BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah penelitian terdahulu yang mengkaji permasalahan yang sama;

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah penelitian terdahulu yang mengkaji permasalahan yang sama;"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sebagai upaya untuk menjaga kualitas dan orisinalitas penelitian ini penulis akan menyebutkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan peneliti yang lain dalam melakukan pembahasan masalah yang sama. Berikut adalah penelitian terdahulu yang mengkaji permasalahan yang sama; 10

2 11 Penelitian Fahrudin Anshori, dengan judul Analisis Penyaluran Dana Zakat pada LAZIS Sabilillah Malang. 5 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan metode pengambilan data berupa data primer dan data sekunder, dengan cara wawancara dan observasi, serta dengan cara membaca literatur kepustakaan, internet, media cetak mengenai penyaluran dana zakat pada LAZIS Sabilillah Malang. Dari hasil penelitian bahwa mekanisme penyaluran dana zakat pada LAZIS Sabilillah Malang ditunjukan ke arah produktif dan konsumtif, dengan cara yaitu menentukan sasaran, menuangkan dalam program-program dan pengangaran ke dalam program-program. Sedangkan kendala-kendalanya yaitu :a.) keterbatasan dana, b.) terbatasnya amil, c.) terbatasnya SDM, d.) jarak dan waktu, dan e.) komunikasi.dan solusi dalam menghadapi kendala tersebut yaitu a.)kendala terbatasnya dana, yaitu berusaha memperbesar pendapatan dana zakat dengan cara sosialisasi kepada masyarakat agar memiliki kesadaran dalam membayar kewajiban berzakat, b.) kendala terbatasnya amil, yaitu dengan cara melakukan perekrutan amil, biasanya LAZIS Sabilillah Malang melakukan perekrutan kepada remaja masjid sabilillah sendiri, c.) kendala terbatasnya SDM, yaitu dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan, sekolah yang lebih 5 Fahrudin Anshori, Analisis Penyaluran Dana Zakat pada LAZIS Sabilillah Malang. Skripsi Jurusan Ahwal Al-Syakhsiysh Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2010.

3 12 tinggi, studi banding, diskusi yang dilakukan tiap minggu, memberikan fasilitas internet, dan semua kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus, d.) kendala jarak dan waktu, yaitu dengan cara memberi ongkos kepada mustahiq apabila ada pembinaan di LAZIS Sabilillah yang dilakukan sebulan sekali, kendala komunikasi, yaitu dengan cara berusaha memiliki nomor telefon, baik nomor pribadi dari mustahiq atau jika tidak punya melalui nomor tetanga atau RT dari mustahiq tersebut. Siti Rohmah, dengan judul Prioritas Distribusi Zakat Antara Fisabilillah dan Fakir Miskin (Studi Sosiologis di Kelurahan Kowel Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan). 6 Atas temuan kasus yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, dimana pendistribusian zakat lebih memprioritaskan fisabilillah dalam hal pendidikan daripada fakir miskin yang ada di Kabupaten Pamekasan. Hal ini peneliti menggunakan penelitian lapangan (field research). Dengan metode pengambilan data berupa data primer dan data sekunder, dengan cara wawancara dan observasi, serta dengan cara membaca literatur kepustakaan, internet, media cetak mengenai penditribusianan dana zakat yang lebih memprioritaskan fisabilillah dari pada fakir miskin. 6 Siti Rohmah, Prioritas Distribusi Zakat Antara Fisabilillah dan Fakir Miskin (Studi Sosiologis di Kelurahan Kowel Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan). Jurusan Ahwal Al-Syakhsiysh Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2009.

4 13 Kemudian peneliti dalam penelitiannya dapat menyimpulkan bahwa fenomena yang terjadi di Kabupaten Pamekasan ini merupakan sebuah tradisi dan dianggap pendidikan lebih pantas diprioritaskan dari pada fakir miskin, meskipun meninggalkan esensi zakat itu sendiri yang diketahui bahwa zakat merupakan interaksi horizontal, bukan vertikal, namun lembaga-lembaga yang mengurusi zakat dan wakaf lebih mengutamakan hubungan vertikal dalam penditribusian zakat, hal ini disebabkan tradisi dan bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat Pamekasan daripada memanjakan fakir miskin. Ghina Puspita, dengan judul Penyaluran Dana Zakat untuk Pendidikan dalam Perspektif Imam Hanafi (Studi Terhadap BAZIS Kotamadya Jakarta Selatan). 7 Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Dengan metode pengambilan data berupa data primer dan data sekunder, dengan cara wawancara dan observasi, serta dengan cara membaca literatur kepustakaan, internet, media cetak mengenai penyaluran dana zakat pada BAZIS kotamadya Jakarta Selatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Hanafiyah penyaluran dana zakat di bidang pendidikan yang terjadi di BAZIS Kotamdya Jakarta Selatan termasuk golongan Ibnu Sabil atau orang yang melakukan perjalanan bukan untuk maksiat yang sedang mengalami kesengsaraan. 7 Ghina Puspita, Penyaluran Dana Zakat untuk Pendidikan dalam Perspektif Imam Hanafi (Studi Terhadap BAZIS Kotamadya Jakarta Selatan). Skripsi Program Studi Perbandingan Mazhab Hukum Fakultas Syari ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

5 14 Persamaan antara penelitian terdahulu dengan judul yang akan dibahas oleh peneliti, sama-sama membahas tentang penyaluran-penyaluran dana zakat oleh lembaga-lembaga untuk bidang pendidikan. Perbedaanya adalah dari lokasi, lokasi yang diambil oleh peneliti berada di el-zawa Malang, dan perbedaan yang selanjutnya penelitian terdahulu milik Fahrudin Ashori, dengan judul Analisis Penyaluran Dana Zakat pada LAZIS Sabilillah Malang lebih menganalisis kendala-kendala yang terjadi ketika LAZIS Sabilillah Malang menyalurkan dana zakat untuk pendidikan, kemudian penelitian terdahulu milik Ghina Puspita, dengan judul Penyaluran Dana Zakat untuk Pendidikan dalam Perspektif Imam Hanafi (Studi Terhadap BAZIS Kotamadya Jakarta Selatan), peneliti menggunakan mazhab Imam Hanafi untuk sebagai landasan program BAZIS Kotamadya Selatan menyalurkan dana zakat untuk pendidikan, dan penelitian terdahulu skripsi milik Siti Rohmah, dengan judul Prioritas Distribusi Zakat Antara Fisabilillah dan Fakir Miskin (Studi Sosiologis di Kelurahan Kowel Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan), penulis cenderung menganalisa alasan dan penyebab fenomena yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, dimana fisabilillah dalam hal pendidikan lebih diutamakan daripada fakir miskin. Penulis sendiri lebih membahas tentang sistem lembaga el-zawa dalam penyaluran dana zakat untuk pendidikan guna mengetahui programprogram el-zawa di bidang pendayagunaan dana zakat untuk beasiswa, dan

6 15 selain itu penulis ingin membahas implikasi hukum program pendayagunaan dana zakat untuk beasiswa el-zawa perspektif tokoh fiqh kontemporer Syaikh Yusuf Qardhawi. 1.1 Tabel Penelitian Terdahulu No. Judul Penulis Jenis Penelitian (Sumber Data) 1. Analisis Penyalur an Dana Zakat pada LAZIS Sabilillah Malang 2. Prioritas Distribusi Zakat Antara Fisabilill ah dan Fakir Miskin (Studi Sosiologi s di Keluraha n Kowel Kecamat an Pamekas an Fahrudin Anshori Siti Rohmah Penelitian Kualitatif (Wawanca ra, literatur serta observasi) Penelitian Kualitatif (Wawanca ra, literatur serta observasi) Kesimpulan Sistem penyaluran dana di LAZIS Sabilillah Malang beserta kendala dan solusinya. Fenomena lebih diprioritaska nnya pendidikan dan fakir miskin dalam penyaluran dana zakat merupakan tradisi di Kec.Kowel Kab. Pamekasan. Perbedaan Persamaan Membah as kendalakendala penyalura n dana zakat yang terjadi di LAZIS Sabilillah Malang Membah as tentang skala prioritas dana zakat untuk pendidika n dengan fakir miskin Pembaha san dana zakat untuk biaya pendidika n Penditrib usian dana zakat untuk biaya pendidika n

7 16 Kabupate n Pamekas an) 3. Penyalur an Dana Zakat untuk Pendidik an dalam Perspekti f Imam Hanafi (Studi Terhadap BAZIS Kotamad ya Jakarta Selatan) Ghina Puspita Penelitian Kualitatif (Wawanca ra, literatur serta observasi) Bidang pendidikan bukanlah termasuk golongan sabilillah melainkan Ibn Sabil menurut perspektif mazhab Imam Hanafi Penulis menggun akan perspekti f Imam Hanafi guna mengetah ui peletakan ashnaf terhadap penyalura n dana zakat untuk biaya pendidika n yang dilaksana kan BAZIS Jakarta Selatan Mengeta hui golongan ashnaf sesuai Penyalur an dana zakat yang dilakukan sebuah lembaga zakat B. Kerangka Teori 1. Zakat Zakat adalah satu nama yang diberikan untuk harta yang dikeluarkan oleh seorang manusia sebagai hak Allah Ta ala yang diserahkan kepada orangorang fakir. Kata zakat diambil dari lafaz ( ), yang maknanya adalah

8 17 berkembang, suci dan berkah, sebagaimana firman Allah Ta la (Q.S. At- Taubah 103) 8 : Artinya; Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan 9 dan mensucikan 10 mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 11 Nabi S.AW. telah menegaskan bahwa zakat itu wajib serta telah menjelaskan kedudukannya dalam Islam, yaitu bahwa zakat adalah salah satu rukun Islam yang utama. 8 Sayyid Sabiq, terjemahan Beni Sarbeni, Panduan Zakat menurut Alquran dan Sunnah, (Pustaka Ibnu Katsir, Bandung, 2005), h.1. 9 Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda. 10 Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka. 11 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-quran dan terjemahnya, h

9 18 Adapula golongan-golongan yang berhak menerima zakat, Allah SWT berfirman pada surat At-Taubah ayat 60 : Artinya; Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di jalan Allah dan untuk orang yang sedang di dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. 12 Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana Yang berhak menerima zakat ialah: 1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. Orang-orang yang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya. 13 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-quran dan terjemahnya, h.288.

10 19 2. Golongan mustahiq Sesuai dengan firman Allah S.W.T. pada Quran surat Al-Taubah ayat 60, bahwasannya zakat diberikan pada 8 (delapan) ashnaf, yakni; 14 a. Golongan Fakir Golongan yang memiliki harta namun kebutuhan hidup mereka lebih banyak dibandingkan harta yang mereka miliki, atau orang-orang yang sehat dan jujur tetapi tidak mempunyai pekerjaan sehingga tidak mempunyai penghasilan. Fakir berarti orang yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan, atau mempunyai pekerjaan tapi penghasilannya sangat kecil, sehingga tidak cukup untuk memenuhi sebagian dari kebutuhannya. b. Golongan Miskin Golongan orang yang mempunyai harta untuk mencukupi kebutuhan hidup namun tidak memenuhi standart, atau orang yang lemah dan tidak berdaya (cacat) karena telah berusia lanjut, sakit atau karena akibat peperangan, baik yang mampu bekerja maupun yang tidak tetapi tidak memperoleh penghasilan yang memadai untuk menjamin kebutuhan sendiri dan keluarga. c. Golongan Amil zakat Amil adalah pekerja yang telah diserahi tugas oleh penguasa atau penggantinya untuk mengambil harta zakat dari wajib zakat, mengumpulkan, 14 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta : CV Pustaka Amri, 2005), hal.11.

11 20 menjaga, dan menyalurkannya. Dengan kata lain amil adalah suatu badan/lembaga atau panitia yang mengurus dan mengelola zakat, terdiri dari orang-orangyang diangkat oleh pemerintah atau masyarakat. Menurut Syafi I amil mendapat bagian seperdelapan dari keseluruhan zakat yang terkumpul, untuk dipergunakan sebagai biaya operasional, administrasi, dan honor/gaji bagi anggota tim. Setiap amil boleh menerima bagian zakatnya sebagai petugas sesuai dengan kedudukan dan prestasi kerjanya, kendatipun dia orang kaya. 15 d. Golongan Muallaf al-qulub Muallaf yang dibujuk hatinya, yaitu orang yang memiliki kekharismatikan tinggi dalam keluarga atau kaumnya dan bisa diharapkan masuk Islam, atau dikhawatirkan perbuatan jahatnya atau bila diberi zakat orang tersebut bisa diharapkan keimanannya akan semakin mantap. Dengan dana zakat diharapkan orang seperti ini memiliki keteguhan keimanan dan keyakinannya. Rawwas Qal ahji didalam bukunya Ensiklopedi Fiqh Umar bin Khttab ra menyebutkan; Umar berpendapat bahwa bagian para muallaf itu diberikan pada saat orang-orang Islam dalam keadaan lemah. Zakat itu diberikan kepada mereka untuk melindungi mereka dari kejelekan dan yang membahayakan imannya serta untuk melemah lembutkan hati mereka. Jika Islam sudah 15 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h

12 21 Berjaya dan jumlah orang Islam sudah banyak dan mereka menjadi kuat dan dahsyat, maka mereka tidak boleh diberi bagian zakat, baik orang yang diberi itu orang yang harus mendapat perlindungan atau orang yang hatinya harus dilemah lembutkan. Sementara Majfuk Zuhdi berpendapat bahwa selain mengikuti jejak Umar, juga menyatakan bahwa muallaf adalah orang yang menghadapi problem keluarga atau pekerjaan atau tempat tinggal akibat kepindahnnya ke agama Islam maka mereka berhak menerima zakat. Adapun orang yang tidak mengalami problem apapun ketika masuknya ke agama Islam maka mereka tidak berhak menerima zakat. 16 e. Golongan Riqab Riqab artinya hamba sahaya. Bagian ini diberikan untuk memerdekakan budak, atau membantu mereka dalam rangka memerdekakannya. f. Golongan Gharim Gharim adalah orang yang berhutang bukan untuk keperluan maksiat, seperti hutang untuk menafkahi dirinya, anak-anak dan istrinya serta hamba sahaya miliknya. Termasuk juga hutang untuk menjalankan perintah Alaah S.W.T, seperti haji, umroh dan hutang untuk menunaikaan hak-hak seperti membayar diyat (denda) atau pembiayaan perkawinan. 16 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, (Jakarta : PT Toko Gunung Agung, 1997), h.256.

13 22 g. Golongan Fisabilillah Sabilillah adalah sarana untuk menuju keridhaan Allah dalam semua kepentingan ummat Islam secara umum, untuk menegakkan agama dan Negara bukan keperluan pribadi. Kata fisabilillah memiliki arti luas, pengertiannya bisa berubah sesuai waktu dan kebiasaan. Fisabilillah meliputi banyak perbuatan, meliputi berbagai bidang perjuangan dan amal ibadah, baik segi agama, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian termasuk mendirikan rumah sakit, pengiriman da i dan sebagainya. Semua usaha kebaikan untuk kemaslahatan umum, semua upaya untuk menambah kekuatan dan kejayaan agama dan Negara termasuk dalam kandungan fisabilillah. h. Golongan Ibnu Sabil Yang dimaksud Ibnu Sabil adalah musafir, orang yang bepergian jauh, yang kehabisan bekal. Pada saat itu, ia sangat membutuhkan belanja bagi keperluan hidupnya. Ia berhak mendapatkan bagian zakat sekedar keperluan yang dibutuhkan sebagai bekal dalam perjalanannya sampai tempat yang dituju. Sesuai dengan perkembangan zaman, dana zakat Ibnu sabil dapat disalurkan antara lain untuk; beasiswa bagi pelajar mahasiswa yang kurang mampu, mereka yang belajar jauh dari kampung halaman, mereka yang kehabisan atau kekurangan belanja, penyediaan sarana pemondokkan yang murah bagi musafir muslim atau asrama pelajar dan mahasiswa.

14 23 3. Muzakki Muzakki adalah adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban menunaikan zakat atau pembayar/penunai zakat. Dalam salah satu ayat al-quran surat Al-Baqarah ayat 261, yang berbunyi; Artinya; Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah 17 adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-nya) lagi Maha Mengetahui. 18 Setiap muslim wajib membayar zakat, dan orang yang disepakati wajib mengeluarkan zakat, ialah merdeka, telah sampai umur, berakal dan nishab yang sempurna. Muzakki dapat juga diartikan orang yang kaya akan harta dan wajib atasnya untuk mengeluarkan sebagian hartanya apabila sudah mencapai haul (cukup setahun dimiliki nishabnya). Harta-harta yang 17 pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain. 18 Departemen Republik Indonesia, Al-quran dan terjemahnya, h.65.

15 24 disyaratkan cukup setahun dimiliki nishabnya, ialah ; binatang (ternak), emas/perak, dan barang perniagaan (dagangan). 4. Sabilillah Menurut ulama Imam empat mazhab dalam mengartikan zakat yakni sebagai berikut : a. Mazhab Hanafi Golongan Hanafi berpendapat dalam menerangkan sabilillah bahwasannya sabilillah adalah sukarelawan yang terputus bekalnya, karena itu yang difahami yaitu mereka yang tidak sanggup bergabung dengan tentara Islam, karena kefakiran mereka, dengan sebab rusaknya perbekalan atau kendaraan/hewan tunggangan atau yang lainnya.maka dihalalkan bagi mereka zakat, walaupun mereka mampu berusaha. Karena kalau berusaha akan menyebabkan mereka tertinggal dari jihad. 19 b. Mazhab Maliki Golongan Jumhur Ulama Maliki memaknai sabilillah sebagai orang yang berjihad, dalam artian pengeluaran zakat dalam sabilillah hanya diperbolehkan untuk perlengkapan perang, misal senjata, kendaraan, benteng dan sebagainya.penggunaan huruf fi dalam lafadz fisabilillah yang terdapat di Al-quran hendaknya untuk kemaslahatan jihad, bukan diberikan kepada pribadi-pribadi orang yang berjihad Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h.613

16 25 c. Mazhab Syafi i Golongan Syafi i dalam mengartikan sabilillah sebagai para sukarelawan yang tidak mendapat tunjangan tetap dari pemerintah, atau seperti yang dikatakan Ibnu Hajar mereka yang tidak mendapat bagian dalam daftar gaji, tetapi mereka semata-mata sukarelawan, mereka berperang bila sehat dan kuat, dan bila tidak mereka kembali pada pekerjaan asalnya. 21 d. Mazhab Hanbali Golongan Hanbali mengartikan sabilillahsama dengan Syafi i, bahkan jika sukarelawan yang berperang adalah seorang yang kaya sekalipun, sabilillah dalam artian jihad ini halal untuk mendapatkan zakat. 22 Kemudian terdapat juga beberapa pendapat ulama yang meluaskan arti sabilillah, diantara lain yakni : e. Imam al-razi Dalam tafsirnya, bahwa zahir lafaz-lafaz dalam firman Allah wa fi sabilillah tidak wajib mengkhususkan artinya pada orang yang berperang saja. Kemudian berkata : Maka terhadap arti ini, Imam Qaffal mengutip dalam tafsirnya dari sebagian fuqaha, bahwa mereka itu memperkenankan menyerahkan zakat, pada semua bentuk kebajikan, seperti mengurus mayat, 21 Yusuf Qardhawi,Hukum Zakat, h Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h.616.

17 26 mendirikan benteng, meramaikan masjid. Karena sesungguhnya firman-nya wa fi sabilillah bersifat umum, meliputi semuanya. 23 f. Mazhab Imamiah Ja fari Dalam buku Mukhtasar an-nafi buku mazhab Imam Ja far dikemukakan bahwa sabilillah itu artinya segala amal perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah atau untuk kemaslahatan bersama, seperti ibadah haji, jihad dan mendirikan jembatan-jembatan. Dan juga terdapat dalam buku Jawakirul Kalam fi Syarhi Syarai il Islam yang merupakan keluasan fiqh mazhab Imam Ja fari yang mengungkapkan hal yang sama dengan bukunya Mukhtasar an-nafi, selain itu buku Jawakirul Kalam fi Syarhi Syarai il Islam mendapat tanggapan dari ulama Mutakhirin yang memperkuat pendapat Imam Ja far dengan alasan sabil itu artinya jalan. Apabila disandarkan pada kalimat Allah, maka artinya merupakan gambaran dari segala jalan untuk mendapat keridhaan dan pahala dari Allah. Karenanya ia mencakup jihad dan yang selainnya. 24 g. Syekh Makhluf Syekh Hasanain Makhluf Mufti Negara Mesir yang lalu, ditanya tentang boleh tidaknya mengeluarkan zakat untuk kepentingan sebagian universitas Islam yang bermutu.ia menyatakan boleh dalam fatwanya, 23 Yusuf Qardhawi,Hukum Zakat, h Yusuf Qardhawi,Hukum Zakat, h.621.

18 27 berlandaskan pada kutipan Imam ar-razi dari Imam Qaffal dan yang lain tentang arti sabilillah. 25 h. Ibnu Qudamah Dalam kitabnya al-mughni, Ibnu Qudamah menisbatkan pendapat ini pada Anas bin Malik dan Hasan Basri. Keduanya berkata Zakat yang dikeluarkan untuk membuat jembatan-jembatan dan jalan-jalan, itu adalah zakat yang diperbolehkan dan diterima. 26 i. Sayid Rasyid Ridha Pengarang Tafsir al-manar mengemukakan pendapatnya dalam menafsirkan sabilillah yaitukemaslahatan kaum Muslimin, yang dengannya tegak urusan agama dan pemerintahan, dan bukan untuk kepentingan pribadi. Ibadah haji tidak termasuk kemaslahatan bersama, karena ia wajib bagi orang yang mampu dan tidak wajib kepada mereka yang tidak mampu, ibadah ini termasuk fardhu `ain yang mempunyai syarat-syarat tertentu seperti shalat dan puasa, bukan termasuk kemaslahatan agama yang bersifat umum. Akan tetapi untuk kepentingan syiar ibadah haji dan kepentingan untuk melaksanakannya, seperti pengamanan jalan, memenuhi kebutuhan air dan makanan serta kesehatan jama`ah, maka untuk kegiatan tersebut boleh dipergunakan dari bagian sabilillah Yusuf Qardhawi,Hukum Zakat, h Yusuf Qardhawi,Hukum Zakat, h Yusuf Qardhawi,Hukum Zakat, h.623.

19 28 5. Sabilillah Menurut Yusuf Qardhawi a. Biogrfi Yusuf Qardhawi Lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September 1926, Yusuf Qardhawi adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari Mesir. Ia dikenal sebagai seorang mujtahid pada era modern ini. Selain sebagai seorang mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang ketua majelis fatwa. Banyak dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai bahan rujukan atas permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang mengkritik fatwafatwanya. Lahir di sebuah desa kecil di Mesir bernama Shafth Turaab di tengah Delta Sungai Nil, pada usia 10 tahun, ia sudah hafal al-qur'an. Menamatkan pendidikan di Ma'had Thantha dan Ma'had Tsanawi, Qardhawi terus melanjutkan ke Universitas al-azhar, Fakultas Ushuluddin. Dan lulus tahun Tapi gelar doktornya baru ia peroleh pada tahun 1972 dengan disertasi "Zakat dan Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan", yang kemudian disempurnakan menjadi Fiqh Zakat. Sebuah buku yang sangat komprehensif membahas persoalan zakat dengan nuansa modern. Sebab keterlambatannya meraih gelar doktor, karena dia sempat meninggalkan Mesir akibat kejamnya rezim yang berkuasa saat itu. Ia terpaksa menuju Qatar pada tahun 1961 dan di sana sempat mendirikan Fakultas Syariah di Universitas Qatar. Pada saat yang sama, ia juga mendirikan Pusat Kajian Sejarah dan

20 29 Sunnah Nabi. Ia mendapat kewarganegaraan Qatar dan menjadikan Doha sebagai tempat tinggalnya. Dalam perjalanan hidupnya, Qardhawi pernah mengenyam "pendidikan" penjara sejak dari mudanya. Saat Mesir dipegang Raja Faruk, dia masuk penjara tahun 1949, saat umurnya masih 23 tahun, karena keterlibatannya dalam pergerakan Ikhwanul Muslimin. Pada April tahun 1956, ia ditangkap lagi saat terjadi Revolusi Juni di Mesir. Bulan Oktober kembali ia mendekam di penjara militer selama dua tahun. Qardhawi terkenal dengan khutbah-khutbahnya yang berani sehingga sempat dilarang sebagai khatib di sebuah masjid di daerah Zamalik. Alasannya, khutbah-khutbahnya dinilai menciptakan opini umum tentang ketidak adilan rezim saat itu. Qardhawi memiliki tujuh anak. Empat putri dan tiga putra. Sebagai seorang ulama yang sangat terbuka, dia membebaskan anak-anaknya untuk menuntut ilmu apa saja sesuai dengan minat dan bakat serta kecenderungan masing-masing. Dan hebatnya lagi, dia tidak membedakan pendidikan yang harus ditempuh anak-anak perempuannya dan anak laki-lakinya. Salah seorang putrinya memperoleh gelar doktor fisika dalam bidang nuklir dari Inggris. Putri keduanya memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia juga dari Inggris, sedangkan yang ketiga masih menempuh S3. Adapun yang

21 30 keempat telah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Texas Amerika. Anak laki-laki yang pertama menempuh S3 dalam bidang teknik elektro di Amerika, yang kedua belajar di Universitas Darul Ulum Mesir. Sedangkan yang bungsu telah menyelesaikan kuliahnya pada fakultas teknik jurusan listrik. Dilihat dari beragamnya pendidikan anak-anaknya, orang-orang bisa membaca sikap dan pandangan Qardhawi terhadap pendidikan modern. Dari tujuh anaknya, hanya satu yang belajar di Universitas Darul Ulum Mesir dan menempuh pendidikan agama. Sedangkan yang lainnya, mengambil pendidikan umum dan semuanya ditempuh di luar negeri. Sebabnya ialah, karena Qardhawi merupakan seorang ulama yang menolak pembagian ilmu secara dikotomis. Semua ilmu bisa islami dan tidak islami, tergantung kepada orang yang memandang dan mempergunakannya. Pemisahan ilmu secara dikotomis itu, menurut Qardhawi, telah menghambat kemajuan umat Islam. 28 b. Pengertian dan tujuan zakat menurut Yusuf Qardhawi 1). Pengertian Zakat Menurut Yusuf Qardhawi a) Zakat adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya (muzakki), untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya (mustahiq) dengan persyaratan tertentu pula. 28 Wikipedia.org (diakses pada tanggal 1 Juni 2014)

22 31 b) Zakat merupakan ibadah maaliyah ijtima iyyah, artinya ibadah di bidang harta yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun masyarakat. Karena itu, di dalam Al-Qur an dan Hadist, banyak perintah untuk berzakat, sekaligus pujian bagi yang melakukannya. 2). Tujuan Zakat Menurut Yusuf Qardhawi Yusuf Qardhawi membagi dua tujuan dari ajaran zakat, yaitu tujuan untuk kehidupan individu dan tujuan untuk kehidupan sosial kemasyarakatan. Dengan penjabaran sebagai berikut: a) Tujuan Pertama, meliputi pensucian jiwa dari sifat kikir, mengembangkan sifat suka berinfaq atau memberi, mengembangkan akhlak seperti akhlak Allah, mengobati hati dari cinta dunia yang merajalela, mengembangkan kekayaan batin dan menumbuhkan rasa simpati dan cinta sesame manusia. Dengan ungkapan lain, esensi dari semua tujuan ini adalah pendidikan yang bertujuan untuk memperkaya jiwa manusia dengan nilai-nilai spiritual yang dapat meninggikan harkat dan martabat dan martabat benda, dan menghilangkan sifat matrealistis dalam diri manusia. 29 b) Tujuan Kedua, memiliki dampak pada kehidupan masyarakat secara luas. Dari segi kehidupan masyarakat, zakat merupakan sebagian dari sistem jaminan sosial dalam Islam. Kehidupan masyarakat sering terganggu oleh problema kesenjangan, gelandangan, problema kematian dalam keluarga 29 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h.6.

23 32 dan hilangnya perlindungan, problema bencana alam maupun kultur dan lain sebagainya. 30 Dari penguraian tujuan zakat dari Yusuf Qardhawi didapatkan hikmah dari mengeluarkan zakat menurut Yusuf Qardhawi, yakni karena zakat merupakan hak mustahiq, maka zakat berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka, terutama fakir dan miskin, kearah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, dengan cara menghilangkan ataupun memperkecil penyebab kehidupan dan kesejahteraan kepada mereka, dengan cara menghilangkan atau memperkecil penyebab kehidupan mereka menjadi miskin dan menderita Landasan Zakat Beasiswa Menurut Yusuf Qardhawi Menurut Yusuf Qardhawi, sabilillah berarti jalan yang menyampaikan pada ridha Allah, baik aqidah maupun perbuatan. Sabilillah sendiri menurut Yusuf Qardhawi juga memiliki arti umum atau lebih dari pengertian sabilillah secara khusus (mutlak) yakni sabilillah merupakan jihad (perang) sesuai pendapat empat Imam Madzhab. 30 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h

24 33 Alasan Yusuf Qardhawi dalam memperluas arti jihad ini, sebagai berikut; a. Pertama, bahwa jihad dalam Islam tidak hanya terbatas pada peperangan dan pertempuran dengan senjata saja, sebab telah shahih riwayat dari Nabi s.a.w. bahwa ia telah ditanya: Jihad apakah yang paling utama itu? ia menjawab: Menyatakan kalimah yang hak pada penguasa yang zalim. Sebagaimana pula riwayat Imam Muslim dalam buku shahihnya dari Ibnu Mas ud bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Tiada dari seorang nabi pun sebelum aku yang diutus oleh Allah kepada suatu umat, kecuali pasti ada dari umat itu golongan orang yang membelanya, sahabat-sahabat yang mengikuti sunnahnya dan mengikuti perintahnya, kemudian setelah itu datang pula para penggantinya, mereka mengatakan apa yang tidak dilakukannya, dan mengerjakan apa yang tidak diperintahkannya. Barang siapa yang berjihad melawan mereka dengan tangannya, maka orang itu adalah orang yang beriman, dan barangsiapa yang berjihad melawan mereka dengan hartanya, maka orang itu adalah orang yang beriman dan tiada setelah itu dari keimanan seseorang walaupun sebesar biji sawi. Dan sabda Rasulullah s.a.w.:

25 34 Berjihadlah kamu sekalian melawan orang-orang musyrik, dengan harta kamu, dari kamu dan lidah kamu. 32 b. Kedua, apa yang kami sebutkan atas bermacam jihad dan kebangkitan Islam, kalau tidak termasuk ke dalam jihad dengan nash, maka wajib menyertaknnya dengan qiyas. Keduanya adalah perbuatan yang bertujuan untuk membela Islam, menghancurkan musuh-musuhnya dan menegakkan kalimah Allah di muka bumi. 33 Dalam peluasan makna dari kata sabilillah menurut Yusuf Qardhawi ini perlu dilakukan karena di masa yang sekarang ini, dimana berperang dengan fikiran dan dengan jiwa lebih penting, lebih besar manfaatnya dan lebih dalam dampaknya dari pada berperang dengan kekuatan bala tentara. Apabila Jumhur fuqaha masa lalu dari mazhab empat telah mengkhususkan bagian ini untuk mempersiapkan orang-orang yang berperang dan pengawal yang berada pada perbatasan medan, membantu mereka dengan apa yang diperlukannya, seperti kuda, baju perang dan senjata, maka kita hadapkan kepada mereka di zaman sekarang ini, orang yang berperang dan dan pengawal dalam bentuk lain, yaitu mereka yang berperang dengan mempergunakan akal dan hatinya untuk mengajarkan dan mendakwakan Islam. Maka itulah para pengawal yang mengarahkan segala kemampuannya, 32 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h

26 35 ucapannya, tulisannya, untuk membela dan mempertahankan aqidah dan syariat Islam. Dalam bidang pendidikan Yusuf Qardhawi berpendapat, apabila seseorang mengkhususkan diri mencari ilmu maka ia boleh diberi zakat sekedar memenuhi kebutuhan membeli buku-buku guna kepentingan agama dan dunianya. Orang yang mencari ilmu patut diberi zakat karena dia melaksanakan fardhu kifayah dan fardhu ilmunya itu tidak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk seluruh umat. Ia berhak untuk ditolong dengan zakat, karena ia termasuk kategori orang yang membutuhkan kaum muslim itu sendiri. Sebagian orang ada yang memberi syarat dalam pemberian zakat untuk golongan pencari ilmu, yaitu kepandaian yang dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat, khususnya kaum Muslim (pendapat tersebut dianut oleh negara-negara modern, dimana pemerintah atau lembaga-lembaga memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang pandai). Bila tidak, tidak pula berhak menerima santunan / zakat, dan nafkah hidup harus dicari sendiri. 34 Dari penjelasan Yusuf Qardhawi, beliau menggunakan metode istinbath penalaran qiyasi, yang dimana beliau mencoba memberikan illat kepada hukm ashl yang belum mempunyai hukum dan dilandaskan pada alashlu, yakni dalam hal ini jihad. Maka melalui proses penalaran qiyasi, Yusuf Qardhawi mendapati hukum jihad dan fisabilillah itu sama, yakni keduanya 34 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, h

27 36 adalah perbuatan yang bertujuan untuk membela Islam, menghancurkan musuh-musuhnya dan menegakkan kalimah Allah di muka bumi. 7. Perluasan Makna Sabilillah Menurut Yusuf Qardhawi Qardhawi berpendapat sabilillah bermakna umum, yakni jihad. Menurutnya bahwa jihad itu adalah melaksanakan segala usaha yang berhubungan dengan kejayaan Islam. Kejayaan Islam di zaman sekarang tidak hanya di lihat pada segi hukum semata, akan tetapi keutuhan umat dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan Islam harus diperjuangkan. Menurutnya bahwa para ulama yang memperluas arti sabilillah yang membuka banyak segi yang tidak dapat dihitung jenis dan golongannya, bertentangan dengan maksud dari ayat yang membatasi pembagian uang zakat itu untuk delapan bagian yang telah disebutkan dalam kitab suci al-qur`an. Sebagaimana arti sabilillah termasuk pemberian kepada kaum fakir miskin. Qardhawi memandang arti sabilillah jangan diperluas, sehingga akan meliputi segala masalah yang baik, dan jangan dipersempit pada masalahmasalah yang ada hubungannya dengan jihad atau perang. Sebab jihad itu luas sekali mencakup berbagai bidang.jihad dengan pena, lisan, jihad dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, atau sosial (diakses pada tanggal 14 Juni 2014)

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI Kata Kunci : Dana Zakat, Beasiswa, Yusuf Qardhawi Dana zakat merupakan hak bagi para mustahiq, terdapat delapan golongan, dan salah satunya adalah fisabilillah (orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan bagian dari Rukun Islam, sehingga zakat merupakan salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap muslim, ada pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut syara zakat merupakan nama bagi

Lebih terperinci

7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang

Lebih terperinci

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal

Lebih terperinci

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Disusun oleh DAVID SATRIA I 000 060 001 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi'ul Akhir 1402 H, bertepatan

Lebih terperinci

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Hukum Islam jurusan Syariah pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta NAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang ada di alam ini, serta teriring salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) MASALAH YANG TERKAIT DENGAN ZAKAT DESKRIPSI MASALAH Terjadinya perubahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN 77 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktik Penyaluran Zakat Fitrah di Masjid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau DEKRIT ALLAH ATAS ZAKAT Dan dirikanlah shalat, keluarkanlah zakat serta ruku lah beserta orangorang yang mengerjakan ruku. (Al-Baqarah: 43). Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibnu sabil merupakan salah satu dari delapan kelompok yang berhak menerima zakat (ashnaf). Hal ini sebagaimana disebutkan Allah dalam salah satu firman-nya yakni

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA A. Analisis Dari Segi Penerimaan Zakat Zakat melalui sms (short message service)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN A. Pengertian Zakat Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti yaitu albarakah keberkahan, al-nama> pertumbuhan dan perkembangan,

Lebih terperinci

PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL

PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL 1 PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL Rijalush Shalihin Dosen Tetap Ekonomi Syari ah FAI UMPalembang Abstrak; Dalam Al-qur an infaq dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA A. Analisis Mekanisme Pendayagunaan Dana Wakaf Masjid dan Wakaf Qur an di YDSF Surabaya Nāżir merupakan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG :

Lebih terperinci

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini

Lebih terperinci

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah: Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ensiklopedi Islam Indonesia Zakat menurut bahasa bererti tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Ensiklopedi Islam Indonesia Zakat menurut bahasa bererti tumbuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah satu rukun yang bercorak sosial ekonomi dari lima rukun islam. Dengan zakat,disamping ikrar tauhid (syahadad) dan shalat,seseorang barulah sah masuk

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG A. Pendistribusian Zakat di BAZ Kota Semarang Pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh BAZ Kota Semarang dengan menyalurkan dana zakatnya sesuai

Lebih terperinci

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Hukum Seputar Zakat Fitrah Hukum Seputar Zakat Fitrah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis SUKSES HIDUP DALAM ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen PERLUNYA HIDUP SUKSES Dalam setiap doa, kita sering meminta kepada

Lebih terperinci

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan menjadi umat yang baik tentunya kita tahu hak dan kewajiban kita sebagai umat Islam. Kewajiban umat Islam terangkum dalam 5 rukun islam yaitu

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa kesadaran keagamaan masyarakat telah mendorong peningkatan jumlah pembayar zakat, yang kemudian

Lebih terperinci

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa www.bersamadakwah.com 1 : Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, Setiap ibadah dalam Islam memiliki keutamaan masingmasing. Demikian pula dengan puasa yang telah diwajibkan oleh Allah SWT dalam firman-nya

Lebih terperinci

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akhlak Sosial Islam Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen Akhlak Sosial Islami Terkait dengan hidup sosial bersama orang lain,

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional penarikan, pemeliharaan, dan penyaluran

Lebih terperinci

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih)

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih) PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih) Skripsi Diajukan Oleh : HAYATUL WARDANI Mahasiswa Sekolah

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan

Lebih terperinci

Bayar Fidyah FIDYAH DIBAYAR SEKALIGUS DAN FIDYAH DENGAN UANG

Bayar Fidyah FIDYAH DIBAYAR SEKALIGUS DAN FIDYAH DENGAN UANG Bayar Fidyah FIDYAH DIBAYAR SEKALIGUS DAN FIDYAH DENGAN UANG Pertanyaan Dari: Hj. Maryam, Midai, Kepri, pertanyaan disampaikan lewat telpon, tanggal 4 Ramadan 1431 H (disidangkan [ada hari Jum'at, 17 Ramadan

Lebih terperinci

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI REVIEW Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas EKONOMI Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Akhlak Sosial Islami Manusia sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seabagai penganut agama islam orang muslim mempunyai tendensi da landasan dalam menjalani kehidupan sehari - hari, baik yang berkaitan dengan ubudiyah munakahah, jinayah,

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Islam. Dalam kajian yang lebih luas dan sistematis, zakat bagian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Islam. Dalam kajian yang lebih luas dan sistematis, zakat bagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan rukun Islam yang kental dengan pendayagunaan ekonomi Islam. Dalam kajian yang lebih luas dan sistematis, zakat bagian dari disiplin kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang sempurna, agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai bagi ummat manusia didalam

Lebih terperinci

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong) Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong) Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Surat Untuk Kaum Muslimin

Surat Untuk Kaum Muslimin Surat Untuk Kaum Muslimin Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat peraturan yang dicantumkan dalam undang-undang. Hal

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat peraturan yang dicantumkan dalam undang-undang. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan masalah yang sangat krusial dalam kehidupan bernegara. Bahkan untuk mencapai tujuan tersebut, negara membuat peraturan yang dicantumkan

Lebih terperinci

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN PAJAK DAN ZAKAT DI KALANGAN PNS UIN MALIKI MALANG PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI

BAB III PENERAPAN PAJAK DAN ZAKAT DI KALANGAN PNS UIN MALIKI MALANG PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI 51 BAB III PENERAPAN PAJAK DAN ZAKAT DI KALANGAN PNS UIN MALIKI MALANG PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI A. Deskripsi Surat Nomor Un.03./HM.01/1744/2010 Universitas Islam Negeri (UIN)

Lebih terperinci

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

UMAT ISLAM PERLU BERKORBAN, JIKA TIDAK INGIN MENJADI KORBAN

UMAT ISLAM PERLU BERKORBAN, JIKA TIDAK INGIN MENJADI KORBAN Lembaran ISSN: 2086-0706 UMAT ISLAM PERLU BERKORBAN, JIKA TIDAK INGIN MENJADI KORBAN {Renungan hari raya 'Idul Qurban 1431H, Ketua Dewan Redaksi} ABSTRAK Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Bagaimana Caranya Kita Bersyukur? Wednesday, 15 May :39

Bagaimana Caranya Kita Bersyukur? Wednesday, 15 May :39 Kata syukur memiliki kisaran makna pujian atas kebaikan atau penuhnya sesuatu. Dalam Al-Qur an kata syukur biasa ditandingkan dengan kata kufur, jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan HADITS KEDUA 4 Arti Hadits / : Dari Umar r.a. juga dia berkata : Ketika kami dudukduduk di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel ARTICLE REVIEW Oleh: Afifah Hasbi (Prodi Ekonomi Syariah Pps UIN Ar-Raniry) Judul artikel : Pendistribusian Zakat Produktif Dalam Perspektif Islam Penulis artikel: Siti Zalikha Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

Takwa dan Keutamaannya

Takwa dan Keutamaannya Takwa dan Keutamaannya Khutbah Jumat berikut ini menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan takwa. Sebab, takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan

Lebih terperinci

Renungan Pergantian Tahun

Renungan Pergantian Tahun Renungan Pergantian Tahun Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:102].?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[??????:1].??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:70-71].??????:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan kita sekarang ini kesenjangan sosial merupakan keadaan yang masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan, sedangkan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN KEHIDUPAN Sebagai manusia kita selalu mengalami berbagai permasalahan dalam kehidupan, ini dapat membuat putus asa, stres, depresi dan sebagainya karena permasalahan tak dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW Oleh: M. Yakub Amin Muzakki bermakna orang-orang yang telah sampai ketentuan wajib zakat kepadanya sebagaimana yang ditetapkan dalam syariat Islam yaitu terpenuhinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itulah kenyataan hidup di sepanjang sejarah dunia. Jika diperhatikan, kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. itulah kenyataan hidup di sepanjang sejarah dunia. Jika diperhatikan, kemiskinan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di awal sejarah pergaulan hidup dalam masyarakat, manusia telah mengenal adanya kelompok kaya dan miskin. Kedua macam golongan ini merupakan unsur pokok dari setiap

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam Islam. Zakat disebutkan dalam Alquran sebanyak 35 kali, yang dalam 27 diantaranya penggunaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, hasil temuan penulis dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. Anggoro yaitu berupa makna pesan dakwah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari BAB V PENUTUP Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan secara panjang lebar, guna untuk mempermudah dalam memahami isi yang terkandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam zakat terdapat dua unsur, yaitu ta abbudi dan ta aqquli.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam zakat terdapat dua unsur, yaitu ta abbudi dan ta aqquli. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat, di samping membina hubungan dengan Allah, juga akan menjembatani dan mendekatkan hubungan kasih sayang antara sesama manusia dan mewujudkan kata-kata bahwa Islam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN ZAKAT PENGHASILAN الر ح يم الر ح من االله ب س م Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG MENGINGAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN : a. bahwa kedudukan hukum

Lebih terperinci

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah,

Lebih terperinci

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya. (HR Ahmad dan lainnya) A. Kewajiban Berhaji Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadah) manusia,baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.padanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam dibangun di atas lima pilar yang terangkum dalam rukun Islam. Zakat yang merupakan rukun ketiga dari lima rukun Islam tersebut tidak seperti shalat ataupun puasa

Lebih terperinci

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH Pertanyaan: Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH Pertanyaan Dari: Dani, Sulawesi Selatan (disidangkan pada hari Jum at, 23 Jumadilakhir 1432 H / 27 Mei 2011 M) As-salaamu alaikum wr. wb. Divisi

Lebih terperinci

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang 59 BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang Berdasarkan Landasan teori dan Penelitian yang peneliti peroleh di Kelurahan Ujung Gunung

Lebih terperinci

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW KARYA TULIS ILMIAH MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW Oleh : Nama: Zidnii Ilma Nafi a NIM : 11.12.5375 Kelas : S1-SI-01 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Tawakal Kepada Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALIH FUNGSI WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan disajikan pada bab III,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesungguhnya seluruh kebutuhan manusia telah diciptakan Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu khawatir lagi tidak akan memperoleh bagian rezeki. Namun, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima iyah yang memiliki posisi yang sangat penting, strategis,dan sangat menentukan, baik dilihat dari sisi ajaran islam maupun

Lebih terperinci

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF A. ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGAWASAN KUA TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF DI KECAMATAN SEDATI Perwakafan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR

Lebih terperinci

MUTLAK DAN MUQAYYAD DALAM AL-QURAN

MUTLAK DAN MUQAYYAD DALAM AL-QURAN MUTLAK DAN MUQAYYAD DALAM AL-QURAN A. Latar Belakang Al-quran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw lebih kurang XV abad yang lampau yang dijadikan sebagai pedoman hidup

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. Lima hari yang lalu Allah SWT mempertemukan kita dengan Idul Adha; disebut pula yaumun nahar, hari raya qurban. Lalu hari ini kita dipertemukan-nya dengan hari raya pekanan;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam al-qur an ada petunjuk yang secara terbuka kami diingatkan bahwa: Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup serba kekurangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS) sekalipun. Ternyata tercatat 15 juta tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun Islam. secara arti kata zakat yang berasal dari bahasa Arab dari akar kata Zaka yang mengandung

Lebih terperinci