Handout 1 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Handout 1 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran."

Transkripsi

1 31 Handout 1 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri media pembelajaran. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan landasan teoritis penggunaan pembelajaran. B. Uraian Materi 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang berarti perantara atau pengatar. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National Education Asspciation) mengartikan media adalah segala benda yang dapat dimanipulasikan; dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Dengan kata lain, media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar.

2 32 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta kemauan peserta didik sehingga proses pembelajaran terjadi dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. 2. Ciri-ciri Media Pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely ada tiga ciri-ciri media pembelajaran, yaitu sebagai berikut: a. Fiksatif, yaitu kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri ini peristiwa atau objek-objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat dipergunakan setiap saat, contoh peristiwa demonstrasi mahasiswa, pencoblosan saat pemilu, dan lain sebagainya dapat dibuka kembali sebagai media materi perubahan sosial politik. b. Manipulatif, yaitu peristiwa yang memakan waktu berhari-hari atau berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu yang singkat, misalnya peristiwa proses perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang sangat lama bisa disajikan dalam

3 33 waktu lima sepuluh menit. Begitu juga sebaliknya, sebuah kejadian yang singkat dapat dibuat dapat diperlambat penayangannya. c. Distributif, suatu media pembelajaran memungkinkan untuk mentransportasikan suatu kejadian/peristiwa atau objek secara bersamaan melalui ruang yang berbeda-beda. Dalam hal ini peserta didik yang berada dalam ruangan yang berbeda mendapatkan mendapatkan stimulus pengalaman yang sama mengenai peristiwa atau objek tersebut. 3. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran Belajar dengan indera ganda (pandang dan dengar) akan memberikan keuntungan lebih besar kepada peserta didik. Dale (1969), memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang kira-kira sebesar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. Teori yang dijadikan sebagai landasan penggunaan media dalam kegiatan pendidikan atau pembelajaran oleh para ahli sering mengacu pada Kerucut Pengalaman Dale (Dale s Cone of Experience). Titik fokus kegiatan ditujukan pada pengalaman. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (kongkrit) kemudian melalui benda tiruan dan sampai pada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas atau ke puncak kerucut semakin abstrak

4 34 media penyampai pesan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa urutan pada kerucut tidak berarti proses dan interaksi pembelajaran harus selalu dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan, karakteristik peserta didik serta pertimbangan situasi dan kondisi. Berikut ini disajikan gambar Kerucut Pengalaman Dale. Abstrak Lbg Kata Lambang Visual Gambar Diam Gambar Hidup Televisi Karyawisata Dramatisasi Benda Tiruan/Pengamatan Pengalaman langsung Kongkrit

5 35 Dasar pengembangan kerucut di atas`adalah jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pesan atau pembelajaran. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Hal ini dikenal dengan learning by doing. Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti bagan, grafik atau kata. Pesan-pesan yang terkandung di dalam lambang-lambang tersebut mengakibatkan semkin terbatasnya indera untuk menafsirkannya. Meskipun tingkat partisipatif fisik berkurang, keterlibatan imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Pengalaman kongkrit dan abstrak dialami seseorang secara silih berganti. Hasil belajar dari pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang, dan sebaliknya, kemampuan inerpretasi lambang kata membantu seseorang untuk memahami pengalaman yang di dalamnya dia terlibat langsung. DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

6 36 Handout 2 FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan media pembelajaran. B. Uraian Materi 1. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Levi dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011: 16) fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi adalah media berfungsi mengarah dan menarik perhatianpeserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi afektif berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi kognitif berfungsi memperlancar memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris adalah membantu peserta didik yang lemah dalam membaca teks untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga fungsi utama yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi (Sukirman, 2011: 39).

7 37 2. Kegunaan Media Pembelajaran Kegunaan dari media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (Azhar Arsyad, 2011: 24-25) adalah: a) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. b) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami. c) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi. d) Peserta lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Menurut Arief S. Sadiman (Sukirman, 2011: 40-41) media pembelajaran memberi manfaat sebagai berikut: a) Memperjelas penyajian pesan. b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. c) Mengatasi sikap pasif peserta didik. d) Menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap materi pelajaran. e) Memberikan kesamaan pengalaman kepada pserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. Menurut Levi dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011: 16) fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, memiliki empat fungsi yaitu:

8 38 fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi adalah media berfungsi mengarah dan menarik perhatianpeserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi afektif berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi kognitif berfungsi memperlancar memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris adalah membantu peserta didik yang lemah dalam membaca teks untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga fungsi utama yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi (Sukirman, 2011: 39). Selanjutnya, kegunaan dari media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (Azhar Arsyad, 2011: 24-25) adalah: e) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. f) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami. g) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi. h) Peserta lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Menurut Arief S. Sadiman (Sukirman, 2011: 40-41) media pembelajaran memberi manfaat sebagai berikut:

9 39 f) Memperjelas penyajian pesan. g) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. h) Mengatasi sikap pasif peserta didik. i) Menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap materi pelajaran. j) Memberikan kesamaan pengalaman kepada pserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Harjanto Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Wina Sanjaya Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada.

10 40 Handout 3 JENIS MEDIA PEMBELAJARAN A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri masing-masing jenis media pembelajaran. B. Uraian Materi 1. Jenis Media Pembelajaran Bretz mengelompokkan media pembelajaran atas media audio visual gerak, audio visual diam, audio semi gerak, visual gerak, visual diam, semi gerak, media audio, dan media cetak (Sukirman, 2011: 45). Gagne mengklasifikasi media berdasarkan kesesuaian rangsangan yangditimbulkan media dengan karakteristik siswa sehingga dibaginya 13 jenis media yaitu objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, telivisi, dan gambar. Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan. Seels dan Glasgow (dalam Azhar: 2011) membedakan atas media tradisional dan media mutakhir. Media tradisional

11 41 berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realia. Adapun media mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi seperti teleconfrence, dan media berbasis mikroprosesor seperti permainan komputer dan hipermedia. Selanjutnya berdasarkan perkembangan teknologi tersebut maka media pembelajaran dapat pula diklasifikasikan atas empat kelompok yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer (Azhar, 2011: 29). a. Media hasil tcknologi cetak. Media teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kelompok hasil media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik dan foto. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran. Ciri-ciri media ini adalah: 1) Teks dibaca secara linear, 2) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah, 3) Teks dan visual ditampilkan statis, 4) Pengembangannya sangat tergantung pada prinsip-prinsip kebahasan dan persepsi visual,

12 42 5) Baik teks maupun visual berorientasi pada peserta didik. b. Media hasil teknologi audio-visual. Media hasil teknologi audio-visual adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesian mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Penyampaian materi pembelajaran melalui pandangan dan penglihatan, serta kadang-kadang dengan sedikit simbol atau kata-kata. Bentuk media jenis ini antara lain proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual. Ciri-ciri media jenis ini adalah: 1) Bersifat linear, 2) Menyajikan visual yang dinamis, 3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuat, 4) Merupakan representasi fisik dari gagasan, 5) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif, 6) Berorientasi pada guru dengan pelibatan peserta didik yang rendah. c. Media hasil teknologi berbasisi komputer Media jenis ini merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Informasi/materi yang dihasilkan dari media

13 43 ini disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Ciri-ciri media jenis ini adalah: 1) Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear, 2) Dapat digunakan berdasarkan keinginan peserta didik, 3) Gagasan yang disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol, dan grafik, 4) Pengembangan media berdasarkan prinsip kognitif, 5) Pembelajaran berorientasi dan melibatkan peserta didik dalam interaksi yang tinggi. d. Media hasil teknologi gabungan Media jenis ini adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri-ciri media jenis ini adalah: 1) Dapat digunakan secara acak, sekuensial, atau linear, 2) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik, 3) Gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman peserta didik, 4) Pengembangandan penerapannya berdasarkan prinsip kogntif dan konstruktivistik, 5) Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif, 6) Bahan pelajaran banyak melibatkan aktivitas dan interaktif peserta didik,

14 44 7) Bahan pelajaran memadukan kata dan visual yang diambil dari berbagai sumber. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

15 45 Handout 4 PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan kriteria pemilihan media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan pertimbangan pemilihan media pembelajaran. C. Uraian Materi 1. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Dalam memilih media yang akan digunakan ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut: a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan yang mengacu pada pada salah satu atau gabungan dari tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran berupa fakta, konsep, prinsip maupun prosedur. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media pembelajaran harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental peserta didik. c. Praktis, lues dan tahan.

16 46 Media yang dipilih hendaknya dapat digunakan di manapun dan kapanpun serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana. d. Guru terampil menggunakannya. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. e. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif belum tetntu untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk digunakan bagi kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. f. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misal visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang. 2. Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran a. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor dana, fasilitas`dan peralatan yang telah tersedia, waktu, dan sumbersumber yang tersedia. b. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan peserta didik, misalnya

17 47 menghafal, menerapkan keterampilan, pengertian hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkat tinggi. Setiap kategori pembelajaran itu penuntut perilaku yang berbeda-beda. Dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajiannyang berbeda pula. c. Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan komputer, dan karakter peserta didik lainnya. d. Tingkat kesenagan dari pihak guru dan peserta didik dalam memanfaatkan media serta tingkat keefektivannya. e. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan juga: kemampuan mengakomodasi penyajian stimulus yang tepat, kemampuan mengakomodasi respon peserta didik, kemampuan mengakomodasi umpan balik, pemeilihan media utama dan media pendukung untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes. f. Media pendukung harus mendapatkan perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media beragam. Dengan menggunakan media yang beragam, peserta didik memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

18 48 Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

19 49 Handout 5 PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS MANUSIA A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis manusia. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan teknik pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis manusia. B. Uraian Materi 1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Manusia Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini sangat berarti jika tujuan pembelajaran adalah untuk mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dalam pemamtauan pembelajaran peserta didik. Guru sebagai media pembelajaran secara intuitif dapat merasakan kebutuhan peserta didiknya dan memberikannya pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran. 2. Teknik Pembelajaran Menggunakan Media Berbasis Manusia Ada dua teknis yang dapat dilakukan dalam penggunaan manusia sebagai media pembelajaran, yaitu pertama rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah, dan kedua rancangan pembelajaran bertanya model Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah

20 50 dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Langkah-langkanya adalah sebagai berikut: a. Guru merumuskan masalah yang relevan. b. Guru mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah. Guru sebaiknya menggunakan buku teks dan ceramah sebagai sumber untuk menyajikan informasi. c. Guru harus menginformasikian kepada peserta didik bahwa pengetahuan itu dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah. d. Guru menuntun peserta didik melakukan eksplorasi dengan cara: 1) Memberikan ruang bagi peserta didik untuk bereksplorasi, 2) Membantu peserta didik menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, 3) Membantu peserta didik membentuk dan menginternalisasikan representasi masalah atau tugas, 4) Membantu peserta didik mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan pengetahuan yang lalu, 5) Memberikan umpan balik mengenai kebenaran jalan pemikiran dan jalur pemecahan masalah, 6) Menggunakan kerangka koseptual untuk menunjang penjelasan. e. Mengembangkan masalah dalam konteks yang beragam, f. Menilai pengetahuan peserta didik dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.

21 51 Selanjutnya penggunaan media berbasis manusia dengan teknik bertanya model Socrates dilakukan melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a. Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yang meminta peserta didik berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan, tugas mereka, misalnya: mengapa mahasiswa Jurusan Sosiologi UNP mengalami kesulitan dalam menyusun outline penelitian? Bagaimana meningkatkan daya dan kemauan mencari informasi yang tinggi pada peserta didik dalam pembelajaran Sosiologi di SMA? dan sebagainya. b. Membagi peserta didik dalam kelompok besar untuk melakukan eksplorasi, dan dilanjutkan dengan pembegian ke dalam kelompokkelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan yang muncul pada pembahasan kelompok besar. c. Menentukan apakah peserta didik harus belajar/bekerja bersamasama dalam kelompok ataukah perorangan. Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia adalah rancangan pembelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pameran utama dalam proses pembelajaran maka kegiatan interaktif akan semakin terbuka lebar. Pembelajaran inmteraktif yang terstruktur dengan baiki bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif. Di samping itu, pembelajaran interaktif

22 52 mendorong partisispasi peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

23 53 Handout 6 PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS CETAKAN A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis cetakan. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media berbasis cetakan. B. Uraian Materi 1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Cetakan Media dan sumber materi berbasis cetakan adalah media pembelajaran yang menyajikan informasi melalui tulisan atau teks. Media jenis ini yang paling banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah buku teks, dan lembaran kerja peserta didik (LKPD). Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan disertai dengan permintaan respon peserta didik melalui pertanyaan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik setelah membaca teks.

24 54 2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Cetakan Terkait dengan teks materi berbasis cetakan ini ada enam hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam pemilihan dan penggunaannya, yaitu sebagai berikut: a. Konsistensi. Penggunaan huruf dan ukurannya, spasi serta margin kertas harus konsisten dari halaman awal hingga akhir. b. Format. Terkait dengan format yang harus diperhatikan adalah masalah penulisan pokok pikiran yang dikembangkan ke dalam paragrafparagraf, serta pemilahan isi informasi. c. Organisasi. Upayakan selalu untuk menginformasikan peserta didik mengenai di mana atau sejauh mana mereka dalam teks yang dibaca tersebut. Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah dipahami. d. Daya tarik. Salah satu cara untuk menarik minat peserta didik untuk membaca teks adalah dengan cara guru memperkenalkan setiap materi dengan cara yang berbeda. e. Ukuran huruf. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan peserta didik, pesan, dan lingkungannya. f. Ruang kosong. Berilah ruang kosong (spasi lowong) seingga ada kesempatan bagi peserta didik untuk bersitirahat sejenak dalam membaca.

25 55 Dalam menyusun media berbasis teks harus diupayakan agar materi yang disajikan bersifat interaktif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan cara: a. Sajikan informasi dalam jumlah yang layak sehingga dapat dicerna, diproses dan dikuasai. Informasi disajikan dalam kelompok-kelompok kecil. b. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan peserta didik dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. c. Pertimbangkan hasil analisis respon peserta didik. d. Siapkan kesempatanbagi peserta didik untuk dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka masing-masing. e. Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi seperti simulasi (bermain peran), studi kasus, dan sebagainya. Cara lain untuk menarik perhatian pada media berbasis cetak atau teks adalah warna dan gaya huruf. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian pada informasi yang penting, sedangkan huruf yang dicetak tebal aau dicatak miring memberikan penekanan pada kalimat atat kata-kata kunci. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

26 56 Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

27 57 Handout 7 PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS VISUAL A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis visual. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip penggunaan media berbasis visual. B. Uraian Materi 1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Visual Media pembelajaran berbasis visual adalah media pembelajaran yang berwujud visual atau gambar baik yang bersifat diam maupun bergerak. Penggunaan media berbasis visual sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat daya ingat, serta menumbuhkan minat peserta didik. Di samping itu, media visual juga dapat menjelaskan hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia nyata. Agar efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik harus berinteraksi dengan visual tersebut. 2. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual Ada beberapa prinsip umum dalam penggunaan media visual agar efektif, yaitu sebagai berikut:

28 58 a. Usahakan visual sesederhana mungkin. Gambar yang terlalu rinci dapat menimbulkan perhatian yang tidak diinginkan dari peserta didik, sehingga apa yang harus diperhatikannya jadi terabai. b. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang ada teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. c. Gunakan kerangka konseptual atau peta konsep untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi. d. Ulangi sajian visual dan libatkan peserta didik untuk meningkatkan daya ingat. Untuk visual yang komplek, peserta didik perlu diminta untuk mengamatinya secara seksama, kemudian diminta untuk mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut. e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep yang terdapat dalam materi pembelajaran. f. Hindari visual yang tak berimbang. g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual. h. Visual yang diproyeksikan harus dapat dan mudah dibaca. i. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang, sehingga mempermudah pengolahan informasi. j. Caption (keterangan gambar) harus disiapkan agar informas-informasi yang sulit dilukiskan secara visual dapat dipahami dengan baik. k. Warna harus digunakan secara realistik.

29 59 l. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

30 60 Handout 8 PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS AUDIO DAN VISUAL A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis audio. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media pembelajaran berbasis audiovisual. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual. B. Uraian Materi 1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Audio Media pembelajaran berbasis audio adalah media pembelajaran yang digunakan untuk menyalurkan pesan lewat indera pendengaran. Jenis media ini yang paling banyak digunakan adalah media rekaman audio dan media radio. Media rekaman audio merupakan media yang menggunakan rekaman suara manusia, musik dan suara lainnya yang digunakan sebagai media pembelajaran. Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape atau pada media digital sehingga hasil rekaman dapat diputar kembali pada saat diinginkan.

31 61 Media jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain: a. Peralatannya lebih terjangkau dan mudah diperoleh, b. Rekaman dapat digandakan, c. Pengoperasian relatif mudah. Adapun kekurangan media audio ini adalah sebagai berikut: a. Jika redio tape tidak punya penuntun rekaman akan sulit mencari lokasi informasi yang dibutuhkan. b. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya. Seterusnya, media radio adalah media pembelajaran yang dengan cara mengirimkan informasi atau materi pembelajaran melalui pemancar radio kepada pesawat radio. Penggunaan media radio memiliki kelebihan antara lain: a. Harganya relatif murah, b. Bisa dibawa kemana-mana. Sedangkan kelemahannya adalah: a. Sifat komunikasinya hanya satu arah, b. Siaran bersifat sentralistik sehingga tidak dapat dikontrol, c. Sulit menyesuaikan siaran radio dengan jadwal pembelajaran.

32 62 2. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual Media pembelajaran berbasis audio-visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Media jenis ini memiliki tingkat efektivitas yang relatif tinggi dibandingkan media audio atau media visual. 3. Media Adiuo-Visual Media audio-visual adalah media penyampaian materi pembelajaran berupa film, video, dan televisi. Film diartikan sebagai karya cipta yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan azas sinematografi. Sedangkan video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersaman. Pada dasarnya video adalah mengubah ide atau gagasan menjadi tayangan gambar dan suara. Antara film dan video memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama tergolong pada media yang menggunakan unsur pandang dan dengar. Perbedaannya adalah film memiliki alur cerita sedangkan video tidak. Media film dan video memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah: a. Dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik. b. Dapat disaksikan secara berulang-ulang.

33 63 c. Dapat menyajikan peristiwa-peristiwa berbahaya yang jika dilihat secara langsung. d. Dapat mempercepat dan memperlambat proses suatu peristiwa. Kekurangan media film dan video ini antara lain adalah: a. Membutuhkan biaya yang relatif mahal, b. Sulit mencari film yang sesuai atau cocok dengan materi pembelajaran. Selain film dan video, medio audio-visual lainnya adalah televisi. Televisi merupakan media telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak dan suara. Media televisi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain adalah: a. Dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual seperti gambar diam, film, objek dan sebagainya. b. Bisa menyediakan contoh-contoh yang baik bagi peserta didik. c. Dapat membawa dunia nyata ke dalam rumah dan ke kelas. d. Dapat menyajikan program untuk peserta didik dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda. e. Dapat menghemat waktu guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kelemahan yang dimiliki media televisi adalah sebagai berikut: a. Hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.

34 64 b. Siaran televisi berlangsung terus sehingga tidak ada kesempatan bagi peserta didik untuk memahami pesan yang sudah terlewati. c. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merivisi siaran. d. Pada umumnya pesawat televisi relatif kecil sehingga sulit untuk dilihat secara rinci oleh seluruh peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

35 65 Handout 9 PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media pembelajaran berbasis komputer. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media power point. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan media internet. B. Uraian Materi 1. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Komputer adalah salah satu mesin elektronik yang dapat menerima arahan atau data digital, memprosesnya, menyimpan dan mengeluarkan hasil dari data yang diproses. Ada beberapa kelebihan bila menggunakan komputer, yaitu sebagai berikut: a. Dapat mengakomodasi tingkat kemampuan belajar semua peserta didik. b. Dapat berinteraksi dengan peserta didik secara perorangan. c. Dapat dikendalikan. Sedangkan kelemahannya adalah: a. Harga perangkat komputer relatif mahal,

36 66 b. Membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mengoperasikannya. c. Program yang ada belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan peserta didik. d. Hanya efektif bila masing-masing peserta didik memiliki komputer. 2. Media Power Point Power point merupakan salah satu media penyampai pesan melalui sebuah presentasi point teks atau gambar yang menarik. Pengembangan media power point harus sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran. Oleh karena itu ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut: a. Dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional. b. Media power point sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan media pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran. Oleh karena itu, materi yang disajikan hanya garis besarnya saja. c. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan menarik penyajiannya. Terkait dengan daya tarik ini, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan, yaitu sebagai berikut: a. Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misal Arial, Tahoma atau Verdana. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20, sub judul 28, dan judul 30.

37 67 b. Gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi, atau video untuk memperjelas dan memperindah tampilan. c. Area tampilan maksimal berukuran 16 x 20 cm. d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks. e. Usahakan hanya satu topik atau sub topik pembahasan untuk setiap satu frame. f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan. g. Atur komposisi warna, tata letak, keharmonisan, dan kekontrasan. h. Penggunaan warna jangan terlalu mencolok dan rumit. 3. Media Berbasis Internet a. merupakan singkatan dari electronic mail, yaitu surat yang pengirimannya menggunakan secara elektronik berupa jaringan internet. Melalui seseorang dapat mengirim naskah teks, gambar, atau file dalam waktu yang sangat singkat. Ciri-ciri e-learning adalah: 1) Pembelajaran tidak tergantung pada guru, 2) Banyaknya sumber materi dan kemudahan akses, 3) Peran guru hanya sebagai mediator atau pembimbing, 4) Proses belajar tidak terkendala jarak, ruang, dan waktu.

38 68 Ada beberapa manfaat penting dari penggunaan ini, yaitu sebagai berikut: 1) Efektif untuk surat-menyurat, termasuk pemberian tugas kuliah, pengumuman kegiatan pembelajaran, dan sebagainya. 2) Efisien untuk mengirim lembar dokumen dalam jumlah besar. 3) Dapat dijadikan sebagai ajang diskusi. 4) Dapat menampung surat dan pesan dalam jumlah besar. b. Blog Blog atau weblog adalah teks dokumen, gambar, objek media dan data yang tersusun secara hirarkhis dan menurut kronologi tertentu yang dapat dilihat melalui browserinternet. Ada juga yang mengartikan blog sebagai suatu publikasi secara periodik dan tetap mengenai pemikiran seseorang. Dalam memanfaatkan blog sebagai metode pembelajaran, menurut M Arief Furqon dan Maya retno Ayuada tiga metode yang bisa diupayakan, yaitu: 1) Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi pembelajaran, tugas, maupun bahan diskusi diblognya. Kemudian peserta didik dapat berdiskusi dan belajar bersama di blog guru tersebut. 2) Blog guru dan peserta didik saling berinteraksi. Baik guru maupun peserta didik sama-sama memiliki blog sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas dari gurunya.

39 69 3) Komunitas blogger pembelajar. Blog ini merupakan gabungan dari beberapa guru, peserta didik atau sekolah. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

40 70 Handout 10 MENGEVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN A. Learning Outcome: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan rasionalitas evaluasi media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk evaluasi media pembelajaran. B. Uraian Materi 1. Rasionalitas Mengevaluasi Media Pembelajaran Evaluasi pada dasarnya adalah proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan serta penyempurnaan/perbaikan program. Setiap media sebaiknya harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum dipakai. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang telah dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, media yang telah dirancang dan diproduksi perlu terlebih dahulu diujicobakan dan dievaluasi. Ada dua macam bentuk evaluasi media pembelajaran, yaitu evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi media pembelajaran. Sedangkan evaluasi sumatif adalah kegiatan pengumpulan data dengan

41 71 tujuan untuk menentukan apakah media pembelajaran yang dibuat patut untuk digunakan ataukah tidak. Dalam uraian ini difokuskan hanya pada evaluasi formatif saja. Ada tiga tahap evaluasi formatif, yaitu evaluasi satu lawan satu, evaluasi kelompok kecil, dan evaluasi lapangan. Evaluasi satu lawan satu adalah evaluasi yang dilakukan dengan meminta dua orang peserta didik secara individual untuk menerima sajian media yang telah dibuat. Kedua peserta didik tersebut hendaknya memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Prosedurnya adalah sebagai berikut: a. Menjelaskan tujuan meminta kesediaan peserta didik, b. Minta kesediaan peserta agar rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut, c. Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dimedia-kan tersebut. d. Catat lamanya waktu yang digunkan dalam menyajikan media, serta reaksi-reaksi peserta didik terhadap media tersebut, e. Berikan tes akhir untuk mengukur keberhasilan media tersebut, f. Analisis informasi yang telah terkumpul. Evaluasi berikutnya adalah evaluasi kelompok kecil. Pada tahap ini, media diujicobakan kepada orang peserta didik sebagai sampel. Peserta didik harus mewakili tingkat kemampuan belajar dan jenis kelamin. Prosedur yang harus ditempuh adalah:

42 72 a. Menjelaskan tujuan kegiatan kepada peserta didik, b. Melakukan tes awal, c. Menyajikan media untuk dipelajari oleh peserta didik, d. Catat waktu yang dibutuhkan dan semua umpan balik selama media disajikan, e. Lakukan tes akhir, f. Membagi kuesioner untuk diisi oleh peserta didik guna meminta respon dan informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan kegiatan, g. Analisis data yang terkeumpul. Tahap evaluasi formatif terakhir adalah evaluasi lapangan. Usahakan memperolehyang situasi mirip dengan situasi yang sebenarnya. Setelah melewati dua tahap evaluasi di atas tentu media sudah mendekati kesempurnaan, namun hal itu harus dibuktikan lagi agar media itu betulbetul sesuai dengan yang diinginkan. Cara melakukan evaluasi tahap ini adalah dengan meminta 30 peserta didik yang terdidir dari berbagai karakteristik (kelas, jenis kelamin, latar belakang, tingkat kemampuan, usia, dan sebagainya), sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. DAFTAR PUSTAKA Arief. S Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

43 73 Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukirman Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MEDIA PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MARET, 2004 PENGERTIAN MEDIA MEDIA ADALAH PERANTARA ATAU PENGANTAR

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil

Lebih terperinci

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar. MEDIA PEMBELAJARAN Anak Berkebutuhan Khusus Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Mengapa Media Penting bagi ABK? Kegunaan media Kontribusi media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran Kemampuan peserta Kemampuan pengajar Daya Serap Peserta Efektifitas alat bantu pengajaran 2 Penglihatan 82% Pendengaran 11 % Penciuman 1 % Pencecapan 2,5 % Perabaan 3,5 % 3 10 % dari apa yang dibaca 20

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mata pelajaran yang mengulas mengenai pengetahuan-pengetahuan umum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mata pelajaran yang mengulas mengenai pengetahuan-pengetahuan umum 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian IPS Ilmu Pengetahuan Sosial atau disingkat IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mengulas mengenai pengetahuan-pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Media Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

02. Konsep Dasar Media

02. Konsep Dasar Media 02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar yang dialami oleh peserta didik menghasilkan perubahanperubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, bidang keterampilan, dan bidang nilai

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh : Annisa Ratna Sari, M.S.Ed FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 DAFTAR ISI Kata Pengantar...2

Lebih terperinci

Teknologi & Media Pembelajaran

Teknologi & Media Pembelajaran Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR Arrofa Acesta *Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kuningan arrofa.acesta@uniku.ac.id Abstrak Media pembelajaran yang dikemas dengan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan 5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan

Lebih terperinci

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran Matematika Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein yang artinya mempelajari. Mungkin juga kata itu erat hubungannya dengan kata

Lebih terperinci

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu meninjau penelitian sebelumnya. Peninjauan pada penelitian lain sangat penting dilakukan. Hal ini

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. CURRICULUM VITAE Laksmi Dewi, M.Pd, lahir di Cianjur 13 Juni 1977 Saat ini tinggal di Kompleks CGH Jl. Citra VI No. 10 Tanjungsari

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. siswa SDN 02 Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung. pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.

BAB V PEMBAHASAN. siswa SDN 02 Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung. pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. BAB V PEMBAHASAN A. Pentingnya Media Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis data yang berupa deskripsi data masing-masing variabel maupun pengujian hipotesis, maka ada beberapa hal yang perlu diinterprestasikan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis,

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang Diharapkan 1. Mampu menjelaskan makna peran

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Pembelajaran Kanji Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji berarti mempelajari bentuk, arti dan cara baca dari sebuah kanji. Kanji

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN 1 UNIT 8 MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN Saudara-saudara mahasiswa saat ini terjadi pergeseran paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran yang mempunyai implikasi terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pendidikan Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. Schramm mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Sedangkan

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Mawarni, Huber Yaspin Tandi, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Hakikat Media Pembelajaran

Hakikat Media Pembelajaran Hakikat Media Pembelajaran Pembelajaran sebagai proses komunikasi Gangguan hambatan (noise) Komunikator Pesan (message) Saluran (cannel) Komunikan (Penerima) Feed back Faktor yang berpengaruh komunikasi:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar (Arsyad, 2000:3). Secara lebih jelas Gerald dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR Anik Indramawan, Suhartono, Noor Hafidhoh Dosen Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk Abstrak Salah satu faktor keberhasilan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Analisis Teoritis 1. Pendidikan Pendidikan dalam artian luas dapat diartikan sebagai proses pemanusiaan manusia atau pendewasaan manusia. Namun, secara teknis pendidikan ada dalam

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN (MEDIEN IM DEUTSCHUNTERRICHT) Oleh: Ending Khoerudin

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN (MEDIEN IM DEUTSCHUNTERRICHT) Oleh: Ending Khoerudin MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN (MEDIEN IM DEUTSCHUNTERRICHT) Oleh: Ending Khoerudin Pengertian Media Berasal dari bahasa Latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Manusia, materi atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal terpenting dari suatu bangsa. Karena dengan adanya pendidikan yang mumpuni, akan menjadikan generasi penerus bangsa yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB V. dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. Tulungagung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI meliputi pada

BAB V. dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. Tulungagung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI meliputi pada BAB V Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih lanjut tentang analisis data dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. 1. ANALISIS DATA Pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru-guru

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan. temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan. temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas 99 BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan selanjutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio visual Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 2.1 Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran matematika yang efektif akan dapat membantu siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif menuntut guru untuk memahami dengan baik

Lebih terperinci

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto (Studi Eksperimen) Resume Tesis Oleh : M.Saiful Bahri

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) peranan media dalam pembelajaran tengah mendapat perhatian yang serius. Belajar dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio-Visual Terhadap

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio-Visual Terhadap BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio-Visual Terhadap Minat Belajar Hasil analisis data yang dilakukan dengan uji t menyatakan bahwa Ha diterima Ho ditolak,

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN Bayu Aji Pangestu Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Email: Bayupangestuaji7@gmail.com Abstrak: Media pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Fitta Ummaya Santi

Oleh: Fitta Ummaya Santi Oleh: Fitta Ummaya Santi APA ITU MEDIA Sadiman, dkk 2002:6 Media: segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengiriman pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Aktivitas Belajar Aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik merupakan

Lebih terperinci

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH :

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH : MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH : Dzati Rohmatika (21401072015) Muliana (21401072020) Laily Angga Miyanti (21401072022) Kunti Farhatana T.S (21401072029)

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango) 1 JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 6 SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MARTEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar merupakan proses perubahan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PEMBELAJARAN MEMBACA 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Membaca Pembelajaran itu adanya dua hal yaitu adanya aktivitas individual siswa dan adanya lingkungan yang dikondisikan secara

Lebih terperinci

sarana yang disebut pula channel, karena pada hakikatnya media telah memperluas atau

sarana yang disebut pula channel, karena pada hakikatnya media telah memperluas atau Pengertian Media Pembelajaran Menurut Santoso S. Hamidjojo, media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar idea, sehingga gagasannya sampai pada penerima. Menurut Mc Luhan, media adalah

Lebih terperinci

ISSN: ISSN:

ISSN: ISSN: ISSN: 1907-4336 ISSN: 1907-4336 MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM YANG MENARIK (Analisis Pemikiran Anderson) Evi Fatimatur Rusydiyah A. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan dalam bidang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA

LANDASAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA LANDASAN TEORI PENGGUNAAN MEDIA SISTEM DAN PROSES PEMBELAJARAN Pertanyaan: 1. Siapa? 2.Menyampaikan apa? 3. Melalui apa? 4. Kepada siapa? 5. Dengan efek apa? Unsur-unsur Komunikasi: 1. Komunikator 2. Pesan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus yaitu siklus I dan siklus II, siklus I pada tanggal 6 Oktober 2014 dan siklus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran Power Point a. Pengertian Media Pembelajaran Power Point Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2014, hlm. 3) Media pembelajaran

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Sekolah Menengah Pertama oleh Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 1 MEDIA DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk

Lebih terperinci