BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel penelitian merupakan batasan pengertian yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel penelitian merupakan batasan pengertian yang"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPPERASIONAL VARIABEL Definisi operasional variabel penelitian merupakan batasan pengertian yang dibuat oleh peneliti terhadap variabel penelitian sehingga diharapkan terdapat suatu kejelasan pemahaman terhadap makna pengertian variabel yang dimaksud dalam penelitian. Adapun definisi operasional akan diuraikan di bawah ini. 1. Sistem Kompensasi Sistem kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. (Malayu S.P. Hasibuan, 2001 : 18 ) Jadi sistem kompensasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk balas jasa dari pihak perusahaan terhadap pegawainya atas jasa yang telah diberikannya, balas jasa tersebut dapat berupa uang, barang langsung atau barang tidak langsung. Adapun indikator dari sistem kompensasi tersebut adalah gaji, bonus, tunjangan, insentif dan fasilitas. 2. Motif Berprestasi Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2000 : 68 ).

2 Motif berprestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu dorongan dari dalam diri individu atau pegawai untuk mengerjakan segala tugas yang dibebankan kepada dirinya dengan sebaik mungkin sehingga menghasilkan prestasi yang sangat memuaskan. Indikatornya adalah kedisiplinan, keuletan, kerativitas, inovatif dan tanggung jawab. B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan sekumpulan objek atau subjek yang dapat berupa benda peristiwa, maupun gejala yang ada di sekeliling kita. Selain itu populasi bukan hanya sekedar kumpulan yang menentukan kuantitas suatu objek atau subjek penelitian, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Hal itu sesuai dengan pendapat Sugiono (2001 : 57) bahwa populasi adalah : Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Pendapat lain dikemukakan oleh Surakhmad (1982 : 93):...Populasi adalah sekelompok subjek baik berupa manusia, gejala, nilai tes, benda-benda atau peristiwa-peristiwa. Sementara itu Sudjana (1984 : 5) mengemukakan bahwa populasi adalah Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari.

3 Berdasarkan pengertian di atas, untuk mendapatkan populasi yang relevan, seorang peneliti harus terlebih dahulu mengidentifikasi jenis-jenis data yang diperlukan dalam penelitian tersebut, yaitu mengacu pada permasalahan penelitian. Hal ini mengandung arti bahwa data yang diperoleh harus disesuaikan dengan permasalahannya dan jenis instrumen pengumpulan data yang dipergunakan. Adapun yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah seberapa besar konstribusi sistem kompensasi terhadap motif berprestasi pegawai Dinas Pendidikan Kota Bandung. Atas dasar permasalahan tesebut dan jenis instrumen pengumpulan data yang dipergunakan, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan Kota Bandung. Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Unit/ Bagian Jumlah 1. TU Keuangan Kepegawaian Perlengkapan Rencana dan Program 8 6. Sub Din TK/SD Sub Din SMP Sub Din Dikmenum Sub Din Dikmenjur Sub Din Dikluseporabud 24 Jumlah Sampel Penelitian a. Teknik Pengambilan sampel

4 Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dianggap mewakili karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh populasi tersbut. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Sugiono (1994 : 57) bahwa : Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Lebih lanjut, Ali (1993: 46) mengemukakan :...dalam mengambil sampel dalam populasi memerlukan teknik tersendiri, sehingga sampel yang diperoleh dapat representatif atau mewakili populasi dan kesimpulan yang dibuat dapat diharapkan tepat atau sah (valid) dan dapat dipercaya (signifikan). Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian diberlakukan bermacam-macam teknik pengambilan sampel. (teknik sampling). Sampling adalah pemilihan sejumlah subjek penelitian sebagai wakil dari populasi sehingga dapat dihasilkan sampel yang mewakili populasi yang dimaksudkan. Dari pendapat di atas dapat dikatakan dalam mengambil sampel yang representatif diperlukan cara-cara atau teknik pengambilan sampel yang tepat. Dalam hal ini penulis mengambil sampel dengan dengan mempergunakan teknil probability sampling yaitu teknik sampling dengan memberikan peluang yang sama bagi tiap anggota populasi untuk dijadikan sampel, cara pengambilan sampel dengan proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan kerena populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiono, 1999 : 75 ). Adapun pengambilan dan penentuan

5 jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada urutan jabatan, yaitu : kepala dinas pendidikan, kepala bidang, kepala seksi, kepala sub bagian, dan anggota. b. Penentuan Jumlah Sampel Dari jumlah populasi yang ada di dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu sebanyak orang, maka akan diambil sejumlah pegawai sebagai sampel penelitian. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus yang dikemukakan Rakhmat Jalaludin, (1992 : 82 ) sebagai berikut : n = N Nd ² + 1 Keterangan : n = ukuran sampel minimal N = ukuran populasi D = presisi 1 = angka konstan Secara kuantitatif Mantra dan Kastto (Singarimbun dan Effendi sofian, 1989 : ) mengemukakan bahwa presisi adalah kesalahan baku, standar eror. Dalam penelitian-penelitian sosial besarnya presisi besarnya antara 5% sampai 10%. Pada penelitian ini peneliti mengambil presisi sebesar 10% sehingga diperoleh 184 n = = 64, (0,1)² + 1

6 Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 pegawai. Selanjutnya untuk penentuan jumlah sampel ditentukan secara proporsional. Daftar jumlah sampelnya adalah sebagai berikut : Unit/ Bagian Jumlah sampel TU 5 Keuangan 6 Kepegawaian 5 Perlengkapan 4 Rencana dan Program 3 Sub Din TK/SD 11 Sub Din SMP 7 Sub Din Dikmenum 9 Sub Din Dikmenjur 7 Sub Din Dikluseporabud 8 Jumlah 65 C. METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan dan menyusun data serta analisis dan interpretasi mengenai arti data yang diteliti. Mengenai hal ini Surakhmad ( 1985 : 131 ), mengemukakan : Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalkan untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-aat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan. 2. Teknik Pengumpulan Data Menurut Nazir (1983 : 211), pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dengan demikian teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah suatu teknik yang digunakan dalam

7 rangka pengumpulan data atau informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Dalam hal ini ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu : a. Tahap Penentuan Alat Pengumpul Data Dalam penelitian, ini penulis menggunakan alat epngumpul data berupa angket. Sedangkan angket atau kuisioner merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data yang berdasarkan sifatnya termasuk pada teknik komunikasi tidak langsung. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang memerlukan jawaban dari responden secara tertulis, dengan tujuan untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan. Mengenai angket atau kuisioner ini, Kartadinata (1988 : 176), mengemukakan bahwa : Angket merupakan perangkat pernyataan tertulis yang harus dijawab responden secara tertulis pula. Angket yang digunakan dalam penelitan ini adalah angket tertutup. Dalam angket tertutup ini kemungkinan-kemungkinan jawaban telah disediakan dan responden tinggal memilih jawabannya, hal tersebut sesuai dengan pernyataan John W Best (Faisal, 1982 : 178 ): Angket yang menghendaki jawaban pendek atau jawabannya diberikan dengan memberi tanda tertentu, disebut angket tertutup. Angket demikian biasanya meminta jawaban singkat dan jawaban yang membutuhkan checlist ( ) pada item yang terminat pada alternatif jawaban. adalah : Adapun keuntungan menggunakan angket menurut Arikunto (1993 : 25), 1. Tidak memerlukan hadirnya penulis 2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3. Memberi kemudahan kepada responden untuk menganalisa alternatif jawaban yang ada 4. Pengumpulan data lebih efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga.

8 5. Agar memperoleh jawaban-jawaban singkat dan objektif serta untuk memudahkan tabulasi dan perhitungan. b. Tahap Penyusunan Alat Pengumpul Data Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penyusunan alat pengumpulan data adalah : 1) Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X (sistem kompensasi ) dan variabel Y (Motif Berprestasi) 2) Menyusun kisi-kisi angket dari setiap variabel penelitian tersebut ke dalam bentuk matriks seperti pada tabel berikut Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Variabel X (Sistem Kompensasi) NO INDIKATOR SUB INDIKATOR ITEM 1. Gaji a. Memberikan gaji lembur jika melaksanakan tambahan di luar jam kerja. pekerjaan JUMLAH ITEM 1-5 5

9 2. Insentif 3. Fasilitas 4. Tunjangan b. Gaji yang diberikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. c. Gaji yang diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. d. Lembaga membayar gaji sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. a. Memberikan insentif yang lebih tinggi untuk pegawai yang berprestasi. b. Memberikan insentif secara adil untuk mendorong prestasi kerja. c. Insentif yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja. a. Menyediakan fasilitas kantor yang memadai. b. Kebebasan untuk menggunakan dan memanfaatkan fasilitas kantor untuk menunjang pekerjaan. c. Tempat kerja yang nyaman serta menunjang kelancaran pekerjaan. a. Memberikan tunjangan istri dan anak. b. Memberikan tunjangan hari raya atau hari besar keagamaan. c. Memberikan dana pensiun bagi pegawai yang telah habis masa

10 kerjanya. d. Memberikan dana bantuan untuk melanjutkan pendidikan. e. Memberikan tunjangan kesehatan. Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Variabel Y (Motif Berprestasi) NO INDIKATOR SUB INDIKATOR ITEM 1. Keuletan 2. Kedisiplinan 3. Inovatif a. Yakin dan percaya pada kemampuan sendiri. b. Melaksanakan pekerjaan sampai tuntas. c. Tidak suka menunda-ninda pekerjaan. d. Yakin bahwa dengan kerja keras prestasi dapat diraih. a. Selalu datang dan pulang kantor tepat waktu. b. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. c. Mematuhi dan mentaati peraturan yang berlaku. d. Tidak mudah menyerah jika mendapatkan pekerjaan yang sulit. a. Berani mengambil resiko dalam menerima dan melaksanakan pekejaan. JUMLAH ITEM

11 4. Tanggung jawab 5. Kretivitas b. Berusaha mencari cara-cara yang lebih efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. c. Suka mencoba hal-hal baru yang berkaitan dengan teknologi. d. Mau belajar dari keberhasilan orang lain. a. Melaksanakan pekerjaan meskipun tanpa pengawasan pimpinan. b. Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. c. Melaksanakan pekerjaan tanpa mengeluh a. Memulai pekerjaan tanpa menunggu perintah atasan. b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan kantor. c. Suka memberikan bantuan kepada rekan kerja. d. Memberikan ide, saran dan kritik kepada pimpinan ) Merumuskan pertanyaan-pertanyaan dari masing-masing variabel disertai alternatif jawabannya agar responden tidak keliru dalam menjawab.

12 4) Menentukan jumlah item untuk menetapkan skor setiap alternatif jawaban, yaitu dengan skala Likert dengan lima option, untuk angket yang bersufat positif (+), yaitu : Alternatif Jawaban Bobot Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Ragu-ragu (R) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sedangkan untuk angket yang bersifat negatif (-), penilaian menjadi sebaliknya, yaitu : Alternatif Jawaban Bobot Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 2 Ragu-ragu (R) 3 Tidak Setuju (TS) 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 5 c. Tahap Uji Coba Angket Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, angket yang digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan kekurangankekurangan yang mungkin terjadi pada item-item angket, baik dalam hal redaksi,

13 alternaif jawaban yang tersedia maupun maksud dalam pernyataan dan jawaban tersebut. Faisal (1982 : 189) mengemukakan pentingnya dilakukan uji coba sebagai berikut : Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya ). Sebelum pemakaian sesungguhnya sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun. Untuk uji coba ini, penulis melakukan uji coba terhadap 15 orang pegawai Dinas Pendidikan Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Dipilihnya Dinas Pendidikan Kecamatan Sukasari ini sebagai lokasi dalam pengujian angket, dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya. Setelah data untuk uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Ukuran bagi memadai atau tidaknya instrumen sebagai alat pengumpul data dan sebagai alat pengukur variabel penelitian, harus memenuhi syarat utama, yaitu syarat validitas atau kesahihan dan syarat reliabilitas atau keajegan. Angket dianggap valid, apabila tedapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Angket dianggap reliabel jika terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Faisal dan Mulyadi (1982 : 24) menjelaskan maksud dari validitas dan reliabilitas sebagai berikut : Validitas pengukuran berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat ukur yang digunakan. Suatu alat pengukuran dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang variabel yang akan diukur. Sedangkan reliabilitas pengukuran berhubungan dengan daya konstan alat pengukur di dalam melahirkan ukuran-ukuran yang sebenarnya dari apa yang

14 diukur. Alat pengukur yang reliabel kecil kemungkinannya melahirkan ukuran yang berbeda-beda bila kenyataan objeknya memang sama, walaupun dilakukan oleh lain petugas atau lain kesempatan. Dengan diketahui keterjaminan validitas dan reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi atau memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. c. 1. Uji Validitas Instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Sautu alat tes dapat dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang seharusnya dapat diukur oleh alat tes tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Sugiono (1999 : 267), bahwa : valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa ynag hendak diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Uji validitas terhadap angket, dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui apakah angket yang telah disusun tepat untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data atau tidak. Dalam uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Dengan rumus sebagi berikut : rxy = n. xy ( xy)( y) {n. x² - ( x)²}{ n. y² - ( y)²} Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = Jumlah skor tiap item Y = Jumlah skor total n = Jumlah responden uji coba (Sujana, 1992 : 277)

15 Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan pada klasifikasi Guilford sebagaimana dikutip oleh Muhammad Ali (1982:105), sebagi berikut : Tabel 3.4 Klasifikasi dari Guilford Koefisien (r) Hubungan Hampur tidak ada korelasi (alat tes tidak valid) Korelasi rendah (validitas rendah) Korelasi sedang (validitas sedang) Korelasi tinggi (validitas tinggi) Korelasi sempurna/ tinggi sekali (validitas sempurna) 1) Validitas Angket Variabel X Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, untuk variabel X (Sistem Kompensasi) diperoleh bilai sebesar 0,81. Hal ini menunjukkan bahwa angket variabel X mempunyai kadar validitas tinggi sekali, dengan dikonsultasikan pada klasifikasi Guilford berada di antara 0,80 1,00. 2) Validitas Angket Variabel Y Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas untuk variabel Y (Motif Berprestasi Pegawai) diperoleh nilai sebesar 0,94. Hal ini menunjukkan bahwa angket variabel Y mempunyai kadar validitas tinggi sekali. c. 2. Uji Reliabilitas Instrumen

16 Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan teknik belah dua (split half methods) terhadap instrumen yang disusun. Belahan pertama merupakan item bernomor ganjil kemudian belahan yang kedua merupakan item bernomor genap. Kemudian keduanya dikorelasikan dengan menggunakan korelasi rank atau sperman (Sujana, 1992 : 455), dengan rumus sebagai berikut : r = 1-6 bi² n ( n² - 1) Keterangan : r = Koefisien korelasi bi = Beda rank n = Banyaknya responden (Sujana, 1992: 277) Kriteria Pengujian: Hipotesis nol ditolak jika thitung > ttabel, artinya terdapat korelasi, dengan kata lain instrumen tersebut reliabel. 1) Reliabilitas Angket Variabel X (Sistem Kompensasi) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,08 sedangkan ttabel pada tingkat kepercayaan 99% dan dk = n-2 (8), sebesar 2,89. hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Dengan demikian Ho ditolak, artinya terdapat hubungan antara item-item ganjil dengan item-item genap, dengan demikian instrumen pengumpul data variabel X adalah reliabel. 2) Reliabilitas Angket Variabel Y (motif Berprestasi Pegawai) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,64 sedangkan ttabel pada tingkat kepercayaan 99% sebesar 2,89. hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Dengan demikian Ho ditolak, artinya terdapat hubungan antara

17 item-item ganjil dengan item-item genap, dengan demikian instrumen pengumpul data variabel Y adalah reliabel. d. Tahap Penyebaran dan Pengumpulan Angket Setelah angket diujicobakan dan hasil uji coba angket menunjukkan bahwa instrumen tersebut telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan penyebaran angket untuk mendapatkan data yang diinginkan. Angket yang disebarkan sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. D. PENGOLAHAN DATA PENELITIAN Mengolah data adalah suatu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang terkumpul mempunyai arti dan dapat ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Surakhmad (1985 : 109) sebagai berikut : Mengolah data adalah usaha yang kongkrit yang membuat data itu berbicara, sebab betapapun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai fase pelaksanaan pengumpulan data ), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematik yang baik, niscaya data itu tetap mempunyai bahan-bahan yang membisu seribu bahasa Langkah-langkah pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

18 1. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 2. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penelitian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya. 3. Menghitung kecenderungan rata-rata dari variabel X dan variabel Y untuk menentukan gambaran umum atau kecenderungan umum responden pada variabel penelitian. Untuk mengetahui kecenderungan rata-rata tersebut, dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel, baik variabe X maupun variabel Y, dengan formula weight mean score (WMS) sebagai berikut : X = X X n X n = Rata-rata skor responden = Jumlah skor dari jawaban responden = Jumlah responden Jika nilai rata-rata telah diketahui maka langkah selanjutnya adalah penentuan kriteria dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini : Tabel 3.6 Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS No Rentang Nilai Kategori 1. 4,01-5,00 Sangat Tinggi 2. 3,01-4,00 Tinggi 3. 2,01-3,00 Sedang 4. 1,01-2,00 Rendah 5. 0,01-1,00 Sangat Rendah

19 4. Mengubah skor mentah menjadi skor baku Ti = ( Xi X ) S Keterangan : Ti Xi X S = Skor baku = Data skor dari masing-masing responden = Rata-rata = Simpangan baku Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, terlebih dahulu perlu diketahui hal-hal sebagai berikut : a) Rentang (R), yakni skor tertinggi dikurangi skor terendah b) Banyak kelas interval (BK) dengan menggunakan rumus BK = 1+ 3,3 log n (Sujana, 1992 : 67) c) Panjang kelas interval (P), yakni rentang dibagi banyaknya kelas d) Rata-rata ( X ), dengan menggunakan formula : X = fi Xi (Sujana, 1992 : 67) fi e) Simpangan baku (S), dengan menggunakan rumus : S² = n fixi ( fix )² (Sujana, 1992 : 95 ) n ( n-1 ) 5. Uji Normalitas Distribusi Data Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan memnentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non parametrik. Apabila hasil perhitungan uji normalitas ini lebih kecil dari tabel, hal ini berarti

20 distribusi data normal, sehingga dalam pengolahan data dapat digunakan statistik parametrik, dan sebaliknya apabila hasil peritungan lebih besar dari tabel berarti hasil perhitungan tidak normal sehingga statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam uji normalitas distribusi ini, penulis menggunakan perhitungan Chi kuadrat ( x² ) sebagai berikut : X² = ( fo - fh)² Fh Keterangan : X² = Chi kuadrat Fo = Frekuensi hasi obsevasi Fh = Frekuensi yang diharapkan 6. Menguji Hipotesis Penelitian Setelah selesai pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis guna menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Adapun halhal yang akan dianalisis berdasarkan hubungan antar variabel tersebut yaitu : a. Menghitung koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Perhitungan koefisien korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui arah dari koefisien korelasi dan kekuatan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Disini penulis menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Peorson, yaitu : rxy = n. xy ( xy)( y) {n. x² - ( x)²}{ n. y² - ( y)²} Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa r xy merupakan koefisien korelasi dari variabel X dan variabel Y yang dikorelasikan. Yakni dengan membandingakan harga r hitung dengan r tabel pada tingkat derajat kesalahn 5%

21 atau 10%. Bila r hitung > r tabel, kemudian bernilai positif maka terdapat hubungan yang positif sebesar angka tersebut. Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga koefisien korelasi, maka di bawah ini disajikan tabel menuru Sugiono (2001: 150) : Tabel 3.7 Kriteria Nilai Koefisien Korelasi Nilai r Kategori 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Tinggi 0,80 1,00 Sangat tinggi Untuk menguji signifikansi korelasi antara variabel dengan maksud mengetaui apakah hubungan itu signifikan atau berlaku abgi seluruh populasi yaitu seluruh pegawai Dinas Pendidikan Kota Bandung, maka digunakan rumus : t = n r² Keterangan : r = koefisien korelasi n = jumlah populasi Analisis hipotesis dari uji t pada taraf signifikansi 95% diperoleh kriteria sebagai berikut:

22 1) Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diteima. 2) Jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Mencari besarnya derajat determinasi Derajat determinasi digunakan dengan maksud mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengujinya digunakan rumus sebagai berikut : KD = r² x100% (Sudjana, 1992 : 369 ) Keterangan : KD = Koefisien determinasi r² = Koefisien korelasi c. Uji Linearitas Regresi Uji linearitas regresi digunakan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel X dengan variabel Y. Dengan kata lain analisis regresi ini digunakan untuk memprediksikan nilai variabel terikat apabila nilai varibel bebas diubah. Uji ini dilaksanakan dengan menggunakan rumus sederhana yaitu : Y = a + bx Keterangan: Y = Nilai variabel Y yang diprediksi a = Nilai garis regresi, yaitu jika X = 0

23 b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X d. Analisis Varians Untuk menguji linearitas sederhana Y atas X tersebut digunakan analisis Varian dengan rumus-rumus sebagi berikut: 1) Menghitung jumlah kuadrat total JK (T) = Y² 2) Menghitung jumlah kuadrat-kuadrat regresi ( Y)² JK (a) = n 3) Mengitung jumlah kuadrat karena regresi JK (b\a) = [ XY-( X)( Y)] n 4) Menghitung jumlah kuadrat residu JK (S) = JK (T) JK (a) JK (b\a) 5) Menghitung jumlah kuadrat karena kekeliruan JK (E) = [Y² - Y² ] n 6) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok JK (TC) JK (S) JK (E) Rumus-rumus tersebut dimasukan ke dalam tabel ANAVA sebagai berikut:

24 Tabel 3.8 Tabel ANAVA Sumber Varians DK JK RJK F Jumlah N Y² Y² Regresi (a) Regresi (b/a) 1 1 JK (a) JK (b/a) JK (a) S²reg = JK (b/a) 1 S² reg S²res Residu n-2 JK (S) S²res= JK (S) n-2 Tuna cocok Kekeliruan k-2 n-k JK (TC) JK (E) S²tc = JK (TC) k - 2 S²e = JK (E) n - k S²tc S²e Langkah-langkah dalam teknik pengolahan data dan analisis data di atas diharapkan dapat,membantu penulis dalam menghasilkan penelitian yang berkualitas yang ditandai dengan pemecahan masalah dan pencapaian tujuan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang diteliti, maka terlebih dahulu penulis akan menjelaskan definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Istilah dan Definisi Operasional Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi operasional yang dapat membantu menghindari salah pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar Negeri yang berada di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Proses penelitian yang dilakukan adalah suatu bentuk pengembangan dari metode ilmiah. sebagaimana layaknya penelitian ilmiah, pemecahan terhadap masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dari pembaca, maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMKN Garut yang berlokasi di Jl. Suherman No. 90 kotak pos 103, Telp./Fax. (06) 33141 Garut. 3. Metode Penelitian Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Metode Penelitian Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diselidiki Berdasarkan metode pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode sedangkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, untuk mengungkapkan gejala-gejala serta hubungan antar variable

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang . Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan pembaca, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara operasional definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi salah persepsi antara pembaca dengan penulis dalam memahami kata-kata pada penelitian ini. Seperti yang dikemukakan oleh Komaruddin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh iklim organisasi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh iklim organisasi terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini membahas tentang Pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi kerja guru di Madrasah Aliyah Se-Kecamatan Ciwidey

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan pendapatnya Hadjar (1996 : 3) yang mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh antar variabel dimana hasil analisisnya disajikan dalam bentuk deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. horizontal antar guru dan variabel kualitas iklim kerja. Variabel X komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. horizontal antar guru dan variabel kualitas iklim kerja. Variabel X komunikasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel komunikasi horizontal antar guru dan variabel kualitas iklim kerja. Variabel X komunikasi horizontal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas 95 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti adalah berkenaan dengan pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Definisi operasional merupakan definisi terhadap variabel yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sesuatu. Dalam penelitian memiliki karakteristik yang komplek, tidak sekedar alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sistematis. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih teknik

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode 31 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode Data yang dikumpulkan berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan alat atau teknik tertentu untuk suatu kepentingan penelitian, seperti menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh Organisasi Pembelajar

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh Organisasi Pembelajar BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1) dan Program BERMUTU (X) terhadap Kinerja Mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan berfikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan 45 BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoreh pemecahan terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di bidang Pendidikan Dasar Dinas yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja terhadap karyawan, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan metode untuk memecahkan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan metode untuk memecahkan masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam suatu penelitian diperlukan metode untuk memecahkan masalah yang ada dalam penelitian. Penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi tentang masalah yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang empiris berdasarkan data atau fakta yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersepsikan kegiatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peran metodologi penelitian sangat menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian, dengan kata lain metodologi penelitian akan memberikan petunjuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran pembaca, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman landasan berfikir antara

Lebih terperinci