INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN KEADAAN TRIWULAN III-2002 DAN PROSPEK TRIWULAN IV-2002

Transkripsi

1 No. 53 / V / 15 Nopember 2002 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN KEADAAN TRIWULAN III2002 DAN PROSPEK TRIWULAN IV2002 PENJELASAN UMUM INDEKS TENDENSI BISNIS Indeks Tendensi Binis (ITB) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia melalui Survei Tendensi Bisnis (STB), yang dilakukan setiap triwulan di wilayah Jabotabek dan wilayah di Luar Jabotabek (beberapa ibukota propinsi dan kotakota besar). Jumlah responden pada triwulan III2002 ini adalah 881 perusahaan besar dan sedang, terdiri dari 155 perusahaan di Jabotabek dan 726 perusahaan di luar Jabotabek. Adapun responden Survei Tendensi Bisnis adalah pimpinan perusahaan. HASIL PENGHITUNGAN INDEKS TENDENSI BISNIS ITB triwulan III2002 (JuliSeptember 2002) untuk wilayah Jabotabek diatas angka 100, yaitu 114,24. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi bisnis di wilayah Jabotabek pada triwulan III2002 lebih baik dibanding pada triwulan II2002. Perkiraan ITB triwulan IV2002 (OktoberDesember 2002) untuk wilayah Jabotabek diatas angka 100 yaitu 102,14. Hal ini mengindikasikan bahwa prospek bisnis di wilayah Jabotabek pada triwulan IV2002 lebih baik dibanding pada triwulan III2002. Namun demikian tingkat optimismenya menurun dibanding kondisi pada triwulan III, yaitu dari 114,24 menjadi 102,14 ITB pada triwulan III2002 (JuliSeptember 2002) untuk wilayah Luar Jabotabek dan Indonesia berada diatas angka 100, yaitu masingmasing 107,57 dan 108,77. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi bisnis pada triwulan III2002 lebih baik dibanding triwulan II2002. Perkiraan ITB triwulan IV2002 (Oktober 2002) untuk wilayah Luar Jabotabek dan Indonesia dibawah 100 yaitu masingmasing 96,82 dan 98,22. Hal ini mengindikasikan bahwa prospek bisnis pada triwulan IV2002 menurun dibanding triwulan III2002. I. Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan III2002 Kondisi bisnis pada triwulan III2002 untuk wilayah Jabotabek (OktoberDesember 2002) lebih baik dibandingkan triwulan II2002, dengan nilai ITB diatas angka 100, yaitu 114,24 (lihat Grafik 1 dan Tabel 3). Perbandingan dengan triwulantriwulan sebelumnya dapat dilihat pada Grafik 1 dan Tabel 3. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi bisnis pada triwulan III2002 lebih baik dibanding triwulan II2002. Namun demikian optimisme pengusaha terhadap kondisi bisnis pada triwulan III2002 menurun dibandingkan triwulan II2002, yaitu dari 119,86 menjadi 114,24. Berita Resmi Statistik No. 53 / V / 15 Nopember

2 Nilai ITB pada periode yang sama untuk wilayah Luar Jabotabek dan Indonesia secara keseluruhan juga diatas angka 100, yaitu masingmasing 107,57 dan 108,77. Hal ini mengindikasikan kondisi bisnis baik di wilayah luar Jabotabek dan Indonesia pada triwulan III 2002 lebih baik dari triwulan II2002, walaupun tingkat optimisme pengusaha terhadap kondisi bisnis menurun dibandingkan triwulan II2002 yaitu dari 112,07 menjadi 107,57 untuk luar Jabotabek dan dari 113,38 menjadi 108,77 untuk Indonesia. ITB triwulan III2002 dihitung berdasarkan nilai ratarata tertimbang dari indeks beberapa variabel pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Indeks Beberapa Variabel Indeks Tendensi BisnisTriwulan III2002 Menurut Wilayah Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia Variabel Jabotabek Luar Jabotabek Indonesia a. Pendapatan usaha 127,10 110,07 113,10 b. Penggunaan kapasitas produksi 122,08 112,64 114,35 c. Jumlah tenaga kerja 93,55 100,00 98,85 Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan III2002 dipengaruhi oleh semua variabel seperti pada tabel diatas kecuali variabel jumlah tenaga kerja untuk wilayah Jabotabek dan Indonesia yang mengalami penurunan. II. Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan IV2002 Prospek bisnis pada triwulan IV2002 dapat digambarkan dengan nilai perkiraan ITB triwulan IV2002. Berdasarkan perkiraan ITB triwulan IV2002 prospek bisnis pada triwulan IV 2002 (OktoberDesember 2002) untuk wilayah Jabotabek meningkat atau lebih baik dibanding triwulan III2002 dengan perkiraan ITB diatas angka 100, yaitu 102,14. Namun demikian tingkat optimisme pengusaha terhadap keadaan bisnis pada triwulan IV2002 menurun dibanding triwulan III2002, yaitu dari 114,24 pada triwulan III2002 menjadi 102,14 pada triwulan IV2002 (lihat Grafik 1 dan Tabel 3). Perbandingan dengan triwulantriwulan sebelumnya juga dapat dilihat pada Grafik 1 dan Tabel 3. Adapun prospek bisnis pada triwulan IV2002 untuk wilayah Luar Jabotabek dan Indonesia menurun dibandingkan triwulan sebelumnya dengan ITB masingmasing dibawah angka 100 yaitu 96,82 dan 98,22 (Lihat grafik 1 dan Tabel 3). Angka perkiraan ITB triwulan IV2002 disusun berdasarkan nilai ratarata tertimbang dari indeks beberapa variabel pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Indeks Beberapa Variabel Perkiraan Indeks Tendensi BisnisTriwulan IV2002 Menurut Wilayah Jabotabek, Luar Jabotabek, dan Indonesia Variabel Jabotabek Luar Jabotabek Indonesia a. Order dari dalam negeri 100,96 97,15 97,90 b. Order dari luar negeri 109,52 81,06 87,85 c. Harga jual saat ini 98,06 109,31 107,32 c. Order barang input 100,00 99,77 99,81 2 Berita Resmi Statistik No. 53 / V / 15 Nopember 2002

3 Data tersebut menunjukkan bahwa variabel order dari dalam negeri, order dari luar negeri dan order barang input menurun untuk wilayah Luar Jabotabek dan Indonesia yang mempengaruhi nilai perkiraan ITB triwulan IV2002 menjadi dibawah angka 100. Sementara itu untuk wilayah Jabotabek semua variabel menunjukkan peningkatan kecuali variabel harga jual saat ini. 140 G ra fik 1. In d ek s T en d en si B isn is (IT B ) Indeks I2000 II2000 III2000 IV2000 I2001 II2001 III2001 IV2001 I2002 II2002 III2002 IV2002 Triwulan Catatan : Jabotabek Luar Jabotabek Indonesia Tabel 3. Indeks Tendensi Bisnis 1) Hasil Survei Tendensi Bisnis Triwulan II2000 s/d Triwulan III2002 dan Perkiraan Triwulan IV2002 Wilayah TII TIII TIV TI TII TIII TIV TI TII TIII TIV 2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Jabotabek 122,50 117,44 116,06 107,73 111,75 105,36 101,03 100,03 119,86 114,24 102,14 Luar Jabotabek 112,07 107,57 96,82 Indonesia 113,38 108,77 98,22 Keterangan 1) Nilai ITB berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut : a. Nilai ITB > 100, menunjukkan bahwa kondisi bisnis pada triwulan berjalan lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITB = 100, menunjukkan bahwa kondisi bisnis pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITB < 100, menunjukkan bahwa kondisi bisnis pada triwulan berjalan lebih buruk dibanding triwulan sebelumnya. 2) Perkiraan Berita Resmi Statistik No. 53 / V / 15 Nopember

4 PENJELASAN UMUM INDEKS TENDENSI KONSUMEN Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen, yang dilakukan setiap triwulan di wilayah Jabotabek dengan responden rumahtangga berpendapatan menengah keatas. Jumlah sampel dalam survei ini terdiri dari 900 rumahtangga. HASIL PENGHITUNGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN ITK triwulan III2002 (JuliSeptember 2002) di wilayah Jabotabek diatas angka 100, yaitu 119,96. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi konsumen pada triwulan III2002 lebih baik dari triwulan II2002. Perkiraan ITK triwulan IV2002 (OktoberDesember 2002) berada dibawah angka 100, yaitu 98,10. Hal ini mengindikasikan bahwa prospek kondisi konsumen pada triwulan IV 2002 secara umum menurun dibanding triwulan III2002. III. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III2002 Kondisi konsumen pada triwulan III2002 (JuliSeptember 2002) secara umum lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya, dengan nilai ITK diatas angka 100 yaitu 119,96 (lihat Grafik 2 dan Tabel 4). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi konsumen pada triwulan III2002 meningkat dibanding triwulan II2002 (AprilJuni 2002). ITK triwulan III2002 dihitung berdasarkan nilai ratarata tertimbang dari indeks beberapa variabel berikut: 1) Pendapatan rumahtangga sebesar 126,90, 2) Inflasi tidak berpengaruh terhadap konsumsi makanan seharihari sebesar 136,90, dan 3) Tingkat konsumsi beberapa komoditi (daging segar, ikan segar, telur, pakaian/sepatu, buku/majalah/koran, rekreasi/bioskop, fast food/restoran/ softdrink/makanan jajanan) sebesar 82,18. Dari data tersebut ditunjukkan bahwa peningkatan kondisi konsumen dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pendapatan rumahtangga dan pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan. IV. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV2002 Prospek kondisi konsumen dapat digambarkan dengan menggunakan perkiraan ITK. Berdasarkan hasil pendataan STK diperoleh bahwa prospek kondisi konsumen pada triwulan IV 2002 (OktoberDesember 2002) sedikit menurun dibanding triwulan III2002. Hal ini terlihat dari nilai ITK triwulan III2002 yang berada dibawah 100, yaitu 98,10 (Lihat Grafik 2 dan Tabel 4). Angka perkiraan ITK triwulan IV2002 disusun berdasarkan nilai ratarata dari indeks beberapa variabel berikut: 1) Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang sebesar 122,41 dan 2) Rencana pembelian barang tahan lama (televisi, lemari es, mesin cuci, meubel, CD/VCD player, sepeda motor, AC, microwave, computer) sebesar 73,79. Dari data diatas ditunjukkan bahwa perkiraan pendapatan rumahtangga meningkat, sedangkan rencana pembelian barang tahan lama cenderung menurun. 4 Berita Resmi Statistik No. 53 / V / 15 Nopember 2002

5 Grafik 2. Indeks Tendensi Konsum en (ITK) I2000 II2000 III2000 IV2000 I2001 II2001 III2001 IV2001 I2002 II2002 III2002 IV2002 Indeks Triw ulan Tabel 4. Indeks Tendensi Konsumen 1) Hasil Survei Tendensi Konsumen Triwulan II2000 s/d Triwulan III2002 dan Perkiraan Triwulan IV Wilayah TII TIII TIV TI TII TIII TIV TI TII TIII TIV 2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Jabotabek 113,29 108,04 114,23 110,52 104,10 119,21 125,19 113,75 116,65 119,96 98,10 Keterangan 1) Nilai ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut : a. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi konsumen pada triwulan berjalan lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi konsumen pada triwulan berjalan lebih buruk dibanding triwulan sebelumnya. 2) Perkiraan Berita Resmi Statistik No. 53 / V / 15 Nopember