INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I

Transkripsi

1 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I No.28/5/13/Th.XVII, 5 Mei 2014 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Pengumpulan data STK diintegrasikan dengan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan secara triwulan. Pelaksanaan STK 2014 di Sumatera Barat meliputi Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 Blok Sensus. B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2014 Secara umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Sumatera Barat pada Triwulan I-2014 sebesar 111,58 artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumatera Barat lebih baik dari pada triwulan sebelumnya. Meningkatnya indeks tendensi konsumen didorong oleh meningkatnya variabel pembentuk ITK, yaitu variabel pendapatan rumah tangga kini (indeks = 101,84), variabel pengaruh inflasi terhadap konsumsi (indeks = 112,90) dan variable konsumsi makanan dan non makanan (indeks = 116,56). C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan II Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan II-2014 diperkirakan sebesar 110,77 artinya kondisi ekonomi mengalami peningkatan namun tingkat optimisme konsumen diperkirakan sedikit menurun dibandingkan Triwulan I Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2014 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga mendatang (indeks = 111,32) dan rencana pembelian barang tahan lama (indeks = 109,79). D. Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera ITK Triwulan I-2014 Provinsi Sumatera Barat mencapai 111,58 berada di atas indeks nasional (ITK = 110,03) dan berada di urutan kedua setelah Provinsi Sumatera Utara (ITK= 113,28) diantara 10 provinsi-provinsi lainnya di wilayah Pulau Sumatera. Perkiraan pada Triwulan II nilai ITK Provinsi Sumatera Barat diprediksikan mencapai 110,77 atau mengalami penurunan dan berada pada urutan ke lima di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau Sumatera, angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan indeks nasional (ITK = 112,39). Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 28/5/13/Th. XVII, 5 Mei

2 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2014 Tabel 1 memperlihatkan perkembangan indeks tendensi konsumen di Sumatera Barat selama tahun 2013 dan triwulan I Data menunjukkan bahwa pada triwulan I s/d triwulan IV tahun 2013 nilai ITK Sumatera Barat selalu mengalami peningkatan, namun pada triwulan IV sedikit melambat dan pada triwulan I 2014 kembali mengalami peningkatan. Pada triwulan I nilai ITK Sumatera Barat 106,12, naik menjadi 113,40 pada triwulan III, dan turun di triwulan IV-2013 menjadi 109,56 dan pada triwulan I 2014 kembali naik menjadi 111,58. Dari triwulan IV 2013 ke triwulan I 2014 selain mengalami peningkatan juga dibarengi dengan meningkatnya optimis konsumen. Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I 2013 s/d Triwulan I tahun 2014 Sumatera Barat Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk Trw I Trw II Trw III Trw IV Tri I (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pendapatan rumah tangga kini 104,52 108,56 112,85 110,79 101,84 2. Pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan 112,68 107,53 111,09 108,39 112,90 3. Tingkat konsumsi makanan dan non makanan 101,63 104,86 117,69 108,15 116,56 Indeks Tendensi Konsumen 106,12 107,48 113,40 109,56 111,58 Berdasarkan variabel pembentuknya, kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan I-2014 di Sumatera Barat yang meningkat tersebut didorong oleh semua variabel pembentuknya yaitu peningkatan variabel pendapatan rumah tangga kini (indeks = 101,84), variabel pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan (indeks = 112,90) dan variabel tingkat konsumsi makanan dan non makanan (indeks = 116,56). Selama triwulan I-2014 konsumsi rumah tangga untuk komoditi makanan dan bukan makanan mengalami peningkatan dengan nilai indeks total 116,56. Sedangkan masing-masing komoditi makanan dan non makanan mengalami peningkatan dengan nilai indeks 116,26 dan 117,50. Peningkatan tersebut terjadi disebabkan adanya kenaikan konsumsi pada semua komoditi. Indeksnya secara berturut-turut adalah komoditi bahan makanan (indeks = 116,74), makanan jadi (indeks = 114,47), perumahan (indeks = 116,71), baju (indeks = 113,50), kesehatan (indeks = 119,02), pendidikan(indeks = 116,09), rekreasi (indeks = 101,97), transportasi (indeks = 119,70) dan komunikasi (indeks = 118,45). 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.28/5/13/Th.XVII, 5 Mei 2014

3 Gambar 1. Indeks Konsumsi Beberapa Komoditi Triwulan I Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan II diperkirakan mencapai 110,77 artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi akan membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut tidak dibarengi dengan meningkatnya tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen, yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai perkiraan indeks pada Triwulan II-2014 dibandingkan Triwulan I-2014 yang tercatat sebesar 111,58. Tabel 2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II 2014 Sumatera Barat Variabel Pembentuk Triwulan II (1) (2) 1. Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 111,32 2. Rencana pembelian barang tahan lama (barang elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, perabot meubelair, sepeda motor, mobil), KegiatanPesta/Hajatan dan Rekreasi. 109,79 Indeks Tendensi Konsumen Mendatang 110,77 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 28/5/13/Th. XVII, 5 Mei

4 Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2014 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang-barang tahan lama. Perkiraan pendapatan rumah tangga pada Triwulan II-2014 diprediksikan sebesar 111,32. Seiring dengan prediksi meningkatnya pendapatan rumah tangga di Triwulan II-2014 sehingga mendorong konsumen berencana untuk membeli barang-barang tahan lama dengan nilai indeks sebesar 109, Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera Pada triwulan I-2014 indeks tendensi konsumen provinsi-provinsi di wilayah Pulau Sumatera mengalami peningkatan (nilai indeks di atas 100) yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada bulan Januari - Maret 2014 lebih baik dibandingkan triwulan IV Dari hasil perhitungan ITK Triwulan I-2014 terdapat ada empat provinsi di wilayah Pulau Sumatera yang mempunyai nilai indeks di atas ITK nasional (ITK = 110,03) yaitu Provinsi Provinsi Sumatera Utara (ITK = 113,28), Provinsi Sumatera Barat (ITK = 111,58), Provinsi Riau (ITK = 110,69) dan Provinsi Kepulauan Riau (ITK = 110,46). Provinsi Lampung (ITK = 108,16) berada dibawah angka nasional bersama 5 Provinsi lainnya di Sumatera, yaitu Provinsi Sumsel (ITK = 107,69), Provinsi Bengkulu (ITK = 107,63), Provinsi Aceh (ITK = 107,22), Provinsi Jambi (ITK = 105,66), dan Provinsi Babel di posisi terbawah dengan ITK sebesar 105,13. Gambar 2. Perbandingan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera Nasional = 110,03 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.28/5/13/Th.XVII, 5 Mei 2014

5 Pada Triwulan II-2014, ITK di semua provinsi di Pulau Sumatera diprediksi juga meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada Triwulan II-2014, diperkirakan delapan Provinsi di Sumatera berada di bawah angka nasional (ITK = 112,39). Dua Provinsi dimana ITK berada di atas ITK nasional adalah Provinsi Kepulauan Riau ( ITK = 118,43) dan Provinsi Sumatera Selatan (ITK= 112,58). Gambar 3. Perbandingan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera Nasional = 112,39 Sementara itu, pada triwulan II-2014 nilai ITK Provinsi Sumatera Barat diprediksikan mencapai 110,77 atau berada pada urutan kelima di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau Sumatera, posisi ini turun dari urutan ke dua pada triwulan I Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 28/5/13/Th. XVII, 5 Mei