PEMIKIRAN NEO-SUFISME NURCHOLISH MADJID
|
|
- Teguh Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI PEMIKIRAN NEO-SUFISME NURCHOLISH MADJID A. Hakikat dan Sumber Tasawuf C ak Nur dalam pembahasan tentang hakikat tasawuf mempunyai pengertian pada upaya untuk menanamkan dimensi spiritualbatiniah (olah ruhani) sebagai perimbangan atas dimensi syari ahdzahiriah (Madjid, 1995: 260) secara seimbang seperti dikatakan Ibn Taimiyah bahwa syari ah Taurat didominasi oleh ketegaran dan syariat Injil didominasi oleh kelembutan; sedangkan syariat al-quran menengahi dan meliputi keduanya itu (Taimiyah, t.th.: 240) Hal yang demikian itulah menurut Cak Nur yang diajarkan dan diamalkan Nabi, dan tentu yang banyak ditekankan oleh al-quran. Bahkan al-quran sendiri menurut berbagai firman yang merujuk kepada pengalaman spiritual-ruhaniah 125 Neo Sufisme Nurcholish Madjid
2 Muhamad Nur Nabi. Cak Nur dalam hal ini mencontohkan lukisan tentang dua kali pengalaman Nabi bertemu dan berhadapan dengan malaikat Jibril dan Allah. Yang pertama ketika menerima wahyu dan yang kedua ketika Isra Mi raj. Tergambar hal ini pada Q.S. Al-Najm (53): 1-18 (Madjid, 1995: 261) Kaum sufi, dengan tasawufnya, hendak meniru dan mengulangi puncak pengalaman ruhani Nabi bagi diri mereka sendiri, dalam dimensi, skala dan format yang sepadan dengan kemampuan mereka. Pembahasan tentang hakikat tasawuf ini menunjukkan bahwa tasawuf tidah hanya berdimensi keduniaan saja, melainan juga dimensi keakhiratan. Sikap taqwa yang lahir dari pribadi orang Islam juga mencerminkan hakikat tasawuf. Apresiasi Cak Nur terhadap sikap taqwa ini banyak ditemui dalam berbagai tulisannya berkaiatan dengan akhlak mulia. Tentang taqwa ini Amin Syukur (2004: 162) memberikan penekanan bahwa sikap taqwa, tunduk dan patuh kepada Tuhan sebelum datangnya hari kiamat harus berperan dominan dalam perilaku setiap pemeluk agama. Ketaqwaan ini akan memunculkan kemulyaan sejati manusia dalam menyelesaikan persoalan-persoalan keduiaan dan memiliki akhlak mulia yang senantiasa merenungi dan menyadari kian dekatnya hari kiamat. Dengan melihat hakikat tasawuf sebagaimana di atas, jelas tentang sumber utama tasawuf adalah al-quran dan Hadits Nabi. Sebagai pengagum dan yang selalu merujuk kepada Ibn Taimiyah dan Hamka, dalam hal ini Cak Nur sepaham dengan Ibn Taimiyah maupun Hamka; dimana dalam memberikan penjelasan pemikiran banyak mendasarkan pada referensi al-quran dan al-sunnah al-nabawiyyah. 1 Meskipun harus puritan, sufisme juga dapat menerima hasil ijtihad yang tulus dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Artinya dalam sufisme apresiasi ijtihad harus tetap dibuka, bahkan Cak Nur menyatakan sufisme sebagai ijtihad. Dengan mengutip Ibn Taimiyah dalam al- Shufiyyah wa al-fuqara Cak Nur menyatakan bahwa dalam sufisme sebagian berasal dari Kitab Suci dan Sunnah dengan kemungkinan ijtihad dalam pemahaman dan pengamalannya, dan sebagian lagi adalah hasil penambahan yang tidak sah kepada agama yaitu bid ah. Karena itu 1 Selain dalam bukunya Islam Doktrin dan Peradaban yang banyak menggunakan referensi al Qur an dan Hadits, dalam pembahasannya berkenaan dengan dimensi spiritual-sufisme dalam bukunya Pintu-Pintu Menuju Tuhan juga selalu dikutip ayat-ayat al-quran dan Hadits. (Madjid, 1995: ) Neo Sufisme Nurcholish Madjid 126
3 sufisme mesti tetap berjalan pada koridor al-quran dan Sunnah (Madjid, 1995: ). B. Tujuan Tasawuf Inti pengalaman ruhaniah dalam sufisme menurut Nurcholish Madjid, adalah penghayatan yang pekat akan situasi diri yang sedang berada dihadapan Tuhan, dan bagaimana dapat bertemu dengan Dzat Yang Maha Tinggi itu. (Madjid, 1992: 262). Pertemuan dengan Tuhan adalah dengan sendirinya merupakan puncak kebahagiaan, yang dilukiskan dalam sebuah Hadits sebagai sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, dan tidak terbetik dalam hati manusia. Sebab dalam pertemuan itu menurut Nurcholish Madjid, segala rahasia kebenaran tersingkap (kasyf) untuk sang hamba, dan sang hamba pun lebur dan sirna (fana ) dalam kebenaran (Madjid, 1992: 262). C. Validitas Tasawuf Tasawuf merupakan bagian dari ajaran Islam. Dalam masalah keabsahan tasawuf, Cak Nur tidak mau terjebak pada sikap penghakiman (judgement). Hal ini menurutnya bahwa setiap pengalaman ruhanispiritual itu mengarah ke dalam, dan dengan sendirinya bersifat subjektifpribadi. Sehingga mustahil pengalaman tersebut dikomunikasikan kepada orang lain, dan selamanya lebih merupakan milik pribadi. Wajar kalau kemudian muncul ungkapan-ungkapan ganjil dan sering menggunakan kata kiasan (amtsal) dan perlambang (ramz). Untuk itu Cak Nur menyarankan agar ungkapan-ungkapan tersebut harus dipahami dalam kerangka interpretasi metaforis atau tafsir batini (ta wil). Sebab kaum sufi tetap berpegang pada Kitab Suci dan Hadits dengan metode ta wil pemahamannya dan tidak memahaminya secara tekstual-lahiriah (Madjid, 1992: ). 2 Pengalaman metaforis pribadi seperti kasfy menurut Cak Nur adalah absah dan valid, namun bersifat pribadi dan tidak berlaku untuk orang lain. Kasfy tidak boleh diklaim sebagai mesti benar, sebab kebenaran suatu pengalaman kasyf adalah sebanding dengan kebersihan 2 Dengan metode tersebut secara empati Cak Nur tidak mengutuk sesat apa yang dialami oleh para sufi terdahulu seperti Ibn Arabi dan al-hallaj. Inilah yang membedakannya dengan Ibn Taimiyah. 127 Neo Sufisme Nurcholish Madjid
4 Muhamad Nur hati orang yang bersangkutan. Pengalaman kasyf merupakan sumber kebahagiaan pribadi yang tiada taranya, namun hal tersebut tidak dapat disertai orang lain (Madjid, 1996: ) Cak Nur senada dengan Ibn Taimiyah bahwa pengalaman kasyf harus dibawa kepada proses intelektual yang sehat (Madjid, 1994: 43). Berkaitan dengan pengalaman mistis, Cak Nur mengakui bahwa pengalaman mistis sufi merupakan pengalaman keagamaan sejati. Seorang akan terpengaruh oleh pesan dalam pengalaman tersebut yang dibawa seumur hidupnya. Walaupun pengalamannya sesaat (transitory), tapi relevansinya bagi pembentukan budi pekerti akan bersifat abadi. Dalam pengalaman intense sesaat tersebut orang berhasil menangkap suatu kebenaran yang utuh. Kesadaran akan kebenaran (truth consciousness) yang utuh itulah yang menimbulkan rasa tentram yang mendalam; suatu euphoria yang tidak terlukiskan, yang juga disertai kesadaran akan posisi, arti dan peran diri sendiri yang proporsional yaitu tahu diri (ma rifat al-nafs) sebagai abid dan makhluk yang harus pasrah-tunduk (Islam) kepada-nya. Untuk menjadikan pengalaman mistik lebih dahsyat, Cak Nur menganjurkan agar tasawuf dijadikan dorongan hidup bermoral; ajaran tasawuf sebagai ajaran akhlak. Akhlak yang hendak diwujudkan adalah Akhlak Tuhan, sesuai dengan Hadits Nabi: berakhlaklah kamu semua dengan akhlak Allah (Madjid, 1992: ). Berdasarkan pembahasan tentang validitas tasawuf dapat disimpulkan bahwa sebagai tolok ukur standar kebenaran itu al-quran dan hadits. Cak Nur menyatakan dengan mengutip Ibn Taimiyah bahwa yang benar adalah apapun yang berdasarkan Kitab Suci dan Sunnah pada kedua dimensi Islam (lahiri dan zahiri) adalah benar. Dan apapun yang bertentangan dengan Kitab dan Sunnah adalah bathil (Taimiyah, t.th.: 10). Lihat juga (Madjid, 1992: 258). D. Keseimbangan antara Syari ah dan Sufisme Apresiasi Cak Nur terhadap tasawuf berpegang pada pandangan bahwa Islam sebagai sistem ajaran keagamaan yang lengkap dan utuh, memberikan tempat kepada jenis penghayatan keagamaan eksoteriklahiriah dan esoterik-batiniah sekaligus. Memberikan tekanan yang berlebihan kepada salah satu aspek dari dua aspek penghayatan tersebut, atau bahkan claim truth atasnya, hanya akan menghasilkan Neo Sufisme Nurcholish Madjid 128
5 kepincangan yang menyalahi prinsip ekuilibrium (tawazun) dalam Islam (Madjid, 1995: 91). Cak Nur dalam wacana tasawuf menyetujui sikap Hamka, harus memakai alur pikiran yang memberi apresiasi yang wajar kepada penghayatan esoterisme Islam, dan sekaligus selalu diberi peringatan (warning) bahwa esoterisme itu harus tetap terkendalikan oleh ajaranajaran standar syari ah. Jenis kesufian semacam inilah yang sebagaimana pendapat Ibn Taimiyah, merupakan kelanjutan dari ajaran Islam itu sendiri, seperti termaktub dalam al-quran dan Sunnah, dan tetap dalam pengawasan kedua sumber itu, kemudian ditambah dengan ketentuan untuk tetap menjaga keterlibatan dalam masyarakat secara aktif (Madjid, 1995: 92-93). Nurcholish Madjid lebih menyetujui model tasawuf baru (neosufisme), sebagaimana telah dipelopori oleh Ibn Taimiyah, yang dikumandangkan Fazlur Rahman dan Hamka dari pada model tasawuf asketis-klasik. Cak Nur lebih cenderung pada spiritualisme sosial (alruhaniyyah al-ijtima iyyh) daripada spiritualisme isolatif-pasif. 3 Selain itu adalah hal istiqamah misalnya, Cak Nur mengartikannya sebagai teguh hati, taat asas, dan konsisten. Juga mengandung arti kemantapan dan stabilitas yang dinamis bukan kemandegan atau statis-stagnan-pasif. Dengan mengutip al-quran surat Al-Jinn ayat 16, 4 Cak Nur menegaskan bahwa sikap istiqamah itu sangat diperlukan manusia apalagi vis a vis modernitas yang ditandai oleh adanya institutionalized change. Di era kini manusia harus tetap bergerak, melaju, stabil tanpa goyah sesuai dengan arah dan tujuan hidup muslim, tidak tergoyahkan oleh cara hidup yang terus berubah. Artinya tetap berjalan di atas kebenaran demi 3 Dalam hal ini Nurcholish Madjid membandingkan pandangan zuhud jawa Klasik sebagaimana ditulis Muhammad Ramli Tamim dengan pandangan zuhud modernnya Said Ramadhan al-bhuty. Tuntunan untuk sampai kepada spiritualisme sosial itu adalah: (1) membaca dan merenungkan makna Kitab Suci Al-Quran; (2) membaca dan mempelajari makna kehadiran Nabi saw, melalui Sunnah dan Sirahnya; (3) memelihara hubungan dengan orang-orang saleh; (4) menjaga diri dari sikap dan tingkah laku tercela; (5) mempelajari hal-hal tentang ruh dan metafisika dalam al-quran dan Hadits dengan sikap penuh percaya,; (6) melakukan ibadah-ibadah wajib dan sunnah lebih lanjut lihat, (Madjid, 1995: 94-98). 4 Pedoman Cak Nur adalah Surat Al Jin ayat 16 artinya: Dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan Lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak) (Q.S. Al Jin: 16) (Soenarjo, 2003: 716). 129 Neo Sufisme Nurcholish Madjid
6 Muhamad Nur kebenaran, untuk sampai akhirnya kembali kepada Tuhan, sang Kebenaran Mutlak dan Abadi (Madjid, 1994: 175). Neo-sufisme itu menurut Cak Nur, (1995: 98) justru menegaskan konsistensinya ajaran tasawuf yang terintegrasi dengan ajaran Islam yang sahih. Lebih lanjut Cak Nur menyatakan bahwa neo-sufisme adalah esoterisme atau penghayatan keagamaan batini yang menghendaki hidup aktif dan terlibat dalam masalah sosial-kemasyarakatan. Sesekali azlah mungkin ada baiknya, tetapi jika hal tersebut dilakukan untuk menyegarkan kembali wawasan dan meluruskan pandangan, yang kemudian dijadikan titik tolak untuk pelibatan diri dan aktifitas segar lebih lanjut. Selain itu neo-sufisme mestilah kritis-puritanis. Hal ini menurut Cak Nur, dengan merujuk pada Ibn Taimiyah, memang diakui adanya unsur-unsur yang baik dan ada juga hal-hal lain yang dianggap bid ah. Oleh karena itu dalam neo-sufisme mengharuskan praktik dan pengalamannya tetap dalam kontrol dan lingkungan ajaran Kitab dan Sunnah. Tetapi sufisme baru juga harus tetap membuka peluang bagi penghayatan makna hidup (Madjid, 1995: ). Kajian terhadap latar belakang pemikiran neo-sufiosme Cak Nur di atas, Nampak bahwa pemikiran dan pandangan Ibn Taimiyah dan Hamka berpengaruh besar padanya. Hampir semua pandangan Cak Nur tentang sufisme mengambil kepada Ibn Taimiyah dan Hamka. Berdasarkan simpulan tersebut dapat dikatakan bahwa selain Cak Nur sebagai pengikut neo-sufisme, ia juga sebagai Taimiy atau Taimiyah Baru. Kepeloporan Ibn Taimiyah dan Hamka nampaknya juga ditiru Cak Nur yang juga begitu aktif di bidang intelektual, keagamaan, sosial budaya, dan pandangan politik, serta hubungan antar agamanya yang inklusifkosmopolit. Keterpengaruhan Cak Nur dalam bidang yang terakhir dapat dilihat bahwa betapapun pemikiran Ibn Taimiyah dan Hamka adalah radikalpuritan dan salafi terutama dalam memegang teguh doktrin ortodok, namun pandangan politiknya, berkenaan dengan kenegaraan dan pemerintahan, terlihat sangat toleran dan membuka wacana pluralism dalam Islam. Misalnya doktrin Taimiyah yang dipegangi adalah: enam puluh hari bersama pemerintahan yang dzalim masih lebih baik daripada satu hari kekacauan, dan menurutnya ummat Islam boleh memiliki lebih dari satu pemimpin (Madjid, 1993: 42) Pandangan semacam ini tidak jauh Neo Sufisme Nurcholish Madjid 130
7 berbeda maknanya dengan pernyataan Cak Nur pada tahun 1970-an: Islam Yes, partai Islam No, yang pada waktu itu kaum muslimin terkungkung oleh partai Islam, yang justru karenanya Islam kehilangan dinamikanya, sehingga menjadi memfosil dan absolut (Hasan, 1987: ). Juga mengenai kosmopolitanisme dan inklusifisme Islam yang disosialisasikan oleh Nurcholish Madjid identik dengan pemikiran purifikasi tasawuf Ibn Taimiyah dan tasawuf modern Hamka (Abdul Malik Karim Amrullah). (Madjid, 1992: 14-16). 131 Neo Sufisme Nurcholish Madjid
2016 NEO- SUFISME NURCHOLISH MADJID. (Menyegarkan Kembali Pemikiran dan Kehidupan Tasawuf) Muhamad Nur, M.S.I
2016 NEO- SUFISME NURCHOLISH MADJID (Menyegarkan Kembali Pemikiran dan Kehidupan Tasawuf) Muhamad Nur, M.S.I PUSTAKA AMANAH Bekerja Sama dengan STIT Muh. Kendal Press 9/6/2016 MUHAMAD NUR, M.S.I NEO-SUFISME
Lebih terperinciDalam sejarah pemikiran Islam klasik, ada kontroversi qadarîyahjabarîyah
Q QADARÎYAH-JABARÎYAH Dalam sejarah pemikiran Islam klasik, ada kontroversi qadarîyahjabarîyah yang dikaitkan dengan masalah takdir (taqdîr, sebagai istilah Ilmu Kalam) dan ikhtiar (ikhtiyâr). Dalam hal
Lebih terperinciBerpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah
Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????
Lebih terperinciBAB IV PERBANDINGAN PEMURNIAN TAREKAT IBNU TAIMIYAH DAN HAMKA
BAB IV PERBANDINGAN PEMURNIAN TAREKAT IBNU TAIMIYAH DAN HAMKA A. Pemurnian Tarekat Ibnu Taimiyah dan Hamka 1. Ibnu Taimiyah Seperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, hubungan antara tarekat dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam
204 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam perspektif pendidikan Islam adalah aktualisasi
Lebih terperinciPROPORSI HUBUNGAN ANTARA KEILMUAN DAN KEAGAMAAN
PROPORSI HUBUNGAN ANTARA KEILMUAN DAN KEAGAMAAN Oleh Nurcholish Madjid Barangkali sudah menjadi kesepakatan semua orang bahwa setiap agama, termasuk dengan sendirinya agama Islam, berakar tunjang pada
Lebih terperinciSpiritualitas Islam Dalam Pandangan Muhammadiyah. Farah Meidita Firdaus
Spiritualitas Islam Dalam Pandangan Muhammadiyah Farah Meidita Firdaus 201410330311104 Pengertian Spiritual Secara etimologi kata sprit berasal dari kata Latin spiritus, yang diantaranya berarti roh, jiwa,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan
Lebih terperinciSEMIOTIKA ISLAM Oleh Nurcholish Madjid
c Demokrasi Lewat Bacaan d SEMIOTIKA ISLAM Oleh Nurcholish Madjid Karen Armstrong, dalam bukunya yang sangat terkenal, A History of God (1993), mengungkapkan sebuah kenyataan bahwa dari antara banyak agama,
Lebih terperinciSUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER
Modul ke: SUMBER AJARAN ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam
Lebih terperinciEMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN
EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN Oleh Nurcholish Madjid Seorang Muslim di mana saja mengatakan bahwa agama sering mendapatkan dukungan yang paling
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
81 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berangkat dari uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Makna tawassul dalam al-qur an bisa dilihat pada Surat al-
Lebih terperinciTEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin
A. Pendahuluan TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM --------------------------------------------------------------------- Oleh : Fahrudin Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia melalui utusan-nya
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 9 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka tetap konsisten, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka
Lebih terperinciIKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid
c Demokrasi Lewat Bacaan d IKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid Dalam menegakkan masyarakat madani atau civil society, Nabi Muhammad saw, tidak pernah membedakan antara orang atas, orang bawah, ataupun
Lebih terperinciMasih Spiritualitas Bisnis
c Prestasi, bukan Prestise d Masih Spiritualitas Bisnis Oleh Nurcholish Madjid Dalam uraian mengenai spiritualitas bisnis pekan lalu, kita menyadari bahwa adanya kombinasi antara ihsān dan itqān dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakrta, 1999, hlm Pradjarta Dirdjosantojo, Memelihara Umat: Kiai Pesantren-Kiai langgar di Jawa, LKis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya seorang kyai dalam kehidupan masyarakat Madura Desa Bajur, tentunya akan membawakan dampak positif terhadap mereka, karena di samping itu seorang kyai atau
Lebih terperinciPEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008
PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN
Lebih terperinciUNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA
UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA OBJEKTIF Membincangkan peranan manusia dan faktor kemuliaannya. Menjelaskan matlamat penciptaan manusia. Membincangkan etika dan nilai manusia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.
BAB V KESIMPULAN Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. Dasar-dasar teosofi tumbuh bersamaan dan bercampur dalam perkembangan teoriteori tasawuf; filsafat; dan --dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah
Lebih terperinciJalan Lurus. Oleh Nurcholish Madjid
c Prestasi, bukan Prestise d Jalan Lurus Oleh Nurcholish Madjid Dalam shalat, salah satu bacaan paling penting adalah al-fātihah, yang puncaknya memohon petunjuk pada Allah: ihdinā al-shirāth al-mustaqīm
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yasng berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 5 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir, (Q 12:87). Ibadat puasa sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci lagi penuh kelapangan, serta syariat yang lengkap dan meliputi segala aspek
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah
Lebih terperinciKekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab
Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciPENDIDIKAN TASAWUF DAN AKHLAK BAGI ANAK
MUSYAWARAH DAN PARTISIPASI PENDIDIKAN TASAWUF DAN AKHLAK BAGI ANAK Oleh Nurcholish Madjid Berbeda dengan, misalnya, masyarakat Kristen atau Yahudi, ma syarakat Muslim klasik yaitu yang ada di masa Nabi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.
Lebih terperinciIPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul IPTEK
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?
109 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis. Maka peneliti telah menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial, berarti manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Artinya, manusia sangat membutuhkan orang lain dalam menjalani
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam
Modul ke: 03Fakultas Didin EKONOMI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam Hikmah P, SE, MM Program Studi MANAJEMEN Kesempurnaan Dalam Beragama Apa itu Islam? Rukun Islam Apa itu Iman? Rukun Iman Apa
Lebih terperinciSumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan
c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya
Lebih terperinciASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah
ASAS-ASAS ISLAM Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah Agama lain Nama seseorang/umat Agama Masehi (Al-Maseh) Agama Budha (Gautama) Zarathustra (Zarathustra)
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an
BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 20 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Sesungguhnya orang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-nya, bertambahlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk
Lebih terperinciPENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid
MUSYAWARAH DAN PARTISIPASI PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid Salah satu kebenaran pokok dalam kehidupan adalah bahwa setiap keberhasilan senantiasa menuntut semangat pengorbanan. Tanpa semangat itu, keberhasilan
Lebih terperinciLandasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia
Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak
Lebih terperinciJangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk
Jangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk Khutbah Pertama: {?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????(1)?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????}
Lebih terperinciCahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama
Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Penelitian Terdahulu Pembahasan masalah nilai etika dalam kaitannya dengan naskah ADK menjadi topik penting yang selalu dibicarakan, karena masalah ini menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami
Lebih terperinciKerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam
Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia
Lebih terperinciMEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF. Rahmawati
MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF Rahmawati Abstrak: Tulisan ini akan membahas sekelumit tentang konsep fana dan baqa, dari segi pengertian, tujuan dan kedudukannya. Juga dibahas sejarah
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 7 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Katakanlah (kepada mereka), Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: kami telah islam, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu taat kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid
c Demokrasi Lewat Bacaan d ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid Mereka yang tidak menerima ajaran Nabi Muhammad saw, barangkali memandang ajaran Islam itu, sebagian atau seluruhnya, tidak lebih daripada
Lebih terperinciKewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran
Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. tesis ini yang berjudul: Konsep Berpikir Multidimensional Musa Asy arie. dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam, sebagai berikut:
254 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penulis menganggap bahwa, makna tidak selalu merujuk pada kesimpulan-kesimpulan yang dibuat. Namun demikian, kesimpulan menjadi sebuah prasyarat penting dari sebuah penulisan
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 10 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan apabila hamba-hamba-ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila
Lebih terperinciMembahas Kitab Tafsir
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tafsir menurut bahasa adalah penjelasan atau keterangan, seperti yang bisa dipahami dari Quran S. Al-Furqan: 33. ucapan yang telah ditafsirkan berarti ucapan yang tegas
Lebih terperinciOleh: ENCEP SUPRIATNA
Pemikiran Tasawuf (Mistisme) Dalam Dunia Islam Serta Kemunculan Aliran-Aliran Tarekat (Studi Kasus Pemikiran Tasawuf Hamzah Fansuri) Oleh: ENCEP SUPRIATNA Pengertian dan Asal Usul Tasawuf Pandangan ahli
Lebih terperinciSucikan Diri Benahi Hati
Sucikan Diri Benahi Hati Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciKedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim
Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciTERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN
KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS
Lebih terperinciANOMALI TAREKAT Antra Ibnu Taimiyah dan Hamka
ANOMALI TAREKAT Antra Ibnu Taimiyah dan Hamka (Memurnikan Kembali Kehidupan Tarekat) Rahmat Setiawan Pustaka Amanah Bekerja Sama dengan STIT Muh. Kendal Editor: Muhamad Nur ANOMALI TAREKAT Antara Ibnu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini peneliti akan memaparkan
123 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian, sekaligus memberikan analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga
Lebih terperinciILMU SOSIAL Oleh Nurcholish Madjid
c Demokrasi Lewat Bacaan d ILMU SOSIAL Oleh Nurcholish Madjid Bertahun-tahun yang lalu, mulai dengan masa Menteri Agama A. Mukti Ali, pikiran tentang penelitian masalah masalah keagamaan dengan menggunakan
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Modul ke: RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Pengertian Radikal Menurut KBBI radikal adalah
Lebih terperinciKeutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya
Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM
BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui
Lebih terperinciKedudukan Akal Dalam Islam
Kedudukan Akal Dalam Islam Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, 07-9-09 Senin, 07 September 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Â PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QURAN 1430 H DI ISTANA BOGOR, JAWA BARAT,
Lebih terperinciFilsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan
Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia هللا Wahyu كونية قولية Para Rasul Alam Akal Manusia Aktivitas Kehidupan 1 pg. Filsafat Islam Problem Tuhan berpisah dengan alam Tuhan bersatu
Lebih terperinciKhatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)
Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 14 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku (Allah), (Q 20:14).
Lebih terperinciHakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185
Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185 Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 19 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dia menurunkan al-kitab (al-qur an) kepadamu dengan sebenar-benarnya, membenarkan Kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
Lebih terperinciMemahami Akidah Islam
bab 1 Memahami Akidah Islam AKHLAK Islam terdiri dari akidah, ibadah dan akhlak. Akidah adalah pondasi Akidah adalah pokok (us l) dan dasar dalam agama. Ajaran Islam meliputi tiga hal, yaitu akidah, syari
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam,
161 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana telah diuraikan dalam bab pendahuluan, bahwa penelitian ini akan diarahkan guna menjawab rumusan masalah yang telah penulis angkat dalam mengkaji pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin, yang mana dalam agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al-Qur an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan tuhan, tetapi
Lebih terperinciHUMANISME ISLAM Oleh Nurcholish Madjid
c Demokrasi Lewat Bacaan d HUMANISME ISLAM Oleh Nurcholish Madjid Dalam tatanan dunia yang didominasi Barat dewasa ini khususnya Amerika banyak orang mengagumi demokrasi. Dalam sejarahnya, demokrasi adalah
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)
KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciAdab dan Keutamaan Hari Jumat
Adab dan Keutamaan Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab
Lebih terperinciAllah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan
Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.?????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 4 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Jika kamu menampakkan sedekah-(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS
BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS A. Persamaan pemikiran Imam Al Ghazali dan Syed Muhammad Naquib Al Attas. Pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang menekankan
Lebih terperinciKESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA
c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA Oleh Nurcholish Madjid Kemarin, 28 Maret 1999, umat Islam merayakan hari raya Idul Adha 1419 H, yang merupakan perayaan pengingatan kembali (sebuah
Lebih terperinciModul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.
Modul ke: Kesalehan Sosial Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Secara bahasa makna kesalehan sosial adalah kebaikan atau keharmonisan dalam hidup bersama, berkelompok baik dalam
Lebih terperinciMukadimah. Pengkajian
Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI A. Pengertian Agama Agama dapat diartikan sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) kepada Tuhan Yang Mahakuasa, tata peribadatan, dan tata kaidah yang bertalian
Lebih terperinciMuhammadiyah Sebagai. Gerakan Tajdid
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid Latar Belakang Muhammadiyah didirikan Kondisi pengamalan ajaran Islam masyarakat Indonesia yang mengalami pencampuran dengan ajaran yang bertentangan dengan Islam (adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan pasti akan dihadapkan dengan cobaan untuk mengetahui sebagaimana usaha lahir dan batin seseorang ketika dihadapkan pada ujian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai seorang muslim yang beriman, kita tidak pernah bisa lepas dari usaha untuk meminta petunjuk Allah. Dalam usaha ini kita berpedoman pada kitab suci kita, yaitu
Lebih terperinciBAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN?
BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN? Assalamu alaikum wr. wb. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala yang telah menjadikan kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kehidupan manusia saat ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya membimbing, mendidik, dan mengarahkan ke
Lebih terperinci2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk
Lebih terperinciTAKWA DAN IKHLAS Oleh Nurcholish Madjid
c Menghormati Kemanusiaan d TAKWA DAN IKHLAS Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang terhormat. Di antara sekian banyak pengertian mengenai takwa yang sering kita dengar ialah bahwa kita harus menyadari
Lebih terperinciTAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)
www.ariefprawiro.co.nr TAUHID HAKEKAT DAN KEDUDUKANNYA Allah berfirman: Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) Dan sesungguhnya Kami ntelah mengutus
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Filsafat Perennial menurut Smith mengandung kajian yang bersifat, pertama, metafisika yang mengupas tentang wujud (Being/On) yang
220 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa krisis spiritual manusia modern dalam perspektif filsafat Perennial Huston Smith dapat dilihat dalam tiga
Lebih terperinciMemahami Takdir Secara Adil
Memahami Takdir Secara Adil Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinci