BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR"

Transkripsi

1 BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Metode pendekatan ditujukanl sebagai acuan dalam penyusunana Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Semarang Central Library. Dengan metode pendekatan diharapkan mampu mencapai hasil yang optimal dalam rangka memenuhi fungsi, serta persyaratan ruang dan estetika dalam tampilan arsitektur secara keseluruhan. Dasar- dasar pendekeatan yang akan dibahas meliputi: Pendekatan secara Fungsional, Kontekstual, Arsitektural, Teknis dan Pendekatan Utilitas Bangunan Pendekatan Aspek Fungsional Pendekatan Pelaku Kegiatan Pendekatan pengunjung bangunan pada Semarang Central Library dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, antara lain: a. Pengelola Kelompok pelaku kegiatan yang tergabung kedalam organisasi pemerintahan yang bertugas mengelola, mengatur dan mengorganisir Semarang Central Library agar berjalan sesuai dengan fungsinya, antara lain: 1. Pengelola utama yaitu kepala Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Kota Semarang, yang bertugas sebagai pimpinan Semarang Central Library serta yang bertugas bertanggung jawab terhadap jalannya Semarang Central Library. 2. Bagian sub pengelola, yang terdiri atas berbagai bagian, antara lain: Bagian tata usaha Bagian layanan bahan pustaka Bagian pengembangan bahan pustaka dan pelestarian bahan pustaka Bagian layanan arsip Bagian pengembangan arsip serta pelestarian arsip Bagian pengembangan perpustakaan dan arsip Kota Semarang 3. Karyawan yang merupakan pegawai yang bertugas melayani pengunjung serta semuanya berhadapan langsung dengan pengunjung. Karyawan yang bertugas terdiri dari pengawas, petugas pelayanan dan informasi, petugas perpustakaan baca, petugas perpustakaan digital, petugas kearsipan cetak, petugas kearsipan non- cetak, petugas penitipan barang dan sebagainya. b. Pengunjung Adalah masyarakat umum dari anak- anak hingga orang dewasa dari berbagai tingkat pendidikan yang dapat memanfaatkan fasilitas yang ada pada Semarang Central Library. c. Pelayanan/ servis Shafira Eka Hariananda /

2 Merupakan kelompok pelaku kegiatan yang melakukan kegiatan operasional yang ada pada gedung Semarang Central Library, antara lain: 1. Petugas keamanan 2. Petugas kebersihan 3. Petugas parkir Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Berdasarkan pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum dan arsip dapat dilakukan pendekatan kegiatan, yang dapat diterapkan dalam Semarang Central Library dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain: 1. Kelompok Kegiatan Utama Kegiatan utama yang dilakukan oleh pengunjung perpustakan dan arsip sesuai dengan Pedoman Perpustaakan RI (2000), antara lain: Layanan Utama Cetak, meliputi: membaca, belajar, mendengar cerita, kearsipan Layanan Utama Non- cetak, meliputi: koleksi e- book, koleksi audio- visual, browsing dengan layanan komputer, koleksi audio, kearsipan online Layanan Penunjang, meliputi: seminar, pameran buku, diskusi, permainan untuk anak, penyimpanan barang, penjualan buku dan alat tulis, membaca outdoor, layanan komputer dan wifi area, serta kafe 2. Kelompok Kegiatan Pengelola Merupakan aktifitas yang dilakukan oleh pengelola dalam masing- masing bidang sesuai dengan Pedoman Perpustakaan RI (2000) 3. Kelompok Kegiatan Penunjang Merupakan aktifitas yang mampu menunjang aktifitas utama perpustakaan, misalnya ibadah, kafe, toilet dan lavatory berdasarkan Pedoman Perpustakaan RI (2000) 4. Kelompok Kegiatan Servis Berdasarkan Pedoman Perpustakaan RI (2000) yang merupakan kelompok kegiatan servis meliputi keamanan, perawatan gedung, kebersihan gedung, dan lain sebagainya. Pengunjung Pengunjung Aktivitas Informasi 3. Melihat- lihat Lobby 4. Menanyakan Informasi Resepsionis 5. Mendaftar anggota R. Administrasi Aktivitas Utama Area Perpustakaan 3. Masuk perpustakaan Area perpustakaan 4. Menyimpan barang R. Loker 5. Melihat koleksi buku R. Koleksi Shafira Eka Hariananda /

3 Karyawan Pengunjung Karyawan Pengunjung Area peminjaman 6. Meminjam dan mengembalikkan buku dan pengembalian buku 7. Membaca buku R. Baca 8. Fotokopi dan jilid buku R. Fotokopi 9. Menggunakan audio- visual R. Audio- visual 10. Ke toilet Lavatory 11. Keluar 3. Absensi Meja absen 4. Menjaga Administrasi Meja administrasi Area peminjaman 5. Menjaga peminjaman dan pengembalian dan pengembalian buku 6. Mengawasi ruang baca R. CCTV 7. Fotokopi dan jilid R. Fotokopi 8. Penyimpanan barang Gudang 9. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 10. Ke toilet Lavatory 11. Pulang Area Audio visual dan perpustakaan digital 3. Masuk perpustakaan 4. Melihat koleksi e- book fisik 5. Melihat koleksi e- book digital 6. Mengunduh koleksi e- book Area perpustakaan digital 7. Ke toilet Lavatory 8. Keluar 3. Absensi Meja absen 4. Manajemen data server Ruang data serveer 5. Menjaga area perpustakaan digital R. CCTV 6. Menjaga meja informasi Meja informasi 7. Penyimpanan barang Gudang 8. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 9. Ke toilet Lavatory 10. Pulang Area perpustakaan anak Shafira Eka Hariananda /

4 3. Masuk perpustakaan R. Perpustakaan anak 4. Menyimpan barang R. Loker 5. Melihat koleksi buku R. Koleksi Area peminjaman 6. Meminjam dan mengembalikkan buku dan pengembalian buku 7. Membaca buku R. Baca 8. Game komputer edukatif R. Komputer 9. Bermain Area bermain anak 10. Ke toilet Lavatory 11. Keluar 3. Absensi Meja absen 4. Menjaga Administrasi Meja administrasi Karyawan Pengunjung Karyawan Area peminjaman 5. Menjaga peminjaman dan pengembalian dan pengembalian buku 6. Mengawasi ruang baca R. CCTV 7. Penyimpanan barang Gudang 8. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 9. Ke toilet Lavatory 10. Pulang Perpustakaan Braille 3. Masuk ruangan R. Manuskrip dan buku kuno 4. Menyimpan barang R. Loker 5. Melihat koleksi buku R. Koleksi 6. Melihat koleksi e- book digital Komputer 7. Membaca buku R. Baca 8. Ke toilet Lavatory 9. Keluar 3. Absensi Meja absen 4. Menjaga Administrasi Meja administrasi 5. Perawatan buku R. Restorasi 6. Digitalisasi manuskrip dan buku kuno R. Digitalisasi 7. Mengawasi ruang baca R. CCTV Shafira Eka Hariananda /

5 Pengunjung Karyawan Pengunjung 8. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 9. Ke toilet Lavatory 10. Pulang Area Arsip Konvensional 3. Masuk ruangan R. Arsip konvensional 4. Menyimpan barang R. Loker 5. Menyerahkan formulir peminjaman Meja administrasi 6. Melihat koleksi katalog arsip R. Referensi dan katalog Area peminjaman 7. Menunggu prosedur peminjaman arsip dan pengembalian arsip 8. Meminjam dan mengembalikan arsip 9. Fotokopi dan jilid buku R. Fotokopi 10. Ke toilet Lavatory 11. Keluar 3. Absensi Meja absen 4. Menjaga Administrasi Meja administrasi 5. Menjaga ruang penyimpanan arsip R. Referensi dan katalog R. Penyimpanan 6. Memandu referensi katalog arsip dan perawatan arsip 7. Mengawasi ruang arsip R. CCTV 8. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 9. Ke toilet Lavatory 10. Pulang Area Arsip Media Baru 3. Masuk ruangan R. Arsip media baru 4. Menyimpan barang R. Loker 5. Melihat koleksi katalog arsip Meja administrasi 6. Menyerahkan formulir peminjaman 7. Menunggu prosedur peminjaman arsip R. Referensi dan katalog Area peminjaman dan pengembalian arsip Shafira Eka Hariananda /

6 8. Melakukan preview arsip 9. Ke toilet Lavatory 10. Keluar 3. Absensi Meja absen 4. Menjaga Administrasi Meja administrasi 5. Menjaga ruang penyimpanan arsip R. Referensi dan katalog Karyawan 6. Memandu referensi katalog arsip Area peminjaman dan pengembalian arsip Pengunjung Karyawan Pengunjung R. Penyimpanan 7. Mengawasi ruang arsip dan perawatan arsip 8. Perawatan arsip media baru R. CCTV 9. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 10. Ke toilet Lavatory 11. Pulang Aktivitas Penunjang Ruang Pameran 3. Membeli tiket/ karcis R. Penjualan tiket 4. Melihat pameran buku/ bedah buku/ seminar R. Pameran 5. Ke toilet Lavatory 6. Keluar 3. Absensi Meja absen 4. Menjaga penjualan tiket/ karcis R. Penjualan tiket 5. Menjaga ruang pameran R. Pameran 6. Menjaga control room R. Kontrol 7. Penyimpanan barang Gudang 8. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 9. Ke toilet Lavatory 10. Pulang Kafe 3. Masuk kafe Area kafe 4. Memesan menu dan membayar kasir Area kasir kafe 5. Duduk dan makan Area makan kafe Shafira Eka Hariananda /

7 Karyawan Kepala Perpustakaan dan Arsip Bidang Tata Usaha Bidang Pelayanan dan Informasi 6. Membaca buku Rak koleksi buku 7. Ke toilet Lavatory 8. Keluar 3. Absensi Meja absen 4. Menjaga kasir Area kasir kafe 5. Melayani pemesanan Area makan kafe 6. Membuat pesanan Dapur kafe 7. Membersihkan kafe Janitor 8. Penyimpanan barang Gudang 9. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 9. Ke toilet Lavatory 10. Pulang Aktivitas Pengelola 3. Masuk kantor Kantor kepala 4. Menerima tamu Ruang tamu 5. Membuka/ menyimpan arsip kantor Loker arsip kantor 6. Memeriksa laporan 7. Mengawasi kerja karyawan Meja kerja 8. Rapat R. Rapat 9. Melakukan pengawasan 10. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 11. Ke toilet Lavatory 12. Pulang 3. Absensi Meja absen 4. Menerima tamu Ruang tamu 5. Mengelola kesekretariatan Kantor bidang tata usaha 6. Mengolah data perpustakaan dan arsip R. Olah data 7. Rapat R. Rapat 8. Mengatur pemasaran R. Pemasaran 9. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 10. Ke toilet Lavatory 11. Pulang 3. Absensi Meja absen Shafira Eka Hariananda /

8 4. Membuka/ menyimpan arsip kantor 5. Membantu penyediaan informasi bagi pengunjung Kantor bidang pelayanan dan informasi Front office pelayanan perpustakaan 6. Rapat R. Rapat 7. Mengawasi kerja karyawan 8. Kegiatan laporan Kantor bidang pelayanan dan informasi 9. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 10. Ke toilet Lavatory 11. Pulang Bidang Kepustakaan 2. Parkir Area kafe 3. Absensi Meja absen 4. Mengolah bahan pustaka 5. Mencatat bahan pustaka yang masuk 6. Memilah bahan pustaka yang layak maupun sudah rusak Kantor bidang kepustakaan 7. Mengatur bahan pustaka sesuai dengan urutan 8. Kegiatan pelestarian bahan pustaka Gudang 9. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 10. Ke toilet Lavatory 11. Pulang 3. Absensi Meja absen 4. Mengolah data arsip Bidang Kearsipan Karyawan 5. Mencatat data arsip yang masuk 6. Memilah arsip yang layak maupun sudah rusak Kantor bidang kearsipan 7. Mengatur data arsip sesuai dengan jenis serta urutannya 8. Kegiatan pelestarian data arsip Gudang 9. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 10. Ke toilet Lavatory 11. Pulang Shafira Eka Hariananda /

9 Petugas parkir Petugas kebersihan Petugas keamanan 3. Absensi Meja absen 4. Bekerja sesuai dengan bidang R. Kerja 5. Pelayanan keanggotaan perpustakaan R. Pendaftaran 6. Pelayanan penitipan barang R. Loker 7. Pelayanan informasi Lobby 8. Mengawasi pengunjung Lobby 9. Rapat divisi R. Rapat 10. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 11. Ke toilet Lavatory 12. Pulang Aktivitas Servis 3. Absensi Meja absen 4. Melayani karcis parkir Loket karcis parkir 5. Menjaga tempat parkir Area parkir 6. Menata tempat parkir 7. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 8. Ke toilet Lavatory 9. Pulang 3. Absensi Meja absen 4. Aktivitas kebersihan indoor Area indoor bangunan 5. Aktivitas kebersihan outdoor Area outdoor bangunan 6. Merawat lanskap Taman 7. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 8. Ke toilet Lavatory 9. Pulang 3. Absensi Meja absen 4. Menjaga keamanan R. CCTV 5. Menerima tamu Lobby 6. Membantu memberi informasi R. Informasi 7. Istirahat Dapur/ Pantry/ Mushola/ Kantin 8. Ke toilet Lavatory 9. Pulang Shafira Eka Hariananda /

10 Tabel 5.1. Pendekatan aktivitas kegiatan dan kebutuhan ruang Sumber: analisa penyusun Pendekatan Sirkulasi Pendekatan sirkulasi perpustakaan dibagi berdasarkan beberapa faktor, antara lain: 1. Kelompok Pengunjung Kegiatan Perpustakaan dan Arsip Diagram 5.1. Skema sirkulasi pengunjung di perpustakaan Sumber: analisa penyusun Kegiatan Mini Cinema Diagram 5.2. Skema sirkulasi pengunjung mini cinema Sumber: analisa penyusun Kegiatan Ruang Pameran Diagram 5.3. Skema sirkulasi pengunjung ke ruang pameran Sumber: analisa penyusun Shafira Eka Hariananda /

11 Kegiatan Kafe Buku Memesan makanan Membayar makanan Masuk ke kafe Meminjam buku Membaca buku Diagram 5.4. Skema sirkulasi pengunjung ke kafe buku Sumber: analisa penyusun 1. Kelompok Pengelola Kepala Perpustakaan dan Arsip Diagram 5.5. Skema sirkulasi kepala perpustakaan dan arsip Sumber: analisa penyusun Bagian Perpustakaan dan Arsip Diagram 5.6. Skema sirkulasi bagian perpustakaan dan arsip Sumber: analisa penyusun Shafira Eka Hariananda /

12 Bagian Pelayanan dan Informasi Diagram 5.7. Skema Sirkulasi Bagian Pelayanan dan Informasi Sumber: analisa penyusun Bagian Tata Usaha Diagram 5.8. Skema Sirkulasi Bagian Tata Usaha Sumber: analisa penyusun Pelayanan Servis (Keamanan dan Servis) Diagram 5.9. Skema Sirkulasi Pelayanan Keamanan Sumber: analisa penyusun Diagram Skema Sirkulasi Servis Sumber: analisa penyusun Shafira Eka Hariananda /

13 2. Berdasarkan arah sirkulasi, dibagi menjadi dua bagian, antara lain: Sirkulasi vertikal, antara lain ramp, booklit dan tangga Sirkulasi horizontal, antara lain hall, koridor, selasar dan pedestrian way Pendekatan Organisasi Ruang Pendekatan organisasi ruang pada Semarang Central Library merupakan sebuah skema yang menggambarkan hubungan antara ruang yang satu dan yang lainnya. Layanan Utama Cetak Kegiatan Penunjang Layanan Utama Non Cetak Kegiatan Utama Kegiatan Pengelola Layanan Penunjang Kegiatan Servis Diagram Skema Organisasi ruang Sumber: analisa penyusun Pendekatan Kapasitas Pendekatan Jumlah Pengunjung dan Pengelola Pendekatan Jumlah Pengunjung Dalam menetapkan jumlah serta kapasitas dari fasilitas yang akan disediakan pada Semarang Central Library makan akan dilakukan proyeksi terhadap jumlah pengunjung yang mayoritas merupakan masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya. NO Tahun Jumlah (P) X X2 PX Jumlah Tabel 5.2. Data Pengunjung Perpustakaan Kota Semarang tahun Sumber: Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang Dalam perhitungan prediksi pengunjung individu yang terjadi semakin meningkat setiap tahunnya, maka akan digunakan metode pendekatan proyeksi dengan rumus Polinomial Garis Regresi sehingga prediksi jumlah pengunjung pada 10 tahun yang akan datang adalah: P(t+y) = a + b.y P(t+y) = jumlah pengunjung pada tahun (t+y) Shafira Eka Hariananda /

14 Y = tambahan tahun terhitung dari tahun dasar N = jumlah data yang ada yaitu 5 a, b = konstanta yang diperoleh dari perhitungan x10 = ,2 5x10 Maka, jumlah pengunjung perpustakaan kota Semarang pada tahun 2024, adalah: P ( ) = ,2 + (3.162,8 X 14) P = , Jiwa Sehingga, prediksi jumlah pengunjung setiap harinya, apabila perpustakaan dibuka setiap harinya, dengan 365 hari pelayanan, maka: = pengunjung/ hari 365 Namun, jumlah pengunjung diperkirakan meningkat dua kali lipat pada akhir pekan dan hari libur, maka penghitungan jumlah pengunjung terpadat adalah: 246x2 = 492 pengunjung Pendekatan diatas akan digunakan sebagai penentuan kapasitas ruang luar dan fasilitas yang ada di Semarang Central Library. Dengan catatan, diasumsikan tidak semua pengunjung memanfaatkan setiap fasilitas yang ada. Perhitungan jumlah pengunjung setiap area pada Semarang Central Library per hari akan dihitung berdasarkan asumsi presentase kepadatan sebagai berikut: No Nama Fasilitas 5x = 3.162,8 5x10 Presentase (%) Jumlah Pengunjung 1 Perpustakaan Umum Perpustakaan Anak Perpustakaan Digital Perpustakaan Braille Mini Cinema Arsip Konvensional Arsip Media Baru Ruang Pameran Kafe 5 25 Jumlah Tabel 5.3. Kapasitas Pengunjung Per Ruang Sumber: Analisa Penyusun Shafira Eka Hariananda /

15 Pendekatan Jumlah Pengelola Dalam menetapkan jumlah pengelola Semarang Central Library berdasarkaan aturan dari Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum dan juga standar Nasional Perpustakaan Bidang Perpustakaan Kota. Namun dalam penghitungan jumlah koleksi digunakan standar dar Unified Facilities Criteria: Libraries, yang membagi perpustakaan menjdai tiga jenis yaitu perpustakaan kecil, sedang, dan besar. Berdasarkan perhitungan jumlah pengunjung sebanyak orang. Sehingga pada tabel UFC dengan menggunakan perhitungan orang atau setingkat dengan perpustakaan besar. NO Pelaku/ Pengelola Jumlah Bagian Pengelola Utama 1 Kepala Perpustakaan dan 1 Arsip Bagian Tata Usaha Kepala Bagian Tata Usaha 1 Sub Bagian Keuangan 1 2 Sub Bagian Administrasi 1 Umum Staff 2 Bagian Pelayanan dan Informasi 3 4 Kepala Bagian Pelayanan dan Informasi 1 Sub Bagian Pelayanan Umum 2 Sub Bagian Informasi Pengunjung 2 Staff 2 Bagian Kepustakaan Kepala Bagian Kepustakaan 1 Sub Bagian Pengadaan Bahan Pustaka 1 Sub Bagian Pengolahan Bahan Pustaka 1 Sub Bagian Perawatan dan Pelestarian Bahan Pustaka 1 Sub Bagian Pengembangan 1 Perpustakaan Pustakawan 3 Sub Bagian Pelayanan Cetak 2 Shafira Eka Hariananda /

16 5 6 Sub Bagian Pelayanan Non Cetak 2 Staff 2 Bagian Kearsipan Kepala Bagian Kearsipan 1 Sub Bagian Pengadaan Data Arsip 1 Sub Bagian Pengolahan Data Arsip 1 Sub Bagian Perawatan dan Pelestarian Data Arsip 1 Sub Bagian Pelayanan Arsip Konvensional 2 Sub Bagian Arsip Media Baru 2 Staff 2 Bagian Penunjang Petugas Informasi 1 Petugas Penitipan dan Loker 2 Petugas Fotokopi 1 Petugas Kafe 5 Mini Cinema 2 Petugas Parkir 2 Petugas Keamanan 2 Total Pengelola 52 Tabel 5.4. Kapasitas Pelaku Kegiatan Kelompok Pengelola Sumber: Analisa Penyusun Pendekatan Jenis dan Jumlah Koleksi Pendekatan Jenis Koleksi Buku Perpustakaan Berdasarkan stusi banding serta studi literatur yang telah dilakukan, maka jenis koleksi buku perpustakaan yang ada pada Semarang Central Library, antara lain: 1. Layanan Utama Cetak, merupakan jenis koleksi yang berupa a. Koleksi Umum Merupakan bahan pustaka yang selain dapat dimanfaatkan didalam perpustakaan namun juga dapat dipinjam sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh pihak pengelola. Koleksi umum terdiri atas bahan pustaka fiksi dan non fiksi. b. Koleksi Referensi Merupakan bahan pustaka yang berupa referensi atau rujukan, seperti ensiklopedia, kamus, direktori, manual, buku oegangan, sumber biografi, sumber geografi, bibliografi, abstrak dan indeks. Koleksi referensi hanya dapat dibaca dan dimanfaatkan di perpustakaan. c. Koleksi Deposit Shafira Eka Hariananda /

17 Merupakan koleksi yang diterbitkan di wilayah kota. d. Koleksi Khusus Yang merupakan bahan pustaka koleksi khusus adalah peta dan gambar. e. Koleksi Berkala Merupakan bahan pustaka yang memiliki jangka waktu tertentu, seperti majalah serta surat kabar, termasuk sudah dalam bentukan terjilid rapi. f. Koleksi Anak dan Remaja Merupakan koleksi bahan pustaka yang diperuntukkan bagi anak- anak hingga remaja, antara lain koleksi buku atau serial anak dan remaja, selain itu maeinan anak yang terdiri atas balok- balok, puzzle, papan catur, serta permain edukatif lainnya juga termasuk didalamnya. g. Koleksi Terbitan Pemerintah Merupakan koleksi yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti peraturan pemerintah. 2. Layanan Utama Non Cetak a. Koleksi Audiovisual Merupakan koleksi yang terdiri dari film, kaset, kaset video, slide, piringan hitam, piringan padat (compact disc), micro form dan lain sebagainya. Koleksi audiovisual hanya dapat dimanfaatkan didalam perpustakaan saja, selain itu koleksi audiovisual membutuhkan perlakuan khusus. b. Koleksi e- book Merupakan koleksi bahan pustaka yang sudah diproses dalam bentuk elektronik yang dapat diakses melalui komputer. Pendekatan Jumlah Koleksi Dalam menentukan jumlah koleksi bahan pustaka pada Semarang Central Library menggunakan perbandingan yang terdapat dalam buku Planning and Design of Library Buildings (1977), yang merupakan karangan Godfrey Thompson. Yang menyatakan bahwa jumlah koleksi didasarkan pada jumlah populasi penduduk kota tersebut. Maka dari itu, untuk memprediksikan koleksi Semarang Central Library, untuk 10 tahun kedepan menggunakan prediksi penduduk kota Semarang untuk 10 tahun ke depan. No Tahun X X2 Jumlah PX Jumlah Shafira Eka Hariananda /

18 Tabel 5.5. Jumlah penduduk kota Semarang tahun Sumber: Semarang Dalam Angka, 2014 Dari statistik penduduk kota Semarang dalam 5 tahun terakhir dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk kota Semarang, setiap tahunnya meningkat namun dengan angka kenaikan yang tidak stabil, maka akan digunakan metode Garis Regresi untuk memperkirakan jumlah pengunjung pada tahun 2024, dengan menggunakan time series data dengan x sebagai variabel waktu. Jumlah pengunjung pada tahun prediksi ialah : P(t+y) = a + b.y P(t+y) = jumlah pengunjung pada tahun (t+y) Y = tambahan tahun terhitung dari tahun dasar N = jumlah data yang ada yaitu 5 a, b = konstanta yang diperoleh dari perhitungan x10 = x = ,3 5x10 Maka, jumlah penduduk kota Semarang pada tahun 2024, adalah: P ( ) = (14.369,3 X 14) P = Jiwa Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan Republik Indonesia (SNP RI) pada tahun 2011 menetapkan bahwa jumlah judul koleksi perpustakaan sekurang- kurangnya 0,025 per kapita jumlah penduduk, maka untuk tahun 2025, jumlah koleksi buku umum adalah x 0,025 = koleksi. Dalam menentukan jumlah koleksi lainnya, menggunakan perbandingan presentase pada jumlah koleksi Perpustakaan Kota Semarang. No Jenis Koleksi Presentase (%) Jumlah Pada tahun Umum Majalah Shafira Eka Hariananda /

19 3 Surat Kabar Audiovisual Anak Remaja Referensi Terbitan Pemerintah Jumlah 140% Tabel 5.6. Jumlah Koleksi pada tahun 2025 Sumber: Analisa penyusun Pendekatan Besaran Ruang Besaran ruang yang direncanakan dihitung berdasarkan studi ruang serta standart literatur yang digunakan, antara lain: 1. Architect s Data, Ernst Neufert, John Wiley and Sons, New York, (1980). (DA) 2. Planning and Design of Library Building, Godfrey Thompson, The Architecture Press, London, (1977). (GT) 3. Planning Academic and Research Library Building, Keyes D Metchalf, McGraw Hill Book Company, (1965). (KD) 4. Time Saver Standarts for Building Types, Joseph de Chiara and john Calendaer, (1983), MC Graw Hiil Book Company, New York. (TS) 5. Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Panero Julius dan Martin Zelnik. (2003), Erlangga, Jakarta (DMI) 6. Metric Handbook The Architecture, Leslie Fair Water RIBA & Jan A Sliwa, (1973), Press, London (MH) 7. Unified Facilities Criteria : Libraries (UFC) 8. Studi Banding (SB) 9. Asumsi (AS) Program ruang serta luasan ruang yang terdapat dalam acuan- acuan tersebut disesuaikan dengan program ruang yang akan dibutuhkan pada Semarang Central Library. Perkiraan kebutuhan sirkulasi yang akan digunakan, antara lain: 5 10 % standar minimum 20 % kebutuhan keleluasan sirkulasi 30 % tuntutan kenyamanan fisik 40 % tuntutan kenyamanan psikologis 50 % tuntutan spesifik kegiatan % keterkaitan dengan banyak hal (sumber: Time Saver Standard for Building Types, 2 nd Edition (1983)) - Aktivitas Penerima Shafira Eka Hariananda /

20 Ruang Penerima No. Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Hall/ Lobby dan Ruang 20 x (2,5x0,5); (30x0,65) / 50 Duduk orang (DMI) 44,5 m 2 2 Ruang Informasi 4 4 m 2 (DA) 16 m 2 3 Ruang Penitipan Barang/ Loker loker/ unit; 23 unit 49,7 m 2 Sirkulasi 30% 33,06 m 2 Total 143,26 m 2 Tabel 5.7. Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Penerima) Sumber: Analisa penyusun - Aktivitas Pengelola (Utama) Ruang Kepala Perpustakaan dan Arsip No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Kepala 1 18 m 2 (DA) 18 m 2 2 Ruang Tamu 8 1,2 m 2 / orang (DA) 9 m 2 3 Lavatory 1 WC & 1 wastafel 3 m2/ WC; 1 m/ wastafel (DA) 4 m 2 Sirkulasi 30% 9,3 m 2 Total 40 m 2 Ruang Rapat No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Rapat 50 25,11 m 2 x 2,5 (DA) 63 m2 Sirkulasi 30% 19 m2 Total 82 m2 Ruang Tata Usaha No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Kepala Bagian 1 10, 56 m 2 (2,40x4,40) (DA) 10,56 m 2 2 Ruang Staff Bagian 4 4 x (2,40x4,40) m 2 (DA) 42,24 m 2 3 Ruang Duduk 1 6,25 m 2 (DA) 6,25 m 2 Sirkulasi 30% 17,7 m 2 Total 77 m 2 Ruang Pelayanan dan Informasi No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Kepala Bagian 1 10, 56 m2 (2,40x4,40) (DA) 10,56 m 2 2 Ruang Staff Bagian 6 6 x (2,40x4,40) m 2 (DA) 63,36 m 2 3 Ruang Duduk 1 6,25 m 2 (DA) 6,25 m 2 Sirkulasi 30% 24 m 2 Total 104 m 2 Shafira Eka Hariananda /

21 Ruang Kepustakaan No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Kepala Bagian 1 10, 56 m2 (2,40x4,40) (DA) 10,56 m 2 2 Ruang Staff Bagian x (2,40x4,40) m 2 (DA) 137,2 m 2 3 Ruang Duduk 1 6,25 m 2 (DA) 6,25 m 2 Sirkulasi 30% 46.2 m 2 Total 190 m 2 Ruang Kearsipan No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Kepala Bagian 1 10, 56 m2 (2,40x4,40) (DA) 10,56 m 2 2 Ruang Staff Bagian 9 9 x (2,40x4,40) m 2 (DA) 95,04 m 2 3 Ruang Duduk 1 6,25 m 2 (DA) 6,25 m 2 Sirkulasi 30% 33,5 m 2 Total 145 m 2 Tabel 5.8. Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Pengelola) Sumber: Analisa penyusun - Aktivitas Pengelola (Penunjang) Gudang No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Gudang 2 10 m 2 (DA) 20 m 2 Sirkulasi 30% 6 m 2 Total 26 m 2 Lavatory No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Toilet 3 3,4 m2 (DA) 10,2 m 2 2 Wastafel 3 0,6 m2 (DA) 1,8 m 2 Sirkulasi 20% 3.6 m 2 Total 16 m 2 Servis No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Musholla: 1,5 m2/ orang (SB) Area Wudhu Pria 10 8 m2 (SB) 65 m 2 KM Pria 4 m2 (DA) Shafira Eka Hariananda /

22 Area Wudhu Wanita KM Wanita 2 Pantry 8 m2 (SB) 4 m2 (DA) 30 m2 (SB) Dapur, Ruang Cuci, Ruang 10 2 m2/ orang (SB) 65 m 2 Pendingin, Meja makan (4 kursi) Sirkulasi 30% 39 m 2 Total 169 m 2 Tabel 5.9. Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Pengelola) Sumber: Analisa penyusun - Aktivitas Utama 1. Perpustakaan Dewasa (Koleksi Umum) Ruang Perpustakaan Dewasa (Koleksi Umum) No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Meja Peminjaman dan 10 4 m 2 / orang (DA) 40 m 2 Pengembalian 4 unit 2 1,35 m 2 / unit (MH) 6 m 2 Katalog digital komputer 3 Ruang baca m 2 (DA) 232 m Ruang Koleksi Umum Publik Komputer koleksi 10 unit komputer 10 m 2 / 1000 buku (DA) 1000 m 2 1,35 m 2 / unit (MH) 13,5 m 2 6 Ruang Periodikal (Baru) 10 judul kabar harian dan 42 judul majalah bulanan 0,63 m 2 / rak x 3+1,26; 0,4 m 2 / rak x 2+1,6 + sirkulasi = 4 m 2 (PP) 7 m 2 7 Area Laptop 30 0rang 9 m 2 / 4 kursi (DA) 81 m 2 8 Ruang baca Referensi m 2 (DA) 51 m 2 9 Ruang koleksi referensi m 2 / 1000 koleksi 66 m 2 8 Fotokopi dan Scan 2 unit mesin 4 m 2 / mesin 10 m 2 9 Lavatory Pria: 2 wastafel 1 m 2 (DA) 3 urinoir 1 m 2 (DA) 10 m 2 2 closet 2 m 2 (DA) Wanita: 4 wastafel 1 m 2 (DA) 5 closet 2 m 2 (DA) 15 m 2 Sirkulasi 30% 459 m 2 Total 1991 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Perpustakaan Dewasa) Sumber: Analisa penyusun Shafira Eka Hariananda /

23 2. Perpustakaan Anak Ruang Perpustakaan Anak No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Meja Peminjaman dan Pengembalian 5 4 m 2 / orang (DA) 20 m 2 2 Katalog digital 2 unit komputer 1,35 m 2 / unit (MH) 3 m 2 3 Ruang baca 74 2,32 m 2 (DA) 172 m 2 4 Ruang Koleksi Anak 5000 koleksi 1 m2/ 100 buku (UFC) 50 m 2 5 Koleksi A/V koleksi 3 m 2 / unit (UFC) 20 m 2 6 R. Pemutar Audio Visual 6 unit 3 m 2 / unit (UFC) 18 m 2 7 Komputer anak 6 unit komputer 3 m 2 / unit (UFC) 18 m 2 8 Story Telling 30 0rang 0,93 m 2 / orang (UFC) 28 m 2 9 Lavatory 2 WC; 1 Wastafel 3 m 2 /WC + 1 m 2 (UFC) 10 m 2 Sirkulasi 30% 10 m 2 Total 357 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Perpustakaan Anak) Sumber: Analisa penyusun 3. Perpustakaan Digital Ruang Perpustakaan Digital No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Komputer 74 3 m 2 / unit (UFC) 222 m 2 2 Ruang Penyimpanan Data dan server 2 3 m 2 / orang 6 m 2 Sirkulasi 30% 68.4 m 2 Total 296 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Perpustakaan Digital) Sumber: Analisa penyusun 4. Perpustakaan Braille Shafira Eka Hariananda /

24 Ruang Perpustakaan Braille No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Meja Peminjaman dan Pengembalian 2 4 m 2 / orang (DA) 20 m 2 2 Ruang baca 49 2,32 m2 (DA) 172 m 2 3 Ruang Koleksi Buku koleksi 1 m 2 / 100 buku (UFC) 20 m 2 4 R. Koleksi CD 360 koleksi 1 m 2 / 100 koleksi (UFC) 3,6 m 2 5 R. Komputer Braille 6 unit komputer 3 m 2 / unit (UFC) 18 m 2 Sirkulasi 30% 70,08 m 2 Total 304 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Perpustakaan Braille) Sumber: Analisa penyusun 5. Ruang Arsip Konvensional Ruang Media Baru No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Meja Peminjaman dan Pengembalian 2 4 m 2 / orang (DA) 20 m 2 2 Ruang Penyimpanan Arsip 2000 arsip 200 m 2 / 1000 arsip 400 m 2 Sirkulasi 30% 72 m 2 Total 472 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Arsip Konvensional) Sumber: Analisa penyusun 6. Ruang Arsip Media Baru Ruang Arsip Media Baru No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Meja Peminjaman dan Pengembalian 2 4 m 2 / orang (DA) 20 m 2 2 Ruang Penyimpanan Arsip 2000 arsip 200 m 2 / 1000 arsip 400 m 2 Sirkulasi 30% 72 m 2 Total 472 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Arsip Media Baru) Sumber: Analisa penyusun - Aktivitas Penunjang 1. Ruang Pameran Shafira Eka Hariananda /

25 Ruang Pameran No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Pamer 49 1,2 m 2 / orang (DA) 60 m 2 3 panggung 1 unit 60 m 2 / unit (AS) 60 m 2 4 Gudang 2 10 m 2 / orang (DA) 20 m 2 5 Ruang Kontrol 1 unit 18,5 m 2 / unit (TS) 18,5 m 2 Sirkulasi 30% 47,55 m 2 Total 206 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Penunjang Ruang Pameran) Sumber: Analisa penyusun 2. Kafe Buku Kafe Buku No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Ruang Makan 25 1,5 m 2 / orang (DA) 37,5 m 2 3 Counter 2 unit 2 m 2 / orang (SB) 4 m 2 4 Gudang 6 m 2 / orang (SB) 6 m 2 5 Ruang Pengelola 3 3 m 2 / orang (DA) 9 m 2 6 Dapur 2 20 % ruang makan (DA) 15 m 2 7 Area Baca dan Rak Buku 10 2,5 m 2 / orang (DA) 25 m 2 Sirkulasi 30% 28,95 m 2 Total 125 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Penunjang Kafe) Sumber: Analisa penyusun 3. Mini Cinema Mini Cinema No Macam Ruang Kapasitas Standar Total 1 Meja sirkulasi 3 4 m 2 / orang (DA) 37,5 m 2 3 Ruang Tunggu 15 2 m 2 (DA) 4 m 2 4 Ruang Koleksi Film CD 1 rak 2 sisi = 1000 CD; 5X0,72X1,6m (TSS) 225 m 2 5 Ruang Mini Cinema 50 0,42 m 2 / orang (DA) 21 m 2 6 Ruang Pemutar Film 2 4,46 m 2 / orang (DA) 8,92 m 2 Sirkulasi 30% 89 m 2 Total 288 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Penunjang Mini Cinema) Sumber: Analisa penyusun - Aktivitas Servis Kegiatan Servis No Macam Ruang Kapasitas Standar Total Shafira Eka Hariananda /

26 Mechanical Electrical 1 Ruang Genset 1 unit 9 m 2 / unit (TSS) 9 m 2 2 Pompa Air 1 unit 6 m 2 / unit (AS) 6 m 2 3 Ruang Kontrol 1 unit 9 m 2 / unit (AS) 9 m 2 4 Ruang chiller 1 unit 9 m 2 / unit (AS) 9 m 2 5 AHU 1 unit 8 m 2 (AS) 8 m 2 6 Bak Sampah 1 unit 9 m 2 (AS) 9 m 2 7 Ruang CCTV 2 orang 9 m 2 (AS) 9 m 2 Pos Jaga Keamanan 8 Dalam Gedung 2 orang 1,5 m 2 / orang (DA) 3 m 2 9 Luar Gedung 2 orang 1,5 m 2 / orang (DA) 3 m 2 10 Loading Dock 15 m 2 (AS) x 70% 25 m 2 11 Gudang Umum 15 m 2 (AS) 15 m 2 12 Ruang Cleaning Servis 5 orang 15 m 2 (AS) 15 m 2 Sirkulasi 20% 26 m 2 Total 155 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Aktivitas Servis) Sumber: Analisa penyusun - Kebutuhan Lahan Parkir Pengelola Lahan Parkir Pengelola No Jenis Parkir Kapasitas Standar Total 1 Parkir mobil pengelola m 2 / unit + sirkulasi 100 % (DA) 300 m 2 2 Parkir motor pengelola 50 4 Parkir mobil perpustakaan keliling 3 1,5 m 2 / unit + sirkulasi 100 % (DA) 15 m 2 / unit + sirkulasi 100 % (DA) 150 m 2 90 m 2 Total 540 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Lahan Parkir Pengelola) Sumber: Analisa penyusun - Kebutuhan Lahan Parkir Pengunjung Lahan Parkir Pengunjung No Jenis Parkir Kapasitas Standar Total 1 Parkir mobil pengunjung m 2 / unit + sirkulasi 100 % (DA) 600 m 2 2 Parkir motor pengunjung 80 1,5 m 2 / unit + sirkulasi 100 % (DA) 240 m 2 Total 840 m 2 Tabel Pendekatan Besaran Ruang (Lahan Parkir Pengunjung) Sumber: Analisa penyusun Shafira Eka Hariananda /

27 - Luas Total Kebutuhan Lahan Nama Ruang Jumlah Luasan Ruang Dalam Aktivitas Penerima 143 m 2 Aktivitas Pengelola 638 m 2 Aktivitas Servis 447 m 2 Aktivitas Utama m 2 Aktivitas Penunjang 619 m 2 Total m 2 Kelompok kegiatan parkir Kebutuhan parkir pengelola 540 m 2 Kebutuhan parkir pengunjung 840 m 2 Total m 2 Total Seluruhnya m 2 Tabel Luas Total Kebutuhan Ruang Sumber: Analisa penyusun Pemilihan Lokasi Dalam penentuan ruang- ruang diperlukan perlakuan khusus dalam pendekatan persyaratan ruang pada umumnya. Secara umu hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan perancangan arsitektur adalah: Pencahayaan Pencahayaan pada perpustakaan merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan, karena didalamnya terdapat kegiatan membaca yang memerlukan penerangan dengan intensitas yang baik dan benar. Manusia tidak dapat mengatur serta mengontrol pencahayaan yang terjadi secara alami yang dapat menyebabkan sakit mata karena silau serta dapat merusak bahan pustaka yang ada. Oleh karena itu, dibuat sistem pencahayaan buatan. Ruang Kekuatan Penerangan ( Lux ) 1.Ruang Baca ( Majalah dan 200 Surat kabar ) Meja Baca ( Koleksi umum ) Meja Baca ( Koleksi refrensi ) Counter Koleksi terjilid Katalog, penyortiran, tempat penyimpanan Tabel Rekomendasi Kekuatan Penerangan Sumber: Planning and Design of Library Building (1977) Penghawaan Shafira Eka Hariananda /

28 Sistem penghawaan dibedakan menjadi dua jenis, antara lain: a. Sistem Penghawaan Alami; sebagai negara tropis, penghawaan alami untuk Semarang Central Library sebaiknya tetap digunakan. Penghawaan alami digunakan untuk ruangan yang tidak membutuhkan tingkat kenyamanan terlalu tinggi. Misalnya ruang- ruang publik, ruang penunjang, dan ruang servis. b. Sistem Penghawaan Buatan; pengaturan kelembaban dan pengkondisian udara, selain berfungsi sebagai peningkatan kenyamanan berfungsi juga sebagai salah satu faktor yang membantu menjaga kondisi bahan pustaka. Sistem penghawaan buatan digunakan untuk ruangan yang membutuhkan kenyamanan tinggi. Akustik Penataan akustik ditujukan untuk memperoleh kondisi yang sesuai dengan mencegah, mengurangi maupun sebdapat mungkin mentiadakan suara yang tidak diinginkan. Dapat dilakukan dengan menjauhkan ruangan yang membutuhkan tingkat konsentrasi serta ketenangan yang cukup tinggi serta penggunaan bahan bangunan yang tepat dapat membantu menyerao suara, seperti pada plafond, lantai, dan dinding serta pemberian vegetasi sebagai penangkal kebisingan. Tidak terdapat standar yang pasti untuk akustik pada perpustakaan tetapi secara umum tingkat kebisingan pada ruang perpustakaan adalah 50 db. Sirkulasi Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan adalah kemudahan, kejelasan dan keamanan yang ada didalam bangunan, terutama pada bahan pustaka serta arsip, agar tidak terjadi sirkulasi yang bertubrukan antara satu dengan yang lainnya. Sirkulasi diluar bangunan juga perlu diperhatikan karena sirkulasi juga memberikan rasa kenyamanan pada pengunjung yang ada Pendekatan Aspek Kontekstual Pemilihan Lokasi Dalam buku Planning and Design of Library Building (1977), karangan Godfrey Thompson yang menitikberatkan pada aksesibilitas publik yang tinggi. Sedangkan dalam Time- Saver Standarts for Building Types (1983) disebutkan bahwa lokasi perpustakaan terletak dekat dnegan konsentrasi pusat perbelanjaan, perkantoran, dan transportasi. Maka dalam penentuan lokasi harus ditentukan bobot nilai dari masing- masing kriteria, yaitu sebagai berikut ini: Kriteria Alasan Penentuan Bobot Bobot Lingkungan Untuk menentukan lokasi bangunan, maka harus memperhatikan beberapa aspek lingkungan, antara lain kedekatan lingkungan dengan fasilitas umum seperti perkantoran, pendidikan, pertokoan, rekreasi dan kawasan komersial lainnya. Sehingga perpustakaan dapat berfungsi dengan baik. 40% Shafira Eka Hariananda /

29 Aksesibilitas Fungsi Lahan Utilitas untuk mencapai lokasi bangunan, maka perlu mempertimbangkan kemudahan menuju lokasi, baik dengan transportasi umum, pribadi maupun dengan berjalan kaki Penentuan lokasi juga harus memperhatikan fungsi kawasan sesuai dengan peruntukkan penggunaan lahan menurut RTRW Kota Semarang tahun Utilitas kota yang ada disekitar lokasi harus memenuhi syarat minimal kebutuhan sistem utilitas kota seperti listrik, telepon hingga PDAM Tabel Karakteristik dan Pembobotan Lokasi Sumber: Analisa penyusun 30% 20% 10% Kewajiban Tata Guna Lahan Kota Semarang Potensi Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota Semarang dibagi atas empat wilayah pengembangan dan sepuluh wilayah bagian kota. Wilayah tersebut antara lain: No. BWK Kecamatan Potensi 1. I Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Selatan Wilayah sentral / pusat kota Semarang Memiliki konektivitas tinggi terhadap wilayah lain Kondisi tanah baik untuk daerah terbangun Pusat pelayanan kegiatan kota Terdapat kawasan Kota Lama sebagai kawasan bangunan konservasi 2 II Gajah Mungkur, Candisari 3. III Semarang Barat, Semarang Utara Lokasi strategis dalam menghubungkan pusat kota dengan daerah pinggiran kota Pusat pendidikan tinggi skala regional Kawasan khusus militer skala regional Kawasan olahraga rekreasi skala regional Pusat kegiatan transportasi (bandara A. Yani, pelabuhan laut Tanjung Emas, Stasiun Kereta Api Tawang & Poncol) Kawasan rekreasi skala regional (PRPP, museum Ronggowarsito. Pantai Marina dan Kuil Suci) 4. IV Genuk Lereng landai, sesuai untuk kegiatan permukiman dan perkotaan lain Pengembangan daerah industri Dekat dengan pelabuhan laut dan terminal induk Terdapat lahan tambak, potensi pengembangan perikanan darat 5. V Gayamsari, Pedurungan Kelerengan relatif landai Cocok untuk dikembangkan permukiman, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa Aksebilitas tinggi, dekat Demak Dilalui jalur transportasi regional ke Purwodadi Shafira Eka Hariananda /

30 Berpotensi didirikan terminal 6. VI Tembalang Pusat kegiatan pendidikan dengan skala regional Pengembangan kegiatan permukiman Topografi berbukit (potensi view) Dilewati jalan arteri primer dan arteri sekunder Dekat dengan pusat pengembangan Pedurungan dan Peterongan 7. VII Banyumanik Pintu gerbang Kota Semarang dari arah Selatan Dilewati jalan arteri primer dan arteri sekunder yang merupakan jalur utama Kota Semarang Dekat pusat pendidikan kecamatan Tembalang Sub terminal Banyumanik menimbulkan potensi kutub pertumbuhan BWK VII Bagian Selatan Adanya kawasan rekreasi panorama Kota Semarang bawah Topografi berbukit dan iklim sangat potensial sebagai pengembangan kegiatan permukiman 8. VIII Gunungpati Sebagai wilayah penyangga kaitannya dengan perlindungan lingkungan Wilayah desa- kota dengan kegiatan utama pertanian, berpotensi sebagai kawasan produksi bahan pangan Adanya pendidikan skala regional Berpotensi sebagai kawaban isian untuk suplai air tanah Sumber daya pertanian berpotensial mendorong pertumbuhan ekonomi perkotaan Potensial untuk pengembangan pariwisata alam dan pariwisata agro 9. IX Mijen Potensial sebagai wilayah tangkapan dan simpul distribusi hasil pertanian Sebagai wilayah cadangan pengembangan Kota Semarang Sesuai untuk pengembangan kegiatan pertanian Pengembangan agro bisnis dan agro industri Potensial sebagai kawasan isian untuk suplai kebutuhan air tanah Potensial untuk pengembangan pariwisata agro 10. X Ngalian, Tugu Pintu gerbang Kota Semarang dari arah Barat Potensi perkembangan kegiatan industri Berperan dalam menghubungkan Kota Semarang dengan Boja sebagai interland Tabel Potensi Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota Semarang Sumber : (Semarang, 2014) Shafira Eka Hariananda /

31 Semarang Central Library Kewajiban Tata Guna Lahan Kota Semarang Perpustakaan sebagai sumber informasi masyarakat kota Semarang, pemilihan tapak dan lokasi merupakan aspek yang penting pada perancangannya. Oleh karena itu diperlukan kriteria pemilihan tapak sebagai berikut: Tata guna lahan memperhatikan fungsi kawasan yaitu sesuai dengan kegiatan yang bersifat pendidikan Lingkungan dalam lokasi memiliki sarana penunjang, antara lain kawasan perkantoran, pemerintahan dan pendidikan Lokasi memiliki kemudahan terhadap aksesibilitasnya, baik menuju maupun keluar lokasi harus mudah diakses dari terminal transportasi darat, laut dan udara. Kemudahan tersebut juga didukung oleh jaringan- jaringan jalan yang baik serta memadai. Lokasi perpustakaan merupakan wilayah yang berada di pusat kota yang dapat menunjang pengembangan dan pembangunan kota Untuk kebutuhan luas lahan atau tapak harus disesuaikan dengan program ruang yang direncanakan dan disesuaikan dnegan koefisien dasar bangunan (KDB) sesuai dengan daerah tapak atau lokasi dan juga kontur lahan yang ada. Mengacu pada kriteria yang ada maka dilakukan perbandingan diantara tapak- tapak yang akan dipilih, sebagai berikut: 1. Tapak Alternatif I Berada di jalan Pemuda, Kota Semarang yang merupakan bagian dari kecamatan Semarang Tengah, dengan luas m2, dengan batas- batas tapak yang tersedia, sebagai berikut: Sebelah Utara : Jalan Pemuda Sebelah Timur : Paragon City Mall Sebelah Selatan : Permukiman warga Sebelah Barat : Dinas Pendidikan Prov. Jawa Tengah Gambar 5.1. Lokasi Tapak Alternatif I Sumber : Google Earth Kondisi fisik : merupakan lokasi parkir mall Paragon City yang berada di sebelahnya Luas lahan : m2 Peraturan : KDB 60%, ketinggian bangunan maksimal 3 lantai dengan KLB 1,8 Shafira Eka Hariananda /

32 Semarang Central Library Tata guna lahan : perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan, pelayanan umum Kontur : relatif datar Pencapaian : Dari arah jalan Pemuda, terdapat angkutan umum yang dapat melewati lokasi tapak alternatif I Berada di area yang merupakan jalan protokol kota Semarang Lokasi : Lingkungan mendukung karena merupakan salah satu daerah dengan kunjungan yang cukup padat Dekat dengan lokasi beberapa sekolah Dekat dengan lokasi perniagaan atau mall Dekat dengan lokasi pemerintahan kota Fasilitas umum serta utilitas memadai 2. Tapak Alternatif II Berada di jalan Simpang Lima Kota Semarang, yang merupakan pusat kota Semarang Sebelah Utara : Simpang Lima Sebelah Timur : Jalan Semarang- Purwodadi Sebelah Selatan : Hotel Louis Kienne Sebelah Barat : Jalan Erlangga Gambar 5.2. Lokasi Tapak Alternatif II Sumber : Google Earth Kondisi fisik : merupakan lokasi ruko perniagaan Luas lahan : m2 Peraturan : KDB 60%, ketinggian bangunan maksimal 3 lantai dengan KLB 1,8 Tata guna lahan : perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan, pelayanan umum Kontur : relatif datar Pencapaian : Terdapat angkutan umum yang dapat melewati lokasi tapak Shafira Eka Hariananda /

33 Semarang Central Library Berada di area yang merupakan pusat Kota Semarang Lokasi : Lingkungan mendukung karena merupakan salah satu daerah dengan kunjungan yang cukup padat Dekat dengan lokasi beberapa sekolah Dekat dengan lokasi perniagaan atau mall Fasilitas umum serta utilitas memadai 3. Tapak Alternatif III Berada di jalan Ngesrep Timur V kecamatan Tembalang Kota Semarang Sebelah Utara : Jalan Ngesrep Sebelah Timur : Jalan Sumurboto dan rumah- rumah warga Sebelah Selatan : Jalan Sumurboto dan rumah- rumah warga Sebelah Barat : rumah- rumah warga Gambar 5.3. Lokasi Tapak Alternatif III Sumber : Google Earth Kondisi fisik : merupakan lokasi kantor Kecamatan Tembalang dan Kantor Arsip kota Semarang Luas lahan : m2 Peraturan : KDB 40%; KLB 0,8; GSB 23M; Tata guna lahan : perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan, pelayanan umum Kontur : sedikit berkontur Pencapaian : Terdapat angkutan umum yang dapat melewati lokasi tapak Berada di area yang merupakan pusat pendidikan tinggi Kota Semarang Berada di lingkungan pendidikan Lokasi : Lingkungan mendukung karena merupakan salah satu daerah dengan kunjungan yang cukup padat Dekat dengan lokasi beberapa sekolah dan perguruan tinggi Fasilitas umum serta utilitas memadai Shafira Eka Hariananda /

34 Pertimbangan Keterangan Skor/ nilai Alternatif I Pencapaian Akses mudah dari jalan Pemuda menggunakan angkutan umum Sesuai karena bangunan yang ada Citra Bangunan disekitarnya memiliki arsitektur yang modern Fasilitas Pendukung Pencapaian Citra Bangunan Fasilitas Pendukung Pencapaian Citra Bangunan Fasilitas Bangunan Dekat dengan kawasan pendidikan, dekat dengan kawasan perkantoran 4 Kota Semarang Jumlah 10 Alternatif II mudah dicapai karena merupakan pusat kota yang dilewati banyak 3 angkutan umum Sesuai karena bangunan yang ada disekitarnya memiliki arsitektur yang 3 modern dekat dengan bangunan pendidikan, tetapi lumayan jauh dengan bangunan pemerintah kota. Namun dekat dengan bangunan pemerintah daerah Jumlah 9 Alternatif III mudah dicapai dengan kendaraan 3 umum Sesuai karena merupakan bangunan pelayanan umum yang dibutuhkan oleh 5 masyarakat sekitar serta mahasiswa dekat dengan fasilitas pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi, 3 merupakan lokasi asli arsip kota Semarang Jumlah 11 Tabel Pembobotan Lokasi dan Tapak Sumber : Analisa Penyusun Berdasarkan penilaian diatas, maka diputuskan bahwa tapak terpilih sebagai perencanaan dan perancangan Semarang Central Library adalah tapak 3 yang berada di jalan Sudharto dengan luasan m 2. Yang berada di sekitaran jalan Pemuda dengan lokasi yang strategis karena memiliki akses yang mudah serta memiliki beberapa faktor pendukung berupa keberadaan maall, hotel, perkantoran pemerintah, dan beberapa sekolah negeri maupun swasta. Menurut Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2001 bahwa jalan Sudharto merupakan jalan kolektor sekunder, maka bedasarkan Peraturan Daerah no 6 Tahun 2004 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RTRDK) Kota Semarang pasal 33 bahwa Koefisien Lantai Bangunan (KLB) di daerah Tembalang untuk bangunan pelayanan umum adalah 0,8 dengan maksimal 2 lantai. Serta Shafira Eka Hariananda /

35 berdasarkan pasal 30 ditetapkan bahwa KDB area Simpang Lima bagian bangunan pelayanan umum adalah 40%. Dengan memperhatikan peraturan bangunan seperti KDB, KLB, ketinggian maksimal serta GSB bangunan, maka luas lantai yang boleh terbangun adalah: KDB x luas lahan = 60% x m 2 = m Pendekatan Sistem Kerja Sistem Pengkondisian Udara Pengkondisian udara alami Sistem pengkondisian udara secara alami menggunakan udara alami dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dengan bukaan- bukaan pada dinding dan sebagian atap. Pengkondisian udara semi artificial Sistem pengkondisian udara ini dapan menggunakan turbin ventilation (memasukkan udara ke dalam bangunan), exhaust fan (menggerakkan udara yang ada di dalam ruangan untuk mempercepat penguapan udara panas dalam ruangan). Meskipun lebih hemat biaya namun sistem ini kurang efektif karena temperatur maupun kelembaban udara tidak dapat diatur secara akurat sesuai dengan kebutuhan dan udara tidak terlalu bersih. Pengkondisian udara full artificial Sistem penghawaan buatan ini ditujukan selain untuk mengatur dan mengkondisikan suhu dan kelembaban udara dalam ruangan agar sesuai dengan derajat kenyamanan tubuh manusia, serta mengatur sirkulasi udara dalam angin. Sistem pengkondisian udara untuk perpustakaan berupa AC (air conditioning) yang terdiri dari AC split, AC package Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan yang dipilih ada dua macam, yaitu pencahayaan lami dan buatan. Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang memanfaatkan terang langit pada siang hari semaksimal mungkin agar masuk ke bangunan. Sistem pencahyaan buatan adalah pencahayaan yang digunakan ketika pencahayaan alami kurang pada siang hari dan juga digunakan pada malam hari saat sudah tidak ada matahari Sistem Instalasi Listrik Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital. Hampir semua kegiatan hanya dapat berlangsung kalau ada listrik. Sumber tenaga listrik diperoleh dari PLN dan Generator- Set. Listrik dari PLN dianggap dapat memenuhi daya yang dibutuhkan Perpustakaan. Sedangkan Generator- Set (Genset) sifatnya hanya diperlukan dalam keadaan darurat (Emergency). Genset merupakan sumber kebisingan dan getaran, oleh karena itu tempatnya harus diisolasi agar dapat meredam kebisingan dan getaran. Persyaratan teknis untuk ruang mesin Genset: a. Ruangannya dijauhkan dari ruang- ruang yang memerlukan ketenangan. b. Struktur bangunannya harus kuat, termasuk pondasi untuk mesin itu sendiri. c. Untuk meredam kebisingan dan getaran, dindingnya dibuat rangkap (double) dan untuk dinding dalam ruangan dilapisi filter. d. Pertukaran udara (ventilasi) dalam ruangan harus berjalan baik. Shafira Eka Hariananda /

36 e. Dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran Sistem Jaringan Air Bersih Sumber air utama air bersih berasal dari PDAM dan sumur artetis ditampung lebih dahulu ke dulam tangki sebelum didistribusikan ke ruang- ruang yang membutuhkan. Sistem pendistribusiannya ada dua macam : Up feed system, Air bersih dari saluran PAM atau deep well masuk ke dalam distribusi bangunan dan ditampung dalam ground reservoir. Dengan menggunakan pompa, air bersih didistribusikan ke tiap- tiap lavatory. Dapat tetap berjalan meski listrik padam, namun butuh ruang tangki pada bagian atas bangunan yang dapat memberatkan atap dan struktur. Down feed system, Air bersih dari saluran PAM/deep well masuk ke dalam distribusi bangunan dan ditampung dalam ground reservoir. Dengan menggunakan pompa, air bersih dinaikkan ke reservoir pada atap bangunan untuk selanjutnya (dengan memanfaatkan gaya gravitasi) air dialirkan ke lavatory. Efektif untuk bangunan bertingkat dengan ketinggian rendah hingga sedang. Saat aliran listrik mati air tidak dapat mengalir. Dibutuhkan pompa tekan otomatis untuk menjalankannya Sistem Pembuangan Air Kotor Sistem pembuangan air kotor yang dihasilkan oleh bangunan dilakukan dengan cara berikut ini : o Air kotor yang mengandung limbah padat yang berasal dari kloset disalurkan ke septic tank. o Air kotor berupa cairan dari kamar mandi, urinoir, dan wastafel langsung dibuang ke saluran kota dengan saluran tertutup. o Air hujan disalurkan ke saluran kota dengan sistem saluran semi terbuka (ditutup dengan grill) Sistem Transportasi Vertikal Transportasi vertikal berfungsi sebagai pemecah sirkulasi bangunan bertingkat. Dalam perencanaan bangunan perpustakaan ini, pendekatan transportasi vertikal meliputi: o Tangga, penempatannya harus mudah dilihat dan dijangkau dengan radius pelayanan maksimal 25 m, lebar tangga minimum 1,5 m. Tangga mempunyai keuntungan lebih dibandingkan lift, karena tergantung pada sumber tenaga penggeraknya. o Elevator (lift), diperuntkkan sebagai alternatif tangga yang penggunaannya diutamakan untuk penyandang difable yang tidak dapat menggunkan tangga. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai sarana transportasi barang dan peralatan. o Ramp, Digunakan pada titik- titik tertentu di mana perbedaan ketinggian tidak terlalu mencolok, untuk memudahkan akses bagi penyandang difable Sistem Pembuangan Limbah dan Sampah Pembuangan sampah pada bangunan, umumnya adalah dengan menggunakan tempat sampah. Sampah dari masing- masing retail maupun unit bangunan dikumpulkan pada kantong- kantong sampah, kemudian dibuang Shafira Eka Hariananda /

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep Dasar Perencanaan Kinerja 6.1.1. Sistem Pengkondisian Udara Pengkondisian udara alami Sistem pengkondisian udara secara alami menggunakan udara

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan Bab III. Analisis 3. 1 Analisis Fungsional 3. 1. 1 Program Kegiatan Pada perpustakaan, selain memperhatikan kegiatan manusia diperhatikan pula kegiatan barang. Perpindahan barang, dalam hal ini koleksi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1. Konsep Kinerja Bangunan Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo.

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP 5.1 Program Dasar Perencanan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka diperoleh hasil besaran ruang

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan

Lebih terperinci

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 5.1. Dasar Studi Besaran Studi besaran ruang lebih terinci dan dianalisa berdasarkan standar dan asumsi.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang Dari hasil perhitungan besaran ruang pada bab sebelumnya, maka didapat program ruang sebagai berikut: GEDUNG

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 PROGRAM RUANG a. Kelompok Penerima Tabel 5.1 Kelompok Penerima JENIS RUANG KAPASITAS LUAS Parkir Pengelola

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016) BAB V PROGRAM PERENCANAAN N PERANCANGAN SMK GRAFIKA 1.1. Program Dasar Perencanaan 1.1.1. Program Ruang Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di

Lebih terperinci

STADION AKUATIK DI SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 47 BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan terdiri atas kelompok ruang, program ruang, dan tapak terpilih. Kelompok ruang merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG Oleh : Anisa Yuanita Damayanti, Djoko Indrosaptono, Dhanoe Iswanto Kota Semarang yang merupakan sebuah ibukota Provinsi di Jawa Tengah adalah sebuah kota yang tengah tumbuh

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tourist Information Center Toraja Utara ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Galeri Lukisan di Semarang ini bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan galeri lukisan dengan kelengkapan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Gedung Sinepleks di Kota Semarang bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas hiburan dan rekreasi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Pasar Ikan Higienis Rejomulyo ini didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Exhibition Center bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas pusat pertemuan dan mampu mewadahi kegiatan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM 5.1 Program Dasar Perencanaan Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pemikiran menyeluruh, dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Stasiun KA Merak ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Cafe and Chocolate Factory di Semarang dibagi menjadi 2 bagian yaitu program ruang dan tapak terpilih.

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan Tujuan dari perencanaan dan perancangan Terminal Bus tipe A di Cilacap ini adalah

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEMARANG CINEMA CENTER. Tabel Besaran Ruang Kelompok Bioskop. Ruang Kapasitas Standar

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEMARANG CINEMA CENTER. Tabel Besaran Ruang Kelompok Bioskop. Ruang Kapasitas Standar BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEMARANG CINEMA CENTER 6.1. Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Semarang Cinema Centre ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16. BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Kelompok Kegiatan Jenis Ruang Luas Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir

Lebih terperinci

Hotel Resort Di Gunungkidul

Hotel Resort Di Gunungkidul BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1. Konsep Tapak Privat Semi Privat Publik Semi Publik Privat Semi Privat Privat Gambar 6.1. Konsep Tapak Pembagian tapak terbagi atas kebutuhan privasi tiap ruang berdasar kebutuhan

Lebih terperinci

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh program ruang sebagai berikut. 1. Program

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Sentra Batik Tulis Lasem yaitu: 1) Pengunjung 2) Karyawan showroom 3) Karyawan restoran 4) Pelatih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan BAB III ANALISA 3.1 Analisa Tapak 3.1.1 Batas Tapak Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan Batas-batas tapak antara lain sebelah barat merupakan JL.Jend.Sudirman dengan kondisi berupa perbedaan level

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Perancangan Dalam konsep dasar perancangan berdasarkan pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dibagi atas tiga kategori konsep

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB II TINJAUAN OBJEK 18 BAB II TINJAUAN OBJEK 2.1. Tinjauan Umum Stasiun Kereta Api Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 dan 43 Tahun 2011, perkeretaapian terdiri dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia, norma,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto Terminal merupakan suatu sarana fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan transportasi darat.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1 Program Dasar Perencanaan Dalam perencanaannya, asrama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Program ruang SMA Boarding Al-Adzkar kota Tangerang Selatan Ruang Jumlah (unit) Total (m 2 ) R.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT.. Program Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort... Program Ruang Pembagian ruang dibedakan sesuai kelompok kegiatan (kelompok kegiatan utama, penunjang,

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Museum Batik Yogyakarta bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan museum sebagai fasilitas untuk memamerkan dan mengedukasi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG 5.. Program Dasar Perencanaan Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan

Lebih terperinci

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi Sistem transportasi merupakan kegiatan profesional yang tidak dibatasi oleh batas geografi, kegiatan lalu

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga. BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga bertujuan untuk meningkatkan minat siswa di keahlian kuliner di kecamatan Banyumanik,

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR Program dasar perencanaan dan perancangan Pool Hall merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain International

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Konsep Dasar Perancangan 6.1.1 Konsep Kinerja Bangunan Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4. Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Drs. Prajitno Muntilan sekarang ini, maka dibutuhkan suatu rencana

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Terhadap Tapak 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan Kedungkandang Kota Malang, karena kesesuian dengan fungsi

Lebih terperinci

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN & PROGRAM BAB III PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. PENDEKATAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

TA Sekolah Alam Gunungpati

TA Sekolah Alam Gunungpati BAB 5 PROGRAM RUANG DAN KONSEP PERANCANGAN 5.1. Program Ruang Dasar pertimbangan yang digunakan dalam menentukan besaran ruang adalah melalui jenis dan fungsi ruang, jumlah pengguna, jenis aktivitas, fasilitas

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN VI. 1. Konsep Perencanaan VI.1.1. Konsep Perencanaan Programatik Konsep Perencanaan Programatik akan membahas pokok bahasan yang terdiri dari Analisis Sistem Lingkungan,

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Kapasitas dan Besaran Ruang Ruang merupakan wadah aktifitas pelaku. Oleh karena itu, rencana besaran ruang

Lebih terperinci

6.1 Program Dasar Perencanaan

6.1 Program Dasar Perencanaan BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TIDAR DI KOTA MAGELANG 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Kelompok Ruang Luar ruangan (m 2 ) A. Kelompok Ruang Luar 1 - Area Penurunan Penumpang

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perancangan 6.1.1 Program 1. Kelompok Kendaraan Tabel 6.1 Kelompok Kendaraan Emplasement kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkuta Angkudes Emplasement

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Penekanan Desain Arsitektur Post Modern BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan 5.1.1. Aspek fungsional a. Pelaku dan Kegiatan. Pelaku dan kegiatan ini termasuk berbagai kegiatan pengelola serta

Lebih terperinci