BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran pembaca, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul penelitian, yaitu Kontribusi Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Bandung.. Secara lebih lanjut Komarudin (1994:29) menjelaskan Definisi operasional adalah pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama variabel itu. Berdasarkan pendapat diatas, definisi operasional merupakan definisi yang dibuat oleh peneliti terhadap variabel yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi panduan atau kriteria untuk mengukur variabel tersebut. Dalam penelitian yang berjudul Kontribusi Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Bandung. Agar tidak terjadi kesalahan dalam pengertian dan penafsiran mengenai maksud penelitian tentang masalah yang diteliti, penulis mengemukakan definisi operasional sebagai berikut: 49

2 50 1. Kepuasan Kerja Hasibuan (2001:203) berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan, sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, kombinasi dan luar pekerjaan. Dalam kutipan Moh. As ad yang terdapat pada buku Psikologi Industri (2004:104), Joseph Tiffin mendefinisikan kepuasan kerja adalah sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan. Dan pendapat M.L Blum yang dikutip oleh Moh. As ad dalam buku Psikologi lndustri (2004:102) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri. Serta ada juga pendapat dari Susilo Martoyo dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (1990: ), kepuasan kerja, merupakan : Keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk karyawan yang bersangkutan. 2. Kinerja Karyawan Mangkunegara (2005:67) berpendapat bahwa: Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

3 51 dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Bambang wahyudi (2002:102) mengungkapkan bahwa: Kinerja atau performance adalah prestasi kerja yang dikehendaki dalam suatu jabatan tertentu dengan prestasi kerja yang sesungguhnya dicapai oleh seorang tenaga kerja. Lebih jauh lagi. Mangkunegara (2005:67) berpendapat bahwa: Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi hasil kerja yang dicapai karyawan tersebut nantinya akan dibandingkan dengan standar kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan penjabaran aspek definisi operasional yang dituangkan dalam tabel sebagai berikut : Variabel Vaiabel X Kepuasan Kerja Konsep Variabel Kepuasan kerja adalah menunjukan hingga sejauh mana individu Tabel 3.1 Aspek Variabel Penelitian 1. Gaji Indikator 2. Pekerjaan Itu sendiri Sub Indikator - Tingkat kepuasan terhadap gaji yang diterima - Tingkat kepuasan terhadap

4 52 merasakan secara positif dan negatif berbagai faktor atau dimensi dari tugas dalam pekerjaannya (Marihot Tua, 2002: ) 3. Rekan Kerja 4. Atasan kesesuaian keterampilan dengan pekerjaan yang dilakukan - Tingkat kepuasan terhadap kesesuaian minat dengan pekerjaan yang dilakukan - Tingkat kepuasan terhadap kreativitas - Tingkat kepuasan terhadap hubungan kerja dengan rekan kerja - Tingkat kepuasan terhadap hubungan dengan atasan - Tingkat kepuasan terhadap pengawasan yang diberikan atasan - Tingkat kepuasan terhadap perintah yang diberikan atasan - Tingkat kepuasan terhadap penghargaan yang diberikan atasan 5. Promosi 6. Lingkungan Kerja - Tingkat kepuasan terhadap promosi yang dilakukan perusahaan - Tingkat kepuasan terhadap lingkungan kerja

5 53 Variabel Y Kinerja Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya 1. Presensi 2. Disiplin 3. Mutu Kerja - Tingkat kehadiran pada jam kerja - Tingkat kedisiplinan karyawan dalam bekerja - Tingkat kecacatan hasil kerja - Tingkat kesalahan kerja yang dilakukan - Tingkat kesesuaian hasil kerja karyawan dengan standar yang ditetapkan (Anwar Prabu Mangkunegara, 2004:67) 4. Pengetahuan Teknis 5. Minat Kerja - Tingkat pengetahuan tentang pekerjaan - Tingkat keterampilan yang dimiliki untuk pekerjaan - Tingkat keinginan karyawan untuk bekerja dengan baik - Karyawan mengerjakan tepat waktu 6. Daya Bimbing - Tingkat kemampuan membimbing rekan kerja 7. Sikap - Sikap terhadap atasan - Sikap terhadap pekerjaan - Sikap terhadap perusahaan

6 54 8. Kerjasama - Tingkat berperan sebagai rekan kerja yang baik dengan sesama rekan kerjanya B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sutrisno Hadi (1987:70) memberikan definisi populasi adalah semua individu untuk siapa diperoleh dari sampel itu hendaknya diregeneralisasi. Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit yang ciri-cirinya akan di duga, sedangkan Mohamad Ali (1982: 54), menyatakan bahwa keseluruhan obyek yang diteliti disebut populasi atau universe. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Kontribusi Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Bandung, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan lembaga bimbingan belajar di Kota Bandung.

7 55 Adapun data Populasi dalam penelitian ini sebagai berikut; No 1 A + Nama Lembaga Bimbingan Belajar 2 ACTIVE COLLEGE 3 AFTER SCHOOL Tabel 3.2 Distribusi Populasi Penelitian Alamat Jl. Jendral sudirman No. 210 (Astana anyar) Jl. Lewi Panjang No. 32 B (Bojongloa Kaler) Jl. Peta Lingkar Selatan Ruko Kopo Plaza B1 A/3 (Bojongloa Kaler) Jumlah Kantor Jumlah Karyawan BRILLIANT Jl. Margacinta No BIANGLALA 6 CITRA SARANA BAHASA & INFORMATIKA (CSBI) 7 VIP BIMBEL 8 TRIDAYA 9 SONY SUGEMA COLLEGE ( SSC) 10 NEUTRON 11 KAIZEN Kantor Pusat. Jl. Muara Baru No. 14 Jl. Pahlawan No. 28 (Cibeunying kaler) Komplek Taman Kopo Indah 2 Ruko 1A No. 23 Kantor Pusat. Jl. Pajajaran No. 124 Kantor Pusat. Jl. Sumur Bandung Kantor Pusat. Taman Sari No. 61 Pasir kalili Ruko Paskal Hypersquaer Blok A GHANESA PRIMA Jl. Turangga No

8 56 13 GANESHA OPERATION Kantor Pusat. Jl. Sumatra No. 35 (Coblong) Jumlah Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari sebagian data yang dianggap telah dapat mewakili seluruh populasi. Sejalan dengan pendapat dari Sugiyono (2007:91) yang mengatakan bahwa, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jumlah sampel akan sangat bergantung pada berapa banyak jumlah populasi. Untuk memenuhi jumlah sampel yang akan diambil, penulis akan menggunakan teknik Probability Sampling yakni teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini lebih dikhususkan lagi pada Simple Random Sampling, artinya pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, dikarenakan anggota populasi bersifat homogen. Untuk menentukan besarnya yang menjadi unit penelitian, digunakan rumus yang dikemukakan oleh Taro Yamane (Akdon, 2005:107), yaitu : n = N N. +1

9 57 Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi = Presisi yang di tetapkan 1 = Angka Konstan Menurut Ida Bagoes Mantra dan Kastro (Masri Singaribun dan sofian effendi, 1995:149), yang dimaksud dengan presesi adalah tingkatan ketetapan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh dari sampel dibandingkan hasil yang diperoleh dari catatan lengkap, dengan syarat bahwa keadaan-keadaan dimana kedua metode dilakukan, seperti daftar pertanyaan, teknik wawancara, kualitas pemecah dan sebagainya, adalah sama atau disebut juga kesalahan baku (standar error) Dari penelitian sosial, besarnya presesi biasanya berkisar antara 5 % sampai 10 % pada penelitian ini, penulis mengambil presesi sebesar 10 %, sehingga diperoleh : n = 342 (342) (0.1)² + 1 n = 342 (342 x 0.01) + 1 n = n = 77,37 77

10 58 Setelah diketahui jumlah sampel keseluruhan 77 orang karyawan, maka langkah selanjutnya adalah megalokasikan atau menyebarkan satuansatuan sampling ini ke setiap Lembaga Bimbingan Belajar di Kota Bandung. Untuk mempermudah pengelolaan sampel (n) terhadap 13 Lembaga Bimbingan Belajar. dilakukan secara proporsional dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999:67), yaitu : Keterangan : ni Ni N N ni = Ni x n N = Ukuran sampel yang harus diambil dari stratum ke-i = Ukuran stratum ke-i = Ukuran Populasi = Ukuran sampel keseluruhan yang dialokasikan Berdasarkan rumus alokasi proporsional, diperoleh hasil pengalokasian sampel seperti contoh untuk Lembaga Bimbingan Belajar A+ Jl. Jendral Sudirman (Astana Anyar) sebagai berikut: ni = 12 x n 342 ni = 0,035 x 77 ni = 2,70 ni = 3 (dibulatkan) Dalam tabel berikut, dapat dilihat penyebaran sampel tiap sekolah secara merata ke seluruh objek penelitian sebagai berikut :

11 59 No Tabel 3.3 Perhitungan Jumlah Sampel/Responden Karyawan Lembaga Bimbingan Belajar Nama Lembaga Bimbingan Belajar Jumlah Populasi Proporsi Proporsi Tiap Lembaga Sampel 1 A / x ACTIVE COLLEGE 11 11/ x AFTER SCHOOL 10 10/ x BRILLIANT 9 9/ x BIANGLALA 12 12/ x CSBI 10 10/ x VIP 8 8/ x TRIDAYA 19 19/ x SSC 63 63/ x NEUTRON 54 54/ x KAIZEN 8 8/ x GHANESA PRIMA 21 21/ x GANESHA OPERATION / x Jumlah C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan dengan menggunakan teknikteknik tertentu, sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benarbenar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

12 60 Adapun teknik pengumpulan data adalah suatu teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan permasalahan peneliti. Sugiyono (2002:156) mengungkapkan bahwa Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Berdasarkan sifatnya, teknik pengumpulan data dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu: (1) Teknik observasi langsung, (2) Teknik observasi tidak langsung, (3) Teknik komunikasi langsung, (4) Teknik komunikasi tidak langsung. (Winarno Surakhmad, 1994:162). Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa hal yang akan diuraikan pada bagian selanjutnya, yaitu: 1. Penentuan Alat Pengumpul Data Dalam menentukan alat pengumpul data tentunya tidak dapat dipisahkan dengan teknik pengumpulan data, karena ada saling ketergantungan satu sama lain. Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah angket dan wawancara. Angket adalah seperangkat daftar pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penyusunan. Jenis angket yang digunakan penyusun dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu responden diberi pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan halhal yang ingin diungkap dari kedua variabel disertai alternatif jawaban. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sanafiah Faisal (1982:178) bahwa : Angket yang mnghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan

13 61 membubuhkan tanda tertentu, disebut angket jenis tertutup atau angket terbatas. Angket yang demikian biasanya meminta jawaban dengan pola atau tidak, jawaban singkat, dan jawaban dengan membubuhkan check (V) pada item-item yang termuat pada alternatif jawaban. Pengumpulan data menggunakan angket memiliki beberapa keuntungan (Arikunto, 1997:129), antara lain: a. Tidak memerlukan hadirnya penyusun b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing, dan menurut waktu senggang responden d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu dalam menjawab e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama Selain angket, alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah wawancara. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. (Moh. Ali, 1982:83). Wawancara ini dimaksudkan untuk menunjang hasil yang diperoleh dari angket. 2. Penyusunan Alat Pengumpul Data Langkah-langkah yang ditempuh penyusun dalam menyusun alat untuk mengumpulkan data adalah: a. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X yakni Kepuasan Kerja dan variabel Y yakni Kinerja Karyawan. b. Menetapkan sub variabel dan indikator dari masing-masing variabel.

14 62 c. Menyusun kisi-kisi angket dari variabel X (Kepuasan Kerja) dan variabel Y (Kinerja Karyawan). d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan disertai alternatif jawaban dalam bentuk check list (V) berdasarkan indikator variabelnya. e. Menetapkan bobot skor untuk masing-masing jawaban baik variabel X maupun variabel Y. Adapun penilaian yang dilakukan dalam penyusunan ini menggunakn Skala Likert yang nilainya berkisar antara 1 sampai dengan 4. Perincian nilai tersebut dapat dapat dilihat pada tabel berikut: Alternatif Jawaban Variabel X (Kepuasan Kerja) Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Tabel 3.4 SKALA LIKERT Alternatif Jawaban Variabel Y (Kinerja Karyawan) Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah Bobot Uji Coba Alat Pengumpul Data Sebelum angket disebarkan pada responden, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba angket. Uji coba ini merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang mungkin masih terdapat pada pertanyaan, pernyataan, atau pada alternatif jawaban. Sanafiah Faisal (1982:38) dalam hal ini mengemukakan bahwa:

15 63 Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk menggunakan yang sesungguhnya (tidak langsung dipakai untuk penggunaan yang sesungguhnya dan pengumpulan data yang sesungguhnya), sebelum pemakaian sesungguhnya sangat mutlak adanya uji terlebih dahulu terhadap isi maupun bahan redaksi dari angket yang telah disusun. Adapun untuk menilai apakah angket tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas dan reabilitasnya. a. Uji Validitas Instrumen Validitas instrumen penelitian mempunyai tujuan untuk mengukur tingkat keahlian atau ketepatan instrumen yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Hasil penyusunan yang valid terjadi apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang akan diteliti. Melalui uji validitas dapat diketahui tingkat ketepatan suatu instrumen yang disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Validitas alat pengumpul data variabel X dan variabel Y menggunakan rumus korelasi Produck Moment dari Pearson, sebagai berikut: = (Suharsimi Arikunto, 1997 : 162) Keterangan: : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel Y : Jumlah skor item dari keseluruhan responden uji coba : Jumlah skor total dari seluruh item dari keseluruhan responden : Jumlah responden uji coba

16 64 Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = (Sudjana, 2003 : 149) Keterangan: t : Distribusi t-student r : Koefisien korelasi butir item N : Jumlah responden Kriteria pengujian yaitu instrumen penelitian dikatakan valid jika > pada taraf kepercayaan 95%. Uji coba angket dilaksanakan di Lembaga Bimbingan Belajar TRIDAYA (Jl. Pajajaran No. 124) yang berjumlah 19 orang karyawan pada tanggal 4 Juli 2010 Adapun berdasarkan hasil perhitungan (terlampir), validitas dari kedua variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1). Validitas variabel X (Kepuasan Kerja) Melalui hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:

17 65 Tabel 3.5 HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN VAIABEL X (KEPUASAN KERJA) No Item Koefisien Harga Harga Keputusan Pertanyaan Korelasi t hitung t tabel r hitung 1 0, , Valid 2 0, , Valid 3 0, , Valid 4 0, , Valid 5 0, , Valid 6 0, , Valid 7 0, , Valid 8 0, , Valid 9 0, , Valid 10 0, , Valid 11 0, , Valid

18 66 Tabel 3.5 HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN VAIABEL Y (KINERJA KARYAWAN) No Item Koefisien Harga Harga Keputusan Pertanyaan Korelasi t hitung t tabel r hitung 1 0, , Valid 2 0, , Valid 3 0, , Valid 4 0, , Valid 5 0, , Valid 6 0, , Valid 7 0, , Valid 8 0, , Valid 9 0, , Valid 10 0, , Valid 11 0, , Valid 12 0, , Valid 13 0, , Valid 14 0, , Valid 15 0, , Valid

19 67 b. Realibilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah dianggap baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (konstan). Untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen, penulis menggunakan metode Alpha yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon & Hadi (2005:161) sebagai berikut : = k Si r11. 1 k 1 St Dimana: r 11 = Nilai reliabilitas S i = Jumlah varians skor tiap item S t = Varians Total K = Jumlah item Dalam implementasinya penulis melakukan uji reliabilitas instrumen metode Alpha menggunakan bantuan program microsoft office excel. Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika r 11 > r tabel, maka reliabel 2) Jika dan r 11 < r tabel, maka tidak reliabel

20 68 Dengan dk = (n-1) = 10-1= 9 pada tingkat kekeliruan 5% maka diperoleh r tabel = 0,66 Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program microsoft office excel reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a) Hasil uji reliabilitas variabel X (Kepuasan Kerja) r ,06 = ,76 r = 0, Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X menggunakan metode Alpha diperoleh r hitung = 0,910 sedangkan r tabel = 0,66. Karena r hitung (0,910) > r tabel (0,66) maka dapat disimpulakan bahwa instrumen X reliabel. b) Hasil uji reliabilitas variable Y (Kinerja Karyawan) r ,69 = ,49 r = 0, Hasil perhitungan reliabilitas variabel Y dengan menggunakan metode Alpha diperoleh r hitung = 0,926 sedangkan r tabel = 0,66.

21 69 Karena r hitung (0,926) > r tabel (0,66) maka dapat disimpulkan bahwa instrumen Y reliabel. D. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dalam suatu penyusunan ilmiah merupakan hal yang penting untuk mengartikan sebuah data menjadi sebuah pendapat yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan. Winarno Surakhmad (1998:110) mengemukakan bahwa: Mengolah data adalah usaha konkrit untuk membuat data itu Berbicara sebab betapapun besar dan tinggi jumlah yang terkumpul (sebagai hasil pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematik yang baik, niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan yang Membisu seribu bahasa. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif, rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Seleksi Angket Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah. 2. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score) Perhitungan dengan teknik ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah ditentukan. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

22 70 a. Menentukan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih c. Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap pernyataan yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian kalikan dengan alternatif itu sendiri. d. Menghitung nilai rata-rata X untuk setiap butir pertanyaan dalam bagian angket, dengan menggunakan rumus: X = X N Keterangan : X = Nilai rata-rata yang dicari X = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk setiap alternatif kategori) N = Jumlah responden e. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban. Kriterianya sebagai berikut:

23 71 Tabel 3.7 Daftar Konsultasi WMS Rentang Kriteria Penafsiran nilai Variabel X Variabel Y 3,25 4,00 Sangat Baik Sangat Puas Sangat Tinggi 2,50 3,24 Baik Puas Tinggi 1,75 2,49 Rendah Tidak Puas Rendah 1,00 1,74 Sangat Rendah Sangat Tidak Sangat Rendah 3. Menghitung Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel Untuk menghitung skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel penelitian, menurut Sudjana (1996:104) menggunakan rumus: =50+10 Keterangan: Ti = Skor Baku yang dicari Xi = Data Skor dari masing-masing responden X = Rata-rata S = Simpangan Baku Langkah yang ditempuh untuk mengurai rumus di atas yaitu: a. Menentukan rentang (R) yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah, rumus menurut Sudjana (1996:147) : R = Skor Tertinggi Skor Terendah

24 72 b. Menentukan banyaknya kelas (bk) interval dengan menggunakan rumus Sudjana (1996:148) : BK = 1 + 3,3 log n c. Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi banyak kelas dengan rumus menurut Sudjana (1996:148) : d. Mencari data rata-rata dengan rumus : e. Mencari simpangan baku dengan rumus: 4. Uji Normalitas Distribusi Data Uji normalitas distribusi dipergunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non parametrik. Uji normalitas distribusi ini, menggunakan rumus chi kuadrat ( ) dari Sudjana (1992:273) yaitu sebagai berikut: χ 2 = ( fo fe fe ) 2 Keterangan: = nilaii chi-kuadrat

25 73 Fo = Frekuensi yang observasi (frekuensi empiris) fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis) Selanjutnya langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Membuat distribusi frekuensi. b. Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas kanan interval. c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus: Keterangan: BK = Skor batas kelas distribusi = Rata-rata untuk distribusi Sd = Standar deviasi d. Mencari luas 0 Z dari daftar F. e. Mencari luas setiap interval dengan cara mencari seluruh luas 0 Z kelas interval yang berdekatan. f. Mencari (frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara mengalikan luas interval dengan n. g. Mencari (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara melihat jumlah tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi. h. Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan. i. Menentukan chi kuadrat dengan membandingkann nilai persentil untuk distribusi chi kuadrat.

26 74 5. Uji Hipotesis Penelitian Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan. Berikut adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan Ha : Terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan Dapat dibaca: hipotesis nol, yang menunjukan tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan (not : tidak ada hubungan) antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada lembaga bimbingan belajar. Hipotesis alternatif menunjukan terdapat kontribusi yang positif dan signifikan (terdapat hubungan/tidak sama dengan nol, mungkin lebih besar dari 0 atau lebih kecil dari nol) antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada lembaga bimbingan belajar. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah: a. Mencari analisis korelasi Penghitungan koefisien korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui arah dari koefisien dan kekuatan pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel (Y) dengan menggunakan rumus Korelasi Rank Spearman. Secara manual penggunaan rumus ini mengikuti langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut:

27 75 a. Membuat daftar N subyek dan menentukan rangking masingmasing variabel. b. Menentukan nilai d i untuk setiap subyek dengan mengurangkan rangking X pada Y (d i = X-Y), menguadratkan nilai d untuk menentukan d 2 masing-masing subyek. Menjumlahkan hargaharga d 2 sehingga diperoleh d 2. c. Jika jumlah rank kembar baik variabel X dan variabel Y maupun cukup besar, maka rumus yang digunakan ialah rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut: r s = 6 d n n ( 1) d. Menggunakan penafsiran klasifikasi berdasarkan pada kriteria koefisien korelasi dari Akdon dan Sahlan (2005:188): Tabel: 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien 0,80-1,000 0,60-0,799 0,40-0,599 0,20-0,399 0,00-0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah b. Menguji signifikansi koefisien korelasi Menguji signifikan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dilakukan dengan melakukan uji independent untuk

28 76 mencari harga t dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005: 188) sebagai berikut: t = rs n 2 1 r Keterangan: t r s : koefisien korelasi : banyaknya populasi Analisis hipotesis dari uji t student pada tarap signifikansi 95% diperoleh kriteria sebagai berikut: 1). Jika t hitung > r tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2). Jika t hitung < r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. c. Uji Determinasi Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005:188) sebagai berikut: KD= r s ²x 100% Dimana: KD r s 2 : Koefisien determinasi yang dicari : Koefisien Korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. lingkup masalah yang diteliti, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN. lingkup masalah yang diteliti, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasioal Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang diteliti, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Definisi operasional merupakan definisi terhadap variabel yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan pembaca, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara operasional definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dari pembaca, maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar Negeri yang berada di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang diteliti, maka terlebih dahulu penulis akan menjelaskan definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Istilah dan Definisi Operasional Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi operasional yang dapat membantu menghindari salah pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi tentang masalah yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era globalisasi ini, semua organisasi baik yang berorientasi profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian sangat memerlukan suatu metode penelitian. Sugiono (009:3) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh iklim organisasi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh iklim organisasi terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini membahas tentang Pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi kerja guru di Madrasah Aliyah Se-Kecamatan Ciwidey

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja terhadap karyawan, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode tersebut merupakan suatu cara untuk memahami suatu objek dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan 45 BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sistematis. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Proses penelitian yang dilakukan adalah suatu bentuk pengembangan dari metode ilmiah. sebagaimana layaknya penelitian ilmiah, pemecahan terhadap masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab dan diuji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penulis mengutip istilah definisi dari Komarudin tahun 1984 (dalam Eruk Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (00:160) Penentuan dan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subyek Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subyek Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh sistem kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan berfikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian lapangan (field study), sebab peneliti tidak mengontrol secara langsung variabelvariabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di bidang Pendidikan Dasar Dinas yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan kegiatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoreh pemecahan terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian digunakan untuk dapat mempermudah bagi peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan. Dengan penggunaan metode penelitian ini, diharapkan peneliti dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan alat atau teknik tertentu untuk suatu kepentingan penelitian, seperti menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini melihat keterkaitan dua variabel melalui analisa data yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka terlebih dahulu harus menemukan metode penelitian yang tepat, untuk memperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Se-Kota Bandung. 2. Populasi Penelitian Sugiyono (2010, hlm. 117) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks masalah yang

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks masalah yang BAB IV METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel penelitian merupakan batasan pengertian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel penelitian merupakan batasan pengertian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPPERASIONAL VARIABEL Definisi operasional variabel penelitian merupakan batasan pengertian yang dibuat oleh peneliti terhadap variabel penelitian sehingga diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan hal yang paling penting dalam suatu penelitian. Maka yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci