Pengaruh Motivasi Peserta dan Layanan Widyaiswara terhadap Hasil Belajar diklat di P4TK BMTI Bandung.

Transkripsi

1 Pengaruh Motivasi Peserta dan Layanan Widyaiswara terhadap Hasil Belajar diklat di P4TK BMTI Bandung. Oleh : Amos P Buranda Abstrak : Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan merupakan salah satu penentu mutu sumber daya manusia. Mutu pendidikan ditentukan oleh banyak faktor antara lain : tenaga kependidikan, prasarana dan sarana, biaya dan lain-lain. Komponen lebih banyak berperan adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan bertanggung jawab. Menghadapi tantangan seperti itu, maka para guru sebagai makhluk pembelajar harus terus belajar sepanjang hayat dan piawai mengikuti kemajuan jaman tersebut terutama dalam memanfaatkan kemajuan sain dan teknologi untuk keperluan menjalankan tugas mendidik,melatih dan mengajar murid-muridnya disekolah atau ditempat lainya. Banyak cara yang bisa dilakukan para guru untuk mengikuti kemajuan tersebut salah satu diantaranya adalah dengan Pendidikan dan latihan (Diklat ). Menilik akan banyak manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan pendidikan dan latihan ini maka selayaknya tiga pilar kediklatan, yaitu penyelenggara, widyaiswara dan peserta diklat dalam kondisi ideal. Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya pengaruh motivasi peserta dan layanan widyaiswara terhadap hasil diklat di PPPPTK BMTI Bandung. Penelitian ini berupaya menjawab permasalahan melalui analisis dan korelatif. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian yaitu konsep motivasi peserta diklat dan layanan widyaiswara. Pendekatan yang ditempuh untuk menjawab permasalahan adalah melalui pendelatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran angket, studi dokumentasi dan tes. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random dari polulasi peserta diklat alih fungsi periode november desember 2011, untuk uji coba instrumen dilakukan kepada 28 peserta diklat alih fungsi periode september oktober Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi peserta dan layanan widyaiswara terhadap hasil diklat. Dari uji korelasi dan uji t diperoleh hasil sebagai berikut : (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi peserta dengan hasil diklat (r=0,988, kategoti sangat kuat). (2) ) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara layanan widyaiswara dengan hasil diklat (r=0,610, kategoti cukup kuat). (3). ) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi peserta dan layanan widyaiswara secara bersama-sama dengan hasil diklat (r=0,988, kategoti sangat kuat). Kata kunci : Motivasi, Layanan Widyaiswara, Hasil belajar. 1

2 Latar Belakang : Adanya anggapan bahwa ada beberapa peserta yang datang mengikuti penataran hanya sekedar untuk refreshing, jalan-jalan dan untuk mendapatkan sertifikat buat kredit point. Kualitas penyelenggaraan dan hasil diklat guru masih memprihatinkan (Prof.Dr. H Abdorrakhman Gintings) Perumusan Masalah : Bagaimanakah pengaruh motivasi peserta terhadap hasil belajar diklat di P4TK BMTI Bandung?. Bagaimanakah pengaruh layanan widyaiswara terhadap hasil belajar diklat di P4TK BMTI Bandung?. Bagaimanakah pengaruh motivasi peserta dan layanan widyaiswara secara bersama-sama terhadap hasil belajar diklat di P4TK BMTI Bandung?. Tujuan umum : Mengidentifikasi pengaruh antara motivasi peserta dan layanan widyaiswara terhadap hasil belajar diklat di P4TKBMTI Bandung. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : Menganalisis pengaruh motivasi peserta terhadap hasil belajar diklat di P4TK BMTI Bandung. Menganalisis pengaruh layanan widyaiswara terhadap hasil diklat di P4TK BMTI Bandung. Menganalisis pengaruh motivasi peserta dan layanan widyaiswara secara bersama-sama terhadap hasil diklat di P4TK BMTI Bandung. Manfaat Penelitian Bagi Pusat Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri. (P4TK BMTI) Bandung dan widyaiswara, penelitian ini berguna untuk memberi masukan demi perbaikan dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan diklat. Bagi peneliti dapat menambah wawasan mengenai penelitian korelasional yang terkait motivasi peserta dan layanan widyaiswara terhadap hasil diklat. Defenisi Operasional : Motivasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Layanan Widyaiswara adalah suatu usaha membantu menyiapkan apa yang diperlukan orang lain yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan. 2

3 Hasil Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang karena belajar. Misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Metode Penelitian. Lokasi Penelitian: P4TK BMTI Bandung Subjek Penelitian : Peserta Diklat Alih Fungsi di P4TK BMTI Bandung. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah survai (mengambil sampel dari suatu populasi), sedangkan metodenya yaitu deskriptif analitis korelasional karena melukiskan hal-hal yang sudah dan sedang terjadi yang pada akhir penelitian akan dianalisis untuk menguji hipotesis Desain Penelitian. X1 rx1y Y X2 rx2y Rx1x2y 3

4 Prosedur Penelitian Menyusun Proposal Seminar Proposal Menyusun Instrumen Menyusun Instrumen Motivasi Menyusun Instrumen Layanan Widyaiswara Hasil Tes Diklat Uji Coba Instrumen Revisi Instrumen Penjaringan Data Penelitian Analisis Uji Coba Instrumen Analisis Data Kesimpulan/Laporan 4

5 Jadual Penelitian. Observasi dan uji coba instrumen dilaksanakan dalam selang waktu dari bulan september sampai bulan oktober Analisis instrumen Pengambilan data dari bulan november sampai bulan desember Pengolahan, analisis dan penyusunan laporan dilaksanakan dalam selang waktu januari sampai februari. Hipotesis Penelitian. Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut : 1. Hipotesis I : H0 : ρx1y = 0 ; Ha : ρx1y 0 2. Hipotesis II : H0 : ρx2y = 0 ; Ha : ρx2y 0 3. Hipotesis III : H0 : ρx1x2y = 0 ; Ha : ρx1x2y 0 H0 = Hipotesis Nol Ha = Hipotesis Alternatif ρx1y = Korelasi antara motivasi peserta (X1) dengan hasil diklat (Y). ρx2y = Korelasi antara layanan widyaiswara (X2) dengan hasil diklat (Y). ρx1x2y = Korelasi antara motivasi peserta (X1), layanan widyaiswara (X2), dengan hasil diklat (Y). Teknik Analisa Data : Tahap Deskripsi Data (membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mencari modus, median, rata-rata (mean), dan simpangan baku. Tahap Uji Persyaratan Analisis. Tahap Pengujian Hipotesis Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana. Hipotesis ke 3 diuji dengan korelasi ganda dan regresi linear ganda. Hasil Penelitian : Hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan (korelasi) sebesar 0,988 (kategori sangat kuat). Dari uji determinasi dinyatakan bahwa motivasi peserta memberikan kontribusi terhadap hasil diklat sebesar 97,61 % dan sisanya 2,39 % ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan uji signifikansi ternyata thitung lebih besar dari ttabel, maka Ha diterima, artinya terdapat pegaruh yang signifikan antara motivasi peserta dengan hasil diklat. Melalui regresi dengan persamaan Y 0,609 0,983 X1, konstanta sebesar 0,609 menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi peserta (X1), maka hasil diklat (Y) adalah 0,609. Koefisien regresi sebesar 0,983 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 unit motivasi peserta (X1), maka hasil diklat (Y) akan meningkat 5

6 sebesar 0,983. Oleh karena itu semakin tinggi motivasi peserta, maka hasil diklat juga akan semakin tinggi. Hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan (korelasi) sebesar 0,610 (cukup kuat). Dari uji determinasi dinyatakan bahwa layanan widyaiswara memberikan kontribusi terhadap hasil diklat sebesar 37,21 % dan sisanya 62,79 % ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan uji signifikansi ternyata thitung lebih besar dari ttabel, maka Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara layanan widyaiswara dengan hasil diklat. Melalui regresi dengan persamaan Y 19,863 0,612 X, konstanta sebesar 2 19,863 menyatakan bahwa jika tidak ada layanan widyaiswara (X2), maka hasil diklat (Y) adalah 19,863. Koefisien regresi sebesar 0,612 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 unit layanan widyaiswara (X2), maka hasil diklat (Y) akan meningkat sebesar 0,612. Oleh karena itu semakin tinggi layanan widyaiswara, maka hasil diklat juga akan semakin tinggi. Hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa variabel motivasi peserta (X1), layanan widyaiswara (X2), mempunyai hubungan (korelasi) secara bersama-sama terhadap hasil diklat (Y) sebesar 0,988 (kategori sangat kuat). Dari uji determinasi dinyatakan bahwa kedua variabel bebas tersebut memberikan kontribusi terhadap pencapaian hasil diklat sebesar 97,61 % dan sisanya 2,39 % ditentukan oleh variabel lain. Dengan persamaan regresi ganda Y = - 0, ,962 X1+ 0,036 X2, konstanta sebesar 0,006 menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi peserta (X1), layanan widyaiswara (X2), maka hasil diklat (Y) adalah 0,006. Koefisien regresi X1 sebesar (+ 0,962) menyatakan bahwa setiap penambahan 1 unit motivasi peserta, maka hasil diklat akan meningkat sebesar (+ 0,962), sementara layanan widyaiswara konstan. Koefisien regresi X2 sebesar 0,036 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 unit layanan widyaiswara (X2), maka hasil diklat (Y) akan meningkat sebesar 0,036 sementara motivasi peserta konstan. Kesimpulan : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara motivasi peserta dengan hasil diklat. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara layanan widyaiswara dengan hasil diklat. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara motivasi peserta dan layanan widyaiswara secara bersama-sama dengan hasil diklat. 6

7 Daftar Pustaka. Akdon dan Sahlan, Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi. Anoraga P (1995 ). Psikologi Kerja. Jakarta.: Rineka Cipta. Dalyono, M. (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. 81 tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Public. Mandang M(1980). Pengembangan Sumber Daya Manusia [Online]. Tersedia: [10 April 2009] Mangkunegara (2002): Motivasi Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2005). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung : Refika Aditama. Maddy (2010) Pentingnya Pelayanan Prima terhadap Pelanggan [on line]. Tersedia entrepre neurship/ pentingnyapelayanan-prima-terhadap-pelanggan/ 7