Gambar Di Bawah Ini untuk menarik perhatian siswa 20 menit 4. Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dibahas Inti 1. Mengamati Siswa mengamati berbagai preparat jaringan tumbuhan dan contoh struktur sel pada jaringan Tumbuhan yang rlihat pada preparat tuntuk menemukan ciri-ciri struktur sel pada jaringan tumbuhan 2. Menanya Apa saja bagian-bagian dari preparat yang terlihat? Apakah yang di maksud jaringan? 50 menit Apakah ada perbedaan setiap jaringan pada tumbuhan dan apakah semuanya sama? Bagaimana jaringan pada akar, batang, dan daun? 3. Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) Mengkaji literatur tentang struktur jaringan pada tumbuhan yaitu jaringan muda (meristem ) dan jaringan dewasa beserta contoh, fungsi, manfaat dan modifikasinya Mendiskusikan tentang modifikasi dari epidermis 4. Mengasosiasikan Melalui diskusi kelompok menyimpulkan hasil kajian literature tentang perbedaan jaringan muda, dan jaringan dewasa. Menyebutkan letak atau tempat jaringan muda dan jaringan 34

35 dewasa Melalui diskusi kelompok menyimpulkan hasil kajian literature fungsi, jaringan meristem dan jaringan dewasa Penutup 5. Mengkomunikasikan Melaporkan hasil kesimpulan dan mempresentasikannya di depan kelas diskusi kelompok yang telah dilakukan tentang struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan - Guru memberi pertanyaan atau kuis untuk materi tersebut - Guru memberi tugas membuat laporan praktikum pengamatan berbagai jaringan pada tumbuhan - Guru memberi tugas siswa untuk melakukan studi literature melalui internet atau buku tentang struktur akar, batang, dan daun 20 menit G. Penilaian, Pembelajaran, Remedial, dan Pengayaan 1. Teknik penilaian Tugas Guru memberi tugas siswa untuk melakukan studi literature melalui internet atau buku tentang struktur akar, batang, dan daun Observasi Tes 1. Pilihan Ganda 2. Essay 2. Intrumen penilaian (Terlampir) 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat Power point tentang macam-macam jaringan tumbuhan dan struktur anatomi pada masing-masing jaringan 2. Sumber Belajar Buku Siswa Buku Guru 1. Buku Biologi 2 Kelas XI SMA Penerbit Erlangga 1. Biologi Campbell 2. BSCS Blue Version 35

36 Mengetahui Guru pembimbing, Yogyakarta, 22 Agustus 2015 Mahasiswa PPL Dra. Singgih Muwarni,M.Pd NIP Dita Imanasita Wira Sakti NIM Lampiran Materi 36

37 Jaringan Tumbuhan Jaringan didefinisikan sebagai sekelompok sel yang memiliki fungsi, asal dan struktur yang sama. Jaringan dipelajari secara khusus dalam ilmu histologi. Pengertian jaringan sering dikatakan sebagai kumpulan sel-sel yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis, aktif mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak, dan aktif mengadakan pengambilan zat-zat makanan, sehingga hanya merupakan individuindividu yang mengumpul. Contoh: koloni pada ganggang. Berdasarkan Kemampuannya membelah, jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen A. Jaringan Meristem 37

38 Jaringan meristem atau jaringan muda merupakan jaringan yang terdiri dari sekelompok sel yang aktif membelah. Ciri-ciri sel meristem, yaitu ukuran selnya kecil, berdinding tipis, memiliki nucleus yang relative besar, Biasanva tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem., vauola berukura kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid atau prismatis. Jaringan Meristem tumbuhan dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria yaitu posisinya dalam tubuh tumbuhan, asal-usulnya, jaringan tumbuhan yang dihasilkannya, strukturnya, taraf perkembangannya, dan fungsinya. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibedakan menjadi: meristern apikal: terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar, meristem interkalar: terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput rumputan. meristem lateral: terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, contohnya kambium dan kambium gabus (felogen). Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi: Meristem primer: Apabila sel sel nya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal), meristem sekunder: apabila sel-selnya berkembang dan jaringan dewasa yang sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen). Jaringan Meristem primer berasal dan sel-sel initial yang disebut promeristem, yang berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandr akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan merisrem dasar. Protoderm akan berdeferensiasi menjadi jaringan epidermis, prokambium akan berdeferensiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar). Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga daerah, yaitu a) dermatogen, akan berkembang menjadi epidermis; b) periblem, akan berkembang menjadi korteks; dan c) plerom akan berkembang menjadi stele. Sementara, Schmidt membagi ujung batang menjadi dua bagian yaitu korpus dan tunika. Korpus merupakan bagian pusat dan titik tumbuh. Daerah ini mempunyai area yang luas dan sel-selnya relatif besar. Sel-sel daerah korpus ini akan membelah secara tak beraturan. Tunika merupakan bagian paling luar dan titik tumbuh, terdiri dari satu atau beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif lebih kecil dan mengalami pembelahan ke samping (ke arah lateral). Posisi jaringan meristem pada batang tumbuhan (Pandey, 1982) Jaringan Meristem sekunder tumbuhan berasal dan sel-sel dewasa yang berubah keadaannya menjadi meristematik. Sel-sel meristem sekunder tumbuhan memiliki bentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola yang besar. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kambium dapat anda temukan di dalam batang dan akar dari tumbuhan golongan Dicotyledoneae dan Gymnospemae serta beberapa tumbuhan dari golongan Monocotyledonae 38

39 (Agave, Aloe, Jucca dan Draceana), sedangkan kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar ataupun tidak dapat dilalui air. Selsel gabus umumnya bersifat mati. Penampang longitudinal meristem apikal (Esau, 1972) B. Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan Sifat sifat jaringan dewasa pada tumbuhan adalah sebagai berikut: Tidak terjadi aktivitas membelahan diri Memiliki ukuran yang cukup besar dibandingkan sel sel meristem Mempunyai vakuola yang besar sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel Kadang kadang selnya telah mati Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya Di antara sel selnya dijumpai ruang antarsel. Jaringan dewasa ini adalah jaringan yangbersifat non meristematik, yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi maka jaringan dewasa biasa disebut juga jaringan permanen. Menurut fungsinya, jaringan permanen dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus 1. Jaringan Pelindung (Epidermis) pada Tumbuhan Jaringan epidermis adalah jaringan tumbuhan yang merupakan lapisan sel yang berada paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya sehingga jaringan epidermis sering disebut jaringan pelindung. Epidermis pada tumbuhan biasanya terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis terdiri atas beberapa lapis sel. Hal ini disebabkan karena sel-sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan) sehingga terjadi epidermis berlapis banyak. Contoh sel-sel epidermis velamen pada akar anggrek. Sel-sel epidermis mempuyai bentuk yang bervariasi, misalnya epidermis berbentuk tubular dapat dijumpai pada helalan daun dikotil dan berbentuk memanjang dijumpai pada helaian daun Monokotil Pada helaian daun Aloe cristata sel epidermis berbentuk heksagonal- Sel-sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme. Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan yang sering disebut derivat epidermis, seperti stoma, trikoma, sel kipas. sistolit, sel silika, dan sel gabus. 39

40 Stomata pada daun tembakau (Nicotiana tabacum) (Esau, 1972), salah satu derivat jaringan epidermis pada tumbuhan 2.. Jaringan Dasar / Parenkim Tumbuhan Jaringan parenkim adalah jaringan tumbuhan yang terbentuk dari kumpulan sel yang hidup. Jaringan parenkim memiliki struktur serta fisiologis yang bermacam macam. Jaringan parenkim masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis, hal ini berbeda dengan jaringan tumbuhan yang lain khususnya jaringan yang dewasa (tua). Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar tumbuhan karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar parenkim ditemukan diantara jaringan epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks. Parenkim dapat pula ditemukan sebagai empulur batang. Jaringan parenkim pada daun tumbuhan membentuk mesofil daun yang kadang berdeferensiasi menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (sponge). Jaringan parenkim dapat juga dijumpai sebagai parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji. Macam macam bentuk parenkim (Esau, 1972) Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim pada tumbuhan dibedakan menjadi 5 macam yaitu: 1. Jaringan Parenkim air. Jaringan ini dijumpai pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun air untuk melewati musim kering. 2. Jaringan Parenkim asimilasi. Jaringan parenkim ini berfungsi dalam proses pembuatan makanan, terletak pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau. 3. Jaringan Parenkim udara. Jaringan ini berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan. Jaringan parenkin ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp. sebagai tempat menyimpan udara. 4. Jaringan Parenkim penimbun. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan parenkim jenis ini dapat anda temukan pada akar rimpang, 40

41 empulur batang, umbi, dan umbi lapis. Cadangan makanan dalam jaringan parenkim ini disimpan dalam bentuk gula, tepung, protein, dan lemak. 5. Jaringan Parenkim angkut. Jaringan in berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu makanan maupun air. Hal ini terjadi karena sel selnya memanjang menurut arah pengangkutan. Jaringan parenkim tumbuhan dapat juga dibedakan berdasarkan bentuknya. Berikut pembagiannya: 1. Jaringan parenkim palisade. Merupakan jaringan yang menyusun mesofil pada daun. Jaringan parenkim ini dapat juga ditemukan pada biji dengan bentu sel panjang, tegak dan mengandung banyak kloroplas. 2. Jaringan Parenkim lipatan. Jaringan ini dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak kloroplas. 3. Jaringan parenkim bunga karang. Jaringan ini menyusun mesofil daun dan ukurannya tidak beraturan serta ruang antar ser yang lebar. 4. Jaringan parenkim bintang (aktinenkim). Jaringan ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp. dengan bentuk seperti bintang bersambungan pada bagian ujung. 3. Jaringan pelindung (epidermis) Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus. 4. Jaringan dasar (parenkim) Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. 5. Jaringan penyokong (penguat) Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) Jaringan kolenkim Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organorgan tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya. 2) Jaringan sklerenkim Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek daripada serat. 41

42 d. Jaringan pengangkut (vaskuler) Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem. 1) Xilem Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem. 2) Floem Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial. 1) Tipe kolateral Berkas pengangkut disebut kolateral jika berkas pengangkut xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem dan floem terdapat kambium maka disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka dijumpai pada dicotyledon dan gymnospermae. Pada kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium misal pada monocotyledon. 2) Tipe konsentris Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem dikelilingi floem atau sebaliknya. 3) Tipe radial Disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian menurut jarijari lingkaran. Contoh pada akar monocotyledon. 42

43 LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP I. Penilaian Lampiran1:PenilaianSikap KRITERIA SIKAP No NamaSiswa Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian Proaktif Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai 1. 43

44 dst *)Ketentuan: 1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2 = jika peserta didik belum konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4 = jika peserta didik sudah konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 44

45 Pedoman penskoran penilaian sikap Predikat Nilai = Jumlahskor x PREDIKAT NILAI A 80 AB 100 B 70 B 79 C 60 C 69 D 50 D 5Y E < 60 Kriteria: 1. Sangat baik = 4 2. Baik = 3 3. Kurang baik = 2 4. Tidak baik = 1 Nilai = Jumlah skor / total skor X 100 Tanggal Penilaian : INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI/ PRESENTASI No Nama siswa Kriteria /Aspek Skor Nilai

46 Kriteria: 1. Kemampuan menjawab 2. Kemampuan bertanya 3. Ketertiban 4. Keberanian tampil di depan kelas 5. Menghargai pendapat orang lain Skor: 3 = Baik 2 = sedang 1 = kurang Nilai = Jumlah skor / total skor x

47 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SMA N 2 Yogyakarta : Biologi : XI/ Ganjil : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI.1 KI.2 KI.3 KI.4 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan 47

48 C. Indikator Pencapaian Kompetensi NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan Mengagumi tentang struktur jaringan, system organ pada tumbuhan Mengajukan pertanyaan dan berargumentasi menjelaskan awal pembentukan jaringan pada tumbuhan Menjelaskan jaringan tumbuhan berdasarkan macam sel penyusun dan strukturnya Menyebutkan tata letak jaringan tumbuhan pada tumbuhan menjelaskan organ organ yang terdapat padatumbuhan Melakukan pengamatan gambar pada anatomi jaringan tumbuhan Mempresentasikan hasil diskusi 48

49 D. Materi Materi mengenai struktur anatomi organ pada tumbuhan (Terlampir) E. Model dan Metode Pembelajaran 3. Model pembelajaran: Discovery learning 4. Metode Pembelajaran: Ceramah, Pengamatan foto dan gambar, Tanya jawab F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai relegius) 2. Mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin) 3. Apersepsi Guru menanyakan kembali materi yang sebelumnya adakah yang masih mengingat materi jaringan meristem dan jaringan dewasa? 4. Guru menyampaikan kompetensi inti, indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada materi yang dibahas 15 menit Inti 1. Mengamati Mengamati penampang, batang, daun, dan akar melalui praktikum pengamatan preparat 45 menit 2. Menanya Apakah perbedaan akar, batang, daun, bunga dikotil? Apakah ada perbedaan mengenai struktur tanaman dikotil dan monokotil? Bagaimana jaringan pada akar, batang, dan daun? 3. Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) Mengkaji literatur tentang struktur akar, batang, dan daun pada jaringan pada tumbuhan dikotil dan monokotil Mendiskusikan tentang perbedaan struktur, akar, batang, dan daun Mendiskusikan fungsi akar, batang,daun dan bunga 4. Mengasosiasikan Melalui diskusi kelompok menyimpulkan hasil kajian literature tentang perbedaan struktur akar, batang, daun, bunga monokotil dan dikotil 5. Mengkomunikasikan 49

50 Melaporkan hasil kesimpulan diskusi kelompok dan mempresentasikannya di depan kelas tentang struktur dan fungsi akar, batang, dan daun Penutup Guru meminta siswa mengerjakan soal postest Guru memberi tugas siswa untuk melakukan studi literature melalui internet atau buku tentang berbagai macam Jaringan Hewan 30 menit G. Penilaian, Pembelajaran, Remedial, dan Pengayaan 4. Teknik penilaian Tugas Guru memberi tugas siswa untuk melakukan studi literature melalui internet atau buku tentang struktur akar, batang, dan daun Observasi Tes 1. Pilihan Ganda 2. Essay 5. Intrumen penilaian (Terlampir) 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 3. Media/alat Power point tentang struktur anatomi organ pada tumbuhan 4. Sumber Belajar Buku Siswa Buku Guru 2. Buku Biologi 2 Kelas XI SMA Penerbit Erlangga 3. Biologi Campbell 4. BSCS Blue Version Mengetahui Guru pembimbing, Mahasiswa PPL Dra. Singgih Muwarni,M.Pd NIP Dita Imanasita Wira Sakti NIM

51 Lampiran Materi Lampiran ORGAN TUMBUHAN 1. Daun Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi yang sangat penting, salah satunya adalah sebagai tempat fotosintesis. Dibandingkan dengan organ tumbuhan lainnya, daun memiliki fungsi serta struktur morfologi dan anatomi yang lebih beragamdaun pada umumnya berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk daun pada batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan diperkuat oleh tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya. Daun berfungsi untuk transportasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan energi matahari menjadi energi kimia (Syarif, 2009). Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiole, yang menyambungkan daun dengan buku batang. Rumput dan banyak tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun ; Sebaliknya tangkai daun tersebut membentuk suatui pelepah yang membungkus batang. Beberapa tumubuhan monokotil termasuk palem memiliki tangkai daun. Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh (Campbell, 2003). Struktur Jaringan & Fungsi Daun - Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin. 1. Fungsi Daun Secara umum fungsi daun sebagai berikut. 1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis. 2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi. 3) Menyerap CO 2 dari udara. 51

52 4) Respirasi. 2. Struktur Jaringan Penyusun daun Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam. a) Struktur Jaringan luar Daun Secara morfologi daun terdiri dari: Helaian daun ( lamina ). Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput. Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas. Gambar 1. Struktur luar daun. Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu. Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu: menyirip, misalnya pada daun mangga, menjari, misalnya pada daun pepaya, melengkung, misalnya pada daun gadung, sejajar, misalnya pada daun jagung, Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung. 52

53 Struktur Jaringan dalam Daun 1) Epidermis Daun Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Bentuk epidermis dan stomata dapat Anda amati pada Gambar 2. dan 3. Gambar 2. Epidermis dengan stomata Gambar 3. Penampang melintang stomata 2) Mesofil Daun (Jaringan dasar) Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. 3) Berkas Pengangkut Daun Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun. 4) Jaringan Tambahan Daun Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar. 1. Akar a. Fungsi Akar 53

54 Adapun fungsi akar secara umum sebagai berikut. 1) Sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah. 2) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar. 3) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon. 4) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan. b. Jaringan Penyusun Akar Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim. Secara umum jaringan penyusun akar tumbuhan sebagai berikut. 1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan. 2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringanjaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. 3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele. 4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan terdapat di antara stele. 54

55 Jaringan penyusun akar secara umum dapat dilihat pada gambar 3. Batang b. Struktur Jaringan Penyusun Batang Secara umum struktur jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Struktur Jaringan Penyusun Batang Beserta Ciri-Cirinya Jaringan Ciri-Ciri 1) Epidermis Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer. Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu. 2) Korteks Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antarsel. Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh. Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung ). 3) Stele (silinder Lapisan terluar disebut perisikel -pusat) Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Secara umum, struktur akar dan batang tumbuhan sama, yaitu terdiri atas bagian-bagian epidermis, korteks, dan stele. Akan tetapi, secara anatomis struktur batang Monocotyledoneae berbeda dengan Dicotyledoneae. 55

56 Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada Gambar 4. Gambar 4. Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 1 berikut Tabel 1. Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya No Jaringan Letak Fungsi Ciri - Ciri Melindungi lapisan sel di a) Epidermis Menyusun lapisan permukaan atas dan bawah daun. bagian dalam dari kekeringan. Menjaga bentuk daun agar Terdiri dari satu lapis sel kecuali tanaman Ficus (tanaman karet). tetap. b) Kutikula Melapisi permukaan atas dan bawah daun. Zat kutin pada kutikula mencegah penguapan air melalui permukaan daun. Penebalan dari zat kutin. Sebagai jalan masuk dan keluarnya udara. c) Stomata Melapisi permukaan atas dan bawah daun Sel penjaga sebagai pengatur Mulut daun pada epidermis dengan dua sel penutup membuka dan menutupnya stomata. d) Rambut dan kelenjar Permukaan atas dan bawah daun. Alat pengeluaran. Alat tambahan pada epidermis Terdiri dari sel parenkim, e) Mesofil Di antara lapisan epidermis atas dan bawah. Tempat berlangsungnya fotosintesis. banyak ruang antarsel. Kebanyakan berdiferensiasi menjadi palisade (jaringan tiang) dan spons (jaringan bunga karang). 56

57 Sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil. Sel-sel jaringan bunga karang bentuknya tidak teratur, bercabangcabang dan berisi kloroplas, susunannya renggang. f) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Menyirip atau menjari. 57

58 LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (Struktur dan Fungsi Bagian-bagian Sel Tumbuhan) A. Alat dan Bahan 1. Alat Mikroskop 2. Bahan Preparat awetan penampang melintang batang jagung (Zea mays stem) Preparat awetan penampang melintang batang kacang tanah (Arachis hipogea stem) Preparat awetan penampang melintang daun jagung (Zea mays leaf) Preparat awetan penampang melintang daun karet (Ficus elastica leaf) Preparat awetan penampang melintang akar kacang tanah (Arachis hipogea root). Preparat awetan penampang melintar akar jagung (Zea mays root) B. Prosedur Kerja 1. Siapkan mikroskop terlebih dahulu dan lihat kelengkapannya. 2. Letakkan mikroskop pada meja yang datar dan memulai mencari cahaya dengan cara memutar cermin, kondensor dan diafragma. 3. Setelah cahaya sudah didapatkan, mengambil preparat jadi yang akan diamati, misalnya preparat akar jagung, batang atau daun. 4. Untuk pengamatan pertama, menggunakan perbesaran kecil yaitu 5x atau 10x. Memutar makrometer untuk mendapatkan bayangan objek. 5. Memutar revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40x atau 45x. Setelah menggunakan perbesaran besar, tidak boleh lagi memutar makrometer tetapi untuk memperjelas bayangan objek digunakan mikrometer. 6. Perbesaran besar akan memperlihatkan bagian setiap preparat secara jelas. Menggambar hasil pengamatan untuk perbesaran besar, lalu membandingkan dengan perbesaran yang kecil. 7. Setelah mengamati semua preparat, bersihkan mikroskop dan menyimpan pada kotaknya dengan terlebih dahulu membersihkannya dari debu atau kotoran dengan menggunakan kain planel halus. 58

59 C. Hasil No Preparat Gambar Hasil Pengamatan dan Keterangan 59

60 4. Pertanyaan 1. Apa saja bagian-bagian jaringan yang terlihat pada masing-masing preparat? 2. Apa saja perbedaan yang terlihat pada ketiga preparat setelah diamati dengan mikroskop? 3. Beri nama bagian-bagian jaringan tumbuhan yang terlihat kemudian jelaskan peranan masingmasing bagian tersebut! 60

61 LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP II. Penilaian Lampiran1:PenilaianSikap KRITERIASIKAP No NamaSiswa Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian Proaktif Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai dst *)Ketentuan: 1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2 = jika peserta didik belum konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4 = jika peserta didik sudah konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 61

62 Pedoman penskoran penilaian sikap Predikat Nilai = Jumlahskor x PREDIKAT NILAI A 80 AB 100 B 70 B 79 C 60 C 69 D 50 D 5Y E < 60 Kriteria: 5. Sangat baik = 4 6. Baik = 3 7. Kurang baik = 2 8. Tidak baik = 1 Nilai = Jumlah skor / total skor X 100 Tanggal Penilaian : INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI/ PRESENTASI No Nama siswa Kriteria /Aspek Skor Nilai

63 Kriteria: 6. Kemampuan menjawab 7. Kemampuan bertanya 8. Ketertiban 9. Keberanian tampil di depan kelas 10. Menghargai pendapat orang lain Skor: 3 = Baik 2 = sedang 1 = kurang Nilai = Jumlah skor / total skor x

64 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3 STRUKTUR JARINGAN HEWAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA N 2 Yogyakarta : Biologi : XI/ Ganjil : Struktur jaringan hewan : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI: KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI4 :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan Mengagumi tentang struktur jaringan, system organ pada tumbuhan Mengajukan pertanyaan dan berargumentasi 64

65 di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan Menggambarkan berbagai macam jaringan hewan berdasarkan pengamatan gambar Menunjukan macam jaringan berdasarkan lokasinya, bentuk,fungsi, jumlah lapisan dan struktur pada tubuh hewan vertebrata / manusia Melakukan pengamatan gambar pada anatomi jaringan hewan Mempresentasikan hasil diskusi C. MATERI Materi tentang Struktur dan Fungsi Jaringan epitel dan jaringan ikat (terlampir) D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu 1 Pendahuluan Guru memberikan salam, doa kepada peserta didik. Guru memeriksa kehadiran peserta didik Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik. Guru meminta siswa menyebut organ organ apa saja yang terdapat pada tubuh hewan. Organ organ tersebut tersusun atas berbagai jaringan yang dapat dikelompokkan menjadi? 15 menit Guru menyampaikan KD, tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. 2 Kegiatan Inti Mengamati Guru menampilkan berbagai gambar preparat awetan jaringan epitelium, tulang kompak, tulang rawan hialin 60 menit 65

66 Menanya Guru memotivasi peserta didik untuk membuat pertanyaan tentang: a. Ciri-ciri setiap gambar jaringan b. Perbedaan masing-masing gambar jaringan. Guru mendaftarkan pertanyaan dipapan tulis. Bersama dengan peserta didik, guru memilih pertanyaan yang relevan untuk dibahas. Mengumpulkan data Guru mengarahkan peserta didik untuk menggali informasi tentang struktur dan fungsi jaringan ikat dan jaringan epitel. Mengasosiasikan Guru meminta siswa berdiskusi dan mengkaji literature mengenai jaringan ikat dan jaringan epitel dengan menggunakan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) Mengkomunikasikan Peserta didik menyampaikan hasil pengamatan berbagai jenis jaringan dan menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan secara tertulis 3 Penutup Penutup 15 menit Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan struktur dan fungsi jaringan hewan berdasarkan gambar pada slide Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat power point sebagai bahan diskusi mengenai jaringan otot dan jaringan saraf E. PENILAIAN, PEMBELAJARAN, REMEDIAL, DAN PENGAYAAN Penilaian Hasil Belajar 1. Tekhnik penilaian Sikap : lembar Observasi Pengetahuan : Pilihan Ganda dan Tes tertulis (Essay) 2. Instrumen Penilaian Instrumen Penilaian Sikap 66

67 Instrumen Penilaian Diskusi dan Presentasi 3. Bentuk-bentuk Instrumen : Terlampir F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR Media o LKS Jaringan Epitel dan Jaringan Ikat o Power Point tentang Struktur dan Fungsi Jaringan Epitel dan Jaringan Ikat Sumber Belajar o Buku Siswa Buku Biologi 2 Kelas XI SMA Penerbit Erlangga o Buku Guru 5. Biologi Campbell 6. BSCS Blue Version Mengetahui Guru pembimbing, Yogyakarta, 22 Agustus 2015 Mahasiswa PPL Dra. Singgih Muwarni,M.Pd NIP Dita Imanasita Wira Sakti NIM

68 LAMPIRAN MATERI Struktur dan Fungsi Jaringan Epitel dan Jaringan Ikat A. Materi Ajar Jaringan Hewan Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan yang membentuk organ pada hewan vertebrata dan manusia ada 4 macam yaitu jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan syaraf. 1. Jaringan Epitelium Jaringan epitelium yang melapisi organ sebelah luar disebut epitelium, sedangkan yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium dan organ sebelah dalam disebut endotelium. Sel-sel epitelium mempunyai bentuk bervariasi, terusun sangat rapat satu sama lain tanpa ruang interseluler diantaranya. Jaringan epitelium berdasarkan strukturnya dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: epitelium pipih (squamous), berbentuk seperti lapisan pipih, inti bulat dan terletak di tengah, epitelium batang (silindris/columnar), berbentuk seperti batang, inti bulat dan terletak pada bagian dasar sel, dan epitelium kubus (cuboidal), berbentuk kubus, inti bulat dan di tengah. Jaringan epitelium berdasarkan susunan selnya dapat dibedakan atas epitelium selapis sel-sel (epitelium sederhana), dan epitelium beberapa lapis (epitelium bertingkat/kompleks). Jaringan epitelium pipih terdiri atas epitelium berlapis tunggal dan epitelium berlapis banyak. a. Epitelium pipih selapis, tersusun atas selapis sel sel yang berbentuk pipih dan berfungsi untuk proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi. Epitelium selapis dapat dijumpai pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, alveolus, dan selaput perut. b. Epitelium pipih berlapis banyak, tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih yang berlapis-lapis. Epitelium itu berfungsi sebagai pelindung. Epitelium pipih berlapis dapat ditemukan pada epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina. Jaringan epitelium silindris dapat dibedakan menjadi epitelium silindris berlapis tunggal dan epiteliun silindaris berlapis banyak a. Epitelium silindris berlapis tunggal, tersusun atas sel-sel yang berbentuk batang, susunan rapat, inti terletak pada bagian dasar sel, berfungsi untuk penerapan sari-sari makanan pada usus halus, yaitu pada jejunum dan illeum. juga untuk sekresi atau berfungsi sebagai sel kelenjar. 68

69 b. Epitelium silidris berlapis banyak, terusun atas sel-sel yang berbentuk batang berlapis-lapi, berfungsi sebagai pelindung dan sekresi, dijumpai pada laring, faring, trakhea, kelanjar ludah. c. Epitelium berlapis banyak semu atau epitelium silindris bersilia (pseudocolumner) tersusun atas selapis sel-sel epitelium berbentuk batang yang mempunyai silia dan sel yang berada dipermukaan terkesan tidak berakhir sampai membran dasar dan yang berada dari membran dasar terkesan tidak sampai pada permukaan organ sehingga intinya terletak tidak segaris. Jaringan ini terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran pernafasan, rongga hidung. Jaringan ini berfungsi untuk proteksi, sekresi, dan gerakan yang melewati permukaan. Jaringan epitelium kubus dapat dibedakan menjadi epitelium kubus berlapis tunggal dan epitelium kubus berlapis banyak. a. Epitelium kubus berlapis tunggal, tersusun atas sel-sel yang berbentuk kubus, susunan rapat dengan inti yang terletak di tengah sel., berfungsi untuk sekresi dan pelindung, terdapat di permukaan ovarium, lensa mata dan nefron ginjal. b. Epitelium kubus berlapis banyak, tersusun atas sel-sel yang berbentuk kubus berlapis-lapis, berfungsi sebagai pelidung dari gesekan dan pengelupasan, sekresi dan absorbsi, dijumpai di folikel ovarium, testes, kelenjar minyak, dan keringat Epitelium transisional adalah jaringan epitelium yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya, karena bentuknya berubah ketika menjalankan fungsinya. Permukaan jaringan epitelium transisional mengembung. Jaringan itu terdapat pada ureter, uretra, dan kantong kemih. Epitelium kelenjar merupakan jaringan epitelium yang khusus berperan untuk sekresi zat untuk membantu proses fisiologis. Kelenjar ini dibedakan menjadi kelenjar eksokren dan kelenjar endokren. Epitelium kelenjar adalah epitelium yang sudah mengalami modifikasi menjadi penghasil kelenjar. Berdasarkan bentuk sel dan jumlah selnya, epitelium kelenjar dibedakan menjadi epitelium kelenjar unisel seperti yang terdapat pada usus, dan epitelium kelenjar bersel banyak. Epitelium kelenjar bersel banyak terbagi bendasarkan bentuknya menjadi epitelium kelenjar tubuler, acinous (alveolus complex/membentuk kantung banyak) dan acinous sakulus (alveolus/ kantung tunggal). Epitelium kelenjar tubuler terdapat pda usus halus, yaitu pada duodenum dan jejunum, epitelium alveolus majemuk terdapat pada kelenjar ludah, dan epitel alveolus terdapat kulit katak 2. Jaringan Ikat Biasa Jaringan ikat terusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar atau materi dasar sebagai tempat sesuatu melekat. Matrik tersusun atas serat 69

70 dan bahan dasar. Serat berfungsi sebagai pengikat matrik, mengisi rongga antarsel sehingga dapat memberikan bentuk pada jaringan. Macam serat dalam matriks adalah serat kolagen, serat elastin, dan serat rutikluer. Serabut kolagen, tersusun atas protein kolagen berwarna putih, bersifat kuat, kurang lentur, daya regangnya tinggi. terdapat pada tendon, tulang, dan kulit. Serabut elastis tersusun atas mukopolisacarida dan protein elastin, berwarna kuning, kelenturan tinggi, terdapat pada pembuluh darah, ligamen, selaput tulang rawan laring. Serabut rutikuler tersusun atas serat kolagen yang dilapisi oleh glikoprotein, warna dan sifatnya sama dengan serat kolagen dan ukurannya lebih tipis dibandingkan serat kolagen. terdapat pada hati, limpha dan nodus limpha. Sel-sel penyusun jaringan ikat adalah fibroblas, makropag, sel adiposa,sel plasma, mast cell ( sel tiang), Macam-macam jaringan ikat dibedakan berdasarkan struktur dan fungsinya, sebagai berikut: jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat. a. Jaringan Ikat Longgar Jaringan ini bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, rutikuler dan elastin. Macam-macam selnya adalah makrofag, fibroblast, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Jaringan ikat longgar berfungsi sebagai pembungkus organ-organ tubuh dan menghubungkan bagian-bagian dari jaringan lainnya. Jaringan itu dapat dijumpai pada mesentarium (selaput perut), pembungkus pembuluh darah, selaput myelin pada akson syaraf, dan lapisan subkutan kulit. Gambar Jaringan ikat longgar (kiri) dan Jaringan Ikat Padat (kanan) (Biology, 2003) b. Jaringan Ikat Padat Jaringan ini bersifat tidak elastis karena matriknya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih yang padat sehingga cairannya berkurang. Sel-sel jaringan ikat ini hanya fibroblast. Kolagen adalah senyawa protein yang keras, berwarna putih, dan elastis. Jaringan ikat padat berfungsi untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti pada katub jantung, kapsul persendian, fasia, tendon, dan ligamen. Fasia adalah jaringan ikat yang berbebntuk lembaran untuk membungkus otot. Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan antara otot dengan tulang sedangkan ligamen 70

71 adalah jaringan ikat yang menghubungkan antardua tulang dalam membentuk persendian. 3. Kartilago (Tulang Rawan) Jaringan ini tersusun atas kondrosit atau sel-sel tulang rawan. Kondrosit berasal dari mesenkim jaringan embrional. Sedang setelah dewasa kondrosit berasal dari perikondrium (selaput tulang rawan). Perikondrium banyak mengandung kondroblas. Kondroblas berfungsi membentuk sel-sel tulang rawan. Matriks disintesis oleh kondrosit, tersusun atas zat kondrin yaitu merupakan pensenyawaan kompleks antara protein dengan karbohidrat yang dikenal dengan kondromukoid. Fungsi kartilago adalah untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio maupun pada saat dewasa. Berdasarkan matrik dan susunan serabutnya, kartilago dibedakan menjadi tiga sebagai berikut. a. Kartilago hialin, matriksnya berwarna putih kebiruan dan transparan, dengan konsentrasi serat elatin yang tinggi. Kartilago ini berperan sebagai rangka pada masa embrio, pada orang dewasa terdapat melapisi permukaan sendi antartulang persendian, saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada. a. Kartilago fibrosa, matriksnya berwarna gelap dan keruh, dengan serabut kolagen yang tersusun sejajar dan membentuk satu berkas sehingga bersifat agak keras, dan ditemukan di antara ruas tulang belakang (vertebrae) serta tendon. b. Kartilago elastis, matriksnya berwarna kuning dengan serabut kolagen yang berbentuk seperti jala, keadaan lebih lentur dan elastis, terdapat pada organ laring, pembuluh eustachius, dan telinga luar. 4. Jaringan Tulang Sejati (Osteon) Jaringan tulang tersusun atas sel-sel tulang (osteosit) yang berasal dari osteoblas dan tersimpan dalam matriks. Osteoblas adalah sel yang berasal dari fibroblast dan ikut dalam pembentukan tulang. Matriks terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam mineral Osteosit terletak secara teratur dalam lakuna. Osteosit tersusun sacara konsentris disebut lamella. Lamellla mengelilingi lubang kapiler darah yang disebut saluran Haversi. Saluran Haversi didalamnya mengandung serabut syaraf dan pembuluh darah yang berupa arteri dan vena. Pembuluh darah ini berfungsi untuk memberikan nutrisi pada sel-sel tulang dan menambahakan mineral-mineral untuk pengerasan matriks. Antara saluran Haversi satu dengan lainnya dihubungkan oleh saluran Volkman. 71

72 Osteosit pada lamella satu dengan lamella lainnya saling berhubungan melalui kanalikuli. Kanalikulli terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam mineral serta mengandung kapiler darah yang menghubungkan antarosteosit. Gambar Struktur Jaringan Tulang (biology, 2003) Selain tersusun atas osteosit, jaringan ini mengandung serabut kolagen dan mineral seperti Ca, P, Mg, K, Na. Kandungan mineral-mineral itulah yang menyebabkan tulang menjadi keras. Peristiwa pembentukan sel-sel tulang disebut osteofikasi, proses pembentukan jaringan tulang disebut osifikasi, dan pengerasan tulang karena pengendapan kalsium desebut kalsifikasi sedang pengeroposan tulang disebut osteoporosis. Walaupun bersifat yang keras, tulang masih dapat tumbuh memanjang dan membesar, sehingga diperlukan pengaturan bentuknya. Di dalam jaringan tulang terdapat osteoklas yang dapat mensekresikan enzim kolagenase proteolitik yang aktivitasnya mengatur bentuk tulang dan merombak tulang. Berdasarkan kepadatan matrik atau ada tidaknya rongga didalamnya, tulang dibedakan menjadi tulang kompak dan tulang spons. 1. Tulang Kompak (keras), tulang ini tersusun atas matriks yang rapat, di mana tulang ini dalam sistem Haversi mempunyai 4-20 lamella. Sistem Haversi merupakan unit penyusun tulang yang banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf sehingga dapat mensuplai makanan bagi osteosit. 2. Tulang Spons (bunga karang), tulang ini matriksnya tersusun longgar. Pada tulang ini tak terdapat sistem Haversi, tetapi hanya tersusun atas trabekula yang tersusun seperti bunga karang. 5. Jaringan Darah (Blood Tissue) Jaringan darah merupakan jaringan penguat istimewa karena komponen utamanya berupa cairan yang berisi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit (keping-keping darah), serta cairan plasma darah. Fungsi jaringan darah adalah untuk pengangkutan O2 dan CO2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme, dan alat pertahanan tubuh. Eritrosit berbentuk lempengan bikonkaf (cekung ganda) dengan diameter kurang dari 8 milimikron, tidak mempunyai inti sel, sitoplasmanya mengandung haemoglobin. 72

73 Haemoglobin adalah protein rangkap yang terdiri atas hemin dan globin. Hemin adalah senyawa asam amino yang mengikat zat besi/fe. Senyawa inilah yang menyebabkan darah berwarna merah. Selain itu di dalam ertrosit juga mengandung aglutinogen. Macam aglutinogen yang terdapat di dalam eritrist adalah aglutinogen A dan B. Aglutinogen berfungsi untuk penggolongan darah pada sistem ABO. Leukosit mempunyai bentuk bervariasi, mengandung inti sel dan dapat bergerak dengan bebas secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler (diapendensis). Leukosit dapat dibedakan berdasarkan ada-tidaknya granula dalam sitoplasmanya menjadi leukosit agranuler dan granuler. Leukosit agranuler terdiri limposit dan monosit. Sedangkan leukosit granuler terdiri atas basofil, eusonofil dan netrofil. Trombosit mempunyai bentuk tidak teratur, ukurannya lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, tidak berinti, dan mudah pecah apabila menyentuh permukaan yang kasar. Ketika trombosit normal pecah akan mengeluarkan zat antihemofili sehingga memungkinkan terbentuknya tromboplastin atau trombokinase sehingga proses pembekuan darah dapat berlangsung. Pada penderita hemofili krtika trombosit pecah tidak mengeluarkan zat antihemofili sehingga tidak termebntuk tromboplastin atau trombokinase sehingga tidak terjadi proses pembekuan darah. Plasma darah merupakan bagian cairan darah yang jumlahnya kurang lebih 55%. Plasma banyak mengandung senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik yang terkandung di dalam plasma adalah glukosa, asam amino (protein), asam lemak, dan gliserol. Hal ini dikarenakan fungsi plasma darah untuk mengangkut dan mengedarkan sarisari makanan. Protein yang terlarut di dalam plasma darah antara lain, albumin, globulin, fibrinogen dan aglutinin. Selain itu, plasma darah juga mengandung zat makanan, hormon dan faktor pembeku darah. Faktor pembeku darah yang terlarut di dalam plasma adalah trombin, fibrinogen, Ca 2+ dan Vitamin K. 6. Jaringan Getah Bening (LimfeTissue) Jaringan limfe terdiri atas sel-sel limfosit dan makrofag serta serat-serat rutikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan limfosit dan makrofag. Selain itu, pada jaringan ini juga tersusun atas air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak, dan garam. Getah bening beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh getah bening yang berada paralel pada pembuluh vena. Jaringan limfe banyak terdapat pada organ seperti timus, nodus limfa, dan tonsil. Jaringan limphe berfungsi untuk mengedarkan asam lemak dan gliserol ke seluruh tubuh dan sebagai alat pertahanan tubuh. 73

74 INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP III. Penilaian Lampiran1:PenilaianSikap KRITERIASIKAP No NamaSiswa Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian Proaktif Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai dst *)Ketentuan: 1 = jika peserta didik tidak konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2 = jika peserta didik belum konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4 = jika peserta didik sudah konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 74

75 Pedoman penskoran penilaian sikap Predikat Nilai = Jumlahskor x PREDIKAT NILAI A 80 AB 100 B 70 B 79 C 60 C 69 D 50 D 5Y E < 60 Kriteria: 9. Sangat baik = Baik = Kurang baik = Tidak baik = 1 Nilai = Jumlah skor / total skor X 100 Tanggal Penilaian : INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI/ PRESENTASI No Nama siswa Kriteria /Aspek Skor Nilai

76 Kriteria: 11. Kemampuan menjawab 12. Kemampuan bertanya 13. Ketertiban 14. Keberanian tampil di depan kelas 15. Menghargai pendapat orang lain Skor: 3 = Baik 2 = sedang 1 = kurang Nilai = Jumlah skor / total skor x 100

77 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : Mata Pelajaran : Biologi Materi pokok : Mengenal Jaringan Hewan Anggota Kelompok : Tujuan : Mempelajari macam-macam jaringan pada hewan 1. Berilah nama macam-macam Jaringan pada Hewan dan Manusia di bawah ini! No Jaringan Epitel 1 2 3

78 Jaringan Ikat 3 4

79 2.Lengkapi table berikut sesuai dengan gambar diatas 1 No Nama Jaringan Epitel Letaknya dalam tubuh Ciri khas No Nama Jaringan Ikat Letaknya dalam tubuh Ciri Khas 2 3

80 4 2. Buatlah peta konsep mengenai jaringan epitel dan jaringan ikat! 3. Sebutkan Fungsi masing-masing Jaringan diatas!

81 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4 STRUKTUR JARINGAN HEWAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA N 2 Yogyakarta : Biologi : XI/ Ganjil : Struktur jaringan hewan : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI: KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI4 :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam Mengagumi tentang struktur jaringan, system organ pada tumbuhan Mengajukan pertanyaan dan berargumentasi

82 melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan Menggambarkan berbagai macam jaringan hewan berdasarkan pengamatan gambar Menunjukan macam jaringan berdasarkan lokasinya, bentuk,fungsi, jumlah lapisan dan struktur pada tubuh hewan vertebrata / manusia Melakukan pengamatan gambar pada anatomi jaringan hewan Mempresentasikan hasil diskusi C. MATERI Materi tentang Struktur dan Fungsi Jaringan epitel dan jaringan ikat (terlampir) D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu 1 Pendahuluan Guru memberikan salam, doa kepada peserta didik. Guru memeriksa kehadiran peserta didik Guru menanya siswa mengenai materi pada minggu sebelumnya mengenai jaringan ikat dan jaringan epitel dan apa perbedaan dengan jaringan yang akan dipelajari selanjutnya Guru menyampaikan KD, tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. 15 menit

83 2 Kegiatan Inti Mengamati: Siswa secara individu mengamati tayangan melalui power point contoh organ manusia yang dipresentasikan oleh perwakilan siswa untuk menemukan ciri jaringan otot dan saraf Menanya: Antar siswa saling bertanya tentang hasil temuannya untuk dipadukan dengan ciri atas temuannya Antar kelompok membahas temuannya terkait dengan ciri objek yang ditayangkan Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru terkaitdengan temuannya Mengumpulkan imformasi atau Data Secara individu dalam kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang jaringan otot dan saraf Siswa menyimak penjelasan guru tentang jaringan otot dan saraf Mengasosiasi: Siswa secara individu menyimpulkan hasil temuannya Mengomunikasi: Secara acak siswa mempresentasikan hasil kesimpulannya 60 menit 3 Penutup Memotifasi siswa untuk mempelajari materi yang sudah dipelajari dan bersiap untuk menghadapi Ulangan harian 15 menit E. PENILAIAN, PEMBELAJARAN, REMEDIAL, DAN PENGAYAAN Penilaian Hasil Belajar 4. Tekhnik penilaian Sikap : lembar Observasi Pengetahuan : Tes tertulis (Essai) 5. Instrumen Penilaian Instrumen Penilaian Sikap Instrumen Penilaian Diskusi dan Presentasi Instrumen Tes uraian (Essai)

84 6. Bentuk-bentuk Instrumen : Terlampir F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media Power point mengenai Struktur dan Fungsi Jaringan Otot dan Jaringan Saraf 2. Sumber Belajar o Buku Siswa Buku Biologi 2 Kelas XI SMA Penerbit Erlangga o Buku Guru 7. Biologi Campbell 8. BSCS Blue Version Yogyakarta, 22 September 2015 Mengetahui Guru pembimbing, Mahasiswa PPL Dra. Singgih Muwarni,M.Pd NIP Dita Imanasita Wira Sakti NIM

85 LAMPIRAN MATERI Struktur dan Fungsi Jaringan Otot dan Jaringan Saraf Jaringan Hewan Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan yang membentuk organ pada hewan vertebrata dan manusia ada 4 macam yaitu jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan syaraf. Jaringan Otot (Muscle Tissue) Jaringan otot yang mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas karena mempunyai protein kontraksi aktin dan miosin berfungsi sebagai alat gerak aktif di dalam tubuh. Sel-sel otot mempunyai struktur membran sel otot yang disebut sarkolema, sitoplasmanya disebut sarkoplasma dan serat otot disebut myofibril. Setiap myofibril tersusun atas sarkomer. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dapat dibedakan menjadi otot polos, otot jantung, dan otot lurik. a. Otot polos (otot involunter) terdiri atas sel-sel berbentuk gelendong atau spindel memanjang, serabut otot terletak sejajar satu dengan yang lain, berinti satu di tengah, ukuran bervariasi antara 20 milimikron sampai 0,5 mm, bekerja lamban tidak di bawah pengaruh otak. Otot polos dapat dijumpai di dinding semua organ tubuh yang berlunang (kecuali jantung). Misalnya pembuluh darah, usus, kantung kemih, dan rahim. b. Otot jantung. merupakan otot khusus yang penyusun organ jantung. Masing-masing sel mempunyai inti, sel satu dengan sel yang lain tersusun seperti anyaman bercabang dengan membentuk ikatan sinsitium, serat otot jantung lebih tebal daripada otot polos, yaitu diameternya 9 2- milimikron, dengan sususan yang tidak homogen. Keistimewaan jantung adalah bekerja tidak di bawah kendali otak, berkontraksi secara ritmis dan terus menerus. Otot jantung bereaksi cepat terhadap stimulus dan mampu bekerja lama tanpa lelah. Otot ini terdapat pada dinding jantung dan vena besar yang menuju ke jantung. c. Otot lurik (otot rangka/skelet), sel-selnya berbentuk silinder dengan panjang rata-rata 3 cm, serat-seratnya bersatu membentuk berkas yang disebut fasikuli. Otot ini mempunyai inti lebih dari satu di bagian tepi sel, myofibril tidak tersusun homogen sehingga membentuk garis lurik, myofibril tersusun atas protein kontraksi yang

86 berupa aktin dan miosin, berkontraksi cepat tetapi tidak mampu bekerja dalam waktu yang lama. Otot lurik bekerja di bawah kendali otak, dan melekat pada rangka tubuh. Otot lurik terdapat pada seluruh rangka tubuh, anus, dan mata. Jaringan Saraf (Neuron Tissue) Jaringan saraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ektoderm. Jaringan ini sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama sistem hormon. Unit terkecil jaringan syaraf adalah neuron (sel saraf) Gambar Struktur Sel Syaraf (Neuron) (Biology, 2003) Bagian-bagian dari neuron adalah perikarion (badan sel syaraf), dendrit dan akson. Perikarion mengandung sitoplasma dan inti sel. Perikarion membentuk tonjolan, meluas dan memanjang membentuk akson. Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang yang keluar dari perikarion berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal khusus dan menghantarkannya ke badan sel. Bagian akson yang memanjang dilapisi oleh sel-sel yang berinti yang disebut sel Schwann. Sel Schwann mempunyai membran tipis disebut selaput myelin.di antara jajaran sel Schwan yang melapisi akson terdapat celah yang disebut nodus Ranvier. Pada ujung akhir akson yang berhubungan dengan sel syaraf lainnya terdapat serabut akson yang disebut neurit. Akson berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel neuron lain, atau menyampaikan respon ke efektor. Penghantaran rangsang itu dipercepat dengan adanya bagian yang disebut Nodus Ranvier. Sel Schwann merupakan sel penyokong dan membentuk selaput mielin. Selain dibentuk oleh sel Schwann myelin di sistem saraf pusat dibentuk oleh oligodendrosit. Selaput myelin berfungsi untuk proteksi mekanis. Berdasarkan fungsinya sel syaraf dibedakan menjadi tiga, yaitu sel syaraf sensorik (aferen), berfungsi menyampaikan impuls dari reseptor ke syaraf pusat. Syaraf motorik (eferen) berfungsi menyampaikan impuls tanggapan dari syaraf pusat ke efektor, serta syaraf assosiasi, berfungsi menyampaikan impuls syaraf sensorik ke motorik.

87 Gambar Syaraf sensorik, motorik dan asosiasi (Biologi, Reaven Johnson 2003) LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP No Nama siswa Kriteria /Aspek Jujur Disiplin Teliti kerjasama Tanggung jawab Skor Nilai Kriteria: 13. Sangat baik = Baik = Kurang baik = Tidak baik = 1 Nilai = Jumlah skor / total skor X 100

88 PREDIKAT NILAI A 80 AB 100 B 70 B 79 C 60 C 69 D 50 D 5Y E < 60 Tanggal Penilaian : INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI/ PRESENTASI No Nama siswa Kriteria /Aspek Skor Nilai

89 Kriteria: 16. Kemampuan menjawab 17. Kemampuan bertanya 18. Ketertiban 19. Keberanian tampil di depan kelas 20. Menghargai pendapat orang lain Skor: 3 = Baik 2 = sedang 1 = kurang Nilai = Jumlah skor / total skor x 100

90 SOAL ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI MIA MATERI JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWAN ALOKASI WAKTU: 60 MENIT SOAL PILIHAN GANDA Soal untuk nomor 1 dan 2: Berikut adalah beberapa sifat sel jaringan tumbuhan: 1 tidak mampu membelah 2 berdinding tipis 3 relatif penuh protoplasma 4 bentuk dapat berubah 5 berdinding tebal 6 plastida belum matang 7 bentuk relatif permanen 8 rongga sel besar 1) Yang merupakan sifat sel jaringan meristem adalah... A. 1, 3, 4 B. 2, 3, 5 C. 2, 4, 6 D. 3, 4, 7 E. 2, 7, 6 2) Yang merupakan sifat sel jaringan dewasa adalah... A. 2, 5, 8 B. 1, 4, 7 C. 1, 6, 8 D. 1, 5, 7 E. 1, 4, 3 3) Pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri jaringan epidermis adalah... A. Sel-selnya berbentuk seperti balok B. Dilengkapi lapisan lilin C. Mengandung banyak serat D. Bermodifikasi menjadi stomata E. Sel-selnya tersusun rapat 4) Jaringan penyusun organ akar dikotil, urut dari luar ke dalam adalah... A. Kulit pertama, kulit luar, kulit dalam, stele B. Korteks, endodermis, perisikel, kambium, stele C. Epidermis, endodermis, korteks, perikambium, stele D. Epidermis, korteks, endodermis, stele E. Epidermis, korteks, endodermis, perikambium 5) Pernyataan yang membedakan antara jaringan kolenkima dengan sklerenkima adalah. A. Dinding sel sklerenkima mengalami penebalan lignin, pada kolenkima tidak mengalaminya

91 B. Kolenkima berdinding tebal, sklerenkima berdinding tipis C. Dinding sel sklerenkima mengalami penebalan yang merata, kolenkima mengalami penebalan dinding sel pada sudut-sudut sel D. Kolenkima menyusun organ tubuh tua, sklerenkima menyebabkan kelentingan E. Sklerenkima tersusun atas sel-sel hidup, kolenkima tersusun oleh sel mati 6) Pada jaringan dikotil terdapat jaringan - jaringan berikut: 1 korteks 2 endodermis 3 empulur 4 kambium 5 perisikle Dalam pertumbuhan sekunder, bagian yang akan tumbuh menjadi jaringan pembuluh pada akar adalah nomor. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 7) Fungsi ujung akar pada bagian akar adalah... A. menyerap unsure hara B. membantu menembus tanah C. membantu membelah bantuan D. melindungi titik tumbuh akar E. membentuk cabang akar 8) Berikut ini adalah nama-nama bagian dari struktur mikroskopis daun: 1 jaringan palisade 2 jaringan epidermis 3 jaringan bunga karang 4 berkas pengangkut 5 stele 6 sel penutup/penjaga stomata Bagian yang dapat melangsungkan proses fotosintesis karena sel-selnya mengandung kloroplast adalah... A. 1, 2 dan 3 B. 2, 4 dan 5 C. 1, 3 dan 6 D. 3, 4 dan 6 E. 2, 3 dan 4 9) Perhatikan gambar di bawah ini!

92 F Nama dan fungsi bagian yang berlabel F adalah... A. Korteks, untuk pertukaran udara B. Xilem, untuk meangangkut air dan hara tanah C. Floem, untuk mengangkut air dan zat hasil asimilasi D. Kambium, untuk membentuk vasis E. Endodermis, untuk mengangkut zat makanan 10) Pernyataan yang salah tentang struktur anatomi permukaan atas dan bawah daun Rhoe discolor adalah... A. Permukaan atas daun terdapat jaringan epidermis B. Permukaan bawah dan atas daun terdapat jaringan epidermis C. Epidermis permukaan bawah daun mengalami modifikasi menjadi stomata D. Fungsi stomata pada daun Rhoe discolor untuk respirasi E. Stomata pada daun Rhoe discolor tidak mengandung klorofil 11) Pernyataan yang salah tentang jaringan penyokong adalah... A. Pohon waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan contoh tanaman yang memiliki banyak serat sebagai penyokong B. Kolenkim menguatkan tumbuhan muda C. Sklerenkim tersusun dari sel tak hidup D. Sklerenkim terdiri dari serat dan sklereid E. Jaringan penyokong terdiri dari parenkim, kolenkim, dan sklerenkim 12) Perhatikan gambar berikut! Gambar tersebut menunjukkan preparat penampang akar dengan tipe berkas pengangkut. A. Radial B. Kolateral terbuka C. Kolateral tertutup D. Konsentris Amfivasal

93 E. Konsentris Amfikibral 13) 1 Meristem apikal terdapat pada ujung akar dan ujung batang. 2 Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa. 3 Meristem lateral terletak sejajar dengan permukaan organ. Pernyataan yang paling tepat tentang macam jaringan meristem di atas adalah... A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 1 dan 3 D. 1, 2, dan 3 E. 1 14) Keuntungan pemanfaatan kultur jaringan adalah... A. Pengadaan bibit tergantung musim B. Bibit yang dihasilkan bebas penyakit C. Hasil yang didapatkan memuaskan dalam jumlah sedikit D. Biaya yang dikeluarkan cukup mahal E. Bibit yang dihasilkan tidak seragam 15) Dalam tubuh hewan apabila dijumpai adanya rongga, maka di bagian permukaan luarnya akan dijumpai jaringan. a. Otot b. Kulit c. Lemak d. Ikat e. Epitel 16) Jaringan epitel pipih selapis terletak pada. a. Esofagus b. Laring c. Trakea d. Pleura e. Tubula ginjal 17) Yang BUKAN merupakan ciri ciri serabut kolagen adalah... a. Sangat liat dan ulet b. Daya regang tinggi tapi tidak lentur c. Berwarna kuning d. Tersusun dari protein kolagen e. Terdapat pada tendon, tulang, dan kulit 18) Sel penyusun yg berfungsi untuk menghasilkan zat antibodi adalah. a. Fibroblas b. Sel lemak c. Sel tiang d. Makrofag e. Sel plasma 19. Perhatikan gambar neuron. X, Y dan Z secara berurutan adalah

94 a. Dendrit, akson dan badan sel b. Dendrit, badan sel dan sel shwan c. Dendrit, badan sel dan akson d. Inti sel, Nodus Renvier dan sel schwan e. Inti sel. Selubung mielen dan sel schwan 20) Sel-sel neuron ada yang berfungsi mengantarkan rangsangan dari alat indera ke otak. Sel saraf dengan fungsi tersebut dinamakan: a. Konektor b. Sensorik motorik c. Konektor dan motorik d. Sensorik dan motorik e. Sensorik 21. Perhatikan ciri jaringan hewan berikut ini: 1) Berbentuk silinder panjang 2) Berbentuk gelendong 3) Inti 1 terletak di tengah 4) Inti banyak di tepi 5) Bekerja di luar kesadaran 6) Menyusun organ-organ pencernaan Karakteristik yang dimiliki oleh otot polos adalah. a. 1, 3, 5, dan 6 b. 2, 3, 4, dan 5 c. 2, 3, 5, dan 6 d. 3, 4, 5, dan 6 e. 1, 4, 5, dan 6 22) Jenis jaringan yang kepadatan sel-selnya rendah sehingga harus diperkuat dengan matriks ekstraseluler adalah... a. Jaringan ikat

95 b. Jaringan otot c. Jaringan saraf d. Jaringan epitel e. Semua jawaban yang benar 23) Perhatikan gambar struktur otot berikut ini Gambar yang menujukkan struktur otot polos dan otot rangka secara urut adalah... a. A dan B b. A dan C c. B dan C d. C dan B e. C dan A 24) Jaringan epitelium melakukan fungsi sebagai neuroreseptor,yang dimaksud neuroresptor adalah... a. melindungi jaringan yang ada di dalamnya b. menghasilkan getah cair c. menerima rangsang dari luar d. pintu gerbang masuk dan keluarnya zat e. menghantarkan rangsang ke otak 25) Berikut adalah ciri-ciri jaringan pada hewan. I II III Merupakan jaringan penutup permukaan organ Berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya Bentuk selnya bermacammacam (gelendong, jala, dan lainlain) Berfungsi sebagai penggerak alat-alat tubuh Adanya bahan dasar Berfungsi menghubungkan sel-sel atau organ-organ Berdasarkan tabel tersebut, pernyataan yang tepat adalah. a. III merupakan jaringan epitel b. III merupakan jaringan ikat

96 c. II merupakan jaringan epitel d. I merupakan jaringan otot e. I merupakan jaringan ikat SOAL ESSAY Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat! 1. Deskripsikan tentang macam jaringan meristem berdasarkan letak atau posisinya! 2. Perhatikan gamber berikut! Sebutkan nama bagian yang ditunjuk pada gambar dan jelaskan fungsinya! 3. Pada hewan, jaringan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Sebutkan 4 kelompok jaringan tersebut! 4. Sebutkan Bagian-bagian yang ditumjuk pada gambar!

97 5. Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya, jaringan otot dapat dibagi menjadi 3. Sebut dan jelaskan jaringan otot tersebut! 2. Lembar Observasi NamaMahasiswa :DitaImanasita W.S Pukul : WIB NO. Mahasiswa : Tempatpraktik: SMA N 2 Yogyakarta Tgl. Observasi : 12 Agustus 2015 Fak/Jur/Prodi : FMIPA/Pend Biologi/ Pend Biologi Inter N O Aspek yang Diamati Deskripsihasilengamatan A PerangkatPembelajaran 1. Kurikulum2013 Sudahbaik 2. Silabus Ada, sudahbaik B 3. RencanaPelaksanaan Ada Pembelajaran (RPP) Proses Pembelajaran 1. Membukapelajaran Dengansalam Responsiswabaik Melakukan apersepsi

98 2. Melakuan Pemanasan dinamis dan setatis berurutan Pemanasan Tidak mengunakan permainan 3. Penyajianmateri Sesuaidengan RPP Sesuaidenganbukupaket Ditanyakankepadapesertadidikapakahsudahpaham/jelas 4. Metodepembelajaran Ceramah Tanya jawab 5. Penggunaanbahasa BahasaIndonesia 6. Penggunaanwaktu Sudahsesuaidenganwaktupada RPP 7. Gerak Sudah tegas dan saat memberi contoh sudah jelas C 8. Cara Dengancaramengaitkanpembelajarandengankehidupanseh memotivasisiwa ariharisehinggapembelajaranmenarik 9. Teknikbertanya Guru : bertanyadengansantainamuntegas Siswa : langsungbertanya 10. Teknikpenguasaanke Sudahbaik,kadang-kadangdiselingidengancerita las 11. Penggunaan media Menggunakan alat yang tersedia 12. Bentukdancaraevalu Mengevaluasi gerakan dan permainan yang sudah asi dikerjakan 13. Menutuppelajaran Diberitugastentang materi minggu depan Salam danberdoabersama Perilakusiswa 1. Perilakusiswa di Meresponsetiapperintahpengajar dalamkelas lapangan Saling kerjasama Aktifdalampembelajaran antusias Yogyakarta,12Agustus 2015 Guru pembimbing, Mahasiswa PPL Dra. Singgih Murwani,M.Pd NIP DitaImanasitaWiraSakti NIM

99 NAMA SEKOLAH : SMAN 2 Yogyakarta ALAMAT SEKOLAH : Jl. Bener, Tegalrejo NAMA MAHASISWA :DitaImanasita W.S NOMOR MAHSISWA : FAK/JUR/PRODI : FMIPA/Pend Biologi/Pend Biologi Inter No Aspek yang diamati DeskripsiHasilPengamatan Keterangan 1 Kondisifisiksekolah Kondisigedung, ruangkelas, lapangan, halaman, danbeberaparuangpembelajaran yang lain, sudahcukup representative baik untukdiadakannyakegiatanbelajarmengajar. 2 Potensisiswa Padadasarnya input/penerimaansiswa-siswi SMAN 2 Yogyakarta sudahbaik, haliniterlihatdari penghargaanpadabidang akademik dan non Baik

100 3 Potensi guru 4 Potensikaryawan 5 Fasilitas KBM, media 6 Perpustakaan 7 Laboratorium 8 Bimbingan&Konseling 9 Bimbinganbelajar 10 Ekstrakurikuler akademik yang diraih oleh siswa,dandenganditunjangolehbudayapersaingan yang sehatantarsiswa. Ekstrakurikuler siswa sangat diperhatikan Sebagianbesarlulusansarjana. S1 dan S2 (Berpotensi) Memilikikinerja yang baik, ramah,cepat, sesuaidengan motto sekolah. Dan sudah sesuai dengan bidang masing-masing. Cukup memadai dalam menunjang proses belajar mengajar Koleksibukukurang memadai dalam menunjang proses belajar Ada, Lab.Fisika, Lab.Kimia, Lab.Biologi, Lab Pembelajaran TI, Siswasiswimerasakankepuasanbimbinganolehkinerjatim guru BK yang sangatmaksimal. Pendalamanmateri sudah dilaksanakan untuk seluruhsiswasebelum jam pembelajarandimulai. Banyakpilihanekstrakurikuler yang ditawarkan, diantaranyavoli, Sepak Bola, Taekwondo, Basket, PecintaAlam, SeniTari, PaduanSuara, Jurnalistik, Teater, DebatBahasaInggris, Seni Batik, Aeromodeling, KaryaIlmiahRemaja (KIR), BudidayaAnggrek, OSN, Mentoring, PeletonInti (Tonti), Pramuka, danpalangmerahremaja (PMR) Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 11 Organisasidanfasilitas Banyak meraih prestasi namun fasilitaskurang Baik OSIS lengkap 12 Organisasidanfasilitas UKS Ada, cukuptertatarapi, obat-obatan sudah mencukupi. Baik 13 Administrasi Lengkapdanrapi Baik 14 KaryaTulisIlmiahRemaja Ada namun minat siswa masih kurang Baik 16 Koperasisiswa Ada, dikelola oleh OSIS, peralatan yang dijual merupakan peralatan sekolah dan alat tulis Baik 17 Tempatibadah Bersihdanrapi, tersediasajadah, mukena. Baik 18 Kesehatanlingkungan Sudah bersih rapi,tiap sudut sudah ada tempat sampah Baik Lain-lain : 19 Fasilitas Hotspot Ada untuk kalangan sendiri Keamanan Ada petugas yang menjaga lingkungan sekolah 24 Baik

101 jam, denganberjagapiket. Yogyakarta, September 2015 Koordinator KKN-PPL Mahasiswa PPL SMA N 2 Yogyakarta Drs. H. Jumadi. M. Si. NIP DitaImanasita W,S NIM UniversitasNegeri Yogyakarta 3. MATRIKS PPLMATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY TAHUN: 2015 Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Nama Mahasiswa : Dita Imanasita Wira Sakti Yogyakarta Alamat Sekolah : Jl. Bener, Tegalrejo No. Mahasiswa : Guru Pembimbing : Dra. Singgih Muwarni,M.Pd Fak/Jur/Prodi : FMIPA/Pend.Biologi/Pend Bio.Int Dosen Pembimbing : Dra. Siti Maryam,M.Kes. No. Program/Keg PPL Jumlah Jam Per Minggu Jumlah Jam

102 PPL I II III IV V Membuat RPP 1 a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi Membuat media pembelajaran 2 a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi Observasi 3 a. Persiapan 1 1 b. Pelaksanaan 3 3 c. Evaluasi 1 1 Konsultasi dengan guru pembimbing 4 a. Persiapan 0,5 0,5 0,5 1,5 b. Pelaksanaan 1 0,5 0,5 2 c. Evaluasi 0,5 0,5 0,5 1,5 Praktek mengajar 5 a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi 1 0,5 0,5 0,5 2,5 Membuat soal ulangan atau tes keterampilan 6 a. Persiapan 2 2 b. Pelaksanaan 4 4 c. Evaluasi 2 2 Mengolah nilai 7 a. Persiapan 1 1,5 1,5 1,5 5,5 b. Pelaksanaan

103 c. Evaluasi Menganalisis butir soal 10 a. Persiapan 1 1 b. Pelaksanaan 4 4 c. Evaluasi Perbaikan nilai a. Persiapan 1 1 b. Pelaksanaan 2 2 c. Evaluasi 1 1 Jumlah 7 42, ,

104 4. LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL UniversitasNegeri Yogyakarta NamaSekolah : SMA Negeri 2 Yogyakarta NamaMahasiswa :Dita Imanasita Wira Sakti AlamatSekolah : Jl. Bener, Tegalrejo No. Mahasiswa : Guru Pembimbing : Dra. SinggihMuwarni,M.Pd Fak/Jur/Prodi : FMIPA/Pend.Biologi/Pend Bio Int DosenPembimbing : Dra. SitiMaryam,M.Kes. No Hari/tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1 Senin, 10 Agustus 2015 Konsultasi Membahas mengenai proses belajar dan mengajar Selasa, 11 Agustus 2015 Piket TU MenataRaporsiswakelas X, XI, dan XII SMA N 2 Yogyakarta 3 Rabu, 12 Agustus 2015 Observasi Observasi di kelas X MIIA 8 dengan materi transport aktifdan transport pasifpadasel Sabtu, 15 Agustus 2015 Pendampinganpr aktikum di lab biologi Mendampingipraktikum Plasmolisis kelas XI MIA 6, XI MIA 7, dan XI MIA 8 Larutangaram yang digunakanuntukp raktikumbelumte rsedia Membuatlarutangaramterl ebihdahulu 4 Senin,17 Agustus 2015 UpacaraBendera MengikutiUpacara HUT RI di SMA N 2 Yogyakarta Selasa, 18 Agustus 2015 Membuat RPP 1 Membuat RPP_1 tentang JaringanTumbuhan Rabu, 19 Agustus 2015 Praktikum Biologi Melakukan praktikum PengamatanpreparatawetanJari ngantumbuhan dengan kelas X I MIA 7 dan XI MIA Kamis, 20Agustus2015 Piket di ruangpiket Mengurusadministrasisekolah.

105 No Hari/tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 8 Jumat, 21 Agustus 2015 Praktikum Biologi Melakukan praktikum PengamatanpreparatawetanJari ngantumbuhan dengan kelas X I MIA Sabtu, 22 Agustus 2015 PPL Membahashasilpraktikumdandisk usimengenaimacamjaringanpada tumbuhan di kelas XI MIA 6, XI MIA 7, dan XI MIA Senin, 24 Agustus 2015 Piket di ruangpiket Mengurusadministrasisekolah Selasa, 25 Agustus 2015 RPP Membuat RPP_2 tentang Organ Tumbuhan Rabu, 26 Agustus 2015 PPL Mengajar di kelas XI MIA 7 dan XI MIA 8denganmateri organ tumbuhan Kamis, 27 Agustus 2015 PiketPerpustakaa n Mengurutkan label nama yang akanditempelpadabuku Kamis, 27 Agustus 2015 RPP Membuat RPP_3 tentang JaringanEpiteldanJaringanIkat Jumat, 28 Agustus 2015 PPL Mengajar di kelas XI MIA 6denganmateri organ tumbuhan Sabtu, 29 Agustus 2015 PPL Mengajar di kelas XI MIA 6, XI MIA 7, dan XI MIA 8 denganmaterijaringanikat Senin, 31 Agustus 2015 Evaluasi Mengelola nilai tugas praktikumjaringantumbuhan Banyak siswa ang tidak mengumpulkan tugas, sehingga tidak ada nilai tugas. Guru memintasiswasegerameng umpulkantugas. Seharusnya siswa aktif untuk mengumpulkan tugas tidak menunggu guru meminta. 17 Selasa, 1 September 2015 Piket di ruangpiket Mengurusadministrasisekolah Rabu, 2 September 2015 PPL Mengajar di kelas XI MIIA 7 dan X MIIA 8 dengan materi jaringanikat - -

106 No Hari/tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 19 Kamis, 3 September 2015 Evaluasi Mengelola nilai tugas jaringanikatdanjaringanepitel Jumat, 4 September 2015 PPL Mengajar di kelas XI MIIA 6 dengan materi jaringanikat Jumat, 4 September 2015 RPP Membuat RPP_4 JaringanOtotdanJaringanSaraf Sabtu, 5 September 2015 PPL Mengajar di kelas XI MIIA 6, XI MIA 7 dan XI MIA8 dengan materi jaringanototdanjaringansaraf Banyaksiswa yang tidakmendengark anpembelajaran Guru memintasiswaberdiskusike mudianmemintasiswauntuk mempresentasikannya di depankelas 22 Senin, 7 September 2015 Piket di ruangpiket Mengurusadministrasisekolah Selasa, 8 September 2015 PPL Membuat soal ujianmaterijaringanhewandanjari ngantumbuhan Siswa belum membaca dari rumah, sehingga banyak yang kurang paham. Siswa diminta untuk membaca terlebih dahulu sehingga mudah untuk memahami materi. 24 Rabu, 9 September 2015 PPL Ujian materi JaringanTumbuhandanJaringanH ewan di kelas XI MIA 7 dan XI MIA Kamis, 10 September 2015 PiketPerpustakaa n Menatabuku yang ada di perpustakaan Jumat, 11 September 2015 PPL Ujian materi JaringanTumbuhandanJaringanH ewan di kelas XI MIA Sabtu, 12 September 2015 Evaluasi PengelolaannilaiujianmateriJaring anhewandanjaringantumbuhan - -

107 5. LAPORAN REKAPITULASI DANA PPL NamaSekolah : SMA Negeri 2 Yogyakarta NamaMahasiswa :Dita Imanasita Wira Sakti AlamatSekolah : Jl. Bener, Tegalrejo No. Mahasiswa : Guru Pembimbing : Dra. Singgih Muwarni,M.Pd Fak/Jur/Prodi : FMIPA/Pend.Biologi/Pend Bio.Int DosenPembimbing : Dra. Siti Maryam,M.Kes. No Nama Kegiatan Hasil Kuantitatif/ Kualitatif SERAPAN DANA Swadaya/ Sekolah/ Lembaga Mahasiswa Pemda Kabupaten Sponsor/ Lambaga Lainnya Jumlah 1 Penyusunan RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran selama praktek sejumlah 4 buah,yang digunakan untuk mengajar kelas XI MIIA 6, XI MIIA 7, XIMIIA 8 - Rp , Praktek mengajar Selama PPL sudah mencapai beberapa kali pertemuan dengan rincian: a. KelasXI MIIA 6 : 7 pertemuan b. KelasXI MIIA 7 : 7 pertemuan c. Kelas XI MIIA 8 : 7 pertemuan - Rp , Penilaiandan Evaluasi Pengadaan UlanganHarian di kelas: a. KelasXI MIIA 6 : 1 pertemuan b. KelasXI MIIA 7 : 1 pertemuan c. Kelas XI MIIA 8 : 1 pertemuan - Rp , Penyusunan laporan PPL Laporan PPL - Rp ,00 TOTAL Rp ,00

108 Yogyakarta. 12 September 2015 Mengetahui, Dosen pembimbing, Guru pembimbing, Dra. Siti Maryam,M.Kes. NIP Dra. Singgih Murwani,M.Pd NIP

109 6. REKAP NILAI 1. PENILAIAN SIKAP KELAS XI MIA 8 No NamaSiswa Disiplin Kerjasama KRITERIASIKAP Kejujuran Kepedulian Proaktif Tanggung jawab Jumlah Skor Nilai 1. KARINDA SURYANDARU A 2. MUHAMMAD ADI PRASETYO A 3. MUHAMMAD DHANI ARIFTA B 4. ALWIN IHZA FARANDI A 5. AMALIA WIKANDARI A 6. AMR HAFIDZ KHAIRUL IHSAN A 7. ANDHIKA SATYA NUGRAHA MAULANA A 8. VANIA KHAIRUNNISA ARIANTI A 9. YUNI LESTARI A 10 YUSUF ZIDAN RAMADHAN A 11 ADNAN NURROIKHAN A 12 AR RAFI FAJAR ANGKASA PUTRA B 13 ARCHICA NOVIEDA ANTARI A 14 ARIEF PUTRA ANANDA B 15 ATISYA ANINDHITA C 16 AULIA AFIFAH A 17 NOVIA DEVI SAVITRI A 18 RITA NOOR HIDAYANTI B 19 RIZA LINDA OKTAVIANI A 20 STEVIA DYAH PITALOKA A 21 VEBRYAN NOUR OKTAVIANTO A 22 WIKANTI SUNARINGTYAS A 23 YUSUF OKA MAHENDRA B 24 AUSHAF FAKHRI A 25 ABDURASYAD AYESAH NADIA FIRHA A 26 AYU APRILIYANTI A 27 CAHYANINGRUM AYU KARIMA SUKMA DEWI A 28 SYIFA ASLAMIYAH IRSYADI A 29 UMY FATMA ROSEINDA NUSA A 30 VINSKA FEBIANDRA NARENDBETA A 31 WILIS ADIRATNA A B 32 MUHAMMAD ALLAFA BUDI PRATAMA 2. PENILAIAN PENGETAHUAN KELAS XI MIA 8 Predikat

110 URUT No. INDUK NAMA L/P TUGAS 1 TUGAS 2 ULANGAN HARIAN R KARINDA SURYANDARU P MUHAMMAD ADI PRASETYO L MUHAMMAD DHANI ARIFTA L ALWIN IHZA FARANDI L AMALIA WIKANDARI P AMR HAFIDZ KHAIRUL IHSAN L ANDHIKA SATYA NUGRAHA MAULANA L VANIA KHAIRUNNISA ARIANTI P YUNI LESTARI P YUSUF ZIDAN RAMADHAN L ADNAN NURROIKHAN L AR RAFI FAJAR ANGKASA PUTRA L ARCHICA NOVIEDA ANTARI P ARIEF PUTRA ANANDA L ATISYA ANINDHITA P AULIA AFIFAH P NOVIA DEVI SAVITRI P RITA NOOR HIDAYANTI P RIZA LINDA OKTAVIANI P STEVIA DYAH PITALOKA P VEBRYAN NOUR OKTAVIANTO L WIKANTI SUNARINGTYAS P YUSUF OKA MAHENDRA L AUSHAF FAKHRI ABDURASYAD L AYESAH NADIA FIRHA P AYU APRILIYANTI CAHYANINGRUM P AYU KARIMA SUKMA DEWI P SYIFA ASLAMIYAH IRSYADI P UMY FATMA ROSEINDA NUSA P VINSKA FEBIANDRA NARENDBETA P WILIS ADIRATNA P

111 MUHAMMAD ALLAFA BUDI PRATAMA L L = 13 P = 19

112 PENILAIAN KETERAMPILAN KELAS XI MIA 8 KETERAMPILAN No Nilai Proyek Nama Siswa KARINDA SURYANDARU MUHAMMAD ADI PRASETYO MUHAMMAD DHANI ARIFTA ALWIN IHZA FARANDI AMALIA WIKANDARI AMR HAFIDZ KHAIRUL IHSAN ANDHIKA SATYA NUGRAHA MAULANA VANIA KHAIRUNNISA ARIANTI YUNI LESTARI YUSUF ZIDAN RAMADHAN ADNAN NURROIKHAN AR RAFI FAJAR ANGKASA PUTRA ARCHICA NOVIEDA ANTARI ARIEF PUTRA ANANDA ATISYA ANINDHITA AULIA AFIFAH NOVIA DEVI SAVITRI RITA NOOR HIDAYANTI RIZA LINDA OKTAVIANI STEVIA DYAH PITALOKA VEBRYAN NOUR OKTAVIANTO WIKANTI SUNARINGTYAS YUSUF OKA MAHENDRA AUSHAF FAKHRI ABDURASYAD AYESAH NADIA FIRHA AYU APRILIYANTI CAHYANINGRUM AYU KARIMA SUKMA DEWI SYIFA ASLAMIYAH IRSYADI UMY FATMA ROSEINDA NUSA VINSKA FEBIANDRA NARENDBETA WILIS ADIRATNA MUHAMMAD ALLAFA BUDI PRATAMA 3 3 3

113 7. DOKUMENTASI PPL

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) Kegiatan menganalisis keadaan sekolah dibutuhkan guna merancang dan merumuskan kegiatan apa saja yang memungkinkan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (Mahasiswa Praktikan PPL) melakukan observasi ke sekolah, dalam hal ini SMP N 4 Sleman

Lebih terperinci

1. Prasarana SMA Negeri 1 Sanden mempunyai media yang cukup memadai untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar, hal ini ditandai dengan dilengkapinya

1. Prasarana SMA Negeri 1 Sanden mempunyai media yang cukup memadai untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar, hal ini ditandai dengan dilengkapinya BAB I PENDAHULUAN Program PPL adalah program kegiatan yang bertujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik dan atau tenaga kependidikan. Lokasi PPL adalah sekolah atau lembaga pendidikan

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA 1 Juli s/d 17 September 2014 Guru Pembimbing PPL : Dra. Pudji Respati W Oleh: Rohmia Ayu Pristyana 11317244003

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA 1 Juli s/d 17 September 2014 Guru Pembimbing PPL : Dra. Singgih Murwani, M.Pd Oleh: Soraida Afni Yushinta

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA 1 Juli s/d 17 September 2014 Guru Pembimbing PPL : Wasana,S.Pd Oleh: Hanif Shiddiq Ismail 11205241059 PROGRAM

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA 1 Juli s/d 17 September 2014 Guru Pembimbing PPL: Siti Kawiyah,S.Pd Oleh: Aisyah Purnama Dewi 11313244004

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Periode 10 Agustus 12 September 2015

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Periode 10 Agustus 12 September 2015 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Periode 10 Agustus 12 September 2015 LOKASI : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA Jalan Bener, Tegalrejo, Yogyakarta Disusun Oleh: Ayu Dien Islamiyati 12317244011

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Persiapan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL hal yang penting untuk dilakukan adalah rapat koordinasi dengan teman

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA 1 Juli s/d 17 September 2014

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA 1 Juli s/d 17 September 2014 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI-2 YOGYAKARTA 1 Juli s/d 17 September 2014 Guru Pembimbing PPL : Sudono, S.Pd Oleh: Azhar Nasih Ulwan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Pada bab ini akan diuraikan tentang persiapan PPL, pelaksanaan program dan analisis hasil program PPL yang telah dirumuskan pada program PPL yang tertuang

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI DI SMP NEGERI 4 SLEMAN. Disusun Oleh : Ana Nurlatifah NIM

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI DI SMP NEGERI 4 SLEMAN. Disusun Oleh : Ana Nurlatifah NIM LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI DI SMP NEGERI 4 SLEMAN Disusun Oleh : Ana Nurlatifah NIM. 11301241003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 5 Sleman terletak di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Sebelum dilaksanakannya program-program PPL yang sudah tersusun dalam suatu rumusan, maka perlu diadakan persiapan-persiapan agar program

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kapas No. 7, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan

Lebih terperinci

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

Laporan PPL UNY 2014 Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi diperlukan untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP N 1 Prambanan Klaten sebelum melaksanakan kegiatan KKN-PPL.

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA. 1 Juli s/d 17 September 2014 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA 1 Juli s/d 17 September 2014 Oleh: Ingkhan Sarantika 11405244009 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL Jalan Balangan, Tempel, Sleman, Yogyakarta Disusun dan diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah PPL Oleh :

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perbandingan dan Skala Alokasi Waktu : 1 JP x 30 Menit ( 1 kali pertemuan

Lebih terperinci

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang.

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang. BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN KKN PPL DI SMA N 2 YOGYAKARTA

LAPORAN KEGIATAN KKN PPL DI SMA N 2 YOGYAKARTA LAPORAN KEGIATAN KKN PPL DI SMA N 2 YOGYAKARTA DISUSUN OLEH FITRI ANGGORO WATI 12405247004 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVESITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL Disusun oleh : Nama : Yulian Favorita NIM : 4401409080 Program studi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : 4401409039 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Damar Aji Widiarso NIM : 3101409034 Prodi. : Pend Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PPL Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) akan berjalan dengan baik maka diperlukan berbagai hal yang harus dipersiapkan, baik berupa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 1 Prambanan terletak di jalan Prambanan-Piyungan Km 4,5 Madurejo, Prambanan, Sleman yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) Sebelum melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, mahasiswa PPL melakukan observasi ke SMP Negeri

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY 2014 LOKASI SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA Jln. Bener, Tegalrejo Yogyakarta 1 JULI 17 SEPTEMBER 2014 Laporan ini dikumpulkan sebagai syarat penilaian dalam mata kuliah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri baik mental

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) merupakan salah satu fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mempunyai visi dan misi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Sebelum melakukan mengajar (PPL) praktikan terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan. Hal ini dimaksudkan agar praktikan bisa beradaptasi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Mengingat besarnya andil tenaga pendidikan (guru) dalam menentukan keberhasilan sistem pendidikan di Indonesia ini maka sangat perlu menciptkan guru-guru profesional. Untuk itu Universitas

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. Persiapan Kegiatan PPL dilaksanakan di sekolah kurang lebih selama dua setengah bulan, mulai tanggal 1 Juli s.d 17 September dimana mahasiswa PPL harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga disebutkan tentang pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diartikan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi: melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan individu yang bersifat intrakulikuler yang dilaksanakan setiap mahasiswa dalam suatu bidang studi kependidikan. Praktek pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII BAB I PENDAHULUAN Lembaga pendidikan formal (sekolah) merupakan elemen penting dalam proses pendidikan nasional. Oleh karena itu, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan bagian dari komponen pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Perencanaan Kegiatan PPL Praktik Pengalaman Lapangan merupakan mata kuliah yang di dalamnya berisi kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Febrina Nurmalasari NIM : 2302409077 Program studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum melakukan PPL, mahasiswa peserta PPL melakukan serangkaian observasi untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat, baik kondisi fisik ataupun nonfisik sekolah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : 3301409122 Prodi : PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

Yogyakarta, 12 September 2015 Mahasiswa Praktikan. Annisa Sari Rahmawati NIM

Yogyakarta, 12 September 2015 Mahasiswa Praktikan. Annisa Sari Rahmawati NIM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga pelaksanaan kegiatan PPL yang tercantum dalam laporan kegiatan PPL ini dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Guna terlaksananya kegiatan PPL dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa untuk

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 1 TEMPEL

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 1 TEMPEL LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 1 TEMPEL Disusun Sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Tahun Akademik 2016/2017 Disusun Oleh: Margi Utami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ).

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ). BAB I PENDAHULUAN Program PPL adalah program kegiatan yang dilihat dari aspek manajemen dan waktu dengan tujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau pendidik atau tenaga kependidikan.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga yang paling penting dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, handal dan memiliki moralitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Setelah dilakukan perumusan dan perancangan terhadap program yang akan dilaksanakan, maka kegiatan selanjutnya adalah realisasi program-program yang telah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 13 SEMARANG. Disusun oleh: : Wahyu Nur Utami NIM :

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 13 SEMARANG. Disusun oleh: : Wahyu Nur Utami NIM : LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 13 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Wahyu Nur Utami NIM : 4101409099 Program Studi : Pendidikan Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W 2601409102 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i LEMBAR

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program yang ditujukan kepada mahasiswa. PPL bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG Disusun oleh : Nama : Stella Dila Asmara NIM : 4301409007 Program Studi : Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 1 TEMPEL

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 1 TEMPEL LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 1 TEMPEL Disusun Sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Tahun Akademik 2016/ 2017 Disusun Oleh: Firta Desi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Anik setyo Utami Nim : 4001409004 Program studi : Pendidikan IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Mega Eriska R.P. NIM : 4101409069 Prodi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMTAIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO Jalan Ki Mangunsarkoro 1 Purworejo Jawa Tengah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL 1. Persiapan Program dan Kegiatan PPL Persiapan sangat diperlukan oleh mahasiswa sebelum diterjunkan secara langsung ke sekolah untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) Sebelum melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, mahasiswa PPL melakukan observasi ke SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG Disusun oleh: Nama : Fitria Eka Rakhmawati NIM : 2601409094 Program Studi : Pendidikan Bahasa Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Reva Saputra NIM : Prodi. : Pendidikan Seni Musik

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Reva Saputra NIM : Prodi. : Pendidikan Seni Musik LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Reva Saputra NIM : 2503408035 Prodi. : Pendidikan Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi (Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) Sebelum melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, mahasiswa PPL melakukan observasi ke SMP Negeri

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK N 3 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIKK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK N 3 SEMARANG LAPORAN PRAKTIKK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK N 3 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Wahyu Ika Setiyaningtyas NIM : 5301409013 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : 4101409138 Prodi : Pendidikan matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : 3301409100 Jurusan/Prodi : HKn/PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, mulai tanggal 10 Agustus 2015 11 september 2015. Selain itu, terdapat juga alokasi waktu

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Perangkat Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Perangkat Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 2 Pengasih merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berlokasi di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ( Permasalahan dan Potensi Pembelajaran) Sebelum melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, mahasiswa PPL melakukan observasi ke SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci